Tor-kasiba Lisiba Nabire

11
Kerangka Acuan (TOR) KERANGKA ACUAN KERJA STUDI LOKASI KASIBA/LISIBA KABUPATEN NABIRE PROVINSI PAPUA A. Latar Belakang Pembangunan perumahan dan permukiman dilaksanakan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal yang layak dan terjangkau bagi masyarakat baik yang berlokasi di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan dengan tetap menjaga keseimbangan pembangunan di perkotaan dan perdesaan untuk tetap berkelanjutan (sustainable). Pembangunan perumahan dan permukiman yang selama ini dilaksanakan kurang mengacu pada PP nomor 80 Tahun 1999 tentang KASIBA dan LISIBA Berdiri Sendiri dan UU nomor 4 Tahun 1992. Dalam Undang-Undang dinyatakan hal-hal tentang pelaksanaan pembangunan perumahan dan permukiman dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Pasal 18 UU nomor 4 Tahun 1992 menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman diwujudkan melalui pembangunan kawasan permukiman yang berskala besar, terencana secara menyeluruh dan terpadu melalui tahapan-tahapan pelaksanaan pembangunan yang diwujudkan melalui penyiapan Kawasan Siap Bangun (KASIBA). 2. Pasal 21 UU nomor 4 Tahun 1992 menyatakan bahwa penyelenggaraan pengelolaan Lingkungan Siap Bangun (LISIBA) Berdiri Sendiri yang bukan dilakukan oleh 1

Transcript of Tor-kasiba Lisiba Nabire

Page 1: Tor-kasiba Lisiba Nabire

Kerangka Acuan (TOR)

KERANGKA ACUAN KERJA

STUDI LOKASI KASIBA/LISIBA KABUPATEN NABIRE PROVINSI PAPUA

A. Latar Belakang

Pembangunan perumahan dan permukiman dilaksanakan

sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal yang layak

dan terjangkau bagi masyarakat baik yang berlokasi di daerah

perkotaan maupun di daerah pedesaan dengan tetap menjaga

keseimbangan pembangunan di perkotaan dan perdesaan untuk tetap

berkelanjutan (sustainable).

Pembangunan perumahan dan permukiman yang selama ini

dilaksanakan kurang mengacu pada PP nomor 80 Tahun 1999 tentang

KASIBA dan LISIBA Berdiri Sendiri dan UU nomor 4 Tahun 1992. Dalam

Undang-Undang dinyatakan hal-hal tentang pelaksanaan

pembangunan perumahan dan permukiman dengan penjelasan

sebagai berikut :

1. Pasal 18 UU nomor 4 Tahun 1992 menyatakan bahwa

pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman diwujudkan

melalui pembangunan kawasan permukiman yang berskala besar,

terencana secara menyeluruh dan terpadu melalui tahapan-tahapan

pelaksanaan pembangunan yang diwujudkan melalui penyiapan

Kawasan Siap Bangun (KASIBA).

2. Pasal 21 UU nomor 4 Tahun 1992 menyatakan bahwa

penyelenggaraan pengelolaan Lingkungan Siap Bangun (LISIBA)

Berdiri Sendiri yang bukan dilakukan oleh masyarakat pemilik tanah,

dilakukan oleh Badan Usaha dibidang pembangunan perumahan

yang ditunjuk Pemerintah.

3. Pasal 23 UU nomor 4 Tahun 1992 menyatakan bahwa

pembangunan perumahan yang dilakukan oleh badan usaha

dibidang pembangunan perumahan dilakukan hanya di KASIBA atau

LISIBA yang Berdiri Sendiri.

1

Page 2: Tor-kasiba Lisiba Nabire

Kerangka Acuan (TOR)

Disamping hal tersebut, dengan memperhatikan permasalahan

yang timbul di lapangan, antara lain; penguasaan lahan yang semakin

luas tanpa mempertimbangkan kemampuan usaha, lokasi perumahan

semakin jauh dari pusat kota serta indikasi adanya kesemrawutan

dalam pembangunan perumahan sehingga menimbulkan inefisiensi,

serta adanya alih fungsi tata guna lahan produktif yang telah beralih

fungsi untuk kegiatan lain.

Melalui PP nomor 80 Tahun 1999 tentang KASIBA dan LISIBA,

ditindaklanjut melalui penetapan lokasi KASIBA/LISIBA baik yang

berskalan besar maupun berdiri sendiri guna memenuhi kebutuhan

masyarakat akan perumahan.

