TOR MP dan DED Garam Pati 4.pdf

32
KERANGKA ACUAN KERJA DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT TATA RUANG LAUT, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL FASILITASI PENYUSUNAN MASTERPLAN DAN DETAILED ENGINEERING DESIGN KAWASAN TAMBAK GARAM DI KABUPATEN PATI 2015

Transcript of TOR MP dan DED Garam Pati 4.pdf

KERANGKA ACUAN KERJA

DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DIREKTORAT TATA RUANG LAUT, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

FASILITASI PENYUSUNAN MASTERPLAN DAN

DETAILED ENGINEERING DESIGN

KAWASAN TAMBAK GARAM DI KABUPATEN PATI

2015

KERANGKA ACUAN KERJA

FASILITASI PENYUSUNAN

MASTERPLAN DAN DETAILED ENGINEERING DESIGN

KAWASAN TAMBAK GARAM DI KABUPATEN PATI

1. Latar Belakang

Kabupaten Pati berada di Provinsi Jawa Tengah memiliki iklim tropis dengan perbedaan

antara musim hujan dan kemarau sangat jelas. Musim penghujan terjadi pada bulan

Oktober – Maret sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan April - Oktrober.

Kabupaten Pati mempunyai garis pantai sepanjang ± 60 Km yang berbatasan langsung

dengan Laut Jawa, yang terbentang dari Kecamatan Batangan di sebelah Timur sampai

dengan Kecamatan Dukuhseti yang berbatasan dengan Kabupaten Jepara di sebelah

Barat. Kondisi alam ini menjadikan beberapa wilayah pantai di Kabupaten Pati

merupakan wilayah penghasil garam.

Mengusahakan garam dilakukan masyarakat terutama di waktu musim kemarau (antara

bulan April – Oktober). Pembuatan garam di tambak merupakan salah satu alternatif

usaha yang mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi dibanding budidaya bandeng

dan udang. Karena pada saat sekarang selisih keuntungan budidaya bandeng makin

sedikit disebabkan ongkos produksi budidaya ikan bandeng yang makin tinggi,

terutama karena tingginya harga pakan ikan, sedang harga jual ikan bandeng yang

cenderung tetap. Sedangkan untuk budidaya udang windu maupun vanamei banyak

yang mengalami kerugian karena matinya udang sehingga menyebabkan gagal panen.

Usaha garam di wilayah Pati tersentra di 4 kecamatan yaitu kecamatan Batangan,

Juwana, Wedarijaksa dan Trangkil dengan jumlah total seluas 2.043 Ha. Kecamatan

Batangan memiliki luas lahan tambak garam terbesar yaitu 1611,6 Ha yang tersebar di

7 desa. Dengan total produksi rata-rata 80-150 ton per Ha. Kecamatan Juwana memiliki

luas lahan tambak garam terbesar yaitu 378 Ha yang tersebar di 4 desa Dengan total

produksi rata-rata 80- 85 ton per Ha. Kecamatan Wedarijaksa memiliki luas lahan

tambak garam terbesar yaitu 325 Ha yang tersebar di 4 desa Dengan total produksi

rata-rata 80- 85 ton per Ha. Kecamatan Trangkil memiliki luas lahan tambak garam 225

Ha yang tersebar di 4 desa Dengan total produksi rata-rata 75 - 80 ton per Ha. (Sumber

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Pati, 2010).

Hasil garam yang telah dipanen disimpan digudang penyimpanan yang ada di lokasi

tambak atau dibawa pulang untuk disimpan di gudang yang ada di rumahnya serta ada

juga yang langsung dijual kepada pengepul. Para pengepul kemudian menjualnya ke

pabrik garam atau industri yang membutuhkan. Ada pula petambak garam yang

langsung menjual ke pabrik garam rakyat yang kemudian diolah menjadi garam briket

beryodium. Pembuatan garam briket dilakukan dengan cara pencucian garam,

pencetakan garam menjadi briket, pengovenan garam briket dan pengepakan garam

briket.

Usaha pembuatan garam di tambak sampai menjadi garam briket konsumsi melibatkan

banyak pekerja yang meliputi pemilik tambak, penyewa dan penggarap dengan jumlah

total kira-kira 3.410 orang. Adapun jumlah tenaga kerja yang terlibat pada kegiatan

industri garam berjumlah 1.444 orang yang bekerja pada 60 perusahaan garam briket.

Serta jumlah pedagang garam yang menjual garam briket mencapai kira-kira 200 orang

(Sumber Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Pati). Pemasaran garam briket ini meliputi

wilayah Jawa Tengah, Jogjakarta, Jawa Barat, DKI Jakarta Lampung bahkan sampai

ke Kalimantan.

Kebutuhan garam ini dipergunakan antara lain untuk konsumsi (garam iodisasi) rumah

tangga, industri makanan, pengasinan ikan, dan pakan ternak. Sampai saat ini

pertanian garam di Pati masih menggunakan cara tradisonal. Faktanya, hingga kini

petani masih mengandalkan cuaca serta lamanya musim kemarau. Tahun 2014 saja,

kemarau yang terlambat dengan durasi kurang dari empat bulan membuat jumlah

produksi garam menurun.

Kekurangan produk garam dalam negeri untuk memenuhi konsumsi yang terus

meningkat telah menjadi isu strategis sejalan dengan upaya pemantapan ketahanan

pangan nasional. Kebutuhan garam nasional setiap tahun meningkat rata-rata 2-4

persen. Kebutuhan garam nasional pada tahun 2011 berdasarkan data kementerian

perindustrian adalah sebesar 3,15 juta ton. Kebutuhan tersebut meliputi 1,38 juta ton

garam konsumsi dan 1,77 juta ton garam industri. Kebutuhan garam nasional tersebut

ternyata tidak dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri, yaitu sebesar 1.327.371 ton,

sehingga kekurangan kebutuhan sebesar 1.822.629 ton dipenuhi melalui impor.

Dalam upaya mendorong peningkatan kemampuan produksi garam dalam negeri untuk

memenuhi kebutuhan garam nasional, maka pada akhir tahun 2009 Pemerintah mulai

mencanangkan Program Swasembada Garam Nasional. Pencanangan program

tersebut tersebut dilakukan dalam rangka implementasi Perpres No. 28 Tahun 2008

tentang Kebijakan Industri Nasional. Dalam perpres tersebut disebutkan bahwa industri

garam rakyat termasuk kedalam klaster industri prioritas nasional, yaitu merupakan

klaster industri nasional yang memiliki prospek tinggi untuk dikembangkan berdasarkan

kemampuannya untuk bersaing di pasar internasional, dan industri yang memiliki

ketersediaan faktor-faktor produksi secara cukup dan kompetitif di Indonesia.

Sasaran yang ingin dicapai dari program Swasembada Garam Nasional adalah (i)

Pemenuhan kebutuhan garam konsumsi Tahun 2012; (ii) Pemenuhan Garam Industri

Tahun 2015; (iii) Meningkatnya daya saing produksi garam rakyat untuk melepas

ketergantungan terhadap garam impor; (iv) Terwujudnya kelembagaan yang mampu

memperjuangkan kepentingan masyarakat penggarap garam.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)

adalah mengembangkan korporasi usaha garam rakyat. Salah satu lokasi kegiatan

dimaksud adalah Kabupaten Pati. Dalam korporasi usaha garam rakyat, lahan garam

yang dikluster sekitar 50 hektar. Masing-masing pemilik lahan berhak atas saham

usaha garam sebesar luasan tambaknya. Membuat perjanjian penggunaan lahan

secara bersama minimal selama 10 tahun. Membangun jaringan inti-plasma antara

perusahaan garam dengan koperasi tingkat desa yang mengelola gudang collecting

point dan mengembalikan lahan kepada petani sesuasi kepemilikan. Selama ini, petani

garam langsung menjual ke produsen, nantinya akan ada sistem koperasi dan gudang

garam petani untuk menghindari tengkulak.

Dalam kawasan yang akan dikembangkan akan diidentifikasi, dimediasi supaya pemilik

lahan bersedia membangun koorporasi atau perseroan terbatas. Pemilik saham akan

ditentukan sesuai proposional jumlah lahan pemilik. Nantinya, katanya, akan ada

sertifikasi kepemilikan dan batas lahan dari tiap anggota koperasi. Sehingga pemerintah

akan mengkonsolidasikan dengan membuat petak-petak, tandon, meja garam dan

bagian untuk gudang pengolah garam sampai perkantoran untuk mendukung program

ini. Dengan cara seperti ini diharapkan akan ada peningkatan kuantitas, rata-rata dari

90 ton kualitas 2 per hektar/tahun menjadi minimal 120 ton per hektar/tahun dengan

kualitas 1. Petani lebih terorganisir dan modern, serta produksinya langsung diolah

sendiri.

