Tugaas Khi Pulan Widyanati 1106107214 Pembuatan Minyak Essensial Dengan Cara Enfleurage Dan Tekanan...
-
Upload
lathoifulisyaroh -
Category
Documents
-
view
226 -
download
6
Transcript of Tugaas Khi Pulan Widyanati 1106107214 Pembuatan Minyak Essensial Dengan Cara Enfleurage Dan Tekanan...
0
UNIVERSITAS INDONESIA
PEMBUATAN MINYAK ESSENSIAL DENGAN CARA ENFLEURAGE DAN
TEKANAN DINGIN
TUGAS KONSEP HERBAL INDONESIA
PULAN WIDYANATI 1106107214
DOSEN: Dr. rer. nat. Anna S. Ranti, Apt.
FAKULTAS FARMASI PROGRAM MAGISTER HERBAL
2011
1
PENDAHULUAN
A. MINYAK ESSENSIAL
Minyak essensial atau minyak atsiri atau minyak menguap adalah masa yang
berbau khas, yang berasal dari tanaman, mudah menguap pada suhu kamar tanpa
mengalami peruraian. Minyak atsiri sering dikenal dengan nama volatile oil, ethereal oil
atau essential oil.
Pada umumnya minyak essensial dalam keadaan segar tidak berwarna atau
berwarna pucat, bila dibiarkan akan berwarna lebih gelap; berbau sesuai dengan bau
tanaman penghasilnya. Umumnya larut dalam pelarut organik dan sukar larut dalam air.
Kegunaan minyak essensial bagi tanamannya sendiri untuk menarik serangga
yang membantu proses penyerbukan, sebagai cadangan makanan, untuk mencegah
kerusakan tanaman oleh serangga atau hewan lain dan mempengaruhi proses transpirasi.
Dalam industri sering digunakan sebagai zat tambahan dalam sediaan kosmetik, obat
dan makanan. Selain itu banyak digunakan sebagai obat anti kuman dan kapang. [1-2]
Minyak essensial banyak digunakan dalam penggunaan terapeutik, untuk perasa
(contoh: minyak lemon), dalam industri parfum (contoh: minyak mawar), atau sebagai
bahan awal untuk sintesis berbagai zat (contoh: minyak turpentin). Untuk tujuan
pengobatan yang diberikan secara inhalasi (contoh: minyak eukaliptus), secara oral
(contoh: minyak peppermint), sebagai obat kumur (contoh: timol), dan secara
transdermal, serta banyak minyak essensial termasuk seperti lavender, rosemary dan
bergamot digunakan sebagai aromaterapi.[3]
B. SIFAT UMUM
Minyak essensial merupakan salah satu hasil proses metabolism dalam tanaman.
Minyak essensial terbentuk karena reaksi antar berbagai persenyawaan kimia dengan
air. Minyak tersebut disintesis dalam sel kelenjar, dan ada juga yang terbentuk dalam
pembuluh resin misalnya minyak terpentin dari tanaman pinus.
2
Minyak essensial umumnya terdiri dari berbagai campuran persenyawaan kimia
yang terbentuk dari unsur kabon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) serta beberapa
persenyawaan kimia yang mengandung unsur nitrogen (N) dan belerang (S).
Pada umumnya komponen kimia dalam minyak atsiri digolongkan menjadi 2,
yaitu:
1. Golongan hidrokarbon
Persenyawaan yang termasuk golongan ini terbentuk dari unsur hIdrogen dan
karbon.
2. Golongan hidrokarbon yang teroksigenasi
Persenyawaan yang termasuk dalam golongan ini terbentuk dari unsur hIdrogen,
karbon dan oksigen.
Senyawa yang termasuk golongan hidrokarbon yang teroksigenasi merupakan
senyawa yang paling penting dalam minyak essensial, karena umumnya senyawa
tersebut mempunyai bau yang lebih harum.
