TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB...

64
TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA MASYARAKAT KERBANG LANGGAR KECAMATAN PESISIR UTARA KABUPATEN PESISIR BARAT (Skripsi) Oleh : GHINA TSURAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2020

Transcript of TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA

PADA MASYARAKAT KERBANG LANGGAR

KECAMATAN PESISIR UTARA

KABUPATEN PESISIR BARAT

(Skripsi)

Oleh :

GHINA TSURAYA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 2: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

ABSTRAK

TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA

PADA MASYARAKAT KERBANG LANGGAR

KECAMATAN PESISIR UTARA

KABUPATEN PESISIR BARAT

Oleh :

Ghina Tsuraya

Sejarah memegang peranan penting dalam memperkenalkan kebudayaan sebuah

bangsa kepada generasi penerus bangsa. Setelah peristiwa perang bubad, Patih

Gajah Mada mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Patih Amangku Bumi

karena usia lanjut. Raja Hayam Wuruk pun menghadiahkan dengan tanah sima

atau yang disebut dengan Dharma Kasogatan Madakaripura. Dari pernyataan

pararaton sehabis perang bubat, bahwa Gajah Mada amukti palapa yang berarti:

bebas tugas. Tahun 1364 M Gajah Mada meninggal dunia tidak ketahuan di mana

badannya tersimpan dalam pangkuan bumi. Dialah orang-orang besar Indonesia,

yang tidak diketahui secara pasti tempat lahir dan tempat matinya.

Makam Gajah Mada sebenarnya masih menjadi misteri, salah satu dari lokasi

perkiraan makam tersebut ada di pekon Kerbang Langgar, oleh karna itu

masyarakat pekon Kerbang Langgar mengadakan tradisi Ngejalang Kubokh pada

makam ini karena dipercaya sakral dan dapat membawa berkah. Tujuan dalam

skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada pada

masyarakat kerbang langgar kecamatan pesisir utara kabupaten pesisir barat.

Ngejalang Kubokhatau ziarah kubur merupakan suatu tradisi masyarakat

Lampung, khususnya masyarakat pekon Kerbang Langgar, yang dilakukan dalam

dua waktu, yaitu setelah Sholat Idul Fitri secara massal, setelah bulan Ramadhan,

dan hari lain, di luar bulan Ramadhan secara pribadi.

Metode penelitian menggunakan metode deskriptif, dengan teknik pengumpulan

data, quissioner atau wawancara.

Hasil yang didapat,perilakutradisi Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

Pekon Kerbang Langgar dimulai dengan musyawarah, menyiapkan hidangan

khusus, mempersiapkan perlengkapan, pelaksanaanya dimulai dengan pembukaan

oleh kepala pekon ataupun juru kuncen makam, kmudian talibun, kuncen

menyalakan kemenyan dan mulai mendoakan makanan dengan doa keselamatan,

kemudian membaca ayat pendek seperti alfatihah, an-nas dan zikir. Sedangkan

perilaku tradisi Ngejalang Kubokhsecara pribadi, hanya dilakukan oleh orang

yang berkepentingan dan kuncen makam tidak menggunakan acara talibun.

Kata Kunci : Makam Gajah Mada, Tradisi Ngejalang Kubokh, Perilaku

Page 3: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA

PADA MASYARAKAT KERBANG LANGGAR

KECAMATAN PESISIR UTARA

KABUPATEN PESISIR BARAT

Oleh :

GHINA TSURAYA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Sejarah

Jurusan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 4: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

Judul Skripsi : Tradisi Ngejalang Kubokh Makam Gajah

MadaPada Masyarakat Kerbang Langgar

KecamatanPesisir Utara Kabupaten

Pesisir Barat.

Nama Mahasiswa :Ghina Tsuraya

NPM :1313033036

Jurusan :Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Program Studi :Pendidikan Sejarah

Fakultas :Keguruan dan Ilmu Pendidikan

1. MENYETUJUI

Komisi Pembimbing I

Pembimbing I PembimbingII

Henry Susanto. SS., M.Hum Yustina Sri Ekwandari. S.Pd.,M.Hum

NIP. 19700727 199512 1001 NIP. 19700913 200812 2002

2. MENGETAHUI II

Ketua Jurusan Pendidikan Ketua Program Studi

Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Sejarah

Drs. Tedi Rusman. M.Si, Henry Susanto. SS. M.Hum

NIP.19600826 198603 1001 NIP. 19700727 199512 1001

Page 5: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Henry Susanto, S.S., M.Hum.................................

Sekretaris :Yustina Sri Ekwandari. S.Pd., M.Hum.................

Penguji

Bukan Pembimbing :Drs. Maskun. M.H. ...........................................

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Prof. Dr. Patuan Raja . M.Pd.

NIP. 19620804 198905 1001.

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 13 Februari 2020

Page 6: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini adalah :

1. Nama : Ghina Tsuraya

2. NPM : 1313033036

3. Program Studi : Pendidikan Sejarah

4. Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

5. Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

6. Alamat : Jln. T. Cikditiro Perum Wisma Mas Blok.S.12A.

: No.8. Sumber Rejo Kemiling Bandar Lampung

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar keserjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan

Sepanjang Pengetahuan saya karya dan pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacukan dalam naskah ini

disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Februari2020

GHINA TSURAYA.

NPM. 1313033036

Page 7: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

RIWAYAT HIDUP

Penulis Ghina Tsuraya dilahirkan di Bandar

Lampung Pada Tanggal 12 Mei 1995, Anak ke

dua (2) Dari Pasangan Bapak Yani Santoso,S.E.

Dan Ibu Neneng Arta Rochmawati. S.E.

Pendidikan Penulis :

1. Taman Kanak-kanak di TK Kartini selesai tahun 2001

2. Sekolah Dasar Negeri 2 Palapa Bandar Lampung selesai Tahun 2007.

3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Bandar Lampung, Selesai Tahun

2010

4. Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Bandar Lampung Selesai Tahun 2013

5. Universitas Lampung

Penulis diterima sebagai Mahasiswa Universitas Lampung Pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu pendidikan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,

Program Studi Pendidikan Sejarah Melalui Jalur SNMPTN pada tahun 2013.

Pada Semester VI (enam) penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL).

Kemudian Penulis Melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tekad

Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten Lampung Selatan dan Melaksanakan

Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP.N I. Kecamatan Pulau Panggung

Kabupaten Lampung Selatan.

Selama menjadi Mahasiswa penulis juga aktif dalam berbagai bidang kegiatan

Kampus baik intra maupun ekstra kurikuler dan Ikut dalam kegiatan Forum

Komunikasi Mahasiswa Pendidikan Sejarah (FOKMA) sebagai anggota.

Page 8: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

MOTTO.

1. PAKUSA (Paksa Usaha Sampai) (Ghina Tsuraya)

2. Jika orang lain bisa melakukannya, maka

kamu juga bisa melakukannya (Drs. Maskun, M.H.)

Page 9: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

Persembahan :

Skripsi ini kupersembahkan Kepada :

Kedua Orang Tua ku tercinta:

1. Papa Yani Santoso S.E.

2. Mama Neneng Arta Rochmawati S.E.

Terimakasih telah membesarkanku…

Love you…

Page 10: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

SANWACANA

Puji syukur alhamdullilah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul“TradisiNgejalang Kubokh Di Makam Gajah Mada Pada

Masyarakat Kerbang Langgar Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Pesisir

Barat”pada Program studi Pendidikan Sejarah Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis menyadari akan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki, sehingga

mendapat banyak petunjuk dan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak,

maka dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Sunyono. MS. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Hi. Supriadi. M.Pd Wakil Dekan Bidang Keuangan dan

Kepegawaian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

4. Ibu Dr. Rini Asnawati. M.Pd. Wakil Dekan Bidang Kesiswaan dan

Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Page 11: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

5. Bapak Drs. Tedi Rusman, M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung

6. Bapak Henry Susanto SS., M.Hum.,. Ketua Program Studi Pendidikan

Sejarah Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung,sekaligus

pembimbing I (satu) yang telah bersedia meluangkan waktu untuk

membimbing, memberi kritik, saran, nasehat, mendengarkan keluh kesah

penulis, serta mengajarkan ilmu dan banyak hal terutama kesabaran yang

sangat berharga kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Ibu Yustina Sri Ekwandari. S.Pd.,M.Hum.,Dosen Program Studi

Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila, sekaligus dosen

Pembimbing II (dua) yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan

bimbingan, kritik, saran, dan nasehat kepada penulis dalam proses kuliah

dan proses penyelesaian skripsi.

8. Bapak Drs. Maskun, MH. Sebagai Pembahas dan Penguji dalam

penyelesaian dan penyusunan skripsi ini, yang bersedia dan banyak

memberikan masukan, pengetahuan dan pemahaman kepada penulis,

penulis ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya.

9. Bapak dan ibu dosen Pendidikan Sejarah FKIP Unila yang telah

membimbing penulis di Program Studi Pendidikan Sejarah. Terimakasih

atas bimbingan bapak-bapak dan ibu-ibu pada ananda, harapan ananda

Insha Allah akan ada manfaatnya, dan Allah juga yang akan membalasnya.

10. Almamater Unila tercinta

Page 12: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

11. Bapak Muhammad IndraPeratin (Kepala Pekon) Kerbang Langgar dan

Ibuk Sri Hartati Sekretaris Pekon Kerbang Langgar dan seluruh

perangkat Pekon Kerbang Langgar yang telah berkenan memberikan izin

penelitian di Pekon Kerbang Langgar dan memberikan informasi

mengenai data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

12. Para informan yang telah bersedia meluangkan waktu, untuk diwawancarai

oleh penulis terkait penelitian ini.

13. Kakakku tersayang Indra Wahyu Utama, terimakasih semangatnya.

14. Teman-temanku : Merry Kartika E.JF, Atikah Rahmawati, Kak Koko

Wicaksono, Yoga Syahputra Al Mallarangi, Rita Angelina, Diah Pitaloka,

Gaby, Hansel, Kumbang, Soreng, Amatheisas, Sirendasam, White

Phoenix, Komunitas Indigo. Terima kasih atas semangatnya, dan

masukannya selama ini untukpenulis.

Harapan dan do’a, Apapun yang bapak-bapak dan ibu-ibu berikan, bantukan itu

akan merupakan amal ibadah dan akan mendapat imbalan dari Allah Yang Maha

kuasa.

Akhirnya, peneneliti ucapkan terimakasih, sekecil apapun diharapkan tulisan ini

akan ada manfaatnya.

Amin.

