DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN … fileDETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ......

15
DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (Studi Empiris pada DPRD Kabupaten Sragen) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : KHOIRINA UTAMI B 200 110 024 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

Transcript of DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN … fileDETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ......

Page 1: DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN … fileDETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ... Kata kunci pengetahuan dewan tentang anggaran, pengawasan: keuangan daerah ... transparansi

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG

ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA

KEUANGAN DAERAH

(Studi Empiris pada DPRD Kabupaten Sragen)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

KHOIRINA UTAMI

B 200 110 024

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Page 2: DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN … fileDETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ... Kata kunci pengetahuan dewan tentang anggaran, pengawasan: keuangan daerah ... transparansi

PENGESAHAN

Yang bertandatangan di bawah ini telah membaca Naskah Publikasi dengan judul:

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG

ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA

KEUANGAN DAERAH

(Studi Empiris pada DPRD Kabupaten Sragen)

Yang di susun oleh:

KHOIRINA UTAMI

B 200 110 024

Penandatanganan berpendapat bahwa Naskah Publikasi tersebut telah memenuhi

syarat untuk diterima.

Surakarta, Maret 2015

Pembimbing Utama

(Dr.Zulfikar, SE, M.Si.)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

(Dr. Triyono, S.E., M.Si.)

Page 3: DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN … fileDETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ... Kata kunci pengetahuan dewan tentang anggaran, pengawasan: keuangan daerah ... transparansi

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG

ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA

KEUANGAN DAERAH

(Studi Empiris pada DPRD Kabupaten Sragen)

KHOIRINA UTAMI

B 200 110 024

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Email : [email protected]

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh komitmen organisasi,

akuntabilitas, partisipasi masyarakat, tranparansi kebijakan publik, dan political background terhadap hubungan antara pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan dewan pada keuangan daerah. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat analisis regresi moderating dengan uji t, uji F dan koefisien determinasi (R2). Populasi penelitian ini adalah anggota DPRD Kabupaten Sragen. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling, sehingga seluruh anggota DPRD atau populasi dijadikan sampel. Hasil penelitian ini diketahui bahwa pengetahuan dewan tentang anggaran berpengaruh terhadap pengawasan dewan pada keuangan daerah, sehingga H1 diterima. Komitmen organisasi berpengaruh terhadap pengawasan dewan pada keuangan daerah, sehingga H2 diterima. Akuntabilitas berpengaruh terhadap pengawasan dewan pada keuangan daerah, sehingga H3 diterima. Partisipasi masyarakat berpengaruh terhadap pengawasan dewan pada keuangan daerah, sehingga H4 diterima. transparansi kebijakan publik berpengaruh terhadap pengawasan dewan pada keuangan daerah, sehingga H5 diterima. Political background berpengaruh terhadap pengawasan dewan pada keuangan daerah, sehingga H6 diterima. Komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap hubungan antara pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan dewan pada keuangan daerah, sehingga H7 ditolak. Akuntabilitas berpengaruh terhadap hubungan antara pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan dewan pada keuangan daerah, sehingga H8 diterima. Partisipasi masyarakat tidak berpengaruh terhadap hubungan antara pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan dewan pada keuangan daerah, sehingga H9 ditolak. Transparansi kebijakan publik berpengaruh terhadap hubungan antara pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan dewan pada keuangan daerah, sehingga H10 diterima. Political background tidak berpengaruh terhadap hubungan pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan dewan pada keuangan daerah, sehingga H11 ditolak.

Kata kunci : pengetahuan dewan tentang anggaran, pengawasan keuangan daerah,

komitmen organisasi, akuntabilitas, partisipasi masyarakat,

transparansi kebijakan publik, political background.

