Transindo-114

24
Email : [email protected], [email protected] EDISI NO. 114/TH IX / 1 - 31 JANUARI 2016 Harga Rp. 6.500,- (Luar Jakarta + Ongkos Kirim) Jasa Raharja Kerjasama dengan PT Taspen Presiden RI, Joko Widodo. Direktur Utama Jasa Raharja, Budi Setyarso, dan Dirut Taspen, Iqbal Latanro. Tahun 2016 Kemenhub Fokus Empat Bidang TAHUN anggaran 2016, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperoleh alokasi dana sebesar Rp 48,465 triliun. Di bawah kendali Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, pada tahun ini, Kemenhub memfokuskan pada empat program andalan untuk mendukung dan mengimplementasikan Nawa Cita yang telah ditetapkan Presiden RI, Joko Widodo, khususnya terkait sektor transportasi. Memasuki tahun 2016, Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan menetapkan 16 target kinerja yang harus dicapai oleh jajarannya. Target-target kinerja tersebut merupakan komitmen Kementerian Perhubungan untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan sektor transportasi yang juga merupakan kelanjutan dari program kerja tahun sebelumnya dengan menempatkan pada empat skala priortas. Keempat program kerja yang menjadi skala prioritas Kemenhub tahun 2016, meliputi peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi, peningkatan kapasitas transportasi, peningkatan pelayanan transportasi, serta tata kelola dan regulasi. Seperti dilansir dalam situs kemenhub akhir tahun lalu, prioritas program kerja ini juga sampaikan Menhub Ignasius Jonan dalam Forum Transportasi (16/12) di Jakarta. Dikatakan dari alokasi anggaran sebesar Rp 48,465 triliun, sebanyak Rp 29,918 triliun untuk belanja modal, Rp 2,952 triliun belanja pegawai, Rp 2,947 Kementerian PUPR Genjot Proyek Infrastruktur Berita Bersambung hal 5 ... Baca Hal... 12 KAI dan Kemenhub Tandatangani Kontrak PSO 2016 Baca Hal... 8 Beri Hadiah Istimewa Indonesia Baca Hal... 13 Menhub Ignasius Jonan. FOTO: SG M emasuki tahun 2016, Indonesia mulai menapaki era baru pasar tunggal Asean atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Indonesia bersama sembilan negara anggota Asean lainnya yakni (Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja, sepakat memasuki era pasar tunggal Asean. Masyarakat Ekonomi Asean mensyaratkan bahwa mulai akhir 2015, Asia Tenggara akan menjadi satu pasar tunggal dan basis produksi. Semua rintangan perdagangan akan diliberalisasi dan arus perdagangan harus dibebaskan dari bea masuk sebagai bentuk hambatan perdagangan dan proteksi. Dengan diberlakukannya pasar tunggal Asean - Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) negara- negara anggota termasuk Indonesia, sepakat menerapkan prinsip open market (pasar Memasuki era pasar tunggal Asean- Asean Economic Community (AEC) yang berlaku mulai akhir 2015, volume perdagangan di antara negara-negara Asean, termasuk Indonesia dipastikan bakal makin meningkat. Guna meningkatkan daya saing ekonomi nasional di pasar bebas ini, pemerintah terus pacu kinerja layanan pelabuhan yang menjadi simpul penting bagi sistem mata rantai pasok logistik nasional. Salah satunya mendorong kinerja pelabuhan Tanjung Priok yang selama ini menjadi pintu utama bagi angkutan perdagangan nasional, baik ekspor-impor maupun antar pulau. Berita Bersambung hal 4 ... Kinerja Pelabuhan Terus Dipacu MEMASUKI PASAR BEBAS AEC Baca Hal... 7 Maria Harfanti Dirut KAI dan Dirjenka saling bertukar Naskah Kontrak PSO 2016.

description

Transindo-114

Transcript of Transindo-114

Page 1: Transindo-114

Email : [email protected], [email protected] NO. 114/TH IX / 1 - 31 JANUARI 2016

Harga Rp. 6.500,-

(Luar Jakarta + Ongkos Kirim)

Jasa Raharja Kerjasama dengan PT Taspen

Presiden RI, Joko Widodo.

Direktur Utama Jasa Raharja, Budi Setyarso, dan Dirut Taspen, Iqbal Latanro.

Tahun 2016 Kemenhub Fokus Empat BidangTAHUN anggaran 2016, Kementerian Perhubungan

(Kemenhub) memperoleh alokasi dana sebesar Rp 48,465 triliun. Di bawah kendali Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, pada tahun ini, Kemenhub memfokuskan pada empat program andalan untuk mendukung dan mengimplementasikan Nawa Cita yang telah ditetapkan Presiden RI, Joko Widodo, khususnya terkait sektor transportasi.

Memasuki tahun 2016, Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan menetapkan 16 target kinerja yang harus dicapai oleh jajarannya. Target-target kinerja tersebut merupakan komitmen Kementerian Perhubungan untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan sektor transportasi yang juga merupakan kelanjutan dari program kerja tahun sebelumnya dengan menempatkan pada empat

skala priortas. Keempat program kerja yang menjadi skala prioritas Kemenhub tahun 2016, meliputi peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi, peningkatan kapasitas transportasi, peningkatan pelayanan transportasi, serta tata kelola dan regulasi.

Seperti dilansir dalam situs kemenhub akhir tahun lalu, prioritas program kerja ini juga sampaikan Menhub Ignasius Jonan dalam Forum Transportasi (16/12) di Jakarta. Dikatakan dari alokasi anggaran sebesar Rp 48,465 triliun, sebanyak Rp 29,918 triliun untuk belanja modal, Rp 2,952 triliun belanja pegawai, Rp 2,947

Kementerian PUPRGenjot Proyek Infrastruktur

Berita Bersambung hal 5 ...

Baca Hal... 12

KAI dan KemenhubTandatanganiKontrak PSO 2016

Baca Hal... 8

BeriHadiahIstimewa Indonesia

Baca Hal...

13

Menhub Ignasius Jonan.FOTO: SG

Memasuki tahun 2016, Indonesia mulai menapaki era baru pasar tunggal

Asean atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Indonesia bersama sembilan negara anggota Asean lainnya yakni (Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja, sepakat memasuki era pasar tunggal Asean. Masyarakat Ekonomi Asean mensyaratkan bahwa mulai akhir 2015, Asia Tenggara akan

menjadi satu pasar tunggal dan basis produksi. Semua rintangan perdagangan akan diliberalisasi dan arus perdagangan harus dibebaskan dari bea masuk sebagai bentuk hambatan perdagangan dan proteksi.

Dengan diberlakukannya pasar tunggal Asean - Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) negara-negara anggota termasuk Indonesia, sepakat menerapkan prinsip open market (pasar

Memasuki era pasar tunggal Asean- Asean Economic Community (AEC) yang berlaku mulai akhir 2015, volume perdagangan di antara negara-negara Asean, termasuk Indonesia dipastikan bakal makin meningkat. Guna meningkatkan daya saing ekonomi nasional di pasar bebas ini, pemerintah terus pacu kinerja layanan pelabuhan yang menjadi simpul penting bagi sistem mata rantai pasok logistik nasional. Salah satunya mendorong kinerja pelabuhan Tanjung Priok yang selama ini menjadi pintu utama bagi angkutan perdagangan nasional, baik ekspor-impor maupun antar pulau. Berita Bersambung hal 4 ...

Kinerja Pelabuhan Terus Dipacu

MEMASUKI PASAR BEBAS AEC

Baca Hal... 7

Maria Harfanti

Dirut KAI dan Dirjenka saling bertukar Naskah Kontrak PSO 2016.

Page 2: Transindo-114

2 EDISI NO. 114/TH IX / 1 - 31 JANUARI 2016

Diterbitkan: PT Margasana Tangguh Rachmawa. Lawyer/Advokad: M. Sa'i Rangkuti, SH, MH, Ricardo Sibarani, SH, Ariano Sitorus, BAc, SH, MM. Pimpinan Perusahaan: Hetami. Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Gatot Moerdianto. Sekretaris Redaksi: Dwie Kartika Sari, Redaktur Pelaksana: Achmad CH. Redaktur Eksekutif: Zaenal Abidin. Redaktur: Taufan Arianto, Didang Tea, Burneliwati. Staf Redaksi: Novi Amaliyah, Chamidah, Adiwijaya, Suhardi. Kontributor: Ahmad S, Ibnu Abdul Hamid. Fotografer: Tangguh Gumelar, Faris Nasution. Grapic Designer: Sugiarto (sugihlayout.blogspot.com), AA. Hariry, Rofiq. SDM & Umum: Mijan. Sirkulasi/Iklan: HM Syafei, Ariyanto, Yonas Marulli. Staf Administrasi & Keuangan: Tyas, Dini Fatmi Utami. Marketing: Rita.

Opini

Redaksi menerima tulisan berupa artikel yang berkaitan khusus dengan transportasi dengan melampirkan jati diri, KTP atau SIM yang masih berlaku

Pesta kembang api, bunyi terompet, dan berbagai hiburan rakyat dalam rangka menyambut pergantian Tahun Baru 2016, baru saja berlalu. Masyarakat begitu antusias menyambut tahun baru

dengan menggelar berbagai pesta budaya, kuliner, panggung hiburan, serta berbagai atraksi seni lainya. Tak hanya di kota-kota besar, namun semarak menyambut pergantian tahun juga terjadi di berbagai pelosok Tanah Air.

Antusias masyarakat ini seakan menjadi pertanda adanya opti-misme dan harapan baru yang lebih baik dalam menapaki lembaran Tahun Baru 2016 ini. Tak terkecuali bagi para pelaku usaha. Namun demikian, tahun ini masyarakat dan dunia usaha juga menghadapi tan-tangan baru yang tidak ringan, yakni mulai diberlakukannya kesepaka-tan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akhir tahun 2015.

Dengan diberlakukannya pasar tunggal Asean - Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) negara-negara anggota termasuk Indonesia, sepakat menerapkan prinsip open market (pasar terbuka) dan ekonomi yang digerakkan oleh pasar (market drive economy) sesuai ketentuan multilateral. Konsekuensi atas kesepakatan ini, kawasan Asean akan terbuka untuk aliran bebas perdagangan barang, jasa, investasi, modal, dan pekerja (free flow of goods, free flow of services, free flow of invest-ment, free flow of capital, dan free flow of skilled labor).

Seperti “dua sisi mata uang”, pasar tunggal Asean selain menjadi pelung, juga menjadi tantangan baru yang tidak ringan. Dibukanya kran pasar tunggal MEA, bisa menjadi momentum penting bagi pelaku usaha Indonesia, karena berpeluang memperluas pasar atas berbagai produk maupun jasa ke negara lain di Asean. Sebaliknya Indonesia dengan jumlah penduduk yang sangat besar, sekitar 250 juta jiwa, ten-tunya juga menjadi potensi pasar yang menggiurkn bagi negara Asean lainnya. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak pasar bebas Asean -China Free Trade Area (ACFTA) diberlakukan tahun 2010, Indonesia mulai dibanjiri produk impor, terutama dari China.

Memang banyak kalangan yang optimistis karena pemberlakuan MEA diangap sebagai jembatan untuk memperluas pasar, namun tidak sedikit juga yang masih cemas dan menganggap ini menjadi kado pa-hit di awal tahun. Apalagi bagi pelaku usaha yang belum siap dengan prinsip pasar bebas ini. Sebab dengan dibukanya pasar tunggal Asean, kini tidak ada lagi adanya hambatan seperti tarif bea masuk serta hambatan lain atas barang-barang dari negara lain di kawasan Asean ke Indonesia.

Hal ini tentu bisa mengancam industri di Tanah Air, apalagi di dalam negeri dunia usaha masih banyak menghadapi tantangan yang tidak ringan. Seperti masalah-masalah birokrasi perizinan usaha yang masih kerap dikeluhkan, rendahnya daya saing infrastruktur logistik, serta berbagai kendala lain, termasuk masalah dwelling time di pelabuhan.

Itulah makanya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) juga menaruh perhatian besar terhadap kinerja layanan di pelabuhan ini. Salah satu-nya Pelabuhan Tanjung Priok-Jakarta yang selama ini menjadi pintu gerbang utama bagi angkutan perdagangan ekspor-impor Indonesia yang juga memegang peran penting bagi perdagangan antar pulau. Presiden Jokowi menandaskan kecepatan penanganan muatan kapal di pelabuhan menjadi kunci dan indikator penting bagi peningkatan daya saing angkutan logistik nasional. Karena itu, ia meminta agar dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok bisa terus ditekan dengan memperbaiki kinerja layanan kepelabuhanan. Hal ini ditegaskan kembali ketika memimpin Rapat Terbatas akhir tahun tentang Dwelling Time di Kantor Presiden (22/12) 2015.

Pembaca yang budiman, ….Dinamika memasuki pasar tunggal Asean (MEA) dan hiruk pikuk

pergantian Tahun Baru 2016 ini sengaja kami angkat dalam laporan utama pada edisi ini. Bagaimana pun, sisi lain dengan dibukanya kran perdangan bebas, tentu akan berdampak terhadap industri jasa ang-kutan logistik. Sehingga industri terkait, seperti jasa transportasi, freight forwarding (pengiriman barang), kepelabuhanan, dan bidang terkait lainnya yang tentu bakal makin riuh dibuatnya.

Selain laporan utama, pada edisi ini, kami juga menyajikan berbagai laparan menarik lain, baik menyangkut transportasi darat, laut, udara, maupun kereta api. Begitu juga dengan dinamika di sektor antarmoda, bisnis, dan bidang lainnya.

Kami berharap, informasi ini bisa menambah wawasan dan mem-beri manfaat bagi para pembaca. Kami segenap jajaran Transindo juga mengucapkan selamat “Tahun Baru 2016”. Semoga di lembaran tahun ini, bisa memberikan banyak keberhasilan dan kesuksesan. (AC)

Redaksi/Tata Usaha: Jl. Tanah Abang V No. 27 G Jakarta Pusat 10160, Telp. (021) 3850262 Fax.: (021) 3483 2498. Email : [email protected], [email protected]. Iklan dan Langganan SMS ke : 0852 8828 1433, WhatsApp: 0818432262, 089686453365. Percetakan: Oke Print

Harap-Harap CemasMasuki Pasar Tunggal MEA

Salam Redaksi NUMPANG LEWAT

BISA dipastikan KPK akan terus mengembangkan keterlibatan pihak lain terkait dugaan korupsi pengadaan unit Quay Container Crane (QCC) di Pelindo tahun 2010 yang menjerat Dirut Pelindo II RJ Lino sebagai tersangka, termasuk dugaan keterlibatan Ahmad Kalla. Artinya, kasus ini tidak berhenti di Lino saja.

Informasi terbaru yang dihimpun, pembelian tiga QCC tersebut konon melalui jaringan Ahmad Kalla. Dimana Huang Dong Heavy Machinery dikabarkan merupakan vendor pengadaan QCC pertama di pelabuhan milik Kalla di Guangxi. Dimana, disana Lino pernahjadi direktur utama.

Lalu beranikah KPKmelanjutkan kasus ini ‘berjalan mulus’? Mengingat Wapres Jusuf Kalla ada di belakang Lino? (TA)

Beranikah KPK?PRIIITSurat Pembaca

Redaksi Yth.Saya adalah pengguna transportasi kereta api sudah

sangat lama. Bahkan sudah bertahun-tahun menggunakan jasa kereta api ke daerah jawa. Mungkin sebelumnya tidak ada masalah buat saya mengenai toilet, tapi karena selain saya banyak pengguna lain yang sudah tua dan difabel sangat membutuhkan toilet duduk, bukan jongkok yang selama ini tersedia.

Dengan tulisan/email saya ini mudah-mudahan Redaksi bisa memberi masukan ke KAI untuk memikirkan saran dari saya, terima kasih atas perhatiannya.

SalamMurni/HP.081310310061

Sediakan Fasilitas Penumpang Bagi Difabel

Jasa Angkutan Umum Kian LesuS

aat ini banyak kalangan pakar transportasi menilai politik transportasi di Indonesia belum berpihak

pada rakyat. Karena itu, pemerintah harus secepatnya terbitkan Peraturan Presiden untuk percepatan perbaikan pelayanan transportasi umum untuk memaksa kepala daerah mau menyelenggarakan transportasi umum yang layak. Karena hingga kini tak banyak kepala daerah yang mau kembangkan transportasi umum.

Politik transportasi akan datang haruslah memihak pada transportasi umum yang humanis dan ramah lingkungan. Tak kalah penting, juga memperbanyak transportasi umum yang nyaman, murah dan andal. Mengapa harus demikian? Ternyata transportasi umum hanya nikmati 3% bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, sedang transportasi barang 4%.

Sementara transportasi perorangan menikmati sebanyak 93%. Untuk itu, perlu persulit transportasi perorangan dengan beragam kebijakan. Disamping itu, perlonggar kesempatan kembangkan transportasi umum.

Saat ini kondisi transportasi umum di daerah kian buruk, bahkan di banyak kota kondisinya lesu, dan dibeberapa daerah sudah punah. Sebut saja Mamuju sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Barat, bahkan tidak punya angkutan umum.

Terkait hal-hal tersebut di atas, menurut pengamat transportasi Djoko Setijowarno, sebaiknya berani mengeluarkan Perpres Percepatan Pembangunan Transportasi Umum, yang tak mengabaikan mengabaikan kebutuhan rakyat.

Pengabaian akan kebutuhan rakyat akan transportasi transportasi murah dan nyaman ini, tidak hanya di perkotaan saja, tetapi juga untuk di pedesaan-

pedesaan, daerah tertinggal dan perbatasan-perbatasan di tanah air.

“Program tersebut di atas tentunya juga berlanjut mengirit BBM bersubsidi yang sangat membebani 20% - 30% Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),” ujarnya.

Menurutnya, 30% pendapatan kelompok menengah ke bawah di kota habis untuk bertransportasi. Mulai ongkos transportasi harian, hingga cicilan kendaraan perorangan. Kita berharap hendaknya presiden mendatang dapat meringankan penderitaan mereka dengan memberikan insentif dan subsidi transportasi umum.

Indonesia dapat meniru cara pemerintah Perancis menggugah perusahaan agar CSR-nya dapat disalurkan ke transportasi umum. Sehingga, masyarakat diringankan beban biaya transportasi dengan mendorong menggunakan transportasi umum.

Pelayanan dan aksesibilitas transportasi umum haruslah diperbaiki hingga kawasan pemukiman atau perumahan. Buruknya transportasi umum juga mempengaruhi angka putus sekolah lanjutan dan menghambat kelancaran komoditas pertanian di desa-desa.

Seperti halnya jumlah angkutan umum di Kabupaten Kulonprogo yang menurun akibat peningkatan kepemilikan kendaraan pribadi, sehingga usaha angkutan umum lesu. Akibatnya, bila dilihat dari pemasukan

retribusi di terminal induk dan subterminal berkurang dan jumlah penumpang yang diangkut relatif sedikit.

Seperti diketahui bersama,saat ini masyarakat dengan mudah membeli kendaraan pribadi. Hal ini menyebabkan penumpang berkurang dan usaha jasa ngkutan umum lesu, sehingga jumlah angkutan dari tahun ke tahun mengalami penurunan.

Angkutan umum seperti angkutan kota dalam provinsi (AKDP) dan angkutan perdesaan hanya jalan pada jam-jam tertentu. Seperti, jam sekolah atau hari pasaran. Berdasarkan pengakuan pengusaha angkutan umum di Kulonprogo, mereka hanya beroperasi dua kali dalam satu minggu.

Mereka mengaku, jumlah penumpang sangat sedikit. Kalau mereka beroperasi, maka pendapatannya tidak mecukupi biaya operasional. Artinya, kesimpulan angkutan umum di Kabupaten Kulonprogo terus menurun. Pada 2014 jumlah angkutan umum sebanyak 95 unit, sekarang sudah di bawah angka itu.

Kini, pengusaha angkutan mengandalkan carteran. Karena kalau hanya mengandalkan reguler untuk mengejar setoran agak repot. Kondisi angkutan umum, khususnya angkutan perdesaan sebenarnya harus diremajakan. Mengingat selama ini angkutan perdesaan yang beroperasi tahun 1980-1985 an. (TA)

Pelayanan dan aksesibilitas transportasi umum haruslah diperbaiki hingga kawasan pemukiman atau perumahan. Buruknya transportasi umum juga mempengaruhi angka putus sekolah lanjutan dan menghambat kelancaran komoditas pertanian di desa-desa.

Page 3: Transindo-114

3 EDISI NO. 114/TH IX / 1 - 31 JANUARI 2016

Opini

Sesuai UU Pelayaran, perpanjangan konsesi dengan swasta atau asing harus dibuat dengan pemerintah melalui otoritas pelabuhan. Bahkan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sudah menyatakan menolak, tapi RJ Lino tetap ngotot dengan alsasan Jamdatun Kejagung membolehkan dalam pendapat hukumnya.

Yang menjadi pertanyaan, bila ada gugatan ganti rugi dari HPH, siapa yang harus bertanggung jawab? Jika ada gugatan, itu tanggung jawab direksi dan komisaris bukan pemerintah. Pemerintah sudah mengingatkan lewat tiga Menhub. Bahkan, konon komisaris dan Menteri BUMN juga sudah mengingatkan. Jadi, ada empat menteri yang sudah mengingatkan, tiga Menhub dan satu Menteri BUMN. Direksi yang harus membayar jika digugat.

Perpanjangan KonsesiPelindo IISalahi UU Pelayaran

Keputusan Direktur Utama Pelindo II, RJ Lino yang akhirnya

dicopot dari jabatannya, dalam mengambil keputusan

memperpanjang konsensi pengelolaan terminal peti

kemas, Tanjung Priok kepada Hutchison Port Holding (HPH),

sejak awal patut diduga melanggar UU Nomor 17

Tahun 2008 tentang Pelayaran karena mengabaikan otoritas

pemerintah di pelabuhan sebagai regulator sebelum

memberi konsesi kepada HPH.

Pelabuhan Tanjung Priok.

Sesuai UU Pelayaran, perpanjangan konsesi dengan swasta atau asing harus dibuat dengan pemerintah

melalui otoritas pelabuhan. Bahkan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan juga sudah menyatakan menolak, tapi RJ Lino tetap ngotot dengan mendasarkan pendapat Jamdatun Kejagung sebagai “tameng” karena membolehkan dalam pendapat hukumnya.

Keganjilan lainnya adalah saat terminal peti kemas Tanjung Priok dikelola HPH tahun 1999, HPH membayar USD 243 juta. Sekarang setelah kontraknya diperpanjang, HPH malah hanya membayar USD 215 juta untuk masa kontrak 20 tahun. Idealnya, perpanjang kontrak harus lebih mahal daripada kontrak pertama. Bukan justru lebih murah.

Melihat banyak keganjilan ini, tak salah kalau semua pihak yang terkait dengan kontrak konsesi JICT dipanggil. Bahkan, bila perlu menyelidiki HPH hingga ke Hongkong untuk mencari tahu perusahaan asing yang mendapat konsesi ini. Bila terbukti kebijakan Pelindo II memperpanjang konsesi JICT melanggar UU termasuk PP 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhan, maka kebijakan ini bisa dibatalkan.

Sebenarnya ada tiga masalah krusial yang harus dibongkar di Pelindo II, yaitu perpanjangan kontrak HPH, pengadaan mobil crane, dan etika pejabat Pelindo II. Soal kontrak, mestinya baru bisa diperpanjang pada 2019 saat kontrak berakhir. UU Pelayaran yang sudah bisa diberlakukan tiga tahun setelah disahkan (2011), harus menjadi rujukan dalam menyusun kontrak baru.

Kita harus selalu menekankan pada prinsip nasionalisme pengelolaan aset pelabuhan. Bila pengelolaan pelabuhan ditangani putra-putri bangsa sendiri ada pendapatan yang masuk ke kas negara hingga USD 160 juta per tahun. Selain itu, ada kemandirian nasional yang ditegakkan,

mengingat teknologi dan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Indonesia sudah memadai dalam mengelola pelabuhan.

Seperti diketahui, 70% jalur distribusi perekonomian Indonesia ada di Tanjung Priok. Dan perpanjangan kontrak dengan HPH sungguh disayangkan, karena menghilangkan potensi keuntungan yang bisa diraih negara. Proses lelang kontrak konsesi dilakukan tidak transparan, yaitu melalui penunjukan langsung. Bahkan, perpanjangan kontrak ini memberi kesan, dilakukan terburu-buru, lima tahun sebelum kontrak pertama berakhir.

Di Pasal 344 UU No.17/2008 tentang

Pelayaran disebutkan tiga tahun setelah UU ini berlaku, maka semua pengusahaan pelabuhan harus merujuk pada UU ini. Jadi, 2011 dimulai pemberlakuan. Seharusnya Pelindo II menggunakan prosedur UU tersebut untuk meminta hak konsesi. Ironisnya, nilai kontrak yang

diteken Pelindo II dengan HPH

tersebut jauh

lebih kecil

dibanding konsesi

pertama. Padahal,

produktivitas JICT naik terus dan meningkat. Persoalan krusial kedua adalah pengadaan mobil crane yang diduga menyalahi aturan perundang-undangan. Pembelian crane yang tidak difungsikan hingga tiga tahun jadi temuan tersendiri. Bahkan, temuan indikasi koruptif ini telah mengorbankan mantan Kabareskim Budi Waseso yang dimutasi ke BNN.

Sedangkan persoalan ketiga yang harus diperiksa adalah soal etika. Produktivitas Pelindo II menurun sejak Dirutnya membuat banyak kegaduhan. Apalagi pasca peristiwa komunikasi Lino dengan Sofyan Djalil di depan media massa beberapa waktu lalu, telah membuat iklim yang tidak kondusif di Pelindo II. Dampaknya, produktivitas korporasi menurun. Bahkan, setelah komunikasi ini, banyak karyawan Pelindo II dimutasi dan di-PHK.

Sebelumnya, saat UU Pelayaran disahkan, Menteri Perhubungan saat itu Jusman Syafii Djamal. Dia sudah melaporkan pula kepada Presiden. Syarat perpanjangan kontrak konsesi ini tidak terpenuhi, karena tidak ada izin dari otoritas pelabuhan. Ignasius Jonan mengatakan tidak perlu diperpanjang, sebab anak bangsa sudah mampu mengelolanya. Bila Menhub tidak memberi izin, berarti izin konsesi tidak berlaku.

