trijaya.ppt

41
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DISIAPKAN SEBAGAI BAHAN UNTUK DIALOG INTERAKTIF DI STUDIO TRIJAYA FM 18 JUNI 2008 INTERNATIONAL YEAR OF SANITATION 2008 DI INDONESIA DAN DSDP SEBAGAI SALAH SATU UPAYA REALISASI PERBAIKAN SANITASI

Transcript of trijaya.ppt

Page 1: trijaya.ppt

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUMDISIAPKAN SEBAGAI BAHAN UNTUK

DIALOG INTERAKTIF DI STUDIO TRIJAYA FM18 JUNI 2008

INTERNATIONAL YEAR OF SANITATION 2008 DI INDONESIA DAN

DSDP SEBAGAI SALAH SATU UPAYA REALISASI PERBAIKAN SANITASI

Page 2: trijaya.ppt

INTERNATIONAL YEAR OF SANITATION 2008

Page 3: trijaya.ppt

LATAR BELAKANG IYS 2008

Pada bulan September 2000 UN General Assembly mengadopsi 8 sasaran Millenium Development Goal (MDGs) yang bertujuan menghimbau masyarakat dunia untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan manusia. Selanjutnya pada September 2002, World Summit on Sustainable Development di Johannsburg mempertegas kembali MDGs tersebut dan menambahkan bahwa akses terhadap sanitasi merupakan isu utama dalam pengentasan kemiskinan.

Dalam sesi 12 dari UN Nations Commision on Sustainable Development (CSD 12) yang dilaksanakan di New York pada bulan April 2004, diidentifikasi adanya konstrain dan tantangan pelaksanaan pencapaian MDGs termasuk target akses terhadap sanitasi dasar. Berdasarkan pengkajian tersebut, CSD 13 pada bulan April 2005 merekomendasikan kebijakan yang akan dilaksanakan negara-negara Anggota UN untuk mengatasi tantangan-tantangan MDGs tersebut.  Dalam seminar CSD 16 yang diselenggarakan pada bulan Mei 2008 General Assembly memutuskan untuk menetapkan tahun 2008 merupakan “International Year of Sanitation (IYS)”. General Assembly menghimbau negara-negara anggota untuk memanfaatkan IYS ini untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya sanitasi yang dipromosikan di semua tingkatan dengan memperhatikan rekomendasi CSD 13. 

Page 4: trijaya.ppt

SASARAN IYS 2008

Meningkatkan kepedulian dan mempercepat pencapaian Millenium Development Goals (MDG’S) yaitu untuk mengurangi setengah proporsi penduduk yang tidak mempunyai akses terhadap sanitasi dasar pada tahun 2015 

MAKSUD IYS 2008

Untuk menuntun komunitas global tetap dalam jalur/track pencapaian sanitasi dalam MDGs. Sanitasi merupakan pondasi dari kesehatan, martabat dan pembangunan. Peningkatan akses sanitasi khususnya untuk kaum miskin merupakan sesuatu yang sangat fundamental untuk pencapaian semua sasaran MDGs.

Page 5: trijaya.ppt

TUJUAN IYS 2008

1. Meningkatkan kesadaran dan komitmen untuk semua pelaku disegala tingkatan, baik di dalam maupun diluar sektor, dalam arti pentingnya pencapaian sasaran sanitasi MDGs termasuk kesehatan, persamaan gender, pendidikan, pembangunan berkelanjutan, isu ekonomi dan lingkungan.

2. Mobilisasi gabungan pemerintah baik dari tingkat pusat maupun daerah, institusi keuangan, operator sanitasi, sektor swasta dan masyarakat melalui kolaborasi kesepakatan dalam hal bagaimana dan siapa yang akan mengambil langkah-langkah penanganan sanitasi saat ini.

