Tragedi Binduriang

7
1. Tragedi Binduriang, Kapolda Sampaikan Maaf. Tak ada lagi bentrokan antara warga dan pihak kepolisian. Hal itu dibutikan dengan foto berdampingan antara Kapolda Bengkulu dan para Kades. (Dari Kiri) Kades Sp Beliti, Abu Bakar, Kades Kepala Curup, Wardani dan Kades Kp Jeruk, Zainal Pasca bentrokan antara warga Kecamatan Binduriang, Kabupaten Rejang Lebong (RL) Provinsi Bengkulu dengan aparat kepolisian yakni Polres RL dan Brimobda Bengkulu, yang mengakibatkan 1 warga sipil meninggal, 4 luka-luka dan 4 dari pihak Polisi luka, Kapolda Bengkulu Brigjend Pol Burhanudin Andi, mewakili Kapolri menyampaikan permohonan maaf langsung kepada keluarga korban, Selasa 19 Juni 2012. Selain itu, Kapolda juga menyerahkan santunan kepada keluarga Ardan alias Cik Udan (korban meninggal), yang diterima langsung oleh orang tuanya, Hajar dan Siluna, di rumah duka Desa Kampung Jeruk, Kecamatan Binduriang, Selasa 19 Juni 2012 pukul 14.00 WIB. Kedatangan Kapolda didampingi Dandim 0409/RL, Letkol.Inf Yanto Kusno Hendarto serta Danyon 144 Jaya Yudha, Letkol.Inf Tri Haksoro, serta kepala desa dan tokoh masyarakat setempat. "Seperti yang kita lihat, sekarang saya berada di rumah Almarhum. Saya datang, dalam rangka

description

mm

Transcript of Tragedi Binduriang

Page 1: Tragedi Binduriang

1. Tragedi Binduriang, Kapolda Sampaikan Maaf.

Tak ada lagi bentrokan antara warga dan pihak kepolisian. Hal itu dibutikan dengan

foto berdampingan antara Kapolda Bengkulu dan para Kades. (Dari Kiri) Kades Sp Beliti,

Abu Bakar, Kades Kepala Curup, Wardani dan Kades Kp Jeruk, Zainal

Pasca bentrokan antara warga Kecamatan Binduriang, Kabupaten Rejang Lebong

(RL) Provinsi Bengkulu dengan aparat kepolisian yakni Polres RL dan Brimobda Bengkulu,

yang mengakibatkan 1 warga sipil meninggal, 4 luka-luka dan 4 dari pihak Polisi luka,

Kapolda Bengkulu Brigjend Pol Burhanudin Andi, mewakili Kapolri menyampaikan

permohonan maaf langsung kepada keluarga korban, Selasa 19 Juni 2012.

Selain itu, Kapolda juga menyerahkan santunan kepada keluarga Ardan alias Cik

Udan (korban meninggal), yang diterima langsung oleh orang tuanya, Hajar dan Siluna, di

rumah duka Desa Kampung Jeruk, Kecamatan Binduriang, Selasa 19 Juni 2012 pukul 14.00

WIB. Kedatangan Kapolda didampingi Dandim 0409/RL, Letkol.Inf Yanto Kusno Hendarto

serta Danyon 144 Jaya Yudha, Letkol.Inf Tri Haksoro, serta kepala desa dan tokoh

masyarakat setempat. "Seperti yang kita lihat, sekarang saya berada di rumah Almarhum.

Saya datang, dalam rangka mewakili Kapolri, meminta maaf kepada keluarga korban," ujar

Kapolda.

Tidak hanya itu, Kapolda juga mengaku salut dengan masyarakat Binduriang. Sebab,

menurut Kapolda, di daerah lain, jika terjadi peristiwa yang sama seperti yang terjadi di

Binduriang, belum tentu seaman seperti di Kecamatan Binduriang. "Saya sangat

Page 2: Tragedi Binduriang

mengapresiasi masyarakat dan tokoh masyarakat di sini. Kondisinya sangat aman. Kalau di

daerah lain belum tentu seperti di sini," tukas Kapolda.

Dilanjutkan Kapolda, ke depannya pihaknya akan memprogramkan Forum Kemitraan

Perpolisian Masyarakat (FKPM) di daerah Lembak, serta program pencitraan Polri. Hal

tersebut bertujuan, agar Lembak semakin kondusif dan menjadi daerah yang damai serta

terhormat. "Ke depan, kita akan terapkan program FKPM di daerah sini. Agar Lembak ini

menjadi daerah yang lebih damai serta untuk pencitraan polisi," terang Kapolda.

