Transmisi daya sabuk, rantai, dan kopling

64
KELOMPOK III DESIGN ELEMEN EMSIN 2 TANSMISI SABUK, RANTAI, DAN KOPLING OLEH WILSEN LATUNDA GINTING 130421026 ANDRI WIILY ARDIANTA 130421027 PERNANDO SIMAREMARE 130421028 FRENCHO AGUSTINUS S 130421029 BAHRUN NIZAM LUBIS 130421030 MALIK ARIFIN 130421031 REYNOLD PATRIA ANDRI S 130421032 ALFIAN ALIFER 130421033 MUHAMMAD JASA Nst 130421035 RAHMAN SONOWIJOYO 130421036 DEPARTEMEN TEKNIK MESIN 1

description

Transmisi daya sabuk, rantai, dan kopling Transmisi daya sabuk, rantai, dan kopling tidak ada roda gigitidak ada roda gigitidak ada roda gigi

Transcript of Transmisi daya sabuk, rantai, dan kopling

KELOMPOK IIIDESIGN ELEMEN EMSIN 2TANSMISI SABUK, RANTAI, DAN KOPLING

OLEHWILSEN LATUNDA GINTING130421026ANDRI WIILY ARDIANTA 130421027PERNANDO SIMAREMARE130421028FRENCHO AGUSTINUS S130421029BAHRUN NIZAM LUBIS 130421030MALIK ARIFIN130421031REYNOLD PATRIA ANDRI S130421032ALFIAN ALIFER 130421033MUHAMMAD JASA Nst130421035RAHMAN SONOWIJOYO130421036

DEPARTEMEN TEKNIK MESINUNIVERSITAS SUMATRA UTARAMEDAN 2013/2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kapada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat-Nyalah penulis mampu menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Tugas makalah ini ditulis dengan tujuan memenuhi mata kuliah Design Elelem Mesin 2 dengan judul Tansmisi Sabuk, Rantai dan Kopling Dalam pembuatan laporan ini penuilis telah banyak mendapat dukungan moral dan bantuan baik secara materil ataupun administrasi. Oleh karena itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yg bersangkutan.Akhir kata penulis berharap akan adanya kritikan dan saran yang membangun untuk perbaikan laporan ini dikemudian hari. Terima kasih.

Medan, April 2014

Penulis,

DAFTAR ISI

BAB I TRANSMISI1A. Transmisi langsung1B. Transmisi Tak Langsung2BAB II Transmisi Sabuk(Belt)3A. Pendahuluan Transmisi Sabuk3B. Jenis Belt Drives (Timing Belt)6C. Jenis-jenis transmisi sabuk :7D. Jenis Sabuk 9E. Transmisi Sabuk V10F. Timing Belt (Sabuk Gilir)13G. Bahan yang digunakan untuk sabuk16H. Tekanan pada sabuk18I. Kecepatan sabuk18J. Koefisien gesek antara puli dan sabuk18K. Sambungan sabuk19L. Jenis gerakan pada sabuk datar20

BAB III TRANSMISI RANTAI23A. Pendahuluan Transmisi Rantai23B. Jenis- jenis Rantai :231. Rantai Rol 232. Rantai Gigi (SILENT CHAIN)243. Rantai Lingkaran yang dapat dilepaskan 274. Rantai Pintle Kelas 400 275. Rantai Penggilinagn H 286. Rantai tarikan H 287. Rantai Tarikan C 288. Rantai Tarikan SD 299. antai PINTLE KELAS 700 2910. Rantai Bushed kelas 800 2911. Rantai Kombinasi 2912. Rantai Penggulung lunak/dapat tempa 3013. Rantai Baja Mesin yang dibus-kan 3014. Rantai tanpa paku yang ditempa 3015. Rantai baja yang dilas 3116. Rantai Khusus 31

BAB III TRANSMISI KOPLING32A. Pendahuluan Kopling32B. Klasifikasi Kopling321. Kopling Tetap322. Kopling Tidak Tetep35