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam mendukung program korporasi usaha garam

rakyat adalah:

i. Pemetaan lahan eksisting terpilih;

ii. Pembuatan perencanaan optimalisasi areal pergaraman rakyat meliputi tata

letak dan kemungkinan penerapan teknologi tepat guna;

iii. Penataan areal lahan garam (Klasterisasi);

iv. Penyusunan master plan dan studi / kelayakan pembangunan garam industri.

v. Penyusunan Detailed Engineering Design (DED)

2. Maksud dan Tujuan

Maksud yang ingin dicapai dari kegiatan ini yaitu untuk menyusun Masterplan dan

Detailed Engineering Design Kawasan Tambak Garam

Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini yaitu :

a. Mengidentifikasi isu permasalahan dan potensi tambak garam di Kabupaten Pati;

b. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan garam (sumberdaya manusia,

peralatan, modal, metode dan material);

c. Menyusun rencana tapak kawasan tambak garam pada lokasi terpilih (sistem

jaringan sarana dan prasarana, prototype sarana dan prasarana, perencanaan

layout);

d. Menyusun kajian kelayakan pengembangan kawasan tambak garam pada lokasi

terpilih dari aspek finansial, pasar, teknis, dan aspek sosial lingkungan;

e. Menyusun rencana investasi dan rencana bisnis (business plan) usaha garam;.

f. Menyusun Detailed Engineering Desain Sarana dan Prasarana Tambak Garam

yang meliputi jalan produksi, saluran irigasi tambak, pintu air dan bangunan bagi

air, gudang, dan rumah pompa (Nota Desain, Gambar konstruksi, Rencana

Anggaran Biaya, Bill of Quantity (BOQ), dan Rencana Kerja dan syarat-syarat

(RKS)) serta Operasional dan Pemeliharaan.

3. Sasaran

Sasaran yang akan dicapai dalam pekerjaan Penyusunan Masterplan dan Detailed

Engineering Design Kawasan Tambak Garam adalah :

a. Teridentifikasinya isu permasalahan dan potensi tambak garam di Kabupaten

Pati;

b. Teridentifikasinya kebutuhan pengembangan garam (sumberdaya manusia,

peralatan, modal, metode dan material);

c. Tersusunnya rencana tapak kawasan tambak garam pada lokasi terpilih (sistem

jaringan sarana dan prasarana, prototype sarana dan prasarana, perencanaan

layout);

d. Tersusunnya kajian kelayakan pengembangan kawasan tambak garam pada lokasi

terpilih dari aspek finansial, pasar, teknis, dan aspek sosial lingkungan;

e. Tersusunnya rencana investasi dan rencana bisnis (business plan) usaha garam;.

f. Tersusunnya Detailed Engineering Design Sarana dan Prasarana Tambak Garam

yang meliputi jalan produksi, saluran irigasi tambak, pintu air dan bangunan bagi

air, gudang, dan rumah pompa (Nota Desain, Gambar konstruksi, Rencana

Anggaran Biaya, Bill of Quantity (BOQ), serta Rencana Kerja dan syarat-syarat

(RKS)), serta Operasional dan Pemeliharaan.

4. Lokasi Kegiatan

Kegiatan penyusunan Masterplan dan Detailed Engineering Design Kawasan Tambak

Garam di Kabupaten Pati akan dilaksanakan pada lokasi terpilih (400 Ha):

Sebaran Lokasi Lahan Garam Kabupaten Pati

Kecamatan Wilayah Sebaran

Tayu

Batangan

Juwana

Margoyoso

Trangkil

Wedarijaksa

5. Sumber Pendanaan

Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN 2015 DIPA Satuan Kerja (Satker)

Direktorat Tata Ruang Laut Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dengan nilai Rp.

2.008.171.000,00.

6. Nama Organisasi dan Pejabat Pembuat Komitmen

Nama Pejabat Pembuat Komitmen: Ir. Dr. Subandono Diposaptono, M.Eng

Satuan Kerja : Direktorat Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

7. Data Dasar

a. Citra Satelit Quickbird 2012

b. Peta RBI Wilayah Perencanaan skala 1: 50.000

c. Peta LPI skala 1:50.000

8. Standar Teknis

Standar Teknis Pelaporan dan Peta adalah sebagai berikut :

a. Format Laporan

1) Kertas (HVS, A4, 80 gram)

2) Tulisan (huruf standar, 1,5 spasi)

3) Sampul/cover (Hard cover, laminating, biru muda)

b. Format Peta

1) Peta disajikan berdasarkan hasil interpertasi citra, ground check dan analisis

potensi wilayah

2) Peta-peta yang disajikan meliputi:

a) Peta Hasil Interpretasi Citra, skala sesuai sumber citra.

b) Peta-peta Tematik, skala sesuai sumbernya.

c) Peta Kerja / Peta Analisis;

d) Peta ikhtisar dalam skala 1: 10.000;

e) Peta Rencana Tapak Kawasan Tambak Garam skala 1 : 5.000;

f) Gambar potongan memanjang saluran irigasi, jalan produksi dan petak

tambak garam, horizontal skala 1: 1.000, dan vertikal 1: 100;

g) Gambar potongan melintang saluran irigasi, jalan produksi dan petak

tambak garam, horizontal skala 1: 100, dan vertikal 1: 100;

h) Gambar Teknis saluran irigasi, jalan produksi dan petak tambak garam,

horizontal 1: 50

i) Draft peta dibuat dengan sistim referensi geografis grid UTM (Universal

Tranverse Mercartor) dan sistem proyeksi WGS 84).

3) Untuk Hardcopy keseluruhan peta tersebut dalam dokumen buku laporan dan

Album peta tersendiri dapat disajikan dalam bentuk perkecilan optis sampai

batas ukuran / format yang masih dapat dibaca dan diterima dari segi estetika

(ukuran A3, kertas 100 gr).

4) Untuk Softcopy keseluruhan laporan dan peta tersebut meliputi:

a) Laporan pendahuluan, laporan pertengahan, draft laporan akhir dan

laporan akhir dalam bentuk MsWord dan (.pdf)

b) Peta Dasar dan Peta Tematik dalam bentuk digital dalam format shape file

(*.shp) dan disusun dalam bentuk dalam geodatabase (*.gdb).

c) Peta Citra dalam bentuk raw data dan header citra dasar serta sudah

terkoreksi secara geometrik dan radiometrik. Citra satelit yang digunakan

memiliki resolusi spasial 10 x 10 m dan minimal perekaman tahun 2012.

d) Gambar Teknis dalam bentuk format Autocad.

e) Softcopy dimaksud disimpan dalam Digital Video Disk (DVD).

9. Studi Terdahulu

Studi-studi yang telah dilakukan di lokasi terpilih antara lain :

a. RTRW Kabupaten Pati

b. RPJPD Kabupaten Pati

c. RSWP3K Kabupaten Pati

d. RZWP3K Kabupaten Pati

10. Landasan Kebijakan

a. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2011 tentang Kebijakan Industri Nasional;

b. Keputusan Presiden No. 66/1994 tentang Pencucian Garam;

c. Keputusan Presiden No.69/94, tentang Pengadaan Garam Beryodium;

d. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 77/1995 tentang

Kewajiban Pencucian Garam melalui 3 (tiga) perusahaan yang memiliki fasilitas

pencucian garam yaitu PT. Garam (Persero), PT. Budiono dan PT.Garindo;

e. Keputusan Menteri Perindustrian No.78/M/SK/5/1995 tentang Pembentukkan

Komite Nasional Garam (KNG);

f. Keputusan Menteri Perindustrian No.29/M/SK/5/ 1995 tentang Pengesahan serta

Penerapan SNI dan Penggunaan Tanda SNI secara Wajib terhadap 10 Macam

Produk Industri antara lain Garam;

g. Keputusan Menteri Perindustrian No. 42/2005 tentang Pengolahan, Pengemasan

dan Pelabelan Garam Beryodium (sebagai revisi SK Menteri Perindustnian

No.77/1995);

h. Keputusan Menteri Perdagangan No. 350/M-DAG/KEP/11/2005 tentang Surveyor

Pelaksana Verifikasi atau Penelusuran Teknis Impor Garam;

i. Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala

Bappenas No.031/M.PPN/03/2007 tentang Pembentukan Tim Koordinasi

Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Pusat;

j. Peraturan Menteri Perdagangan No.44/M-DAG/PER/10/2007 JO No.

20/MDAG/PER/9/2005 tentang Ketentuan Impor Garam;

k. Standar Nasional Indonesia Garam Konsumsi Beryodium No. SNI 01-3556-2000;

l. Keputusan Menko Perekonomian Nomor KEP-11/M.EKON/03/2011 tentang Tim

Koordinasi Swasembada Garam Nasional;

m. Keputusan Dirjen Perdagangan Luar Negeri (Kemendag) Nomor

02/DAGLU/PER/5/2011 Tentang Penetapan Harga Penjualan Garam di Tingkat

Petani Garam.

n. Keputusan Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Nomor Kep.

02/Kp3k/2014 Tentang Penetapan Kabupaten/Kota Lokasi Kegiatan

Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) Tahun 2015

11. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan dalam Penyusunan Masterplan dan Detailed Engineering Design

Kawasan Tambak di Kabupaten Pati adalah sebagai berikut:

11.1 Kegiatan Persiapan

Pada tahapan ini dilakukan persiapan pelaksanaan kegiatan yang meliputi :

1) Penyiapan personil dalam tim kerja (tenaga ahli dan tenaga pendukung

sesuai dengan tata laksana personil).

2) Penyiapan administrasi.

3) Studi literatur sebagai awal atau referensi untuk pelaksanaan kegiatan.

4) Penyusunan rencana kerja

- Jadwal pekerjaan

- Metode pengumpulan data/survei lapangan berdasarkan Peta RBI, Citra

archive di wilayah perencanaan.

