Torani Jurnal kelautan

11

description

torani kelautan

Transcript of Torani Jurnal kelautan

Page 1: Torani Jurnal kelautan

torani Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin

(Surat Keputusan Akreditasi B No 26DIKTIKep2005 Tgl 30 Mei 2005)

PENANGGUNG JAWAB Rektor Universitas Hasanuddin

Ketua Wakil

PEMBINA

Prof Dr Ir H M Natsir Nessa MS Prof Dr Ir H Achmar Mallawa DBA

DEWAN PENYUNTING

Dr Ir Aisyah Farhum 5i apal Perikanan) Prof Dr Ir A (iartiningsih f5 (Budidaya La )

Prof Dr Ir Syams~ Aan Ali ~ I 5 (pernanfaatan middotita ah P~ lti ir) Dr Ir Yusran UY Indar LSr (pengeiolaan layah P _-isir)

Dr Vleta 1ahendrata ~15c T eknologi Ha5iJ Peri~aT)an

Dr lfahatma ST 15 (Fisika Osea 0c ah)

DrIr Amir Hamzah Si (pen deraan Jauh an SIG) DrIr Rohani 1Si (l3iologi PeTikanan)

DrIr Yusri Karim ISi (Ereologi Laut) Prof DrIr ajamuddintSci (Perikanan Tangkap)

REDAKTUR PELAKSANA Ketua Prof Dr Ir Sudirman MPi Wakil Ketua Prof Dr Ir Chair Rani M5i Anggota Dr Ir M Farid Samawi M5i

Ahmad FaizaI ST MSi Dr Ir Rohani AR M5i Asriani Ahmad

ALAMAT REDAKSI amp PENERBIT nierpound~E-o

Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Kampus Tamalanrea JI Perintis Kemerdekaar

TelpFax (0411) 586 025 e-mail eri[ ~ _

Toram~ Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~-~ ~Y~~ltI5~~-II(~-gtw ~1IJ2T2iF4-JII44--~pound~~JIjIp4r~Fw~~Z~~I(II~I41~~P-4--~44I1~zl ---i-~ --r~fT6~

DINAMIKA KELIMPAHAN KOMUNITAS FITOPLANKTON DALAM HUBUNGANNYA DENGAN VARIABILITAS INTENSITAS CAHAYA

DAN NUTRIEN DI PERAIRAN PESISIR MAROS

The Dynamic of Phytoplankton Community Abundances in relation to Variability of Light Intensity and Nutrient in Coastal Waters of Maros

Rahmadi Tambaru lJ Enan M AdiwilagrlJ lsmudi Muchsin3J dan Aria DamaJ

I) Fakultas llmu Kelautan dan Perikanan UNHAS Makassar

234) Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan IPB Bogor

Diterima 20 Januari 2008 Disetujui 21 Februari 2008

ABSTRACT

Coastal waters receive a lot of organic and inorganic substances which lead to variability of

light intensity and nutrient influence the dynamics of phytoplankton community in the waters The

objectives of this research are to analyze and determine the variable most having an effect on

between light intensity and nutrient in its relation to the abundances of phytoplankton community by

spatial and temporal The results of this research are expected to give the solution input and

ecological consideration in utilization of coastal waters Level of light intensity is not significant

(pgt005) pursuant to spatial and temporal on the contrary with distribution of orthophosphate nitrate

and silicate is exactly very significant (pltOO I) Then ammonia nitrite and the abundances of

phytoplankton community is very significant (plt00 I) only at distribution to temporal The result

analyses of the relation between the abundances of phytoplankton community by various variable of

pursuant to spatial and temporal in the reality to dynamics of phytoplankton own relation with the

light intensity only at zone A in observation period of dry season The dynamics of phytoplankton at

zone A in observation period of rains season and other zone (zone B and C) in observation period of

dry and the rains season are influenced by nutrient

Key words coastal water light intensity nutrient phytoplankton spatial temporal

PENDAHULUAN

Perairan pesisir merupakan wilayah perairan yang banyak menerima beban masukan

bahan organik maupun inorganik Oassby and Ooem 2000) Bahan ini berasal dari berbagai sumber

seperti kegiatan pertambakan dan pertanian yang selanjutnya memasuki perairan melalui aliran

sungai dan runoff dari daratan Selain menambah konsentrasi nutrien jenis nitrogen fosfor dan

silikat (Cloem 2001 dan Lagus et al 2003) beban itu juga mempengaruhi intensitas cahaya dalam

perairan (Hood et al 1991)

Salah satu perairan yang menerima beban masukan terus menerus adalah perairan pesisir

Kabupaten Maros Perairan ini banyak menerima beban nutrien akibat aktivitas masyarakat yang

berlangsung cukup tinggi di daratan (Bapedalda Kab Maros 2003) Hal ini terjadi sebab

Kabupaten Maros diketahui merupakan salah satu kabupaten sentra perikanan dan pertanian di

Sulawesi Selatan

1) Contact Person Ir Rahmadi Tambaru MSi Fakultas llmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin J1 P Kemerdekaan Krn 10 Kampus Unhas TamaJanrea Makassar Telp (0411) 587000

Jurnal Ilmu Kelautan dan Perlkanan Universitas Hasanuddin 72

Toram~ Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~~~middotr~JI~agt~ii1IIX~7-~-7~iyeniJ~Wt~ampii ~~~K1~~rampII-I6ttr~w~CJliLI 3vrI7YI4~~rG6G8JII~fIIw-IIAl

Fitoplankton akan memberikan respon sehubungan dengan beban masukan ke dalam

perairan pesisir Dinamika perturnbuhan organisme ini akan terjadi bergantung pada disbibusi

intensitas cahaya dan nutrien secara spasial dan temporal Untuk maksud tersebut maka

dilaksanakan penelitian rnenyangkut dinamika kelimpahan komunitas fitoplankton dalam

hubungannya dengan variabilitas intensitas cahaya dan nubien Hasil penelitian ini

memberikan kejelasan tentang variabel paling dominan antara intensitas cahaya dan nutrien

mempengaruhi aktivitas fitoplankton Peranan paling dominan di antara keduanya sampai saat ini

belum terjawab secara tuntas untuk perairan tropis khususnya perairan Indonesia

Tujuan penelitian adalah menentukan variabel paling berpengaruh antara intensitas cahaya

dan nutrien dalam hubungannya dengan kelimpahan komunitas fitoplankton secara spasial

maupun temporal Hasil penelitian ini diharapkan memberikan solusi dan bahan masukan serta

pertimbangan ekologis dalam pemanfaatan wilayah pesisir

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di perairan Pesisir Maros yang dipengaruhi oleh Sungai Maros

Pemilihan lokasi penelitian ditetapkan dengan mempertimbangkan kondisi perairan secara

ekologi Kegiatan dilakukan dari bulan Juni 2005 sampai April 2006 (periode pengamatan bulan

Juni Agustus Oktober mewakili musirn kemarau dan Desember 2005 serta Februari dan April

2006 mewakili musirn hujan) pada tiga zona A B dan C Tiap zona ditempatkan 3 stasiun

penelitian (Gambar 1) Untuk mendapatkan data penunjang maka dilakukan penelitian di mulut

Sungai Maros (53) Variabel yang diukur adalah ketersediaan nutrien N P dan Si intensitas cahaya

matahari serta kelimpahan komunitas fitoplankton Dalam pengukuran variabel dilakukan

pengambilan sampel air untuk selanjutnya dianalisis di laboratorium Khusus intensitas cahaya

pengukuran dilakukan langsung di lapangan (in situ) i I ~ ~ 11 ) n I t o 0

l mA LOtCASI PeH~ P1AAIRAN PSlSlR MAROSC3- _r

bull 83

A3 1 0 500 1000 ~ --9

t

-~ Io~~ sC2 Ii 11011 middott I -t B2 A2

1

S 3 ~ ~ I ~ i bull I e t~r~

o - shyv ~

N __ =-~~ c_~ ~ bull SfI~~alAn

~JoY11f (ioJ P~ z l(onturl(edatli_~~-~ N

J C l D

CJ 1_A1C1 B1 1_ ftetml l T-blfc010~1

~ ~

I I ltmiddotI~ 119 7 _ I I )V ____~ __________________illaquot~~=_ Gambar 1 Peta lokasi penelitian perairan Pesisir Maros

Analisis data meliputi anova dua arah untuk mengetahui distribusi intensitas cahaya dan

nutrien Genis N dan P serta Si) serta kelimpahan komunitas fitoplankton berdasarkan zona (spasial)

dan periode pengamatan (temporal) Uji lanjut dengan Tukey dilakukan jika distribusi berbeda

nyata Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengkaji hubungan kelimpahan

komunitas fitoplankton dengan ketersediaan intensitas cahaya dan nubien jenis N dan P serta Si

pada setiap zona dan periode pengamatan

T~KIKIHrvI-IbI-r(JTKJImiddotIAI~tIiort~Jr~~_Y--Y- 8-rI~~Ir7~rw1IA~AI4Iw-III7JTJfYM

Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 73

Toran Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 J~z--9~c~h-middot_ I~~_ ~~-$I7IJThP~~~IZgCx~~middot4~iqJttF~~-9+amp14J-~~97~~gt-middot~t~7ampp ~l1l1fl7middot-yeni ~Xiil1i4IIir--~

HASIL DAN PEMBAHASAN

Variabilitas Intensitas Cahaya Berdasarkan Spasial dan Temporal

Secara spasial zona sungai (S3) memiliki nilai intensitas cahaya berkisar 42000-54000 lux

dengan nilai rata-rata tahunan sekitar 49000 lux Dalam zona laut nilai yang tercatat di zona A

berkisar 48000-70000 lux dengan rata-rata tahunan sekitar 59522 lux sementara itu pada zona B dan

C adalah 2700-83000 lux dan 7200-85000 lux dengan rata-rata tahunan sekitar 65322 dan 68822 lux

berturut-turut Secara temporal intensitas cahaya dalam periode pengamatan musim kemarau

secara umum lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode pengamatan musim hujan (Gambar 2)

Distribusi intensitas cahaya cenderung seragam pada setiap zona dan periode pengamatan ltu

dibuktikan dari analisis varians yang adak berbeda nyata (pgt005) berdasarkan spasial dan

temporal Dari pengamatan lapangan cahaya matahari masih dapat berpenetrasi cukup kuat ke

kolom perairan pada berbagai zona baik dalam periode pengamatan musim kemarau maupun

musim hujan

Ii -~-=- ~ i 60000 - Hl--onf~ttl Ii 50000 I i ~ 40000 I I I 30000 1f1J1LLOuULlJIul-JlIALALJaJLAJuuaubJLLauILlUIIllIuulJlU I I A 1 A 2 A 3 B1 ~I~ C1 C2 C3 S 3 I t~-J~~~--- - middot - 05 0 ~~----~-06J05 -A-9S--0-~ 0 Ok-----Des-05- 06 0

Gambar 2 Nilai intensitas cahaya pada masing-masing zona dan stasiun serta periode pengamatan

Variabilitas Nutrien Berdasarkan Spasial dan Temporal

Ortofosfat

Distribusi ortofosfat menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (pltOOl) berdasarkan zona

dan periode pengamatan Pada zona sungai (S3) ortofosfat memiliki distribusi yang sangat berbeda

dengan zona laut namun antar zona laut memiliki distribusi yang seragam Dari uji Tukey

ortofosfat memiliki konsentrasi tertinggi pada zona sungai (S3) berkisar 0682-1786 mgl dengan

nilai rata-rata tahunan sebesar 1311 mgI Periode bulan Juni 2005 di musim kemarau memiliki

konsentrasi ortofosfat terendah sementara itu periode bulan Desember 2005 di musim hujan

adalah tertinggi (Gambar 4)

20

Eg 15

~ 10

E ~ 05 o

Gambar 4 Konsentrasi ortofosfat setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan

Rahmadi Tambaru 74

Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 IJIrI JrWHlII~-lW4ldItIF-INIA~4II~__44I(Ifrrh41IWhiPWKI1It6-I7rW4lIII-~~~IYI7IflYlhV~JIf1~fr~~~

Amoniak Nitrit dan Nitrat

Hasil analisis varians berdasarkan zona menunjukkan bahwa distribusi amoniak dan nitrit

tidak berbeda nyata (pgtOOS) untuk nitrat justru sebaliknya (pltOOl) Distribusi nitrat sangat

berbeda antara zona sungai (53) dan zona laut tetapi antara zona laut cenderung homogen

Konsentrasi nitrat tertinggi tercatat dalam zona sungai (53) berkisar 0361-0856 mgl dengan ratashy

rata tahunan sekitar 0601 mgl berdasarkan uji Tukey (Gambar 5)

007 =====================~ ~~ ~=---- j_ 006 ----n-------fk-shy - - ---------j

~0 05 gO04-2 003

i ~ 002

E 0015 I bull co g 0010 t

~ ralllltIlOlIIBlJ A 1 A 2 A 3 B1 82 B3 C1 C2 C3 83

lt OO~ jiilllljltnJlltWl~lltWl~ A 1 A 2 A 3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 8 3 I~ _ ~Iu______ _____-J ZonalStaslunn ~

Is mi-05 bull Ags-05 0 Okt-D5 I] Des~_ bull Fegt-06 III A~~ III Junl-OS bull Ags-OS I] Old-OS I] Des-05 bull Feb--06 I] Apr-OS I

OO-r= ~ 1_ 080

1 ~080 ~ 1 J

A 1 A2 A3 Bl 82 83 Cl C2 C3 S 3 IiI--------- -shy ZonaJSta8i~_ _____ ___~

III Jlflt-(i5 bull Ags--05 I] Okt--05 I] Des-OS bull FeIgt-06 I] Apr--06

Gambar S Konsentrasi amoniak (kiri atas) dan nitrit (kanan atas) serta nitrat (bawah) pada setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan

Distribusi ketiga nutrien jenis N juga sangat berbeda nyata antar periode pengamatan

(plt001) Dari uji Tukey konsentrasi ketiga jenis nutrien dalam periode pengamatan musim

kemarau menunjukkan nilai yang lebih rendah jika dibandingkan periode pengamatan musim

hujan Konsentrasi amoniak dan nitrat terendah tercatat pada periode bulan Agustus 2005 dan

nitrit di bulan Oktober 2005 Sebaliknya amoniak memiliki konsentrasi tertinggi dalam periode

bulan Desember 2005 kemudian nitrit dan nitrat pada periode bulan Februari 2006

Silikat

Pada Gambar 6 memperlihatkan distribusi silikat secara spasial dan temporal Berdasarkan

hasil analisis varians distribusi nutrien ini adalah sangat berbeda nyata antar zona dan periode

pengamatan (plt001) Konsentrasi silikat dalam zona sungai (53) sangat berbeda dengan zona laut

sementara itu dalam zona laut dianggap sarna Dari uji Tukey zona sungai (53) memiliki

konsentrasi lebih tinggi jika dibandingkan dengan zona laut Konsentrasi silikat di zona sungai (53)

berkisar 000655-001669 mgl dan rata-rata tahunan sebesar 000968 mgl Kemudian konsentrasi

silikat dalam periode pengamatan musim kemarau menunjukan nilai yang lebih rendah jika

dibandingkan dengan periode pengamatan musim hujan Silikat memiliki konsentrasi terendah

pada bulan Juni 2005 dalam periode pengamatan musim kemarau dan tertinggi pada bulan

Desember 2005 dalam periode pengamatan musim hujan

I i 040

z 020

O OO~

7116417111111(11111171141111111IIIIIIIII1I7~ArI6T~IyenII11I)JAAK4IIXlr

Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 75

Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 riIIII1iYIw~III$~- GXJYII16(JIX~W~_ 4J_IiZf _ ~ ~6~Y -~I6J4T~~4Jt7Ij SlwG4~r~tI7t1~l ~d~~ljjpiI72Y-~iifafrlAmiddotI-r

~ 0020 -~- -_--- - ~- ---- -------~----shy ~

A1 Ai A3 B1 62 B3 C1 C2C3 S31_ ==~I=un ___~_ _Zo=n=~ ~ ~ jJni-05 bull Ags-05 004lt-05 0 Des-05 bull Feb-06 Il Apr-06

Gambar 6 Konsentrasi silikat setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan

Kelimpahan Komunitas Fitoplankton

Kelimpahan komunitas fitoplankton tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata (pgt005)

berdasarkan zona_ Hal ini menunjukkan bahwa kelimpahan komunitas fitoplankton dianggap

sarna di semua zona penelitian_ Dari analisis varians berdasarkan periode pengamatan kelimpahan

komunitas fitoplankton justru berbeda sangat nyata (pltOOl) Kelimpahan terendah didapatkan

pada bulan Juni 2005 dalam periode pengamatan musim kemarau dan tertinggi pada bulan

Februari 2006 dalam periode pengamatan musim hujan (Gam bar 7)

IJ Bacillariophplae

oCyanophpl~e

Gambar 7 Rata-rata kelimpahan fitoplankton setiap zona dan stasiun (kiri) dan rata-rata kelimpahan fitoplankton setiap periode pengamatan (kanan)

Hubungan Kelimpahan Komunitas Fitoplankton Dengan Konsentrasi

Nutrien Jenis N P Si Dan Intensitas Cahaya

Hasil uji regresi berganda pada zona A dan C menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi

nutrien jenis N P Si serta intensitas cahaya terhadap kelimpahan komunitas fitoplankton adalah

nyata (plt005) dan sangat nyata (pltOOl) dalam periode pangamatan musim kemarau dan hujan

berturut-turut sementara itu di zona B adalah sangat nyata (pltOOl) dalam kedua periode ini Dari

hasil verifikasi variabel di zona A temyata hanya intensitas cahaya (p == 0008) dan amoniak (p ==

0024) memberikan pengaruh terhadap kelimpahan organisme ini dalam periode pengamatan

musim kemarau dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 864 serta nitrit (p = 0000) dalam

periode pengamatan musim hujan (r2 == 848 ) Kemudian di zona C hanya ortofosfat (p = 0030)

dan nitrat (p = 0023) dengan r2 masing-masing adalah 313 dan 538 pada periode pengamatan

musim kemarau dan musim hujan sementara itu di zona B hanya ortofosfat p = 0030) dan

amoniak (p = 0032) pada periode pengamatan musim kemarau dan ortofosfat (p = 0008) serta

nitrat (p = 0044) dalam periode pengamatan musim hujan (Tabel1)

Rahmadi Tambaru 76

Toram~ Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 1-y4~fi4~4rJT-I~~Yl4I~IlMilJI4UiIIf-~fi1~~~JIlIIiy~~IljJr~ - 7-~J~tT~ ~tIf~ITI~I~ ~~~~41r _ a~~2middotK~w~

Tabel 1 Hasil regresi hubungan kelimpahan komunitas fitoplankton dengan konsentrasi nutrien jenis N P Si dan intesitas cahaya

MusimZona Model Regresi Sig Mod r2 Varia bel

Dominan Sig

Varia bel Musim Kemarau

A Y = -218806 + 0438 Xl

+ 1380668 X2 0013 864

1 Cahaya Amoniak

0008 0024

B Y = 1431024 + 3857532 Xl

+ 51043160 X2 0002 572

Ortofosfat Amoniak

0030 0032

C Y = 4526446 + 6448386 X 0032 313 Ortofosfat 0030 MusimHujan

A Y = -2147222 + 1459115 X 0000 848 Nitrit 0000

B Y = 13927463 - 8978439 Xl

+ 148795 X2 0005 506

Ortofosfat Nitrat

0008 0044

C -shy

Y = 7007423 + 9856128 X 0001 -----shy

538 -------shy --

Nitrat -- shy --------shy---shy

0023 ---

Pada zona A dalam periode pengamatan musim kemarau masing-masing jenis nutrien

cenderung memiliki konsentrasi yang rendah Hal ini terjadi sebab tidak ada penambahan

konsentrasi yang cukup berarti akibat beban nutrien dari sungai mengalami penurunan (curah

hujan yang rendah Tabel 2) Dalam kasus yang lain konsentrasi nutrien mungkin saja mengalami

perubahan namun fluktuasi perubahan itu dianggap sama dari waktu ke waktu Oleh sebab itu

pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap perubahan kelimpahan komunitas fitoplankton

cenderung konstan

Intensitas cahaya tentunya akan banyak tersedia dalam kolom perairan pada zona A di

periode pengamatan musim kemarau Hal ini terjadi karena partikel tersuspensi maupun terlarut

yang dapat menghalangi cahaya berpenetrasi ke kolom perairan diduga kuat mengalami

penurunan Ketersediaan intensitas cahaya dengan kondisi seperti itu sudah tentu sangat

menunjang aktivitas fitoplankton Intensitas cahaya menjadi lebih berpengaruh dan mempunyai

hubungan yang lebih kuat dengan kelimpahan fitoplankton serta menjadi variabel paling dominan

jika dibandingkan dengan nutrien

Tabel 2 Data Curah Hujan Selama Penelitian

Periode Pengamatan (bInthn)

Juni 2005 Juli 2005 Agustus 2005 September 2005 Oktober 2005 November 2005 Desember 2005 Januari 2006 Februari2006 Maret 2006 April 2006

Curah Hujan (mm)

18 32 1 0

269 195 551 686 588 452 320

Musim

Kemarau Kemarau Kemarau Kemarau

Kemarau-Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan

Sumber Stasiun Klimatologi Kelas 1 Panakkukang Maras (2006)

Dalam kasus amoniak yang juga memegang peranan penting dalam mempengaruhi

kelimpahan komunitas fitoplankton di zona A dalam periode pengamatan musim kemarau

menjadikan variabel ini menarik untuk dicermati Jika dihubungkan dengan pengaliran beban

nutrien yang mengalami penurunan di musim ini maka konsentrasi amoniak juga akan mengalami

pengurangan Kondisi seperti ini menyebabkan pengaruh variabel itu terhadap kelimpahan

III7J1II~161IW4IIIII1ITJImiddotImiddotI4fhlrI~KIAvIryenmiddotv8 IvlIJT~JJfrW~IKIIIIIAdI~IIrIJIIIIIIII

Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton n

Toram Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 rYIiI~II- _ 1NI~-~middot-y~-- z-oNj4~~amp~~)I~ 414IIIII~Ae-JfYur~r~JIYoZII4 ~~o-F~tiiV~gt7hW V7

komunitas fitoplankton dapat menjadi lemah sarna dengan jenis nutrien lainnya Kenyataannya

justru berkebalikan dengan yang diduga (Tabel 1) Alasan yang dapat diterangkan sehubungan

dengan pengaruh amoniak dapat ditelaah dari sumber nutrien itu sendiri

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dengan adanya pengurangan beban

nutrien dari sungai menyebabkan semua jenis nutrien mengalarni penurunan konsentrasi di zona A

dalam periode musim kemarau Kondisi ini dapat menciptakan situasi yang kurang

menguntungkan bagi fitoplankton dalam beraktivitas Namun aktivitas fitoplankton dapat tetap

berlanjut lebih disebabkan pemanfaatan nutrien yang diperoleh dari dalam perairan itu sendiri

(autoktonus) Jenis-jenis nutrien ini dihasilkan melalui proses dekomposisi organisme yang

mengalami kematian (Valiela 1984 Savenkoff et al 1996 dan Cebrian 2002)

Amoniak merupakan nutrien pertama yang dihasilkan melalui proses dekomposisi di atas

yang selanjutnya berubah manjadi nitrit kemudian nitrat Namun saat terjadi perubahan menjadi

amoniak jenis ini segera diserap oleh fitoplankton tanpa banyak kesempatan berubah menjadi

nitrit dan nitrat Penyerapan amoniak dengan segera ini sangat beralasan untuk memenuhi

kebutuhan nutrien Berdasarkan alasan itu amoniak menjadi variabel dominan mempengaruhi

kelimpahan fitoplanton setelah intensitas cahaya

Variabel yang paling berpengaruh di zona C dalam periode pengamatan musim kemarau

adalah ortofosfat Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi variabel ini mengalami fluktuasi yang

cukup besar sehingga memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap dinamika kelimpahan

komunitas fitoplankton Perubahan konsentrasi variabel ini disebabkan adanya suplai nutrien jenis

ini yang berasal dari bagian perairan laut lainnya

Konsentrasi ortofosfat lebih berfluktuasi dapat dijelaskan dengan mencermati kondisi

lapangan di mana penelitianini dilaksanakan Dari arah laut di mana zona C ditempatkan terdapat

gugusan pulau yang aktivitas masyarakatnya dapat memberikan suplai ortofosfat ke dalam

perairan Di sarnping itu di bagian selatan terdapat kota Makassar yang berpenduduk padat dan

secara pasti memberikan suplai ortofosfat ke dalam perairan Akibat adanya pengaruh arus pasang

konsentrasi ortofosfat yang ada di kedua kawasan perairanini dapat terbawa masuk ke dalam zona

C

Salah satu bukti lainnya terjadi pengaliran dari bagian perairan laut lainnya dapat dilihat

dari ortofosfat yang menjadi variabel dominan di zona B Menjadi pertanyaan mengapa tidak

menjadi variabel dominan di zona A sekiranya benar terjadi pengafuan beban dari bagian perairan

lainnya Hal ini tidak terjadi sebab pengaliran nutrien oleh arus pasang tidak terlalu berpengaruh

di zona A karena tertolak oleh arus berlawanan dari sungai Adanya arus tolak dari sungai

menjadikan amoniak menjadi variabel dominan kedua di zona B sebab terbawa dari zona A

