Treadmill Test Atau Exercise Stress Testing ( Uji

11
Treadmill Test atau Exercise Stress Testing ( Uji Latih Jantung dengan Beban)

description

Tugas

Transcript of Treadmill Test Atau Exercise Stress Testing ( Uji

Treadmill Test atau Exercise Stress Testing ( Uji Latih Jantung dengan Beban)

Treadmill Test atau Exercise Stress Testing ( Uji Latih Jantung dengan Beban)Hasil Treadmill TestPositif Apabila pada waktu exercise pasien mengeluh nyeri dada kiri atau sesak disertai tanda iskemik pada EKG ( ST-segmen depresi atau elvasi) artinya pada waktu jantung dipacu atau diberi beban terjadi kekurangan suplai darah ke otot jantung.

Makin cepat timbul nyeri dada atau perubahan EKG pada waktu exercise, maka makin berat iskemia miokard yang dideritanya.Tujuan TreadmillMendiagnosis apakah seseorang menderita PJK/tidakMenilai prognosis dan stratifikasikan berat ringannya PJKMengukur kapasitas jantung, gangguan irama, dllMenilai perubahan gambaran EKG waktu jantung diberi beban yaitu exerciseMenilai kapasitas fungsional fisik, untuk menentukan kemmpuan melakukan pekerjaan/aktivitas tertentuMembuat program olahraga atau mengevaluasi program olahraga dan rehabilitasiNegatifApabila Pasien bisa mencapai target yang ditentukan tanpa adanya keluhan dan tidak terjadi perubahan EKG. artinya pasien ini memiliki suplai darah yang cukup ke otot jantung sewaktu jantung diberi beban.Indikasi TreadmillPasien dewasa (terutama umur > 40 tahun) yang diduga PJK (berdasarkan gejala dan EKG)Stratifikasi prognosis pada penderita yang sudah menderita PJKPasien yang memiliki banyak faktor resikoMenilai kapasitas fungsional : bagi orang normal, atlet muda atau anak remaja dengan penyakit jantung bawaaanMendeteksi adanya aritmiaKontra Indikasi TreadmillAngina pektoris tidak stabilGagal jantung beratPenyakit katupAritmia kordis yang tidak terkontrolDiketahui left main diseaseHipertiroidismeMiokarditis atau perikarditis akutAkut emboli paru Curiga atau sudah diketahui terdapat diseksi aneurismaHipertensi arteri berat (SBP>200 mmHG atau DBP>110 mmHg)

Efek Pleotrofik StatinEfek Pleotrofik StatinMenstabilkan plak aterosklerosisMengurangi reaksi inflamasiMengurangi proliferasi otot polosStatin dapat menstabilkan plak karena :Dapat menghambat penetrasi monosit ke sel endotel,Menghambat oksidasi LDL dan Menghambat produksi protein matrik metalloproteinase (MMP) yang dihasilkan makrofag. MMP ini melisis protein membran basal dari fibrous cap, yang menyebabkan ruptur plak. Oleh karena itu hambatan produksi MMP dapat menstabilkan plakTerhadap stabilitas sel endotel statin dapat memperbaiki fungsi endotel melalui peningkatan NO. Statin dapat mengontrol ekspresi protein yang terlibat proses fibriolitik, antitrombotik, antioksidan, dan modulasi tonus vaskulerStatin juga mempengaruhi jumlah dan aktivitas molekul adesi seperti ICAM, VCAM dan E-Selectin, yang diperkirakan bekerja melalui hambatan aktifasi faktor nuklear NFkB, AP-1 dan HIF-1.Efek efek pleotrofik dari statin yang sudah disebutkan diatas diperkirakan juga melalui hambatan pembetukan mevalonat dan hambatan produksi protein geranylgeranylpyrophosphate (GGPP) atau farnesyl pyrophosphate (FPP). Protein ini berfungsi untuk menjamin menempelnya protein yang terlibat signal tranduksi seperti Rho dan RAS, sehingga hambatan produksi GGPP dan atau FPP menghambat proses signaling selanjutnya dan aterogenesis dapat dihambat.