Torani Jurnal kelautan
-
Upload
andiriandikap -
Category
Documents
-
view
11 -
download
2
description
Transcript of Torani Jurnal kelautan
torani Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin
(Surat Keputusan Akreditasi B No 26DIKTIKep2005 Tgl 30 Mei 2005)
PENANGGUNG JAWAB Rektor Universitas Hasanuddin
Ketua Wakil
PEMBINA
Prof Dr Ir H M Natsir Nessa MS Prof Dr Ir H Achmar Mallawa DBA
DEWAN PENYUNTING
Dr Ir Aisyah Farhum 5i apal Perikanan) Prof Dr Ir A (iartiningsih f5 (Budidaya La )
Prof Dr Ir Syams~ Aan Ali ~ I 5 (pernanfaatan middotita ah P~ lti ir) Dr Ir Yusran UY Indar LSr (pengeiolaan layah P _-isir)
Dr Vleta 1ahendrata ~15c T eknologi Ha5iJ Peri~aT)an
Dr lfahatma ST 15 (Fisika Osea 0c ah)
DrIr Amir Hamzah Si (pen deraan Jauh an SIG) DrIr Rohani 1Si (l3iologi PeTikanan)
DrIr Yusri Karim ISi (Ereologi Laut) Prof DrIr ajamuddintSci (Perikanan Tangkap)
REDAKTUR PELAKSANA Ketua Prof Dr Ir Sudirman MPi Wakil Ketua Prof Dr Ir Chair Rani M5i Anggota Dr Ir M Farid Samawi M5i
Ahmad FaizaI ST MSi Dr Ir Rohani AR M5i Asriani Ahmad
ALAMAT REDAKSI amp PENERBIT nierpound~E-o
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Kampus Tamalanrea JI Perintis Kemerdekaar
TelpFax (0411) 586 025 e-mail eri[ ~ _
Toram~ Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~-~ ~Y~~ltI5~~-II(~-gtw ~1IJ2T2iF4-JII44--~pound~~JIjIp4r~Fw~~Z~~I(II~I41~~P-4--~44I1~zl ---i-~ --r~fT6~
DINAMIKA KELIMPAHAN KOMUNITAS FITOPLANKTON DALAM HUBUNGANNYA DENGAN VARIABILITAS INTENSITAS CAHAYA
DAN NUTRIEN DI PERAIRAN PESISIR MAROS
The Dynamic of Phytoplankton Community Abundances in relation to Variability of Light Intensity and Nutrient in Coastal Waters of Maros
Rahmadi Tambaru lJ Enan M AdiwilagrlJ lsmudi Muchsin3J dan Aria DamaJ
I) Fakultas llmu Kelautan dan Perikanan UNHAS Makassar
234) Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan IPB Bogor
Diterima 20 Januari 2008 Disetujui 21 Februari 2008
ABSTRACT
Coastal waters receive a lot of organic and inorganic substances which lead to variability of
light intensity and nutrient influence the dynamics of phytoplankton community in the waters The
objectives of this research are to analyze and determine the variable most having an effect on
between light intensity and nutrient in its relation to the abundances of phytoplankton community by
spatial and temporal The results of this research are expected to give the solution input and
ecological consideration in utilization of coastal waters Level of light intensity is not significant
(pgt005) pursuant to spatial and temporal on the contrary with distribution of orthophosphate nitrate
and silicate is exactly very significant (pltOO I) Then ammonia nitrite and the abundances of
phytoplankton community is very significant (plt00 I) only at distribution to temporal The result
analyses of the relation between the abundances of phytoplankton community by various variable of
pursuant to spatial and temporal in the reality to dynamics of phytoplankton own relation with the
light intensity only at zone A in observation period of dry season The dynamics of phytoplankton at
zone A in observation period of rains season and other zone (zone B and C) in observation period of
dry and the rains season are influenced by nutrient
Key words coastal water light intensity nutrient phytoplankton spatial temporal
PENDAHULUAN
Perairan pesisir merupakan wilayah perairan yang banyak menerima beban masukan
bahan organik maupun inorganik Oassby and Ooem 2000) Bahan ini berasal dari berbagai sumber
seperti kegiatan pertambakan dan pertanian yang selanjutnya memasuki perairan melalui aliran
sungai dan runoff dari daratan Selain menambah konsentrasi nutrien jenis nitrogen fosfor dan
silikat (Cloem 2001 dan Lagus et al 2003) beban itu juga mempengaruhi intensitas cahaya dalam
perairan (Hood et al 1991)
Salah satu perairan yang menerima beban masukan terus menerus adalah perairan pesisir
Kabupaten Maros Perairan ini banyak menerima beban nutrien akibat aktivitas masyarakat yang
berlangsung cukup tinggi di daratan (Bapedalda Kab Maros 2003) Hal ini terjadi sebab
Kabupaten Maros diketahui merupakan salah satu kabupaten sentra perikanan dan pertanian di
Sulawesi Selatan
1) Contact Person Ir Rahmadi Tambaru MSi Fakultas llmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin J1 P Kemerdekaan Krn 10 Kampus Unhas TamaJanrea Makassar Telp (0411) 587000
Jurnal Ilmu Kelautan dan Perlkanan Universitas Hasanuddin 72
Toram~ Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~~~middotr~JI~agt~ii1IIX~7-~-7~iyeniJ~Wt~ampii ~~~K1~~rampII-I6ttr~w~CJliLI 3vrI7YI4~~rG6G8JII~fIIw-IIAl
Fitoplankton akan memberikan respon sehubungan dengan beban masukan ke dalam
perairan pesisir Dinamika perturnbuhan organisme ini akan terjadi bergantung pada disbibusi
intensitas cahaya dan nutrien secara spasial dan temporal Untuk maksud tersebut maka
dilaksanakan penelitian rnenyangkut dinamika kelimpahan komunitas fitoplankton dalam
hubungannya dengan variabilitas intensitas cahaya dan nubien Hasil penelitian ini
memberikan kejelasan tentang variabel paling dominan antara intensitas cahaya dan nutrien
mempengaruhi aktivitas fitoplankton Peranan paling dominan di antara keduanya sampai saat ini
belum terjawab secara tuntas untuk perairan tropis khususnya perairan Indonesia
Tujuan penelitian adalah menentukan variabel paling berpengaruh antara intensitas cahaya
dan nutrien dalam hubungannya dengan kelimpahan komunitas fitoplankton secara spasial
maupun temporal Hasil penelitian ini diharapkan memberikan solusi dan bahan masukan serta
pertimbangan ekologis dalam pemanfaatan wilayah pesisir
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di perairan Pesisir Maros yang dipengaruhi oleh Sungai Maros
Pemilihan lokasi penelitian ditetapkan dengan mempertimbangkan kondisi perairan secara
ekologi Kegiatan dilakukan dari bulan Juni 2005 sampai April 2006 (periode pengamatan bulan
Juni Agustus Oktober mewakili musirn kemarau dan Desember 2005 serta Februari dan April
2006 mewakili musirn hujan) pada tiga zona A B dan C Tiap zona ditempatkan 3 stasiun
penelitian (Gambar 1) Untuk mendapatkan data penunjang maka dilakukan penelitian di mulut
Sungai Maros (53) Variabel yang diukur adalah ketersediaan nutrien N P dan Si intensitas cahaya
matahari serta kelimpahan komunitas fitoplankton Dalam pengukuran variabel dilakukan
pengambilan sampel air untuk selanjutnya dianalisis di laboratorium Khusus intensitas cahaya
pengukuran dilakukan langsung di lapangan (in situ) i I ~ ~ 11 ) n I t o 0
l mA LOtCASI PeH~ P1AAIRAN PSlSlR MAROSC3- _r
bull 83
A3 1 0 500 1000 ~ --9
t
-~ Io~~ sC2 Ii 11011 middott I -t B2 A2
1
S 3 ~ ~ I ~ i bull I e t~r~
o - shyv ~
N __ =-~~ c_~ ~ bull SfI~~alAn
~JoY11f (ioJ P~ z l(onturl(edatli_~~-~ N
J C l D
CJ 1_A1C1 B1 1_ ftetml l T-blfc010~1
~ ~
I I ltmiddotI~ 119 7 _ I I )V ____~ __________________illaquot~~=_ Gambar 1 Peta lokasi penelitian perairan Pesisir Maros
Analisis data meliputi anova dua arah untuk mengetahui distribusi intensitas cahaya dan
nutrien Genis N dan P serta Si) serta kelimpahan komunitas fitoplankton berdasarkan zona (spasial)
dan periode pengamatan (temporal) Uji lanjut dengan Tukey dilakukan jika distribusi berbeda
nyata Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengkaji hubungan kelimpahan
komunitas fitoplankton dengan ketersediaan intensitas cahaya dan nubien jenis N dan P serta Si
pada setiap zona dan periode pengamatan
T~KIKIHrvI-IbI-r(JTKJImiddotIAI~tIiort~Jr~~_Y--Y- 8-rI~~Ir7~rw1IA~AI4Iw-III7JTJfYM
Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 73
Toran Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 J~z--9~c~h-middot_ I~~_ ~~-$I7IJThP~~~IZgCx~~middot4~iqJttF~~-9+amp14J-~~97~~gt-middot~t~7ampp ~l1l1fl7middot-yeni ~Xiil1i4IIir--~
HASIL DAN PEMBAHASAN
Variabilitas Intensitas Cahaya Berdasarkan Spasial dan Temporal
Secara spasial zona sungai (S3) memiliki nilai intensitas cahaya berkisar 42000-54000 lux
dengan nilai rata-rata tahunan sekitar 49000 lux Dalam zona laut nilai yang tercatat di zona A
berkisar 48000-70000 lux dengan rata-rata tahunan sekitar 59522 lux sementara itu pada zona B dan
C adalah 2700-83000 lux dan 7200-85000 lux dengan rata-rata tahunan sekitar 65322 dan 68822 lux
berturut-turut Secara temporal intensitas cahaya dalam periode pengamatan musim kemarau
secara umum lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode pengamatan musim hujan (Gambar 2)
Distribusi intensitas cahaya cenderung seragam pada setiap zona dan periode pengamatan ltu
dibuktikan dari analisis varians yang adak berbeda nyata (pgt005) berdasarkan spasial dan
temporal Dari pengamatan lapangan cahaya matahari masih dapat berpenetrasi cukup kuat ke
kolom perairan pada berbagai zona baik dalam periode pengamatan musim kemarau maupun
musim hujan
Ii -~-=- ~ i 60000 - Hl--onf~ttl Ii 50000 I i ~ 40000 I I I 30000 1f1J1LLOuULlJIul-JlIALALJaJLAJuuaubJLLauILlUIIllIuulJlU I I A 1 A 2 A 3 B1 ~I~ C1 C2 C3 S 3 I t~-J~~~--- - middot - 05 0 ~~----~-06J05 -A-9S--0-~ 0 Ok-----Des-05- 06 0
Gambar 2 Nilai intensitas cahaya pada masing-masing zona dan stasiun serta periode pengamatan
Variabilitas Nutrien Berdasarkan Spasial dan Temporal
Ortofosfat
Distribusi ortofosfat menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (pltOOl) berdasarkan zona
dan periode pengamatan Pada zona sungai (S3) ortofosfat memiliki distribusi yang sangat berbeda
dengan zona laut namun antar zona laut memiliki distribusi yang seragam Dari uji Tukey
ortofosfat memiliki konsentrasi tertinggi pada zona sungai (S3) berkisar 0682-1786 mgl dengan
nilai rata-rata tahunan sebesar 1311 mgI Periode bulan Juni 2005 di musim kemarau memiliki
konsentrasi ortofosfat terendah sementara itu periode bulan Desember 2005 di musim hujan
adalah tertinggi (Gambar 4)
20
Eg 15
~ 10
E ~ 05 o
Gambar 4 Konsentrasi ortofosfat setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan
Rahmadi Tambaru 74
Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 IJIrI JrWHlII~-lW4ldItIF-INIA~4II~__44I(Ifrrh41IWhiPWKI1It6-I7rW4lIII-~~~IYI7IflYlhV~JIf1~fr~~~
Amoniak Nitrit dan Nitrat
Hasil analisis varians berdasarkan zona menunjukkan bahwa distribusi amoniak dan nitrit
tidak berbeda nyata (pgtOOS) untuk nitrat justru sebaliknya (pltOOl) Distribusi nitrat sangat
berbeda antara zona sungai (53) dan zona laut tetapi antara zona laut cenderung homogen
Konsentrasi nitrat tertinggi tercatat dalam zona sungai (53) berkisar 0361-0856 mgl dengan ratashy
rata tahunan sekitar 0601 mgl berdasarkan uji Tukey (Gambar 5)
007 =====================~ ~~ ~=---- j_ 006 ----n-------fk-shy - - ---------j
~0 05 gO04-2 003
i ~ 002
E 0015 I bull co g 0010 t
~ ralllltIlOlIIBlJ A 1 A 2 A 3 B1 82 B3 C1 C2 C3 83
lt OO~ jiilllljltnJlltWl~lltWl~ A 1 A 2 A 3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 8 3 I~ _ ~Iu______ _____-J ZonalStaslunn ~
Is mi-05 bull Ags-05 0 Okt-D5 I] Des~_ bull Fegt-06 III A~~ III Junl-OS bull Ags-OS I] Old-OS I] Des-05 bull Feb--06 I] Apr-OS I
OO-r= ~ 1_ 080
1 ~080 ~ 1 J
A 1 A2 A3 Bl 82 83 Cl C2 C3 S 3 IiI--------- -shy ZonaJSta8i~_ _____ ___~
III Jlflt-(i5 bull Ags--05 I] Okt--05 I] Des-OS bull FeIgt-06 I] Apr--06
Gambar S Konsentrasi amoniak (kiri atas) dan nitrit (kanan atas) serta nitrat (bawah) pada setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan
Distribusi ketiga nutrien jenis N juga sangat berbeda nyata antar periode pengamatan
(plt001) Dari uji Tukey konsentrasi ketiga jenis nutrien dalam periode pengamatan musim
kemarau menunjukkan nilai yang lebih rendah jika dibandingkan periode pengamatan musim
hujan Konsentrasi amoniak dan nitrat terendah tercatat pada periode bulan Agustus 2005 dan
nitrit di bulan Oktober 2005 Sebaliknya amoniak memiliki konsentrasi tertinggi dalam periode
bulan Desember 2005 kemudian nitrit dan nitrat pada periode bulan Februari 2006
Silikat
Pada Gambar 6 memperlihatkan distribusi silikat secara spasial dan temporal Berdasarkan
hasil analisis varians distribusi nutrien ini adalah sangat berbeda nyata antar zona dan periode
pengamatan (plt001) Konsentrasi silikat dalam zona sungai (53) sangat berbeda dengan zona laut
sementara itu dalam zona laut dianggap sarna Dari uji Tukey zona sungai (53) memiliki
konsentrasi lebih tinggi jika dibandingkan dengan zona laut Konsentrasi silikat di zona sungai (53)
berkisar 000655-001669 mgl dan rata-rata tahunan sebesar 000968 mgl Kemudian konsentrasi
silikat dalam periode pengamatan musim kemarau menunjukan nilai yang lebih rendah jika
dibandingkan dengan periode pengamatan musim hujan Silikat memiliki konsentrasi terendah
pada bulan Juni 2005 dalam periode pengamatan musim kemarau dan tertinggi pada bulan
Desember 2005 dalam periode pengamatan musim hujan
I i 040
z 020
O OO~
7116417111111(11111171141111111IIIIIIIII1I7~ArI6T~IyenII11I)JAAK4IIXlr
Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 75
Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 riIIII1iYIw~III$~- GXJYII16(JIX~W~_ 4J_IiZf _ ~ ~6~Y -~I6J4T~~4Jt7Ij SlwG4~r~tI7t1~l ~d~~ljjpiI72Y-~iifafrlAmiddotI-r
~ 0020 -~- -_--- - ~- ---- -------~----shy ~
A1 Ai A3 B1 62 B3 C1 C2C3 S31_ ==~I=un ___~_ _Zo=n=~ ~ ~ jJni-05 bull Ags-05 004lt-05 0 Des-05 bull Feb-06 Il Apr-06
Gambar 6 Konsentrasi silikat setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan
Kelimpahan Komunitas Fitoplankton
Kelimpahan komunitas fitoplankton tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata (pgt005)
berdasarkan zona_ Hal ini menunjukkan bahwa kelimpahan komunitas fitoplankton dianggap
sarna di semua zona penelitian_ Dari analisis varians berdasarkan periode pengamatan kelimpahan
komunitas fitoplankton justru berbeda sangat nyata (pltOOl) Kelimpahan terendah didapatkan
pada bulan Juni 2005 dalam periode pengamatan musim kemarau dan tertinggi pada bulan
Februari 2006 dalam periode pengamatan musim hujan (Gam bar 7)
IJ Bacillariophplae
oCyanophpl~e
Gambar 7 Rata-rata kelimpahan fitoplankton setiap zona dan stasiun (kiri) dan rata-rata kelimpahan fitoplankton setiap periode pengamatan (kanan)
Hubungan Kelimpahan Komunitas Fitoplankton Dengan Konsentrasi
Nutrien Jenis N P Si Dan Intensitas Cahaya
Hasil uji regresi berganda pada zona A dan C menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi
nutrien jenis N P Si serta intensitas cahaya terhadap kelimpahan komunitas fitoplankton adalah
nyata (plt005) dan sangat nyata (pltOOl) dalam periode pangamatan musim kemarau dan hujan
berturut-turut sementara itu di zona B adalah sangat nyata (pltOOl) dalam kedua periode ini Dari
hasil verifikasi variabel di zona A temyata hanya intensitas cahaya (p == 0008) dan amoniak (p ==
0024) memberikan pengaruh terhadap kelimpahan organisme ini dalam periode pengamatan
musim kemarau dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 864 serta nitrit (p = 0000) dalam
periode pengamatan musim hujan (r2 == 848 ) Kemudian di zona C hanya ortofosfat (p = 0030)
dan nitrat (p = 0023) dengan r2 masing-masing adalah 313 dan 538 pada periode pengamatan
musim kemarau dan musim hujan sementara itu di zona B hanya ortofosfat p = 0030) dan
amoniak (p = 0032) pada periode pengamatan musim kemarau dan ortofosfat (p = 0008) serta
nitrat (p = 0044) dalam periode pengamatan musim hujan (Tabel1)
Rahmadi Tambaru 76
Toram~ Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 1-y4~fi4~4rJT-I~~Yl4I~IlMilJI4UiIIf-~fi1~~~JIlIIiy~~IljJr~ - 7-~J~tT~ ~tIf~ITI~I~ ~~~~41r _ a~~2middotK~w~
Tabel 1 Hasil regresi hubungan kelimpahan komunitas fitoplankton dengan konsentrasi nutrien jenis N P Si dan intesitas cahaya
MusimZona Model Regresi Sig Mod r2 Varia bel
Dominan Sig
Varia bel Musim Kemarau
A Y = -218806 + 0438 Xl
+ 1380668 X2 0013 864
1 Cahaya Amoniak
0008 0024
B Y = 1431024 + 3857532 Xl
+ 51043160 X2 0002 572
Ortofosfat Amoniak
0030 0032
C Y = 4526446 + 6448386 X 0032 313 Ortofosfat 0030 MusimHujan
A Y = -2147222 + 1459115 X 0000 848 Nitrit 0000
B Y = 13927463 - 8978439 Xl
+ 148795 X2 0005 506
Ortofosfat Nitrat
0008 0044
C -shy
Y = 7007423 + 9856128 X 0001 -----shy
538 -------shy --
Nitrat -- shy --------shy---shy
0023 ---
Pada zona A dalam periode pengamatan musim kemarau masing-masing jenis nutrien
cenderung memiliki konsentrasi yang rendah Hal ini terjadi sebab tidak ada penambahan
konsentrasi yang cukup berarti akibat beban nutrien dari sungai mengalami penurunan (curah
hujan yang rendah Tabel 2) Dalam kasus yang lain konsentrasi nutrien mungkin saja mengalami
perubahan namun fluktuasi perubahan itu dianggap sama dari waktu ke waktu Oleh sebab itu
pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap perubahan kelimpahan komunitas fitoplankton
cenderung konstan
Intensitas cahaya tentunya akan banyak tersedia dalam kolom perairan pada zona A di
periode pengamatan musim kemarau Hal ini terjadi karena partikel tersuspensi maupun terlarut
yang dapat menghalangi cahaya berpenetrasi ke kolom perairan diduga kuat mengalami
penurunan Ketersediaan intensitas cahaya dengan kondisi seperti itu sudah tentu sangat
menunjang aktivitas fitoplankton Intensitas cahaya menjadi lebih berpengaruh dan mempunyai
hubungan yang lebih kuat dengan kelimpahan fitoplankton serta menjadi variabel paling dominan
jika dibandingkan dengan nutrien
Tabel 2 Data Curah Hujan Selama Penelitian
Periode Pengamatan (bInthn)
Juni 2005 Juli 2005 Agustus 2005 September 2005 Oktober 2005 November 2005 Desember 2005 Januari 2006 Februari2006 Maret 2006 April 2006
Curah Hujan (mm)
18 32 1 0
269 195 551 686 588 452 320
Musim
Kemarau Kemarau Kemarau Kemarau
Kemarau-Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan
Sumber Stasiun Klimatologi Kelas 1 Panakkukang Maras (2006)
Dalam kasus amoniak yang juga memegang peranan penting dalam mempengaruhi
kelimpahan komunitas fitoplankton di zona A dalam periode pengamatan musim kemarau
menjadikan variabel ini menarik untuk dicermati Jika dihubungkan dengan pengaliran beban
nutrien yang mengalami penurunan di musim ini maka konsentrasi amoniak juga akan mengalami
pengurangan Kondisi seperti ini menyebabkan pengaruh variabel itu terhadap kelimpahan
III7J1II~161IW4IIIII1ITJImiddotImiddotI4fhlrI~KIAvIryenmiddotv8 IvlIJT~JJfrW~IKIIIIIAdI~IIrIJIIIIIIII
Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton n
Toram Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 rYIiI~II- _ 1NI~-~middot-y~-- z-oNj4~~amp~~)I~ 414IIIII~Ae-JfYur~r~JIYoZII4 ~~o-F~tiiV~gt7hW V7
komunitas fitoplankton dapat menjadi lemah sarna dengan jenis nutrien lainnya Kenyataannya
justru berkebalikan dengan yang diduga (Tabel 1) Alasan yang dapat diterangkan sehubungan
dengan pengaruh amoniak dapat ditelaah dari sumber nutrien itu sendiri
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dengan adanya pengurangan beban
nutrien dari sungai menyebabkan semua jenis nutrien mengalarni penurunan konsentrasi di zona A
dalam periode musim kemarau Kondisi ini dapat menciptakan situasi yang kurang
menguntungkan bagi fitoplankton dalam beraktivitas Namun aktivitas fitoplankton dapat tetap
berlanjut lebih disebabkan pemanfaatan nutrien yang diperoleh dari dalam perairan itu sendiri
(autoktonus) Jenis-jenis nutrien ini dihasilkan melalui proses dekomposisi organisme yang
mengalami kematian (Valiela 1984 Savenkoff et al 1996 dan Cebrian 2002)
Amoniak merupakan nutrien pertama yang dihasilkan melalui proses dekomposisi di atas
yang selanjutnya berubah manjadi nitrit kemudian nitrat Namun saat terjadi perubahan menjadi
amoniak jenis ini segera diserap oleh fitoplankton tanpa banyak kesempatan berubah menjadi
nitrit dan nitrat Penyerapan amoniak dengan segera ini sangat beralasan untuk memenuhi
kebutuhan nutrien Berdasarkan alasan itu amoniak menjadi variabel dominan mempengaruhi
kelimpahan fitoplanton setelah intensitas cahaya
Variabel yang paling berpengaruh di zona C dalam periode pengamatan musim kemarau
adalah ortofosfat Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi variabel ini mengalami fluktuasi yang
cukup besar sehingga memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap dinamika kelimpahan
komunitas fitoplankton Perubahan konsentrasi variabel ini disebabkan adanya suplai nutrien jenis
ini yang berasal dari bagian perairan laut lainnya
Konsentrasi ortofosfat lebih berfluktuasi dapat dijelaskan dengan mencermati kondisi
lapangan di mana penelitianini dilaksanakan Dari arah laut di mana zona C ditempatkan terdapat
gugusan pulau yang aktivitas masyarakatnya dapat memberikan suplai ortofosfat ke dalam
perairan Di sarnping itu di bagian selatan terdapat kota Makassar yang berpenduduk padat dan
secara pasti memberikan suplai ortofosfat ke dalam perairan Akibat adanya pengaruh arus pasang
konsentrasi ortofosfat yang ada di kedua kawasan perairanini dapat terbawa masuk ke dalam zona
C
Salah satu bukti lainnya terjadi pengaliran dari bagian perairan laut lainnya dapat dilihat
dari ortofosfat yang menjadi variabel dominan di zona B Menjadi pertanyaan mengapa tidak
menjadi variabel dominan di zona A sekiranya benar terjadi pengafuan beban dari bagian perairan
lainnya Hal ini tidak terjadi sebab pengaliran nutrien oleh arus pasang tidak terlalu berpengaruh
di zona A karena tertolak oleh arus berlawanan dari sungai Adanya arus tolak dari sungai
menjadikan amoniak menjadi variabel dominan kedua di zona B sebab terbawa dari zona A
Dalarn musim hujan terdapat kondisi yang sangat berbeda dengan musim kemarau Di
samping pengafuan beban dari sungai yang mengalami peningkatan di musim hujan turbulensi
juga sangat kuat terjadi menyebabkan nutrien-nutrien yang ada di dasar terangkat ke permukaan
