TRADISI PERNIKAHAN MABANG HANDAK DI SUKU KAYU AGUNG...
Transcript of TRADISI PERNIKAHAN MABANG HANDAK DI SUKU KAYU AGUNG...
TRADISI PERNIKAHAN MABANG HANDAK DI SUKU KAYU AGUNG
OGAN KOMERING ILIR (OKI) PADA TAHUN 2000-2008
OLEH
RIZKY AMALIA
NIM 352014018
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
FEBRUARI 2019
TRADISI PERNIKAHAN MABANG HANDAK DI SUKU KAYU AGUNG
OGAN KOMERING ILIR (OKI) PADA TAHUN 2000-2008
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Universitas Muhammadiyah Palembang
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
Dalam menyelesaikan program Sarjana Pendidikan
Oleh
Rizky Amalia
NIM 352014018
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
FEBRUARI 2019
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
♦ Jangan Menyerah atas impianmu, impian memberi tujuan hidup.
Ingatlah sukses bukan kunci kebahagian, kebahagian adalah kunci
kesuksesan.
♦ Berusahalah terus, meski gagal terus mengahntui lagi dan lagi, tapi
selalu ada masa kita sukses lagi dan lagi.
♦ Semua masalah pasti akan berlalu dan berganti dengan kebahagian.
Skripsi ini kuperagsembahkan kepada
♦ Kedua orang tuaku tercinta Papa Rusdi dan Mama Ina yang
selalu memberikan Do’a , cinta dan kasih sayangnya serta
memberikan dukungan baik moril maupun material demi
keberhasilanku.
♦ Pembimbingku yaitu Heryati, S.Pd,.M.Hum dan Yusinta Tia
Rusdiana, S.Pd., M.Pd terimakasih telah meluangkan waktu
untuk membeimbingku selama ini dengan rasa sabar, jasa
kalian akan selalu ku kenang sampai kapanpun.
♦ Sister & brother antother mother dan sahabat-sahabatku
Herbal life squad, dan Rempong squad
♦ Teman-teman seperjuangan Program Studi Pendidikan
Sejarah angkatan 2014.
♦ Agamaku dan Almamater.
iii
iv
ABSTRAK
Amalia, Rizky. 2019. Tradisi Pernikahan Mabang Handak di Suku Kayu Agung Ogan
Komering Ilir (OKI) Pada Tahun 2000-2008. Skripsi, Program Studi Pendidikan
Sejarah, Program Sarjana (S1), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Palembang. Pembimbing : (1) Heryati, S.Pd.,M.Hum (2) Yusinta Tia
Rusdiana, S.Pd.,M.Pd.
Kata Kunci : Tradisi, Pernikahan Mabang Handak, Suku, Kayu Agung.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh keinginan penulis untuk mengetahui Tradisi
Pernikahan Mabang Handak di Suku Kayu Agung Pada Tahun 2000-2008.
Dalam bentuk skripsi dengan Permasalahan (1) Apa yang melatar belakangi
timbulnya Pernikahan Mabang Handak di Suku Kayu Agung Ogan Komering Ilir
(OKI) ? (2) Bagaimana Prosesi Pernikahan Mabang Handak di Suku Kayu Agung
Ogan Komering Ilir (OKI)? (3) Apa Dampak dari Tradisi pernikahan Mabang Handak
di Suku Kayu Agung Ogan Komering Ilir (OKI)?. Metode Penelitian yang di gunakan
penulis adalah metode historis yang menghasilkan penulisan sejarah (Historiografi)
dan metode survey yang mengumpulkan data dari lapangan. Jenis Penelitian adalah
deskriptif kualitatif dengan pendekatan geografis, pendekatan antropologi, pendekatan
budaya, pendekatan sosial, pendekatan ekonomi, dan pendekatan Historis.