Yang menjadi pertanyaan, bila ada gugatan ganti rugi dari HPH, siapa yang harus bertanggung jawab? Jika ada gugatan, itu tanggung jawab direksi dan komisaris bukan pemerintah Pemerintah sudah mengingatkan lewat tiga Menhub. Bahkan, konon komisaris dan Menteri BUMN juga sudah mengingatkan. Jadi, ada empat menteri yang sudah mengingatkan, tiga Menhub dan satu Menteri BUMN. Direksi yang harus membayar jika digugat.

Capaian pengelolaan bongkar muat di pelabuhan sangat bergantung pada pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi pertumbuhan, semakin banyak aktivitas ekspor impor di pelabuhan. Saat ini Pelabuhan Tanjung Priok sudah mencapai 2,8 juta teus dari sebelumnya 1,4 juta teus. Capaian ini belum tentu dari hasil kerja HPH, perusahaan asal Hongkong yang sedang menjalani kontrak konsesi di Pelabuhan Tanjung Priok.

Banyak pandangan kritis terkait carut marut di Pelindo II. Banyak yang menilai, Dirut Pelindo II RJ. Lino selain diduga melanggar UU Pelayaran, juga kerap jalan sendiri tanpa mengindahkan otoritas pelabuhan dalam menjalani usaha kepelabuhanan. Bahkan, dengan Dewan Komisaris Pelindo II pun tak klop. Artinya, disharmoni yang terjadi di perusahaan plat merah itu.

Sepak terjang Lino ini menuai hasil, disamping KPK telah menjadikannya dengan status tersangka. Dan kabar terakhir, Lino telah diberhentikan dari Pelindo II oleh Menteri BUMN. Alhasil, tamat sudah malang melintangnya di jasa kepelabuhanan yang berplat merah ini. (TA/*)

Robert Joost (RJ) Lino saat menghadiri rapat pembentukan Panja Pelindo II bersama Komisi VI DPR RI.FOTO-FOTO: IST

Kita harus selalu menekankan

pada prinsip nasionlisme pengelolaan aset pelabuhan. Bila pengelolaan pelabuhan ditangani

putra-putri bangsa sendiri ada pendapatan yang masuk ke kas negara hingga USD

160 juta per tahun. Selain itu, ada kemandirian nasional yang ditegakkan,

mengingat teknologi dan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki

Indonesia sudah memadai dalam mengelola pelabuhan.

Page 4: Transindo-114

Laporan Utama4 EDISI NO. 114/TH IX / 1 - 31 JANUARI 2016

Laporan Utama

Kinerja Pelabuhan Terus DipacuMemasuki Pasar Bebas AEC

Sambungan dari hal 1 ...

terbuka) dan ekonomi yang digerakkan oleh pasar (market drive economy) sesuai ketentuan multilateral. Konsekuensi atas kesepakatan ini, kawasan Asean akan terbuka untuk aliran bebas perdagangan barang, jasa, investasi, modal, dan pekerja (free flow of goods, free flow of services, free flow of investment, free flow of capital, dan free flow of skilled labor).

Berbagai persiapan dilakukan pemerintah dalam rangka menghadapi pasar bebas Asean ini. Di antaranya menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru MEA. Dalam cetak biru MEA, terdapat 12 sektor prioritas yang akan diintegrasikan oleh pemerintah. Sektor tersebut terdiri dari tujuh sektor barang yaitu industri agro, otomotif, elektronik, perikanan, industri berbasis karet, industri berbasis kayu, dan tekstil. Kemudian sisanya berasal dari lima sektor jasa yaitu transportasi udara, kesehatan, pariwisata, logistik, dan teknologi informasi. Sektor-sektor ini pada era MEA akan terimplementasi dalam bentuk pembebasan arus barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja.

Pangsa pasar dengan diberlakukan MEA mencapai 625 juta orang. Artinya masyarakat dunia usaha di Asean memiliki kesempatan untuk mengembangkan pasar lebih luas. Berbagai produk, jasa dan perdagangan di antara negara anggota, bisa leluasa memasuki pasar Asean, termasuk ke Indonesia. Apalagi Indonesia dengan jumlah penduduk yang mencapai sekitar 250 juta, tentu menjadi potensi pasar yang menggiurkan.

Tak ayal jika arus perdagangan ekspor maupun impor Indonesia bakal ikut terdongkrak. Kian bebasnya barang dan jasa keluar masuk ke Indonesia, pasti akan mendorong terjadinya peningkatan volume kunjungan kapal maupun barang di sejumah pelabuhan, termasuk di Tanjung Priok yang selama ini menjadi pintu gerbang utama perdagangan nasional, baik ekpor impor, maupun antar pulau.

Sebagai mata rantai transportasi, pelabuhan laut menjadi gerbang pertemuan dan perpindahan barang atau orang dari moda transportasi darat ke moda transportasi laut, atau sebaliknya. Itulah makanya sebagai negara kepulauan, transportasi laut menjadi urat nadi, di mana pelabuhan sebagai gate way bagi keluar masuk barang maupun penumpang.

Merujuk pada UU No 7 Tahun 2008, pelabuhan memiliki tiga fungsi dalam perdagangan, yaitu sebagai mata rantai transportasi, sebagai entitas industri, dan pintu gerbang negara. Sehingga keberadaan pelabuhan, seperti Tanjung Priok sangatlah penting. Sebagai

pelabuhan terbesar di Indonesia, kecepatan pelayanan kapal dan muatan (barang dan penumpang) di pelabuhan sangat mempengaruhi daya saing produk di pasar. Akibat kelambatan layanan di pelabuhan, bisa menimbulkkan biaya tinggi yang dampaknya bisa melemahkan daya saing produk Indonesia di pasar bebas.

Itulah makanya Presiden RI Joko Widodo juga menaruh perhatian besar terhadap kinerja layanan di pelabuhan terbesar di Indonesia ini. Selama ini, pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta merupakan pelabuhan utama nasional dan internasional yang menjadi pintu gerbang konektivitas ekonomi nasional dan internasional yang berfungsi sebagai tulang punggung ekonomi nasional. Betapa tidak, total volume angkutan barang 60 % dari dan ke Indonesia. Pelabuhan Tanjung Priok juga memiliki posisi yang begitu penting dalam sistem transportasi dan logistik nasional sehingga keberadaan sangat penting untuk menunjang aktifitas perekonomian dan perdagangan Indonesia.

Tak berlebihan jika presiden kerap mondar-mandir ke pelabuhan ini untuk melakukan sidak dan melihat langsung aktivitas bongkar muat barang maupun pelayanan kapal. Bahkan beberapa waktu lalu, sempat gusar akibat “dwelling time” (waktu tunggu barang) yang dinilai terlalu tinggi. Ditandaskan kecepatan penanganan muatan kapal di pelabuhan menjadi kunci dan indikator penting bagi peningkatan daya saing angkutan logistik Indonesia. Karena itu, presiden meminta agar dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok bisa terus

ditekan dengan memperbaiki

kinerja

layanan kepelabuhanan. Hal ini ditegaskan kembali Presiden Joko

Widodo ketika memimpin Rapat Terbatas tentang Dwelling Time di Kantor Presiden, 22 Desember 2015. Dwelling time merupakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan sejak kapal sandar dan barang di bongkar sampai dengan barang impor keluar dari pelabuhan. Dalam kesempatan itu, Presiden meminta agar proses bongkar muat barang-barang di pelabuhan benar-benar diperhatikan. “Kita tidak bisa main-main lagi dengan yang namanya efisiensi, dwelling time, karena kita telah memasuki era kompetisi, era persaingan antar negara yang memerlukan kecepatan, memerlukan efisiensi untuk meningkatkan daya saing ekonomi kita,” ucap Presiden Joko Widodo sebagaimana dirilis Setneg Kepresidenan (22/12) lalu, di Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga ingin mendapatkan laporan dari Menteri Koordinator bidang Maritim dan menteri terkait lainnya, terutama menyangkut langkah yang sudah diambil untuk menekan dwelling time ini. “Dan saya ingin melihat perubahan yang konkrit. Perlu saya sampaikan, saya juga telah dan terus memonitor lewat BPKP yang saya terjunkan di lapangan dan sudah mendapatkan hasilnya,” kata Presiden Jokowi.

Presiden mengingatkan begitu mengalami keterlambatan, tidak efisien, maka Indonesia akan ditinggal oleh negara lain. Karena itu, Presiden meminta untuk terus dilakukan pembenahan-pembenahan dari tahapan custom clearance, maupun post custom clearance, pembenahan jalur dan pemeriksaan fisik, untuk mengatasi penumpukan kontainer yang melewati batas waktu. “Yang berkaitan denga akses

menuju pelabuhan, baik lewat jalan raya maupun kereta api dan kita

harapkan semua bisa diatasi secepatnya,” ucap

Presiden.Pemerintah

bertekad

menjadikan penurunan dwelling time sebagai prioritas utama untuk meningkatkan daya saing ekonomi melalui penurunan biaya logistik yang saat ini masih berkisar 24,5 % terhadap PDB, dan diharapkan dapat ditekan menjadi 19% terhadap PDB. Secara ekonomi, pelabuhan berfungsi sebagai salah satu penggerak roda perekonomian karena menjadi fasilitas untuk distribusi hasil-hasil produksi sedangkan secara sosial, pelabuhan menjadi fasilitas publik karena di dalamnya berlangsung interaksi antar masyarakat termasuk yang terjadi karena aktivitas perekonomian.

Bisa Terus Ditekan Sebelumnya, Kepala Otoritas Pelabuhan

(OP) Tanjung Priok, Bay M. Hasani dalam “Media Luncheon” yang mengusung tema “Kinerja Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok 2015 & Orientasi Antisipasi MEA”, pada (10/12) menyatakan, sepanjang tahun 2015, Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok Jakarta, berhasil menorehkan sejumlah kinerja positif. Salah satunya memperbaiki kinerja dwelling time kepelabuhanan, di mana pada November bisa ditekan menjadi 4,29 hari dari sebelumnya 5,7 hari yang berarti bisa mencapai target yang ditetapkan pemerintah yakni 4,7 hari.

Diakui hal ini tidak terlepas dari koordinasi yang makin intens dengan berbagai pihak di pelabuhan ntuk sama-sama mewujudkan efisiensi pelayanan untuk mendukung kelancaran layanan kapal maupun bongkar muat barang. Terutama dengan para stakeholder atau para pemangku kepentingan yang terkait langsung dengan kegiatan ada di pelabuhan. Misalnya dengan operator pelabuhan, PT Pelabuhan Indonesia II, perusahaan bongkar muat, asosiasi pengguna jasa, shipping company (perusahaan pelayaran), Bea dan Cukai, aparat keamanan, Syahbandar, Karantina, serta pihak-pihak lainnya.

Dengan koordinasi ini, kinerja Pelabuhan Tanjung Priok bisa terus meningkat. Bahkan bongkar muat peti kemas bisa melampaui target yan telah ditetapkan. Misalnya bongkar muat peti kemas, di terminal peti kemas JICT yang sudah bisa mencapai 28 BCH (box per crane per hour, atau di atas standar rata-rata yang ditetapkan sebanyak 26 box (peti kemas) per crane per hour (BCH). Dengan capaian yang makin tinggi ini, turn round voyage-nya bisa meningkat.

Kapal yang biasanya hanya bisa sekali putaran dalam sebulan, bisa menjadi dua kali putaran dalam sebulan. Dengan kinerja bongkar muat yang makin tinggi, dwelling time di pelabuhan juga bisa ditekan, sehingga kapal juga tidak perlu lama menunggu di pelabuhan. “Perlu saya jelaskan, dwelling time operasional pelabuhan adalah waktu yang ditempuh oleh container/barang untuk proses kepelabuhanan mulai dari proses discharge/ bongkar sampai dengan keluar terminal pelabuhan (lini I). Saat ini, dwelling time di pelabuhan Tanjung Priok 4,86 hari. Memang untuk encapai ini tak mudah dan harus melibatkan banyak instansi. Semua harus punya komitmen yang kuat untuk sama-sama mencapai target ini,” ungkap Bay M. Hasani yang sejak 5 Januari 2016 lalu diserahi tugas baru sebagai Kepala Kantor Kesyahbandara Pelabuhan Utama Tanjung Perak-Jawa Timur.

Padahal Bay terbilang sukses memimpin di Pelabuhan Tanjung Priok yang tergolong wilayah ‘hot spot’ dan sarat dengan berbagai kepetingan hingga soal politis. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Pelayaran

Presiden Joko Widodo didampingi Menhub Ignasius Jonan saat melakukan kunjungan ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

FOTO: KEMENHUB

Page 5: Transindo-114

Laporan Utama 5 EDISI NO. 114/TH IX / 1 - 31 JANUARI 2016

Laporan Utama

Sambungan dari hal 4 ...

No. 17 tahun 2008, Otoritas Pelabuhan atau Port Authority) adalah lembaga Pemerintah di pelabuhan sebagai otoritas yang melaksanakan fungsi pengaturan, pengendalian, dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan yang diusahakan secara komersial. Tugas dan tanggungjawab Otoritas Pelabuhan di antaranya menjamin keamanan dan ketertiban di pelabuhan, serta menjamin kelancaran arus barang.

Bay M Hasani menjelaskan, selama ini masih ada perbedaan batasan pengertian dwelling time antara versi operasional kepelabuhanan dengan proses clearance document. Dwelling time versi clearance document merupakan waktu berapa lama peti kemas (barang impor) ditimbun di

Tempat Penimbunan Sementara (TPS) di pelabuhan sejak dibongkar dari saat kapal sampai hingga barang impor tersebut keluar dari TPS.

Dalam hal ini, dwelling time terbagi menjadi 3 (tiga) tahapan proses, yakni Pre-customs clearance, customs clearance, dan Post Customs clearance untuk barang impor. Selama ini, penyumbang terbesar adalah prosers Pre-Customs Clearance sekitar 60-70% dari total dwelling time mulai dari saat dibongkar dari kapal, disimpan hingga keluar dari pelabuhan.

Adapun faktor penentu pre customs clearance antara lain: (1) Banyaknya jumlah Larangan dan / atau Pembatasan (LARTAS), (2) Kecepatan Instansi Pemerintah di luar

pelabuhan dalam penerbitan izin (LARTAS), (3) Proses penelitian LARTAS melalui sistem INSW, (4) Kesadaran importir untuk segera mengajukan / submit dokumen PIB (Pemberitahuan Impor Barang). Kendati demikian, sesuai tugas dan tanggung jawabnya, Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, terus berupaya mendorong semua pihak untuk meningkatkan pelayanan yang lebih cepat, efektif dan efisien untuk menekan dwelling time di pelabuhan Tanjung Priok yang merupakan pintu gerbang utama ekspor impor Indonesia ini.

“Melalui kerja keras dan sinergi semua pihak, kami optimistis dwelling time di Tanjung Priok bisa terus ditekan. Sehingga pada saatnya nanti, kelancaran arus barang serta ekonomi biaya tinggi bisa terus diperbaiki. Hal ini tentu juga bisa meningkatkan daya saing Indonesia, terutama dalam memasuki pasar bebas, seperti Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang mulai berlaku akhir 2015 ini” ungkap Bay.

Diakui dengan dibukanya kran perdagangan pasar bebas MEA, hal ini tentu bisa mendorong lonjakan arus kunjungan kapal maupun barang di pelabuhan. Apalagi selama ini, muatan ekspor impor Indonesia sebagian besar diangkut dengan kapal laut. Guna mengantisipasi peningkatan ini, pihaknya bertekad terus memperbaiki kinerja dwelling time untuk mempertahankan tingkat YOR (Yard Occupancy Ratio) dalam level normal, agar arus keluar masuk barang bisa berjalan lancar.

Tak dapat dipungkiri, pelabuhan memiliki fungsi sebagai mata rantai (link), titik temu (interface), dan pintu gerbang (gateway). Pelabuhan merupakan salah satu mata rantai proses transportasi dari tempat asal barang

ke tempat tujuan. Pelabuhan juga sebagai tempat pertemuan dua moda transportasi, misalnya transportasi laut dan transportasi darat. Sebagai pintu gerbang suatu negara,pelabuhan merupakan pintu gerbang kegiatan perekonomian, ketika setiap kapal yang berkunjung harus mematuhi peraturan dan prosedur yang berlaku di daerah di mana pelabuhan tersebut berada.

Guna menunjang hal itu, Presiden Jokowi juga mengatakan akan melakukan upaya penyederhanaan perizinan dan regulasi di pelabuhan-pelabuhan besar di Indonesia. Diakui salah satu permasalahan yang ditemui di pelabuhan di Indonesia hari ini terutama terkait lamanya masa tunggu barang (dwelling time) di pelabuhan. “Berkaitan dengan dwelling time saya minta agar penyederhanaan izin-izin regulasi, sehingga kecepatan bongkar muat betul-betul bisa kita laksanakan,” ujar Presiden Jokowi kepada wartawan di Istana Merdeka, beberapa waktu lalu.

Dalam rangka mendukung peningkatan daya saing sektor riil, berbagai upaya juga dilakukan pemerinah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol, kereta api, MRT, dan juga pemangkasan pengurusan perizinan. Menyambut MEA, Presiden menyebutkan bahwa infrastruktur menjadi fokus pemerintah dan telah disiapkan anggaran sebesar Rp313 triliun untuk membangun infrastruktur tersebut. Melalui kerja keras dan keseriusan kesiapan ini, diharapkan Indonesia mampu memainkan peran yang makin kuat, bukan hanya sekadar figuran atau malah menjadi penonton dan pasar bagi negara lain. Tentunya ada beberapa hal yang perlu dicermati, termasuk daya saing produk dan juga sektor infrastruktur logistik ini.

(AC/TIM)

Sambungan dari hal 1 ...

triliun belanja barang operasional, dan Rp 12,648 triliun untuk belanja barang non operasional.

Terkait program peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi, target utama yakni penurunan tingkat angka kecelakaan transportasi. Guna menunjang hal itu, akan dilakukan peningkatan fasilitas keselamatan meliputi Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) dan jembatan timbang, pembangunan SBNP (Sarana Bantu Naviagsi Pelayaran), pembangunan kapal negara (patroli dan navigasi), pembangunan dan penyediaan fasilitas keselamatan penerbangan, dan pembangunan SINTELIS KA

(kereta api). Dengan upaya ini diharapkan

bisa menurunkan kecelakaan transportasi jalan hingga 50% dari kondisi baseline; menurunnya rasio kecelakaan transportasi udara menjadi 3 kejadian per 1 juta flight cycle; menurunnya jumlah kejadian kecelakaan transportasi laut lebih kecil dari 50 kejadian/ tahun; serta menurunnnya rasio angka kecelakaan kereta api lebih kecil dari 0, 025 kecelakaan per 1 juta-km perjalanan Kereta Api. Dalam upaya mendukung upaya peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi tersebut, juga akan dilakukan peningkatan

kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Perhubungan melalui program pelatihan dan diklat.

Sedangkan pada fokus peningkatan kualitas pelayanan transportasi mendapat anggaran sebesar Rp 3,132 triliun. Di antaraya diperuntukkan rehabilitasi sejumlah terminal, pelabuhan penyeberangan, pelabuhan laut, bandara dan kampus diklat, docking kapal perintis, integrasi sistem teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Pusdatin (Psuat Data dan Informasi), serta pengembangan dan pembangunan sistem perizinan online penyusunan pedoman dan SOP. Dalam hal peningkatan pelayanan transportasi juga ditetapkan target untuk meningkatnya sistem jaringan pelayanan transportasi pedesaan dan perintis secara terpadu serta

penerapan ATCS di kota yang menerapkan angkutan massal perkotaan berbasis bus (BRT) dan kota sedang/besar yang berada di jalur logistik nasional, serta Automatic Train Protection (ATP) pada jaringan kereta api perkotaan

Fokus ketiga yaitu peningkatan kapasitas dengan anggaran sebesar Rp 24,810 triliun. Di antaranya diperuntukkan pembangunan dan pengembangan terminal dan pelabuhan sungai, danau dan penyeberangan (SDP), fasilitas pelabuhan laut, bandara, serta jaringan kereta api. Pembangunan kapal dan pengadaan bus, pengerukan alur, subsidi pelayanan perintis (LLAJ, penyeberangan, angkutan laut, angkutan udara dan KA), serta pembangunan Kampus Diklat serta kelengkapannya. Selain itu,

akan dilakukan pengembangan infrastruktur perhubungan di wilayah tertinggal, terluar dan daerah perbatasan negara.

Adapun fokus pada bidang tata kelola dan regulasi mendapat alkasi Rp 8,02 triliun. Di antaranya diperuntukkan belanja operasional (gaji, tunjangan, dan operasional lainnya), lingkungan hidup program strategis perhubungan, serta peraturan perundang-undangan, Litbang dan kegiatan pengawasan internal, penataan organisasi serta komunikasi, dan kehumasan. Terkait tata kelola ini, Kementerian Perhubungan juga akan secara tegas memisahkan antara fungsi regulator dengan operator, sehingga kegiatan operasional layanan transportasi di lapangan diharapkan bisa berjalan makin bak sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. (AC)

Tahun 2016 KemenhubFokus Empat Bidang

Menhub Ignasius Jonan (paling depan) saat kunjungan lapangan.FOTO: DOK ISTIMEWA

FOTO: DOK TRANSINDO ISTIMEWA

Page 6: Transindo-114

6 EDISI NO. 114/TH IX / 1 - 31 JANUARI 2016

6 Laporan Utama

Salah satu peristiwa penting di awal tahun 2016, terkait kinerja kepelabuhanan, yakni mulai dilakukan ujicoba

operasional Pelabuhan New Priok. Progres pembangunan terminal I yang termasuk dalam rencana pembangunan tahap I New Priok, hingga akhir tahun 2015 lalu sudah memasuki tahap penyelesaian. Ditargetkan jika sudah rampung, terminal ini bisa melayani kapal peti kemas generasi terkini dengan ukuran dan kapasitas bongkar muat yang lebih tinggi.

“Hingga saat ini, pembangunan Terminal Peti Kemas Kalibaru masih terus berjalan. Proses pekerjaan di terminal antara lain di dermaga 1A dan container yard 1A hampir 100% rampung. Bahkan Manajemen PT Pelabuhan Indonesia II pada 3 November 2015 lalu sudah mengajukan izin untuk melakukan ujicoba untuk operasional Terminal Peti Kemas 1 pada Januari 2016, yang merupakan bagian Terminal Peti Kemas Kalibaru,” ungkap Bay M Hasani dalam paparan akhir tahun kepada wartawan saat masih menjabat sebagai Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, di Jakarta, belum lama ini.

Menurut Bay yang kini Kepala Kantor Syahbandar Pelabuhan Utama Tanjung Perak, mengatakan, guna mengejar mengejar operasi target tersebut, saat ini beberapa pekerjaan terkait lainnya yang masih tersisa, saat ini terus digeber siang dan malam. Seperti akses sisi laut, pengerukan dan reklamasi, breakwater disposal 1B, breakwater container yard 1A, dan dermaga 1B. Pekerjaan besar lainnya, yakni akses jalan keluar pelabuhan dan penyediaan pembangkit (gardu listrik). Akses jalan sendiri sebenarnya tinggal menyambung jalur elevated dari terminal.

Hanya saja masih terkendala oleh pembebasan lahan warga yang menempati lahan milik Pelindo II tersebut. Demikian halnya dengan pembangunan gardu listrik 150 KV untuk memasok listrik ke terminal.

“Sebenarnya persoalan pembebasan ini sudah kelar karena antara Pelindo II dengan warga sudah tercapai kesepakatan mengenai besaran uang kerohiman. Namun pemberian itu dinilai pihak kejaksaan berpotensi melanggar hukum sehingga harus dikaji lagi. Karena itu, Pelindo II kini masih menanti kajian dari Badan Pertanahan Nasional. Jika kajian itu kelar dan dana kerohiman bisa dibayarkan kepada warga, kita harapkan terminal tersebut bisa dioperasikan sesaui rencana. Sedangkan gardu induk tadi, pekerjaan mekanikal/elektrikal dan jaringan instalasi sudah sekitar 90%. Termasuk instalasi kabel bawah

tanah di area Pertamina,” ujarnya.Dijelaskan, terkait kewenaan,

tugas dan fungsi Otoritas Pelabuhan, pada tahun 2015 telah dilakukan penandatanganan konsesi 12 pelabuhan di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II. Penandatanganan konsesi dilakukan Direktur Utama Pelindo II, R.J. Lino dengan Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Bay M Hasani selaku pejabat pemerintah mewakili 18 Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan yang dikelola Pelindo II mulai dari kelas 1 hingga 5. Penandatanganan konsesi Pelindo II dilakukan 11 November 2015 dan disaksikan oleh pejabat Kementerian Perhubungan.

Penandatanganan konsesi ini berlaku untuk pelabuhan yang eksisting (sudah beroperasi) saja, yang memang sudah yang ada sebelum UU Pelayaran terbit pada 2008. Perjanjian konsesi

pengusahaan pelabuhan di lingkungan PT Pelindo II ini, memiliki isi atau klausul yang sama dengan BUMN yang mengelola pelabuhan lain di Indonensia. Sedangkan untuk pelabuhan baru (non eksisting), seperti Terminal Peti Kemas Kalibaru atau New Tanjung Priok Port, penandatanganan konsesi dilakukan tersendiri yang dilakukan sejak awal pelabuhan tersebut dibangun.

Terkait proyek Pelabuhan Kalibaru atau New Tanjung Priok Port, pemerintah memberikan konsesi kepada PT Pelabuhan Indonesia II selama 70. Penandatangan konsesi sudah dilakukan 31 Agustus 2012 oleh Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Sahat, SH MH dengan Dirut Pelindo II RJ Lino. Sedangkan investasi disepakati sebesar US$ 2,3 miliar.

