TOPIK 14 ETIKA PENELITIAN

12
MODUL METODOLOGI RISET KEPERAWATAN TOPIK 14 ETIKA PENELITIAN PENYUSUN TRI HARTITI, SKM,M.Kep. PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

Transcript of TOPIK 14 ETIKA PENELITIAN

Page 1: TOPIK 14 ETIKA PENELITIAN

MODUL

METODOLOGI RISET KEPERAWATAN

TOPIK 14

ETIKA PENELITIAN

PENYUSUN

TRI HARTITI, SKM,M.Kep.

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2010

Page 2: TOPIK 14 ETIKA PENELITIAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur, tak henti-hentinya penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena atas

rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan penyusunan buku ajar

Metodologi dan Riset keperawatan : Etika Penelitian

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan buku ajar ini masih banyak kekurangan

disana-sini, untuk itulah maka penulis merasa bangga dan bahagia terhadap upaya

demi kesempurnan buku ajar ini, untuk mencapainya maka penulis mengharapkan

masukan dan saran yang membangun dari berbagai fihak terutama dari Senior dan

sejawat keperawatan demi profesionalisme keperawatan di Indonesia.

Dalam hal ini, saya menghaturkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua fihak

yang telah membantu, baik secara fisik, psikologis, materi dan spiritual.

Semoga jasa baik, bimbingan dan dukungan yang telah diberikan mendapat balasan

dari Allah SWT. Amien…

Penulis

Page 3: TOPIK 14 ETIKA PENELITIAN

Daftar Isi

Kata pengantar ……………………………………………………………..

Daftar isi …………………………………………………………………….

Diskribsi Topik ………………………………………………………………

Tujuan pembelajaran umum ………………………………………….......

Tujuan pembelajaran khusus …………………………………………......

Pokok bahasan …………………………………………………………….

Materi ………………………………………………………………………...

Ringkasan ……………………………………………………………………

Latihan ……………………………………………………………………….

Jawaban ……………………………………………………………………..

Balikan ……………………………………………………………………….

Pustaka ………………………………………………………………………

Page 4: TOPIK 14 ETIKA PENELITIAN

A. DISKRIPSI TOPIK

Topik ini membahas tentang etika penelitian

B. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

Setelah pembelajaran topik ini mahasiswa diharapkan mampu memahami

etika penelitian .

C. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dari etika penelitian

b. Mahasiswa mampu menjelaskan peserta Riset yang beresiko

c. Mahasiswa mampu menjelaskan kriteria dari etika penelitian

d. Mahasiswa mampu menjelaskan macam-macam etika dalam penelitian

D. POKOK BAHASAN

a. Pengertian dari etika penelitian

b. Peserta Riset yang beresiko

c. Kriteria dari etika penelitian

d. Macam-macam dari etika penelitian

E. MATERI

a. Pengertian dari Etika penelitian

Etika dalam penelitian adalah proses pengaturan subyek penelitian yang akan dikenai proyek penelitian agar dapat bertanggung jawab dan bertanggung gugat ( Burn & Grove 1995)

b. Kriteria dalam etika penelitian

i. Peserta Riset Yang BeresikoAdalah Individu yang mungkin dirugikan secara fisik, emosional,

spiritual, ekonomi, sosial atau legal melalui partisipasinya dalam

Page 5: TOPIK 14 ETIKA PENELITIAN

studi riset Peserta Riset yang Beresiko Resiko yang dapat

ditimbulkan adalah defisit Emosional Atau Kognitif : yaitu kesulitan

memahami, meyenangkan pemberi asuhan

Institusionalisasi : yaitu ketakutan akan hukuman, menyenangkan

pemberi Asuhan tingkat atau kesenangan yang lebih baik

Pada anak- anak : ketakutan akan hukuman

Pada peserta didik : kesulitan mengerti dengan baik sifat proyek,

meyenangkan mereka yang berkuasa

Pada lanjut Usia : ketakutan akan hukuman, serta menyenangkan

pemberi asuhan

Pada penghuni penjara : hukuman singkat, kebutuhan akan uang

ii. Surat Persetujuan Riset ( Ic ) adalah Proses pemberian informasi yang cukup dapat dimengerti kepada

individu mengenai partisipasinya dalam suatu projek riset

Meliputi informasi hak dan tanggung jawab dalam projek dan

pendokumentasian bersifat kesepakatan

Tujuan pencatatan, diskusi, atau rekaman, Judul projek riset, Gelar

dan jabatan peneliti, Tujuan projek, Populasi dan alasan dipilih,

Apa yang terjadi selama projek riset, Perubahan aktivity daily living,

Kemungkinan resiko yang terjadi, Kompensasi finansial, Manfaat

lain : konseling, pegobatan, Penanganan data terkait dengan

anonimitas, Sukarela, Nama penghubung, Area tanda tangan yang

jelas untuk peneliti dan peserta

iii. Kerahasiaan

Page 6: TOPIK 14 ETIKA PENELITIAN

Merahasiakan apa yang sudah disampaikan oleh peserta

riset, tidak disebarluaskan informasi yang diperoleh dari

mereka, terkecuali untuk pengolahan data penelitian

iv. Anonimitas

Merahasiakan nama responden dengan tidak menyebutkan

nama maupun inisial, hanya diperbolehkan menggunakan

nomor responden

v. Pengunduran Diri

penarikan diri responden dari projek riset sebelum

penelitian/riset berakhir, dan hal ini merupakan suatu

kelaziman, yangsering terjadi

vi. Penipuan/Disepsi adalah Kegagalan mengiformasikan

secara adekuat kepada calon peserta riset tentang seluruh

sifat riset, karenanya mencegah mereka membuat suatu

keputusan terinforrmasi dalam partisipasi mereka

vii. Debriefing adalah Proses pemberian informasi tentang studi

kepada peserta, yang telah disembunyikan sebelumnya

untuk melindungi validitas riset, menceritakan hasil studi

kepada semua peserta sebelum publikasi atau presentasi

umum

c. Macam-macam Etika dalam penelitian adalah :

i. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for

human dignity).

Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subyek untuk

mendapatkan informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya

penelitian serta memiliki kebebasan menentukan pilihan dan

bebas dari paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian

(autonomy). Beberapa tindakan yang terkait dengan prinsip

menghormati harkat dan martabat manusia, adalah: peneliti

mempersiapkan formulir persetujuan subyek (informed consent)

Page 7: TOPIK 14 ETIKA PENELITIAN

yang terdiri dari: 1) penjelasan manfaat penelitian 2) penjelasan

kemungkinan risiko dan ketidaknyamanan yang dapat ditimbulkan

3) penjelasan manfaat yang akan didapatkan 4) persetujuan

peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan subyek

berkaitan dengan prosedur penelitian 5) persetujuan subyek dapat

mengundurkan diri kapan saja 6) jaminan anonimitas dan

kerahasiaan.

Namun kadangkala, formulir persetujuan subyek tidak cukup

memberikan proteksi bagi subyek itu sendiri terutama untuk

penelitian-penelitian klinik karena terdapat perbedaan pengetahuan

dan otoritas antara peneliti dengan subyek (Sumathipala &

Siribaddana, 2004). Kelemahan tersebut dapat diantisipasi dengan

adanya prosedur penelitian (Syse, 2000).

ii. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian

(confidentiality)

Setiap manusia memiliki hak-hak dasar individu termasuk privasi

dan kebebasan individu. Pada dasarnya penelitian akan

memberikan akibat terbukanya informasi individu termasuk

informasi yang bersifat pribadi. Sedangkan, tidak semua orang

menginginkan informasinya diketahui oleh orang lain, sehingga

peneliti perlu memperhatikan hak-hak dasar individu tersebut.

Dalam aplikasinya, peneliti tidak boleh menampilkan informasi

mengenai identitas baik nama maupun alamat asal subyek dalam

kuesioner dan alat ukur apapun untuk menjaga anonimitas dan

kerahasiaan identitas subyek. Peneliti dapat menggunakan koding

(inisial atau identification number) sebagai pengganti identitas

responden.

iii. Keadilan dan inklusivitas (respect for justice and

inclusiveness)

Page 8: TOPIK 14 ETIKA PENELITIAN

Prinsip keadilan memiliki konotasi keterbukaan dan adil. Untuk

memenuhi prinsip keterbukaan, penelitian dilakukan secara jujur,

hati-hati, profesional, berperikemanusiaan, dan memperhatikan

faktor-faktor ketepatan, keseksamaan, kecermatan, intimitas,

psikologis serta perasaan religius subyek penelitian. Lingkungan

penelitian dikondisikan agar memenuhi prinsip keterbukaan yaitu

kejelasan prosedur penelitian. Keadilan memiliki bermacam-macam

teori, namun yang terpenting adalah bagaimanakah keuntungan

dan beban harus didistribusikan di antara anggota kelompok

masyarakat. Prinsip keadilan menekankan sejauh mana kebijakan

penelitian membagikan keuntungan dan beban secara merata atau

menurut kebutuhan, kemampuan, kontribusi dan pilihan bebas

masyarakat. Sebagai contoh dalam prosedur penelitian, peneliti

mempertimbangkan aspek keadilan gender dan hak subyek untuk

mendapatkan perlakuan yang sama baik sebelum, selama,

maupun sesudah berpartisipasi dalam penelitian.

iv. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan

Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur

penelitian guna mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal

mungkin bagi subyek penelitian dan dapat digeneralisasikan di

tingkat populasi (beneficence). Peneliti meminimalisasi dampak

yang merugikan bagi subyek (nonmaleficence). Apabila intervensi

penelitian berpotensi mengakibatkan cedera atau stress tambahan

maka subyek dikeluarkan dari kegiatan penelitian untuk mencegah

terjadinya cedera, kesakitan, stres, maupun kematian subyek

penelitian.

F. RINGKASAN

Suatu penelitian memerlukanpenetapan dan langkah-langkah dari etika

yang telah ditentukan, bahkan dalam menggunakan hewan coba juga

perlu dipertimbangkan untuk tidak menyakiti. Pada subyek manusia perlu

Page 9: TOPIK 14 ETIKA PENELITIAN

dipertimbangkan kerugian yang dialami baik secara fisik, emosional,

finansial, waktu dan spiritual, serta perlu disediakan bimbingan dan

konseling atas dampak dari penelitian ini. Inform consent merupakan

langkah awal yang harus dilakukan pada saat penelitian akan dilakukan

serta harus lulus uji etical clearence. Peneliti harus siap jika responden

mengundurkan diri dari proyek riset penelitian.

G. LATIHAN

Tentukan dan buatlah inform consent untuk penelitian saudara

H. JAWABAN

I. BALIKAN

J. PUSTAKA

a. Dahlan, M. Sopiyudin, 2008. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : SalembaMedika

b. Brockopp, Dorothy Young & Hasting-Tolsma, Marie T. Dasar-Dasar Riset Keperawatan (Fundamental of Nursing Research). Jakarta : ECG

c. Sudibyo, Supardi. 1998. Analisis Data Statistik. http://www.jonathansarwono.info/mvariat/multivariat.htm diunduh pada tanggal 19 April 2010.