Tor Sampah Mbay
-
Upload
enggong-rush -
Category
Documents
-
view
37 -
download
0
Transcript of Tor Sampah Mbay
-
PROGRAM:
PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PERKOTAAN
KEGIATAN:
PENGELOLAAN SAMPAH KOTAPEKERJAAN:
PENYUSUNAN MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA MBAY
TAHUN ANGGARAN 2010
-
Bab 1Pendahuluan1. Latar Belakang
Dengan ditetapkannya kota Mbay sebagai Ibukota Kabupaten Nagekeo melalui
UU nomor 5 tahun 2007 kota Mbay mengalami perkembangan jumlah
penduduk yang relatif pesat baik akibat pertambahan alami, maupun
(terutama) karena perpindahan penduduk dari desa ke kota/urbanisasi.
Jumlah penduduk kota Mbay yang terus meningkat ini secara langsung akan
menyebabkan peningkatan timbulan sampah kota khususnya; yang bila tidak
diantisipasi sejak awal akan berpotensi menimbulkan berbagai gangguan akibat
tidak tertanganinya sampah sesuai ketentuan teknis lingkungan. Pencemaran
lingkungan akibat sampah selanjutnya dapat mengganggu kenyamanan dan
kesehatan masyarakat. Pengelolaan sampah Kota Mbay, karena itu menjadi
kebutuhan penting dan mendesak. Pengelolaan sampah kota bertujuan untuk
melayani sampah yang dihasilkan penduduknya, yang secara tidak langsung
turut memelihara kesehatan masyarakat serta menciptakan suatu lingkungan
yang bersih, indah dan sehat.
Untuk dapat mengelola sampah perkotaan dengan timbulan sampah semakin
banyak dengan masalah yang kompleks, diperlukan suatu system
pengelolaan yang mencakup lembaga atau institusi yang dilengkapi dengan
peraturan, pembiayaan/pendanaan, perwadahan, pengangkutan serta peralatan
yang memadai serta ditunjang dengan kesadaran masyarakat yang tinggi.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota Mbay akan pelayanan umum
persampahan maka pembangunan prasarana dan sarana bidang persampahan
harus terus diupayakan untuk mencapai tingkat pelayanan yang direncanakan
dan kualitas pelayanan yang menjamin kesinambungan pelayanan
persampahan itu sendiri.
-
Untuk mendukung rencana pembangunan prasarana dan sarana persampahan
tersebut maka sangat diperlukan rencana induk pengelolaan sampah kota
Mbay dan perencanaan teknis prasarana dan sarana yang diperlukan sebagai
acuan bagi Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat untuk pembangunan dan
pengelolaan sampah kota.
Sehubungan dengan itu Pemerintah Kabupaten Nagekeo, menganngap penting
mengalokasikan dana melalui APBD Perubahan Tahun anggaran 2011 untuk
membiayai pekerjaan penyusunan Masterplan Persampahan Kota Mbay yang
dikuti dengan Detailed Engineering Design (DED) Perencanaan Detail Teknis
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah.
-
1.1 Tujuan Perencanaan Masterplan Persampahan dan DED TPA kota Mbay ini pada dasarnya ditujukan pada pendayagunaan segenap potensi sumber daya yang ada secara efisien dan efektif demi mewujudkan gagasan pembangunan system pengelolaan sampah kota Mbay yang berkualitas sesuai dengan kaidah-kaidah fungsional, strukural dan ekologis.
1.2 Sasaran Dihasilkannya rekomendasi teknis berupa arahan rencana induk pengembangan/pengelolaan sampah kota Mbay yang dilengkapi dengan DED (detailed enggineering design), Rencana Anggaran Biaya (engineering estimate), spesifikasi teknis serta rencana kerja dan syarat-syarat sebagai kelengkapan dokumen pelaksanaan pembangunan TPA sampah kota Mbay.