3. Menjamin kesepakatan-kesepakatan yang ada dalam pelaksanaan yang efektif untuk scale-up program sanitasi dan perkuatan kebijakan sanitasi melalui penugasan tanggung jawab yang jelas untuk mencapai penanganan sanitasi ini pada tingkat nasional dan internasional.

4. Menganjurkan pendekatan demand driven, berkelanjutan dan penyelesaian secara tradisional serta pilihan yang diinformasikan dengan mengenali pentingnya proses pelaksanaan pekerjaan yang dimulai dari tingkat bawah atau dari masyarakat.

Page 6: trijaya.ppt

TUJUAN IYS 2008…lanjutan

5. Menjamin peningkatan pendanaan untuk lompatan awal dan progres yang berkelanjutan melalui kesepakatan alokasi pendanaan dari pemerintah dan partnes pembangunannya.

6. Mengembangkan dan memperkuat kelembagaan dan sumber daya manusia melalui pengenalan di semua tingkatan bahwa progres dalam pencapaian sasaran sanitasi dalam MDGs melibatkan keterkaitan program-program dalam kesehatan, permukiman dan fasilitas sekolah termasuk juga pengumpulan, pengolahan dan pembuangan serta penggunaan kembali air limbah domestik.

7. Mobilisasi masyarakat, pentingnya peran wanita bersama-sama dengan kombinasi yang memadai antara software dan hardware merupakan hal yang sangat esensial.

8. Mempertinggi keberlanjutan and keefektifan penyelesaian sanitasi untuk meningkatkan dampak positif terhadap kesehatan, penerimaan sosial dan budaya, kelayakan teknologi dan kelembagaan, dan perlindungan terhadap lingkungan dan alam.

9. Mempromosikan dan mempelajari best practice sanitasi yang akan mempengaruhi pemahaman dan peningkatan investasi sektor sanitasi.

Page 7: trijaya.ppt

KEGIATAN-KEGIATAN TERKAIT IYS 2008 DI INDONESIA

• Launching IYS dengan tema “Sanitasi adalah Jawaban”. • Mengaitkan kegiatan IYS dengan peringatan Hari Air Dunia 2008 dengan

tema “Sanitasi Lestarikan Air dan Lingkungan”.• Penayangan Iklan Layanan Masyarakat (ILM) di televisi dan radio.• Mengadakan talkshow tentang sanitasi di televisi, radio, dan live. • Mengadakan workshop, kunjungan, dan diskusi tentang sanitasi khusus

media.• Mengadakan workshop-workshop, seminar, kursus, dan konferensi tentang

sanitasi di tingkat nasional.• Ikut serta dalam kegiatan-kegiatan Internasional yang berhubungan

dengan IYS seperti Expo Zaragoza 2008-Water for sustainable development, dll.

• Mengadakan temu bisnis sanitasi dalam rangka menggalakkan kerjasama pemerintah dan swasta dibidang sanitasi.

• Menyelenggarakan dan ikut serta dalam pameran yang berhubungan dengan sanitasi

• Mengadakan berbagai lomba bertema sanitasi seperti lomba poster sanitasi, lomba karya tulis ttg sanitasi, lomba 3R tingkat SD, Sanimas award, Toilet Award, Lomba Sanitasi tingkat SD

• Peresmian proyek-proyek sanitasi seperti DSDP dan CDM di TPA Suwung, dll.

Page 8: trijaya.ppt

KONDISI EKSISTINGSANITASI DI INDONESIA

Page 9: trijaya.ppt

9

Perilaku Masyarakat Yang Tidak Seharusnya

mencuci dan mandi di sungai tercemar

Sampah di saluran drainase

Air Buangan industri tanpa pengolahanan

buang air besar sembarangan (open defecation)

Jamban yang asal-asalan

pembuangan lumpur tinja secara liar

Page 10: trijaya.ppt

10

ratusan ribuanak mati diare

puluhan ributon tinja per hari

75 % air sungaitercemar

milyaran rupiahongkos

produksiair naik per

tahun

70 % air tanahtercemar

Permasalahan Sanitasi di Indonesia:

Studi ADB: Kerugian ekonomi yang terkait sanitasi yang buruk diperkirakan sekitar Rp

42,3 triliyun per tahun, atau 2% dari GDP Setiap tambahan konsentrasi pencemaran BOD sebesar 1 mg/liter pada

sungai meningkatkan biaya produksi air minum sekitar Rp 9.17/meter kubik menyebabkan kenaikan biaya produksi PDAM sekitar 25% dari rata-rata tarif air nasional.