- Peta rencana lokasi survey/titik sampling

- Persetujuan rencana kerja oleh tim supervisi

11.2 Kegiatan Pengumpulan Data Sekunder

Penyedia jasa melakukan pengambilan data sekunder yang meliputi :

1) RTRW Wilayah Perencanaan

2) RPJPD Wilayah Perencanaan

3) RSWP3K Wilayah Perencanaan

4) RZWP3K Wilayah Perencanaan

5) Data Teresterial (Tanah, Topografi, Kelerengan)

6) Data Oceanografi (Data Pasang Surut, Data Kualitas Air)

7) Data geologi dan geomorfologi laut (Geologi dan Morfologi Lahan Tambak)

8) Data ekosistem pesisir

9) Data penggunaan lahan dan status lahan

10) Data pemanfaatan wilayah laut eksisting

11) Data sumber daya air (Sungai, Debit, Sedimentasi)

12) Data Klimatologi (intensitas hujan, hari hujan, suhu udara, tekanan udara,

kelembaban nisbi, lama penyinaran, intensitas radiasi matahari, arah dan

kecepatan angin, penguapan, curah hujan)

13) Data infrastruktur (Saluran Tambak, Jalan, Listrik, Air, Gudang Garam, Unit

Pengolah Garam)

14) Data sosial dan budaya

15) Data ekonomi wilayah

16) Data risiko bencana dan pencemaran (Abrasi, Banjir, Sedimentasi)

17) Data Garam (rantai produksi garam , alat dan jumlah roduksi garam, pola tata

air dan pola tanam saat ini, data dimensi tambak dan jaringan irigasinya;

18) Data Status Lahan

19) Harga Bahan Bangunan dan Standard dan peraturan yang berlaku;

20) Harga Satuan Pekerjaan Fisik Daerah (Harga satuan bahan dan upah

setempat)

Apabila data tersebut masih dalam bentuk hardcopy (analog) format gambar

(jpg,pdf, tif, ppt) harus dikonversi dalam format standar (peta).

11.3. Kegiatan Survey Lapangan

Penyedia jasa harus melakukan pengumpulan data primer melalui survey, antara

lain :

1) Survey Topografi

Persiapan Teknis:

(1) penyiapan peta kerja

(2) penyiapan deskripsi titik ikat planimetris dan ketinggian yang telah ada di

lokasi atau di sekitar lokasi pemetaan

(3) orientasi lapangan

(4) pemeriksaan kondisi fisik serta pemeriksaan kebenaran koordinat

planimetris dan ketinggian titik ikat yang akan digunakan

(5) penetapan titik ikat planimetris dan ketinggian yang akan digunakan

(6) penentuan letak base camp

(7) perencanaan jalur pengukuran

(8) perencanaan letak pemasangan patok tetap

(9) penyiapan patok tetap utama dan patok tetap bantu

(10) penyiapan patok sementara

(11) perencanaan sistem pemberian nomor patok sementara dan nomor patok

tetap

(12) penyiapan alat ukur yang sesuai dengan ketelitian yang telah ditetapkan

(13) kalibrasi alat ukur

(14) penyiapan alat hitung

(15) penyiapan formulir data ukur dan formulir data hitungan

(16) penyiapan tabel deklinasi untuk tahun pelaksanaan pengamatan matahari

(17) penyiapan tabel pasang surut

(18) Penyiapan label berskala untuk pengukuran pasang surut

(19) persiapan lain yang diperlukan

Peralatan yang digunakan harus memenuhi spesifikasi teknis yang ada

sehingga data pengukuran memenuhi kriteria yang diinginkan (telah

dikalibrasi).

Peralatan yang harus dipersiapkan antara lain :

a. Alat ukur Total Station yang mempunyai ketelitian pembacaan sudut

terkecilnya 1 (satu) detik dan akurasi pengukuran jaraknya 5 + 3 ppm serta

perlengkapannya

b. Waterpass/Automatic Level

c. Prisma target

d. Rambu Ukur

e. Statif

f. Kompas, GPS Handheld

g. Form kertas pencatatan pengukuran

h. Meteran jalan

i. HT (untuk komunikasi di lapangan)

j. Kamera

k. Perlengkapan lapangan

Wilayah perencanaan yang akan disusun Masterplan dan Detailed Engineering

Designnya meliputi area seluas 400 Ha. Untuk mendukung pekerjaan tersebut

maka dilakukan survey pengambilan data primer/lapangan melalui kegiatan

survey topografi. Survey topografi yang dilakukan, terdiri dari 4 jenis kegiatan :

a) Pengukuran Pengikatan

Penyedia jasa harus melakukan pengukuran pengikatan. Kegiatan ini

dimaksudkan untuk mendapatkan titik-titik referensi untuk posisi horisontal dan

posisi vertikal. Pekerjaan ini meliputi pengukuran titik kontrol vertikal dan

horizontal dan menandai titik kontrol tersebut melalui pemasangan titik bench

mark (BM). Titik BM merupakan titik pengikatan untuk pengukuran topografi

dengan spesifikasi teknis sesuai dengan ketersediaannya di lapangan (titik

referensi orde 0 – III BIG atau orde IV dari BPN).

b) Pemasangan Patok Titik Ikat

Penyedia jasa harus melakukan pemasangan patok beton di titik kontrol yang

telah diukur sebelumnya. Patok beton dibuat dan dipasang per 50 Ha dengan

ketentuan sebagai berikut :

Ukuran patok beton primer 40 x 40 x 200 cm, patok beton sekunder 15 x

15 x 200 cm;

Dipasang sebelum pengukuran dimulai;

Dipasang pada tempat yang stabil, aman, dan mudah dilihat;

Diberi nomor kode .

c) Pengukuran Poligon

Penyedia jasa harus melakukan pengukuran poligon di lapangan. Kegiatan ini

dimaksudkan untuk mendapatkan posisi horisontal (X, Y). Dalam pengukuran

poligon ada dua unsur penting yang perlu diperhatikan yaitu Jarak dan Sudut

Jurusan. Pengukuran jarak dan sudut dilaksanakan dengan menggunakan

metode poligon tertutup atau poligon terbuka terikat sempurna, sesuai

dengan kondisi di lapangan.

d) Pengukuran Situasi Detail

Penyedia jasa harus melakukan survey detail topografi di lapangan, dengan

pengambilan posisi (x,y,z) untuk obyek penting di lapangan, antara lain

semua saluran alam, saluran buatan, sungai, jalan, tanggul, caren/saluran

petakan, meja garam, kolam peminihan, tandon/bozem, gudang dan lain lain.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan data situasi dan detail di lokasi

pengukuran. Pengukuran situasi detail dilakukan dengan cara Tachymetri

dengan menggunakan alat ukur Total Station.

f) Pengukuran Tampang Memanjang dan Melintang (Long and Cross Section)

Penyedia jasa harus melakukan pengukuran tampang memanjang dan

melintang (Long and Cross Section) pada saluran primer dan sekunder yang

ada / eksisting di lapangan, dan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai

berikut:

Arah tampang melintang tegak lurus;

Diambil pada setiap jarak rata-rata 50 m untuk lokasi di daerah tikungan

sedangkan untuk di luar lokasi tikungan adalah 100 meter.

Lebar tampang 50 m kekanan dan kekiri dari as saluran.

e) Pengukuran Sipat Datar

Penyedia jasa harus melakukan pengukuran sipat datar di lapangan.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan jaringan vertikal pada

kerangka pemetaan dan beda tinggi detail antar titik untuk tujuan penguran

tampang memanjang dan melintang. Pengukuran waterpas mengikuti

ketentuan sebagai berikut :

a. Jalur pengukuran dibagi menjadi beberapa seksi

b. Jarak tiap seksi 50 meter

c. Setiap seksi dibagi menjadi slag yang genap

d. Pengukuran dilakukan double stand pergi pulang pembacaan rambu

lengkap

e. Selisih pembacaan stand 1 dengan stand 2 kurang sama dengan 2 mm

f. Jarak rambu ke alat maksimun 50 m

g. Setiap awal dan akhir pengukuran dilakukan dengan pengecekan garis

bidik.

h. Toleransi salah penutup beda tinggi (T)

T = (8vD)mm

Dimana :

D=Jarak antara 2 titik kerangka dasar vertical dalam satu kilometer.

f) Penggambaran

Hasil dari pekerjaan pengukuran lapangan harus digambarkan dalam ukuran

kertas A-0 standar, sebagai berikut:

a. Peta ikhtisar dalam skala 1: 10.000;

b. Peta rencana tapak (tata letak) kawasan tambak garam skala 1 : 5.000;

c. Skema jaringan dan bangunan

d. Tampang memanjang dan situasi saluran (alami dan buatan) tambak

skala horizontal 1: 1.000, dan vertikal 1: 100;

e. Tampang melintang saluran irigasi skala 1: 100

f. Gambar detail:

i. Detail saluran antar bozem/embung, antar peminihan, saluran

pengumpul (caren) dan tanggul tambak. Penampang skala 1: 100

dan detail 1:50.

ii. Lining saluran (denah, potongan memanjang/melintang skala

1:100) dan (detail potongan, detail bangunan skala 1:25)

iii. Detail pintu air skala 1:50

iv. Tipikal denah dan tampak gudang/rumah pompa skala 1:50 (Jika

ada)

v. Denah dan potongan memanjang dan melintang jembatan skala

1: 50 (Jika ada)

vi. Detail penulangan beton (memanjang skala 1:40, potongan skala

1:20) (Jika ada)

vii. Tampang memanjang dan situasi jalan produksi tambak skala

horizontal 1: 1.000, dan vertikal 1: 100, potongan jalan produksi

skala 1: 100

Pembuatan Peta adalah penggambaran titik-titik kerangka dasar pengukuran

dan titik-titik detail yang dinyatakan dengan penyebaran patok, BM, titik-titik

ketinggian dan obyek-obyek lainnya yang dianggap perlu dalam suatu areal

pekerjaan. Penggambaran areal pekerjaan diproyeksikan pada bidang datar

dengan skala 1 : 10.000, Interval kontur 0,25 meter, ukuran lembar peta A1.

