TRECHIA LESTARI 102009113

14
TRECHIA LESTARI (10-2009-113) PAPER FARMAKOLOGI NAMA: TRECHIA LESTARI NIM: 102009113 KEL: B-3 Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6, Kebon Jeruk Jakarta Barat 1

description

NB

Transcript of TRECHIA LESTARI 102009113

Page 1: TRECHIA LESTARI 102009113

TRECHIA LESTARI (10-2009-113)

PAPER FARMAKOLOGI

NAMA: TRECHIA LESTARI

NIM: 102009113

KEL: B-3Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6, Kebon Jeruk

Jakarta Barat

1

Page 2: TRECHIA LESTARI 102009113

TRECHIA LESTARI (10-2009-113)

PENDAHULUANDalam penggunaannya, obat mempunyai berbagai macam bentuk dan dapat

memberikan efek tertentu kepada pasien. Semua bentuk obat mempunyai karakteristik

dan tujuan tersendiri.   Ada zat yang tidak stabil jika berada dalam sediaan tablet

sehingga harus dalam bentuk kapsul atau ada pula obat yang dimaksudkan larut dalam

usus bukan dalam lambung. Semua diformulasikan khusus demi tercapainya efek terapi

yang diinginkan. Disini akan dibahas tentang bagaimana penghantaran obat.

Perkembangan obat akhir-akhir ini diarahkan pada bentuk sediaan obat alternative dari

parenteral, dimana obat masuk ke dalam sirkulasi sistemik melalui route bukal,

sublingual, nasal, pulmonary dan vaginal. Route ini juga digunakan untuk pengobatan

lokal dimana dosis obat dapat dikurangi dan juga dapat mengurangi efek samping

sistemik.

2

Page 3: TRECHIA LESTARI 102009113

TRECHIA LESTARI (10-2009-113)

ISI

Bab 1.Konsep Dasar Penghantaran Obat

Obat mempunyai berbagai efek pada suatu pasien. Meskipun begitu, obat yang

dihantarkan diatur oleh kecepatan dan konsentrasi tertentu. Ada berbagai bentuk sediaan

obat: oral, parenteral dan topikal. Hal-hal yang dapat mempengaruhi kerja obat :

bioavailabilitas (kecepatan dan jumlah bahan aktif yang diabsorbsi), penghantaran dan

penargetan, pelepasan obat terkontrol (difusi, disolusi: dissolution-controlled reservoir

devices & dissolution-controlled matrix devices , osmosis, mechanical control dan bio

responsive).

Bab 2. Bentuk sediaan obat/pembawa

Dalam mencapai tempat kerja, obat mempunyai bentuk sediaan pembawa, yaitu:

molekular (pada perenteral), nano dan mikropartikel (memfasilitasi enkapsulasi obat yang

larut air dan lemak), macrodevices. Macrodevices banyak digunakan dibarbagai aplikasi:

parenteral, oral, nasal, buccal, pulmonal,vaginal dan ophtalmic. Sediaan obat yang ideal

itu, seperti: memperhatikan kenyamanan pasien (seperti oral), reproducibility

(penghantaran yang tepat), mudah diakhiri,biokompatibilitas dan tidak ada reaksi

tambahan, luas efektif dengan area kontak dan waktu kontak dapat diperpanjang.

Route penghantaran obat: sistem saluran cerna ( oral dan rektal), parenteral (injeksi dan

implant), transmukosa (bukal, sublingual, usus), transnasal, pelepasan obat lewat paru-

paru, pelepasan obat lewat kulit (topikal dan transdermal), pelepasan obat transvaginal.

Obat itu akan masuk ke dalam sirkulasi sistemik, yang dipengaruhi oleh luas aktifitas

absorpsi, aktifitas metabolik,waktu kontak, suplai darah, variabilitas rendah dan

permeabilitas.

Bab 3. Perkembangan dan penghantaran obat secara parenteral

Pemberian obat yang digunakan secara parenteral dapat mengurangi indeks terapi obat,

sehingga yang akan mencapai target hanya sebagian kecil. Untuk menspesifikasi target

obat diperlukan ligan. Ligan ini ada yang berupa makromolekul yang larut (seperti

antibody dan polimer sintetik) dan ada yang partikulat (dibuat untuk pengahantaran obat

3

Page 4: TRECHIA LESTARI 102009113

TRECHIA LESTARI (10-2009-113)

intravena). Kemampuan makromolekul ini bergerak tergantung dari berat dan ukuran

nya, makin kecil suatu ukuran maka akan memepermudah dia berpindah secara pasif.