Perubahan sifat kimia minyak atsiri merupakan ciri kerusakan sehingga
mengakibatkan penurunan mutu. Beberapa proses yang dapat mengakibatkan perubahan
sifat kimia minyak essensial adalah proses oksidasi, hidrolisa, polimerisasi, pendamaran
dan penyabunan.
Jika minyak essensial dibiarkan di udara dan kena cahaya matahari pada suhu
kamr, komponen dalam minyak essensial teroksidasi sehingga menghasilkan minyak
lebih kental, warna lebih gelap, bau berubah dan akhirnya membentuk jenis dammar.
Untuk mencegah proses oksidasi pada minyak atsiri, penyimpanan dilakukan
dalam jumlah kecil, sebaiknya dalam botol berwarna gelap, sedang penyimpanan
minyak essensial dalam jumlah besar dilakukan dalam drum yang dilapisi dengan
“laquer” (menghindari reaksi katalis antara minyak dengan ion logam). Udara yang
terdapat di atas minyak essensial dalam wadah, dapat diganti dengan gas
karbondioksida atau gas nitrogen. [1-3]
3
C. CARA PEMBUATAN
Untuk memperoleh minyak essensial dengan hasil yang baik, sebaiknya
menggunakan simplisia yang memenuhi persyaratan yang tertera dalam Farmakope
Indonesia, Ekstra Farmakope Indonesia, Materia Medika Indonesia atau Buku Standar
lainnya.
Sebelum proses pembuatan minyak essensial, simlisia sebaiknya dikecilkan
ukurannya dengan cara dipotong-potong, digiling kasar atau digerus halus, tergantung
pada simplisia yang digunakan. Pengecilan ukuran tersebut untuk mempermudah
penembusan uap air ke dalam sel. Daun, bunga dan simplisia yang tipis biasanya dalam
keadaan utuh; biji digiling kasar; kayu, akar dan bagian tanaman yang keras digerus
halus terlebih dahulu. [1]
Berdasarkan sifat fisik dan kimia, maka minyak essensial dapat dibuat dengan
cara [1-3]:
1. Penyulingan / Destilasi
2. Ekstraksi dengan pelarut mudah menguap
3. Pembuatan dengan lemak padat / Enfleurage
4. Ekspresi / Tekanan tanpa pemanasan / Tekanan dingin
Berdasar tugas Konsep Herbal Indonesia yang diperoleh yaitu “Pembuatan
Minyak Essensial Dengan Cara Enfleurage dan Tekanan Dingin”, maka yang akan
dibahas adalah pembuatan minyak essensial dengan pembuatan dengan lemak padat /
enfleurage dan ekspresi / tekanan tanpa pemanasan / tekanan dingin.
4
PEMBUATAN MINYAK ESSENSIAL
DENGAN CARA ENFLEURAGE
Dengan cara penyulingan / destilasi, karena pengaruh uap, air atau suhu,
terkadang minyak yang diperoleh tidak sama dengan aslinya karena ada sebagian yang
terurai atau tidak ikut terdestilasi. Bunga-bunga tertentu seperti melati, kaca piring,
violet, tuberos , jonquil, narcissus, mimosa, acacia, gardenia, hyacinth dan jenis bunga
yang lain bila didestilasi akan menghasilkan minyak yang berbau tidak sama dengan
bunganya. [1, 4]
Minyak essensial dari bunga-bunga tersebut di atas diperoleh dengan pembuatan
minyak essensial dengan lemak padat. Pembuatan minyak essensial dengan lemak padat
diketahui terbagi atas 2, yaitu:
1. Pembuatan minyak essensial dengan lemak tanpa pemanasan (Enfleurage)
2. Pembuatan minyak essensial dengan lemak panas (Maserasi)
Berdasar tugas, maka yang dibahas adalah pembuatan minyak essensial dengan cara
enfleurage.
A. Prinsip pembuatan minyak essensial cara enfleurage
Cara enfleurage sudah dilakukan sejak berabad-abad yang lalu secara primitif.