Page 11: trijaya.ppt

Permasalahan Sanitasi di Indonesia (lanjutan):

Bappenas 2005 :

• Indonesia berada di peringkat ke 6 dari 9 negara di asia Tenggara dalam hal pelayanan sanitasi. Bahkan akan disusul oleh Vietnam yang menempati posisi ke-7 jika pelayanan sanitasi kita tidak ditingkatkan

• Sampai saat ini prosentase masyarakat yang masih buang kotoran di tempat terbuka adalah 19,67 % penduduk perkotaan dan + 40% penduduk perdesaan atau sekitar 43 juta jiwa. Target RPJM 2009 adalah Indonesia bebas dari buang kotoran di tempat terbuka (open defecation free).

• Investasi infrastruktur sanitasi perlu ditingkatkan dari sekitar Rp. 200,- per kapita / tahun menjadi Rp. 47.000 per kapita/tahun

Meningkatkan waktu produktif masyarakat sekitar 34% - 79%. Mengurangi biaya kesehatan 6% - 19% dan mengurangi biaya

pengobatan sekitar 2% - 5%

Page 12: trijaya.ppt

SANITASI TERPUSAT (SEWERAGE AND WASTEWATER TREATMENT PLANT /IPAL)

AIR DARI TANGKI SEPTIK DIRESAPKAN KEDALAM TANAH, ATAU MENGALIR KE AIR PERMUKAAN

PENDUDUK PERKOTAAN YANG MENIKMATI SANITASI TERPUSAT BARU 2,21 %

INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TANGKI SEPTIK (IPLT)

Profil Prasarana dan sarana “Sanitasi” di Indonesia

Sumber : Wastewater Sanitation (NAP) 2002

INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)

SANITASI SETEMPAT

PENDUDUK YANG PUNYA AKSES KEPADA PRASARANA SARANA SANITASI SETEMPAT BARU 80% DIPERKOTAAN DAN 60 % DIPERDESAAN

Page 13: trijaya.ppt

13

Target Pencapaian MDG’s Akses Kepada Prasarana & Sarana Sanitasi Dasar Di Indonesia

(BPS 1992- 2006, SUSENAS)

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Thn1992

Thn1993

Thn1994

Thn1995

Thn2000

Thn2001

Thn2002

Thn2003

Thn2004

Thn2005

Thn2006

Thn2007

Thn2008

Thn2009

Thn2010

Thn2011

Thn2012

Thn2013

Thn2015

Total

Rural

Urban

74,84 %

Target MDG’s

Target RPJMN 100 %

Tk Pelayanan MDG’s

Tk Pelayanan RPJMN

Page 14: trijaya.ppt

DASAR PENGEMBANGAN PRASARANA & SARANA SANITASI

Page 15: trijaya.ppt

KERANGKA DASAR DAN MAKSUD PENGEMBANGAN PRASARANA & SARANA SANITASI

1.1. Mencegah penyebaran ( kontaminasi) penyakit Mencegah penyebaran ( kontaminasi) penyakit

melalui air (waterborne diseases) dan vektor. melalui air (waterborne diseases) dan vektor.

2.2. MencegahMencegah dan menanggulangimenanggulangi pencemaranpencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidupkerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh air limbah dan sampah air limbah dan sampah

domestikdomestik.