Kesimpulan (1) Latar belakang tradisi pernikahan Mabang Handak berdasarkan
sejarahnya adanya pernikahan Mabang Handak ini di mulai pada abad ke-15. Adanya
tradisi pernikahan ini di dasari oleh dua orang sepasang kekasih yang berbeda
golongan, sang wanita bernama juliah dan laki-laki bernama bastari. Wanita adalah
seorang anak ningrat dan laki-laki hanya anak orang biasa. Sepasang kekasih ini berniat
untuk melangsungkan pernikahan namun ditentang oleh orang tua wanita karena
perbedaan strata. Lalu orang tua wanita memberikan dengan banyak persyaratan untuk
di penuhi laki-laki (menolak secara halus). Namun takdir berkata lain laki-laki pun
sanggup memenuhi persyaratan tersebut karena bantuan dan dukungan moril dari jiron
tetangga. (2) Prosesi pernikahan Mabang Handak ini ada 11 tahapan-tahapan
pernikahan yang harus dilaksanakan dan ada 5 hal tantanan yang berhubungan dengan
pernikahan Mabang Handak ini. (3) Dampak dari Tradisi pernikahan Mabang Handak
bagi kehidupan masyarakat hubungan silahturahmi, dampak budaya bagi masyarakat
kayu agung juga berdampak positif karena Tradisi Pernikahan Mabang Handak ini
dapat di jadikan aset budaya untuk daerah kayu agung sendiri. Sedangkan untuk
dampak agama bagi masyarakat kayu agung berdampak positif dan negatif. Saran (1)
Bagi peneliti sebenarnya masih banyak lagi budaya yang harus di kembangkan di
daerah kayu agung yang dapat di teliti lebih lanjut agar budaya kayu agung banyak di
ketahui masyarakat kayu agung terlebih yang ada di luar kayu agung. (2) Untuk
masyarakat Kayu agung sendiri dapat turut serta melestarikan kebudayaan yang
diberikan oleh leluhur atau pendahulu kita. Agar kebudayaan ini tidak dilupakan oleh
masyarakat kayu agung sendiri.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadiran Allah SWT atas berkah,
rahmat, dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Tradisi
Pernikahan Mabang Handak di Suku Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
(OKI) Pada Tahun 2000-2008” meskipun banyak rintangan yang dihadapi. Adapun
penulisan skripsi ini untuk melengkapi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana
(S1) Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Palembang.
Dalam menyusun skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan
motivasi dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. Rusdy AS., M.Pd. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Palembang.
2. Heryati, M.Hum., Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah dan pembimbing I
yang telah membantu serta membimbing penulis dengan sabar dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Yusinta Tia Rusdiana., S.Pd., M.Pd pembimbing II yang telah membantu serta
membimbing penulis dengan sabar dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah memberikan ilmu,
dorongan dan semangat kepada penulis.
5. Staf dan karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Palembang.
6. Yuslizal,M.Pd selaku Budayawan OKI dan Nila Maryati, S.Pd,MM selaku
Kabid Kebudayaan Pariwisata OKI sebagai nara sumber dalam membantu
penulis menyelesaikan skripsi sampai selesai.
7. Ayahanda Rusdi dan Ibunda Ina yang tercinta, terima kasih atas kasih sayang
dan do’a yang tidak henti-hentinya dalam mengiringi langkahku disetiap saat.
vi
8. Kakakku satu-satunya Indra Jaya yang sudah memberikan dukungan dan
motivasi selama menyelesai skripsi ini.
9. My sister & Brother Another Mother Eka Juniar, Mila Gustina, Kurniati,
Muhammad Prabowo, Billy Ferostiska.
10. Sahabat-sahabatku Herbal life Squad, Atika Putri, dan Donna Safitri.
11. Teman-teman sekelas angkatan tahun 2014, teman-teman PPL ku di SMP
Muhammadiyah 4 Palembang dan teman-teman ku KKN Posko 102 angkatan
XLIX,
Demikian pula kepada semua pihak yang telah turut berpartisipasi dalam penulisan.
Semoga amal kebaikan semua pihak dapat balasan pahala dari Allah SWT. Mudah-
mudahan tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin
Palembang, 21 Februari 2019
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................................ v
KATA PENGATAR ................................................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiii
I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah ..................................................................................... 8
