TRAUMA MATA

27
TRAUMA MATA Ayudhia Kartika Monika Besti Yolanda Oktrian

description

TRAUMA MATA. Ayudhia Kartika Monika Besti Yolanda Oktrian. PEMICU. Seorang anak usia 8 tahun diantar orangtuanya ke klinik dengan keluhan penglihatan kanan buram sejak 3 jam yang lalu setelah terkena bola saat bermain . Mata merah dan terasa pegal . Status Oftamologi : - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of TRAUMA MATA

Page 1: TRAUMA MATA

TRAUMA MATA

Ayudhia KartikaMonika Besti Yolanda

Oktrian

Page 2: TRAUMA MATA

PEMICUSeorang anak usia 8 tahun diantar orangtuanya ke klinik dengan keluhan penglihatan kanan buram sejak 3 jam yang lalu setelah terkena bola saat bermain. Mata merah dan terasa pegal.

Page 3: TRAUMA MATA

Status Oftamologi:AVOD : 1/60 PH ttk AVOS : 6/7.5 S : - 0,50TIOD : 4/7,5TIOS : 8/7,5

Mata Kanan Mata KiriKornea Keruh Jernih

Bilik Mata Depan Dalam, hifema ½ BMD

Dalam

Iris/pupil Dilatasi, RC -/- Bulat, sentral, RC +/+

Lensa Samar terlihat jernih

Fundus Tidak dapat dinilai

Page 4: TRAUMA MATA

PERTANYAAN Apakah diagnosis/diagnosis diferensial

kasus ini? Bagaimana patogenesis kasus di atas? Sebutkan data tambahan yang

diperlukan untuk menegakkan diagnosa Bagaimana rencana penatalaksanaan

pengobatan kasus ini? Bagaimana prognosis kasus ini?

Page 5: TRAUMA MATA

APAKAH DIAGNOSIS/DIAGNOSIS

DIFERENSIAL KASUS INI?

Page 6: TRAUMA MATA

DIAGNOSIS KERJA DAN DIAGNOSIS BANDING Diagnosis kerja: Hifema traumatik ec trauma tumpul

Diagnosis banding:Erosi kornea

Page 7: TRAUMA MATA

BAGAIMANA PATOGENESIS KASUS DI ATAS?

Page 8: TRAUMA MATA

PATOGENESIS HIFEMA

Page 9: TRAUMA MATA

HIFEMA Akumulasi darah pada bilik mata

depan Paling sering disebabkan oleh trauma

tumpul pada bola mata yang mengakibatkan robeknya pembuluh darah iris atau badan siliar. darah berpindah ke bilik mata depan

perdarahan pada hifema glaucoma sekunder dan menyebabkan “blood stained retina” 1Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology a systematic approach. UK : Elseiver.

20112Frith P, Gray R, MacLenna S, Ambler P. The Eye in Clinical Practice. 2nd Ed. UK :

Blackwell Science.2007

Page 10: TRAUMA MATA

Pada pemeriksaan tampak adanya gumpalan darah pada iris, di depan iris, tepi pupil dalam beberapa saat akan berkumpul di bilik mata depan bagian bawah akibat pengaruh gravitasi

Hifema juga dapat menyebabkan mata merah akibat pelebaran pembuluh darah konjungtiva dan siliar

2Frith P, Gray R, MacLenna S, Ambler P. The Eye in Clinical Practice. 2nd Ed. UK : Blackwell Science. 2007

3Artini W, Hutauruk JA, Yudisianil. Pemeriksaan Dasar Mata. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2011.

Page 11: TRAUMA MATA

PATOFISIOLOGI Mekanisme hifema akibat trauma:

robekan pembuluh darah peningkatan TIO sesaat sehingga

menyebabkan ruptur pembuluh

4Sheppard JD, Roy H. Hyphema. diunduh dari http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview#showall diakses pada 3 februrasi 2013 pukul 21.30 WIB

Page 12: TRAUMA MATA

KLASIFIKASI HIFEMA: Hifema traumatik bola, batu, pukulan

tangan, mainan proyektil Hifema intraoperatif/postoperative Hifema spontan

neovaskularisasi ( diabetes melitus, iskemia, pembentukan sikatrik)

neoplasma (retinoblastoma) abnormalitas pembuluh darah

(juvenile xanthogranuloma)4Sheppard JD, Roy H. Hyphema. diunduh dari

http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview#showall diakses pada 3 februrasi 2013 pukul 21.30 WIB

Page 13: TRAUMA MATA

GRADING : Grade 1 darah menempati kurang dari 1/3

bilik mata depan. terdapat pada 58 % kasus Grade 2 darah menempati 1/3 – ½ bilik

mata depan. Jumlah kasus 20% dari kasus hifema.

Grade 3 darah menempati ½ sampai kurang dari seluruh bilik mata depan. Terjadi pada 14% kasus hifema

Grade 4 darah menempati keseluruhan dari bilik mata depan, disebut juga sebagai blackball/8-ball hifema. Terjadi pada 8% kasus. 4Sheppard JD, Roy H. Hyphema. diunduh dari

http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview#showall diakses pada 3 februrasi 2013 pukul 21.30 WIB

Page 14: TRAUMA MATA

Gambaran klinis hifema traumatik:

Adanya anamnesa trauma yang terutama mengenai mata

Ditemukan perdarahan pada bilik depan bola mata (diperiksa dengan flashlight)

Ditemukan gangguan tajam penglihatan

Ditemukan adanya iritasi konjungtiva dan perikornea

Penderita mengeluh nyeri pada mata, fotofobia dan blefarospasme

Page 15: TRAUMA MATA

Glaukoma Sekunder Hifema traumatik bisa menyebabkan

glaukoma sekunder yang bermanifestasi pada peningkatan tekanan intra okular (TIO) akibat blokade trabekular oleh sel darah merah.