Sementara sumber dari manajemen pelabuhan menyebutkan, secara keseluruhan, fasilitas suprastruktur di Terminal I New Priok menghabiskan biaya sekira US$ 120 juta. Dengan rincian: delapan container crane, 20 RTG, 60 terminal tracktor, satu reach stacker, serta dua empty container handling. Pembiayaan untuk suprastruktur tersebut bersumber dari operator Terminal I New Priok. Terminal I New Priok sendiri akan dioperasikan oleh konsorsium Mitsui & CO.,Ltd, PSA (Port Singapore Authority) dan NYK (Nippon Yusen Kaisha). Adapun pendanaannya bersumber 70 % dari konsorsium dan 30 % dari Pelindo II (IPC). Sedangkan untuk terminal peti kemas 2 dan 3 masih dalam proses pencrian investor di mana pengoperasian masing masing terminal dilakukan secara bertahap dengan cara melihat utilisasi setiap terminalnya. (TIM/AC)

Pelabuhan New Priok Siap DioperasikanSetelah sempat tertunda, mulai awal 2016 ini, Manajemen Pelabuhan Indonesia II akan melakukan ujicoba operasional Terminal Peti Kemas I Kalibaru atau dikenal Pelabuhan New Priok. Pengoperasian pelabuhan yang dibangun dengan konsep dan dukungan alat modern ini, diharapkan bisa meningkatkan daya saing kinerja logistik nasional, terutama dari sisi kepelabuhanan.

Pelabuhan Tanjung Priok.FOTO: AC

SAAT ini perekonomian dunia telah berkembang sedemikian cepat, tentunya hal ini menuntut arus pergerakan barang dengan volume yang besar dan juga semakin cepat. Di pelabuhan, hal ini akan sangat mudah ditandai dengan meningkatnya daya tampung peti kemas yang melakukan bongkar muat. Konsekuensi dari alur kebutuhan ini akan menekankan pada efisiensi pelabuhan.

Tentunya kita tidak menginginkan kapal-kapal dari negara lain lebih memilih bongkar muat di negara-negara tetangga yang dapat memberi jasa dan fasilitas pelabuhan yang lebih baik. Namun demikian ada persoalan yang perlu mendapatkan perhatian serius, apakah otoritas pelabuhan Indonesia kini memiliki kapasitas teknis dan finansial yang diperlukan untuk menjalankan fungsi-fungsi tersebut secara efektif?

Perlu diketahui bersama, saat ini ada pergeseran sudut pandang penyelenggaraan pelabuhan dalam UU No 17/2008. Model operating port berubah menjadi bentuk sistem operating port, tool port dan landlord sekaligus. Ini tentunya berarti pengembangan suatu interaksi yang lebih rumit antara sektor publik dan swasta di tingkat pelabuhan. Dengan perubahan ini, Pelindo yang semula menjadi penyelenggara tunggal di pelabuhan umum komersial berubah menjadi salah satu terminal operator saja.

Kini dalam satu pelabuhan

umum komersial bisa dikelola beberapa terminal umum yang dilaksanakan oleh beberapa Badan Usaha Pelabuhan (BUP). Disini tugas otoritas pelabuhan menjadi penting untuk mengelola interaksi-interaksi tersebut sedemikian rupa untuk memastikan penetapan harga dan penyediaan pelayanan yang kompetitif.

Secara umum dikenal tiga praktik penyelenggaraan pelabuhan di dunia internasional. Pertama, operating port. Dimana semua fasilitas pelabuhan disiapkan dan dioperasikan oleh penyelenggara pelabuhan seperti yang terjadi di pelabuhan di Singapura, Pelabuhan London di Inggris, Pelabuhan Cape Town di Afrika Selatan, Pelabuhan Otago di New Zealand.

Kedua, tool port. Dimana fasilitas dasar seperti lapangan, dermaga, kolam, dan berbagai utilitas disediakan oleh penyelenggara pelabuhan, sementara pengoperasiannya dilakukan oleh pihak lain. Hal ini sebagaimana dipraktekkan di Port Klang Malaysia, pelabuhan Yokohama di Jepang juga pelabuhan Hamburg di Jerman.

Ketiga, lanlord port. Semua fasilitas pelabuhan disiapkan, dibangun dan dioperasikan oleh terminal operator tersebut, kecuali kolam pelabuhan. Ini seperti yang ada di pelabuhan Felixstowe di inggris, pelabuhan Hingkong di China dan pelabuhan Kobe di Jepang.

Sejak 12 Agustus 2015 lalu, Presiden Jokowi melantik Rizal

Ramli sebagai Menko Kemaritiman. Seminggu setelah dilantik, Jokowi memberikan tugas khusus untuk merampungkan persoalan waktu timbun peti kemas di pelabuhan atau dwelling time Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Jokowi menargetkan dwelling time menjadi 4,7 hari pada Oktober 2015 ini dari level 5,5 hari—dwelling time Tanjung Priok masih yang tercepat diantara pelabuhan se Indonesia.

Persoalan ini dianggap prioritas karena akan berdampak pada kenaikan harga bahan kebutuhan pokok di masyarakat. Selain itu, buruknya waktu tunggu diklaim menimbulkan kerugian sekitar 780 triliun karena inefisiensi biaya logistik. Di pelabuhan Tanjung Priok, ada 18 instansi dari 8 kementerian yang terdaftar memiliki otoritas.

Tim investigasi Ombudsman pada Maret 2014 lalu memberikan rekomendasi terkait wewenang yang dimiliki enam menteri terkait bongkar muat di pelabuhan. Isinya berupa saran-saran agar proses bongkar muat yang menghambat di pelabuhan bisa terpecahkan. Keenam menteri tersebut adalah Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Pertanian, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perhubungan, dan Menteri Perdagangan.

Tim ini menemukan lima praktek maladministrasi dalam proses masa tunggu dan bongkar muat (dwelling time) di empat pelabuhan laut Indonesia. Kelima bentuk maladministrasi tersebut adalah: penundaan berlarut, penyimpangan prosedur, tidak kompeten, penyalahgunaan wewenang dan pungutan tidak resmi oleh oknum. Rekomendasi tersebut juga menunjukkan bahwa betapa

kompleksnya lapangan persoalan di sektor Pelabuhan.

Delegasi KewenanganIndonesia sepertinya belum

berpengalaman dalam mengelola pelabuhan dalam konteks persaingan usaha. Satu-satunya kondisi saat ini adalah bahwa monopoli sektor publik dicirikan dengan sedikit atau tidak adanya persaingan dalam penyediaan layanan pelabuhan. Apabila terdapat peluang munculnya persaingan, maka kompetisi tersebut ditengarai akan dikelola dengan cara yang buruk.

Misalnya contoh kasus seperti yang dipublish oleh Nathan Associates (2001) pada akhir tahun 1990-an, ketika konsesi terpisah untuk dua terminal peti kemas di Pelabuhan Jakarta (JITC dan Koja) dijual kepada perusahaan yang sama. Juga yang menarik perhatian luas publik terkait reklamasi dan pembangunan pelabuhan Kalibaru (The New Tanjung Priok), dimana Pelindo II ngotot melakukannya tanpa melibatkan Otoritas Pelabuhan.

Pelindo II menunjuk langsung Mitsui & Co dari Jepang untuk mengoperasikan Terminal 1 Pelabuhan Kalibaru. Dengan kondisi seperti ini perlu siasat dari Otoritas Pelabuhan yang susah untuk berinteraksi dengan Pelindo yang berwenang dan menguasai terminal beserta peralatannya. Seharusnya perlu ada kejelasan tupoksi dalam aturan main bersama yang difasilitasi oleh level kekuasaan yang lebih tinggi.

Selanjutnya penataan sistem kerja antara regulator, fasilitator dan operator. Regulator dan fasilitator bisa diamanatkan untuk menjalankan fungsi penyelenggara pelabuhan dalam institusi Otorita

Pelabuhan yang berisikan wakil Pemerintah Pusat, wakil Pemerintah Propinsi, wakil Pemerintah Kabupaten/Kota, stakeholders, para ahli di bidang yang berhubungan dengan Pelabuhan, pakar kebijakan dan pakar hukum.

Otorita Pelabuhan diawasi oleh Dewan Pelabuhan yang anggotanya merupakan wakil-wakil yang juga dari Pemerintah. Dengan demikian keduanya bisa memastikan terlaksananya aturan main skala nasional maupun internasional yang telah diratifikasi oleh Kesyahbandaran sebagai kuasa dari Undang-Undang terutama yang berkaitan dengan keselamatan dan keamanan maritim.

Operator menjalankan fungsi pengusahaan terminal dan fasilitas jasa pelabuhan lainnya yang dilaksanakan oleh Operator Terminal dan Operator Jasa Fasilitas Pelabuhan lainnya yang sesuai dengan ijin usahanya. Operator Terminal dan Operator Jasa Fasilitas Pelabuhan lainnya seperti yang disepakati adalah institusi yang berorientasi pada profit. Tidak lupa adalah penempatan sumber daya manusia yang tepat pada setiap struktur dan posisi sesuai fungsi dan peran yang akan dijalankan dengan tetap mempertimbangkan penguasaan iklim dan medan penyelenggaraan pelabuhan.

Jika memungkinkan, Presiden mengeluarkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang menegaskan penunjukkan wewenang terkait persoalan ini. Yang tidak kalah penting penggalangan dukungan melalui dialog dan sosialisasi kepada segenap pengguna jasa pelabuhan agar mendapatkan legitimasi yang cukup. (TA/*)

Dwelling Time:Tantangan Bagi Kabinet Kerja

Page 7: Transindo-114

7 EDISI NO. 114/TH IX / 1 - 31 JANUARI 2016

7 Laporan Utama

Dengan mendapatkan anggaran yang cukup besar, Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono

juga bertekad akan mempercepat penyerapan anggaran dengan mempercepat tender dan mendorong proses pengerjaan lebih awal. Proyek-proyek infrastruktur yang akan dikebut pemerintah ini sejalan dengan tekad Presiden RI Joko Widodo untuk meningkatkan akselerasi pembangunan proyek infrastruktur yang telah lama didambakan masyarakat dan para pelaku usaha. Terlebih memasuki era pasar bebas, di mana peningkatan daya saing logistik dan infrastruktur, sangatlah penting.

Sesuai dengan UU No. 14 Tahun 2015 tentang APBN 2016, Kementerian PUPR mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp. 104,08 Triliun dengan rincian: Belanja Modal sebesar Rp. 81,24 Triliun (78,05%), Belanja Barang sebesar Rp. 20,48 Triliun (19,68%), Belanja Pegawai sebesar Rp. 2,36 Triliun (2,27%).

Tahun 2016 ini juga menjadi tahun percepatan pembangunan infrastrktur. Sebagai tahun percepatan kerja, Kementerian Pekerjaan Umum menyelenggarakan “Peluncuran Penandatanganan Kontrak Kegiatan Tahun Anggaran 2016” yang dilakukan 6 Januari 2016 di Ruang Pendopo Kementerian PUPR, Jakarta. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Jaksa Agung M. Prasetyo, Kepala Bappenas Sofyan Djalil, dan para pejabat Kementerian PUPR.

“Kalau hari ini sudah

ditandatangani, besok harus sudah bekerja. Pola baru ini yang saya dorong dan tekankan kepada seluruh kementerian. Saya berbahagia sekali di Kementerian PU hari ini sudah memulai, seperti yang 4-5 bulan lalu saya sampaikan, kontrak-kontrak harus dimulai diawal bulan Januari dan pekerjaan juga dimulai diawal Januari” kata Presiden Joko Widodo dalam sambutannya, seperti dilansir dalam media melalui http://www.pu.go.id/ pada (6/1), lalu.

Acara penandatanganan kontrak dilakukan di lima (5) lokasi secara bersamaan yakni Medan, Banjarmasin, Surabaya, Manado, dan Jayapura. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Basuki Hadimuljono menyaksikan acara penandatanganan tersebut melalui video conference dari Ruang Pendopo Kementerian PUPR, Jakarta. Pada masing-masing lokasi akan ditandatangani sebanyak

10 paket yang terdiri dari paket kontraktual baik pekerjaan fisik maupun jasa konsultansi di bidang jalan dan jembatan, sumber daya air, infrastruktur permukiman, dan penyediaan perumahan.

Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan agar pembangunan infrastruktur PUPR dapat banyak menyerap tenaga

kerja tanpa melupakan penggunaan teknologi dan alat berat, dilakukan oleh kontraktor lokal, dan mengutamakan penggunaan produk dalam negeri.

Sementara itu Menteri PUPR, Basuki menyampaikan bahwa penyerapan anggaran di Bulan Januari ditargetkan sebesar 5-6%. Total paket yang ditandatangani hari itu sebanyak 644 paket dengan nilai kontrak sebesar Rp. 8,81 Triliun. Dari 644 paket, sebanyak 597 paket merupakan paket kecil dibawah Rp 50 miliar yang diharapkan menjadi penggerak ekonomi di daerah-daerah, sementara sisanya 47 paket adalah paket besar diatas Rp 50 miliar. Nilai kontrak tersebut merupakan 10.84 % dari total belanja modal Kementerian PUPR Tahun 2016.

“Acara ini bukan seremonial, namun semata-mata laporan Kementerian PUPR kepada masyarakat bahwa kita siap bekerja awal Januari 2016. Biasanya

penyerapan anggaran pada Bulan Mei-Juni sebesar 6%, kita akan tarik menjadi Bulan Januari sehingga penyerapan anggaran lebih baik”, jelas Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Adapun paket kontrak tersebut antara lain:

1. Bidang SDA sebanyak 191 paket senilai Rp. 811,41 Miliar untuk

mendukung ketahanan pangan, antara lain Pembangunan Jaringan DI Kelarik Kab. Natuna, Lanjutan Pembangunan Sistem Air Baku (SPAM Regional) Kota dan Kab. Sorong, dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI Batang Anai I (6.764 Ha) Kab. Padang Pariaman (Lanjutan).

2. Bidang Jalan dan Jembatan sebanyak 436 Paket senilai Rp. 7,93 Triliun, antara lain pembangunan dan preservasi jalan nasional di kawasan perbatasan dan jalan trans Papua.

3. Bidang Infrastruktur Permukiman sebanyak 11 Paket senilai Rp. 68,87 Miliar, antara lain Pengembangan SPAM IKK Jatinangor (ITB) Tahap 2, SPAM Kawasan Perkotaan Terfasilitasi Gunung Seriang di Kab. Bulungan, dan SPAM Kawasan Perkotaan Terfasilitasi Mentarang Kab. Malinau.

4. Bidang Penyediaan Perumahan sebanyak 6 Paket senilai Rp. 4,8 Miliar, antara lain Penyusunan Manajemen Mutu SDM Ditjen Penyediaan Perumahan, Penyusunan Evaluasi Pelaksanaan SOP di Lingkungan Ditjen Penyediaan Perumahan, Pengembangan SIMKA Ditjen Penyediaan Perumahan.

Dalam upaya percepatan pembangunan infrastruktur PUPR, Tahun 2016 Kementerian PUPR yang memiliki 10.752 paket kontrak dengan nilai Rp 73,41 Triliun, telah melaksanakan pelelangan dini sejak Bulan Agustus hingga Desember 2015 sebanyak 5.344 paket, dengan nilai Rp. 42,74 Triliun. Kegiatan lelang dini dan penandatanganan kontrak di awal tahun 2016 bertujuan agar pekerjaan dapat dilakukan selama satu tahun penuh sehingga infrastruktur yang dibangun lebih cepat selesai dan dapat segera dimanfaatkan masyarakat. Selama ini, pelelangan pekerjaan kontraktual baru dilakukan pada awal tahun anggaran berjalan, prosesnya membutuhkan waktu hingga 4 bulan, sehingga tanda tangan kontrak dan pekerjaan dilapangan baru dimulai mendekati tengah tahun.

Disamping menyaksikan penandatanganan kontrak, Presiden RI Joko Widodo dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga melakukan video conference dengan pelaksana kegiatan pembangunan Jalan Tol Pejagan-Pemalang, Jawa Tengah dan pembangunan Jembatan Pulau Balang, Kalimantan Timur untuk mengetahui perkembangunan kedua proyek strategis tersebut. Kegiatan perceptan pembangunan infrastruktur PUPR bertujuan mendukung agenda Nawacita Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla di antaranya membangun Indonesia dari pinggiran, mewujudkan kemandirian ekonomi dan meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing. (AC)

Kementerian PUPRGenjot Proyek InfrastrukturGuna mengejar ketertinggalan infrastruktur, Pemerintah pada tahun anggaran 2016, memberikan alokasi anggaran lebih besar di sejumlah pos kementerian, salah satunya di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kementerian yang dipimpin Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono inipun langsung tancap gas mengerjakan proyeknya lebih awal.

Presiden RI, Joko Widodo.

Presiden RI Joko Widodo (tengah), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kanan) dan Menko Perekonomian Darmin Nasution.

FOTO-FOTO: AC

Page 8: Transindo-114

Trans KA8 EDISI NO. 114/TH IX / 1 - 31 JANUARI 2016

PT KAI menerapkan posko bagi seluruh pegawainya selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2015. Seluruh pegawai dari tingkat paling bawah

hingga top management ikut turun ke lapangan memastikan perjalanan KA dan pelayanan kepada penumpang tetap maksimal. Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro memulai poskonya di Daop 6 Yogyakarta. Selama pelaksanaan posko, Edi menyempatkan untuk berinteraksi dengan pengguna jasa KA. Tujuannya untuk mendengarkan langsung kritik dan saran dari mereka. Selain itu, Edi juga memeriksa fasilitas yang mendukung pada kenyamanan penumpang, baik di stasiun maupun di dalam KA.

“Saya meminta kepada semua jajaran terkait, agar segera langsung menindaklanjuti setiap temuan yang bisa menghambat pelayanan kepada pengguna jasa. Dan selalu dahulukan kepentingan mereka, sehingga kualitas pelayanan selalu terjaga dengan baik,” ujar Edi.

Masa Angkutan Nataru sekarang ini, menjadi

ajang pembuktian bagi KAI. Dimana KAI bisa memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jasa KA yang menikmati libur di akhir tahun. Hal ini, diutarakan Edi saat posko di Daop 4 Semarang, Sabtu-Minggu (26-27/12). “Harapan para pengguna jasa KA atas kenyamanan selama menggunakan KA, maupun saat di Stasiun, harus terus diperhatikan dan harus diberikan,” tambah Edi. Selain itu, dengan panjangnya masa posko ini, Edi meminta kepada semua pegawai KAI, untuk selalu menjaga kesehatannya. Agar masa Angkutan Nataru ini bisa dijalani dengan baik, dan tingkat pelayanan tidak menurun. (PR KAI)

KAI dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, menandatangani Kontrak Penyelanggaraan Kewajiban Pelayanan Publik (Public Service Obligation/PSO) Tahun Anggaran 2016 di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (22/12). Penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Utama KAI Edi Sukmoro dan Direktur Jenderal KA Kemenhub Hermanto Dwiatmoko, serta disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Sesuai dengan DIPA Tahun Anggaran 2016, KAI mendapat penugasan untuk penyelenggaraan PSO dengan nilai kontrak sebesar Rp. 1.827.380.508.000. Nilai Kontrak PSO tahun ini, naik 20% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp. 1.523.737.021.893.

Alokasi dana PSO untuk KAI yang mengoperasikan KA Jarak Jauh, KA Jarak Sedang, KA Jarak Dekat, KRD dan KA Lebaran, sebesar Rp. 712.331.936.158, naik 7% dibandingkan 2015 yang sebesar Rp. 665.616.677.484. Sedangkan untuk KCJ yang mengoperasikan KRL Jabodetabek, tahun ini mendapatkan Rp. 1.115.048.571.843, naik 30% dibandingkan PSO 2015 yang sebesar Rp. 858.120.344.409.

“Memang paling besar total alokasi PSO di 2016 kepada KCJ sebesar Rp1,1

triliun karena ini dipakai setiap hari dan sangat dibutuhkan masyarakat,” kata Hermanto. Alokasi subsidi terbesar ini diberikan kepada penumpang KRL untuk menjaga tarif sehingga tetap terjangkau. “Dengan begitu masyarakat di Jabodetabek dan sekitarnya diharapkan akan tetap memilih menggunakan moda transportasi KRL daripada kendaraan pribadi,” ujar Direktur Utama KAI Edi Sukmoro. (PR KAI)

UNTUK meningkatkan konektivitas antarmoda, perlu dibangun infrastruktur yang baik antara dua jenis moda sekaligus. Saat ini kejenuhan di jalan raya mengakibatkan padatnya akses untuk menuju bandar udara, sehingga dibutuhkan moda transportasi massal lain yang dapat memiliki akses langsung ke dalam bandar udara, salah satunya kereta api.

PT Kereta Api Indonesia sebagai operator sarana kereta api di indonesia, melakukan kerjasama dengan PT Angkasa Pura I sebagai operator bandara di mengenai konektivitas intermoda. KAI dan AP I akan membangun jalur KA Bandara di empat banadara yang dikelola oleh AP 1 yaitu, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Adi Sumarmo Solo, dan Bandara Baru Yogyakarta di Kulonprogo.

MoU tersebut ditandatangani oleh Dirut KAI Edi Sukmoro dan Dirut AP I Sulistyo Wimbo diatas KA Inspeksi Wijaya Kusuma dalam perjalanan dari

Stasiun Tugu Yogyakarta menuju Stasiun Wojo Purworejo dan disaksikan oleh Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN, Pontas Tambunan, Sabtu (19/12). “Diharapkan dengan kesepakatan ini maka masyarakat, terutama pengguna jasa bandara, akan semakin mudah dalam melakukan perpindahan antarmoda transportasi. Selain itu, dengan adanya kereta api bandara tentu akan membuka dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitarnya,” tambah Wimbo. (PR KAI)

Penandatanganan MoUKAI dengan Angkasa Pura I

Suasana penandatanganan MoU.

EVP Development KAI Rochsjid menjelaskan pada Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana Prasarana Perhubungan Kemen BUMN_Pontas Tambunan dan Dirut AP I mengenai KA Bandara di DIY.

FOTO-FOTO: PR KAI

Dirut KAI dan Dirjenka saling bertukar Naskah Kontrak PSO 2016.

KAI dan KemenhubTandatangani Kontrak PSO 2016

Dirut KAI Edi Sukmoro dan Dirjenka Kemenhub Hermanto Dwiatmoko menandatangani Kontrak PSO 2016.FOTO: PR KAI

KAI Laksanakan Posko Angkutan Natal dan Tahun Baru

Dirut PT KAI mendengarkan masukan dari penumpang yang menunggu keberangkatan KA.FOTO-FOTO: PR KAI

Dirut KAI melayani wawancara media Semarang.

Page 9: Transindo-114

Trans KA 9 EDISI NO. 114/TH IX / 1 - 31 JANUARI 2016

PT KAI Daop 1 Jakarta menerima penghargaan sebagai unggulan kedua dalam penilaian keselamatan transportasi bertajuk Transportation Safety Award (TSA) 2015.

Perhelatan yang kali pertama digelar oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia ini diadakan di Ruang Mataram, Gedung Karya Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, pada Selasa (22/12). Garuda Indonesia dan Perum Damri dinobatkan sebagai unggulan pertama dan ketiga pada TSA kali ini.

Dalam sambutannya Menhub merencanakan TSA ini akan dilaksanakan setiap pada tahunnya, untuk memberikan dorongan kepada seluruh operator bidang transportasi untuk mengutamakan keselamatan (safety) dan ketepatan waktu (time) dalam beroperasi. Sistem penghargaan ini dilakukan dengan cara penilaian dari pihak Kementerian Perhubungan kepada seluruh operator jasa transpotasi yang berada dibawah naungannya.

Kriteria penilaian yang ditetapkan terhadap operator/peserta meliputi empat kriteria masing masing kriteria organisasi dengan bobot 15 persen, kriteria SDM dengan bobot 40 persen, kriteria sarana dengan bobot 35 persen dan kriteria pendukung manajemen keselamatan dengan bobot 10 persen.

Kepala Pusat Kajian Kemitraan dan Pelayanan Jasa Transportasi (PKKPJT) Kemhub Imam Hambali mengatakan penghargaan TSA 2015 merupakan penyelenggaraan perdana untuk memberikan semangat bagi seluruh operator dalam mengutamakan faktor keselamatan. ‎”Penghargaan ini diberikan pada moda transportasi yang dijalankan oleh BUMN, BUMD, dan Swasta sebagai salah satu operator yang memiliki penilaian kinerja keselamatan terbaik,” kata Imam.Menurutnya, penghargaan tersebut juga dimaksudkan untuk mendorong operator transportasi untuk memberikan layanan terbaiknya terutama dalam faktor keselamatan. (PR KAI)

KAI berhasil meraih peringkat ke-4 dalam implementasi Keterbukaan Informasi Publik (KIP) untuk kategori BUMN. Hasil penilaian tersebut dilakukan oleh Komisi Informasi Pusat (KIP) dan diumumkan pada acara Penganugerahan Keterbukaan Informasi Badan Publik Tahun 2015 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (15/12). Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro pun diundang ke Istana Negara bersama para peraih penghargaan 10 besar Keterbukaan Informasi Badan Publik Tahun 2015 lainnya.

Menurut Ketua KIP Abdulhamid Dipopramono, ada 4 indikator penilaian keterbukaan informasi, yaitu mengumumkan informasi publik, menyediakan informasi publik, melayani permintaan informasi publik, serta mengelola dan mendokumentasikan informasi publik. Badan publik yang menjadi sasaran penilaian dibagi dalam 7 kategori, yaitu kementerian, pemerintah provinsi, lembaga negara, lembaga nonstruktural, BUMN, perguruan tinggi negeri, dan partai politik. Metode yang digunakan dalam penilaian tersebut adalah kuisioner penilaian mandiri (self assessment questionnaire). KIP juga melakukan verifikasi dan visitasi berdasarkan dokumen pembuktian yang ada dalam web badan publik.

KAI meraih peringkat ke-4 dari 120 BUMN. Bagi KAI, perolehan peringkat ke-4 ini merupakan suatu prestasi besar. Pasalnya, sejak implementasi UU No. 14 Tahun 2008 mengenai Keterbukaan Informasi Publik diberlakukan mulai 2010, KAI belum pernah masuk dalam jajaran 20 besar. Prestasi ini diraih tak lepas dari komitmen KAI untuk selalu bersikap transparan kepada

masyarakat mengenai informasi perusahaan yang dibutuhkan oleh mereka. Sebagai implementasi dari KIP tersebut, melalui PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) yang berada di Unit Public

Relations, KAI selalu siap menyediakan, mendokumentasikan, dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat.