C. Rumusan Masalah .......................................................................................... 9
D. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 9
E. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 10
F. Defenisi Istilah ............................................................................................... 11
II. KAJIAN PUSTAKA .........................................................................................
A. Pengertian Tradisi, Pernikahan, Mabang Handak, Suku, Kayu Agung, Ogan
Komering Ilir .................................................................................................. 13
1. Pengetian Tradisi ....................................................................................... 13
2. Pengertian Pernikahan ............................................................................... 14
a. Tujuan Pernikahan Sakinah ................................................................. 15
b. Tujuan Pernikahan Mawadah dan Rahmah ......................................... 16
3. Pengertian Mabang Handak ...................................................................... 16
4. Pengertian Suku ......................................................................................... 17
viii
5. Pengertian Kayu Agung............................................................................. 18
6. Pengertian Ogan Komering Ilir ................................................................. 18
B. Tinjauan Terhadap Kayu Agung Ogan Komering Ilir (OKI)......................... 19
1. Tinjauan Alamiah Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir.............. 19
a. Letak Geografis Kayu Agung Ogan Komering Ilir (OKI) ................. 19
b. Letak Demografi Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) ................... 19
c. Flora dan Fauna ................................................................................... 20
d. Mata Pencaharian ................................................................................ 21
e. Agama .................................................................................................. 22
C. Kondisi Masyarakat Kayu Agung .................................................................. 24
a. Kondisi Ekonomi ................................................................................ 24
b. Tinjauan Budaya ............................................................................... 25
D. Sejarah Berdirinya Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
(OKI) ............................................................................................................ 26
E. Sejarah Pernikahan Mabang Handak ...................................................... 27
III. METODE PENELITIAN ................................................................................. 29
A. Metode Penelitian........................................................................................... 29
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian.................................................................... 32
1. Pendekatan Penelitian ................................................................................ 32
a. Pendekatan Geografi .......................................................................... 33
b. Pendekatan Sosiologi ......................................................................... 34
c. Pendekatan Ekonomi .......................................................................... 34
d. Pendekatan Antropologi Budaya ........................................................ 34
e. Pendekatan Historis ............................................................................ 35
2. Jenis Penelitian .......................................................................................... 36
C. Lokasi Penelitian ............................................................................................ 37
D. Kehadiran Peenelitian .................................................................................... 37
E. Sumber Data ................................................................................................... 37
1. Sumber Data Primer .................................................................................. 38
2. Sumber Data Sekunder .............................................................................. 38
F. Prosedur Pengumpulan Data ........................................................................... 39
1. Observasi ................................................................................................. 39
2. Wawancara .............................................................................................. 40
3. Dokumentasi ........................................................................................... 41
G.Teknik Analisis Data ....................................................................................... 41
1. Kritik Sumber .......................................................................................... 42
a. Kritik Ekstern .................................................................................... 42
ix
b. Kritik Intern ...................................................................................... 43
2. Interprestasi ............................................................................................. 43
3. Historiografi ............................................................................................ 44
H. Tahap-tahap Penelitian .............................................................................. 45
IV. PEMBAHASAN .............................................................................................. 47
A. Latar Belakang Timbulnya Pernikahan Mabang Handak di Suku Kayu
Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) .......................................... 47
B. Prosesi Pelaksanaan Pernikahan Mabang Handak di Suku Kayu Agung
Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) ...................................................... 50
C. Dampak dari Pernikahan Mabang Handak Bagi Masyarakat Suku Kayu
Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) .......................................... 57
1. Dampak Dalam Kehidupan Sosial Masyarakat Suku Kayu Agung ... 57
2. Dampak Dalam Budaya dari Pernikahan Mabang Handak di Suku
Kayu Agung ......................................................................................... 58
3. Dampak Dalam Bidang Agama dari Pernikahan Mabang Handak di