3. Melakukan pemulihan kualitas lingkunganpemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemartercemar sehingga sesuai dengan fungsinya kembali

Page 16: trijaya.ppt

PASAL 20 UU No 7/2004 ttg SDA

1. Konservasi sumber daya air ditujukan untuk menjaga kelangsungan keberadaan daya dukung, daya tampung, dan fungsi sumber daya air.

2. Konservasi sumber daya air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui kegiatan perlindungan dan pelestarian sumber air, pengawetan air, serta pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air dengan mengacu pada pola pengelolaan sumber daya air yang ditetapkan pada setiap wilayah sungai.

3. Ketentuan tentang konservasi sumber daya air sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi salah satu acuan dalam perencanaan tata ruang.

Page 17: trijaya.ppt

Perlindungan dan pelestarian sumber air ditujukan untuk

melindungi dan melestarikan sumber air beserta

lingkungan keberadaannya terhadap kerusakan atau

gangguan yang disebabkan oleh daya alam, termasuk

kekeringan dan yang disebabkan tindakan manusia.

PASAL 21 ayat (1) UU No 7/2004 ttg SDA

PASAL 21 ayat (2) UU No 7/2004 ttg SDA

Perlindungan dan pelestarian sumber air

sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan melalui :d. pengaturan prasarana dan sarana sanitasi

Page 18: trijaya.ppt

PENGEMBANGAN SEWERAGE DI DENPASAR MENUNJUKKAN BAHWA DI DENPASAR DAN

SEKITARNYA SUDAH MULAI MEMENUHI KERANGKA DASAR KEDUA YAITU MENINGKATKAN KESEHATAN

MASYARAKAT SEKALIGUS MELINDUNGI LINGKUNGAN

• Pada umumnya pengembangan sanitasi di Indonesia

masih berusaha memenuhi kerangka dasar pertama

yaitu mengembangkan prasarana dan sarana sanitasi

dasar untuk mencegah penyebaran penyakit melalui air,

sehingga kondisi kesehatan masyarakat makin baik .

PENGEMBANGAN SAAT INI

Page 19: trijaya.ppt

PENGEMBANGAN PRASARANA DAN SARANA PERPIPAAN AIR LIMBAH TERPUSAT DI INDONESIA

• Rehabilitasi dan pengembangan sistem perpipaan air limbah terpusat lama di 5 kota yaitu

MEDAN,BANDUNG, YOGYAKARTA, SURAKARTA, DAN CIREBON

• Pengembangan sistem sistem perpipaan air limbah terpusat baru di 4 kota yaitu

JAKARTA, TANGERANG, BANJARMASIN DAN DENPASAR

• Rencana pengembangan di 3 kota yaitu

MAKASAR, SURABAYA, DAN PALEMBANG

Page 20: trijaya.ppt

UPAYA TERKAITPENGEMBANGAN SANITASI DI INDONESIA

Page 21: trijaya.ppt

Perubahan Paradigma Pengelolaan Air Limbah

Pioneer : World Bank, Borda NGO and AMPL Working Group

Paradigma LamaParadigma Lama Paradigma baruParadigma baru

TARGET ORIENTED

• Rendahnya kesadaran masyarakat

• Sistem sanitasi tidak berkelanjutan

PUBLIC NEEDS ORIENTED

• Masyarakat berperan langsung sebagai komponen pembangunan

• Sistem sanitasi menjadi berkelanjutan

Page 22: trijaya.ppt

22

Sasaran RPJMN 2005-2009 dan Program – Air Limbah

Sasaran RPJMN 2005-20091. Meningkatnya utilitas IPLT dan

IPAL hingga minimal 60%2. Terciptanya free open defecation3. Berkurangnya pencemaran

sungai akibat pembuangan tinja hingga 50%

4. Dikembangkannya sistem airlimbah terpusat

Program1. Program Pemberdayaan

Masyarakat2. Program Pengembangan

Kelembagaan3. Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

Kebijakan1. Peningkatkan akses air limbah baik

on-site maupun off-site, di perkotaan dan perdesaan,

2. Peningkatan pembiayaan pembangunan prasarana dan sarana air limbah permukiman

3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman

4. Penguatan kelembagaan 5. Pengembangan perangkat peraturan

perundangan

Page 23: trijaya.ppt

23

PENDEKATAN DALAM PENGELOLAAN AIR LIMBAH PERMUKIMAN

Lingkungan/Kawasan(neighborhood)