Bandar Lampung, Maret2020

Penulis

GHINA TSURAYA

Page 13: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

1.2.Analisis Masalah ............................................................................ 7

1.2.1. Identifikasi Masalah ..................................................... 7

1.2.2. Pembatasan Masalah .................................................... 7

1.2.3. Rumusan Masalah ........................................................ 8

1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 8

1.4.Kegunaan Penelitian....................................................................... 8

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 9

II TINJUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA

2.1. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 11

2.1.1. Konsep Tradisi ....................................................................... 11

2.1.2. Konsep Perilaku ..................................................................... 11

2.1.3. Cara Terbentuknya Perilaku ................................................... 13

2.1.4. Konsep Ngejalang Kubokh ................................................... 14

2.1.5. Tata Cara Ngejalang Kubokh (Ziarah Kubur) ........................ 14

2.1.6. Konsep Budaya ..................................................................... 19

2.1.7. Konsep Masyarakat ................................................................ 21

2.1.8. Konsep Patih Gajah Mada ...................................................... 23

Page 14: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

2.1.9. Akhir Hidup Gajah Mada ....................................................... 25

2.1.10. Konsep Makam ...................................................................... 27

2.1.11. Konsep Makam Gajah Mada .................................................. 27

2.2. Kerangka Pikir .................................................................................... 28

2.3. Paradigma ............................................................................................ 29

III METODE PENELITIAN

3.1. Metode yang Digunakan .................................................................... 32

3.2. Variable Penelitian ............................................................................. 33

3.3. Lokasi Penelitian ................................................................................ 33

3.4. Sumber Data ....................................................................................... 34

3.5. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 35

3.5.1. Teknik Wawancara......................................................... 35

3.5.2. Data Informan ................................................................ 36

3.5.3. Teknik Observasi ........................................................... 37

3.5.4. Teknik Dokumentasi ...................................................... 38

3.5.5. Teknik Kepustakaan ....................................................... 39

3.6. Teknik Analisi Data ........................................................................... 39

3.6.1. Analisis Data ............................................................................ 39

3.6.2. Reduksi Data ............................................................................ 40

3.7. Penyajian Data (Display) ................................................................... 40

3.8. Penarikan Kesimpulan ....................................................................... 41

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil ............................................................................................... 43

4.1.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian ........................... 43

Page 15: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

4.1.1.1.Deskripsi Kabupaten Pesisir Barat ............................... 43

4.1.1.2.Deskripsi Kecamatan Pesisir Utara .............................. 45

4.1.1.3.Deskripsi Pekon Kerbang Langgar .............................. 46

4.1.1.4.Kondisi Geografis Pekon Kerbang Langgar

Kecamatan Pesisir Utara............................................... 50

4.1.1.5.Keadaan Penduduk Pekon Kerbang Langgar Kecamatan

Pesisir Utara ................................................................. 51

4.1.1.6.Keadaan Penduduk Pekon Kerbang Langgar Berdasarkan

Agama .......................................................................... 52

4.1.1.7.Keadaan Penduduk Pekon Kerbang Langgar Berdasarkan

Mata Pencaharian ......................................................... 53

4.1.1.8.Keadaan Penduduk Pekon Kerbang Langgar Berdasarkan

Pendidikan .................................................................... 53

4.1.1.9.Keadaan Sarana Peribadatan Pekon Kerbang Langgar 54

4.1.1.10. Perasarana Pendidikan di Pekon Kerbang Langgar ... 55

4.1.1.11. Perasarana Kesehatan ................................................. 55

4.1.1.12. Deskripsi Hasil Penelitian ......................................... 56

4.1.1.13. Kegiatan Khusus Sebelum Melaksanakan Tradisi

Ngejalang Kubokhdi Makam Gajah Mada di Pekon

Kerbang Langgar ........................................................ 56

4.1.1.14. Pembagian Tugas ...................................................... 57

4.1.1.15. Persiapan Tradisi Ngejalang Kubokh ........................ 66

4.1.1.16. Makam Gajah Mada dianggap sacral ......................... 78

4.1.1.17. Pentingnya Perilaku Ngejalang Kubokh ................... 80

Page 16: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

4.1.1.18. Sejarah Ngejalang Kubokh di Makam Gajah Mada

Pada Masyarakat Pekon Kerbang Langgar ................ 81

4.1.1.19. Mitos Dalam Tradisi Ngejalang Kubokh ................... 83

4.1.1.20. Ngejalang Kubokh Sebagai Akulturasi Budaya ......... 85

4.2. Pembahasan .................................................................................. 86

4.2.1. Pemilihan Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................... 86

4.2.2. Kegiatan Khusus Sebelum Melaksanakan Tradisi Ngejalang

Kubokh ......................................................................... 86

4.2.3. Pembagian Tugas Sebelum Melaksanakan Tradisi Ngejalang

Kubokh .......................................................................... 87

4.2.4. Pelaksanaan Perilaku Tradisi Ngejalang Kubokh........... 88

4.2.5. Pentingnya Perilaku Tradisi Ngejalang Kubokh ............ 91

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan .................................................................................. 93

5.2. Saran .............................................................................................. 94

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Nama Kepala Pekon Kerbang Langgar .................................. 47

Tabel 2. Daftar Nama Pemangku ..................................................................... 49

Tabel 3. Keadaan Penduduk Pekon Kerbang Langgar Menurut Suku............. 50

Tabel 4. Luas Wilayah Pekon Kerbang Langgar

Kecamatan Pesisir Utara ...................................................................... 51

Tabel 5. Keadan Penduduk Pekon Kerbang Langgar

Menurut Jenis Kelamin ........................................................................ 51

Tabel 6.Jumlah Kepala Keluarga Pekon Kerbang Langgar ............................ 52

Tabel 7. Masyarakat Pekon Kerbang Langgar Berdasarkan Agama ............... 52

Tabel 8 Keadaan Penduduk Pekon Kerbang Langgar

Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Pesisir Barat

Berdasarkan Mata Pencaharian ............................................................ 53

Tabel 9.Keadaan Penduduk Pekon Kerbang Langgar

Berdasarkan pendidikan ..................................................................... 53

Tabel 10. Hasil Wawancara perlengkapan, syarat Ngejalang Kubokh ............ 58

Tabel 11. Hasil Wawancara makna hidangan Ngejalang Kubokh ................... 67

Tabel 12.Daftar Hidangan Pada Acara Ngejalang Kubokh ............................. 68

Page 18: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Nama-nama Responden

2. Pedoman Wawancara Kepaada Responden

3. Foto-foto Dokumentasi Penelitian

4. Surat Izin Penelitian

5. Surat KeteranganPelaksanaan Penelitian di Pekon Kerbang Langgar

6. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian di Dinas Pariwisata Pesisir Barat

Page 19: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sejarah memegang peranan penting dalam memperkenalkan kebudayaan sebuah

bangsa kepada generasi penerus bangsa. Hal ini dikarenakan dengan mempelajari

sejarah kita dapat mengetahui apa saja pegninggalan kebudayaan pada masa

lampau. Sejarah di Indonesia, dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu

berdasarkan tema, periodesasi waktu, dan ruang. Berdasarkan periodesasi waktu,

sejarah Indonesia diklasifikasikan menjadi zaman prasejarah, zaman pengaruh

Hindu-Budha, zaman pengaruh Islam, zaman kekuasaan Belanda, zaman

pergerakan nasional, zaman pendudukan Jepang, zaman kemerdekaan, zaman

revolusi fisik, Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi. Sejarah adalah sebuah

narasi tentang apa yang telah dilakukan orang-orang masa lalu, sejarah menjadi

sumber keterangan tentang seluruh kebudayaan suatu bangsa (Horton, 2016:2).

Indonesia pada zaman pengaruh Hindu-Budha, ditandai dengan berdirinya

kerajaan-kerajaan, misalnya: Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan

Sriwijaya, Kerajaan Mataram, Kerajaan Kediri, Kerajaan Singasari, dan Kerajaan

Majapahit. Dari semua kerajaan bercorak Hindu-Budha Kerajaan Majapahit

berhasil memperluas wilayahnya sampai keluar Pulau Jawa. Kerajaan Majapahit

Page 20: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

2

awalnya pada tahun 1293, hanya merupakan desa di sebelah Timur sungai

Brantas,

yang dibangun dengan pembukaan Hutan Tarik. Kerajaan Majapahit terletak di

Sungai Brantas di sebelah tenggara Kota Mojokerto, di daerah Tarik, sebuah kota

kecil di persimpangan Kali Mas dan Kali Porong, kerajaan ini pertama kali

dibangun oleh Raden Wijaya. Di dalam buku Gajah Mada Pahlawan Persatuan

Nusantara kangan Muhammad Yamin halaman 37, Sistem pemerintahan Kerajaan

Majapahit terbagi atas bawahan, tengahan dan bagian atasan. Bagian bawahan

dijalankan oleh susunan persekutuan adat di seluruh nusantara seperti desa, di

Pulau Jawa. Bagian tengahan dilaksanakan oleh bupati dan patih, baik di darat

atau di pesisir. Di puncak pemerintahan duduk di atas singgasana seorang Prabu,

yang menjunjung kedaulatan Negara dan rakyat, dan beristana dalam keraton di

Majapahit. Zaman Gajah Mada mengenai kepala Negara: 1. Kertarajasa (1294-

1309), 2. Jayanegara (1309-1328), 3. Sri Tribuana (1328-1350), 4. Hayam Wuruk

(1350-1387).

Kerajaan Majapahit dapat memperluas wilayahnya sampai keluar Pulau Jawa,

dikarenakan jasa dari Patih Gadjah Mada yang sangat setia. Gajah Mada adalah

patih yang memiliki mimpi besar untuk membawa Majapahit di garis depan.

Gajah Mada diangkat menjadi patih di Kahuripan selama dua tahun, Gajah Mada

adalah sosok mahapatih yang memiliki jiwa pemimpin dan sangat berpengaruh

dalam memperluas Kerajaan Majapahit.

“Gajah Mada mengemban jabatan sebagai Patih Amangkubumiselama 21

tahun. Selama itulah, ia melaksanakan sumpah palapa yang pernah

diucapkannya melalui program-program politiknya. Sebagaimana yang

telah disebut dalam Sumpah Palapa bahwa ia akan menundukkan kerajaan-

kerajaan di luar wilayah Majapahit, seperti Gurun (Lombok), Seran

(Seram), Tanjung Pura (Kalimantan), Haru (Sumatera Utara), Pahang

Page 21: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

3

(Malaya), Dompo, Bali, Sunda, Palembang, dan Tumasik (Singapura)”

(Teguh Panji,2015:151).

Akan tetapi pada kenyataanya Gajah Mada berhasil menundukkan lebih banyak

lagi kerajaan-kerajaan di luar wilayah Majapahit daripada yang disebut di dalam

Sumpah Palapanya. Sumpah palapa, bermaksud bahwa Gajah Mada berpantang

bersenang-senang memikirkan diri sendiri, dan akan berpuasa selama cita-cita

Negara belum sampai, dimuka para menteri dan di tengah-tengah paseban, Gadjah

Mada mengucapkan janji. “Saya baru akan berhenti berpuasa makan palapa,

jikalau seluruh Nusantara bertakluk di bawah kekuasaan Negara, jikalau Gurun,

Seram, Tanjung Pura, Haru, Pubang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, dan

Tumasik sudah dikalahkan,Gajah Mada pun berhasil menaklukan Pulau Sumatera,

dalam buku Kitab Sejarah Terlengkap Majapahit, karangan Teguh Panji halaman

157 disebutkan bahwa, Daerah di Pulau Sumatera yang pernah ditaklukkan oleh

Gajah Mada yaitu: Sumatera (bekas ibukota Kerajaan Sriwijaya), Muara Tebu

(Jambi), Keritang, Dhamasraya, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Panai (Kerajaan

Budhis Melayu Panai), Kampah, Siak, Lampung, Barus (sekarang Kecamatan

Pancur di Aceh Besar), Samudra (Kerajaan Aceh Samudera), Lamuri, Pulau

Bitan, Padang Lawas (sekarang Kabupaten di Sumatera Utara), Peureulak

(Kerajaan Aceh Perlak), Aceh Tamihang, Mandailing, Pulai Kampai, Haru/Aru.

“Ekspedisi ke Sumatera mungkin sekali dipimpin oleh Gajah Mada

sendiri, karena ada beberapa nama tempat di Sumatera Utara yang

mengingatkan serbuan Pasai oleh tentara Majapahit di bawah pimpinan

Gajah Mada, dan dongengnya memang ditafsirkan demikian oleh rakyat

setempat. Misalnya, sebuah bukit di dekat Kota Langsa bernama Manjak

Pahit: Majapahit. (Slamet Muljana.2006:159)”.

