TNC BARU

5
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini prostitusi bukanlah merupakan hal yang aneh bagi sebagian besar masyarakat di dunia, kita dapat menemukan prostitusi di berbagai negara di belahan dunia, bahkan bagi sebagian orang, prostitusi merupakan sebuah mata pencaharian yang utama. Sejarah awal dari praktek prostitusi ini sangat sulit dilacak, karena disinyalir prostitusi sudah ada sebelum manusia menemukan tulisan, hal tersebut membuktikan bahwa prostitusi merupakan salah satu praktek kuno yang dilakukan oleh umat manusia. Walaupun dalam ajaran berbagai agama prostitusi merupakan sebuah praktek atau hal yang dilarang, namun praktek ini tetap berjalan hingga sekarang, termasuk di Indonesia. Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dimana dalam Islam prostitusi merupakan sebuah hal yang sangat dilarang, tidak dapat dipungkiri bahwa prostitusi di Indonesia tergolong besar, bahkan konon terbesar di Asia Tenggara.

description

ds

Transcript of TNC BARU

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini prostitusi bukanlah merupakan hal yang aneh bagi sebagian besar masyarakat di dunia, kita dapat menemukan prostitusi di berbagai negara di belahan dunia, bahkan bagi sebagian orang, prostitusi merupakan sebuah mata pencaharian yang utama. Sejarah awal dari praktek prostitusi ini sangat sulit dilacak, karena disinyalir prostitusi sudah ada sebelum manusia menemukan tulisan, hal tersebut membuktikan bahwa prostitusi merupakan salah satu praktek kuno yang dilakukan oleh umat manusia.Walaupun dalam ajaran berbagai agama prostitusi merupakan sebuah praktek atau hal yang dilarang, namun praktek ini tetap berjalan hingga sekarang, termasuk di Indonesia. Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dimana dalam Islam prostitusi merupakan sebuah hal yang sangat dilarang, tidak dapat dipungkiri bahwa prostitusi di Indonesia tergolong besar, bahkan konon terbesar di Asia Tenggara.Lokasi prostitusi atau wisata seks yang kelompok kami akan bahas bertempat di daerah Puncak, Bogor, Jawa Barat. Kami melihat prostitusi adalah sebuah tindakan yang melanggar hukum, jika pembeli dan penyedia jasa seks itu berkewarganegaraan Indonesia, maka hal tersebut termasuk kedalam tindak kriminal biasa, namun yang terjadi di kawasan Puncak, Bogor ini melibatkan warga negara lain, baik yang berperan sebagai pembeli atau penyedia jasa seks, bahkan mungkin jika ditelusuri lebih lanjut, terdapat campur tangan warga asing dalam memasukan Pekerja Seks Komersial (PSK) imigran ke Indonesia, maka kami melihat hal ini sebagai sebuah Transnational Crime (TNC).Sangat sulit untuk melacak awal sejarah dari praktek prostitusi yang terjadi di Puncak, Bogor, ini disebabkan karena praktek prostitusi merupakan sebuah praktek yang illegal, dilarang oleh hukum, sehingga tidak banyak orang yang membahas awal sejarah dari praktek ini. Namun jika ditelaah, maka kita dapat menelusuri asal muasal praktek ini hingga pada zaman penjajahan Belanda.Perluasan areal perkebunan terutama di Jawa Barat, pertumbuhan industri gula di Jawa Timur dan Jawa Tengah, pendirian perkebunan-perkebunan di Sumatera dan pembangunan jalan raya serta jalur kereta api telah merangsang terjadinya migrasi tenaga kerja laki-laki secara besar-besaran. Sebagian besar dari pekerja tersebut adalah bujangan yang akan menciptakan permintaan terhada aktivitas prostitusi. Selama pembanguna kereta api yang menghubungkan kota-kota di Jawa seperti Batavia, Bogor, Cianjur, Bandung, Cilacap, Yogyakarta dan Surabaya tahun 1884, tak hanya aktivitas pelacuran yang timbul untuk melayani para pekerja bangunan di setiap kota yang dilalui kereta api, tapi juga pembangunan tempat-tempat penginapan dan fasilitas lainnya meningkat bersamaan dengan meningkatnya aktivitas pembangunan konstruksi jalan kereta api. Oleh sebab itu dapat dimengerti mengapa banyakkompleks pelacurantumbuh di sekitar stasiun kereta api hampir di setiap kota, termasuk di Bogor.