BUMN yang masuk dalam 10 besar hasil pemeringkatan Keterbukaan Informasi Badan Publik Tahun 2015 oleh Komisi Informasi Pusat (KIP) adalah sebagai berikut; peringkat pertama diraih oleh PT Taspen, peringkat 2 PT Bio Farma, peringkat 3 PT PLN, peringkat 4 PT KAI, peringkat 5 Perhutani, peringkat 6

PT Inti, peringkat 7 PT Jasa Raharja, peringkat 8 PT Pelindo III Surabaya, peringkat 9 PT Bank Tabungan Negara, dan peringkat 10 PT Adhi Karya. Presiden RI Joko Widodo mengatakan, semua lembaga publik harus menyadari bahwa saat ini adalah era baru. Rakyat ingin transparansi dan keterbukaan informasi, sehingga keterbukaan itu tidak bisa dicegah. (PR KAI)

KAI kembali meraih penghargaan sebagai Perusahaan Terpercaya (Trusted Company) berdasarkan Corporate Governance Perception Index (CGPI) dalam ajang Good Corporate Governance (GCG) Award 2015. Penghargaan yang digelar di Ballroom Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, ini diselenggarakan oleh Majalah SWA dan The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG). KAI meraih penghargaan tersebut bersama 11 perusahaan terkemuka lainnya.

Dalam penghargaan ini, unsur yang menjadi poin penilaian mencakup 3 hal utama yaitu: 1. Compliance: Pemenuhan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, 2. Conformance: Pemenuhan kepatuhan praktik dan perilaku bisnis yang etikal dan bermartabat, 3. Performance: Pemenuhan capaian dan kinerja sesuai yang diterapkan dan diharapkan. Selain ketiga poin tersebut, untuk memperoleh predikat sebagai Perusahaan Terpercaya (Trusted Company), perusahaan peserta CGPI juga harus menciptakan nilai (value creation) bagi

seluruh stakeholder perusahaan. Sementara itu, Chairman CGPI

Gendut Suprayitno dalam sambutannya mengatakan bahwa secara umum perusahaan peserta CGPI telah berkomitmen penuh menerapkan GCG. “GCG yang diterapkan perusahaan tidak hanya sebagai pemenuhan kepatuhan terhadap

peraturan (compliance) dan kesesuaian dengan praktik terbaik (conformance) serta menciptakan nilai (value creation) bagi seluruh stakeholder perusahaan. Lebih dari itu, strategi perusahaan dan mekanisme tata kelola yang dibangun perusahaan sudah memfasilitasi penciptaan nilai bagi seluruh stkeholder,” ungkapnya. (PR KAI)

PT Kereta Api Indonesia memiliki berbagai aset yang tinggi nilai sejarahnya. Berbagai bentuk benda yang termasuk cagar budaya terus dilestarikan oleh KAI, seperti bangunan, benda peninggalan, dan dokumen-dokumen perusahaan. KAI berkomitmen untuk terus menjaga dan melestarikan bangunan-bangunan bersejarahnya karena merupakan bagian dari sejarah bangsa. Atas giat penjagaan kelestarian bangunan bersejarah tersebut, KAI berhasil mendapatkan penghargaan dari Dinas Kebudayaan DIY.

KAI berhasil mendapatkan penghargaan Pelestari Warisan Budaya pada ajang Penghargaan Anugerah Budaya tahun 2015, Bangsal Kepatihan Kantor Gubernur DIY, Jumat (18/12). Pada ajang ini lomba dibagi ke dalam 3 kategori yaitu Seniman Budaya, Pelestari Adat dan Tradisi, dan kategori Pelestari Warisan Budaya. Penghargaan langsung diserahkan oleh Sekertaris Daerah DIY Icshanuri dan diterima oleh EVP Balai yasa Yogyakarta Eko Purwanto. Bangunan KAI yang mendapatkan penghargaan adalah Balai Yasa Yogyakarta. Jenis Bangunan Balai Yasa Yogyakarta merupakan jenis Bangunan Indis, yaitu bangunan yang dibuat pada masa Hindia Belanda. Sampai saat ini KAI masih menjaga bentuk keaslian Bangunan sebagai peninggalan Bangunan Belanda. Hal tersebut yang menjadi salah satu penilaian bagaimana KAI berhasil mendapatkan penghargaan ini. (PR KAI)

Kementerian Perhubungan Beri Penghargaan ke KAIdi Bidang Keselamatan

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menhub Ignasius Jonan dan diterima oleh EVP Daop 1 Jakarta.

FOTO: PR KAI

EVP Balai Yasa Yogyakarta Eko Purwanto mewakili KAI menerima penghargaan Pelestari Warisan Budaya.

FOTO: PR KAI

Lengkapi Koleksi Penghargaan KAI

‘Pelestari Warisan Budaya’

VP Quality Assurance and GCG PT KAI M. Nurul Huda Dwi Santoso (ketiga kanan) menerima penghargaan dari Chairman CGPI Gendut Suprayitno (keempat kanan).FOTO: PR KAI

KAI sebagai Perusahan Terpercaya (Trusted Company)

Manager Public Informastion Care KAI Franoto Wibowo menerima piagam Penganugerahan Keterbukaan Informasi Badan Publik 2015 dari Ketua KIP Abdulhamid Dipopramono.

KAI Raih Peringkat ke-4 Keterbukaan Informasi Badan Publik Tahun 2015

Page 10: Transindo-114

Trans KA10 EDISI NO. 114/TH IX / 1 - 31 JANUARI 2016

PT KERETA API Indonesia (Persero) sebagai BUMN yang memiliki banyak pegawai, perlu memberikan jaminan kesehatan bagi para pegawainya. Di tahun 2014, tercatat ada 25.566 pegawai. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013, pendaftaran peserta JKN-KIS diprioritaskan bagi karyawan perusahaan berskala besar dan menengah, termasuk karyawan BUMN. KAI telah mendaftarkan entitasnnya, pegawai beserta keluarganya menjadi program jaminan kesehatan nasional ke BPJS.

Bekerjasama dengan Markplus Inc, BPJS Kesehatan memberikan penghargaan Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) BUMN Award 2015 kepada sejumlah BUMN terpilih. “Penghargaan JKN-KIS BUMN Award 2015 ini juga diharapkan dapat memotivasi badan usaha lainnya yang belum teregistrasi untuk segera mendaftar BPJS Kesehatan,” kata Direktur Utama

BPJS Kesehatan Fachmi Idris. Aspek penilaian pemenang antara lain awal tanggal BUMN mulai aktif terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, rasio pekerja terdaftar dengan jumlah total pekerja dalam badan usaha, administrasi dan validasi data kepesertaan, kolektibilitas iuran, kontribusi peserta dan iuran, serta terdaftarnya pensiunan BUMN yang dikoordinir oleh yayasan pensiunnya.

Bertempat di Gedung Plaza Bapindo-Citibank Tower Jakarta Rabu (16/12), KAI berhasil mendapatkan penghargaan Apresiasi Pratama dalam katagori BUMN jumlah pegawai lebih dari 10.000, pada ajang JKN KIS BUMN Award 2015. Penghargaan diserahkan oleh Staf Khusus Kementrian BUMN Amran SH. MH. diterima oleh Vice President Health KAI Dwi Madijantoro. Dengan diterimanya penghargaan ini, diharapkan pelayanan kesehatan bagi seluruh pegawai PT KAI dapat lebih baik lagi. (PR KAI)

Dilatarbelakangi oleh semangat KAI untuk memberi pelayanan kepada masyarakat Indonesia

khususnya di bidang kesehatan, Sabtu (12/12), tepat pukul 12.12 WIB bertempat di Stasiun Pasarsenen,

Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro secara resmi me-launching Rail Clinic. Kereta kesehatan pertama dan satu-satunya di Indonesia tersebut mendapat piagam penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) yang diserahkan secara langsung

oleh Pendiri MURI, Jaya Suprana. Dengan memanfaatkan jalur KA, keberadaan Rail Clinic tersebut sebagai salah satu program CSR KAI untuk membantu masyarakat, khususnya yang berada di daerah terpencil sehingga sulit dilalui

kendaraan bermotor. “Dengan adanya Rail Clinic ini,

kami berharap dapat membantu pemerintah untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat di daerah bencana atau daerah-daerah yang tak terjangkau oleh kendaraan bermotor. Ini adalah salah satu bentuk komitmen PT KAI sebagai organisasi perusahaan yang dapat memberikan nilai tambah yang tinggi bagi masyarakat,” ujar Edi Sukmoro. Selain itu, kereta tersebut juga sebagai pelayanan bagi para pegawai dan dapat digunakan bersama kereta penolong untuk memberikan bantuan ketika terjadi situasi gawat darurat. Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk turut menjaga kereta api pada umumnya dan Rail Clinic khususnya,

sebagai fasilitas publik milik negara yang juga milik masyarakat.

Untuk kemudahan dalam operasinya, armada Rail Clinic tidak menggunakan lokomotif, namun lebih mengandalkan tenaga kereta rel diesel (KRD). Sebagai alat transportasi kesehatan, Rail Clinic ini juga dilengkapi dengan toilet ramah lingkungan. Adapun proses pengerjaan Rail Clinic sendiri sudah dilakukan sejak 10 Oktober 2015 lalu di Balai Yasa Yogyakarta. Rangkaian Rail Clinic yang terdiri atas 2 (dua) unit kereta ini memiliki fasilitas ruang monitoring dokter, ruang emergency, pemulihan, pemeriksaan gigi, laboratorium, ibu hamil, menyusui, bersalin, pemeriksaan umm & edukasi, dan pelayanan farmasi.

(PR KAI)

KAI Miliki Kereta Kesehatan Pertama Di Indonesia

Penyerahan piagam MURI oleh Jaya Suprana kepada KAI yang diterima oleh Dirut KAI Edi Sukmoro.

Direksi KAI mengajak Jaya Suprana untuk melihat-lihat fasilitas kesehatan yang ada di dalam Rail Clinic.

FOTO: PR KAI

KAI Dapatkan Penghargaan JKN-KIS BUMN Award 2015

VP Health KAI menerima penghargaan Apresiasi Pratama.FOTO: PR KAI

SEBAGAI bentuk bantuan Corporate Social Responsibility, KAI melakukan bakti sosial pelayanan pengobatan gratis melalui Rail Clinic di Stasiun Wojo, Kabupaten Purworejo, Sabtu (19/12). Selain jajaran KAI, turut hadir Bupati Kulonprogo serta Plt Bupati Purworejo. Baksos melalui Rail Clinic ini ditujukan khusus untuk warga yang tinggal di daerah Stasiun Wojo. Kegiatan pelayanan kesehatan gratis Rail Clinic ini dihadiri oleh jajaran Direksi KAI, Staf Ahli Kementerian BUMN, Riza Primadi dan Pontas Tambunan Deputy Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana Prasarana Perhubungan kementerian BUMN, Pejabat Bupati Purworejo Agus Utomo, Bupati Kulon Progo dr. H. Hasto Wardoyo, Sp.OG.

Kurang lebih 250 orang warga mengikuti Baksos dan penyuluhan kesehatan, dan 198 orang diantaranya mengikuti pengobatan yang semuanya diberikan gratis. Pelayanan pengobatan yang diberikan meliputi pelayanan dokter umum, pelayanan perawatan gigi, kebidanan, ekg,

lab sederhana, farmasi, hingga pelayanan perawatan mata. Untuk mencegah penyebaran penyakit materi yang diberikan kepada warga saat memberikan penyuluhan kesehatan adalah mengenai HIV/AIDS, Malaria, Diabetes Melitus, Hipertensi, Pola Hidup Bersih dan Sehat, Kanker

Serviks, Bahaya Merokok, dan Bahaya pelemparan pada Kereta Api. Warga merasa terbantu dengan dilaksanakannya kegiatan ini dan berharap dilakukan kembali di lain waktu.

“Rail Clinic merupakan bentuk kegiatan tanggung jawab sosial PT KAI (CSR) kepada masyarakat. Ke depan, kami berharap dapat bekerjasama dengan BUMN atau lembaga lain untuk memberikan pelayanan kesehatan di daerah-daerah yang jauh dari fasilitas kesehatan, namun dapat terjangkau oleh kereta api,” ujar Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, yang hadir dalam kegiatan tersebut. Rangkaian Rail Clinic terdiri dari 2 kereta yang masing–masing memiliki tata ruang dan jenis pelayanan kesehatan yang berbeda. Secara umum, fasilitas pelayanan kesehatan yang akan diberikan di dalam Rail Clinic adalah jenis pelayanan kesehatan primer atau pelayanan tingkat tertama. (PR KAI)

Dirut KAI Edi Sukmoro menyapa warga di sekitar Stasiun Wojo yang mengikuti Baksos Rail Clinic.

FOTO-FOTO: PR KAI

Bakti Sosial Rail Clinic di Stasiun Wojo

Pengecekan kesehatan gigi di Rail Clinic.

Page 11: Transindo-114

Trans KA 11 EDISI NO. 114/TH IX / 1 - 31 JANUARI 2016

Live performance ST12 menghibur para penumpang KA di Stasiun Yogyakarta.

Duta Kereta ApiSosialisasikan Pelayanan KAI

Selama 3 hari berturut-turut, yakni 28-30 Desember 2015, Band ST12 sebagai Duta Kereta Api melaksanakan

program ST12 Train To Java. Kegiatan ini bertujuan untuk menyosialisasikan berbagai kemajuan pelayanan KAI kepada masyarakat dan lebih mendekatkan KAI kepada masyarakat. Program ini berupa rangkaian kegiatan perjalanan ST12 menggunakan kereta api dimulai dari Jakarta, Cirebon, Yogyakarta, dan Solo.

Pada hari pertama, Senin (28/12), ST12 menyosialisasikan mengenai modernisasi pelayanan KAI di Stasiun Gambir didampingi VP Passenger Marketing KAI Tri Noviatri dan selanjutnya bertolak menuju Cirebon menggunakan KA Argo Muria. Di Cirebon, rombongan disambut Deputy VP Daop 3 Dwiyana Slamet Riyadi yang juga mendampingi ST12 melihat dan menyosialisasikan mengenai kemajuan pelayanan KAI. Rombongan melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta menggunakan KA Argo Dwipangga dan disambut Direktur Komersial KAI Candra Purnama dan EVP Daop 6 Hendy Helmi.

Hari kedua, Selasa (29/12), ST12 melaksanakan live talkshow di RRI Pro 2 dan Radio Jiz Yogyakarta mengenai transformasi KAI sekaligus menyosialisasikan ST12 sebagai Duta Kereta Api. Di hari yang sama, ST12 melakukan live performance di ruang tunggu Stasiun Yogyakarta. Tak hanya untuk menghibur para penumpang, kegiatan ini juga berisikan talkshow untuk berkomunikasi secara langsung dengan para penumpang KA.

Sebagai akhir dari rangkaian

program, Rabu (30/12), ST12 melakukan live talkshow di 2 radio di Solo dan live performance di Stasiun Solo Balapan. Seluruh kegiatan ini akan ditayangkan di televisi nasional agar seluruh masyarakat dapat melihat dan merasakan apa saja yang telah KAI lakukan untuk pelayanan penumpang. Di lain tempat, Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan mendukung kegiatan ini. “Saya mendukung, hal ini perlu agar KAI semakin dicintai masyarakat,” ujar Edi. (PR KAI)

ST12 melakukan shooting modernisasi pelayanan KAI di Stasiun Gambir.FOTO-FOTO: PR KAI

Live talkshow di RRI Pro 2 Yogyakarta mengenai transformasi KAI dan ST12 sebagai Duta Kereta Api.

Page 12: Transindo-114

EDISI NO. 114/TH IX / 1 - 31 JANUARI 2016

Trans Asuransi12

BERTEMPAT di Bromo Room Polda Jawa Timur tim Kepala Cabang Jawa Timur, R.Edi Supriadi menghadiri acara Teleconference Kakorlantas Polri dengan Dirlantas Se Indonesia. Acara yan berlangsung pada 18 Desember lalu itu, juga dihadiri oleh Dirlantas Polda Jatim Kombes Verdianto, Pimpinan Instansi terkait dari BRI, serta Dinas Perhubungan Propinsi Jawa Timur.

Acara ini dibuka Kakorlantas Polri Irjend Pol Drs.Condro Kirono dan menyampaikan bahwa pertemuan bertujuan untuk meningkatkan koardinasi. Terutama menghadapi moment Natal dan Tahun Baru 2016 dimana akan banyak terjadi penumpukan konsentrasi massa di beberapa tempat terutama di tempat perayaan tahun baru. Dalam kesempatan tu, juga disampaikan tentang peningatan pengamanan keamanan tempat ibadah khususnya gereja, Kakorlantas mengapresiasi pada beberapa Satpas yang telah memperoleh penghargaan dalam peluncuran SIM Online oleh lembaga Ombudsman.

Sementara itu, Direktur Operasi PT Jasa Raharja Budi Rahardjo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Jasa Raharja seluruh Indonesia mendukung kegiatan Polri dalam rangka Persiapan Natal dan Tahun Baru 2016. Petugas Jasa Raharja akan siaga di masing-masing wilayah dan memberikan perhatian khusus pada korban laka lantas baik yang meninggal maupun luka luka (HJR/AC)

PARA korban kecelakaan Kapal Longboat KM. Indo Kapuas VI yang terjadi (13/12) di Peraian Olak-Olak Pinang Kecamatan Kubu Raya, Kalimantan Barat semuanya mendapat jaminan asuransi dari PT Jasa Raharja. Adapun jumlah penumpang kapal tersebut seban-yak 53 orang, dengan perincian 4 korban meninggal dunia di TKP, 39 penumpang luka-luka dan 10 korban dinyatakan hilang.

Santunan para korban tersebut sudah dibayarkan pada tanggal 15 dan 16 Desember 2015. Sehingga satu masih dalam proses pencarian. Pada tanggal 17 Desember 2015 te-lah diadakan penyerahan santunan secara langsung kepada ahli waris korban bertempat di Kantor Camat Batu Ampar, Padang Tikar.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Cabang JR Kalbar, H. Nasir Obed, Kanit Operasional Ineng SP Wahyuni, PJ Pelayanan

Agus Mariustam, Mobile Service Anton Wicaksono, dan PJ Samsat Kubu Raya, Juliansyah. Hadir pula perwakilan Dishub Kab. Kubu Raya, Bapak Camat Batu Ampar, Tokoh Masyarakat, Ketua Gapasdap dan para ahli waris korban atau yang mewakili. Adapun acara inti pada pertemuan ini adalah pemberian santunan secara simbolis, berupa penyerahan buku tabungan kepa-da 13 ahli waris korban.

Kepala Cabang, H. Nasir Obed mengatakan peristiwa ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak, khususnya para pengu-saha kapal penyebrangan agar mengutamakan keselamatan dan keamanan para penumpang. Dia menghimbau agar pengusaha kapal mentaati peraturan kese-lamatan dan juga pembayaran asuranasi karena peristiwa seperti ini dapat saja terjadi tanpa didu-ga-duga. (HJR/AC)

JR Kalbar Bayarkan Santunan13 Korban KM. Indo Kapuas VI

Kepala Cabang JR Kalbar, H. Nasir Obed dalam acara penyerahan santunan korban kecelakaan Kapal Longboat KM. Indo Kapuas VI.

FOTO: IST

JR Jambi Jalin MoU denganPolresta dan 11 Rumah Sakit

PT JASA RAHARJA (Persero) Cabang Jambi-Sumatera melakukan penandatanganan kerjasama (MoU), dengan Polresta Kota Jambi dan 11 Rumah Sakit di Kota-Jambi. Dengan kerja sama ini, masyarakat khususnya yang mengalami musibah kecelakaan lalu lintas, akan mendapatkan kemudahan untuk penanganan di rumah sakit.

Acara penandatanganan kerja sama ini difasilitasi oleh pihak Jasa Raharja. Kepala PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jambi Budhi H Samiyana, SE langsung membuka acara ini. Di antaranya dihadiri seluruh Direktur Rumah Sakit yang melakukan MoU, dan jajaran Polresta Kota Jambi. Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Jasa Raharja Jambi, Polresta Kota Jambi dan 11 Rumah Sakit Jambi dilakukan secara serentak. “Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan penanganan bagi para korban laka lantas dan meningkatkan pelayanan di rumah sakit,” ungkap Budhi H Samiyana pada cara penandatangan MoU (22/12/ 2015), di Jambi.

Kapolresta Jambi, Bernard Sibarani, SIK, MSi menjelaskan, penandatanganan sejalan dengan upaya pihaknya kepolisian untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat, terutama korban laka

lantas untuk segera diarahkan ke ruma sakit yang telah melakukan kerja sama agar bisa cepat ditangani. Selain itu juga mengurangi sikap enggan dari masyarakat untuk melaporkan kecelakaan yang dialami kepada pihak kepolisian. “Kepolisian memberikan kemudahan dalam laporan polisi, hal ini untuk penyelesaian santunan. Tentunya diringi dengan sikap masyarakat yang menataati tata tertib lalu lintas,”ujarnya.

Hal ini senada disampaikan oleh Budhi H Samiyana, selaku Kepala Cabang Jasa Raharja Jambi. Dikatakan, penandatanganan ini merupakan komitmen Jasa Raharjan untuk meningkatkan kerja sama dengan para mitra kerja, terutama untuk memudahkan dan mempercepat

penyelesaian santunan maupun penangan lebih cepat di rumah sakit bagi korban laka lantas. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir untuk dilayani secara prima di rumah sakit.

Sementra itu, Direktur Rumah Sakit Umum Abdul Manap, dr. H Maulana mewakili direktur rumah sakit lainya mengungkapkan apresiasi atas kerja sama ini. Sebagai salah satu pelayanan publik, pihak rumah sakit juga akan terus berupaya memberikan pelayanan prima bagi korban laka lantas ini, termasuk penanganan darurat. “Dengan kerja sama dengan rumah sakit dalam penanganan korban laka lantas. Masyarakat lebih dimudahkan dan tidak perlu mengeluarkan biaya langsung jika mengalami kecelakaan, ujarnya. (HJR/AC)

Penandatanganan kerjasama penanganan korban kecelakaan lalu lintas antara Jasa Raharja, dan Rumah Sakit di Kota-Jambi.

FOTO: IST

JR Jatim Hadiri Teleconference

Dirlantas Se Indonesia

Acara Teleconference Kakorlantas Polri dengan Dirlantas se-Indonesia.

FOTO: IST

Jasa Raharja Kerjasama dengan PT Taspen

PT Taspen merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi tugas untuk mengelola Program Asuransi Sosial yang terdiri dari

Program Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua (THT). Seperti diketahui, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015, Taspen tidak hanya memberikan jaminan terhadap Tunjangan Hari Tua (THT) para aparatur sipil negara, namun melalui peraturan tersebut, Taspen juga diberikan kewenangan untuk memberikan jaminan terhadap kecelakaan kerja dan kematian pesertanya.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi para peserta, PT Taspen menjalin kerja sama dengan Jasa Raharja, sebagai perusahaan BUMN yang mengemban amanah Undang-Undang 33 dan 34 untuk menangani asuransi sosial, yakni tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Lalu Lintas dan Angkutan Umum. Dengan kerja sama ini, masing-masing BUMN ini bisa bersinergi dalam mejalankan tugas agar bisa berjalan lebih baik. “Semua ini tentunya untuk kepentingan masyarakat dan rakyat Indonesia,” ujar Direktur Utama PT Jasa Raharja, Budi Setyarso saat

penandatanganan naskah kerjasama pada (17/12/ 2015) di Hotel Borobudur, Jakarta.

Naskah kerja sama -Memorandum of Understanding (MoU) tersebut ditandatangani langsung oleh Direktur Utama Jasa Raharja, Budi Setyarso, dan Dirut Taspen, Iqbal Latanro. Turut hadir dalam acara tersebut, antara lain Ketua BPJS Kesehatan, Fahmi Idris, dan Ketua Badan Kepegawaian Negara, Bima Haria Wibisana, serta sejumlah tamu undangan lainnya. Sementara, dari Jasa Raharja turut hadir seluruh jajaran Direksi dan sejumlah Kepala Divisi.

Sementara itu, Dirut PT Taspen, Iqbal Latanro menyampaikan ucapan terima kasih kepada Jasa Raharja yang telah bersedia untuk menjalin kerja sama ini. Menurutnya, untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat, koordinasi dan sinergi seperti ini memang menjadi bagian yang penting dilakukan. “Mudah-mudahan implementasi kerjasama ini bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.

PT Taspen (Persero) atau Tabungan dan Asuransi Pensiun adalah BUMN yang bergerak di bidang asuransi tabungan hari tua dan dana pensiun pegawai negeri sipil. Perusahaan ini dibentuk sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1969 tentang “Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Juda Pegawai”, yang selanjutnya juga memfasilitasi Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1992 tentang “Dana Pensiun”, serta Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tentang “Sistem Jaminan Sosial Nasional”.

Sedangkan PT Jasa Raharja (Persero) merupakan BUMN Melaksanakan Asuransi Kecelakaan penumpang alat angkutan umum dan asuransi tanggung jawab menurut hukum terhadap pihak ketiga sebagaimana diatur UU No. 33 dan 34 tahun 1964 berikut peraturan pelaksanaannya. Saat ini Jasa Raharja memiliki 28 kantor cabang, 61 kantor perwakilan dan 60 Kantor Pelayanan Jasa Raharja (KPJR), yang tersebar diseluruh Indonesia. (HJR/AC)

Guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, PT Jasa Raharja bersama kerjasama PT Taspen menandatangani perjanjian kerjasama tentang Pelayanan Program Jaminan Kecelakaan Lalu Lintas, bagi peserta Taspen.

Direktur Utama Jasa Raharja, Budi Setyarso, dan Dirut Taspen, Iqbal Latanro usai penandatanganan naskah kerja sama – Memorandum of Understanding (MoU).

FOTO: IST

Page 13: Transindo-114

EDISI NO. 114/TH IX / 1 - 31 JANUARI 2016

13 Trans Tokoh

MENTERI Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli (RR) berkeyakinan Poros Maritim yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jo-kowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) setahun yang lalu, kini sudah mulai kelihatan.

Dan, langkah menuju proses pembangunan poros maritim tersebut, pemerin-tah tentunya akan terus menggalakkannya. “Dalam lima tahun ke depan, Indonesia sudah bisa kem-bali ke jatidirinya sebagai negara maritim,” tegas RR penuh keyakinan.