perairan Berdasarkan berbagai kejadian itu konsentrasi nutrien hampir bahkan dipastikan
mencukupi kebutuhan fitoplankton dalarn musim ini
Seperti diketahui jika konsentrasi nutrien mencukupi maka komunitas fitoplankton akan
berlimpah sebaliknya dalam kondisi nutrien yang rendah akan berakibat pada rendahnya
kelimpahan komunitas fitoplankton dalam perairan (contoh kasus) Dalam peristiwa terjadinya
Rahmadi Tambaru 78
Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~~~4~~srrgtI71t~~I7-wS-tif7IltI~fY~AY~IJYIhiIfIIIiI~J1~~N7-P~fIIFaYI~JrlIYIA~i(l~3174dlrwa
perubahan konsentrasi nutrien secara gradual sebagai contoh kasus lainnya dapat pula
menyebabkan kelimpahan komunitas fitoplankton mengalami perubahan secara gradual pula
Perubahan secara gradual ini sangat mungkin terjadi pada nitrit yang menjadi variabel
paling berpengaruh di zona A dalam periode pengamatan musim hujan Nitrit sebagaimana
diketahui adalah hasil antara dari proses perubahan amoniak menjadi nitrat demikian pula
sebaliknya (proses nitrifikasi dan denitrifikasi) Didukung oleh konsentrasi oksigen yang
mencukupi (ciri perairan laut) proses perubahan ini akan terus berlangsung sebab kebutuhan
bakteri akan oksigen mencukupi dalam mengeksekusi nitrit menjadi nitrat Perubahan ini
menyebabkan konsentrasi nitrit cenderung bervariasi menuju ke konsentrasi yang rendah Dalam
penelitian ini konsentrasi nitrit berkisar 000312 - 001456 mgl yang pada kenyataannya memang
lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis nutrien lainnya
Berdasarkan konsentrasi nitrit yang mengalami perubahan secara gradual dan cenderung
memiliki konsentrasi yang rendah maka variabel ini lebih berpengaruh terhadap dinamika
kelimpahan komunitas fitoplankton jika dibandingkan dengan jenis nutrien lairmya Aktivitas
fitoplankton menjadi tidak optimal dengan konsentrasi nitrit seperti itu dalam zona A di musim
hujan Untuk jenis lairmya seperti arnoniak dan nitrat juga mengalami perubahan seperti nitrit
namun konsentrasinya dalam zona A tidak lebih rendah jika dibandingkan dengan nitrit
Keduanya dianggap masih tetap tersedia dan mencukupi sehingga pengaruhnya tidak sekuat
dengan nitrit Kondisi ini juga terjadi pada ortofosfat dan silikat
Selanjutnya di zona C dalam musim hujan variabel dominan mempengaruhi kelimpahan
komunitas fitoplankton adalah nitrat (fabel 3) Variabel ini memberikan penganili culmp kuat
sekitar 538 (R2) Untuk membahasnya dapat dihubungkan dengan pengaruh jenis ini terhadap
kelimpahan fitoplankton berdasarkan musim Dalam musim kemarau nitrat tidak berpengaruh
kuat sebab perubahan konsentrasinya kurang bervariasi dibandingkan dengan ortofosfat Narnun
pada saat terjadi suplai yang sangat tinggi dalarn musim hujan variabel ini menjadi berfluktuasi
dan berubah ke konsentrasi tinggi Hal ini menjadikannya sangat berpengaruh pada kelimpahan
fitoplankton (La gus et al 2003)
Fitoplankton tentunya sangat merespon dengan adanya penambahan konsentrasi nitrat
dalam zona C di musim hujan Hal ini terjadi sebab sebelumnya dalam musim kemarau jenis ini
dianggap kurang berdinamika bahkan konstan pengaruhnya terhadap pertumbuhannya Di
sarnping itu jenis ini dikenal sebagai variabel yang menjadi faktor pembatas perkembangan
fitoplankton dalam perairan laut Berdasarkan suplai seperti yang telah dijelaskan menyebabkan
jenis ini menjadi lebih memenuhi perkembangan fitopiankton
Salah satu bukti bahwa nib-at menjadi faktor pembatas dapat dilihat dari kelimpahan
fitoplankton dalarn zona C berdasarkan musim Oleh karena nitrat tidak tersedia cukup banyak
dalam periode pengamatan musim kemarau maka dalam musim ini dihasilkan kelimpahan yang
rendah Sebaliknya dalam periode pengamatan musim hujan di mana terjadi suplai yang besar
terhadap nitrat maka kelimpahan fitoplankton didapatkan tinggi (Gambar 7)
Amonik dan nitrit serta silikat juga mengalami hal yang sarna dengan nitrat Konsentrasi
ketiganya dalarn perairan dianggap mencukupi Namun karena konsentrasinya yang lebih rendah
dari nitrat menyebabkan pengaruhnya tidak sekuat dengan nitrat di zona C dalam musim hujan
Kemudian ortofosfat sebagai jenis yang juga sangat diperlukan oleh fitoplankton memiliki
rKJIKJJY~lIY1Ier6HJTIAHII614X1IyenII1AII4l7rl-yenI817yenIIl1JrAAYAfAJITIIAIIIII-I(IIIJTIIIVIII-JlIIi
Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 79
Torani Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 JY14III4I71hITihYI~__~4AtYI4JIjlI~~6I7171~JJ(Il71Af-iT~Ir7~~L41IIr-~-tJlTI4--~~w~g~4JFJZl~~(i~
pengaruh yang konstan dalam zona dan musim ini Di samping itu pengaruhnya tidak sekuat
dengan nitrat sebab fitoplankton mendekati bahkan jenuh dalam menyerap ortofosfat dalam
musim ini Kejenuhan fitoplankton dalam menyerap ortofosfat terjadi sebab konsentrasinya yang
sangat tinggi hal ini dapat dilihat dari kisaran konsentrasinya (0422-2150 mgl) yang melebihi
dari kisaran optimal pertumbuhan fitoplankton Kondisi sebaliknya terjadi di zona B Konsentrasi
ortofosfat di zona B (0538-1747 mgl) justru dalam batas pertumbuhan optimal fitoplankton (009shy
180 mgl) Hal ini menyebabkan ortofosfat dalam zona ini menjadi lebih berpengaruh jika
dibandingkan dengan nitrat
KESIMPULAN
Secara umum semua jenis nutrien memberikan pengaruh terhadap dinamika kelimpahan
komunitas fitoplankton Hal ini berarti bukan hanya nitrat dan ortofosfat yang menjadi penentu
utama berlangsungannya aktivitas fitoplankton dalam perairan laut lntensitas cahaya hanya
memberikan pengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton pada zona A dalam periode pengamatan
musim kemarau sebaliknya pada zona A dalam periode pengamatan musim hujan dan zona
lainnya (zona B dan C) dalam periode pengamatan musim kemarau dan hujan didominasi oleh
pengaruh nutrien Dari perbandingan pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap dinamika
kelimpahan komunitas fitoplankton menunjukkan bahwa ortofosfat Iebih berpengaruh dalam
musim kemarau sebaIiknya nutrien jenis N di musim hujan
DAFTAR PUSTAKA
Bapedalda Kab Maros 2003 Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (NKLD) Buku I PT Multi Area Conindo Maros
Cebrian J 2002 Variability and control of carbon consumption export and accumulation in marine communities LimnolOceanogr 47(1)11-22
Cloern JE 2001 Our Evolving Conceptual Model of the Coastal Eutrophication Problem Review Mar Ecol Prog Ser VoI210223-253
Jassby AD and JE CIoem 2000 Organic matter sources and rehabilitation of the Sacramento - San Joaquin Delta (California USA) Aquat Conserv Mar Freshw Ecosyst 10 323-352
Hood RR MR Abbott and A Huyer 1991 Phytoplankton and Photosynthetic Light Response in the Coastal Transition Zone off Nothern California in June 1987 Journal oGeophysical Research Vol 96 No C8 14769-14780
Lagus A Suomela J Wethoff G Heikkila K Helminen H and Sipura J 2003 Species-Specific Differences in Phytoplankton Responses to Nand P Enrichment and the NP ratio in the Archipelago Sea Northern Baltic Sea Journal 0Plankton Research 26 (7) 779-798
Savenkoff e AF Vezina TT Packard N Silverberg Je Therriault W Chen e Berube A Mucci B Klein F Mesple JE Tremblay L Legendre J Wesson and RG Ingram 1996 Distributions of oxygen carbon and espiratory activity in the deep layer of the Gulf of St Lawrence and their implications for the carbon cycle Can J Fish AqUlt Sci 53 2451-2465
Valiela I 1984 Marine ecologycal processes Springer-Verlag New York
Rahmadi Tambaru 80
- 1
- 2
-
Toram~ Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~-~ ~Y~~ltI5~~-II(~-gtw ~1IJ2T2iF4-JII44--~pound~~JIjIp4r~Fw~~Z~~I(II~I41~~P-4--~44I1~zl ---i-~ --r~fT6~
DINAMIKA KELIMPAHAN KOMUNITAS FITOPLANKTON DALAM HUBUNGANNYA DENGAN VARIABILITAS INTENSITAS CAHAYA
DAN NUTRIEN DI PERAIRAN PESISIR MAROS
The Dynamic of Phytoplankton Community Abundances in relation to Variability of Light Intensity and Nutrient in Coastal Waters of Maros
Rahmadi Tambaru lJ Enan M AdiwilagrlJ lsmudi Muchsin3J dan Aria DamaJ
I) Fakultas llmu Kelautan dan Perikanan UNHAS Makassar
234) Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan IPB Bogor
Diterima 20 Januari 2008 Disetujui 21 Februari 2008
ABSTRACT
Coastal waters receive a lot of organic and inorganic substances which lead to variability of
light intensity and nutrient influence the dynamics of phytoplankton community in the waters The
objectives of this research are to analyze and determine the variable most having an effect on
between light intensity and nutrient in its relation to the abundances of phytoplankton community by
spatial and temporal The results of this research are expected to give the solution input and
ecological consideration in utilization of coastal waters Level of light intensity is not significant
(pgt005) pursuant to spatial and temporal on the contrary with distribution of orthophosphate nitrate
and silicate is exactly very significant (pltOO I) Then ammonia nitrite and the abundances of
phytoplankton community is very significant (plt00 I) only at distribution to temporal The result
analyses of the relation between the abundances of phytoplankton community by various variable of
pursuant to spatial and temporal in the reality to dynamics of phytoplankton own relation with the
light intensity only at zone A in observation period of dry season The dynamics of phytoplankton at
zone A in observation period of rains season and other zone (zone B and C) in observation period of
dry and the rains season are influenced by nutrient
Key words coastal water light intensity nutrient phytoplankton spatial temporal
PENDAHULUAN
Perairan pesisir merupakan wilayah perairan yang banyak menerima beban masukan
bahan organik maupun inorganik Oassby and Ooem 2000) Bahan ini berasal dari berbagai sumber
seperti kegiatan pertambakan dan pertanian yang selanjutnya memasuki perairan melalui aliran
sungai dan runoff dari daratan Selain menambah konsentrasi nutrien jenis nitrogen fosfor dan
silikat (Cloem 2001 dan Lagus et al 2003) beban itu juga mempengaruhi intensitas cahaya dalam
perairan (Hood et al 1991)
Salah satu perairan yang menerima beban masukan terus menerus adalah perairan pesisir
Kabupaten Maros Perairan ini banyak menerima beban nutrien akibat aktivitas masyarakat yang
berlangsung cukup tinggi di daratan (Bapedalda Kab Maros 2003) Hal ini terjadi sebab
Kabupaten Maros diketahui merupakan salah satu kabupaten sentra perikanan dan pertanian di
Sulawesi Selatan
1) Contact Person Ir Rahmadi Tambaru MSi Fakultas llmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin J1 P Kemerdekaan Krn 10 Kampus Unhas TamaJanrea Makassar Telp (0411) 587000
Jurnal Ilmu Kelautan dan Perlkanan Universitas Hasanuddin 72
Toram~ Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~~~middotr~JI~agt~ii1IIX~7-~-7~iyeniJ~Wt~ampii ~~~K1~~rampII-I6ttr~w~CJliLI 3vrI7YI4~~rG6G8JII~fIIw-IIAl
Fitoplankton akan memberikan respon sehubungan dengan beban masukan ke dalam
perairan pesisir Dinamika perturnbuhan organisme ini akan terjadi bergantung pada disbibusi
intensitas cahaya dan nutrien secara spasial dan temporal Untuk maksud tersebut maka
dilaksanakan penelitian rnenyangkut dinamika kelimpahan komunitas fitoplankton dalam
hubungannya dengan variabilitas intensitas cahaya dan nubien Hasil penelitian ini
memberikan kejelasan tentang variabel paling dominan antara intensitas cahaya dan nutrien
mempengaruhi aktivitas fitoplankton Peranan paling dominan di antara keduanya sampai saat ini
belum terjawab secara tuntas untuk perairan tropis khususnya perairan Indonesia
Tujuan penelitian adalah menentukan variabel paling berpengaruh antara intensitas cahaya
dan nutrien dalam hubungannya dengan kelimpahan komunitas fitoplankton secara spasial
maupun temporal Hasil penelitian ini diharapkan memberikan solusi dan bahan masukan serta
pertimbangan ekologis dalam pemanfaatan wilayah pesisir
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di perairan Pesisir Maros yang dipengaruhi oleh Sungai Maros
Pemilihan lokasi penelitian ditetapkan dengan mempertimbangkan kondisi perairan secara
ekologi Kegiatan dilakukan dari bulan Juni 2005 sampai April 2006 (periode pengamatan bulan
Juni Agustus Oktober mewakili musirn kemarau dan Desember 2005 serta Februari dan April
2006 mewakili musirn hujan) pada tiga zona A B dan C Tiap zona ditempatkan 3 stasiun
penelitian (Gambar 1) Untuk mendapatkan data penunjang maka dilakukan penelitian di mulut
Sungai Maros (53) Variabel yang diukur adalah ketersediaan nutrien N P dan Si intensitas cahaya
matahari serta kelimpahan komunitas fitoplankton Dalam pengukuran variabel dilakukan
pengambilan sampel air untuk selanjutnya dianalisis di laboratorium Khusus intensitas cahaya
pengukuran dilakukan langsung di lapangan (in situ) i I ~ ~ 11 ) n I t o 0
l mA LOtCASI PeH~ P1AAIRAN PSlSlR MAROSC3- _r
bull 83
A3 1 0 500 1000 ~ --9
t
-~ Io~~ sC2 Ii 11011 middott I -t B2 A2
1
S 3 ~ ~ I ~ i bull I e t~r~
o - shyv ~
N __ =-~~ c_~ ~ bull SfI~~alAn
~JoY11f (ioJ P~ z l(onturl(edatli_~~-~ N
J C l D
CJ 1_A1C1 B1 1_ ftetml l T-blfc010~1
~ ~
I I ltmiddotI~ 119 7 _ I I )V ____~ __________________illaquot~~=_ Gambar 1 Peta lokasi penelitian perairan Pesisir Maros
Analisis data meliputi anova dua arah untuk mengetahui distribusi intensitas cahaya dan
nutrien Genis N dan P serta Si) serta kelimpahan komunitas fitoplankton berdasarkan zona (spasial)
dan periode pengamatan (temporal) Uji lanjut dengan Tukey dilakukan jika distribusi berbeda
nyata Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengkaji hubungan kelimpahan
komunitas fitoplankton dengan ketersediaan intensitas cahaya dan nubien jenis N dan P serta Si
pada setiap zona dan periode pengamatan
T~KIKIHrvI-IbI-r(JTKJImiddotIAI~tIiort~Jr~~_Y--Y- 8-rI~~Ir7~rw1IA~AI4Iw-III7JTJfYM
Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 73
Toran Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 J~z--9~c~h-middot_ I~~_ ~~-$I7IJThP~~~IZgCx~~middot4~iqJttF~~-9+amp14J-~~97~~gt-middot~t~7ampp ~l1l1fl7middot-yeni ~Xiil1i4IIir--~
HASIL DAN PEMBAHASAN
Variabilitas Intensitas Cahaya Berdasarkan Spasial dan Temporal
Secara spasial zona sungai (S3) memiliki nilai intensitas cahaya berkisar 42000-54000 lux
dengan nilai rata-rata tahunan sekitar 49000 lux Dalam zona laut nilai yang tercatat di zona A
berkisar 48000-70000 lux dengan rata-rata tahunan sekitar 59522 lux sementara itu pada zona B dan
C adalah 2700-83000 lux dan 7200-85000 lux dengan rata-rata tahunan sekitar 65322 dan 68822 lux
berturut-turut Secara temporal intensitas cahaya dalam periode pengamatan musim kemarau
secara umum lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode pengamatan musim hujan (Gambar 2)
Distribusi intensitas cahaya cenderung seragam pada setiap zona dan periode pengamatan ltu
dibuktikan dari analisis varians yang adak berbeda nyata (pgt005) berdasarkan spasial dan
temporal Dari pengamatan lapangan cahaya matahari masih dapat berpenetrasi cukup kuat ke
kolom perairan pada berbagai zona baik dalam periode pengamatan musim kemarau maupun
musim hujan
Ii -~-=- ~ i 60000 - Hl--onf~ttl Ii 50000 I i ~ 40000 I I I 30000 1f1J1LLOuULlJIul-JlIALALJaJLAJuuaubJLLauILlUIIllIuulJlU I I A 1 A 2 A 3 B1 ~I~ C1 C2 C3 S 3 I t~-J~~~--- - middot - 05 0 ~~----~-06J05 -A-9S--0-~ 0 Ok-----Des-05- 06 0
Gambar 2 Nilai intensitas cahaya pada masing-masing zona dan stasiun serta periode pengamatan
Variabilitas Nutrien Berdasarkan Spasial dan Temporal
Ortofosfat
Distribusi ortofosfat menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (pltOOl) berdasarkan zona
dan periode pengamatan Pada zona sungai (S3) ortofosfat memiliki distribusi yang sangat berbeda
dengan zona laut namun antar zona laut memiliki distribusi yang seragam Dari uji Tukey
ortofosfat memiliki konsentrasi tertinggi pada zona sungai (S3) berkisar 0682-1786 mgl dengan
nilai rata-rata tahunan sebesar 1311 mgI Periode bulan Juni 2005 di musim kemarau memiliki
konsentrasi ortofosfat terendah sementara itu periode bulan Desember 2005 di musim hujan
adalah tertinggi (Gambar 4)
20
Eg 15
~ 10
E ~ 05 o
Gambar 4 Konsentrasi ortofosfat setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan
Rahmadi Tambaru 74
Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 IJIrI JrWHlII~-lW4ldItIF-INIA~4II~__44I(Ifrrh41IWhiPWKI1It6-I7rW4lIII-~~~IYI7IflYlhV~JIf1~fr~~~
Amoniak Nitrit dan Nitrat
Hasil analisis varians berdasarkan zona menunjukkan bahwa distribusi amoniak dan nitrit
tidak berbeda nyata (pgtOOS) untuk nitrat justru sebaliknya (pltOOl) Distribusi nitrat sangat
berbeda antara zona sungai (53) dan zona laut tetapi antara zona laut cenderung homogen
Konsentrasi nitrat tertinggi tercatat dalam zona sungai (53) berkisar 0361-0856 mgl dengan ratashy
rata tahunan sekitar 0601 mgl berdasarkan uji Tukey (Gambar 5)
007 =====================~ ~~ ~=---- j_ 006 ----n-------fk-shy - - ---------j
~0 05 gO04-2 003
i ~ 002
E 0015 I bull co g 0010 t
~ ralllltIlOlIIBlJ A 1 A 2 A 3 B1 82 B3 C1 C2 C3 83
lt OO~ jiilllljltnJlltWl~lltWl~ A 1 A 2 A 3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 8 3 I~ _ ~Iu______ _____-J ZonalStaslunn ~
Is mi-05 bull Ags-05 0 Okt-D5 I] Des~_ bull Fegt-06 III A~~ III Junl-OS bull Ags-OS I] Old-OS I] Des-05 bull Feb--06 I] Apr-OS I
OO-r= ~ 1_ 080
1 ~080 ~ 1 J
A 1 A2 A3 Bl 82 83 Cl C2 C3 S 3 IiI--------- -shy ZonaJSta8i~_ _____ ___~
III Jlflt-(i5 bull Ags--05 I] Okt--05 I] Des-OS bull FeIgt-06 I] Apr--06
Gambar S Konsentrasi amoniak (kiri atas) dan nitrit (kanan atas) serta nitrat (bawah) pada setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan
Distribusi ketiga nutrien jenis N juga sangat berbeda nyata antar periode pengamatan
(plt001) Dari uji Tukey konsentrasi ketiga jenis nutrien dalam periode pengamatan musim
kemarau menunjukkan nilai yang lebih rendah jika dibandingkan periode pengamatan musim
hujan Konsentrasi amoniak dan nitrat terendah tercatat pada periode bulan Agustus 2005 dan
nitrit di bulan Oktober 2005 Sebaliknya amoniak memiliki konsentrasi tertinggi dalam periode
bulan Desember 2005 kemudian nitrit dan nitrat pada periode bulan Februari 2006
Silikat
Pada Gambar 6 memperlihatkan distribusi silikat secara spasial dan temporal Berdasarkan
hasil analisis varians distribusi nutrien ini adalah sangat berbeda nyata antar zona dan periode
pengamatan (plt001) Konsentrasi silikat dalam zona sungai (53) sangat berbeda dengan zona laut
sementara itu dalam zona laut dianggap sarna Dari uji Tukey zona sungai (53) memiliki
konsentrasi lebih tinggi jika dibandingkan dengan zona laut Konsentrasi silikat di zona sungai (53)
berkisar 000655-001669 mgl dan rata-rata tahunan sebesar 000968 mgl Kemudian konsentrasi
silikat dalam periode pengamatan musim kemarau menunjukan nilai yang lebih rendah jika
dibandingkan dengan periode pengamatan musim hujan Silikat memiliki konsentrasi terendah
pada bulan Juni 2005 dalam periode pengamatan musim kemarau dan tertinggi pada bulan
Desember 2005 dalam periode pengamatan musim hujan
I i 040
z 020
O OO~
7116417111111(11111171141111111IIIIIIIII1I7~ArI6T~IyenII11I)JAAK4IIXlr
Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 75
Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 riIIII1iYIw~III$~- GXJYII16(JIX~W~_ 4J_IiZf _ ~ ~6~Y -~I6J4T~~4Jt7Ij SlwG4~r~tI7t1~l ~d~~ljjpiI72Y-~iifafrlAmiddotI-r
~ 0020 -~- -_--- - ~- ---- -------~----shy ~
A1 Ai A3 B1 62 B3 C1 C2C3 S31_ ==~I=un ___~_ _Zo=n=~ ~ ~ jJni-05 bull Ags-05 004lt-05 0 Des-05 bull Feb-06 Il Apr-06
Gambar 6 Konsentrasi silikat setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan
Kelimpahan Komunitas Fitoplankton
Kelimpahan komunitas fitoplankton tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata (pgt005)
berdasarkan zona_ Hal ini menunjukkan bahwa kelimpahan komunitas fitoplankton dianggap
sarna di semua zona penelitian_ Dari analisis varians berdasarkan periode pengamatan kelimpahan
komunitas fitoplankton justru berbeda sangat nyata (pltOOl) Kelimpahan terendah didapatkan
pada bulan Juni 2005 dalam periode pengamatan musim kemarau dan tertinggi pada bulan
Februari 2006 dalam periode pengamatan musim hujan (Gam bar 7)
IJ Bacillariophplae
oCyanophpl~e
Gambar 7 Rata-rata kelimpahan fitoplankton setiap zona dan stasiun (kiri) dan rata-rata kelimpahan fitoplankton setiap periode pengamatan (kanan)
Hubungan Kelimpahan Komunitas Fitoplankton Dengan Konsentrasi
Nutrien Jenis N P Si Dan Intensitas Cahaya
Hasil uji regresi berganda pada zona A dan C menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi
nutrien jenis N P Si serta intensitas cahaya terhadap kelimpahan komunitas fitoplankton adalah
nyata (plt005) dan sangat nyata (pltOOl) dalam periode pangamatan musim kemarau dan hujan
berturut-turut sementara itu di zona B adalah sangat nyata (pltOOl) dalam kedua periode ini Dari
hasil verifikasi variabel di zona A temyata hanya intensitas cahaya (p == 0008) dan amoniak (p ==
0024) memberikan pengaruh terhadap kelimpahan organisme ini dalam periode pengamatan
musim kemarau dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 864 serta nitrit (p = 0000) dalam
periode pengamatan musim hujan (r2 == 848 ) Kemudian di zona C hanya ortofosfat (p = 0030)
dan nitrat (p = 0023) dengan r2 masing-masing adalah 313 dan 538 pada periode pengamatan
musim kemarau dan musim hujan sementara itu di zona B hanya ortofosfat p = 0030) dan
amoniak (p = 0032) pada periode pengamatan musim kemarau dan ortofosfat (p = 0008) serta
nitrat (p = 0044) dalam periode pengamatan musim hujan (Tabel1)
Rahmadi Tambaru 76