Suku Kayu Agung ............................................................................... 60
V. PENUTUP ....................................................................................................... 62
A. Kesimpulan ................................................................................................ 62
B. Saran .......................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 64
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ 94
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Jumlah Penduduk ................................................................................................. 20
1.2 Mata Pencaharian ................................................................................................. 22
1.3 Jumlah Kepercayaan ............................................................................................ 23
31 Tahap-tahap Penelitian .......................................................................................... 46
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Data Informan........................................................................................................ 66
2. Data Informan........................................................................................................ 67
3. Penulis Bersama Kebudayaan dan pemilik Sanggar Yossika ............................... 68
4. Penulis Bersama Kebudayaan dan pemilik Sanggar Yossika .............................. 68
5. Baju Pengantin Laki-laki Pernikahan Mabang Handak ........................................ 69
6. Baju Pengantin Perempuan Pernikahan Mabang Handak ..................................... 70
7. Baju Pengantin Laki-laki dan Perempuan Pernikahan Mabang Handak .............. 71
8. Barang Bawaan Laki-laki Saat Manjouw Lamaran .............................................. 72
9. Barang Bawaan Laki-laki Saat Lamaran Masak Matah ........................................ 73
10. Ningkuk Saat Tamu dan Keluarga Berkumpul.....................................................74
11. Salah Satu Barang Bawaan Mempelai Perempuan..............................................75
12. Malam Ritarian....................................................................................................75
13. Saat Pengantin dan Pukal Turun dari Rumah......................................................76
14. Saat Malam Ritarian Bapak-bapak dan Ibu-ibu Bernyanyi.................................76
15. Midang.................................................................................................................77
16. Tari Cang-cang.....................................................................................................77
17. Obor Anak Tuwoi................................................................................................78
18. Kereta Juli............................................................................................................79
xii
DAFTAR L AMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Persetujuan Skripsi ................................................................................................ 80
2. Surat Keterangan Pertanggung Jawaban Penulis Skripsi ...................................... 81
3. Usulan Judul .......................................................................................................... 84
4. Daftar Hadir Simulasi Proposal ............................................................................. 85
5. Surat Permohonan Riset ........................................................................................ 86
6. Laporan Kemajuan Bimbingan Skripsi ................................................................. 89
7. Riwayat Hidup ....................................................................................................... 94
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap suku bangsa memiliki budaya, adat, tradisi atau kebiasaan (ritual) yang
berbeda-beda. Hal ini juga berlaku pada negara Indonesia. Indonesia adalah negara
yang terdiri dari berbagai pulau yang dihuni oleh berbagai macam-macam suku. Situasi
dan lingkungan ini tempat dimana mereka tinggal mempunyai peran yang baik untuk
melahirkan ide-ide dalam proses penciptaan suatu kebudayaan.
Sebagaimana di ketahui bahwa dalam Provinsi Sumatera Selatan, terdapat
bermacam-macam adat istiadat dan tradisi, pada umumnya Sumatera Selatan sangat
kaya dengan adat istiadat yang khas, salah satunya adalah Tradisi Pernikahan Mabang
Handak di Suku Kayu Agung.
Menurut Soejono Soekanto (1982:12) suatu masyarakat yang terdiri dari
kelompok-kelompok manusia terkait oleh sistem-sistem, adat istiadat, serta hukum-
hukum yang khas dan hidup bersama. Kehidupan bersama ialah bersama-sama di suatu
wilayah tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari orang begitu sering membicarakan soal
kebudayaan, juga dalam kehidupan sehari-hari orang tidak mungkin tidak berurusan
dengan hasil-hasil kebudayaan.
Menurut definisi antropologi, kata kebudayaan berasal dari kata budaya bentuk
jamak dari buddhi, yang berarti budi atau akal. Dan dalam bahasa asingnya culture
1
berasal dari bahasa latin Colore (mengelolah,mengerjakan).”Jadi budaya atau
kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan yang di miliki manusia sebagai mahluk
sosial”. (Koentjaraningrat,1996:73).
Wujud dari sistem kebudayaan dari yang universal berasal dari kebiasaan atau
adat istiadat. Adat mempunyai ikatan dan pengaruh yang kuat dalam masyarakat, dan
kekuatan mengikatnya tergantung pada masyarakat tersebut. Adat diperincikan kepada
beberapa unsur atau kompleks budaya. (Soekarto, 1981:86).
Menurut Umberan (1994:2) “Masyarakat Indonesia adalah masyarakat
majemuk yang dimiliki bermacam-macam kebudayaan dan adat istiadat yang hidup
dalam kesatuan sosial. Dengan kemajemukan itulah yang menimbulkan banyak
perbedaan-perbedaan suku, ras, tingkat sosial, agama, dan kebudayaan (kebiasaan).
Keanekaragaman ini yang memperkaya khasana budaya masyarakat Indonesia”.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “ Tradisi adalah adat kebiasaan turun
temurun dari nenek moyang yang masih dijalankan oleh masyarakat. Penilaian atau
anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan yang paling baik dan benar”.
Sedangkan menurut, (Poerwadaminto:1976) “ pengertian tradisi adalah segala sesuatu
yang menyangkut tentang kehidupan manusia didalam bermasyarakat yang dilakukan
secara terus menerus, seperti adat, budaya, kebiasaan dan juga kepercayaan. Tradisi ini
tergolong sebagai tindakan sosial yang dilakukan dalam sistem kebudayaan”.