Page 4: DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN … fileDETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ... Kata kunci pengetahuan dewan tentang anggaran, pengawasan: keuangan daerah ... transparansi

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-Undang No. 32 dan 33 Tahun 2004 merupakan tonggak

awal pelaksanaan otonomi daerah dan proses awal terjadinya reformasi

penganggaran keuangan daerah di Indonesia. Otonomi yang luas, nyata,

bertanggungjawab membawa perubahan pada pola dan sistem pengawasan

dan pemeriksaan.

Perubahan pada pola pengawasan terkait dengan diberinya

keleluasaan kepada pemerintahan daerah untuk mengatur dan mengurus

rumah tangganya sendiri, oleh karena itu diperlukan manajemen keuangan

daerah yang mampu mengontrol kebijakan keuangan daerah secara

ekonomis, efisien, efektif, transparan, dan akuntabel. Namun pada

kenyataannya tuntutan tersebut juga harus dihadapkan pada kondisi bahwa

anggota DPRD pada periode ini masih banyak wajah baru yang dipilih dan

diangkat dari partai-partai pemenang pemilu yang mana mempunyai latar

belakang pendidikan, pengalaman politik dan pekerjaan yang berbeda

sebelum menjadi anggota DPRD, sehingga ketika mereka dipilih menjadi

anggota dewan, keterbatasan pengetahuan dan pengalaman ini akan menjadi

kendala dalam melaksanakan fungsi pengawasan.

Hal itu dapat yang menyebabkan terjadinya permasalahan dan

kelemahan dalam pengelolaan keuangan daerah. Pengawasan dewan pada

keuangan daerah secara efektif hanya dapat dilakukan oleh DPRD yang

anggotanya terdiri dari SDM yang berkualitas tinggi, karena hal tersebut

akan sangat membantu memecahkan persoalan yang dihadapi oleh anggota

DPRD sebagai wakil rakyat. Permasalahannya adalah apakah dewan

dalam melaksanakan fungsi pengawasan pada keuangan daerah

dipengaruhi oleh pengetahuan dewan tentang anggaran mengingat

anggota dewan umumnya berangkat dari partai politik ataukah

disebabkan karena faktor lain seperti komitmen organisasi, akuntabilitas,

partipasi masyarkat, atau transparansi kebijakan publik.

Page 5: DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN … fileDETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ... Kata kunci pengetahuan dewan tentang anggaran, pengawasan: keuangan daerah ... transparansi

B. Tujuan Penelitian

1. Untuk menguji pengaruh pengetahuan dewan tentang anggaran

terhadap pengawasan dewan pada keuangan daerah.

2. Untuk menguji pengaruh komitmen organisasi terhadap pengawasan

dewan pada keuangan daerah dan untuk menguji pengaruh komitmen

organisasi terhadap hubungan pengetahuan dewan tentang anggaran

dengan pengawasan dewan pada keuangan daerah.

3. Untuk menguji pengaruh akuntabilitas terhadap pengawasan dewan

pada keuangan daerah dan untuk menguji pengaruh akuntabilitas

terhadap hubungan pengetahuan dewan tentang anggaran dengan

pengawasan dewan pada keuangan daerah.

4. Untuk menguji pengaruh partisipasi masyarakat terhadap pengawasan

dewan pada keuangan daerah dan untuk menguji pengaruh partisipasi

masyarakat terhadap hubungan pengetahuan dewan tentang anggaran

dengan pengawasan dewan pada keuangan daerah.

5. Untuk menguji pengaruh transparansi kebijakan publik terhadap

pengawasan dewan pada keuangan daerah dan untuk menguji

pengaruh transparansi kebijakan publik terhadap hubungan

pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan dewan pada

keuangan daerah.

