Tokoh Orde Baru dan Peranan Pentingnya

11

Click here to load reader

Transcript of Tokoh Orde Baru dan Peranan Pentingnya

Page 1: Tokoh Orde Baru dan Peranan Pentingnya

LIMA TOKOH INDONESIA DAN PERAN PENTINGNYA DALAM ORDE BARU

1. Soeharto

- Presiden RI ke-2 (1967-1998), menggantikan Presiden Soekarno, dengan masa jabatan 32 tahun, melalui Sidang Istimewa MPRS pada bulan Maret 1967

- Pemimpin militer masa Belanda dan Jepang sebelum menjadi Presiden, dengan pangkat terakhir Mayor Jendral

- Melalui program rapelita, sukses menghantarkan Indonesia sebagai negara swasembada dengan berkembang pesatnya dibidang pertanian

- Pengawal dari Panglima Besar Jendral Soedirman dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret

- Mengambil alih kendali pimpinan Angkatan Darat dalam peristiwa G30S/PKI dan kemudian mengeluarkan perintah yang cepat untuk mengatur dan mengendalikan keadaan negara yang kacau akibat dari kudeta PKI. 

- Menjabat sebagai Panglima Angkatan Darat, menggantikan Jendral Ahmad Yani

- Menjabat sebagai Pangkopkamtib (ditunjuk langsung oleh Presiden Soekarno)

- Penerima Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) dari Presiden Soekarno pada Bulan Maret 1966 dimana tugasnya adalah mengendalikan keamanan dan juga ketertiban negara yang kacau setelah kudeta yang dilakukan oleh PKI dan mengamalkan ajaran Besar Revolusi Bung Karno.

- Atas kebijakan politik beliau, Indonesia kembali mendaftarkan diri sebagai anggota PBB pada tanggal 19 September 1966, dan Indonesia resmi kembali menjadi anggota PBB pada tanggal 28 September 1966, setelah sebelumnya pada masa Presiden Soekarno, Indonesia keluar dari keanggotaan PBB

- Direalisasikannya pembangunan nasional, dengan adanya Pembangunan Jangka Pendek yang dirancang melalui Pembangunan Lima Tahun (Pelita) dan Pembangunan Jangka Panjang yang berkesinambungan mencakup periode 25-30 tahun yang meliputi aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara

Page 2: Tokoh Orde Baru dan Peranan Pentingnya

- Kebijakan ekonominya berorientasi kepada pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ekonomi tersebut didukung oleh kestabilan politik yang dijalankan oleh pemerintah. Hal tersebut dituangkan ke dalam jargon kebijakan ekonomi yang disebut dengan Trilogi Pembangungan, yaitu stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi yang stabil, dan pemerataan pembangunan. Dari keberhasilannya inilah sehingga Presiden Soeharto kemudian disebut sebagai "Bapak Pembangunan".

- Berakhirnya masa kepresidenan Soeharto pada tahun 1988, merupakan awal bagi masuknya masa reformasi di Indonesia, dengan ditandai pembacaan pidato pernyataan berhenti sebagai presiden RI pada tanggal 21 Mei 1988, dikarenakan besarnya demonstrasi yang dilakukan oleh Mahasiswa serta rakyat yang tidak puas akan kepemimpinan Soeharto serta makin tidak terkendalinya ekonomi serta stabilitas politik Indonesia

2. Bacharuddin Jusuf Habibie

- Dalam jabatannya sebagai Menteri Riset dan Teknologi (1978-1998), beliau berhasil membuat pesawat Tetuko, pesawat pertama bagi Indonesia

- Presiden RI ke-3 (21 Mei 1998 - 20 Oktober 1999) selama 1 tahun 5 bulan, menggantikan Presiden Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden. Dan menjabat sebagai wakil presiden RI ke-7  (14 Maret 1998 - 21 Mei 1998) dalam kabinet Pembangunan VII dibawah Presiden Soeharto selama 2 bulan 7 hari (masa jabatan presiden dan wakil presiden terpendek di Indonesia)

- Salah satu tugas penting beliau setelah menjadi Presiden adalah kembali mendapatkan dukungan dari Dana Moneter Internasional dan komunitas negara-negara donor untuk program pemulihan ekonomi. Dia juga membebaskan para tahanan politik dan mengurangi kontrol pada kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi.