Saat ini, lan-jutnya, saya meli-hat dan mera-sakan sudah ada kesadaran pada masyarakat Indonesia, kalau pemer-intah sedang mengem-bangkan bu-daya maritim. Menurut RR, membangun bu-daya maritim ini sangatlah penting

sebagai langkah awal memba-ngun poros maritim.

“Ada lima pilar utama dalam membangun poros

maritim. Saya katakan,

kelima pilar terse-but

sudah mulai

berjalan dan sudah kelihatan dalam satu tahun pemerin-tahan Jokowi- JK,” terang RR.

Terkait masalah mem-bangun budaya maritim, RR katakan, dengan menyadar-kan masyarakat kembali ke semboyan masa lalu. Yakni, di laut kita jaya dan nenek moyang kita adalah orang pelaut.

“Dengan membangkit-kan kesadaran dan semangat tersebut akan menjadi fonda-

si pembangunan poros mari-tim, baik di kawasan Indonesia

sendiri maupun untuk kawasan dunia,” pungkas RR. (TA/*)

BERKAITAN akan segera dimulainya proses pembangunan Bandara Internasional di Kulonprogo – Yogyakarta, anggota Komisi V DPR Yoseph Umarhadi berpesan agar pembangunan bandara ini harus membawa dampak positif bagi masyarakat.

Artinya, lanjut Yoseph, masyarakat harus mendapatkan ganti untung, bukan ganti rugi. “Ini artinya kehidupan mereka nantinya harus lebih baik. Untuk itu, masyarakat Kulonprogo harus dilibatkan,” tegas politikus PDIP ini.

Ia tegaskan lagi, mereka, masyarakat Kulonprogo jangan sampai hanya menjadi penonton saja. Karena itu, mereka juga harus dilibatkan dalam kemajuan Kulonprogo dan bisa menikmati dampak positif dari pembangunan ekonomi.

“Apakah karyawan Angkasa Pura, pedagang, pengusaha travel maupun usaha lainnya,” tuturnya.

Dia juga mengingatkan, yang tak kalah penting masyarakat Kulonprogo harus disiapkan mental, budaya, kesiapan secara sosial tradisi.

“Masyarakat Kulonprogo yang biasanya tradisional, tiba-tiba ada pembangunan modern. Maka, kesiapan mental terhadap

masuknya budaya modern harus dilakukan,”

katanya. (TA)

Yoseph Umarhadi:Masyarakat KulonprogoJangan Hanya Jadi Penonton

Rizal Ramli:

Poros MaritimLima Tahun Lagi

Dan, langkah menuju proses pembangunan poros maritim tersebut, pemerintah tentunya akan terus menggalakkannya. “Dalam lima tahun ke depan, Indonesia sudah bisa kembali ke jatidirinya sebagai negara maritim,” tegas RR penuh keyakinan.

Ia tegaskan lagi, mereka, masyarakat

Kulonprogo jangan sampai hanya menjadi penonton saja. Karena itu, mereka juga harus dilibatkan dalam kemajuan Kulonprogo dan bisa menikmati dampak positif dari pembangunan ekonomi.

MESKIPUN hampir setengah abad melanglang buana di blantika musik Indonesia, namun saat manggung baru-baru ini Bimbo sempat gemetaran tampil di depan para penggemarnya. Hal tersebut dikemukakan pentolan Bimbo, Samsudin D Hardjakusumah.

Ia mengaku gemetar saat tampil di hadapan penonton yang hadir dalam konser ‘Indonesia Menyanyi Bimbo’ di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, (17/12).

“Ini gemetaran. Maklum, saya dan tiga saudara saya sudah lama tidak konser di hadapan penonton,” aku lelaki yang

akrab disapa Sam

tersebut saat

membuka konser.Konser dibuka dengan lagu

yang menceritakan kehidupan biduan di ibukota, yakni ‘Balada Seorang Biduan’. Selanjutnya disusul dengan menyanyikan lagu secara medley ‘Romantika Hidup’ dan ‘Pacarku Manis’.

Sementara itu Acil mengatakan bahwa konser tersebut merupakan loncatan kecil menuju 2017. “Tahun 2017 merupakan 50 tahun kami berkarya. Kami berharap bisa sampai ke 50 tahun kami,” ucap Acil.

Selama 48 tahun berkarya, lagu-lagu grup bersaudara ini melekat di hati masyarakat dan telah familiar berbagai lapisan generasi. Lagu-lagu mereka beragam, ada yang menceritakan mengenai hal-hal jenaka sampai persoalan sosial.

Bimbo juga berbicara tentang ketuhanan dengan syair yang mendalam dan musik pop yang bisa didengarkan semua kalangan.

Bimbo merupakan grup band asal Bandung yang beranggotakan Sam, Darmawan Hardjakusumah (Acil), Jaka Hardjakusumah (Jaka), dan Iin Parlina (Iin).

Di konser itu dimeriahkan sejumlah kalangan lintas generasi, antara lain Vina Panduwinata, Sandhy Sondoro, Maya Hasan, Candil. Juga tampil pendatang

baru seperti Farman Purnawa, Ghaitsa Kenang, Dita The Voice dan Andrea Miranda yang menyanyikan sejumlah lagu hits Bimbo. (TA/*)

Di akhir tahun 2015, Maria Harfanti telah memberikan kado indah kepada bangsa ini. Apa itu? Maria sukses meraih gelar second runner up atau

peringkat ketiga dalam kontes kecantikan Miss World 2015 di Beauty Crown Grand Tree Hotel, Sanya, Tiongkok.

Perempuan cantik kelahiran Jakarta 20 Januari 1992 itu, Sabtu (19/12) malam waktu setempat, wakil Indonesia di ajang pemilihan ratu dunia tersebut dinobatkan menjadi pemenang runner up kedua. Ia tepat berada di bawah Miss Rusia Sofia Nikitchuk (22) di posisi runner up pertama.

Sementara finalis asal Spanyol Mirela Lalaguna Royo terpilih sebagai Miss World 2015. Seperti diketahui sebelum maju di panggung Miss World, Maria terpilih sebagai Miss Indonesia 2015 pada Februari lalu.

Kesuksesan Maria ini merupakan sejarah dan prestasi tersendiri bagi Indonesia sepanjang event Miss World. Keberhasilannya telah membuktikan kepada dunia kalau Indonesia itu memiliki wanita-wanita yang berkualitas.

Terpilihnya Maria bukan tanpa alasan. Karena ia mampu menunjukkan kecantikan tidak hanya terpancar dari fisik saja, tetapi juga dari dalam hati dan pikiran. Termasuk keinginannya untuk membuat perbedaan dunia.

“Aku ingin menjangkau masyarakat luas dan berbagi segala sesuatu yang kita mil;iki kepada orang-orang di sekitar kita. Kita ini diciptakan di dunia bukan hanya untuk menikmati hidup, tapi juga membuat

perbedaan,” ujar wanita yang mahir memainkan piano, menari dan menyanyi ini.

Dia tidak hanya cerdas, tapi juga memiliki jiwa sosial yang tinggi. Maria pernah menjadi peserta dalam sebuah program pertukaran pelajar internasional pada 2012 dan menjadi tenaga pendidik bagi anak-anak tidak mampu di Provinsi Guizhou, Tiongkak.

Tak hanya itu, ia juga memenangkan tantangan Beauty With A Purpose yang dicanangkan Miss World dengan membuat program penyediaan toilet dan air bersih bagi warga di Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Jawa Barat.

“Saya memilih lokasi tersebut karena desa itu begitu gersang dan tingkat sanitasinya sangat buruk. Proyek sanitasi dan air bersih tersebut terdiri atas tiga poin. Diantaranya, pengadaan sumber air bersih dan penjernihan air, instalasi mandi cuci kakus (MCK), serta penyuluhan gaya hidup sehat,” tutur mahasiswa Pasca sarjana UI Jurusan Magister Manajemen ini.

Selanjutnya, dara cantik yang dipercaya jadi Asisten Dosen ini bertekad akan menjadi pribadi yang berintegrasi dan berkontribusi bagi masyarakat. “Saya juga akan mempromosikan penggunaan produk lokal dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia ke dunia luar,” pungkasnya. (TA/*)

GemetaranBimbo Maria Harfanti

Beri HadiahIstimewa Indonesia

Page 14: Transindo-114

Trans KA14 EDISI NO. 114/TH IX / 1 - 31 JANUARI 2016

DANANG Romadhoni kini dapat bernafas lega. Asisten masinis Kereta Api Progo jurusan Stasiun Lempuyangan Stasiun Pasar Senen yang menjadi korban aksi pelemparan ini bakal mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit di Jakarta. “Di sana ada rumah sakit khusus mata. Semua kemungkinan akan kami tempuh dan akan kita bayar semuanya,” terang Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro kala mengunjungi Danang di kediamannya yang terletak di Dusun Jambean, Triwidadi, Pajangan, Bantul, Jumat (13/11).

Edi juga akan menjamin keberlangsungan karir Danang di PT KAI. PT KAI akan terus menggunakan jasa lulusan SMKN 3 Kota Jogja ini. Namun demikian, Edi meminta Danang untuk istirahat sementara waktu agar fokus menjalani perawatan. “Pegawai PT KAI yang ada 25 ribu orang semuanya mendoakan mas Danang,” ucapnya.

Ngatimin, ayah Danang, mengapresiasi langkah PT KAI yang berencana memberikan perawatan gratis kepada anak sulungnya. Juga rencana PT KAI yang tetap akan mempertahankan Danang

sebagai karyawan. “Setelah mendengar ada pelemparan, ibunya nggak doyan makan berhari-hari,” tuturnya.

Sebagai Direktur Utama PT KAI, Edi turut prihatin dengan aksi pelemparan yang dilakukan orang tak bertanggungjawab. Selain masinis dan asisten masinis, aksi pelemparan kereta api juga dapat membahayakan para penumpang. Karena itu, Edi berharap aksi pelemparan yang memakan korban asisten masinis ini merupakan yang terakhir. ”Jangan sampai terjadi lagi karena ini sangat merugikan,” tandasnya. (PR KAI)

Dirut KAI Edi Sukmoro saat mengunjungi Danang Romadhoni di kediamannya, Bantul, Yogyakarta, (13/11).

FOTO: PR KAI

Kami Semua Mendoakan Mas Danang

MEDAN (25/11), Kementerian BUMN menginisiasi Program Siswa Mengenal Nusantara yang pelaksa-naannya dilakukan oleh PT KAI, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), dan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara dan Dinas Pendidikan Sumatera Utara.

Acara seleksi dibuka oleh VP Divre 1 SU Saridal pada 23 November 2015 di Hotel Grand Antares Medan. Program Seleksi Pertukaran Siswa SMA Mengenal Nusantara Tahun 2015 berlangsung selama 3 hari, 23-25 No-

vember yang diikuti 37 siswa dari Per-wakilan Kabupaten/Kota Se-Sumatera Utara. Tahapan seleksi meliputi tahap seleksi administrasi, tes tertulis, dan tes wawancara. Dari hasil penyeleksian dari tahap awal sampai akhir, terdapat 17 siswa terbaik yang lulus sebagai Siswa Pertukaran yang akan diberangkatkan ke Sulawesi Selatan.

Tujuan acara tersebut adalah untuk menanamkan rasa bangga sebagai bangsa yang memiliki keragaman kekayaan nusantara serta mengenal-kan kepada siswa agar mempunyai wa-wasan yang luas tentang pengetahuan kebangsaan dan kedaerahan. (PR KAI)

17 siswa yang terpilih pada Program Siswa Mengenal Nusantara.FOTO: PR KAI

Seleksi Siswa Mengenal Nusantara Tahun 2015

SEBANYAK 37 anggota komunitas pecinta KA (Rail Fans) Spoorlimo melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan peron dan taman Stasiun Karanggandul, Minggu (22/11). Kegiatan yang sudah kesekian kalinya ini ditunjukan oleh Spoorlimo sebagai bentuk kecintaannya terhadap kereta api dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat.

Kegiatan ini dilakukan pada hari Minggu karena hari merupakan hari libur sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar di Sekolah. “Kerja bakti kali ini merupakan agenda rutin yang sebelumnya telah dilakukan,” ujar salah seorang peserta Septi Indah Kusuma.

Selain ini, Spoorlimo juga telah melakukan kegiatan lainnya seperti sosialisasi pelintasan sebidang di PJL360 Purwokerto dan Posko Angkutan Lebaran tahun 2015 di Stasiun Purwokerto.

Seringnya Spoorlimo melalukan kegiatan yang bersentuhan langsung dengan KAI, diharapkan komunitas RF Spoorlimo bisa memiliki pengetahuan yang lebih dan kegiatan yang positif sehingga menjadikan komunitas yang berkualitas. Dalam kegiatan kerja bakti kali ini, Spoorlimo juga melakukan pengecatan miniatur KA yang berada di Taman Stasiun Karanggandul.

(PR KAI)

Komunitas Spoorlimo foto bersama usai kerja bakti di Stasiun Karanggandul.FOTO: PR KAI

Kerja Bakti Spoorlimodi Stasiun Karanggandul

Pemberian Bantuan Tanggap DaruratDALAM rangka

meningkatkan citra perusahaan dan menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya, pada Selasa (2/12), Divre 3 Sumsel menyalurkan bantuan CSR berupa barang-barang keperluan tanggap darurat ke wilayah Ogan Ilir (OI) dan Ogan Komerling Ilir (OKI). Wilayah tersebut merupakan daerah bencana alam, berupa kebakaran lahan di musim kemarau dan bencana banjir apabila musim penghujan datang.

Rombongan bantuan tanggap bencana bagi OI dan OKI dilepas langsung oleh EVP Divre 3 Yusren di halaman kantor Divre 3 SS. Selanjutnya, bantuan tersebut diserahkan kepada Kepala Dinas Sosial OI dan OKI untuk didistribusikan bagi masyarakat yang membutuhkan. Dalam sambutannya, EVP Divre 3 SS berpesan agar barang-barang bantuan tanggap bencana ini bisa digunakan serta dimanfaatkan langsung oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

Barang-barang bantuan tanggap bencana ini diantaranya 5 buah tenda kompi, 10 tandu,

25 velbet, 100 kotak susu formula bayi, 100 kotak susu formula anak, obat-obatan, vitamin, 5.000 buah masker, 100 kaleng oksigen, dan 4 tabung oksigen tabung ukuran 2 m³.

Pemberian bantuan ini diharapkan bisa menjalin tali silaturahmi dan komunikasi yang harmonis antara pihak Divre 3 Sumsel dengan masyarakat

dan Pemda di sekitar Sumatera Selatan. Dengan begitu, dukungan dari para stakeholders di wilayah Sumsel ini bagi perkembangan dan kemajuan perkeretaapian dapat terwujud dengan baik, dimana Divre 3 sedang melakukan berbagai program pengembangan secara progresif baik dari sarana maupun prasarana. (PR KAI)

Para petugas Divre 3 menyiapkan bantuan CSR berupa paket tanggap bencana untuk wilayah OI dan OKI.

FOTO: PR KAI

SEBAGAI upaya membangkitkan kesadaran bersama pentingnya keselamatan yang menjadi tanggung jawab seluruh unit baik unit operasi maupun non operasi, unit teknis maupun non teknis, Daop 3 Cirebon melakukan Gerakan Peduli Keselamatan (Gapeka). Kegiatan ini dilaksanakan untuk memastikan SOP keselamatan KA dilaksanakan dengan benar di lintas wilayah Daop 3 Cirebon. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh VP dan DVP Daop 3, dan diikuti oleh 75 hingga 100 personil yang terdiri dari pegawai kantor Daop, Dipo, Stasiun, Polsuska, tim regu JJ, dan Sintelis.

Kegiatan Gapeka tersebut meliputi perbaikan wesel, kebersihan wesel, pemopokan mastik, dan vangrel, cek peralatan persinyalan, K3 jembatan, merapikan balas di emplasemen, K3 di lingkungan stasiun, dan perbaikan pagar stasiun/sterilisasi. Selama November 2015, Gapeka telah dilaksanakan di lima stasiun diantaranya Stasiun Pegaden Baru, Stasiun Terisi, Stasiun Kertasemaya,

Stasiun Arjawinangun, dan Stasiun Cirebon. Kegiatan ini akan menjadi agenda rutin sebagai upaya konsistensi meningkatkan kualitas keselamatan perjalanan KA di wilayah Daop 3 Cirebon.

Dalam arahannya, VP Daop 3 Suparno menyampaikan pentingnya menindaklanjuti dan menyelesaikan berbagai temuan di wilayah Daop 3 Cirebon. Terkait

keselamatan, pegawai wajib bekerja sesuai petunjuk pelaksana pekerjaan (SOP), PD, dan regulasi yang berlaku. “Keselamatan merupakan nyawa perusahaan dan pendapatan merupakan darahnya, untuk itu tanggung jawab keselamatan mutlak tanggung jawab bersama bukan hanya bagian operasional saja,” ujarnya. (PR KAI)

Gerakan Peduli Keselamatan (GAPEKA)

Tim Gapeka melakukan perbaikan track, perawatan wesel, serta pengencangan baut, di Stasiun Pegadenbaru.

FOTO: PR KAI

Page 15: Transindo-114

Trans KA 15 EDISI NO. 114/TH IX / 1 - 31 JANUARI 2016

DALAM rangka penertiban aset di wilayah Daop 4 semarang, Rabu (18/11), Tim Penertiban Aset Daop 4 yang dipimpin langsung oleh SM Aset Daop 4, Eman Sulaeman berhasil menertibkan aset dengan luas 775,5 m2 eks SPBU Bensin Biru yang berlokasi di jl. Perintis kemerdekaan, Kelurahan Srondol Wetan Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.

PT Bensin Biru secara resmi menyewa di lahan milik KAI tersebut dari tahun 1998 sampai dengan 2001. Karena tidak ada niat kontrak untuk meneruskan, bangunan tersebut dari tahun 2001 sampai sekarang terbengkalai dan tidak ada aktivitas komersial.

Eman Sulaeman mengatakan, lahan tersebut memang bagian dari 27 juta m2 luas aset operasi dan non operasi yang dimiliki Daop 4. “Lahan di banyumanik ini termasuk kategori lahan non operasi yang bisa difungsikan sebagai lahan komersial oleh siapapun yang menyewa,” imbuhnya. Diharapkan dengan adanya penertiban ini dapat menunjang pendapatan dari sektor aset di wilayah Daop 4 Semarang.

Pembongkaran serupa juga telah dilakukan di wilayah kudus dengan luas 900 m2 pada hari Senin (16/11). Rencananya akan disusul penertiban di wilayah Pati dengan luas 210 m2.

(PR KAI)

ANTUSIASME masyarakat akan transportasi umum yang aman dan nyaman direspon secara positif oleh PT KAI dengan

mengoperasikan KA Kertajaya rangkaian panjang relasi Surabaya Pasarturi-Jakarta Pasarsenen. Di hari pertama beroperasi, Minggu

(6/12), dari 1.484 tempat duduk yang tersedia, terjual 1.249 atau seat load factor mencapai 83%.

EVP Daop 8 Surabaya Wiwik Widayanti pada peluncuran KA Kertajaya rangkaian panjang di Stasiun Pasarturi, mengatakan bahwa okupansi yang tinggi ini merupakan awal yang baik dan semoga kedepan akan tetap optimal. “Jumlah rangkaian yang panjang ini (total SF 14 kereta) dimaksudkan untuk mengoptimalkan daya tarik lokomotif. Kekuatan Lokomotif CC 206 mampu menarik 20 rangkaian kereta penumpang dan 30 gerbong barang,” tambah EVP perempuan pertama di Daop 8 ini.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Seksi Perkeretaapian Dinas Perhubungan Jawa Timur Luhur Pribadi mengatakan, dengan diluncurkannya KA baru ini, masyarakat akan mempunyai banyak pilihan ketika akan bepergian. Tak hanya itu, diharapkan juga dapat mengurangi kemacetan di jalan raya, terutama lintas Pantura, khususnya pada liburan akhir tahun ini. (PR KAI)

MULAI 30 November hingga 10 Desember 2015, Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) mendapatkan pelatihan pemantapan dan peningkatan pengetahuan serta kemampuan dasar kemiliteran. Pelatihan kali ini dilakukan di tempat khusus yaitu di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Khusus (Pusdiklat Passus), Kopassus, Batujajar, Jawa Barat, tempat pelatihan Korps Baret Merah TNI AD. Polsuska akan mendapatkan pelatihan yang bermanfaat dari para pelatih-pelatih khusus yang mencetak Pasukan Elit TNI AD. Bahkan untuk kalangan internal TNI AD sendiri, masuk ke tempat pelatihan ini hanya bagi orang-orang terpilih dan sudah diseleksi sangat ketat.

“Tidak semua orang bisa menginjakkan kakinya di sini,” ujar Komandan Pusdiklat Passus Kopassus, Kol. Inf. M. Fadjar, MPICT saat membuka pelatihan pemantapan ini, Selasa (1/12). Senada dengan Komandan Pusdiklat Passus, Direktur Keselamatan dan Keamanan KAI, A. Herlianto menyatakan bahwa hanya orang-orang tertentu yang dapat masuk dan berlatih disini, karena Pusdiklat Passus Kopassus hanya

diperuntukkan bagi orang-orang pilihan. Untuk itu, Herlianto meminta kepada semua Polsuska peserta pelatihan agar memanfaatkan waktu sebaik-baiknya selama masa pemantapan. Polsuska juga diharapkan dapat menyerap semua materi yang diberikan oleh pelatih maupun pemateri. Sehingga bisa didapatkan Polsuska yang lebih profesional dan bisa lebih melayani pengguna jasa kereta api.

“Tantangan perusahaan di depan semakin berat. Tuntutan dan permintaan dari penumpang terus-menerus meningkat. Kebutuhan mereka akan kenyamanan dan keamanan harus kita berikan dan tingkatkan,” tegas Herlianto kepada 100 polsuska peserta pelatihan usai upacara pembukaan. Dilanjutkannya, pelatihan ini ditujukan untuk membentuk mental dan fisik Polsuska yang menjadi lebih tangguh dan bisa menjawab semua tantangan yang diberikan perusahaan. “Tunjukkan bahwa kalian mampu dan siap. Bentuk mental dan pribadi kalian. Manfaatkan kesempatan berlatih di sini dan ketika kalian keluar dari Pusdiklat Passus ini, kalian harus bisa berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya,” tutup Herlianto. (PR KAI)

Dalam rangka kunjungan kerja di wilayah Semarang, Minggu (22/11), Menteri BUMN Rini Soemarno

melakukan kunjungan didampingi Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro, Direktur Aset Tanah dan Bangunan KAI Eddi Hariyadi, EVP Unit Station Maintenance, Preservation and Architecture Conservation, Maintenance, and Arcitecture Liela Ubaidi, serta EVP Daop 4 Semarang R. Windar Prihadi Adji.

Pada kunjungannya, Rini memeriksa langsung hasil pemugaran gedung bersejarah yang juga merupakan icon Kota Semarang. Gedung Lawang Sewu ini merupakan bangunan gedung bekas/eks Kantor Pusat Perusahaan Kereta Api Swasta pertama di Pulau Jawa yaitu Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) yang dibangun pada tahun 1904 - 1907. Rini saat itu juga berkenan melihat kemegahan setiap sudut dan ruangan gedung bersejarah peninggalan kolonial Belanda yang hingga kini masih megah dan kokoh. Rini kagum dan mengapresiasi akan keindahan Gedung Lawang Sewu yang telah disulap menjadi asri, bersih dan original. Selama mendampingi Rini, Edi menjelaskan bahan material yang digunakan untuk pemugaran berkualitas baik dan tenaga yang mengerjakan pun sudah

bersertifikat sehingga hasilnya dapat memberi nilai tambah yang tinggi bagi bangunan gedung peninggalan arsitektur Belanda itu.

Setelah berkeliling Gedung Lawang Sewu, Rini beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju Museum Ambarawa. Museum Ambarawa merupakan museum KA terbesar se-Asia Tenggara dan di dalamnya terdapat koleksi lokomotif dan koleksi barang-barang peninggalan sejarah perkeretaapian lainnya. Selain itu juga tersedia paket perjalanan wisata kereta api vintage yaitu Kereta Wisata dari

Ambarawa – Tuntang dengan menggunakan kereta kayu yang dapat ditarik lokomotif uap dan lokomotif Diesel.

Setibanya di Museum Ambarawa, lagi-lagi Rini terkesan ketika mengetahui koleksi dan kebersihan museum. Seketika itu, ia memberikan apresiasi sangat baik kepada KAI yang mampu mempertahankan, mengelola dan melestarikan aset bersejarah perkeretaapian Indonesia. Bahkan gedung bersejarah itu mampu memberikan kontribusi pendapatan bagi KAI.

“Pendapatan yang dihasikan dari kunjungan ke Gedung Lawang Sewu juga terbilang besar yang dapat menopang target pendapatan Daop 4 Semarang,” tambah Edi menjelaskan. Diakhir kunjungan, Rini berpesan kepada KAI beserta jajaran untuk terus melestarikan dan merawat bangunan-bangunan bersejarah lain yang ada di lingkungan KAI, karena merupakan warisan leluhur dan sebagai aset negara. Selama berada di Museum KA Ambarawa, Rini juga melakukan perjalanan wisata menggunakan kereta wisata reguler yang ditarik Lokomotif Diesel seri D30124 dari Ambarawa menuju Tuntang.

(PR KAI)

Penertiban aset di eks SPBU Bensin Biru Banyumanik, Semarang.FOTO: PR KAI

Selamatkan Aset,Daop 4 Tertibkan Bangunan

Polsuska menerima latihan fisik dari pelatih Kopassus.FOTO: PR KAI

100 Polsuska Ikuti Pelatihandi Pusdiklat Kopassus Batujajar

EVP Daop 8 Wiwik Widayanti menyapa penumpang KA Kertajaya rangkaian panjang di hari pertama beroperasi.

FOTO: PR KAI

Kertajaya Rangkaian PanjangAngkut 1.249 Penumpang

Menteri BUMN Apresiasi Gedung Bersejarah Milik KAI

EVP Unit Station Maintenance, Preservation and Architecture Conservation, Maintenance, and Arcitecture Liela Ubaidi memberikan penjelasan setiap sudut bangunan Lawang Sewu dan Museum Ambarawa.