Adat Istiadat dan Tradisi ini masih berlaku dalam lingkungan masing-masing
etnis. Kenyataan menunjukkan bahwa kebudayaan masyarakat Indonesia telah tumbuh
2
dan berkembang sejak ribuan tahun yang lalu, hal ini merupakan warisan para leluhur
bangsa Indonesia yang masih dilaksanakan oleh masyarakat Indonesia dan selalu
mewarnai kehidupan masyarakat dimasa sekarang.
Salah satu bentuk kebudayaan adalah adat istiadat yang di lakukan dalam
upacara pernikahan. Upacara pernikahan merupakan bagian yang integral dari
kebudayaan masyarakat pendukungnya. Penyelenggaraan upacara pernikahan itu
sangat penting bagi pembinaan sosial budaya masyarakat yang bersangkutan hal itu
disebabkan salah satu fungsi dari upacara pernikahan adalah sebagai penguat norma-
norma serta nilai-nilai budaya yang telah berlaku, hal ini secara simbolis ditampilkan
melalui perayaan dalam bentuk upacara pernikahan. Sehingga dengan upacara
pernikahan tersebut membangkitkan rasa aman bagi masyarakat dilingkungannya dan
dapat pula dijadikan pegangan bagi mereka dalam menentukan sikap dan tingkah laku
sehari-hari.
Biasanya upacara pernikahan ini masih mempunyai hubungan dengan
kepercayaan akan adanya kekuatan diluar kemampuan manusia. Masyarakat percaya
tidak semua usaha manusia di dapat dengan lancar, tetapi terkadang mengalami
hambatan, rintangan yang sulit dipecahkan. “ini semua disebabkan karena adanya
keterbatasan akal dan sistem pengetahuan manusia. Oleh karena itu setiap masalah
yang tidak dapat dipecahkan dengan akal, maka hal itu dipecahkan dengan religi”.
(Koentrajaningrat,1980:4).
3
Salah satu unsur dari kebudayaan universal adalah sistem pernikahan.
Pernikahan merupakan interaksi terpadu pada hubungan biologis, psikologis dan
spiritual, yang dilaksanakan secara sah dan resmi, sehingga terbentuklah suatu jalinan
keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Pernikahan adalah ikatan lahir batin
antara seorang pria dan seorang wanita. (Saleh, 1980:16). Apabila kita perhatikan adat
istiadat di negara Indonesia, maka akan terlihat perbedaan-perbedaan yang mencolok
dalam adat tersebut, walaupun sedikit banyaknya kesamaan.
Sumatera Selatan yang memiliki keanekaragaman masyarat dan adat atau
budaya yang dengan sendirinya tetap terjaga dan terpelihara dengan baik. Walaupun
sedikit banyaknya sudah masuk budaya-budaya lain, namun budaya yang sempat
masuk tersebut tidak berarti mengurangi budaya asli, dalam melaksanakan adat atau
tradisi. Diantara bermacam adat dan budaya sumatera selatan yang sampai sekarang
masih terpelihara adalah adat atau tradisi pada masyarakat Kayu Agung.
Kayu Agung dikenal dengan budaya yang kuat dan kental. Suku Kayu Agung
yang mendiami wilayah Kota Kayu Agung dan sekitarnya selalu menjunjung tinggi
adat istiadat dalam kehidupan sehari-hari seperti kelahiran bayi, pernikahan, sampai
kematian diatur dan dituntun oleh adat istiadat budaya setempat.
Kebudayaan yang ada di Kota Kayu Agung. Masyarakat Kayu Agung sendiri
masih mempertahankan budaya, atau tradisi upacara adat, salah satu dari tradisi yang
masih berjalan di Kayu Agung adalah tradisi upacara pernikahan yang sangat kental
akan nilai kebudayaan dan makna-makna di setiap prosesi upacara adat pernikahan
tersebut.
