TMB ANNA

9
Stripping [ppada suhu 290 – 300 0 F dimana Metanol, air, dan merkaptan dipisahkan. Untuk lebih jelasnya dapat diliahat pada gambar 12.6. Gambar 12.6 Diagram Alir Ekstraksi Unisol 12.3.1 pengolahan dengan Asam dan Lempung 12.3.1 Pengolahan dengan Asam Minyak mentah dan distilat-distilat menengah lainnya diolah dengan senyawa kimia tertentu untuk memperbaiki sifat-sifatnta seperti stabilitas terhadap cahaya, bau, kandungan sulfur, fan jumlah ahan-bahan plastik. Pemurnian dengan menggunakan asam, sama halnya dengan pemurnian menggunakan soda kaustik merupakan cara pemurnian yang telah digunakan seenjak industri perminyakan ada. Bermacam-macam asam dapat digunakan seperti HF, HCl, HNO 3 , H 3 PO 4 , tetapi yang lebih umum digunakan adalah asam sulfat(H 2 So 4 ) karena mempunyai kelebihan yaitu dapat menyerap sulfur, mengendapkan aspal dan menghilangkan bau yang tifdak enak.

Transcript of TMB ANNA

Page 1: TMB ANNA

Stripping [ppada suhu 290 – 300 0F dimana Metanol, air, dan merkaptan dipisahkan.

Untuk lebih jelasnya dapat diliahat pada gambar 12.6.

Gambar 12.6 Diagram Alir Ekstraksi Unisol

12.3.1 pengolahan dengan Asam dan Lempung

12.3.1 Pengolahan dengan Asam

Minyak mentah dan distilat-distilat menengah lainnya diolah dengan senyawa kimia tertentu untuk memperbaiki sifat-sifatnta seperti stabilitas terhadap cahaya, bau, kandungan sulfur, fan jumlah ahan-bahan plastik. Pemurnian dengan menggunakan asam, sama halnya dengan pemurnian menggunakan soda kaustik merupakan cara pemurnian yang telah digunakan seenjak industri perminyakan ada. Bermacam-macam asam dapat digunakan seperti HF, HCl, HNO3, H3PO4, tetapi yang lebih umum digunakan adalah asam sulfat(H2So4) karena mempunyai kelebihan yaitu dapat menyerap sulfur, mengendapkan aspal dan menghilangkan bau yang tifdak enak.

Pemurnian dengan asam sulfat merupakan pemurnian secar kimia, baik secara continue maupun secara bacth. Reaksi antara asam fengan hidrokarbon sangat Kompleks, umumnya membentuk ester dan polimer, sebagai berikut :

RSH – CH2 + H2SO4 RCH2CH2SO4H

RSH – CH2 R[ -CH.CH2 -]n

Page 2: TMB ANNA

Ester-ester yang terbentuk larut dalam asam, tetapi ia hanya sedikit larut dan sulit dihidrolisasi dengan air, dan pada akhirnya produk yang dihasilkan masih mengandung sulfur.

Macam-macam sulfur

1. Pengolahan dengan asam sulfat2. Proses Nalfining

A. Pengolahan dengan asam sulfat

pengolahan dengan asam sulfat adalah proses pengolahan dengan cara kimia baik dengan cara batch ataupun continue dipakai untuk memisahkan sulfur, mengendapkan bahan-bahan yang mengandung aspal, dan memperbaiki stabilitas, warna, dan bau dari sejumlah produk-produk kilang. Kebutuhan atau jumlah asam sulfat yang dipakai dan kondisi operasi serta umpan yang diolah dapat dilihat pada table 12.1

table 12.1 Kualitas dan kondisi pemurnian dengan asam

Consent

(%)

Dosis

(lb/barrel)

Fraksi yang

diolah

Suhu

(0F)

Kotoran yang

Disisihkan

Waktu kontak

(men)

