TRANSAKSI EKONOMI DALAM ISLAM

16
TRANSAKSI EKONOMI DALAM ISLAM • KELOMPOK 5 : • AGUNG REZA • DESIANDRA MUSLIMAH G • FADILA SANI • FREZA FATURRAHMAN • WIDINIA DINDA A XI-C2

Transcript of TRANSAKSI EKONOMI DALAM ISLAM

Page 1: TRANSAKSI EKONOMI DALAM ISLAM

TRANSAKSI EKONOMI DALAM ISLAM

• KELOMPOK 5 :• AGUNG REZA• DESIANDRA MUSLIMAH G• FADILA SANI• FREZA FATURRAHMAN• WIDINIA DINDA A

XI-C2

Page 2: TRANSAKSI EKONOMI DALAM ISLAM

Assalamualaikum

Page 3: TRANSAKSI EKONOMI DALAM ISLAM

BAB.5TRANSAKSI EKONOMI DALAM ISLAM

A. ASAS – ASAS TRANSAKSI EKONOMI DALAM ISLAM 1. Pengertian Syirkah. Perseroan atau Syirkah adalah bentuk dari usaha kerjasama dalam hal modal atau

jasa yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mendapatkan keuntungan. Besar dan kecilnya keuntungan dibagi bersama sesuai dengan perjanjian yang

ditentukan bersama sebelumnya. Begitu juga jika mengalami kerugian.

Page 4: TRANSAKSI EKONOMI DALAM ISLAM

2. Syarikat Harta a. Pengertian Syarikat Harta Syarikat Harta adalah akad kerjasama dari dua orang atau lebih dalam

bidang pemodalan untuk melakukan usaha bisnis atas dasar untung rugi ditanggung bersama sesuai dengan besar kecilnya modal masing-masing yang telah ditentukan dalam perjanjian.

Orang yang melakukan persyarikatan, satu sama lain harus saling percaya dan ikhlas karena Allah SWT. Kalau sampai terjadi di antara mereka berkhianat maka Allah SWT akan mencabut kemajuan dari persyerikatan mereka.

Page 5: TRANSAKSI EKONOMI DALAM ISLAM

• b. Rukun Syarikat Harta Rukun Syarikat Harta

1. Adanya sigat atau lafaz. 2. Adanya orang yang bersyarikat 3. Adanya pokok modal yang disepakati

c. Syarat Syarikat Harta 1. Sigat atau lafaz, yaitu kalimat akad perjanjian dengan syarat mengandung arti izin

untuk membelanjakan barang syarikat. misalnya: Salah seorang berkata, “ Kita mengadakan syarikat pada barang ini dan saya

izinkan engkau menjalankan dengan cara menjual atau lainnya’’. Orang lain menjawab, “ Saya menerima apa yang engkau katakan tadi “. Pada zaman

modern seperti sekarang ini, kerjasama tidak menggunakan ijab kabul, tetapi dalam bentuk akta notaris.

Page 6: TRANSAKSI EKONOMI DALAM ISLAM

2. Orang yang bersyarikat, dengan syarat: a) balig ( dewasa ), b) berakal sehat, c) merdeka ( bebas ) tidak sedang dalam tahanan, dan d) atas kehendak sendiri, bukan karena paksaan.

3. Pokok modal, dengan syarat sebagai berikut. a) modal berupa uang atau jenis barang lainnya yang dapat ditimbang atau

ditakar. b) modal hendaklah dapat digabungkan sebelum akad sehingga modal tidak

dapat dibedakan. c) modal seseorang yang bersyarikat tidak mesti sama banyaknya, namun

sesuai menurut pemufakatan orang yang bersyarikat

Page 7: TRANSAKSI EKONOMI DALAM ISLAM

• d. Keuntungan dan Kerugian Sebagian ulama berpendapat bahwa keuntungan dan kerugian dibagi

menurut perbandingan modal. Sebagian ulama lain berpendapat, tidak mesti sama menurut perbandingan modal, tetapi boleh atas dasar kesepakatan menurut perjanjian ketika mendirikan persyarikatan atau sewaktu mendirikan persyarikatan.

e. Syarikat Harta dalam Kehidupan Modern Dalam kehidupan modern, syarikat harta dikenal antara lain dengan nama

Perseroan Terbatas ( PT ). PT didirikan harus dengan akta notaris, dan anggaran dasarnya harus disetujui oleh Menteri Kehakiman.

