TRANSPORTASI PERKOTAAN

11
TRANSPORTASI PERKOTAAN SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2005

description

TRANSPORTASI PERKOTAAN. SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2005. 2. PERANCANGAN PELAYANAN BUS KOTA. PENDAHULUAN EVALUASI KEBUTUHAN STRUKTUR RUTE DAN JARINGAN STRUKTUR TARIP DAN PEMBAYARAN PERENCANAAN JADWAL PENDAHULUAN PERENCANAAN JADWAL AKHIR & BLOCKING. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of TRANSPORTASI PERKOTAAN

Page 1: TRANSPORTASI PERKOTAAN

TRANSPORTASI PERKOTAAN

SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

2005

Page 2: TRANSPORTASI PERKOTAAN

2. PERANCANGAN PELAYANAN BUS KOTA

• PENDAHULUAN• EVALUASI KEBUTUHAN• STRUKTUR RUTE DAN JARINGAN• STRUKTUR TARIP DAN PEMBAYARAN• PERENCANAAN JADWAL PENDAHULUAN• PERENCANAAN JADWAL AKHIR & BLOCKING

Page 3: TRANSPORTASI PERKOTAAN

PENDAHULUAN

• Pelayanan kendaraan umum yang baik memberikan alternatif yang efisien dan nyaman bagi kendaraan pribadi

• Pengurangan penggunaan kendaraan pribadi mempunyai beberapa keuntungan diantaranya: – mengurangi kemacetan– Mengurangi emisi gas buang

• Bus kota mempunyai kelebihan dalam fleksibilitas, mudah dikembangkan, dan murah

Page 4: TRANSPORTASI PERKOTAAN

EVALUASI KEBUTUHAN

• Langkah pertama untuk merancang layanan transportasi umum baik rute yang ada maupun pengadaan rute baru adalah memperkirakan kebutuhan

• Salah satu cara memperkirakan kebutuhan dengan aplikasi metoda empat tahap yaitu menghitung bangkitan perjalanan, distribusi perjalanan, dan pemilihan moda untuk tiap zona dalam daerah studi

• Dari evaluasi kebutuhan dapat diketahui waktu puncak dan pola asal-tujuan pergerakan perjalanan yang berarti dapat diperoleh dimensi waktu dan ruang kebutuhan angkutan umum

Page 5: TRANSPORTASI PERKOTAAN

RUTE DAN STRUKTUR JARINGAN

• Jaringan adalah sistem rute• Rute adalah jalur individual yang meliputi jalan yang

harus dilalui, halte yang harus disinggahi atau dilayani, dan waktu (jadwal) dimana kendaraan umum harus datang atau berangkat di suatu titik.

• Penentuan pola jaringan harus dikaji sebaik mungkin. Beberapa struktur jaringan dasar diantaranya:– Jaringan Grid– Jaringan Radial– Kombinasi Grid dan Radial

Page 6: TRANSPORTASI PERKOTAAN

STRUKTUR TARIF DAN PEMBAYARAN

• Sistem tarif yang umum digunakan diantaranya:– Tarif sama untuk semua jarak dalam satu rute (jaringan)– Tarif dibedakan atas jarak perjalanan dalam suatu rute (jaringan)– Tarif didasarkan atas jumlah zone yang dilalui

• Cara pembayaran dapat dilakukan dengan:– Langsung dibayarkan kepada pengemudi / kondektur– Pembayaran melalui mesin / alat yang dipasang pada pintu

masuk kendaraan (rute / jaringan)– Penggunaan abonemen

Page 7: TRANSPORTASI PERKOTAAN

PERENCANAAN JADWAL PENDAHULUANSebelum memberlakukan jadwal tetap, perlu disusun jadwal awal sebagai berikut:

– Hitung waktu perjalanan searah (One Way Trip Time) yaitu hasil bagi panjang rute / rata-rata kecepatan operasi

OWTT = L / V– Hitung waktu perjalanan pulang pergi (Round Trip Time) yaitu dua kali waktu

perjalanan searahRTT = 2 X OWTT

– Tentukan jumlah armada per jam (N) yang diperlukan sesuai dengan tingkat pelayanan yang diinginkan, misalnya dengan headway (h) tertentu.