1.3 Kegunaan Sebagai pedoman/acuan bagi proses pelaksanaan pembangunan fisik/konstruksi pembangunan Gedung Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Statistik Kabupaten Nagekeo Sebagai jaminan kepastian hukum dalam pelaksanaan pembangunan termasuk kepastian untuk mendapatkan kondisi bangunan Gedung Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Statistik Kabupaten Nagekeo yang bermutu dari segi fungsional, struktural dan estetika
1.4 Acuan Hukum
UU No 7 / 2004 tentang Sumber Daya Air, UU No 32/2004 tentang Otonomi Daerah, UU No 33 / 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, UU No 23/1997 tentang Pokok-Pokok Lingkungan Hidup, UU No 24 /1992 tentang Penataan Ruang, UU No 23/1992 tentang Kesehatan, UU No 2/1992 Perumahan dan Permukiman PP tentang Badan Layanan Umum,
-
PP No 16 / 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum , PP No.27 tahun 1999 tentang Amdal, PP No. 18 jo 85/1999 tentang Limbah B3 PP 16/2005 tentang Pengembangan Sistem penyediaan Air Minum Agenda 21 berkaitan dengan program optimaalisasi minimalisasi limbah secara bertahap sampai tahun 2020, Kyoto Protocol tentang CDM (clean development mechanism), MDGs tentang upaya pencapaian target pengurangan jumlah orang miskin dan akses terhadap air minum dan sanitasi (target 10 dan 11) SNI 19-2454-1991 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, SNI tentang Spesifikasi Controlled Landfill, SK SNI S-04-1992-03 tentang Spesifikasi Timbulan Sampah Kota Sedang dan Kota Kecil, SNI 03-3242-1994 tentang Tata Cara Pengelolaan Sampah Permukiman, SNI 03-3241-1994 tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA, SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah.
1.5 Pengguna Jasaa. Satuan Kerja : Dinas Perumahan Rakyat dan Tata Ruang
Kabupaten Nagekeob. Pengguna Anggran : Drs. Frans Kogha
-
Bab 2Pengertian Dasar Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam
yang berbentuk padat.
Sampah organik atau sampah basah atau sampah hayati adalah: sampah yang mudah mumbusuk, seperti sampah sisa dapur, daun-daunan, sayur-sayuran, buah-buahan dan sebagainya.
Sampah anorganik atau sampah kering atau sampah non-hayati: sampah yang sukar atau tidak dapat membusuk, seperti logam, kaleng, plastik, kaca, dan sebagainya.
Pengelolaan sampah adalah: kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
Pengurangan sampah adalah: upaya yang meliputi kegiatan membatasi (R1 = reduce), mengguna-ulang (R2 = reuse) dan mendaur-ulang sampah (R3 = recycle).
Kegiatan membatasi (R1) sampah adalah: upaya meminimalkan produk sampah.
Kegiatan mengguna-ulang (R2) upaya untuk menggunakan kembali sampah secara langsung.
Kegiatan mendaur-ulang (R3) adalah upaya untuk memanfaatkan kembali sampah setelah melalui proses.
Penanganan sampah adalah: upaya yang meliputi kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pengolahan dan pemerosesan akhir sampah.
Pemilahan sampah kegiatan mengelompokkan dan memisahkan sampah sesuai dengan jenis, jumlah dan/atau sifat sampah.
Pengumpulan sampah: kegiatan pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat penyimpanan sementara.
Pengangkutan sampah adalah: kegiatan membawa sampah dari tempat penyimpanan sementara dan/atau pemindahan menuju ke tempat daur ulang, pengolahan atau pemerosesan akhir.
Pengolahan sampah adalah: kegiatan untuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah agar dapat diproses lebih lanjut, dimanfaatkan atau dikembalikan ke media lingkungan secara aman.
-
Pemerosesan akhir adalah: kegiatan untuk mengembalikan sampah dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman.
