TRANSAKSI YG DILARANG DALAM ISLAM
description
Transcript of TRANSAKSI YG DILARANG DALAM ISLAM
TRANSAKSI YG DILARANG DALAM ISLAM
Rahmani Timorita Yulianti, Dra.MAgProdi Ekonomi Islam FIAI UII
PENYEBAB TRANSAKSI DILARANG
Penyebab dilarangnya transaksi
Haram zatnya
Tidak sah akadnya
1. Tadlis
2. Ikhtikar
3. Bai’ Najasy
4. Taghrir (Gharar)
5. Riba
6. Risywah
1. Rukunnya tidak terpenuhi
2. Syarat tidak terpenuhi
3. Terjadi Ta’alluq
4. Terjadi “2 in 1”
Haram selain zatnya
HARAM ZATNYA• Transaksi dilarang karena obyek yang
ditransaksikan juga dilarang• Misalnya: minuman keras, bangkai (kecuali ikan
dan belalang), babi• Transaksi barang atau jasa yang demikian ini
tetap haram walaupun akadnya sah• Contoh:
Pembelian minuman keras dengan akad murabahah melalui Bank Syariah (Zat barangnya haram, akadnya sah, tetapi transaksi haram)
HARAM SELAIN ZATNYA (1)
1. Tadlis (melanggar prinsip ‘an taradhin minkum’
• Setiap transaksi dlm Islam harus dilandasi pada prinsip kerelaan kedua pihak yang bertransaksi
• Mereka harus memiliki informasi yang sama tentang barang/jasa yang ditransaksikan, sehingga tidak ada pihak yg merasa dirugikan
• Sebab Tadlis:
a) Kuantitas (pengurangan timbangan)
b) Kualitas (penyembunyian kecacatan obyek)
c) Harga (memanfaatkan ketidaktahuan harga pasar)
d) Waktu penyerahan (penjual tidak mengetahui secara pasti kapan barang akan diserahkan kepada pembeli)
HARAM SELAIN ZATNYA (2)
2. Melanggar prinsip ‘la tadzlimuna wa la tudzlamun’ (jangan mendzalimi dan jangan didzalimi)
Praktek yg melanggar prinsip ini:a) Rekayasa pasar dlm Supply (Ikhtikar)
Mengupayakan adanya kelangkaan barang dg menimbun atau entry barriers (menghambat produsen lain masuk kepasar, agar ia menjadi monopoli
Menjual harga > tinggi dibandingkan harga sebelum munculnya kelangkaan
Mengambil keuntungan > dibandingkan keuntungan sebelum kejadian I & II
HARAM SELAIN ZATNYA (3)b) Rekayasa Pasar dalam demand (Bai’ Najasy)
Rekayasa pasar dalam demand terjadi bila seorang produsen/pembeli menciptakan permintaan palsu, seolah-olah ada banyak permintaan terhadap suatu produk sehingga harga jual produk akan naik
Cara ini dpt dilakukan dengan cara:1) Penyebaran isu2) Melakukan order pembelian3) Pembelian pancingan sehingga tercipta
sentimen pasar, bila harga sudah naik sampai level yg diinginkan maka yg bersangkutan akan melakukan aksi ambil untung dengan melepas kembali obyek yg sudah dibeli.
HARAM SELAIN ZATNYA (4)
c) Taghrir (Gharar): situasi dmn terjadi incomplete information karena adanya ketidakpastian dari kedua belah pihak yg bertransaksi
Taghrir terjadi bila kita merubah sesuatu yang seharusnya bersifat pasti menjadi tidak pasti
Gharar/Taghrir terjadi karena empat hal, yaitu:
1) Kuantitas (kasus ijon)
2) Kualitas (menjual sapi msh dlm perut induknya)
3) Harga (pengambilan margin 20% untuk satu tahun atau 40% untuk dua tahun
4) Waktu penyerahan (menjual barang hilang seharga Rp.x dan disetujui oleh pembelinya
HARAM SELAIN ZATNYA (5)d) Riba
Dalam ilmu fiqh dikenal jenis riba:1) Fadl (riba buyu’) ~ riba karena pertukaran barang
sejenis yg tidak memenuhi kriteria sama kualitasnya (mistlan bi mistlin), sama kuantitasnya ( sawa-an bi sawa-in) dan sama waktu penyerahannya (yadan bi yadan)
2) Nasi’ah (riba duyun) ~ riba yang timbul akibat hutang piutang yang tidak memenuhi kriteria untuk muncul bersama risiko dan hasil usaha muncul bersama biaya.
Transaksi semisal ini mengandung pertukaran kewajiban menanggung beban, hanya berjalannya waktu. Nasi’ah adalah memastikan sesuatu yang tidak pasti menjadi pasti
3) Jahiliyah ~ hutang yang dibayar melebihi dari pokok pinjaman, karena si peminjam tidak mampu mengembalikan dana pinjaman pada waktu yang ditetapkan
TIDAK SAH/LENGKAP AKADNYA
• Suatu transaksi yg tidak termasuk dalam kategori haram li dzatihi maupun haram li ghairihi, belum tentu serta merta menjadi halal.
• Sesuatu tersebut menjadi haram bila akad atas transaksi itu tidak sah atau tidak lengkap
• Suatu transaksi dikatakan tidak sah atau tidak lengkap akadnya bila terjadi salah satu atau lebih faktor berikut:
1) Rukun dan syarat tidak terpenuhi ~ rukun jual beli meliputi (a) Pelaku, (b) Obyek, (c) Ijab kabul. Syarat jual beli, tidak: (a) Menghalalkan yang haram, (b) Mengharamkan yang halal, (c) Menggugurkan rukun, (d) Bertentangan dengan rukun, (e) Mencegah berlakunya rukun
2) Terjadi Ta’alluq ~ Terjadi bila dihadapkan pada dua akad yang saling dikaitkan. Dengan maksud, berlakunya akad 1 tergantung pada akad ke 2. Dalam terminologi fiqh disebut bai’ al-’inah
3) Terjadi two in one ~ Satu transaksi diwadahi oleh dua akad sekaligus, sehingga terjadi ketidakpastian. Dlm terminologi fiqh disebut shafqatain fi al-shafqah. Two in one terjadi karena: (a) Obyek sama, (b) Pelaku sama, (c) Jangka waktu sama. Bila salah satu dari faktor tersebut tdk ada maka tidak terjadi two in one