Tor Sampah Mbay

19
PROGRAM: PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PERKOTAAN KEGIATAN: PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PEKERJAAN: PENYUSUNAN MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA MBAY TAHUN ANGGARAN 2010

Transcript of Tor Sampah Mbay

  • PROGRAM:

    PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PERKOTAAN

    KEGIATAN:

    PENGELOLAAN SAMPAH KOTAPEKERJAAN:

    PENYUSUNAN MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA MBAY

    TAHUN ANGGARAN 2010

  • Bab 1Pendahuluan1. Latar Belakang

    Dengan ditetapkannya kota Mbay sebagai Ibukota Kabupaten Nagekeo melalui

    UU nomor 5 tahun 2007 kota Mbay mengalami perkembangan jumlah

    penduduk yang relatif pesat baik akibat pertambahan alami, maupun

    (terutama) karena perpindahan penduduk dari desa ke kota/urbanisasi.

    Jumlah penduduk kota Mbay yang terus meningkat ini secara langsung akan

    menyebabkan peningkatan timbulan sampah kota khususnya; yang bila tidak

    diantisipasi sejak awal akan berpotensi menimbulkan berbagai gangguan akibat

    tidak tertanganinya sampah sesuai ketentuan teknis lingkungan. Pencemaran

    lingkungan akibat sampah selanjutnya dapat mengganggu kenyamanan dan

    kesehatan masyarakat. Pengelolaan sampah Kota Mbay, karena itu menjadi

    kebutuhan penting dan mendesak. Pengelolaan sampah kota bertujuan untuk

    melayani sampah yang dihasilkan penduduknya, yang secara tidak langsung

    turut memelihara kesehatan masyarakat serta menciptakan suatu lingkungan

    yang bersih, indah dan sehat.

    Untuk dapat mengelola sampah perkotaan dengan timbulan sampah semakin

    banyak dengan masalah yang kompleks, diperlukan suatu system

    pengelolaan yang mencakup lembaga atau institusi yang dilengkapi dengan

    peraturan, pembiayaan/pendanaan, perwadahan, pengangkutan serta peralatan

    yang memadai serta ditunjang dengan kesadaran masyarakat yang tinggi.

    Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota Mbay akan pelayanan umum

    persampahan maka pembangunan prasarana dan sarana bidang persampahan

    harus terus diupayakan untuk mencapai tingkat pelayanan yang direncanakan

    dan kualitas pelayanan yang menjamin kesinambungan pelayanan

    persampahan itu sendiri.

  • Untuk mendukung rencana pembangunan prasarana dan sarana persampahan

    tersebut maka sangat diperlukan rencana induk pengelolaan sampah kota

    Mbay dan perencanaan teknis prasarana dan sarana yang diperlukan sebagai

    acuan bagi Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat untuk pembangunan dan

    pengelolaan sampah kota.

    Sehubungan dengan itu Pemerintah Kabupaten Nagekeo, menganngap penting

    mengalokasikan dana melalui APBD Perubahan Tahun anggaran 2011 untuk

    membiayai pekerjaan penyusunan Masterplan Persampahan Kota Mbay yang

    dikuti dengan Detailed Engineering Design (DED) Perencanaan Detail Teknis

    Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah.

  • 1.1 Tujuan Perencanaan Masterplan Persampahan dan DED TPA kota Mbay ini pada dasarnya ditujukan pada pendayagunaan segenap potensi sumber daya yang ada secara efisien dan efektif demi mewujudkan gagasan pembangunan system pengelolaan sampah kota Mbay yang berkualitas sesuai dengan kaidah-kaidah fungsional, strukural dan ekologis.

    1.2 Sasaran Dihasilkannya rekomendasi teknis berupa arahan rencana induk pengembangan/pengelolaan sampah kota Mbay yang dilengkapi dengan DED (detailed enggineering design), Rencana Anggaran Biaya (engineering estimate), spesifikasi teknis serta rencana kerja dan syarat-syarat sebagai kelengkapan dokumen pelaksanaan pembangunan TPA sampah kota Mbay.