- Pada era beliau dilahirkan UU Anti Monopoli atau UU Persaingan Sehat, perubahan UU Partai Politik dan yang paling penting adalah UU otonomi daerah yang membantu meredam gejolak disintegrasi yang diwarisi sejak Orde Baru dan dapat dituntaskan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

- Beberapa kebijakan beliau dalam bidang politik :

Page 3: Tokoh Orde Baru dan Peranan Pentingnya

a. Memberi kebebasan pada rakyat untuk menyalurkan aspirasinya sehingga banyak bermunculan partai-partai politik baru yakni sebanyak 48 partai politik

b. Membebaskan narapidana politik (napol) seperti Sri Bintang Pamungkas (mantan anggota DPR yang masuk penjara karena mengkritik Presiden Soeharto) dan Muchtar Pakpahan (pemimpin buruh yang dijatuhi hukuman karena dituduh memicu kerusuhan di Medan tahun 1994)

c. Mencabut larangan berdirinya serikat-serikat buruh independend. Membentuk tiga undang-undang yang demokratis yaitu :

1. UU No. 2 tahun 1999 tentang Partai Politik

2. UU No. 3 tahun 1999 tentang Pemilu

3. UU No. 4 tahun 1999 tentang Susunan Kedudukan DPR/MPR

e. Menetapkan 12 Ketetapan MPR dan ada 4 ketetapan yang mencerminkan jawaban

dari tuntutan reformasi yaitu :

1. Tap MPR No. VIII/MPR/1998, tentang pencabutan Tap No. IV/MPR/1983

tentangReferendum

2. Tap MPR No. XVIII/MPR/1998, tentang pencabutan Tap MPR No.

II/MPR/1978 tentang Pancasila sebagai azas tunggal

3. Tap MPR No. XII/MPR/1998, tentang pencabutan Tap MPR No.

V/MPR/1978 tentang Presiden mendapat mandat dari MPR untuk memiliki

hak-hak dan Kebijakan di luar batas perundang-undangan

4. Tap MPR No. XIII/MPR/1998, tentang Pembatasan masa jabatan Presiden

dan Wakil Presiden maksimal hanya dua kali periode.

12 Ketetapan MPR antara lain :

1. Tap MPR No. X/MPR/1998, tentang pokok-pokok reformasi pembangunan

dalam rangka penyelematan dan normalisasi kehidupan nasional sebagai haluan

negara

2. Tap MPR No. XI/MPR/1998, tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan

bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme

3. Tap MPR No. XIII/MPR/1998, tentang pembatasan masa jabatan presiden dan

wakil presiden Republik Indonesia

4. Tap MPR No. XV/MPR/1998, tentang penyelenggaraan Otonomi daerah

5. Tap MPR No. XVI/MPR/1998, tentang politik ekonomi dalam rangka demokrasi

ekonomi

6. Tap MPR No. XVII/MPR/1998, tentang Hak Asasi Manusia (HAM)

Page 4: Tokoh Orde Baru dan Peranan Pentingnya

7. Tap MPR No. VII/MPR/1998, tentang perubahan dan tambahan atas Tap MPR

No. I/MPR/1998 tentang peraturan tata tertib MPR

8. Tap MPR No. XIV/MPR/1998, tentang Pemilihan Umum

9. Tap MPR No. III/V/MPR/1998, tentang referendum

10. Tap MPR No. IX/MPR/1998, tentang GBHN

11. Tap MPR No. XII/MPR/1998, tentang pemberian tugas dan wewenang khusus

kepada Presiden/mandataris MPR dalam rangka menyukseskan dan pengamanan

pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila

12. Tap MPR No. XVIII/MPR/1998, tentang pencabutan Pedoman Penghayatan

dan Pengamalan Pancasila (P4)

- Kebijakan belian dalam ekonomi :

a. Melakukan restrukturisasi dan rekapitulasi perbankan melalui

pembentukan BPPN dan unit Pengelola Aset Negara

b. Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah

c. Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar hingga di bawah Rp. 10.000,00

d. Membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri

e. Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan IMF

f. Mengesahkan UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan

Persaingan yang Tidak Sehat

g. Mengesahkan UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

- Beliau memperbolehkan adanya refendum pada provinsi Timor Timur (sekarang

Timor Leste), dengan dilakukannya jajak pendapat bagi warga Timor Timur untuk

memilih merdeka atau masih tetap menjadi bagian dari Indonesia. Pada masa

kepresidenannya, Timor Timur lepas dari NKRI dan menjadi negara terpisah yang

berdaulat pada tanggal 30 Agustus 1999. Lepasnya Timor Timur di satu sisi memang

disesali oleh sebagian warga negara Indonesia, tapi disisi lain membersihkan nama

Indonesia yang sering tercemar oleh tuduhan pelanggaran HAM di Timor Timur. Dan

juga hal ini mendorong pihak oposisi untuk menjatuhkan beliau, dan upaya tersebut

berhasil  dilakukan pada Sidang Umum 1999, beliau memutuskan tidak mencalonkan

diri lagi setelah laporan pertanggungjawabannya ditolak oleh MPR.