N = RTT / h , hasilnya dibulatkan keatas– Dengan N yang diperoleh, dapat dihitung revisi waktu perjalanan pulang pergi

(Revised Round Trip Time) RRTT = N X h

– Dari RRTT dapat diketahui waktu singgah dan berputar, karena RRTT>RTT– Bila tiap kendaraan dapat mengangkut jumlah penumpang (p) maka kapasitas

rute (C) dapat dihitungC = N X p

– Bila diketahui jumlah penumpang per jam pada titik halte tersibuk sebesar P, maka jumlah armada per jam perlu direvisi (Nr) yaitu:

Nr = P / p kendaraan/jam, sehinggah = 60 / P ambil nilai yang sesuaiNf = (RTT + h) / h

Page 8: TRANSPORTASI PERKOTAAN

PERENCANAAN JADWAL AKHIR & BLOCKING• Tinjau suatu rute yang menghubungkan terminal “A” dan terminal “B”

dimana jam sibuk terjadi pagi hari antara jam 07.00 hingga jam 09.00 dan dengan memanfaatkan hasil perencanaan pendahuluan sebelumnya dimana diperoleh:

Jumlah armada = 6 bus/jam

Headway = 10 menit

Jumlah penumpang = 400 penumpang/jam

• Maka dapat disusun jadwal keberangkatan bus dari ”A” untuk masing-masing bus selama jam sibuk sebagai berikut:

Berangkat dari “A”

07.00

07.10

07.20

07.30

07.40

07.50

08.00

08.10

08.20

08.30

08.40

08.50

Page 9: TRANSPORTASI PERKOTAAN

Karena waktu perjalanan dari “A” ke “B” perlu waktu 25 menit maka dapat ditentukan jam kedatangan termasuk waktu putar 5 menit dalam tabel berikut:

Berangkat ‘A’ Tiba ‘B’ Berangkat ‘B’ Tiba ‘A’

7:00 7:25 7:30 7:55

7:10 7:35 7:40 8:05

7:20 7:45 7:50 8:15

7:30 7:55 8:00 8:25

7:40 8:05 8:10 8:35

7:50 8:15 8:20 8:45

8:00 8:25 8:30 8:55

8:10 8:35 8:40 9:05

8:20 8:45 8:50 9:15

8:30 8:55 9:00 9:25

8:40 9:05 9:10 9:35

8:50 9:15 9:20 9:45

Page 10: TRANSPORTASI PERKOTAAN

Dengan diperolehnya jadwal waktu tersebut dapat ditentukan waktu dan rute yang harus dijalani oleh setiap bus sebagai berikut:

Block Bus Berangkat ‘A’ Tiba ‘B’ Berangkat ‘B’ Tiba ‘A’

1 7:00 7:25 7:30 7:55

2 7:10 7:35 7:40 8:05

3 7:20 7:45 7:50 8:15

4 7:30 7:55 8:00 8:25

5 7:40 8:05 8:10 8:35

6 7:50 8:15 8:20 8:45

1 8:00 8:25 8:30 8:55

2 8:10 8:35 8:40 9:05

3 8:20 8:45 8:50 9:15

4 8:30 8:55 9:00 9:25

5 8:40 9:05 9:10 9:35

6 8:50 9:15 9:20 9:45

Page 11: TRANSPORTASI PERKOTAAN

Pada akhirnya dapat disusun ringkasan block bus akhir yang menunjukkan waktu pelayanan masing-masing bus berikut ini:

Bus Block Bus Block Waktu Waktu Tugas

A 1 7:00-8:55 1 jam 55’

B 2 7:10-9:05 1 jam 55’

C 3 7:20-9:15 1 jam 55’

D 4 7:30-9:25 1 jam 55’

E 5 7:40-9:35 1 jam 55’

F 6 7:50-9:45 1 jam 55’

Total 11 jam 30’