Saham Perseroan Terbatas, yaitu tiap anggota mengambil bagian dengan satu atau beberapa sero, dan tanggung jawab mereka terhadap perbuatan perseroan sebesar dan sejumlah sero padanya.

Page 8: TRANSAKSI EKONOMI DALAM ISLAM

• 2. Musaqah ( paruhan kebun ) Musaqah adalah kerja asama antara pemilik kebun dengan pemelihara

kebun dengan perjanjian bagi hasil ( production sharing ) dan jumlahnya ditentukan menurut kesepakatan bersama.

Musaqah itu dibolehkan oleh agama karena, kenyataannya banyak orang yang mempunyai kebun tetapi dia tidak dapat memeliharanya, sedangkan salah satu cara yang baik untuk meningkatkan penghasilan masyarakat, terutama bagi kelompok masyarakat yang tidak mampu.

Page 9: TRANSAKSI EKONOMI DALAM ISLAM

• 3. Syarikat Kerja a. Pengertian dan Hukum Syarikat Kerja Syarikat kerja yaitu bentuk kerjasama antara dua orang atau lebih yang

berkecimpung dalam usaha memberikan pelayanan masyarakat ( jasa ). Syarikat kerja ini dapat terdiri dari satu jenis keahlian ( profesi ) ataupun bermacam – macam keahlian.

Keuntungan menjadi milik bersama menurut perjanjian atau anggaran rumah tangga kerja sama tersebut. Bila anggotanya berprofesi sama dan tingkat pendidikan juga sama makadapat disamakan pula pembagian keuntungannya. Sebaliknya, bila terjadi bermacam – macam keahlian dan tingkat pendidikannya maka pembagian keuntungan tidak sama, sebab perbedaan kualitas jas yang diberikan.

Adapun hukum syarikat kerja menurut Imam Syafi’I, tidak sah, sedangkan mazhab yang lain memperbolehkannya.

Page 10: TRANSAKSI EKONOMI DALAM ISLAM

• B. Macam – macam Syarikat Kerja Syarikat kerja yang akan dikemukakan di sini adalah qirad, musaqah,

muzaraah, dan mukhabarah. 1) Qirad, yaitu pemberian modal dari seseorang kepada orang lain untuk

dagang, sedangkan keuntungan dibagi antara keduanya sesuai dengan perjanjian. Modal dalam qirad itu dapat berupa uang, benda atau yang dapat diperhitungkan harganya. Qirad disebut juga dengan mudarabah.

Qirad diperbolehkan dalam Islam, dan pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad ketika beliaumemperniagakan modal Siti Khadijah. Ketika itu beliau berdagang ke Syam (Syiria), dan keuntungannya dibagi antara keduanya sesuai dengan perjanjian, sedangkan modalnya tetap kepunyaan si pemilik modal.

Qirad mengandung unsur tolong menolong antara sesama anggota masyarakat, orang yang lemah dan tidak bermodal. Qirad juga merupakan salah satu cara yang sangat baik untuk meratakan dan meningkatkan penghasilan masyarakat. Tentu saja si penerima modal harus bekerja dengan jujur.

Page 11: TRANSAKSI EKONOMI DALAM ISLAM

3. Muzaraah dan Mukharabah Muzaraah adalah kerja sama antara pemilik tanah ( sawah atau ladang )

dengan penggarap tanah, dengan perjanjian bagi hasil yang jumlahnya menurutkesepakatan bersama. Pada umumnya bibit atau benihnya dari pihak penggarap. Jika benih atau bibitnya dari pihak pemilik tanah maka namanya mukharabah .