Dalarn musim hujan terdapat kondisi yang sangat berbeda dengan musim kemarau Di

samping pengafuan beban dari sungai yang mengalami peningkatan di musim hujan turbulensi

juga sangat kuat terjadi menyebabkan nutrien-nutrien yang ada di dasar terangkat ke permukaan

perairan Berdasarkan berbagai kejadian itu konsentrasi nutrien hampir bahkan dipastikan

mencukupi kebutuhan fitoplankton dalarn musim ini

Seperti diketahui jika konsentrasi nutrien mencukupi maka komunitas fitoplankton akan

berlimpah sebaliknya dalam kondisi nutrien yang rendah akan berakibat pada rendahnya

kelimpahan komunitas fitoplankton dalam perairan (contoh kasus) Dalam peristiwa terjadinya

Rahmadi Tambaru 78

Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~~~4~~srrgtI71t~~I7-wS-tif7IltI~fY~AY~IJYIhiIfIIIiI~J1~~N7-P~fIIFaYI~JrlIYIA~i(l~3174dlrwa

perubahan konsentrasi nutrien secara gradual sebagai contoh kasus lainnya dapat pula

menyebabkan kelimpahan komunitas fitoplankton mengalami perubahan secara gradual pula

Perubahan secara gradual ini sangat mungkin terjadi pada nitrit yang menjadi variabel

paling berpengaruh di zona A dalam periode pengamatan musim hujan Nitrit sebagaimana

diketahui adalah hasil antara dari proses perubahan amoniak menjadi nitrat demikian pula

sebaliknya (proses nitrifikasi dan denitrifikasi) Didukung oleh konsentrasi oksigen yang

mencukupi (ciri perairan laut) proses perubahan ini akan terus berlangsung sebab kebutuhan

bakteri akan oksigen mencukupi dalam mengeksekusi nitrit menjadi nitrat Perubahan ini

menyebabkan konsentrasi nitrit cenderung bervariasi menuju ke konsentrasi yang rendah Dalam

penelitian ini konsentrasi nitrit berkisar 000312 - 001456 mgl yang pada kenyataannya memang

lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis nutrien lainnya

Berdasarkan konsentrasi nitrit yang mengalami perubahan secara gradual dan cenderung

memiliki konsentrasi yang rendah maka variabel ini lebih berpengaruh terhadap dinamika

kelimpahan komunitas fitoplankton jika dibandingkan dengan jenis nutrien lairmya Aktivitas

fitoplankton menjadi tidak optimal dengan konsentrasi nitrit seperti itu dalam zona A di musim

hujan Untuk jenis lairmya seperti arnoniak dan nitrat juga mengalami perubahan seperti nitrit

namun konsentrasinya dalam zona A tidak lebih rendah jika dibandingkan dengan nitrit

Keduanya dianggap masih tetap tersedia dan mencukupi sehingga pengaruhnya tidak sekuat

dengan nitrit Kondisi ini juga terjadi pada ortofosfat dan silikat

Selanjutnya di zona C dalam musim hujan variabel dominan mempengaruhi kelimpahan

komunitas fitoplankton adalah nitrat (fabel 3) Variabel ini memberikan penganili culmp kuat

sekitar 538 (R2) Untuk membahasnya dapat dihubungkan dengan pengaruh jenis ini terhadap

kelimpahan fitoplankton berdasarkan musim Dalam musim kemarau nitrat tidak berpengaruh

kuat sebab perubahan konsentrasinya kurang bervariasi dibandingkan dengan ortofosfat Narnun

pada saat terjadi suplai yang sangat tinggi dalarn musim hujan variabel ini menjadi berfluktuasi

dan berubah ke konsentrasi tinggi Hal ini menjadikannya sangat berpengaruh pada kelimpahan

fitoplankton (La gus et al 2003)

Fitoplankton tentunya sangat merespon dengan adanya penambahan konsentrasi nitrat

dalam zona C di musim hujan Hal ini terjadi sebab sebelumnya dalam musim kemarau jenis ini

dianggap kurang berdinamika bahkan konstan pengaruhnya terhadap pertumbuhannya Di

sarnping itu jenis ini dikenal sebagai variabel yang menjadi faktor pembatas perkembangan

fitoplankton dalam perairan laut Berdasarkan suplai seperti yang telah dijelaskan menyebabkan

jenis ini menjadi lebih memenuhi perkembangan fitopiankton

Salah satu bukti bahwa nib-at menjadi faktor pembatas dapat dilihat dari kelimpahan

fitoplankton dalarn zona C berdasarkan musim Oleh karena nitrat tidak tersedia cukup banyak

dalam periode pengamatan musim kemarau maka dalam musim ini dihasilkan kelimpahan yang

rendah Sebaliknya dalam periode pengamatan musim hujan di mana terjadi suplai yang besar

terhadap nitrat maka kelimpahan fitoplankton didapatkan tinggi (Gambar 7)

Amonik dan nitrit serta silikat juga mengalami hal yang sarna dengan nitrat Konsentrasi

ketiganya dalarn perairan dianggap mencukupi Namun karena konsentrasinya yang lebih rendah

dari nitrat menyebabkan pengaruhnya tidak sekuat dengan nitrat di zona C dalam musim hujan

Kemudian ortofosfat sebagai jenis yang juga sangat diperlukan oleh fitoplankton memiliki

rKJIKJJY~lIY1Ier6HJTIAHII614X1IyenII1AII4l7rl-yenI817yenIIl1JrAAYAfAJITIIAIIIII-I(IIIJTIIIVIII-JlIIi

Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 79

Torani Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 JY14III4I71hITihYI~__~4AtYI4JIjlI~~6I7171~JJ(Il71Af-iT~Ir7~~L41IIr-~-tJlTI4--~~w~g~4JFJZl~~(i~

pengaruh yang konstan dalam zona dan musim ini Di samping itu pengaruhnya tidak sekuat

dengan nitrat sebab fitoplankton mendekati bahkan jenuh dalam menyerap ortofosfat dalam

musim ini Kejenuhan fitoplankton dalam menyerap ortofosfat terjadi sebab konsentrasinya yang

sangat tinggi hal ini dapat dilihat dari kisaran konsentrasinya (0422-2150 mgl) yang melebihi

dari kisaran optimal pertumbuhan fitoplankton Kondisi sebaliknya terjadi di zona B Konsentrasi

ortofosfat di zona B (0538-1747 mgl) justru dalam batas pertumbuhan optimal fitoplankton (009shy

180 mgl) Hal ini menyebabkan ortofosfat dalam zona ini menjadi lebih berpengaruh jika

dibandingkan dengan nitrat

KESIMPULAN

Secara umum semua jenis nutrien memberikan pengaruh terhadap dinamika kelimpahan

komunitas fitoplankton Hal ini berarti bukan hanya nitrat dan ortofosfat yang menjadi penentu

utama berlangsungannya aktivitas fitoplankton dalam perairan laut lntensitas cahaya hanya

memberikan pengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton pada zona A dalam periode pengamatan

musim kemarau sebaliknya pada zona A dalam periode pengamatan musim hujan dan zona

lainnya (zona B dan C) dalam periode pengamatan musim kemarau dan hujan didominasi oleh

pengaruh nutrien Dari perbandingan pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap dinamika

kelimpahan komunitas fitoplankton menunjukkan bahwa ortofosfat Iebih berpengaruh dalam

musim kemarau sebaIiknya nutrien jenis N di musim hujan

DAFTAR PUSTAKA

Bapedalda Kab Maros 2003 Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (NKLD) Buku I PT Multi Area Conindo Maros

Cebrian J 2002 Variability and control of carbon consumption export and accumulation in marine communities LimnolOceanogr 47(1)11-22

Cloern JE 2001 Our Evolving Conceptual Model of the Coastal Eutrophication Problem Review Mar Ecol Prog Ser VoI210223-253

Jassby AD and JE CIoem 2000 Organic matter sources and rehabilitation of the Sacramento - San Joaquin Delta (California USA) Aquat Conserv Mar Freshw Ecosyst 10 323-352

Hood RR MR Abbott and A Huyer 1991 Phytoplankton and Photosynthetic Light Response in the Coastal Transition Zone off Nothern California in June 1987 Journal oGeophysical Research Vol 96 No C8 14769-14780

Lagus A Suomela J Wethoff G Heikkila K Helminen H and Sipura J 2003 Species-Specific Differences in Phytoplankton Responses to Nand P Enrichment and the NP ratio in the Archipelago Sea Northern Baltic Sea Journal 0Plankton Research 26 (7) 779-798

Savenkoff e AF Vezina TT Packard N Silverberg Je Therriault W Chen e Berube A Mucci B Klein F Mesple JE Tremblay L Legendre J Wesson and RG Ingram 1996 Distributions of oxygen carbon and espiratory activity in the deep layer of the Gulf of St Lawrence and their implications for the carbon cycle Can J Fish AqUlt Sci 53 2451-2465

Valiela I 1984 Marine ecologycal processes Springer-Verlag New York

Rahmadi Tambaru 80

  • 1
  • 2
Page 2: Torani Jurnal kelautan

Toram~ Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~-~ ~Y~~ltI5~~-II(~-gtw ~1IJ2T2iF4-JII44--~pound~~JIjIp4r~Fw~~Z~~I(II~I41~~P-4--~44I1~zl ---i-~ --r~fT6~

DINAMIKA KELIMPAHAN KOMUNITAS FITOPLANKTON DALAM HUBUNGANNYA DENGAN VARIABILITAS INTENSITAS CAHAYA

DAN NUTRIEN DI PERAIRAN PESISIR MAROS

The Dynamic of Phytoplankton Community Abundances in relation to Variability of Light Intensity and Nutrient in Coastal Waters of Maros

Rahmadi Tambaru lJ Enan M AdiwilagrlJ lsmudi Muchsin3J dan Aria DamaJ

I) Fakultas llmu Kelautan dan Perikanan UNHAS Makassar

234) Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan IPB Bogor

Diterima 20 Januari 2008 Disetujui 21 Februari 2008

ABSTRACT

Coastal waters receive a lot of organic and inorganic substances which lead to variability of

light intensity and nutrient influence the dynamics of phytoplankton community in the waters The

objectives of this research are to analyze and determine the variable most having an effect on

between light intensity and nutrient in its relation to the abundances of phytoplankton community by

spatial and temporal The results of this research are expected to give the solution input and

ecological consideration in utilization of coastal waters Level of light intensity is not significant

(pgt005) pursuant to spatial and temporal on the contrary with distribution of orthophosphate nitrate

and silicate is exactly very significant (pltOO I) Then ammonia nitrite and the abundances of

phytoplankton community is very significant (plt00 I) only at distribution to temporal The result

analyses of the relation between the abundances of phytoplankton community by various variable of

pursuant to spatial and temporal in the reality to dynamics of phytoplankton own relation with the

light intensity only at zone A in observation period of dry season The dynamics of phytoplankton at

zone A in observation period of rains season and other zone (zone B and C) in observation period of

dry and the rains season are influenced by nutrient

Key words coastal water light intensity nutrient phytoplankton spatial temporal

PENDAHULUAN

Perairan pesisir merupakan wilayah perairan yang banyak menerima beban masukan

bahan organik maupun inorganik Oassby and Ooem 2000) Bahan ini berasal dari berbagai sumber

seperti kegiatan pertambakan dan pertanian yang selanjutnya memasuki perairan melalui aliran

sungai dan runoff dari daratan Selain menambah konsentrasi nutrien jenis nitrogen fosfor dan

silikat (Cloem 2001 dan Lagus et al 2003) beban itu juga mempengaruhi intensitas cahaya dalam

perairan (Hood et al 1991)

Salah satu perairan yang menerima beban masukan terus menerus adalah perairan pesisir

Kabupaten Maros Perairan ini banyak menerima beban nutrien akibat aktivitas masyarakat yang

berlangsung cukup tinggi di daratan (Bapedalda Kab Maros 2003) Hal ini terjadi sebab

Kabupaten Maros diketahui merupakan salah satu kabupaten sentra perikanan dan pertanian di

Sulawesi Selatan

1) Contact Person Ir Rahmadi Tambaru MSi Fakultas llmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin J1 P Kemerdekaan Krn 10 Kampus Unhas TamaJanrea Makassar Telp (0411) 587000

Jurnal Ilmu Kelautan dan Perlkanan Universitas Hasanuddin 72

Toram~ Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~~~middotr~JI~agt~ii1IIX~7-~-7~iyeniJ~Wt~ampii ~~~K1~~rampII-I6ttr~w~CJliLI 3vrI7YI4~~rG6G8JII~fIIw-IIAl

Fitoplankton akan memberikan respon sehubungan dengan beban masukan ke dalam

perairan pesisir Dinamika perturnbuhan organisme ini akan terjadi bergantung pada disbibusi

intensitas cahaya dan nutrien secara spasial dan temporal Untuk maksud tersebut maka

dilaksanakan penelitian rnenyangkut dinamika kelimpahan komunitas fitoplankton dalam

hubungannya dengan variabilitas intensitas cahaya dan nubien Hasil penelitian ini

memberikan kejelasan tentang variabel paling dominan antara intensitas cahaya dan nutrien

mempengaruhi aktivitas fitoplankton Peranan paling dominan di antara keduanya sampai saat ini

belum terjawab secara tuntas untuk perairan tropis khususnya perairan Indonesia

Tujuan penelitian adalah menentukan variabel paling berpengaruh antara intensitas cahaya

dan nutrien dalam hubungannya dengan kelimpahan komunitas fitoplankton secara spasial

maupun temporal Hasil penelitian ini diharapkan memberikan solusi dan bahan masukan serta

pertimbangan ekologis dalam pemanfaatan wilayah pesisir

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di perairan Pesisir Maros yang dipengaruhi oleh Sungai Maros

Pemilihan lokasi penelitian ditetapkan dengan mempertimbangkan kondisi perairan secara

ekologi Kegiatan dilakukan dari bulan Juni 2005 sampai April 2006 (periode pengamatan bulan

Juni Agustus Oktober mewakili musirn kemarau dan Desember 2005 serta Februari dan April

2006 mewakili musirn hujan) pada tiga zona A B dan C Tiap zona ditempatkan 3 stasiun

penelitian (Gambar 1) Untuk mendapatkan data penunjang maka dilakukan penelitian di mulut

Sungai Maros (53) Variabel yang diukur adalah ketersediaan nutrien N P dan Si intensitas cahaya

matahari serta kelimpahan komunitas fitoplankton Dalam pengukuran variabel dilakukan

pengambilan sampel air untuk selanjutnya dianalisis di laboratorium Khusus intensitas cahaya

pengukuran dilakukan langsung di lapangan (in situ) i I ~ ~ 11 ) n I t o 0

l mA LOtCASI PeH~ P1AAIRAN PSlSlR MAROSC3- _r

bull 83

A3 1 0 500 1000 ~ --9

t

-~ Io~~ sC2 Ii 11011 middott I -t B2 A2

1

S 3 ~ ~ I ~ i bull I e t~r~

o - shyv ~

N __ =-~~ c_~ ~ bull SfI~~alAn

~JoY11f (ioJ P~ z l(onturl(edatli_~~-~ N

J C l D

CJ 1_A1C1 B1 1_ ftetml l T-blfc010~1

~ ~

I I ltmiddotI~ 119 7 _ I I )V ____~ __________________illaquot~~=_ Gambar 1 Peta lokasi penelitian perairan Pesisir Maros

Analisis data meliputi anova dua arah untuk mengetahui distribusi intensitas cahaya dan

nutrien Genis N dan P serta Si) serta kelimpahan komunitas fitoplankton berdasarkan zona (spasial)

dan periode pengamatan (temporal) Uji lanjut dengan Tukey dilakukan jika distribusi berbeda

nyata Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengkaji hubungan kelimpahan

komunitas fitoplankton dengan ketersediaan intensitas cahaya dan nubien jenis N dan P serta Si

pada setiap zona dan periode pengamatan

T~KIKIHrvI-IbI-r(JTKJImiddotIAI~tIiort~Jr~~_Y--Y- 8-rI~~Ir7~rw1IA~AI4Iw-III7JTJfYM

Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 73

Toran Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 J~z--9~c~h-middot_ I~~_ ~~-$I7IJThP~~~IZgCx~~middot4~iqJttF~~-9+amp14J-~~97~~gt-middot~t~7ampp ~l1l1fl7middot-yeni ~Xiil1i4IIir--~

HASIL DAN PEMBAHASAN

Variabilitas Intensitas Cahaya Berdasarkan Spasial dan Temporal

Secara spasial zona sungai (S3) memiliki nilai intensitas cahaya berkisar 42000-54000 lux

dengan nilai rata-rata tahunan sekitar 49000 lux Dalam zona laut nilai yang tercatat di zona A

berkisar 48000-70000 lux dengan rata-rata tahunan sekitar 59522 lux sementara itu pada zona B dan

C adalah 2700-83000 lux dan 7200-85000 lux dengan rata-rata tahunan sekitar 65322 dan 68822 lux

berturut-turut Secara temporal intensitas cahaya dalam periode pengamatan musim kemarau

secara umum lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode pengamatan musim hujan (Gambar 2)

Distribusi intensitas cahaya cenderung seragam pada setiap zona dan periode pengamatan ltu

dibuktikan dari analisis varians yang adak berbeda nyata (pgt005) berdasarkan spasial dan

temporal Dari pengamatan lapangan cahaya matahari masih dapat berpenetrasi cukup kuat ke

kolom perairan pada berbagai zona baik dalam periode pengamatan musim kemarau maupun

musim hujan

Ii -~-=- ~ i 60000 - Hl--onf~ttl Ii 50000 I i ~ 40000 I I I 30000 1f1J1LLOuULlJIul-JlIALALJaJLAJuuaubJLLauILlUIIllIuulJlU I I A 1 A 2 A 3 B1 ~I~ C1 C2 C3 S 3 I t~-J~~~--- - middot - 05 0 ~~----~-06J05 -A-9S--0-~ 0 Ok-----Des-05- 06 0

Gambar 2 Nilai intensitas cahaya pada masing-masing zona dan stasiun serta periode pengamatan

Variabilitas Nutrien Berdasarkan Spasial dan Temporal

Ortofosfat

Distribusi ortofosfat menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (pltOOl) berdasarkan zona

dan periode pengamatan Pada zona sungai (S3) ortofosfat memiliki distribusi yang sangat berbeda

dengan zona laut namun antar zona laut memiliki distribusi yang seragam Dari uji Tukey

ortofosfat memiliki konsentrasi tertinggi pada zona sungai (S3) berkisar 0682-1786 mgl dengan

nilai rata-rata tahunan sebesar 1311 mgI Periode bulan Juni 2005 di musim kemarau memiliki

konsentrasi ortofosfat terendah sementara itu periode bulan Desember 2005 di musim hujan

adalah tertinggi (Gambar 4)

20

Eg 15

~ 10

E ~ 05 o

Gambar 4 Konsentrasi ortofosfat setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan

Rahmadi Tambaru 74

Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 IJIrI JrWHlII~-lW4ldItIF-INIA~4II~__44I(Ifrrh41IWhiPWKI1It6-I7rW4lIII-~~~IYI7IflYlhV~JIf1~fr~~~

Amoniak Nitrit dan Nitrat

Hasil analisis varians berdasarkan zona menunjukkan bahwa distribusi amoniak dan nitrit

tidak berbeda nyata (pgtOOS) untuk nitrat justru sebaliknya (pltOOl) Distribusi nitrat sangat

berbeda antara zona sungai (53) dan zona laut tetapi antara zona laut cenderung homogen

Konsentrasi nitrat tertinggi tercatat dalam zona sungai (53) berkisar 0361-0856 mgl dengan ratashy

rata tahunan sekitar 0601 mgl berdasarkan uji Tukey (Gambar 5)

007 =====================~ ~~ ~=---- j_ 006 ----n-------fk-shy - - ---------j

~0 05 gO04-2 003

i ~ 002

E 0015 I bull co g 0010 t

~ ralllltIlOlIIBlJ A 1 A 2 A 3 B1 82 B3 C1 C2 C3 83

lt OO~ jiilllljltnJlltWl~lltWl~ A 1 A 2 A 3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 8 3 I~ _ ~Iu______ _____-J ZonalStaslunn ~

Is mi-05 bull Ags-05 0 Okt-D5 I] Des~_ bull Fegt-06 III A~~ III Junl-OS bull Ags-OS I] Old-OS I] Des-05 bull Feb--06 I] Apr-OS I

OO-r= ~ 1_ 080

1 ~080 ~ 1 J

A 1 A2 A3 Bl 82 83 Cl C2 C3 S 3 IiI--------- -shy ZonaJSta8i~_ _____ ___~

III Jlflt-(i5 bull Ags--05 I] Okt--05 I] Des-OS bull FeIgt-06 I] Apr--06

Gambar S Konsentrasi amoniak (kiri atas) dan nitrit (kanan atas) serta nitrat (bawah) pada setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan

Distribusi ketiga nutrien jenis N juga sangat berbeda nyata antar periode pengamatan

(plt001) Dari uji Tukey konsentrasi ketiga jenis nutrien dalam periode pengamatan musim

kemarau menunjukkan nilai yang lebih rendah jika dibandingkan periode pengamatan musim

hujan Konsentrasi amoniak dan nitrat terendah tercatat pada periode bulan Agustus 2005 dan

nitrit di bulan Oktober 2005 Sebaliknya amoniak memiliki konsentrasi tertinggi dalam periode

bulan Desember 2005 kemudian nitrit dan nitrat pada periode bulan Februari 2006

Silikat

Pada Gambar 6 memperlihatkan distribusi silikat secara spasial dan temporal Berdasarkan

hasil analisis varians distribusi nutrien ini adalah sangat berbeda nyata antar zona dan periode

pengamatan (plt001) Konsentrasi silikat dalam zona sungai (53) sangat berbeda dengan zona laut

sementara itu dalam zona laut dianggap sarna Dari uji Tukey zona sungai (53) memiliki

konsentrasi lebih tinggi jika dibandingkan dengan zona laut Konsentrasi silikat di zona sungai (53)

berkisar 000655-001669 mgl dan rata-rata tahunan sebesar 000968 mgl Kemudian konsentrasi

silikat dalam periode pengamatan musim kemarau menunjukan nilai yang lebih rendah jika

dibandingkan dengan periode pengamatan musim hujan Silikat memiliki konsentrasi terendah

pada bulan Juni 2005 dalam periode pengamatan musim kemarau dan tertinggi pada bulan

Desember 2005 dalam periode pengamatan musim hujan

I i 040

z 020

O OO~

7116417111111(11111171141111111IIIIIIIII1I7~ArI6T~IyenII11I)JAAK4IIXlr

Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 75

Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 riIIII1iYIw~III$~- GXJYII16(JIX~W~_ 4J_IiZf _ ~ ~6~Y -~I6J4T~~4Jt7Ij SlwG4~r~tI7t1~l ~d~~ljjpiI72Y-~iifafrlAmiddotI-r

~ 0020 -~- -_--- - ~- ---- -------~----shy ~

A1 Ai A3 B1 62 B3 C1 C2C3 S31_ ==~I=un ___~_ _Zo=n=~ ~ ~ jJni-05 bull Ags-05 004lt-05 0 Des-05 bull Feb-06 Il Apr-06

Gambar 6 Konsentrasi silikat setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan

Kelimpahan Komunitas Fitoplankton

Kelimpahan komunitas fitoplankton tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata (pgt005)

berdasarkan zona_ Hal ini menunjukkan bahwa kelimpahan komunitas fitoplankton dianggap

sarna di semua zona penelitian_ Dari analisis varians berdasarkan periode pengamatan kelimpahan

komunitas fitoplankton justru berbeda sangat nyata (pltOOl) Kelimpahan terendah didapatkan

pada bulan Juni 2005 dalam periode pengamatan musim kemarau dan tertinggi pada bulan

Februari 2006 dalam periode pengamatan musim hujan (Gam bar 7)

IJ Bacillariophplae

oCyanophpl~e

Gambar 7 Rata-rata kelimpahan fitoplankton setiap zona dan stasiun (kiri) dan rata-rata kelimpahan fitoplankton setiap periode pengamatan (kanan)

Hubungan Kelimpahan Komunitas Fitoplankton Dengan Konsentrasi

Nutrien Jenis N P Si Dan Intensitas Cahaya

Hasil uji regresi berganda pada zona A dan C menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi

nutrien jenis N P Si serta intensitas cahaya terhadap kelimpahan komunitas fitoplankton adalah

nyata (plt005) dan sangat nyata (pltOOl) dalam periode pangamatan musim kemarau dan hujan

berturut-turut sementara itu di zona B adalah sangat nyata (pltOOl) dalam kedua periode ini Dari

hasil verifikasi variabel di zona A temyata hanya intensitas cahaya (p == 0008) dan amoniak (p ==

0024) memberikan pengaruh terhadap kelimpahan organisme ini dalam periode pengamatan

musim kemarau dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 864 serta nitrit (p = 0000) dalam

periode pengamatan musim hujan (r2 == 848 ) Kemudian di zona C hanya ortofosfat (p = 0030)

dan nitrat (p = 0023) dengan r2 masing-masing adalah 313 dan 538 pada periode pengamatan

musim kemarau dan musim hujan sementara itu di zona B hanya ortofosfat p = 0030) dan

amoniak (p = 0032) pada periode pengamatan musim kemarau dan ortofosfat (p = 0008) serta

nitrat (p = 0044) dalam periode pengamatan musim hujan (Tabel1)

