Tugas-07_Adi Cipto Dimas P_1306368141

download Tugas-07_Adi Cipto Dimas P_1306368141

of 13

Transcript of Tugas-07_Adi Cipto Dimas P_1306368141

  • 8/18/2019 Tugas-07_Adi Cipto Dimas P_1306368141

    1/13

     

    Adi Cipto Dimas P | 1306368141 

    TUGAS 7 PENYAMBUNGAN MATERIAL-01

  • 8/18/2019 Tugas-07_Adi Cipto Dimas P_1306368141

    2/13

    1.  Explain what is the definition of standards, codes and specifications and give same

    examples of them!

    Jawab :

    Standard adalah kumpulan dokumen - dokumen berisikan kode (codes), spesifikasi

    ( specification), saran aplikasi (recommended practice), klasifikasi, dan petunjuk ( guide) yang

    telah dipersiapkan oleh suatu institusi organisasi dan disahkan (approved ) sesuai dengan

     prosedur yang ada (berlaku). Contoh:

      SNI (Standar Nasional Indonesia)

     

    ASME ( American Society of Mechanical Engineers)

      EN ( European Norm)

      ISO ( International Standard Organization)

    Code adalah suatu standard yang berisikan kondisi dan persyaratan yang berhubungan

    dengan bidang khusus (a particularly subject ) dan mengindikasikan bahwa prosedur yg

    digunakan telah sesuai dengan persyaratannya. Kode ini harus diikuti (mandatory) karena

    menyangkut kepentingan umum yang mengarah kepada kebijakan otoritas pemerintahan. Contoh:

      Structural Welding Code-Steel  (AWS D1.1)

       Boiler and Pressure Vessel Code (ASME)

      Welded Pipeline and Vessel  (API)

    Spesifikasi  adalah suatu standar yang berisikan penjelasan yang rinci dan akurat

    tentang persyaratan teknis dari material, produk, sistem atau jasa. Contoh:

       Filler Metal Specification ( AWS A5.X)

       Material Consumable of Welding  (ASME sec.IIC)

  • 8/18/2019 Tugas-07_Adi Cipto Dimas P_1306368141

    3/13

    2.  Mention some standards regarding to the quality of welds both from the USA and

    Europe, as well as the type and any restrictions set out in those standards.

    Jawab :

      ASME ( American Society of Mechanical Engineers)

    o  ASME Sec IX (Qualification Standard for Welding and Brazing Procedure,

    Welder,and Welding & Braze Operator ).

    o  ASME Sec II C (Standard for Material and Consumable of Welding ).

      EN ( European Norm) / European Standard  

    o  EN 288 (Standard & Qualification WeldingProcedure)

    EN 287 (Standard & Qualification ofWelder )

    o  EN 1418 (Standard & Qualification ofWelding Operator )

  • 8/18/2019 Tugas-07_Adi Cipto Dimas P_1306368141

    4/13

     

      AWS ( American Welding Society)

    3.  What is the field application regulated by Europe and America standard, as well as

    mention the type of regulated standard number.

    Jawab :

     pplication Application code /

     standard

    Welding standard

    Procedure approval Welder approval

     Pressure vessel BS 5500

    ASME VIII

    BS EN 288

    ASME IX

    BS EN 287

    ASME IX

     Process

    ipework

    BS 2633

    BS 4677

    ANSI/ASME B31.3BS 2971

    BS EN 288 (part 3)

    BS EN 288 (part 4)

    ASME IXASME IX

    BS EN 288 (part 3)

    BS EN 287 (part 3)

    BS EB 287 (part 2)

    ASME IXASME IX

    BS 4872/BS EN 287

    Structural

    abrication

    AWS D1.1

    AWS D1.2

    AWS D1.1

    AWS D1.2

    AWS D1.1

    AWS D1.2

  • 8/18/2019 Tugas-07_Adi Cipto Dimas P_1306368141

    5/13

    BS 5135

    BS 8118

    BS EN 288 (part 3)

    BS EN 288 (part 4)

    BS EN 287

    BS EN 287

    BS 4872

    Storage tanks BS 2654

    BS 2594

    API 620/650

    BS EN 288 (part 3 & 4)

    BS EN 288 (part 3 & 4)

    ASME IX

    BS EN 287

    BS EN 287

    ASME IX

    4.  What is WPS? Why is WPS to be made? as well as the content of WPS?

    Jawab :

