Total Pembangkitan di Indonesia 29.705 MW (PLN&IPP) Ratio Elektrifikasi masih berkisar +/- 6 2 %
description
Transcript of Total Pembangkitan di Indonesia 29.705 MW (PLN&IPP) Ratio Elektrifikasi masih berkisar +/- 6 2 %
2
• Total Pembangkitan di Indonesia 29.705 MW (PLN&IPP)• Ratio Elektrifikasi masih berkisar +/- 62%• Rata-rata pertumbuhan penjualan energi per tahun sebesar 6.8 % (2002-
2007)• Tarif Dasar Listrik (TDL) Tidak Naik sejak kwartal ketiga 2003.• Biaya input terutama dari komponen Bahan Bakar terus meningkat
mengikuti pergerakan harga di pasar global.• Ketergantungan pembangkitan tenaga listrik terhadap BBM masih tinggi.• Akibat krisis Ekonomi, PLN kehilangan momentum investasi untuk
menambah kapasitas pembangkit untuk mengejar pertumbuhan permintaan energi listrik, sehingga terjadi defisit listrik di daerah.
• Daerah pemadaman bergilir terutama di luar Jawa-Bali mulai berkurang. Dari 25 sistem kelistrikan di luar Jawa-Bali, 9 sistem kelistrikan masih mengalami defisit kurang lebih 83 MW.
Kondisi Umum
The Supply Chain of Electricity
Gas Companies
Coal Companies
Water Authorities
Market Price
Regulated Price
Primary Energy
GenerationOIL
Geothermal
GAS
COAL
WATER
PLN’s Power Plants
PLN’s Subsidiaries Power Plants
Independent Power
Producers
Transmission and Distribution
PLN
Customers
Regulated Tarrif
PLN
Sales and Services
Market Price at the upstream VS
Regulated Price at the down stream
3
4
SURALAYACILEGON
M.TAWAR
GANDULCIBATU
CIBINONG
CIRATA
SAGULING
DEPOK
BEKASICAWANG
TASIKMALAYA
BANDUNGSELATAN
MANDIRANCAN
UNGARAN
T.JATI
PEDAN
KEDIRIPAITON
GRATI
KRIAN
GRESIK
KEMBANGAN
GLNUKPMRON
BTRTI
KAPAL
NGARA
ANTRI GNYAR
AMPLA
NSDUA
GTENG
STBDO
BWNGI
BDWSO
JMBERTNGUL
LMJNG
GNDING
PBLGO
PAKIS
WLNGIKKTES
KBAGN
BNGIL
BNGIL
SKLNG
KBAGN
BNRAN
GLTMR
BKLAN
SPANG
PMKSN
SMNEP
LNGAN
NGBNG
MKRTO
NGOROKTSNO
SBLTN
TUBAN
BABAT
DWIMA
BJGRO
NGAWI
MNRJO
RBANG
BLORA
CEPU
SRGEN
PWRDI
KDMBO
PATIJPARA
KUDUSTBROKKRPYKWLERI
KLNGU
GRUNG
DIENG
WSOBO
WALIN
PWRJO
WATES
BNTUL
SMANU
MDARIKNTUG
WNGIRI
WNSRI
PALURJAJAR
MJNGO
KBSENBRBES
KBSEN
RWALO
CLCAP
GBONG
KBMEN
MRICAMNANGBNJARCAMIS
JTBRGHRGLS
SRAGI
SKMDIINDMY
SBANGPWKTACKPAY
PBRAN
GARUT
DRJAT
CKSKA
RCKEK
KMJNG
CGRLG
UBRNG
PDLRGDAGO
KSBRU
RGDLK
KNGAN
BBKAN
MLBNG
ARJWN
PMPEK
SMDRASNTSA
CNJUR
LBSTUPRATU
UBRUG
SALAK
BGBRUBUNAR
RKBTGMENES
TNAGA
BLRJA
P
P
PP
P
