TORQUE
-
Upload
hendry-agus-saputra -
Category
Documents
-
view
4 -
download
1
description
Transcript of TORQUE
![Page 1: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/1.jpg)
![Page 2: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/2.jpg)
TOKSOPLASMA GONDII
Toksoplasmosis pada kehamilan dapat menyebabkan infeksi janin kongenital.
Janin yang terinfeksi kongenital tersebut mengalami kerusakan organ/struktur hidrosefalus, korioretinitis dan kalsifikasi serebralis.
![Page 3: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/3.jpg)
![Page 4: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/4.jpg)
HidrosefalusPelebaran ventrikel lateral,
dimana lebar atrial lebih dari 15 mm pada trimester II dan III
![Page 5: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/5.jpg)
Sekuele pada bayi
Sekuele ringan : sikatriks/ scar korioretinal tanpa gangguan visus atau adanya kalsifikasi serebral tanpa diikuti kelainan neurologik.
Sekuele berat : kematian janin intra uterin atau neonatal. Atau adanya scar korioretinal dengan gangguan visus berat ataupun kelainan neurologik berat.
![Page 6: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/6.jpg)
Bila toksoplasmosis terjadi pada kehamilan sebelum 20 minggu, 20% janin mengalami infeksi kongenital 25% dari janin yang terinfeksi ini memperoleh kerusakan organ berat, 15% kerusakan organ ringan serta sisanya 60% bersifat subklinis (Foulon et al, 1994).
![Page 7: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/7.jpg)
DIAGNOSIS TOKSOPLASMOSIS PADA KEHAMILAN
Kehamilan dengan seropositif ditemukan adanya antibodi IgG anti toksoplasma dengan titer 1/20-1/1000.
Kehamilan dengan antibodi IgG atau IgM spesifik titer tinggi ibu hamil seropositif memperoleh ulangan infeksi (reinfeksi).
Kehamilan dengan seronegatif darah ibu tidak mengandung antibodi spesifik mengulangi uji serologik tiap trimester (3 bulan) sekali.
![Page 8: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/8.jpg)
Kehamilan dengan serokonversi adanya perubahan dari seronegatif menjadi seropositif selama kehamilan.
Penderita memiliki resiko tinggi untuk terjadinya transmisi vertikal dari maternal ke janin serta mengakibatkan infeksi janin (toksoplasmosis kongenital).
![Page 9: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/9.jpg)
DIAGNOSTIK PRENATAL
Konsep lama hanya bersifat empiris dan berpedoman pada hasil uji serologis ibu hamil.
Saat ini pemanfaatan tindakan kordosentesis dan amniosentesis dengan panduan ultrasonografi guna memperoleh darah janin ataupun cairan ketuban sebagai pendekatan diagnostik
![Page 10: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/10.jpg)
Diagnosis prenatal umumnya dilakukan pada usia kehamilan 14-27 minggu (trimester II).
Kordosentesis (pengambilan sampel darah janin melalui tali pusat) ataupun amniosentesis (aspirasi cairan ketuban) dengan tuntunan ultrasonografi.
![Page 11: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/11.jpg)
PRINSIP ULTRASONOGRAFI
![Page 12: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/12.jpg)
CHORDOCYNTHESIS
![Page 13: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/13.jpg)
![Page 14: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/14.jpg)
AMNIOSENTESIS
![Page 15: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/15.jpg)
Pemeriksaan dengan teknik P.C.R guna mengidentifikasi DNA T.oxoplasma gondii pada darah janin atau cairan ketuban.
Pemeriksaan dengan teknik ELISA pada darah janin guna mendeteksi antibodi IgM janin spesifik (anti toksoplasma).
![Page 16: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/16.jpg)
Diagnosis toksoplasmosis kongenital ditegakkan berdasar
Hasil pemeriksaan yang menunjukkan adanya IgM janin spesifik (anti toksoplasma) dari darah janin, dan D.N.A dari T. gondii dengan P.C.R darah janin ataupun cairan ketuban.
![Page 17: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/17.jpg)
Diagnostik prenatal yang berdasarkan amniosentesis (aspirasi cairan ketuban), saat ini paling sering dilakukan guna mendeteksi adanya infeksi janin kongenital.
Dengan tindakan diagnostik prenatal ini akan diperoleh deteksi DNA (Deoxyribonucleic acid) T.gondii dalam cairan ketuban melalui metode PCR (Polymerase Chain Reaction) secara akurat dan cepat.
![Page 18: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/18.jpg)
TERAPISpiramycin 1-3 g/hari diberikan selama 3
minggu diselingi 25 mg pyrimethamine, 3 g sulfadiazine/hari selama 3 minggu juga sampai kelahiran
![Page 19: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/19.jpg)
![Page 20: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/20.jpg)
RUBELASelama kehamilan, virus ini menjadi
penyebab langsung kematian janin dan bahkan yang paling penting malformasi kongenital berat.
Dianjurkan untuk melakukan vaksinasi, terutama pada wanita berusia subur.
![Page 21: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/21.jpg)
DiagnosisKonfirmasi infeksi rubela sulit
dilakukan.Gambaran klinisnya mirip dengan
penyakit lain, dan sekitar seperempat dari infeksi rubela bersifat subklinis walaupun terjadi viremia yang telah menginfeksi mudigah atau janin.
![Page 22: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/22.jpg)
Viremia mendahului gejala klinis sekitar 1 minggu
Orang nonimun yang mengalami viremia rubela akan memperlihatkan titer puncak antibodi 1 sampai 2 minggu setelah awitan ruam.