Dari penjelasan di atas kita dapat memahami bahwa Gajah Mada adalah sosok

penting yang memiliki sifat pantang menyerah untuk memperluas wilayah

Page 22: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

4

Kerajaan Majapahit. Tetapi selain keberhasilan Gajah Mada tidak semua tindakan

Gajah Mada berhasil. Tahun 1357 Raja Hayam Wuruk bermaksud mengambil

Putri Sunda Diah Pitaloka sebagai permaisuri. Raja Sunda, datang ke Majapahit

untuk menghadap Raja Hayam Wuruk, tetapi tidak semerta-merta membawa

putrinya, sedangkan Patih Gajah Madamenginginkan agar putrinya dibawa

langsung ke Majapahit untuk dihadiahkan kepada Raja Hayam Wuruk, sedangkan

Raja Sunda tidak setuju dengan keinginan Patih Gajah Mada tersebut karena

Kerajaan Sunda memiliki adat sendiri dalam kaitannya dengan perkawinan putri

raja, maka terjadilah perang bubat, dan memakan korban Raja Sunda dan putrinya

Diah Pitaloka.

Setelah peristiwa perang bubad, Patih Gajah Mada mengundurkan diri dari

jabatannya sebagai Patih Amangkubhumi karena usia lanjut. Raja Hayam Wuruk

pun menghadiahkan dengan tanah sima atau yang disebut dengan

DharmaKasogatan Madakaripura. Dari pernyataan pararatonsehabis perang

bubat, bahwa Gajah Madaamukti palapayang berarti: bebas tugas. Dalam buku

Muhammad Yamin halaman 16 dinyatakan bahwa, tahun 1364 MGajah Mada

meninggal dunia tidak ketahuan di mana badannya tersimpan dalam pangkuan

bumi. Dialah orang-orang besar Indonesia, yang tidak diketahui secara pasti

tempat lahir dan tempat matinya.

“Sampai sekarang masih dipertanyakan mengapa pararaton tidak

menyediakan uraian tentang Gajah Mada yang berhasil mengagungkan

Majapahit, sebenarnya judul Pararatonatawa Katuturania Ken Angrokitu

sendiri telah memberikan jawabannya. Judul itu sendiri telah menyatakan

bahwa pararatonberwatak ratu-sentris. Sumber sejarah itu mengutamakan

sejarah para raja Tumapel dan Majapahit, keturunan Ken Arok. Gajah

Mada bukan seorang raja keturunan Rajasa Sang Amurwhabumi, jadi tidak

perlu diuraikan panjang lebar. Meskipun demikian parartoncukup banyak

menyediakan tempat untuk menguraikan jasa-jasa Gajah Mada. Tentang

desa tempat kelahirannya dan tempat makam candinya memang tidak

Page 23: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

5

perlu diberitakan. Gajah Mada adalah keturunan orang kebanyakan yang

berkat jasa-jasanya mencapai jabatan patih amangkhubumiseperti patih-

patih amangkhubumi lainnya. Tidak ada diantara mereka yang diberitakan

di mana tempat kelahirannya dan di mana letak candi makamnya dan

bagaimana wujud arcannya. Dalam hal ini Gadjah Mada tidak merupakan

kekecualian” (Slamet Muljana.1983:204).

Dari uraian di atas, makam Gajah Mada tidak diketahui lokasi pemakamannya

berada dimana. Tetapi di Desa KerbangLanggar Kecamatan Pesisir Utara

Kabupaten Pesisir Barat, ada makam yang diyakini oleh masyarakat sekitar

sebagai Makam Gajah Mada, awalnya makam ini hanya berupa gundukan tanah

merah yang berbentuk kerucut, tetapi pada tahun 2010 barulah makam tersebut di

pugar.

Dalam buku panduan wisata pesisir barat, Makam Gajah Mada terletak di Pekon

Kerbang Langgar, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat, tepat di tepi

jalan Krui-Bengkulu. Situs ini bisa ditempuh dengan waktu 2,5 jam dari Liwa,

Lampung Barat dengan jarak tempuh kurang lebih 60 km. Jika melalui Krui,

Makam Gajah Mada dapat ditempuh dalam waktu 1 jam atau lebih dengan jarak

atau dengan jarak tempuh kurang lebih 25 km. Seperti yang telah diajarkan dalam

ilmu sejarah nasional, Gajah Mada adalah mahapatih yang paling termahsyur dari

Kerajaan Majapahit di Trowulan, Jawa Timur. Mahapatih ini terkenal dengan

Sumpah Palapadan kepiawaiannya memimpin pasukan untuk mengarungi

samudera di seantero nusantara, bahkan hingga Madagascar. Sebenarnya

keberadaan dan asal-usul Gajah Mada, termasuk di mana dia dimakamkan masih

menjadi misteri. Salah satu dari lokasi perkiraan makam tersebut ada di situs

Kerbanglanggar.

Page 24: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

6

Walaupun ada beberapa perdebatan, keyakinan itu diperkuat dengan adanya

pusara makam serta peninggalan berupa keris, mahkota, pedang, tombak, ikat

pinggang, ikat kepala, dan peninggalan lainnya.

Menurut Bapak Shaunansebagai juru kunci makam berumur 67 tahun, Gajah Mad

menemui sahabatnya Adityawarman sebagai raja Pagaruyung, melalui selat

Bangka masuk ke sungai musi, melewati sungai komering, kemudianGajah Mada

Membuka hutan dan menetap di suatu daerah yang kemudian ia namakan Kerbang

Langgar. (Hasil Wawancra dengan Bapak Shaunan 67 Tahun, Pada 14 Agustus

2018).

Gajah Mada menamakan Desa yang ditempatinya dengan nama Kerbanglanggar

yang memiliki arti Gerbang Besar dan meninggal di sini bersama isteri, anaknya

Raja Ganduman, dan Putri Muli. Cerita inilah yang dipercayai warga sekitar,

sehingga masyarakat ada yang mempercayai bahwa makam tersebut merupakan

Makam Gajah Mada, ditambah dengan adanya peninggalan seperti kopiah, baju

perang, dan keris, hanya saja pada tahun 1927 Desa terkena tsunami, sehingga

baju dan kerisnya pun ikut hanyut tersisa kopiah yang bercorak wayang.

Sejak dikenal dan diketahui oleh masyarakat sekitarnya bahkan masyarakat

umum, bahwa di Pekon Kerbang Langgar terdapat Makam Gajah Mada. Karena

warga Pekon Kerbang Langgar mempercayai makam ini adalah tempat sakral

yang bisa memberikan berkat maka banyak masyarakat melakukan “Ngejalang

Kubokh” atau “Ziarah Kubur” pada makam ini, perilaku Ngejalang Kubur di

pekon ini sedikit berbeda dari pekon lain, yaitu pada waktu pelaksanaan dan

tambahan pembacaan doa. Dari penjelasan diatas, maka perilaku Ngejalang

Page 25: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

7

Kubokhini lah yang akan penulis teliti, karena perilaku Ngejalang mempunyai tata

cara, urutan dan persyaratan serta tujuan-tujuan tersendiri.

1.2. Analasis Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini dapat

diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Persepsi Masyarakat Kerbang Langgar tentang keberadaan Makam Gajah

Mada di Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Pesisir Barat.

2. Fungsi Makam Gajah Mada di Desa Kerbanglanggar Kecamatan Pesisir

Utara Kabupaten Pesisir Barat.

3. Pelaksanaan Ngejalang Kubokhdi Makam Gajah Mada Pada Masyarakat

Kerbang Langgar Pesisir Utara Pesisir Barat.

4. Perilaku Ngejalang Kubokhdi Makam Gajah MadaPada Masyarakat

Kerbang Langgar Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Pesisir Barat.

1.2.2. Pembatasan Masalah

Agar masalah dalam penelitian ini tidak terlalu luas, maka penulis membatasi

masalah pada penulisan ini pada nomor 4 yaitu “Perilaku Ngejalang Kubokh

Makam Gajah MadaPada Masyarakat Pekon Kerbang Langgar Kecamatan Pesisir

Utara Kabupaten Pesisir Barat.

Page 26: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

8

1.2.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “ Bagaimanakah Perilaku Ngejalang Kubokh Makam Gajah

MadaPada Masyarakat Kerbang Langgar Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten

Pesisir Barat?”

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui Perilaku Ngejalang KubokhMakam Gajah

MadaPada Masyarakat Kerbang Langgar Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten

Pesisir Barat.

1.4. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penulisan, maka penelitian ini berguna

untuk :

1. Memberikan informasi dan sumbangan perilaku dan pikiranmasyarakat

tentang Ngejalang KubokhMakam Gajah Mada di Desa Kerbanglanggar

Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Pesisir Barat.

2. Menambah pengetahuan penulis tentang tempat makam keramat sebagai

salah satu unsur budaya yang mengandung nilai bersejarah.

3. Sebagai sumbangan pustaka yang dapat dimanfaatkan bagi mahasiswa

Universitas Lampung sebagai informasi.

Page 27: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

9

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:

1. Subjek Penelitian : Masyarakat Desa Kerbanglanggar Kecamatan

Pesisir Utara Kabupaten Pesisir Barat.

2. Objek Penelitian :Perilaku Masyarakat tentang Ngejalang Kubokh

Makam Gajah Madadi Pekon Kerbang

langgar Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten

Pesisir Barat.

3. Tempat Penelitian : Pekon Kerbanglanggar Kecamatan Pesisir

Utara Kabupaten Pesisir Barat.

4. Waktu : 2018

5. Disiplin Ilmu : Antropologi Budaya Kognitif.

Page 28: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

10

REFERENSI

Webster Hutton. 2016. Sejarah Dunia Lengkap. Penerbit, Indo Lestari: Jakarta.

Halaman 2.

Yamin Muhammad. 1993. Gajah Mada Pahlawan Persatuan Nusantara.

Balai Pustaka: Jakarta. Halaman 37

Panji, Teguh. 2015.Kitab Sejarah TerlengkapMajapahit. Soko Buku:

Yogyakarta. Halaman 151.

Ibid, hlm. 157

Mulyana, Slamet.2006. Tafsir Sejarah Negara Kretagama. Lkis: Jakarta

Halaman 159.

Opcit, Yamin Muhammad hlm. 16.

Opcit, Mulyana Slamet hlm 204.

Team Penulis Naskah Pengembangan Media Kebudayaan Pesisir Barat, 2016,

Panduan Wisata Pesisir Barat, Dinas Pariwisata Pesisir Barat, Pesisir

Barat. Halaman 12.

Hasil Wawancara dengan Bapak Shaunan,Pada tanggal 14 Agustus 2018

Page 29: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

11

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN

PARADIGMA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1. Konsep Tradisi

Setiap daerah yang dihuni oleh masyarakat akan menghasilkan sebuah tradisi

unik, dan memiliki nilai baik jika tradisi itu dilaksanakan. Maka dari itu tradisi

juga merupakan suatu wadah untuk menanamkan nilai-nilai baik kepada generasi

penerusnya. Tradisi menurut kamus Bahasa Indonesia adalah kebiasaan yang

dilakukan secara turun temurun (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001:1208).

Sedangkan menurut Mursal Esten tradisi merupakan suatu sistem yang

menyeluruh, yang terdiri dari cara aspek yang pemberian arti terhadap laku ujaran,

laku ritual, dan berbagai jenis laku lainnya dari manusia atau sejumlah manusia

yang melakukan tindakan satu dengan yang lain (Mursal, Esten, 1999 :22).

Jadi bisa penulis katakan bahwa tradisi adalah kebiasaan yang diwariskan dari

leluhur atau nenek moyang, dilakukan secara turun-temurun, dan memiliki nilai

yang sesuai dengan yang diharapkan suatu masyarakat.