Skala Kota (city wide) Skala Regional/Nasio

nal

Berbasis InstitusiBerbasis Masyarakat

Skala Penanganan

Pendekatan

Pengembangan PS pelayanan kota berdasarkan demand

responsive Pembangunan prasarana dan sarana air limbah mendukung kerjasama antar kota/daerah dalam melindungi pencemaran badan air

Kota metropolitan & besar : off site /sewerage sistem

Kota sedang/kecil: off site sistem terpadu – foculs pada pelayanan IPLT (peningkatan on site management)

Kota/kawasan lama: Shallow/small bore sewer atau sewerage skala kawasan, terpadu dengan PS pelayanan kota mendukung revitalisasi kota lama

Kota/kawasan baru: Pembangunan sistem

sewerage untuk kawasan Rumah Sederhana Sehat (RSH)

Mendorong pembangunan sistem sewerage untuk kota baru melalui investasi

Kota metropolitan & besar : off site /sewerage sistem

Kota sedang/kecil: off site sistem terpadu – foculs pada pelayanan IPLT (peningkatan on site management)

Kota/kawasan lama: Shallow/small bore sewer atau sewerage skala kawasan, terpadu dengan PS pelayanan kota mendukung revitalisasi kota lama

Kota/kawasan baru: Pembangunan sistem

sewerage untuk kawasan Rumah Sederhana Sehat (RSH)

Mendorong pembangunan sistem sewerage untuk kota baru melalui investasi

Prokasih dan sejenisnya

Prokasih dan sejenisnya

1.Pro poor

2.Kawasan kumuh & rawan sanitasi

1 Desa : Model CLTS On-site sanitasi2. Kumuh perkotaan : Model SANIMAS Off-site skala kecil

1 Desa : Model CLTS On-site sanitasi2. Kumuh perkotaan : Model SANIMAS Off-site skala kecil

Page 24: trijaya.ppt

KAMPANYE SANITASI NASIONAL

Page 25: trijaya.ppt

MAKSUD KAMPANYE SANITASI NASIONAL

• Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya sanitasi

TUJUAN KAMPANYE SANITASI NASIONAL

1. Memberikan edukasi mengenai AIR SEBAGAI SUMBER KEHIDUPAN bagi semua. Jika sumber-sumber air bersih tidak dijaga dari pencemaran akan membawa penyakit.

2. Sebagai bagian dari kampanye awareness raising IYoS 2008

3. Sanitasi menjadi salah satu prioritas utama masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

4. Terjadinya perubahan perilaku hidup masyarakat ke arah Pola Hidup Bersih dan Sehat.

Page 26: trijaya.ppt

PESAN – PESAN KUNCIDALAM KAMPANYE SANITASI NASIONAL

• Air sumber kehidupan yang harus dijaga

• Sanitasi buruk akan membuat kualitas hidup masyarakat pun buruk (rentan terhadap penyakit, kekurangan gizi akibat diare, dsb)

• Pemerintah perlu bertindak untuk mengatasi sanitasi buruk dan mengalokasikan dana yang memadai untuk pembangunan sarana dan prasarana sanitasi

• Masyarakat diharapkan dapat membangun fasilitas MCK yang memenuhi standar nasional

• Menjaga kebersihan dan kesehatan dengan selalu mencuci tangan pakai sabun setelah BAB

Page 27: trijaya.ppt

POIN-POIN PENTING TERKAIT DENGAN PEMBANGUNAN DSDP

Page 28: trijaya.ppt

• Kelayakan sarana sanitasi akan mendukung peningkatan taraf hidup masyarakat dalam hal kualitas lingkungan, kesehatan dan ekonomi.

