Trigger 3 Sistem Respirasi

12
STEP 1 1.sputum = lender atau dahak 2. hemaptoe= batuk berdarah 3.dispnoe = sesak nafas 4. asfiksia = ketidak sadaran karena gangguan oksigen darah atau gangguan peredaran darah local umum berakibat sianosiskelebihan kulit dan mukosa karena haemoglobin tereduksi berlebih kedalam kapiler darah. STEP 2 1.sebutkan otot-otot inspirasi dan ekspirasi ! 2.terangkan definisi Hemaptoe dan klasifikasinya ! 3.sebutkan penyebab hemaptoe ! 4. jelaskan mekanisme batuk normal dan penyakit perlemahan otot pernafasan dan dapat mengganggu mekanisme batuk normal ! 5.bagaimana proses terbentuknya sputum ! 6.kenapa hemaptoe dapat menyebabkan asfiksia ? 7.sebutkan penyebab asfiksia ! 8.terangkan definisi dispnoe dan penyebabnya ! 9.sebutkan fungsi batuk ! 10. sebutkan jenis-jenis sputum ! 11.jelaskan vascularisasi system pernafasan ! 12.jelaskan mekanisme pertahanan saluran nafas ! 13. sebutkan sel spesifik yang berfungsi melindungi pertahanan saluran nafas ! 14.jelaskan mekanisme terjadinya hemaptoe !

Transcript of Trigger 3 Sistem Respirasi

Page 1: Trigger 3 Sistem Respirasi

STEP 1

1.sputum = lender atau dahak

2. hemaptoe= batuk berdarah

3.dispnoe = sesak nafas

4. asfiksia = ketidak sadaran karena gangguan oksigen darah atau gangguan peredaran darah local umum berakibat sianosiskelebihan kulit dan mukosa karena haemoglobin tereduksi berlebih kedalam kapiler darah.

STEP 2

1.sebutkan otot-otot inspirasi dan ekspirasi !

2.terangkan definisi Hemaptoe dan klasifikasinya !

3.sebutkan penyebab hemaptoe !

4. jelaskan mekanisme batuk normal dan penyakit perlemahan otot pernafasan dan dapat mengganggu mekanisme batuk normal !

5.bagaimana proses terbentuknya sputum !

6.kenapa hemaptoe dapat menyebabkan asfiksia ?

7.sebutkan penyebab asfiksia !

8.terangkan definisi dispnoe dan penyebabnya !

9.sebutkan fungsi batuk !

10. sebutkan jenis-jenis sputum !

11.jelaskan vascularisasi system pernafasan !

12.jelaskan mekanisme pertahanan saluran nafas !

13. sebutkan sel spesifik yang berfungsi melindungi pertahanan saluran nafas !

14.jelaskan mekanisme terjadinya hemaptoe !

15. jelaskan gambaran klinis pada gangguan paru dan saluran nafas !

16. jelaskan perbedaan hemaptoe dan hematemesis !

STEP 3

1. M.intercostalis externa

Page 2: Trigger 3 Sistem Respirasi

Diafragma selM.intercostalis internaM.abdomen

2. definisi : dahak yang bercampur dgn darah . Kalsifikasinya :

- Bercak bercak darah yang bercampur sputum umumnya pada bronchitis. Volum darah kurang dari 15-20 /24 jam

- Hemoptisis : dipastikan ketika total volum darah yang dibatalkan 20-600 ml dalam waktu 24 jam. Walaupun tidak spesifik untuk penyakit tertentu hal ini berarti pendarahan dari pembuluh darah besar dan biasanya karena kanker paru paru.

- Hemoptisis massif yaitu darah yang dibatukkan. Dalam waktu 24 jam lebih dari 600 ml biasanya karena kavitas pada TB/bronkiektasis .

- Pseudohemoptisis yaitu batuk darah dari struktu saluran nafas bagian atas (diatas laring) atau saluran cerna atas (gastrointestinal)/ hal ini dapat berupa pendarahan yang biasanya karena luka disengaja dimulut , faring /dan rongga hidung.

3.abses paru , infeksi , carcinoma , benda asing disaluran nafas.

4.penyebab perlemahan otot pernafasan yaitu karena adanya gangguan syaraf

5. iritasi pada system pernafasan menyebabkan peradangan pada saluran udara dan peningkatan sekresi lender yang berlebihan.