Toram~ Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 1-y4~fi4~4rJT-I~~Yl4I~IlMilJI4UiIIf-~fi1~~~JIlIIiy~~IljJr~ - 7-~J~tT~ ~tIf~ITI~I~ ~~~~41r _ a~~2middotK~w~
Tabel 1 Hasil regresi hubungan kelimpahan komunitas fitoplankton dengan konsentrasi nutrien jenis N P Si dan intesitas cahaya
MusimZona Model Regresi Sig Mod r2 Varia bel
Dominan Sig
Varia bel Musim Kemarau
A Y = -218806 + 0438 Xl
+ 1380668 X2 0013 864
1 Cahaya Amoniak
0008 0024
B Y = 1431024 + 3857532 Xl
+ 51043160 X2 0002 572
Ortofosfat Amoniak
0030 0032
C Y = 4526446 + 6448386 X 0032 313 Ortofosfat 0030 MusimHujan
A Y = -2147222 + 1459115 X 0000 848 Nitrit 0000
B Y = 13927463 - 8978439 Xl
+ 148795 X2 0005 506
Ortofosfat Nitrat
0008 0044
C -shy
Y = 7007423 + 9856128 X 0001 -----shy
538 -------shy --
Nitrat -- shy --------shy---shy
0023 ---
Pada zona A dalam periode pengamatan musim kemarau masing-masing jenis nutrien
cenderung memiliki konsentrasi yang rendah Hal ini terjadi sebab tidak ada penambahan
konsentrasi yang cukup berarti akibat beban nutrien dari sungai mengalami penurunan (curah
hujan yang rendah Tabel 2) Dalam kasus yang lain konsentrasi nutrien mungkin saja mengalami
perubahan namun fluktuasi perubahan itu dianggap sama dari waktu ke waktu Oleh sebab itu
pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap perubahan kelimpahan komunitas fitoplankton
cenderung konstan
Intensitas cahaya tentunya akan banyak tersedia dalam kolom perairan pada zona A di
periode pengamatan musim kemarau Hal ini terjadi karena partikel tersuspensi maupun terlarut
yang dapat menghalangi cahaya berpenetrasi ke kolom perairan diduga kuat mengalami
penurunan Ketersediaan intensitas cahaya dengan kondisi seperti itu sudah tentu sangat
menunjang aktivitas fitoplankton Intensitas cahaya menjadi lebih berpengaruh dan mempunyai
hubungan yang lebih kuat dengan kelimpahan fitoplankton serta menjadi variabel paling dominan
jika dibandingkan dengan nutrien
Tabel 2 Data Curah Hujan Selama Penelitian
Periode Pengamatan (bInthn)
Juni 2005 Juli 2005 Agustus 2005 September 2005 Oktober 2005 November 2005 Desember 2005 Januari 2006 Februari2006 Maret 2006 April 2006
Curah Hujan (mm)
18 32 1 0
269 195 551 686 588 452 320
Musim
Kemarau Kemarau Kemarau Kemarau
Kemarau-Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan
Sumber Stasiun Klimatologi Kelas 1 Panakkukang Maras (2006)
Dalam kasus amoniak yang juga memegang peranan penting dalam mempengaruhi
kelimpahan komunitas fitoplankton di zona A dalam periode pengamatan musim kemarau
menjadikan variabel ini menarik untuk dicermati Jika dihubungkan dengan pengaliran beban
nutrien yang mengalami penurunan di musim ini maka konsentrasi amoniak juga akan mengalami
pengurangan Kondisi seperti ini menyebabkan pengaruh variabel itu terhadap kelimpahan
III7J1II~161IW4IIIII1ITJImiddotImiddotI4fhlrI~KIAvIryenmiddotv8 IvlIJT~JJfrW~IKIIIIIAdI~IIrIJIIIIIIII
Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton n
Toram Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 rYIiI~II- _ 1NI~-~middot-y~-- z-oNj4~~amp~~)I~ 414IIIII~Ae-JfYur~r~JIYoZII4 ~~o-F~tiiV~gt7hW V7
komunitas fitoplankton dapat menjadi lemah sarna dengan jenis nutrien lainnya Kenyataannya
justru berkebalikan dengan yang diduga (Tabel 1) Alasan yang dapat diterangkan sehubungan
dengan pengaruh amoniak dapat ditelaah dari sumber nutrien itu sendiri
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dengan adanya pengurangan beban
nutrien dari sungai menyebabkan semua jenis nutrien mengalarni penurunan konsentrasi di zona A
dalam periode musim kemarau Kondisi ini dapat menciptakan situasi yang kurang
menguntungkan bagi fitoplankton dalam beraktivitas Namun aktivitas fitoplankton dapat tetap
berlanjut lebih disebabkan pemanfaatan nutrien yang diperoleh dari dalam perairan itu sendiri
(autoktonus) Jenis-jenis nutrien ini dihasilkan melalui proses dekomposisi organisme yang
mengalami kematian (Valiela 1984 Savenkoff et al 1996 dan Cebrian 2002)
Amoniak merupakan nutrien pertama yang dihasilkan melalui proses dekomposisi di atas
yang selanjutnya berubah manjadi nitrit kemudian nitrat Namun saat terjadi perubahan menjadi
amoniak jenis ini segera diserap oleh fitoplankton tanpa banyak kesempatan berubah menjadi
nitrit dan nitrat Penyerapan amoniak dengan segera ini sangat beralasan untuk memenuhi
kebutuhan nutrien Berdasarkan alasan itu amoniak menjadi variabel dominan mempengaruhi
kelimpahan fitoplanton setelah intensitas cahaya
Variabel yang paling berpengaruh di zona C dalam periode pengamatan musim kemarau
adalah ortofosfat Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi variabel ini mengalami fluktuasi yang
cukup besar sehingga memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap dinamika kelimpahan
komunitas fitoplankton Perubahan konsentrasi variabel ini disebabkan adanya suplai nutrien jenis
ini yang berasal dari bagian perairan laut lainnya
Konsentrasi ortofosfat lebih berfluktuasi dapat dijelaskan dengan mencermati kondisi
lapangan di mana penelitianini dilaksanakan Dari arah laut di mana zona C ditempatkan terdapat
gugusan pulau yang aktivitas masyarakatnya dapat memberikan suplai ortofosfat ke dalam
perairan Di sarnping itu di bagian selatan terdapat kota Makassar yang berpenduduk padat dan
secara pasti memberikan suplai ortofosfat ke dalam perairan Akibat adanya pengaruh arus pasang
konsentrasi ortofosfat yang ada di kedua kawasan perairanini dapat terbawa masuk ke dalam zona
C
Salah satu bukti lainnya terjadi pengaliran dari bagian perairan laut lainnya dapat dilihat
dari ortofosfat yang menjadi variabel dominan di zona B Menjadi pertanyaan mengapa tidak
menjadi variabel dominan di zona A sekiranya benar terjadi pengafuan beban dari bagian perairan
lainnya Hal ini tidak terjadi sebab pengaliran nutrien oleh arus pasang tidak terlalu berpengaruh
di zona A karena tertolak oleh arus berlawanan dari sungai Adanya arus tolak dari sungai
menjadikan amoniak menjadi variabel dominan kedua di zona B sebab terbawa dari zona A
Dalarn musim hujan terdapat kondisi yang sangat berbeda dengan musim kemarau Di
samping pengafuan beban dari sungai yang mengalami peningkatan di musim hujan turbulensi
juga sangat kuat terjadi menyebabkan nutrien-nutrien yang ada di dasar terangkat ke permukaan
perairan Berdasarkan berbagai kejadian itu konsentrasi nutrien hampir bahkan dipastikan
mencukupi kebutuhan fitoplankton dalarn musim ini
Seperti diketahui jika konsentrasi nutrien mencukupi maka komunitas fitoplankton akan
berlimpah sebaliknya dalam kondisi nutrien yang rendah akan berakibat pada rendahnya
kelimpahan komunitas fitoplankton dalam perairan (contoh kasus) Dalam peristiwa terjadinya
Rahmadi Tambaru 78
Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~~~4~~srrgtI71t~~I7-wS-tif7IltI~fY~AY~IJYIhiIfIIIiI~J1~~N7-P~fIIFaYI~JrlIYIA~i(l~3174dlrwa
perubahan konsentrasi nutrien secara gradual sebagai contoh kasus lainnya dapat pula
menyebabkan kelimpahan komunitas fitoplankton mengalami perubahan secara gradual pula
Perubahan secara gradual ini sangat mungkin terjadi pada nitrit yang menjadi variabel
paling berpengaruh di zona A dalam periode pengamatan musim hujan Nitrit sebagaimana
diketahui adalah hasil antara dari proses perubahan amoniak menjadi nitrat demikian pula
sebaliknya (proses nitrifikasi dan denitrifikasi) Didukung oleh konsentrasi oksigen yang
mencukupi (ciri perairan laut) proses perubahan ini akan terus berlangsung sebab kebutuhan
bakteri akan oksigen mencukupi dalam mengeksekusi nitrit menjadi nitrat Perubahan ini
menyebabkan konsentrasi nitrit cenderung bervariasi menuju ke konsentrasi yang rendah Dalam
penelitian ini konsentrasi nitrit berkisar 000312 - 001456 mgl yang pada kenyataannya memang
lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis nutrien lainnya
Berdasarkan konsentrasi nitrit yang mengalami perubahan secara gradual dan cenderung
memiliki konsentrasi yang rendah maka variabel ini lebih berpengaruh terhadap dinamika
kelimpahan komunitas fitoplankton jika dibandingkan dengan jenis nutrien lairmya Aktivitas
fitoplankton menjadi tidak optimal dengan konsentrasi nitrit seperti itu dalam zona A di musim
hujan Untuk jenis lairmya seperti arnoniak dan nitrat juga mengalami perubahan seperti nitrit
namun konsentrasinya dalam zona A tidak lebih rendah jika dibandingkan dengan nitrit
Keduanya dianggap masih tetap tersedia dan mencukupi sehingga pengaruhnya tidak sekuat
dengan nitrit Kondisi ini juga terjadi pada ortofosfat dan silikat
Selanjutnya di zona C dalam musim hujan variabel dominan mempengaruhi kelimpahan
komunitas fitoplankton adalah nitrat (fabel 3) Variabel ini memberikan penganili culmp kuat
sekitar 538 (R2) Untuk membahasnya dapat dihubungkan dengan pengaruh jenis ini terhadap
kelimpahan fitoplankton berdasarkan musim Dalam musim kemarau nitrat tidak berpengaruh
kuat sebab perubahan konsentrasinya kurang bervariasi dibandingkan dengan ortofosfat Narnun
pada saat terjadi suplai yang sangat tinggi dalarn musim hujan variabel ini menjadi berfluktuasi
dan berubah ke konsentrasi tinggi Hal ini menjadikannya sangat berpengaruh pada kelimpahan
fitoplankton (La gus et al 2003)
Fitoplankton tentunya sangat merespon dengan adanya penambahan konsentrasi nitrat
dalam zona C di musim hujan Hal ini terjadi sebab sebelumnya dalam musim kemarau jenis ini
dianggap kurang berdinamika bahkan konstan pengaruhnya terhadap pertumbuhannya Di
sarnping itu jenis ini dikenal sebagai variabel yang menjadi faktor pembatas perkembangan
fitoplankton dalam perairan laut Berdasarkan suplai seperti yang telah dijelaskan menyebabkan
jenis ini menjadi lebih memenuhi perkembangan fitopiankton
Salah satu bukti bahwa nib-at menjadi faktor pembatas dapat dilihat dari kelimpahan
fitoplankton dalarn zona C berdasarkan musim Oleh karena nitrat tidak tersedia cukup banyak
dalam periode pengamatan musim kemarau maka dalam musim ini dihasilkan kelimpahan yang
rendah Sebaliknya dalam periode pengamatan musim hujan di mana terjadi suplai yang besar
terhadap nitrat maka kelimpahan fitoplankton didapatkan tinggi (Gambar 7)
Amonik dan nitrit serta silikat juga mengalami hal yang sarna dengan nitrat Konsentrasi
ketiganya dalarn perairan dianggap mencukupi Namun karena konsentrasinya yang lebih rendah
dari nitrat menyebabkan pengaruhnya tidak sekuat dengan nitrat di zona C dalam musim hujan
Kemudian ortofosfat sebagai jenis yang juga sangat diperlukan oleh fitoplankton memiliki
rKJIKJJY~lIY1Ier6HJTIAHII614X1IyenII1AII4l7rl-yenI817yenIIl1JrAAYAfAJITIIAIIIII-I(IIIJTIIIVIII-JlIIi
Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 79
Torani Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 JY14III4I71hITihYI~__~4AtYI4JIjlI~~6I7171~JJ(Il71Af-iT~Ir7~~L41IIr-~-tJlTI4--~~w~g~4JFJZl~~(i~
pengaruh yang konstan dalam zona dan musim ini Di samping itu pengaruhnya tidak sekuat
dengan nitrat sebab fitoplankton mendekati bahkan jenuh dalam menyerap ortofosfat dalam
musim ini Kejenuhan fitoplankton dalam menyerap ortofosfat terjadi sebab konsentrasinya yang
sangat tinggi hal ini dapat dilihat dari kisaran konsentrasinya (0422-2150 mgl) yang melebihi
dari kisaran optimal pertumbuhan fitoplankton Kondisi sebaliknya terjadi di zona B Konsentrasi
ortofosfat di zona B (0538-1747 mgl) justru dalam batas pertumbuhan optimal fitoplankton (009shy
180 mgl) Hal ini menyebabkan ortofosfat dalam zona ini menjadi lebih berpengaruh jika
dibandingkan dengan nitrat
KESIMPULAN
Secara umum semua jenis nutrien memberikan pengaruh terhadap dinamika kelimpahan
komunitas fitoplankton Hal ini berarti bukan hanya nitrat dan ortofosfat yang menjadi penentu
utama berlangsungannya aktivitas fitoplankton dalam perairan laut lntensitas cahaya hanya
memberikan pengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton pada zona A dalam periode pengamatan
musim kemarau sebaliknya pada zona A dalam periode pengamatan musim hujan dan zona
lainnya (zona B dan C) dalam periode pengamatan musim kemarau dan hujan didominasi oleh
pengaruh nutrien Dari perbandingan pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap dinamika
kelimpahan komunitas fitoplankton menunjukkan bahwa ortofosfat Iebih berpengaruh dalam
musim kemarau sebaIiknya nutrien jenis N di musim hujan
DAFTAR PUSTAKA
Bapedalda Kab Maros 2003 Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (NKLD) Buku I PT Multi Area Conindo Maros
Cebrian J 2002 Variability and control of carbon consumption export and accumulation in marine communities LimnolOceanogr 47(1)11-22
Cloern JE 2001 Our Evolving Conceptual Model of the Coastal Eutrophication Problem Review Mar Ecol Prog Ser VoI210223-253
Jassby AD and JE CIoem 2000 Organic matter sources and rehabilitation of the Sacramento - San Joaquin Delta (California USA) Aquat Conserv Mar Freshw Ecosyst 10 323-352
Hood RR MR Abbott and A Huyer 1991 Phytoplankton and Photosynthetic Light Response in the Coastal Transition Zone off Nothern California in June 1987 Journal oGeophysical Research Vol 96 No C8 14769-14780
Lagus A Suomela J Wethoff G Heikkila K Helminen H and Sipura J 2003 Species-Specific Differences in Phytoplankton Responses to Nand P Enrichment and the NP ratio in the Archipelago Sea Northern Baltic Sea Journal 0Plankton Research 26 (7) 779-798
Savenkoff e AF Vezina TT Packard N Silverberg Je Therriault W Chen e Berube A Mucci B Klein F Mesple JE Tremblay L Legendre J Wesson and RG Ingram 1996 Distributions of oxygen carbon and espiratory activity in the deep layer of the Gulf of St Lawrence and their implications for the carbon cycle Can J Fish AqUlt Sci 53 2451-2465
Valiela I 1984 Marine ecologycal processes Springer-Verlag New York
Rahmadi Tambaru 80
- 1
- 2
-
Toram~ Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~~~middotr~JI~agt~ii1IIX~7-~-7~iyeniJ~Wt~ampii ~~~K1~~rampII-I6ttr~w~CJliLI 3vrI7YI4~~rG6G8JII~fIIw-IIAl
Fitoplankton akan memberikan respon sehubungan dengan beban masukan ke dalam
perairan pesisir Dinamika perturnbuhan organisme ini akan terjadi bergantung pada disbibusi
intensitas cahaya dan nutrien secara spasial dan temporal Untuk maksud tersebut maka
dilaksanakan penelitian rnenyangkut dinamika kelimpahan komunitas fitoplankton dalam
hubungannya dengan variabilitas intensitas cahaya dan nubien Hasil penelitian ini
memberikan kejelasan tentang variabel paling dominan antara intensitas cahaya dan nutrien
mempengaruhi aktivitas fitoplankton Peranan paling dominan di antara keduanya sampai saat ini
belum terjawab secara tuntas untuk perairan tropis khususnya perairan Indonesia
Tujuan penelitian adalah menentukan variabel paling berpengaruh antara intensitas cahaya
dan nutrien dalam hubungannya dengan kelimpahan komunitas fitoplankton secara spasial
maupun temporal Hasil penelitian ini diharapkan memberikan solusi dan bahan masukan serta
pertimbangan ekologis dalam pemanfaatan wilayah pesisir
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di perairan Pesisir Maros yang dipengaruhi oleh Sungai Maros
Pemilihan lokasi penelitian ditetapkan dengan mempertimbangkan kondisi perairan secara
ekologi Kegiatan dilakukan dari bulan Juni 2005 sampai April 2006 (periode pengamatan bulan
Juni Agustus Oktober mewakili musirn kemarau dan Desember 2005 serta Februari dan April
2006 mewakili musirn hujan) pada tiga zona A B dan C Tiap zona ditempatkan 3 stasiun
penelitian (Gambar 1) Untuk mendapatkan data penunjang maka dilakukan penelitian di mulut
Sungai Maros (53) Variabel yang diukur adalah ketersediaan nutrien N P dan Si intensitas cahaya
matahari serta kelimpahan komunitas fitoplankton Dalam pengukuran variabel dilakukan
pengambilan sampel air untuk selanjutnya dianalisis di laboratorium Khusus intensitas cahaya
pengukuran dilakukan langsung di lapangan (in situ) i I ~ ~ 11 ) n I t o 0
l mA LOtCASI PeH~ P1AAIRAN PSlSlR MAROSC3- _r
bull 83
A3 1 0 500 1000 ~ --9
t
-~ Io~~ sC2 Ii 11011 middott I -t B2 A2
1
S 3 ~ ~ I ~ i bull I e t~r~
o - shyv ~
N __ =-~~ c_~ ~ bull SfI~~alAn
~JoY11f (ioJ P~ z l(onturl(edatli_~~-~ N
J C l D
CJ 1_A1C1 B1 1_ ftetml l T-blfc010~1
~ ~
I I ltmiddotI~ 119 7 _ I I )V ____~ __________________illaquot~~=_ Gambar 1 Peta lokasi penelitian perairan Pesisir Maros
Analisis data meliputi anova dua arah untuk mengetahui distribusi intensitas cahaya dan
nutrien Genis N dan P serta Si) serta kelimpahan komunitas fitoplankton berdasarkan zona (spasial)
dan periode pengamatan (temporal) Uji lanjut dengan Tukey dilakukan jika distribusi berbeda
nyata Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengkaji hubungan kelimpahan
komunitas fitoplankton dengan ketersediaan intensitas cahaya dan nubien jenis N dan P serta Si
pada setiap zona dan periode pengamatan
T~KIKIHrvI-IbI-r(JTKJImiddotIAI~tIiort~Jr~~_Y--Y- 8-rI~~Ir7~rw1IA~AI4Iw-III7JTJfYM
Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 73
Toran Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 J~z--9~c~h-middot_ I~~_ ~~-$I7IJThP~~~IZgCx~~middot4~iqJttF~~-9+amp14J-~~97~~gt-middot~t~7ampp ~l1l1fl7middot-yeni ~Xiil1i4IIir--~
HASIL DAN PEMBAHASAN
Variabilitas Intensitas Cahaya Berdasarkan Spasial dan Temporal
Secara spasial zona sungai (S3) memiliki nilai intensitas cahaya berkisar 42000-54000 lux
dengan nilai rata-rata tahunan sekitar 49000 lux Dalam zona laut nilai yang tercatat di zona A
berkisar 48000-70000 lux dengan rata-rata tahunan sekitar 59522 lux sementara itu pada zona B dan
C adalah 2700-83000 lux dan 7200-85000 lux dengan rata-rata tahunan sekitar 65322 dan 68822 lux
berturut-turut Secara temporal intensitas cahaya dalam periode pengamatan musim kemarau
secara umum lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode pengamatan musim hujan (Gambar 2)
Distribusi intensitas cahaya cenderung seragam pada setiap zona dan periode pengamatan ltu
dibuktikan dari analisis varians yang adak berbeda nyata (pgt005) berdasarkan spasial dan
temporal Dari pengamatan lapangan cahaya matahari masih dapat berpenetrasi cukup kuat ke
kolom perairan pada berbagai zona baik dalam periode pengamatan musim kemarau maupun
musim hujan
Ii -~-=- ~ i 60000 - Hl--onf~ttl Ii 50000 I i ~ 40000 I I I 30000 1f1J1LLOuULlJIul-JlIALALJaJLAJuuaubJLLauILlUIIllIuulJlU I I A 1 A 2 A 3 B1 ~I~ C1 C2 C3 S 3 I t~-J~~~--- - middot - 05 0 ~~----~-06J05 -A-9S--0-~ 0 Ok-----Des-05- 06 0
Gambar 2 Nilai intensitas cahaya pada masing-masing zona dan stasiun serta periode pengamatan
Variabilitas Nutrien Berdasarkan Spasial dan Temporal
Ortofosfat
Distribusi ortofosfat menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (pltOOl) berdasarkan zona
dan periode pengamatan Pada zona sungai (S3) ortofosfat memiliki distribusi yang sangat berbeda
dengan zona laut namun antar zona laut memiliki distribusi yang seragam Dari uji Tukey
ortofosfat memiliki konsentrasi tertinggi pada zona sungai (S3) berkisar 0682-1786 mgl dengan
nilai rata-rata tahunan sebesar 1311 mgI Periode bulan Juni 2005 di musim kemarau memiliki
konsentrasi ortofosfat terendah sementara itu periode bulan Desember 2005 di musim hujan
adalah tertinggi (Gambar 4)
20
Eg 15
~ 10
E ~ 05 o
Gambar 4 Konsentrasi ortofosfat setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan
Rahmadi Tambaru 74
Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 IJIrI JrWHlII~-lW4ldItIF-INIA~4II~__44I(Ifrrh41IWhiPWKI1It6-I7rW4lIII-~~~IYI7IflYlhV~JIf1~fr~~~
Amoniak Nitrit dan Nitrat
Hasil analisis varians berdasarkan zona menunjukkan bahwa distribusi amoniak dan nitrit
tidak berbeda nyata (pgtOOS) untuk nitrat justru sebaliknya (pltOOl) Distribusi nitrat sangat
berbeda antara zona sungai (53) dan zona laut tetapi antara zona laut cenderung homogen
Konsentrasi nitrat tertinggi tercatat dalam zona sungai (53) berkisar 0361-0856 mgl dengan ratashy
rata tahunan sekitar 0601 mgl berdasarkan uji Tukey (Gambar 5)
007 =====================~ ~~ ~=---- j_ 006 ----n-------fk-shy - - ---------j
~0 05 gO04-2 003
i ~ 002
E 0015 I bull co g 0010 t
~ ralllltIlOlIIBlJ A 1 A 2 A 3 B1 82 B3 C1 C2 C3 83
lt OO~ jiilllljltnJlltWl~lltWl~ A 1 A 2 A 3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 8 3 I~ _ ~Iu______ _____-J ZonalStaslunn ~
Is mi-05 bull Ags-05 0 Okt-D5 I] Des~_ bull Fegt-06 III A~~ III Junl-OS bull Ags-OS I] Old-OS I] Des-05 bull Feb--06 I] Apr-OS I
OO-r= ~ 1_ 080
1 ~080 ~ 1 J
A 1 A2 A3 Bl 82 83 Cl C2 C3 S 3 IiI--------- -shy ZonaJSta8i~_ _____ ___~
III Jlflt-(i5 bull Ags--05 I] Okt--05 I] Des-OS bull FeIgt-06 I] Apr--06
Gambar S Konsentrasi amoniak (kiri atas) dan nitrit (kanan atas) serta nitrat (bawah) pada setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan
Distribusi ketiga nutrien jenis N juga sangat berbeda nyata antar periode pengamatan
(plt001) Dari uji Tukey konsentrasi ketiga jenis nutrien dalam periode pengamatan musim
kemarau menunjukkan nilai yang lebih rendah jika dibandingkan periode pengamatan musim
hujan Konsentrasi amoniak dan nitrat terendah tercatat pada periode bulan Agustus 2005 dan
nitrit di bulan Oktober 2005 Sebaliknya amoniak memiliki konsentrasi tertinggi dalam periode
bulan Desember 2005 kemudian nitrit dan nitrat pada periode bulan Februari 2006
Silikat
Pada Gambar 6 memperlihatkan distribusi silikat secara spasial dan temporal Berdasarkan
hasil analisis varians distribusi nutrien ini adalah sangat berbeda nyata antar zona dan periode
pengamatan (plt001) Konsentrasi silikat dalam zona sungai (53) sangat berbeda dengan zona laut
sementara itu dalam zona laut dianggap sarna Dari uji Tukey zona sungai (53) memiliki
konsentrasi lebih tinggi jika dibandingkan dengan zona laut Konsentrasi silikat di zona sungai (53)