6. Untuk menguji pengaruh political background terhadap pengawasan

dewan pada keuangan daerah dan untuk menguji pengaruh political

background terhadap hubungan pengetahuan dewan tentang anggaran

dengan pengawasan dewan pada keuangan daerah.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Anggaran Sektor Publik

Anggaran sektor publik merupakan instrumen akuntabilitas atas

pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai

uang publik. Pemerintahan daerah perlu memiliki komitmen bahwa anggaran

daerah adalah perwujudan amanat rakyat kepada pihak eksekutif dan

Page 6: DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN … fileDETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ... Kata kunci pengetahuan dewan tentang anggaran, pengawasan: keuangan daerah ... transparansi

legislatif, dalam rangka mencapai peningkatan kesejahteraan masyarakat

sesuai strategi yang telah di tetapkan

B. Pengertian Keuangan Daerah

Pengelolaan keuangan daerah merupakan pengawasan keseluruhan

kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,

pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah.

C. Pengawasan Keuangan Daerah

Proses pengawasan diartikan sebagai proses kegiatan yang ditujukan

untuk menjamin agar pelaksanaan pemerintah daerah sesuai dengan rencana

dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku (Keppres No. 74 Tahun

2001). Menurut Halim (2002:147) tujuan pengawasan keuangan daerah dalam

garis besarnya adalah untuk menjamin keamanan seluruh komponen

keuangan daerah, untuk menjamin dipatuhinya berbagai aturan yang

berkaitan dengan pengeloaan keuangan daerah, untuk menjamin

dilakukannya berbagai upaya penghematan, efisiensi, dan efektifitas dalam

pengeloaan keuangan daerah.

D. Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran

Pengetahuan dewan tentang anggaran adalah kemampuan dewan

dalam hal menyusun anggaran (RAPBD/APBD) deteksi serta identifikasi

terhadap pemborosan atau kegagalan, dan kebocoran anggaran (Yudhono,

2001 dalam widyaningsih dan Pujirahayu, 2012).

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk menentukan hubungan

antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y) adalah

penelitian survey. Penelitian survey merupakan penelitian lapangan yang

dilakukan terhadap beberapa sampel dari suatu populasi tertentu yang

pengumpulan datanya dilakukan dengan menggunakan kuesioner (Masri S,

2007).

Page 7: DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN … fileDETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ... Kata kunci pengetahuan dewan tentang anggaran, pengawasan: keuangan daerah ... transparansi

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (DPRD) periode 2014-2019 kabupaten Sragen yaitu sebanyak 45

orang. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anggota DPRD

kabupaten Sragen, dengan menggunakan sampel jenuh atau total sampling

dimana semua populasi dijadikan sampel penelitian.

C. Data dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer,

yaitu data yang dikumpulkan langsung kepada objek penelitian dengan

mekanisme kuesioner model tertutup yang memuat daftar pertanyaan yang

terkelompok menurut dimensi-dimensi pengukuran variabel. Untuk

memperoleh data primer.

D. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya

1. Variabel Dependen (Y) adalah pengawasan dewan pada keuangan

daerah. Pengawasan keuangan daerah adalah pengawasan yang

dilakukan oleh dewan yang meliputi pengawasan pada saat penyusunan,

pengesahan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban anggaran.

2. Variabel Independen (X) adalah pengetahuan dewan pada keuangan

daerah.Pengetahuan dewan tentang anggaran merupakan pola pikir

dewan terkait dengan anggaran, dari pengertiannya, bagaimana anggaran

digunakan dan dipertanggungjawabkan serta cara memecahkan suatu

masalah terkait dengan anggaran.

3. Variabel Moderating

a. Komitmen organisasi merupakan sifat hubungan antara individu

dengan organisasi kerja, dimana individu mempunyai keyakinan diri

terhadap nilai-nilai tujuan organisasi kerja serta adanya kerelaan

untuk menggunakan usahanya secara sungguh-sungguh demi

kepentingan organisasi kerja serta mempunyai keinginan kuat untuk

tetap menjadi bagian dari organisasi kerja tersebut.