TLGNG
TLGNG
TUREN
PBIAN
UBUD
CLGONGU
GU GUMKRNG PRIOK
GU
GU
MRGEN
MSPTI
PLOSO
PCTAN
NGJUK
SMANMDLAN
SLRJO
500 kV, 39 lines, 3578 kms
150 kV 664 lines, 12204 kms70 kV 199 lines, 3604 kms
Beban Puncak : 16.301 MWDaya Terpasang : 22.296 MWDaya Mampu : 20.369 MWCadangan : 3.477 MW
Reserve Margin : 21%
Kondisi Sistem Kelistrikan JAWA BALI
5
Kondisi Sistem Kelistrikan LUAR JAWA BALI
6
Kondisi Sistem Kelistrikan LUAR JAWA BALI
7
Kondisi Sistem Kelistrikan LUAR JAWA BALI
-
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
2003 2004 2005 2006 2007 2.008
PLTA PLTD PLTG PLTGU PLTP PLTU
KEGIATAN USAHA
Kapasitas Pembangkit (MW) Penyaluran
Distribusi
52.500
53.000
53.500
54.000
54.500
55.000
55.500
26.000
27.000
28.000
29.000
30.000
31.000
32.000
33.000
2003 2004 2005 2006 2007 2.008 Panjang Transmisi (kms)Kapasitas Gardu Induk (MVA)
28.000
29.000
30.000
31.000
32.000
33.000
34.000
-
100.000
200.000
300.000
400.000
2003 2004 2005 2006 2007 2.008 Panjang Jaringan Tegangan Menengah (kms)Panjang Jaringan Tegangan Rendah (kms)Kapasitas Gardu Distribusi(MVA)
Kapasitas Pembangkit, Penyaluran & Distribusi
25.223
21.20621.470
22.515
24.834
25.546
1,570,45
1,25
10,30
4,87
1,28
20.000
21.000
22.000
23.000
24.000
25.000
26.000
2003 2004 2005 2006 2007 2008
MW
(1)
1
3
5
7
9
11 %
Daya Terpasang Pertumbuhan
8
Produksi & Pembelian Tenaga Listrik (GWh) Bauran Energi 2008
Kebutuhan tenaga listrik yang terus meningkat dipenuhi dengan memproduksi energi listrik dari pembangkit sendiri, pembelian dari listrik swasta dan sewa diesel.
Untuk mengurangi biaya penyediaan tenaga listrik yang tinggi akibat ketergantungan terhadap sumber energi BBM, Perseroan melakukan diversifikasi dengan meningkatkan penggunaan sumber energi lain yaitu batu bara, gas alam, MFO dan lain-lain.
-
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
80.000
2003 2004 2005 2006 2007 2.008 Induk Perusahaan Anak Perusahaan Pembelian Sewa
KEGIATAN USAHA
Produksi & Bauran Energi
Bahan Bakar
Minyak 27,7%
Air 7,2%
Batu Bara 27,6%
Panas Bumi 2,3%
Gas Alam 14,2%
Listrik Swasta21,0%
9
Pertumbuhan penjualan tenaga listrik terus meningkat sesuai dengan pertumbuhan kebutuhan listrik masyarakat.
Kebijakan Perseroan untuk mengendalikan pertumbuhan beban puncak dengan melaksanakan program:
^Demand Side Management (DSM)
^Supply Side Management (SSM).