2.1.2.Konsep Perilaku

Perilaku manusia tidak dapat terlepas dari lingkungannya, segala sesuatu yang

dilihat, didengar, dirasa, akan direkam dan dipelajari oleh otak, kemudian

diterapkan dalam kehidupan oleh manusia.

Page 30: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

12

Perilaku manusia adalah suatu aktivitas dari pada manusia itu sendiri,

perilaku terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan

reaksi yakni yang disebut rangsangan, dengan demikian suatu rangsangan

tertentu akan menghasilakan reaksi perilaku tertentu. (Notoatmodjo, 2007 :

2).

Dari penjelasan diatas berdasarkan pengamatan peneliti.Perilaku dapat diartikan

terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berlangsung baik didalam maupun diluar.

Perilaku luar dapat diamati merupakan sekadar bagian puncak tertingi dari suatu

gunung es. Jika saya melihat orang berjalan, pada waktu bersamaan, saya akan

melihat serangkaian aktivitas yang kompleks sekaligus beberapa aktivitas lainnya

yang tidak dapat saya amati. Saya hanya dapat menerima bahwa hal itu ada,

ototnya bergerak, matanya menerima isyarat dan isyarat itu dikembangkan atau

ditindaklanjuti, mungkin saja dia lagi memikirkan rumah dan sebagainya.

Apakah yang terjadi pada manusia apabila dia berperilaku?, bagian ini merupakan

bagian yang paling menarik dari perilaku, tetapi juga bagian yang paling sedikit

terjangkau, tetap dapat dikatakan sesuatu. Perilaku yang diamati dari luar hampir

selalu bersamaan dengan dua macam perilaku internal, yaitu periaku faali dan

perilaku mental. Perilaku faali terdiri dari semua aktivitas biokimia dan aktivitas

elektrik yang ada dalam tubuh jika saat sedang membaca, mata saya bergerak, otot

mata berkontraksi atau bergerak dan melemas secara bersamaan. Huruf-huruf

akan diproyeksikan pada retina melalui gelanggang pacu yang rumit dari stimulasi

elektris, kemudian diteruskan ke otak. Jika isi buku yang saya baca menegangkan,

jantung saya akan bedetak lebih cepat. Beberapa kelenjar akan mengeluarkan

hormon, kemudiantangan saya menjadi berkeringat. Reaksi-reaksi badaniah ini

membentuk sebagian perilaku(Samsunuwiyati.2010:3).

Page 31: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

13

Dengan demikian, maka yang dimaksud dengan perilaku dalam penelitian ini,

ialah suatu atau serangkaian aktifitas atau kegiatan yang dilakukan pada waktu-

waktu tertentu dan dapat kita amati baik diluar maupun didalam.

2.1.3.Cara Terbentuknya Perilaku

Perilaku manusia sebagaianbesar ialah perilaku yang dibentuk dan dapat

dipelajari, berkaitan dengan itu Walgito (2003: 5) menerangkan beberapa cara

terbentuknya sebuah perilaku seseorang adalah sebagai berikut :

A. Kebiasaan, terbentuknya perilaku karena kebiasaan yang sering dilakukan,

misal menggosok gigi sebelum tidur, dan bangun pagi sarapan pagi.

B. Pengertian (insight) terbentuknya perilaku ditempuh dengan pengertian,

misalnya bila naik motor harus menggunakan helm, agar jika terjadi

sesuatu dijalan, bisa sedikit menyelamatkan anda.

C. Pengguanaan model, pembentukan perilaku melalui ini, contohnya adalah

ada seseorang yang menjadi sebuah panutan untuk seseorang mau

berperilaku seperti yang ia lihat saat itu.

Menurut konsep dari Lawrence Green, yang dikutip oleh Notoatmodjo (2007)

bahwa perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu :

A. Faktor predisposisi, faktor faktor ini mencakup tentang pengetahuan dan

sikap seseorang terhadap sebuah rangsangan atau stimulus yang ia

dapatkan.

B. Faktor pemungkin, faktor faktor ini mencakup ketersedian sarana dan

prasarana atau fasilitas sebagai penunjang terjadinya sebuah perilaku yang

terjadi pada seseorang tersebut.

Page 32: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

14

C. Faktor penguat, faktor-faktor penguat ini meliputi faktor sikap dan

perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, sikap dan perilaku dari peran

role dari seseorang yang membuatnya menirukan apa yang mereka

lakukan semuanya.

2.1.4 Konsep Ngejalang Kubokh

Ngejalang, yaitu tradisi ziarah yang dilakukan oleh masyarakat Lampung

memiliki nilai moral dan tujuan baik, dilakukan pada waktu yang sudah

ditentukan, dan yang dimaksud Ngejalang dalam peneliitian ini, kata

Ngejalangnya tidak terputus pada Ngejalang saja, akan tetapi dengan Ngejalang

Kubokh,

Kemudiankubokh disini adalah makam atau kuburan orang yang sudah meninggal.

Ngejalang Kubokh, ialah suatu kebiasaan yang sudah menjadi tradisi dilakukan

atau dikerjakan oleh masyarakat pada waktu-waktu tertentu untuk melakukan

ziarah atau datang ke tempat kuburan atau makam, Ngejalang Kubokhdi Pekon

Kerbang Langgar dapat dilakukan dengan sendirian atau dapat juga dilakukan

dengan cara bersama-sama atau dilakukan oleh beberapa orang, baik itu jenis

kelaminnya laki-laki maupun perempuan, dengan ketentuan bahwa yang

membacakan doa adalah laki-laki, dan yang menyiapkan hidangan adalah kaum

perempuan, waktu pelaksanaanya wajib saat bulan Ramadhan, dan sesuai

kebutuhan individu yang ingin cita-citanya cepat tercapai“(Hasil Wawancara

dengan Bapak Riduan Hadi Pada Tanggal 14 Agustus 2018 )”.

Ngejalang Kubokh yang berarti ziarah kubur, ialah kegiatan tradisi yang dilakukan

oleh masyarakat khususnya masyarakat Pekon Kerbang Langgar, dimana kegiatan

Page 33: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

15

Ngejalang Kubokh ini dilakukan pada umumnya dilaksanakan setelah bulan

Ramadhan atau bulan puasa, tepatnya dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri,

setelah sholat Id.Ngejalang Kubokh, ialah suatu perilaku atau tradisi masyarakat

secara rutin untuk melaksanakan Ziarah Kubur, kegiatan Ngejalang Kubokh

dipimpin oleh kuncen makam Gajah Mada atau tokoh masyarakat yang ada

dipekon tersebut, yang waktunya dibagi menjadi 2 yaitu saat setelah sholat Id dan

di luar bulan Ramadhan, boleh waktunya setelah sholat zuhur ataupun setelah

sholat ashar, sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Ngejalang Kubokh

dianggap oleh masyarakat setempat khususnya masyarakat kerbang Langgar

adalah suatu ajang meminta berkah dan silaturrahmi “ (Hasil Wawancara dengan

Bapak Lukman Hakim 57 Tahun Pada tanggal 14 Agustus 2018)”.

Dalam kegiatan tradisiNgejalang Kubokh, sebelum dilaksanakan maka terlebih

dahulu ada perencanaannya yaitu biasanya ditetapkan dan disepakati bersama-

sama terlebih dahulu, kapan waktu untuk negejalang kubur, siapa-siapa saja saja

yang ikut untuk berangkat Ngejalang Kubokh tersebut, begitu juga dengan sarana

–sarana yang perlu untuk dipersiapkan, yang harus datang dalam tradisi ini adalah

kuncen makam.

Hal–hal yang harus diperhatikan ketika akan melaksanakan acara atau kegiatan

Ngejalang Kubokh, antara lain, adalah :

1. Waktu pelaksanaan Ngejalang Kubokhsecara massal biasanya dilakukan

saat hari raya Idul Fitri setelah sholat id, dan juga ada yang melakukanya

individu saat memiliki hajat agar terkabul, Ngejalang Kubokh bisa

Page 34: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

16

dilaksanakan di luar bulan Ramadhan, pada waktu siang setelah zuhur

ataupun sore hari setelah ashar.

2. Siapa saja yang ikut dalam kegiatan tersebut, biasanya adalah orang-orang

dewasa dari masyarakat lokal, juga di ikuti oleh orang-orang yang baru

pulang kampung datang dari perantauan, dan para pariwisatawan yang

mempercayai bahwa makam Gajah Mada adalah tempat sakral yang

memberikan berkah bagi yang berziarah ke sana.

3. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan dalam kegiatan atau acara

negjalang kubur, seperti : tikar tempat duduk, hidangan yang berupa ketan,

enten, ayam bekakak, rokok, sirih, rayak jagung, serabi, membawa

kembang dan air sebelum berangkat maka terlebih dahulu hari wudhu atau

suci terlebih dahulu.

4. Menentukan siapa saja peserta yang ikut dalam tradisi Ngejalang

Kubokhdari semua peserta yang ada, kuncen makam lah yang terpenting,

karena beliau yang memimpin pembacaan doa.

Pelaksaan Ngejalang Kubokh di Pekon Kerbang Langgar, dibagi menjadi dua

yaitu secara massal di bulan Ramadhan, dan pribadi di luar bulan Ramadhan,

pelaksanaan saat massal dilakukan memakai musyawarah, siapa saja yang akan

datang menjadi pnitia dan peserta. Sedangkan sebelum dilaksanakannya acara

Ngejalang Kubokh secara pribadi, maka tidak perlu mufakat, hanya sebelum

Ngejalang Kubokhdilakukan, orang yang menjadi peserta bertanya atau datang

ketempat Kuncen (Penjaga kubur atau makam) apa-apa saja yang perlu untuk

dipersiapkan dalam kegiatan ziarah atau Ngejalang Kubokh, melalui penjelasan

Page 35: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

17

dari kuncen maka kita tau dan kita dapat mempersiapkan segala sesuatu yang

berhubungan dengan acara atau tradisiNgejalang Kubokh.

Dalam kegiatan Ngejalang Kubokh, tentunya ada tujuan khusus oleh para

penziarah yang melakukanNgejalang Kubokh, selain sebagai acara ajang

silaturrahmi, juga ada hajat-hajat lain yang akan disampaikan.Ngejalang Kubokh,

ada tujuan tertentu, umpamanya untuk menyampaikan Nazar bahwa pada dulunya

kita bernazar kalau saya atau keluarga saya tercapai cita-citanya atau yang dicita-

citakan, seperti tamat sekolah, anaknya jadi sarjana, atau anak susah dapat jodoh,

atau anaknya sudah dapat pekerjaan atau jadi pegawai tertentu, maka akan datang

atau negjalang kubur, tapi ada juga datang Ngejalang Kubokh baru berniat atau

bercita-cita tentang sesuatu yang ia atau keluarga inginkan, seperti ada hasrat

untuk dapat membangun rumah, atau ingin berhasil dapat keuntungan dalam

usaha atau perdagangannya, sehingga mereka datang untuk melaksanakan acara

Ngejalang Kubokh “(Hasil Wawancara dengan Bapak Usman Hayis Pada

tanggal 14 Agustust 2018 ).

Ngejalang Kubokh atau Ziarah Kubur menurut syariat Islam adalah termasuk

dalam Amal Shalih. Baginda Nabi Muhammad SAW pada masa hidupnya permah

melakukan Ziarah Kubur, yaitu kemakam para syuhada. Oleh karena itu maka

hukum nya adalah Sunnah, artinya bila dikerjakan akan mendapat pahala dan

apabila ditinggalkan tidak akan berdosa.