b. Akuntabilitas prinsip pertanggungjawaban publik yang berarti proses

penganggaran mulai dari perencanaan, penyusunan dan pelaksanaan

Page 8: DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN … fileDETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ... Kata kunci pengetahuan dewan tentang anggaran, pengawasan: keuangan daerah ... transparansi

harus benar-benar dilaporkan dan pertanggungjawabkan kepada

DPRD dan masyarakat (Juliastuti, 2013).

c. Partisipasi masyarakat keterlibatan masyarakat dalam setiap aktivitas

proses penganggaran yang dilakukan oleh eksekutif pada saat

penyusunan arah dan kebijakan, penentuan strategi (Sopanah dan

Mardiasmo, 2003 dalam Novietta, 2010).

d. Transparansi kebijakan publik berarti keterbukaan pemerintah dalam

meberikan informasi terkait dengan aktifitas pengelolaan sumber

daya publik kepada pihak-pihak yang membutuhkan informasi.

e. Political background merupakan latar belakang dari pengalaman

seseorang dalam berkecimpung di dunia politik. Pernyataan dalam

kuesioner untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini diukur

dengan menggunakan skala Likert 5 (lima) point, 5 = (SS= Sangat

Setuju), 4(S= Setuju), 3(TT= Tidak Tahu), 2(TS= Tidak Setuju),

1(STS= Sangat Tidak Setuju).

E. Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku umum (Sugiyono, 2010:207).

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang

akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:52).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan uji yang digunakan untuk

mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau

konstruk.

Page 9: DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN … fileDETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ... Kata kunci pengetahuan dewan tentang anggaran, pengawasan: keuangan daerah ... transparansi

3. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel bebas dan variabel terikat mempunyai ditribusi normal

atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan

metode Komogrov-Smirnov.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas

(independen). Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan

lawannya variance inflation factor (VIF).

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual

atau pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Cara mendeteksi ada

atau tidaknya heterokedastisitas salah satunya adalah dengan uji

Glejser.

Model yang dapat digunakan dalam analisis regresi linier

berganda adalah sebagai berikut :

PDPKD = 4,580 + 0,057 PDTA + 0,267 KO + 0,214 AK + 0,280

PM + 0,409 TKP + 0,793 PB + 0,486 PDTA.KO + 0,788 PDTA.AK

- 0,002 PDTA.PM - 0,713 PDTA.TKP + 0,014 PDTA.PB + e

4. Pengujian Hipotesis

a. Uji Regresi Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen.

b. Uji Simultan (Uji F)

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel

independen berpengaruh secara simultan atau serentak terhadap

variabel dependen.

Page 10: DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN … fileDETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ... Kata kunci pengetahuan dewan tentang anggaran, pengawasan: keuangan daerah ... transparansi

c. Uji Koefisien Determinasi ( )

Koefisien Determinasi ( ) merupakan angka yang

mengukur total variasi dalam variabel dependen yang dijelaskan oleh

variabel independen dalam model.

HASIL PENELITIAN

1. Hipotesis pertama

Variabel pengetahuan dewan tentang anggaran diketahui sig. t

(0,039) < 0,05 maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima yang

artinya pengetahuan dewan tentang anggaran berpengaruh terhadap

pengawasan dewan pada keuangan daerah.

2. Hipotesis kedua dan ketiga

Diketahui sig. t (0,016) < 0,05 maka dapat disimpulkan H0

ditolak dan H2 diterima. Artinya komitmen organisasi berpengaruh

terhadap pengawasan dewan pada keuangan daerah. Diketahui sig. t

(0,276) > (0,05) maka dapat disimpulkan H0 diterima dan H3 ditolak. Hal

ini menunjukkan bahwa interaksi antara pengetahuan dewan tentang

anggaran dan komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap

pengawasan dewan pada keuangan daerah.