Data-data yang diserahkan setelah pekerjaan selesai dilaksanakan adalah :

Satu berkas laporan tertulis tentang pelaksanaan pekerjaan

Print out peta topografi skala 1 : 10.000

Print out peta traverse/poligon skala 1 : 10.000

Peta topografi dalam bentuk softcopy dengan menggunakan software

Autocad (file dwg)

Peta traverse/poligon dalam bentuk softcopy dengan menggunakan

software Autocad (file dwg)

Data asli hasil pengukuran

Data hasil perhitungan dalam bentuk softcopy dan hardcopy

Koordinat topografi (Easting, Northing, Elevation, Code)

Foto dan deskripsi Bench Mark

2) Oceanografi

a. Pasang Surut

Penyedia jasa harus mengukur pasang surut dengan menggunakan palem

pasut setiap jam selama 7 hari 7 malam pada 2 stasiun pengamatan secara

simultan (mulut sungai dan titik terjauh masuknya air laut/titik terjauh tambak

garam) pada di 2 saluran primer tambak garam. Penyedia jasa harus

mengikat elevasi muka air laut pasang surut ke titik ikat referensi Bench

Mark terdekat (jika ada). Jika tidak ada maka harus dibuatkan Bench Mark.

Pengukuran pasut dilakukan pada kondisi pasang purnama (spring tide).

b. Sedimen

Penyedia jasa harus mengukur sampel sedimen di 2 saluran primer tambak

garam yang di ambil adalah sampel sedimen layang, dengan ketentuan

sebagai berikut :

1. Jika ketinggian air > 1,00 m maka pengambilan contoh sedimen

dilakukan dengan menggunakan alat Suspended Sampler (untuk

sedimen layang).

2. Pengambilan contoh sedimen dilakukan pada bagian pinggir aliran dan

tengah aliran.

3. Sampel sedimen dimasukan ke dalam tabung sample.

Penyedia jasa harus mengukur sedimentasi pada saluran primer tambak

garam.

c. Kondisi Kimia

Penyedia jasa harus mengukur kualitas air garam (Mg, SO4, Logam Berat,

Fe, Cu, Hg, Salinitas, Be, Kekeruhan pH, DO, Suhu). Sampel diambil pada

4 titik pengamatan. Salinitas, Be, Kekeruhan pH, DO, Suhu diukur dengan

menggunakan waterchecker. Sedangkan Mg, SO4, Logam Berat, Fe, Cu,

Hg dianalisis di laboratorium.

3) Survey Mekanika Tanah dan Geoteknik

Penyedia jasa harus mengupulkan data mekanika tanah dan geoteknik dengan

melakukan pekerjaan sondir, boring dan pengambilan sampel tanah di 8 titik.

a. Pemboran untuk mengetahui susunan tanah/batuan (dilakukan pengeboran

bor di darat dengan kedalaman 10 meter)

b. Pengujian penetrasi untuk perhitungan pondasi

c. Pengambilan contoh tanah tidak terganggu di setiap kedalaman 2 meter

pada lubang bor

d. Sondir di sejumlah titik pada per 50 ha/rencana bangunan darat.

e. Pengujian laboratorium mekanika tanah

4) Penggunaan dan status lahan

Penyedia jasa harus mengidentifikasi kegiatan pemanfaatan ruang disekitar

kawasan tambak garam. Penggunaan lahan diperoleh melalui analisis citra

penginderaan jauh dan ground check di lapangan. Analisis citra penginderaan

jauh dilakukan dengan cara klasifikasi penutup lahan secara digital, kemudian

dilakukan pengelompokkan terhadap penutup lahan yang diidentifikasi

mempunyai jenis penggunaan lahan yang sama. Data penggunaan lahan

dapat diperoleh dari citra penginderaan jauh yang memiliki saluran

multispektral.

Berdasarkan hasil klasifikasi penggunaan lahan dari citra satelit, dilakukan

penentuan lokasi ground check dengan metode stratified proportional random

sampling, dimana masing-masing luasan kelas penggunaan lahan akan

terwakili oleh jumlah titik sampel secara proporsional. Ground check lapangan

dilakukan pada setiap lokasi sampel untuk menguji hasil analisis citra

penginderaan jauh.

Berdasarkan ground check di lapangan pada setiap titik sampel, dilakukan uji

akurasi terhadap analisis citra penginderaan jauh untuk mendapatkan data

penggunaan lahan yang akurat. Hasil uji akurasi digunakan untuk memperbaiki

hasil analisis citra penginderaan jauh yang telah dilakukan sebelumnya

sehingga menghasilkan Peta Penggunaan Lahan final.

Peta Penggunaan Lahan digambarkan dalam bentuk poligon dengan klasifikasi

mengikuti SNI 7645:2010 tentang klasifikasi penutup lahan. Penggambaran

simbol dan tampilan layout untuk penggunaan lahan pada peta skala 1 : 5.000

mengikuti Standar Simbol, Notasi, dan Kode Unsur Penyajian Peta Dasar, dan

Peta Tematik.

Peta Status Lahan memberikan informasi mengenai kepemilikan lahan di

wilayah daratan pesisir. Data tersebut dapat diperoleh melalui pengumpulan

data sekunder dari instansi terkait, misalnya Peta Status Kepemilikan Lahan

dari BPN. Klasifikasi status penguasaan lahan mencakup:

1) Tanah negara (TN), yaitu tanah negara bebas yang statusnya masih

dikuasai negara.

2) Tanah negara dibebani Hak (TAH), seperti tanah hak pakai, hak

pengelolaan, hak milik, hak adat/ulayat belum bersertifikat.

5) Infrastruktur

Penyedia jasa harus mengumpulkan data dan informasi mengenai infrastruktur,

kondisi sarana dan prasarana pendukung, kondisi fasilitas dan utilitas (listrik,

jalan produksi, gudang dan lain-lain).

Untuk mendeteksi keberadaan infrastruktur diatas, dilakukan analisis citra

satelit google pro. Untuk mendeteksi lokasi dan sebarannya dilakukan ground

check dengan menggunakan GPS.

6) Sosial dan Ekonomi

Pengumpulan data primer yang dilakukan adalah melalui pengamatan secara

langsung di lapangan melalui kegiatan observasi, wawancara dan penyebaran

kuisioner. Penyedia jasa harus mengumpulkan data dan informasi mengenai

pendapatan kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan garam, pendapatan rata-

rata dan pengeluaran, dan lain-lain.

a) Observasi lapangan

Pengumpulan data primer melalui observasi lapangan digunakan untuk

analisis lokasi objek, meliputi identifikasi faktor supply berupa identifikasi

fisik objek meliputi kondisi sarana dan prasarana penunjang, dan kondisi

utilitas, transportasi meliputi kondisi jaringan transportasi, dan fasilitas

pendukungnya serta aksesibilitas.

b) Wawancara

Pengumpulan data melalui wawancara diperlukan untuk analisis aspek

pengembangan tambak garam. Masyarakat setempat yang diwakili oleh

kelompok pugar, pelaku usaha garam (pembudidaya non pugar, pengolah

garam, pedagang garam), kepala karang taruna dan tokoh masyarakat.

c) Penyebaran kuisioner

Penyebaran kuisioner dilakukan untuk mencari data mengenai karakteristik

social masyarakat setempat.

11.5 Analisis

1) Analisa Topografi

a. Hasil Pengukuran Kerangka Dasar

Penyedia jasa harus melakukan analisis hasil pengukuran titik ikat yang

direkam langsung kedalam data kolektor atau pada internal memori alat total

station yang selanjutnya dapat di download/ditransfer kedalam komputer PC

atau Notebook menggunakan software yang tersedia misalnya Autoland

Development, SDR, Topcon dan lainnya untuk segera dapat diproses. Proses

download/transfer data ini dilakukan setiap hari sepulang dari lapangan untuk

dapat segera mengantisipasi dan merencanakan progress kerja selanjutnya.

Data yang diperoleh dari lapangan dihitung menggunakan hitung perataan

pendekatan metoda Bowditch atau Least Square (Perataan Kwadrat

Terkecil). Perhitungan koreksi beda tinggi berdasarkan jarak pengamatan

pada setiap sisi (proposional terhadap jarak). Jika toleransi ketelitian tidak

tercapai maka harus dilakukan pengukuran ulang pada sisi yang salah.

