Trakoma Clar

41
Defnisi  Trakoma berasal dari bahasa Yunani -> Mata kasar  Trakoma adalah suatu bentuk keratokonjungtivitis kronis yang disebabkan oleh ineksi bakteri Chlamydia trachomatis. Penyebab kebutaan ke-3 setelah katarak dan glaukoma.

description

trakoma

Transcript of Trakoma Clar

  • DefinisiTrakoma berasal dari bahasa Yunani -> Mata kasarTrakoma adalah suatu bentuk keratokonjungtivitis kronis yang disebabkan oleh infeksi bakteri Chlamydia trachomatis.Penyebab kebutaan ke-3, setelah katarak dan glaukoma.

  • EpidemiologiMerupakan salah satu penyakit paling tua di dunia, ditemukan sejak abad ke-27 SM dan mengenai semua bangsa.Merupakan penyakit menahun paling banyak dijumpai sekitar 300-600 juta.Paling banyak terdapat di daerah Afrika, suku Aborigin, dan sebagian Asia.

  • EtiologiChlamydia trachomatis serotipe A, B, Ba dan C.

    Spesies C. trachomatis menyebabkan trakoma dan infeksi kelamin (serotipe D-K) dan limfogranuloma venerum ( serotipe L1-L3).

  • 300 nm Kokus Gram negatif Obligat intraselular Aerobik

  • Chlamydia trachomatis

  • Siklus Hidup Chlamydia trachomatisBifasik elementary bodies

    reticulate bodies

    Non-infeksius, intraselular

    Infeksius, ekstraselular

  • Elementary BodyReticulate BodyExtracellular formIntra-cytoplasmatic formInfectious particle, released when infected cells rupture.Non-infectious particle, never released.Analogous to a sporeWith iodine stain, appears as cellular inclusions0.25 to 0.3 m in diameter 0.6 m in diameter.Presence of rigidcell wall No rigidcell wall; still, membrane-bound Preserves genome, plasmids, RNA polymerase, andribosomes.All structures are retainedNo ReplicationReplication by binary fission, rate of 2-3 hrs per generationMetabolically inactiveMetabolically activeCan induce Exo-, and Endo-cytosisCant induce Exo-, and Endo-cytosis

  • 3 hrs 20 hrs 30 72 hrs

    7-21 daysChlamydia trachomatis biphasic life cycle

  • Life cycle

  • TransmisiKontak langsung dengan sekret mata.Lalat atau nyamuk (Musca spp)-> vektor.Masa inkubasi: 5-12 hari.

  • 5 Fs & 5 Ds

    5 Fs5 DsFliesDischarge(eyes)Filth(dirt, waste)DustFaeces(human)DrynessFingersDung(animals)Fomites(handkerchief, pillow)Density (over crowding)

  • Faktor Predisposisi1. Kualitas sanitasi dan air.2. Personal hygiene.3. Kemiskinan.4. Kepadatan penduduk.

  • PatofisiologiInflamasi -> predominan limfositik,infiltrat monosit, sel plasma, makrofag dalam folikel.Gambaran folikel: pusat germinal dangan pulau proliferasi sel B yang dikelilingi serbukan sel T.Infeksi konjungtiva rekuren -> inflamasi yang lama -> konjungtival scarring.Scarring -> atropi epitel konjungtiva, hilangnya sel goblet, dan pergantian jaringan normal, longgar dan stroma vaskular subepitel dengan jaringan ikat kolagen tipe IV dan V.

  • Manifestasi KlinisSecara klinis:fase akut fase kronis Masa inkubasi: 5-10 hari -> infeksi konjungtiva menyebabkan iritasi, mata merah, dan sekret mukopurulen. Keterlibatan kornea pada proses inflamasi akut dapat menimbulkan nyeri dan fotofobia. Tanda awal infeksi yang kurang spesifik adalah vasodilatasi dari pembuluh darah konjungtiva.

  • Fase AktifFolikel -> konjungtiva forniks, konjungtiva tarsal dan limbus.- limfoid germinal dan ditemukan dibawah lapisan epitel.- massa abu-abu atau creamy dengan diameter 0,2-3,0 mm. 2. Papil: titik-titik merah kecil dengan mata telanjang. - Slit lamp: pembengkakan kecil konjungtiva, dengan vaskularisasi di tengahnya.- Inflamasi berat: penebalan konjungtiva, pertambahan vaskularisasi pembuluh tarsal, dan kadang edema palpebra.