3. Hipotesis keempat dan kelima

Diketahui sig. t (0,003) < 0,05 maka dapat disimpulkan H0 ditolak

dan H4 diterima. Artinya akuntabilitas berpengaruh terhadap pengawasan

dewan pada keuangan daerah. Diketahui sig. t (0,013) < (0,05)) maka

dapat disimpulkan H0 ditolak dan H5 diterima. Hal ini menunjukkan

bahwa interaksi pengetahuan dewan tentang anggaran dan akuntabilitas

berpengaruh terhadap pengawasan dewan pada keuangan daerah.

4. Hipotesis keenam dan ketujuh

Diketahui sig. t (0,001) < 0,05 maka dapat disimpulkan H0 ditolak

dan H6 diterima. Artinya partisipasi masyarakat berpengaruh terhadap

pengawasan dewan pada keuangan daerah. Diketahui sig. t (0,995) >

(0,05) maka dapat disimpulkan H0 diterima dan H7 ditolak. Hal ini

menunjukkan bahwa interaksi pengetahuan dewan tentang anggaran dan

Page 11: DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN … fileDETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ... Kata kunci pengetahuan dewan tentang anggaran, pengawasan: keuangan daerah ... transparansi

partisipasi masyarakat tidak berpengaruh terhadap pengawasan dewan

pada keuangan daerah.

5. Hipotesis kedelapan dan kesembilan

Diketahui sig. t (0,000) < 0,05) maka dapat disimpulkan H0 ditolak

dan H8 diterima. Artinya transparansi kebijakan publik berpengaruh

terhadap pengawasan dewan pada keuangan daerah. Diketahui sig. t

(0,044) < (0,05)) maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H9 diterima. Hal

ini menunjukkan bahwa interaksi pengetahuan dewan tentang anggaran

dan transparansi kebijakan publik berpengaruh terhadap pengawasan

dewan pada keuangan daerah.

6. Hipotesis kesepuluh dan kesebelas

Diketahui sig. t (0,000) < 0,05 maka dapat disimpulkan H0 ditolak

dan H10 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa political background

berpengaruh terhadap pengawasan dewan pada keuangan daerah.

Diketahui sig. t (0,957) > (0,05)) maka dapat disimpulkan H0 diterima dan

H11 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa political background tidak

berpengaruh terhadap hubungan pengetahuan dewan tentang anggaran

dengan pengawasan dewan pada keuangan daerah.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data maka diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

1. Pengetahuan dewan tentang anggaran berpengaruh terhadap pengawasan

dewan pada keuangan daerah, sehingga H1 diterima.

2. Komitmen organisasi berpengaruh terhadap pengawasan dewan pada

keuangan daerah, sehingga H2 diterima. Dan Komitmen organisasi tidak

berpengaruh terhadap hubungan pengetahuan dewan tentang anggaran

dengan pengawasan dewan pada keuangan daerah, sehingga H3 ditolak.

3. Akuntabilitas berpengaruh terhadap pengawasan dewan pada keuangan

daerah, sehingga H4 diterima. Dan akuntabilitas berpengaruh terhadap

Page 12: DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN … fileDETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ... Kata kunci pengetahuan dewan tentang anggaran, pengawasan: keuangan daerah ... transparansi

hubungan pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan

dewan pada keuangan daerah, sehingga H5 diterima.

4. Partisipasi masyarakat berpengaruh terhadap pengawasan dewan pada

keuangan daerah, sehingga H6 diterima. Dan partisipasi masyarakat tidak

berpengaruh terhadap hubungan antara pengetahuan dewan tentang

anggaran dengan pengawasan dewan pada keuangan daerah, sehingga H7

ditolak.

5. Transparansi kebijakan publik berpengaruh terhadap pengawasan dewan

pada keuangan daerah, sehingga H8 diterima. Dan transparansi kebijakan

publik berpengaruh terhadap hubungan pengetahuan dewan tentang

anggaran dengan pengawasan dewan pada keuangan daerah, sehingga H9

diterima.