Bab 3Ruang Lingkup Pekerjaan
3.1 Obyek Perencanaan
Tugas pekerjaan Penyusunan Masterplan Persampahan Kota Mbay dan DED TPA Sampah Kota Mbay ini secara keseluruhan meliputi perwujudan rekomendasi teknis berupa Rencana Induk Pengembangan Persampahan dan perwujudan lingkungan binaan berupa bangunan dan bentang alam (landscape) dalam suatu tatanan fisik Bangunan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Kota Mbay.
3.2 Lokasi Perencanaan
Wilayah kajian dalam kaitan pekerjaan ini adalah Wilayah Fungsional kota Mbay dengan kedalaman teknis penyusunan DED TPA Sampah pada lahan yang disiapkan untuk pembangunan TPA sekitar 30.000.000 M di kelurahan .Kecamatan Aesesa
3.3 Tugas dan Tanggungjawab Konsultan
Konsultan yang akan ditunjuk untuk melakukan pekerjaan ini, diharapkan dapat melakukan studi yang bermutu sesuai dengan tujuannya, di mana produk akhir yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pedoman dan arahan umum pengelolaan sampah kota Mbay dan sekaligus arahan terinci dan operasional bagi proses pembangunan Tempat pembuangan akhir Sampah. Tugas dan tanggungjawab konsultan dalam kaitan dengan pekerjan perencanaan ini dapat dirinci sebagai berikut:
a. Tugas 1 : Survey dan PengukuranMeliputi kegiatan pengumpulan data primer dan sekunder yang melipputi :
Rencana Tata Ruang Kota Mbay
Kondisi fisik dasar dan sumberdaya alam kota Mbay
-
Kondisi sosial ekonomi masyarakat kota Mbay
Kondisi sumber daya manusia/masyarakat kota Mbay
Kondisi sumber daya buatan
Bentuk dan kondisi topografi lahan pada lokasi TPA (didapat dengan melakukan pengukuran lapangan)
Harga bahan dan upah tenaga kerja di kota Kupang dan sekitarnya
Data dan informasi terkait lainnya
b. Tugas 2: Analisis Makro Wilayah kota Mbay Meliputi kajian analitis mengenai:
Kemapuan Tumbuh dan Berkembangnya kota Mbay
Pertumbuhan dan persebaran penduduk
Prakiraan timbulan sampah kota
Pembiayaan dan pengelolaan pembangunan
Sistem pengelolaan sampah kota Mbay
c.Tugas 3: Analisis Terinci Lokasi TPA Sampaho Analisis kelayakan teknis lokasi TPAo Analisis kelayakan ekonomis dan lingkungan
o Analisis daya dukung lahan o Analisis stuktur dan konstruksi bangunan TPA, o Analisis sistem utilitas dan pengamanan bangunano Analisis tata hijau
d. Tugas 4: Perancangan Tapak TPAMeliputi kegiatan rekayasa dan rancangan elemen fisik tapak antara lain mengenai:
Sistem sirkulasi dalam tapak
Tata letak bangunan gedung dan bukan gedung
-
Hubungan fungsional antara bangunan dengan lingkungan Tata hijau
e.Tugas 5: Perancangan Bangunan TPAMeliputi kegiatan rekayasa dan rancangan elemen fisik bangunan antara lain mengenai:
Tata letak bangunan dalam tapak
Struktur dan kosntruksi bangunan
Sistem utilitas dan sanitasi
Sistem pengamanan bangunan
f. Tugas 6: Pembuatan Gambar Kerja Lengkap Meliputi kegiatan pengembangan gambar detail teknis untuk semua elemen fisik/konstruksi bangunan gedung dan bukan gedung dalam bentuk dua atau tiga dimensional
g. Tugas 7: Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Meliputi kegiatan penghitungan secara cermat dan terinci mengenai:
Volume/besaran setiap unit konstruksi bangunan
Jumlah harga untuk masing-masing komponen konstruksi bangunan
Analisa harga satuan
h. Tugas 8 : Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-syarat Meliputi kegiatan pengkajian dan penyusunan rencana kerja syarat-syarat secara terinci antara lain mengenai:
Rencana kerja dan bobot masing-masing komponen konstruksi
-
Spesifikasi teknis dari setiap komponen konstruksi banggunan
3.4 Pembiayaan Pekerjaan Untuk menyelesaikan pekerjaan ini Konsultan wajib mengusulkan
perhitungan rencana anggaran biaya yang didasari pada kebutuhan tenaga dan waktu yang tersedia untuk penyelesaian pekerjaan tersebut
Biaya tersebut pada butir satu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja kabupaten Nagekeo, sesuai Perda nomor .. yakni sebesar Rp. 400.000.000,00- (Empat ratus juta rupiah)
Termasuk di dalam biaya tersebut di atas antara lain: biaya layanan keahlian, pajak dan penggandaan produk.