berkisar 000655-001669 mgl dan rata-rata tahunan sebesar 000968 mgl Kemudian konsentrasi
silikat dalam periode pengamatan musim kemarau menunjukan nilai yang lebih rendah jika
dibandingkan dengan periode pengamatan musim hujan Silikat memiliki konsentrasi terendah
pada bulan Juni 2005 dalam periode pengamatan musim kemarau dan tertinggi pada bulan
Desember 2005 dalam periode pengamatan musim hujan
I i 040
z 020
O OO~
7116417111111(11111171141111111IIIIIIIII1I7~ArI6T~IyenII11I)JAAK4IIXlr
Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 75
Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 riIIII1iYIw~III$~- GXJYII16(JIX~W~_ 4J_IiZf _ ~ ~6~Y -~I6J4T~~4Jt7Ij SlwG4~r~tI7t1~l ~d~~ljjpiI72Y-~iifafrlAmiddotI-r
~ 0020 -~- -_--- - ~- ---- -------~----shy ~
A1 Ai A3 B1 62 B3 C1 C2C3 S31_ ==~I=un ___~_ _Zo=n=~ ~ ~ jJni-05 bull Ags-05 004lt-05 0 Des-05 bull Feb-06 Il Apr-06
Gambar 6 Konsentrasi silikat setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan
Kelimpahan Komunitas Fitoplankton
Kelimpahan komunitas fitoplankton tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata (pgt005)
berdasarkan zona_ Hal ini menunjukkan bahwa kelimpahan komunitas fitoplankton dianggap
sarna di semua zona penelitian_ Dari analisis varians berdasarkan periode pengamatan kelimpahan
komunitas fitoplankton justru berbeda sangat nyata (pltOOl) Kelimpahan terendah didapatkan
pada bulan Juni 2005 dalam periode pengamatan musim kemarau dan tertinggi pada bulan
Februari 2006 dalam periode pengamatan musim hujan (Gam bar 7)
IJ Bacillariophplae
oCyanophpl~e
Gambar 7 Rata-rata kelimpahan fitoplankton setiap zona dan stasiun (kiri) dan rata-rata kelimpahan fitoplankton setiap periode pengamatan (kanan)
Hubungan Kelimpahan Komunitas Fitoplankton Dengan Konsentrasi
Nutrien Jenis N P Si Dan Intensitas Cahaya
Hasil uji regresi berganda pada zona A dan C menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi
nutrien jenis N P Si serta intensitas cahaya terhadap kelimpahan komunitas fitoplankton adalah
nyata (plt005) dan sangat nyata (pltOOl) dalam periode pangamatan musim kemarau dan hujan
berturut-turut sementara itu di zona B adalah sangat nyata (pltOOl) dalam kedua periode ini Dari
hasil verifikasi variabel di zona A temyata hanya intensitas cahaya (p == 0008) dan amoniak (p ==
0024) memberikan pengaruh terhadap kelimpahan organisme ini dalam periode pengamatan
musim kemarau dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 864 serta nitrit (p = 0000) dalam
periode pengamatan musim hujan (r2 == 848 ) Kemudian di zona C hanya ortofosfat (p = 0030)
dan nitrat (p = 0023) dengan r2 masing-masing adalah 313 dan 538 pada periode pengamatan
musim kemarau dan musim hujan sementara itu di zona B hanya ortofosfat p = 0030) dan
amoniak (p = 0032) pada periode pengamatan musim kemarau dan ortofosfat (p = 0008) serta
nitrat (p = 0044) dalam periode pengamatan musim hujan (Tabel1)
Rahmadi Tambaru 76
Toram~ Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 1-y4~fi4~4rJT-I~~Yl4I~IlMilJI4UiIIf-~fi1~~~JIlIIiy~~IljJr~ - 7-~J~tT~ ~tIf~ITI~I~ ~~~~41r _ a~~2middotK~w~
Tabel 1 Hasil regresi hubungan kelimpahan komunitas fitoplankton dengan konsentrasi nutrien jenis N P Si dan intesitas cahaya
MusimZona Model Regresi Sig Mod r2 Varia bel
Dominan Sig
Varia bel Musim Kemarau
A Y = -218806 + 0438 Xl
+ 1380668 X2 0013 864
1 Cahaya Amoniak
0008 0024
B Y = 1431024 + 3857532 Xl
+ 51043160 X2 0002 572
Ortofosfat Amoniak
0030 0032
C Y = 4526446 + 6448386 X 0032 313 Ortofosfat 0030 MusimHujan
A Y = -2147222 + 1459115 X 0000 848 Nitrit 0000
B Y = 13927463 - 8978439 Xl
+ 148795 X2 0005 506
Ortofosfat Nitrat
0008 0044
C -shy
Y = 7007423 + 9856128 X 0001 -----shy
538 -------shy --
Nitrat -- shy --------shy---shy
0023 ---
Pada zona A dalam periode pengamatan musim kemarau masing-masing jenis nutrien
cenderung memiliki konsentrasi yang rendah Hal ini terjadi sebab tidak ada penambahan
konsentrasi yang cukup berarti akibat beban nutrien dari sungai mengalami penurunan (curah
hujan yang rendah Tabel 2) Dalam kasus yang lain konsentrasi nutrien mungkin saja mengalami
perubahan namun fluktuasi perubahan itu dianggap sama dari waktu ke waktu Oleh sebab itu
pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap perubahan kelimpahan komunitas fitoplankton
cenderung konstan
Intensitas cahaya tentunya akan banyak tersedia dalam kolom perairan pada zona A di
periode pengamatan musim kemarau Hal ini terjadi karena partikel tersuspensi maupun terlarut
yang dapat menghalangi cahaya berpenetrasi ke kolom perairan diduga kuat mengalami
penurunan Ketersediaan intensitas cahaya dengan kondisi seperti itu sudah tentu sangat
menunjang aktivitas fitoplankton Intensitas cahaya menjadi lebih berpengaruh dan mempunyai
hubungan yang lebih kuat dengan kelimpahan fitoplankton serta menjadi variabel paling dominan
jika dibandingkan dengan nutrien
Tabel 2 Data Curah Hujan Selama Penelitian
Periode Pengamatan (bInthn)
Juni 2005 Juli 2005 Agustus 2005 September 2005 Oktober 2005 November 2005 Desember 2005 Januari 2006 Februari2006 Maret 2006 April 2006
Curah Hujan (mm)
18 32 1 0
269 195 551 686 588 452 320
Musim
Kemarau Kemarau Kemarau Kemarau
Kemarau-Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan
Sumber Stasiun Klimatologi Kelas 1 Panakkukang Maras (2006)
Dalam kasus amoniak yang juga memegang peranan penting dalam mempengaruhi
kelimpahan komunitas fitoplankton di zona A dalam periode pengamatan musim kemarau
menjadikan variabel ini menarik untuk dicermati Jika dihubungkan dengan pengaliran beban
nutrien yang mengalami penurunan di musim ini maka konsentrasi amoniak juga akan mengalami
pengurangan Kondisi seperti ini menyebabkan pengaruh variabel itu terhadap kelimpahan
III7J1II~161IW4IIIII1ITJImiddotImiddotI4fhlrI~KIAvIryenmiddotv8 IvlIJT~JJfrW~IKIIIIIAdI~IIrIJIIIIIIII
Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton n
Toram Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 rYIiI~II- _ 1NI~-~middot-y~-- z-oNj4~~amp~~)I~ 414IIIII~Ae-JfYur~r~JIYoZII4 ~~o-F~tiiV~gt7hW V7
komunitas fitoplankton dapat menjadi lemah sarna dengan jenis nutrien lainnya Kenyataannya
justru berkebalikan dengan yang diduga (Tabel 1) Alasan yang dapat diterangkan sehubungan
dengan pengaruh amoniak dapat ditelaah dari sumber nutrien itu sendiri
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dengan adanya pengurangan beban
nutrien dari sungai menyebabkan semua jenis nutrien mengalarni penurunan konsentrasi di zona A
dalam periode musim kemarau Kondisi ini dapat menciptakan situasi yang kurang
menguntungkan bagi fitoplankton dalam beraktivitas Namun aktivitas fitoplankton dapat tetap
berlanjut lebih disebabkan pemanfaatan nutrien yang diperoleh dari dalam perairan itu sendiri
(autoktonus) Jenis-jenis nutrien ini dihasilkan melalui proses dekomposisi organisme yang
mengalami kematian (Valiela 1984 Savenkoff et al 1996 dan Cebrian 2002)
Amoniak merupakan nutrien pertama yang dihasilkan melalui proses dekomposisi di atas
yang selanjutnya berubah manjadi nitrit kemudian nitrat Namun saat terjadi perubahan menjadi
amoniak jenis ini segera diserap oleh fitoplankton tanpa banyak kesempatan berubah menjadi
nitrit dan nitrat Penyerapan amoniak dengan segera ini sangat beralasan untuk memenuhi
kebutuhan nutrien Berdasarkan alasan itu amoniak menjadi variabel dominan mempengaruhi
kelimpahan fitoplanton setelah intensitas cahaya
Variabel yang paling berpengaruh di zona C dalam periode pengamatan musim kemarau
adalah ortofosfat Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi variabel ini mengalami fluktuasi yang
cukup besar sehingga memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap dinamika kelimpahan
komunitas fitoplankton Perubahan konsentrasi variabel ini disebabkan adanya suplai nutrien jenis
ini yang berasal dari bagian perairan laut lainnya
Konsentrasi ortofosfat lebih berfluktuasi dapat dijelaskan dengan mencermati kondisi
lapangan di mana penelitianini dilaksanakan Dari arah laut di mana zona C ditempatkan terdapat
gugusan pulau yang aktivitas masyarakatnya dapat memberikan suplai ortofosfat ke dalam
perairan Di sarnping itu di bagian selatan terdapat kota Makassar yang berpenduduk padat dan
secara pasti memberikan suplai ortofosfat ke dalam perairan Akibat adanya pengaruh arus pasang
konsentrasi ortofosfat yang ada di kedua kawasan perairanini dapat terbawa masuk ke dalam zona
C
Salah satu bukti lainnya terjadi pengaliran dari bagian perairan laut lainnya dapat dilihat
dari ortofosfat yang menjadi variabel dominan di zona B Menjadi pertanyaan mengapa tidak
menjadi variabel dominan di zona A sekiranya benar terjadi pengafuan beban dari bagian perairan
lainnya Hal ini tidak terjadi sebab pengaliran nutrien oleh arus pasang tidak terlalu berpengaruh
di zona A karena tertolak oleh arus berlawanan dari sungai Adanya arus tolak dari sungai
menjadikan amoniak menjadi variabel dominan kedua di zona B sebab terbawa dari zona A
Dalarn musim hujan terdapat kondisi yang sangat berbeda dengan musim kemarau Di
samping pengafuan beban dari sungai yang mengalami peningkatan di musim hujan turbulensi
juga sangat kuat terjadi menyebabkan nutrien-nutrien yang ada di dasar terangkat ke permukaan
perairan Berdasarkan berbagai kejadian itu konsentrasi nutrien hampir bahkan dipastikan
mencukupi kebutuhan fitoplankton dalarn musim ini
Seperti diketahui jika konsentrasi nutrien mencukupi maka komunitas fitoplankton akan
berlimpah sebaliknya dalam kondisi nutrien yang rendah akan berakibat pada rendahnya
kelimpahan komunitas fitoplankton dalam perairan (contoh kasus) Dalam peristiwa terjadinya
Rahmadi Tambaru 78
Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~~~4~~srrgtI71t~~I7-wS-tif7IltI~fY~AY~IJYIhiIfIIIiI~J1~~N7-P~fIIFaYI~JrlIYIA~i(l~3174dlrwa
perubahan konsentrasi nutrien secara gradual sebagai contoh kasus lainnya dapat pula
menyebabkan kelimpahan komunitas fitoplankton mengalami perubahan secara gradual pula
Perubahan secara gradual ini sangat mungkin terjadi pada nitrit yang menjadi variabel
paling berpengaruh di zona A dalam periode pengamatan musim hujan Nitrit sebagaimana
diketahui adalah hasil antara dari proses perubahan amoniak menjadi nitrat demikian pula
sebaliknya (proses nitrifikasi dan denitrifikasi) Didukung oleh konsentrasi oksigen yang
mencukupi (ciri perairan laut) proses perubahan ini akan terus berlangsung sebab kebutuhan
bakteri akan oksigen mencukupi dalam mengeksekusi nitrit menjadi nitrat Perubahan ini
menyebabkan konsentrasi nitrit cenderung bervariasi menuju ke konsentrasi yang rendah Dalam
penelitian ini konsentrasi nitrit berkisar 000312 - 001456 mgl yang pada kenyataannya memang
lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis nutrien lainnya
Berdasarkan konsentrasi nitrit yang mengalami perubahan secara gradual dan cenderung
memiliki konsentrasi yang rendah maka variabel ini lebih berpengaruh terhadap dinamika
kelimpahan komunitas fitoplankton jika dibandingkan dengan jenis nutrien lairmya Aktivitas
fitoplankton menjadi tidak optimal dengan konsentrasi nitrit seperti itu dalam zona A di musim
hujan Untuk jenis lairmya seperti arnoniak dan nitrat juga mengalami perubahan seperti nitrit
namun konsentrasinya dalam zona A tidak lebih rendah jika dibandingkan dengan nitrit
Keduanya dianggap masih tetap tersedia dan mencukupi sehingga pengaruhnya tidak sekuat
dengan nitrit Kondisi ini juga terjadi pada ortofosfat dan silikat
Selanjutnya di zona C dalam musim hujan variabel dominan mempengaruhi kelimpahan
komunitas fitoplankton adalah nitrat (fabel 3) Variabel ini memberikan penganili culmp kuat
sekitar 538 (R2) Untuk membahasnya dapat dihubungkan dengan pengaruh jenis ini terhadap
kelimpahan fitoplankton berdasarkan musim Dalam musim kemarau nitrat tidak berpengaruh
kuat sebab perubahan konsentrasinya kurang bervariasi dibandingkan dengan ortofosfat Narnun
pada saat terjadi suplai yang sangat tinggi dalarn musim hujan variabel ini menjadi berfluktuasi
dan berubah ke konsentrasi tinggi Hal ini menjadikannya sangat berpengaruh pada kelimpahan
fitoplankton (La gus et al 2003)
Fitoplankton tentunya sangat merespon dengan adanya penambahan konsentrasi nitrat
dalam zona C di musim hujan Hal ini terjadi sebab sebelumnya dalam musim kemarau jenis ini
dianggap kurang berdinamika bahkan konstan pengaruhnya terhadap pertumbuhannya Di
sarnping itu jenis ini dikenal sebagai variabel yang menjadi faktor pembatas perkembangan
fitoplankton dalam perairan laut Berdasarkan suplai seperti yang telah dijelaskan menyebabkan
jenis ini menjadi lebih memenuhi perkembangan fitopiankton
Salah satu bukti bahwa nib-at menjadi faktor pembatas dapat dilihat dari kelimpahan
fitoplankton dalarn zona C berdasarkan musim Oleh karena nitrat tidak tersedia cukup banyak
dalam periode pengamatan musim kemarau maka dalam musim ini dihasilkan kelimpahan yang
rendah Sebaliknya dalam periode pengamatan musim hujan di mana terjadi suplai yang besar
terhadap nitrat maka kelimpahan fitoplankton didapatkan tinggi (Gambar 7)
Amonik dan nitrit serta silikat juga mengalami hal yang sarna dengan nitrat Konsentrasi
ketiganya dalarn perairan dianggap mencukupi Namun karena konsentrasinya yang lebih rendah
dari nitrat menyebabkan pengaruhnya tidak sekuat dengan nitrat di zona C dalam musim hujan
Kemudian ortofosfat sebagai jenis yang juga sangat diperlukan oleh fitoplankton memiliki
rKJIKJJY~lIY1Ier6HJTIAHII614X1IyenII1AII4l7rl-yenI817yenIIl1JrAAYAfAJITIIAIIIII-I(IIIJTIIIVIII-JlIIi
Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 79
Torani Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 JY14III4I71hITihYI~__~4AtYI4JIjlI~~6I7171~JJ(Il71Af-iT~Ir7~~L41IIr-~-tJlTI4--~~w~g~4JFJZl~~(i~
pengaruh yang konstan dalam zona dan musim ini Di samping itu pengaruhnya tidak sekuat
dengan nitrat sebab fitoplankton mendekati bahkan jenuh dalam menyerap ortofosfat dalam
musim ini Kejenuhan fitoplankton dalam menyerap ortofosfat terjadi sebab konsentrasinya yang
sangat tinggi hal ini dapat dilihat dari kisaran konsentrasinya (0422-2150 mgl) yang melebihi
dari kisaran optimal pertumbuhan fitoplankton Kondisi sebaliknya terjadi di zona B Konsentrasi
ortofosfat di zona B (0538-1747 mgl) justru dalam batas pertumbuhan optimal fitoplankton (009shy
180 mgl) Hal ini menyebabkan ortofosfat dalam zona ini menjadi lebih berpengaruh jika
dibandingkan dengan nitrat
KESIMPULAN
Secara umum semua jenis nutrien memberikan pengaruh terhadap dinamika kelimpahan
komunitas fitoplankton Hal ini berarti bukan hanya nitrat dan ortofosfat yang menjadi penentu
utama berlangsungannya aktivitas fitoplankton dalam perairan laut lntensitas cahaya hanya
memberikan pengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton pada zona A dalam periode pengamatan
musim kemarau sebaliknya pada zona A dalam periode pengamatan musim hujan dan zona
lainnya (zona B dan C) dalam periode pengamatan musim kemarau dan hujan didominasi oleh
pengaruh nutrien Dari perbandingan pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap dinamika
kelimpahan komunitas fitoplankton menunjukkan bahwa ortofosfat Iebih berpengaruh dalam
musim kemarau sebaIiknya nutrien jenis N di musim hujan
DAFTAR PUSTAKA
Bapedalda Kab Maros 2003 Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (NKLD) Buku I PT Multi Area Conindo Maros
Cebrian J 2002 Variability and control of carbon consumption export and accumulation in marine communities LimnolOceanogr 47(1)11-22
Cloern JE 2001 Our Evolving Conceptual Model of the Coastal Eutrophication Problem Review Mar Ecol Prog Ser VoI210223-253
Jassby AD and JE CIoem 2000 Organic matter sources and rehabilitation of the Sacramento - San Joaquin Delta (California USA) Aquat Conserv Mar Freshw Ecosyst 10 323-352
Hood RR MR Abbott and A Huyer 1991 Phytoplankton and Photosynthetic Light Response in the Coastal Transition Zone off Nothern California in June 1987 Journal oGeophysical Research Vol 96 No C8 14769-14780
Lagus A Suomela J Wethoff G Heikkila K Helminen H and Sipura J 2003 Species-Specific Differences in Phytoplankton Responses to Nand P Enrichment and the NP ratio in the Archipelago Sea Northern Baltic Sea Journal 0Plankton Research 26 (7) 779-798
Savenkoff e AF Vezina TT Packard N Silverberg Je Therriault W Chen e Berube A Mucci B Klein F Mesple JE Tremblay L Legendre J Wesson and RG Ingram 1996 Distributions of oxygen carbon and espiratory activity in the deep layer of the Gulf of St Lawrence and their implications for the carbon cycle Can J Fish AqUlt Sci 53 2451-2465
Valiela I 1984 Marine ecologycal processes Springer-Verlag New York
Rahmadi Tambaru 80
- 1
- 2
-
Toran Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 J~z--9~c~h-middot_ I~~_ ~~-$I7IJThP~~~IZgCx~~middot4~iqJttF~~-9+amp14J-~~97~~gt-middot~t~7ampp ~l1l1fl7middot-yeni ~Xiil1i4IIir--~
HASIL DAN PEMBAHASAN
Variabilitas Intensitas Cahaya Berdasarkan Spasial dan Temporal
Secara spasial zona sungai (S3) memiliki nilai intensitas cahaya berkisar 42000-54000 lux
dengan nilai rata-rata tahunan sekitar 49000 lux Dalam zona laut nilai yang tercatat di zona A
berkisar 48000-70000 lux dengan rata-rata tahunan sekitar 59522 lux sementara itu pada zona B dan
C adalah 2700-83000 lux dan 7200-85000 lux dengan rata-rata tahunan sekitar 65322 dan 68822 lux
berturut-turut Secara temporal intensitas cahaya dalam periode pengamatan musim kemarau
secara umum lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode pengamatan musim hujan (Gambar 2)
Distribusi intensitas cahaya cenderung seragam pada setiap zona dan periode pengamatan ltu
dibuktikan dari analisis varians yang adak berbeda nyata (pgt005) berdasarkan spasial dan
temporal Dari pengamatan lapangan cahaya matahari masih dapat berpenetrasi cukup kuat ke
kolom perairan pada berbagai zona baik dalam periode pengamatan musim kemarau maupun
musim hujan
Ii -~-=- ~ i 60000 - Hl--onf~ttl Ii 50000 I i ~ 40000 I I I 30000 1f1J1LLOuULlJIul-JlIALALJaJLAJuuaubJLLauILlUIIllIuulJlU I I A 1 A 2 A 3 B1 ~I~ C1 C2 C3 S 3 I t~-J~~~--- - middot - 05 0 ~~----~-06J05 -A-9S--0-~ 0 Ok-----Des-05- 06 0
Gambar 2 Nilai intensitas cahaya pada masing-masing zona dan stasiun serta periode pengamatan
Variabilitas Nutrien Berdasarkan Spasial dan Temporal
Ortofosfat
Distribusi ortofosfat menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (pltOOl) berdasarkan zona
dan periode pengamatan Pada zona sungai (S3) ortofosfat memiliki distribusi yang sangat berbeda
dengan zona laut namun antar zona laut memiliki distribusi yang seragam Dari uji Tukey
ortofosfat memiliki konsentrasi tertinggi pada zona sungai (S3) berkisar 0682-1786 mgl dengan
nilai rata-rata tahunan sebesar 1311 mgI Periode bulan Juni 2005 di musim kemarau memiliki
konsentrasi ortofosfat terendah sementara itu periode bulan Desember 2005 di musim hujan
adalah tertinggi (Gambar 4)
20
Eg 15
~ 10
E ~ 05 o
Gambar 4 Konsentrasi ortofosfat setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan
Rahmadi Tambaru 74
Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 IJIrI JrWHlII~-lW4ldItIF-INIA~4II~__44I(Ifrrh41IWhiPWKI1It6-I7rW4lIII-~~~IYI7IflYlhV~JIf1~fr~~~
Amoniak Nitrit dan Nitrat
Hasil analisis varians berdasarkan zona menunjukkan bahwa distribusi amoniak dan nitrit
tidak berbeda nyata (pgtOOS) untuk nitrat justru sebaliknya (pltOOl) Distribusi nitrat sangat
berbeda antara zona sungai (53) dan zona laut tetapi antara zona laut cenderung homogen
Konsentrasi nitrat tertinggi tercatat dalam zona sungai (53) berkisar 0361-0856 mgl dengan ratashy
rata tahunan sekitar 0601 mgl berdasarkan uji Tukey (Gambar 5)
007 =====================~ ~~ ~=---- j_ 006 ----n-------fk-shy - - ---------j
~0 05 gO04-2 003
i ~ 002
E 0015 I bull co g 0010 t
~ ralllltIlOlIIBlJ A 1 A 2 A 3 B1 82 B3 C1 C2 C3 83
lt OO~ jiilllljltnJlltWl~lltWl~ A 1 A 2 A 3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 8 3 I~ _ ~Iu______ _____-J ZonalStaslunn ~
Is mi-05 bull Ags-05 0 Okt-D5 I] Des~_ bull Fegt-06 III A~~ III Junl-OS bull Ags-OS I] Old-OS I] Des-05 bull Feb--06 I] Apr-OS I
OO-r= ~ 1_ 080
1 ~080 ~ 1 J
A 1 A2 A3 Bl 82 83 Cl C2 C3 S 3 IiI--------- -shy ZonaJSta8i~_ _____ ___~
III Jlflt-(i5 bull Ags--05 I] Okt--05 I] Des-OS bull FeIgt-06 I] Apr--06
Gambar S Konsentrasi amoniak (kiri atas) dan nitrit (kanan atas) serta nitrat (bawah) pada setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan
Distribusi ketiga nutrien jenis N juga sangat berbeda nyata antar periode pengamatan
(plt001) Dari uji Tukey konsentrasi ketiga jenis nutrien dalam periode pengamatan musim
kemarau menunjukkan nilai yang lebih rendah jika dibandingkan periode pengamatan musim
hujan Konsentrasi amoniak dan nitrat terendah tercatat pada periode bulan Agustus 2005 dan
nitrit di bulan Oktober 2005 Sebaliknya amoniak memiliki konsentrasi tertinggi dalam periode
bulan Desember 2005 kemudian nitrit dan nitrat pada periode bulan Februari 2006
Silikat
Pada Gambar 6 memperlihatkan distribusi silikat secara spasial dan temporal Berdasarkan
hasil analisis varians distribusi nutrien ini adalah sangat berbeda nyata antar zona dan periode
pengamatan (plt001) Konsentrasi silikat dalam zona sungai (53) sangat berbeda dengan zona laut
sementara itu dalam zona laut dianggap sarna Dari uji Tukey zona sungai (53) memiliki
konsentrasi lebih tinggi jika dibandingkan dengan zona laut Konsentrasi silikat di zona sungai (53)
berkisar 000655-001669 mgl dan rata-rata tahunan sebesar 000968 mgl Kemudian konsentrasi
silikat dalam periode pengamatan musim kemarau menunjukan nilai yang lebih rendah jika