Dalam mencapai target yang spesifik, suatu obat akan mempunyai sebuah pola distribusi

dengan menggunakan ligan yang disebut penargetan pasif dan yang menggunakan ligan

yang disebut penargetan aktif. Pada penargetan pasif, biasanya berhubungan dengan

makrofag. Apabila obat tidak dilisis oleh enzim dari lisosom, maka obat akan dilepaskan

ke dalam sitoplasma sehingga sistem pelepasan obat diperpanjang. Untuk menghindari

makrofag, maka biasanya obat disalut menggunakan bahan tertentu seperti poly ethylene

glycol. Selanjutnya pada penargetan aktif, sistem ini terdiri dari 3 bagian: pembawa, ligan

dan obat. Ada beberapa keutungan pembawa partikulat:

1. memiliki loading capacity yang cukup besar memungkinkan obat berukuran besar.

2. obat tidak berikatan kimia dengan pembawa.

3. tingkat perlindungan yang cukup dapat diberikan yang dienkapsulasi pada pembawa.

Contoh partikulat yang digunakan sebagai pembawa dalam sistem penargetan obat:

liposom, polimerik misel, pembawa lipoprotein.

Bab 4. Bentuk sediaan obat implant

Bentuk sediaan obat implant adalah satu unit sistem dalam menghantarkan obat yang

dibuat untuk kecepatan tertentu dengan waktu yang diperpanjang seperti injeksi, okular

dmaupun subkutan. Keuntungan implant: pasien dapat dikontrol langsung, pelepasan obat

terkontrol, memaksimalkan penghantaran obat karena obat tidak perlu melewati hati dan

saluran cerna serta fleksibel. Akan tetapi, implant juga mempunyai kerugian: invasif,

dosis susah dikontrol pada akhir pengobatan, jika alat rusak dapat menyebabkan

kegagalan terapi, terbatasnya obat poten, dan biokmpatibel. Implant non-degradabel

dibagi menjadi 2 tipe: reservoir (obat dikelilingi oelh membran polimer pengontrol

kecepatan) dan matrix (didistribusikan ke dalam polimer matrix). Sedangkan implant

yang biodegradabel juga dibagi menjadi 2 tipe: reservoir dan matrix. Pelapasan obat

implant ini didasarkan oleh degradasi membran polimer/matrix. Contoh polimer:

poly(lactic acid) dan poly (lactic-co-glycolic acid) disingkat PLA/PLGA. Implant polimer

biodegradable natural, contohnya adalah protein-protein dan polisakarida. Disini retensi

obat diperbesar sehingga menyebabkan penambahan vasokonstriktor dan mnguraangi

4

Page 5: TRECHIA LESTARI 102009113

TRECHIA LESTARI (10-2009-113)

aliran darah. Contoh obat: Intradose dan Advasite. Pada pelepasan obat diperlukan energi

yang bergantung dari perbedaan tekanan baik osmotik ataupun mekanik.

Bab 5. Bentuk sediaan obat peroral

Bentuk sediaan obat per oral merupakan bentuk sediaan yang mudah digunakan, murah

dan banyak diguanakan. Dalam perjalanannya, obat peroral melalui 4 bagian utama:

rongga mulut, lambung, usus kecil dan usus besar. Berbagai macam bentuk sediaan obat

oral, seperti tablet, kapsul, suspensi, emulsi dan solusio. Tablet lah yang paling banyak di

konsumsi. Obat peroral mempunyai keuntungan: mudah dan nyaman bagi pasien, area

absorpsi luas, banyak pembuluh darah, dapat mengongtrol kadar obat dalam jangka

waktu yang lama. Tetapi bentuk obat ini juga memunyai kerugian: dipengaruhi oleh pH

lambung, menimbulkan reaksi tambahan. Dalam penghantaran obat peroral, terdiri dari

berbagai teknologi seperti disalut enterik, pelepasan obatnya dikontrol sesuai dengan

dosis dan waktu yang diinginkan, tablet dengan pelepasan obat khusus dan transmukosa

(sublingual dan bukal). Dalam penghantaran obat secara transmukosa peroral ini dapat

terhindar dari enzim lambung dan first pass effect. Akan tetapi tidak semua obat dapat

dihantarkan dalam bentuk sediaan ini. Contoh: sublingual (nitrogliserin dan fentanyl),

bukal (prochlorperazin dan nitrogliserin).