6. Political background berpengaruh terhadap pengawasan dewan pada

keuangan daerah, sehingga H10 diterima. Dan political background tidak

berpengaruh terhadap hubungan antara pengetahuan dewan tentang

anggaran dengan pengawasan dewan pada keuangan daerah, sehingga H11

ditolak.

KETERBATASAN

Penelitian ini tak lepas dari berbagai keterbatasan. Berikut ini

merupakan penjelasan mengenai berbagai keterbatasan yang dihadapi:

1. Penelitian ini hanya dilakukan pada anggota DPRD Kabupaten Sragen,

sehingga tidak dapat digeneralisasi untuk seluruh Kabupaten/Kota di

Indonesia.

2. Penggunaan variabel pengetahuan dewan tentang anggaran belum mampu

memberikan gambaran secara umum tentang faktor yang mempengaruh

pengawasan dewan pada keuangan daerah, sehingga dimungkinkan masih

ada faktor lain yang dapat meningkatkan pengawasan dewan pada

keuangan daerah.

Page 13: DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN … fileDETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ... Kata kunci pengetahuan dewan tentang anggaran, pengawasan: keuangan daerah ... transparansi

SARAN

1. Bagi anggota DPRD Kabupaten Sragen diharapkan semakin meningkatkan

pengawasan dalam pengelolaan keuangan daerah, sehingga tidak terjadi

penyimpangan-penyimpanan dalam penggunaan keuangan daerah.

2. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya menambahkan faktor-faktor lain yang

berpengaruh terhadap pengawasan dewan pada keuangan daerah, misalnya

faktor Pesonal background, tingkat pendidikan dewan dan kinerja

anggota dewan sehingga diketahui faktor manakah yang paling dominan

mempengaruhi pengawasan dewan pada keuangan daerah.

DAFTAR PUSTAKA

Darma, J dan Hasibuan, A,F. 2012, Pengaruh Pengetahuan Anggota Dewan

Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah dengan

Partisipasi Masyarakat Sebagai Variabel Pemoderasi, Jurnal Mediasi,

Vol. 4, No. 1 Juni, Medan.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasis Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2011. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Kelima.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Halim, Abdul. 2002. Akuntansi dan Pengendalian Keuangan Daerah.Yogyakarta:

UPP AMP YKPN

Halim, Abdul. 2004 dan 2007. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan

Daerah. Jakarta: Salemba Empat.

Haryani, Rizki. 2011. Pengaruh Political Backgroun Dan Pengetahuan Dewan

Tentang Anggaran Terhadap Kinerja DPRD Dalam Pengawasan

(APBD) Dengan Variabel Moderating Transparansi Kebijakan Publik.

(Studi Kasus Di DPRD Provinsi Sumatera Utara).Tesis S2. Sekolah

Pasca Sarjana Universitas Sumatera Medan.

Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis

Untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Juliastuti, Ayu. 2013. Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat

Dan Transparansi Kebijakan PublikTerhadap Hubungan Pengetahuan

Dewan Tentang Anggaran DenganPengawasan Keuangan Daerah.

Page 14: DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN … fileDETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ... Kata kunci pengetahuan dewan tentang anggaran, pengawasan: keuangan daerah ... transparansi

(Studi Empiris Pada DPRD Kota di Provinsi Sumatera Barat. Skripsi.

FE Universitas Negeri Padang.

Kartikasari, Dewi. 2012, Pengaruh Personal Background, Political Background,

Pemahaman Regulasi Terhadap Peran Anggota DPRD dalam

Pengawasan Keuangan Daerah (Study Kasus Padaa Dprd Kabpaten

Boyolali). Accounting Analysis Journal, ISSN 2252-676 Agustus, UNES.

Kasus APBD Kapupaten Sragen.2008.”Pemotongan dana Bansos Kabupaten

Sragen”. Melalui (http://www.sindonews.com) (13/8/2011)

Keppres No. 74 tahun 2001 tentang Tata Cara Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah.