”Tersebut dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim,

Imam Achmad dan Imam Ibnu Majah, Yang artinya “ Adalah Rasullulloh

SAW, berziarah ke makam Pahlawan Uhud dan Makam ahli Baqi’ Beliau

memberi salam dan mendo’akan kepada mereka, dengan kata-katanya “

Semoga kesejahteraan tetap bagimu wahai ahli kubur dari orang-orang

Page 36: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

18

mukmin dan orang-orang Islam. Insya Allah kami akan bertemu dengan

kamu, kami mohon kesehaatan kepada Allah SWT, untuk kami dan kamu .

Hadist yang lain,. Mengatakan, yang artinya “ Aku dulu telah melarang

kamu berziarah ke kubur, maka sekarang berziarahlah, karena Ziarah

Kubur itu dapat berzuhud terhadap dunia dan dapat pula mengingatkan

alam akherat . Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dari

sahabat Ibnu Mas,ud RA. ( HM. Parlindungan. S. Hal. 5 )”

2.1.5. Tata Cara Ngejalang Kubokh (Ziarah Kubur).

Dibawah ini adalah beberapa petunjuk dalam acara Ngejalang Kubokh atau Ziarah

Kubur menurut syariat Islam.

1. Hendaknya suci (berwudhu atau mandi wajib) sebelum Ngejalang

Kubokh.

2. Setelah sampai dipintu gerbang makam supaya memberi salam.

3. Sesampai makam yang dituju, kemudian duduk di tikar yang sudah

disediakan. Pemimpin acara akan membacakan pembukaan, pembawa

acara akan talibunatau membaca pantun berbalasdenganpeserta, dan

mengawasi jalannya kegiatan Ngejalang Kubokh,.

4. Kuncen makam akan menyalakan kemenyan kemudian membacakandoa

kusus permintaan kusus untuk hidangan, lalu peserta diberikan waktu 10

menit untuk menutup mata dan menyebutkan keinginanya masing-masing

dalam hati, kemudian para laki-laki membacakan ayat-ayat atau surat-surat

dari Al Qur,an seperti membaca surat Yasin, Ayat Kursi atau Tahlil dan

lain-lain, untuk Gajah Mada dan juru kuncen mendoakan hidangan yang

telah disiapkan, dan berdoa bersama agar semua yang mengikuti acara

Ngejalang Kubokh akan mendapatkan berkah, dan cita-cita nya tercapai.

5. Selesai itu, peserta Ngejalang Kubokh memakan hidangan yang sudah

disediakan dan didoakan.

Page 37: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

19

6. Dalam melakukan ziarah, dilakukan dengan penuh hormat, khidmat serta

khusuk atau tenang.

7. Hendaknya dalam hati ada ingatan, bahwa kita pasti akan mengalami

hal yang sama (mati).

8. Setelah Ngejalang Kubokh atau Zuarah Kubur hendaknya yang Ngejalang

memperbanyak amal-amal kebaikan dan menambah bakti ta’atnya kepada

Allah SWT.

Dalam rangka Ngejalang Kubokh kurang baik atau jangan menduduki batu nisan

atau melintas diatas kubur, karena ini termasuk perbuatan Idza’ (menyakitkan)

terhadap mayit. Hal ini sesuai dengan sebuah hadist, yang artinya “ Berkata

Amrin bin Hasain al-Anshory : Rasululah SAW, telah melihat aku sedang

bersandar pada kubur, maka beliau bersabda : “ Jangan engkau membuat sakit

terhadap yang punya kubur “ (Hm .Parlindungan. S. Hal: 8 ).

2.1.6.Konsep Budaya

Kebudayaan ataupun yang disebut dengan peradaban, mengandung

pengertian yang luas melipuuti pemahaman perasaan suatu bangsa yang

kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, huku, adat-

istiadat (kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota

masyarakat (Taylor, 1987). (M.Munandar Suleman.2012:35).

Menurut Kontjaraningrat, kata “kebudayaan” berasal dari kata sansekerta

budhayah, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Kebudayaan

dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Sedangkan kata budaya

merupakan perkembangan majemuk dari budi daya yang berarti daya dari budi

yang berupa cipta, karsa dan rasa. Dalam disiplin ilmu antropologi budaya,

Page 38: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

20

kebudayaan dan budaya itu artinya sama saja. Budaya memiliki beberapa wujud

yaitu :

1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia : wujud ini disebut sistem

budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-

kepala manusia menganutnya. Disebutkan bahwa sistem budaya karena

gagasan dan pikiran tersebut tidak merupakan kepingan-kepingan yang

terlepas, melainkan saling berkaitan berdasarkan asas-asas yang erat

hubungannya.

2. Kompleks aktivitas, berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi,

bersifat kongkret, dapat diamati atau observasi. Wujud ini sering disebut

sistem sosial. Sistem sosial ini tidak dapat melepaskan diri dari sistem

budaya. Apa pun bentuknya, pola-pola aktivitas tersebut dibentuk oleh

pikiran manusia.

3. Wujud sebagai benda. Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak

lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia

untuk mencapai tujuannya.

Unsur- Unsur kebudayaan dalam buku ilmu budaya dasar karangan m. munandar

sulaeman halaman 38, yang diambil dari konsep B. Malinowski, kebudayaan

memiliki tujuh unsur universal yaitu:

1. Bahasa, merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhanya

sosialnya untuk berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya.

2. Sistem teknologi, merupakan alat yang dibuat manusia untuk memenuhi

kebutuhan manusia.

Page 39: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

21

3. Sistem mata pencaharian, merupakan mata pencaharian atau aktivitas

ekonomi suatu masyarakat menjadi focus kajian penting etnografi.

4. Organisasi Sosial,merupakan sistem kekerabatan dan organisasi yang

diatur oleh aturan-aturan adat istiadat atau aturan bagaimana dia

bersosialisasi satu sama lain.

5. Sistem pengetahuan, merupakan ide manusia dalam membuat sesuatu.

6. Religi, merupakan suatu agama yang dianut oleh manusia sebagai bentuk

percaya adanya Tuhan.

Jadi dapat dikatakan bahwa kebudayaan adalah hasil pemikiran manusia yang

memilii nilai positif, dapat berupa kesenian, tari, lukisan, tradisi, perilaku, gagasan

dan sebagainya.

2.1.7. Konsep Masyarakat

Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu

sistem adat–istiadat tertentu yang bersifat berkelanjutan dan yang terikat oleh

suatu rasa identitas secara bersama

Menurut Koentjaraningrat (2009:116) “masyarakat adalah sekumpulan

manusia yang saling “bergaul”, atau istilah ilmiah, saling “berinteraksi”.

Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana agar warganya dapat

saling berinteraksi. Negara modern misalnya, merupakan kesatuan

manusia dengan berbagaimacam prasarana, yang memungkinkan para

warganya berinteraksi secara interaktif, dan dengan frekuensi yang tinggi.

Selo Soemardjan : Menurut Selo Soemardjan, pengertian masyarakat adalah

orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. (Ismawati Esti:

2012: 49)

Page 40: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

22

Pendapat lain, Kingsley Davis menyatakan bahwa masyarakat adalah kelompok

sosial terkecil yang bertempat tinggal di daerah tertentu yang di dalamnya

mengandung seluruh aspek kehidupan sosial. (Juhri & Marsum Ahmadi, 1996; 6).

Prof.M.Djojodigoeno, SH. Masyarakat mempunyai arti ialah arti sempit

dan arti luas, arti sempitnya adalah yang terdiri dari satu golongan saja,

misal masyarakat India Arab dan Cina. Dalam arti luas masyarakat adalah

kebulatan dari semua golongan, missal masyarakat Surabaya, terdiri dari

masyarakat India, Cina, Arab. (Juhri & Marsum Ahmadi, 1996; 7)

Max iver menyebutkan bahwa masyarakat adalah suatu sistem dari pada cara kerja

dan prosedur dari pada otoritas, dan saling membatu yang meliputi kelompok-

kelompok dan pembagian sosial lain, sistem dari pengawasan tingkah laku. (Juhri

& Marsum Ahmadi, 1996; 6).

Menurut Soerjono Soekanto yang dimaksud dengan masyarakat adalah orang-

orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. (Soerjono Soekanto,

1982: 22).

Berdasarkan definisi dari para ahli peneliti mengemukakan unsur-unsur pokok

pada masyarakat antara lain : (1).kelompok orang yang tinggal di duatu daerah

tertentu,( 2). Memiliki tujuan bersama, (3).mempunyai nilai-nilai dan norma-

norma, dan (4). Memiliki sebuah organisasi.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan masyarakat adalah perkumpulan

manusia yang bersatu pada suatu daerah yang teroganisir yang memiliki tujuan

dan menghasilkan kebudayaan.

Page 41: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

23

2.1.8. Konsep Patih Gajah Mada

Gajah Mada adalah sosok yang banyak akal (cerdas) dan bertanggung jawab

dalam mengemban tugas. Terbukti, saat masih menjadi bekel, ia bisa mengambil

tindakan yang menyelamatkan Raja Jayanegara dari pemberontakan Kuti,juga

mengajak petinggi Kerajaan Majapahit, termasuk Wali Kota Majapahit beserta

rakyat atau penduduk kota, untuk bersama-sama menumpas pemberontakan Kuti.

Gajah Mada juga merupakan sosok yang tegas dan bijaksana (Teguh

Panji.2015:137).

Gajah Mada adalah mahapatih yang paling mahsyur dari Kerajaan Majapahit di

Trowulan Jawa Timur, mahapatih ini terkenal dengan sumpah palapa dan

kepawaiannya memimpin pasukan untuk mengarungi samudera (Kabupaten

Pesisir Barat.2016:10).

Sejak usia muda sampai kepada berumur lanjut Gajah Mada terus menerus

menjalankan usaha dengan hati yang amat giat. Tetapi lama-lama usianya

semakin bertambah dekat dengan pancang kehidupan yang paling akhir.

Pada waktu itu kesetiaan pada negara telah berlipat ganda dengan rasa

bakti kepada agama dan pemeliharaan jiwa. Sebagai semula waktu masih

bersatu padu dengan keindahan Sang Alam, maka pada hari tuanya Gajah

Mada selalu hendak kembali pada pangkuan kecantikan gunung yang

kehijau-hijauan, tetapi urusan kraton tidak memohonkan. Oleh sebab itu

maka kedua-duanya terpaksa dikerjakan: bersetia hati pada Majapahit dan

berbakti kepada agama Budha di pegunungan (Muhammad

Yamin.1993:70).

Gajah Mada ada itu seorang orang besar dan kebesarannya bukanlah akibat

pendewa-dewaan sekumpul pengikut haluan atau penggemar riwayat, melainkan

karena kebesarannya dapat diukur oleh wataknya. Pertama Gajah Mada memiliki

sifat bijaksana, pembela Negara, menjadi kepercayaan, setia, pandai, berhati baik,

penyanyang (Muhammad Yamin.1993:90).

Page 42: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

24

Gajah Mada adalah seorang tokoh yang turut membesarkan Kerajaan

Majapahit. Meskipun demikian asal-usulnya tidak jelas, ia mulai dikenal

ketika memimpin pasukan bhayangkara menyelamatkan Raja Jayanagara

ke Desa Bardender. Pada waktu itu Raja Jayanagara sedang menghadapi

pemberontakan yang dipimpin oleh Kuti. Lima belas hari kemudian

pemberontakan Kuti berhasil dipadamkan oleh Gajah Mada, sejak saat itu

karir Gajah Mada semakin bersinar (Danto Pamungkas.2013:287).

Gajah Mada mengemban jabatan sebagai Patih Amangkubumi selama 21 tahun.