dibandingkan dengan periode pengamatan musim hujan Silikat memiliki konsentrasi terendah
pada bulan Juni 2005 dalam periode pengamatan musim kemarau dan tertinggi pada bulan
Desember 2005 dalam periode pengamatan musim hujan
I i 040
z 020
O OO~
7116417111111(11111171141111111IIIIIIIII1I7~ArI6T~IyenII11I)JAAK4IIXlr
Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 75
Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 riIIII1iYIw~III$~- GXJYII16(JIX~W~_ 4J_IiZf _ ~ ~6~Y -~I6J4T~~4Jt7Ij SlwG4~r~tI7t1~l ~d~~ljjpiI72Y-~iifafrlAmiddotI-r
~ 0020 -~- -_--- - ~- ---- -------~----shy ~
A1 Ai A3 B1 62 B3 C1 C2C3 S31_ ==~I=un ___~_ _Zo=n=~ ~ ~ jJni-05 bull Ags-05 004lt-05 0 Des-05 bull Feb-06 Il Apr-06
Gambar 6 Konsentrasi silikat setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan
Kelimpahan Komunitas Fitoplankton
Kelimpahan komunitas fitoplankton tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata (pgt005)
berdasarkan zona_ Hal ini menunjukkan bahwa kelimpahan komunitas fitoplankton dianggap
sarna di semua zona penelitian_ Dari analisis varians berdasarkan periode pengamatan kelimpahan
komunitas fitoplankton justru berbeda sangat nyata (pltOOl) Kelimpahan terendah didapatkan
pada bulan Juni 2005 dalam periode pengamatan musim kemarau dan tertinggi pada bulan
Februari 2006 dalam periode pengamatan musim hujan (Gam bar 7)
IJ Bacillariophplae
oCyanophpl~e
Gambar 7 Rata-rata kelimpahan fitoplankton setiap zona dan stasiun (kiri) dan rata-rata kelimpahan fitoplankton setiap periode pengamatan (kanan)
Hubungan Kelimpahan Komunitas Fitoplankton Dengan Konsentrasi
Nutrien Jenis N P Si Dan Intensitas Cahaya
Hasil uji regresi berganda pada zona A dan C menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi
nutrien jenis N P Si serta intensitas cahaya terhadap kelimpahan komunitas fitoplankton adalah
nyata (plt005) dan sangat nyata (pltOOl) dalam periode pangamatan musim kemarau dan hujan
berturut-turut sementara itu di zona B adalah sangat nyata (pltOOl) dalam kedua periode ini Dari
hasil verifikasi variabel di zona A temyata hanya intensitas cahaya (p == 0008) dan amoniak (p ==
0024) memberikan pengaruh terhadap kelimpahan organisme ini dalam periode pengamatan
musim kemarau dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 864 serta nitrit (p = 0000) dalam
periode pengamatan musim hujan (r2 == 848 ) Kemudian di zona C hanya ortofosfat (p = 0030)
dan nitrat (p = 0023) dengan r2 masing-masing adalah 313 dan 538 pada periode pengamatan
musim kemarau dan musim hujan sementara itu di zona B hanya ortofosfat p = 0030) dan
amoniak (p = 0032) pada periode pengamatan musim kemarau dan ortofosfat (p = 0008) serta
nitrat (p = 0044) dalam periode pengamatan musim hujan (Tabel1)
Rahmadi Tambaru 76
Toram~ Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 1-y4~fi4~4rJT-I~~Yl4I~IlMilJI4UiIIf-~fi1~~~JIlIIiy~~IljJr~ - 7-~J~tT~ ~tIf~ITI~I~ ~~~~41r _ a~~2middotK~w~
Tabel 1 Hasil regresi hubungan kelimpahan komunitas fitoplankton dengan konsentrasi nutrien jenis N P Si dan intesitas cahaya
MusimZona Model Regresi Sig Mod r2 Varia bel
Dominan Sig
Varia bel Musim Kemarau
A Y = -218806 + 0438 Xl
+ 1380668 X2 0013 864
1 Cahaya Amoniak
0008 0024
B Y = 1431024 + 3857532 Xl
+ 51043160 X2 0002 572
Ortofosfat Amoniak
0030 0032
C Y = 4526446 + 6448386 X 0032 313 Ortofosfat 0030 MusimHujan
A Y = -2147222 + 1459115 X 0000 848 Nitrit 0000
B Y = 13927463 - 8978439 Xl
+ 148795 X2 0005 506
Ortofosfat Nitrat
0008 0044
C -shy
Y = 7007423 + 9856128 X 0001 -----shy
538 -------shy --
Nitrat -- shy --------shy---shy
0023 ---
Pada zona A dalam periode pengamatan musim kemarau masing-masing jenis nutrien
cenderung memiliki konsentrasi yang rendah Hal ini terjadi sebab tidak ada penambahan
konsentrasi yang cukup berarti akibat beban nutrien dari sungai mengalami penurunan (curah
hujan yang rendah Tabel 2) Dalam kasus yang lain konsentrasi nutrien mungkin saja mengalami
perubahan namun fluktuasi perubahan itu dianggap sama dari waktu ke waktu Oleh sebab itu
pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap perubahan kelimpahan komunitas fitoplankton
cenderung konstan
Intensitas cahaya tentunya akan banyak tersedia dalam kolom perairan pada zona A di
periode pengamatan musim kemarau Hal ini terjadi karena partikel tersuspensi maupun terlarut
yang dapat menghalangi cahaya berpenetrasi ke kolom perairan diduga kuat mengalami
penurunan Ketersediaan intensitas cahaya dengan kondisi seperti itu sudah tentu sangat
menunjang aktivitas fitoplankton Intensitas cahaya menjadi lebih berpengaruh dan mempunyai
hubungan yang lebih kuat dengan kelimpahan fitoplankton serta menjadi variabel paling dominan
jika dibandingkan dengan nutrien
Tabel 2 Data Curah Hujan Selama Penelitian
Periode Pengamatan (bInthn)
Juni 2005 Juli 2005 Agustus 2005 September 2005 Oktober 2005 November 2005 Desember 2005 Januari 2006 Februari2006 Maret 2006 April 2006
Curah Hujan (mm)
18 32 1 0
269 195 551 686 588 452 320
Musim
Kemarau Kemarau Kemarau Kemarau
Kemarau-Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan
Sumber Stasiun Klimatologi Kelas 1 Panakkukang Maras (2006)
Dalam kasus amoniak yang juga memegang peranan penting dalam mempengaruhi
kelimpahan komunitas fitoplankton di zona A dalam periode pengamatan musim kemarau
menjadikan variabel ini menarik untuk dicermati Jika dihubungkan dengan pengaliran beban
nutrien yang mengalami penurunan di musim ini maka konsentrasi amoniak juga akan mengalami
pengurangan Kondisi seperti ini menyebabkan pengaruh variabel itu terhadap kelimpahan
III7J1II~161IW4IIIII1ITJImiddotImiddotI4fhlrI~KIAvIryenmiddotv8 IvlIJT~JJfrW~IKIIIIIAdI~IIrIJIIIIIIII
Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton n
Toram Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 rYIiI~II- _ 1NI~-~middot-y~-- z-oNj4~~amp~~)I~ 414IIIII~Ae-JfYur~r~JIYoZII4 ~~o-F~tiiV~gt7hW V7
komunitas fitoplankton dapat menjadi lemah sarna dengan jenis nutrien lainnya Kenyataannya
justru berkebalikan dengan yang diduga (Tabel 1) Alasan yang dapat diterangkan sehubungan
dengan pengaruh amoniak dapat ditelaah dari sumber nutrien itu sendiri
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dengan adanya pengurangan beban
nutrien dari sungai menyebabkan semua jenis nutrien mengalarni penurunan konsentrasi di zona A
dalam periode musim kemarau Kondisi ini dapat menciptakan situasi yang kurang
menguntungkan bagi fitoplankton dalam beraktivitas Namun aktivitas fitoplankton dapat tetap
berlanjut lebih disebabkan pemanfaatan nutrien yang diperoleh dari dalam perairan itu sendiri
(autoktonus) Jenis-jenis nutrien ini dihasilkan melalui proses dekomposisi organisme yang
mengalami kematian (Valiela 1984 Savenkoff et al 1996 dan Cebrian 2002)
Amoniak merupakan nutrien pertama yang dihasilkan melalui proses dekomposisi di atas
yang selanjutnya berubah manjadi nitrit kemudian nitrat Namun saat terjadi perubahan menjadi
amoniak jenis ini segera diserap oleh fitoplankton tanpa banyak kesempatan berubah menjadi
nitrit dan nitrat Penyerapan amoniak dengan segera ini sangat beralasan untuk memenuhi
kebutuhan nutrien Berdasarkan alasan itu amoniak menjadi variabel dominan mempengaruhi
kelimpahan fitoplanton setelah intensitas cahaya
Variabel yang paling berpengaruh di zona C dalam periode pengamatan musim kemarau
adalah ortofosfat Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi variabel ini mengalami fluktuasi yang
cukup besar sehingga memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap dinamika kelimpahan
komunitas fitoplankton Perubahan konsentrasi variabel ini disebabkan adanya suplai nutrien jenis
ini yang berasal dari bagian perairan laut lainnya
Konsentrasi ortofosfat lebih berfluktuasi dapat dijelaskan dengan mencermati kondisi
lapangan di mana penelitianini dilaksanakan Dari arah laut di mana zona C ditempatkan terdapat
gugusan pulau yang aktivitas masyarakatnya dapat memberikan suplai ortofosfat ke dalam
perairan Di sarnping itu di bagian selatan terdapat kota Makassar yang berpenduduk padat dan
secara pasti memberikan suplai ortofosfat ke dalam perairan Akibat adanya pengaruh arus pasang
konsentrasi ortofosfat yang ada di kedua kawasan perairanini dapat terbawa masuk ke dalam zona
C
Salah satu bukti lainnya terjadi pengaliran dari bagian perairan laut lainnya dapat dilihat
dari ortofosfat yang menjadi variabel dominan di zona B Menjadi pertanyaan mengapa tidak
menjadi variabel dominan di zona A sekiranya benar terjadi pengafuan beban dari bagian perairan
lainnya Hal ini tidak terjadi sebab pengaliran nutrien oleh arus pasang tidak terlalu berpengaruh
di zona A karena tertolak oleh arus berlawanan dari sungai Adanya arus tolak dari sungai
menjadikan amoniak menjadi variabel dominan kedua di zona B sebab terbawa dari zona A
Dalarn musim hujan terdapat kondisi yang sangat berbeda dengan musim kemarau Di
samping pengafuan beban dari sungai yang mengalami peningkatan di musim hujan turbulensi
juga sangat kuat terjadi menyebabkan nutrien-nutrien yang ada di dasar terangkat ke permukaan
perairan Berdasarkan berbagai kejadian itu konsentrasi nutrien hampir bahkan dipastikan
mencukupi kebutuhan fitoplankton dalarn musim ini
Seperti diketahui jika konsentrasi nutrien mencukupi maka komunitas fitoplankton akan
berlimpah sebaliknya dalam kondisi nutrien yang rendah akan berakibat pada rendahnya
kelimpahan komunitas fitoplankton dalam perairan (contoh kasus) Dalam peristiwa terjadinya
Rahmadi Tambaru 78
Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~~~4~~srrgtI71t~~I7-wS-tif7IltI~fY~AY~IJYIhiIfIIIiI~J1~~N7-P~fIIFaYI~JrlIYIA~i(l~3174dlrwa
perubahan konsentrasi nutrien secara gradual sebagai contoh kasus lainnya dapat pula
menyebabkan kelimpahan komunitas fitoplankton mengalami perubahan secara gradual pula
Perubahan secara gradual ini sangat mungkin terjadi pada nitrit yang menjadi variabel
paling berpengaruh di zona A dalam periode pengamatan musim hujan Nitrit sebagaimana
diketahui adalah hasil antara dari proses perubahan amoniak menjadi nitrat demikian pula
sebaliknya (proses nitrifikasi dan denitrifikasi) Didukung oleh konsentrasi oksigen yang
mencukupi (ciri perairan laut) proses perubahan ini akan terus berlangsung sebab kebutuhan
bakteri akan oksigen mencukupi dalam mengeksekusi nitrit menjadi nitrat Perubahan ini
menyebabkan konsentrasi nitrit cenderung bervariasi menuju ke konsentrasi yang rendah Dalam
penelitian ini konsentrasi nitrit berkisar 000312 - 001456 mgl yang pada kenyataannya memang
lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis nutrien lainnya
Berdasarkan konsentrasi nitrit yang mengalami perubahan secara gradual dan cenderung
memiliki konsentrasi yang rendah maka variabel ini lebih berpengaruh terhadap dinamika
kelimpahan komunitas fitoplankton jika dibandingkan dengan jenis nutrien lairmya Aktivitas
fitoplankton menjadi tidak optimal dengan konsentrasi nitrit seperti itu dalam zona A di musim
hujan Untuk jenis lairmya seperti arnoniak dan nitrat juga mengalami perubahan seperti nitrit
namun konsentrasinya dalam zona A tidak lebih rendah jika dibandingkan dengan nitrit
Keduanya dianggap masih tetap tersedia dan mencukupi sehingga pengaruhnya tidak sekuat
dengan nitrit Kondisi ini juga terjadi pada ortofosfat dan silikat
Selanjutnya di zona C dalam musim hujan variabel dominan mempengaruhi kelimpahan
komunitas fitoplankton adalah nitrat (fabel 3) Variabel ini memberikan penganili culmp kuat
sekitar 538 (R2) Untuk membahasnya dapat dihubungkan dengan pengaruh jenis ini terhadap
kelimpahan fitoplankton berdasarkan musim Dalam musim kemarau nitrat tidak berpengaruh
kuat sebab perubahan konsentrasinya kurang bervariasi dibandingkan dengan ortofosfat Narnun
pada saat terjadi suplai yang sangat tinggi dalarn musim hujan variabel ini menjadi berfluktuasi
dan berubah ke konsentrasi tinggi Hal ini menjadikannya sangat berpengaruh pada kelimpahan
fitoplankton (La gus et al 2003)
Fitoplankton tentunya sangat merespon dengan adanya penambahan konsentrasi nitrat
dalam zona C di musim hujan Hal ini terjadi sebab sebelumnya dalam musim kemarau jenis ini
dianggap kurang berdinamika bahkan konstan pengaruhnya terhadap pertumbuhannya Di
sarnping itu jenis ini dikenal sebagai variabel yang menjadi faktor pembatas perkembangan
fitoplankton dalam perairan laut Berdasarkan suplai seperti yang telah dijelaskan menyebabkan
jenis ini menjadi lebih memenuhi perkembangan fitopiankton
Salah satu bukti bahwa nib-at menjadi faktor pembatas dapat dilihat dari kelimpahan
fitoplankton dalarn zona C berdasarkan musim Oleh karena nitrat tidak tersedia cukup banyak
dalam periode pengamatan musim kemarau maka dalam musim ini dihasilkan kelimpahan yang
rendah Sebaliknya dalam periode pengamatan musim hujan di mana terjadi suplai yang besar
terhadap nitrat maka kelimpahan fitoplankton didapatkan tinggi (Gambar 7)
Amonik dan nitrit serta silikat juga mengalami hal yang sarna dengan nitrat Konsentrasi
ketiganya dalarn perairan dianggap mencukupi Namun karena konsentrasinya yang lebih rendah
dari nitrat menyebabkan pengaruhnya tidak sekuat dengan nitrat di zona C dalam musim hujan
Kemudian ortofosfat sebagai jenis yang juga sangat diperlukan oleh fitoplankton memiliki
rKJIKJJY~lIY1Ier6HJTIAHII614X1IyenII1AII4l7rl-yenI817yenIIl1JrAAYAfAJITIIAIIIII-I(IIIJTIIIVIII-JlIIi
Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 79
Torani Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 JY14III4I71hITihYI~__~4AtYI4JIjlI~~6I7171~JJ(Il71Af-iT~Ir7~~L41IIr-~-tJlTI4--~~w~g~4JFJZl~~(i~
pengaruh yang konstan dalam zona dan musim ini Di samping itu pengaruhnya tidak sekuat
dengan nitrat sebab fitoplankton mendekati bahkan jenuh dalam menyerap ortofosfat dalam
musim ini Kejenuhan fitoplankton dalam menyerap ortofosfat terjadi sebab konsentrasinya yang
sangat tinggi hal ini dapat dilihat dari kisaran konsentrasinya (0422-2150 mgl) yang melebihi
dari kisaran optimal pertumbuhan fitoplankton Kondisi sebaliknya terjadi di zona B Konsentrasi
ortofosfat di zona B (0538-1747 mgl) justru dalam batas pertumbuhan optimal fitoplankton (009shy
180 mgl) Hal ini menyebabkan ortofosfat dalam zona ini menjadi lebih berpengaruh jika
dibandingkan dengan nitrat
KESIMPULAN
Secara umum semua jenis nutrien memberikan pengaruh terhadap dinamika kelimpahan
komunitas fitoplankton Hal ini berarti bukan hanya nitrat dan ortofosfat yang menjadi penentu
utama berlangsungannya aktivitas fitoplankton dalam perairan laut lntensitas cahaya hanya
memberikan pengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton pada zona A dalam periode pengamatan
musim kemarau sebaliknya pada zona A dalam periode pengamatan musim hujan dan zona
lainnya (zona B dan C) dalam periode pengamatan musim kemarau dan hujan didominasi oleh
pengaruh nutrien Dari perbandingan pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap dinamika
kelimpahan komunitas fitoplankton menunjukkan bahwa ortofosfat Iebih berpengaruh dalam
musim kemarau sebaIiknya nutrien jenis N di musim hujan
DAFTAR PUSTAKA
Bapedalda Kab Maros 2003 Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (NKLD) Buku I PT Multi Area Conindo Maros
Cebrian J 2002 Variability and control of carbon consumption export and accumulation in marine communities LimnolOceanogr 47(1)11-22
Cloern JE 2001 Our Evolving Conceptual Model of the Coastal Eutrophication Problem Review Mar Ecol Prog Ser VoI210223-253
Jassby AD and JE CIoem 2000 Organic matter sources and rehabilitation of the Sacramento - San Joaquin Delta (California USA) Aquat Conserv Mar Freshw Ecosyst 10 323-352
Hood RR MR Abbott and A Huyer 1991 Phytoplankton and Photosynthetic Light Response in the Coastal Transition Zone off Nothern California in June 1987 Journal oGeophysical Research Vol 96 No C8 14769-14780
Lagus A Suomela J Wethoff G Heikkila K Helminen H and Sipura J 2003 Species-Specific Differences in Phytoplankton Responses to Nand P Enrichment and the NP ratio in the Archipelago Sea Northern Baltic Sea Journal 0Plankton Research 26 (7) 779-798
Savenkoff e AF Vezina TT Packard N Silverberg Je Therriault W Chen e Berube A Mucci B Klein F Mesple JE Tremblay L Legendre J Wesson and RG Ingram 1996 Distributions of oxygen carbon and espiratory activity in the deep layer of the Gulf of St Lawrence and their implications for the carbon cycle Can J Fish AqUlt Sci 53 2451-2465
Valiela I 1984 Marine ecologycal processes Springer-Verlag New York
Rahmadi Tambaru 80
- 1
- 2
-
Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 IJIrI JrWHlII~-lW4ldItIF-INIA~4II~__44I(Ifrrh41IWhiPWKI1It6-I7rW4lIII-~~~IYI7IflYlhV~JIf1~fr~~~
Amoniak Nitrit dan Nitrat
Hasil analisis varians berdasarkan zona menunjukkan bahwa distribusi amoniak dan nitrit
tidak berbeda nyata (pgtOOS) untuk nitrat justru sebaliknya (pltOOl) Distribusi nitrat sangat
berbeda antara zona sungai (53) dan zona laut tetapi antara zona laut cenderung homogen
Konsentrasi nitrat tertinggi tercatat dalam zona sungai (53) berkisar 0361-0856 mgl dengan ratashy
rata tahunan sekitar 0601 mgl berdasarkan uji Tukey (Gambar 5)
007 =====================~ ~~ ~=---- j_ 006 ----n-------fk-shy - - ---------j
~0 05 gO04-2 003
i ~ 002
E 0015 I bull co g 0010 t
~ ralllltIlOlIIBlJ A 1 A 2 A 3 B1 82 B3 C1 C2 C3 83
lt OO~ jiilllljltnJlltWl~lltWl~ A 1 A 2 A 3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 8 3 I~ _ ~Iu______ _____-J ZonalStaslunn ~
Is mi-05 bull Ags-05 0 Okt-D5 I] Des~_ bull Fegt-06 III A~~ III Junl-OS bull Ags-OS I] Old-OS I] Des-05 bull Feb--06 I] Apr-OS I
OO-r= ~ 1_ 080
1 ~080 ~ 1 J
A 1 A2 A3 Bl 82 83 Cl C2 C3 S 3 IiI--------- -shy ZonaJSta8i~_ _____ ___~
III Jlflt-(i5 bull Ags--05 I] Okt--05 I] Des-OS bull FeIgt-06 I] Apr--06
Gambar S Konsentrasi amoniak (kiri atas) dan nitrit (kanan atas) serta nitrat (bawah) pada setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan
Distribusi ketiga nutrien jenis N juga sangat berbeda nyata antar periode pengamatan
(plt001) Dari uji Tukey konsentrasi ketiga jenis nutrien dalam periode pengamatan musim
kemarau menunjukkan nilai yang lebih rendah jika dibandingkan periode pengamatan musim
hujan Konsentrasi amoniak dan nitrat terendah tercatat pada periode bulan Agustus 2005 dan
nitrit di bulan Oktober 2005 Sebaliknya amoniak memiliki konsentrasi tertinggi dalam periode
bulan Desember 2005 kemudian nitrit dan nitrat pada periode bulan Februari 2006
Silikat
Pada Gambar 6 memperlihatkan distribusi silikat secara spasial dan temporal Berdasarkan
hasil analisis varians distribusi nutrien ini adalah sangat berbeda nyata antar zona dan periode
pengamatan (plt001) Konsentrasi silikat dalam zona sungai (53) sangat berbeda dengan zona laut
sementara itu dalam zona laut dianggap sarna Dari uji Tukey zona sungai (53) memiliki
konsentrasi lebih tinggi jika dibandingkan dengan zona laut Konsentrasi silikat di zona sungai (53)
berkisar 000655-001669 mgl dan rata-rata tahunan sebesar 000968 mgl Kemudian konsentrasi
silikat dalam periode pengamatan musim kemarau menunjukan nilai yang lebih rendah jika
dibandingkan dengan periode pengamatan musim hujan Silikat memiliki konsentrasi terendah
pada bulan Juni 2005 dalam periode pengamatan musim kemarau dan tertinggi pada bulan
Desember 2005 dalam periode pengamatan musim hujan
I i 040
z 020
O OO~
7116417111111(11111171141111111IIIIIIIII1I7~ArI6T~IyenII11I)JAAK4IIXlr
Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 75
Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 riIIII1iYIw~III$~- GXJYII16(JIX~W~_ 4J_IiZf _ ~ ~6~Y -~I6J4T~~4Jt7Ij SlwG4~r~tI7t1~l ~d~~ljjpiI72Y-~iifafrlAmiddotI-r
~ 0020 -~- -_--- - ~- ---- -------~----shy ~
A1 Ai A3 B1 62 B3 C1 C2C3 S31_ ==~I=un ___~_ _Zo=n=~ ~ ~ jJni-05 bull Ags-05 004lt-05 0 Des-05 bull Feb-06 Il Apr-06
Gambar 6 Konsentrasi silikat setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan
Kelimpahan Komunitas Fitoplankton
Kelimpahan komunitas fitoplankton tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata (pgt005)
berdasarkan zona_ Hal ini menunjukkan bahwa kelimpahan komunitas fitoplankton dianggap
sarna di semua zona penelitian_ Dari analisis varians berdasarkan periode pengamatan kelimpahan
komunitas fitoplankton justru berbeda sangat nyata (pltOOl) Kelimpahan terendah didapatkan
pada bulan Juni 2005 dalam periode pengamatan musim kemarau dan tertinggi pada bulan
Februari 2006 dalam periode pengamatan musim hujan (Gam bar 7)
IJ Bacillariophplae
oCyanophpl~e
Gambar 7 Rata-rata kelimpahan fitoplankton setiap zona dan stasiun (kiri) dan rata-rata kelimpahan fitoplankton setiap periode pengamatan (kanan)
Hubungan Kelimpahan Komunitas Fitoplankton Dengan Konsentrasi
Nutrien Jenis N P Si Dan Intensitas Cahaya
Hasil uji regresi berganda pada zona A dan C menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi
nutrien jenis N P Si serta intensitas cahaya terhadap kelimpahan komunitas fitoplankton adalah
nyata (plt005) dan sangat nyata (pltOOl) dalam periode pangamatan musim kemarau dan hujan
berturut-turut sementara itu di zona B adalah sangat nyata (pltOOl) dalam kedua periode ini Dari
hasil verifikasi variabel di zona A temyata hanya intensitas cahaya (p == 0008) dan amoniak (p ==
0024) memberikan pengaruh terhadap kelimpahan organisme ini dalam periode pengamatan
musim kemarau dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 864 serta nitrit (p = 0000) dalam
periode pengamatan musim hujan (r2 == 848 ) Kemudian di zona C hanya ortofosfat (p = 0030)
dan nitrat (p = 0023) dengan r2 masing-masing adalah 313 dan 538 pada periode pengamatan