  • Konjungtiva Tarsal NormalKonjungtivitis Folikular

  • Inflamasi Trakomatosa

  • 3. Tanda kornea:- Tes flouresensi -> keratitis pungtata superfisialis.- Infiltrat superfisial atau pannus -> infiltrasi subepitel dari jaringan fibrovaskular ke perifer kornea -> indikasi inflamasi kornea.

    Stadium pannus:-Progresif -> infiltrasi dengan vaskularisasi. - Regresif -> (infiltration has receded and vessels are ahead of infiltration)

  • PannusPanus = infiltrasi neovaskularisasi di limbus. Combs appearance = seperti sisir.

  • Kornea

    Keratitis -> ulkus korneaCorneal opacity-> stadium akhir

  • Corneal Opacity

  • Fase KronisScarring -> resolusi dari folikel pada subepitel konjungtiva. - Deposisi di konjungtiva tarsal atas (paling sering), konjungtiva forniks, konjungtiva bulbi dan daerah atas kornea. - Di daerah endemis trakoma -> episode infeksi berulang -> sikatriks dengan latar konjungtiva yang eritematous. - Di limbus: pergantian folikel menjadi scar menghasilkan formasi depresi translusen pada corneoscleral junction -> Herberts pits

  • Scar Konjungtiva

  • Herberts Pits

  • 2. Trikiasis -> bila scar pada konjungtiva tarsal cukup banyak berkumpul -> kelopak mata atas menekuk ke dalam -> bulu mata mengenai bola mata.- Dapat mencederai kornea -> infeksi sekunder - Karena sikatrik bersifat opak maka penglihatan dapat terganggu bila mengenai daerah sentral kornea 3. Entropion -> ketika semua bagian kelopak mengarah ke dalam.

  • Trikiasis

  • Entropion

  • Klasifikasi

  • Pembagian menurut McCallan

    StadiumNamaGejalaStadium ITrakoma InsipienFolikel imatur, hipertrofi papilar minimalStadium IITrakomaFolikel matur pada dataran tarsal atasStadim IIADengan hipertrofi papilar yang menonjolKeratitis, folikel limbusStadium IIBDengan hipertrofi folikular yang menonjolAktivitas kuat dengan folikel matur tertimbun di bawah hipertrofi papilar yang hebatStadium IIITrakoma sikatrikParut pada konjungtiva tarsal atas, permulaan trikiasis dan entropionStadium IVTrakoma sembuhTak aktif, tak ada hipertrofi papillar atau folikular, parut dalam bermacam derajat deviasi

  • **Klasifikasi JonesClass 1 : Blinding trachomaserotipe A,B,Ba,CInfeksi sekunder bakterialTransfer mata ke mataClass 2 : Non blinding trachomaserotipe A,B,Ba,CTidak terdapat infeksi sekunder bakterialmesoendemic or hypoendemic areas with better socioeconomic statusBentuk ringan dengan limited transmissionClass 3 : Paratrachomaserotipe D KOkulogenital --> genital ke mataadult inclusion conjunctivitis, Chlamydial opthalmia neonatorum

  • Pembagian menurut WHO Simplified Trachoma Grading Scheme

    1. Trakoma Folikular (TF)Trakoma dengan adanya 5 atau lebih folikel dengan diameter 0,5 mm di daerah sentral konjungtiva tarsal superior.Umumnya ditemukan pada anak-anak, dengan prevalensi puncak pada 3-5 tahun.

  • 2. Trakoma Inflamasi berat (TI)

    Ditandai konjungtiva tarsal superior yang menebal dan pertumbuhan vaskular tarsal. Infiltrasi difus dan hipertrofi papiler konjungtiva atas sekurang-kurangnya menutupi 50% pembuluh profunda normal. Papil terlihat dengan pemeriksaan slit lamp.

  • 3. Sikatrik Trakoma (TS)

    Ditandai dengan adanya sikatrik yang mudah terlihat pada konjungtiva tarsal.Memiliki resiko trikiasis ke depannya, semakin banyak sikatrik semakin besar resiko terjadinya trikiasis.

  • 4. Trikiasis (TT)

    Ditandai dengan adanya bulu mata yang mengarah ke bola mata.Potensial untuk menyebabkan opasitas kornea.Berpotensi menyebabkan kebutaan dan indikasi dari koreksi bedah palpebra.

  • 5. Opasitas Kornea (CO)

    Ditandai dengan kekeruhan kornea yang terlihat di atas pupil.Kekeruhan kornea menandakan prevalensi gangguan visus atau kebutaan akibat trakoma.