    1.3 Kegunaan Sebagai pedoman/acuan bagi proses pelaksanaan pembangunan fisik/konstruksi pembangunan Gedung Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Statistik Kabupaten Nagekeo Sebagai jaminan kepastian hukum dalam pelaksanaan pembangunan termasuk kepastian untuk mendapatkan kondisi bangunan Gedung Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Statistik Kabupaten Nagekeo yang bermutu dari segi fungsional, struktural dan estetika

    1.4 Acuan Hukum

    UU No 7 / 2004 tentang Sumber Daya Air, UU No 32/2004 tentang Otonomi Daerah, UU No 33 / 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, UU No 23/1997 tentang Pokok-Pokok Lingkungan Hidup, UU No 24 /1992 tentang Penataan Ruang, UU No 23/1992 tentang Kesehatan, UU No 2/1992 Perumahan dan Permukiman PP tentang Badan Layanan Umum,

  • PP No 16 / 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum , PP No.27 tahun 1999 tentang Amdal, PP No. 18 jo 85/1999 tentang Limbah B3 PP 16/2005 tentang Pengembangan Sistem penyediaan Air Minum Agenda 21 berkaitan dengan program optimaalisasi minimalisasi limbah secara bertahap sampai tahun 2020, Kyoto Protocol tentang CDM (clean development mechanism), MDGs tentang upaya pencapaian target pengurangan jumlah orang miskin dan akses terhadap air minum dan sanitasi (target 10 dan 11) SNI 19-2454-1991 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, SNI tentang Spesifikasi Controlled Landfill, SK SNI S-04-1992-03 tentang Spesifikasi Timbulan Sampah Kota Sedang dan Kota Kecil, SNI 03-3242-1994 tentang Tata Cara Pengelolaan Sampah Permukiman, SNI 03-3241-1994 tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA, SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah.

    1.5 Pengguna Jasaa. Satuan Kerja : Dinas Perumahan Rakyat dan Tata Ruang

    Kabupaten Nagekeob. Pengguna Anggran : Drs. Frans Kogha

  • Bab 2Pengertian Dasar Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam

    yang berbentuk padat.

    Sampah organik atau sampah basah atau sampah hayati adalah: sampah yang mudah mumbusuk, seperti sampah sisa dapur, daun-daunan, sayur-sayuran, buah-buahan dan sebagainya.

    Sampah anorganik atau sampah kering atau sampah non-hayati: sampah yang sukar atau tidak dapat membusuk, seperti logam, kaleng, plastik, kaca, dan sebagainya.

    Pengelolaan sampah adalah: kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.

    Pengurangan sampah adalah: upaya yang meliputi kegiatan membatasi (R1 = reduce), mengguna-ulang (R2 = reuse) dan mendaur-ulang sampah (R3 = recycle).

    Kegiatan membatasi (R1) sampah adalah: upaya meminimalkan produk sampah.

    Kegiatan mengguna-ulang (R2) upaya untuk menggunakan kembali sampah secara langsung.

    Kegiatan mendaur-ulang (R3) adalah upaya untuk memanfaatkan kembali sampah setelah melalui proses.

    Penanganan sampah adalah: upaya yang meliputi kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pengolahan dan pemerosesan akhir sampah.

    Pemilahan sampah kegiatan mengelompokkan dan memisahkan sampah sesuai dengan jenis, jumlah dan/atau sifat sampah.

    Pengumpulan sampah: kegiatan pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat penyimpanan sementara.

    Pengangkutan sampah adalah: kegiatan membawa sampah dari tempat penyimpanan sementara dan/atau pemindahan menuju ke tempat daur ulang, pengolahan atau pemerosesan akhir.

    Pengolahan sampah adalah: kegiatan untuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah agar dapat diproses lebih lanjut, dimanfaatkan atau dikembalikan ke media lingkungan secara aman.

  • Pemerosesan akhir adalah: kegiatan untuk mengembalikan sampah dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman.