    WPS adalah faktor yang sangat penting dalam segi kualitas pengelasan, WPS wajib dibuat dan

    itu adalah keawjiban Manufacture yang nantinya akan menjadi rahasia perusahaan.   Welding

    Prosedur Standar (WPS) merupakan spesifikasi prosedur las yang digunakan oleh juru las dalam

    melakukan pekerjaannya sebagai pedoman yang telah terstandarkan oleh kontraktor dan telah

    teruji. WPS (Welding Procedure Specification) digunakan untuk memberitahukan kombinasi

    variabel-variabel yang digunakan untuk membuat lasan tertentu. Secara garis besar, WPS

    mengatur langkah-langkah yang diperlukan dalam membuat lasan pada kondisi khusus.

    Isi yang diatur dalam WPS:Proses (SMAW, FCAW) Spesifikasi elektroda (AWS A5.1, A5.20)

    Klasifikasi elektroda (E7018, E71T-1) Diameter elektroda ( /8 in, /32 in)

    Karakteristiklistrik yang digunakan (AC,

    DC+, D -)

    Spesifikasi logam dasar (A36, A572, Gr50)

    Temperatur minimum preheat dan interpass  Arus pengelasan

    Kecepatan kawat umpan Tegangan busur listrik

    Kecepatan pengelasan Posisi pengelasan

    Tipe gas pelindung dan kecepatan alir Detail joint design 

    5.  What is PQR? Why is PQR to be made? and mention the contents of PQR?

    Jawab :

  • 8/18/2019 Tugas-07_Adi Cipto Dimas P_1306368141

    6/13

    PQR ( Production Qualification Record ) merupakan catatan atau rekaman dari semua

     parameter essential variable pada saat test coupon dilaksanakan. PQR hanya dibutuhkah untuk

    WPS yang membutuhkan kualifikasi. Sebuah kupon tes diwelding dan PWHT diperlakukan

    sesuai dengan WPS. Dan hasil weldingan diuji melalui berbagai non destruktif test, mekanik test,

    tes korosi dan metalografi seperti yang dipersyaratkan oleh spesifikasi yang berlaku oleh kode

    dan standard international. PQR adalah catatan dari parameter pengelasan yang sebenarnya

    digunakan selama pengelasan kupon pengujian dan hasil pengujian laboratorium.

    Hal-hal yang diatur dalam PQR meliputi:

       Record  parameter welding  lengkap sesuai standar.

       Record   parameter welding   yang bukan essensial tapi mungkin di butuhkan dalam

     produksi atau mutu.  Data Material certificate test coupon

      Data consumable certificate yang digunakan dalam welding test coupon 

      Data lulus uji NDT seperti MPI atau DPI, UT atau RT

      Data lulus test destructive test  ( Mechanical test ) dari badan independent test

    6.  Describe the variables that exist in the WPS and give examples of these variables

    Jawab :

       Essential Variable  Merupakan variabel-variabel dasar yang sangat mempengeruhi

     proses pengelasan. 

    o  QW-401.1 Essenti al variable  (procedure ) 

    Perubahan kondisi pengelasan akan mempengaruhi sifat-sifat mekanik (daripada

    ketangguhan notch) dari weldment .

    o  QW-401.2 Essenti al variable  (performance ) 

    Perubahan kondisi pengelasan akan mempengaruhi kemampuan welder untuk mendepositatau menempatkan weld metal .

      Supplemental Essential Variable  Merupakanvariabel-variabeltambahan yang

    sifatnyamempengaruhi proses pengelasan. 

  • 8/18/2019 Tugas-07_Adi Cipto Dimas P_1306368141

    7/13

    7.  What is the F-number, P-number? Please specify what is the P-number for austenitic

    steels 316 according to US standards.

    Jawab :

    P-Number adalah penandaan oleh ASME  Boiler   and  Pressure Code untuk

    mengkategorikan komposisi kimia dan kemampulasan dari logam yang digunakan untuk

    fabrikasi dari barang penahan tekanan. F-Number adalah klasifikasi untuk logam pengisi.