Komposisi Penjualan Tenaga Listrik (GWh)Penjualan Tenaga Listrik (GWh)
KEGIATAN USAHA
Penjualan Tenaga Listrik
10
90.441,0100.097,5
107.032,2112.609,8
121.246,8129.018,8
7,7
3,8
10,7
5,26,9
6,4
80.000
100.000
120.000
140.000
160.000
180.000
200.000
2003 2004 2005 2006 2007 2008
GW
h
-2
0
2
4
6
8
10
12
14
%
Energi Terjual Pertumbuhan
0
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
GW
h
R. Tangga 35.753,1 38.588,3 41.184,3 43.753,2 47.324,9 50.184,2
Industri 36.497,3 40.324,3 42.448,4 43.615,5 45.802,5 47.968,9
Bisnis 13.223,8 15.257,7 17.022,8 18.415,5 20.608,5 22.926,3
Umum 4.966,8 5.927,2 6.376,7 6.825,7 7.510,9 7.939,5
2003 2004 2005 2006 2007 2008
38,9%37,18%
17,77%
6,15%
Grafik Jumlah Pelanggan Grafik KVA Tersambung Pelanggan
KEGIATAN USAHA
11
37,3
32,2
33,4
34,6
35,8
38,8
4,053,87 3,78 3,453,58
4,43
31
32
33
34
35
36
37
38
39
2003 2004 2005 2006 2007 2008
Juta
Pel
angg
an
-1
1
2
3
4
5
6 %
Pelanggan Pertumbuhan
05.000.000
10.000.000
15.000.00020.000.00025.000.00030.000.000
35.000.00040.000.000
R. Tangga 29.997.554 31.095.970 32.174.922 33.118.262 34.684.540 36.025.071
Industri 46.818 46.520 46.475 46.366 46.818 47.536
Bisnis 1.310.686 1.382.416 1.455.797 1.655.325 1.610.574 1.716.046
Umum 796.358 841.540 882.159 931.271 991.797 1.055.433
2003 2004 2005 2006 2007 2008
Pelanggan & MVA Tersambung
56.549,8
60.085,5
53.317,5
50.717,4
47.852,345.590,1
6,36,0
5,15,0
4,4
6,1
40.000
45.000
50.000
55.000
60.000
65.000
70.000
2003 2004 2005 2006 2007 2008
MVA
1
2
3
4
5
6
7 %
Daya Tersambung Pertumbuhan
0
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
35.000
MVA
R. Tangga 22.467,9 23.657,6 25.006,5 26.100,7 27.777,4 29.334,5
Industri 12.413,6 12.532,6 12.961,5 13.292,1 13.881,1 14.531,3
Bisnis 7.824,6 8.449,1 9.320,8 10.254,8 10.939,4 11.928,9
Umum 2.884,0 3.213,1 3.428,6 3.670,0 3.951,8 4.290,7
2003 2004 2005 2006 2007 2008
KEGIATAN USAHA
Pendapatan penjualan listrik (M Rp) Pendapatan penjualan listrik (%)
0
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
35.000
Mily
ar R
upia
h
R. Tangga 18.680,1 21.523,2 23.188,8 24.988,4 27.058,4 29.315,1
Industri 19.355,4 22.547,4 24.189,9 27.226,1 28.457,9 30.290,2
Bisnis 8.746,4 10.410,6 11.826,0 14.074,0 15.920,3 19.450,7
Umum 3.027,8 3.750,9 4.041,6 4.446,6 4.843,7 5.342,3
2003 2004 2005 2006 2007 2008
Rumah Tangga35%
Industri36%
Bisnis23%
Umum6%
12
Grafik Susut Jaringan Grafik Rasio Elektrifikasi
16,87%
11,29% 11,55% 11,44% 11,08%10,50%
0%
2%
4%
6%
8%
10%
12%
14%
16%
18%
2003 2004 2005 2006 2007 2.008 Susut Transmisi Susut Distribusi Susut Jaringan
KEGIATAN USAHA
13
60,8
62,4
53,053,4
54,1
58,8
50,0
52,0
54,0
56,0
58,0
60,0
62,0
64,0
2003 2004 2005 2006 2007 2008
NAD74,91%
Sumut69,32%
Sumbar68.72%
Riau + Kepri54,66%
Sumsel49,80%
Bengkulu50.08%
Babel72,45%
Lampung47,66%
Jakarta100%
Banten72,11%
Jabar64,95% Jateng
70,60%
Jambi48.85%
Jogya79,64%
Jatim71,08%
Bali74,42%
NTB31.99%
NTT24.24%
Kalbar45,65%
Kalteng44,33%
Kalsel71,39%
Kaltim68,37% Sulut
66,62%
Gorontalo48,70%
Sulteng47,64%
Sultra38,21%
Sulsel54,90%
Malut47,81%
Maluku55,36%
Papua + Irjabar32,05%
Category :> 60 %
41 - 60 %20 - 40 %
RATIO ELEKTRIFIKASI
14
KINERJA KEUANGAN
15
16
(22.308)
0
22.308
44.615
66.923
89.230
111.538
133.846
156.153
178.461
Pendapatan Operasi 54.431 62.273 76.543 104.727 114.043 164893Biaya Operasi 58.586 59.711 76.024 105.228 111.506 161185Laba/(rugi) Operasi (4.156) 2.562 520 (502) 2.537 3708
2003 2004 2005 2006 2007 2008
PROFIT AND LOSS (Milyar Rp.)