Perhitungan dapat diterima jika batas toleransi telah dipenuhi.

b. Hasil Pengukuran Situasi Dan Detail Topografi

Penyedia jasa harus mengolah data situasi dan detail topografi dilakukan

dengan menggunakan software survey. Sebelum data situasi dan detail

topografi diolah, terlebih dahulu harus disiapkan garis breaklines. Garis

breaklines harus dibuat pada setiap :

Kepala dan kaki slope

Tepi atas dan tepi bawah sungai

As alur

Kedua tepi jalan

Surface editing

Proses pembuatan surface pada software survey berupa Triangulation

Irreguler Network (TIN) harus melibatkan seluruh data topografi (X,Y,Z) dan

garis breaklines. Surface editing dilakukan langsung pada TIN tetapi harus

menggunakan garis breaklines. Cek terhadap data situasi dan detail topografi

dilakukan secara bertahap dengan menampilkan gambar kontur yang

dilengkapi dengan gambar situasi. Jika koordinat kerangka dasar dan poligon

cabang belum final, perhitungan koordinat data situasi dan detail topografi

dihitung dengan koordinat sementara. Jika terdapat kekeliruan (data

lapangan salah atau kurang) maka harus dilakukan pengecekan ulang

terhadap data situasi dan detail topografi. Proses pembuatan surface final

dengan menggunakan koordinat definitif dilakukan secara bersamaan untuk

seluruh area pemetaan, selanjutnya dilakukan proses pembuatan kontur.

Gambar kontur harus sesuai dengan sketsa lapangan.

c. Hasil Pengukuran Penampang Memanjang Dan Melintang

Penyedia jasa harus melakukan pengukuran dengan menggunakan metode

sipat datar profil memanjang untuk mendapatkan detail dari suatu

penampang atau irisan pada arah memanjang sesuai dengan sumbu saluran

tambak.

2) Analisis Pasang Surut

Pengukuran pasang surut dimaksudkan untuk mendapatkan besaran komponen

pasang surut. Berdasarkan komponen pasang surut akan didapatkan jenis

pasang surut dan datum ketinggian penting di lokasi pekerjaan seperti ketinggian

muka air pada pasang tertinggi, rata-rata dan terendah. Datum ketinggian ini

selanjutnya akan digunakan sebagai referensi pekerjaan pemetaan atau

pengukuran topografi areal tambak dan perencanaan jaringan irigasinya.

2) Analisa Kluster Tambak Garam

Penyedia jasa harus melakukan analisa kluster tambak garam dengan luas sekitar

50 Ha per kluster.

3) Perhitungan Kebutuhan Volume Air

Penyedia jasa harus melakukan perhitungan kebutuhan volume air untuk produksi

garam disetiap klaster. Kebutuhan air tambak dihitung dengan memperhatikan

faktor-faktor teknis antara lain; produktifitas yang diinginkan, kebutuhan

pergantian air, kehilangan air (penguapan dan rembesan).

Penyedia jasa harus melakukan analisis kedalaman air untuk menentukan volume

air yang dibutuhkan dan elevasi muka air di setiap kolam tambak (meja garam,

peminihan, bozem) dalam rangka mencapai produksi garam minimal 120

ton/ha/tahun. Perhitungan dilakukan untuk kolam yang paling hilir, yaitu meja

garam, disusul untuk kolam peminihan, dan akhirnya untuk bozem. Kebutuhan air

di setiap kolam dihitung berdasarkan tetapan kedalaman air rencana di meja

garam serta pengaturan kekentalan air (Be) di setiap kolam.

4) Perhitungan Hidraulika

Penyedia jasa harus melakukan analisis hidraulika untuk menghitung dimensi

saluran yang diperlukan (primer, sekunder dan tersier yang ada pada jaringan

irigasi) untuk mensuplai air ke tambak garam.

5) Analisa Tata kelola air dalam kolam tambak

Penyedia jasa harus melakukan analisa neraca air dan tata kelola air untuk

mengetahui pola pergerakan di tambak garam (meja garam, peminihan, bozem).

Neraca dan tata air dalam tambak garam disimulasikan dengan program

hidrodinamika satu dimensi yang mampu melakukan simulasi aliran permanen

dan tak permanen di saluran terbuka.

Penyedia jasa harus melakukan:

Model matematika simulasi aliran air dari laut ke saluran primer;

Model matematika simulasi aliran air dari saluran primer ke saluran

sekunder (apabila terdapat saluran sekunder);

Model matematika simulasi aliran air dari saluran sekunder ke bozem;

Model matematika simulasi aliran air dari bozem ke peminihan;

Model matematika simulasi aliran air dari peminihan ke meja garam.

6) Analisa Produksi Garam dan Siklus Usaha Garam

Penyedia jasa harus melakukan analisa produksi garam per klaster/tahun dan

siklus usaha garam.

11.5 Penyusunan Master Plan

Penyedia jasa harus melakukan perencanaan master plan yang meliputi :

a. Perencanaan Kebutuhan Fasilitas

Menyusun rencana fasilitas Kawasan Tambak Garam (petak-petak,

tandon/bozem, meja garam dan bagian untuk gudang pengolah garam sampai

perkantoran) sesuai dengan skala dan tahapan pengembangannya, maka

Penyedia jasa harus membuat analisa kebutuhan fasilitas yang meliputi :

Fasilitas Utama: saluran irigasi tambak, petak tambak garam, media insuler,

teknologi ulir filter, pompa air, konstruksi pintu air, dan konstruksi bangunan

bagi air.

Fasilitas penunjang: konstruksi gudang, konstruksi jalan produksi.

b. Perencanaan Master Plan

Menyusun master plan kawasan tambak garam, berdasarkan hasil analisa

pengembangan dan perencanaan kebutuhan fasilitas, maka disusun master plan

kawasan tambak garam yang mencakup :

Klaster tambak garam (sekitar 50 Ha)

Pengalokasian zona kegiatan

Rencana Pembanguan Fasilitas

Sistem jaringan sarana dan prasarana

Rencana tapak tambak garam setiap klaster dengan luasan sekitar 50 Ha

Penyusunan tahapan pelaksanaan

c. Studi Kelayakan

Penyedia jasa melakukan studi kelayakan yang meliputi :

Kelayakan teknis untuk lokasi, jenis konstruksi dan kebutuhan untuk sarana

dan prasarana

Kelayakan Keuangan (Finansial). Perhitungan kelayakan keuangan dihitung

dengan metode Financial Economic Internal Rate of Return (FIRR) danNet

Present Value (NPV);

d. Business plan

Penyedia jasa harus menyusun business plan yang meliputi:

Kelembagaan terkait dengan kegiatan usaha garam dan pembangunan

sarana prasarananya

Kegiatan ekonomi usaha garam dan kompetisi dengan produk dari wilayah

lain

Pemanfaatan ketersediaan sarana prasarana di wilayah pertumbuhan

sekitarnya

Rekomendasi tipe dan jenis kegiatan ekonomi produktif terkait dengan

usaha garam

Rencana kegiatan pemeliharaan hasil-hasil pembangunan sarana dan

prasarana

Rekomendasi arahan tujuan pemasaran produk garam

Rekomendasi investasi terhadap kegiatan usaha garam

11.6 Perencanaan Detail

Penyedia jasa harus menyusun perencanaan detail: saluran irigasi, perbaikan

tanggul tambak, pintu air dan bangunan bagi air, gudang, rumah pompa, jalan

produksi, teknologi ulir filter dan media insulator.

Penyedia jasa harus menghitung volume pekerjaan antara lain galian dan urugan

saluran irigasi tambak, galian dan urugan tambak garam, konstruksi gudang,

konstruksi jalan produksi, konstruksi pintu air, konstruksi bangunan bagi air, media

insuler, dan teknologi ulir filter.

Penyedia jasa juga harus menyusun perkiraan biaya konstruksi, spesifikasi teknik,

metode pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan.

Kriteria yang akan digunakan dalam membuat perencanaan detail ini :

a) Setiap fasilitas akan direncanakan terhadap kemudahan operasional kegiatan.

b) Perencanaan struktur akan diperhitungkan terhadap keamanan, daya tahan

serta kemudahan memperoleh material dilokasi.

c) Semua perhitungan struktur akan dibuat analisanya berdasarkan analisa yang

lazim digunakan.

d) Konstruksi permanen dengan batas umur konstruksi minimal 10 tahun.

e) Efisiensi biaya dengan mempertimbangkan sistem konstruksi yang paling

mudah, bahan bangunan setempat, peralatan dan kemampuan teknis kontraktor.

f) Keamanan dalam pelaksanaan

g) Kemudahan dalam operasi dan pemeliharaan

11.7 Penggambaran Detail Teknis

Penyedia saja harus menyusun gambar detail pembangunan dan rehabilitasi saluran

irigasi tambak garam beserta parasana pendukung lainnya yang meliputi :

a) Peta ikhtisar dalam skala 1: 10.000;

b) Peta rencana tapak (tata letak) kawasan tambak garam skala 1 : 5.000;

c) Skema jaringan dan bangunan

d) Tampang memanjang dan situasi saluran (alami dan buatan) tambak skala

horizontal 1: 1.000, dan vertikal 1: 100;

e) Tampang melintang saluran irigasi skala 1: 100

f) Gambar detail:

a. Detail saluran antar bozem/embung, antar peminihan, saluran pengumpul

(caren) dan tanggul tambak. Penampang skala 1: 100 dan detail 1:50.

b. Lining saluran (denah, potongan memanjang/melintang skala 1:100) dan

(detail potongan, detail bangunan skala 1:25) (Jika ada)

c. Detail pintu air dan bangunan bagi air skala 1:50 (Jika ada)

d. Tipikal denah dan tampak gudang/rumah pompa skala 1:50 (Jika ada)

e. Denah dan potongan memanjang dan melintang jembatan skala 1: 50 (Jika

ada)

f. Detail penulangan beton (memanjang skala 1:40, potongan skala 1:20) (Jika

ada)

g. Tampang memanjang dan situasi jalan produksi tambak skala horizontal 1:

1.000, dan vertikal 1: 100, potongan jalan produksi skala 1: 100

11.8 Desain Note, Volume Pekerjaan, Rencana Anggaran Biaya, Rencana Kerja dan

Syarat-syarat dan Operasi pemeliharaan

Penyedia jasa harus menyusun desain note, perhitungan volume pekerjaan (BOQ),

rencana anggaran biaya (RAB), rencana kerja dan syarat-syarat, dan operasi dan

pemeliharaan. Desain note berisikan perhitungan-perhitungan hidrolis bangunan,

neraca air dan tata kelola air, konstruksi bangunan dan lain-lain.