    P-Number untuk Baja Austenitic  316:

    Spec Grade UNS P G KSI D1.1 group

    A-167 Type 316-L S31603 S8 SG1 70 U

    8.  Compare the encoding of welding positions for U.S. and Europe standard, draw the

    schematic pictures

    Jawab:

    Pengkodean Posisi Las Eropa

  • 8/18/2019 Tugas-07_Adi Cipto Dimas P_1306368141

    8/13

    Pengkodean Posisi Las Amerika

    9.  Create a resume articles on "WHAT EVERY ENGINEER SHOULD KNOW ABOUT

    WELDING PROCEDURES" by Duane K. Miller, Sc.D., P.E as attached files.

    “What Every Engineer Should Know About Welding Procedures” 

    By : Duane K. Miller, Sc.D., P.E.

    Variabel WPS:

  • 8/18/2019 Tugas-07_Adi Cipto Dimas P_1306368141

    9/13

    Pengaruh dari Variabel-variabel pada Pengelasan

    Kuat Arus Listrik

    Kuat arus listrik berpengaruh terhadap masukan panas (heat input). Peningkatan kuat arus akan

    mengakibatkan laju deposisi (deposition rate) yang lebih tinggi, penetrasi yang lebih dalam dancampuran yang lebih. Pada sistem pengelasan current voltage (CV welding), kenaikan kecepatan

    kawat pengumpan (wire feed) dapat meningkatkan kuat arus listrik. Pada sistem pengelasan

    constant current (CC welding), pengaturan pada mesin akan mempengaruhi kuat arus dasar

    meskipun perubahan pada panjang busur dapat mengubah kuat arus. Penambahan panjang busur

    dapat mengurangi kuat arus.

    Potensial Busur (arc voltage) 

    Potensial busur mempengaruhi panjang busur. Peningkatan potensial akan menyebabkan panjang

     busur meningkat sehingga kebutuhan acr shielding juga naik. Pada CV welding besarnya

     potensial dapat disetting pada mesin sehingga panjang busur relatif tetap. Sedangkan pada

    SMAW dengan sistem CC, besarnya potensial ditentukan oleh panjang busur (arc length).

    Kenaikan arc length pada SMAW mengakibatkan potensial meningkat sedangkan kuat arus

     berkurang. Potensial busur juga menentukan lebarnya weld bead. Potensial pada proses

     pengelasan tidak konstan karena adanya resistansi kabel dan pengurangan potensial akibat

    adanya hambatan dari sumber tegangan hingga titik kerja. Oleh karena itu, agar bisa

    mendapatkan hasil lasan yang baik maka potensial harus dikontrol. Pada pengelasan SMAW

     biasanya potensial tidak bisa dimonitor karena potensial selalu berubah tergantung pada welder.

    Kecepatan Pengelasan

    Kecepatan pengelasan (inchi/menit) merupakan laju pergerakan elektroda relatif terhadap

    sambungan. Kecepatan pengelasan berbuhungan terbalik terhadap ukuran weld bead. Bila

    kecepatan pengelasan meningkat maka ukuran weld bead berkurang sehingga masukan panas

    (heat input) juga berkurang.

    Kecepatan kawat pengumpan (wire feed speed)

    Merupakan laju di mana elektroda melewati welding gun menuju busur, satuannya adalah inchi

     per menit. Laju deposisi (deposition rate) sebanding dengan kecepatan kawat pengumpan dan

    kuat arus. Peningkatan kecepatan pengumpanan kawat akan meningkatkan kuat arus. Untuk

  • 8/18/2019 Tugas-07_Adi Cipto Dimas P_1306368141

    10/13

    kecepatan pengumpanan yang rendah, rasio kecepatan pengumpanan kawat terhadap kuat arus

    relatif konstan dan linear sedangkan pada pengumpanan dengan kecepatan tinggi menyebabkan

    rasio meningkat dan mengakibatkan laju deposisi naik per amper.

    Perpanjangan elektroda (electrode extension)

    Merupakan jarak antara ujung kontak dengan ujung eletroda. Peningkatan electrode extension

     pada potensial yang konstan mengakibatkan resistansi elektroda meningkat. Electrode ekstension

    yang panjang digunakan untuk mendapatkan laju deposisi yang lebih besar. Apabila electrode

    extension meningkat maka kuat arus akan berkurang.

    Diameter elektorda

    Diameter elektroda yang besar mengakibatkan kebutuhan arus listrik yang besar pula.