-
Bab 4Metodologi dan Prosedur 4.1 Metodologi
Konsultan harus mengusulkan metodologi pendekatan yang menjelaskan metode dan teknik penyelesaian pekerjaan yang meliputi: Metode pengumpulan data terkait
Metode analisis kebutuhan pengembangan
Metode perancangan bangunan gedung dan bukan gedung
Metode perhitungan struktur dan kebutuhan biaya pembangunan
Metode pendekatan tersebut harus sistematis, mudah dipahami, mudah pelaksanaannya dan konsisten diikuti.
4.2 Waktu Pelaksanaan PekerjaanSeluruh rangkaian kegiatan tersebut di atas akan dilaksanakan dalam jangka waktu 90 hari kalender.
4.3 Prosedur Pelaksanaan PekerjaanProsedur pelaksanaan pekerjaan ini secara kronologis dapat digambarkan sebagai berikut:
Survey dan Pengukuran
Analisis Makro wilayah kota Mbay
Perumusan Rencana Induk Pengeloaan Sampah Kota
Analisis terinci lokasi TPA Sampah
Pembuatan Pra-rancangan
Pembuatan Gambar Kerja Langkap
Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (Engineer Estomate)
Perumusan Rencana Kerja dan Syarat-syarat
4.4 Pendekatan Perencanaan a. Kriteria
-
Dalam penyusunan Masterplan persampahan dan DED TPA Sampah yang dimaksud dalam penugasan ini, Konsultan Perencana harus memperhatikan kriteria/kaidah umum bangunan yaitu :
Kriteria/kaidah Fungsional dilihat dari aspek daya dukung dan daya tampung lahan
Kriteria/kaidah Kekuatan/Kekokohan/Kenadalan ditinjau dari segi struktur dan konstruksi bangunan
Kriteria/kaidah estetika ditinjau dari keterturan
Kriteria/kaidah ekologi ditinjau dari keberlanjutan sediaan sumber daya
b. AsasSebagai bangunan umum milik pemerintah maka perencanaan ini harus disusun dengan memperhatikan asas berikut: Fusnsional, Efisien, Menarik tetapi tidak berlebihan
Biaya invsetasi dan pemeliharaan bangunan sedapat mungkin ditekan
Dapat dilaksanakan dalam waktu pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya
Ikut meningkatkan kualitas lingkungan sekitar
-
Bab 5Kebutuhan Tenaga dan Layanan Keahlian
5.1 Kebutuhan Tenaga Ahli Utama dan Pendukung
Untuk meyelesaikan pekerjaan Masterplan persampahan dan DED TPA Sampah ini, konsultan perencana harus menyediakan tim ahli utama dan pendukung, masing-masing dengan latar belakang pendidikan dan keahlian sebagai berikut:
1. Ketua Tim : Ahli Teknik Lingkungan2. Tenaga Ahli :
1 Ahli Arsitektur/Permukiman2 Ahli Sipil 3
4
5
6
Ahli SosiologiAhli Geologi/Geologi TeknikAhli Ekonomi Pembangunan Ahli Kebijakan Publik
3. Asisten Tenaga Ahli
:
1 Asisten Ahli Teknik Lingkungan4. Tenaga Pendukung
:
1 Adminstrasi/Keuangan2 Juru Gambar 3 Opertor komputer4 Surveyor
5.2 Layanan Keahlian Untuk mendapatkan hasil kerja yang bermutu maka konsultan wajib menyediakan tim konsultan sesuai keahlian tersebut di atas dengan kualifikasi keahlian dan pengalaman kerja profesional yang memadai, minimal sebagai berikut:
Kebutuhan Tenaga Ahli Utama dan Pendukung Menurut Spesifikasi Keahlian
No. Jenis Tenga Ahli Kualifikasi Keahlian
Pengalaman Kerja
Jml. Keterangan
01 02 03 04A Ketua Tim :
Ahli Teknik Lingkungan S2 4 tahun1
-
B Tenaga Ahli 1 Ahli Arsitektur S1 8 tahun 12 Ahli Sipil S1 8 tahun 13 Ahli Geologi Teknik S1 8 tahun 14 Ahli Sosial S1 8 tahun 1
C Asisten Tenaga Ahli 1 Asisten Ahli Teknik
LingkungsnS1 4 Tahun 1
D Tenaga Pendukung1 Adminstrasi/Keuangan D3 12 Juru Gambar D3 23 Opertor komputer SMA 14 Juru ukur D3 1
Bab 6Keluaran yang Dihasilkan
6.1 Tahap Survey dan PengukuranKonsultan harus melakukan pengumpulan data primer maupun sekuder yang antara lain meliputi: Rencana Tata Ruang Kota Mbay
Kondisi fisik dasar dan sumberdaya alam kota Mbay
Kondisi social ekonomi masyarakat kota Mbay
Kondisi sumber daya manusia/masyarakat kota Mbay
Kondisi sumber daya buatan
Bentuk dan kondisi topografi lahan pada lokasi TPA (didapat dengan melakukan pengukuran lapangan)
Harga bahan dan upah tenaga kerja di kota Kupang dan sekitarnya
Data dan informasi terkait lainnya
6.2 Tahap Analisis Makro Wilayah kota Mbay Meliputi kajian analitis mengenai:
Kemapuan Tumbuh dan Berkembangnya kota Mbay
Pertumbuhan dan persebaran penduduk
Prakiraan timbulan sampah kota
Pembiayaan dan pengelolaan pembangunan
Sistem pengelolaan sampah kota Mbay
-
6.3 Tahap Analisis Terinci Lokasi TPA Sampah
Analisis kelayakan teknis lokasi TPA
Analisis kelayakan ekonomis dan lingkungan
Analisis daya dukung lahan
Analisis stuktur dan konstruksi bangunan TPA,
Analisis sistem utilitas dan pengamanan bangunan
Analisis tata hijau 6.4Tahap Perumusan Rencana Induk Pengelolaan Sampah
Perumusan Skenario dan Strategi Pengelolaan Sampah
Rencana Sistem Pengeleolaan Sampah
Rencana Pengembangan Sarana dan Prasarana Persampahan
Rencana Sistem Pewadahan
Rencana Sistem Pengangakuan
Rencana Sistem Penglahan Akhir
Rencan Sistem Kelembagaan
Rencana Sistem Pembayaan dan pengeloaan Pembangunan
Indikasi Program
6.5 Tahap Perencanaan DED TPAMeliputi kegiatan rekayasa dan rancangan elemen fisik tapak antara lain mengenai:
Sistem sirkulasi dalam tapak
Tata letak bangunan gedung dan bukan gedung Hubungan fungsional antara bangunan dengan lingkungan
Tata hijau
6.6 Tahap Perancangan Bangunan TPAMeliputi kegiatan rekayasa dan rancangan elemen fisik bangunan antara lain mengenai:
Tata letak bangunan dalam tapak
Struktur dan kosntruksi bangunan
-
Sistem utilitas dan sanitasi Sistem pengamanan bangunan
6.7 Tahap Pembuatan Gambar Kerja Lengkap Meliputi kegiatan pengembangan gambar detail teknis untuk semua elemen fisik/konstruksi bangunan gedung dan bukan gedung dalam bentuk dua atau tiga dimensional
6.8 Tahap Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Meliputi kegiatan penghitungan secara cermat dan terinci mengenai: Volume/besaran setiap unit konstruksi bangunan