Page 5: Tokoh Orde Baru dan Peranan Pentingnya

3. Abdul Haris Nasution

- Salah satu korban sasaran G30S/PKI, namun yang menjadi korban adalah putrinya

(Ade Ima Suryani Nasution) dan ajudannya yang bernama Lettu Pierre Tendean

- Salah satu ahli perang gerilya dan sebagai penggagas dwifungsi ABRI, yang

menyebutkan bahwa TNI memiliki dua tugas, yaitu pertama menjaga keamanan dan

ketertiban negara dan kedua memegang kekuasaan dan mengatur negara, namun

doktrin ini disepakati untuk dihapuskan pada rapat pimpinan ABRI tahun 2000

- Karena julukannya sebagai peletak dasar perang gerilya, beliau terkenal dengan

gagasan perang gerilya yang dituangkan dalam buku beliau yang berjudul,

“Fundamentals of Guerrilla Warfare” yang telah diterjemahkan ke berbagai bahasa

asing dan menjadi buku wajib akademi militer di sejumlah negara, termasuk sekolah

elite militer dunia, West Point, Amerika Serikat

- Pada Maret 1946, ia diangkat menjadi Panglima Divisi III/Priangan.

- Pada Mei 1946, ia dilantik oleh Presiden Soekarno sebagai Panglima Divisi Siliwangi

- Pada Februari 1948, ia menjadi Wakil Panglima Besar TNI (orang kedua setelah

Jendral Soedirman).

- Pada Maret 1948, karena jabatan sebagai "Wapangsar" dihapus, maka beliau ditunjuk

menjadi Kepala Staf Operasi Markas Besar Angkatan Perang RI.

- Pada penghujung tahun 1949, beliau diangkat menjadi Kepala Staf TNI Angkatan

Darat

- Akibat pertentangan internal di dalam Angkatan Darat maka ia menggalang kekuatan

dan melawan pemerintahan yang terkenal dengan peristiwa 17 Oktober 1952, dan

berakibat pencopotan jabatan KASAD oleh Presiden Soekarno, yang kemudian

digantikan oleh Bambang Sugeng

- Setelah islah, akhirnya pada November 1955 beliau menjabat kembali posisinya

sebagai KASAD.

Page 6: Tokoh Orde Baru dan Peranan Pentingnya

- Pada Desember 1955 beliau diangkat menjadi Panglima Angkatan Perang Republik

Indonesia.

- Pada 5 Oktober 1997, bertepatan dengan hari ABRI, beliau dianugerahi pangkat

Jendral Besar bintang lima

4. Amir Machmud

- Seorang Jendral Militer Indonesia yang merupakan saksi mata penandatanganan

Supersemar (Surat Perintah 11 Maret dari Presiden Soekarno kepada Soeharto)

- Dalam masa pendudukan Jepang di Indonesia, beliau bergabung dengan PETA, dan

terpilih sebagai Komandan Peleton

- Beliau merupakan salah satu diantara pemimpin kelompok-kelompok milisi yang

dikenal sebagai Badan Keamanan Rakyat yang ditugaskan ke Lembang, Jawa Barat

ketika Presiden Soekarno memplokamirkan kemerdekaan RI

- Dalam BKR Lembang yang telah diintegrasikan ke Kodam VI/Siliwangi (Divisi

Siliwangi), beliau turut ambil bagian dalam penumpasan Pemberontakan PKI di

Madiun dibawah komando dari Abdul Haris Nasution, melawan gerakan Darul Islam

(kelompok separatis yang ingin mendirikan Indonesia yang teokratis di bawah agama

Islam) di Jawa Barat tahun 1949, dan penumpasan APRA pada tahun 1950

- Beliau menjabat sebagai Panglima Batalyon di Tasikmalaya dan Garut, sebelum

diangkat menjadi Kepala Staf Resimen di Bogor. Setelah mengabdi di Bogor,

Amirmachmud menjabat sebagai Kepala Staf Panglima KODAM VI/Siliwangi.