93

93 – 98

93 – 103

80

1 – 15

0 – 60

2

Maks 8

Kerosin

Pelumas

Gasoline

Min. bakar

Min. Transport

Distilat (tekan)

90 -135

110 – 180

65 - 60

Gab. Sulfur

Ter

Sulfur

Dist. Sulfur

30 -40

Konsentrasi asam berfariasi antara 80 – 100 %, dan yang umumnya dipakai adalah 93%. Asam-asam lemah dipakai untuk pengolahan masing-masing situasi untuk menurunkan sludge yang terbentuk karena reaksi kima dengan aromatic, dan/atau hidrokarbon olefin. Suhu dijaga rendah pada 25 – 50 0F untuk asam kuat, tetapi 70 – 130 0F dapat dipakai secara ekonomis. Metoda standar pengolahan distilat bertekanan yang digunakan bertahun-tahun yang lalu adalah pengolahan dengan asam, lalu diikuti oleh distilasi dengan steam dan diikuti lagi pengolahan dengan doctor aweetening.

Page 3: TMB ANNA

Pengolahan dari proses ini memerlukan biaya mahal, kehilangan hasil proses tinggi, dan membutukan penyulingan ulang (redistillation) pada beberapa hasil pengolahan.pemakaian sekarang adalah pada pengolahan kerosin dan pelarut-pelarut khusus. Proses pengolahan dengan asam sulfat initelah lama dilakukan semenjak awal industri minyak tetapi proses ini telah diganti dengan proses pencucian dengan soda secara regenerative, dan pada akhir-akhir ini diganti lagi dengan cara hidrogenerasi.

B. Proses nalfining.

Proses ini adalah suatu pengolahan kimiawi yang kontinyu menggunakan asam asetat anhidrid diikuti dengan pembilasan dengan soda pekat, untuk mengolah naftra ringan dan distilat-distilat. Diagram air proses ini apat dilihat pada Gambar 12.7

Pada proses ini dapat diperbaiki warna, stabilitas dan bau. Langkah pencucian dengan soda akan menetralisir pembentukana asam asetat yang korosif, dan pada keseluruhan proses tidak terjadi kehilangan produk yang lebih banyak.

Gambar 12.7 Diagram Alir proses Nalfining

Page 4: TMB ANNA

12.3.2 Pengolahan dengan Lempung

Pada pengolahan ini dipakai lempung alam dan sintetis sebagai adsorben untuk mengolah produk-produk kilang dalam rangka :

a) Untuk memperbaiki warna dan baub) Untuk mengurangi kandungan air, kotoran yang terendap, bahan-bahan yang

mengandung aspal dan resin, senyawa-senyawa nitrogen, senyawa-senyawa teroksidasi, dan beberapa senyawa sulfur

c) Untuk menyerap secara khusus senyawa hidrokarbon olefin.

Secara umum terdapat 3 pendekatan metodeyang dilakukan dalam pengolahan dengan lempung, yaitu :

1. Perkolasi melalui lempung kasar (khusus untuk minyak-minyak pelumas, dan lilin)

2. Kontak dengan lempung berbentuk bubuk (untuk distilat-distilat ringan dan berat)3. Kontak fase uap melalui unggun onggokan yang longgar (untuk gasoline dan

distilat-distilat ringan)

Saringan perkolasi tingginya 15 – 30 ft dan dapat memuat 100 ton lempung. Minyak mengalir baik secara gravitasi maupun dengan dipompakan kedalam unggun tersebut. Lempung bekas dicici dengan pelarut dan di-steam secara in-situ, kemudian dipisahkan dan diregenerasi dengan pembakaran.

Pengolahan dengan lempung dipakai secara luas awal tahun 1940-an. Semenjak itu karena perkembangan proses-proses treating, maka pengolahan dengan lempung untuk gasoline dan distilat-distilat pemakaiannya menurun. Adsorpsi dengan lempung masih dipakai untuk memperbaiki warna minyak pelumas, tatapi prakteknya proses ekstraksi menggunakan pelarut merupakan standar pengolahan. Pengolahan dengan lempung sering kali dipakai sebagai proses akhir setelah ekstraksi menggunakan pelarut.