musim kemarau dan musim hujan sementara itu di zona B hanya ortofosfat p = 0030) dan
amoniak (p = 0032) pada periode pengamatan musim kemarau dan ortofosfat (p = 0008) serta
nitrat (p = 0044) dalam periode pengamatan musim hujan (Tabel1)
Rahmadi Tambaru 76
Toram~ Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 1-y4~fi4~4rJT-I~~Yl4I~IlMilJI4UiIIf-~fi1~~~JIlIIiy~~IljJr~ - 7-~J~tT~ ~tIf~ITI~I~ ~~~~41r _ a~~2middotK~w~
Tabel 1 Hasil regresi hubungan kelimpahan komunitas fitoplankton dengan konsentrasi nutrien jenis N P Si dan intesitas cahaya
MusimZona Model Regresi Sig Mod r2 Varia bel
Dominan Sig
Varia bel Musim Kemarau
A Y = -218806 + 0438 Xl
+ 1380668 X2 0013 864
1 Cahaya Amoniak
0008 0024
B Y = 1431024 + 3857532 Xl
+ 51043160 X2 0002 572
Ortofosfat Amoniak
0030 0032
C Y = 4526446 + 6448386 X 0032 313 Ortofosfat 0030 MusimHujan
A Y = -2147222 + 1459115 X 0000 848 Nitrit 0000
B Y = 13927463 - 8978439 Xl
+ 148795 X2 0005 506
Ortofosfat Nitrat
0008 0044
C -shy
Y = 7007423 + 9856128 X 0001 -----shy
538 -------shy --
Nitrat -- shy --------shy---shy
0023 ---
Pada zona A dalam periode pengamatan musim kemarau masing-masing jenis nutrien
cenderung memiliki konsentrasi yang rendah Hal ini terjadi sebab tidak ada penambahan
konsentrasi yang cukup berarti akibat beban nutrien dari sungai mengalami penurunan (curah
hujan yang rendah Tabel 2) Dalam kasus yang lain konsentrasi nutrien mungkin saja mengalami
perubahan namun fluktuasi perubahan itu dianggap sama dari waktu ke waktu Oleh sebab itu
pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap perubahan kelimpahan komunitas fitoplankton
cenderung konstan
Intensitas cahaya tentunya akan banyak tersedia dalam kolom perairan pada zona A di
periode pengamatan musim kemarau Hal ini terjadi karena partikel tersuspensi maupun terlarut
yang dapat menghalangi cahaya berpenetrasi ke kolom perairan diduga kuat mengalami
penurunan Ketersediaan intensitas cahaya dengan kondisi seperti itu sudah tentu sangat
menunjang aktivitas fitoplankton Intensitas cahaya menjadi lebih berpengaruh dan mempunyai
hubungan yang lebih kuat dengan kelimpahan fitoplankton serta menjadi variabel paling dominan
jika dibandingkan dengan nutrien
Tabel 2 Data Curah Hujan Selama Penelitian
Periode Pengamatan (bInthn)
Juni 2005 Juli 2005 Agustus 2005 September 2005 Oktober 2005 November 2005 Desember 2005 Januari 2006 Februari2006 Maret 2006 April 2006
Curah Hujan (mm)
18 32 1 0
269 195 551 686 588 452 320
Musim
Kemarau Kemarau Kemarau Kemarau
Kemarau-Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan
Sumber Stasiun Klimatologi Kelas 1 Panakkukang Maras (2006)
Dalam kasus amoniak yang juga memegang peranan penting dalam mempengaruhi
kelimpahan komunitas fitoplankton di zona A dalam periode pengamatan musim kemarau
menjadikan variabel ini menarik untuk dicermati Jika dihubungkan dengan pengaliran beban
nutrien yang mengalami penurunan di musim ini maka konsentrasi amoniak juga akan mengalami
pengurangan Kondisi seperti ini menyebabkan pengaruh variabel itu terhadap kelimpahan
III7J1II~161IW4IIIII1ITJImiddotImiddotI4fhlrI~KIAvIryenmiddotv8 IvlIJT~JJfrW~IKIIIIIAdI~IIrIJIIIIIIII
Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton n
Toram Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 rYIiI~II- _ 1NI~-~middot-y~-- z-oNj4~~amp~~)I~ 414IIIII~Ae-JfYur~r~JIYoZII4 ~~o-F~tiiV~gt7hW V7
komunitas fitoplankton dapat menjadi lemah sarna dengan jenis nutrien lainnya Kenyataannya
justru berkebalikan dengan yang diduga (Tabel 1) Alasan yang dapat diterangkan sehubungan
dengan pengaruh amoniak dapat ditelaah dari sumber nutrien itu sendiri
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dengan adanya pengurangan beban
nutrien dari sungai menyebabkan semua jenis nutrien mengalarni penurunan konsentrasi di zona A
dalam periode musim kemarau Kondisi ini dapat menciptakan situasi yang kurang
menguntungkan bagi fitoplankton dalam beraktivitas Namun aktivitas fitoplankton dapat tetap
berlanjut lebih disebabkan pemanfaatan nutrien yang diperoleh dari dalam perairan itu sendiri
(autoktonus) Jenis-jenis nutrien ini dihasilkan melalui proses dekomposisi organisme yang
mengalami kematian (Valiela 1984 Savenkoff et al 1996 dan Cebrian 2002)
Amoniak merupakan nutrien pertama yang dihasilkan melalui proses dekomposisi di atas
yang selanjutnya berubah manjadi nitrit kemudian nitrat Namun saat terjadi perubahan menjadi
amoniak jenis ini segera diserap oleh fitoplankton tanpa banyak kesempatan berubah menjadi
nitrit dan nitrat Penyerapan amoniak dengan segera ini sangat beralasan untuk memenuhi
kebutuhan nutrien Berdasarkan alasan itu amoniak menjadi variabel dominan mempengaruhi
kelimpahan fitoplanton setelah intensitas cahaya
Variabel yang paling berpengaruh di zona C dalam periode pengamatan musim kemarau
adalah ortofosfat Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi variabel ini mengalami fluktuasi yang
cukup besar sehingga memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap dinamika kelimpahan
komunitas fitoplankton Perubahan konsentrasi variabel ini disebabkan adanya suplai nutrien jenis
ini yang berasal dari bagian perairan laut lainnya
Konsentrasi ortofosfat lebih berfluktuasi dapat dijelaskan dengan mencermati kondisi
lapangan di mana penelitianini dilaksanakan Dari arah laut di mana zona C ditempatkan terdapat
gugusan pulau yang aktivitas masyarakatnya dapat memberikan suplai ortofosfat ke dalam
perairan Di sarnping itu di bagian selatan terdapat kota Makassar yang berpenduduk padat dan
secara pasti memberikan suplai ortofosfat ke dalam perairan Akibat adanya pengaruh arus pasang
konsentrasi ortofosfat yang ada di kedua kawasan perairanini dapat terbawa masuk ke dalam zona
C
Salah satu bukti lainnya terjadi pengaliran dari bagian perairan laut lainnya dapat dilihat
dari ortofosfat yang menjadi variabel dominan di zona B Menjadi pertanyaan mengapa tidak
menjadi variabel dominan di zona A sekiranya benar terjadi pengafuan beban dari bagian perairan
lainnya Hal ini tidak terjadi sebab pengaliran nutrien oleh arus pasang tidak terlalu berpengaruh
di zona A karena tertolak oleh arus berlawanan dari sungai Adanya arus tolak dari sungai
menjadikan amoniak menjadi variabel dominan kedua di zona B sebab terbawa dari zona A
Dalarn musim hujan terdapat kondisi yang sangat berbeda dengan musim kemarau Di
samping pengafuan beban dari sungai yang mengalami peningkatan di musim hujan turbulensi
juga sangat kuat terjadi menyebabkan nutrien-nutrien yang ada di dasar terangkat ke permukaan
perairan Berdasarkan berbagai kejadian itu konsentrasi nutrien hampir bahkan dipastikan
mencukupi kebutuhan fitoplankton dalarn musim ini
Seperti diketahui jika konsentrasi nutrien mencukupi maka komunitas fitoplankton akan
berlimpah sebaliknya dalam kondisi nutrien yang rendah akan berakibat pada rendahnya
kelimpahan komunitas fitoplankton dalam perairan (contoh kasus) Dalam peristiwa terjadinya
Rahmadi Tambaru 78
Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~~~4~~srrgtI71t~~I7-wS-tif7IltI~fY~AY~IJYIhiIfIIIiI~J1~~N7-P~fIIFaYI~JrlIYIA~i(l~3174dlrwa
perubahan konsentrasi nutrien secara gradual sebagai contoh kasus lainnya dapat pula
menyebabkan kelimpahan komunitas fitoplankton mengalami perubahan secara gradual pula
Perubahan secara gradual ini sangat mungkin terjadi pada nitrit yang menjadi variabel
paling berpengaruh di zona A dalam periode pengamatan musim hujan Nitrit sebagaimana
diketahui adalah hasil antara dari proses perubahan amoniak menjadi nitrat demikian pula
sebaliknya (proses nitrifikasi dan denitrifikasi) Didukung oleh konsentrasi oksigen yang
mencukupi (ciri perairan laut) proses perubahan ini akan terus berlangsung sebab kebutuhan
bakteri akan oksigen mencukupi dalam mengeksekusi nitrit menjadi nitrat Perubahan ini
menyebabkan konsentrasi nitrit cenderung bervariasi menuju ke konsentrasi yang rendah Dalam
penelitian ini konsentrasi nitrit berkisar 000312 - 001456 mgl yang pada kenyataannya memang
lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis nutrien lainnya
Berdasarkan konsentrasi nitrit yang mengalami perubahan secara gradual dan cenderung
memiliki konsentrasi yang rendah maka variabel ini lebih berpengaruh terhadap dinamika
kelimpahan komunitas fitoplankton jika dibandingkan dengan jenis nutrien lairmya Aktivitas
fitoplankton menjadi tidak optimal dengan konsentrasi nitrit seperti itu dalam zona A di musim
hujan Untuk jenis lairmya seperti arnoniak dan nitrat juga mengalami perubahan seperti nitrit
namun konsentrasinya dalam zona A tidak lebih rendah jika dibandingkan dengan nitrit
Keduanya dianggap masih tetap tersedia dan mencukupi sehingga pengaruhnya tidak sekuat
dengan nitrit Kondisi ini juga terjadi pada ortofosfat dan silikat
Selanjutnya di zona C dalam musim hujan variabel dominan mempengaruhi kelimpahan
komunitas fitoplankton adalah nitrat (fabel 3) Variabel ini memberikan penganili culmp kuat
sekitar 538 (R2) Untuk membahasnya dapat dihubungkan dengan pengaruh jenis ini terhadap
kelimpahan fitoplankton berdasarkan musim Dalam musim kemarau nitrat tidak berpengaruh
kuat sebab perubahan konsentrasinya kurang bervariasi dibandingkan dengan ortofosfat Narnun
pada saat terjadi suplai yang sangat tinggi dalarn musim hujan variabel ini menjadi berfluktuasi
dan berubah ke konsentrasi tinggi Hal ini menjadikannya sangat berpengaruh pada kelimpahan
fitoplankton (La gus et al 2003)
Fitoplankton tentunya sangat merespon dengan adanya penambahan konsentrasi nitrat
dalam zona C di musim hujan Hal ini terjadi sebab sebelumnya dalam musim kemarau jenis ini
dianggap kurang berdinamika bahkan konstan pengaruhnya terhadap pertumbuhannya Di
sarnping itu jenis ini dikenal sebagai variabel yang menjadi faktor pembatas perkembangan
fitoplankton dalam perairan laut Berdasarkan suplai seperti yang telah dijelaskan menyebabkan
jenis ini menjadi lebih memenuhi perkembangan fitopiankton
Salah satu bukti bahwa nib-at menjadi faktor pembatas dapat dilihat dari kelimpahan
fitoplankton dalarn zona C berdasarkan musim Oleh karena nitrat tidak tersedia cukup banyak
dalam periode pengamatan musim kemarau maka dalam musim ini dihasilkan kelimpahan yang
rendah Sebaliknya dalam periode pengamatan musim hujan di mana terjadi suplai yang besar
terhadap nitrat maka kelimpahan fitoplankton didapatkan tinggi (Gambar 7)
Amonik dan nitrit serta silikat juga mengalami hal yang sarna dengan nitrat Konsentrasi
ketiganya dalarn perairan dianggap mencukupi Namun karena konsentrasinya yang lebih rendah
dari nitrat menyebabkan pengaruhnya tidak sekuat dengan nitrat di zona C dalam musim hujan
Kemudian ortofosfat sebagai jenis yang juga sangat diperlukan oleh fitoplankton memiliki
rKJIKJJY~lIY1Ier6HJTIAHII614X1IyenII1AII4l7rl-yenI817yenIIl1JrAAYAfAJITIIAIIIII-I(IIIJTIIIVIII-JlIIi
Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 79
Torani Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 JY14III4I71hITihYI~__~4AtYI4JIjlI~~6I7171~JJ(Il71Af-iT~Ir7~~L41IIr-~-tJlTI4--~~w~g~4JFJZl~~(i~
pengaruh yang konstan dalam zona dan musim ini Di samping itu pengaruhnya tidak sekuat
dengan nitrat sebab fitoplankton mendekati bahkan jenuh dalam menyerap ortofosfat dalam
musim ini Kejenuhan fitoplankton dalam menyerap ortofosfat terjadi sebab konsentrasinya yang
sangat tinggi hal ini dapat dilihat dari kisaran konsentrasinya (0422-2150 mgl) yang melebihi
dari kisaran optimal pertumbuhan fitoplankton Kondisi sebaliknya terjadi di zona B Konsentrasi
ortofosfat di zona B (0538-1747 mgl) justru dalam batas pertumbuhan optimal fitoplankton (009shy
180 mgl) Hal ini menyebabkan ortofosfat dalam zona ini menjadi lebih berpengaruh jika
dibandingkan dengan nitrat
KESIMPULAN
Secara umum semua jenis nutrien memberikan pengaruh terhadap dinamika kelimpahan
komunitas fitoplankton Hal ini berarti bukan hanya nitrat dan ortofosfat yang menjadi penentu
utama berlangsungannya aktivitas fitoplankton dalam perairan laut lntensitas cahaya hanya
memberikan pengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton pada zona A dalam periode pengamatan
musim kemarau sebaliknya pada zona A dalam periode pengamatan musim hujan dan zona
lainnya (zona B dan C) dalam periode pengamatan musim kemarau dan hujan didominasi oleh
pengaruh nutrien Dari perbandingan pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap dinamika
kelimpahan komunitas fitoplankton menunjukkan bahwa ortofosfat Iebih berpengaruh dalam
musim kemarau sebaIiknya nutrien jenis N di musim hujan
DAFTAR PUSTAKA
Bapedalda Kab Maros 2003 Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (NKLD) Buku I PT Multi Area Conindo Maros
Cebrian J 2002 Variability and control of carbon consumption export and accumulation in marine communities LimnolOceanogr 47(1)11-22
Cloern JE 2001 Our Evolving Conceptual Model of the Coastal Eutrophication Problem Review Mar Ecol Prog Ser VoI210223-253
Jassby AD and JE CIoem 2000 Organic matter sources and rehabilitation of the Sacramento - San Joaquin Delta (California USA) Aquat Conserv Mar Freshw Ecosyst 10 323-352
Hood RR MR Abbott and A Huyer 1991 Phytoplankton and Photosynthetic Light Response in the Coastal Transition Zone off Nothern California in June 1987 Journal oGeophysical Research Vol 96 No C8 14769-14780
Lagus A Suomela J Wethoff G Heikkila K Helminen H and Sipura J 2003 Species-Specific Differences in Phytoplankton Responses to Nand P Enrichment and the NP ratio in the Archipelago Sea Northern Baltic Sea Journal 0Plankton Research 26 (7) 779-798
Savenkoff e AF Vezina TT Packard N Silverberg Je Therriault W Chen e Berube A Mucci B Klein F Mesple JE Tremblay L Legendre J Wesson and RG Ingram 1996 Distributions of oxygen carbon and espiratory activity in the deep layer of the Gulf of St Lawrence and their implications for the carbon cycle Can J Fish AqUlt Sci 53 2451-2465
Valiela I 1984 Marine ecologycal processes Springer-Verlag New York
Rahmadi Tambaru 80
- 1
- 2
-
Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 riIIII1iYIw~III$~- GXJYII16(JIX~W~_ 4J_IiZf _ ~ ~6~Y -~I6J4T~~4Jt7Ij SlwG4~r~tI7t1~l ~d~~ljjpiI72Y-~iifafrlAmiddotI-r
~ 0020 -~- -_--- - ~- ---- -------~----shy ~
A1 Ai A3 B1 62 B3 C1 C2C3 S31_ ==~I=un ___~_ _Zo=n=~ ~ ~ jJni-05 bull Ags-05 004lt-05 0 Des-05 bull Feb-06 Il Apr-06
Gambar 6 Konsentrasi silikat setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan
Kelimpahan Komunitas Fitoplankton
Kelimpahan komunitas fitoplankton tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata (pgt005)
berdasarkan zona_ Hal ini menunjukkan bahwa kelimpahan komunitas fitoplankton dianggap
sarna di semua zona penelitian_ Dari analisis varians berdasarkan periode pengamatan kelimpahan
komunitas fitoplankton justru berbeda sangat nyata (pltOOl) Kelimpahan terendah didapatkan
pada bulan Juni 2005 dalam periode pengamatan musim kemarau dan tertinggi pada bulan
Februari 2006 dalam periode pengamatan musim hujan (Gam bar 7)
IJ Bacillariophplae
oCyanophpl~e
Gambar 7 Rata-rata kelimpahan fitoplankton setiap zona dan stasiun (kiri) dan rata-rata kelimpahan fitoplankton setiap periode pengamatan (kanan)
Hubungan Kelimpahan Komunitas Fitoplankton Dengan Konsentrasi
Nutrien Jenis N P Si Dan Intensitas Cahaya
Hasil uji regresi berganda pada zona A dan C menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi
nutrien jenis N P Si serta intensitas cahaya terhadap kelimpahan komunitas fitoplankton adalah
nyata (plt005) dan sangat nyata (pltOOl) dalam periode pangamatan musim kemarau dan hujan
berturut-turut sementara itu di zona B adalah sangat nyata (pltOOl) dalam kedua periode ini Dari
hasil verifikasi variabel di zona A temyata hanya intensitas cahaya (p == 0008) dan amoniak (p ==
0024) memberikan pengaruh terhadap kelimpahan organisme ini dalam periode pengamatan
musim kemarau dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 864 serta nitrit (p = 0000) dalam
periode pengamatan musim hujan (r2 == 848 ) Kemudian di zona C hanya ortofosfat (p = 0030)
dan nitrat (p = 0023) dengan r2 masing-masing adalah 313 dan 538 pada periode pengamatan
musim kemarau dan musim hujan sementara itu di zona B hanya ortofosfat p = 0030) dan
amoniak (p = 0032) pada periode pengamatan musim kemarau dan ortofosfat (p = 0008) serta
nitrat (p = 0044) dalam periode pengamatan musim hujan (Tabel1)
Rahmadi Tambaru 76
Toram~ Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 1-y4~fi4~4rJT-I~~Yl4I~IlMilJI4UiIIf-~fi1~~~JIlIIiy~~IljJr~ - 7-~J~tT~ ~tIf~ITI~I~ ~~~~41r _ a~~2middotK~w~
Tabel 1 Hasil regresi hubungan kelimpahan komunitas fitoplankton dengan konsentrasi nutrien jenis N P Si dan intesitas cahaya
MusimZona Model Regresi Sig Mod r2 Varia bel
Dominan Sig
Varia bel Musim Kemarau
A Y = -218806 + 0438 Xl
+ 1380668 X2 0013 864
1 Cahaya Amoniak
0008 0024
B Y = 1431024 + 3857532 Xl
+ 51043160 X2 0002 572
Ortofosfat Amoniak
0030 0032
C Y = 4526446 + 6448386 X 0032 313 Ortofosfat 0030 MusimHujan
A Y = -2147222 + 1459115 X 0000 848 Nitrit 0000
B Y = 13927463 - 8978439 Xl
+ 148795 X2 0005 506
Ortofosfat Nitrat
0008 0044
C -shy
Y = 7007423 + 9856128 X 0001 -----shy
538 -------shy --
Nitrat -- shy --------shy---shy
0023 ---
Pada zona A dalam periode pengamatan musim kemarau masing-masing jenis nutrien
cenderung memiliki konsentrasi yang rendah Hal ini terjadi sebab tidak ada penambahan
konsentrasi yang cukup berarti akibat beban nutrien dari sungai mengalami penurunan (curah
hujan yang rendah Tabel 2) Dalam kasus yang lain konsentrasi nutrien mungkin saja mengalami
perubahan namun fluktuasi perubahan itu dianggap sama dari waktu ke waktu Oleh sebab itu
pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap perubahan kelimpahan komunitas fitoplankton
cenderung konstan
Intensitas cahaya tentunya akan banyak tersedia dalam kolom perairan pada zona A di
periode pengamatan musim kemarau Hal ini terjadi karena partikel tersuspensi maupun terlarut
yang dapat menghalangi cahaya berpenetrasi ke kolom perairan diduga kuat mengalami
penurunan Ketersediaan intensitas cahaya dengan kondisi seperti itu sudah tentu sangat
menunjang aktivitas fitoplankton Intensitas cahaya menjadi lebih berpengaruh dan mempunyai
hubungan yang lebih kuat dengan kelimpahan fitoplankton serta menjadi variabel paling dominan
jika dibandingkan dengan nutrien
Tabel 2 Data Curah Hujan Selama Penelitian
Periode Pengamatan (bInthn)
Juni 2005 Juli 2005 Agustus 2005 September 2005 Oktober 2005 November 2005 Desember 2005 Januari 2006 Februari2006 Maret 2006 April 2006
Curah Hujan (mm)
18 32 1 0
269 195 551 686 588 452 320
Musim
Kemarau Kemarau Kemarau Kemarau
Kemarau-Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan
Sumber Stasiun Klimatologi Kelas 1 Panakkukang Maras (2006)
Dalam kasus amoniak yang juga memegang peranan penting dalam mempengaruhi
kelimpahan komunitas fitoplankton di zona A dalam periode pengamatan musim kemarau
menjadikan variabel ini menarik untuk dicermati Jika dihubungkan dengan pengaliran beban
nutrien yang mengalami penurunan di musim ini maka konsentrasi amoniak juga akan mengalami
pengurangan Kondisi seperti ini menyebabkan pengaruh variabel itu terhadap kelimpahan
III7J1II~161IW4IIIII1ITJImiddotImiddotI4fhlrI~KIAvIryenmiddotv8 IvlIJT~JJfrW~IKIIIIIAdI~IIrIJIIIIIIII
Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton n
Toram Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 rYIiI~II- _ 1NI~-~middot-y~-- z-oNj4~~amp~~)I~ 414IIIII~Ae-JfYur~r~JIYoZII4 ~~o-F~tiiV~gt7hW V7
komunitas fitoplankton dapat menjadi lemah sarna dengan jenis nutrien lainnya Kenyataannya
justru berkebalikan dengan yang diduga (Tabel 1) Alasan yang dapat diterangkan sehubungan
dengan pengaruh amoniak dapat ditelaah dari sumber nutrien itu sendiri
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dengan adanya pengurangan beban
nutrien dari sungai menyebabkan semua jenis nutrien mengalarni penurunan konsentrasi di zona A
dalam periode musim kemarau Kondisi ini dapat menciptakan situasi yang kurang
menguntungkan bagi fitoplankton dalam beraktivitas Namun aktivitas fitoplankton dapat tetap
berlanjut lebih disebabkan pemanfaatan nutrien yang diperoleh dari dalam perairan itu sendiri
(autoktonus) Jenis-jenis nutrien ini dihasilkan melalui proses dekomposisi organisme yang
mengalami kematian (Valiela 1984 Savenkoff et al 1996 dan Cebrian 2002)
Amoniak merupakan nutrien pertama yang dihasilkan melalui proses dekomposisi di atas
yang selanjutnya berubah manjadi nitrit kemudian nitrat Namun saat terjadi perubahan menjadi
amoniak jenis ini segera diserap oleh fitoplankton tanpa banyak kesempatan berubah menjadi
nitrit dan nitrat Penyerapan amoniak dengan segera ini sangat beralasan untuk memenuhi
kebutuhan nutrien Berdasarkan alasan itu amoniak menjadi variabel dominan mempengaruhi
kelimpahan fitoplanton setelah intensitas cahaya
Variabel yang paling berpengaruh di zona C dalam periode pengamatan musim kemarau
adalah ortofosfat Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi variabel ini mengalami fluktuasi yang
cukup besar sehingga memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap dinamika kelimpahan
komunitas fitoplankton Perubahan konsentrasi variabel ini disebabkan adanya suplai nutrien jenis
ini yang berasal dari bagian perairan laut lainnya
Konsentrasi ortofosfat lebih berfluktuasi dapat dijelaskan dengan mencermati kondisi
lapangan di mana penelitianini dilaksanakan Dari arah laut di mana zona C ditempatkan terdapat
gugusan pulau yang aktivitas masyarakatnya dapat memberikan suplai ortofosfat ke dalam