0
20.000.000
40.000.000
60.000.000
80.000.000
100.000.000
120.000.000
140.000.000
160.000.000
180.000.000
2003 2004 2005 2006 2007 2008
Lain
Subsidi
BP
Juallistrik
0
20.000.000
40.000.000
60.000.000
80.000.000
100.000.000
120.000.000
140.000.000
160.000.000
180.000.000
2003 2004 2005 2006 2007 2008
Administrasi
Penyusutan
Pegawai
Pemeliharaan
BBM,Pelumas
Pembelian
KINERJA KEUANGAN
17
KINERJA KEUANGAN
102,66
95,89
99,32100,48
97,78 97,75
92,00
94,00
96,00
98,00
100,00
102,00
104,00
2003 2004 2005 2006 2007 2008
Operating Ratio
RASIO OPERASI
PROSPEK DAN STRATEGI
18
Kebutuhan listrik nasional 10 tahun kedepan diperkirakan tumbuh rata-rata lebih kurang sebesar 9%. Penjualan energi listrik akan meningkat dari 121 TWh pada tahun 2007 menjadi 325 TWh pada tahun 2018.
Pasokan listrik bertambah sebesar 35 GW dalam 10 tahun mendatang sehingga kapasitas pembangkit nasional mencapai 86 GW (PLN + IPP) di tahun 2018. Disamping itu dibutuhkan tambahan kapasitas Gardu Induk lebih kurang 100.000 MVA dan jaringan transmisi sepanjang lebih kurang 40.000 km.
PLN menargetkan sekitar 95,5% kebutuhan listrik rumah tangga dapat terpenuhi pada 2018 yang pada tahun 2007 baru mencapai 60,8%.
PROSPEK DAN STRATEGI USAHA
PERTUMBUHAN PERMINTAAN
1
2
3
Prospek Usaha (1)
19
Ekspansi Sistem Interkoneksi sehingga sistem kelistrikan semakin efisien yang berarti membuka akses pasar untuk menawarkan tenaga listrik dengan Biaya Pokok Produksi yang semakin rendah, handal dan dapat mencapai pusat-pusat beban yang selama ini belum terjangkau PLN.
Mengupayakan penerapan harga jual yang berbasis B-to-B dan tarif regional.
Membentuk Anak-anak Perusahaan yang akan meningkatkan sekuritisasi pasokan materi input dan/atau menjadi akses pendapatan bagi PLN.
PENINGKATAN PELUANG USAHA
1
2
3
Rasio elektrifikasi 2007 baru mencapai 60,8% dan masih berpeluang untuk tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi.
PLN juga sedang melaksanakan program diversifikasi enerji primer dengan tujuan meningkatkan efisiensi biaya produksi listrik.
4
Prospek Usaha (2)
PROSPEK DAN STRATEGI USAHA
20
Average Tariff1996-2008
0
200
400
600
IDR/kWh
0
1
2
3
4
5
6
7
8cent$/kWh
PROSPEK DAN STRATEGI USAHA
Penyesuaian Tarif Sebagai Pendorong Perbaikan Kinerja Operasional
21
Strategi Restrukturisasi Keuangan
Pengembangan Fasilitas Tenaga Listrik
Memperkuat Imej Perseroan
Peningkatan Efisiensi
Strategi Dalam Bidang Sumber Daya Manusia
Good Corporate Governance
Strategi Restrukturisasi Korporat
Strategi Manajemen Enerji Primer
Pembentukan Anak Perusahaan
PROSPEK DAN STRATEGI USAHA
Strategi Usaha
22
Perbandingan Biaya Bahan Bakar (Rp/kWh)
111 112 130 167 174 251 187 196 243 234 227 265 461 490
757
1.462 1.510
2.368
2003 2004 2005 2006 2007 2008
Batu Bara Gas Alam BBM
2003 2004 2005 2006 2007 2008
BBM Gas Alam Batu bara Panas Bumi Minyak Pelumas Air
21.477 24.49237.356
Komposisi Beban Usaha (Rp miliar)
Tujuan dari Program Fast Track adalah :
Meningkatkan kapasitas. Memperbaiki Fuel Mix
sehingga menurunkan Biaya Pokok Produksi.