Setelah tanaman dipetik, tanaman tersebut akan meneruskan proses fisiologisnya
dengan mengeluarkan bau khasnya. Segera setelah bunga dipetik, ditaburkan di atas
lemak, lemak mengabsorbsi minyak tersebut. Untuk memperbesar absorpsinya
permukaan lemak digores. Tiap 1 kg lemak diperlukan bunga melati sebanyak 2,5
kg sampai 3 kg. Untuk seluruh proses “enfelurage” memerlukan waktu 8 sampai 10
minggu. Lemak yang telah jenuh dengan minyak essensial, dikerok dengan sudip,
kemudian dilelehkan pada tempat tertutup. Lemak tersebut kemudian diekstraksi
dengan alkohol, lalu didinginkan pada suhu rendah (kalau mungkin 15ºC) untuk
memisahkan lemaknya, disaring, kemudian dipekatkan dengan cara penyulingan.
Cara ini dilakukan hanya untuk bunga-bunga tertentu, memerlukan waktu lama dan
memerlukan banyak tenaga yang terlatih untuk mengerjakannya, walaupun dengan
5
cara ini dapat menghasilkan minyak essensial yang lebih baik. Syarat lemak yang
digunakan adalah tidak berbau dan mempunyai konsentrasi tertentu. [1]
B. Pembuatan minyak essensial cara enfleurage
Pada daerah Grasse di Prancis Selatan, bung
enfleurage sebelum ditemukan metode ekstraksi de
Grasse, mereka membudidayakan bunga dan men
spesialisasi pertanian bunga dan diturunkan dari genera
Pada awal sejarah pembuatan parfum, minyak es
dari lemak, dan pencucian dengan alkohol pada lema
a diproses dengan metode
ngan pelarut menguap. Di
gambil minyaknya dengan
si ke generasi.
sensial dari bunga diektraksi
k yang mengandung parfum
6
dan disebut sebagai ekstrak bunga. Ekstrak bunga ini merupakan campuran dari
minyak essensial dan tinktur, merupakan metode lama bentuk parfum.
Walaupun cara enfleurage adalah cara lama yang telah digunakan, tapi sampai
sekarang metode ini masih digunakan. Enfleurage dengan skala besar masih
dilakukan di daerah Grasse.
Prinsip cara enfleurage sederhana. Beberapa bunga (contoh melati) tetap
melakukan aktifitas fisiologi dan memberikan bau harum / khas ketika dipetik.
Lemak mempunyai kekuatan yang baik dalam mengabsorpsi dan dapat menyerap
minyak essensial dengan baik bila kontak dengan bunga. Prinsip ini, secara metode
dapat digunakan dalam skala besar, menggantikan enfleurage. Selama periode
pemanenan, yang berakhir sekitar 8-10 minggu, bunga-bunga segar yang baru
dipetik disebarkan di atas permukaan dasar lemak (corps) yang khusus telah
disiapkan, biarkan (selama 24 jam untuk bunga melati), lalu ganti lagi dengan bunga
baru yang segar. Bila lemak yang digunakan telah jenuh dengan minyak essensial
dari bunga tersebut, maka ekstraksi lemak tersebut dengan alkohol dan lalu diisolasi
untuk mendapatkan minyak essensial.
1. Persiapan Dasar Lemak (Fat Corps)
Suksesnya enfleurage tergantung dari kualitas dasar lemak yang
digunakan. Dalam mempersiapkan lemak harus hati-hati dan dengan berlatih.
Dasar lemak yang digunakan harus tidak berbau dan mempunyai konsistensi /
konsentrasi yang sesuai. Bila dasar lemak terlalu keras, bunga tidak dapat kontak
dengan baik dengan lemak, sehingga absopsi sedikit dan menghasilkan minyak
essensial dengan kadar rendah. Tetapi bila terlalu lunak, dasar lemak cenderung
mengikat bunga sehingga susah untuk melepaskan bunga dari dasar lemak.
