Transparansi Anggaran di Kota Surakarta

10
Transparansi Anggaran di Kota Surakarta Rokhmad Munawir Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO) Surakarta Disampaikan pada Lokakarya Nasional Pengelolaan Anggaran untuk Peningkatan Pelayanan Dasar ‘Praktek dan Inovasi Daerah untuk Mencapai MDGs melalui penerapan SPM’ Oleh Kemendagri di Jakarta, 3-5 Mei 2011

description

Proses transparansi anggaran di Kota Surakarta hingga akhirnya inovasi penerbitan poster APBD kota Surakarta dilakukan sendiri oleh Pemkot.

Transcript of Transparansi Anggaran di Kota Surakarta

Page 1: Transparansi Anggaran di Kota Surakarta

Transparansi Anggaran di Kota Surakarta

Rokhmad Munawir Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO) Surakarta

Disampaikan pada Lokakarya Nasional

Pengelolaan Anggaran untuk Peningkatan Pelayanan Dasar

‘Praktek dan Inovasi Daerah untuk Mencapai MDGs melalui penerapan SPM’

Oleh Kemendagri di Jakarta, 3-5 Mei 2011

Page 2: Transparansi Anggaran di Kota Surakarta

Awalnya,….

• Belajar bersama masyarakat tentang pentingnya anggaran

• Diskusi intensif dengan stakeholders kota tentang transparansi: NGO, CSO, Legislatif, Eksekutif

• Mendorong pemerintah mentransparansikan anggaran dengan melakukan technical asisstant serta membuat komitmen dengan kepala daerah

• Me-launching media transparansi anggaran berupa poster

Page 3: Transparansi Anggaran di Kota Surakarta

Diskusi intensif dengan multistakeholders kota

Mendorong pemkot melakukan

transparansi anggaran

Melakukan Technical Assissstant dan diskusi

intensif dengan Bappeda dan Kantor Keuangan

Model Media Transparansi

Membuat komitmen bersama kepala daerah

Launching media transparansi berupa

poster oleh Walikota dan menghadirkan seluruh

SKPD serta stakeholders kota

Page 4: Transparansi Anggaran di Kota Surakarta

Pada saat itu…

• Kota Surakarta baru saja menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah secara langsung pertama kalinya,

• Sedang mencuat kasus korupsi dana APBD oleh mantan anggota dewan periode 1999-2004;

• Dalam pembuatan media transparansi Pattiro Surakarta berinvestasi dengan dana mandiri dalam mencetak dan distribusi

Page 5: Transparansi Anggaran di Kota Surakarta

Manfaat dan Tantangan

Manfaat

• Tingkat kepercayaan masyarakat meningkat

• Kinerja birokrasi cenderung lebih efektif

• Masyarakat mulai tahu tentang alokasi anggaran dan sasaran pembangunan di wilayahnya

Tantangan

• Tidak semua SKPD mendukung

• Belum adanya sistem keuangan untuk transparansi anggaran

• Feedback dari masyarakat masih belum terlalu terasa

• Distribusi

Page 6: Transparansi Anggaran di Kota Surakarta

Keberlanjutan…

• Tahun 2006; juga mendorong transparansi program dan anggaran pada Dinas Kesehatan

• Pada tahun itu juga, Pattiro Surakarta masih melakukan technical assistant Pemkot. Ini dilakukan sampai tahun 2007

• Tahun 2008; Pemkot Surakarta mulai melakukan cetak dan distribusi media transparansi sendiri (poster)

• Tahun 2009; selain poster juga mulai dibuat buku saku dan CD APBD oleh Pemkot

• Tahun 2010; selain media diatas juga mulai ditampilkan di website

• Tahun 2011; Pattiro Surakarta sedang mengembangkan model transparansi pada layanan kesehatan spesifik pada layanan PKMS inovasi baru yang coba dikembangkan

Page 7: Transparansi Anggaran di Kota Surakarta

Peran Multipihak

• DPRD mendorong dan menyetujui alokasi anggaran untuk pembuatan media transparasi anggaran

• SKPD menginformasikan program dan anggarannya

• OMS mendorong, mengapresiasi, asistensi dan mengawasi implementasi

• Masyarakat memanfaatkan informasi untuk meningkatkan pelayanan dasar

Page 8: Transparansi Anggaran di Kota Surakarta

Dampak

Feedback oleh kelompok masyarakat mulai terasa pada tahun kedua (2006), terutama pada saat Dinas Kesehatan melakukan transparansi program dan anggarannya.

• Kader Posyandu mulai melakukan advokasi diri agar alokasi dana posyandu disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran

• Kader Posyandu terus mengadvokasi diri pada tahun-tahun selanjutnya untuk peningkatan alokasi dana Posyandu

• Dana Posyandu: 600ribu (2006); 900ribu (2007); 1,2juta (2008); 1,8juta (2009-2010); 2juta (2011)

Selain itu, beberapa OMS juga mulai dapat mengakses dana-dana hibah

Masyarakat menjadi semakin kritis mengawasi terutama jika sasaran pembangunan pada wilayahnya

Page 9: Transparansi Anggaran di Kota Surakarta

Pembelajaran

• Kepedulian masyarakat terhadap anggaran daerah mulai tumbuh

• Alokasi anggaran bagi warga miskin mulai naik

• Birokrasi semakin sadar akan kewajibannya

• Meningkatnya kesadaran warga akan haknya

• Transparansi anggaran dapat dilakukan jika dan hanya jika semua pihak mau terbuka dan saling mendukung

Page 10: Transparansi Anggaran di Kota Surakarta

yang sedang dikembangkan….

• Sebagai upaya implementasi UU KIP maka Pattiro Surakarta saat ini sedang mengembangkan model transparansi informasi pada layanan kesehatan (layanan PKMS)

• Bentuk: berupa brosur tentang manfaat dan layanan PKMS

• Manfaat: masyarakat dapat mengawasi dan menghitung sendiri biaya yang dikeluarkan pada saat berobat dan diklaimkan oleh RS ke Pemkot mencegah mark up klaim yang dilakukan RS