Komposisi Biaya Bahan Bakar & Minyak Pelumas (Rp miliar)
63.402 65.560
2003 2004 2005 2006 2007 2008Bahan Bakar & Pelumas Pembelian Tenaga Listrik PemeliharaanKepegawaian Penyusutan Lain-lain
58.587 59.711 76.024105.016
111.506
PROSPEK DAN STRATEGI USAHA
Program Fast Track
108.289161.185
Dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 72/2006. Anggota Komite termasuk didalamnya Menko Perekonomian, Menkeu, Menneg BUMN, Menteri
Perencanaan Pembangunan/BAPPENAS.
- Komitmen yang tinggi dalam mensukseskan Program.
Mengatur semua hal yang berhubungan dengan Program dan mengeluarkan kebijakan mengenai pasokan batubara untuk pembangkit listrik.
Komite
Fast Track Program
Dicanangkan melalui Peraturan Pemerintah No. 71/2006 yang menugaskan PLN untuk membangun pembangkit listrik berbahan bakar batu bara pada beberapa daerah di Indonesia.
Untuk mengurangi keterbatasan subsidi dari Pemerintah, mengurangi biaya PLN dan memenuhi peningkatan kebutuhan listrik dalam negeri.
Mengurangi produksi pembangkit berbahan bakar minyak dari 31,46% total produksi pada 1H2008 menjadi kurang dari sepertiganya pada 2010.
Kontrak 8.721 MW pembangkit listrik dengan bahan bakar batu bara (31 lokasi) telah ditandatangani.
744 MW pembangkit listrik dengan bahan bakar batu bara yang berada di Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Maluku dan Papua dalam proses pengadaan.
RealisasiProgram
Program Fast Track
PROSPEK DAN STRATEGI USAHA
24
25
Fuel
Mix
Fuel
Cos
t Mix
Program Perbaikan Energy Mix (Diversifikasi Energi)
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 20080%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
35 34 33 38 41 40 40 4048.65
30 29 2626 18 19 19 14
14.18
3 34
46 5 5
3
2.27
11 1210
8 8 6 99
7.19
21 22 27 24 27 30 2734 27.72
BBMHYDROGEOTHERMALGASBATU BARA
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 20080%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
20 20 17 17 15 12 13 14 9.59
49 43
2619
1510 10 6
4.88
66
54
5
4 42
2.1
25 31
5260 65
74 73 78 83.45BBMGEOTHERMALGASBATU BARA
26
Fuel Mix 2009 - 2018Fuel Mix dan Fuel Cost Mix 2009
Sumber : RUPTL 2009 - 2018
FUEL TYPE 2009 2010 2012 2014 2016 2018
HSD (x 1000 kL) 5,651.1 1,9123.3 701.7 642.1 949,0 1550.7
MFO (X 1000 kL) 2,657.0 513.1 130.9 135.9 155.9 183.6
GAS (bcf) 246.4 361.5 380.2 416.3 457.3 501.2
LNG (bcf) 0 0 0 0 41.8 73.9
BATUBARA ( JUTA TON) 32.5 52.4 65.7 77.4 91.8 107.1
Proyeksi Energy Mix 2009 - 2018
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 20180%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
40.5
62 65 65 64 64 65 64 64 63
26.5
21 19 19 19 18 17 18 17 173
5 6 8 9 11 11 10 11 12
7
7 7 7 6 6 6 7 7 623
5 2 1 1 1 1 1 1 2
BBM Hydro Geothermal Gas BatubaraFuel Mix 08 Fuel Cost Mix 08 Fuel Mix 09 Fuel Cost Mix 09
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
48,65
9,6
40.523.5
14,2
4,9
26.5
13.1
2,3
2.0
3.0
3.2
7,2
0.0
7.0
0.0
27,7
83,5
23,0
60.0
Batubara Gas Geothermal Hydro BBM
(%)