12 Keluaran

Keluaran pekerjaan ini terdiri dari:

a. Laporan Pendahuluan (Inception report)

Laporan pendahuluan berisi tentang semua kegiatan yang akan dilakukan oleh

Penyedia Jasa dalam melakukan pekerjaan, yang memuat antara lain :

a) metodologi;

b) rencana kerja rinci (termasuk rencana lokasi pengambilan titik sample

dataset);

c) rencana waktu pelaksanaan (dibuat per hari);

d) rencana mobilisasi tenaga ahli dan peralatan survei;

Laporan dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar, dan harus diserahkan paling lambat

30 (tiga puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan dan harus dibahas dalam

inception meeting (pertemuan pendahuluan).

b. Laporan Pertengahan (Interim report)

Laporan Pertengahan diserahkan paling lambat 110 (seratus sepuluh) hari

kalender setelah SPMK diterbitkan. Laporan pertengahan berisi tentang semua

kegiatan yang telah dilakukan hingga pertengahan waktu pekerjaan dan kegiatan

yang akan dilakukan selanjutnya sampai berakhirnya kegiatan. Laporan ini harus

dibahas dalam pertemuan pertengahan (Interim meeting). Laporan dibuat

sebanyak 5 (lima) eksemplar.

c. Draft Laporan Akhir

Draft laporan akhir harus diserahkan paling lambat 150 (seratus lima puluh) hari

kalender setelah SPMK diterbitkan. Laporan ini memuat tentang kegiatan yang

telah dilakukan dan hasil-hasilnya selama pekerjaan dan masih bersifat sementara

serta harus dibahas dalam pertemuan akhir (Final meeting). Laporan dibuat

sebanyak 5 (lima) eksemplar.

d. Laporan Akhir

Laporan akhir harus diserahkan paling lambat 180 (seratus delapan puluh) hari

kalender setelah SPMK diterbitkan. Laporan ini merupakan versi yang diperbaharui

dari draft laporan akhir dan merupakan produk akhir dari hasil pekerjaan. Laporan

dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar.

e. Masterplan Tambak Garam

a) Klaster tambak garam (sekitar 50 Ha)

b) Pengalokasian zona kegiatan

c) Rencana Pembanguan Fasilitas

d) Sistem jaringan sarana dan prasarana

e) Perencanaan layout tambak garam setiap 50 Ha

f) Studi Kelayakan

g) Business Plan

f. Detailed Engineering Design, yang memuat:

a) Dokumen Nota Desain

b) Gambar Teknik/Konstruksi:

a. Judul Proyek

b. Pemberi Tugas

c. Judul Kegiatan

d. Judul Gambar

e. Keterangan gambar

f. Tanggal Revisi

g. Skala dan orientasi

h. Tanggal dan Nomor Gambar

i. Informasi Gambar (Design by, drawn by, Approved)

j. Hak Cipta Kementerian Kelautan dan Perikanan.

c) Dokumen Daftar Volume Pekerjaan/Bill Of Quantity (BOQ)

d) Dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB)

e) Dokumen Rencana Kerja dan Syarat Administrasi (RKS), dan Operasional dan

Pemeliharaan.

f) Executive Summary

g) DVD Softcopy seluruh Laporan dan Dokumen

13 Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen

Pejabat Pembuat Komitmen memfasilitasi penyediaan peraturan perundang-undangan

terkait dengan penyusunan kegiatan; serta koordinasi dengan pemerintah daerah.

14 Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultasi

Penyedia jasa wajib menyediakan :

1) Peta Kerja

2) Peralatan pengolah data

- Komputer

- Software ArcGIS

- Authocad

3) Peralatan pengukuran Teresterial

- Total Station

4) Peralatan pengukuran oceanografi

- Water Checker

Seluruh barang yang dibeli dengan menggunakan komponen belanja barang modal,

peralatan dan mesin seperti Citra dan Peta Dasar harus diserahkan kepada Direktorat

TRLP3K, KP3K disertai dengan berita acara penyerahan.

15 Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa

Penyedia jasa berwenang melakukan asistensi pekerjaan dilakukan minimal 4 (empat)

kali sepanjang waktu kerja. Pembahasan dilakukan 3 kali di pusat dan 2 kali di daerah.

Pembahasan di daerah dihadiri oleh stakholder sebanyak 30 orang untuk memberikan

masukan dan saran, disamping itu pembahasan tersebut dimaksudkan untuk

memperoleh masukan dan saran serta memverifikasi data dan/atau peta-peta tematik

serta informasi dalam kegiatan Fasilitasi Penyusunan Masterplan dan Detailed

Engineering Design Kawasan Tambak Garam. Hasil pembahasan tersebut dituangkan

ke dalam Berita Acara, dilengkapi dengan notulensi, daftar hadir, dan dokumentasi.

Supervisi dilakukan oleh Tim dari Direktorat TRLP3K KP3K–KKP dengan memberikan

koreksi dan pengarahan terhadap masing-masing laporan.

16 Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan

Kegiatan akan dilaksanakan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kerja pada Tahun

Anggaran 2015.

17 Personil

1. Kebutuhan Tenaga Ahli

Tabel 1. Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung Kegiatan Fasilitasi Penyusunan

Masterplan dan Detailed Engineering Design Kawasan Tambak Garam

No Posisi Kualifikasi T.A Jumlah Masa Kerja

(Bulan)

Tenaga Ahli

1 Ahli Teknik Sipil

(Team Leader)

S2 Teknik Sipil

Memiliki pengalaman di bidang

bangunan air/irigasi minimal 5

Tahun

Memiliki pengalaman sebagai

team leader minimal 2 tahun

1 6

2 Ahli Hidraulika Pantai S2 Teknik Sipil

Memiliki pengalaman kerja di

bidang irigasi/tata kelola air

1 5

No Posisi Kualifikasi T.A Jumlah Masa Kerja

(Bulan)

tambak minimal 3 Tahun; Atau

S1 Teknik Sipil/S1 Oseanografi

(1 orang)

Memiliki pengalaman kerja di

bidang irigasi/tata kelola air

tambak minimal 6 Tahun;

3 Ahli Teknik Kimia

Industri

S2 Teknik Kimia

Memiliki pengalaman kerja di

usaha/industri garam minimal

3 Tahun; Atau

S1 Teknik Kimia

Memiliki pengalaman kerja di

usaha/industri garam minimal

3 Tahun; Atau

1 5

4 Ahli Geodesi S-2 Teknik Geodesi; Memiliki

pengalaman kerja di bidang

geodesi minimal 3 Tahun; Atau

S-1 Teknik Geodesi

Memiliki pengalaman kerja di

bidang geodesi minimal 6

Tahun.

1 5

5 Ahli Sosial Ekonomi S-2 Manajemen Agribinis;

Memiliki pengalaman kerja di

bidang survey dan analisis

sosial ekonomi perikanan

minimal 3 Tahun; Atau

S-1 Sosial Ekonomi Perikanan;

Memiliki pengalaman kerja

bidang survey dan analisis

sosial ekonomi perikanan n

minimal 6 Tahun

1 5

6 Ahli Teknik Sipil (Cost

Estimator)

S1 Teknik Sipil;

Memiliki pengalaman kerja

sebagai cost estimator minimal

6 Tahun.

1 4

7 Ahli Arsitektur S1 Arsitektur

Memiliki pengalaman kerja

menyusun rencana tapak

rencana minimal 6 Tahun.

1 4

8 Ahli Sistem Informasi

Geografis

S-2 Geografi/Teknik

Geodesi/Teknik Planologi/Ilmu

Kelautan; Memiliki pengalaman

kerja di bidang SIG minimal 3

Tahun; Atau

S-1 Geografi /Teknik Geodesi/

Teknik Planologi/Ilmu Kelautan;

Memiliki pengalaman kerja di

bidang SIG minimal 6 Tahun

1 4

No Posisi Kualifikasi T.A Jumlah Masa Kerja

(Bulan)

9 Ahli Perencana

Wilayah

S-2 Planologi; Memiliki

pengalaman kerja menyusun

masterplan minimal 3 Tahun;

Atau

S-1 Planologi; Memiliki

pengalaman kerja menyusun

masterplan minimal 6 Tahun.

1 4

10 Ahli MekanikaTanah S-1 Teknik Sipil/Geologi;

Memiliki pengalaman kerja

melakukan penelitian mekanika

tanah minimal 6 Tahun.