Rahmadi Tambaru 76

Toram~ Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 1-y4~fi4~4rJT-I~~Yl4I~IlMilJI4UiIIf-~fi1~~~JIlIIiy~~IljJr~ - 7-~J~tT~ ~tIf~ITI~I~ ~~~~41r _ a~~2middotK~w~

Tabel 1 Hasil regresi hubungan kelimpahan komunitas fitoplankton dengan konsentrasi nutrien jenis N P Si dan intesitas cahaya

MusimZona Model Regresi Sig Mod r2 Varia bel

Dominan Sig

Varia bel Musim Kemarau

A Y = -218806 + 0438 Xl

+ 1380668 X2 0013 864

1 Cahaya Amoniak

0008 0024

B Y = 1431024 + 3857532 Xl

+ 51043160 X2 0002 572

Ortofosfat Amoniak

0030 0032

C Y = 4526446 + 6448386 X 0032 313 Ortofosfat 0030 MusimHujan

A Y = -2147222 + 1459115 X 0000 848 Nitrit 0000

B Y = 13927463 - 8978439 Xl

+ 148795 X2 0005 506

Ortofosfat Nitrat

0008 0044

C -shy

Y = 7007423 + 9856128 X 0001 -----shy

538 -------shy --

Nitrat -- shy --------shy---shy

0023 ---

Pada zona A dalam periode pengamatan musim kemarau masing-masing jenis nutrien

cenderung memiliki konsentrasi yang rendah Hal ini terjadi sebab tidak ada penambahan

konsentrasi yang cukup berarti akibat beban nutrien dari sungai mengalami penurunan (curah

hujan yang rendah Tabel 2) Dalam kasus yang lain konsentrasi nutrien mungkin saja mengalami

perubahan namun fluktuasi perubahan itu dianggap sama dari waktu ke waktu Oleh sebab itu

pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap perubahan kelimpahan komunitas fitoplankton

cenderung konstan

Intensitas cahaya tentunya akan banyak tersedia dalam kolom perairan pada zona A di

periode pengamatan musim kemarau Hal ini terjadi karena partikel tersuspensi maupun terlarut

yang dapat menghalangi cahaya berpenetrasi ke kolom perairan diduga kuat mengalami

penurunan Ketersediaan intensitas cahaya dengan kondisi seperti itu sudah tentu sangat

menunjang aktivitas fitoplankton Intensitas cahaya menjadi lebih berpengaruh dan mempunyai

hubungan yang lebih kuat dengan kelimpahan fitoplankton serta menjadi variabel paling dominan

jika dibandingkan dengan nutrien

Tabel 2 Data Curah Hujan Selama Penelitian

Periode Pengamatan (bInthn)

Juni 2005 Juli 2005 Agustus 2005 September 2005 Oktober 2005 November 2005 Desember 2005 Januari 2006 Februari2006 Maret 2006 April 2006

Curah Hujan (mm)

18 32 1 0

269 195 551 686 588 452 320

Musim

Kemarau Kemarau Kemarau Kemarau

Kemarau-Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan

Sumber Stasiun Klimatologi Kelas 1 Panakkukang Maras (2006)

Dalam kasus amoniak yang juga memegang peranan penting dalam mempengaruhi

kelimpahan komunitas fitoplankton di zona A dalam periode pengamatan musim kemarau

menjadikan variabel ini menarik untuk dicermati Jika dihubungkan dengan pengaliran beban

nutrien yang mengalami penurunan di musim ini maka konsentrasi amoniak juga akan mengalami

pengurangan Kondisi seperti ini menyebabkan pengaruh variabel itu terhadap kelimpahan

III7J1II~161IW4IIIII1ITJImiddotImiddotI4fhlrI~KIAvIryenmiddotv8 IvlIJT~JJfrW~IKIIIIIAdI~IIrIJIIIIIIII

Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton n

Toram Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 rYIiI~II- _ 1NI~-~middot-y~-- z-oNj4~~amp~~)I~ 414IIIII~Ae-JfYur~r~JIYoZII4 ~~o-F~tiiV~gt7hW V7

komunitas fitoplankton dapat menjadi lemah sarna dengan jenis nutrien lainnya Kenyataannya

justru berkebalikan dengan yang diduga (Tabel 1) Alasan yang dapat diterangkan sehubungan

dengan pengaruh amoniak dapat ditelaah dari sumber nutrien itu sendiri

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dengan adanya pengurangan beban

nutrien dari sungai menyebabkan semua jenis nutrien mengalarni penurunan konsentrasi di zona A

dalam periode musim kemarau Kondisi ini dapat menciptakan situasi yang kurang

menguntungkan bagi fitoplankton dalam beraktivitas Namun aktivitas fitoplankton dapat tetap

berlanjut lebih disebabkan pemanfaatan nutrien yang diperoleh dari dalam perairan itu sendiri

(autoktonus) Jenis-jenis nutrien ini dihasilkan melalui proses dekomposisi organisme yang

mengalami kematian (Valiela 1984 Savenkoff et al 1996 dan Cebrian 2002)

Amoniak merupakan nutrien pertama yang dihasilkan melalui proses dekomposisi di atas

yang selanjutnya berubah manjadi nitrit kemudian nitrat Namun saat terjadi perubahan menjadi

amoniak jenis ini segera diserap oleh fitoplankton tanpa banyak kesempatan berubah menjadi

nitrit dan nitrat Penyerapan amoniak dengan segera ini sangat beralasan untuk memenuhi

kebutuhan nutrien Berdasarkan alasan itu amoniak menjadi variabel dominan mempengaruhi

kelimpahan fitoplanton setelah intensitas cahaya

Variabel yang paling berpengaruh di zona C dalam periode pengamatan musim kemarau

adalah ortofosfat Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi variabel ini mengalami fluktuasi yang

cukup besar sehingga memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap dinamika kelimpahan

komunitas fitoplankton Perubahan konsentrasi variabel ini disebabkan adanya suplai nutrien jenis

ini yang berasal dari bagian perairan laut lainnya

Konsentrasi ortofosfat lebih berfluktuasi dapat dijelaskan dengan mencermati kondisi

lapangan di mana penelitianini dilaksanakan Dari arah laut di mana zona C ditempatkan terdapat

gugusan pulau yang aktivitas masyarakatnya dapat memberikan suplai ortofosfat ke dalam

perairan Di sarnping itu di bagian selatan terdapat kota Makassar yang berpenduduk padat dan

secara pasti memberikan suplai ortofosfat ke dalam perairan Akibat adanya pengaruh arus pasang

konsentrasi ortofosfat yang ada di kedua kawasan perairanini dapat terbawa masuk ke dalam zona

C

Salah satu bukti lainnya terjadi pengaliran dari bagian perairan laut lainnya dapat dilihat

dari ortofosfat yang menjadi variabel dominan di zona B Menjadi pertanyaan mengapa tidak

menjadi variabel dominan di zona A sekiranya benar terjadi pengafuan beban dari bagian perairan

lainnya Hal ini tidak terjadi sebab pengaliran nutrien oleh arus pasang tidak terlalu berpengaruh

di zona A karena tertolak oleh arus berlawanan dari sungai Adanya arus tolak dari sungai

menjadikan amoniak menjadi variabel dominan kedua di zona B sebab terbawa dari zona A

Dalarn musim hujan terdapat kondisi yang sangat berbeda dengan musim kemarau Di

samping pengafuan beban dari sungai yang mengalami peningkatan di musim hujan turbulensi

juga sangat kuat terjadi menyebabkan nutrien-nutrien yang ada di dasar terangkat ke permukaan

perairan Berdasarkan berbagai kejadian itu konsentrasi nutrien hampir bahkan dipastikan

mencukupi kebutuhan fitoplankton dalarn musim ini

Seperti diketahui jika konsentrasi nutrien mencukupi maka komunitas fitoplankton akan

berlimpah sebaliknya dalam kondisi nutrien yang rendah akan berakibat pada rendahnya

kelimpahan komunitas fitoplankton dalam perairan (contoh kasus) Dalam peristiwa terjadinya

Rahmadi Tambaru 78

Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~~~4~~srrgtI71t~~I7-wS-tif7IltI~fY~AY~IJYIhiIfIIIiI~J1~~N7-P~fIIFaYI~JrlIYIA~i(l~3174dlrwa

perubahan konsentrasi nutrien secara gradual sebagai contoh kasus lainnya dapat pula

menyebabkan kelimpahan komunitas fitoplankton mengalami perubahan secara gradual pula

Perubahan secara gradual ini sangat mungkin terjadi pada nitrit yang menjadi variabel

paling berpengaruh di zona A dalam periode pengamatan musim hujan Nitrit sebagaimana

diketahui adalah hasil antara dari proses perubahan amoniak menjadi nitrat demikian pula

sebaliknya (proses nitrifikasi dan denitrifikasi) Didukung oleh konsentrasi oksigen yang

mencukupi (ciri perairan laut) proses perubahan ini akan terus berlangsung sebab kebutuhan

bakteri akan oksigen mencukupi dalam mengeksekusi nitrit menjadi nitrat Perubahan ini

menyebabkan konsentrasi nitrit cenderung bervariasi menuju ke konsentrasi yang rendah Dalam

penelitian ini konsentrasi nitrit berkisar 000312 - 001456 mgl yang pada kenyataannya memang

lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis nutrien lainnya

Berdasarkan konsentrasi nitrit yang mengalami perubahan secara gradual dan cenderung

memiliki konsentrasi yang rendah maka variabel ini lebih berpengaruh terhadap dinamika

kelimpahan komunitas fitoplankton jika dibandingkan dengan jenis nutrien lairmya Aktivitas

fitoplankton menjadi tidak optimal dengan konsentrasi nitrit seperti itu dalam zona A di musim

hujan Untuk jenis lairmya seperti arnoniak dan nitrat juga mengalami perubahan seperti nitrit

namun konsentrasinya dalam zona A tidak lebih rendah jika dibandingkan dengan nitrit

Keduanya dianggap masih tetap tersedia dan mencukupi sehingga pengaruhnya tidak sekuat

dengan nitrit Kondisi ini juga terjadi pada ortofosfat dan silikat

Selanjutnya di zona C dalam musim hujan variabel dominan mempengaruhi kelimpahan

komunitas fitoplankton adalah nitrat (fabel 3) Variabel ini memberikan penganili culmp kuat

sekitar 538 (R2) Untuk membahasnya dapat dihubungkan dengan pengaruh jenis ini terhadap

kelimpahan fitoplankton berdasarkan musim Dalam musim kemarau nitrat tidak berpengaruh

kuat sebab perubahan konsentrasinya kurang bervariasi dibandingkan dengan ortofosfat Narnun

pada saat terjadi suplai yang sangat tinggi dalarn musim hujan variabel ini menjadi berfluktuasi

dan berubah ke konsentrasi tinggi Hal ini menjadikannya sangat berpengaruh pada kelimpahan

fitoplankton (La gus et al 2003)

Fitoplankton tentunya sangat merespon dengan adanya penambahan konsentrasi nitrat

dalam zona C di musim hujan Hal ini terjadi sebab sebelumnya dalam musim kemarau jenis ini

dianggap kurang berdinamika bahkan konstan pengaruhnya terhadap pertumbuhannya Di

sarnping itu jenis ini dikenal sebagai variabel yang menjadi faktor pembatas perkembangan

fitoplankton dalam perairan laut Berdasarkan suplai seperti yang telah dijelaskan menyebabkan

jenis ini menjadi lebih memenuhi perkembangan fitopiankton

Salah satu bukti bahwa nib-at menjadi faktor pembatas dapat dilihat dari kelimpahan

fitoplankton dalarn zona C berdasarkan musim Oleh karena nitrat tidak tersedia cukup banyak

dalam periode pengamatan musim kemarau maka dalam musim ini dihasilkan kelimpahan yang

rendah Sebaliknya dalam periode pengamatan musim hujan di mana terjadi suplai yang besar

terhadap nitrat maka kelimpahan fitoplankton didapatkan tinggi (Gambar 7)

Amonik dan nitrit serta silikat juga mengalami hal yang sarna dengan nitrat Konsentrasi

ketiganya dalarn perairan dianggap mencukupi Namun karena konsentrasinya yang lebih rendah

dari nitrat menyebabkan pengaruhnya tidak sekuat dengan nitrat di zona C dalam musim hujan

Kemudian ortofosfat sebagai jenis yang juga sangat diperlukan oleh fitoplankton memiliki

rKJIKJJY~lIY1Ier6HJTIAHII614X1IyenII1AII4l7rl-yenI817yenIIl1JrAAYAfAJITIIAIIIII-I(IIIJTIIIVIII-JlIIi

Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 79

Torani Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 JY14III4I71hITihYI~__~4AtYI4JIjlI~~6I7171~JJ(Il71Af-iT~Ir7~~L41IIr-~-tJlTI4--~~w~g~4JFJZl~~(i~

pengaruh yang konstan dalam zona dan musim ini Di samping itu pengaruhnya tidak sekuat

dengan nitrat sebab fitoplankton mendekati bahkan jenuh dalam menyerap ortofosfat dalam

musim ini Kejenuhan fitoplankton dalam menyerap ortofosfat terjadi sebab konsentrasinya yang

sangat tinggi hal ini dapat dilihat dari kisaran konsentrasinya (0422-2150 mgl) yang melebihi

dari kisaran optimal pertumbuhan fitoplankton Kondisi sebaliknya terjadi di zona B Konsentrasi

ortofosfat di zona B (0538-1747 mgl) justru dalam batas pertumbuhan optimal fitoplankton (009shy

180 mgl) Hal ini menyebabkan ortofosfat dalam zona ini menjadi lebih berpengaruh jika

dibandingkan dengan nitrat

KESIMPULAN

Secara umum semua jenis nutrien memberikan pengaruh terhadap dinamika kelimpahan

komunitas fitoplankton Hal ini berarti bukan hanya nitrat dan ortofosfat yang menjadi penentu

utama berlangsungannya aktivitas fitoplankton dalam perairan laut lntensitas cahaya hanya

memberikan pengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton pada zona A dalam periode pengamatan

musim kemarau sebaliknya pada zona A dalam periode pengamatan musim hujan dan zona

lainnya (zona B dan C) dalam periode pengamatan musim kemarau dan hujan didominasi oleh

pengaruh nutrien Dari perbandingan pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap dinamika

kelimpahan komunitas fitoplankton menunjukkan bahwa ortofosfat Iebih berpengaruh dalam

musim kemarau sebaIiknya nutrien jenis N di musim hujan

DAFTAR PUSTAKA

Bapedalda Kab Maros 2003 Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (NKLD) Buku I PT Multi Area Conindo Maros

Cebrian J 2002 Variability and control of carbon consumption export and accumulation in marine communities LimnolOceanogr 47(1)11-22

Cloern JE 2001 Our Evolving Conceptual Model of the Coastal Eutrophication Problem Review Mar Ecol Prog Ser VoI210223-253

Jassby AD and JE CIoem 2000 Organic matter sources and rehabilitation of the Sacramento - San Joaquin Delta (California USA) Aquat Conserv Mar Freshw Ecosyst 10 323-352

Hood RR MR Abbott and A Huyer 1991 Phytoplankton and Photosynthetic Light Response in the Coastal Transition Zone off Nothern California in June 1987 Journal oGeophysical Research Vol 96 No C8 14769-14780

Lagus A Suomela J Wethoff G Heikkila K Helminen H and Sipura J 2003 Species-Specific Differences in Phytoplankton Responses to Nand P Enrichment and the NP ratio in the Archipelago Sea Northern Baltic Sea Journal 0Plankton Research 26 (7) 779-798

Savenkoff e AF Vezina TT Packard N Silverberg Je Therriault W Chen e Berube A Mucci B Klein F Mesple JE Tremblay L Legendre J Wesson and RG Ingram 1996 Distributions of oxygen carbon and espiratory activity in the deep layer of the Gulf of St Lawrence and their implications for the carbon cycle Can J Fish AqUlt Sci 53 2451-2465

Valiela I 1984 Marine ecologycal processes Springer-Verlag New York

Rahmadi Tambaru 80

  • 1
  • 2
Page 3: Torani Jurnal kelautan

Toram~ Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~~~middotr~JI~agt~ii1IIX~7-~-7~iyeniJ~Wt~ampii ~~~K1~~rampII-I6ttr~w~CJliLI 3vrI7YI4~~rG6G8JII~fIIw-IIAl

Fitoplankton akan memberikan respon sehubungan dengan beban masukan ke dalam

perairan pesisir Dinamika perturnbuhan organisme ini akan terjadi bergantung pada disbibusi

intensitas cahaya dan nutrien secara spasial dan temporal Untuk maksud tersebut maka

dilaksanakan penelitian rnenyangkut dinamika kelimpahan komunitas fitoplankton dalam

hubungannya dengan variabilitas intensitas cahaya dan nubien Hasil penelitian ini

memberikan kejelasan tentang variabel paling dominan antara intensitas cahaya dan nutrien

mempengaruhi aktivitas fitoplankton Peranan paling dominan di antara keduanya sampai saat ini

belum terjawab secara tuntas untuk perairan tropis khususnya perairan Indonesia

Tujuan penelitian adalah menentukan variabel paling berpengaruh antara intensitas cahaya

dan nutrien dalam hubungannya dengan kelimpahan komunitas fitoplankton secara spasial

maupun temporal Hasil penelitian ini diharapkan memberikan solusi dan bahan masukan serta

pertimbangan ekologis dalam pemanfaatan wilayah pesisir

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di perairan Pesisir Maros yang dipengaruhi oleh Sungai Maros

Pemilihan lokasi penelitian ditetapkan dengan mempertimbangkan kondisi perairan secara

ekologi Kegiatan dilakukan dari bulan Juni 2005 sampai April 2006 (periode pengamatan bulan

Juni Agustus Oktober mewakili musirn kemarau dan Desember 2005 serta Februari dan April

2006 mewakili musirn hujan) pada tiga zona A B dan C Tiap zona ditempatkan 3 stasiun

penelitian (Gambar 1) Untuk mendapatkan data penunjang maka dilakukan penelitian di mulut

Sungai Maros (53) Variabel yang diukur adalah ketersediaan nutrien N P dan Si intensitas cahaya

matahari serta kelimpahan komunitas fitoplankton Dalam pengukuran variabel dilakukan

pengambilan sampel air untuk selanjutnya dianalisis di laboratorium Khusus intensitas cahaya

pengukuran dilakukan langsung di lapangan (in situ) i I ~ ~ 11 ) n I t o 0

l mA LOtCASI PeH~ P1AAIRAN PSlSlR MAROSC3- _r

bull 83

A3 1 0 500 1000 ~ --9

t

-~ Io~~ sC2 Ii 11011 middott I -t B2 A2

1

S 3 ~ ~ I ~ i bull I e t~r~

o - shyv ~

N __ =-~~ c_~ ~ bull SfI~~alAn

~JoY11f (ioJ P~ z l(onturl(edatli_~~-~ N

J C l D

CJ 1_A1C1 B1 1_ ftetml l T-blfc010~1

~ ~

I I ltmiddotI~ 119 7 _ I I )V ____~ __________________illaquot~~=_ Gambar 1 Peta lokasi penelitian perairan Pesisir Maros

Analisis data meliputi anova dua arah untuk mengetahui distribusi intensitas cahaya dan

nutrien Genis N dan P serta Si) serta kelimpahan komunitas fitoplankton berdasarkan zona (spasial)

dan periode pengamatan (temporal) Uji lanjut dengan Tukey dilakukan jika distribusi berbeda

nyata Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengkaji hubungan kelimpahan

komunitas fitoplankton dengan ketersediaan intensitas cahaya dan nubien jenis N dan P serta Si

pada setiap zona dan periode pengamatan

T~KIKIHrvI-IbI-r(JTKJImiddotIAI~tIiort~Jr~~_Y--Y- 8-rI~~Ir7~rw1IA~AI4Iw-III7JTJfYM

Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 73

Toran Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 J~z--9~c~h-middot_ I~~_ ~~-$I7IJThP~~~IZgCx~~middot4~iqJttF~~-9+amp14J-~~97~~gt-middot~t~7ampp ~l1l1fl7middot-yeni ~Xiil1i4IIir--~

HASIL DAN PEMBAHASAN

Variabilitas Intensitas Cahaya Berdasarkan Spasial dan Temporal

Secara spasial zona sungai (S3) memiliki nilai intensitas cahaya berkisar 42000-54000 lux

dengan nilai rata-rata tahunan sekitar 49000 lux Dalam zona laut nilai yang tercatat di zona A

berkisar 48000-70000 lux dengan rata-rata tahunan sekitar 59522 lux sementara itu pada zona B dan

C adalah 2700-83000 lux dan 7200-85000 lux dengan rata-rata tahunan sekitar 65322 dan 68822 lux

berturut-turut Secara temporal intensitas cahaya dalam periode pengamatan musim kemarau

secara umum lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode pengamatan musim hujan (Gambar 2)

Distribusi intensitas cahaya cenderung seragam pada setiap zona dan periode pengamatan ltu

dibuktikan dari analisis varians yang adak berbeda nyata (pgt005) berdasarkan spasial dan

temporal Dari pengamatan lapangan cahaya matahari masih dapat berpenetrasi cukup kuat ke

kolom perairan pada berbagai zona baik dalam periode pengamatan musim kemarau maupun

musim hujan

Ii -~-=- ~ i 60000 - Hl--onf~ttl Ii 50000 I i ~ 40000 I I I 30000 1f1J1LLOuULlJIul-JlIALALJaJLAJuuaubJLLauILlUIIllIuulJlU I I A 1 A 2 A 3 B1 ~I~ C1 C2 C3 S 3 I t~-J~~~--- - middot - 05 0 ~~----~-06J05 -A-9S--0-~ 0 Ok-----Des-05- 06 0

Gambar 2 Nilai intensitas cahaya pada masing-masing zona dan stasiun serta periode pengamatan

Variabilitas Nutrien Berdasarkan Spasial dan Temporal

Ortofosfat

Distribusi ortofosfat menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (pltOOl) berdasarkan zona

dan periode pengamatan Pada zona sungai (S3) ortofosfat memiliki distribusi yang sangat berbeda

dengan zona laut namun antar zona laut memiliki distribusi yang seragam Dari uji Tukey

ortofosfat memiliki konsentrasi tertinggi pada zona sungai (S3) berkisar 0682-1786 mgl dengan

nilai rata-rata tahunan sebesar 1311 mgI Periode bulan Juni 2005 di musim kemarau memiliki

konsentrasi ortofosfat terendah sementara itu periode bulan Desember 2005 di musim hujan

adalah tertinggi (Gambar 4)

20

Eg 15

~ 10

E ~ 05 o

Gambar 4 Konsentrasi ortofosfat setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan

Rahmadi Tambaru 74

Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 IJIrI JrWHlII~-lW4ldItIF-INIA~4II~__44I(Ifrrh41IWhiPWKI1It6-I7rW4lIII-~~~IYI7IflYlhV~JIf1~fr~~~

Amoniak Nitrit dan Nitrat

Hasil analisis varians berdasarkan zona menunjukkan bahwa distribusi amoniak dan nitrit

tidak berbeda nyata (pgtOOS) untuk nitrat justru sebaliknya (pltOOl) Distribusi nitrat sangat

berbeda antara zona sungai (53) dan zona laut tetapi antara zona laut cenderung homogen

Konsentrasi nitrat tertinggi tercatat dalam zona sungai (53) berkisar 0361-0856 mgl dengan ratashy

rata tahunan sekitar 0601 mgl berdasarkan uji Tukey (Gambar 5)

007 =====================~ ~~ ~=---- j_ 006 ----n-------fk-shy - - ---------j

~0 05 gO04-2 003

i ~ 002

E 0015 I bull co g 0010 t

~ ralllltIlOlIIBlJ A 1 A 2 A 3 B1 82 B3 C1 C2 C3 83

lt OO~ jiilllljltnJlltWl~lltWl~ A 1 A 2 A 3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 8 3 I~ _ ~Iu______ _____-J ZonalStaslunn ~

Is mi-05 bull Ags-05 0 Okt-D5 I] Des~_ bull Fegt-06 III A~~ III Junl-OS bull Ags-OS I] Old-OS I] Des-05 bull Feb--06 I] Apr-OS I

OO-r= ~ 1_ 080

1 ~080 ~ 1 J

A 1 A2 A3 Bl 82 83 Cl C2 C3 S 3 IiI--------- -shy ZonaJSta8i~_ _____ ___~

III Jlflt-(i5 bull Ags--05 I] Okt--05 I] Des-OS bull FeIgt-06 I] Apr--06

Gambar S Konsentrasi amoniak (kiri atas) dan nitrit (kanan atas) serta nitrat (bawah) pada setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan

Distribusi ketiga nutrien jenis N juga sangat berbeda nyata antar periode pengamatan