Konsistensi dasar lemak adalah suatu keharusan, yaitu harus mempunyai
permukaan yang tidak terlalu keras, sehingga dapat menyerap minyak essensial
dengan baik dan bunga dapat dengan mudah dilepaskan. Kebanyakan proses
enfelurage dilakukan dalam ruangan dingin, tapi tiap industri harus menyiapkan
kondisi ruangan sama seperti suhu sewaktu panen. Dari pengalaman bertahun-
tahun diketahui bahwa campuran 1 bagian lemak lilin (tallow) murni kulitas baik
dengan 2 bagian lemak hewan (lard) merupakan kombinasi yang baik untuk
7
dasar lemak pada enfleurage. Campuran tersebut mempunyai konsistensi yang
baik dan dapat mengabsorpsi minyak essensial dengan baik pula.
Banyak zat yang disarankan untuk dasar enfleurage, dan telah mempunyai
paten untuk tujuan ini. Sebagai contoh, berdasar Paten Prancis 836.172, 12
Januari 1939, 29 minyak essensial dan minyak bunga alami diekstraksi dengan
ester dari polihidrat alifatis alkohol, mengandung 6 atom karbon, dengan asam
lemak yang mempunyai berat molekul tinggi, yang diperoleh dari oksidasi
paraffin hidrokarbon yang mempunyai berat molekul tinggi. Lalu ester dari
glikol, gliserol, eritritol, manitol, heksitol atau trimetilpropan digunakan.
Pada industri parfum di Grasse, dasar lemak disiapkan selama musim
dingin/salju, ketika mereka tidak sibuk memproses panen bunga. Lemak lilin
(tallow) dan lemak hewan (lard) dimurnikan dengan cara lama. Lemak-lemak
tersebut dengan hati-hati dibersihkan menggunakan tangan, partikel-partikel
pengotor dihilangkan, lalu dihancurkan secara mekanik dan dicuci dengan air
dingin. Setelah semua zat pengotor dihilangkan, lemak dilelehkan perlahan
dengan penangas uap. Sejumlah sedikit benzoin (0,6%) dan alum (0,15-0,30%)
ditambahkan sebagai pengawet. Penambahan pengawet sangat penting untuk
menghindari menjadi tengik pada musim panas. Benzoin digunakan sebagai
pengawet, sedangkan alum ditambahkan untuk menghindari koagulasi sewaktu
peleleham lemak. Lemak hangat disaring dengan kain, biarkan dingin dalam
posisi berdiri sehingga air akan terpisah. Dasar lemak yang dihasilkan berwarna
putih, lembut, konsistensi baik, bebas air dan praktis tidak berbau. Bila
disiapkan dan disimpan dengan baik, akan terhindar dari tengik selama beberapa
tahun. Beberapa perusahaan juga menambahkan sedikit bunga jeruk atau bunga
mawar dalam mempersiapkan dasar lemak.
2. Enfleurage dan Defleurage
Setiap enfleurage dipersiapkan dengan menggunakan tempat yang disebut
chassis. Chassis terdiri dari bingkai kayu berbentuk kotak dengan tinggi 2 inci,
panjang sekitar 20 inci dan lebar sekitar 16 inci. Kerangka menahan lempeng
kaca yang kedua sisinya dioleskan dasar lemak dengan menggunakan spatula
pada proses awal enfleurage.
8
Proses enfleurage
(menaruh bunga melati pada bagian atas dasar lemak pada lempeng kaca chassis)
Tiap pagi selama panen, bunga segar yang telah dipetik datang ke
perusahaan, dan lalu dibersihkan dari pengotor seperti daun dan ranting, lalu
dengan tangan, bunga tersebut ditaruh di atas lapisan lemak dari tiap masing-
masing lempeng kaca. Bunga yang basah tidak digunakan, karena dapat
mengubah dasar lemak menjadi tengik. Lalu chassis dapat ditumpuk dan biarkan
selama 24 jam atau lebih, tergantung dari jenis bunganya. Seteleh 24 jam, bunga
telah mengeluarkan semua minyaknya dan mulai hilang bau khasnya. Bunga-
bunga tersebut diambil dari dasar lemak dengan tangan. Pengambilan bunga
secara hati-hati (defleurage) sama pentingnya dari pada mengganti dasar lemak
pada chassis dengan bunga segar (enfleurage), dan pekerja yang melakukan
pekerjaan ini haruslah yang berpengalaman dan terlatih. Kebanyakan bunga
yang telah kehilangan minyak essensialnya akan jatuh dari lapisan lemak pada
9
lempengan kaca chassis bila chassis dalam posisi berdiri. Segera setelah
defleurage, setiap 24 jam, chassis diisi dengan bunga segar. Untuk bunga melati,
seluruh proses enfleurage selesai dalam waktu 70 hari; setiap hari mengganti
dengan bunga segar.