Santunan

Di samping itu, Kapolda mengatakan, untuk korban yang sedang di rawat di RSUD

Sabirin, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan biaya pengobatannya akan ditanggung pihak

Polda Bengkulu sampai sembuh. "Korban yang sekarang tengah dirawat di RSUD, kita

tanggung biayanya sampai sembuh. Kasian mereka, apalagi mereka sekadang masih dalam

usia produktif. Dan harus bekerja mencari nafkah," kata Kapolda.

Di sisi lain, untuk mengungkap kasus bentrokan antara warga dengan pihak

kepolisian, dijelaskan Kapolda, saat ini sudah datang tim dari Mabes Polri. Selain itu,

Kapolda juga mengatakan bahwa kondisi daerah Lembak sudah kondusif dan sangat aman.

"Tim dari Mabes Polri sudah datang. Kita serahkan proses ini kepada tim," pungkas Kapolda.

Binduriang Sudah Damai, Blokade Jalan Dibuka Semboyan TNI untuk rakyat

tampaknya memang benar pas. Sebab, pasca kericuhan yang terjadi di Kecamatan

Binduriang, Minggu malam (17/6) lalu, TNI menunjukkan peran penting, sehingga

Kecamatan Binduriang kini kembali kondusif. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari sosok 2

perwira TNI, yakni Dandim 0409/RL Letkol.Inf Yanto Kusno Hendarto serta Danyon 144

Jaya Yudha, Letkol.Inf Tri Haksoro, yang selalu turun ke lokasi hingga Selasa 19 Juni 2012

Bersama-sama dengan masyarakat, Selasa kemarin, sekitar pukul 08.00 WIB, TNI membuka

blokade yang menutupi jalan nasional penghubung Kota Curup-Kota Lubuklinggau, Sumsel.

Hingga pukul 09.00 WIB, jalan perlahan sudah bisa dilalui oleh kendaraan roda empat,

bertonase kecil. Sebab, TNI dan masyarakat masih harus menyingkirkan truk fuso yang

hangus dibakar massa, karena melintang di tengah jalan di Desa Kepala Curup. Pukul 10.30

WIB, truk fuso berhasil disingkirkan ke tepi, sehingga kendaraan besar bisa melewati jalan

nasional yang sempat tutup selama 2 hari itu. "Alhamdulillah, sekarang jalan sudah normal.

Kendaraan sudah bisa lalu lalang seperti biasa," kata Dandim.

Page 3: Tragedi Binduriang

Diungkapkan Dandim, situasi dan kondisi daerah Lembak, khusunya Kecamatan

Binduriang saat ini sudah benar-benar aman dan kondusif. Namun, lanjut Dandim, anggota

TNI masih akan terus melakukan patroli, hingga eskalasi di daerah tersebut benar-benar

kondusif. Sedangkan, untuk titik-titik rawan, kata Dandim, ia memerintahkan anggota

Babinsa untuk berbaur bersama masyarakat."Kalau Babinsa ini memang sudah inklud di

desa-desa. Setiap hari mereka pasti sudah ada di sini," terang Dandim.

Dandim juga mengatakan, masyarakat sudah bisa melewati jalan nasional Curup-

Lubuklinggau. Dan tidak perlu lagi khawatir akan kejadian sebelumnya. Sebab, sekarang

kondisi sudah kondusif dan aman. Sehingga, tidak perlu lagi khawatir. Ia berharap, kondisi

keamanan dan kondusifitas ini tetap terjaga seterusnya."Sekarang kondisi sudah kondusif,

blokade jalan sudah kita buka. Sehingga, masyarakat sudah bisa melintasi jalan Curup-

Lubuklinggau," pungkas Dandim.

Bentrok Warga dan Aparat Kepolisian

Untuk diketahui, Minggu 17 Juni, sekitar pukul 17.00 WIB terjadi bentrokan antara

polisi dengan warga Kecamatan Binduriang. Hingga akhirnya, massa memblokade jalan

nasional penghubung Curup, Bengkulu menuju ke Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan.