(plt001) Dari uji Tukey konsentrasi ketiga jenis nutrien dalam periode pengamatan musim

kemarau menunjukkan nilai yang lebih rendah jika dibandingkan periode pengamatan musim

hujan Konsentrasi amoniak dan nitrat terendah tercatat pada periode bulan Agustus 2005 dan

nitrit di bulan Oktober 2005 Sebaliknya amoniak memiliki konsentrasi tertinggi dalam periode

bulan Desember 2005 kemudian nitrit dan nitrat pada periode bulan Februari 2006

Silikat

Pada Gambar 6 memperlihatkan distribusi silikat secara spasial dan temporal Berdasarkan

hasil analisis varians distribusi nutrien ini adalah sangat berbeda nyata antar zona dan periode

pengamatan (plt001) Konsentrasi silikat dalam zona sungai (53) sangat berbeda dengan zona laut

sementara itu dalam zona laut dianggap sarna Dari uji Tukey zona sungai (53) memiliki

konsentrasi lebih tinggi jika dibandingkan dengan zona laut Konsentrasi silikat di zona sungai (53)

berkisar 000655-001669 mgl dan rata-rata tahunan sebesar 000968 mgl Kemudian konsentrasi

silikat dalam periode pengamatan musim kemarau menunjukan nilai yang lebih rendah jika

dibandingkan dengan periode pengamatan musim hujan Silikat memiliki konsentrasi terendah

pada bulan Juni 2005 dalam periode pengamatan musim kemarau dan tertinggi pada bulan

Desember 2005 dalam periode pengamatan musim hujan

I i 040

z 020

O OO~

7116417111111(11111171141111111IIIIIIIII1I7~ArI6T~IyenII11I)JAAK4IIXlr

Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 75

Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 riIIII1iYIw~III$~- GXJYII16(JIX~W~_ 4J_IiZf _ ~ ~6~Y -~I6J4T~~4Jt7Ij SlwG4~r~tI7t1~l ~d~~ljjpiI72Y-~iifafrlAmiddotI-r

~ 0020 -~- -_--- - ~- ---- -------~----shy ~

A1 Ai A3 B1 62 B3 C1 C2C3 S31_ ==~I=un ___~_ _Zo=n=~ ~ ~ jJni-05 bull Ags-05 004lt-05 0 Des-05 bull Feb-06 Il Apr-06

Gambar 6 Konsentrasi silikat setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan

Kelimpahan Komunitas Fitoplankton

Kelimpahan komunitas fitoplankton tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata (pgt005)

berdasarkan zona_ Hal ini menunjukkan bahwa kelimpahan komunitas fitoplankton dianggap

sarna di semua zona penelitian_ Dari analisis varians berdasarkan periode pengamatan kelimpahan

komunitas fitoplankton justru berbeda sangat nyata (pltOOl) Kelimpahan terendah didapatkan

pada bulan Juni 2005 dalam periode pengamatan musim kemarau dan tertinggi pada bulan

Februari 2006 dalam periode pengamatan musim hujan (Gam bar 7)

IJ Bacillariophplae

oCyanophpl~e

Gambar 7 Rata-rata kelimpahan fitoplankton setiap zona dan stasiun (kiri) dan rata-rata kelimpahan fitoplankton setiap periode pengamatan (kanan)

Hubungan Kelimpahan Komunitas Fitoplankton Dengan Konsentrasi

Nutrien Jenis N P Si Dan Intensitas Cahaya

Hasil uji regresi berganda pada zona A dan C menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi

nutrien jenis N P Si serta intensitas cahaya terhadap kelimpahan komunitas fitoplankton adalah

nyata (plt005) dan sangat nyata (pltOOl) dalam periode pangamatan musim kemarau dan hujan

berturut-turut sementara itu di zona B adalah sangat nyata (pltOOl) dalam kedua periode ini Dari

hasil verifikasi variabel di zona A temyata hanya intensitas cahaya (p == 0008) dan amoniak (p ==

0024) memberikan pengaruh terhadap kelimpahan organisme ini dalam periode pengamatan

musim kemarau dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 864 serta nitrit (p = 0000) dalam

periode pengamatan musim hujan (r2 == 848 ) Kemudian di zona C hanya ortofosfat (p = 0030)

dan nitrat (p = 0023) dengan r2 masing-masing adalah 313 dan 538 pada periode pengamatan

musim kemarau dan musim hujan sementara itu di zona B hanya ortofosfat p = 0030) dan

amoniak (p = 0032) pada periode pengamatan musim kemarau dan ortofosfat (p = 0008) serta

nitrat (p = 0044) dalam periode pengamatan musim hujan (Tabel1)

Rahmadi Tambaru 76

Toram~ Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 1-y4~fi4~4rJT-I~~Yl4I~IlMilJI4UiIIf-~fi1~~~JIlIIiy~~IljJr~ - 7-~J~tT~ ~tIf~ITI~I~ ~~~~41r _ a~~2middotK~w~

Tabel 1 Hasil regresi hubungan kelimpahan komunitas fitoplankton dengan konsentrasi nutrien jenis N P Si dan intesitas cahaya

MusimZona Model Regresi Sig Mod r2 Varia bel

Dominan Sig

Varia bel Musim Kemarau

A Y = -218806 + 0438 Xl

+ 1380668 X2 0013 864

1 Cahaya Amoniak

0008 0024

B Y = 1431024 + 3857532 Xl

+ 51043160 X2 0002 572

Ortofosfat Amoniak

0030 0032

C Y = 4526446 + 6448386 X 0032 313 Ortofosfat 0030 MusimHujan

A Y = -2147222 + 1459115 X 0000 848 Nitrit 0000

B Y = 13927463 - 8978439 Xl

+ 148795 X2 0005 506

Ortofosfat Nitrat

0008 0044

C -shy

Y = 7007423 + 9856128 X 0001 -----shy

538 -------shy --

Nitrat -- shy --------shy---shy

0023 ---

Pada zona A dalam periode pengamatan musim kemarau masing-masing jenis nutrien

cenderung memiliki konsentrasi yang rendah Hal ini terjadi sebab tidak ada penambahan

konsentrasi yang cukup berarti akibat beban nutrien dari sungai mengalami penurunan (curah

hujan yang rendah Tabel 2) Dalam kasus yang lain konsentrasi nutrien mungkin saja mengalami

perubahan namun fluktuasi perubahan itu dianggap sama dari waktu ke waktu Oleh sebab itu

pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap perubahan kelimpahan komunitas fitoplankton

cenderung konstan

Intensitas cahaya tentunya akan banyak tersedia dalam kolom perairan pada zona A di

periode pengamatan musim kemarau Hal ini terjadi karena partikel tersuspensi maupun terlarut

yang dapat menghalangi cahaya berpenetrasi ke kolom perairan diduga kuat mengalami

penurunan Ketersediaan intensitas cahaya dengan kondisi seperti itu sudah tentu sangat

menunjang aktivitas fitoplankton Intensitas cahaya menjadi lebih berpengaruh dan mempunyai

hubungan yang lebih kuat dengan kelimpahan fitoplankton serta menjadi variabel paling dominan

jika dibandingkan dengan nutrien

Tabel 2 Data Curah Hujan Selama Penelitian

Periode Pengamatan (bInthn)

Juni 2005 Juli 2005 Agustus 2005 September 2005 Oktober 2005 November 2005 Desember 2005 Januari 2006 Februari2006 Maret 2006 April 2006

Curah Hujan (mm)

18 32 1 0

269 195 551 686 588 452 320

Musim

Kemarau Kemarau Kemarau Kemarau

Kemarau-Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan

Sumber Stasiun Klimatologi Kelas 1 Panakkukang Maras (2006)

Dalam kasus amoniak yang juga memegang peranan penting dalam mempengaruhi

kelimpahan komunitas fitoplankton di zona A dalam periode pengamatan musim kemarau

menjadikan variabel ini menarik untuk dicermati Jika dihubungkan dengan pengaliran beban

nutrien yang mengalami penurunan di musim ini maka konsentrasi amoniak juga akan mengalami

pengurangan Kondisi seperti ini menyebabkan pengaruh variabel itu terhadap kelimpahan

III7J1II~161IW4IIIII1ITJImiddotImiddotI4fhlrI~KIAvIryenmiddotv8 IvlIJT~JJfrW~IKIIIIIAdI~IIrIJIIIIIIII

Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton n

Toram Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 rYIiI~II- _ 1NI~-~middot-y~-- z-oNj4~~amp~~)I~ 414IIIII~Ae-JfYur~r~JIYoZII4 ~~o-F~tiiV~gt7hW V7

komunitas fitoplankton dapat menjadi lemah sarna dengan jenis nutrien lainnya Kenyataannya

justru berkebalikan dengan yang diduga (Tabel 1) Alasan yang dapat diterangkan sehubungan

dengan pengaruh amoniak dapat ditelaah dari sumber nutrien itu sendiri

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dengan adanya pengurangan beban

nutrien dari sungai menyebabkan semua jenis nutrien mengalarni penurunan konsentrasi di zona A

dalam periode musim kemarau Kondisi ini dapat menciptakan situasi yang kurang

menguntungkan bagi fitoplankton dalam beraktivitas Namun aktivitas fitoplankton dapat tetap

berlanjut lebih disebabkan pemanfaatan nutrien yang diperoleh dari dalam perairan itu sendiri

(autoktonus) Jenis-jenis nutrien ini dihasilkan melalui proses dekomposisi organisme yang

mengalami kematian (Valiela 1984 Savenkoff et al 1996 dan Cebrian 2002)

Amoniak merupakan nutrien pertama yang dihasilkan melalui proses dekomposisi di atas

yang selanjutnya berubah manjadi nitrit kemudian nitrat Namun saat terjadi perubahan menjadi

amoniak jenis ini segera diserap oleh fitoplankton tanpa banyak kesempatan berubah menjadi

nitrit dan nitrat Penyerapan amoniak dengan segera ini sangat beralasan untuk memenuhi

kebutuhan nutrien Berdasarkan alasan itu amoniak menjadi variabel dominan mempengaruhi

kelimpahan fitoplanton setelah intensitas cahaya

Variabel yang paling berpengaruh di zona C dalam periode pengamatan musim kemarau

adalah ortofosfat Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi variabel ini mengalami fluktuasi yang

cukup besar sehingga memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap dinamika kelimpahan

komunitas fitoplankton Perubahan konsentrasi variabel ini disebabkan adanya suplai nutrien jenis

ini yang berasal dari bagian perairan laut lainnya

Konsentrasi ortofosfat lebih berfluktuasi dapat dijelaskan dengan mencermati kondisi

lapangan di mana penelitianini dilaksanakan Dari arah laut di mana zona C ditempatkan terdapat

gugusan pulau yang aktivitas masyarakatnya dapat memberikan suplai ortofosfat ke dalam

perairan Di sarnping itu di bagian selatan terdapat kota Makassar yang berpenduduk padat dan

secara pasti memberikan suplai ortofosfat ke dalam perairan Akibat adanya pengaruh arus pasang

konsentrasi ortofosfat yang ada di kedua kawasan perairanini dapat terbawa masuk ke dalam zona

C

Salah satu bukti lainnya terjadi pengaliran dari bagian perairan laut lainnya dapat dilihat

dari ortofosfat yang menjadi variabel dominan di zona B Menjadi pertanyaan mengapa tidak

menjadi variabel dominan di zona A sekiranya benar terjadi pengafuan beban dari bagian perairan

lainnya Hal ini tidak terjadi sebab pengaliran nutrien oleh arus pasang tidak terlalu berpengaruh

di zona A karena tertolak oleh arus berlawanan dari sungai Adanya arus tolak dari sungai

menjadikan amoniak menjadi variabel dominan kedua di zona B sebab terbawa dari zona A

Dalarn musim hujan terdapat kondisi yang sangat berbeda dengan musim kemarau Di

samping pengafuan beban dari sungai yang mengalami peningkatan di musim hujan turbulensi

juga sangat kuat terjadi menyebabkan nutrien-nutrien yang ada di dasar terangkat ke permukaan

perairan Berdasarkan berbagai kejadian itu konsentrasi nutrien hampir bahkan dipastikan

mencukupi kebutuhan fitoplankton dalarn musim ini

Seperti diketahui jika konsentrasi nutrien mencukupi maka komunitas fitoplankton akan

berlimpah sebaliknya dalam kondisi nutrien yang rendah akan berakibat pada rendahnya

kelimpahan komunitas fitoplankton dalam perairan (contoh kasus) Dalam peristiwa terjadinya

Rahmadi Tambaru 78

Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~~~4~~srrgtI71t~~I7-wS-tif7IltI~fY~AY~IJYIhiIfIIIiI~J1~~N7-P~fIIFaYI~JrlIYIA~i(l~3174dlrwa

perubahan konsentrasi nutrien secara gradual sebagai contoh kasus lainnya dapat pula

menyebabkan kelimpahan komunitas fitoplankton mengalami perubahan secara gradual pula

Perubahan secara gradual ini sangat mungkin terjadi pada nitrit yang menjadi variabel

paling berpengaruh di zona A dalam periode pengamatan musim hujan Nitrit sebagaimana

diketahui adalah hasil antara dari proses perubahan amoniak menjadi nitrat demikian pula

sebaliknya (proses nitrifikasi dan denitrifikasi) Didukung oleh konsentrasi oksigen yang

mencukupi (ciri perairan laut) proses perubahan ini akan terus berlangsung sebab kebutuhan

bakteri akan oksigen mencukupi dalam mengeksekusi nitrit menjadi nitrat Perubahan ini

menyebabkan konsentrasi nitrit cenderung bervariasi menuju ke konsentrasi yang rendah Dalam

penelitian ini konsentrasi nitrit berkisar 000312 - 001456 mgl yang pada kenyataannya memang

lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis nutrien lainnya

Berdasarkan konsentrasi nitrit yang mengalami perubahan secara gradual dan cenderung

memiliki konsentrasi yang rendah maka variabel ini lebih berpengaruh terhadap dinamika

kelimpahan komunitas fitoplankton jika dibandingkan dengan jenis nutrien lairmya Aktivitas

fitoplankton menjadi tidak optimal dengan konsentrasi nitrit seperti itu dalam zona A di musim

hujan Untuk jenis lairmya seperti arnoniak dan nitrat juga mengalami perubahan seperti nitrit

namun konsentrasinya dalam zona A tidak lebih rendah jika dibandingkan dengan nitrit

Keduanya dianggap masih tetap tersedia dan mencukupi sehingga pengaruhnya tidak sekuat

dengan nitrit Kondisi ini juga terjadi pada ortofosfat dan silikat

Selanjutnya di zona C dalam musim hujan variabel dominan mempengaruhi kelimpahan

komunitas fitoplankton adalah nitrat (fabel 3) Variabel ini memberikan penganili culmp kuat

sekitar 538 (R2) Untuk membahasnya dapat dihubungkan dengan pengaruh jenis ini terhadap

kelimpahan fitoplankton berdasarkan musim Dalam musim kemarau nitrat tidak berpengaruh

kuat sebab perubahan konsentrasinya kurang bervariasi dibandingkan dengan ortofosfat Narnun

pada saat terjadi suplai yang sangat tinggi dalarn musim hujan variabel ini menjadi berfluktuasi

dan berubah ke konsentrasi tinggi Hal ini menjadikannya sangat berpengaruh pada kelimpahan

fitoplankton (La gus et al 2003)

Fitoplankton tentunya sangat merespon dengan adanya penambahan konsentrasi nitrat

dalam zona C di musim hujan Hal ini terjadi sebab sebelumnya dalam musim kemarau jenis ini

dianggap kurang berdinamika bahkan konstan pengaruhnya terhadap pertumbuhannya Di

sarnping itu jenis ini dikenal sebagai variabel yang menjadi faktor pembatas perkembangan

fitoplankton dalam perairan laut Berdasarkan suplai seperti yang telah dijelaskan menyebabkan

jenis ini menjadi lebih memenuhi perkembangan fitopiankton

Salah satu bukti bahwa nib-at menjadi faktor pembatas dapat dilihat dari kelimpahan

fitoplankton dalarn zona C berdasarkan musim Oleh karena nitrat tidak tersedia cukup banyak

dalam periode pengamatan musim kemarau maka dalam musim ini dihasilkan kelimpahan yang

rendah Sebaliknya dalam periode pengamatan musim hujan di mana terjadi suplai yang besar

terhadap nitrat maka kelimpahan fitoplankton didapatkan tinggi (Gambar 7)

Amonik dan nitrit serta silikat juga mengalami hal yang sarna dengan nitrat Konsentrasi

ketiganya dalarn perairan dianggap mencukupi Namun karena konsentrasinya yang lebih rendah

dari nitrat menyebabkan pengaruhnya tidak sekuat dengan nitrat di zona C dalam musim hujan

Kemudian ortofosfat sebagai jenis yang juga sangat diperlukan oleh fitoplankton memiliki

rKJIKJJY~lIY1Ier6HJTIAHII614X1IyenII1AII4l7rl-yenI817yenIIl1JrAAYAfAJITIIAIIIII-I(IIIJTIIIVIII-JlIIi

Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 79

Torani Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 JY14III4I71hITihYI~__~4AtYI4JIjlI~~6I7171~JJ(Il71Af-iT~Ir7~~L41IIr-~-tJlTI4--~~w~g~4JFJZl~~(i~

pengaruh yang konstan dalam zona dan musim ini Di samping itu pengaruhnya tidak sekuat

dengan nitrat sebab fitoplankton mendekati bahkan jenuh dalam menyerap ortofosfat dalam

musim ini Kejenuhan fitoplankton dalam menyerap ortofosfat terjadi sebab konsentrasinya yang

sangat tinggi hal ini dapat dilihat dari kisaran konsentrasinya (0422-2150 mgl) yang melebihi

dari kisaran optimal pertumbuhan fitoplankton Kondisi sebaliknya terjadi di zona B Konsentrasi

ortofosfat di zona B (0538-1747 mgl) justru dalam batas pertumbuhan optimal fitoplankton (009shy

180 mgl) Hal ini menyebabkan ortofosfat dalam zona ini menjadi lebih berpengaruh jika

dibandingkan dengan nitrat

KESIMPULAN

Secara umum semua jenis nutrien memberikan pengaruh terhadap dinamika kelimpahan

komunitas fitoplankton Hal ini berarti bukan hanya nitrat dan ortofosfat yang menjadi penentu

utama berlangsungannya aktivitas fitoplankton dalam perairan laut lntensitas cahaya hanya

memberikan pengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton pada zona A dalam periode pengamatan

musim kemarau sebaliknya pada zona A dalam periode pengamatan musim hujan dan zona

lainnya (zona B dan C) dalam periode pengamatan musim kemarau dan hujan didominasi oleh

pengaruh nutrien Dari perbandingan pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap dinamika

kelimpahan komunitas fitoplankton menunjukkan bahwa ortofosfat Iebih berpengaruh dalam

musim kemarau sebaIiknya nutrien jenis N di musim hujan

DAFTAR PUSTAKA

Bapedalda Kab Maros 2003 Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (NKLD) Buku I PT Multi Area Conindo Maros

Cebrian J 2002 Variability and control of carbon consumption export and accumulation in marine communities LimnolOceanogr 47(1)11-22

Cloern JE 2001 Our Evolving Conceptual Model of the Coastal Eutrophication Problem Review Mar Ecol Prog Ser VoI210223-253

Jassby AD and JE CIoem 2000 Organic matter sources and rehabilitation of the Sacramento - San Joaquin Delta (California USA) Aquat Conserv Mar Freshw Ecosyst 10 323-352

Hood RR MR Abbott and A Huyer 1991 Phytoplankton and Photosynthetic Light Response in the Coastal Transition Zone off Nothern California in June 1987 Journal oGeophysical Research Vol 96 No C8 14769-14780

Lagus A Suomela J Wethoff G Heikkila K Helminen H and Sipura J 2003 Species-Specific Differences in Phytoplankton Responses to Nand P Enrichment and the NP ratio in the Archipelago Sea Northern Baltic Sea Journal 0Plankton Research 26 (7) 779-798

Savenkoff e AF Vezina TT Packard N Silverberg Je Therriault W Chen e Berube A Mucci B Klein F Mesple JE Tremblay L Legendre J Wesson and RG Ingram 1996 Distributions of oxygen carbon and espiratory activity in the deep layer of the Gulf of St Lawrence and their implications for the carbon cycle Can J Fish AqUlt Sci 53 2451-2465

Valiela I 1984 Marine ecologycal processes Springer-Verlag New York

Rahmadi Tambaru 80

  • 1
  • 2
Page 4: Torani Jurnal kelautan

Toran Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 J~z--9~c~h-middot_ I~~_ ~~-$I7IJThP~~~IZgCx~~middot4~iqJttF~~-9+amp14J-~~97~~gt-middot~t~7ampp ~l1l1fl7middot-yeni ~Xiil1i4IIir--~

HASIL DAN PEMBAHASAN

Variabilitas Intensitas Cahaya Berdasarkan Spasial dan Temporal

Secara spasial zona sungai (S3) memiliki nilai intensitas cahaya berkisar 42000-54000 lux

dengan nilai rata-rata tahunan sekitar 49000 lux Dalam zona laut nilai yang tercatat di zona A

berkisar 48000-70000 lux dengan rata-rata tahunan sekitar 59522 lux sementara itu pada zona B dan

C adalah 2700-83000 lux dan 7200-85000 lux dengan rata-rata tahunan sekitar 65322 dan 68822 lux

berturut-turut Secara temporal intensitas cahaya dalam periode pengamatan musim kemarau

secara umum lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode pengamatan musim hujan (Gambar 2)

Distribusi intensitas cahaya cenderung seragam pada setiap zona dan periode pengamatan ltu

dibuktikan dari analisis varians yang adak berbeda nyata (pgt005) berdasarkan spasial dan

temporal Dari pengamatan lapangan cahaya matahari masih dapat berpenetrasi cukup kuat ke

kolom perairan pada berbagai zona baik dalam periode pengamatan musim kemarau maupun

musim hujan

Ii -~-=- ~ i 60000 - Hl--onf~ttl Ii 50000 I i ~ 40000 I I I 30000 1f1J1LLOuULlJIul-JlIALALJaJLAJuuaubJLLauILlUIIllIuulJlU I I A 1 A 2 A 3 B1 ~I~ C1 C2 C3 S 3 I t~-J~~~--- - middot - 05 0 ~~----~-06J05 -A-9S--0-~ 0 Ok-----Des-05- 06 0

Gambar 2 Nilai intensitas cahaya pada masing-masing zona dan stasiun serta periode pengamatan

Variabilitas Nutrien Berdasarkan Spasial dan Temporal

Ortofosfat

Distribusi ortofosfat menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (pltOOl) berdasarkan zona

dan periode pengamatan Pada zona sungai (S3) ortofosfat memiliki distribusi yang sangat berbeda

dengan zona laut namun antar zona laut memiliki distribusi yang seragam Dari uji Tukey

ortofosfat memiliki konsentrasi tertinggi pada zona sungai (S3) berkisar 0682-1786 mgl dengan

nilai rata-rata tahunan sebesar 1311 mgI Periode bulan Juni 2005 di musim kemarau memiliki

konsentrasi ortofosfat terendah sementara itu periode bulan Desember 2005 di musim hujan

adalah tertinggi (Gambar 4)

20

Eg 15

~ 10

E ~ 05 o

Gambar 4 Konsentrasi ortofosfat setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan

Rahmadi Tambaru 74

Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 IJIrI JrWHlII~-lW4ldItIF-INIA~4II~__44I(Ifrrh41IWhiPWKI1It6-I7rW4lIII-~~~IYI7IflYlhV~JIf1~fr~~~

Amoniak Nitrit dan Nitrat

Hasil analisis varians berdasarkan zona menunjukkan bahwa distribusi amoniak dan nitrit

tidak berbeda nyata (pgtOOS) untuk nitrat justru sebaliknya (pltOOl) Distribusi nitrat sangat

berbeda antara zona sungai (53) dan zona laut tetapi antara zona laut cenderung homogen

Konsentrasi nitrat tertinggi tercatat dalam zona sungai (53) berkisar 0361-0856 mgl dengan ratashy

rata tahunan sekitar 0601 mgl berdasarkan uji Tukey (Gambar 5)

007 =====================~ ~~ ~=---- j_ 006 ----n-------fk-shy - - ---------j

~0 05 gO04-2 003

i ~ 002

E 0015 I bull co g 0010 t

~ ralllltIlOlIIBlJ A 1 A 2 A 3 B1 82 B3 C1 C2 C3 83

lt OO~ jiilllljltnJlltWl~lltWl~ A 1 A 2 A 3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 8 3 I~ _ ~Iu______ _____-J ZonalStaslunn ~

Is mi-05 bull Ags-05 0 Okt-D5 I] Des~_ bull Fegt-06 III A~~ III Junl-OS bull Ags-OS I] Old-OS I] Des-05 bull Feb--06 I] Apr-OS I

OO-r= ~ 1_ 080

1 ~080 ~ 1 J

A 1 A2 A3 Bl 82 83 Cl C2 C3 S 3 IiI--------- -shy ZonaJSta8i~_ _____ ___~

III Jlflt-(i5 bull Ags--05 I] Okt--05 I] Des-OS bull FeIgt-06 I] Apr--06

Gambar S Konsentrasi amoniak (kiri atas) dan nitrit (kanan atas) serta nitrat (bawah) pada setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan

Distribusi ketiga nutrien jenis N juga sangat berbeda nyata antar periode pengamatan