Akibatnya gejala klinisnya berupa:Nyeri pada mataNyeri kepalaFotofobia

1Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology a systematic approach. UK : Elseiver.

Page 16: TRAUMA MATA

Ukuran hifema berguna untuk menentukan komplikasi peningkatan TIO:

Hifema yang melibatkan kurang dari setengah bilik mata depan berisiko 4% terjadi peningkatan TIO dan menyebabkan visus > 6/18 pada 78% kasus

Hifema yang melibatkan lebih dari setengah bilik mata depan 85% terjadi peningkatan TIO dan menyebabkan visus > 6/18 pada 28% kasus

Page 17: TRAUMA MATA

IRIDOPLEGIA Iridoplegia juga sering muncul pada hifema

traumatik Pada iris terdapat 2 jenis otot polos yaitu

otot dilatator pupil dan otot sfingter/konstriktor pupil.

Trauma bola mata paralisis atau ruptur otot-otot iris kelemahan otot Dilatasi pupil, tidak adanya respon terhadap cahaya dan sensitif terhadap cahaya) akibat kerusakan dari otot pupil.

1Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology a systematic approach. UK : Elseiver. 2011

2Frith P, Gray R, MacLenna S, Ambler P. The Eye in Clinical Practice. 2nd Ed. UK : Blackwell Science.2007

Page 18: TRAUMA MATA

DIAGNOSIS BANDING EROSI KORNEA Terkelupasnya epitel kornea

yang dapat diakibatkan oleh gesekan keras pada epitel kornea.

Gejala:• Nyeri akibat erosi• mata berair• blefarospasme• lakrimasi• fotofobia• Penglihatan akan terganggu oleh media

kornea yang keruh• Pada kornea akan terlihat suatu defek epitel

kornea yang bila diberi pwarnaan fluorescein akan berwarna hijau

Page 19: TRAUMA MATA

Status Oftamologi:AVOD : 1/60 PH ttk AVOS : 6/7.5 S : - 0,50TIOD : 4/7,5TIOS : 8/7,5

Mata Kanan Mata KiriKornea Keruh Jernih

Bilik Mata Depan Dalam, hifema ½ BMD

Dalam

Iris/pupil Dilatasi, RC -/- Bulat, sentral, RC +/+

Lensa Samar terlihat jernih

Fundus Tidak dapat dinilai

Page 20: TRAUMA MATA

PEMBAHASAN Mata kanan pasien mengalami

penurunan tajam penglihatan Pada pasien, TIO mata kanan adalah

4/7,5 yang apabila dikonversi dengan Chart tonometer Schiotz bernilai 30, artinya terdapat peningkatan TIO.

TIO mata kiri adalah 8/7,5 yang bernilai 16, artinya tidak ada peningkatan TIO

Peningkatan TIO pada kanan kemungkinan disebabkan oleh glaukoma sekunder akibat trauma yang terjadi

Page 21: TRAUMA MATA

Dari status oftalmologi mata kanan, didapatkan kekeruhan pada kornea.

Di bilik mata dalam, 1/3 bagiannya ditutupi oleh hifema (akumulasi darah)

Dilatasi pupil yang terjadi kemungkinan disebabkan oleh iridoplegia yang sering terjadi bersamaan dengan hifema traumatik

Page 22: TRAUMA MATA

DATA TAMBAHAN YANG DIPERLUKAN Bagaimanakah mekanisme terjadinya

trauma? Apakah visus turun secara mendadak

atau perlahan? Apakah visus pasien sebelum terkena

trauma normal, atau sudah menurun? Adakah riwayat penyakit mata

sebelumnya? Apakah terdapat fotofobia setelah

trauma? Pemeriksaan : lapang pandang, gerakan

bola mataArtini W, Hutauruk JA, Yudisianil. Pemeriksaan Dasar Mata.

Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2011

Page 23: TRAUMA MATA

BAGAIMANA RENCANA PENATALAKSANAAN PENGOBATAN

KASUS INI?

Page 24: TRAUMA MATA

TATALAKSANA HIFEMA

Page 25: TRAUMA MATA

BAGAIMANA PROGNOSIS KASUS

INI?

Page 26: TRAUMA MATA

PROGNOSIS Prognosis dari hifema traumatik sangat

bergantung pada:Tingginya hifemaAda atau tidaknya komplikasi dari

perdarahan atau traumanyaCara perawatanKeadaan dari penderita sendiri

Page 27: TRAUMA MATA

DAFTAR PUSTAKA Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology a

systematic approach. UK : Elseiver. 2011 Frith P, Gray R, MacLenna S, Ambler P. The Eye in

Clinical Practice. 2nd Ed. UK : Blackwell Science. Sheppard JD, Roy H. Hyphema. diunduh dari

http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview#showall diakses pada 3 februrasi 2013 pukul 21.30 WIB

Artini W, Hutauruk JA, Yudisianil. Pemeriksaan Dasar Mata. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2011.

Kuhn F, Pieramici DJ. Ocular Trauma Principles and Practice.New York : Thieme Medical Publishers, Inc.2002.