4
Daerah Kayu Agung identik dengan sebutan “Morge Siwe” itu sendiri adalah,
wilayah Kecamatan Kayu Agung yang memiliki sembilan kelurahan yaitu seperti Kayu
Agung Asli, Perigi, Kutaraya, Kedaton, Jua-jua, Sidakersa, Mangunjaya, Paku dan
Sukadana. Kelurahan-kelurahan ini merupakan daerah yang banyak menyimpan nilai-
nilai tradisi dan religi yang tidak dimiliki oleh masyarakat daerah lain, sebagai daerah
yang banyak sekali menyimpan nilai tradisi dan adat istiadat Kayu Agung ini paling
utama tentang adat pernikahan yang tidak ada samanya dengan suku-suku lain yang
ada di Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Hal ini mendorong dan mengangkat kembali (mengingat) tentang adat istiadat
pernikahan di daerah Kayu Agung yang dikatakan dengan penuh keunikan serta
rangkaian prosesnya, hal inilah yang melatar belakangi nilai-nilai dari pernikahan di
Kayu Agung. (Yuzrizal, Wawancara, Oktober 2018)
Salah satu contoh dari sekian banyak pernikahan yang ada di Indonesia adalah
pernikahan Mabang Handak pada masyarakat morge siwe Kayu Agung. Menurut Rois
Leonard Arios (2014:80) di Sumatera Selatan khususnya di Kayu Agung dikenal
dengan empat tingkatan pernikahan, yaitu : setinong-tinong, sepinong-pinong, pinang
dibelah, dan mabang handak. Ke empat tingkatan upacara pernikahan ini dalam
tatacara pelaksanaannya jelas berbeda-beda menurut Hariadi (2014:378), seperti: 1)
setinong-tinong, tatacara pelaksanaannya tidak dilaksanakan secara adat, 2) sepinong-
pinong, dala tata pelaksanaannya hanya sederhana saja dengan persiapan hidangan
makanan, 3) pinang dibelah¸ pelaksanaannya hanya memakai adat-adat pokok saja
5
yang memenuhi syarat, 4) mabang handak¸ tata cara pelaksanaannya memakai pesta
besar dengan menggunakan adat lengkap.
Hasil observasi yang dimulai pada tanggal 14 Oktober 2018 yang dilakukan di
kediaman bapak Yuzrizal di jalan Sidakersa Kecamatan Kota Kayu Agung. Menurut
bapak Yuzrizal (62 tahun) mabang handak adalah sebuah proses perkawinan yang
dilaksanakan secara besar-besaran, dalam upacara itu dilakukan secara besar-besaran
menggunakan prosesi aday yang lengkap dan beralur.
Menurut Rois Leonard Arios (2014:83), Mabang Handak adalah upacara
perkawinan dalam tingkat keempat yang dinamakan oleh masyarakat hukum adat yang
memiliki arti upacara adat yang penuh beradat. Perkawinan ini juga disebut oleh
masyarakat dengan sebutan “begawai” atau “begorok” yaitu adalah pesta besar dalam
upacara tradisi pernikahan. Menurut (Rahman, 2002:39) bahwa Mabang Handak
adalah prosesi perkawinan yang dilaksanakan secara besar-besaran menggunakan
prosesi adat yang lengkap dan beratur.
Tulisan terdahulu adat budaya masyarakat Kayu Agung sebelumnya pernah
ditulis oleh Dedy Rianto (27212009) yang berjudul Tradisi Adat Bertunang di Desa
Sidakersa Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), di program Studi
Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Palembang dalam skripsi tersebut
menjelaskan tradisi adat merupakan sebuah tradisi yang mencakup adanya kepercayaan
atau keyakinan masyarakat yang telah turun-temurun.
Selain itu juga peneliti ini pernah dilakukan oleh Singgih Adi Purwanto
(3520101058) yang berjudul Tradisi Berarak Petang Dalam Adat pernikahan Di Desa
6
Pedamaran Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Tahun 2005-2017, di program Studi
Pendidikan Sejarah Universitas Muhammadiyah Palembang skripsi tersebut
menjelaskan tentang tradisi pernikahan yang merupakan tradisi yang mempunyai
beberapa prosesi dalam pernikahan.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama
membahas tentang kepercayaan dan keyakinan dalam prosesi sebuah upacara adat
masyarakat yang secara turun temurun.