1 3

Asisten Tenaga Ahli

1 Asisten Ahli Bangunan

Air

S1; Memiliki pengalaman kerja

di bidang bangunan air/irigasi

minimal 2 Tahun

1 6

2 Asisten Ahli Hidraulika S1; Memiliki pengalaman kerja

di bidang irigasi/tata kelola air

tambak minimal 2 Tahun

1 5

3 Cad Drafter D3 Arsitektur/Sipil; Memiliki

pengalaman kerja di bidang

penggambaran teknik minimal 6

Tahun

2 4

4 Operator GIS dan

Penginderaan jauh

S1Geografi/S1 Geodesi

Memiliki pengalaman kerja di

bidang pengolahan citra satelit /

analisis spasial minimal 2 Tahun

1 4

5 Operator Komputer D-3 Komputer

Memiliki pengalaman kerja yang

relevan minimal 2 Tahun

1 6

6 Tenaga Administrasi D3 Administrasi

Memiliki pengalaman kerja yang

relevan minimal 2 Tahun

1 6

Tenaga Pendukung

1 Tenaga Lokal

Topografi

SLTA/SLTP

2 Tenaga Lokal Sosek SLTA/SLTP

3 Tenaga Lokal Pasut SLTA/SLTP

4 Tenaga Lokal Mektan SLTA/SLTP

5 Tenaga Lokal Kualitas

Air

SLTA/SLTP

6 Tenaga Lokal

Infrastruktur

SLTA/SLTP

2. Kualifikasi

Kualifikasi personil untuk Pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

1) Kebutuhan Tenaga Ahli

1. Ahli Teknik Sipil

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Sesuai dengan bidang keahliannya bertanggung jawab dalam pelaksanaan

pekerjaan, sejak perencanaan sampai penyelesaiannya hingga diterima

dengan baik oleh pemberi pekerjaan.

b. Mengkoordinir seluruh aktifitas Tim dalam mengelola seluruh kegiatan

lapangan dan kantor

c. Membuat schedule kegiatan pekerjaan dan kerangka laporan.

d. Memonitor progress pekerjaan yang dilakukan tenaga ahli

e. Melaksanakan asistensi dan pembahasan laporan pendahuluan, laporan

antara, draft laporan akhir, dan laporan akhir di pusat dan di daerah

f. Mengarahkan seluruh anggota team dalam menyiapkan laporan yang

diperlukan

g. Mengarahkan penyusunan Masterplan Penataan Kawasan

Tambak/peruntukan ruang/blockplan pada lokasi terpilih.

h. Mengarahkan penyusunan nota desain, gambar teknis, rencana anggaran

biaya, bill of quantity dan rekana kerja dan syarat-syarat

i. Melakukan evaluasi tehadap saluran eksisting untuk mendesain

drainase/bangunan air.

j. Memberi masukan kepada setiap tenaga ahli dalam menyusun

rencana/desain bangunan air/irigasi/ desain drainase/bangunan air

k. Mengkaji ulang serta pengecekan keseluruhan hasil pekerjaan yang telah

dilaksanakan dan penyusunan laporan.

l. Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan.

2. Ahli Hidrolika Pantai

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Sesuai dengan bidang keahliannya bertanggung jawab dalam

pelaksanaan pekerjaan, sejak perencanaan sampai penyelesaiannya

hingga diterima dengan baik oleh pemberi pekerjaan.

b. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya, menciptakan suasana kerja yang

harmonis dan efektif.

c. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya menyusun rencana kerja dan

kerangka laporan.

d. Melaksanakan asistensi dan pembahasan laporan pendahuluan, laporan

antara, draft laporan akhir, dan laporan akhir di pusat dan di daerah

e. Merencanakan beberapa altematif bangunan pengendali air dan

pemodelan jaringan drainase serta rekomendasi sistem jaringan drainase

untuk tambak garam.

f. Melaksanakan collecting data sekunder yang berkaitan dengan desain

drainase/bangunan air.

g. Melakukan analisis pemodelan jaringan drainase yang berkaitan dengan

pemilihan rencana penataan kawasan tambak.

h. Merekomendasikan peraturan pengelolaan air dalam kawasan korporasi

usaha garam.

i. Melakukan perhitungan kebutuhan volume air

j. Melakukan simulasi tata kelola air dalam tambak

k. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam menyusun desain

masterplan dan DED Kawasan Tambak Garam

3. Tenaga Ahli Teknik Kimia Industri

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Sesuai dengan bidang keahliannya bertanggung jawab dalam

pelaksanaan pekerjaan, sejak perencanaan sampai penyelesaiannya

hingga diterima dengan baik oleh pemberi pekerjaan.

b. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya, menciptakan suasana kerja yang

harmonis dan efektif.

c. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya menyusun rencana kerja dan

kerangka laporan.

d. Melaksanakan asistensi dan pembahasan laporan pendahuluan, laporan

antara, draft laporan akhir, dan laporan akhir di pusat dan di daerah

e. Merencanakan proses pembuatan garam dari air laut menjadi garam

f. Menganalisa kebutuhan waktu proses pembuatan garam sehingga

menjadi kualitas yang diinginkan

g. Menyusun desain/intervensi teknologi peningkatan kualitas garam (kadar

salinitas dan kekentalan air, lamanya waktu)

h. Melaksanakan collecting data yang berkaitan dengan desain kualitas

garam.

i. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam menyusun desain

masterplan dan DED Kawasan Tambak Garam

4. Ahli Geodesi

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Sesuai dengan bidang keahliannya bertanggung jawab dalam

pelaksanaan pekerjaan, sejak perencanaan sampai penyelesaiannya

hingga diterima dengan baik oleh pemberi pekerjaan.

b. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya, menciptakan suasana kerja yang

harmonis dan efektif.

c. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya menyusun rencana kerja dan

kerangka laporan.

d. Melaksanakan asistensi dan pembahasan laporan pendahuluan, laporan

antara, draft laporan akhir, dan laporan akhir di pusat dan di daerah

e. Mengkoordinir kegiatan team dalam melaksanakan pekerjaan topografi.

f. Menyiapkan program kerja dan mengarahkan team topografi dalam

pelaksanaan kegiatan lapangan.

g. Memeriksa data lapangan dan membantu melakukan analisis data serta

mengarahkan team dalam penggambaran.

h. Menghitung kebutuhan cut and fill tanah tambak garam, saluran dan

tanggul tambak.

i. Menghadiri diskusi dan memimpin asistensi pengukuran.

j. Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan topografi.

k. Memberi masukan penataan dan pengembangan kawasan tambak garam

dari aspek geodesi.

l. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam menyusun desain

masterplan dan DED Kawasan Tambak Garam

5. Ahli Sosial Ekonomi

Tugas dan tanggung jawab :

a. Sesuai dengan bidang keahliannya bertanggung jawab dalam

pelaksanaan pekerjaan, sejak perencanaan sampai penyelesaiannya

hingga diterima dengan baik oleh pemberi pekerjaan.

b. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya, menciptakan suasana kerja yang

harmonis dan efektif.

c. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya menyusun rencana kerja dan

kerangka laporan.

d. Melaksanakan asistensi dan pembahasan laporan pendahuluan, laporan

antara, draft laporan akhir, dan laporan akhir di pusat dan di daerah

e. Menyusun kelayakan keuangan (finansial) (Financial Economic Internal

Rate of Return (FIRR) dan Net Present Value (NPV)

f. Menyusun Kelayakan Kelembagaan, meliputi : perkiraan kebutuhan modal,

operasional, upah dan gaji, serta pajak dan lain-lain

g. Menelaah data-data sekunder terkait sosial ekonomi, meliputi : mata

pencaharain, pendapatan perkapita, angkatan kerja dan tingkat

pengangguran, pendapatan kegiatan ekonomi perikanan dan kelautan,

produksi perikanan, pendapatan rata-rata dan pengeluaran, komoditas

unggulan.

h. Menyusun skenario pengembangan Kelembagaan korporasi usaha garam

berdasarkan kearifan lokal

i. Menyusun kelayakan usaha berdasarkan ketersediaan tenaga kerja dan

kesiapan masyarakat korporasi usaha garam

j. Menjajagi kesediaan masyarakat dalam pengembangan korporasi usaha

garam

k. Memberi masukan kelayakan korporasi usaha garam

l. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam menyusun desain

masterplan dan DED Kawasan Tambak Garam

6. Ahli Cost Estimator

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Sesuai dengan bidang keahliannya bertanggung jawab dalam

pelaksanaan pekerjaan, sejak perencanaan sampai penyelesaiannya

hingga diterima dengan baik oleh pemberi pekerjaan.

b. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya, menciptakan suasana kerja yang

harmonis dan efektif.

c. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya menyusun rencana kerja dan

kerangka laporan.

d. Melaksanakan asistensi dan pembahasan laporan pendahuluan, laporan

antara, draft laporan akhir, dan laporan akhir di pusat dan di daerah

e. Melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pengumpulan data harga

satuan bahan dan upah,

f. Menyiapkan analisa harga satuan pekerjaan,

g. Membuat perhitungan kuantitas pekerjaan penataan tambah garam dan

prasarananya,

h. Membuat perkiraan biaya pekerjaan konstruksi, serta harus menjamin

bahwa data, perhitungan analisa harga satuan dan perhitungan kuantitas

pekerjaan yang dihasilkan adalah benar dan akurat

7. Ahli Arsitektur

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Sesuai dengan bidang keahliannya bertanggung jawab dalam

pelaksanaan pekerjaan, sejak perencanaan sampai penyelesaiannya

hingga diterima dengan baik oleh pemberi pekerjaan.

b. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya menyusun rencana kerja dan

kerangka laporan.

c. Melaksanakan asistensi dan pembahasan laporan pendahuluan, laporan

antara, draft laporan akhir, dan laporan akhir di pusat dan di daerah

d. Mempelajari dokumen yang terkait dengan aspek-aspek lanscape

e. Menetapkan kerangka studi yang menjadi acuan kerja tenaga ahli lainnya.