(plt001) Dari uji Tukey konsentrasi ketiga jenis nutrien dalam periode pengamatan musim

kemarau menunjukkan nilai yang lebih rendah jika dibandingkan periode pengamatan musim

hujan Konsentrasi amoniak dan nitrat terendah tercatat pada periode bulan Agustus 2005 dan

nitrit di bulan Oktober 2005 Sebaliknya amoniak memiliki konsentrasi tertinggi dalam periode

bulan Desember 2005 kemudian nitrit dan nitrat pada periode bulan Februari 2006

Silikat

Pada Gambar 6 memperlihatkan distribusi silikat secara spasial dan temporal Berdasarkan

hasil analisis varians distribusi nutrien ini adalah sangat berbeda nyata antar zona dan periode

pengamatan (plt001) Konsentrasi silikat dalam zona sungai (53) sangat berbeda dengan zona laut

sementara itu dalam zona laut dianggap sarna Dari uji Tukey zona sungai (53) memiliki

konsentrasi lebih tinggi jika dibandingkan dengan zona laut Konsentrasi silikat di zona sungai (53)

berkisar 000655-001669 mgl dan rata-rata tahunan sebesar 000968 mgl Kemudian konsentrasi

silikat dalam periode pengamatan musim kemarau menunjukan nilai yang lebih rendah jika

dibandingkan dengan periode pengamatan musim hujan Silikat memiliki konsentrasi terendah

pada bulan Juni 2005 dalam periode pengamatan musim kemarau dan tertinggi pada bulan

Desember 2005 dalam periode pengamatan musim hujan

I i 040

z 020

O OO~

7116417111111(11111171141111111IIIIIIIII1I7~ArI6T~IyenII11I)JAAK4IIXlr

Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 75

Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 riIIII1iYIw~III$~- GXJYII16(JIX~W~_ 4J_IiZf _ ~ ~6~Y -~I6J4T~~4Jt7Ij SlwG4~r~tI7t1~l ~d~~ljjpiI72Y-~iifafrlAmiddotI-r

~ 0020 -~- -_--- - ~- ---- -------~----shy ~

A1 Ai A3 B1 62 B3 C1 C2C3 S31_ ==~I=un ___~_ _Zo=n=~ ~ ~ jJni-05 bull Ags-05 004lt-05 0 Des-05 bull Feb-06 Il Apr-06

Gambar 6 Konsentrasi silikat setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan

Kelimpahan Komunitas Fitoplankton

Kelimpahan komunitas fitoplankton tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata (pgt005)

berdasarkan zona_ Hal ini menunjukkan bahwa kelimpahan komunitas fitoplankton dianggap

sarna di semua zona penelitian_ Dari analisis varians berdasarkan periode pengamatan kelimpahan

komunitas fitoplankton justru berbeda sangat nyata (pltOOl) Kelimpahan terendah didapatkan

pada bulan Juni 2005 dalam periode pengamatan musim kemarau dan tertinggi pada bulan

Februari 2006 dalam periode pengamatan musim hujan (Gam bar 7)

IJ Bacillariophplae

oCyanophpl~e

Gambar 7 Rata-rata kelimpahan fitoplankton setiap zona dan stasiun (kiri) dan rata-rata kelimpahan fitoplankton setiap periode pengamatan (kanan)

Hubungan Kelimpahan Komunitas Fitoplankton Dengan Konsentrasi

Nutrien Jenis N P Si Dan Intensitas Cahaya

Hasil uji regresi berganda pada zona A dan C menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi

nutrien jenis N P Si serta intensitas cahaya terhadap kelimpahan komunitas fitoplankton adalah

nyata (plt005) dan sangat nyata (pltOOl) dalam periode pangamatan musim kemarau dan hujan

berturut-turut sementara itu di zona B adalah sangat nyata (pltOOl) dalam kedua periode ini Dari

hasil verifikasi variabel di zona A temyata hanya intensitas cahaya (p == 0008) dan amoniak (p ==

0024) memberikan pengaruh terhadap kelimpahan organisme ini dalam periode pengamatan

musim kemarau dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 864 serta nitrit (p = 0000) dalam

periode pengamatan musim hujan (r2 == 848 ) Kemudian di zona C hanya ortofosfat (p = 0030)

dan nitrat (p = 0023) dengan r2 masing-masing adalah 313 dan 538 pada periode pengamatan

musim kemarau dan musim hujan sementara itu di zona B hanya ortofosfat p = 0030) dan

amoniak (p = 0032) pada periode pengamatan musim kemarau dan ortofosfat (p = 0008) serta

nitrat (p = 0044) dalam periode pengamatan musim hujan (Tabel1)

Rahmadi Tambaru 76

Toram~ Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 1-y4~fi4~4rJT-I~~Yl4I~IlMilJI4UiIIf-~fi1~~~JIlIIiy~~IljJr~ - 7-~J~tT~ ~tIf~ITI~I~ ~~~~41r _ a~~2middotK~w~

Tabel 1 Hasil regresi hubungan kelimpahan komunitas fitoplankton dengan konsentrasi nutrien jenis N P Si dan intesitas cahaya

MusimZona Model Regresi Sig Mod r2 Varia bel

Dominan Sig

Varia bel Musim Kemarau

A Y = -218806 + 0438 Xl

+ 1380668 X2 0013 864

1 Cahaya Amoniak

0008 0024

B Y = 1431024 + 3857532 Xl

+ 51043160 X2 0002 572

Ortofosfat Amoniak

0030 0032

C Y = 4526446 + 6448386 X 0032 313 Ortofosfat 0030 MusimHujan

A Y = -2147222 + 1459115 X 0000 848 Nitrit 0000

B Y = 13927463 - 8978439 Xl

+ 148795 X2 0005 506

Ortofosfat Nitrat

0008 0044

C -shy

Y = 7007423 + 9856128 X 0001 -----shy

538 -------shy --

Nitrat -- shy --------shy---shy

0023 ---

Pada zona A dalam periode pengamatan musim kemarau masing-masing jenis nutrien

cenderung memiliki konsentrasi yang rendah Hal ini terjadi sebab tidak ada penambahan

konsentrasi yang cukup berarti akibat beban nutrien dari sungai mengalami penurunan (curah

hujan yang rendah Tabel 2) Dalam kasus yang lain konsentrasi nutrien mungkin saja mengalami

perubahan namun fluktuasi perubahan itu dianggap sama dari waktu ke waktu Oleh sebab itu

pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap perubahan kelimpahan komunitas fitoplankton

cenderung konstan

Intensitas cahaya tentunya akan banyak tersedia dalam kolom perairan pada zona A di

periode pengamatan musim kemarau Hal ini terjadi karena partikel tersuspensi maupun terlarut

yang dapat menghalangi cahaya berpenetrasi ke kolom perairan diduga kuat mengalami

penurunan Ketersediaan intensitas cahaya dengan kondisi seperti itu sudah tentu sangat

menunjang aktivitas fitoplankton Intensitas cahaya menjadi lebih berpengaruh dan mempunyai

hubungan yang lebih kuat dengan kelimpahan fitoplankton serta menjadi variabel paling dominan

jika dibandingkan dengan nutrien

Tabel 2 Data Curah Hujan Selama Penelitian

Periode Pengamatan (bInthn)

Juni 2005 Juli 2005 Agustus 2005 September 2005 Oktober 2005 November 2005 Desember 2005 Januari 2006 Februari2006 Maret 2006 April 2006

Curah Hujan (mm)

18 32 1 0

269 195 551 686 588 452 320

Musim

Kemarau Kemarau Kemarau Kemarau

Kemarau-Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan

Sumber Stasiun Klimatologi Kelas 1 Panakkukang Maras (2006)

Dalam kasus amoniak yang juga memegang peranan penting dalam mempengaruhi

kelimpahan komunitas fitoplankton di zona A dalam periode pengamatan musim kemarau

menjadikan variabel ini menarik untuk dicermati Jika dihubungkan dengan pengaliran beban

nutrien yang mengalami penurunan di musim ini maka konsentrasi amoniak juga akan mengalami

pengurangan Kondisi seperti ini menyebabkan pengaruh variabel itu terhadap kelimpahan

III7J1II~161IW4IIIII1ITJImiddotImiddotI4fhlrI~KIAvIryenmiddotv8 IvlIJT~JJfrW~IKIIIIIAdI~IIrIJIIIIIIII

Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton n

Toram Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 rYIiI~II- _ 1NI~-~middot-y~-- z-oNj4~~amp~~)I~ 414IIIII~Ae-JfYur~r~JIYoZII4 ~~o-F~tiiV~gt7hW V7

komunitas fitoplankton dapat menjadi lemah sarna dengan jenis nutrien lainnya Kenyataannya

justru berkebalikan dengan yang diduga (Tabel 1) Alasan yang dapat diterangkan sehubungan

dengan pengaruh amoniak dapat ditelaah dari sumber nutrien itu sendiri

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dengan adanya pengurangan beban

nutrien dari sungai menyebabkan semua jenis nutrien mengalarni penurunan konsentrasi di zona A

dalam periode musim kemarau Kondisi ini dapat menciptakan situasi yang kurang

menguntungkan bagi fitoplankton dalam beraktivitas Namun aktivitas fitoplankton dapat tetap

berlanjut lebih disebabkan pemanfaatan nutrien yang diperoleh dari dalam perairan itu sendiri

(autoktonus) Jenis-jenis nutrien ini dihasilkan melalui proses dekomposisi organisme yang

mengalami kematian (Valiela 1984 Savenkoff et al 1996 dan Cebrian 2002)

Amoniak merupakan nutrien pertama yang dihasilkan melalui proses dekomposisi di atas

yang selanjutnya berubah manjadi nitrit kemudian nitrat Namun saat terjadi perubahan menjadi

amoniak jenis ini segera diserap oleh fitoplankton tanpa banyak kesempatan berubah menjadi

nitrit dan nitrat Penyerapan amoniak dengan segera ini sangat beralasan untuk memenuhi

kebutuhan nutrien Berdasarkan alasan itu amoniak menjadi variabel dominan mempengaruhi

kelimpahan fitoplanton setelah intensitas cahaya

Variabel yang paling berpengaruh di zona C dalam periode pengamatan musim kemarau

adalah ortofosfat Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi variabel ini mengalami fluktuasi yang

cukup besar sehingga memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap dinamika kelimpahan

komunitas fitoplankton Perubahan konsentrasi variabel ini disebabkan adanya suplai nutrien jenis

ini yang berasal dari bagian perairan laut lainnya

Konsentrasi ortofosfat lebih berfluktuasi dapat dijelaskan dengan mencermati kondisi

lapangan di mana penelitianini dilaksanakan Dari arah laut di mana zona C ditempatkan terdapat

gugusan pulau yang aktivitas masyarakatnya dapat memberikan suplai ortofosfat ke dalam

perairan Di sarnping itu di bagian selatan terdapat kota Makassar yang berpenduduk padat dan

secara pasti memberikan suplai ortofosfat ke dalam perairan Akibat adanya pengaruh arus pasang

konsentrasi ortofosfat yang ada di kedua kawasan perairanini dapat terbawa masuk ke dalam zona

C

Salah satu bukti lainnya terjadi pengaliran dari bagian perairan laut lainnya dapat dilihat

dari ortofosfat yang menjadi variabel dominan di zona B Menjadi pertanyaan mengapa tidak

menjadi variabel dominan di zona A sekiranya benar terjadi pengafuan beban dari bagian perairan

lainnya Hal ini tidak terjadi sebab pengaliran nutrien oleh arus pasang tidak terlalu berpengaruh

di zona A karena tertolak oleh arus berlawanan dari sungai Adanya arus tolak dari sungai

menjadikan amoniak menjadi variabel dominan kedua di zona B sebab terbawa dari zona A

Dalarn musim hujan terdapat kondisi yang sangat berbeda dengan musim kemarau Di

samping pengafuan beban dari sungai yang mengalami peningkatan di musim hujan turbulensi

juga sangat kuat terjadi menyebabkan nutrien-nutrien yang ada di dasar terangkat ke permukaan

perairan Berdasarkan berbagai kejadian itu konsentrasi nutrien hampir bahkan dipastikan

mencukupi kebutuhan fitoplankton dalarn musim ini

Seperti diketahui jika konsentrasi nutrien mencukupi maka komunitas fitoplankton akan

berlimpah sebaliknya dalam kondisi nutrien yang rendah akan berakibat pada rendahnya

kelimpahan komunitas fitoplankton dalam perairan (contoh kasus) Dalam peristiwa terjadinya

Rahmadi Tambaru 78

Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~~~4~~srrgtI71t~~I7-wS-tif7IltI~fY~AY~IJYIhiIfIIIiI~J1~~N7-P~fIIFaYI~JrlIYIA~i(l~3174dlrwa

perubahan konsentrasi nutrien secara gradual sebagai contoh kasus lainnya dapat pula

menyebabkan kelimpahan komunitas fitoplankton mengalami perubahan secara gradual pula

Perubahan secara gradual ini sangat mungkin terjadi pada nitrit yang menjadi variabel

paling berpengaruh di zona A dalam periode pengamatan musim hujan Nitrit sebagaimana

diketahui adalah hasil antara dari proses perubahan amoniak menjadi nitrat demikian pula

sebaliknya (proses nitrifikasi dan denitrifikasi) Didukung oleh konsentrasi oksigen yang

mencukupi (ciri perairan laut) proses perubahan ini akan terus berlangsung sebab kebutuhan

bakteri akan oksigen mencukupi dalam mengeksekusi nitrit menjadi nitrat Perubahan ini

menyebabkan konsentrasi nitrit cenderung bervariasi menuju ke konsentrasi yang rendah Dalam

penelitian ini konsentrasi nitrit berkisar 000312 - 001456 mgl yang pada kenyataannya memang

lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis nutrien lainnya

Berdasarkan konsentrasi nitrit yang mengalami perubahan secara gradual dan cenderung

memiliki konsentrasi yang rendah maka variabel ini lebih berpengaruh terhadap dinamika

kelimpahan komunitas fitoplankton jika dibandingkan dengan jenis nutrien lairmya Aktivitas

fitoplankton menjadi tidak optimal dengan konsentrasi nitrit seperti itu dalam zona A di musim

hujan Untuk jenis lairmya seperti arnoniak dan nitrat juga mengalami perubahan seperti nitrit

namun konsentrasinya dalam zona A tidak lebih rendah jika dibandingkan dengan nitrit

Keduanya dianggap masih tetap tersedia dan mencukupi sehingga pengaruhnya tidak sekuat

dengan nitrit Kondisi ini juga terjadi pada ortofosfat dan silikat

Selanjutnya di zona C dalam musim hujan variabel dominan mempengaruhi kelimpahan

komunitas fitoplankton adalah nitrat (fabel 3) Variabel ini memberikan penganili culmp kuat

sekitar 538 (R2) Untuk membahasnya dapat dihubungkan dengan pengaruh jenis ini terhadap

kelimpahan fitoplankton berdasarkan musim Dalam musim kemarau nitrat tidak berpengaruh

kuat sebab perubahan konsentrasinya kurang bervariasi dibandingkan dengan ortofosfat Narnun

pada saat terjadi suplai yang sangat tinggi dalarn musim hujan variabel ini menjadi berfluktuasi

dan berubah ke konsentrasi tinggi Hal ini menjadikannya sangat berpengaruh pada kelimpahan

fitoplankton (La gus et al 2003)

Fitoplankton tentunya sangat merespon dengan adanya penambahan konsentrasi nitrat

dalam zona C di musim hujan Hal ini terjadi sebab sebelumnya dalam musim kemarau jenis ini

dianggap kurang berdinamika bahkan konstan pengaruhnya terhadap pertumbuhannya Di

sarnping itu jenis ini dikenal sebagai variabel yang menjadi faktor pembatas perkembangan

fitoplankton dalam perairan laut Berdasarkan suplai seperti yang telah dijelaskan menyebabkan

jenis ini menjadi lebih memenuhi perkembangan fitopiankton

Salah satu bukti bahwa nib-at menjadi faktor pembatas dapat dilihat dari kelimpahan

fitoplankton dalarn zona C berdasarkan musim Oleh karena nitrat tidak tersedia cukup banyak

dalam periode pengamatan musim kemarau maka dalam musim ini dihasilkan kelimpahan yang

rendah Sebaliknya dalam periode pengamatan musim hujan di mana terjadi suplai yang besar

terhadap nitrat maka kelimpahan fitoplankton didapatkan tinggi (Gambar 7)

Amonik dan nitrit serta silikat juga mengalami hal yang sarna dengan nitrat Konsentrasi

ketiganya dalarn perairan dianggap mencukupi Namun karena konsentrasinya yang lebih rendah

dari nitrat menyebabkan pengaruhnya tidak sekuat dengan nitrat di zona C dalam musim hujan

Kemudian ortofosfat sebagai jenis yang juga sangat diperlukan oleh fitoplankton memiliki

rKJIKJJY~lIY1Ier6HJTIAHII614X1IyenII1AII4l7rl-yenI817yenIIl1JrAAYAfAJITIIAIIIII-I(IIIJTIIIVIII-JlIIi

Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 79

Torani Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 JY14III4I71hITihYI~__~4AtYI4JIjlI~~6I7171~JJ(Il71Af-iT~Ir7~~L41IIr-~-tJlTI4--~~w~g~4JFJZl~~(i~

pengaruh yang konstan dalam zona dan musim ini Di samping itu pengaruhnya tidak sekuat

dengan nitrat sebab fitoplankton mendekati bahkan jenuh dalam menyerap ortofosfat dalam

musim ini Kejenuhan fitoplankton dalam menyerap ortofosfat terjadi sebab konsentrasinya yang

sangat tinggi hal ini dapat dilihat dari kisaran konsentrasinya (0422-2150 mgl) yang melebihi

dari kisaran optimal pertumbuhan fitoplankton Kondisi sebaliknya terjadi di zona B Konsentrasi

ortofosfat di zona B (0538-1747 mgl) justru dalam batas pertumbuhan optimal fitoplankton (009shy

180 mgl) Hal ini menyebabkan ortofosfat dalam zona ini menjadi lebih berpengaruh jika

dibandingkan dengan nitrat

KESIMPULAN

Secara umum semua jenis nutrien memberikan pengaruh terhadap dinamika kelimpahan

komunitas fitoplankton Hal ini berarti bukan hanya nitrat dan ortofosfat yang menjadi penentu

utama berlangsungannya aktivitas fitoplankton dalam perairan laut lntensitas cahaya hanya

memberikan pengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton pada zona A dalam periode pengamatan

musim kemarau sebaliknya pada zona A dalam periode pengamatan musim hujan dan zona

lainnya (zona B dan C) dalam periode pengamatan musim kemarau dan hujan didominasi oleh

pengaruh nutrien Dari perbandingan pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap dinamika

kelimpahan komunitas fitoplankton menunjukkan bahwa ortofosfat Iebih berpengaruh dalam

musim kemarau sebaIiknya nutrien jenis N di musim hujan

DAFTAR PUSTAKA

Bapedalda Kab Maros 2003 Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (NKLD) Buku I PT Multi Area Conindo Maros

Cebrian J 2002 Variability and control of carbon consumption export and accumulation in marine communities LimnolOceanogr 47(1)11-22

Cloern JE 2001 Our Evolving Conceptual Model of the Coastal Eutrophication Problem Review Mar Ecol Prog Ser VoI210223-253

Jassby AD and JE CIoem 2000 Organic matter sources and rehabilitation of the Sacramento - San Joaquin Delta (California USA) Aquat Conserv Mar Freshw Ecosyst 10 323-352

Hood RR MR Abbott and A Huyer 1991 Phytoplankton and Photosynthetic Light Response in the Coastal Transition Zone off Nothern California in June 1987 Journal oGeophysical Research Vol 96 No C8 14769-14780

Lagus A Suomela J Wethoff G Heikkila K Helminen H and Sipura J 2003 Species-Specific Differences in Phytoplankton Responses to Nand P Enrichment and the NP ratio in the Archipelago Sea Northern Baltic Sea Journal 0Plankton Research 26 (7) 779-798

Savenkoff e AF Vezina TT Packard N Silverberg Je Therriault W Chen e Berube A Mucci B Klein F Mesple JE Tremblay L Legendre J Wesson and RG Ingram 1996 Distributions of oxygen carbon and espiratory activity in the deep layer of the Gulf of St Lawrence and their implications for the carbon cycle Can J Fish AqUlt Sci 53 2451-2465

Valiela I 1984 Marine ecologycal processes Springer-Verlag New York

Rahmadi Tambaru 80

  • 1
  • 2
Page 5: Torani Jurnal kelautan

Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 IJIrI JrWHlII~-lW4ldItIF-INIA~4II~__44I(Ifrrh41IWhiPWKI1It6-I7rW4lIII-~~~IYI7IflYlhV~JIf1~fr~~~

Amoniak Nitrit dan Nitrat

Hasil analisis varians berdasarkan zona menunjukkan bahwa distribusi amoniak dan nitrit

tidak berbeda nyata (pgtOOS) untuk nitrat justru sebaliknya (pltOOl) Distribusi nitrat sangat

berbeda antara zona sungai (53) dan zona laut tetapi antara zona laut cenderung homogen

Konsentrasi nitrat tertinggi tercatat dalam zona sungai (53) berkisar 0361-0856 mgl dengan ratashy

rata tahunan sekitar 0601 mgl berdasarkan uji Tukey (Gambar 5)

007 =====================~ ~~ ~=---- j_ 006 ----n-------fk-shy - - ---------j

~0 05 gO04-2 003

i ~ 002

E 0015 I bull co g 0010 t

~ ralllltIlOlIIBlJ A 1 A 2 A 3 B1 82 B3 C1 C2 C3 83

lt OO~ jiilllljltnJlltWl~lltWl~ A 1 A 2 A 3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 8 3 I~ _ ~Iu______ _____-J ZonalStaslunn ~

Is mi-05 bull Ags-05 0 Okt-D5 I] Des~_ bull Fegt-06 III A~~ III Junl-OS bull Ags-OS I] Old-OS I] Des-05 bull Feb--06 I] Apr-OS I

OO-r= ~ 1_ 080

1 ~080 ~ 1 J

A 1 A2 A3 Bl 82 83 Cl C2 C3 S 3 IiI--------- -shy ZonaJSta8i~_ _____ ___~

III Jlflt-(i5 bull Ags--05 I] Okt--05 I] Des-OS bull FeIgt-06 I] Apr--06

Gambar S Konsentrasi amoniak (kiri atas) dan nitrit (kanan atas) serta nitrat (bawah) pada setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan

Distribusi ketiga nutrien jenis N juga sangat berbeda nyata antar periode pengamatan

(plt001) Dari uji Tukey konsentrasi ketiga jenis nutrien dalam periode pengamatan musim

kemarau menunjukkan nilai yang lebih rendah jika dibandingkan periode pengamatan musim

hujan Konsentrasi amoniak dan nitrat terendah tercatat pada periode bulan Agustus 2005 dan

nitrit di bulan Oktober 2005 Sebaliknya amoniak memiliki konsentrasi tertinggi dalam periode

bulan Desember 2005 kemudian nitrit dan nitrat pada periode bulan Februari 2006

Silikat

Pada Gambar 6 memperlihatkan distribusi silikat secara spasial dan temporal Berdasarkan

hasil analisis varians distribusi nutrien ini adalah sangat berbeda nyata antar zona dan periode

pengamatan (plt001) Konsentrasi silikat dalam zona sungai (53) sangat berbeda dengan zona laut

sementara itu dalam zona laut dianggap sarna Dari uji Tukey zona sungai (53) memiliki

konsentrasi lebih tinggi jika dibandingkan dengan zona laut Konsentrasi silikat di zona sungai (53)

berkisar 000655-001669 mgl dan rata-rata tahunan sebesar 000968 mgl Kemudian konsentrasi

silikat dalam periode pengamatan musim kemarau menunjukan nilai yang lebih rendah jika

dibandingkan dengan periode pengamatan musim hujan Silikat memiliki konsentrasi terendah

pada bulan Juni 2005 dalam periode pengamatan musim kemarau dan tertinggi pada bulan

Desember 2005 dalam periode pengamatan musim hujan

I i 040

z 020

O OO~

7116417111111(11111171141111111IIIIIIIII1I7~ArI6T~IyenII11I)JAAK4IIXlr

Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 75

Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 riIIII1iYIw~III$~- GXJYII16(JIX~W~_ 4J_IiZf _ ~ ~6~Y -~I6J4T~~4Jt7Ij SlwG4~r~tI7t1~l ~d~~ljjpiI72Y-~iifafrlAmiddotI-r

~ 0020 -~- -_--- - ~- ---- -------~----shy ~

A1 Ai A3 B1 62 B3 C1 C2C3 S31_ ==~I=un ___~_ _Zo=n=~ ~ ~ jJni-05 bull Ags-05 004lt-05 0 Des-05 bull Feb-06 Il Apr-06

Gambar 6 Konsentrasi silikat setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan

Kelimpahan Komunitas Fitoplankton

Kelimpahan komunitas fitoplankton tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata (pgt005)

berdasarkan zona_ Hal ini menunjukkan bahwa kelimpahan komunitas fitoplankton dianggap

sarna di semua zona penelitian_ Dari analisis varians berdasarkan periode pengamatan kelimpahan

komunitas fitoplankton justru berbeda sangat nyata (pltOOl) Kelimpahan terendah didapatkan

pada bulan Juni 2005 dalam periode pengamatan musim kemarau dan tertinggi pada bulan

Februari 2006 dalam periode pengamatan musim hujan (Gam bar 7)

IJ Bacillariophplae

oCyanophpl~e

Gambar 7 Rata-rata kelimpahan fitoplankton setiap zona dan stasiun (kiri) dan rata-rata kelimpahan fitoplankton setiap periode pengamatan (kanan)