perairan Di sarnping itu di bagian selatan terdapat kota Makassar yang berpenduduk padat dan
secara pasti memberikan suplai ortofosfat ke dalam perairan Akibat adanya pengaruh arus pasang
konsentrasi ortofosfat yang ada di kedua kawasan perairanini dapat terbawa masuk ke dalam zona
C
Salah satu bukti lainnya terjadi pengaliran dari bagian perairan laut lainnya dapat dilihat
dari ortofosfat yang menjadi variabel dominan di zona B Menjadi pertanyaan mengapa tidak
menjadi variabel dominan di zona A sekiranya benar terjadi pengafuan beban dari bagian perairan
lainnya Hal ini tidak terjadi sebab pengaliran nutrien oleh arus pasang tidak terlalu berpengaruh
di zona A karena tertolak oleh arus berlawanan dari sungai Adanya arus tolak dari sungai
menjadikan amoniak menjadi variabel dominan kedua di zona B sebab terbawa dari zona A
Dalarn musim hujan terdapat kondisi yang sangat berbeda dengan musim kemarau Di
samping pengafuan beban dari sungai yang mengalami peningkatan di musim hujan turbulensi
juga sangat kuat terjadi menyebabkan nutrien-nutrien yang ada di dasar terangkat ke permukaan
perairan Berdasarkan berbagai kejadian itu konsentrasi nutrien hampir bahkan dipastikan
mencukupi kebutuhan fitoplankton dalarn musim ini
Seperti diketahui jika konsentrasi nutrien mencukupi maka komunitas fitoplankton akan
berlimpah sebaliknya dalam kondisi nutrien yang rendah akan berakibat pada rendahnya
kelimpahan komunitas fitoplankton dalam perairan (contoh kasus) Dalam peristiwa terjadinya
Rahmadi Tambaru 78
Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~~~4~~srrgtI71t~~I7-wS-tif7IltI~fY~AY~IJYIhiIfIIIiI~J1~~N7-P~fIIFaYI~JrlIYIA~i(l~3174dlrwa
perubahan konsentrasi nutrien secara gradual sebagai contoh kasus lainnya dapat pula
menyebabkan kelimpahan komunitas fitoplankton mengalami perubahan secara gradual pula
Perubahan secara gradual ini sangat mungkin terjadi pada nitrit yang menjadi variabel
paling berpengaruh di zona A dalam periode pengamatan musim hujan Nitrit sebagaimana
diketahui adalah hasil antara dari proses perubahan amoniak menjadi nitrat demikian pula
sebaliknya (proses nitrifikasi dan denitrifikasi) Didukung oleh konsentrasi oksigen yang
mencukupi (ciri perairan laut) proses perubahan ini akan terus berlangsung sebab kebutuhan
bakteri akan oksigen mencukupi dalam mengeksekusi nitrit menjadi nitrat Perubahan ini
menyebabkan konsentrasi nitrit cenderung bervariasi menuju ke konsentrasi yang rendah Dalam
penelitian ini konsentrasi nitrit berkisar 000312 - 001456 mgl yang pada kenyataannya memang
lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis nutrien lainnya
Berdasarkan konsentrasi nitrit yang mengalami perubahan secara gradual dan cenderung
memiliki konsentrasi yang rendah maka variabel ini lebih berpengaruh terhadap dinamika
kelimpahan komunitas fitoplankton jika dibandingkan dengan jenis nutrien lairmya Aktivitas
fitoplankton menjadi tidak optimal dengan konsentrasi nitrit seperti itu dalam zona A di musim
hujan Untuk jenis lairmya seperti arnoniak dan nitrat juga mengalami perubahan seperti nitrit
namun konsentrasinya dalam zona A tidak lebih rendah jika dibandingkan dengan nitrit
Keduanya dianggap masih tetap tersedia dan mencukupi sehingga pengaruhnya tidak sekuat
dengan nitrit Kondisi ini juga terjadi pada ortofosfat dan silikat
Selanjutnya di zona C dalam musim hujan variabel dominan mempengaruhi kelimpahan
komunitas fitoplankton adalah nitrat (fabel 3) Variabel ini memberikan penganili culmp kuat
sekitar 538 (R2) Untuk membahasnya dapat dihubungkan dengan pengaruh jenis ini terhadap
kelimpahan fitoplankton berdasarkan musim Dalam musim kemarau nitrat tidak berpengaruh
kuat sebab perubahan konsentrasinya kurang bervariasi dibandingkan dengan ortofosfat Narnun
pada saat terjadi suplai yang sangat tinggi dalarn musim hujan variabel ini menjadi berfluktuasi
dan berubah ke konsentrasi tinggi Hal ini menjadikannya sangat berpengaruh pada kelimpahan
fitoplankton (La gus et al 2003)
Fitoplankton tentunya sangat merespon dengan adanya penambahan konsentrasi nitrat
dalam zona C di musim hujan Hal ini terjadi sebab sebelumnya dalam musim kemarau jenis ini
dianggap kurang berdinamika bahkan konstan pengaruhnya terhadap pertumbuhannya Di
sarnping itu jenis ini dikenal sebagai variabel yang menjadi faktor pembatas perkembangan
fitoplankton dalam perairan laut Berdasarkan suplai seperti yang telah dijelaskan menyebabkan
jenis ini menjadi lebih memenuhi perkembangan fitopiankton
Salah satu bukti bahwa nib-at menjadi faktor pembatas dapat dilihat dari kelimpahan
fitoplankton dalarn zona C berdasarkan musim Oleh karena nitrat tidak tersedia cukup banyak
dalam periode pengamatan musim kemarau maka dalam musim ini dihasilkan kelimpahan yang
rendah Sebaliknya dalam periode pengamatan musim hujan di mana terjadi suplai yang besar
terhadap nitrat maka kelimpahan fitoplankton didapatkan tinggi (Gambar 7)
Amonik dan nitrit serta silikat juga mengalami hal yang sarna dengan nitrat Konsentrasi
ketiganya dalarn perairan dianggap mencukupi Namun karena konsentrasinya yang lebih rendah
dari nitrat menyebabkan pengaruhnya tidak sekuat dengan nitrat di zona C dalam musim hujan
Kemudian ortofosfat sebagai jenis yang juga sangat diperlukan oleh fitoplankton memiliki
rKJIKJJY~lIY1Ier6HJTIAHII614X1IyenII1AII4l7rl-yenI817yenIIl1JrAAYAfAJITIIAIIIII-I(IIIJTIIIVIII-JlIIi
Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 79
Torani Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 JY14III4I71hITihYI~__~4AtYI4JIjlI~~6I7171~JJ(Il71Af-iT~Ir7~~L41IIr-~-tJlTI4--~~w~g~4JFJZl~~(i~
pengaruh yang konstan dalam zona dan musim ini Di samping itu pengaruhnya tidak sekuat
dengan nitrat sebab fitoplankton mendekati bahkan jenuh dalam menyerap ortofosfat dalam
musim ini Kejenuhan fitoplankton dalam menyerap ortofosfat terjadi sebab konsentrasinya yang
sangat tinggi hal ini dapat dilihat dari kisaran konsentrasinya (0422-2150 mgl) yang melebihi
dari kisaran optimal pertumbuhan fitoplankton Kondisi sebaliknya terjadi di zona B Konsentrasi
ortofosfat di zona B (0538-1747 mgl) justru dalam batas pertumbuhan optimal fitoplankton (009shy
180 mgl) Hal ini menyebabkan ortofosfat dalam zona ini menjadi lebih berpengaruh jika
dibandingkan dengan nitrat
KESIMPULAN
Secara umum semua jenis nutrien memberikan pengaruh terhadap dinamika kelimpahan
komunitas fitoplankton Hal ini berarti bukan hanya nitrat dan ortofosfat yang menjadi penentu
utama berlangsungannya aktivitas fitoplankton dalam perairan laut lntensitas cahaya hanya
memberikan pengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton pada zona A dalam periode pengamatan
musim kemarau sebaliknya pada zona A dalam periode pengamatan musim hujan dan zona
lainnya (zona B dan C) dalam periode pengamatan musim kemarau dan hujan didominasi oleh
pengaruh nutrien Dari perbandingan pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap dinamika
kelimpahan komunitas fitoplankton menunjukkan bahwa ortofosfat Iebih berpengaruh dalam
musim kemarau sebaIiknya nutrien jenis N di musim hujan
DAFTAR PUSTAKA
Bapedalda Kab Maros 2003 Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (NKLD) Buku I PT Multi Area Conindo Maros
Cebrian J 2002 Variability and control of carbon consumption export and accumulation in marine communities LimnolOceanogr 47(1)11-22
Cloern JE 2001 Our Evolving Conceptual Model of the Coastal Eutrophication Problem Review Mar Ecol Prog Ser VoI210223-253
Jassby AD and JE CIoem 2000 Organic matter sources and rehabilitation of the Sacramento - San Joaquin Delta (California USA) Aquat Conserv Mar Freshw Ecosyst 10 323-352
Hood RR MR Abbott and A Huyer 1991 Phytoplankton and Photosynthetic Light Response in the Coastal Transition Zone off Nothern California in June 1987 Journal oGeophysical Research Vol 96 No C8 14769-14780
Lagus A Suomela J Wethoff G Heikkila K Helminen H and Sipura J 2003 Species-Specific Differences in Phytoplankton Responses to Nand P Enrichment and the NP ratio in the Archipelago Sea Northern Baltic Sea Journal 0Plankton Research 26 (7) 779-798
Savenkoff e AF Vezina TT Packard N Silverberg Je Therriault W Chen e Berube A Mucci B Klein F Mesple JE Tremblay L Legendre J Wesson and RG Ingram 1996 Distributions of oxygen carbon and espiratory activity in the deep layer of the Gulf of St Lawrence and their implications for the carbon cycle Can J Fish AqUlt Sci 53 2451-2465
Valiela I 1984 Marine ecologycal processes Springer-Verlag New York
Rahmadi Tambaru 80
- 1
- 2
-
Toram~ Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 1-y4~fi4~4rJT-I~~Yl4I~IlMilJI4UiIIf-~fi1~~~JIlIIiy~~IljJr~ - 7-~J~tT~ ~tIf~ITI~I~ ~~~~41r _ a~~2middotK~w~
Tabel 1 Hasil regresi hubungan kelimpahan komunitas fitoplankton dengan konsentrasi nutrien jenis N P Si dan intesitas cahaya
MusimZona Model Regresi Sig Mod r2 Varia bel
Dominan Sig
Varia bel Musim Kemarau
A Y = -218806 + 0438 Xl
+ 1380668 X2 0013 864
1 Cahaya Amoniak
0008 0024
B Y = 1431024 + 3857532 Xl
+ 51043160 X2 0002 572
Ortofosfat Amoniak
0030 0032
C Y = 4526446 + 6448386 X 0032 313 Ortofosfat 0030 MusimHujan
A Y = -2147222 + 1459115 X 0000 848 Nitrit 0000
B Y = 13927463 - 8978439 Xl
+ 148795 X2 0005 506
Ortofosfat Nitrat
0008 0044
C -shy
Y = 7007423 + 9856128 X 0001 -----shy
538 -------shy --
Nitrat -- shy --------shy---shy
0023 ---
Pada zona A dalam periode pengamatan musim kemarau masing-masing jenis nutrien
cenderung memiliki konsentrasi yang rendah Hal ini terjadi sebab tidak ada penambahan
konsentrasi yang cukup berarti akibat beban nutrien dari sungai mengalami penurunan (curah
hujan yang rendah Tabel 2) Dalam kasus yang lain konsentrasi nutrien mungkin saja mengalami
perubahan namun fluktuasi perubahan itu dianggap sama dari waktu ke waktu Oleh sebab itu
pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap perubahan kelimpahan komunitas fitoplankton
cenderung konstan
Intensitas cahaya tentunya akan banyak tersedia dalam kolom perairan pada zona A di
periode pengamatan musim kemarau Hal ini terjadi karena partikel tersuspensi maupun terlarut
yang dapat menghalangi cahaya berpenetrasi ke kolom perairan diduga kuat mengalami
penurunan Ketersediaan intensitas cahaya dengan kondisi seperti itu sudah tentu sangat
menunjang aktivitas fitoplankton Intensitas cahaya menjadi lebih berpengaruh dan mempunyai
hubungan yang lebih kuat dengan kelimpahan fitoplankton serta menjadi variabel paling dominan
jika dibandingkan dengan nutrien
Tabel 2 Data Curah Hujan Selama Penelitian
Periode Pengamatan (bInthn)
Juni 2005 Juli 2005 Agustus 2005 September 2005 Oktober 2005 November 2005 Desember 2005 Januari 2006 Februari2006 Maret 2006 April 2006
Curah Hujan (mm)
18 32 1 0
269 195 551 686 588 452 320
Musim
Kemarau Kemarau Kemarau Kemarau
Kemarau-Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan
Sumber Stasiun Klimatologi Kelas 1 Panakkukang Maras (2006)
Dalam kasus amoniak yang juga memegang peranan penting dalam mempengaruhi
kelimpahan komunitas fitoplankton di zona A dalam periode pengamatan musim kemarau
menjadikan variabel ini menarik untuk dicermati Jika dihubungkan dengan pengaliran beban
nutrien yang mengalami penurunan di musim ini maka konsentrasi amoniak juga akan mengalami
pengurangan Kondisi seperti ini menyebabkan pengaruh variabel itu terhadap kelimpahan
III7J1II~161IW4IIIII1ITJImiddotImiddotI4fhlrI~KIAvIryenmiddotv8 IvlIJT~JJfrW~IKIIIIIAdI~IIrIJIIIIIIII
Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton n
Toram Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 rYIiI~II- _ 1NI~-~middot-y~-- z-oNj4~~amp~~)I~ 414IIIII~Ae-JfYur~r~JIYoZII4 ~~o-F~tiiV~gt7hW V7
komunitas fitoplankton dapat menjadi lemah sarna dengan jenis nutrien lainnya Kenyataannya
justru berkebalikan dengan yang diduga (Tabel 1) Alasan yang dapat diterangkan sehubungan
dengan pengaruh amoniak dapat ditelaah dari sumber nutrien itu sendiri
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dengan adanya pengurangan beban
nutrien dari sungai menyebabkan semua jenis nutrien mengalarni penurunan konsentrasi di zona A
dalam periode musim kemarau Kondisi ini dapat menciptakan situasi yang kurang
menguntungkan bagi fitoplankton dalam beraktivitas Namun aktivitas fitoplankton dapat tetap
berlanjut lebih disebabkan pemanfaatan nutrien yang diperoleh dari dalam perairan itu sendiri
(autoktonus) Jenis-jenis nutrien ini dihasilkan melalui proses dekomposisi organisme yang
mengalami kematian (Valiela 1984 Savenkoff et al 1996 dan Cebrian 2002)
Amoniak merupakan nutrien pertama yang dihasilkan melalui proses dekomposisi di atas
yang selanjutnya berubah manjadi nitrit kemudian nitrat Namun saat terjadi perubahan menjadi
amoniak jenis ini segera diserap oleh fitoplankton tanpa banyak kesempatan berubah menjadi
nitrit dan nitrat Penyerapan amoniak dengan segera ini sangat beralasan untuk memenuhi
kebutuhan nutrien Berdasarkan alasan itu amoniak menjadi variabel dominan mempengaruhi
kelimpahan fitoplanton setelah intensitas cahaya
Variabel yang paling berpengaruh di zona C dalam periode pengamatan musim kemarau
adalah ortofosfat Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi variabel ini mengalami fluktuasi yang
cukup besar sehingga memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap dinamika kelimpahan
komunitas fitoplankton Perubahan konsentrasi variabel ini disebabkan adanya suplai nutrien jenis
ini yang berasal dari bagian perairan laut lainnya
Konsentrasi ortofosfat lebih berfluktuasi dapat dijelaskan dengan mencermati kondisi
lapangan di mana penelitianini dilaksanakan Dari arah laut di mana zona C ditempatkan terdapat
gugusan pulau yang aktivitas masyarakatnya dapat memberikan suplai ortofosfat ke dalam
perairan Di sarnping itu di bagian selatan terdapat kota Makassar yang berpenduduk padat dan
secara pasti memberikan suplai ortofosfat ke dalam perairan Akibat adanya pengaruh arus pasang
konsentrasi ortofosfat yang ada di kedua kawasan perairanini dapat terbawa masuk ke dalam zona
C
Salah satu bukti lainnya terjadi pengaliran dari bagian perairan laut lainnya dapat dilihat
dari ortofosfat yang menjadi variabel dominan di zona B Menjadi pertanyaan mengapa tidak
menjadi variabel dominan di zona A sekiranya benar terjadi pengafuan beban dari bagian perairan
lainnya Hal ini tidak terjadi sebab pengaliran nutrien oleh arus pasang tidak terlalu berpengaruh
di zona A karena tertolak oleh arus berlawanan dari sungai Adanya arus tolak dari sungai
menjadikan amoniak menjadi variabel dominan kedua di zona B sebab terbawa dari zona A
Dalarn musim hujan terdapat kondisi yang sangat berbeda dengan musim kemarau Di
samping pengafuan beban dari sungai yang mengalami peningkatan di musim hujan turbulensi
juga sangat kuat terjadi menyebabkan nutrien-nutrien yang ada di dasar terangkat ke permukaan
perairan Berdasarkan berbagai kejadian itu konsentrasi nutrien hampir bahkan dipastikan
mencukupi kebutuhan fitoplankton dalarn musim ini
Seperti diketahui jika konsentrasi nutrien mencukupi maka komunitas fitoplankton akan
berlimpah sebaliknya dalam kondisi nutrien yang rendah akan berakibat pada rendahnya
kelimpahan komunitas fitoplankton dalam perairan (contoh kasus) Dalam peristiwa terjadinya
Rahmadi Tambaru 78
Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~~~4~~srrgtI71t~~I7-wS-tif7IltI~fY~AY~IJYIhiIfIIIiI~J1~~N7-P~fIIFaYI~JrlIYIA~i(l~3174dlrwa
perubahan konsentrasi nutrien secara gradual sebagai contoh kasus lainnya dapat pula
menyebabkan kelimpahan komunitas fitoplankton mengalami perubahan secara gradual pula
Perubahan secara gradual ini sangat mungkin terjadi pada nitrit yang menjadi variabel
paling berpengaruh di zona A dalam periode pengamatan musim hujan Nitrit sebagaimana
diketahui adalah hasil antara dari proses perubahan amoniak menjadi nitrat demikian pula
sebaliknya (proses nitrifikasi dan denitrifikasi) Didukung oleh konsentrasi oksigen yang
mencukupi (ciri perairan laut) proses perubahan ini akan terus berlangsung sebab kebutuhan
bakteri akan oksigen mencukupi dalam mengeksekusi nitrit menjadi nitrat Perubahan ini
menyebabkan konsentrasi nitrit cenderung bervariasi menuju ke konsentrasi yang rendah Dalam
penelitian ini konsentrasi nitrit berkisar 000312 - 001456 mgl yang pada kenyataannya memang
lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis nutrien lainnya
Berdasarkan konsentrasi nitrit yang mengalami perubahan secara gradual dan cenderung
memiliki konsentrasi yang rendah maka variabel ini lebih berpengaruh terhadap dinamika
kelimpahan komunitas fitoplankton jika dibandingkan dengan jenis nutrien lairmya Aktivitas
fitoplankton menjadi tidak optimal dengan konsentrasi nitrit seperti itu dalam zona A di musim
hujan Untuk jenis lairmya seperti arnoniak dan nitrat juga mengalami perubahan seperti nitrit
namun konsentrasinya dalam zona A tidak lebih rendah jika dibandingkan dengan nitrit
Keduanya dianggap masih tetap tersedia dan mencukupi sehingga pengaruhnya tidak sekuat
dengan nitrit Kondisi ini juga terjadi pada ortofosfat dan silikat
Selanjutnya di zona C dalam musim hujan variabel dominan mempengaruhi kelimpahan
komunitas fitoplankton adalah nitrat (fabel 3) Variabel ini memberikan penganili culmp kuat
sekitar 538 (R2) Untuk membahasnya dapat dihubungkan dengan pengaruh jenis ini terhadap
kelimpahan fitoplankton berdasarkan musim Dalam musim kemarau nitrat tidak berpengaruh
kuat sebab perubahan konsentrasinya kurang bervariasi dibandingkan dengan ortofosfat Narnun
pada saat terjadi suplai yang sangat tinggi dalarn musim hujan variabel ini menjadi berfluktuasi
dan berubah ke konsentrasi tinggi Hal ini menjadikannya sangat berpengaruh pada kelimpahan
fitoplankton (La gus et al 2003)
Fitoplankton tentunya sangat merespon dengan adanya penambahan konsentrasi nitrat
dalam zona C di musim hujan Hal ini terjadi sebab sebelumnya dalam musim kemarau jenis ini
dianggap kurang berdinamika bahkan konstan pengaruhnya terhadap pertumbuhannya Di
sarnping itu jenis ini dikenal sebagai variabel yang menjadi faktor pembatas perkembangan
fitoplankton dalam perairan laut Berdasarkan suplai seperti yang telah dijelaskan menyebabkan
jenis ini menjadi lebih memenuhi perkembangan fitopiankton
Salah satu bukti bahwa nib-at menjadi faktor pembatas dapat dilihat dari kelimpahan
fitoplankton dalarn zona C berdasarkan musim Oleh karena nitrat tidak tersedia cukup banyak
dalam periode pengamatan musim kemarau maka dalam musim ini dihasilkan kelimpahan yang
rendah Sebaliknya dalam periode pengamatan musim hujan di mana terjadi suplai yang besar
terhadap nitrat maka kelimpahan fitoplankton didapatkan tinggi (Gambar 7)
Amonik dan nitrit serta silikat juga mengalami hal yang sarna dengan nitrat Konsentrasi
ketiganya dalarn perairan dianggap mencukupi Namun karena konsentrasinya yang lebih rendah
dari nitrat menyebabkan pengaruhnya tidak sekuat dengan nitrat di zona C dalam musim hujan
Kemudian ortofosfat sebagai jenis yang juga sangat diperlukan oleh fitoplankton memiliki
rKJIKJJY~lIY1Ier6HJTIAHII614X1IyenII1AII4l7rl-yenI817yenIIl1JrAAYAfAJITIIAIIIII-I(IIIJTIIIVIII-JlIIi
Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 79
Torani Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 JY14III4I71hITihYI~__~4AtYI4JIjlI~~6I7171~JJ(Il71Af-iT~Ir7~~L41IIr-~-tJlTI4--~~w~g~4JFJZl~~(i~
pengaruh yang konstan dalam zona dan musim ini Di samping itu pengaruhnya tidak sekuat
dengan nitrat sebab fitoplankton mendekati bahkan jenuh dalam menyerap ortofosfat dalam
musim ini Kejenuhan fitoplankton dalam menyerap ortofosfat terjadi sebab konsentrasinya yang
sangat tinggi hal ini dapat dilihat dari kisaran konsentrasinya (0422-2150 mgl) yang melebihi
dari kisaran optimal pertumbuhan fitoplankton Kondisi sebaliknya terjadi di zona B Konsentrasi
ortofosfat di zona B (0538-1747 mgl) justru dalam batas pertumbuhan optimal fitoplankton (009shy
180 mgl) Hal ini menyebabkan ortofosfat dalam zona ini menjadi lebih berpengaruh jika
dibandingkan dengan nitrat
KESIMPULAN
Secara umum semua jenis nutrien memberikan pengaruh terhadap dinamika kelimpahan
komunitas fitoplankton Hal ini berarti bukan hanya nitrat dan ortofosfat yang menjadi penentu
utama berlangsungannya aktivitas fitoplankton dalam perairan laut lntensitas cahaya hanya
memberikan pengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton pada zona A dalam periode pengamatan
musim kemarau sebaliknya pada zona A dalam periode pengamatan musim hujan dan zona
lainnya (zona B dan C) dalam periode pengamatan musim kemarau dan hujan didominasi oleh
pengaruh nutrien Dari perbandingan pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap dinamika
kelimpahan komunitas fitoplankton menunjukkan bahwa ortofosfat Iebih berpengaruh dalam
musim kemarau sebaIiknya nutrien jenis N di musim hujan
DAFTAR PUSTAKA
Bapedalda Kab Maros 2003 Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (NKLD) Buku I PT Multi Area Conindo Maros
Cebrian J 2002 Variability and control of carbon consumption export and accumulation in marine communities LimnolOceanogr 47(1)11-22
Cloern JE 2001 Our Evolving Conceptual Model of the Coastal Eutrophication Problem Review Mar Ecol Prog Ser VoI210223-253
Jassby AD and JE CIoem 2000 Organic matter sources and rehabilitation of the Sacramento - San Joaquin Delta (California USA) Aquat Conserv Mar Freshw Ecosyst 10 323-352
Hood RR MR Abbott and A Huyer 1991 Phytoplankton and Photosynthetic Light Response in the Coastal Transition Zone off Nothern California in June 1987 Journal oGeophysical Research Vol 96 No C8 14769-14780