Proses defleurage
(mengambil bunga melati dari chassis)
Pada awal enfleurage, lemak digores dengan sisir logam untuk
meningkatkan absorpsi. Setelah lemak jenuh dengan minyak essensial bunga dan
mempunya bau yang khas, lemak yang mengandung parfum harus dilepaskan
dari lempeng kaca yang menempel di antara chassis. Untuk tujuan ini digunakan
spatula untuk melepaskan lemak dari lempeng kaca dan hati-hati dilelehkan dan
disimpan dalam wadah tertutup. Produk akhir ini disebut sebagai pomade
(pomade de jasmin, pomade de tubereuse, pomade de violet), pomade yang
paling baik adalah pomade nomor 86, karena dasar lemak pada chassis
10
diperlakukan dengan bunga segar sebanyak 36 kali selama proses enfleurage.
Pada awalnya, tiap chassis dilapisi dengan 360 g dasar lemak pada tiap sisi
lempeng kaca, jadi tiap chassis mengandung 720 g dasar lemak. Tiap kilogram
dasar lemak harus kontak dengan sekitar 2,5 kg (sebaiknya 3 kg) bunga melati
selama seluruh periode enfleurage, yang berakhir selama 8-10 minggu. Jumlah
bunga akan berbeda tergantung dari jenis bunganya. Pada akhir enfleurage, dasar
lemak akan kehilangan sekitar 10% dari berat awal karena berbagai hal. Dapat
disimpulkan, total rendemen Pomade nomor 36 akan 10% lebih kecil dibanding
dengan dasar lemak sebenarnya pada chassis. Kehilangan ini disebabkan oleh
terikutnya lemak pada bunga yang telah hilang minyak essensialnya ketika
bunga tersebut diambil (defleurage) tiap 24 jam.
3. Ekstrak Alkohol
Pada awal penemuan parfum, fragmen pomade yang diperoleh langsung
digunakan; tapi dengan perkembangan teknologi pomade diekstraksi dengan
alkohol berkualitas tinggi, alkohol melarutkan minyak essensial dari pomade.
Hasil pencucian dengan alkohol disbue sebagai Ekstrak nomor 36 bila dibuat
dari Pomade nomor 36; yang menghasilkan parfum dengan kualitas yang baik.
Selama proses enfleurage dan pencucian pomade dengan alkohol tidak
menggunakan panas sama sekali sehingga ekstrak mengandung minyak essensial
yang sama dengan yang ada di dalam bunga segar. Untuk tujuan ini, pomade
diasukkan ke dalam alat yang disebut batteuses, wadah tertutup berbentuk
silinder terbuat dari tembaga dan di dalamnya dilengkpi pengaduk kuat sekitar
poros vertikal. Beberapa batteuses menggunakan baterai. Pekerjaan ini biasanya
berlangsung selama beberapa bulan, dalam tempat yang dingin untuk
menghindari penguapan alkohol karena evaporasi. Tiap bets pomade diaduk
beberapa hari. Alkohol digunakan untuk mengekstraksi pomade, sampai
didapatkan minyak essensial dan didapatkan ekstrak alkohol. Untuk pencucian
terakhir, digunakan alkohol baru. Ketika pencucian keempat dan kelima, metode
ini mengekstraksi pomade sangat efisien yang menghasilkan lemak tidak berbau.