Sedangkan perbedaannya yaitu tulisan Dedy Rianto (27212009) meneliti
tentang Tradisi Adat Bertunang di Desa Sidakersa Kayu Agung Kabupaten Ogan
Komering Ilir (OKI) sedangkan tulisan Singgih Adi Purwanto (3520101058) meneliti
tentang Tradisi Berarak Petang Dalam Adat pernikahan Di Desa Pedamaran
Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Tahun 2005-2017.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan
penelitian tentang Tradisi Pernikahan Mabang Handak di Suku Kayu Agung Ogan
Komering Ilir (OKI) Pada Tahun 2000-2008.
Penulis mengangkat judul ini pada tahun 2000-2008 dikarenakan pada saat itu
tradisi Pernikahan Mabang Handak ini masih sering terlihat atau masih banyak
masyarakat menengah keatas merayakan atau melaksanakan tradisi pernikahan
tersebut. Sedangkan Pernikahan Mabang Handak sendiri pada saat ini sudah sangat
jarang ataupun sudah tidak pernah lagi terlihat, dikarenakan biaya maupun tempo
pelaksanaan pernikahan yang sangat lama dan karena pergeseran budaya juga yang
7
membuat pernikahan ini tidak pernah terlihat lagi di Suku Kayu Agung hanya saja
pernikahan tingkat lain yang masih terlihat pada saat ini.
B. Batasan Masalah
Untuk mencapai titik fokus dalam penelitian ini, maka harus ada pembatasan
masalah adapun batasan masalah dalam penulisan penelitian ini dibedakan menjadi dua
aspek yaitu :
1. Aspek Spatial (ruang dan wilayah) penelitian ini membatasi wilayah yang
berada di Kayu Agung karena Adat Pernikahan Mabang Handak adalah Adat
pernikahan yang ada di Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan
Komering Ilir (OKI).
2. Aspek temporal (waktu) penulis membatasi dari tahun 2000 sampai dengan
tahun 2008. Alasan menetapkan tahun 2000-2008 karena pada tahun 2000
Tradisi Pernikahan Mabang Handak banyak dilakukan oleh keluarga yang
menegah keatas (orang yang mampu) di Kayu Agung. Adapun tahun 2018
adalah tahun dibuatnya penyusunan skripsi.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapa dirumuskan
masalah sebagai berikut :
8
1. Apa yang melatar belakangi timbulnya Tradisi Pernikahan Mabang Handak di
Suku Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI)?
2. Bagaimana prosesi Tradisi Pernikahan Mabang Handak di Suku Kayu Agung
Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI)?
3. Apa dampak dari Tradisi Pernikahan Mabang Handak di Suku Kayu Agung
Kabupaten Ogan Komerin Ilir (OKI)?
D. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan permasalahan yang telah disebutkan diatas, maka penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripksikan tentang Adat Pernikahan Mabang handak di Suku
Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Pada tahun 2000-2008 untuk
mengetahui alur pernikahan masyarakat Kayu Agung.
1. Untuk mengetahui latar belakang timbulnya Adat Pernikahan Mabang Handak
di Suku Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
2. Untuk mengetahui prosesi Adat Pernikahan Mabang Handak di Suku Kayu
Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
3. Menjelaskan Dampak dari Adat Pernikahan Mabang Handak di Suku Kayu
Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI.
9
1. Bagi penelitian
Peneliti ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti agar nantinya tradisi ini
dapat dilaksanakan dan dirasakan oleh geerasi-generasi selanjutnya.
2. Bagi FKIP UMP
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan masukkan untuk
meningkatkan perhatian di FKIP UMP khususnya Program Studi Sejarah.
3. Bagi Mahasiswa
Penelitian diharapakan dapat bermanfaat bagi mahasiswa agar nantinya dapat
digunakan untuk menjadi bahan bacaan dan dapat digunakan juga untuk
menambah wawasan tentang adat pernikahan di zaman modern ini.
4. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan membina
kesadaran masyarakat untuk melestarikan dan menjaga agar adat istiadat tetap
terjaga keasliannya.
5. Bagi Pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman pemerintah untuk tetap
menjaga dan melestarikan Adat pernikahan Mabang Handak di Suku Kayu
Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pada tahun 2000 - 2008. Agar
tidak hilang diterpa kemajuan zaman dan dapat di jadikan bahan dalam
menyusun keb ijakan untuk meningkatkan kehidupan sosial, budaya, dan adat
istiadat serta kehidupan masyarakat di Kayu Agung.
