Tol Karang Tanjung

5
KAJIAN PEKERJAAN PRA STUDI KELAYAKAN JALAN TOL CIKARANG - TANJUNG PRIUK I . PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Dengan berpindahnya Pusat Pemerintahan Kabupaten Bekasi yang akan terletak di Kota Cikarang tepatnya di Desa Sukamahi Kecamatan Serang, diharapkan akan mempercepat daerah sekitarnya. Kabupaten Bekasi nantinya akan difungsikan sebagai wilayah pengembangan yang akan mampu menampung kegiatan sektor industri, perumahan dan pertanian. Untuk mewujudkan fungsi tersebut Pemda Kabupaten Bekasi berupaya membangun Jalan Tol Karang Tanjung, yang akan dimulai dengan studi kelayakan jalan tol. 1. 2. Tujuan Memberi gambaran mengenai kelayakan jalan tol yang meliputi kelayakan secara teknik, ekonomi, serta sosial budaya. 1. 3. Dasar Hukum a . Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 1998 b . Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Bekasi pada lembaran Perda Nomor 2 Tahun 1999 dan Perda Perubahan Nomor 7 Tahun 2000. 1. 4. Lokasi Proyek Jalan Tol Karang Tanjung melibatkan daerah Koridor Utara Kabupaten Bekasi, yang akan dimulai dari daerah Tegal Danas ( terintegrasi dengan Simpang Susun Cikarang Timur ) melintasi Daerah Lemah Abang, Cikarang, Cibitung, Babelan, Tarumajaya dan akan berakhir di daerah Cilincing - Tanjung Priuk - Jakarta

Transcript of Tol Karang Tanjung

Page 1: Tol Karang Tanjung

KAJIAN PEKERJAAN PRA STUDI KELAYAKAN JALAN TOL CIKARANG - TANJUNG PRIUK

I.

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Dengan berpindahnya Pusat Pemerintahan Kabupaten Bekasi yang akan terletak di Kota Cikarang tepatnya di Desa Sukamahi Kecamatan Serang, diharapkan akan mempercepat daerah sekitarnya. Kabupaten Bekasi nantinya akan difungsikan sebagai wilayah pengembangan yang akan mampu menampung kegiatan sektor industri, perumahan dan pertanian. Untuk mewujudkan fungsi tersebut Pemda Kabupaten Bekasi berupaya membangun Jalan Tol Karang Tanjung, yang akan dimulai dengan studi kelayakan jalan tol.

1.2.

Tujuan

Memberi gambaran mengenai kelayakan jalan tol yang meliputi kelayakan secara teknik, ekonomi, serta sosial budaya.

1.3.

Dasar Hukum

a. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 1998

b. Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Bekasi pada lembaran Perda Nomor 2 Tahun 1999 dan Perda Perubahan Nomor 7 Tahun 2000.

1.4.

Lokasi Proyek

Jalan Tol Karang Tanjung melibatkan daerah Koridor Utara Kabupaten Bekasi, yang akan dimulai dari daerah Tegal Danas ( terintegrasi dengan Simpang Susun Cikarang Timur ) melintasi Daerah Lemah Abang, Cikarang, Cibitung, Babelan, Tarumajaya dan akan berakhir di daerah Cilincing - Tanjung Priuk - Jakarta Utara.

II.PELAKSANAAN

Page 2: Tol Karang Tanjung

2.1.

Pelaksana

Pekerjaan Pra Studi Kelayakan Jalan Tol Karang Tanjung dikerjakan oleh PT.AKASA UPAKARTI.

2.2.

2.2 Metode

Pra Studi Kelayakan Jalan Tol Karang Tanjung dicapai melalui serangkaian proses yang dimulai dengan pengumpulan data - data sekunder, data primer dari survei lapangan, kompilasi data, serta analisa data

2.3.

Hasil

a. Berdasarkan RUTR Kabupaten Bekasi telah ditetapkan bahwa koridor rute jalan tol Cikarang Tanjung Priok berada di sebelah selatan CBL ( Cikarang - Bekasi - Laut ).

b.