Selama itulah, ia melaksanakan sumpah palapa yang pernah diucapkannya melalui

program-program politiknya. Sebagaimana yang telah disebut dalam Sumpah

Palapa bahwa ia akan menundukkan kerajaan-kerajaan di luar wilayah Majapahit,

seperti Gurun (Lombok), Seran (Seram), Tanjung Pura (Kalimantan), Haru

(Sumatera Utara), Pahang (Malaya), Dompo, Bali, Sunda, Palembang, dan

Tumasik (Singapura)” (Teguh Panji,2015:151).

Gajah Mada adalah seorang penganjur politik. Cara matinya disangka

orang juga karena siasat muslihat kekuasaan. Kemasgulan hati Hayam

Wuruk karena Gajah Mada sakit adalah mengandung arti yang lebih

dalam. Riwayat mengandung arti yang lebih dalam. Riwayat memberi

keterangan yang lebih lanjut. Sedang sibuk bekerja dalam Negara, maka

Gajah Mada dituduh berlaku sewenang-wenang, tuduhan disusun oleh

Putri Madu dan Ratu Wengker di sekeliling Raja Hayam Wuruk, yang

kena tusuk perasaanya dalam urusan tunangan dengan putri Pasundan,

yang meninggal dunia dalam medan peperangan bubat sebagai akibat

politik Gajah Mada sendiri. Maka pada suatu hari kepatihan Gajah Mada

diserang oleh pasukan prajurit yang besar jumlahnya. Tetapi Gajah Mada

tidak ada lagi dalam kepatihan, beliau telah menarik diri dan pergi dari

Majapahit ke pesisir pantai lautan (Muhammad Yamin.1993.78).

Jadi dapat kita rinci bahwa Gajah Mada adalah panglima perang dan patih yang

sangat berpengaruh di dalam Kerajaan Majapahit dalam usaha perluasan wilayah

dengan sumpah palapa. Kelahiran dan tempat meninggalnya tidak diketahui

secara pasti,ia memulai kariernya tahun 1313, dan semakin gemilang setelah

peristiwa pemberontakan Ra Kuti pada masa pemerintahan Sri Jayanagara, yang

mengangkatnya sebagai patih. Kemudian pada masa Ratu Tribhuanatunggadewi

Page 43: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

25

menjadi Mahapatih, dan kemudian sebagai Patih Amangkhubumi. Gajah Mada

memiliki sifat yang bijaksana, tidak mudah menyerah, optimis, giat, serta

mempunyai cita-cita untuk membuat Kerajaan Majapahit berjaya.

2.1.9. Akhir Hidup Gajah Mada

Dareah kelahiran dan kematian Patih Gajah Mada tidaklah diketahui secara pasti,

banyak legenda yang mengatakan asal-usul Gajah Mada tetapi tidak diketahui

secara pasti dimana daerah kelahiran dam kematiannya. Gajah Mada terkenal

sebagai sosok yang memiliki jiwa bertanggung jawab terhadap pekerjaannya,

berani, cerdas, dan suka berkelana. Gajah Mada mengemban jabatan sebagai Patih

Amangkubumi selama 21 tahun. Selama itulah, ia melaksanakan Sumpah Palapa

yang pernah diucapkannya melalui program-program politiknya.Sebagaimana

telah disebutkan dalam Sumpah Palapa bahwa ia tidak akan menikmati palapa

atau rempah-rempah (yang diartikan sebagai kenikmatan dunia) sebelum ia

berhasil menundukkan Nusantara yaitu kerajaan-kerajaan di luar wilayah

Majapahit, seperti Gurun (Lombok), Seran (Seram), Tanjung Pura (Kalimantan),

Haru (Sumatera Utara), Pahang (Malaya), Dompo, Bali, Sunda, Palembang, dan

Tumasik (Singapura). (Muhammad Yamin.1993:195).

Waktu Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa sempat mengagetkan dalam

istana Majapahit. Para menteri dan petinggi Majapahit banyak yang kaget,

sehingga sebagian dari mereka mengejek dan tertawa terbahak-bahak. Gajah

Mada mengucapkan Sumpah Palapanya dengan kesungguhan hati, karena ia ingin

melihat Majapahit menjadi negara yang kuat dan besar, sebagaimana harapan Raja

Kertarajasa. Ia juga ingin melihat kenegaraan Majapahit bisa bertahan lama, tidak

Page 44: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

26

seperti kerajaan-kerajaan sebelumnya yang hanya bisa bertahan dalam beberapa

kepemimpinan. Gajah Mada menganggap bahwa para menteri dan petinggi istana

yang pernah menghina Sumpah Palapa harus dilepas dari jabatannya karena

dianggap bisa mempersulit pelaksanaan Sumpah Palapanya.

Gajah Mada meninggal pada tahun 1286 Saka atau 1364 Masehi, dari Kakawin

Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca itu mengisahkan akhir hidup

Gajah Mada dengan kematiannya yang wajar. Dari cerita-cerita rakyat Jawa

Timur, Gajah Mada dikisahkan menarik diri setelah Peristiwa Perang Bubat dan

memilih hidup sebagai pertapa di Madakaripura di pedalaman Probolinggo

selatan, wilayah kaki pegunungan Bromo - Semeru. Di wilayah Probolinggo ini

memang terdapat air terjun bernama Mardakaripura yang airnya jatuh dari tebing

yang tinggi, di balik air terjun terdapat satu goa yang cukup menjorok ke dalam

dan dipercaya dulu Gajah Mada menjadi pertapa dengan menarik diri dunia ramai

sebagai wanaprastha (menyepi tinggal di hutan) hingga akhir hayatnya.

Adapun Kidung Sunda menyebutkan bahwa Gajah Mada tidak meninggal. Kidung

ini membeberkan bahwa Gajah Mada moksa dalam pakaian kebesaran seperti

Dewa Wisnu. Dia moksa di halaman kepatihan kembali ke khayangan. Setelah

Gajah Mada meninggalkan kepatihan, maka keesokan harinya Sang Prabu

menyuruh cari ke dalam hutan dan ke atas gunung, dalam pertapaan dan beberapa

desa, sampai-sampai dicari dalam gua dan jurang, di celah-celah gunung dan di

padang penuh batu. Tetapi segala usaha sia-sia belaka, Gajah Mada tidak

ditemukan.Kematian Gajah mada tidaklah benar-benar diketahui dimana

makamnya berada,makam Gajah Mada berada dibeberapa daerah, Salah satunya

terdapat di Pekon Kerbang Langgar Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Pesisir

Page 45: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

27

Barat, masyarakat mempercayai bahwa makam ini merupakan salah satumakam

Gajah Mada dan dijadikantempat pariwisata oleh penduduk dan dinas pariwisata

di daerah Pesisir Barat.

2.1.10. Konsep Makam

Di dalam buku Pengantar Sejarah Kebudayan Indonesia 3 halaman 21, Menurut

Soekmono Makam pengertiannya tidak ada bedanya dengan candi, maka makam

itu sebagai tempat kediaman yang terakhir dan abadi, diusahakan pulauntuk

menjadi perumahan yang sesuai dengan orang yang dikubur di situ dan dengan

alam yang sudah berganti.”

“Arti makam secara literal adalah sebuah bangunan yang mempunyai

hubungan dengan kematian. (Team Penulis Naskah Pengembangan Media

Kebudayaan Jawa Timur:1997:50)”.

Bisa kita artikan bahwa makam adalah, tempat tinggal setelah seseorang

meninggal dunia dan berganti alam, dengan cara dikuburkan.

2.1.11. Konsep Makam Gajah Mada

Makam Gajah Mada terletak di Pekon Kerbanglanggar, Kecamatan Pesisir Utara,

Kabupaten Pesisir Barat, tepat di tepi jalan Krui – Bengkulu. Situs ini bisa

ditempuh dengan waktu 2,5 jam dari Liwa, Lampung Barat dengan jarak tempuh

60km. Jika melalui Krui, Makam Gajah Mada dapat ditempuh dalam waktu

kurang lebih 1 jam atau dengan jarak tempuh 25 km. seperti yang diajarkan dalam

sejarah nasional, Gajah Mada adalah mahapatih yang paling mahsyur dari

Kerajaan Majapahit di Trowulan, Jawa Timur. Mahapatih ini terkenal dengan

Sumpah Palapa dari kepiawaiannya memimpin pasukan untuk mengarungi

samudera di seantero nusantara. Sebenarnya keberadaan dan asal-usul Gajah

Page 46: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

28

Mada, termasuk dimana ia dimakamkan masih menjadi misteri. Salah satu dari

lokasi perkiraan makam tersebut ada di situs Kerbanglanggar ini. Walaupun ada

beberapa perdebatan, keyakinan itu diperkuat dengan adanya pusara makam, serta

peninggalan berupa keris, mahkota, pedang, tombak, ikat pinggang, ikat kepala,

dan peninggalan lainnya.

2.2. Kerangka Pikir

Acara Ngejalang Kubokh ini merupakan tradisi turun temurun masyarakat Pesisir

Barat yang setiap tahunnya diadakan setiap hari raya Idhu Fitri dan dilakukan oleh

tetua-tetua adat yang berada di desa Kerbang Langgar Kecamatan Pesisir Barat

Kabupaten Pesisir Barat, tujuan dari tradisi Ngejalang adalah mempererat

silahturahmi yang dilakukan masyarakat setempat dan warga desa Kerbang

Langgar yang sedang merantau keluar daerah karena mendapat pekerjaan diluar

wialayah Kecamatan Pesisir Barat sehingga acara Ngejalang dapat dilestarikan

sampai kapanpun.

Sedangkan Ngejalang perorangan atau kelompok tertentu adalah ziarah kemakam

keramat yang berada di Desa Kerbang Langgar Kecamatan Pesisir Barat

Kabupaten Pesisir Barat. Acara Ngejalang dilakukan peorangan tersebut

merupakan bentuk ziarah kepada leluhurnya yang dihormati.

Dengan diyakininya bahwa makam keramat Makam Gajah Mada yang berada

di Desa Kerbang Langgar Kecamatan Pesisir Barat tersebut dianggap oleh para

pengunjung sebagai makam keramat yang dapat menjadi perantara agar doa

permintaanya kepada yang di Atas cepat terkabul, misalkan kenaikan jabatan,

mendapatkan perkerjaan dan lain sebagainya informasi ini diketahui oleh orang

Page 47: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

29

dari luar Pekon Kerbang Langgar, dan di luar pulau sumatera, sehingga banyak

masyarakat luas berkunjung ke makam keramat tersebut sebagai sarana

sesembahan untuk meminta sesuatu yang diyakini sebagai tempat perantara doa

supaya cepat dikabulkan oleh Allah jika berziarah kemakam keramat tersebut.

2.3. Paradigma

Keterangan :

Garis Hubungan

Garis Akibat

Makam Gajah

Mada

Perilaku

Ngejalang Kubokh

Ngejalang Kubokh

Page 48: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

30

REFERENSI

Noto, Atmodjo. 2007.PromosiKesehatandan Ilmu Perilaku. Rhineka Cipta:

Jakarta Halaman 2.

Samsunuwiyati. 2010. Perilaku Manusia. Refika: Yogyakarta. Halaman 3.

Walgitio Bimo. 2003.Psikologie Sosial ( Suatu Pengantar ). Andi: Yogyakarta.

Halaman 5

Noto Atmodjo. Opcit. Hlm 21.

Perlindungan HS. HM. 1987. Buku Petunjuk dan Tata Cara Ziarah Kubu.,

Penerbit Firdaus: Jakarta. Halaman 4-5.

Ibid. hlm. 5

Ibid. hlm. 8

M. Munandar Sulaiman. 2012.Ilmu Budaya Dasar. Refika Aditama: Bandung.

Halaman 35.