    Polaritas

    Merupakan arah dari aliran arus listrik. Polaritas positif apabila ujung elektroda dihubungkan

    dengan terminal positif dari sumber tegangan DC sedangkan daerah kerja dihubungkan dengan

    terminal negatif. Polaritas negatif apabila elektroda dihubungkan dengan terminal negatif

    sedangkan daerah kerja dihubungkan dengan terminal positif.

    Masukan panas (heat input)

    Sebanding dengan kuat arus dan lamanya arc voltage, serta berbanding terbalik terhadap

    kecepatan pengelasan. Masukan panas yang besar mengakibatkan luas daerah pengelasan dan

    HAZ yang besar pula.

    Rapat arus (current density)

    Merupakan perbandingan antara kuat arus terhadap luas area elektroda. Peningkatan rapat arus

    mengakibatkan peningkatan laju deposisi dan penetrasi.

    Pemanasan awal dan temperatur interpas (preheating and interpass temperature)

    Dilakukan untuk menghindari terjadinya retak. Preheating dan interpass temperatur yang

    diberikan di atas 550F.

  • 8/18/2019 Tugas-07_Adi Cipto Dimas P_1306368141

    11/13

    Tujuan WPS:

    Variabel-variabel di atas merupakan faktor yang menentukan kualitas hasil lasan, sifat-sifat

    mekanis dan produktifitas proses. Efisiensi proses pengelasan sangat ditentukan oleh

     pengetahuan operator dan engineer yang membuat welding procedure specification dan

    mengkomunikasikan persyaratan-persyaratan lasan kepada welder. WPS penting untuk

    mengkomunikasikan kepada welder, supervisor dan inspector mengenai syarat lasan yang

    diinginkan.

    Kemampuan welder untuk melaksanakan WPS tergantung pada welder qualification test (D1.1-

    96 paragraf C4.1.2). seorang inspector harus memastikan bahwa pengelasan dilakukan sesuai

    dengan WPS, mengawasi teknik yang digunakan oleh welder (D1.1-96, paragraph 6.5.4).

    inspector tidak boleh mengubah WPS, melainkan mereka harus memastikan bahwa semua

     prosedur diikuti dengan baik (D1.1-96, paragraph 6.3.1). Structural Welding Code-Steel D1.1-96

    membutuhkan WPS untuk setiap proses fabrikasi (D1.1-96, paragraph 5.5). Setiap fabricator dan

     penegak bertanggung jawab untuk mengembangkan WPS (D1.1-96, paragraph 4.1.1.1.4.6).

    Ketidaksesuaian antara WPS dengan proses dapat mengakibatkan deposisi lasan tidak memenuhi

     persyaratan yang diminta oleh kode atau spesifikasi pekerjaan. Apabila diperoleh hasil lasan

    yang tidak diinginkan maka harus dilakukan koreksi yang dapat mengakibatkan peningkatan

     biaya.

    Kualifikasi Awal WPS:

    Prequalified WPS merupakan hal-hal yang dibuat oleh komite AWS D1 sebagai acceptable

     performance dan tidak memasukkannya ke pengujian kualifikasi apa prosedur pengelasan.

    Persyaratan kode yang dibebaskan oleh prequalifikasi adalah nondestructuive testing dan

    mechanical testing. Agar WPS dapat diprekualifikasi, haru dipenuhi kondisi berikut ini :

     Prosedur pengelasan yang harus diprekualifikasi hanya SMAW, SAW, GMAW (kecuali

    GMAW-s) dan FCAW (D1.1-96, paragraph 3.2.1). Kombinasi dari base metal/filler metal harus diprekualifikasi sebagaimana pada D1.1-96,

     paragraph 3.3, tabel 3.1

     Temperatur minimum preheat dan interpass harus sesuai dengan D1.1-96, paragraph 3.3,

    tabel 3.2

  • 8/18/2019 Tugas-07_Adi Cipto Dimas P_1306368141

    12/13

     Persyaratan khusus untuk setiap jenis pengelasan harus dikontrol. Pengelasan fillet harus

    sesuai dengan D1.1-96, paragraph 3.9, pengelasan plug dan slot harus sesuai dengan D1.1-

    96, paragraph 3.10, dan pengelasan groove harus sesuai dengan D1.1-96, paragraph 3.11,

    3.12 dan 3.13. Preparasi dari dimensi groove diatur pada D1.1-96, gambar 3.3 dan 3.4.