Untuk maksud tersebut, pada tahun 2014 perlu dilaksanakan

kegiatan Studi penyiapan lokasi KASIBA dan LISIBA untuk Kabupaten

Nabire Provinsi Papua.

B. Maksud, Tujuan Dan Sasaran

1. Maksud Pelaksanaan Pekerjaan

Maksud pelaksanaan pekerjaan penyusunan KASIBA dan LISIBA

Kabupaten Nabire adalah menilai dan menetapkan lokasi berdasarkan

kriteria fisik, sosial dan ekonomi sebelum pelaksanaan fisik dilapangan

untuk selanjutnya dipergunakan sebagai bahan penyusunan

perencanaan yang sifatnya lebih detail dan teknis. Dengan demikian

maksud penyusunan Studi KASIBA dan LISIBA Kabupaten Nabire

sebagai berikut:

a. Memudahkan Pemerintah Kabupaten Nabire dalam pengelolaan

KASIBA dan LISIBA melalui penetapan lokasi yang memenuhi

persyaratan pembangunan kawasan perumahan dan permukiman.

b. Memudahkan Pemerintah Kabupaten Nabire dalam hal pengelolaan

perumahan dan permukiman berskala besar dan lingkungan siap

bangun yang berdiri sendiri.

c. Menjadi acuan koordinasi bagi instansi teknis di Kabupaten Nabire

dibidang Perumahan dan Permukiman.

2

Page 3: Tor-kasiba Lisiba Nabire

Kerangka Acuan (TOR)

d. Menjadi acuan dan pedoman bagi Badan pengelola KASIBA dan

LISIBA yang akan di bentuk nantinya di kedua kota tersebut.

e. Menjadi pegangan bagi Pemerintah Kabupaten Nabire dalam

pengelolaan pembangunan perumahan dan permukiman yang

berkelanjutan.

f. Mengantisipasi munculnya pengusaan tanah oleh kelompok atau

Badan Hukum lainnya.

g. Mengarahkan lokasi kegiatan pembangunan perumahan dan

permukiman di Kabupaten Nabire yang memiliki hubungan

keterkaitan dengan aktivitas perkotaan dan kawasan perumahan

yang telah berkembang.

h. Menjabarkan kebijakan pemerintah, kaitannya dengan visi dan misi

pelaksanaan pembangunan perumahan dan permukiman di

Kabupaten Nabire.

i. Dapat memprediksi jumlah kebutuhan perumahan yang dibutuhkan

yang dituangkan dalam bentuk Site Plan, Gambar Rencana beserta

Anggaran Pembiayaan.

2. Tujuan Pekerjaan

Dengan adanya penetapan lokasi KASIBA dan LISIBA Berdiri

Sendiri akan menjadi acuan pembangunan kawasan perumahan dan

permukiman. Dengan demikian tujuan yang diharapkan dalam Studi

KASIBA dan LISIBA di Kabupaten Nabire sebagai berikut:

a. Meningkatkan kualitas pengelolaan KASIBA dan

penyelenggaraan LISIBA Berdiri Sendiri

b. Menyebarluaskan Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis

Pembangunan Perumahan dan Permukiman dengan pola KASIBA

dan LISIBA Berdiri Sendiri, untuk memudahkan Pemerintah Kota,

BUMN dan BUMD, pengembang swasta dan masyarakat serta

mengetahui secara jelas pola penanganan pembangunan kawasan

perumahan dan permukiman yang terencana, teratur dan terpadu

sesuai arahan rencana tata ruang serta mengacu pada kebutuhan

perumahan di daerah.

3

Page 4: Tor-kasiba Lisiba Nabire

Kerangka Acuan (TOR)

c. Menghasilkan kebutuhan perumahan yang dibutuhkan oleh

Pemerintah Kabupaten Nabire yang dituangkan dalam bentuk Site

Plan, gambar Rencana beserta Anggaran Pembiayaan.

3. Sasaran Pekerjaan

Sasaran pekerjaan yang dihasilkan adalah menetapkan lokasi

KASIBA dan LISIBA beserta perangkat pendukungnya dan data base

lokasi KASIBA dan LISIBA, sehingga memudahkan Pemerintah

Kabupaten Nabire dalam penanganan KASIBA dan LISIBA Berdiri

Sendiri sesuai dengan UU Nomor 4 Tahun 1992 dan PP Nomor 80

Tahun 1999 melalui SK penetapan lokasi KASIBA dan LISIBA Berdiri

Sendiri oleh Bupati.