Ibid. hlm 38

Koentjaraningrat. 1985.Metode Penelitian Masyarakat.Gramedia: Jakarta

Halaman 116.

Ismawati, Esti. 2012.Ilmu Sosial Budaya Dasar. Ombak: Yogyakarta.

Halaman 49

Juhri dan Marsum. Deskripsi Perubahan Sosial Masyarakat. Gramedia: Jakarta

Halaman 6.

Ibid. hlm 7.

Soerjono Soekanto. Sosiologi Hukum Dalam Masyarakat. Rajawali: Jakarta

Halaman 22.

Panji, Teguh. 2015.Kitab Sejarah TerlengkapMadjapahit. Soko Buku:

Yogyakarta Halaman 137.

Panduan Wisata Kabupaten Pesisir Barat. Pesisir Barat. Proyek

Page 49: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

31

Pengembangan media Kebudayaan Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan. Halaman 10.

Yamin Muhammad. 1993. Gajah Mada Pahlawan Persatuan Nusantara.

Balai Pustaka; Jakarta. Halaman 78.

Ibid. hlm 90.

Danto, Pamungkas. 2013.Kamus Sejarah Lengkap.Mata Padi: Yogyakarta.

Halaman 287.

Team Penulis Naskah Pengembangan Media Kabupaten Jawa Timur. Peninggalan

Sejarah. 1997. Dinas Pariwisata Jawa Timur: Jawa Timur. Halaman 50.

Team Penulisan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pesisir Barat, 2018, Buku

Hasil Wawancara Dengan Bapak Riduan Hadi Pada Tanggal 14 Agustus 2018

Hasil Wawancara Dengan Bapak Lukman Hakim Pada Tanggal 17 Agustus 2018

Hasil Wawancara Dengan Bapak Usman Hayis Pada Tanggal 17 Agustus 2018

Page 50: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

32

III. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Yang Digunakan.

Metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif dengan pendekatan yang digunakan dalam melakukan penelitian ini

adalah pendekatan deskriptif. Definisi metode deskriptif dapat diartikan sebagai

prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan

keadaan subyek/obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain)

pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana

adanya.(Hadari Nawawi,1991 :63).

Secara harfiah, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk

membuat pencandraan(deskripsi) mengenai situasi-situasi dan kejadian-kejadian,

dalam arti ini penelitian deskriptif itu adalah akumulasi data dasar dalam cara

deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan,

mentest hipotesis, membuat ramalan, atau mendapatkan makna dan implikasi.

(Sumadi Suryabrata, 2012 :76).

Berdasarkan definisi diatas maka metode deskriptif adalah suatu cara yang

digunakan untuk melakukan penelitian secara ilmiah yang ditunjukan kepada

pemecahan masalah yang ada dengan menggunakan suatu pendeskripsian atau

penuturan dengan menafsirkan data yang ada.

Page 51: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

33

Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian deskriptif adalah

sebagai berikut:

1. Menentukan masalah yang disajikan pokok pembahasan

2. Menentukan ruang lingkup penelitian

3. Mengumpulkan data

4. Pengolahan data berdasarkan data-data yang terkumpul

5. Menarik kesimpulan dari data-data yang telah terkumpul

6. Menyusun laporan hasil penelitian secara tertulis

3.2.Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto, yang dimakud dengan variabel adalah objek

penelitian atau apa yang menjadi inti perhatian suatu penelitian. (Suharsimi

Arikunto, 1989 : 91).

Jadi dapat disimpulkan variabel adalah sesuatu yang menjadi objek atau inti

perhatian dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan variabel

tunggal yaitu perilaku Ngejalang Kubokh Makam Gajah Mada Pada Masyarakat

Kerbang Langgar Di Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Pesisir Barat.

3.3.Lokasi Penelitian

Wilayah Penelitian dalam Penelitian ini adalah di Pekon Kerbang Langgar

kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Pesisir Barat. Hal ini dikarenakan

adanyabeberapa pertimbangan yang cukup jelas, yaitu :

1. Lokasi tersebut masih dapat dikategorikan terikat dengan nilai-nilai

budaya Lampung khususnya perilakuNgejalang,

Page 52: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

34

yang kemudian diharapkan dapat memudahkan peneliti memperoleh data-

data yang dibutuhkan.

2. Lokasi penelitian masih dapat dijangkau oleh peneliti sehingga dapat

menghemat waktu dan biaya dalam proses pelaksanaannya serta dalam

pelaksanaanya akan lebih mudah dalam pengolahan data.

3. Lokasi penelitian mempunyai jumlah penduduk yang banyak, sehingga

peneliti mempunyai banyak peluang untuk menentukan informan yang

memiliki pengetahuan yang relevan, di samping itu peneliti juga dapat

dengan mudah mencari informan sebagai informasi pembanding dari data

yang diperoleh.

3.4.Sumber Data

Sumber data merupakan hal yang sangat penting dalam setiap penelitian.Sumber

data berasal dari mana saja, baik itu sumber tertulis maupun sumber lisan.

Menurut Suharsimi Arikunto:

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh.Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam

pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang

yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik

pertanyaan tertulis maupun lisan. Apabila peneliti menggunakan teknik

observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak, atau proses

sesuatu (Suharsimi Arikunto, 1986: 102).

Karena penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan data

kualitatif maka peneliti memerlukan sumber data yang berasal dari informasi

Page 53: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

35

individu manusia yang disebut dengan informan. Hal ini sesuai dengan pendapat

H. B. Sutopo bahwa:

“Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data yang berupa manusia

(narasumber) sangat penting peranannya sebagai individu yang memiliki

informasi. Peneliti dan narasumber disini memiliki posisi yang sama. Oleh

karena itu, narasuber bukan hanya memberikan tanggapan pada apa yang

diminta oleh peneliti, tetapi ia bisa lebih memilih arah dan selera dalam

menyajikan informasi yang ia miliki. Karena posisi inilah sumber data

yang berupa manusia di dalam pene;litian kualitatif lebih tepat disebut

informan daripada sebagai responden. (H. B. Sutopo, 2006: 57)”.

Dengan demikian, peneliti merujuk pada pendapat Abdurrahmat Fathoni yang

menyatakan bahwa:

“Responden adalah sumber data primer, data tentang dirinya sendiri

sebagai objek sasaran penelitian, sedangkan informan adalah sumber data

sekunder, data tentang pihak lain, tentang responden. Oleh sebab itu,

informan hendaknya dipilih dari orang yang banyak mengetahui atau

mengenal keadaan responden (Abdurrahmat Fahtoni, 2006: 105)”.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam upaya memperoleh data yang relevan dengan masalah yang akan dibahas,

maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data, antara lain :

3.5.1. Teknik Wawancara

Untuk memperoleh data yang relevan dengan masalah yang akan dibahas, maka

penulis menggunakan teknik wawancara.

Menurut Koentjaraningrat teknik wawancara atau interview adalah cara yang

diepergunakan jika seseorang memiliki tujuan suatu tugas tertentu, mencoba

mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari serang responden,

dengan bercakap-cakap, berhadapan muka dengan orang itu.(Koentjaraningrat,

1977: 162).

Page 54: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

36

Teknik wawancara ini dimaksudkan untuk mendapatkan data penelitian yang

berupa jawaban pertanyaan secara lisan yang diajukan oleh peneliti, yaitu untuk

mengetahui Perilaku Ngejalang Kubokh Makam Gajah Mada Masyarakat Pekon

Kerbang Langgar Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Pesisir Barat.

Informan yang dipilih dalam wawancara ini menggunakan teknik Snowball or

Chain Sampling, yaitu sampel untuk mengidentifikasi kasus-kasus trtentu melalui

sejumlah informan (orang) yang dihubungi secara berantai dan

bersekinambungan. Tujuanya adalah untuk pendalaman dan cross check

pandangan atas kasus tertentu, apakah ada persamaan dan perbedan pandangan

sampai informasi itu jenuh atau mempunyai kecenderungan yang sama. (Dr.

Novita, Tresiana.2013:84.).

Adapun jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara berstruktur. Dalam

melakukan wawancara ini penulis menggunakan daftar pertanyaan sebagai

pedoman yang telah disusun sebelumnya yang bersifat terbuka dan berisikan hal-

hal yang pokok, dimana untuk selanjutnya dapat dikembangkan pada saat

wawancara berlangsung.

3.5.2. Data Informan

Informan dalam penelitian kualitatif menggunakan teknik purposive sampling,

yaitu cara penentuan informan yang ditetapkan secara sengaja atas dasar kriteria

atau pertimbangan tertentu.

Narasumber yang dipilih berdasarkan Kriteria-kriteria tertentu karena itu maka

perlu dipilih orang yang benar - benar mengetahui objek yang akan diteliti.

Page 55: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

37

Menurut Moelong informan adalah orang yang mempunyai banyak pengetahuan

tentang latar penelitian dan bersedia untuk memberikan informasi tentang situasi

dan kondisi latar belakang penelitian (Moloeng, 1998: 90).

Syarat-syarat seorang informan adalah jujur, taat pada janji, patuh pada peraturan,

suka berbicara, tidak termasuk pada salah satu kelompok yang bertikai dalam latar

belakang penelitian dan mempunyai pandangan tertentu tentang peristiwa yang

terjadi.

Informan yang dipilih berdasarkan Kriteria-kriteria tertentu. Kriteria informan

pada penelitian ini adalah :

1. Tokoh masyarakat seperti Kepala Pekon Kerbang Langgar, Kuncen

Makam orang yang dianggap memahami secara mendalam bagaimana

perilaku Ngejalang Kubokh Makam Gajah Mada pada masyarakat

Kerbang Langgar Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Pesisir Barat

2. Informan memiliki ketersediaan dan waktu yang cukup.

3. Dapat dipercaya dan bertanggung jawab atas apa yang dikatakannya.

4. Orang yang memahami objek yang diteliti.

3.5.3.Teknik Observasi

Untuk memperoleh data yang tidak tertulis, maka penulis melakukan pengamatan

langsung di lokasi penelitian, dengan menggunakan teknik observasi.

Joko Subagyo mengungkapkan observasi adalah :

Observasi pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai

fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan

pencatatan.(Joko Subagyo, 2006: 63).

Page 56: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

38

Sedangkan menurut Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar,

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap

gejala-gejala yang diteliti.Observasi menjadi salah satu teknik

pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, direncanakan

dan dicatat secara sistematis, serta dapat dikontrol keandalan (reliabilitas),

dan kesasiohannya (validitasnya) (Husaini Usman dan Purnomo Setiady

Akbar, 2009: 52).

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai Perilaku Ngejalang

Kubokh Makam Gajah Mada Masyarakat Kerbang Langgar Kecamatan Pesisir

Utara Kabupaten Pesisir Barat.

3.5.4.Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi yakni pengambilan data dari informan, buku-buku,

dokumen-dokumen dan foto-foto yang bersangkutan dengan masalah yangditeliti.

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan,

transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger,agenda dan

sebagainya.(Suharismi Arikunto, 2002:236)

Untuk memperoleh data sekunder yang mendukung penelitian ini berupa

monografi pekon yaitu tentang jumlah penduduk, jumlah keluarga, dan lain-lain

yang berhubungan dengan penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik

dokumentasi.

Teknik ini merupakan acuan bagi penulis sebagai penelaah terhadap referensi-

referensiyang berhubungan dengan bahan dan permasalahan penelitian.

Page 57: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

39

Adapundokumen yang dimaksud untuk memudahkan dalam melakukan

penelitiandiantaranya adalah:

1.1 Buku-buku tentang perilaku

1.2 PerilakuNgejalangdi Makam Patih Gajah Mada.

1.3 Foto-foto yang diambil bersama informan.

Jurnal yang memuat tentang acara kebudayaan daerah Lampung terutama tentang

tradisiNgejalang.Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang bersumber

dari kantor kepala Pekon Kerbang Langgar, Tokoh Masyarakat, tetua-tetua Pekon

di Pekon Kerbang Langgar Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Pesisir Barat.