Baik muzaraah maupun mukharabah, keduanya dibolehkan dalam Islam, syaratnya adalah bahwa yang dibagi hasilnya dan bukan tanahnya. Jika yang dibagi itu adalah tanahnya maka hal itu dilarang.

c. Faedah Syarikat Kerja Perkongsian ( syarikat ) adalah suatu jalan yang baik untuk kemajuan suatu

bangsa, bahkan dapat pula menjdi jalan untuk menguatkan hubungan antara satu bangsa dengan bangsa lain. Dengan perkongsian, perusahaan dan perdagangan akan maju dengan pesat, hubungan dari suatu negeri ke negeri yang lain dapat lebih mudah, dan lancar.

Page 12: TRANSAKSI EKONOMI DALAM ISLAM

• B. TRANSAKSI EKONOMI ISLAM DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI.

• 1.Ketentuan tentang Perbankan a. Pengertian Perbankan Sesuai dengan Undang – undang No 14 / 1957 tentang Pokok – Pokok

Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa – jasa dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang. Sedangakan menurut A.Abdurrahman, pengertian bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberi pinjaman, mengedarkan mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan barang – barang berharga, membiayai usaha perusahaan – perusahaan, dan lain – lain. ( Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan ).

Page 13: TRANSAKSI EKONOMI DALAM ISLAM

Menurut Undang – Undang No 14 / 1967 bank di Indonesia dibedakan menurut fungsi dan pemiliknya, yaitu :

1. Bank Sirkulasi dan Bank Sentral, bank yang mempunyai hak membuat dan mengedarkan uang sehingga menjadi pusat dan pengawasan semua bank.

2. Bank Umum, bank yang dalam pengumpulan dana utamanya menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito serta membungakan dananya dalam bentuk surat berharga.

3. Bank Tabungan, bank yang dalam pengumpulan dana utamanya menerima simpanan tabungan dan membungakan dananya dalam bentuk surat berharga.

4. Bank Pembangunan, bank yang dalam pengumpulan dana utamanya menerima simpanan dalam bentuk deposito atau mengeluarkan surat berharga jangka menengah dan panjang serta memberikan kredit jangka menengah dan panjang serta memberikan kredit jangka menengah dan panjang di bidang pembangunan.

Page 14: TRANSAKSI EKONOMI DALAM ISLAM

• b. Fungsi Bank1. Tempat untuk menyimpan uang.

Bank berfungsi sebagai penerima titipan uang dari masyarakat. Titipan itu dapat berupa penitipan dalam waktu tertentu dan baru bisa diambil kembali sesuai dengan waktu yang disepakati untuk mendapat imbalan tetap ( bunga ) setiap bulan.

Titipan itu dapat pula dalam waktu yang tidak tertentu dan tidak terbatas serta dapat diambil kapan saja dengan warkat pengambilan yang sah, seperti cek atau giro. Tujuannya untuk memudahkan kegiatan usaha atau kelancaran transaksi dagang.

2. Sarana untuk Menabung Bank juga dapat menerima titipan masyarakat kapan saja dengan jumlah minimal

ditentukan oleh masing – masing bank. Masyarakat dapat menyetor dan mengambiluang itu kapanpun mereka suka tanpa terikat jangka waktu tertentu, seperti : Tabanas, Simpedes atau Simaskot dan Tahapan.

Page 15: TRANSAKSI EKONOMI DALAM ISLAM

• 3. Tempat Mengirim Uang Bank dapat melayani masyarakat yang ingin mengirimkan uang, baik kepada relasi

dagang, sanak saudara, atau siapapun yang berada di kota lain atau negara lain. Pihak bank biasanya memungut ongkos atau biaya dalam jumlah tertentu dari pengiriman uang.

4. Tempat Mengirim Uang Bank dapat membantu masyarakat yang ingin menukarkan uang rupiah dengan

pecahan kecil atau uang rupiah dengan uang asing ( valuta asing ) atau sebalkiknya. 5. Memberi Kredit Salah satu fungsi bamk adalah memberikan pinjaman atau kredit kepada debitur

atau peminjam yang layak diberi piunjaman, dengan cara dan syarat yang telah ditentukan. Besarnya peminjaman ditentukan oleh kekayaan atau penghasilan yang dimiliki oleh peminjam.

Page 16: TRANSAKSI EKONOMI DALAM ISLAM

•terimakasih