Kusumawati, Eny. 2014, Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran

Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris Pada DPRD

Provinsi Jawa Tengah Dan DPRD Kabupaten Karanganyar).Seminar

Nasional dan Call Of Paper, ISBN 978-602-70429-2-6 Juni.FEB UMS.

Mardiasmo, 2001. Akuntansi Sektor Publik. Andi: Yogyakarta.

Mardiasmo, 2002. Akuntansi Sektor Publik. Andi: Yogyakarta.

Mardiasmo, 2004. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah.

Andi:Yogyakarta.

Masri, Sulaiman. 2007. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung : Alfabeta

Mayasari,R,P. 2012, Pengaruh Kualitas Anggota Dewan Terhadap Pengawasan

APBD dengan Tata Pemerintahan Yang Baik Sebagai Variabel

Moderating, Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi, Vol. 2, No. 1

Januari, Palembang.

Novietta, Liza. 2010, Pengaruh Partisipasi Masyarakat dan Komitmen

Organisasi Terhadap Hubungan Pengetahuan Eksekutif Tentang

Anggaran dengan Pengawasan Keuangan Daerah, Jurnal Keuangan dan

Bisnis, Vol. 2, No. 1 Maret, Medan.

Pramita, Yulinda Devi dan Andriyani, Lilik. 2010. Determinasi Hubungan

Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran dengan Pengawasan Dewan

Pada Keuangan Daerah (APBD) (Studi Empiris Pada DPRD Se-

Karesidenan Kedu). Simposium Nasional Akuntansi VIII. Purwokerto.

Samsul, Inosentius. 2006. Perda Sebagai Dasar Penganggaran dan Pengawasan

DPRD dalam Buku Meningkatkan Kinerja Fungsi Legislasi DPRD.

Sekretariat Nasional ADEKSI: Subur Printing.

Page 15: DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN … fileDETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ... Kata kunci pengetahuan dewan tentang anggaran, pengawasan: keuangan daerah ... transparansi

Sari, Imelda, 2010. Pengaruh Personal Background, Political Background, dan

Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap kinerja DPRD dalam

Pengawasan Keuangan Daerah (APBD). Tesis Program Pasca Sarjana

Universitas Sumatera Utara.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke lima belas. Bandung:

Alfabeta.

Utami, Kurnia dan Syofyan, Efrizal. 2013, Pengaruh Pengetahuan Dewan

Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah dengan

Variabel Pemoderasi Partisipasi Masyarakat dan Transparansi

Kebijakan Publik, Jurnal WRA, Vol. 1, No. 1 April, Padang.

Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang RI No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Utomo, Hari. 2011. Determinasi Hubungan Pengetahuan Dewan Tentang

Anggaran Dengan Pengawasan Dewan Pada Keuangan Daerah

(APBD), (Studi Empiris Pada DPRD Kota/Kabupaten Dan DPRD

Provinsi Jawa Tengah). Skripsi. FE Universitas Diponegoro Semarang.

Widyaningsih, Aristanti dan Pujirahayu, Imaniar. 2012. Pengaruh Pengetahuan

Anggota Legislatif Daerah Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan

Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Dengan Akuntabilitas

Sebagai Variabel Moderating. Media Riset Akuntansi, Vol. 2, No.

1.FEB.UPI

Winarna, Jaka, dan Sri Murni. 2006. Pengaruh Personal Background, Political

Background dan Pengetahuan Dewan tentang Anggaran terhadap Peran

DPRD dalam Pengawasan Keuangan Daerah. Simposium Nasional

Akuntansi X. Makasar.

Yuliusman. 2013. Pengaruh Partisipasi Masyarakat Terhadap Hubungan Antara

Pengetahuan Anggota DPRD Tentang Anggaran Dengan Pengawasan

APBD.(Survey TerhadapAnggota DPRD Provinsi Jambi), Jurnal, Vol.

14, No. 2 , Hal. 09-18 Juli- Desember, Padang. FE. Universitas Jambi.