Macam-macam proses pengolahan dengan lempung :

a. filtarsi Kontak Kontinyub. perkolasi Themofor Kontinyuc. filtrasi perkolasid. pengolahan efluen Alkilasie. pengolahan lempung Gray

a. Filtrasi Kontak Kontinyu

proses ini dikembangkan oleh Fitrol Corp, adalah suatu proses pengolahan lempung secara kontinyu untuk produk akhir pelumas, lilin, atau minyak-minyak khusus setelah melalui proses pengolahan dengan asam, ekstraksi menggunakan pelarut, atau distilasi. Adsorben lempung halus dicampur dengan umpan dan dipanaskan pada 200 –

Page 5: TMB ANNA

300 0F membentuk Slurry. Slurry kemudian dimasukan ke dalam menara Steam Stripping. Setelah dikeluarkan dari menara slurry lalu didinginkan dan disaring hampa, kemudian di-Istrip secara secara hampa untuk mengontrol spesifikasi produk (titik nyala, bau, dll). Minyak kemudian didinginkan, dan dipres kering (blotter-prest), lalu dibawa ke tangki penyimpanan. Yield biasanya diperoleh lebih dari 98%.

b. Perkolasi Themofor Kontinyu

Proses ini dikembangkan dan dilisensi oleh Mobil Oil Corp, adalah suatu proses pengolahan dengan lempung secara kontinyu dan regenerative, untuk menstabilkan dan memperbaiki warna pelumas-pelumas atau lilin yang telah didistilasi, disuling menggunakan pelarut, atau diolah dengan asam. Umpan dipanaskan pada 125 – 350 0F dimasukan kedalam menara percolator melalui distributor banyak lubang (multi nozzle) pada dasar menara. Setelah perkolasi secara berlawanan arah melalui unggun lempung maka umpan ditarik dari atas menara dan dan dilewatkan ke dalam blotter-press, kemudian dimasukkan ke dalam tangki penyimpanan. Unit pertama proses ini telah diinstalasi pada tahun 2953 pada kilang Mobil Oil Co di Coryton-Ingris.

c. Filtrasi Perkolasi

proses ini dikembangkan oleh Mineral & Chemicals Phillip Corp, adalah suatu proses pengolahan dengan lempung secara kontinyu dan regenereatif siklik, fase uap, untuk memperbaiki warna, bau, dan stabilitas minyak-minyak pelumas dan lilin. Minyak disaring melalui unggun yang mengandung 10 – 50 ton tanah pemucatatau bauksit aktif. Dua atau lebih unggun dipakai secara bergantian dalam operasi dan regenerasi. Lempung bekas dicuci sehingga beban minyak dengan nafta kemudian di-steam untuk mrmisahkan nafta. Setelah di-steaming, lempung dibawa ke kiln dan bahan-bahan karbon dipisahkan dengan pembakaran.

d. Pengolahan Efluen Alkilasi

proses ini dikembangkan secara bersama oleh D.X. Sunray Oil Co dan M.W. Kellog Co, merupakan suatu proses perkolasi cair secara kontinyudan regenerative untuk memisahkan 90% asam-asam dan ester netral, dan memindahkan asam dari efluen akilasi katalis asam sulfat. Umpan yang berupa efluen dari alkilasi katalis di-koalesi didalam vessel yang berisi glass-wool dan steel mesh, kemudian dimasukkan secara bergantian ke dalam dua menara berisi baksit dimana yang diserap mula-mula adalah kotoran-kotoran. Setelah kontak mencapai sekitar ¾ bbd/lb adsorben, lalu perkolasi dijalankan, kemudian diregenerasi dimana regenerasinya dipengaruhi oleh campuran steam dan gas. Umur katalis diperkirakan sewkitar 150 bbl/lb. proses ini dituntut lebih efektif dari proses kaustik yang konvensional, dan dari proses pencucian dengan air.