Bab 6. Penghantaran obat transdermal

Penghantaran obat transdermal merupakan pelepasan obat melalui kulit dan bersifat

sistemik stratum korneum merupakan penghalang utama pada sistem ini. Keuntungan

nya: mencegah metabolisme presistemik dihati dan saluran cerna, kadar obat dapat

dikontrol dan kerjanya dapat diperpanjang sehingga dapat mengurangi frekuensi

pemberian obat. Kerugiannya: terbatas untuk obat poten yang lebih kecil, dan kadang-

kadang dapat mengiritasi kulit.

Bab 7. Penghantaran obat intranasal

Penghantaran obat intranasal diberikan untuk efek lokall seperti tetes hidung. Ronggga

hidung juga dapat digunakan untuk plepasan obat secara sistemik. Faktor yang

mempengaruhi bioavalabilitas seperti: luas permukaan, aliran darah, waktu kontak,

5

Page 6: TRECHIA LESTARI 102009113

TRECHIA LESTARI (10-2009-113)

penyakit, aktivitas enzim dan mukus. Keuntungannya area luas, aktifitas metabolisme

rendah, banyak supply darah, rongga hidung merupakan permukaan yang mudah diakses

dan merupakan bentuk sediaan yang aternatif. Kerugiannya yaitu mukosiliari dapat

mengurangi retensi obat, mukosanya dapat mendegradasi obat, hanya terbatas untuk obat-

obat poten dalam ukuran kecil dan juga dapat menyebabkan iritasi lokal.

Contoh obat intaranasal dalam pengobatan sistemik: analgesik yaitu berupa morfin.

Bab 8. Penghantaran obat melalui paru-paru

Penghantaran obat melalui paru-paru terutama digunakan untuk mengobati jalan napas,

untuk lokal biasanya seperti obat asthma. Keuntungan pada efek lokal: dosis dapat

dikurangi,konsentrasi rendah dalam sirkulasi sistemik, dan menghindari reaksi saluran

cerna. Sedangkan kerugiannya: efek samping lokal, dan pasien tidak dapat menggunakan

alat dengan benar.untuk obat yang mempunyai efek sistemik mempunyai keuntungan:

paru-paru mempunyai luas absorpsi obat, permeabilitas lebih tinggi, vaskularitas tinggi,

dan lebih baik terhadap obat protein dan peptide. Kerugian untuk obat sistemik: paru-

paru tidak siap untuk penghantaran obat, susah digunakan, dan mucosiliaris nya dapat

mmpengaruhi retensi obat. Berbagai teknologi untuk penghantaran obat melalui paru-

paru:

- nebulizers (alat yang mengubah larutan atau suspensi micronized obat ke dalam

bentuk aerosol untuk inhalasi),

- pressurized metered-dose inhaler (pMDI): merupakan bentuk sediaan obat dosis

berganda yang dilengkapi dengan katup pengukur dosis yang berhubungan dengan

propellant, dan

- dry powder inhaler (alat yang menghantarkan obat kedalam bentuk serbuk kering

aerosol), DPI ini mempunyai keuntungan dari pada pMDI yaitu: tidak menggunakan

propellant, menghilangkan koordinasi pasien dari aktuasi, serta partikel itu bergerak

dengan kecepatan rendah.

6

Page 7: TRECHIA LESTARI 102009113

TRECHIA LESTARI (10-2009-113)

Bab 9. Penghantaran obat melalui vagina

Pengobatan melalui vagina terbatas untuk obat topikal dengan kondisi anti infeksi

termasuk antibakteri, anti jamur, anti virus dan sebagainya. BSO berupa ovula atau krim

yang dimasukkan ke dalam vagina.

Pengobatan metronidazole mempunyai kadar sistemik yang lebih rendah dari peroral,

sehingga efek samping seperti mual dapat dihindari. BSO vaginal yang konvensional

antara lain ovula, krim, aerosol foams, gels, tablet, vaginal ringbiasanya digunakan

sebagai aplikator. Bentuk sediaan ini sering digunakan karena:

- tidak ada reakasi tambahan

- mudah diaplikasi

- terkonsentrasi dalam satu tempat

- obat tertahan dalam vagina

- tidak berbau

- tidak meninggalkan bercak, kompatibel dan tidak mengganggu aktifitas sex.

Keuntungan:area permukaan relative luas, mempunyai banyak supply darah sehingga

mempercepat absorpsi obat, aktifitas metabolisme terhadap obat peptida lain lebih

rendah, permeabilitas tinggi, relatif mudah digunakan, dapat digunakan sebagai pelepasan

obat terkontrol, apabila digunakan sebagai obat peroral maka akan timbul mual muntah,

dipengaruhi oleh asam lambung dan mengalami first pass effect. Sedangkan kerugiannya:

terbatas untuk obat poten, dapat mengakibatkan iritasi bila cairan vagina terbatas, tidak

dapat digunakan untuk obat yang mempunyai indeks terapi sempit, obat dapat keluar,

kendala dari siklus menstruasi dll.