![Page 23: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/23.jpg)
Seiring dengan meningkatnya usia kehamilan, infeksi pada janin semakin kecil menyebabkan malformasi kongenital.
Cacat rubela dijumpai pada semua bayi yang memperlihatkan tanda infeksi intrauterus sebelum minggu ke-11, tetapi hanya 35% dari mereka yang terinfeksi pada usia 13 sampai 16 minggu
![Page 24: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/24.jpg)
Sindrom Rubela Kongenital
Lesi mata, termasuk katarak, glaukomaPenyakit jantung, termasuk duktus
arteriosus paten, defek septum.Tuli sensorineuralDefek susunan saraf pusat microcephalyHambatan pertumbuhan janinHepatosplenomegali dan ikterusPerubahan tulang
![Page 25: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/25.jpg)
![Page 26: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/26.jpg)
Bayi yang lahir dengan rubela kongenital menyebarkan virus
sehingga merupakan ancaman bagi bayi lain, serta orang dewasa rentan
yang berkontak dengan bayi tersebut.
![Page 27: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/27.jpg)
![Page 28: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/28.jpg)
Virus ini menyebabkan pembengkakan sel yang karakteristik sehingga terlihat sel membesar (sitomegali) dan tampak sebagai gambaran mata burung hantu.
![Page 29: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/29.jpg)
PenularanTransmisi horisontal
terjadi melalui “droplet infection” dan kontak dengan air ludah.
Transmisi vertikal penularan proses infeksi maternal ke janin. transplasenta.
![Page 30: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/30.jpg)
Infeksi CMV yang terjadi karena pemaparan pertama kali atas individu infeksi primer.
Infeksi primer berlangsung simtomatis ataupun asimtomatis serta virus akan menetap dalam jaringan hospes dalam waktu yang tak terbatas infeksi laten.
![Page 31: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/31.jpg)
Transmisi CMV dari ibu ke janin dapat terjadi selama kehamilan, dan infeksi pada umur kehamilan kurang sampai 16 minggu menyebabkan kerusakan serius.
Infeksi eksogenus dapat bersifat primer yaitu terjadi pada ibu hamil dengan pola imunologis seronegatif dan non primer bila ibu hamil dengan seropositif.
Infeksi endogenus suatu reaktivasi virus yang sebelumnya dalam keadaan laten.
![Page 32: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/32.jpg)
DIAGNOSISMetode serologis diagnosa infeksi
maternal primer dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan dari seronegatif menjadi seropositif (tampak adanya IgM dan IgG anti CMV)
Metode virologis, viremia maternal dapat ditegakkan dengan menggunakan uji immuno fluoresen.
![Page 33: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/33.jpg)
DIAGNOSIS PRENATALDiagnosis prenatal harus dikerjakan terhadap
ibu dengan kehamilan yang menunjukkan infeksi primer pada umur kehamilan sampai 20 minggu.
Diagnosis prenatal metode PCR dan isolasi virus pada cairan ketuban yang diperoleh setelah amniosentesis.
![Page 34: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/34.jpg)
Kemungkinan infeksi CMV intrauterin bila didapatkan : Oligohidramnion, PolihidramnionHidrops non imunAsites janin Gangguan pertumbuhan janinMikrosefali, Ventrikulomegali serebral (hidrosefalus)
![Page 35: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/35.jpg)
TERAPI DAN KONSELINGSaat ini terminasi kehamilan merupakan
satu-satunya terapi intervensi karena pengobatan dengan anti virus (ganciclovir) tidak memberi hasil yang efektif serta memuaskan.
Dengan demikian konseling, infeksi primer yang terjadi pada umur kehamilan 20 minggu setelah memperhatikan hasil diagnosis prenatal dapat dipertimbangkan terminasi kehamilan
![Page 36: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/36.jpg)
![Page 37: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/37.jpg)
VirologiBerdasarkan perbedaan imunologi dapat
dikenali 2 jenis herpes simpleks virus (HSV)HSV tipe 1 (Non genital)HSV tipe 2 (Genital) dan ditularkan melalui
hubungan seksual.
![Page 38: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/38.jpg)
DiagnosisPenemuan virus dengan biakan
jaringan merupakan konfirmasi paling optimal untuk membuktikan infeksi klinis.
![Page 39: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/39.jpg)
Perjalanan penyakit selama kehamilan80 persen wanita yang terjangkit infeksi
herpes genitalis mengalami kekambuhan simtomatik sebanyak 2-4 kali selama hamil
Kekambuhan klinis tampaknya sedikit lebih sering pada kehamilan tahap lanjut.
![Page 40: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/40.jpg)
Pada Janin dan NeonatusJanin hampir selalui terinfeksi oleh virus yang
di keluarkan dari serviks atau saluran genital bawah.
Virus menginvasi uterus setelah selaput ketuban pecah atau berkontak dengan janin saat persalinan.
![Page 41: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/41.jpg)
Infeksi pada Neonatus Diseminata keterlibatan organ-organ
dalam mayorLokalisata Keterlibatan terbatas pada
mata, kulit atau mukosaAsimtomatik.
![Page 42: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/42.jpg)
Penatalaksanaan AntepartumSeksio sesarea diindikasikan pada wanita
dengan lesi genital aktif.Dengan demikian seksio sesarea dilakukan
hanya apabila tampak lesi primer atau rekuren saat mejelang persalinan atau saat selaput ketuban pecah.
![Page 43: TORQUE](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062818/55cf8dd3550346703b8ba59d/html5/thumbnails/43.jpg)
TERIMA KASIH