Page 6: TMB ANNA

e. Pengolahan Lempung Gray

proses ini dilisensi oleh Pure Oil Co yang semula dikembangkan dan dilisensi oleh Gray Processes Corp, merupakan suatu p[roses pengolahan lempung fase uap secara kontinyu yang dapat diregenerasi maupun nopn-regeneratif, dipakai untuk polimerisasi selektif diolefin dan untuk memisahkan bahan-bahan pembentuk gum yang terdapat dalam gasoline-gasolin termis. Untuk operasi yang kontinyu dipakai dua atau lebih menara percolator Gray secara Paralel (diameter 10 ft, tinggi 30 ft). tanah pemucat bekas (30/60 mesh) dapat dibuang atau digenerasidi dalam kiln. Uap-uap hidrokarbon dilewatkan melalui unggun pada suhu 250 – 475 0F sedikit diatas titik kondensasinya. Waktu kontak 20 – 400 detik. Uap hidrokarbon masuk langsung ke menara Gray dari unit perengkahan setelah pemisahan gas-gas yang tifdak dapat dikondensasikan. Polimer diolfin bersama larutan yang lain dikeluarkan (di-drain) dari dasar menara dan ditampung dalam akumulator polimer. Polimer yang tertinggal dalam menara percolator Gray dipisahkan dari gasoline dengan cara fraksionasi sebelum produk tersebut di kon densasi dan dikirim ke tangki penyimpanan.

Pengolahan lempung Gray (menara 8 ton) pertama kali diinstalasi secara komersil pada tahun 1924 untuk mengolah motor fuel pada kilang Barnsdall Refning Co di Oklohama. Proses ini secara luas diterima pada tahun 1930 s/d 1940-an. Sejak proses ini erat kaitannya dengan proses-proses termal maka proses ini lambat laun ditinggalkan.

12.4 Pengolahan Sweetening

Proses sweetening adalah suatu proses untuk memisahkan merkaptan, hydrogen sulfida, sulfur elementer dari dalam distilat-distilatringan. Merkaptan memberikan bau yang kotor, dan secara serius menurunkan angka oktan karena turunnya kerentanan terhadap TEL. Sulfur elementer (sendiri-sendiri maupun yang terikut dengan merkaptan) akan menebabkan korosi.

Macam-macam cara untuk mencapat kondisi sweetening adalah

1. Oksidasi merkaptan menjadi Disulfida2. Pemisahan merkaptan3. Desulfurasi, yaitu penghancuran dan pemisahan senyawa sulfur lain yang terikut

dengan merkaptan, hydrogen sulfide, dan sulfur.

Page 7: TMB ANNA

12.4.1 Oksidasi Merkaptan Menjadi Disulfida

Proses oksidasi ini merubah merkaptan menjadi sulfide yang berbau besi sedikit. Untuk maksud tersebut sejumlah kelompok proses sweetening telah dikembangkan. Pemilihan proses tergantung pada situasi kilang tersebut.

Persamaan umum proses oksidasi ini adalah

4 RSH + O2 2 RSSR + 2 H2O

Disulfide dapat menurunkan kerentanan terhadap TEL dari aliran gasoline, maka proses ini lambat laun ditinggalkan. Kecendrungan sekarang adalah memakai proses untuk memisahkan merkaptan secara menyeluruh.

Macam-macam proses oksidasi adalah

1. Oksidasi Sweetening, terdiri dari :a) Doctor Sweeteningb) Inhibitor Sweeteningc) Hypochlorite Sweeteningd) Proses Bendere) Proses Merox

2. Cooper Sweetening, terdiri dari :a) Pillips Cooper Sweetwning.