6.karena ketika hemaptoe itu banyak mengeluarkan mucus darah sehingga darah nya banyak keluar dan mengikat oksigen tsb jg sdikit.

7. hemaptoe , obstruksi , ketidakmampuan jaringan mengikat oksigen

8.definisi : sesak nafas Penyebab nya : * genetic

*alergi*lingkungan*bahan kimia*gangguan psikis

9. – mengeluarkan benda asing dari pernafasan - mekanisme pertahanan saluran nafas - membersihkan jalan nafas dari secret-sekret.

10. *sputum mukosa*sputum mukoid*sputum pirulent*sputum hitam*sputum karat

Page 3: Trigger 3 Sistem Respirasi

*gumpalan jaringan ikat

STEP 4

STEP 5

Mahasiswa mampu memahami , mengerti dan menjelaskan tentang :

1.mekanisme pertahan paru dan saluran nafas(sel yang spesifik berfungsi melindungi paru)

2.vascuarisasi saluran nafas

3.patofisiologi : (a) hemaptoe (b) asfiksia

- HEMAPTOE- ASFIKSISIA- DYSPNOE

SISTEM RESPIRASI

VASKULARISASI MEK.PERTAHANAN PATOFISIOLOGI

Page 4: Trigger 3 Sistem Respirasi

(c) dyspnoea4. perbedaan hemaptoe dan hematemesis

5. mekanisme terbentuknya sputum dan jenis jenisnya

6.fungsi batuk

7.hemaptoe menyebabkan asfiksia

STEP 7

1. Sel dust/sel debu Makrofag alveolar / fagosit .fagosit alveolar terdapat dlm jaringan interstitial septa intraalveolaris. Bebas dalam rongga alveol .banyak dari sel tsb tidak diragukan lagi berasal dari monosit yang berasal dari sumsum tulang.

2. *septum nasi :a.sphenopalatina a.maxillarisa.eithmoidalis anterior dan posterior a.opthalmicusa.labialis posterior a.facialisa.palatina major

*larynx :a. larynx superior cabang dari a.throid superior

N. larynx superior

a.larynx inferior cabang dari a.throid inferior

N. recurens larynx

*pulmo

a. intercostalis

a.musculophrenica

a.thoracica interna

*dinding thorax

a. intercostalis anterior

Page 5: Trigger 3 Sistem Respirasi

I-VI = a. Thoracica interna

VII-X = aorta thoracalis

XI = a.subcostalis

*diaphragma

a.phrenica superior dan inferior

a. musculophrenica

a.pericardiaphenica

3.a) HEMAPTOE

Definisi Menurut kamus kedokteran dorland ekspektorasi darah

atau mukus yang ber darah Menurut beberapa penulis jonhnston, obraska, batuk

darah adalah batuk yang mengeluarkan darah yang berasal dari perdarahan saluran nafas bagian bawah (glotis kebawah)

Patofisiologi Penyeab

1.  Infeksi, terutama tuberkulosis, abses paru, pneumonia, dan kaverne oleh karena jamur dan sebagainya.2.      Kardiovaskuler, stenosis mitralis dan aneurisma aorta3.      Neoplasma, terutama karsinoma bronkogenik dan poliposis bronkus4.      Gangguan pada pembekuan darah (sistemik).5.      Benda asing di saluran pernapasan6.      Faktor-faktor ekstrahepatik dan abses amuba.

Mekanisma terjadinya batuk darah adalah sebagai berikut :1. Radang mukosa

Pada trakeobronkitis akut atau kronis, mukosa yang kaya pembuluh darah menjadi rapuh, sehingga trauma yang ringan sekalipun sudah cukup untuk menimbulkan batuk darah.

2. Infark paru

Page 6: Trigger 3 Sistem Respirasi

Biasanya disebabkan oleh emboli paru atau invasi mikroorganisme pada pembuluh darah, seperti infeksi coccus, virus, dan infeksi oleh jamur.

3. Pecahnya pembuluh darah vena atau kapilerDistensi pembuluh darah akibat kenaikan tekanan darah intraluminar seperti pada dekompensasi cordis kiri akut dan mitral stenosis.