Menteri BUMN foto bersama jajaran KAI di salah satu sudut bangunan Lawang Sewu.FOTO: PR KAI

Page 16: Transindo-114

Trans Asuransi16 EDISI NO. 114/TH IX / 1 - 31 JANUARI 2016

Antar Moda

Dalam industri penerbangan, jangan anggap enteng setiap tindakan yang membahayakan keamanan

maupun keselamatan penerbangan, karena ada sanksi pidana yang siap menjerat. Kementerian Perhubungan menyikapi setiap aksi pelanggaran terhadap Undang-undang Penerbangan yang dapat membahayakan keamanan maupun keselamatan penerbangan dengan sangat serius.

Masih ingat dengan tersangka “MSA”? Pada 7 April 2015 lalu,

pemuda ini menyusup masuk ke ruang roda utama pendaratan (main wheel well gear) pesawat Garuda Indonesia rute Pekanbaru-Jakarta. Perbuatannya ini jelas melanggar Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan karena membahayakan penerbangan yang berdampak pada keselamatan pesawat, penumpang maupun dirinya sendiri.

Dalam Pasal 435 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan disebutkan bahwa setiap orang yang masuk ke dalam pesawat udara secara tidak sah dapat dikenakan pidana penjara paling lama 1 tahun atau denda paling banyak Rp 500 juta. Pasal ini terkait dengan pasal 421 ayat (1) yang menyebutkan bahwa setiap orang yang berada di daerah tertentu di bandara tanpa memperoleh izin dari otoritas

bandara dapat dikenakan pidana penjara paling lama satu tahun atau denda paling banyak Rp 100 juta.

Menindaklanjuti pelanggaran tersebut, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Penerbangan Sipil Kementerian Perhubungan selaku pihak yang memiliki otoritas untuk menyidik setiap tindak pidana penerbangan sipil telah melakukan

serangkaian penyidikan terhadap pelanggaran yang dilakukan “MSA”.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata mengatakan selain melakukan olah TKP dan menyita barang bukti, PPNS Penerbangan Sipil Kementerian Perhubungan juga meminta keterangan terhadap 18 orang saksi serta 3 orang Ahli. “Hasilnya berkas perkara telah dinyatakan lengkap oleh Jaksa Penuntut Umum,” ucap Barata.

Sebagai tindak lanjutnya, pada 15 Desember 2015 PPNS Penerbangan Sipil Kementerian Perhubungan telah menyerahkan tersangka “MSA” berikut barang bukti kepada Kejaksaan Negeri Pekanbaru, Riau melalui Jampidum Kejaksaan Agung Jakarta. Kini “MSA”

pun menghadapi ancaman pidana sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.

Ancaman pidana juga tengah dihadapi oleh tersangka “NJ”

dan “DW”, yang menerbangkan pesawat tanpa lisensi di Bandara Radin Inten II, Lampung. Pesawat yang digunakan pun tidak dilengkapi sertifikat kelaikudaraan.

Barata berujar, perbuatan tersebut membahayakan nyawa tersangka serta keselamatan penerbangan secara umum, terutama bagi masyarakat yang wilayah tinggalnya dilalui pesawat tersebut. Kedua tersangka beserta barang bukti juga telah

diserahkan oleh PPNS Penerbangan Sipil Kementerian Perhubungan ke Kejaksaan Negeri Bandar Lampung, dan karena ancaman hukuman untuk tindak pidana ini adalah 5 tahun, kedua tersangka ditahan sambil menunggu proses persidangan.

PPNS Penerbangan Sipil Kementerian Perhubungan berada di bawah koordinasi dan pengawasan Penyidik Polisi Negara Republik Indonesia serta memiliki ranah kerja di seluruh wilayah Indonesia. Penyidikan yang dilakukan oleh PPNS Penerbangan Sipil Kementerian Perhubungan merupakan proses awal untuk menegakkan hukum penerbangan dalam rangka mendukung fokus kerja dari Kementerian

Perhubungan. Barata menegaskan, personil

PPNS Penerbangan Sipil Kementerian Perhubungan tidak pernah pandang bulu dalam melaksanakan tugasnya. Dalam perkara pemblokiran landas pacu (runway) di Bandara Soa Bajawa, Nusa Tenggara Timur yang dilakukan oleh 21 orang Satpol PP Kabupaten Ngada pada 2013 lalu, termasuk 2 Pejabat Satpol PP Kabupaten Ngada yang menyuruh melakukan (menganjurkan) pemblokiran, PPNS Penerbangan Sipil Kementerian Perhubungan juga melakukan penyidikan hingga akhirnya telah ada putusan pengadilan bagi para tersangka pada Juni 2015.

Penyidikan Terus BerlangsungSaat ini PPNS Penerbangan

Sipil Kementerian Perhubungan juga tengah melakukan penyidikan terhadap dua orang penumpang (salah satunya warga negara asing) yang merokok di kamar mandi (lavatory) pesawat udara saat penerbangan. Serta seorang personel penerbangan yang merokok di kokpit pesawat udara saat kegiatan membongkar dan memuat barang (loading and unloading).

Penyidikan tindak pidana penerbangan juga tengah dilakukan oleh PPNS Penerbangan Sipil Kementerian Perhubungan terhadap calon penumpang yang bercanda dengan mengaku membawa bom saat dilakukan pemeriksaan di bandara maupun di dalam pesawat udara. Sanksi sesuai dengan Pasal 437 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan yakni hukuman penjara dari satu tahun sampai 15 tahun bagi setiap orang yang menyampaikan informasi palsu yang membahayakan keselamatan penerbangan. (BI)

Kemenhub AkanBerikan Sanksi Tegas

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata mengatakan selain melakukan olah TKP dan menyita barang bukti, PPNS Penerbangan Sipil Kementerian Perhubungan juga meminta keterangan terhadap 18 orang saksi serta 3 orang Ahli. “Hasilnya berkas perkara telah dinyatakan lengkap oleh Jaksa Penuntut Umum,” ucap Barata.

Dalam hukum sebab akibat atau klausul, setiap prilaku atau perbuatan ada implikasinya. Untuk itu sebelum melakukan sesuatu maka harus dipikirkan matang-matang akibatnya.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata.

FOTO: IST

ENAM PENYIDIKANYANG SAAT INI DILAKUKANPPNS PENERBANGAN SIPIL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN ADALAH:

Pelaku “IRY” pada penerbangan Batik Air ID 6870 Rute CGK-PLM registrasi PK-LBV (29 April 2015);Pelaku “NA” pada penerbangan Lion Air JT353 Rute PDG-CGK registrasi PK-LGL (1 Mei 2015);Pelaku “SMS” pada penerbangan Lion Air JT973 Rute BTH-KNO registrasi PK-LGM (4 Mei 2015);Pelaku “SR” pada penerbangan Lion Air JT379 Rute BTH-KNO registrasi PK-LFW (7 Mei 2015);Pelaku “BP” pada penerbangan Lion Air JT330 Rute CGK-PLM registrasi PK-LGT (13 Mei 2015);Calon penumpang pesawat udara Citilink di SCP terminal keberangkatan domestik bandara Kualanamu dengan inisial “FJZ” (30 September 2015).

v

v

v

v

v

v

BELUM lama ini PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) mengenai penyelenggaraan kereta api bandara. MOU tersebut diselenggarakan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa bandara.

MOU tersebut ditandatangani oleh President Directore Angkasa Pura I Sulistyo Wimbo Hardjito dan Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro di dalam sebuah kereta api khusus yakni Kereta Rail One Wijaya Kusuma, dalam perjalanan dari Stasiun Tugu Yogyakarta menuju Stasiun Wojo Purworejo.

Penandatanganan MOU tersebut disaksikan oleh Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pontas Tambunan.

“Angkasa Pura I sebagai pengelola bandar udara menggandeng PT KAI untuk membangun fasilitas kereta api di bandara-bandara yang kami kelola,” kata Wimbo. (TA/*)

Penyelenggaraan Kereta ApiDi Empat Bandara

DIREKTUR Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan bahwa pemerintah berencana membatasi usia mobil yang mengaspal di kota-kota besar, maksimal 20 tahun.

“Adanya rencana ini, maka pemerintah akan menyusun regulasi atau payung hukum guna melegalkan rencana tersebut,” kata Putu.

Diungkapkan Putu, rencana dari pembatasan usia mobil ini bertujuan untuk meningkatkan geliat industri agar ada terobosan dan pengembangan mobil baru. Adapun mobil lama bisa diolah alias didaur ulang.

Ditambahkan, pembatasan usia mobil di Indonesia belum tentu bisa diberlakukan dalam waktu ini. Mengapa? Sebab menurut Putu, pemerintah baru akan menindaklanjuti rencana ini pada tahun 2016.

“Belum lagi, rencana aturan ini harus dibahas di lintas kementerian. Sebab, aturan pembatasan usia mobil nantinya ada di bawah Kementerian Perhubungan,” tuturnya.

Pilihan pembatasan umur mobil maksimal 20 tahun ini cukup ideal di Indonesia ketimbang usia 10 tahun seperti di Singapura. “Pembatasan usia mobil sudah berlaku di beberapa negara, ini sudah menjadi tren dunia,” kata Putu.

Menurutnya, dari sudut industri, tak hanya industri otomotif yang untung atas rencana itu. Ia katakan, industri bahan baku baja juga menyambut positif rencana ini karena mendapatkan bahan baku yang diolah lagi. Jika tak ada kebijakan ini, maka Indonesia bisa kotor karena banyaknya mobil tua.

Ia terangkan, ada beberapa negara yang menerapkan aturan ini, antara lain Jepang, Amerika Serikat dan Singapura. Seperti diketahui bersama, di Indonesia mobil usia 49 tahun masih mengaspal di jalan raya. Seharusnya mobil itu bayar pajak lebih mahal.

Dikesempatan lain, Wakil Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gakindo) membenarkan adanya rencana pemerintah tersebut. Dan, pihaknya juga telah membahas wacana ini.

Ditambahkan, pembatasan usia mobil setidaknya bisa mengurangi polusi dan menurunkan tingkat kecelakaan karena standar safety mobil tua yang turun. Diakuinya, ini merupakan kebijakan bermanfaat. (TA/*)

Usia Mobil Bakal Dibatasi

Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan.

FOTO: IST

Page 17: Transindo-114

Trans AsuransiTrans Bisnis 17 EDISI NO. 114/TH IX / 1 - 31 JANUARI 2016

Antar Moda

Waktu liburan yang cukup panjang - ada liburan Maulid Nabi Muhammad dan Natal

sehingga masyrakat banyak yang berlibur ke kampung halamannya. Mobilisasi masyarakat yang serentak itu menimbulkan kemacetan di sejumlah ruas tol.

Jumlah kendaraan yang melintasi tol meningkat signifikan sehingga terjadi penumpukan di pintu tol. Kemacetan lalu lintas terjadi dari Jakarta menuju arah timur atau daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kemacetan terpadat terjadi di Tol Cikampek namun berdampak ke wilayah Bekasi dan ruas tol di wilayah Jakarta.

Kemacetan yang semakin parah membuat pemerintah memutuskan untuk menutup sejumlah ruas jalan tol Jakarta. Hal itu untuk mengantisipasi semakin parahnya tingkat kemacetan.

Kemacetan yang semakin parah membuat pemerintah memutuskan untuk menutup sejumlah ruas jalan tol Jakarta. Hal itu untuk mengantisipasi semakin parahnya tingkat kemacetan.

Berdasarkan analisa Polda Metro Jaya, kemacetan parah yang terjadi

mulai Kamis 24 Desember itu dipicu keberadaan rest area di jalan tol. Banyaknya kendaraan yang keluar masuk rest area menghambat arus kendaraan sehingga terjadi kemacetan lalu lintas. Selain itu, kemacetan juga terjadi karena perlambatan saat pembayaran di pintu tol dan kendaraan yang berhenti di bahu jalan.

Kemacetan parah di libur

Natal itu menggugah nurani Djoko Sasono, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Djoko mengeluarkan keputusan yang mengejutkan yakni mengundurkan diri dari jabatannya. Hal ini diungkapkannya secara tiba-tiba saat menghadiri konferensi pers dengan Kakorlantas Polri Irjen Condro Kirono di Kantor Kementerian Perhubungan, Sabtu 26 Desember.

Di akhir berlangsungnya konferensi pers, Djoko memotong pembicaraan dan menyatakan bahwa dirinya hengkang dari jabatan yang ia pegang selama ini. Djoko merasa kemacetan parah yang terjadi sejak Rabu 22 Desember malam di sejumlah ruas tol menjadi tanggung jawab dirinya.

“Saya bertanggungjawab atas kemacetan kemarin, oleh sebab itu saya berhenti jadi Dirjen Perhubungan Darat,” kata Djoko.

Sontak pernyataan Djoko membuat heboh orang yang berada

di ruangan tersebut. “Ini saya baru mau bilang (Jonan). Besok atau Senin mungkin saya layangkan surat resmi pengunduran diri,” ucap Djoko.

Djoko menambahkan, ia melakukan hal ini dengan kesadaran pribadi dan tanpa ada tekanan dari pihak manapun. Ia mengatakan dia layak mundur karena tak bisa atasi kemacetan.

Kementerian Perhubungan langsung merespon pengunduran diri Dirjen Perhubungan Darat, Djoko Sasono. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub JA Barata dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, Kemenhub mendapat informasi dari media tentang pernyataan berhentinya Djoko Sasono dari jabatan Direktur Jederal Perhubungan Darat. Menurut Barata, keputusan itu merupakan hak pribadi dan Kemenhub menghargai keputusan tersebut.

Kemenhub akan tetap berkoordinasi dengan Korlantas Mabes Polri dan para pemangku

kepentingan lainnya, untuk mengurangi kemacetan akibat padatnya arus lalu lintas pada musim liburan Natal dan tahun baru kali ini. Kemenhub berharap Korlantas untuk lebih siap melakukan rekayasa lalu lintas pada arus puncak.

“Kemenhub juga berharap operator jalan tol untuk pengaturan di gerbang tol yang lebih efektif,” ucap Barata. (BI)

KESELAMATAN menjadi faktor penting bagi industri transportasi. Untuk mendorong peningkatan keselamatan transportasi yang berkesinambungan dan menjadikan faktor keselamatan sebagai tolak ukur kualitas pelayanan sektor transportasi, Kementerian Perhubungan menganugerahi Transportation Safety Award (TSA) Tahun 2015.

Penganugerahan Transportation Safety Award TSA diberikan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan bertempat di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat pada Selasa (22/12). Penilaian TSA dilakukan oleh Konsultan Independen dan diharapkan dapat memacu seluruh operator pengguna dalam meningkatkan keselamatan dan keamanan penyelenggaraan pelayanan jasa transportasi sesuai dengan fokus dan kebijakan Kemenhub dalam meningkatkan keselamatan dan keamanan.

Kepala Pusat Komunikasi

Publik Kementerian Perhubungan, JA Barata menjelaskan, kriteria penilaian yang ditetapkan terhadap operator/peserta meliputi empat kriteria. Yakni kriteria organisasi (komitmen dan kebijakan, serta manajemen keselamatan) dengan bobot 15%, kriteria SDM (meliputi dukungan SDM terhadap keselamatan dan pembinaan internal perusahaan terhadap SDM keselamatan) dengan bobot 40%. Kriteria sarana (meliputi standar pengadaan dan pelaksanaan keselamatan, dan standar standar perawatan sarana) dengan bobot 35%. Terakhir riteria pendukung manajemen keselamatan (meliputi database dan sistem pelaporan operasional) dengan bobot 10%.

Para operator unggulan berdasarkan hasil penilaian tim Independen memperoleh nilai absolut dan berhak mendapatkan throphy serta piagam dari Menteri Perhubungan. Mereka itu yakni PT Garuda Indonesia sebagai unggulan

pertama. Unggulan kedua diraih PT

Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I (DAOP I) Jakarta, dan unggulan ketiga Perum Damri.

Sementara operator lain yang tidak mendapatkan nilai absolut tetap dilakukan penilaian oleh konsultan independen berdasarkan penyelenggaraan

pelayanan jasa transportasi dengan mengedepankan aspek keselamatan sesuai ketentuan dan standar operasional prosedur yang ditetapkan dan berlaku pada masing-masing moda.

Barata mengatakan operator penyelenggara yang dinilai dalam penghargaan ini seluruhnya berjumlah 92 operator. “Meliputi operator kereta api, operator bus AKAP, operator taksi, operator kapal penyeberangan, operator kapal penumpang, dan operator penerbangan,” ucapnya.

Penilaian dilaksanakan dalam dua tahap selama September hingga November 2015. Tahap pertama yaitu assesment yang dilakukan oleh operator penyelenggara jasa transportasi secara mandiri berdasarkan formulir isian dan kriteria penilaian yang ditentukan oleh tim penilai. Tahap kedua berupa penilaian lapangan untuk melihat langsung kondisi faktual operasional masing-masing operator. (BI)

Kemenhub Serahkan Transportation Safety Award

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan foto bersama para penerima Transportation Safety Award 2015. Yakni PT Garuda Indonesia sebagai unggulan pertama, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I (DAOP I) Jakarta sebagai unggulan kedua, dan unggulan ketiga Perum Damri.

FOTO: IST

Dirjen Perhubungan Darat MundurBENARKAH GARA-GARA MACET,

Kemacetan parah di libur Natal itu menggugah nurani Djoko Sasono, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Djoko mengeluarkan keputusan yang mengejutkan yakni mengundurkan diri dari jabatannya. Hal ini diungkapkannya secara tiba-tiba saat menghadiri konferensi pers dengan Kakorlantas Polri Irjen Condro Kirono di Kantor Kementerian Perhubungan, Sabtu 26 Desember.

Kemacetan lalu lintas saat libur Natal di luar prediksi banyak pihak. Kemacetan ini bahkan lebih parah dibandingkan saat arus mudik Lebaran lalu.

Kemenhub akan tetap berkoordinasi dengan Korlantas Mabes Polri dan para pemangku kepentingan lainnya, untuk mengurangi kemacetan akibat padatnya arus lalu lintas pada musim liburan Natal dan tahun baru kali ini. Kemenhub berharap Korlantas untuk lebih siap melakukan rekayasa lalu lintas pada arus puncak. “Kemenhub juga berharap operator jalan tol untuk pengaturan di gerbang tol yang lebih efektif,” ucap Barata.

Kemacetan di pintu gerbang tol Cipali.FOTO-FOTO: IST

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Djoko Sasono.

Page 18: Transindo-114

18 EDISI NO. 114/TH IX / 1 - 31 JANUARI 2016

Antar Moda18

Pemberian penghargaan ini merupakan wujud apresiasi pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, operator

transportasi dan insan transportasi lainnya yang dinilai telah berperan serta dalam penyelenggaraan transportasi darat yang selamat, aman, disiplin dan tertib.

Penghargaan yang diberikan terdiri dari Wahana Tata Nugraha (WTN), Awak Angkutan Umum Teladan (AKUT) Nasional, Penghargaan untuk Angkutan Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) dan Angkutan Pariwisata, (Lifetime Achievement) di Bidang Angkutan Jalan dan Penyeberangan, serta Pelajar Pelopor Keselamatan Jalan.

Menurut Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata menjelaskan, penghargaan WTN merupakan penghargaan kepada pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota atas kemampuan daerah dan peran serta masyarakatnya dalam membangun dan mewujudkan budaya keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan. Selain itu, penghargaan WTN ini juga ditujukan untuk mendorong pemerintah daerah agar terus berupaya meningkatkan penyelenggaraan transportasi di kawasan perkotaan yang andal, berkelanjutan dan menjamin kesamaan hak pengguna jalan serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam disiplin berlalu lintas sehingga dapat menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas.

Penghargaan WTN tersebut berupa sertifikat WTN, plakat WTN, Piala WTN, Piala WTN Kencana, Piala WTN Wiratama, piala WTN Wiratama

Kencana, piala WTN kategori Lalu Lintas dan piala WTN kategori Angkutan.

Barata mengatakan penghargaan Awak Angkutan Umum Teladan (AKUT) ditujukan bagi awak angkutan umum yang telah berupaya untuk meningkatkan keselamatan dalam memberikan pelayanan jasa angkutan umum kepada masyarakat. “Pemberian penghargaan AKUT ini juga merupakan upaya pemerintah untuk menempatkan profesi awak kendaraan angkutan umum sejajar dengan profesi lainnya yang telah ikut berperan serta dalam meningkatkan keselamatan dan pelayanan jasa angkutan umum yang optimal di jalan,” ucap Barata dalam keterangan tertulis.

Presiden juga memberikan penghargaan kepada perusahaan angkutan umum AKAP dan angkutan pariwisata yang telah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Penghargaan tersebut kata Barata diberikan sebagai wujud keseriusan pemerintah dalam membina perusahaan angkutan agar mampu merespon perkembangan masyarakat yang menuntut pelayanan cepat dan prima serta berupaya untuk melakukan perbaikan kinerja perusahaan angkutan secara berkelanjutan.

Untuk menumbuhkan kepedulian dan kedisiplinan dalam berlalu lintas di jalan kepada generasi muda khususnya para pelajar, pada tahun 2015 ini, pemerintah juga memberikan penghargaan kepada pelajar

pelopor keselamatan jalan. Hal ini untuk membentuk karakter dan menumbuhkan budaya keselamatan di jalan di kalangan remaja, agar kelak di kemudian hari karakter dan budaya keselamatan di jalan terus ditularkan kepada anak-anak muda lainnya.

Presiden juga memberikan penghargaan Pengabdian Seumur Hidup (Lifetime Achievement) kepada pimpinan perusahaan AKAP dan perusahaan penyedia jasa angkutan penyeberangan. Penghargaan Lifetime Achievement yang diberikan untuk pimpinan perusahaan AKAP, didasari oleh pertimbangan bahwa tokoh pengusaha angkutan umum tersebut telah teruji memiliki dedikasi dan loyalitas tinggi untuk melayani masyarakat serta mengabdi kepada bangsa dan negara melalui pelayanan jasa

angkutan umum yang selamat, aman dan nyaman sesuai

dengan amanat Undang-Undang

Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Sedangkan penghargaan Lifetime

Achievement untuk

perusahaan angkutan

penyeberangan diberikan kepada perusahaan yang secara terus menerus selama

lebih dari 20 tahun memberikan kontribusi dan pengabdian kepada transportasi penyeberangan di Indonesia. Menurut Barata, penghargaan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing antar perusahaan terutama pada aspek pelayanan dan pengelolaan SDM angkutan penyeberangan yang pada gilirannya dapat memberikan peningkatan kualitas layanan sesuai harapan pengguna jasa. (BI)

PresidenBeri Apresiasi Pelaku Jasa Transportasi Darat

DAFTAR PENERIMA PENGHARGAANWAHANA TATA NUGRAHA TAHUN 2015DAN PENGHARGAAN LAINNYADI BIDANG PERHUBUNGAN DARAT

PENERIMA PENGHARGAAN WAHANA TATA NUGRAHA TAHUN 2015Plakat WTN Tahun 2015 diberikan kepada 98 (sembilan puluh delapan) Kota/Kabupaten; Piala WTN Tahun 2015 Kategori Lalu Lintas diberikan kepada 91 (sembilan puluh satu) Kota/Kabupaten;Piala WTN Tahun 2015 Kategori Angkutan diberikan kepada 3 (tiga) Kota/Kabupaten;Piala WTN Tahun 2015 diberikan kepada 15 (lima belas) Kota/Kabupaten;Piala WTN Kencana Tahun 2015 kepada 2 (dua) Provinsi;Piala WTN Nugraha Wiratama Tahun 2015 kepada 6 (enam) Provinsi;Piala WTN Nugraha Wiratama Kencana Tahun 2015 kepada 1 (satu) Provinsi.

v

v

v

v

vv

v

PENERIMA PENGHARGAAN PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM ORANG ANTARKOTA ANTARPROVINSI (AKAP) DAN ANGKUTAN PARIWISATA TAHUN 2015

PT. Sinar Jaya Megah Langgeng, DKI JakartaPT. Medali Mas Transportation, Jawa TimurPT. Harapan Jaya Prima, Jawa TimurPT. Pahala Kencana, DKI JakartaPT. Gunung Harta Transport Solutions, Jawa TimurPT. BPW Pahala Kencana, DKI JakartaPT. Big Bird Pusaka, DKI Jakarta

PENERIMA PENGHARGAAN PIMPINAN PERUSAHAAN ANGKUTAN ANTARKOTA ANTARPROVINSI (AKAP) ATAS PENGABDIAN SEUMUR HIDUP (LIFETIME ACHIEVEMENT) DI BIDANG ANGKUTAN JALAN TAHUN 2015

H. EDDY HARIADI, PO. AKAS, Kota ProbolinggoDENDI SANDIONO, PT. Goodwill Putra Suka Senang, Kota BandungPERIKUTEN BANGUN, PT. Pinem Lau Guna, Kota MedanSARDJITO SANI, MBA., PO. Santoso, Kota MagelangDARMO SOETARNO, PT. Tunggal Dara Indonesia, Kab. WonogiriANTON PRIYANTO, PO. Bima Suci, Kota SerangALIZAR, PO. Gumarang Jaya, Kota Bandara LampungTENGKU SURYA BAKTI, PO. Aceh Transport, Kota Banda Aceh IG. DHARMA WIDJAYA, BE, PO. Puspasari, Kab. BulelengDrs. H. JONI SIDIK, MM., MH., PT. Sinar Dempo Bangun Persada, Kota Pagar Alam

PENERIMA PENGHARGAAN PERUSAHAAN PENYEDIA JASA ANGKUTAN PENYEBERANGAN TERBAIK TAHUN 2015 DAN PENGABDIAN SEUMUR HIDUP (LIFETIME ACHIEVEMENT) DI BIDANG ANGKUTAN PENYEBERANGAN

Kategori Perusahaan Besar:PT. DHARMA LAUTAN UTAMA TERBAIK PERTAMA;PT. JEMLA FERRY TERBAIK KEDUA;PT. JEMBATAN NUSANTARA TERBAIK KETIGA.

Kategori Perusahaan Kecil:PT. WINDU KARSA TERBAIK PERTAMA;PT. MUNIC LINE TERBAIK KEDUA;PT. BUKIT MERAPIN NUSANTARA LINES TERBAIK KETIGA.