Keberadaan PSK Maghribi atau Hadromi, demikian sebutannya, membuat resah masyarakat Cisarua dan Megamendung. PSK Maghribi atau Hadromi ini biasanya menyewa vila vila yang tak berizin tapi bayar PBB yang tersebar disekitar warung kaleng tugu selatan Jalan Sindang Subur desa Tugu Selatan, Cisarua. Kegiatan PSK impor ini dilakukan secara berkelompok, ada kelompok philipine, maroko, afganistan yang tinggal di kontrakan berbeda di sekitar kawasan warung kaleng. Biasanya mereka dipesan oleh wisatawan asing maupun local melalui mucikari atau langsung menghubungi PSK Impor ini via handphone, bila harga sudah deal maka mereka di drop oleh ojek atau diantar menggunakan mobil ke vila atau hotel tempat pemesan menginap.Ketua Umum Gerakan Persaudaraan Putra Pribumi (GPPP) Bogor Raya, H.Rahmat Gunawan mengatakan maraknya kembali para PSK di kawasan puncak menjadikan perhatian dan keprihatinan berbagai kalangan. Kehadiran wisata seks di daerah puncak ini dapat mencoreng kawasan wisata. Ditakutkan kawasan Puncak, Bogor akan dikenal sebagai daerah wisata seksual pemuas nafsu lelaki hidung belang. Kawasan wisata Puncak Bogor, lanjut H.Rahmat, memang terkenal memiliki banyak Tempat Hiburan Malam (THM), perhotelan, wisma, penginapan, villa, hingga restoran kuliner dan merupakan salah satu lokasi ideal bagi para pelancong dan pemburu liburan.Namun selayaknya dua mata uang, kehadiran bisnis haram ini turut menambah pundi pundi ruiah warga setempat yang terlibat dalam putaran roda bisnis wisata prostitusi ini. banyak komunitas yang menggantungkan kehidupannya di wilayah itu. Sebut saja komunitas Anjelo atau Antar Jemput Lonte. Mereka bertugas, menjemput PSK dan mengantarkannya ke pelanggan. Selain itu ada komunitas Timer atau penjaga waktu. Mereka bertugas mengingatkan pelanggan yang menggunakan waktunya melebihi dari waktu yang disepakati. Kesepakatan ini biasanya dilakukan untuk transaksi short time.Diluar putaran bisnis haram ini, warga setempat pun yang menyadari peluang bisnis kemudian dengan cepat menyulap rumahnya menjadi cafe dan warung dadakan yang menyediakan tempat untuk melakukan proses tawar menawar antara pelanggan dan PSK. Fenomena wisata seksual dewasa ini telah menjelma menjadi sebuah sistem yang saling berkaitan.

1.2. Perumusan Masalah

Para imigran yang difasilitasi oleh UNHCR di Puncak bogor banyak yang menjadi prostitusi. Banyaknya pekerja seks komersial di puncak bogor yang terselebung merupakan peluang membuat semakin meningkatnya kasus IMS sekarang ini bukan hanya itu para pengungsi yang notaben nya sebagai pendatang juga akan mempengaruhi kehidupan social budaya di Puncak Bogor.Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melihat faktor apa yang membuat fenomena wisata seks psk impor di Puncak Bogor dan Apa dampaknya kekehidupan warga sekitar.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan UmumUntuk mengetahui faktor penyebab terjadinya wisata seks psk impor di Puncak Bogor1.3.2. Tujuan Khusus1. Mengetahui respon masyarakat setempat terhadap wisata seks psk impor di Puncak Bogor

2. Mengetahui sikap UNHCR sebagai fasilitator imigran di puncak bogor atas terjadinya fenomena porsitusi imigran.

1.4.Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi kepada masyarakat maupun pemerintah tentang fenomena PSK impor di Puncak bogor dan dampak dari akulturasi para imigran di Puncak Bogor.