    Bab 3Ruang Lingkup Pekerjaan

    3.1 Obyek Perencanaan

    Tugas pekerjaan Penyusunan Masterplan Persampahan Kota Mbay dan DED TPA Sampah Kota Mbay ini secara keseluruhan meliputi perwujudan rekomendasi teknis berupa Rencana Induk Pengembangan Persampahan dan perwujudan lingkungan binaan berupa bangunan dan bentang alam (landscape) dalam suatu tatanan fisik Bangunan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Kota Mbay.

    3.2 Lokasi Perencanaan

    Wilayah kajian dalam kaitan pekerjaan ini adalah Wilayah Fungsional kota Mbay dengan kedalaman teknis penyusunan DED TPA Sampah pada lahan yang disiapkan untuk pembangunan TPA sekitar 30.000.000 M di kelurahan .Kecamatan Aesesa

    3.3 Tugas dan Tanggungjawab Konsultan

    Konsultan yang akan ditunjuk untuk melakukan pekerjaan ini, diharapkan dapat melakukan studi yang bermutu sesuai dengan tujuannya, di mana produk akhir yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pedoman dan arahan umum pengelolaan sampah kota Mbay dan sekaligus arahan terinci dan operasional bagi proses pembangunan Tempat pembuangan akhir Sampah. Tugas dan tanggungjawab konsultan dalam kaitan dengan pekerjan perencanaan ini dapat dirinci sebagai berikut:

    a. Tugas 1 : Survey dan PengukuranMeliputi kegiatan pengumpulan data primer dan sekunder yang melipputi :

    Rencana Tata Ruang Kota Mbay

    Kondisi fisik dasar dan sumberdaya alam kota Mbay

  • Kondisi sosial ekonomi masyarakat kota Mbay

    Kondisi sumber daya manusia/masyarakat kota Mbay

    Kondisi sumber daya buatan

    Bentuk dan kondisi topografi lahan pada lokasi TPA (didapat dengan melakukan pengukuran lapangan)

    Harga bahan dan upah tenaga kerja di kota Kupang dan sekitarnya

    Data dan informasi terkait lainnya

    b. Tugas 2: Analisis Makro Wilayah kota Mbay Meliputi kajian analitis mengenai:

    Kemapuan Tumbuh dan Berkembangnya kota Mbay

    Pertumbuhan dan persebaran penduduk

    Prakiraan timbulan sampah kota

    Pembiayaan dan pengelolaan pembangunan

    Sistem pengelolaan sampah kota Mbay

    c.Tugas 3: Analisis Terinci Lokasi TPA Sampaho Analisis kelayakan teknis lokasi TPAo Analisis kelayakan ekonomis dan lingkungan

    o Analisis daya dukung lahan o Analisis stuktur dan konstruksi bangunan TPA, o Analisis sistem utilitas dan pengamanan bangunano Analisis tata hijau

    d. Tugas 4: Perancangan Tapak TPAMeliputi kegiatan rekayasa dan rancangan elemen fisik tapak antara lain mengenai:

    Sistem sirkulasi dalam tapak

    Tata letak bangunan gedung dan bukan gedung

  • Hubungan fungsional antara bangunan dengan lingkungan Tata hijau

    e.Tugas 5: Perancangan Bangunan TPAMeliputi kegiatan rekayasa dan rancangan elemen fisik bangunan antara lain mengenai:

    Tata letak bangunan dalam tapak

    Struktur dan kosntruksi bangunan

    Sistem utilitas dan sanitasi

    Sistem pengamanan bangunan

    f. Tugas 6: Pembuatan Gambar Kerja Lengkap Meliputi kegiatan pengembangan gambar detail teknis untuk semua elemen fisik/konstruksi bangunan gedung dan bukan gedung dalam bentuk dua atau tiga dimensional

    g. Tugas 7: Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Meliputi kegiatan penghitungan secara cermat dan terinci mengenai:

    Volume/besaran setiap unit konstruksi bangunan

    Jumlah harga untuk masing-masing komponen konstruksi bangunan

    Analisa harga satuan

    h. Tugas 8 : Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-syarat Meliputi kegiatan pengkajian dan penyusunan rencana kerja syarat-syarat secara terinci antara lain mengenai:

    Rencana kerja dan bobot masing-masing komponen konstruksi

  • Spesifikasi teknis dari setiap komponen konstruksi banggunan

    3.4 Pembiayaan Pekerjaan Untuk menyelesaikan pekerjaan ini Konsultan wajib mengusulkan

    perhitungan rencana anggaran biaya yang didasari pada kebutuhan tenaga dan waktu yang tersedia untuk penyelesaian pekerjaan tersebut

    Biaya tersebut pada butir satu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja kabupaten Nagekeo, sesuai Perda nomor .. yakni sebesar Rp. 400.000.000,00- (Empat ratus juta rupiah)

    Termasuk di dalam biaya tersebut di atas antara lain: biaya layanan keahlian, pajak dan penggandaan produk.

  • Bab 4Metodologi dan Prosedur 4.1 Metodologi

    Konsultan harus mengusulkan metodologi pendekatan yang menjelaskan metode dan teknik penyelesaian pekerjaan yang meliputi: Metode pengumpulan data terkait

    Metode analisis kebutuhan pengembangan

    Metode perancangan bangunan gedung dan bukan gedung

    Metode perhitungan struktur dan kebutuhan biaya pembangunan

    Metode pendekatan tersebut harus sistematis, mudah dipahami, mudah pelaksanaannya dan konsisten diikuti.

    4.2 Waktu Pelaksanaan PekerjaanSeluruh rangkaian kegiatan tersebut di atas akan dilaksanakan dalam jangka waktu 90 hari kalender.

    4.3 Prosedur Pelaksanaan PekerjaanProsedur pelaksanaan pekerjaan ini secara kronologis dapat digambarkan sebagai berikut:

    Survey dan Pengukuran

    Analisis Makro wilayah kota Mbay

    Perumusan Rencana Induk Pengeloaan Sampah Kota

    Analisis terinci lokasi TPA Sampah

    Pembuatan Pra-rancangan

    Pembuatan Gambar Kerja Langkap

    Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (Engineer Estomate)

    Perumusan Rencana Kerja dan Syarat-syarat

    4.4 Pendekatan Perencanaan a. Kriteria

  • Dalam penyusunan Masterplan persampahan dan DED TPA Sampah yang dimaksud dalam penugasan ini, Konsultan Perencana harus memperhatikan kriteria/kaidah umum bangunan yaitu :

    Kriteria/kaidah Fungsional dilihat dari aspek daya dukung dan daya tampung lahan

    Kriteria/kaidah Kekuatan/Kekokohan/Kenadalan ditinjau dari segi struktur dan konstruksi bangunan

    Kriteria/kaidah estetika ditinjau dari keterturan

    Kriteria/kaidah ekologi ditinjau dari keberlanjutan sediaan sumber daya

    b. AsasSebagai bangunan umum milik pemerintah maka perencanaan ini harus disusun dengan memperhatikan asas berikut: Fusnsional, Efisien, Menarik tetapi tidak berlebihan

    Biaya invsetasi dan pemeliharaan bangunan sedapat mungkin ditekan

    Dapat dilaksanakan dalam waktu pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya

    Ikut meningkatkan kualitas lingkungan sekitar

  • Bab 5Kebutuhan Tenaga dan Layanan Keahlian

    5.1 Kebutuhan Tenaga Ahli Utama dan Pendukung

    Untuk meyelesaikan pekerjaan Masterplan persampahan dan DED TPA Sampah ini, konsultan perencana harus menyediakan tim ahli utama dan pendukung, masing-masing dengan latar belakang pendidikan dan keahlian sebagai berikut:

    1. Ketua Tim : Ahli Teknik Lingkungan2. Tenaga Ahli :

    1 Ahli Arsitektur/Permukiman2 Ahli Sipil 3

    4

    5

    6

    Ahli SosiologiAhli Geologi/Geologi TeknikAhli Ekonomi Pembangunan Ahli Kebijakan Publik