Lifetime Achievement: GBPH Pakuningrat HB IX dari PT. Hasta Mitra Baruna; Sinar Nursalim Lumenta dari PT. Gunung Makmun Permai.

PENERIMA PENGHARGAAN AWAK KENDARAAN UMUM TELADAN TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015

PENERIMA PENGHARGAAN PELAJAR PELOPOR KESELAMATAN JALAN TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015

Peringkat INama: EVAN SUDIANPerusahaan: Syncrum LogisticProvinsi: DKI JakartaNilai: 81,19

Peringkat IINama: AGUS PUJIYANTOPerusahaan: PO. Jaya Utama

Provinsi: Jawa TimurNilai: 80,26

Peringkat IIINama: AGUST SHALEHPerusahaan: Borneo Idaman TaxiProvinsi: Kalimantan SelatanNilai : 79,82

Peringkat INama: ARISTYO YOVIANAsal Sekolah: SMA Tunas Bangsa Kubu RayaProvinsi: Kalimantan BaratTotal Nilai: 85,62

Peringkat IINama: HANA AMELI IRAWANAsal Sekolah: SMAN 3 SoloProvinsi: Jawa TengahTotal Nilai: 83,54

Peringkat IIINama: AFIFAH TRY UTAMIAsal Sekolah: SMAN Titian Teras Jambi

Provinsi: JambiTotal Nilai: 82,35

Juara Favorit PuteraNama: KADEK BRADINATA JAYAAsal Sekolah: SMK PGRI 5 DenpasarProvinsi: BaliTotal Nilai: 18

Juara Favorit PuteriNama: ANTONINA DOMINICA ESTHERAsal Sekolah: SMAN 4 BerauProvinsi: Kalimantan TimurTotal Nilai: 13

vvvvvvv

vvvvvvvvvv

vvv

vvv

vv

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyerahkan penghargaan Wahana Tata Nugraha 2015 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12).

FOTO-FOTO: IST

Presiden Joko Widodo memberikan penghargaan bidang perhubungan darat kepada pemerintah daerah, operator transportasi dan awak kendaraan umum di Istana Negara, Rabu 23 Desember 2015.

Page 19: Transindo-114

19 EDISI NO. 114/TH IX / 1 - 31 JANUARI 2016

Trans Bisnis 19

Tren berbusana muslimah dan hijabers yang kian menjamur di Tanah Air, turut menggairahkan pasar

busana muslim di Indonesia. Seperti produk kaftan, gamis, kerudung, Abaya, serta produk sejenis lain yang kini makin diminati masyarakat. Apalagi belakangan ini, para desainer busana muslim juga kian kreatif menyuguhkan beragam model dan corak dengan tampilan yang juga makin menawan. Sentuhan busana abaya dengan aplikasi payet, mute, manik -manik berkilau, bordir, hingga jahitan tangan detail dan tata letak aksesoris yang terpasang sedemikian rupa, mebuat pakaian ini terlihat modis. Tak ayal jika jenis busana ini kian digemari masyarakat, termasuk dari kalangan anak muda.

“Produk kami awalnya lebih banyak

untuk pasar ekspor, seperti ke Timur Tengah, Nigeria, Malaysia, Brunei dan negera lain dengan warna khas hitam. Namun belakangan, jenis pakaian ini juga mulai banyak diminati masyarakat Indonesia. Karena itu, seiring meningkatnya minat pasar lokal, kami bertekad perkuat pasar lokal dengan menyesuikan desain, ukuran dan corak warna sesuai selera Indonesia. Kalau pasar luar negeri, seperti Timur Tengah biasanya dominan warna hitam, untuk orang Indonesia cenderung memilih warna-warna cerah,” ungkap Hikmat Salih Ahmed, Direktur Utama Hikmat Fashion dalam acara “Media Gathering” di Jakarta, belum lama ini.

Dijelaskan, Hikmat Fashion merupakan brand yang

memfokuskan pada produksi Abaya. Abaya merupakan pakaian muslim khas yang berasal dari Timur Tengah. Di Indonesia sendiri

masyarakatnya lebih mengenal dengan sebutan

pakaian gamis atau jubah. Selama ini, Hikmat

Fashion melakukan produksi

dan mendesain sendiri abaya-

abaya yang produknya banyak diminati pasar

luar negeri. Saat ini brand Hikmat

Fashion sudah menembus pasar

internasional, dan sudah

memiliki cabang di Malaysia.

“Pertama mendirikan pabrik di Indonesia tahun 2012, 90 % lebih

untuk pasar ekspor. Namun seiring meningkatnya minat masyarakat Indonesia terhadap jenis busana muslimah ini, belakangan pasar lokal juga makin meningkat yang saat ini sudah mencapai sekitar 70%,” ujarnya.

Ia sengaja memindahkan pabriknya dari Syria ke Indonesia karena ingin mendekatkan pabrik produksinya dengan sumber bahan baku yang sebelumnya banyak diimpor dari Indonesia. Selain itu, Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam juga menjadi daya tarik potensi pasar tersendiri.

Pria yang kini menetap bersama istri dan anaknya di Indonesia ini menginginkan masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim bisa mengenakan abaya sebagai salah satu pakaian yang bisa dikenakan di berbagai macam acara dan kegiatan. Abaya merupakan pakaian yang sesuai dengan syariat Islam, karena tidak menunjukkan lekuk tubuh, sehingga cocok dipakai para muslimah. Selain abaya, Hikmat Fashion kini juga memproduksi beberapa jenis busana muslimah lain, seperti manto (blazer) yang

mayoritas memang jenis busana yang berasal dari kawasan Timur Tengah.

“Desain dan warna dari Hikmat Fashion juga sudah kami sesuaikan dengan selera masyarakat Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Kami juga selalu mengikuti tren yang berkembang. Misalnya untuk tahun 2016 ini, tren warna cerah, seperti merah akan banyak diminati pasar Indonesia,” ujar Hikmat Salih Ahmed didampingi istri, Madam Atta yang juga desainer Abaya.

Itulah makanya, meski sang perancang sekaligus pemilik perusahaan ini berasal dari Suriah, tapi ia optimistis abaya produksinya bakal makin banjyak diminati masyarakat Indonesia. Apalagi ukuran abaya pun disesuaikan dengan tinggi rata-rata wanita Indonesia. Guna memperkuat pasar lokal, selain dari sisi desain, Hikmat fasiohan mulai berani bermain warna pada abaya buatannya. Jika biasanya abaya memiliki bahan dasar warna hitam pekat, kini Hikmat fashion berani membuat terobosan dengan membuat abaya berwarna dasar, merah, pink, bahkan hijau. “Masyarakat Indonesia suka dengan

warna yang cerah, tidak seperti di Suriah atau Timur Tengah,” kilahnya.

Terobosan ini yang membuat produk Abaya Hikmat Fashion cepat dikenal luas masyarakat Indonesia. Karena itu pihaknya bertekad meningkatkan produksi pabriknya di Kawasan Marunda menjadi dua kali lipat dari saat ini. Saat ini Hikmat fasion juga memiliki agen dan customer reseller yang cukup banyak dan tersebar di seluruh Indonesia. Ia bertekad menembus pasar lebih luas melalui berbagai kegiatan termasuk mengadakan fashion show dan membuka stand-stand pameran di pusat-pusat perbelanjaan.

Ditambahkan, kelebihan Abaya Hikmat fashion selain desain yang unik dan menark, juga penggunaan bahan baku yang berkualitas. Abaya Hikmat Fashion selalu dipadu dengan aksesoris khas, seperti mute, manik-manik, dan border. Bahan busana dan aksesoris yang digunakan juga diilih dari yang terbaik di kelasnya. Misalnya untuk bahan, diambil dengan menggunakan Jet Black (super hitam) kualitas ekspor dan pernak-pernik aksesoris didatangkan dari Korea. Sedangkan harga untuk pasar Indonesia dibanderol dengan range harga produk berkisar Rp 600 ribu hingga Rp 1,4 juta.

Selain jaringan konvensional, Hikmat Fashion juga memiliki jaringan untuk penjualan online. Namun terkait penjualan, Hikmat Fashion lebih fokus pada produk ritel (grosir) dengan memproduksi busana dalam kapasitas besar. Oleh karena itu, channel penjualan yang dimanfaatkan Hikmat Fashion adalah para reseller. Selain itu, Hikmat Fashion juga memanfaatkan jalur modern channel seperti jaringan Metro Department Store, Pasar Raya, hingga Sarinah. “Saat ini, kami juga memasarkan abaya Hikmat Fashion melalui online seperti dengan Zalora. Ke depan, kami akan menambah jumlah kemitraan dengan situs belanja online lain,” ujarnya. (AC)

Hikmat FashionPerkuat Pasar LokalSukses memasarkan produk busana muslim Abaya ke kawasan Timur Tengah, Afrika, Eropa, hingga Amerika, Hikmat Fashion bertekad memperkuat pasar lokal di Tanah Air. Beragam desain dan corak baru yang diprediksi bakal menjadi tren busana muslim 2016 juga sudah disiapkan untuk memikat para konsumen di Indonesia.

Direktur Utama Hikmat Fashion, Hikmat Salih Ahmed.FOTO-FOTO: AC

SEIRING bertambahnya usia, fungsi organ tubuh manusia juga semakin menurun, seperti dengan tulang rawan sendi yang merupakan jaringan elastis yang berperan sebagai penghubung antar tulang di bagian persendian. Guna mengatasi gangguan nyeri sendi, CNI hadirkan solusi produk suplemen Well 3 Joint Plus yang memiliki kandungan aktif yang memiliki manfaat menjaga kesehatan persendian.

Tulang rawan sendi atau sering disebut kartilago ini, juga memiliki cairan pelumas sehingga gesekan antar tulang menjadi halus. Namun, seiring bertambahnya usia, terutama mulai 45 tahun ke atas, fungsi tulang rawan sendi ini juga akan semakin menurun. Hal ini disebabkan produksi cairan pelumas / cairan sinovial semakin menurun. Jika cairan pelumas ini semakin sedikit diproduksi, maka gesekan antar tulang dapat merusak tulang rawan sendi kita yan bisa menimbulkan rasa nyeri.

Hampir semua orang pernah mengalami rasa nyeri sendi. Masyarakat sering keliru menganggap semua nyeri sendi disebabkan oleh

asam urat atau penyakit rematik. Kedua penyakit ini memang dapat menyebabkan nyeri sendi, tetapi sebenarnya jarang terjadi. Penyebab utama nyeri sendi pada usia di atas 45 tahun, khususnya lutut dan pinggul, adalah radang sendi (osteoarthritis) yang merupakan penyakit degeneratif. Pada usia di bawah 45 tahun, penyebab utama nyeri sendi adalah peradangan otot akibat aktivitas fisik yang berlebihan atau karena cidera olah raga.

Gejala osteoarthritis stadium dini biasanya berupa nyeri dan kekakuan sendi setelah lama tidak bergerak, seperti setelah bangun tidur atau setelah duduk dalam waktu lama. Sendi lutut juga terasa sakit jika digunakan untuk berjalan, naik-turun tangga, atau berjongkok. Sering terdengar bunyi “krek-krek” pada saat sendi lutut digerakkan.Penyakit osteoarthritis ini sebenarnya adalah penyakit yang lazim menimpa orang berusia lanjut, karena terjadinya kerusakan pada tulang rawan sendi. Namun seiring dengan perubahan gaya hidup, penyakit ini juga ditemukan pada kelompok usia muda. Sendi yang paling sering mengalami kerusakan

pada kondisi ini meliputi tangan,Gaya hidup yang tidak baik juga

dapat mempercepat terjadinya kehausan pada bagian lutut. Mulai dari obesitas, kurang olahraga hingga olahraga berlebihan. Rasa sakit dan kaku pada sendi merupakan gejala utama osteoarthritis. Gejala ini bahkan bisa membuat penderita kesulitan untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Rasa sakit atau nyeri pada sendi biasanya akan muncul ketika sendi digerakkan dan sensasi kaku akan terasa setelah sendi tidak digerakkan untuk beberapa waktu, misalnya saat bangun pagi. Beberapa gejala lain yang mungkin menyertai adalah kelenturan sendi yang menurun, sendi yang mudah nyeri, lemas otot

dan massa otot yang berkurang. Guna mengurangi efek yang

timbul akibat osteoarthritis ini, PT CNI mengeluarkan produk suplemen yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang rawan sendi. Suplemen ini baik untuk mengatasi osteoarthritis karena mengandung Glukosamin, Chondroitin, MSM, dan Manganese Ascorbat. Kandungan lengkap tersebut tersedia pada suplemen Well 3 Joint Plus. “Glucosamine HCl berfungsi meningkatkan fleksibilitas sendi, memberikan stimulasi pertumbuhan kembali tulang rawan, membantu penyembuhan osteoarthritis, mengurangi rasa sakit pada sendi. Sedangkan Chondroitin Sulfat berfungsi mengurangi

kekakuan pada sendi, menghambat penguraian kolagen dan enzim yang merusak sendi, merupakan komponen penyusun sendi” jelas Pramesti Indah Permatasari selaku Head of Marketing Division CNI dalam keterngan persnya, belum lama ini.

Dijelaskan dalam Well 3 Joint Plus terdapat juga kandungan Methyl Sulfonyl Methane (MSM) yang berfungsi mengurangi peradangan, mengurangi nyeri pada sendi, membantu pembentukan asam amino yang berperan dalam perbaikan sel sendi. Sedangkan Manganese Ascorbat berfungsi meningkatkan performa Glukosamin, Chondroitin, MSM dalam perbaikan tulang rawan, menunjang produksi kolagen, merupakan nutrisi esensial dalam proses pembentukan protein serta pembentukan tulang rawan.

Ditambahkan, masyarakat kini dapat dengan mudah mendapatkan produk Well 3 Joint Plus dengan belanja online di GeraiCNI.com, atau bisa datang langsung ke kantor cabang CNI maupun Distribution Center CNI terdekat. “Cegah dan atasi gejala osteoarthritis sejak dini dengan rutin mengonsumsi Well 3 joint Plus 3x sehari 1-2 tablet, pastikan dan selalu sediakan Well 3 Joint Plus di rumah Anda untuk menghindari gejala radang sendi” ujarnya. (AC)

CNI Well 3 Joint PlusSolusi Nyeri Sendi

Page 20: Transindo-114

20 EDISI NO. 114/TH IX / 1 - 31 JANUARI 2016

Jepret Lensa

Transaksi di pintu tol Cikopo yang lama (rata-rata 15 – 23 detik/transaksi) akibatkan kemacetan panjang.FOTO: TAUFAN

Sebagai kota wisata, Jogya kini keindahannya terganggu dengan makin disesakinya dengan hutan reklame dimana-mana.

FOTO: TAUFAN

Pembangunan MRT dikebut meski hari libur, kejar target 2017 rampung dan beroperasi.FOTO: TAUFAN

Dari balik spion terlihat kemacetan ‘mengular’ panjang saat terjadi stagnan di Tol Cipali di liburan Natal.FOTO: TAUFAN

Berteduh di bawah jembatan penyeberangan di Tol Cikopo sambil nonton kemacetan luar biasa 23 Desember 2015.FOTO: TAUFAN

Malas menggunakan JPO (jembatan penyeberangan orang) perilaku kebanyakan masyarakat Jakarta.

Rintihan para pengemudi dan pemilik Metromoni kepada Gubernur Ahok.

FOTO: TAUFAN

FOTO: TAUFAN

Page 21: Transindo-114

21 EDISI NO. 114/TH IX / 1 - 31 JANUARI 2016

Metropolitan

MASIH ingat kasus bus tingkat yang dihibahkan Tahir Foundation untuk transportasi kota di Jakarta? Setelah saat itu sempat bermasalah pada spesifikasinya, maka lima unit bus tingkat Mercedes-Benz yang dihibahkan untuk Pemprov DKI baru-baru ini telah tiba di Jakarta.

Terkait hal itu, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta ANS Kosasih mengemukakan bahwa kelima bus tingkat tersebut siap dioperasikan dalam waktu, untuk jurusan Waduk Pluit – Kota Tua. “Bus tingkat nambah lima bus. Begitu hadir busnya, maka akan kita langsung jalankan,” ujar Kosasih.

Selanjutnya ia ungkapkan,

bus tingkat wisata jurusan Waduk Pluit – Kota Tua tersebut tiba di Jakarta dari koreseri Nusantara Gemilang yang ada di Kudus, Jawa Tengah. Ditambahkan Kosasih, dirinya berharap dengan penambahan bus tingkat wisata ini dapat meningkatkan minat para wisatawan di Jakarta.

Seperti diketahui bersama, beberapa waktu lalu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sempat mempermasalahkan bus standar yang diubah karoserinya menjadi bus tingkat. Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 Tahun 2012 Pasal 5 ayat 3 disebutkan jenis dan fungsi

kendaraan, dimana bus tingkat memiliki jumlah berat beroperasi paling sedikit 21 ton sampai 24 ton.

Sementara, bus tingkat Mercedes-Benz hanya memiliki berat 18 ton. Spesifikasi bus tingkat yang tertera dalam PP tersebut antara lain harus memiliki berat maksimum kendaraan bermotor berikut muatan (JBB) paling sedikit 21-24 ton, panjang keseluruhan sekitar 9 meter hingga 13,5 meter, lebar keseluruhan melebihi 2,5 meter dan tinggi bus tidak lebih dari 4,2 meter.

Kementerian Perhubungan sendiri, saat itu berpendapat bus Mercedes-Benz itu bukan double decker tapi bus maxi.

(TA/*)

Selain dianggap lebih cepat, sejumlah promo dengan memberikan potongan harga menjadi daya tarik

masyarakat untuk menggunakan jasa ojek.

Karena terbukti banyak membantu urusan sehari-hari warga perkotaan yang terkungkung kemacetan membuat kehadiran GoJek dan angkutan sejenisnya menjadi fenomenal dan semakin diterima masyarakat. Kehadiran GoJek dan angkutan sejenis dianggap sebagai solusi di tengah buruknya angkutan umum dan berhasil membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan pendapatan rakyat kelas bawah.

Munculnya angkutan roda dua berbasis dalam jaringan (daring) atau online dianggap sebagi solusi di tengah buruknya angkutan umum dan berhasil membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan pendapatan rakyat kelas bawah. Dengan kemudahan yang diberikan, banyak orang yang menyukai layanan transportasi jenis ini, daripada harus menggunakan transportasi umum.

Maraknya layanan ojek beraplikasi ini akhirnya menuai pro dan kontra dari masyarakat dan pemerintah. Di satu sisi, kehadiran ojek online memberikan ‘angin segar’ bagi eksklusivitas masyarakat yang tidak tahan dengan kemacetan. Disini lain, Go-jek merugikan sebagian pihak karena dianggap merebut lahan rejeki para ojek pangkalan dan menciptakan persaingan tidak sehat bagi Organisasi Angkutan Darat (Organda).

Mereka yang kontra dengan keberadaan ojek aplikasi berpijak pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang tidak mengatur kendaraan roda dua sebagai angkutan umum. Selain itu ojek online juga tidak memenuhi kriteria

keamanan.Desakan agar ojek berbasis

aplikasi dilarang dengan dalih tidak ada aturannya semakin kuat. Ini Desakan publik ini membuat Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengeluarkan larangan pengoperasian ojek online atau layanan kendaraan online sejenis lainnya .

Kebijakan pelarangan ojek online dan layanan kendaraan online sejenis lainnya tertuang dalam Surat Pemberitahuan Nomor UM 30121/1/21/Phb/2015 yang diteken Menteri Perhubungan yang ditujukan ke Korps Lalu Lintas Polri, para kapolda dan gubernur . Keputusan itu diambil karena kehadiran layanan ojek online dianggap tidak sesuai dengan UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) dan peraturan perundang-undangan turunannya.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Djoko Sasono dalam konferensi pers mengungkapkan ada beberapa alasan layanan ojek dan taksi daring dilarang. Salah satunya karena dianggap tidak memenuhi ketentuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan serta Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan. “Ketentuan angkutan umum adalah harus minimal beroda tiga, berbadan hukum dan memiliki izin penyelenggaraan angkutan umum,” kata dia, Kamis malam.

Namun keputusan Menteri Jonan melarang beroperasinya ojek online dan layanan kendaraan online lainnya justru menuai kecaman. Kebijakan tersebut dianggap konyol dan terburu-buru. Sebab, ojek online juga telah terbukti banyak membantu urusan sehari-hari warga perkotaan yang terkungkung macet.

Di jejaring sosial Twitter, kata Gojek langsung menjadi topik paling dibicarakan (trending topic). Sejumlah pengguna Twitter mempertanyakan keputusan pelarangan tersebut. Sebagian bahkan menyayangkan.

Presiden Joko Widodo melalui pesan via Twitter juga mengomentari terkait kebijakan pelarangan gojek. Melalui akun Twitter miliknya yang beralamat di @Jokowi, mantan Gubernur Jakarta ini mengaku akan segera memanggil Menteri Perhubungan Ignasius Jonan terkait aturan larangan yang dia buat. “Saya segera panggil

Menhub. Ojek dibutuhkan rakyat. Jangan karena aturan rakyat jadi susah. Harusnya ditata -Jkw,” cuit @Jokowi.

Akhirnya belum genap 24 jam setelah pelarangan tersebut diumumkan, Kemenhub mencabut kembali kebijakan pelarangan tersebut. Dalam sebuah keterangan tertulis, Menteri Jonan berkata, sesuai UU Nomor 29/2009, kendaraan roda dua tidak dimaksudkan untuk angkutan publik. Namun, ucap Jonan, realitas di masyarakat menunjukkan ada kesenjangan yang lebar antara kebutuhan transportasi publik dan kemampuan menyediakan angkutan publik yang layak serta memadai.

“Kesenjangan itulah yang selama ini diisi oleh ojek, dan beberapa waktu terakhir oleh layanan transportasi berbasis aplikasi seperti Gojek dan lainnya. Atas dasar itu, ojek dan transportasi umum berbasis aplikasi dipersilakan tetap beroperasi sebagai solusi sampai transportasi publik dapat terpenuhi dengan layak,” ujar Menhub .

“Terkait dengan aspek keselamatan di jalan raya yang menjadi perhatian utama, pemerintah dianjurkan untuk berkonsultasi dengan Korlantas Polri,” sambungnya. (BI)

Tuai Kontroversi, KemenhubMasih Bolehkan Ojek Online

Maraknya layanan ojek beraplikasi ini akhirnya menuai pro dan kontra dari masyarakat dan pemerintah. Di satu sisi, kehadiran ojek online memberikan ‘angin segar’ bagi eksklusivitas masyarakat yang tidak tahan dengan kemacetan. Disini lain, Go-jek merugikan sebagian pihak karena dianggap merebut lahan rejeki para ojek pangkalan dan menciptakan persaingan tidak sehat bagi Organisasi Angkutan Darat (Organda).

Namun keputusan Menteri Jonan melarang beroperasinya ojek online dan layanan kendaraan online lainnya justru menuai kecaman. Kebijakan tersebut dianggap konyol dan terburu-buru. Sebab, ojek online juga telah terbukti banyak membantu urusan sehari-hari warga perkotaan yang terkungkung macet.

Perkembangan teknologi semakin memudahkan kehidupan manusia termasuk dalam jasa layanan transportasi. Munculnya layanan transportasi roda dua beraplikasi seperti GrabBike dan Go-jek membuat warga Ibu Kota mempunyai banyak pilihan untuk mencapai tempat tujuan.

Ratusan Pengemudi Go-Jek melakukan unjuk rasa.FOTO: IST

Lima Bus Hibah Siap Beroperasi

Bus tingkat yang dihibahkan Tahir Foundation.FOTO: IST

Page 22: Transindo-114

22 EDISI NO. 114/TH IX / 1 - 31 JANUARI 2016

Trans Nusantara

Terminal Bus Tirtonadi Solo sisi timur mulai dioperasikan dengan sistem boarding pass sebagaimana di bandar udara (bandara) menyusul proses pembangunan tuntas. Penerapan sistem boarding pass untuk semua jurusan pemberangkatan di Terminal Bus Tirtonadi ini, empat tahun lebih dari rencana semula.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatikab (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Sudrajat, sejak pembangunan dimulai tahun 2009 diproyeksikan baru rampung tahun 2019.

“Namun dalam perjalanannya, pembangunan dapat dipercepat hingga menjadi terminal bus pertama di Indonesia yang menerapkan sistem boarding pass, dan penumpang tidak harus berjejal menunggu antrean armada yang akan membawa ke kota tujuan,” ucap Yosca usai peluncuran perdana pengoperasian Terminal Bus Tirtonadi sisi timur.

Terminal sisi timur ini dialokasikan untuk melayani pemberangkatan bus dengan tujuan arah timur, utara dan selatan, seperti Surabaya, Purwodadi, Tawangmangu, Wonogiri, Pacitan dan sebagainya. Sedangkan terminal sisi barat yang sudah dioperasikan sejak tiga tahun silam dialokasikan untuk melayani pemberangkatan jurusan Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, dan lain-lain. (TA/*)

TirtonadiTerminal Pertama Dengan Sistem Boarding Pass

Hal ini terjadi dikarenakan ketiadaan armada khusus semisal ambulans yang dimiliki Satlantas

Kepolisian.Karenanya korban kecelakaan

kerap dievakuasi menggunakan mobil bak terbuka yang sebenarnya hanya diperuntukkan untuk mengangkut barang. Hal tersebut dikemukakan oleh Kasatlantas Polres Boyolali, Yuna Ahadiyah, belum lama ini.

Dia ungkapkan, menilik pengalaman-pengalaman sebelumnya, seringkali korban kecelakaan lalulintas (lakalantas) dibawa kerumah sakit dengan kendaraan seadanya untuk reaksi cepat penanganan korban.

“Korban tak jarang dievakuasi menggunakan kendaraan bak terbuka yang biasanya digunakan untuk mengangkut kendaraan yang terlibat kecelakaan, terutama kendaraan roda dua. Hal tersebut terpaksa dilakukan agar korban kecelakaan bisa mendapat pertolongan medis secepatnya,” kata Yuna.

Padahal, lanjutnya, evakuasi korban dengan kendaraan tersebut

dinila tidak layak, baik dari unsur keselamatan korban ataupun unsur kemanusiaan. Sebab korban kerap dievakuasi menggunakan kendaraan yang tak sesuai peruntukannya.