BAB ITRANSMISITransmisi adalah suatu alat untuk meneruskan tenaga dan putaran dari poros satu ke poros yang lain dan dibantu dengan alat yang sesuai kebutuhan , misalnya alat itu adalah rantai, sabuk, kopling, dll.Secara umum transmisi di bedakan menjadi 2 macam yaitu :A. Transmisi langsungTransmisi langsung digunakan untuk menyalurkan tenaga dan putaran pada jarak yang dekat and posisi yang segaris antara poros penggerak dengan yang digerakkan. Sistem ini sering disebut dengan transmisi roda gigi, karena cara kerjanya kontak secara langsung antara elemen poros penggerak dengan yang digerakan.Adapun kelebihan dan kelemahan pada transmisi ini di antaranya:a. kelebihan- tidak terjadi slip- dapat memindahkan daya yang besar- dapat digunakan untuk putaran tinggi dan tepat- ringkas tidak memerlukan tempat yang luas- dapat memindahkan daya dengan putaran stabilb. kelemahan- perlu ketelitian tinggi dalam perencanaannya, sampai perawatannya.- Biaya pembuatan yang cukup mahal.

Gambar Roda gigi dan Kopling pada Transmisi yang perupakan contoh Tansmisi Langsung

B. Transmisi Tak LangsungPada transmisi ini tidak terjadi kontak elemen poros dengan poros yang digerakkan melainkan melalui elemen suatu transmisi yang menghubungkan kedua poros. Transmisi ini digunakan jika kedua poros letaknya saling berjauhan.Adapun kelebihan dan kelemahan pada transmisi ini di antaranya:a. kelebihan- dapat meneruskan daya antara poros yang berjauhan- tidak perlu ketelitian yang tinggi dalam perencanaan- biaya pembuatan dan perewatannya cukup murahb. Kelemahan- memerlukan tempat yang lebih luas- lebih sering terjadi slip- tidak dapat digunakan dengan putaran tinggi.

Gambar Sabuk dan Rantai yang perupakan contoh Tansmisi Tidak Langsung

BAB IITransmisi Sabuk(Belt)

M. Pendahuluan

Tranmisi sabuk merupakan salah satu jenis system transmisi. Tenaga/daya/momen puntir ditransmisikan dari poros yangsatu keporos yang lain melalui sebuah belt yang melingkar pada puli yang terpasang pada poros. Kedudukan poros yang satu dengan poros yang lain dapat sejajar ataupun menyilang. Kemampuan transmisi dari system ini sangat ditentukan oleh karakter gesekan antara sabuk dan permukaan puli. Oleh sebab itu besarnya gaya tegang dalam sabuk(yang mengakibatakan tegangan tarik) menentukan besarnya momen puntir yang dapat ditransmisika.

Keuntungan Dari Sisitem Transmisi Belt (dibandingkan dengan system transmisi roda gigi atau rantai).: 1. Tidak berisik.2. Dapat menerima dan meredam beban kejut.3. Jarak poros tidak tertentu.4. Dipandang dari segi konstruksi dan pembuatan, mudah dan murah.5. Hanya memerlukan sdikit perawatan (tanpa menggunakan pelumas).

Kerugian dari system transmisi Belt:1. Slip yang terjadi mengakibatkan rasio angka putaran tidak konstan.2. Diukur dari besarnya tenaga yang ditransmisikan, system transmisi sabuk memerlukan dimensi/ukuran yang lebih besar daripada system transmisi roda gigi maupun rantai.

Transmisi sabuk dapat dibagi atas tiga kelompok yaitu: a. Kelompok yang pertama : sabuk rata dipasang pada puli silinder dan meneruskan momen antara dua poros yang jaraknya dapat sampai 10 (m) dengan perbandingan putaran antara 1/1 sampai 6/1. b. Kelompok yang kedua : sabuk dengan penampang trapesium dipasang pada puli dengan alur dan meneruskan momen antara dua poros yang jaraknya dapat sampai 5 (m) dengan perbandingan putaran antara 1/1 sampai 7/1 . c. Kelompok yang ketiga sabuk dengan gigi yang digerakkan dengan sproket pada jarak pusat sampai mencapai 2 (m), dan meneruskan putaran secara tepat dengan perbandingan antara 1/1 sampai 6/1.