10
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai
berikut :
Berdasarkan penelitian judul Tradisi pernikahan Mabang Handak di Suku Kayu
Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pada tahun 2000-2008. Penulis
menguraikan beberapa definisi istilah yang bersumber dari buku kamus Sejarah berikut :
Adat : Adat merupakan suatu peraturan dan tradisi yang dibuat
oleh pemuka adat dengan tujuan untu kesejahteraan dan
keamanan bentuk dari penghormatan pada leluhur.
Adat kebiasaan yang menjadi tradisi dari generasi ke
generasi yang melewati proses cukup lama
(Rasyis,2010).
Budaya : Suatu cara hidup yang berkembang dan di miliki
bersamaan oleh sebuah kelompok orang lain dan di
wariskan oleh generasi ke generasi.
Masyarakat : kelompok manusia yang terbesar yng mempunyai
kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang
sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokkan
pengelompok yang lebih kecil.
Morge Siwe : Suku Kayu Agung
Kabupaten : Pembagian wilayah administratif di Indonesia setelah
provinsi, yang di pimpin oleh seorang Bupati.
11
F. Definisi Istilah
Kabupaten OKI : salah satu kabupaten yang ada di sumatera selatan yang
memiliki luas wilayah 19.023,47Km2 dan berpenduduk
sekitar 700.000 jiwa.
Pernikahan : Suatu perjanjian suci , kuat dan kokoh untuk hidup
bersama secara sah antara wanita dan laki-laki untuk
membentuk keluarga.
Tradisi : Kebiasaan yang sudah ada turun temurun dari nenek
moyang.
12
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, maman dan Sambas Ali Muhidin. (2011) Panduan Praktis Memahami
Penelitian.Bandung : Pustaka Setia
Arief Muhammad. 2010. Pengantar Metodologi Penelitian. UPT. Penerbitan dan
Percetakan UNS.Surakarta.
Arikunto, S. 2006. Metode Penelitian kualitatif. Jakarta : Bumi Aksara.
Arios, Rois Leonard. 2014 Peran Lembaga Adat di Era Otonomi Daerah di
Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Morge Siwe. Padang: CV. Talao
Sumber Rezeki.
Abdurrahman, Dudung. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta:
Ar.Ruzz. Media.
Aan Komariah & Djam’an Satori. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bahagia:
Alfabeta.
Berlian, Saudi. 2003. Mengenal Seni Budaya Ogan Komering Ilir. Pemerintah
Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Bachtiar. A (2004) Menikahlah, Maka Engkau Akan Bahagia. Yogyakarta: Sajana.
Budiono, M.A. 2005 Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Karya Agung. Surabaya.
Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Effendi Sofian. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta ; LP3ES.
Hariadi, dkk. 2014. Warisan Budaya Tak Benda. Padang : CV Grafindo
Koentjaraningrat. 1996. Pengantar Ilmu Antropologi. : Jakarta : Rineka Cipta.
Koentjaraningrat. 1986. Pengantar Antropologi. Jakarta : Aksara Baru
Koentjaraningrat. 2004. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta. PT. Rineka
Cipta
Margono. S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT.Rineka Cipta
Mulyadi. Yad. 1994 Panduan Belajar Sosiologi. I. Jakarta: Yudhistira
Moch. Nazir (2003). Metode Penelitian. Salemba Empat. Jakarta.
64
Poerwadaminto. W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. PN. Balai Pustaka:
Jakarta
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Motivasi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung:
Alfabeta.
Sanjaya.Wina.2013. Penelitian Pendidikan, Jenis Metode dan Prosedur. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Soekanto. Soejono. 1990. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta. PT. Raja Grafindo
Persada.
Sudjana. 2005. Metode Statiska. Bandung Tarsito.
Suryabrata, Sumadi. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Sjamsuddin, Heulis. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak
Trisno Yuwono. Pius Abdullah. 1994. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya.
Arloka
Umberan. M. Dkk. (1994). Sejarah Kebudayaan Kalimantan. Jakarta: CV Dwi Jaya
Karya.
Widiyanto, Joko. 2010 SPSS For Windows Untuk Analisis Data Statistik dan
Penelitian. Surakarta
Wiyandari, Puji. 2004. Upacara Perkawinan Adat Jawa. Analisis Simbol Memahami
Orang Jawa.
65