Hasil pencucian disebut sebagai Ekstrak nomor 36, lalu dimasukkan ke dalam
lemari pendingin dan didinginkan di bawah temperatur beku, kalau
11
memungkinkan 15ºC. Kebanyakan lemak larut dalam alkohol. Larutan alkohol
dingin (Ekstrak nomor 36) lalu disaring, juga pada suhu rendah. Jumlah alkohol
yang digunakan untuk mencuci pada tiap bets pomade diperhitungkan dengan
perolehannya, akhirnya diperoleh 1 kg ekstrak dari per kilogram pomade.
Biasanya sejumlah alkohol hilang karena evaporasi selama proses pengadukan.
Ekstrak murni menghasilkan parfum dengan kualitas yang baik.
Sketsa Batteuse yang digunakan untuk ekstraksi concretes bunga dengan alkohol
4. Enfleurage absolut
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, ekstrak tidak hanya
mengandung minyak essensial tapi juga mengandung sedikit (sekitar 1%)
alkohol larut dalam lemak, yang larut dalam dasar lemak, yang tidak bisa
dipisahkan, walaupun dengan pendinginan di bawah 0ºC. Jika ekstrak tersebut
didestilasi untuk memisahkan alkohol, maka kandungan minyak essensial dan
lemak meningkat. Bila digunakan vakum pada suhu rendah maka didapatkan
minyak essensial pekat, bebas dari alkohol, yang disebut sebagai enfleurage
absolut.
Enfleurage absolute awal biasanya berwarna gelap (karena kandungan
lemak) dan berbentuk setengah padat. Produk dengan warna terang dan bentuk
cair dapat diperoleh dengan berbagai metode pemurnian untuk menghilangkan
12
lemak. Penghilangan lemak dan pemurnian akan meningkatkan harga untuk
menghasilkan produk akhir dengan kualitas baik.
5. Chassis absolut
Ketika menjelaskan tentang proses enfleurage, disebutkan bahwa bunga
diambil dari dasar lemak pada chassis tiap 24 jam. Bunga-bunga ini tidak
langsung dibuang karena bunga-bunga tersebut masih mengandung bagian dari
parfum alami yang tidak dapat diserap oleh lemak. Harus diketahui bahwa
parfum atau minyak essensial bunga tidak hanya mengandung zat yang
menguap, tapi juga zat yang dalam suhu pemanasan tidak dikeluarkan oleh
bunga-bunga tersebut. Kondisi sebenarnya mungkin lebih kompleks dan banyak
proses fisiologi berperan di dalamnya, yang sejauh ini belum semua terelusidasi.
Bagian dari minyak essensial yang diperoleh dari bunga yang diambil dari
chassis (defleurage) dapat diekstraksi dengan larutan menguap petroleum eter,
contohnya. Bentuk dari hasil ini adalah massa padat. Massa padat ini berasal dari
lemak yang kontak dengan bunga sewaktu proses enfleurage; lalu dimurnikan
dan larut dalam alkohol untuk menghilangkan lemak pada suhu dingin. Hasil
akhir produk ini disebut chassis absolut, kental, minyak larut dalam alkohol,
menghasilkan aroma berbeda dengan enfleurage absolut. Pada pemasarannya,
harga chassis absolute lebih murah dibandingkan dengan enfleurage absolut. [4]
.