Obat yang dihantarkan melalui vaginal:

- estrogen dan progesteron digunakan sebagai kontrasepsi, terapi hormon, program

fertilisasi invivo. Contoh: Silastic vaginal ring (kontrasepsi)

- gonadotropin releasing hormone dan insulin

- nonxynol – 9 spermisida

- vaginal vaccine.

7

Page 8: TRECHIA LESTARI 102009113

TRECHIA LESTARI (10-2009-113)

Bab 10. Penghantaran obat melalui mata (ophtalmic drug delivery)

Penghantaran obat melalui mata hanya digunakan untuk lokal dan tidak dapat di gunakan

pengobatan secara sistemik. 3 tipe route utama: topikal, sistemik dan intraocular. Pada

tipe topikal hanya digunakan secara lokal pada kantung mata. Sedangkan pada intraocular

lebih susaah untuk dicapai biasanya digunakan suntikan dan implant. Beberapa obat

dapat masuk ke dalam jaringan okular melalui sistemik seperti acetazolamide untuk

pengobatan glaukoma, juga steroid dan antibiotik dapat berpenetrasi ke dalam mata.

Biasanya pengobatan seperti ini digunakan untuk penyakit mata di bagian posteriorseperti

saraf mata, retina dan uveal tract. Tetapi kerugiannya adalah semua tubuh mendapat

reaksi obat dimana hanya sebagian kecil saja yang perlu diobati.

Metil selulosa merupakan eksipien untuk menambah kekentalan larutan yang berguna

dalam hal melokalisasi obat sehingga menambah biovailabilitas. Selanjutnya dapat

menambah kontak di tempat tertentu sehingga dapat membantu permeabilitas jaringan.

Dan yang terkahir adalah dapat memperpanjang waktu kerja obat.

Carbomer merupakan polimer dari poly (acrylic acid) banyak digunakan diindustri

farmasi dan kosmetik yang mempunyai keuntungan: viskositas tinggi, mengurangi iritasi,

dapat bercampur dengan banyak obat, pasien merasa nyaman, mempunyai toksisitas

rendah.

Sistem dispersi dapat berupa: suspensi (memperpanjang kerja obat), partikulat

(menambah absorpsi obat), liposom,emulsi (memperpanjang kerja obat), soft contact

lenses dan ocular insert (penyaluran obat), serta erodible implants (memperpanjang kerja

obat).

Bab 11. Penghantaran obat pada susunan saraf pusat

Obat yang sering digunakan pada hal ini adalah obat gangguan jiwa, epilepsi, parkinson’s

disease, nyeri dan tumor otak. Idealnya penggunaan obati ini diberikan pada site on

action. Umumnya obat tidak masuk ke dalam otak melalui sirkulasi darah.

Penghantaran obat kedalam otak: intracerebroventricular drug infusion, implant,

reversible BBB disruption, immunoliposome. Immunoliposome merupakan obat yang

memakai sistem receptor-mediated transcytosis, dimana obat obat di jerat didalam

liposome dengan perantaraan PEG. Contoh: obat kanker.

8

Page 9: TRECHIA LESTARI 102009113

TRECHIA LESTARI (10-2009-113)

KESIMPULAN

Bentuk sediaan obat merupakan sediaan dalam bentuk tertentu sesuai kebutuhan, baik itu

bentuk dalam sediaan oral, parenteral, intranasal, transdermal, implant, melalui mata,

melalui veginal, melalui paru-paru, dan pada susunan saraf pusat. Sediaan obat itu

mengandung satu zat aktif atau lebih dalam pembawa yang digunakan sebagai obat dalam

ataupun obat luar. Obat yang dihantarkan diatur oleh kecepatan dan konsentrasi tertentu

Berbagai bentuk sediaan tersebut mempunyai keuntungan dan kerugian yang berbeda-

beda sehingga dapat digunakan sesuai dengan terapi yang diinginkan. Hal-hal yang dapat

mempengaruhi kerja obat : bioavailabilitas, penghantaran dan penargetan, pelepasan obat

terkontrol (difusi, disolusi: dissolution-controlled reservoir devices & dissolution-

controlled matrix devices , osmosis, mechanical control dan bio responsive).

9