Hubungan Kelimpahan Komunitas Fitoplankton Dengan Konsentrasi

Nutrien Jenis N P Si Dan Intensitas Cahaya

Hasil uji regresi berganda pada zona A dan C menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi

nutrien jenis N P Si serta intensitas cahaya terhadap kelimpahan komunitas fitoplankton adalah

nyata (plt005) dan sangat nyata (pltOOl) dalam periode pangamatan musim kemarau dan hujan

berturut-turut sementara itu di zona B adalah sangat nyata (pltOOl) dalam kedua periode ini Dari

hasil verifikasi variabel di zona A temyata hanya intensitas cahaya (p == 0008) dan amoniak (p ==

0024) memberikan pengaruh terhadap kelimpahan organisme ini dalam periode pengamatan

musim kemarau dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 864 serta nitrit (p = 0000) dalam

periode pengamatan musim hujan (r2 == 848 ) Kemudian di zona C hanya ortofosfat (p = 0030)

dan nitrat (p = 0023) dengan r2 masing-masing adalah 313 dan 538 pada periode pengamatan

musim kemarau dan musim hujan sementara itu di zona B hanya ortofosfat p = 0030) dan

amoniak (p = 0032) pada periode pengamatan musim kemarau dan ortofosfat (p = 0008) serta

nitrat (p = 0044) dalam periode pengamatan musim hujan (Tabel1)

Rahmadi Tambaru 76

Toram~ Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 1-y4~fi4~4rJT-I~~Yl4I~IlMilJI4UiIIf-~fi1~~~JIlIIiy~~IljJr~ - 7-~J~tT~ ~tIf~ITI~I~ ~~~~41r _ a~~2middotK~w~

Tabel 1 Hasil regresi hubungan kelimpahan komunitas fitoplankton dengan konsentrasi nutrien jenis N P Si dan intesitas cahaya

MusimZona Model Regresi Sig Mod r2 Varia bel

Dominan Sig

Varia bel Musim Kemarau

A Y = -218806 + 0438 Xl

+ 1380668 X2 0013 864

1 Cahaya Amoniak

0008 0024

B Y = 1431024 + 3857532 Xl

+ 51043160 X2 0002 572

Ortofosfat Amoniak

0030 0032

C Y = 4526446 + 6448386 X 0032 313 Ortofosfat 0030 MusimHujan

A Y = -2147222 + 1459115 X 0000 848 Nitrit 0000

B Y = 13927463 - 8978439 Xl

+ 148795 X2 0005 506

Ortofosfat Nitrat

0008 0044

C -shy

Y = 7007423 + 9856128 X 0001 -----shy

538 -------shy --

Nitrat -- shy --------shy---shy

0023 ---

Pada zona A dalam periode pengamatan musim kemarau masing-masing jenis nutrien

cenderung memiliki konsentrasi yang rendah Hal ini terjadi sebab tidak ada penambahan

konsentrasi yang cukup berarti akibat beban nutrien dari sungai mengalami penurunan (curah

hujan yang rendah Tabel 2) Dalam kasus yang lain konsentrasi nutrien mungkin saja mengalami

perubahan namun fluktuasi perubahan itu dianggap sama dari waktu ke waktu Oleh sebab itu

pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap perubahan kelimpahan komunitas fitoplankton

cenderung konstan

Intensitas cahaya tentunya akan banyak tersedia dalam kolom perairan pada zona A di

periode pengamatan musim kemarau Hal ini terjadi karena partikel tersuspensi maupun terlarut

yang dapat menghalangi cahaya berpenetrasi ke kolom perairan diduga kuat mengalami

penurunan Ketersediaan intensitas cahaya dengan kondisi seperti itu sudah tentu sangat

menunjang aktivitas fitoplankton Intensitas cahaya menjadi lebih berpengaruh dan mempunyai

hubungan yang lebih kuat dengan kelimpahan fitoplankton serta menjadi variabel paling dominan

jika dibandingkan dengan nutrien

Tabel 2 Data Curah Hujan Selama Penelitian

Periode Pengamatan (bInthn)

Juni 2005 Juli 2005 Agustus 2005 September 2005 Oktober 2005 November 2005 Desember 2005 Januari 2006 Februari2006 Maret 2006 April 2006

Curah Hujan (mm)

18 32 1 0

269 195 551 686 588 452 320

Musim

Kemarau Kemarau Kemarau Kemarau

Kemarau-Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan

Sumber Stasiun Klimatologi Kelas 1 Panakkukang Maras (2006)

Dalam kasus amoniak yang juga memegang peranan penting dalam mempengaruhi

kelimpahan komunitas fitoplankton di zona A dalam periode pengamatan musim kemarau

menjadikan variabel ini menarik untuk dicermati Jika dihubungkan dengan pengaliran beban

nutrien yang mengalami penurunan di musim ini maka konsentrasi amoniak juga akan mengalami

pengurangan Kondisi seperti ini menyebabkan pengaruh variabel itu terhadap kelimpahan

III7J1II~161IW4IIIII1ITJImiddotImiddotI4fhlrI~KIAvIryenmiddotv8 IvlIJT~JJfrW~IKIIIIIAdI~IIrIJIIIIIIII

Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton n

Toram Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 rYIiI~II- _ 1NI~-~middot-y~-- z-oNj4~~amp~~)I~ 414IIIII~Ae-JfYur~r~JIYoZII4 ~~o-F~tiiV~gt7hW V7

komunitas fitoplankton dapat menjadi lemah sarna dengan jenis nutrien lainnya Kenyataannya

justru berkebalikan dengan yang diduga (Tabel 1) Alasan yang dapat diterangkan sehubungan

dengan pengaruh amoniak dapat ditelaah dari sumber nutrien itu sendiri

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dengan adanya pengurangan beban

nutrien dari sungai menyebabkan semua jenis nutrien mengalarni penurunan konsentrasi di zona A

dalam periode musim kemarau Kondisi ini dapat menciptakan situasi yang kurang

menguntungkan bagi fitoplankton dalam beraktivitas Namun aktivitas fitoplankton dapat tetap

berlanjut lebih disebabkan pemanfaatan nutrien yang diperoleh dari dalam perairan itu sendiri

(autoktonus) Jenis-jenis nutrien ini dihasilkan melalui proses dekomposisi organisme yang

mengalami kematian (Valiela 1984 Savenkoff et al 1996 dan Cebrian 2002)

Amoniak merupakan nutrien pertama yang dihasilkan melalui proses dekomposisi di atas

yang selanjutnya berubah manjadi nitrit kemudian nitrat Namun saat terjadi perubahan menjadi

amoniak jenis ini segera diserap oleh fitoplankton tanpa banyak kesempatan berubah menjadi

nitrit dan nitrat Penyerapan amoniak dengan segera ini sangat beralasan untuk memenuhi

kebutuhan nutrien Berdasarkan alasan itu amoniak menjadi variabel dominan mempengaruhi

kelimpahan fitoplanton setelah intensitas cahaya

Variabel yang paling berpengaruh di zona C dalam periode pengamatan musim kemarau

adalah ortofosfat Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi variabel ini mengalami fluktuasi yang

cukup besar sehingga memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap dinamika kelimpahan

komunitas fitoplankton Perubahan konsentrasi variabel ini disebabkan adanya suplai nutrien jenis

ini yang berasal dari bagian perairan laut lainnya

Konsentrasi ortofosfat lebih berfluktuasi dapat dijelaskan dengan mencermati kondisi

lapangan di mana penelitianini dilaksanakan Dari arah laut di mana zona C ditempatkan terdapat

gugusan pulau yang aktivitas masyarakatnya dapat memberikan suplai ortofosfat ke dalam

perairan Di sarnping itu di bagian selatan terdapat kota Makassar yang berpenduduk padat dan

secara pasti memberikan suplai ortofosfat ke dalam perairan Akibat adanya pengaruh arus pasang

konsentrasi ortofosfat yang ada di kedua kawasan perairanini dapat terbawa masuk ke dalam zona

C

Salah satu bukti lainnya terjadi pengaliran dari bagian perairan laut lainnya dapat dilihat

dari ortofosfat yang menjadi variabel dominan di zona B Menjadi pertanyaan mengapa tidak

menjadi variabel dominan di zona A sekiranya benar terjadi pengafuan beban dari bagian perairan

lainnya Hal ini tidak terjadi sebab pengaliran nutrien oleh arus pasang tidak terlalu berpengaruh

di zona A karena tertolak oleh arus berlawanan dari sungai Adanya arus tolak dari sungai

menjadikan amoniak menjadi variabel dominan kedua di zona B sebab terbawa dari zona A

Dalarn musim hujan terdapat kondisi yang sangat berbeda dengan musim kemarau Di

samping pengafuan beban dari sungai yang mengalami peningkatan di musim hujan turbulensi

juga sangat kuat terjadi menyebabkan nutrien-nutrien yang ada di dasar terangkat ke permukaan

perairan Berdasarkan berbagai kejadian itu konsentrasi nutrien hampir bahkan dipastikan

mencukupi kebutuhan fitoplankton dalarn musim ini

Seperti diketahui jika konsentrasi nutrien mencukupi maka komunitas fitoplankton akan

berlimpah sebaliknya dalam kondisi nutrien yang rendah akan berakibat pada rendahnya

kelimpahan komunitas fitoplankton dalam perairan (contoh kasus) Dalam peristiwa terjadinya

Rahmadi Tambaru 78

Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~~~4~~srrgtI71t~~I7-wS-tif7IltI~fY~AY~IJYIhiIfIIIiI~J1~~N7-P~fIIFaYI~JrlIYIA~i(l~3174dlrwa

perubahan konsentrasi nutrien secara gradual sebagai contoh kasus lainnya dapat pula

menyebabkan kelimpahan komunitas fitoplankton mengalami perubahan secara gradual pula

Perubahan secara gradual ini sangat mungkin terjadi pada nitrit yang menjadi variabel

paling berpengaruh di zona A dalam periode pengamatan musim hujan Nitrit sebagaimana

diketahui adalah hasil antara dari proses perubahan amoniak menjadi nitrat demikian pula

sebaliknya (proses nitrifikasi dan denitrifikasi) Didukung oleh konsentrasi oksigen yang

mencukupi (ciri perairan laut) proses perubahan ini akan terus berlangsung sebab kebutuhan

bakteri akan oksigen mencukupi dalam mengeksekusi nitrit menjadi nitrat Perubahan ini

menyebabkan konsentrasi nitrit cenderung bervariasi menuju ke konsentrasi yang rendah Dalam

penelitian ini konsentrasi nitrit berkisar 000312 - 001456 mgl yang pada kenyataannya memang

lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis nutrien lainnya

Berdasarkan konsentrasi nitrit yang mengalami perubahan secara gradual dan cenderung

memiliki konsentrasi yang rendah maka variabel ini lebih berpengaruh terhadap dinamika

kelimpahan komunitas fitoplankton jika dibandingkan dengan jenis nutrien lairmya Aktivitas

fitoplankton menjadi tidak optimal dengan konsentrasi nitrit seperti itu dalam zona A di musim

hujan Untuk jenis lairmya seperti arnoniak dan nitrat juga mengalami perubahan seperti nitrit

namun konsentrasinya dalam zona A tidak lebih rendah jika dibandingkan dengan nitrit

Keduanya dianggap masih tetap tersedia dan mencukupi sehingga pengaruhnya tidak sekuat

dengan nitrit Kondisi ini juga terjadi pada ortofosfat dan silikat

Selanjutnya di zona C dalam musim hujan variabel dominan mempengaruhi kelimpahan

komunitas fitoplankton adalah nitrat (fabel 3) Variabel ini memberikan penganili culmp kuat

sekitar 538 (R2) Untuk membahasnya dapat dihubungkan dengan pengaruh jenis ini terhadap

kelimpahan fitoplankton berdasarkan musim Dalam musim kemarau nitrat tidak berpengaruh

kuat sebab perubahan konsentrasinya kurang bervariasi dibandingkan dengan ortofosfat Narnun

pada saat terjadi suplai yang sangat tinggi dalarn musim hujan variabel ini menjadi berfluktuasi

dan berubah ke konsentrasi tinggi Hal ini menjadikannya sangat berpengaruh pada kelimpahan

fitoplankton (La gus et al 2003)

Fitoplankton tentunya sangat merespon dengan adanya penambahan konsentrasi nitrat

dalam zona C di musim hujan Hal ini terjadi sebab sebelumnya dalam musim kemarau jenis ini

dianggap kurang berdinamika bahkan konstan pengaruhnya terhadap pertumbuhannya Di

sarnping itu jenis ini dikenal sebagai variabel yang menjadi faktor pembatas perkembangan

fitoplankton dalam perairan laut Berdasarkan suplai seperti yang telah dijelaskan menyebabkan

jenis ini menjadi lebih memenuhi perkembangan fitopiankton

Salah satu bukti bahwa nib-at menjadi faktor pembatas dapat dilihat dari kelimpahan

fitoplankton dalarn zona C berdasarkan musim Oleh karena nitrat tidak tersedia cukup banyak

dalam periode pengamatan musim kemarau maka dalam musim ini dihasilkan kelimpahan yang

rendah Sebaliknya dalam periode pengamatan musim hujan di mana terjadi suplai yang besar

terhadap nitrat maka kelimpahan fitoplankton didapatkan tinggi (Gambar 7)

Amonik dan nitrit serta silikat juga mengalami hal yang sarna dengan nitrat Konsentrasi

ketiganya dalarn perairan dianggap mencukupi Namun karena konsentrasinya yang lebih rendah

dari nitrat menyebabkan pengaruhnya tidak sekuat dengan nitrat di zona C dalam musim hujan

Kemudian ortofosfat sebagai jenis yang juga sangat diperlukan oleh fitoplankton memiliki

rKJIKJJY~lIY1Ier6HJTIAHII614X1IyenII1AII4l7rl-yenI817yenIIl1JrAAYAfAJITIIAIIIII-I(IIIJTIIIVIII-JlIIi

Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 79

Torani Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 JY14III4I71hITihYI~__~4AtYI4JIjlI~~6I7171~JJ(Il71Af-iT~Ir7~~L41IIr-~-tJlTI4--~~w~g~4JFJZl~~(i~

pengaruh yang konstan dalam zona dan musim ini Di samping itu pengaruhnya tidak sekuat

dengan nitrat sebab fitoplankton mendekati bahkan jenuh dalam menyerap ortofosfat dalam

musim ini Kejenuhan fitoplankton dalam menyerap ortofosfat terjadi sebab konsentrasinya yang

sangat tinggi hal ini dapat dilihat dari kisaran konsentrasinya (0422-2150 mgl) yang melebihi

dari kisaran optimal pertumbuhan fitoplankton Kondisi sebaliknya terjadi di zona B Konsentrasi

ortofosfat di zona B (0538-1747 mgl) justru dalam batas pertumbuhan optimal fitoplankton (009shy

180 mgl) Hal ini menyebabkan ortofosfat dalam zona ini menjadi lebih berpengaruh jika

dibandingkan dengan nitrat

KESIMPULAN

Secara umum semua jenis nutrien memberikan pengaruh terhadap dinamika kelimpahan

komunitas fitoplankton Hal ini berarti bukan hanya nitrat dan ortofosfat yang menjadi penentu

utama berlangsungannya aktivitas fitoplankton dalam perairan laut lntensitas cahaya hanya

memberikan pengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton pada zona A dalam periode pengamatan

musim kemarau sebaliknya pada zona A dalam periode pengamatan musim hujan dan zona

lainnya (zona B dan C) dalam periode pengamatan musim kemarau dan hujan didominasi oleh

pengaruh nutrien Dari perbandingan pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap dinamika

kelimpahan komunitas fitoplankton menunjukkan bahwa ortofosfat Iebih berpengaruh dalam

musim kemarau sebaIiknya nutrien jenis N di musim hujan

DAFTAR PUSTAKA

Bapedalda Kab Maros 2003 Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (NKLD) Buku I PT Multi Area Conindo Maros

Cebrian J 2002 Variability and control of carbon consumption export and accumulation in marine communities LimnolOceanogr 47(1)11-22

Cloern JE 2001 Our Evolving Conceptual Model of the Coastal Eutrophication Problem Review Mar Ecol Prog Ser VoI210223-253

Jassby AD and JE CIoem 2000 Organic matter sources and rehabilitation of the Sacramento - San Joaquin Delta (California USA) Aquat Conserv Mar Freshw Ecosyst 10 323-352

Hood RR MR Abbott and A Huyer 1991 Phytoplankton and Photosynthetic Light Response in the Coastal Transition Zone off Nothern California in June 1987 Journal oGeophysical Research Vol 96 No C8 14769-14780

Lagus A Suomela J Wethoff G Heikkila K Helminen H and Sipura J 2003 Species-Specific Differences in Phytoplankton Responses to Nand P Enrichment and the NP ratio in the Archipelago Sea Northern Baltic Sea Journal 0Plankton Research 26 (7) 779-798

Savenkoff e AF Vezina TT Packard N Silverberg Je Therriault W Chen e Berube A Mucci B Klein F Mesple JE Tremblay L Legendre J Wesson and RG Ingram 1996 Distributions of oxygen carbon and espiratory activity in the deep layer of the Gulf of St Lawrence and their implications for the carbon cycle Can J Fish AqUlt Sci 53 2451-2465

Valiela I 1984 Marine ecologycal processes Springer-Verlag New York

Rahmadi Tambaru 80

  • 1
  • 2
Page 6: Torani Jurnal kelautan

Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 riIIII1iYIw~III$~- GXJYII16(JIX~W~_ 4J_IiZf _ ~ ~6~Y -~I6J4T~~4Jt7Ij SlwG4~r~tI7t1~l ~d~~ljjpiI72Y-~iifafrlAmiddotI-r

~ 0020 -~- -_--- - ~- ---- -------~----shy ~

A1 Ai A3 B1 62 B3 C1 C2C3 S31_ ==~I=un ___~_ _Zo=n=~ ~ ~ jJni-05 bull Ags-05 004lt-05 0 Des-05 bull Feb-06 Il Apr-06

Gambar 6 Konsentrasi silikat setiap zona dan stasiun serta periode pengamatan

Kelimpahan Komunitas Fitoplankton

Kelimpahan komunitas fitoplankton tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata (pgt005)

berdasarkan zona_ Hal ini menunjukkan bahwa kelimpahan komunitas fitoplankton dianggap

sarna di semua zona penelitian_ Dari analisis varians berdasarkan periode pengamatan kelimpahan

komunitas fitoplankton justru berbeda sangat nyata (pltOOl) Kelimpahan terendah didapatkan

pada bulan Juni 2005 dalam periode pengamatan musim kemarau dan tertinggi pada bulan

Februari 2006 dalam periode pengamatan musim hujan (Gam bar 7)

IJ Bacillariophplae

oCyanophpl~e

Gambar 7 Rata-rata kelimpahan fitoplankton setiap zona dan stasiun (kiri) dan rata-rata kelimpahan fitoplankton setiap periode pengamatan (kanan)

Hubungan Kelimpahan Komunitas Fitoplankton Dengan Konsentrasi

Nutrien Jenis N P Si Dan Intensitas Cahaya

Hasil uji regresi berganda pada zona A dan C menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi

nutrien jenis N P Si serta intensitas cahaya terhadap kelimpahan komunitas fitoplankton adalah

nyata (plt005) dan sangat nyata (pltOOl) dalam periode pangamatan musim kemarau dan hujan

berturut-turut sementara itu di zona B adalah sangat nyata (pltOOl) dalam kedua periode ini Dari

hasil verifikasi variabel di zona A temyata hanya intensitas cahaya (p == 0008) dan amoniak (p ==

0024) memberikan pengaruh terhadap kelimpahan organisme ini dalam periode pengamatan

musim kemarau dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 864 serta nitrit (p = 0000) dalam

periode pengamatan musim hujan (r2 == 848 ) Kemudian di zona C hanya ortofosfat (p = 0030)

dan nitrat (p = 0023) dengan r2 masing-masing adalah 313 dan 538 pada periode pengamatan

musim kemarau dan musim hujan sementara itu di zona B hanya ortofosfat p = 0030) dan

amoniak (p = 0032) pada periode pengamatan musim kemarau dan ortofosfat (p = 0008) serta

nitrat (p = 0044) dalam periode pengamatan musim hujan (Tabel1)

Rahmadi Tambaru 76

Toram~ Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 1-y4~fi4~4rJT-I~~Yl4I~IlMilJI4UiIIf-~fi1~~~JIlIIiy~~IljJr~ - 7-~J~tT~ ~tIf~ITI~I~ ~~~~41r _ a~~2middotK~w~

Tabel 1 Hasil regresi hubungan kelimpahan komunitas fitoplankton dengan konsentrasi nutrien jenis N P Si dan intesitas cahaya

MusimZona Model Regresi Sig Mod r2 Varia bel

Dominan Sig

Varia bel Musim Kemarau

A Y = -218806 + 0438 Xl

+ 1380668 X2 0013 864

1 Cahaya Amoniak

0008 0024

B Y = 1431024 + 3857532 Xl

+ 51043160 X2 0002 572

Ortofosfat Amoniak

0030 0032

C Y = 4526446 + 6448386 X 0032 313 Ortofosfat 0030 MusimHujan

A Y = -2147222 + 1459115 X 0000 848 Nitrit 0000

B Y = 13927463 - 8978439 Xl

+ 148795 X2 0005 506

Ortofosfat Nitrat

0008 0044

C -shy

Y = 7007423 + 9856128 X 0001 -----shy

538 -------shy --

Nitrat -- shy --------shy---shy

0023 ---

Pada zona A dalam periode pengamatan musim kemarau masing-masing jenis nutrien

cenderung memiliki konsentrasi yang rendah Hal ini terjadi sebab tidak ada penambahan

konsentrasi yang cukup berarti akibat beban nutrien dari sungai mengalami penurunan (curah

hujan yang rendah Tabel 2) Dalam kasus yang lain konsentrasi nutrien mungkin saja mengalami

perubahan namun fluktuasi perubahan itu dianggap sama dari waktu ke waktu Oleh sebab itu

pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap perubahan kelimpahan komunitas fitoplankton

cenderung konstan

Intensitas cahaya tentunya akan banyak tersedia dalam kolom perairan pada zona A di

periode pengamatan musim kemarau Hal ini terjadi karena partikel tersuspensi maupun terlarut

yang dapat menghalangi cahaya berpenetrasi ke kolom perairan diduga kuat mengalami

penurunan Ketersediaan intensitas cahaya dengan kondisi seperti itu sudah tentu sangat

menunjang aktivitas fitoplankton Intensitas cahaya menjadi lebih berpengaruh dan mempunyai

hubungan yang lebih kuat dengan kelimpahan fitoplankton serta menjadi variabel paling dominan

jika dibandingkan dengan nutrien

Tabel 2 Data Curah Hujan Selama Penelitian

Periode Pengamatan (bInthn)

Juni 2005 Juli 2005 Agustus 2005 September 2005 Oktober 2005 November 2005 Desember 2005 Januari 2006 Februari2006 Maret 2006 April 2006

Curah Hujan (mm)

18 32 1 0

269 195 551 686 588 452 320

Musim

Kemarau Kemarau Kemarau Kemarau

Kemarau-Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan

Sumber Stasiun Klimatologi Kelas 1 Panakkukang Maras (2006)

Dalam kasus amoniak yang juga memegang peranan penting dalam mempengaruhi

kelimpahan komunitas fitoplankton di zona A dalam periode pengamatan musim kemarau

menjadikan variabel ini menarik untuk dicermati Jika dihubungkan dengan pengaliran beban

nutrien yang mengalami penurunan di musim ini maka konsentrasi amoniak juga akan mengalami

pengurangan Kondisi seperti ini menyebabkan pengaruh variabel itu terhadap kelimpahan

III7J1II~161IW4IIIII1ITJImiddotImiddotI4fhlrI~KIAvIryenmiddotv8 IvlIJT~JJfrW~IKIIIIIAdI~IIrIJIIIIIIII

Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton n

Toram Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 rYIiI~II- _ 1NI~-~middot-y~-- z-oNj4~~amp~~)I~ 414IIIII~Ae-JfYur~r~JIYoZII4 ~~o-F~tiiV~gt7hW V7

komunitas fitoplankton dapat menjadi lemah sarna dengan jenis nutrien lainnya Kenyataannya

justru berkebalikan dengan yang diduga (Tabel 1) Alasan yang dapat diterangkan sehubungan

dengan pengaruh amoniak dapat ditelaah dari sumber nutrien itu sendiri

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dengan adanya pengurangan beban

nutrien dari sungai menyebabkan semua jenis nutrien mengalarni penurunan konsentrasi di zona A

dalam periode musim kemarau Kondisi ini dapat menciptakan situasi yang kurang

menguntungkan bagi fitoplankton dalam beraktivitas Namun aktivitas fitoplankton dapat tetap

berlanjut lebih disebabkan pemanfaatan nutrien yang diperoleh dari dalam perairan itu sendiri

(autoktonus) Jenis-jenis nutrien ini dihasilkan melalui proses dekomposisi organisme yang

mengalami kematian (Valiela 1984 Savenkoff et al 1996 dan Cebrian 2002)