• DSDP adalah proyek pembangunan sistem perpipaan air limbah terpusat yang cakupannya meliputi Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.

• Ide pembuatan DSDP didasari pada pencemaran perairan Teluk Benoa yang ditindaklanjuti dengan studi masterplan JICA yang dilaksanakan Tahun 1991-1992.

• Proyek ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Indonesia, Pemprov Bali dan Pemerintah Jepang yang didanai oleh loan dari JBIC dengan kode IP-431 yang efektif sejak 15 Desember 1994 dan loan akan berakhir pada Oktober 2008 setelah mengalami perpanjangan.Pelaksanaan pembangunan ini merupakan tahap pertama dari 3 tahap yang direncanakan.

Page 29: trijaya.ppt

• Pada tahap I pembangunan DSDP ini meliputi pembangunan jaringan pipa air limbah dengan panjang total 129 km yang meliputi jaringan pipa induk, sekunder, tersier dan lateral serta pembangunan IPAL di Suwung.

• Untuk pembangunan DSDP Tahap II telah ditandatangani perjanjian loan dengan kode IP-550 pada 28 Maret 2008 dimana konstruksi akan mulai dilaksanakan pada tahun 2009 s.d 2014

• Untuk meminimalisir gangguan aktivitas masyarakat akibat pembangunan sistem ini diterapkan pelaksanaan clean construction dan di sebagian tempat diterapkan metode pipe jacking

• Untuk pengelolaan sistem perpipaan air limbah terpusat ini telah dibentuk Badan Layanan Umum Pengelolaan air Limbah (BLUPAL) yang diprakarsai oleh Provinsi Bali.

Page 30: trijaya.ppt

PROFIL DSDP I

Page 31: trijaya.ppt

KONTRIBUSI PENTING DSDP BAGI BALI

1.Aspek Lingkungan: mengurangi pencemaran air tanah, air sungai, dan menjaga kebersihan pantai dari limbah, baik limbah hotel maupun limbah domestik. 

2.Aspek kesehatan: mengurangi penyakit, meningkatkan gizi, meningkatkan kemampuan (anak-anak), dan meningkatkan produktivitas kerja (dewasa).

3.Aspek citra: mempertahankan citra Bali sebagai Paradise Island yang masih murni keindahan alamnya

Page 32: trijaya.ppt

LOKASI

SERVICE AREA (Ha)

PENDUDUK TERLAYANI

(PE = Population Equivalent)

TAHAP I TAHAP II TAHAP I TAHAP II

DENPASAR 520 250 71.000 40.000

SANUR 330 115 31.000 17.500

KAWASAN KUTA

295(Legian Seminyak)

350(Kuta)

58.000(Legian Seminyak)

32.500(Kuta)

TOTAL 1.145 715 160.000 90.000

Cakupan Pelayanan DSDP

Page 33: trijaya.ppt

DSDP I• Nama Proyek : Denpasar Sewerage Development Project (DSDP) I

• Pembiayaan : Loan OECF/JBIC IP-431 (Pemerintah Pusat) 5,4 milyar yen ~ 480,6 milyar rupiah

Pemerintah Pusat : Rp. 66,4 milyar

Pemprov Prop. Bali : lahan IPAL seluas 10 ha ( Rp. 100 milyar)

Pemkot Kota Denpasar : Rp. 8,8 milyar + lahan PS Sanur (700 m2)Pemkab Kab. Badung : Rp. 6,6 milyar + lahan PS Kuta (600 m2)

Total = Rp 562,4 Milyar + 11,3 Ha Lahan

• Loan Agreement : 29 Nopember 1994

• Closing date : 15 Desember 2002

• Perpanjangan Loan : 15 Oktober 2008

• Master Plan : 1991 – 1992 (JICA)

