Trikomoniasis by Yusuf Almalik s,

3
Trichomomiasis Oleh Yusuf Almalik Saputra FAA 113 011 1. Definisi Trikomoniasis merupakan infeksi saluran urogenital spesifik bagian bawah pada wanita maupun pria, dapat bersifat akut atau kronik, disebabkan oleh Trichomonas vaginalis dan penularannya biasanya melalui hubungan seksual. 1 2. Etiologi Penyebab trikomoniasis ialah T.vaginalis yang pertama kali ditemukan oleh DONNE pada tahun 1836. Merupakan flagellata berbentuk filiformis, dan bergerak seperti gelombang. Parasit ini berkembang biak secara belah pasang memanjang dan dapat hidup dalah suasana pH 5-7,5. Pada suhu 50 o C akan mati dalam beberapa menit, tetapi pada suhu 0 o C dapat bertahan sampai 5 hari. 3. Faktor Resiko 1) Aktivitas seksual tinggi 2) Pada bayi karena hygine tidak dijaga dan imunitas masih rendah 3) Pasca menopause 4) Wanita > Pria 5) Berganti-ganti pasangan 6) Riwayat dan atau sedang mengalami penyakit menular seksual 7) Tidak menggunakan barier kontrasepsi 4. Cara Penularan 1) Melakukan hubungan kelamin dengan penderita T. vaginalis 2) Menggunakan pakaian, handuk penderita T. vaginalis 3) Berenang di kolam yang tersebar T. Vaginalis

description

kedokteran

Transcript of Trikomoniasis by Yusuf Almalik s,

Page 1: Trikomoniasis by Yusuf Almalik s,

TrichomomiasisOleh

Yusuf Almalik Saputra

FAA 113 011

1. DefinisiTrikomoniasis merupakan infeksi saluran urogenital spesifik bagian bawah pada

wanita maupun pria, dapat bersifat akut atau kronik, disebabkan oleh Trichomonas vaginalis dan penularannya biasanya melalui hubungan seksual.1

2. EtiologiPenyebab trikomoniasis ialah T.vaginalis yang pertama kali ditemukan oleh

DONNE pada tahun 1836. Merupakan flagellata berbentuk filiformis, dan bergerak seperti gelombang.

Parasit ini berkembang biak secara belah pasang memanjang dan dapat hidup dalah suasana pH 5-7,5. Pada suhu 50o C akan mati dalam beberapa menit, tetapi pada suhu 0o C dapat bertahan sampai 5 hari.

3. Faktor Resiko1) Aktivitas seksual tinggi2) Pada bayi karena hygine tidak dijaga dan imunitas masih rendah3) Pasca menopause4) Wanita > Pria5) Berganti-ganti pasangan6) Riwayat dan atau sedang mengalami penyakit menular seksual7) Tidak menggunakan barier kontrasepsi

4. Cara Penularan1) Melakukan hubungan kelamin dengan penderita T. vaginalis2) Menggunakan pakaian, handuk penderita T. vaginalis3) Berenang di kolam yang tersebar T. Vaginalis

5. EpidemiologiTrikomoniasis vagina dapat ditemukan dimana-mana. Parasit ditemukan pada

semua bangsa/ras dan pada semua musim. Sukar untuk menentukan frekuensi penyakit ini di satu derah, karena kebanyakan penelitian dilakukan pada golongan tertentu saja seperti golongan ibu hamil (18-25% di AS) dan dari klinik ginekologi (30-40% di Eropa Timur). Angka untuk Indonesia yang diambil dari hasil penelitian di RSCM Jakarta ialah 16% dari klinik kebidanan dan 25% dari 1146 orang perempuan dari klinik ginekologi.

Cara pemeriksaan yang berbeda dapat pula memberikan hasil yang berlainan. Pada laki-laki umumnya angka yang ditemukan lebih kecil, mungkin sekali karena parasit lebih sukar ditemukan dan karena infeksi sering berlangsung tanpa gejala. Pada

Page 2: Trikomoniasis by Yusuf Almalik s,

perempuan parasit lebih sering ditemukan pada kelompok usia 20-49 tahun, berkurang pada usia muda dan usia lanjut serta jarang pada anak gadis.

6. Tanda dan Gejalaa. Trikomoniasis pada wanita

Yang diserang terutama dinding vagina, dapat bersifat akut maupun kronik. Pada kasus akut terlihat sekret vagina seropurulen berwarna kekuning-kuningan, kuning-hijau, berbau tidak enak (malodorous), dan berbusa. Dinding vagina tampak kemerahan dan sembab. Kadang-kadang terbentuk abses kecil pada dinding vagina dan serviks, yang tampak sebagai granulasi berwarna merah dan dikenal sebagai strawberry apperance dan disertai gejala dispareuria, perdarahan pascakoitus, dan perdarahan intermenstrual. Bila sekret banyak yang keluar dapat timbul iritasi pada lipat paha atau disekitar genitalia eksterna. Selain vaginitis dapat pula terjadi ureteritis. Bartholitis, skenitis, dan sistitis yang pada umumnya tanpa keluhan. Pada kasus yang kronik gejalalebih ringan dan sekret biasanya tidak berbusa.

b. Trikomoniasis pada laki-lakiPada laki-laki yang diserang terutama uretra, kelenjar prostat, kadang-kadang

preputium, vesikula seminalis, dan epididimis. Pada umumnya gambaran klinis lebih ringan dibandingkan dengan wanita. Bentuk akut gejalanya mirip ureteritis nongonore, misalnya disuria, poliuria, dan sekret uretra mukoid atau mukopurulen. Urin biasanya jernih, tetapi kadang-kadang ada benang-benang halus. Pada bentuk kronik gejalanya tidak khas; gatal pada uretra, disuria, dan urin keruh pada pagi hari.

7. PatofisiologiPatofisiologi trikomoniasis dimulai dari terdorongnya organisme organisme

kedalam liang vagina karena pergerakan acak berkedut dari flagelanya maupun karena melakukan hubungan seksual. Trikomonad mengikat dan akhirnya mematikan sel-sel epitel penjamu, memicu respons imun humoral dan seluler yang tidak bersifat protektif terhadap infeksi berikutnya. Agar dapat bertahan hidup, trikomonad harus berkontak langsung dengan eritrosit, dan hal ini dapat menjelaskan mengapa perempuan lebih rentan terhadap infeksi daripada laki-laki. T.vaginalis tumbuh paling subur pada pH 4,9-7,5; dengan demikian, keadaan-keadaan yang meningkatkan pH vagina, misalnya haid, kehamilan, pemakaian kontrasepsi oral, dan tindakan sering mencuci vagina merupakan predisposisi timbulnya trikomoniasis.