Amoniak merupakan nutrien pertama yang dihasilkan melalui proses dekomposisi di atas

yang selanjutnya berubah manjadi nitrit kemudian nitrat Namun saat terjadi perubahan menjadi

amoniak jenis ini segera diserap oleh fitoplankton tanpa banyak kesempatan berubah menjadi

nitrit dan nitrat Penyerapan amoniak dengan segera ini sangat beralasan untuk memenuhi

kebutuhan nutrien Berdasarkan alasan itu amoniak menjadi variabel dominan mempengaruhi

kelimpahan fitoplanton setelah intensitas cahaya

Variabel yang paling berpengaruh di zona C dalam periode pengamatan musim kemarau

adalah ortofosfat Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi variabel ini mengalami fluktuasi yang

cukup besar sehingga memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap dinamika kelimpahan

komunitas fitoplankton Perubahan konsentrasi variabel ini disebabkan adanya suplai nutrien jenis

ini yang berasal dari bagian perairan laut lainnya

Konsentrasi ortofosfat lebih berfluktuasi dapat dijelaskan dengan mencermati kondisi

lapangan di mana penelitianini dilaksanakan Dari arah laut di mana zona C ditempatkan terdapat

gugusan pulau yang aktivitas masyarakatnya dapat memberikan suplai ortofosfat ke dalam

perairan Di sarnping itu di bagian selatan terdapat kota Makassar yang berpenduduk padat dan

secara pasti memberikan suplai ortofosfat ke dalam perairan Akibat adanya pengaruh arus pasang

konsentrasi ortofosfat yang ada di kedua kawasan perairanini dapat terbawa masuk ke dalam zona

C

Salah satu bukti lainnya terjadi pengaliran dari bagian perairan laut lainnya dapat dilihat

dari ortofosfat yang menjadi variabel dominan di zona B Menjadi pertanyaan mengapa tidak

menjadi variabel dominan di zona A sekiranya benar terjadi pengafuan beban dari bagian perairan

lainnya Hal ini tidak terjadi sebab pengaliran nutrien oleh arus pasang tidak terlalu berpengaruh

di zona A karena tertolak oleh arus berlawanan dari sungai Adanya arus tolak dari sungai

menjadikan amoniak menjadi variabel dominan kedua di zona B sebab terbawa dari zona A

Dalarn musim hujan terdapat kondisi yang sangat berbeda dengan musim kemarau Di

samping pengafuan beban dari sungai yang mengalami peningkatan di musim hujan turbulensi

juga sangat kuat terjadi menyebabkan nutrien-nutrien yang ada di dasar terangkat ke permukaan

perairan Berdasarkan berbagai kejadian itu konsentrasi nutrien hampir bahkan dipastikan

mencukupi kebutuhan fitoplankton dalarn musim ini

Seperti diketahui jika konsentrasi nutrien mencukupi maka komunitas fitoplankton akan

berlimpah sebaliknya dalam kondisi nutrien yang rendah akan berakibat pada rendahnya

kelimpahan komunitas fitoplankton dalam perairan (contoh kasus) Dalam peristiwa terjadinya

Rahmadi Tambaru 78

Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~~~4~~srrgtI71t~~I7-wS-tif7IltI~fY~AY~IJYIhiIfIIIiI~J1~~N7-P~fIIFaYI~JrlIYIA~i(l~3174dlrwa

perubahan konsentrasi nutrien secara gradual sebagai contoh kasus lainnya dapat pula

menyebabkan kelimpahan komunitas fitoplankton mengalami perubahan secara gradual pula

Perubahan secara gradual ini sangat mungkin terjadi pada nitrit yang menjadi variabel

paling berpengaruh di zona A dalam periode pengamatan musim hujan Nitrit sebagaimana

diketahui adalah hasil antara dari proses perubahan amoniak menjadi nitrat demikian pula

sebaliknya (proses nitrifikasi dan denitrifikasi) Didukung oleh konsentrasi oksigen yang

mencukupi (ciri perairan laut) proses perubahan ini akan terus berlangsung sebab kebutuhan

bakteri akan oksigen mencukupi dalam mengeksekusi nitrit menjadi nitrat Perubahan ini

menyebabkan konsentrasi nitrit cenderung bervariasi menuju ke konsentrasi yang rendah Dalam

penelitian ini konsentrasi nitrit berkisar 000312 - 001456 mgl yang pada kenyataannya memang

lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis nutrien lainnya

Berdasarkan konsentrasi nitrit yang mengalami perubahan secara gradual dan cenderung

memiliki konsentrasi yang rendah maka variabel ini lebih berpengaruh terhadap dinamika

kelimpahan komunitas fitoplankton jika dibandingkan dengan jenis nutrien lairmya Aktivitas

fitoplankton menjadi tidak optimal dengan konsentrasi nitrit seperti itu dalam zona A di musim

hujan Untuk jenis lairmya seperti arnoniak dan nitrat juga mengalami perubahan seperti nitrit

namun konsentrasinya dalam zona A tidak lebih rendah jika dibandingkan dengan nitrit

Keduanya dianggap masih tetap tersedia dan mencukupi sehingga pengaruhnya tidak sekuat

dengan nitrit Kondisi ini juga terjadi pada ortofosfat dan silikat

Selanjutnya di zona C dalam musim hujan variabel dominan mempengaruhi kelimpahan

komunitas fitoplankton adalah nitrat (fabel 3) Variabel ini memberikan penganili culmp kuat

sekitar 538 (R2) Untuk membahasnya dapat dihubungkan dengan pengaruh jenis ini terhadap

kelimpahan fitoplankton berdasarkan musim Dalam musim kemarau nitrat tidak berpengaruh

kuat sebab perubahan konsentrasinya kurang bervariasi dibandingkan dengan ortofosfat Narnun

pada saat terjadi suplai yang sangat tinggi dalarn musim hujan variabel ini menjadi berfluktuasi

dan berubah ke konsentrasi tinggi Hal ini menjadikannya sangat berpengaruh pada kelimpahan

fitoplankton (La gus et al 2003)

Fitoplankton tentunya sangat merespon dengan adanya penambahan konsentrasi nitrat

dalam zona C di musim hujan Hal ini terjadi sebab sebelumnya dalam musim kemarau jenis ini

dianggap kurang berdinamika bahkan konstan pengaruhnya terhadap pertumbuhannya Di

sarnping itu jenis ini dikenal sebagai variabel yang menjadi faktor pembatas perkembangan

fitoplankton dalam perairan laut Berdasarkan suplai seperti yang telah dijelaskan menyebabkan

jenis ini menjadi lebih memenuhi perkembangan fitopiankton

Salah satu bukti bahwa nib-at menjadi faktor pembatas dapat dilihat dari kelimpahan

fitoplankton dalarn zona C berdasarkan musim Oleh karena nitrat tidak tersedia cukup banyak

dalam periode pengamatan musim kemarau maka dalam musim ini dihasilkan kelimpahan yang

rendah Sebaliknya dalam periode pengamatan musim hujan di mana terjadi suplai yang besar

terhadap nitrat maka kelimpahan fitoplankton didapatkan tinggi (Gambar 7)

Amonik dan nitrit serta silikat juga mengalami hal yang sarna dengan nitrat Konsentrasi

ketiganya dalarn perairan dianggap mencukupi Namun karena konsentrasinya yang lebih rendah

dari nitrat menyebabkan pengaruhnya tidak sekuat dengan nitrat di zona C dalam musim hujan

Kemudian ortofosfat sebagai jenis yang juga sangat diperlukan oleh fitoplankton memiliki

rKJIKJJY~lIY1Ier6HJTIAHII614X1IyenII1AII4l7rl-yenI817yenIIl1JrAAYAfAJITIIAIIIII-I(IIIJTIIIVIII-JlIIi

Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 79

Torani Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 JY14III4I71hITihYI~__~4AtYI4JIjlI~~6I7171~JJ(Il71Af-iT~Ir7~~L41IIr-~-tJlTI4--~~w~g~4JFJZl~~(i~

pengaruh yang konstan dalam zona dan musim ini Di samping itu pengaruhnya tidak sekuat

dengan nitrat sebab fitoplankton mendekati bahkan jenuh dalam menyerap ortofosfat dalam

musim ini Kejenuhan fitoplankton dalam menyerap ortofosfat terjadi sebab konsentrasinya yang

sangat tinggi hal ini dapat dilihat dari kisaran konsentrasinya (0422-2150 mgl) yang melebihi

dari kisaran optimal pertumbuhan fitoplankton Kondisi sebaliknya terjadi di zona B Konsentrasi

ortofosfat di zona B (0538-1747 mgl) justru dalam batas pertumbuhan optimal fitoplankton (009shy

180 mgl) Hal ini menyebabkan ortofosfat dalam zona ini menjadi lebih berpengaruh jika

dibandingkan dengan nitrat

KESIMPULAN

Secara umum semua jenis nutrien memberikan pengaruh terhadap dinamika kelimpahan

komunitas fitoplankton Hal ini berarti bukan hanya nitrat dan ortofosfat yang menjadi penentu

utama berlangsungannya aktivitas fitoplankton dalam perairan laut lntensitas cahaya hanya

memberikan pengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton pada zona A dalam periode pengamatan

musim kemarau sebaliknya pada zona A dalam periode pengamatan musim hujan dan zona

lainnya (zona B dan C) dalam periode pengamatan musim kemarau dan hujan didominasi oleh

pengaruh nutrien Dari perbandingan pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap dinamika

kelimpahan komunitas fitoplankton menunjukkan bahwa ortofosfat Iebih berpengaruh dalam

musim kemarau sebaIiknya nutrien jenis N di musim hujan

DAFTAR PUSTAKA

Bapedalda Kab Maros 2003 Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (NKLD) Buku I PT Multi Area Conindo Maros

Cebrian J 2002 Variability and control of carbon consumption export and accumulation in marine communities LimnolOceanogr 47(1)11-22

Cloern JE 2001 Our Evolving Conceptual Model of the Coastal Eutrophication Problem Review Mar Ecol Prog Ser VoI210223-253

Jassby AD and JE CIoem 2000 Organic matter sources and rehabilitation of the Sacramento - San Joaquin Delta (California USA) Aquat Conserv Mar Freshw Ecosyst 10 323-352

Hood RR MR Abbott and A Huyer 1991 Phytoplankton and Photosynthetic Light Response in the Coastal Transition Zone off Nothern California in June 1987 Journal oGeophysical Research Vol 96 No C8 14769-14780

Lagus A Suomela J Wethoff G Heikkila K Helminen H and Sipura J 2003 Species-Specific Differences in Phytoplankton Responses to Nand P Enrichment and the NP ratio in the Archipelago Sea Northern Baltic Sea Journal 0Plankton Research 26 (7) 779-798

Savenkoff e AF Vezina TT Packard N Silverberg Je Therriault W Chen e Berube A Mucci B Klein F Mesple JE Tremblay L Legendre J Wesson and RG Ingram 1996 Distributions of oxygen carbon and espiratory activity in the deep layer of the Gulf of St Lawrence and their implications for the carbon cycle Can J Fish AqUlt Sci 53 2451-2465

Valiela I 1984 Marine ecologycal processes Springer-Verlag New York

Rahmadi Tambaru 80

  • 1
  • 2
Page 7: Torani Jurnal kelautan

Toram~ Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 1-y4~fi4~4rJT-I~~Yl4I~IlMilJI4UiIIf-~fi1~~~JIlIIiy~~IljJr~ - 7-~J~tT~ ~tIf~ITI~I~ ~~~~41r _ a~~2middotK~w~

Tabel 1 Hasil regresi hubungan kelimpahan komunitas fitoplankton dengan konsentrasi nutrien jenis N P Si dan intesitas cahaya

MusimZona Model Regresi Sig Mod r2 Varia bel

Dominan Sig

Varia bel Musim Kemarau

A Y = -218806 + 0438 Xl

+ 1380668 X2 0013 864

1 Cahaya Amoniak

0008 0024

B Y = 1431024 + 3857532 Xl

+ 51043160 X2 0002 572

Ortofosfat Amoniak

0030 0032

C Y = 4526446 + 6448386 X 0032 313 Ortofosfat 0030 MusimHujan

A Y = -2147222 + 1459115 X 0000 848 Nitrit 0000

B Y = 13927463 - 8978439 Xl

+ 148795 X2 0005 506

Ortofosfat Nitrat

0008 0044

C -shy

Y = 7007423 + 9856128 X 0001 -----shy

538 -------shy --

Nitrat -- shy --------shy---shy

0023 ---

Pada zona A dalam periode pengamatan musim kemarau masing-masing jenis nutrien

cenderung memiliki konsentrasi yang rendah Hal ini terjadi sebab tidak ada penambahan

konsentrasi yang cukup berarti akibat beban nutrien dari sungai mengalami penurunan (curah

hujan yang rendah Tabel 2) Dalam kasus yang lain konsentrasi nutrien mungkin saja mengalami

perubahan namun fluktuasi perubahan itu dianggap sama dari waktu ke waktu Oleh sebab itu

pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap perubahan kelimpahan komunitas fitoplankton

cenderung konstan

Intensitas cahaya tentunya akan banyak tersedia dalam kolom perairan pada zona A di

periode pengamatan musim kemarau Hal ini terjadi karena partikel tersuspensi maupun terlarut

yang dapat menghalangi cahaya berpenetrasi ke kolom perairan diduga kuat mengalami

penurunan Ketersediaan intensitas cahaya dengan kondisi seperti itu sudah tentu sangat

menunjang aktivitas fitoplankton Intensitas cahaya menjadi lebih berpengaruh dan mempunyai

hubungan yang lebih kuat dengan kelimpahan fitoplankton serta menjadi variabel paling dominan

jika dibandingkan dengan nutrien

Tabel 2 Data Curah Hujan Selama Penelitian

Periode Pengamatan (bInthn)

Juni 2005 Juli 2005 Agustus 2005 September 2005 Oktober 2005 November 2005 Desember 2005 Januari 2006 Februari2006 Maret 2006 April 2006

Curah Hujan (mm)

18 32 1 0

269 195 551 686 588 452 320

Musim

Kemarau Kemarau Kemarau Kemarau

Kemarau-Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan

Sumber Stasiun Klimatologi Kelas 1 Panakkukang Maras (2006)

Dalam kasus amoniak yang juga memegang peranan penting dalam mempengaruhi

kelimpahan komunitas fitoplankton di zona A dalam periode pengamatan musim kemarau

menjadikan variabel ini menarik untuk dicermati Jika dihubungkan dengan pengaliran beban

nutrien yang mengalami penurunan di musim ini maka konsentrasi amoniak juga akan mengalami

pengurangan Kondisi seperti ini menyebabkan pengaruh variabel itu terhadap kelimpahan

III7J1II~161IW4IIIII1ITJImiddotImiddotI4fhlrI~KIAvIryenmiddotv8 IvlIJT~JJfrW~IKIIIIIAdI~IIrIJIIIIIIII

Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton n

Toram Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 rYIiI~II- _ 1NI~-~middot-y~-- z-oNj4~~amp~~)I~ 414IIIII~Ae-JfYur~r~JIYoZII4 ~~o-F~tiiV~gt7hW V7

komunitas fitoplankton dapat menjadi lemah sarna dengan jenis nutrien lainnya Kenyataannya

justru berkebalikan dengan yang diduga (Tabel 1) Alasan yang dapat diterangkan sehubungan

dengan pengaruh amoniak dapat ditelaah dari sumber nutrien itu sendiri

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dengan adanya pengurangan beban

nutrien dari sungai menyebabkan semua jenis nutrien mengalarni penurunan konsentrasi di zona A

dalam periode musim kemarau Kondisi ini dapat menciptakan situasi yang kurang

menguntungkan bagi fitoplankton dalam beraktivitas Namun aktivitas fitoplankton dapat tetap

berlanjut lebih disebabkan pemanfaatan nutrien yang diperoleh dari dalam perairan itu sendiri

(autoktonus) Jenis-jenis nutrien ini dihasilkan melalui proses dekomposisi organisme yang

mengalami kematian (Valiela 1984 Savenkoff et al 1996 dan Cebrian 2002)

Amoniak merupakan nutrien pertama yang dihasilkan melalui proses dekomposisi di atas

yang selanjutnya berubah manjadi nitrit kemudian nitrat Namun saat terjadi perubahan menjadi

amoniak jenis ini segera diserap oleh fitoplankton tanpa banyak kesempatan berubah menjadi

nitrit dan nitrat Penyerapan amoniak dengan segera ini sangat beralasan untuk memenuhi

kebutuhan nutrien Berdasarkan alasan itu amoniak menjadi variabel dominan mempengaruhi

kelimpahan fitoplanton setelah intensitas cahaya

Variabel yang paling berpengaruh di zona C dalam periode pengamatan musim kemarau

adalah ortofosfat Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi variabel ini mengalami fluktuasi yang

cukup besar sehingga memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap dinamika kelimpahan

komunitas fitoplankton Perubahan konsentrasi variabel ini disebabkan adanya suplai nutrien jenis

ini yang berasal dari bagian perairan laut lainnya

Konsentrasi ortofosfat lebih berfluktuasi dapat dijelaskan dengan mencermati kondisi

lapangan di mana penelitianini dilaksanakan Dari arah laut di mana zona C ditempatkan terdapat

gugusan pulau yang aktivitas masyarakatnya dapat memberikan suplai ortofosfat ke dalam

perairan Di sarnping itu di bagian selatan terdapat kota Makassar yang berpenduduk padat dan

secara pasti memberikan suplai ortofosfat ke dalam perairan Akibat adanya pengaruh arus pasang

konsentrasi ortofosfat yang ada di kedua kawasan perairanini dapat terbawa masuk ke dalam zona

C

Salah satu bukti lainnya terjadi pengaliran dari bagian perairan laut lainnya dapat dilihat

dari ortofosfat yang menjadi variabel dominan di zona B Menjadi pertanyaan mengapa tidak

menjadi variabel dominan di zona A sekiranya benar terjadi pengafuan beban dari bagian perairan

lainnya Hal ini tidak terjadi sebab pengaliran nutrien oleh arus pasang tidak terlalu berpengaruh

di zona A karena tertolak oleh arus berlawanan dari sungai Adanya arus tolak dari sungai

menjadikan amoniak menjadi variabel dominan kedua di zona B sebab terbawa dari zona A

Dalarn musim hujan terdapat kondisi yang sangat berbeda dengan musim kemarau Di

samping pengafuan beban dari sungai yang mengalami peningkatan di musim hujan turbulensi

juga sangat kuat terjadi menyebabkan nutrien-nutrien yang ada di dasar terangkat ke permukaan

perairan Berdasarkan berbagai kejadian itu konsentrasi nutrien hampir bahkan dipastikan

mencukupi kebutuhan fitoplankton dalarn musim ini

Seperti diketahui jika konsentrasi nutrien mencukupi maka komunitas fitoplankton akan

berlimpah sebaliknya dalam kondisi nutrien yang rendah akan berakibat pada rendahnya

kelimpahan komunitas fitoplankton dalam perairan (contoh kasus) Dalam peristiwa terjadinya

Rahmadi Tambaru 78

Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~~~4~~srrgtI71t~~I7-wS-tif7IltI~fY~AY~IJYIhiIfIIIiI~J1~~N7-P~fIIFaYI~JrlIYIA~i(l~3174dlrwa

perubahan konsentrasi nutrien secara gradual sebagai contoh kasus lainnya dapat pula

menyebabkan kelimpahan komunitas fitoplankton mengalami perubahan secara gradual pula

Perubahan secara gradual ini sangat mungkin terjadi pada nitrit yang menjadi variabel

paling berpengaruh di zona A dalam periode pengamatan musim hujan Nitrit sebagaimana

diketahui adalah hasil antara dari proses perubahan amoniak menjadi nitrat demikian pula

sebaliknya (proses nitrifikasi dan denitrifikasi) Didukung oleh konsentrasi oksigen yang

mencukupi (ciri perairan laut) proses perubahan ini akan terus berlangsung sebab kebutuhan

bakteri akan oksigen mencukupi dalam mengeksekusi nitrit menjadi nitrat Perubahan ini

menyebabkan konsentrasi nitrit cenderung bervariasi menuju ke konsentrasi yang rendah Dalam

penelitian ini konsentrasi nitrit berkisar 000312 - 001456 mgl yang pada kenyataannya memang

lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis nutrien lainnya

Berdasarkan konsentrasi nitrit yang mengalami perubahan secara gradual dan cenderung

memiliki konsentrasi yang rendah maka variabel ini lebih berpengaruh terhadap dinamika

kelimpahan komunitas fitoplankton jika dibandingkan dengan jenis nutrien lairmya Aktivitas

fitoplankton menjadi tidak optimal dengan konsentrasi nitrit seperti itu dalam zona A di musim

hujan Untuk jenis lairmya seperti arnoniak dan nitrat juga mengalami perubahan seperti nitrit

namun konsentrasinya dalam zona A tidak lebih rendah jika dibandingkan dengan nitrit

Keduanya dianggap masih tetap tersedia dan mencukupi sehingga pengaruhnya tidak sekuat

dengan nitrit Kondisi ini juga terjadi pada ortofosfat dan silikat

Selanjutnya di zona C dalam musim hujan variabel dominan mempengaruhi kelimpahan

komunitas fitoplankton adalah nitrat (fabel 3) Variabel ini memberikan penganili culmp kuat

sekitar 538 (R2) Untuk membahasnya dapat dihubungkan dengan pengaruh jenis ini terhadap

kelimpahan fitoplankton berdasarkan musim Dalam musim kemarau nitrat tidak berpengaruh

kuat sebab perubahan konsentrasinya kurang bervariasi dibandingkan dengan ortofosfat Narnun

pada saat terjadi suplai yang sangat tinggi dalarn musim hujan variabel ini menjadi berfluktuasi

dan berubah ke konsentrasi tinggi Hal ini menjadikannya sangat berpengaruh pada kelimpahan

fitoplankton (La gus et al 2003)

Fitoplankton tentunya sangat merespon dengan adanya penambahan konsentrasi nitrat

dalam zona C di musim hujan Hal ini terjadi sebab sebelumnya dalam musim kemarau jenis ini

dianggap kurang berdinamika bahkan konstan pengaruhnya terhadap pertumbuhannya Di

sarnping itu jenis ini dikenal sebagai variabel yang menjadi faktor pembatas perkembangan

fitoplankton dalam perairan laut Berdasarkan suplai seperti yang telah dijelaskan menyebabkan

jenis ini menjadi lebih memenuhi perkembangan fitopiankton

Salah satu bukti bahwa nib-at menjadi faktor pembatas dapat dilihat dari kelimpahan

fitoplankton dalarn zona C berdasarkan musim Oleh karena nitrat tidak tersedia cukup banyak

dalam periode pengamatan musim kemarau maka dalam musim ini dihasilkan kelimpahan yang

rendah Sebaliknya dalam periode pengamatan musim hujan di mana terjadi suplai yang besar

terhadap nitrat maka kelimpahan fitoplankton didapatkan tinggi (Gambar 7)

Amonik dan nitrit serta silikat juga mengalami hal yang sarna dengan nitrat Konsentrasi

ketiganya dalarn perairan dianggap mencukupi Namun karena konsentrasinya yang lebih rendah

dari nitrat menyebabkan pengaruhnya tidak sekuat dengan nitrat di zona C dalam musim hujan

Kemudian ortofosfat sebagai jenis yang juga sangat diperlukan oleh fitoplankton memiliki

rKJIKJJY~lIY1Ier6HJTIAHII614X1IyenII1AII4l7rl-yenI817yenIIl1JrAAYAfAJITIIAIIIII-I(IIIJTIIIVIII-JlIIi

Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 79

Torani Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 JY14III4I71hITihYI~__~4AtYI4JIjlI~~6I7171~JJ(Il71Af-iT~Ir7~~L41IIr-~-tJlTI4--~~w~g~4JFJZl~~(i~

pengaruh yang konstan dalam zona dan musim ini Di samping itu pengaruhnya tidak sekuat

dengan nitrat sebab fitoplankton mendekati bahkan jenuh dalam menyerap ortofosfat dalam

musim ini Kejenuhan fitoplankton dalam menyerap ortofosfat terjadi sebab konsentrasinya yang

sangat tinggi hal ini dapat dilihat dari kisaran konsentrasinya (0422-2150 mgl) yang melebihi

dari kisaran optimal pertumbuhan fitoplankton Kondisi sebaliknya terjadi di zona B Konsentrasi

ortofosfat di zona B (0538-1747 mgl) justru dalam batas pertumbuhan optimal fitoplankton (009shy

180 mgl) Hal ini menyebabkan ortofosfat dalam zona ini menjadi lebih berpengaruh jika

dibandingkan dengan nitrat

KESIMPULAN

Secara umum semua jenis nutrien memberikan pengaruh terhadap dinamika kelimpahan

komunitas fitoplankton Hal ini berarti bukan hanya nitrat dan ortofosfat yang menjadi penentu

utama berlangsungannya aktivitas fitoplankton dalam perairan laut lntensitas cahaya hanya

memberikan pengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton pada zona A dalam periode pengamatan

musim kemarau sebaliknya pada zona A dalam periode pengamatan musim hujan dan zona

lainnya (zona B dan C) dalam periode pengamatan musim kemarau dan hujan didominasi oleh

pengaruh nutrien Dari perbandingan pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap dinamika

kelimpahan komunitas fitoplankton menunjukkan bahwa ortofosfat Iebih berpengaruh dalam

musim kemarau sebaIiknya nutrien jenis N di musim hujan

DAFTAR PUSTAKA

Bapedalda Kab Maros 2003 Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (NKLD) Buku I PT Multi Area Conindo Maros

Cebrian J 2002 Variability and control of carbon consumption export and accumulation in marine communities LimnolOceanogr 47(1)11-22

Cloern JE 2001 Our Evolving Conceptual Model of the Coastal Eutrophication Problem Review Mar Ecol Prog Ser VoI210223-253