4. Kelainan membran alveolokapilerAkibat adanya reaksi antibodi terhadap membran, seperti pada Goodpasture’s syndrome.

5. Perdarahan kavitas tuberkulosaPecahnya pembuluh darah dinding kavitas

tuberkulosis yang dikenal dengan aneurisma Rasmussen; pemekaran pembuluh darah ini berasal dari cabang pembuluh darah bronkial. Perdarahan pada bronkiektasis disebabkan pemekaran pembuluh darah cabang bronkial. Diduga hal ini terjadi disebabkan adanya anastomosis pembuluh darah bronkial dan pulmonal. Pecahnya pembuluh darah pulmonal dapat menimbulkan hemoptisis masif.

6.      Invasi tumor ganas7.      Cedera dada

Akibat benturan dinding dada, maka jaringan paru akan mengalami transudasi ke dalam alveoli dan keadaan ini akan memacu terjadinya batuk darah.

b) ASFIKSIA Definisi

kumpulan dari pelbagai keadaan dimana terjadi gangguan dalam pertukaran udara pernafasan yang normal. Gangguan tersebut dapat disebabkan karena adanya obstruksi pada saluran pernafasan dan gangguan yang diakibatkan karena terhentinya sirkulasi. Gangguan ini akan menimbulkan suatu keadaan dimana oksigen dalam darah berkurang yang disertai dengan peningkatan kadar karbondioksida. Keadaan ini jika terus dibiarkan dapat menyebabkan terjadinya kematian.

Penyebab Penyebab Alamiah, misalnya penyakit yang menyumbat

saluran pernafasan seperti laryngitis difteri, tumor laring, asma bronkiale, atau menimbulkan gangguan pergerakan paru seperti fibrosis paru, pneumonia, COPD.

Trauma mekanik, yang menyebabkan asfiksia mekanik, misalnya trauma yang mengakibatkan emboli, pneumotoraks bilateral, sumbatan atau halangan pada saluran napas dan sebagainya. Emboli terbagi atas 2 macam, yaitu emboli lemak dan emboli udara. Emboli lemak disebabkan oleh fraktur tulang panjang. Emboli

Page 7: Trigger 3 Sistem Respirasi

udara disebabkan oleh terbukanya vena jugularis akibat luka.

Keracunan bahan yang menimbulkan depresi pusat pernafasan, misalnya barbiturate, narkotika.

gejalaAda 4 stadium gejala / tanda dari asfiksia, yaitu (1,5):

Fase dispneu / sianosis**Pada fase dispneu / sianosis asfiksia berlangsung kira-kira 4 menit. Fase ini terjadi akibat rendahnya kadar oksigen dan tingginya kadar karbon dioksida. Tingginya kadar karbon dioksida akan merangsang medulla oblongata sehingga terjadi perubahan pada pernapasan, nadi dan tekanan darah. Pernapasan terlihat cepat, berat, dan sukar. Nadi teraba cepat. Tekanan darah terukur meningkat.

Fase konvulsi**Fase konvulsi asfiksia terjadi kira-kira 2 menit. Awalnya berupa kejang klonik lalu kejang tonik kemudian opistotonik. Kesadaran mulai hilang, pupil dilatasi, denyut jantung lambat, dan tekanan darah turun.

Fase apneu**Fase apneu asfiksia berlangsung kira-kira 1 menit. Fase ini dapat kita amati berupa adanya depresi pusat pernapasan (napas lemah), kesadaran menurun sampai hilang dan relaksasi spingter.

Fase akhir / terminal / final**Fase akhir asfiksia ditandai oleh adanya paralisis pusat pernapasan lengkap. Denyut jantung beberapa saat masih ada lalu napas terhenti kemudian mati.

c) dyspneu

Definisi- perasaan bernafas yang tidak nyaman yang terdiri dari berbagai sensasi yang berbeda intensitasnya - disproporsi antara suplai, kebutuhan dan ventilasi - Comroe (1996) Bukan takipnea, bukan hipercapnea,dan bukan hiperventilasi, tapi pernapasan yang sulit, sejenis pernapasan yang tidak menyenangkan maupun menyakitkan

Klasifikasi Dispnea akut/ Rapid onsed

- sesak napas yang berlangsung kurang dari 1 bulan Dispnea kronik/ Slow onset

- Sesak napas yang berlangsung lebih dari 1 bulan

Mekanisme terjadinya dyspneu

Page 8: Trigger 3 Sistem Respirasi

Sensasi dispnea berawal dari aktivasi sistem sensorik yang terlibat dalam sistem respirasi