C. Ruang Lingkup

Secara garis besar kegiatan penyusunan Studi lokasi

KASIBA/LISIBA Kabupaten Nabire sebagai berikut:

1. Merumuskaskan model dan tata cara penanganan

pembangunan perumahan dan permukiman melalui pola KASIBA

dan LISIBA Berdiri Sendiri untuk menjadi acuan aparat Pemerintah

Daerah Kabupaten, BUMN/BUMD, pengembang dan masyarakat.

2. Melakukan koordinasi dan kajian terhadap beberapa calon

lokasi KASIBA dan LISIBA Berdiri Sendiri yang telah ditetapkan oleh

Pemerintah Kabupaten Nabire serta instansi terkait.

3. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan proyek terhadap

lokasi KASIBA dan LISIBA Berdiri Sendiri yang akan ditetapkan.

4. Menyusun kebutuhan akan perumahan yang dibutuhkan oleh

Pemerintah Kabupaten Nabire serta anggaran biaya yang

dibutuhkan.

4

Page 5: Tor-kasiba Lisiba Nabire

Kerangka Acuan (TOR)

D. Pendekatan/Metodologi

Metodologi pelaksanaan kegiatan Studi lokasi KASIBA dan LISIBA

sebagai berikut:

1. Melakukan kajian literatur yang berkaitan dengan produk-

produk peraturan Perundang-undangan bidang perumahan dan

permukiman, KASIBA dan LISIBA Berdiri Sendiri dan peraturan lain

yang terkait dengan kegiatan tersebut.

2. Melakukan kunjungan lapangan dan menilai lokasi KASIBA dan

LISIBA guna mengenali permasalahan yang dihadapi di daerah

dalam penyelenggaraan KASIBA dan LISIBA Berdiri Sendiri untuk

tujuan pembangunan perumahan dan permukiman.

3. Melakukan kordinasi dan persentase hasil laporan terhadap

lokasi KASIBA dan LISIBA dengan Pemerintah Kabupaten Nabire,

BUMN/BUMD, pengembang dan masyarakat.

4. Melakukan diskusi/tanya jawab dengan para stakeholder yang

terkait

E. Tenaga Ahli

Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini

minimum memenuhi kriteria standar pengalaman pekerjaan dibidang

masing-masing.

1. Koordinator Tim/Leader

Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota

2. Anggota Tim

Ahli Arsitektur

Ahli Prasarana/Sarana Permukiman

Ahli Ekonomi

3. Anggota Tim Penunjang

Drafter

Surveyor

F. Output/Keluaran

5

Page 6: Tor-kasiba Lisiba Nabire

Kerangka Acuan (TOR)

Keluaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah laporan yang

berisi Studi penilaian lokasi KASIBA dan LISIBA Berdiri Sendiri

berdasarkan kriteria teknis yang telah ditetapkan dalam hal ini terkait

dengan luasan, besar, dan kemungkinan pengembangan KASIBA dan

LISIBA di Kabupaten Nabire dimasa yang akan datang kaitannya

dengan penyelenggaraan pembangunan perumahan dan permukiman,

keluaran juga menghasilkan Site Plan lokasi yang terpilih untunk

pengembangan perumahan beserta gambar rencana (DED) dan

anggaran biaya (RAB).

G. Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kegiatan Studi lokasi KASIBA dan LISIBA

Berdiri Sendiri direncanakan selama 4 (empat) bulan.

H. Materi

Materi yang diharapkan menjadi acuan dalam penyusunan Studi

KASIBA dan LISIBA Kabupaten Nabire sebagai berikut:

1. Undang-undang No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan

Permukiman.

2. Undang-undang No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang.

3. Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang KASIBA dan

LISIBA

4. SKB Menteri No. 648-384/739/09/KPTS/1992 tentang Pola

Pembangunan Perumahan Perkotaan 1 : 3 : 6.

5. Kebijakan Nasional di Bidang Perumahan dan Permukiman.

6. Konsep JUKLAK Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999.

7. Konsep JUKNIS Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999.

8. Model-model Pembiayaan Pembangunan KASIBA dan LISIBA

Berdiri Sendiri.