Jassby AD and JE CIoem 2000 Organic matter sources and rehabilitation of the Sacramento - San Joaquin Delta (California USA) Aquat Conserv Mar Freshw Ecosyst 10 323-352

Hood RR MR Abbott and A Huyer 1991 Phytoplankton and Photosynthetic Light Response in the Coastal Transition Zone off Nothern California in June 1987 Journal oGeophysical Research Vol 96 No C8 14769-14780

Lagus A Suomela J Wethoff G Heikkila K Helminen H and Sipura J 2003 Species-Specific Differences in Phytoplankton Responses to Nand P Enrichment and the NP ratio in the Archipelago Sea Northern Baltic Sea Journal 0Plankton Research 26 (7) 779-798

Savenkoff e AF Vezina TT Packard N Silverberg Je Therriault W Chen e Berube A Mucci B Klein F Mesple JE Tremblay L Legendre J Wesson and RG Ingram 1996 Distributions of oxygen carbon and espiratory activity in the deep layer of the Gulf of St Lawrence and their implications for the carbon cycle Can J Fish AqUlt Sci 53 2451-2465

Valiela I 1984 Marine ecologycal processes Springer-Verlag New York

Rahmadi Tambaru 80

  • 1
  • 2
Page 8: Torani Jurnal kelautan

Toram Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 rYIiI~II- _ 1NI~-~middot-y~-- z-oNj4~~amp~~)I~ 414IIIII~Ae-JfYur~r~JIYoZII4 ~~o-F~tiiV~gt7hW V7

komunitas fitoplankton dapat menjadi lemah sarna dengan jenis nutrien lainnya Kenyataannya

justru berkebalikan dengan yang diduga (Tabel 1) Alasan yang dapat diterangkan sehubungan

dengan pengaruh amoniak dapat ditelaah dari sumber nutrien itu sendiri

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dengan adanya pengurangan beban

nutrien dari sungai menyebabkan semua jenis nutrien mengalarni penurunan konsentrasi di zona A

dalam periode musim kemarau Kondisi ini dapat menciptakan situasi yang kurang

menguntungkan bagi fitoplankton dalam beraktivitas Namun aktivitas fitoplankton dapat tetap

berlanjut lebih disebabkan pemanfaatan nutrien yang diperoleh dari dalam perairan itu sendiri

(autoktonus) Jenis-jenis nutrien ini dihasilkan melalui proses dekomposisi organisme yang

mengalami kematian (Valiela 1984 Savenkoff et al 1996 dan Cebrian 2002)

Amoniak merupakan nutrien pertama yang dihasilkan melalui proses dekomposisi di atas

yang selanjutnya berubah manjadi nitrit kemudian nitrat Namun saat terjadi perubahan menjadi

amoniak jenis ini segera diserap oleh fitoplankton tanpa banyak kesempatan berubah menjadi

nitrit dan nitrat Penyerapan amoniak dengan segera ini sangat beralasan untuk memenuhi

kebutuhan nutrien Berdasarkan alasan itu amoniak menjadi variabel dominan mempengaruhi

kelimpahan fitoplanton setelah intensitas cahaya

Variabel yang paling berpengaruh di zona C dalam periode pengamatan musim kemarau

adalah ortofosfat Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi variabel ini mengalami fluktuasi yang

cukup besar sehingga memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap dinamika kelimpahan

komunitas fitoplankton Perubahan konsentrasi variabel ini disebabkan adanya suplai nutrien jenis

ini yang berasal dari bagian perairan laut lainnya

Konsentrasi ortofosfat lebih berfluktuasi dapat dijelaskan dengan mencermati kondisi

lapangan di mana penelitianini dilaksanakan Dari arah laut di mana zona C ditempatkan terdapat

gugusan pulau yang aktivitas masyarakatnya dapat memberikan suplai ortofosfat ke dalam

perairan Di sarnping itu di bagian selatan terdapat kota Makassar yang berpenduduk padat dan

secara pasti memberikan suplai ortofosfat ke dalam perairan Akibat adanya pengaruh arus pasang

konsentrasi ortofosfat yang ada di kedua kawasan perairanini dapat terbawa masuk ke dalam zona

C

Salah satu bukti lainnya terjadi pengaliran dari bagian perairan laut lainnya dapat dilihat

dari ortofosfat yang menjadi variabel dominan di zona B Menjadi pertanyaan mengapa tidak

menjadi variabel dominan di zona A sekiranya benar terjadi pengafuan beban dari bagian perairan

lainnya Hal ini tidak terjadi sebab pengaliran nutrien oleh arus pasang tidak terlalu berpengaruh

di zona A karena tertolak oleh arus berlawanan dari sungai Adanya arus tolak dari sungai

menjadikan amoniak menjadi variabel dominan kedua di zona B sebab terbawa dari zona A

Dalarn musim hujan terdapat kondisi yang sangat berbeda dengan musim kemarau Di

samping pengafuan beban dari sungai yang mengalami peningkatan di musim hujan turbulensi

juga sangat kuat terjadi menyebabkan nutrien-nutrien yang ada di dasar terangkat ke permukaan

perairan Berdasarkan berbagai kejadian itu konsentrasi nutrien hampir bahkan dipastikan

mencukupi kebutuhan fitoplankton dalarn musim ini

Seperti diketahui jika konsentrasi nutrien mencukupi maka komunitas fitoplankton akan

berlimpah sebaliknya dalam kondisi nutrien yang rendah akan berakibat pada rendahnya

kelimpahan komunitas fitoplankton dalam perairan (contoh kasus) Dalam peristiwa terjadinya

Rahmadi Tambaru 78

Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~~~4~~srrgtI71t~~I7-wS-tif7IltI~fY~AY~IJYIhiIfIIIiI~J1~~N7-P~fIIFaYI~JrlIYIA~i(l~3174dlrwa

perubahan konsentrasi nutrien secara gradual sebagai contoh kasus lainnya dapat pula

menyebabkan kelimpahan komunitas fitoplankton mengalami perubahan secara gradual pula

Perubahan secara gradual ini sangat mungkin terjadi pada nitrit yang menjadi variabel

paling berpengaruh di zona A dalam periode pengamatan musim hujan Nitrit sebagaimana

diketahui adalah hasil antara dari proses perubahan amoniak menjadi nitrat demikian pula

sebaliknya (proses nitrifikasi dan denitrifikasi) Didukung oleh konsentrasi oksigen yang

mencukupi (ciri perairan laut) proses perubahan ini akan terus berlangsung sebab kebutuhan

bakteri akan oksigen mencukupi dalam mengeksekusi nitrit menjadi nitrat Perubahan ini

menyebabkan konsentrasi nitrit cenderung bervariasi menuju ke konsentrasi yang rendah Dalam

penelitian ini konsentrasi nitrit berkisar 000312 - 001456 mgl yang pada kenyataannya memang

lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis nutrien lainnya

Berdasarkan konsentrasi nitrit yang mengalami perubahan secara gradual dan cenderung

memiliki konsentrasi yang rendah maka variabel ini lebih berpengaruh terhadap dinamika

kelimpahan komunitas fitoplankton jika dibandingkan dengan jenis nutrien lairmya Aktivitas

fitoplankton menjadi tidak optimal dengan konsentrasi nitrit seperti itu dalam zona A di musim

hujan Untuk jenis lairmya seperti arnoniak dan nitrat juga mengalami perubahan seperti nitrit

namun konsentrasinya dalam zona A tidak lebih rendah jika dibandingkan dengan nitrit

Keduanya dianggap masih tetap tersedia dan mencukupi sehingga pengaruhnya tidak sekuat

dengan nitrit Kondisi ini juga terjadi pada ortofosfat dan silikat

Selanjutnya di zona C dalam musim hujan variabel dominan mempengaruhi kelimpahan

komunitas fitoplankton adalah nitrat (fabel 3) Variabel ini memberikan penganili culmp kuat

sekitar 538 (R2) Untuk membahasnya dapat dihubungkan dengan pengaruh jenis ini terhadap

kelimpahan fitoplankton berdasarkan musim Dalam musim kemarau nitrat tidak berpengaruh

kuat sebab perubahan konsentrasinya kurang bervariasi dibandingkan dengan ortofosfat Narnun

pada saat terjadi suplai yang sangat tinggi dalarn musim hujan variabel ini menjadi berfluktuasi

dan berubah ke konsentrasi tinggi Hal ini menjadikannya sangat berpengaruh pada kelimpahan

fitoplankton (La gus et al 2003)

Fitoplankton tentunya sangat merespon dengan adanya penambahan konsentrasi nitrat

dalam zona C di musim hujan Hal ini terjadi sebab sebelumnya dalam musim kemarau jenis ini

dianggap kurang berdinamika bahkan konstan pengaruhnya terhadap pertumbuhannya Di

sarnping itu jenis ini dikenal sebagai variabel yang menjadi faktor pembatas perkembangan

fitoplankton dalam perairan laut Berdasarkan suplai seperti yang telah dijelaskan menyebabkan

jenis ini menjadi lebih memenuhi perkembangan fitopiankton

Salah satu bukti bahwa nib-at menjadi faktor pembatas dapat dilihat dari kelimpahan

fitoplankton dalarn zona C berdasarkan musim Oleh karena nitrat tidak tersedia cukup banyak

dalam periode pengamatan musim kemarau maka dalam musim ini dihasilkan kelimpahan yang

rendah Sebaliknya dalam periode pengamatan musim hujan di mana terjadi suplai yang besar

terhadap nitrat maka kelimpahan fitoplankton didapatkan tinggi (Gambar 7)

Amonik dan nitrit serta silikat juga mengalami hal yang sarna dengan nitrat Konsentrasi

ketiganya dalarn perairan dianggap mencukupi Namun karena konsentrasinya yang lebih rendah

dari nitrat menyebabkan pengaruhnya tidak sekuat dengan nitrat di zona C dalam musim hujan

Kemudian ortofosfat sebagai jenis yang juga sangat diperlukan oleh fitoplankton memiliki

rKJIKJJY~lIY1Ier6HJTIAHII614X1IyenII1AII4l7rl-yenI817yenIIl1JrAAYAfAJITIIAIIIII-I(IIIJTIIIVIII-JlIIi

Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 79

Torani Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 JY14III4I71hITihYI~__~4AtYI4JIjlI~~6I7171~JJ(Il71Af-iT~Ir7~~L41IIr-~-tJlTI4--~~w~g~4JFJZl~~(i~

pengaruh yang konstan dalam zona dan musim ini Di samping itu pengaruhnya tidak sekuat

dengan nitrat sebab fitoplankton mendekati bahkan jenuh dalam menyerap ortofosfat dalam

musim ini Kejenuhan fitoplankton dalam menyerap ortofosfat terjadi sebab konsentrasinya yang

sangat tinggi hal ini dapat dilihat dari kisaran konsentrasinya (0422-2150 mgl) yang melebihi

dari kisaran optimal pertumbuhan fitoplankton Kondisi sebaliknya terjadi di zona B Konsentrasi

ortofosfat di zona B (0538-1747 mgl) justru dalam batas pertumbuhan optimal fitoplankton (009shy

180 mgl) Hal ini menyebabkan ortofosfat dalam zona ini menjadi lebih berpengaruh jika

dibandingkan dengan nitrat

KESIMPULAN

Secara umum semua jenis nutrien memberikan pengaruh terhadap dinamika kelimpahan

komunitas fitoplankton Hal ini berarti bukan hanya nitrat dan ortofosfat yang menjadi penentu

utama berlangsungannya aktivitas fitoplankton dalam perairan laut lntensitas cahaya hanya

memberikan pengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton pada zona A dalam periode pengamatan

musim kemarau sebaliknya pada zona A dalam periode pengamatan musim hujan dan zona

lainnya (zona B dan C) dalam periode pengamatan musim kemarau dan hujan didominasi oleh

pengaruh nutrien Dari perbandingan pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap dinamika

kelimpahan komunitas fitoplankton menunjukkan bahwa ortofosfat Iebih berpengaruh dalam

musim kemarau sebaIiknya nutrien jenis N di musim hujan

DAFTAR PUSTAKA

Bapedalda Kab Maros 2003 Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (NKLD) Buku I PT Multi Area Conindo Maros

Cebrian J 2002 Variability and control of carbon consumption export and accumulation in marine communities LimnolOceanogr 47(1)11-22

Cloern JE 2001 Our Evolving Conceptual Model of the Coastal Eutrophication Problem Review Mar Ecol Prog Ser VoI210223-253

Jassby AD and JE CIoem 2000 Organic matter sources and rehabilitation of the Sacramento - San Joaquin Delta (California USA) Aquat Conserv Mar Freshw Ecosyst 10 323-352

Hood RR MR Abbott and A Huyer 1991 Phytoplankton and Photosynthetic Light Response in the Coastal Transition Zone off Nothern California in June 1987 Journal oGeophysical Research Vol 96 No C8 14769-14780

Lagus A Suomela J Wethoff G Heikkila K Helminen H and Sipura J 2003 Species-Specific Differences in Phytoplankton Responses to Nand P Enrichment and the NP ratio in the Archipelago Sea Northern Baltic Sea Journal 0Plankton Research 26 (7) 779-798

Savenkoff e AF Vezina TT Packard N Silverberg Je Therriault W Chen e Berube A Mucci B Klein F Mesple JE Tremblay L Legendre J Wesson and RG Ingram 1996 Distributions of oxygen carbon and espiratory activity in the deep layer of the Gulf of St Lawrence and their implications for the carbon cycle Can J Fish AqUlt Sci 53 2451-2465

Valiela I 1984 Marine ecologycal processes Springer-Verlag New York

Rahmadi Tambaru 80

  • 1
  • 2
Page 9: Torani Jurnal kelautan

Torant Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 ~~~4~~srrgtI71t~~I7-wS-tif7IltI~fY~AY~IJYIhiIfIIIiI~J1~~N7-P~fIIFaYI~JrlIYIA~i(l~3174dlrwa

perubahan konsentrasi nutrien secara gradual sebagai contoh kasus lainnya dapat pula

menyebabkan kelimpahan komunitas fitoplankton mengalami perubahan secara gradual pula

Perubahan secara gradual ini sangat mungkin terjadi pada nitrit yang menjadi variabel

paling berpengaruh di zona A dalam periode pengamatan musim hujan Nitrit sebagaimana

diketahui adalah hasil antara dari proses perubahan amoniak menjadi nitrat demikian pula

sebaliknya (proses nitrifikasi dan denitrifikasi) Didukung oleh konsentrasi oksigen yang

mencukupi (ciri perairan laut) proses perubahan ini akan terus berlangsung sebab kebutuhan

bakteri akan oksigen mencukupi dalam mengeksekusi nitrit menjadi nitrat Perubahan ini

menyebabkan konsentrasi nitrit cenderung bervariasi menuju ke konsentrasi yang rendah Dalam

penelitian ini konsentrasi nitrit berkisar 000312 - 001456 mgl yang pada kenyataannya memang

lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis nutrien lainnya

Berdasarkan konsentrasi nitrit yang mengalami perubahan secara gradual dan cenderung

memiliki konsentrasi yang rendah maka variabel ini lebih berpengaruh terhadap dinamika

kelimpahan komunitas fitoplankton jika dibandingkan dengan jenis nutrien lairmya Aktivitas

fitoplankton menjadi tidak optimal dengan konsentrasi nitrit seperti itu dalam zona A di musim

hujan Untuk jenis lairmya seperti arnoniak dan nitrat juga mengalami perubahan seperti nitrit

namun konsentrasinya dalam zona A tidak lebih rendah jika dibandingkan dengan nitrit

Keduanya dianggap masih tetap tersedia dan mencukupi sehingga pengaruhnya tidak sekuat

dengan nitrit Kondisi ini juga terjadi pada ortofosfat dan silikat

Selanjutnya di zona C dalam musim hujan variabel dominan mempengaruhi kelimpahan

komunitas fitoplankton adalah nitrat (fabel 3) Variabel ini memberikan penganili culmp kuat

sekitar 538 (R2) Untuk membahasnya dapat dihubungkan dengan pengaruh jenis ini terhadap

kelimpahan fitoplankton berdasarkan musim Dalam musim kemarau nitrat tidak berpengaruh

kuat sebab perubahan konsentrasinya kurang bervariasi dibandingkan dengan ortofosfat Narnun

pada saat terjadi suplai yang sangat tinggi dalarn musim hujan variabel ini menjadi berfluktuasi

dan berubah ke konsentrasi tinggi Hal ini menjadikannya sangat berpengaruh pada kelimpahan

fitoplankton (La gus et al 2003)

Fitoplankton tentunya sangat merespon dengan adanya penambahan konsentrasi nitrat

dalam zona C di musim hujan Hal ini terjadi sebab sebelumnya dalam musim kemarau jenis ini

dianggap kurang berdinamika bahkan konstan pengaruhnya terhadap pertumbuhannya Di

sarnping itu jenis ini dikenal sebagai variabel yang menjadi faktor pembatas perkembangan

fitoplankton dalam perairan laut Berdasarkan suplai seperti yang telah dijelaskan menyebabkan

jenis ini menjadi lebih memenuhi perkembangan fitopiankton

Salah satu bukti bahwa nib-at menjadi faktor pembatas dapat dilihat dari kelimpahan

fitoplankton dalarn zona C berdasarkan musim Oleh karena nitrat tidak tersedia cukup banyak

dalam periode pengamatan musim kemarau maka dalam musim ini dihasilkan kelimpahan yang

rendah Sebaliknya dalam periode pengamatan musim hujan di mana terjadi suplai yang besar

terhadap nitrat maka kelimpahan fitoplankton didapatkan tinggi (Gambar 7)

Amonik dan nitrit serta silikat juga mengalami hal yang sarna dengan nitrat Konsentrasi

ketiganya dalarn perairan dianggap mencukupi Namun karena konsentrasinya yang lebih rendah

dari nitrat menyebabkan pengaruhnya tidak sekuat dengan nitrat di zona C dalam musim hujan

Kemudian ortofosfat sebagai jenis yang juga sangat diperlukan oleh fitoplankton memiliki

rKJIKJJY~lIY1Ier6HJTIAHII614X1IyenII1AII4l7rl-yenI817yenIIl1JrAAYAfAJITIIAIIIII-I(IIIJTIIIVIII-JlIIi

Dinamika Kelimpahan Komunitas Fitoplankton 79

Torani Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 JY14III4I71hITihYI~__~4AtYI4JIjlI~~6I7171~JJ(Il71Af-iT~Ir7~~L41IIr-~-tJlTI4--~~w~g~4JFJZl~~(i~

pengaruh yang konstan dalam zona dan musim ini Di samping itu pengaruhnya tidak sekuat

dengan nitrat sebab fitoplankton mendekati bahkan jenuh dalam menyerap ortofosfat dalam

musim ini Kejenuhan fitoplankton dalam menyerap ortofosfat terjadi sebab konsentrasinya yang

sangat tinggi hal ini dapat dilihat dari kisaran konsentrasinya (0422-2150 mgl) yang melebihi

dari kisaran optimal pertumbuhan fitoplankton Kondisi sebaliknya terjadi di zona B Konsentrasi

ortofosfat di zona B (0538-1747 mgl) justru dalam batas pertumbuhan optimal fitoplankton (009shy

180 mgl) Hal ini menyebabkan ortofosfat dalam zona ini menjadi lebih berpengaruh jika

dibandingkan dengan nitrat

KESIMPULAN

Secara umum semua jenis nutrien memberikan pengaruh terhadap dinamika kelimpahan

komunitas fitoplankton Hal ini berarti bukan hanya nitrat dan ortofosfat yang menjadi penentu

utama berlangsungannya aktivitas fitoplankton dalam perairan laut lntensitas cahaya hanya

memberikan pengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton pada zona A dalam periode pengamatan

musim kemarau sebaliknya pada zona A dalam periode pengamatan musim hujan dan zona

lainnya (zona B dan C) dalam periode pengamatan musim kemarau dan hujan didominasi oleh

pengaruh nutrien Dari perbandingan pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap dinamika

kelimpahan komunitas fitoplankton menunjukkan bahwa ortofosfat Iebih berpengaruh dalam

musim kemarau sebaIiknya nutrien jenis N di musim hujan

DAFTAR PUSTAKA

Bapedalda Kab Maros 2003 Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (NKLD) Buku I PT Multi Area Conindo Maros

Cebrian J 2002 Variability and control of carbon consumption export and accumulation in marine communities LimnolOceanogr 47(1)11-22

Cloern JE 2001 Our Evolving Conceptual Model of the Coastal Eutrophication Problem Review Mar Ecol Prog Ser VoI210223-253

Jassby AD and JE CIoem 2000 Organic matter sources and rehabilitation of the Sacramento - San Joaquin Delta (California USA) Aquat Conserv Mar Freshw Ecosyst 10 323-352

Hood RR MR Abbott and A Huyer 1991 Phytoplankton and Photosynthetic Light Response in the Coastal Transition Zone off Nothern California in June 1987 Journal oGeophysical Research Vol 96 No C8 14769-14780

Lagus A Suomela J Wethoff G Heikkila K Helminen H and Sipura J 2003 Species-Specific Differences in Phytoplankton Responses to Nand P Enrichment and the NP ratio in the Archipelago Sea Northern Baltic Sea Journal 0Plankton Research 26 (7) 779-798

Savenkoff e AF Vezina TT Packard N Silverberg Je Therriault W Chen e Berube A Mucci B Klein F Mesple JE Tremblay L Legendre J Wesson and RG Ingram 1996 Distributions of oxygen carbon and espiratory activity in the deep layer of the Gulf of St Lawrence and their implications for the carbon cycle Can J Fish AqUlt Sci 53 2451-2465

Valiela I 1984 Marine ecologycal processes Springer-Verlag New York

Rahmadi Tambaru 80

  • 1
  • 2
Page 10: Torani Jurnal kelautan

Torani Vol 18(1) Maret 2008 72 - 80 ISSN 0853-4489 JY14III4I71hITihYI~__~4AtYI4JIjlI~~6I7171~JJ(Il71Af-iT~Ir7~~L41IIr-~-tJlTI4--~~w~g~4JFJZl~~(i~

pengaruh yang konstan dalam zona dan musim ini Di samping itu pengaruhnya tidak sekuat

dengan nitrat sebab fitoplankton mendekati bahkan jenuh dalam menyerap ortofosfat dalam

musim ini Kejenuhan fitoplankton dalam menyerap ortofosfat terjadi sebab konsentrasinya yang

sangat tinggi hal ini dapat dilihat dari kisaran konsentrasinya (0422-2150 mgl) yang melebihi

dari kisaran optimal pertumbuhan fitoplankton Kondisi sebaliknya terjadi di zona B Konsentrasi

ortofosfat di zona B (0538-1747 mgl) justru dalam batas pertumbuhan optimal fitoplankton (009shy

180 mgl) Hal ini menyebabkan ortofosfat dalam zona ini menjadi lebih berpengaruh jika

dibandingkan dengan nitrat

KESIMPULAN

Secara umum semua jenis nutrien memberikan pengaruh terhadap dinamika kelimpahan

komunitas fitoplankton Hal ini berarti bukan hanya nitrat dan ortofosfat yang menjadi penentu

utama berlangsungannya aktivitas fitoplankton dalam perairan laut lntensitas cahaya hanya

memberikan pengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton pada zona A dalam periode pengamatan

musim kemarau sebaliknya pada zona A dalam periode pengamatan musim hujan dan zona

lainnya (zona B dan C) dalam periode pengamatan musim kemarau dan hujan didominasi oleh

pengaruh nutrien Dari perbandingan pengaruh masing-masing jenis nutrien terhadap dinamika

kelimpahan komunitas fitoplankton menunjukkan bahwa ortofosfat Iebih berpengaruh dalam

musim kemarau sebaIiknya nutrien jenis N di musim hujan

DAFTAR PUSTAKA

Bapedalda Kab Maros 2003 Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (NKLD) Buku I PT Multi Area Conindo Maros

Cebrian J 2002 Variability and control of carbon consumption export and accumulation in marine communities LimnolOceanogr 47(1)11-22

Cloern JE 2001 Our Evolving Conceptual Model of the Coastal Eutrophication Problem Review Mar Ecol Prog Ser VoI210223-253

Jassby AD and JE CIoem 2000 Organic matter sources and rehabilitation of the Sacramento - San Joaquin Delta (California USA) Aquat Conserv Mar Freshw Ecosyst 10 323-352

Hood RR MR Abbott and A Huyer 1991 Phytoplankton and Photosynthetic Light Response in the Coastal Transition Zone off Nothern California in June 1987 Journal oGeophysical Research Vol 96 No C8 14769-14780

Lagus A Suomela J Wethoff G Heikkila K Helminen H and Sipura J 2003 Species-Specific Differences in Phytoplankton Responses to Nand P Enrichment and the NP ratio in the Archipelago Sea Northern Baltic Sea Journal 0Plankton Research 26 (7) 779-798

Savenkoff e AF Vezina TT Packard N Silverberg Je Therriault W Chen e Berube A Mucci B Klein F Mesple JE Tremblay L Legendre J Wesson and RG Ingram 1996 Distributions of oxygen carbon and espiratory activity in the deep layer of the Gulf of St Lawrence and their implications for the carbon cycle Can J Fish AqUlt Sci 53 2451-2465

Valiela I 1984 Marine ecologycal processes Springer-Verlag New York

Rahmadi Tambaru 80

  • 1
  • 2