    3. Asisten Tenaga Ahli

    :

    1 Asisten Ahli Teknik Lingkungan4. Tenaga Pendukung

    :

    1 Adminstrasi/Keuangan2 Juru Gambar 3 Opertor komputer4 Surveyor

    5.2 Layanan Keahlian Untuk mendapatkan hasil kerja yang bermutu maka konsultan wajib menyediakan tim konsultan sesuai keahlian tersebut di atas dengan kualifikasi keahlian dan pengalaman kerja profesional yang memadai, minimal sebagai berikut:

    Kebutuhan Tenaga Ahli Utama dan Pendukung Menurut Spesifikasi Keahlian

    No. Jenis Tenga Ahli Kualifikasi Keahlian

    Pengalaman Kerja

    Jml. Keterangan

    01 02 03 04A Ketua Tim :

    Ahli Teknik Lingkungan S2 4 tahun1

  • B Tenaga Ahli 1 Ahli Arsitektur S1 8 tahun 12 Ahli Sipil S1 8 tahun 13 Ahli Geologi Teknik S1 8 tahun 14 Ahli Sosial S1 8 tahun 1

    C Asisten Tenaga Ahli 1 Asisten Ahli Teknik

    LingkungsnS1 4 Tahun 1

    D Tenaga Pendukung1 Adminstrasi/Keuangan D3 12 Juru Gambar D3 23 Opertor komputer SMA 14 Juru ukur D3 1

    Bab 6Keluaran yang Dihasilkan

    6.1 Tahap Survey dan PengukuranKonsultan harus melakukan pengumpulan data primer maupun sekuder yang antara lain meliputi: Rencana Tata Ruang Kota Mbay

    Kondisi fisik dasar dan sumberdaya alam kota Mbay

    Kondisi social ekonomi masyarakat kota Mbay

    Kondisi sumber daya manusia/masyarakat kota Mbay

    Kondisi sumber daya buatan

    Bentuk dan kondisi topografi lahan pada lokasi TPA (didapat dengan melakukan pengukuran lapangan)

    Harga bahan dan upah tenaga kerja di kota Kupang dan sekitarnya

    Data dan informasi terkait lainnya

    6.2 Tahap Analisis Makro Wilayah kota Mbay Meliputi kajian analitis mengenai:

    Kemapuan Tumbuh dan Berkembangnya kota Mbay

    Pertumbuhan dan persebaran penduduk

    Prakiraan timbulan sampah kota

    Pembiayaan dan pengelolaan pembangunan

    Sistem pengelolaan sampah kota Mbay

  • 6.3 Tahap Analisis Terinci Lokasi TPA Sampah

    Analisis kelayakan teknis lokasi TPA

    Analisis kelayakan ekonomis dan lingkungan

    Analisis daya dukung lahan

    Analisis stuktur dan konstruksi bangunan TPA,

    Analisis sistem utilitas dan pengamanan bangunan

    Analisis tata hijau 6.4Tahap Perumusan Rencana Induk Pengelolaan Sampah

    Perumusan Skenario dan Strategi Pengelolaan Sampah

    Rencana Sistem Pengeleolaan Sampah

    Rencana Pengembangan Sarana dan Prasarana Persampahan

    Rencana Sistem Pewadahan

    Rencana Sistem Pengangakuan

    Rencana Sistem Penglahan Akhir

    Rencan Sistem Kelembagaan

    Rencana Sistem Pembayaan dan pengeloaan Pembangunan

    Indikasi Program

    6.5 Tahap Perencanaan DED TPAMeliputi kegiatan rekayasa dan rancangan elemen fisik tapak antara lain mengenai:

    Sistem sirkulasi dalam tapak

    Tata letak bangunan gedung dan bukan gedung Hubungan fungsional antara bangunan dengan lingkungan