Lagus A Suomela J Wethoff G Heikkila K Helminen H and Sipura J 2003 Species-Specific Differences in Phytoplankton Responses to Nand P Enrichment and the NP ratio in the Archipelago Sea Northern Baltic Sea Journal 0Plankton Research 26 (7) 779-798
Savenkoff e AF Vezina TT Packard N Silverberg Je Therriault W Chen e Berube A Mucci B Klein F Mesple JE Tremblay L Legendre J Wesson and RG Ingram 1996 Distributions of oxygen carbon and espiratory activity in the deep layer of the Gulf of St Lawrence and their implications for the carbon cycle Can J Fish AqUlt Sci 53 2451-2465
Valiela I 1984 Marine ecologycal processes Springer-Verlag New York
Rahmadi Tambaru 80
- 1
- 2
-
Toram Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 rYIiI~II- _ 1NI~-~middot-y~-- z-oNj4~~amp~~)I~ 414IIIII~Ae-JfYur~r~JIYoZII4 ~~o-F~tiiV~gt7hW V7
komunitas fitoplankton dapat menjadi lemah sarna dengan jenis nutrien lainnya Kenyataannya
justru berkebalikan dengan yang diduga (Tabel 1) Alasan yang dapat diterangkan sehubungan
dengan pengaruh amoniak dapat ditelaah dari sumber nutrien itu sendiri
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dengan adanya pengurangan beban
nutrien dari sungai menyebabkan semua jenis nutrien mengalarni penurunan konsentrasi di zona A
dalam periode musim kemarau Kondisi ini dapat menciptakan situasi yang kurang
menguntungkan bagi fitoplankton dalam beraktivitas Namun aktivitas fitoplankton dapat tetap
berlanjut lebih disebabkan pemanfaatan nutrien yang diperoleh dari dalam perairan itu sendiri
(autoktonus) Jenis-jenis nutrien ini dihasilkan melalui proses dekomposisi organisme yang
mengalami kematian (Valiela 1984 Savenkoff et al 1996 dan Cebrian 2002)
Amoniak merupakan nutrien pertama yang dihasilkan melalui proses dekomposisi di atas
yang selanjutnya berubah manjadi nitrit kemudian nitrat Namun saat terjadi perubahan menjadi
amoniak jenis ini segera diserap oleh fitoplankton tanpa banyak kesempatan berubah menjadi
nitrit dan nitrat Penyerapan amoniak dengan segera ini sangat beralasan untuk memenuhi
kebutuhan nutrien Berdasarkan alasan itu amoniak menjadi variabel dominan mempengaruhi
kelimpahan fitoplanton setelah intensitas cahaya
Variabel yang paling berpengaruh di zona C dalam periode pengamatan musim kemarau
adalah ortofosfat Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi variabel ini mengalami fluktuasi yang
cukup besar sehingga memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap dinamika kelimpahan
komunitas fitoplankton Perubahan konsentrasi variabel ini disebabkan adanya suplai nutrien jenis
ini yang berasal dari bagian perairan laut lainnya
Konsentrasi ortofosfat lebih berfluktuasi dapat dijelaskan dengan mencermati kondisi
lapangan di mana penelitianini dilaksanakan Dari arah laut di mana zona C ditempatkan terdapat
gugusan pulau yang aktivitas masyarakatnya dapat memberikan suplai ortofosfat ke dalam
perairan Di sarnping itu di bagian selatan terdapat kota Makassar yang berpenduduk padat dan
secara pasti memberikan suplai ortofosfat ke dalam perairan Akibat adanya pengaruh arus pasang
konsentrasi ortofosfat yang ada di kedua kawasan perairanini dapat terbawa masuk ke dalam zona
C
Salah satu bukti lainnya terjadi pengaliran dari bagian perairan laut lainnya dapat dilihat
dari ortofosfat yang menjadi variabel dominan di zona B Menjadi pertanyaan mengapa tidak
menjadi variabel dominan di zona A sekiranya benar terjadi pengafuan beban dari bagian perairan
lainnya Hal ini tidak terjadi sebab pengaliran nutrien oleh arus pasang tidak terlalu berpengaruh
di zona A karena tertolak oleh arus berlawanan dari sungai Adanya arus tolak dari sungai
menjadikan amoniak menjadi variabel dominan kedua di zona B sebab terbawa dari zona A
Dalarn musim hujan terdapat kondisi yang sangat berbeda dengan musim kemarau Di
samping pengafuan beban dari sungai yang mengalami peningkatan di musim hujan turbulensi
juga sangat kuat terjadi menyebabkan nutrien-nutrien yang ada di dasar terangkat ke permukaan
perairan Berdasarkan berbagai kejadian itu konsentrasi nutrien hampir bahkan dipastikan
mencukupi kebutuhan fitoplankton dalarn musim ini
Seperti diketahui jika konsentrasi nutrien mencukupi maka komunitas fitoplankton akan
berlimpah sebaliknya dalam kondisi nutrien yang rendah akan berakibat pada rendahnya
kelimpahan komunitas fitoplankton dalam perairan (contoh kasus) Dalam peristiwa terjadinya
Rahmadi Tambaru 78
Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~~~4~~srrgtI71t~~I7-wS-tif7IltI~fY~AY~IJYIhiIfIIIiI~J1~~N7-P~fIIFaYI~JrlIYIA~i(l~3174dlrwa
perubahan konsentrasi nutrien secara gradual sebagai contoh kasus lainnya dapat pula
menyebabkan kelimpahan komunitas fitoplankton mengalami perubahan secara gradual pula
Perubahan secara gradual ini sangat mungkin terjadi pada nitrit yang menjadi variabel
paling berpengaruh di zona A dalam periode pengamatan musim hujan Nitrit sebagaimana
diketahui adalah hasil antara dari proses perubahan amoniak menjadi nitrat demikian pula
sebaliknya (proses nitrifikasi dan denitrifikasi) Didukung oleh konsentrasi oksigen yang
mencukupi (ciri perairan laut) proses perubahan ini akan terus berlangsung sebab kebutuhan
bakteri akan oksigen mencukupi dalam mengeksekusi nitrit menjadi nitrat Perubahan ini
menyebabkan konsentrasi nitrit cenderung bervariasi menuju ke konsentrasi yang rendah Dalam
penelitian ini konsentrasi nitrit berkisar 000312 - 001456 mgl yang pada kenyataannya memang
lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis nutrien lainnya
Berdasarkan konsentrasi nitrit yang mengalami perubahan secara gradual dan cenderung
memiliki konsentrasi yang rendah maka variabel ini lebih berpengaruh terhadap dinamika
kelimpahan komunitas fitoplankton jika dibandingkan dengan jenis nutrien lairmya Aktivitas
fitoplankton menjadi tidak optimal dengan konsentrasi nitrit seperti itu dalam zona A di musim
hujan Untuk jenis lairmya seperti arnoniak dan nitrat juga mengalami perubahan seperti nitrit
namun konsentrasinya dalam zona A tidak lebih rendah jika dibandingkan dengan nitrit
Keduanya dianggap masih tetap tersedia dan mencukupi sehingga pengaruhnya tidak sekuat
dengan nitrit Kondisi ini juga terjadi pada ortofosfat dan silikat
Selanjutnya di zona C dalam musim hujan variabel dominan mempengaruhi kelimpahan
komunitas fitoplankton adalah nitrat (fabel 3) Variabel ini memberikan penganili culmp kuat
sekitar 538 (R2) Untuk membahasnya dapat dihubungkan dengan pengaruh jenis ini terhadap
kelimpahan fitoplankton berdasarkan musim Dalam musim kemarau nitrat tidak berpengaruh
kuat sebab perubahan konsentrasinya kurang bervariasi dibandingkan dengan ortofosfat Narnun
pada saat terjadi suplai yang sangat tinggi dalarn musim hujan variabel ini menjadi berfluktuasi
dan berubah ke konsentrasi tinggi Hal ini menjadikannya sangat berpengaruh pada kelimpahan
fitoplankton (La gus et al 2003)
Fitoplankton tentunya sangat merespon dengan adanya penambahan konsentrasi nitrat
dalam zona C di musim hujan Hal ini terjadi sebab sebelumnya dalam musim kemarau jenis ini
dianggap kurang berdinamika bahkan konstan pengaruhnya terhadap pertumbuhannya Di
sarnping itu jenis ini dikenal sebagai variabel yang menjadi faktor pembatas perkembangan
fitoplankton dalam perairan laut Berdasarkan suplai seperti yang telah dijelaskan menyebabkan
jenis ini menjadi lebih memenuhi perkembangan fitopiankton
Salah satu bukti bahwa nib-at menjadi faktor pembatas dapat dilihat dari kelimpahan
fitoplankton dalarn zona C berdasarkan musim Oleh karena nitrat tidak tersedia cukup banyak
dalam periode pengamatan musim kemarau maka dalam musim ini dihasilkan kelimpahan yang
rendah Sebaliknya dalam periode pengamatan musim hujan di mana terjadi suplai yang besar
terhadap nitrat maka kelimpahan fitoplankton didapatkan tinggi (Gambar 7)
Amonik dan nitrit serta silikat juga mengalami hal yang sarna dengan nitrat Konsentrasi
ketiganya dalarn perairan dianggap mencukupi Namun karena konsentrasinya yang lebih rendah
dari nitrat menyebabkan pengaruhnya tidak sekuat dengan nitrat di zona C dalam musim hujan
Kemudian ortofosfat sebagai jenis yang juga sangat diperlukan oleh fitoplankton memiliki
rKJIKJJY~lIY1Ier6HJTIAHII614X1IyenII1AII4l7rl-yenI817yenIIl1JrAAYAfAJITIIAIIIII-I(IIIJTIIIVIII-JlIIi
Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 79
Torani Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 JY14III4I71hITihYI~__~4AtYI4JIjlI~~6I7171~JJ(Il71Af-iT~Ir7~~L41IIr-~-tJlTI4--~~w~g~4JFJZl~~(i~
pengaruh yang konstan dalam zona dan musim ini Di samping itu pengaruhnya tidak sekuat
dengan nitrat sebab fitoplankton mendekati bahkan jenuh dalam menyerap ortofosfat dalam
musim ini Kejenuhan fitoplankton dalam menyerap ortofosfat terjadi sebab konsentrasinya yang
sangat tinggi hal ini dapat dilihat dari kisaran konsentrasinya (0422-2150 mgl) yang melebihi
dari kisaran optimal pertumbuhan fitoplankton Kondisi sebaliknya terjadi di zona B Konsentrasi
ortofosfat di zona B (0538-1747 mgl) justru dalam batas pertumbuhan optimal fitoplankton (009shy
180 mgl) Hal ini menyebabkan ortofosfat dalam zona ini menjadi lebih berpengaruh jika
dibandingkan dengan nitrat
KESIMPULAN
Secara umum semua jenis nutrien memberikan pengaruh terhadap dinamika kelimpahan
komunitas fitoplankton Hal ini berarti bukan hanya nitrat dan ortofosfat yang menjadi penentu
utama berlangsungannya aktivitas fitoplankton dalam perairan laut lntensitas cahaya hanya
memberikan pengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton pada zona A dalam periode pengamatan
musim kemarau sebaliknya pada zona A dalam periode pengamatan musim hujan dan zona
lainnya (zona B dan C) dalam periode pengamatan musim kemarau dan hujan didominasi oleh
pengaruh nutrien Dari perbandingan pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap dinamika
kelimpahan komunitas fitoplankton menunjukkan bahwa ortofosfat Iebih berpengaruh dalam
musim kemarau sebaIiknya nutrien jenis N di musim hujan
DAFTAR PUSTAKA
Bapedalda Kab Maros 2003 Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (NKLD) Buku I PT Multi Area Conindo Maros
Cebrian J 2002 Variability and control of carbon consumption export and accumulation in marine communities LimnolOceanogr 47(1)11-22
Cloern JE 2001 Our Evolving Conceptual Model of the Coastal Eutrophication Problem Review Mar Ecol Prog Ser VoI210223-253
Jassby AD and JE CIoem 2000 Organic matter sources and rehabilitation of the Sacramento - San Joaquin Delta (California USA) Aquat Conserv Mar Freshw Ecosyst 10 323-352
Hood RR MR Abbott and A Huyer 1991 Phytoplankton and Photosynthetic Light Response in the Coastal Transition Zone off Nothern California in June 1987 Journal oGeophysical Research Vol 96 No C8 14769-14780
Lagus A Suomela J Wethoff G Heikkila K Helminen H and Sipura J 2003 Species-Specific Differences in Phytoplankton Responses to Nand P Enrichment and the NP ratio in the Archipelago Sea Northern Baltic Sea Journal 0Plankton Research 26 (7) 779-798
Savenkoff e AF Vezina TT Packard N Silverberg Je Therriault W Chen e Berube A Mucci B Klein F Mesple JE Tremblay L Legendre J Wesson and RG Ingram 1996 Distributions of oxygen carbon and espiratory activity in the deep layer of the Gulf of St Lawrence and their implications for the carbon cycle Can J Fish AqUlt Sci 53 2451-2465
Valiela I 1984 Marine ecologycal processes Springer-Verlag New York
Rahmadi Tambaru 80
- 1
- 2
-
Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~~~4~~srrgtI71t~~I7-wS-tif7IltI~fY~AY~IJYIhiIfIIIiI~J1~~N7-P~fIIFaYI~JrlIYIA~i(l~3174dlrwa
perubahan konsentrasi nutrien secara gradual sebagai contoh kasus lainnya dapat pula
menyebabkan kelimpahan komunitas fitoplankton mengalami perubahan secara gradual pula
Perubahan secara gradual ini sangat mungkin terjadi pada nitrit yang menjadi variabel
paling berpengaruh di zona A dalam periode pengamatan musim hujan Nitrit sebagaimana
diketahui adalah hasil antara dari proses perubahan amoniak menjadi nitrat demikian pula
sebaliknya (proses nitrifikasi dan denitrifikasi) Didukung oleh konsentrasi oksigen yang
mencukupi (ciri perairan laut) proses perubahan ini akan terus berlangsung sebab kebutuhan
bakteri akan oksigen mencukupi dalam mengeksekusi nitrit menjadi nitrat Perubahan ini
menyebabkan konsentrasi nitrit cenderung bervariasi menuju ke konsentrasi yang rendah Dalam
penelitian ini konsentrasi nitrit berkisar 000312 - 001456 mgl yang pada kenyataannya memang
lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis nutrien lainnya
Berdasarkan konsentrasi nitrit yang mengalami perubahan secara gradual dan cenderung
memiliki konsentrasi yang rendah maka variabel ini lebih berpengaruh terhadap dinamika
kelimpahan komunitas fitoplankton jika dibandingkan dengan jenis nutrien lairmya Aktivitas
fitoplankton menjadi tidak optimal dengan konsentrasi nitrit seperti itu dalam zona A di musim
hujan Untuk jenis lairmya seperti arnoniak dan nitrat juga mengalami perubahan seperti nitrit
namun konsentrasinya dalam zona A tidak lebih rendah jika dibandingkan dengan nitrit
Keduanya dianggap masih tetap tersedia dan mencukupi sehingga pengaruhnya tidak sekuat
dengan nitrit Kondisi ini juga terjadi pada ortofosfat dan silikat
Selanjutnya di zona C dalam musim hujan variabel dominan mempengaruhi kelimpahan
komunitas fitoplankton adalah nitrat (fabel 3) Variabel ini memberikan penganili culmp kuat
sekitar 538 (R2) Untuk membahasnya dapat dihubungkan dengan pengaruh jenis ini terhadap
kelimpahan fitoplankton berdasarkan musim Dalam musim kemarau nitrat tidak berpengaruh
kuat sebab perubahan konsentrasinya kurang bervariasi dibandingkan dengan ortofosfat Narnun
pada saat terjadi suplai yang sangat tinggi dalarn musim hujan variabel ini menjadi berfluktuasi
dan berubah ke konsentrasi tinggi Hal ini menjadikannya sangat berpengaruh pada kelimpahan
fitoplankton (La gus et al 2003)
Fitoplankton tentunya sangat merespon dengan adanya penambahan konsentrasi nitrat
dalam zona C di musim hujan Hal ini terjadi sebab sebelumnya dalam musim kemarau jenis ini
dianggap kurang berdinamika bahkan konstan pengaruhnya terhadap pertumbuhannya Di
sarnping itu jenis ini dikenal sebagai variabel yang menjadi faktor pembatas perkembangan
fitoplankton dalam perairan laut Berdasarkan suplai seperti yang telah dijelaskan menyebabkan
jenis ini menjadi lebih memenuhi perkembangan fitopiankton
Salah satu bukti bahwa nib-at menjadi faktor pembatas dapat dilihat dari kelimpahan
fitoplankton dalarn zona C berdasarkan musim Oleh karena nitrat tidak tersedia cukup banyak
dalam periode pengamatan musim kemarau maka dalam musim ini dihasilkan kelimpahan yang
rendah Sebaliknya dalam periode pengamatan musim hujan di mana terjadi suplai yang besar
terhadap nitrat maka kelimpahan fitoplankton didapatkan tinggi (Gambar 7)
Amonik dan nitrit serta silikat juga mengalami hal yang sarna dengan nitrat Konsentrasi
ketiganya dalarn perairan dianggap mencukupi Namun karena konsentrasinya yang lebih rendah
dari nitrat menyebabkan pengaruhnya tidak sekuat dengan nitrat di zona C dalam musim hujan
Kemudian ortofosfat sebagai jenis yang juga sangat diperlukan oleh fitoplankton memiliki
rKJIKJJY~lIY1Ier6HJTIAHII614X1IyenII1AII4l7rl-yenI817yenIIl1JrAAYAfAJITIIAIIIII-I(IIIJTIIIVIII-JlIIi
Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 79
Torani Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 JY14III4I71hITihYI~__~4AtYI4JIjlI~~6I7171~JJ(Il71Af-iT~Ir7~~L41IIr-~-tJlTI4--~~w~g~4JFJZl~~(i~
pengaruh yang konstan dalam zona dan musim ini Di samping itu pengaruhnya tidak sekuat
dengan nitrat sebab fitoplankton mendekati bahkan jenuh dalam menyerap ortofosfat dalam
musim ini Kejenuhan fitoplankton dalam menyerap ortofosfat terjadi sebab konsentrasinya yang
sangat tinggi hal ini dapat dilihat dari kisaran konsentrasinya (0422-2150 mgl) yang melebihi
dari kisaran optimal pertumbuhan fitoplankton Kondisi sebaliknya terjadi di zona B Konsentrasi
ortofosfat di zona B (0538-1747 mgl) justru dalam batas pertumbuhan optimal fitoplankton (009shy
180 mgl) Hal ini menyebabkan ortofosfat dalam zona ini menjadi lebih berpengaruh jika
dibandingkan dengan nitrat
KESIMPULAN
Secara umum semua jenis nutrien memberikan pengaruh terhadap dinamika kelimpahan
komunitas fitoplankton Hal ini berarti bukan hanya nitrat dan ortofosfat yang menjadi penentu
utama berlangsungannya aktivitas fitoplankton dalam perairan laut lntensitas cahaya hanya
memberikan pengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton pada zona A dalam periode pengamatan
musim kemarau sebaliknya pada zona A dalam periode pengamatan musim hujan dan zona
lainnya (zona B dan C) dalam periode pengamatan musim kemarau dan hujan didominasi oleh
pengaruh nutrien Dari perbandingan pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap dinamika
kelimpahan komunitas fitoplankton menunjukkan bahwa ortofosfat Iebih berpengaruh dalam
musim kemarau sebaIiknya nutrien jenis N di musim hujan
DAFTAR PUSTAKA
Bapedalda Kab Maros 2003 Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (NKLD) Buku I PT Multi Area Conindo Maros
Cebrian J 2002 Variability and control of carbon consumption export and accumulation in marine communities LimnolOceanogr 47(1)11-22
Cloern JE 2001 Our Evolving Conceptual Model of the Coastal Eutrophication Problem Review Mar Ecol Prog Ser VoI210223-253
Jassby AD and JE CIoem 2000 Organic matter sources and rehabilitation of the Sacramento - San Joaquin Delta (California USA) Aquat Conserv Mar Freshw Ecosyst 10 323-352
Hood RR MR Abbott and A Huyer 1991 Phytoplankton and Photosynthetic Light Response in the Coastal Transition Zone off Nothern California in June 1987 Journal oGeophysical Research Vol 96 No C8 14769-14780
Lagus A Suomela J Wethoff G Heikkila K Helminen H and Sipura J 2003 Species-Specific Differences in Phytoplankton Responses to Nand P Enrichment and the NP ratio in the Archipelago Sea Northern Baltic Sea Journal 0Plankton Research 26 (7) 779-798
Savenkoff e AF Vezina TT Packard N Silverberg Je Therriault W Chen e Berube A Mucci B Klein F Mesple JE Tremblay L Legendre J Wesson and RG Ingram 1996 Distributions of oxygen carbon and espiratory activity in the deep layer of the Gulf of St Lawrence and their implications for the carbon cycle Can J Fish AqUlt Sci 53 2451-2465
Valiela I 1984 Marine ecologycal processes Springer-Verlag New York
Rahmadi Tambaru 80
- 1
- 2
-
Torani Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 JY14III4I71hITihYI~__~4AtYI4JIjlI~~6I7171~JJ(Il71Af-iT~Ir7~~L41IIr-~-tJlTI4--~~w~g~4JFJZl~~(i~
pengaruh yang konstan dalam zona dan musim ini Di samping itu pengaruhnya tidak sekuat
dengan nitrat sebab fitoplankton mendekati bahkan jenuh dalam menyerap ortofosfat dalam
musim ini Kejenuhan fitoplankton dalam menyerap ortofosfat terjadi sebab konsentrasinya yang
sangat tinggi hal ini dapat dilihat dari kisaran konsentrasinya (0422-2150 mgl) yang melebihi
dari kisaran optimal pertumbuhan fitoplankton Kondisi sebaliknya terjadi di zona B Konsentrasi
ortofosfat di zona B (0538-1747 mgl) justru dalam batas pertumbuhan optimal fitoplankton (009shy
180 mgl) Hal ini menyebabkan ortofosfat dalam zona ini menjadi lebih berpengaruh jika
dibandingkan dengan nitrat
KESIMPULAN
Secara umum semua jenis nutrien memberikan pengaruh terhadap dinamika kelimpahan
komunitas fitoplankton Hal ini berarti bukan hanya nitrat dan ortofosfat yang menjadi penentu
utama berlangsungannya aktivitas fitoplankton dalam perairan laut lntensitas cahaya hanya
memberikan pengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton pada zona A dalam periode pengamatan
musim kemarau sebaliknya pada zona A dalam periode pengamatan musim hujan dan zona
lainnya (zona B dan C) dalam periode pengamatan musim kemarau dan hujan didominasi oleh
pengaruh nutrien Dari perbandingan pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap dinamika
kelimpahan komunitas fitoplankton menunjukkan bahwa ortofosfat Iebih berpengaruh dalam
musim kemarau sebaIiknya nutrien jenis N di musim hujan
DAFTAR PUSTAKA
Bapedalda Kab Maros 2003 Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (NKLD) Buku I PT Multi Area Conindo Maros
Cebrian J 2002 Variability and control of carbon consumption export and accumulation in marine communities LimnolOceanogr 47(1)11-22
Cloern JE 2001 Our Evolving Conceptual Model of the Coastal Eutrophication Problem Review Mar Ecol Prog Ser VoI210223-253
Jassby AD and JE CIoem 2000 Organic matter sources and rehabilitation of the Sacramento - San Joaquin Delta (California USA) Aquat Conserv Mar Freshw Ecosyst 10 323-352
Hood RR MR Abbott and A Huyer 1991 Phytoplankton and Photosynthetic Light Response in the Coastal Transition Zone off Nothern California in June 1987 Journal oGeophysical Research Vol 96 No C8 14769-14780
Lagus A Suomela J Wethoff G Heikkila K Helminen H and Sipura J 2003 Species-Specific Differences in Phytoplankton Responses to Nand P Enrichment and the NP ratio in the Archipelago Sea Northern Baltic Sea Journal 0Plankton Research 26 (7) 779-798
Savenkoff e AF Vezina TT Packard N Silverberg Je Therriault W Chen e Berube A Mucci B Klein F Mesple JE Tremblay L Legendre J Wesson and RG Ingram 1996 Distributions of oxygen carbon and espiratory activity in the deep layer of the Gulf of St Lawrence and their implications for the carbon cycle Can J Fish AqUlt Sci 53 2451-2465
Valiela I 1984 Marine ecologycal processes Springer-Verlag New York
Rahmadi Tambaru 80
- 1
- 2
-