Informasi sensorik sampai pada pusat pernapasan di otak dan memproses respiratory related signal dan menghasilkan pengaruh kognitif, konstektual dan perilaku sehingga terjadi sensasi dispnea

4.PERBEDAAN HEMAPTISIS DENGAN HEMATEMESISKeadaan Hemoptisis Hematemesis

Prodromal

Onset

Penampilan darah Warna Isi

Reaksi Riwayat Penyakit

Dahulu Anemi Tinja Kadang- (-)Guaiac

test (-) kadangSelalu

Rasa tidak enak di tenggorokan, ingin batuk

Darah dibatukkan, dapat disertai batuk

Merah Berbuih Merah terang Lekosit,

mikroorganisme, makrofag, hemosiderin

Alkalis (pH tinggi) Menderita kelainan

paru Kadang kadang TinjaWarna tinja

normalGuaiac test

Mual, stomach distress

Darah dimuntahkan dapat disertai batuk

Tidak berbuih Merah tua Sisa makanan

Asam (pH rendah) Gangguan lambung,

kelainan hepar selalu Tinja bisa berwarna hitam,

5.MEKANISME TERBENTUKNYA SPUTUM DAN JENISNYA Mekanisme terbentuk

Diproduksi oleh sel goblet untuk mengikat benda asing yang dikeluarkan melalui saluran napas oleh sillia

Materi yang diekspektorasi dari sal nafas bawah oleh batuk,yang tercampur bersama ludah

Orang dewasa normal bisa memproduksi mukus (sekret kelenjar) sejumlah 100 ml dalam saluran napas setiap hari. Mukus ini digiring ke faring dengan mekanisme pembersihan silia dari epitel yang melapisi saluran pernapasan. Keadaan abnormal produksi mukus yang berlebihan (karena gangguan fisik, kimiawi, atau infeksi yang terjadi pada membran mukosa), menyebabkan proses pembersihan tidak berjalan secara adekuat

Page 9: Trigger 3 Sistem Respirasi

normal seperti tadi, sehingga mukus ini banyak tertimbun. Bila hal ini terjadi, membran mukosa akan terangsang, dan mukus akan dikeluarkan dengan tekanan intrathorakal dan intraabdominal yang tinggi. Dibatukkan, udara keluar dengan akselerasi yg cepat beserta membawa sekret mukus yang tertimbun tadi. Mukus tersebut akan keluar sebagai sputum.

Jenis-jenis sputum banyak sekali&purulen → proses supuratif (eg.

Abses paru) Sputum yg terbentuk perlahan&terus meningkat →

taanda bronkhitis/ bronkhiektasis. Sputum kekuning-kuningan → proses infeksi. Sputum hijau → proses penimbunan nanah. Warna hijau

ini dikarenakan adanya verdoperoksidase yg dihasikan oleh PMN dlm sputum. Sputum hijau ini sering ditemukan pada penderita bronkhiektasis karena penimbunan sputum dalam bronkus yang melebar dan terinfeksi.

sputum merah muda&berbusa → tanda edema paru akut.

Sputum berlendir, lekat, abu-abu/putih → tanda bronkitis kronik.

Sputum berbau busuk → tanda abses paru/ bronkhiektasis.

6. FUNGSI BATUK melindungi paru dari trauma mekanik, kimia dan suhu Membersihkan jalan nafas dari sekret Mencegah benda asing / zat irritant masuk kedalam jalan

nafas bagian bawah

7.. MENGAPA HEMAPTOE BISA MENYEBABKAN BATUK DARAH.• Batuk darah bisa bervariasi berupa garis-garis merah pada dahak

sampai batuk darah masif yang bisa mengacam jiwa penderita karena bisa menyumbat saluran nafas besar dan menggenangi alveoli dan menyebabkan gagal nafas

• Kematian akibat batuk darah masif umumnya: Asfiksia , Kehilangan darah à sehingga terjadi syok.

KESIMPULAN

Manifestasi klinis dalam sistem pernafasan seperti hemaptoe , yang merupakan penyakit yg apabila tidak ditanggapi dgn srius akan menyebabkan timbulnya ketidaksadaran karena gangguan oksigenasi dalam darah dan mengganggu sitem kerja tubuh.

Page 10: Trigger 3 Sistem Respirasi