Jumlah harga untuk masing-masing komponen konstruksi bangunan
Analisa harga satuan
6.9 Tahap Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-syarat Meliputi kegiatan pengkajian dan penyusunan rencana kerja syarat-syarat secara terinci antara lain mengenai: Rencana kerja dan bobot masing-masing komponen konstruksi
Spesifikasi teknis dari setiap komponen konstruksi banggunan
-
Bab 7Sistem PelaporanHasil dari kegiatan Penyusunan Masterplan Persampahan Kota Mbay yang harus
disampaikan kepada pemberi kerja adalah berupa Laporan Perencanaan dan
dokumen pelaksanaan masing-masing sebagai berikut :
7.1 Laporan Laporan yang harus disampaikan pada pemberikan kerja adalah berupa
laporan pendahuluan dan laporan akhir
a. Laporan Pendahuluan Laporan ini berisi uraian tentang:
Pemahaman KAK
Rencana Kerja yang mencakup, metolodologi dan prosedur pelaksanaan
pekerjaan, jadual pelaksanaan pekerjaan.
Laporan Pendahuluan ini harus diselesaikan dalam jangka waktu 2 minggu
setelah penandatanganan kontrak dan harus mendapat persetujuan dari Pemberi
Kerja sebelum dibahas dalam worksshop. Laporan tersebut diserahkan kepada
pemberi kerja sebanyak 6 buku.
b. Laporan Akhir Laporan ini berisi uraian lengkap mengenai
Analisis aktifitas perkotaan dan prakiraan timbulan sampah kota Mbay
Anlaisis kebutuhan dan besaran sarana dan prasarana pengolahan sampah
Analisis kelayakan teknis, ekonomis dan ekologi lokasi TPA
Rumusan rencana induk pengelolaan sampah kota Mbay
Rumusan Rencana Teknis Pengelolaan TPA
Laporan ini harus diselesaikan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan
terhitung dari tanggal penandatanganan kontrak dan harus mendapat
persetujuan dari pemberi kerja. Laporan ini harus diserahkan kepada
pemilik pekerjaan dalam rangkap 3 buku disertai dengan Album gambar
sejumlah 3 buku
-
7.2 Dokumen Teknis Pelaksanaan
Selain buku laporan, konsultan juga harus menyerahkan dokumen teknis
perencanaan DED TPA berupa:
Album gambar Kerja DED TPA sejumlah 3 buku
Spesifikasi Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan TPA
Rencana Anggaran Biaya Pembangunan TPA,
Bill Of Quantity bangunan TPA
-
Bab 8Penutup
Setelah diterimanya Kerangka Acuan Kerja ini, penyedia jasa/konsultan wajib memberikan tanggapan dan apresiasi yang di dalamnya dimungkinkan adanya inovasi konstruktif demi menyempurnakan dan/atau melengkapi hal-hal yang dianggap perlu.
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dijadikan pedoman dan arahan teknis dalam pelaksanaan pekerjaan Masterplan persampahan dan DED TPA Sampah oleh Konsultan, sekaligus sebagai pedoman bagi Tim Pegarah dan Tim Penilai, sebagai bahan acuan untuk Monitoring dan Pengendalian.
Pengguan Anggaran Dinas Perumahan Rakyat dan Sumber Daya
Mineral Kabupaten Nagekeo
DRS. FRANS KOGHA