tryponomosiasis

5

Click here to load reader

description

trypano

Transcript of tryponomosiasis

TRYPANOSOMATrypanosoma termasuk klas kinetoplastida, merupakan grup dari parasit protozoa yang uniseluler. Namanya diambil dari bahasa yunani trypano (menggali) dan soma (tubuh) karena gerakannya seperti corkscrew (melingkar dan melubangi).Trypanosoma dapat menginfeksi berbagai host dan menyebabkan berbagai penyakit termasuk penyakit tidur (sleeping sickness) yang cukup fatal bagi manusia. Ciri khas dari klas kinetoplastida membutuhkan kompleks protein catenatated circles dan minicircles selama pembelahan sel. Tabel 1. Klasifikasi Ilmiah

Domain Eukaryota

Kingdom Excavata

Phylum Euglenozoa

Klas Kinetoplastida

Orde Trypanosomatida

Genus Trypanosoma Gruby

Terdapat lebih dari 10 spesies Trypanosoma, tetapi ada tiga spesies dari genus Trypanosoma yang bersifat patogen terhadap manusia. Masing-masing adalah T brucei subspesies rhodesiense dan T gambiense yang menyebabkan penyakit tidur Afrika (African sleeping sickness) dan T cruzi penyebab Trypanosoma Amerika (disebut juga penyakit Chagas. Penyakit ini menyebabkan sirkulasi parasit yang persisten dalam darah dalam bentuk hemaflagelata. TRYPANOSOMA AFRIKAEpidemiologiHuman African trypanosomiasis atau Sleeping sickness adalah penyakit parasit pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh protozoa dari spesies Trypanosomabrucei dan ditransmisikan oleh lalat tsetse. Penyakit ini endemis di beberapa bagian sub-Sahara Afrika dan menginfeksi sekitar 36 negara dan 60 ribu orang. Penyakit ini bersifat epidemik antara lain di Sudan, Pantai Gading, Republik, Afrika Tengah, Chad, dan beberapa negara lainnya. Dalam sejarah terjadi 3 kali endemis besar, pertama sekitar 1896-1906, kedua 1920-197-, dan terakhir pada tahun 2008 terjadi di Uganda. Ada dua African Trypanosomiasis, yaitu West African Trypanosomiasis yang disebabkan oleh Trypanosoma Brucei Gambience, dan East African Trypanosomiasis yang disebabkan oleh Trypanosoma Brucei Rhodesience. Manusia merupakan satu-satunya host bagi Trypanosoma brucei gambience, tersebar pada daerah hujan tropis di Afrika Tengah dan Barat. Binatang ternak dan beberapa binatang buas merupakan reservoir utama bagi Trypanosoma brucei rhodesience. Disarnping gigitan oleh lalat tsetse, penyakit ini dapat ditularkan tranplasental dan menginfeksi janin yang menyebabkan kematian prenatal serta rnelalui tranfusi darah.

PatogenesisDi dalam tubuh host, parasit ini berubah menjadi trypomastigotes, yang beredar di pembuluh darah. Setelah itu akan dibawa ke seluruh tubuh, ada yang sampai ke cairan tubuh lainnya (limfe dan cairan spinal), kemudian rnengalami replikasi dengan binary fission. Jika trypomastigotes ini masuk ke tubuh lalat tsetse, maka akan mengalami perubahan lagi menjadi prosiklik trypomastigotes di dalam midgut dari lalat tsetse tersebut.Mereka akan membelah lagi dengan cara bitrary flssion, meninggalkan midgut dan berubah menjadi epimosligotes dan menuju kelenjar ludah dan membelah lagi. Siklus di dalam tubuh lalat memakan waktu kira-kira 3 minggu. Setelah digigit oleh lalat tSetse yag terinfeksi, makan akan timbul lesi inflamasi (trypanosomal chancre). Reaksi di kulit ini bisa menimbulkan rasa yang menyakitkan dan berwarna merah. Parasit ini kemudian akan menuju ke saluran limfe dan pembuluh darah, dan hal ini akan menyebabkan demam akut. Pada stadium l, terjadi limfadenopati dan splenomegali, terjadi proliferasi limfosit dan histiosit yang berakibat diproduksinya IgM.Manifestasi hematologi yang timbul antara lain lekositosis, trombositopeni, dan anemia. Pada stadium II penyakit ini melibatkan sistem saraf sentral (CNS). Didapatkan peningkatan tekanan cairan serebrospinal (CSS), konsentrasi total protein, dan pleositosis. Trypanosoma juga bisa didapatkan dalam CSS.Stadium 1a. Demam terjadi karena terdapat penyebaran parasit dalam aliran darah dan aliran limphe. Demam ini terjadi karena adanya pyrogen eksogen, seperti bahan-bahan atau zat toksik dari trypanosoma, sehingga terjadi stimulasi dari proliferasi dari limphosit selama terjadi respon imun. Selain itu akan dihasilkan beberapa sitokin-sitokin berupa ILl, IL6, TNF. Hal ini memicu hipotalamus untuk meningkatkan ambang batasnya ke ambang febris. b. Pruritus dan rash makulopapular timbul akibat parasit yang mengikuti aliran darah dan aliran limphe. Hal ini menyebabkan reaksi dari pembuluh darah untuk menghasilkan beberapa mediator. Rash timbul akibat proses vasodilatasi, sedang pruritus timbul akibat histarnin.c. Hepatosplenomegali terjadi karena sel-sel fagositik pada hepar dan spleen sebagai sistim RES teraktifasi, sel-sel tersebut rnerupakan sistem monosit-makrophag yang fungsi utamanya adalah menelan benda asing lain dalam tubuh. Akibat pertahanan dalam melawan benda asing atau zat toksik tersebut terjadilah hepatomegali dan atau spleenomegali.d. Tanda winterboom merupakan bentuk reaksi pembesaran kelenjar limphe (limfadenopati) sepanjang leher-belakang ( pada triangle servical posterior). Hal ini disebabhan karena perjalanan dari trypanosma yang mengikuti aliran limfe dan pada akhimya menimbulkan proses keradangan pada daerah tersebut.

Stadium IIPada stadium ini parasit yang terdapat dalarn aliran darah akan menginvasi sistern saraf pusat hal ini terutarna ditandai oleh perubahan neurologis yang terjadi perlahan, disertai abnormalitas yang progresif dari CSS. Gambaran perubahan neurologisnya dimulai dari munculnya somnolens, serta diikuti oleh tanda-tanda ekstrapiramidal. Kelainan yang terjadi pada CSS berupa peningkatan tekanan, peningkatan total konsentrasi protein, dan pleusitosis. Hal ini disebabkan adanya trypanosoma perivaskular disertai dengan infiltrasi dari sel mononukiear. lni disebut stadium meningoensefalitis, dimana selain terjadi gangguan pada syaraf sensoris dan motoris, terjadi juga proses demyelinisasi otak, hal ini menyebabkan kelemahan (weakness) akibat gangguan pada syaraf tersebut. Proses demielinisasi akan menyebabkan hantaran impuls terganggu (terlambat). Demyelinisasi diduga akibat toksin dari trypanosoma tersebut.