Sebagian besar transmisi sabuk menggunakan sabuk V karena mudah penanganannya dan harganyapun murah. Kecepatan sabuk direncanakan untuk 10 sampai 20 (m/s) pada umumnya, dan maksimum sampai 25 (m/s). Daya maksimum yang dapat ditransmisikan kurang lebih sampai 500 (kw).

Sabuk atau tali yang digunakan untuk mengirimkan daya dari satu poros yang lain melalui katrol yang berputar di kecepatan yang sama atau pada kecepatan yang berbeda . Jumlah daya ditransmisikan tergantung pada faktor-faktor berikut :1 . Kecepatan sabuk .2 . Ketegangan di mana sabuk ditempatkan pada katrol .3 . Busur kontak antara belt dan kecil katrol .4 . Kondisi di mana sabuk digunakan .

Dapat dicatat bahwa( a) Poros harus benar sejalan untuk memastikan seragamketegangan di seluruh bagian sabuk .( b) katrol tidak boleh terlalu berdekatan , dalam rangkabahwa busur dari kontak pada pulley yang lebih kecil mungkinsebagai besar mungkin( c) katrol tidak boleh begitu jauh untuk menyebabkan sabuk untuk menimbang berat pada poros ,sehingga meningkatkan beban gesekan pada bantalan .( d ) Sabuk panjang cenderung berayun dari sisi ke sisi , menyebabkan sabuk kehabisan katrol , yangpada gilirannya mengembangkan bintik-bintik bengkok di sabuk .( e ) Sisi ketat belt harus di bagian bawah , sehingga melorot apa pun yang hadir padasisi longgar akan meningkatkan busur kontak pada puli .( f ) Untuk mendapatkan hasil yang baik dengan sabuk datar , jarak maksimum antara porostidak boleh lebih dari 10 meter dan minimum tidak boleh kurang dari 3,5 kali diameterdari katrol yang lebih besar

Berikut ini adalah berbagai faktor penting yang di atasnya pemilihan belt drive tergantung:

1. Kecepatan mengemudi dan didorong shaft, 2. Rasio pengurangan kecepatan, 3. Kekuatan yang akan dikirim, 4. Pusat jarak antara poros, 5. Persyaratan berkendara positif, 6. Poros tata letak, 7. Ruang yang tersedia, dan 8. Kondisi pelayanan.

N. Jenis Belt Drives (Timing Belt)

Sabuk drive biasanya digolongkan ke dalam tiga kelompok berikut:1. Light drives. Ini digunakan untuk mengirimkan kekuatan kecil pada kecepatan belt sampai sekitar 10 m / s mesin sebagai in agricultural dan peralatan mesin kecil.

2. Medium drives. Ini digunakan untuk mengirimkan kekuatan media pada kecepatan belt lebih dari 10 m / s sampai dengan 22 m / s,

3. Heavy drives. Ini digunakan untuk mengirimkan kekuatan besar pada kecepatan belt di atas 22 m / s keatas , seperti pada kompresor dan generator.

O. Jenis-jenis transmisi sabuk :

1. Transmisi sabuk lurus.

Kebanyakan jenis transmisi sabuk ini dipakai untuk puli yang berputar dengan arah yang sama dan poros dimana puli tersebut terpasang mempunyai garis sumbu yang sejajar dan horizontal, tetapi dapt juga diapakai untuk poros vertical, maupun miring.

a. Transmisi sabuk tanpa penegangAkibat beratnya sendiri, sabuk tidak perlu diberi gaya tegang (gaya tarik) lagi. Ini dipakai untuk poros dengan kedudukan horizontal dan yang memiliki jarak poros (La)>5m. Untuk tujuan ini, maka sisi tegang/tarik darisabuk diletakkan dibagian bawah.

b. Transmisi sabuk mulurKarena sabuk lebih pendek dari pada jarak poros La, maka sewaktu dipasang pada puli sabuk menjadi bertambah panjang secara elastic. Sistem ini dipakai untuk jarak poros La