Baca ini terlebih dahulu Pemeriksaan item-item yang dibundel ...
TOR Item Review
-
Upload
arief-yanto -
Category
Documents
-
view
36 -
download
5
description
Transcript of TOR Item Review
-
Term of Reference (TOR)
KEGIATAN WORKSHOP PENYUSUNAN SOAL
A. Latar Belakang
Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI) yang mulai diberlakukan bagi tenaga kesehatan
perawat tahun 2013 lalu mendatangkan harapan sekaligus tantangan bagi hampir semua institusi
pendidikan perawat di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor 1796/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan disebutkan bahwa
setiap tenaga kesehatan yang akan menjalankan pekerjaannya wajib memiliki STR. Untuk
memperoleh STR, tenaga kesehatan harus memiliki ijazah dan sertifikat kompetensi. Ijazah dan
sertifikat kompetensi diberikan kepada peserta didik setelah dinyatakan lulus ujian program
pendidikan dan uji kompetensi.
Pendidikan yang berkualitas akan melahirkan mutu lulusan (sumber daya manusia) yang
memiliki daya saing yang tinggi dan mempunyai kompetensi yang dapat memenuhi tuntutan
pengguna. Uji kompetensi merupakan suatu proses untuk mengukur pengetahuan, keterampilan
dan sikap tenaga kesehatan sesuai dengan standar profesi. Uji kompetensi tenaga kesehatan pada
evaluasi akhir program pendidikan (exit exam), dimana uji kompetensi secara nasional yang
diselenggarakan mulai tahun 2014 oleh MTKI (Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia).
Uji kompetensi diharapkan menjadi cara yang efektif untuk bisa menjaga kualitas perawat
yang dihasilkan oleh institusi pendidikan perawat yang ada di Indonesia. Uji Kompetensi
tampaknya menjadi pilihan yang tepat. Di sisi lain, Uji kompetensi juga menyisakan tantangan
tersendiri bagi institusi pendidikan ners. Dengan adanya uji ini, mereka (institusi) dituntut untuk
bisa menyiapkan mahasiswa dengan baik dan maksimal sehingga nantinya mampu untuk bisa
lolos dari uji kompetensi saat mahasiswa dinyatakan selesai mengikuti pendidikan profesi.
Kegagalan dalam uji ini tentunya berdampak pada status mahasiswa itu sendiri dan juga pada
institusi dimana mahasiswa bernaung.
Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh institusi pendidikan ners untuk menghadapi uji
kompetensi adalah dengan menyiapkan soal uji kompetensi dan melakukan latihan-latihan untuk
peserta didiknya. Selain itu, masalah yang dihadapi oleh tim uji kompetensi sendiri adalah
keterbatasan soal uji kompetensi yang memenuhi standar nasional. Oleh karena itu, perlu
dilakukan suatu workshop terkait penyusunan soal untuk memenuhi jumlah soal dan juga
meningkatkan kemampuan institusi dalam strategi menghadapi uji kompetensi ners Indonesia.
B. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan penyusunan soal ini adalah :
1. Menghasilkan soal uji kompetensi yang berstandar nasional
2. Mendapatkan kecukupan soal untuk dilakukan item review di tingkat nasional
C. Sasaran kegiatan
Kegiatan penyusunan soal akan diikuti oleh dosen dan juga perawat klinik dengan kualifikasi
sebagai berikut:
-
1. Minimal S2 keperawatan
2. Pernah mengikuti pelatihan item development dan atau item review
3. Memiliki soal uji kompetensi
4. Berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan diri dalam menyusun soal
5. Berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi lulusan institusi
D. Outcome
Hasil yang diharapkan dari kegiatan penyusunan soal ini adalah menghasilkan soal uji
kompetensi yang telah terstandar secara nasional, dengan ketentuan atau jumlah soal sesuai
bidang keilmuan berikut ini :
Bidang Keilmuan Jumlah Soal Pereview
Keperawatan Medikal Bedah 270 9 orang
Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis 90 3 orang
Keperawatan Maternitas 180 6 orang
Keperawatan Anak 180 6 orang
Manajemen Keperawatan 180 6 orang
Keperawatan Komunitas 180 6 orang
Keperawatan Keluarga 90 3 orang
Keperawatan Gerontik 90 3 orang
Keperawatan Jiwa 90 3 orang
JUMLAH 1350 45 orang
E. Penutup
Demikian proposal kegiatan workshop item review AIPNI Regional Jawa Tengah D.I
Yogyakarta. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat dalam pengembangan dunia
keperawatan dan menjadikan institusi pendidikan keperawatan khususnya Jawa Tengah dan
Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi lebih baik.