Namun, karena pihaknya tak memiliki kendaraan khusus untuk mengevakuasi korban, seperti mobil ambulans maka penanganan reaksi cepat pertolongan korban kecelakaan kerap kali terpaksa menggunakan kendaraan yang tersedia.

“Kami memang belum mempunyai kendaraan khusus seperti ambulans untuk penanganan cepat korban kecelakaan,” tambahnya.

Ia menilai, keberadaan kendaraan khusus untuk penanganan cepat korban kecelakaan dirasa diperlukan. Namun kendalanya, pihaknya tak mungkinuntuk melakukan pengadaan kendaraan khusus tersebut. Selain ketiadaan anggaran, seluruh pengadaan barang untuk kepolisian dilakukan oleh pusat.

Salah satu jalan tengahnya mungkin bantuan dari pihak ketiga, semisal dari Pemerintah Kabupaten untuk pengadaan kendaraan khusus reaksi cepat penanganan korban kecelakaan. Dengan demikian, evakuasi korban bisa dilakukan dengan cepat dan manusiawi. (TA/*)

Evakuasi Korban Lakalantas Memprihatinkan

Selama ini upaya evakuasi korban dari lokasi kecelakaan ke rumah sakit dinilai masih memprihatinkan.

Silk Air Temu Penggemar Di 11 KotaMASKAPAI penerbangan

asal Singapura, Silk Air telah membuktikan perhatiannya pada para penggemar yang selama ini sudah bergabung Facebook Silk Air Indonesia. Maskapai ini mencoba lebih dekat dengan penggemarnya dengan menggelar gala dinner Penggemar Silk Air di Heritage by EastParc Hotel, (18/12).

Di kesempatan itu, 20 penggemar yang terpilih berkesempatan mengikuti dinner bersama pihak manajemen Silk Air dan puluhan anak yatim dari Rumah Yatim Jalan Kaliurang Km 7 Sleman. Penggemar selain mendengar paparan seputar Silk Air, mereka juga diajak mengikuti games yang memperebutkan puluhan doorprize yang menarik.

Dari total penggemar Silk Air di

Facebook yang berjumlah 377.682, dipilih 20 orang di setiap kota untuk mengikuti gala dinner. “Kami terus

meningkatkan kedekatan antara airlines dengan custemor. Komen dari fans langsung direspon. Promo

yang ditawarkan bagi fans juga banyak,” kata Manager Silk Air Jogya Hanafe Rahman.

Ia berharap Facebook Silk Air semakin aktif dan dikuti banyak penggemar. Acara yang baru berlangsung pertama kali ini ingin menjadi agenda rutin tahunan dalam rangka mendekatkan diri dengan mereka. Temu penggemar seperti ini serentak dilaksanakan di 11 kota se-Indonesia. Seperti, di kota Medan, Pekanbaru, Palembang, Lombok, Makassar, Balikpapan dan kota-kota lainnya.

Saat ini, maskapai penerbangan Silk Air memiliki 28 pesawat dari jenis Airbus maupun Boeing. Manajemen Silk Air juga sedang memesan empat pesawat yang saat ini masih dalam proses pengerjaan.

(TA/*)

Para penggemar SilkAir Indonesia yang di DIY tengah asik bermain games.FOTO: IST

Semoga Sukses

MENGUCAPKAN

PIMPINAN DAN STAF

1961-2016

SELAMAT HUT KE-55PT JASA RAHARJA (PERSERO)

Page 23: Transindo-114

23 EDISI NO. 114/TH IX / 1 - 31 JANUARI 2016

Trans Nusantara

Di Menado baru-baru ini anggota Komisi V DPR RI Yasti Soepredjo Mokoagow mengatakan bahwa kalibrasi atau tera ulang yaitu pemeriksaan kelaikan alat-alat navigasi di bandara seluruh Indonesia menjadi bagian penting dalam keselamatan penerbangan.

Hal tersebut dikemukakannya saat anggota Tim Kunker Spesifik Komisi V DPR RI menggelar pertemuan dengan jajaran Kemenhub, Kemen PUPR, BMKG, BASARNAS dan operator di bidang laut dan udara (AP 1 dan Pelindo IV) di ruang VVIP Bandara Sam Ratulangi, Manado.

Menurut Yasti, dirinya memperoleh informasi dari Asosiasi Pilot bahwa Bandara Sam Ratulangi Manado masuk kategori bandara beresiko tinggi dengan tingkat kesulitan cukup tinggi bagi para pilot saat akan mendaratkan pesawatnya. Apalagi pada saat musim hujan dan angin kencang. Oleh karenanya diperlukan navigasi bandara yang handal demi menjamin keselamatan penerbangan.

“Apakah Bandara di seluruh Otoritas Bandara (Otban) Wilayah VIII ini sudah dikalibrasi secara periodik? Karena saya mendapat laporan dari Asosiasi Pilot bahwa ada ratusan bandara di Indonesia yang tidak dikalibrasi secara periodik, termasuk Bandara Sam Ratulangi,” ungkap politisi asal Partai Amanat Nasional ini.

Meski demikian, politisi daerah pemilihan (Dapil) Sulawesi Utara ini mengapresiasi kinerja Otban Wilayah VIII yang mampu memaparkan berbagai kendala yang dialami seputar operasional Bandara secara detail.

“Masukan ini cukup penting bagi kami di Komisi V DPR untuk mengetahui kondisi

bandara yang sebenarnya di seluruh Indonesia. Ini bisa menjawab kenapa selama ini peringkat FAA kita tidak pernah naik, selalu di urutan kedua,” jelas Yasti.

Lulusan Universitas Sam Ratulangi ini menilai luasnya Wilayah kerja Otban VIII meliputi empat provinsi dan membawahi 26 Bandara dengan jumlah sumber daya manusia (SDM) yang minim hanya 13 orang, maka ini bisa menjadi bahan masukan saat rapat kerja dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.

“Bandara Sam Ratulangi saya akui sudah cukup nyaman, baik pelayanan maupun fasilitasnya, namun jika menyangkut keselamatan penerbangan yang menjadi tanggung jawab Otban ini masih sangat minim serta kurang perhatian dari pusat karena ini menyangkut nyawa manusia,” ungkap Yasti, tegas.

Tak hanya itu, ia juga meminta Otban Wilayah VIII agar memberikan data-data

yang lengkap berbagai fasilitas yang masih kurang. Terkait SPPD untuk pengawasan yang menyangkut jiwa manusia, dirinya menekankan hal itu tidak boleh kurang anggarannya karena tidak akan maksimal jika hanya melakukan pengawasan sekali dalam sebulan.

“Kalau boleh saya usulkan, Kemenhub berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, terkait kekurangan SDM. Kalau misalkan anggaran kementerian tidak cukup, bolehlah memanfaatkan SDM yang ada dididik sesuai kebutuhan dengan memberikan tunjangan khusus atau apalah namanya karena mereka berada di dua instansi.

Di Pemda itu banyak SDM tersedia, hanya saja belum terlatih. Tinggal Kemenhub saja mau tidak mendidik dan memanfatkan mereka yang sudah ada sedikit pengetahuan di upgrade oleh Otoritas Bandara,” Yasti memberi saran. (TA/*)

Anggota Komisi V DPR Anton Sukartono Suratto menekankan, menyambut Natal dan Tahun Baru (Nataru) maka faktor keselamatan harus menjadi prioritas utama. Manajemen transportasi harus mengutamakan keamanan dan keselamatan. Termasuk meningkatnya jumlah penumpang, harus tetap dijaga jangan melebihi kapasitas.

“Jangan karena jumlah penumpang melonjak, keselamatan penumpang dikorbankan,” kata Anton di sela-sela kunjungan kerja spesifik ke Terminal Amplas, Pelabuhan Belawan dan Bandara Kualanamu, Medan, belum lama ini.

Menurut politisi FPD ini, persiapan pelabuhan Belawan dan Kualanamu sudah cukup baik. Posko sudah didirikan, personil dan pengamanan juga diantisipasi dengan baik. Namun diingatkan faktor teknis perlu diperhatikan termasuk masalah mesin, radar dan semua kelengkapan penerbangan dan pelayaran.

Selain itu, lanjut Anton, terkait kesejahteraan awak kapal dan pesawat udara telah mencukupi, tetapi untuk pengemudi angkutan

darat tingkat kesejahteraan harus ditingkatkan. “Menyambut Nataru, para sopir angkutan umum layak diberikan bonus sekaligus diingatkan untuk menjaga keselamatan penumpang,” katanya dengan menambahkan, dengan kesejahteraan meningkat maka sopir tidak dibebani kejar setoran yang akhirnya bertindak ugal-ugalan.

Ia meminta perhatian pemerintah atas kondisi Terminal Kelas A Amplas Medan yang sangat memprihatinkan dan sangat tidak layak. Di tengah pertemuan Tim Komisi V dengan Kepala Terminal, seorang pengemudi angkutan mengemukakan kekesalannya karena jeleknya kondisi terminal tersebut.

Karena itu Anton meminta Komisi V DPR untuk meminta Menhub membantu pengembangan Terminal Kelas A Amplas sebab ini adalah ujung tombak pelayanan masyarakat di darat. Terminal Kelas A Amplas Medan ini dikelola Pemkot, padahal seharusnya terminal Kelas A dikelola oleh Kementerian Perhubungan. (TA/*)

Komisi V DPR mengapresiasi persiapan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) dalam

mempersiapkan transportasi menyambut Natal dan Tahun Baru 2016 (Nataru). Seperti Pelabuhan Belawan dan Bandara Kualanamu sudah cukup bagus persiapannya, dimana standar operasionalnya jelas, tata cara pengaturan dan pengendaliannya serta pelayanan bagi penumpang yang datang maupun berangkat bagus sekali.

Hal tersebut ditegaskan Wakil Ketua Komisi V DPR Muhidin M. Said bersama 11 anggota Dewan saat melakukan kunjungan kerja (Kuker) spesifik meninjau Terminal Amplas, Pelabuhan Belawan dan Bandara Kualanamu, belum lama ini..

Muhidin menilai, persiapan di Belawan maupun Kualanamu menyambut Nataru semakin ditingkatkan bahkan sudah didirikan Posko bekerja sama dengan Basarnas, BMKG, aparat keamanan terkait. Di kedua tempat ini telah diintegrasikan dengan stasiun kereta api (KA) sehingga kelancaran arus penumpang semakin cepat.

“Harapan DPR kondisi dipertahankan sebaik baiknya bahkan ditingkatkan sehingga masyarakat yang merayakan Nataru merasakan kenyamanan dan keamanan bersama keluarganya tercinta,” ujarnya.

Satu hal yang menjadi catatan, lanjutnya, Terminal kelas A Amplas masih banyak kendala dan terkesan kumuh sehinga perlu ada pembenahan. Komisi V akan meminta perhatian pemerintah pusat untuk pembenahan Terminal Amplas ini.

Ditambahkan, daerah-daerah lain hendaknya mencontoh Sumut yang telah mempersiapkan dengan baik transportasi menyambut Nataru. Yang tak kalah penting faktor keamanan dan keselamatan harus menjadi prioritas utama melayani masyarakat.

“Kalau persiapannya bagus maka pelaksanaannya akan bagus dan penumpang tertib. Sebaliknya kalau persiapannya kurang bagus maka ada celah untuk tidak tertib dan menggagu kelancaran,” tuturnya.

Transportasi menyambut Nataru ditetapkan pada H-3 tanggal 22 Desember 2015 hingga H+3 tanggal 4 Januari 2016. Otoritas penerbangan di Bandara Kualanamu memperkirakan lonjakan penumpang menyambut Natal meningkat 25% dan Tahun Baru sekitar 4%, sehingga telah disiapkan sejumlah extra flight.

Di Pelabuhan Belawan juga telah disiapkan pelayanan menyambut

Nataru. Pelabuhan yang juga telah terintegrasi dengan stasiun KA ini juga telah menyiapkan beberapa bus untuk mengangkut penumpang ke Terminal Amplas.

Dalam kesempatan ini Tim Kunspek Komisi V juga berkesempatan menikmati jalan tol Belawan- Medan dan Tanjung Morawa. Beberapa ruas jalan tol Trans Sumatera yang sudah dalam tahap kontruksi yaitu Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (60 km) dan Medan-Binjai (15,8 km). Dalam tahap persiapan, ruas Tebing Tinggi- Kisaran (60 km) dan Kisaran-Rantau Prapat (100 km) dan Binjai-Langsa (110 km).

Ikut serta dalam kunspek ini, Sujadi, Damayanti Wisnu Putranti dan Sadarestuwati (F-PDI-P), Salim Fakhry dan Anton Sihombing (FPG), Andi Iwan Darmawan Aras, Rita Zahara dan Ade Rezki Pratama (F-Gerindra), Anton Sukartono Suratto (FPD), Hanna Gayatri (F-PAN) dan Fatmawati Rusdi (FPP). (TA/*)

DIREKTUR Komersial PT KAI Candra Purnama usai peresmian loket dan peluncuran e-kios di Stasiun Besar Purwokerto, Jawa Tengah, (18/12), mengemukakan bahwa PT KAI menargetkan seluruh stasiun bakal dilengkapi e-kios berupa vending machine atau mesin tiket otomatis.

“Saat ini sudah ada 19 stasiun di 12 kota yang telah dilengkapi e-kios, sudah 31 e-kios. Semua stasiun akan dipasangi ini,” katanya. Namun demikian penempatan e-kios itu dilakukan secara bertahap, mulai dari stasiun-stasiun besar hingga stasiun-stasiun kecil.

Candra memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk melengkapi seluruh stasiun dengan e-kios mencapai lima tahun. “Ada 600-an stasiun. Kalau saya maunya besok, selesai semua,” kata dia.

Candra berkeyakinan, e-kios bakal mengurangi loket penjualan tiket di setiap stasiun karena sistem yang digunakan akan menjadikan lebih baik, lebih cepat, dan tidak menciptakan antrean.

Ia mengatakan e-kios tidak hanya ditempatkan di stasiun tetapi juga di luar seperti gerai anjungan tunai mandiri (ATM). Candra mengatakan e-kios adalah program kemitraan antara PT KAI dan PT Finnet.

Sementara Dirtur PT Finnet Niam Dzikri mengatakan 31 unit vending machine yang digunakan untuk melengkapi e-kios tersebar di 12 kota seperti Jakarta, Cirebon, Purwokerto, dan Surabaya. (TA/*)

Anggota Komisi V DPR, Anton Sukartono.FOTO: IST

Faktor Keselamatan Harus Jadi Prioritas Angkutan Nataru

Seluruh StasiunBakal Dilengkapi E-Kios

Kunjungan kerja Komisi V DPR.FOTO: IST

Komisi V Apresiasi Sumut Persiapkan Transportasi Sambut Nataru

Komisi V DPR RI Yasti Soepredjo Mokoagow (kiri).

FOTO: IST

Kalibrasi Penting Bagi Keselamatan PenerbanganStasiun Purwokerto

Page 24: Transindo-114

24 EDISI NO. 108/TH IX / 1 - 31 JULI 2015

Trans AsuransiEDISI NO. 108/TH IX / 1 - 31 JULI 2015

24 24 EDISI NO. 114/TH IX / 1 - 31 JANUARI 2016

Trans InfoSENEGAP JAJARAN REDAKSI DAN MANAJEMEN

1. Ir. Dwi Budi Sutrisno, M.Sc Sebagai Kepala Biro Perencanaan2. Nasyirudin, S.H, M.Si Sebagai Kepala Kepegawaian dan Organisasi3. Drs. Marta Hardisarwono, M.Si Kepala Biro Keuangan4. Sri Lestari Rahayu, S.H, LLM Kepala Biro Hukum5. Dra. Emeria Wilujeng Amir Siregar Kepala Biro Kerja Sama6. Drs. Nelson Barus, M.M Kepala Biro Umum7. Drs. Julius Adravida Barata, M.M Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik8. Bambang S. Ervan, M.Sc Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi

Perhubungan9. Drs. Imam Hambali, M.Si Kepala Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan10. Drs. Bambang Sudaryanto Sekretaris Inspektorat Jenderal11. Muhammad Anto Julianto, S.E, M.Si, Ak. CA Inspektur I12. Ir. Ahmad, M.MTr Inspektur II13. Drs. Edward Marpaung, M.M Inspektur III14. Hemi Pamuraharjo, S.H, DESS Inspektur IV15. Ir. Heri Sudarmaji, DEA Inspektur V16. Hari Kriswanto, S.H, DESS Sekretaris Jenderal Perhubungan Darat17. Eddi, A.Md.LLAJ, S.Sos, M.M Direktur Sarana Perhubungan Laut18. Ir. Jujun Endah Wahyuningrum, M.T Direktur Prasarana Perhubungan Darat19. Eddy Gunawan, ATD, M.Eng.SC Direktur Lalu Lintas Perhubungan Laut20. Ir. Cucu Mulyana, DESS Direktur Angkutan dan Mul moda21. Boedhi Se� adjid, S.H, M.M Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut22. Capt. Hari Setyobudi, M.M Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut23. Ir. Sugeng Wibowo, M.M Direktur Perkapalan dan Kepalautan24. Ir, Mauritz H.M. Sibarani, DESS, M.E Direktur Kepelabuhan25. Ir. Bambang Wiyanto, M.M Direktur Kenavigasian26. Capt. Karolus Geleuk Sengadi, M.M Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai27. Ir. Abdul Azis, M.M Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Makasar28. Capt. Ari n Soenardjo, MBA, MMT Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok29. Muhd. Takwim Masuku, S.T, MMT Kepala Kantor Kesyahbadaran dan Otoritas Pelabuhan

Kelas I Banjarmasin30. Capt. Julianus The Kepala Kantor Pelabuhan Kelas I Batam31. Bay Mokhamad Hasani Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak

Surabaya

32. Ir. Adolf R. Tambunan, M.Sc Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak

Surabaya33. Ir. Mohammad Pramintohadi Sukarno, M.Sc Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara34. M. Nasir Usman, S.Si.T Direktur Keamanan Penerbangan35. Ir. Novie Riyanto, MSEA Direktur Navigasi Penerbangan36. Ir. Moh. Alwi, M.M Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat

Udara37. DR. Ir. Agus Santoso, M.Sc Direktur Bandar Udara38. Ir. Marya� Karma, M.M Direktur Angkutan Udara39. Ir, Muzaff ar Ismail, M.Si Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I Kelas Utama Soekarno Ha a40. Ir. Imran Rasyid, MBA Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian41. Ir. M. Popik Montanasyah, M.T Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api42. Ir. Prasetyo Boedhitjahjono, M.M Direktur Prasarana Perkeretaapian43. Masrono Yugihar� man, ATD, M.Sc Direktur Sarana Perkeretaapian44. Peni Pudji Turyan� , S.H, M.H Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Perhubungan45. Ir. Hotma P. Simanjuntak, M.STr Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia

Perhubungan Darat46. Drs. Ridwan Se� awan, M.Sc, M.Mar. E Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia

Perhubungan Laut47. Yuli Sudoso Hastono, S.E, MSP Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia

Perhubungan Udara48. Drs. Pepen Supendi Yusup, M.Si Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia

Aparatur Perhubungan49. Pranyoto, S.Pi, MAP Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran50. Ir. Sugiadi Waluyo, M.E Sekretaris Badang Peneli an dan Pengembangan

Perhubungan51. Ir. Zul kri, M.Sc, DEA Kepala Pusat Peneli an dan Pengembangan Transportasi

Antarmoda52. Sigit Irfansyah, ATD, M.Sc Kepala Pusat Peneli an dan Pengembangan Transportasi

Jalan dan Perkeretaapian53. Ir. Chandra Irawan Kepala Pusat Peneli an dan Pengembangan Transportasi

Laut, Sungai, Danau dan Penyeberangan54. Ir. Bintang Hidayat Kepala Pusat Peneli an dan Pengembangan Transportasi Udara55. Capt. Gajah Rooseno Hakim Mahkamah Pelayaran56. Capt. Rudiana, M.M Hakim Mahkamah Pelayaran

57. Agus Winarto Kepala Subdirektorat Pengawasan Keselamatan dan

Penyidik Pegawai Negeri Sipil, Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai

58. Rivolindo, S.H Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan

Kelas II Cirebon59. Drs. Akhriadi, S.H, M.H Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan

Kelas II Kendari60. Drs. Herwanto, M.M Kepala Balai Kesehatan Kerja Pelayaran61. Rudy Sumarno, S.Sos Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan Sekretaris

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut62. Mohammad Murdiyanto, S.E, M.Si Kepala Badan Kepegawaian Sekretaris Direktorat

Jenderal Perhubungan Laut63. Rudi Richardo P, S.H, M.H Kepala Bagian Hukum Sekretariat Direktorat Jenderal

Perhubungan Udara64. Hasanuddin, S.E, M.M Kepala Subdirektorat Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan

Personal Keamanan Penerbangan, Direktorat Keamanan Penerbangan

65. Drs. Norman Dani, M.Si Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I

Tjilik Riwut Palangkaraya66. Endah Purnamasari, S.H, M.H Kepala Bidang Keamanan dan Penerbangan dan

Pelayanan Darurat, Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah Kelas Utama Soekarno Ha a Banten

67. Usman Eff endi, S.E, MSM Kepala Bidang Pelayanan dan Pengoperasian Bandar

Udara Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali68. Ir. Junikar Lolok Pakondo Kepala Bidang Pelayanan dan Pengoperasian Bandar

Udara, Kantor Otoritas Bandar Udara Kelas I Wilayah II Medan

69. Budhi Kurniawan Kresna, S.T, M.M.Tr Kepala Bidang Keamanan Penerbangan dan Pelayanan

Darurat, Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I Utama Sentani, Jayapura

70. Jumardi, S.T, M.T Kepala Subdirektorat Fasilitas Operasi Kereta Api,

Direktorat Prasarana Perkeretaapian71. Ir. Makjen Sinaga, M.T Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah

Sumatera Bagian Barat di Padang72. M. Junaidi J, S.E Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Kolaka73. Usman Lauda Amin Kepala Seksi Sektor Hukum dan Ser kasi Kapal Kantor

Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Kupang74. Capt. Desmon Satredi Menno Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III

Atapua75. Patah Atabri, S.SiT Kepala Seksi Kerjasama dan Program Keamanan

Penerbangan Subdit Standarisasi, Kerjasama dan Program Keamanan, Direktorat Keamanan Penerbangan

76. Letkol Suyono Hardjosukarto Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas III

Maimun Saleh Sabang

Selamat Atas Pelantikan dan Pengukuhan Kembali Para Pejabat Eselon II, III dan IVKementerian Perhubungan oleh Menteri Perhubungan RI Ignasius Jonan pada 05-01-2016, di Jakarta

Mengucapkan

FOTO: : DOK PUSKOM PUBLIK

Email : [email protected], [email protected] NO. 114/TH IX / 1 - 31 JANUARI 2016

Harga Rp. 6.500,-

(Luar Jakarta + Ongkos Kirim)

Jasa Raharja Kerjasama dengan PT Taspen

HaHarggr aa

Tahun 2016 Kemenhub Fokus Empat BidangTAHUN anggaran 2016, Kementerian Perhubungan

(Kemenhub) memperoleh alokasi dana sebesar Rp 48,465 triliun. Di bawah kendali Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, pada tahun ini, Kemenhub memfokuskan pada empat program andalan untuk mendukung dan mengimplementasikan Nawa Cita yang telah ditetapkan Presiden RI, Joko Widodo, khususnya terkait sektor transportasi.

Memasuki tahun 2016, Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan menetapkan 16 target kinerja yang harus dicapai oleh jajarannya. Target-target kinerja tersebut merupakan komitmen Kementerian Perhubungan untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan sektor transportasi yang juga merupakan kelanjutan dari program kerja tahun sebelumnya dengan menempatkan pada empat

skala priortas. Keempat program kerja yang menjadi skala prioritas Kemenhub tahun 2016, meliputi peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi, peningkatan kapasitas transportasi, peningkatan pelayanan transportasi, serta tata kelola dan regulasi.

Seperti dilansir dalam situs kemenhub akhir tahun lalu, prioritas program kerja ini juga sampaikan Menhub Ignasius Jonan dalam Forum Transportasi (16/12) di Jakarta. Dikatakan dari alokasi anggaran sebesar Rp 48,465 triliun, sebanyak Rp 29,918 triliun untuk belanja modal, Rp 2,952 triliun belanja pegawai, Rp 2,947

Kementerian PUPRGenjot Proyek Infrastruktur

Berita Bersambung hal 5 ...

Baca Hal... 12

KAI dan KemenhubTandatanganiKontrak PSO 2016

Baca Hal... 8

BeriHadiahIstimewa Indonesia

BacaHal...

13

g

anitas FOTO: SG

Memasuki tahun 2016, Indonesia mulai menapaki era baru pasar tunggal

Asean atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Indonesia bersama sembilan negara anggota Asean lainnya yakni (Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja, sepakat memasuki era pasar tunggal Asean. Masyarakat Ekonomi Asean mensyaratkan bahwa mulai akhir 2015, Asia Tenggara akan

menjadi satu pasar tunggal dan basis produksi. Semua rintangan perdagangan akan diliberalisasi dan arus perdagangan harus dibebaskan dari bea masuk sebagai bentuk hambatan perdagangan dan proteksi.

Dengan diberlakukannya pasar tunggal Asean - Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) negara-negara anggota termasuk Indonesia, sepakat menerapkan prinsip open market (pasar

Memasuki era pasar tunggal Asean- Asean Economic Community (AEC) yang berlaku mulai akhir 2015, volume perdagangan di antara negara-negara Asean, termasuk Indonesia dipastikan bakal makin meningkat. Guna meningkatkan daya saing ekonomi nasional di pasar bebas ini, pemerintah terus pacu kinerja layanan pelabuhan yang menjadi simpul penting bagi sistem mata rantai pasok logistik nasional. Salah satunya mendorong kinerja pelabuhan Tanjung Priok yang selama ini menjadi pintu utama bagi angkutan perdagangan nasional, baik ekspor-impor maupun antar pulau. Berita Bersambung hal 4 ...

Kinerja Pelabuhan Terus Dipacu

MEMASUKI PASAR BEBAS AEC

Baca Hal... 7

Maria Harfanti