- Beliau dipercayakan Soeharto sebagai Kepala Staf Operasional dalam misi merebut

kembali Irian Barat atas ketetapan dari Presiden Soekarno

- Pada tahun 1962, beliau diangkat sebagai Panglima KODAM X/Lambung Mangkurat,

yang bertanggung jawab untuk keamanan Kalimantan Selatan, namun ketika peristiwa

G30S/PKI meletus, mereka mengumumkan bahwa pembentukan Dewan Revolusi

mencakup Amir Machmud sebagai anggota, seperti banyak jenderal anti-komunis

lainnya yang masuk dalam daftar.

- Pada Desember 1965, beliau diangkat menjadi Panglima KODAM V/JAYA, yang

bertangggungjawab atas keamanan Jakarta dan sekitarnya

Page 7: Tokoh Orde Baru dan Peranan Pentingnya

- Ketika awal dari dari kejatuhan Presiden Soekarno dan muncul para demonstran dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) yang meneriakkan TRITURA pada tanggal 10 Januari 1966 dengan tuntutan :

1. Dibubarkannya PKI beserta ormas-ormasnya

2. Perombakan Kabinet Dwikora

3. Turunkan harga sandang pangan

Beliau berada dalam dualisme, dimana beliau mendukung sisi Soeharto, yang tidak lain merupakan anti-Soekarno, namun disisi lain, beliau sudah seharusnya bertanggungjawab untuk mencegah kekacauan dengan semua protes dan demonstrasi di Jakarta. Untuk membuat hal-hal lebih praktis, beliau bersama dengan Umar Wirahadikusumah (Pangkostrad) dan Sarwo Edhie Wibowo (Komandan RPKAD) atas izin Kepala Staf Kostrad, Kemal Idris untuk mengambil kendali dari pasukan mereka yang sekarang terkonsentrasi di Jakarta.

5. Soemitro Djojohadikusumo

- Dalam pemerintahan, posisi yang pernah diembannya adalah sebagai Menteri

Keuangan RI ke-8 (3 April 1952 - 30 Juli 1953) menggantikan Jusuf Wibisono,

Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI ke-7 (6 September 1950 – 24 Maret 1956)

menggantikan Ong Eng Die dan sebagai Menteri Riset (sekarang Menristek).

- Beliau dikenal aktif menulis, dengan cakupan khusus masalah ekonomi. Buku terakhir yang ia tulis adalah Jejak Perlawanan Begawan Pejuang, diterbitkan Pustaka Sinar Harapan, April 2000. Selama 1942-1994, beliau telah menulis sebanyak 130 buku dan makalah dalam bahasa Inggris. 

- Beliau memperoleh banyak penghargaan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Misalnya, Bintang Mahaputra Adipradana (II), Panglima Mangku Negara, Kerajaan Malaysia, Grand Cross of Most Exalted Order of the White Elephant, First Class dari Kerajaan Thailand, Grand Cross of the Crown dari Kerajaan Belgia, serta yang lainnya dari Republik Tunisia dan Prancis.(RSB)

Page 8: Tokoh Orde Baru dan Peranan Pentingnya

- Beberapa daftar buku yang telah ditulis oleh beliau : Het volkscredietwezen in de

depressie (1943), Beberapa Soal Keuangan (1947), Soal Bank di Indonesia (1946),

Laporan Dividien tahun 1950 dan 1951 (1952), Pandangan tjara2 menghadapi

kesukaran2 ekonomi di Indonesia (1954), Koperasi-Koperasi di luar Indonesia (1954),

Pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk mendukung

pembangunan hankanmas (1977)

Diambil dari :

http://id.wikipedia.org/wiki/Soemitro_Djojohadikoesoemo

http://id.wikipedia.org/wiki/Amirmachmud

http://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Haris_Nasution

http://id.wikipedia.org/wiki/Dwifungsi

http://id.wikipedia.org/wiki/Bacharuddin_Jusuf_Habibie

http://id.wikipedia.org/wiki/Soeharto

http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-presiden-soeharto.html

Edited by :

TRIANA ZULFA ARDIYANI

XII IPA 2

2014/2015

SMA ISLAM HIDAYATULLAH

JL. CEMARA RAYA NO. 290

BANYUMANIK – SEMARANG, JAWA TENGAH