f. Memberi masukan kepada setiap tenaga ahli dalam menyusun rencana

survei/pengumpulan data terkait dengan aspek-aspek Teknik

Sipil/Arsitektur

g. Melaksanakan pekerjaan identifikasi dan evaluasi data bangunan

prasarana garam.

h. Melaksanakan perencanaan bangunan prasarana garam yang dibutuhkan.

i. Membuat gambar teknis perencanaan bangunan prasarana garam.

j. Melaksanakan perencanaan landsacape yang dibutuhkan

k. Memberi masukan kepada setiap tenaga ahli dalam menyusun rencana

rencana survei/pengumpulan data terkait dengan aspek-aspek lanscape

dan prasarana usaha garam

l. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam menyusun Masterplan

Penataan Kawasan Tambak/peruntukan ruang/blockplan pada lokasi

terpilih

8. Ahli Sistem Informasi Geografis

Tugas dan tanggung Jawab:

a. Membantu team leader dalam analisis SIG dan Penginderaan Jauh untuk

penyusunan ruang kluster-kluster korporasi usaha garam

b. Melakukan proses pengolahan citra (koreksi dan interpretasi)

c. Menyiapkan peta kerja sebagai acuan untuk survei lapangan

d. Melaksanakan asistensi dan pembahasan laporan pendahuluan, laporan

antara, draft laporan akhir, dan laporan akhir di pusat dan di daerah

e. Melakukan survei lapangan berupa ground check hasil interpretasi citra,

plotting posisi pemanfaatan perairan laut dan darat yang sudah ada

(eksisting) dan infrastruktur

f. Bertanggung jawab terhadap hasil sistem informasi geografis yang

dibangun untuk kepentingan pekerjaan saluran air, dan penataan petak

tambak.

g. Melakukan analisis data hasil survei lapangan

h. Menyiapkan peta-peta tematik hasil survei lapangan masing-masing

bidang keahlian sesuai dengan kaidah one map policy.

i. Menyusun database manajemen sistem informasi geografis

j. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam menyusun Masterplan dan

DED Kawasan Tambak Garam.

9. Ahli Pengembangan Wilayah

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Sesuai dengan bidang keahliannya bertanggung jawab dalam

pelaksanaan pekerjaan, sejak perencanaan sampai penyelesaiannya

hingga diterima dengan baik oleh pemberi pekerjaan.

b. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya, menciptakan suasana kerja yang

harmonis dan efektif.

c. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya menyusun rencana kerja dan

kerangka laporan.

d. Melaksanakan asistensi dan pembahasan laporan pendahuluan, laporan

antara, draft laporan akhir, dan laporan akhir di pusat dan di daerah

e. Melakukan inventarisasi kelembagaan serta kebijakan dan peraturan-

peraturan serta tata guna lahan sesuai dengan perundangan yang berlaku,

dan bertanggungjawab terhadap hasil analisanya

f. Menyusun skenario pengembangan korporasi usaha garam dan

pengembangan wilayah

g. Menyusun skenario pengembangan kelembagaan dan pengembangan

wilayah

h. Bersama-sama dengan ahli ekonomi menyusun skenario investasi dan

kelayakan usaha korporasi usaha garam

i. Memberi masukan penataan dan pengembangan kawasan tambak garam

dari aspek hidrometri/hidrologi

j. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam menyusun desain

masterplan dan DED Kawasan Tambak Garam

10. Ahli Mekanika Tanah

a. Sesuai dengan bidang keahliannya bertanggung jawab dalam

pelaksanaan pekerjaan, sejak perencanaan sampai penyelesaiannya

hingga diterima dengan baik oleh pemberi pekerjaan.

b. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya, menciptakan suasana kerja

yang harmonis dan efektif.

c. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya menyusun rencana kerja dan

kerangka laporan.

d. Melaksanakan asistensi dan pembahasan laporan pendahuluan, laporan

antara, draft laporan akhir, dan laporan akhir di pusat dan di daerah

e. Menerima perintah/Tugas pengujian tanah dilaboratorium maupun

dilapangan

f. Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan pelaksanaan

penyelidikan tanah dan penyelidikan material di lapangan dan di

laboratorium.

g. Melakukan pengolahan dan analisa data material sehingga mampu

menjamin bahwa data analisa dan penelitian material yang dihasilkan

adalah benar, akurat dan siap digunakan untuk tahap perencanaan

tambak garam.

h. Menyiapkan peralatan pengujian dan bahan-bahan kebutuhan pengujian

i. Menyusun laporan hasil pengujian

j. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam menyusun desain

masterplan dan DED Kawasan Tambak Garam

2) Kebutuhan Tenaga Pendukung

1. Asisten Ahli Bangunan Air

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Membantu tenaga ahli sipil dalam menyusun rencana/desain bangunan

air/irigasi/ desain drainase/bangunan air

b. Membantu tenaga ahli dalam menyusun nota desain, RKS dan pedoman

oeparsional dan pemeliharaan

c. Membantu membuat gambar kontruksi (gambar detail bangunan, detail

rencana konstruksi/struktur)

2. Asisten Ahli Hidraulika

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Membantu tenaga ahli hidraulika dalam melakukan perhitungan kebutuhan

air dan simulasi tata kelola air dalam tambak

b. Membantu tenaga ahli hidraulika dalam menyusun nota desain, RKS dan

pedoman oeparsional dan pemeliharaan

c. Membantu membuat gambar kontruksi (gambar detail bangunan, detail

rencana konstruksi/struktur)

3. Cad Drafter

Tugas dan Tanggung Jawab :

d. Membantu tenaga ahli dalam membuat gambar kerja

e. Membantu tenaga ahli dalam menggambarkan blockplan

f. Membantu membuat gambar kontruksi (gambar detail rencana arsitektur,

detail rencana konstruksi/struktur)

4. Operator GIS dan Pengideraan Jauh

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Membantu menginterpretasi citra;

b. Membantu menyusun database manajemen sistem informasi geografis

tambak garam.

5. Operator Komputer

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Membantu proses pemasukan data digital;

b. Membantu menyusun dokumen laporan;

c. Membantu dalam bidang administrasi kegiatan,surat menyurat dan lain-

lain.

6. Tenaga Administrasi

Tugas dan Tanggung Jawab:

a. Membantu proses pemasukan data digital;

b. Membantu menyusun dokumen laporan;

c. Membantu dalam bidang administrasi kegiatan,surat menyurat dan lain-

lain.

18. Jadual Kegiatan

Tabel . Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

19. Produksi Dalam Negeri

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan Peralatan

- Persiapan personil dalam Tim Kerja

- Penyiapan Administrasi

- Studi litelatur

- Penyusunan Rencana Kerja

2 Tahapan Survey dan Pengumpulan Data

- Survey Topografi

- Survey Mekanika Tanah

- Survey Oceanografi

- Survey Kualitas Air

- Survey Infrastruktur

- Survey sosial, ekonomi dan budaya

3 Analisis Data

- Data Topografi

- Data Mekanika Tanah

- Data Oceanografi

- Data Kualitas Air

- Data Infrastruktur

- Data sosial, ekonomi dan budaya

- Simulasi Tata Kelola Air

4 Penggambaran

- Peta Situasi

- Gambar Tampang Memanjang dan Melintang

4 Penyusunan Masterplan

- Perencanaan Kebutuhan Fasilitas

- Perencanaan Master Plan

- Klaster tambak garam (sekitar 50 Ha)

- Pengalokasian zona kegiatan

- Rencana Pembanguan Fasilitas

- Sistem jaringan sarana dan prasarana

- Perencanaan layout tambak garam setiap 50 Ha

- Studi Kelayakan

- Business Plan

6 Perencanaan Detail/Penyusunan DED

- Nota Desain

- Pembuatan Gambar Teknik

- Pembuatan Daftar Volume Pekerjaan (BOQ)

- Pembuatan RAB

- Pembuatan RKS

- Rencana Operasional dan Pemeliharaan

7

a Laporan Pendahuluan

b Laporan Antara

c Laporan Draft Akhir

d Laporan Akhir

8 Pembahasan Laporan

Pembahasan Laporan di Pusat

a inception meeting

b interim meeting

c draft final meeting

Pembahasan Laporan di Daerah

No. KegiatanBulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6

Penyusunan Laporan

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah

Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan

pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

20. Persyaratan Kerjasama

Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan

kegiatan jasa konsultansi ini, maka persyaratan berikut harus dipatuhi :

1. SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja)

2. SPK (Surat Perjanjian Kerjasama)

21. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan

Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan secara kualitas maupun

kuantitas, sebagai berikut :

a) Kualitas

1. skala;

2. akurasi geometri;

3. kedetailan data;

4. kedalaman data;

5. kemutakhiran data;

6. sumber data.

b) Kuantitas

secara kuantitas memenuhi ketentuan kelengkapan jenis data. Apabila

ketersediaan data belum memenuhi persyaratan kualitas dan kuantitas diatas maka

perlu dilakukan survei lapangan.

22. Alih Pengetahuan

Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan

pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil satuan

kerja Pejabat Pembuat Komitmen berikut.

Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, Januari 2015

Direktur Tata Ruang Laut, Pesisir dan

Pulau-Pulau Kecil

( Dr. Ir. Subandono Diposaptono, M.Eng)

NIP. 19590705 198711 1 001