13
PEMBUATAN MINYAK ESSENSIAL
DENGAN CARA TEKANAN DINGIN
Tekanan dingin (cold pressing) atau pengepresan (expression) merupakan segala
proses fisika dimana glandula minyak essensisal pada kulit buah dihancurkan atau
dirusak untuk melepaskan minyak essensial. Biasanya proses ini digunakan untuk
memproduksi minyak jeruk. Pada sebagian kecil minyak atsiri seperti pada kulit buah
jeruk, sebagian besar diperoleh dengan pengepresan untuk menghasilkan produk dengan
kualitas terbaik. Pada pemanasan dengan air mendidih dapat mempengaruhi beberapa
senyawa kimia yang termolabil sehingga dapat menyebabkan hidrolisis, polimerisasi
dan resinifikasi. Bagaimanapun juga, minyak essensial yang diperoleh dari destilasi
tidak menghasilkan minyak alami seperti yang asli terdapat pada tumbuhan. Untuk
bahan tumbuhan yang mempunyai sifat demikian, minyak essensial diekstraksi dengan
proses tekanan dingin (cold pressing) atau pengepresan (expression). [5]
Pembuatan minyak essensial dengan cara tekanan dingin merupakan dengan
cara pengepresan tanpa pemanasan, dilakukan terhadap bahan berupa biji, buah atau
kulit buah yang dihasilkan dari tanam yang termasuk jenis sitrus, karena minyak dari
jenis tanaman tersebut akan mengalami kerusakan bila dibuat dengan cara destilasi. [1]
Berdasarkan tipe alat tekanan dibedakan menjadi 2 macam yaitu [1]:
1. Hydraulic Expressing
2. Expeller Expressing
Hydraulic expressing Expel
ler Expressing
Expell
Ada berbagai macam proses tek
1. Proses dengan Tangan
Pada proses ini, buah sega
diambil dengan sendok ya
kemudian direndam dalam
Pekerja memegang buah d
degan spon di atasnya, lalu
membutuhkan banyak pek
minyak yang ada dalam
pengepresan tangan mempu
dalam kulit buah. Dulu di
memproduksi minyak lemon
2. Proses Ecuelle
Proses ini umum dikerjak
tembaga dengan lubang di
dengan kuningan besar mem
dimana buah diperas de
menghasilkan minyak. Sel
utama, yang kemudian dip
14
er Expressing dalam skala besar
anan dingin / pengepresan, yaitu [5]:
r yang baru dipanen, dipotong menjadi dua. Isi buah
ng pinggirannya tajam disebut rastrello. Kulit buah
air beberapa jam dan kemudian dipress dengan tangan.
engan tangan kiri dan tangan kanan memegang kayu
buah dipress dengan bantuan alat tersebut. Proses ini
erja dan menghasilkan rendemen 50-70% dari total
kulit buah. Kualitas minyak yang diperoleh dari
nyai kualitas yang hampir sama dengan yang ada di
Sisilia dan Calibria menggunakan metode ini untuk
dan jeruk, tapi proses ini sudah tidak digunakan lagi.
an di Prancis selatan. Ecuelle terdiri dari mangkok
tengah membentuk saluran kecil. Mangkok dilengkapi
bentuk seperti kuku dengan bagian ujungnya tumpul,
ngan tekanan samapai selueuh permukaan buah
minyak dan air mengendap di bawah ke dalam lubang
isahkan dengan dekantasi. Rendemen hanya 20% dari
15
total minyak yang ada di kulit buah. Metode ini cukup melelahkan dan dengan
kemajuan teknologi mesin, mesin telah diciptakan untuk melakukannya. Sekarang,
kulit buah diekstraksi untuk mendapatkan minyak dengan tekanan sentrifugal.
3. Mesin Tangan
Untuk pengepresan, kulit buah ditaruh pada spon dan ditekan pada spon lain. Spon
dihubungi dengan bagian yang dapat menerima bahan minyak dan air. Bagian yang
kontak dengan minyak terbuat dari perunggu.
4. Sfumatrici dan Pelatrici
Mesin yang hanya memproses kulit buah yang telah diambil jus dan isinya disebut
sfumatrici, sedangkan yang memproses semua bagian buah disebut pelatrici.
4.1. Sfumatrici Khusus
Mesin tipe gulung yang didesain khusus sehingga tiap kulit buah dapat
menghasikan maksimum jumlah minyak. Tidak banyak tekanan yang
digunakan untuk mengeluarkan isi sel. Emulsi dikumpulkan dan disaring
melalui wol atau spon untuk memisahkan minyak dan air. Mesin sfumatrici
telah dikembangkan dan digunakan di berbagai negara. Pada penggunaan
sfumatrici, ada 2 pendekatan yang digunakan. Pada pendekatan pertama
(digunakan oleh Ramino Sfumatrice), hanya kulit buah yang diproses, jadi
harus memisahkan buah dan isi buah dan kemudian mengepres kulit buah.