    Tata hijau

    6.6 Tahap Perancangan Bangunan TPAMeliputi kegiatan rekayasa dan rancangan elemen fisik bangunan antara lain mengenai:

    Tata letak bangunan dalam tapak

    Struktur dan kosntruksi bangunan

  • Sistem utilitas dan sanitasi Sistem pengamanan bangunan

    6.7 Tahap Pembuatan Gambar Kerja Lengkap Meliputi kegiatan pengembangan gambar detail teknis untuk semua elemen fisik/konstruksi bangunan gedung dan bukan gedung dalam bentuk dua atau tiga dimensional

    6.8 Tahap Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Meliputi kegiatan penghitungan secara cermat dan terinci mengenai: Volume/besaran setiap unit konstruksi bangunan

    Jumlah harga untuk masing-masing komponen konstruksi bangunan

    Analisa harga satuan

    6.9 Tahap Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-syarat Meliputi kegiatan pengkajian dan penyusunan rencana kerja syarat-syarat secara terinci antara lain mengenai: Rencana kerja dan bobot masing-masing komponen konstruksi

    Spesifikasi teknis dari setiap komponen konstruksi banggunan

  • Bab 7Sistem PelaporanHasil dari kegiatan Penyusunan Masterplan Persampahan Kota Mbay yang harus

    disampaikan kepada pemberi kerja adalah berupa Laporan Perencanaan dan

    dokumen pelaksanaan masing-masing sebagai berikut :

    7.1 Laporan Laporan yang harus disampaikan pada pemberikan kerja adalah berupa

    laporan pendahuluan dan laporan akhir

    a. Laporan Pendahuluan Laporan ini berisi uraian tentang:

    Pemahaman KAK

    Rencana Kerja yang mencakup, metolodologi dan prosedur pelaksanaan

    pekerjaan, jadual pelaksanaan pekerjaan.

    Laporan Pendahuluan ini harus diselesaikan dalam jangka waktu 2 minggu

    setelah penandatanganan kontrak dan harus mendapat persetujuan dari Pemberi

    Kerja sebelum dibahas dalam worksshop. Laporan tersebut diserahkan kepada

    pemberi kerja sebanyak 6 buku.

    b. Laporan Akhir Laporan ini berisi uraian lengkap mengenai

    Analisis aktifitas perkotaan dan prakiraan timbulan sampah kota Mbay

    Anlaisis kebutuhan dan besaran sarana dan prasarana pengolahan sampah

    Analisis kelayakan teknis, ekonomis dan ekologi lokasi TPA

    Rumusan rencana induk pengelolaan sampah kota Mbay

    Rumusan Rencana Teknis Pengelolaan TPA

    Laporan ini harus diselesaikan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan

    terhitung dari tanggal penandatanganan kontrak dan harus mendapat

    persetujuan dari pemberi kerja. Laporan ini harus diserahkan kepada

    pemilik pekerjaan dalam rangkap 3 buku disertai dengan Album gambar

    sejumlah 3 buku

  • 7.2 Dokumen Teknis Pelaksanaan

    Selain buku laporan, konsultan juga harus menyerahkan dokumen teknis

    perencanaan DED TPA berupa:

    Album gambar Kerja DED TPA sejumlah 3 buku

    Spesifikasi Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan TPA

    Rencana Anggaran Biaya Pembangunan TPA,

    Bill Of Quantity bangunan TPA

  • Bab 8Penutup

    Setelah diterimanya Kerangka Acuan Kerja ini, penyedia jasa/konsultan wajib memberikan tanggapan dan apresiasi yang di dalamnya dimungkinkan adanya inovasi konstruktif demi menyempurnakan dan/atau melengkapi hal-hal yang dianggap perlu.

    Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dijadikan pedoman dan arahan teknis dalam pelaksanaan pekerjaan Masterplan persampahan dan DED TPA Sampah oleh Konsultan, sekaligus sebagai pedoman bagi Tim Pegarah dan Tim Penilai, sebagai bahan acuan untuk Monitoring dan Pengendalian.

    Pengguan Anggaran Dinas Perumahan Rakyat dan Sumber Daya

    Mineral Kabupaten Nagekeo

    DRS. FRANS KOGHA