I. Pelaporan

Pelaporan akan disampaikan pada akhir kegiatan ini dalam

bentuk buku laporan pelaksanaan kegiatan hasil Studi lokasi KASIBA

dan LISIBA. Laporan yang dimaksud meliputi:

6

Page 7: Tor-kasiba Lisiba Nabire

Kerangka Acuan (TOR)

1. Laporan Pendahuluan, berisi:

Pemahaman Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang

diartikulasikan sebagai persepsi terhadap TOR.

Penjabaran KAK kedalam item-item jenis dan urutan

kegiatan (menampilkan jadwal kegiatan).

Struktur organisasi tata kerja dan personil yang

bertanggung jawab.

Bahan dan rencana kegiatan survey.

Ancangan laporan antara.

Laporan disiapkan 1 (satu) bulan sejak kontrak ditandatangani,

diserahkan sebanyak 5 eksemplar setelah muatan laporan dibahas dan

disetujui oleh tim teknis.

2. Laporan Antara berisi:

a. Hasil Survey

Hasil survey dituangkan dalam laporan antara berisi; data

existing (data dasar, produk peraturan, permasalahan, perijinan yang

sudah diberikan, dll yang dipandang perlu). Rencana daerah dalam

pengelolaan perumahan dan permukiman peta dasar dan peta lainnya.

b. Rancangan laporan akhir

Laporan ini disiapkan dalam waktu 1 (satu) bulan semenjak

laporan pendahuluan disetujui dan diserahkan kepada pihak proyek.

Diserahkan setelah dibahas dan disetujui oleh tim teknis, laporan

diserahkan sebanyak 10 eksemplar.

3. Laporan Akhir ini memuat:

a. Data yang terdiri atas:

Data dasar yang paling sedikit terdiri atas; geografi, jumlah

penduduk, status, penghunian, kondisi perumahan, status

kepemilikan tanah/rumah, lokasi KASIBA dan LISIBA yang

ditunjukkan dalam peta.

7

Page 8: Tor-kasiba Lisiba Nabire

Kerangka Acuan (TOR)

Permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah daerah dalam

penyiapan perumahan dan permukiman.

Rencana pemerintah Kota Parepare dan Kota Makassar

dalam pengelolaan KASIBA dan LISIBA.

Kondisi spesifik yang berpengaruh terhadap perkembangan

perumahan dan permukiman di Kabupaten Nabire misalnya

terkait dengan adanya lokasi industri, kampus,

perdagangan/pelabuhan, dll.

Produk hukum yang dipakai sebagai acuan.

Keberhasilan dan kegagalan penanganan perumahan dan

permukiman sesuai persepsi nara sumber yang dapat

diandalkan.

Peta-peta sebagai kelengkapan informasi

b. Analisis untuk mendapatkan prediksi 10 tahun

mendatang, diantaranya tentang:

Jumlah penduduk yang terdaftar maupun penduduk

pendatang yang tidak terdaftar (penduduk sementara), dimana

keduanya memerlukan tempat tinggal yang harus difasilitasi

oleh pemerintah lokal.

Backlog rumah yang dapat menunjukan level masyarakat

yang membutuhkan.

Permasalahan yang diprediksi akan timbul dan harus

diantisipasi sejak awal.

Kemunginan arah perkembangan perumahan dan

permukiman.

c. Analisis untuk mengkaji bentuk Site Plan beserta tipe

perumahan yang dibutuhkan. serta menampilkan bentuk rencana

perumahan yang sesuai dengan karakter daerah dan perhitungan

rencana anggaran biayanya.

d. Analisis untuk memberikan rekomendasi awal kepada

pemerintah daerah.

8

Page 9: Tor-kasiba Lisiba Nabire

Kerangka Acuan (TOR)

Tindak lanjut pelaksanaan pembangunan kawasan perumahan

dan permukiman ini sudah dapat dilakukan dalam bentuk pelaksanaan

fisik pembangunan perumahan, namun tetap melakukan kajian

kembali mengenai rencana anggaran biaya yang disesuaikan dengan

tahun pelaksanaan.

Laporan akhir ini harus lebih dahulu dibahas pada forum dengan

beberapa stakeholder yang terkait. Laporan yang sudah disetujui oleh

tim teknis berdasarkan masukan dari forum pembahasan terakhir

disampaikan sebanyak 10 (sepuluh) eksamplar, 1 (satu) bulan setelah

laporan antara diserahkan.

9