Pada pendekatan kedua, minyak diekstraksi dengan tekanan pada glandula
kulit buah atau lapisan superficial kulit buah untuk mengeluarkan minyak dari
glandula; kemudian mencuci minyak dengan semprotan air.
5. Mesin Modern
Mesin ini dapat menghancurkan semua bagian buah dan memisahkan minyak dari
fase air dengan destilasi atau sentrifugasi, atau dengan mengepres minyak.
Ekstraktor minyak dikembangkan oleh perusahaan Brown International, California,
yang dapat memisahkan minyak essensial dari semua bagian buah jeruk. Minyak
diperoleh dengan tekanan ringan pada seluruh permukaan buah dengan lebih dari 3
juta ujung tajam stainlees steel. Kecepatan yang bisa diatur disesuaikan dengan
16
jumlah buah yang digunakan. Semua buah berputar melalui brown oil extractor
(BOE), dengan ada bagian bergerigi dan air yang dapat secara simultan kulit buah
melepaskan minyak dari glandula. Buah kemudian ke ekstraktor dan campuran
minyak-air ke sentrifugasi dan minyak dikumpulkan di wadah.
Brown oil extractor
6. FMC Whole Fruit Extractor
Food Machinery Corporation (FMC) di San Jose, California , telah
mengembangkan banyak desain dan menghasilkan ekstraktor dimana jus dan
minyak essensial diekstraksi bersamaan tanpa tercampur antara satu dengan yang
lain.
FMC whole fruit extractor
Ekstraktor jus FMC mempunyai 2 antar-meshing (hydraulic press) yang dapat
dilewati buah, dan mengepres buah yang melewatinya. Jus keluar dari tekanan yang
berpenetrasi ke pusat buah dan jus berpisah dari kulit buah dan biji. Aksi
17
pengepresan ini cukup dapat mengeluarkan minyak dari glandula pada permukaan
flavado kulit buah. Semprotan air pada mesin FMC menyemprotke permukaan buah,
dan emulsi minyak-air kemudian tersentrifugasi. Air dan baggian minyak terpisah
pada suhu rendah. Sekitar75% minyak jeruk diproduksi dengan alat ini. Aroma pada
minyak yang dihasilkan dengan tekanan dingin seperti aslinya dan hampir sama
dengan minyak yang terdapat pada buah segar.
18
KESIMPULAN
Banyak cara pembuatan untuk menghasilkan minyak essensial dengan berbagai
teknologi terbaru. Pembuatan minyak essensial dengan cara enfleurage dan tekanan
dingin merupakan metode yang sudah lama dikenal atau sering disebut cara kuno.
Tetapi hanya dengan metode enfleurage dan tekanan dingin didapatkan minyak esensial
yang menghasilkan aroma alami sebenarnya. Hanya dengan mengembangkan teknologi
untuk mempermudah ekstraksi dengan cara tersebut tanpa merubah prinsip dasar dari
metode enfleurage dan tekanan dingin.
Metode enfleurage digunakan untuk bunga sedangkan metode tekanan dingin
digunakan untuk biji, buah atau kulit buah yang dihasilkan dari tanaman yang termasuk
jenis jeruk.
19
PUSTAKA
1. Cara Pembuatan Simplisia. 1985, Departemen Kesehatan Republik Indonesia:
Jakarta.
2. Claus, E.P., Pharmacognosy. 4 ed. 1961, Philadelphia: Lea & Febiger.
3. Evans, W.C., Trease and Evans' Pharmacognosy. 15 ed. 2002, London: WB
Saunders Company Limited.
4. Guenther, E., The Essential Oils: History-Origin in Plants, Production-Analysis.
1948, D. Van Nostrand Company, Inc.: New York.
5. Handa, S.S., et al., eds. Extraction Technologies for Medicinal and Aromatic
Plants. 2008, United Nations Industrial Development Organization and the
International Centre for Science and High Technology: Trieste, Itali.