Rute optimal jalan tol Karang Tanjung direncanakan berawal di simpang susun Cikarang Timur Sta. 37+370 ruas jalan tol Jakarta - Cikampek, melalui Desa atau Kelurahan Hegarmukti, Kertajaya, Jatireja, Karangsari, Karang Rahayu, Karangrahaja, Karangasih, Wanajaya, Telagamurni, Sukajaya, Wanasari, Sumberjaya, Srimahi, Srimukti, Srijaya, Sukamekar, Muarabakti, Kedungpengawas, Buni Bakti, Samudrajaya, Pantai Makmur dan berakhir di Desa Segara Makmur Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi.

c. Terdapat 4 ( empat ) lokasi simpang susun yang melayani lalu lintas dari jalan tol ke jalan arteri dan 1 ( satu ) lokasi simpang susun yang melayani lalu lintas dari jalan tol ke jalan tol dan juga dari jalan tol ke jalan arteri, yaitu :

KAJIAN PEKERJAAN PRA STUDI KELAYAKAN JALAN TOL CIKARANG - TANJUNG PRIUK

1) Simpang Susun Tegal Danas

2)Simpang susun ini merupakan pertemuan antara rencana jalan tol Cikarang - Tanjung Priok Sta. 0+000 dengan jalan tol Jakrta - Cikampek Sta. 37+370.

3) Simpang Susun Karangsari

4)Simpang susun ini merupakan persilangan antara rencana jalan tol Cikarang - Tanjung Priok Sta. 8+100 dengan jalan raya di Karangsari

5) Simpang Susun Telaga Asih

6)Simpang susun ini merupakan persilangan antara rencana jalan tol Cikarang - Tanjung Priok Sta. 16+700 dengan jalan raya di Telaga Asih.

7) Simpang Susun Srimukti

8)Simpang susun ini merupakan persilangan antara rencana jalan tol Cikarang Tanjung Priok Sta. 27+000 dengan jalan raya di Srimukti.

Page 3: Tol Karang Tanjung

9) Simpang Susun Bunibakti

10)

Simpang susun ini merupakan persilangan antara jalan tol Cikarang - Tanjung Priok Sta. 36+600 dengan jalan raya Bunibakti.

d.

Data Teknis Jalan Tol Cikarang - Tanjung Priok

1) Panjang jalan tol = 43,858 Km

2) Ipealinyemen vertical = elevated (1,50 KM) dan at grade (42,358 Km)

3) Kecepatan rencana = 100 Km/ jam

4) Jumlah lajur lalu lintas = 2 x 2 m

5) Lebar lajur lalu lintas = 3,60 m

6)

Lebar bahu jalan = bahu luar = 3,00 m dan bahu dalam = 1,00 m

7) Lebar median = 9,70 m

8) Lebar DAMIJA = 45 - 60 m

9) Jumlah simpang susun = 5 ( lima )

e. Biaya proyek mencakup :

1) Biaya konstruksi proyek

Direct Cost= Rp.864.572.316.000,-

Contigency (5%xDirect Cost)= Rp. 43.228.615.800,-

Overhead 10 % dar= Rp. 90.780.093.100,-

Sub Total= Rp. 998.581.024.900,-

2) Biaya engineering service

Perencanaan= Rp. 19.971.620.500,-

Contigency (5%xDirect Cost)= Rp. 24.964.525.625,-

Sub Total= Rp. 998.581.024.900,-

3) Pengadaan tanah= Rp. 479.230.400.000,-

4) Biaya peralatan tol = Rp. 3.592.310.000,-

5) Biaya operasi = Rp.

Page 4: Tol Karang Tanjung

12.225.722.000,-

6) Biaya perawatan rutin per 1 tahun= Rp. 11.602.716.000,-

7) Biaya perawatan periodik per 5 tahun= Rp. 6.844.780.000,-

III.

REKOMENDASI

Dari hasil Studi Kelayakan Jalan Tol Karang Tanjung, perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan pembangunan Jalan Tol Karang Tanjung, yang mencakup tahapan kegiatan : Pra Studi Kelayakan, Studi Kelayakan, Proposal Investasi, Detail Desain, Pembebasan Tanah, Konstruksi Fisik, dan Masa Pengoperasian, yang terangkum pada tabel berikut.