    Meskipun detail prekualifikasi sambungan telah ditentukan, prosedur pengelasan harus

    dikualifikasi dengan pengujian apabila kondisi prekualifikasi tidak diperoleh. Misalnya

     prekualifikasi yang digunakan untuk baja yang belum diketahui maka prosedur pengelasan harus

    dikualifikasi dengan pengujian.

    Status kualifikasi awal harus sesuai dengan parameter procedural sebagaimana terdapat pada

    D1.1-96, tabel 3.7, dan termasuk diameter maksimum elektroda, arus maksimum, root pass

    thickness maksimum, fill pass thickness maksimum, single-pass filler weld size maksimum dan

    single pass weld layer maksimum (D1.1-96, table 3.3).

    Kontraktor bertanggung jawab untuk memastikan bahwa parameter khusus dari prekualifikasi

    WPS sesuai dengan aplikasi khusus. Misalnya WPS yang diajukan untuk membuat ¼ inchi fillet

    weld pada 3/8 inchi A36 steel pada posisi mendatar. Jenis lasan dan steel diprekualifikasi. Filler

    metal yang dipilih adalah F7 A2-EM12K, sesuai dengan persyaratan pada D1.1-96, tabel 3.1.

    Tidak ada preheat khusus, diameter elektroda yang dipilih 3/32 inch, spesifikasi maksimum

    ditentukan pada D1.1-96, tabel 3.2. Single pass weld size maksimum tidak diatur pada D1.1-96,

    table 3.7 sehingga ¼ inchi ukuran fillet bisa diprekualifikasi. Arus yang dipilih adalah 800A,

    yaitu lebih rendah dari kuat arus maksimum yang ditentukan pada D1.1-96, tabel 3.7.

    Panduan untuk Menyiapkan Kualifikasi Awal WPS

    Langkah awal saat membuat prequalified WPSs adalah membuat welding parameter yang sesuai

    untuk aplikasi umum. Ketebalan material yang digunakan menentukan ukuran elektroda dan

    kuat arus. Filler metal spesifik yangdipilih akan menunjukan persyaratan kekuatan dari

    sambungan. Bila parameter yang diharapkan telah diperoleh, maka perlu dilakukan penilaian

     bedasarkan kode pada D1.1-96 yang mengandung persyaratan-persyaratan bagi prekualifikasi.

    Apabila ada parameter yang menyimpang dari persyaratan ini, seorang kontraktor dapat

    melakukan dua hal :

  • 8/18/2019 Tugas-07_Adi Cipto Dimas P_1306368141

    13/13

    1.  Prosedur persiapan disesuaikan dengan batasan pada prekualifikasi, atau

    2.  Melakukan pengujian kualifikasi terhadap WPS

    Langkah selanjutnya adalah menulis dokumen dari syarat-syarat WPS yang telah

    diprekualifikasi.

    Pengujian Untuk Mengkualifikasi Prosedur Pengelasan

      Pelaksanaan pengujian kualifikasi.

    Prosedur pengelasan harus diuji karena dua alasan, pertama karena adanya kontrak dan kedua

    karena pada kondisi tertentu dapat menyebabkan penyimpangan terhadap kualifikasi awal.

    Langkah pertama dalam mengkualifikasikan prosedur pengelasan adalah prosedur yang ingin

    diuji misalnya proses pengelasan, logam pengisi, kualitas baja, jenis sambungan, ketebalan

    material, temperatur preheat, minimum interpass temperature level, kuat arus, potensial dan

    kecepatan pengelasan. Parameter-parameter tersebut dicatat pada Prosedure Qualification

    Record (PQR). Jenis-jenis pengujian kualifikasi terdapat pada D1.1-96, paragraph 4.4.

      Membuat WPS dari PQR yang baik

    Dari sebuah PQR yang baik dapat dibuat lebih dari satu macam WPS yang sesuai dengan

     persyaratan pengujian. Perubahan yang cukup signifikan untuk menjamin pengujian

    tambahan sebagai variabel esensial terdapat pada D1.1-96, tabel 4.5, 4.6 dan 4.7. Tabel 4.1

    dalam D1.1-96 berisi tentang jenis-jenis dan posisi pengelasan yang disyararkan untuk

     berbagai pengujian.