3.5.5.Teknik Kepustakaan

Untuk memperoleh data yang relevan dengan masalah yang akan dibahas, maka

penulis menggunakan teknik kepustakaan atau studi literatur.

Menurut Koentjaraningrat, teknik kepustakaan merupakan cara pengumpulan data

dan informasi dengan bantuan macam-macam material yang terdapat di ruang

perpustakaan, seperti buku-buku, koran, majalah, naskah dan sebagainya yang

relevan dengan penelitian. (Koentjaraningrat, 1983 : 81)

Dengan teknik kepustakaan ini peneliti berusaha memperoleh dan menelaah buku-

buku yang berkenaan dengan masalah yang akan diteliti.

3.6.Teknik Analisis Data

3.6.1 .Analisis Data

Menurut Nazir (1985), teknik analisis data yaitu mengelompokkan, membuatsuatu

manipulasi kemudian menyingkat data sehingga mudah dipahami. Saatmelakukan

analisis data perlu diingat bahwa data yangdiperoleh hanya menambahketerangan

Page 58: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

40

terhadap masalah yang ingin dipecahkan.Data yang terdapat padapenelitian ini

merupakan data kualitatif, sehingga analisisdata yang digunakan berupa teknik

analisis data kualitatif. Dalam penelitian ini akan digunakan 3 analisis data yaitu

3.6.2.Reduksi Data

Menurut Sugiyono (2014), reduksi data adalah mengkategorikan data. Data

yangdiperoleh saat dilapangan ditulis atau diketik kembali ke dalam bentuk uraian

ataulaporan yang ditulis secara terperinci.Saat melakukan reduksi data maka

penelitiharus memilah-memilah bagian yang penting untuk diutamakan pada

penelitian ini,penulis juga melakukan pemilihan data yang diperoleh pada saat

penelitianmengenai perilakuNgejalang Kubokhdan data tersebut akan penulis pilih

secarasederhana.

3.7.Penyajian Data (Display)

Penyajian data diartikan sebagai kumpulan informasi yang tersusun

danmemberikan kesimpulan serta pengambilan tindakan.Penyajian data

dilakukandengan mendeskripsikan hasil temuan dari kegiatan wawancara terhadap

informandi lapangan serta menampilkan dokumen-dokumen penunjang data.

Untuk mengetahui secara mendalam terkait norma atau tata cara, makna, manfaat,

fungsi dan tujuan dari pelaksaan perilakuNgejalang. Kemudian akan meneliti

perubahan yang terjadi pada perilakuNgejalang. Terakhir mengetahui ada upaya

yang dilakukan untuk melestarikan perilakuNgejalang.

Adapun langkah-langkah yang digunakan pada tahap ini sebagai berikut:

1. Mencari informasi mengenai perilakuNgejalangMasyarakat Lampung Sai

Batin dalam kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan

Page 59: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

41

perilakuNgejalangdi Pekon Kerbang Langgar Kecamatan Pesisir Utara

Kabupaten Pesisir Barat.

2. Mengamati perilakuNgejalangpada Masyarakat Lampung Sai Batin dalam

perilaku kehidupan masyarakat terhadap pelaksanaan perilakuNgejalangdi

Pekon Kerbang Langgar, Kabupaten Pesisir Barat.

3.8.Penarikan Kesimpulan

Saat melakukan verifikasi data, peneliti harus mencari makna data

yangdikumpulkan. Mencari hubungan, persamaan, hal-hal yang sering timbul,

danhipotesis, sehingga mencapai kesimpulan-kesimpulan yang masih kabur

ataudiragukan.Kemudian kesimpulan harus selalu diverifikasi

saatpenelitianberlangsung. Kesimpulan yang dikemukakan pada awalnya masih

bersifat dugaansementara, dan akan berubah apabila ditemukan bukti-bukti kuat

yangmendukungnya.Pada tahap ini peneliti menarik simpulan dari data yang telah

disimpulkan sebelumnya, kemudian mencocokkan catatan hasil pengamatan

penulis ketika sedang melakukan penelitian.

Page 60: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

42

REFERENSI

Nawawi,Hadari.1991.Metode Penelitian Bidang Sosial.Gadjah mada University

pres: Yogyakarta.Halaman 250.

Suryabrata, Sumadi.2012.Metodologi Penelitian.PT.Raja Grafindo Persada:

Jakarta .Halaman 165.

Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Bina

Aksara: Jakarta.Halaman 156.

Moleong (1989)Lexy. 1989. Metode Penenlitian Kualitatif. PT Remaja: Bandung.

Halaman 90.

Opcit. Arikunto, Suharsusimi. Halaman 102

Sutopo H. B. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Universitas Sebelas Maret:

Surakarta. Halaman 216.

Abdurrahmat Fathoni. Manajemen Sumber Daya Manusia. Rhineka Cipta:

Bandung. Halaman105.

Dr. Novita Tresiana. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Lembaga Penelitin

Universitas Lampung: Lampung. Halaman 84.

Koentjaraningrat. Metode Penelitian Masyarakat. 1977. Gramedia: Jakarta.

Halaman 162.

Bungin, Burhan. 2014. Metode Kualitatif. Prenada Media Group: Jakarta.

Opcit. Koentjaraningrat. Halaman 81

Nazir, Mohammad. 1985. Motode Penelitian. PT Ghalia Indonesia: Jakarta

Halaman 66.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D :Bandung.

Alfabeta. Halaman 56.

Page 61: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

93

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada bab-bab

terdahulu, maka dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa Perilaku Ngejalang

Kubokh Makam Gajah Mada Pada Masyarakat Pekon Kerbang Langgar

Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Pesir Barat adalah sebagai berikut :

1. Persiapan tradisi Ngejalang Kubokh di makam Gajah Mada Pekon

Kerbang Langgar, meliputi perilaku atau aktivitas-aktivitassebagai berikut:

Musyawarah pembentukan petugas, untuk menentukan siapa yang

akan menjadi pembawa acara, perempuan bertugas memasak

hidangan bersama di rumah kuncen makam, laki-lakibertugas

mengundang warga dan menggelar tikar, juga menjadi pembawa

acara. Hidangan yang disiapkan berupa ketan, enten, ayam

bekakak, sirih, rokok, rayak jagung, dan serabi, kemudian

hidangan ini di taruh di atas pahar.

Kegiatan Khusus, yaitu mandi wajib ataupun berwudhu sebelum

melaksanakan Tradisi Ngejalang Kubokh.

2. Pelaksanaan tradisi Ngejalang Kubokhmeliputi beberapa perilaku yaitu:

Pembukaan dan sambutan yang dilakukan pamong desa atau

kuncen makam

Talibun yang berarti berbalas pantun antara pembawa acara dan

peserta, kemudian masukacara inti.Bagian inti pada acara ini

Page 62: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

94

adalah pembacaan munajat do’a oleh kuncen makam dalam hal ini

adalah juru kuncen makam serta menyampaikan maksud dari

masing-masing hidangan persembahan yang disediakan,

menyalakan kemenyan, kemudian membaca ayat-ayat pendek dan

zikir, dan diakhiri dengan pembacaan do’a keselamatan

Setelah acara inti selesai ditutup dengan makan bersamahidangan

yang dimunajatkan yang sudah disediakan lalu diakhiri dengan

saling bermaaf-maafan antar warga yang hadir, sedangkan untuk

Ngejalang Kubokh pribadi tidak perlu mengundang warga, karena

hanya mengundang kuncen makam, dan tidak memakai acara

talibun.

5.2.Saran

Setelah penulis menyelesaikan penelitian, membahas dan mengambil kesimpulan

hasil penelitian ada beberapa saran yang penulis berikan adalah sebagai berikut :

1. Kepada masyarakat pekon Kerbang Langgar Kecamatan Pesisir Utara

Kabupaten Pesisir Barat, penulis menyarankan agar tetap menjaga adat

budaya peninggalan leluhur, khususnya dalam tradisi Ngejalang Kubokh

yang merupakan cerminan kerukunan antar warga.

2. Kepada para pemerintah setempat agar dapat berpartisipasi dalam

melestarikan kebudayaan lokal di pekon Kerbang Langgar khususnya

tradisi Ngejalang Kubokh, untuk menarik para wisatawan sebagai sumber

pendapatan daerah serta agar tidak pudar dengan berjalannya seiring

waktu.

Page 63: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

95

DAFTAR PUSTAKA.

Herimanto & Winarno, 2012, Ilmu sosial & Budaya Dasar, Jakarta, PT. Bumi

Aksara, jakarta.

Hikmat, Mahi M. 2011, Metode Penelitian Dalam Perspektif Ilmu Kominikasi

Dan sastra. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Ismawati, Esti, 2012, Ilmu Sosial Budaya Dasar. Ombak, Yogyakarta

Mar,at Samsunuwiyati, 2006, Perilaku Manusia, PT Refika Aditama, Bandung

Mulyana, Slamet, 1983, Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit,

PT. Inti Idayu Press, Jakarta.

Mulyana, Slamet, 1983, Tafsir Sejarah Negara Kretagama, PT. LKIS,

Jakarta.

Nasution , 2012, Metode Research (Penelitian Ilmiah)Bumi Aksara, Jakarta

Nawawi, Hadari, 1993, Metode Penelitian Sosial, Yogyakarta, University Press

Sugimun, 1988, Peninggalan sejarah Masa Perkembangan Agama – Agama

Di Indonesia, CV , Hj . Mas Agung. Jakarta.

Singarimbun, Masri, 1996, Metede Peneltian Survey, LP3S, jakarta

Suhartimi, Arikunto, 1986, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis ,

Renika Tjipta, jakarta

Sujanto, Agus, 1992, Psikologi Umum , Bumi Aksara, Jakarta.

Suoardan , Dadang, 2007, Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan,

Struktural, Bumi Aksara, Jakarta.

Team Penulisan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pesisir Barat, 2017, Buku

Panduan Wisata Kabupaten Pesisir Barat, Pesisir Barat, Proyek

Pengembangan media Kebudayaan Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

Perlindungan HS. HM, 1987, Buku Petunjuk dan Tata Cara Ziarah Kubur,

Penerbit Firdaus, Jakarta.

Page 64: TRADISI NGEJALANG KUBOKH DI MAKAM GAJAH MADA PADA ...digilib.unila.ac.id/61773/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAASAN.pdf · skripsi ini adalah perilaku Ngejalang Kubokhdi makam Gajah Mada

96

Undang-Undang Republik Indonesia, 1992, Tentang Benda-Benda Cagar

Budaya dan Penjelasannya, Direktorat Perlindungan dan Pembinaan

Peninggalan sejarah dan Purbakala, Depdikbud.

Panji, Teguh, 2015, Kitab Sejarah TerlengkapMadjapahit , Penerbit,

Suko Buku, Yogyakarta.

Walgiti Bimo, 2003, Psikologie Sosial ( Suatu Pengantar ) , Andi Yogyakarta.

Koentjaraningrat , 1985, Metode Penelitian Masyarakat, Gramedia, Jakarta.

Margono, 2007, Metodelogi Penelitian Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.

Winarno, Surachmad, 1990 , Dasar – Dasar Metode Riset , Penerbit, Tarsito

Bandung.

Webster, Hutton, 2016, Sejarah Dunia Lengkap, Penerbit, Indo Lestari.

Yamin Muhammad, 1993, Gadjah Mada Pahlawan Persatuan Nusantara.

Balai Pustaka, Jakarta.