• Detail Desain : 1997 – 2000 (PCI dan Asosiasi)

• Studi Amdal & Sosialisasi

• Pelaksanaan Fisik : 2004 - 2008

Page 34: trijaya.ppt

TOTAL AREA PELAYANAN : 1.145 Ha ( 103.200 jiwa)Denpasar : 520 Ha ( 73.700 jiwa)

Sanur : 330 Ha (16.500 jiwa)

Kuta : 295 Ha (13.000 jiwa)

SISTEM PENGUMPULAN DAN PENYALURAN AIR LIMBAH

Jaringan Pipa : 128.956 m128.956 m– Pipa Induk : Ǿ 200mm – 800mm (pipa RC) = 93.762 m

– Pipa Sekunder/Tersier : Ǿ 200mm – 250mm (pipa RC) = 27.099 m

– Pipa lateral : Ǿ 150mm (pipa PVC) = 2.891 m

– Pipa force main : Ǿ 500mm – 600mm (pipa baja;L= 8.095 m)

– Wet Pit dengan pompa submersibel (di 7 lokasi)

Rumah Pompa :• Sanur : 3 unit pompa @ 100 l/detik • Kuta : 3 unit pompa @ 200 l/det

Sambungan Rumah : + 9.890 unit

DSDP I

Page 35: trijaya.ppt

SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Kolam Aerasi dan Sedimentasi : Lokasi : Suwung, Desa Pemogan,Denpasar Luas area : 10 ha Kapasitas total direncanakan : 51.000m3/hari Kualitas influen : 170 mg/lt Kualitas effluen : < 30 mg/lt

Bangunan : Inflow Pumping Station Bangunan / Ruang Electrical Kantor dan Laboratorium Bak Ekualisasi (untuk menampung lumpur dari septik

Tank/Truck Tinja)

DSDP I

Page 36: trijaya.ppt

DAERAH

PELAYANAN

DSDP

Page 37: trijaya.ppt

INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) SUWUNG DENPASAR, BALI (DSDP I)

Page 38: trijaya.ppt

PERTANYAAN DAN JAWABANNYA

Page 39: trijaya.ppt

Pertanyaan 1 :• Apa latar belakang dan tujuan IYoS 2008

Jawaban:Sudah cukup jelas dalam bagian International Year of Sanitation 2008

Pertanyaan 2 :• Bagaimana kondisi umum sanitasi di Indonesia?

Jawaban:Sudah cukup jelas dalam bagian Kondisi EksistingSanitasi di Indonesia

Page 40: trijaya.ppt

Pertanyaan 3 :• Apa saja kegiatan yang dicanangkan PU dalam

IYoS 2008

Jawaban:Rincian kegiatannya dapat dilihat pada tabel terlampir

Pertanyaan 4 :• Target apa yang diharapkan PU dari Kampanye

Sanitasi Nasional?

Jawaban:Target utama dari kampanye ini adalah peningkatan kesadaran masyarakat akan perlunya memprioritaskan sanitasi dalam kehidupannya yang memacu perubahan pola hidup kearah perilaku hidup bersih dan sehat.

Page 41: trijaya.ppt

Pertanyaan 5 :• Apakah Kampanye Sanitasi dalam rangka IYoS

2008 hanya dilaksanakan oleh PU?

Jawaban:

Tentu saja tidak. Kampanye ini dapat terlaksana berkat kerjasama dengan berbagai pihak baik instansi pemerintah maupun pihak swasta yang terkait dan peduli dengan kegiatan pengembangan sanitasi.

Pihak yang terkait diantaranya Bappenas, Pokja AMPL, ISSDP, UNICEF, ESP-USAID, Mercy Coprs, Borda, WSP-EAP, Depkes, Depdiknas, dan instansi lainnya (LSM lokal, LSM internasional, Universitas, dll)