Toga

25

description

tanaman keluarga yang berkhasiat

Transcript of Toga

Page 1: Toga
Page 2: Toga

• Penggunaan bahan alam sebagai obat cenderung mengalami peningkatan dengan adanya isu back to nature dan krisis berkepanjangan yang mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat terhadap obat-obat modern yang relatif lebih mahal harganya.

Page 3: Toga

• Obat bahan alam dianggap hampir tidak memiliki efek samping yang membahayakan

• Pendapat itu belum tentu benar karena untuk mengetahui manfaat dan efek samping obat tersebut secara pasti perlu dilakukan penelitian dan uji prklinis dan uji klinis

Page 4: Toga

PengembanganOAI / obat tradisional

OAI/obat tradisional

Uji Preklinik (keamanan – khasiat)

Uji Klinik

Fitofarmaka

Page 5: Toga

Pengelompokan & Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.

• Jamu• Herbal Terstandar• Fitofarmaka.

Page 6: Toga

JamuHarus memenuhi

kriteria :• Aman sesuai

persyaratan yg ditetapkan

• Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris

• Memenuhi persyaratan mutu yg berlaku

Page 7: Toga

Obat Herbal TerstandarHarus memenuhi kriteria :• Aman sesuai dengan persyaratan yg

ditetapkan• Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah /

praklinik• Telah dilakukan standardisasi terhadap

bahan baku yg digunakan dlm produk jadi

• Memenuhi persyaratan mutu yg berlaku

Page 8: Toga
Page 9: Toga

FITOFARMAKA• Sediaan obat dan obat tradisional

telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya • Bahan bakunya terdiri dari : Simplisia atau sediaan galenik yg

telah memenuhi persyaratan yg berlaku

Page 10: Toga

Fitofarmaka harus memenuhi kriteria :

• Aman sesuai dengan persyaratan yg ditetapkan

• Klaim khasiat harus dibuktikan berdasarkan uji klinik

• Telah dilakukan standardisasi trhdp bahan baku yg digunakan dlm produk jadi

• Memenuhi persyaratan mutu yg berlaku

Page 11: Toga

• Beberapa hal yang perlu diketahui sebelum menggunakan obat bahan alam adalah keunggulan dan kelemahan obat tradisional dan tanaman obat.

Page 12: Toga

Keunggulan OT

Keunggulan obat bahan alam antara lain :1. Efek samping obat tradisional relatif lebih

kecil bila digunakan secara benar dan tepat, baik tepat takaran, waktu penggunaan, cara penggunaan, ketepatan pemilihan bahan, dan ketepatan pemilihan obat tradisional atau ramuan tanaman obat untuk indikasi tertentu

Page 13: Toga

a. Ketepatan dosisDosis yang tepat membuat OT bisa menjadi obat, sedangkan jika berlebihan bisa menjadi racun

b. Ketepatan bahanTanaman Indonesia terdiri dari beragam spesies yang sulit dibedakan satu sama lain. Kebenaran bahan menentukan tercapai atau tidaknya efek terapi yang diinginkan

Page 14: Toga

c. Ketepatan waktu penggunaanMisal, kunyit bermanfaat untuk mengurangi nyeri haid dan sangat baik jika dikonsumsi pada saat datang bulan. Akan tetapi, jika diminum pada saat awal kehamilan bisa menyebabkan keguguran.

Page 15: Toga

d. Ketepatan cara penggunaanMasing-masing zat berkhasiat kemungkinan membutuhkan perlakuan yang berbeda dalam penggunaannya. Contoh : daun kecubung jika dihisap seperti rokok bersifat bronkodilator dan digunakan sebagai obat asma. Tetapi jika diseduh dan diminum dapat menyababkan mabuk

Page 16: Toga

e. Ketepatan ramuan OT untuk indikasi tertentuDalam satu jenis OT dapat ditemukan beberapa zat berkhasiat, bahkan memiliki khasiat empiris yang serupa (sinergis)

Page 17: Toga

f. Tanpa penyalahgunaanContoh penyalahgunaan OT :– Cara pemakaian seperti daun ganja, candu

dicampur dengan rokok, seduhan kecubung untuk mabuk

– Tujuan pemakaian misalnya jamu terlambat bulan digunakan untuk abortus

– Penyalahgunaan pada saat produksi dengan menambahkan BKO untuk mempercepat dan mempertajam efek farmakologinya.

Page 18: Toga

Keunggulan OT

2. Adanya efek komplementer dan atau sinergisme dalam ramuan obat/komponen bioaktif tanaman obat. Dalam suatu ramuan obat tradisional umumnya terdiri dari beberapa jenis tanaman obat yang memiliki efek saling mendukung satu sama lain untuk mencapai efektivitas pengobatan. Formulasi dan komposisi ramuan tersebut dibuat setepat mungkin agar tidak menimbulkan efek kontradiksi, bahkan harus dipilih jenis ramuan yang saling menunjang terhadap suatu efek yang dikehendaki

Lanjutan…

Page 19: Toga

3. Pada satu tanaman bisa memiliki lebih dari satu efek farmakologi. Zat aktif pada tanaman obat umumnya dalam bentuk metabolit sekunder, sedangkan satu tanaman bisa menghasilkan beberapa metabolit sekunder, shingga memungkinkan tanaman tersebut memiliki lebih dari satu efek farmakologi.

Page 20: Toga

4. Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan degeneratif. Perubahan pola konsumsi mengakibatkan gangguan metabolisme dan faal tubuh sejalan dengan proses degenerasi. Yang termasuk penyakit metabolik antara lain diabetes, hiperlipidemia, asam urat, batu ginjal dan hepatitis. Sedangkan yang termasuk penyakit degeneratif antara lain rematik, asma, ulser, haemorrhoid dan pikun.

Page 21: Toga

• Untuk mengobati penyakit-penyakit tersebut diperlukan waktu lama sehingga penggunaan obat alam lebih tepat karena efek sampingnya relatif lebih kecil

Page 22: Toga

Kelemahan OT

Disamping keunggulannya, obat bahan alam juga memiliki beberapa kelemahan yang juga merupakan kendala dalam pengembangan obat tradisional, antara lain : •Efek farmakologinya lemah•Bahan baku belum terstandar dan bersifat higroskopis•Mudah tercemar berbagai mikroorganisme•Belum dilakukan uji klinik

Page 23: Toga

9 Tanaman Unggulan Pusat Riset Obat Tradisional

1. Sambiloto : antimalaria2. Mengkudu : antidiabet3. Daun Jambu : demam berdarah4. Temu Lawak : antidislipidemia5. Cabe Jawa : androgenik 6. Kunyit : antidislipidemia7. Daun salam : antihiperurisemia8. Jahe Merah : afrodisiak9. Jati Belanda: antidislipidemia

Page 24: Toga

9 -TANAMAN OBAT UNGGULAN INDONESIA

Buah cabe jawa : Anti Kanker

Daun Jambu biji : ObatDBD

Buah mengkudu :Anti Diabet

Temulawak :Anti Hiperlipidemia

Daun salam :Anti Diabet

Rimpang kunyit :Anti Hiperlipidemia

Sambiloto : Anti Kanker

Daun Jati belanda: Anti Hiperlipidemia

Jahe Merah :Anti Kanker

24

Page 25: Toga

25

Promotif

Rehabilitatif

Kuratif

Preventif

OT