Sempat terjadi aksi tembak menembak dan warga menyerang dengan batu-batuan. Kericuhan

terjadi hingga pukul 00.00 WIB, hingga akhirnya Kapolda Bengkulu langsung turun ke

lapangan berusaha melakukan mediasi.

Akan tetapi, mediasi tersebut gagal dan warga kembali melakukan pemblokiran dan

menolak kehadiran pihak polisi hingga Senin 18 Juni. Bentrokan akhirnya berujung damai

setelah pihak TNI langsung turun melakukan mendiasi dengan masyarakat setempat dan

Selasa 19 Juni jalan sudah mulai kembali dibuka, hingga Rabu 20 Juni jalan sudah lancar

kembali. Tetapi, TNI masih tetap melakukan patroli untuk menghindari kericuhan terulang

kembali.

Diduga peristiwa tersebut dampak aksi sweeping pihak kepolisian di daerah setempat,

untuk mencari hasil jarahan kopi dan motor bodong (hasil pencurian). Berdasarkan informasi

yang diterima dari Kepala Desa Kepala Curup, Wardani, kericuhan ini diduga bermula dari

sweeping kendaraan yang dilakukan aparat kepolisian sekitar pukul 16.00 WIB di Desa

Kepala Curup Kecamatan Binduriang. Informasinya, razia ini berkaitan dengan maraknya

kasus pencurian kendaraan bermotor di wilayah tersebut. Menurut Kades War, warganya

tidak terima dengan aksi sweeping menjelang malam hari yang dilakukan aparat itu. Apalagi

dalam razia ini juga dikait-kaitkan dengan penjarahan mobil truk pengangkut biji kopi yang

Page 4: Tragedi Binduriang

mengalami kecelakaan di kawasan tersebut sebelumnya. "Kalau dikaitkan dengan penjarahan

mobil pengangkut kopi, saya memastikan di desa saya tidak ada penjarahan itu. Tapi kalau di

desa lain, saya tidak tahu. Masalahnya, pihak kepolisian razianya langsung ke rumah-rumah

warga. Sehingga memancing emosi warga dan terjadilah keributan itu," terang War.

Sementara itu, menurut keterangan salah seorang anggota polisi yang terluka, saat itu

pihaknya baru saja beranjak pulang setelah menggelar razia tersebut. Namun, setibanya di

tikungan tidak dari Desa Kepala Curup, tiba-tiba pihaknya diserang menggunakan batu yang

dilempar dari atas tebing sebelah kanan jalan. Serangan ini kontan saja menghambat

perjalanan mereka. Para anggota polisi mencoba menghalau para penyerang dengan

menembakkan senjata ke udara. Namun tembakan ini tidak menghentikan penyerangan. "Saat

itu persis seperti hujan batu. Banyak batu yang dilemparkan ke arah kami," tuturnya saat

dirawat di IGD RSUD Curup.

Data Korban dan KerusakanMeninggal dunia: Ardan alias Cik Udan (19), warga Kampung Jeruk. Luka-luka:

1. Supri (luka tembak di dada kiri)

2. Trisno (luka tembak di perut)

3. Rizal (luka tembak di bagian mulut)

4. Sapri

ANGGOTA KEPOLISIAN dan BRIMOB:

1. Wakapolres Rejang Lebong, Kompol Andi Hermawan 2. Bripka Yopi (luka robek di

kening akibat lemparan batu) 3. Bripka Bowo (luka robek di telinga kanan dan memar

di bahu kanan akibat lemparan batu) 4. Briptu Didik (luka robek di kepala belakang

akibat lemparan batu) Data Sementara Kerusakan: 1 unit mobil Satlantas 1 unit mobil

Anggota Buser Polres Rejang Lebong 1 unit mobil Brimob 1 unit truk pengendara

yang melintas 1 unit mobil Avanza nopol B 8590 IW

Page 5: Tragedi Binduriang

Jalan Nasional di Blokade. TNI berusah membersihkan blokade

Mobil Truk miliki Polres dibakar massa, akibat tragedi Minggu 17 Juni

Anggota TNI mengatur lalu lintas, pasca pembersihan blokade. Tampak truk Fuso yang

dibakar massa, yang berhasil disingkirkan ke tepi jalan. Sebelumnya truk tersebut melintangi

jalan

Page 6: Tragedi Binduriang

(

Kanan) Dandim 0409/RL Letkol.Inf Yanto Kusno Hendarto dan Danyon 144 JY Letkol.Inf

Tri Haksoro