tksdladi
Transcript of tksdladi
5/14/2018 tksdladi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tksdladi 1/25
TUGAS FIELDTRIP TEKNOLOGI KONSERVASI
SUMBERDAYA LAHAN
Oleh :
Setiyo Adi Santoso ( 0910483072 )
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2011
5/14/2018 tksdladi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tksdladi 2/25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Lahan merupakan bagian dari bentang lahan (Landscape) yang meliputi lingkungan fisik
termasuk iklim, topografi / relief, hidrologi tanah dan keadaan vegetasi alami yang semuanya
secara potensial akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan. Penetapan penggunaan lahan pada
umumnya didasarkan pada karakteristik lahan dan daya dukung lingkungannya. Bentuk
penggunaan lahan yang ada dapat dikaji kembali melalui proses evaluasi sumberdaya lahan,
sehingga dapat diketahui potensi sumberdaya lahan untuk berbagai penggunaannya. Untuk lebih
memperluas pola pengelolaan sumberdaya lahan diperlukan tehnologi usaha tani yang tidak terlalu
terikat dengan pola penggunaan lahan dan akan lebih parah lagi hasilnya apabila pembangunan
pertanian masih melalui pendekatan sektoral tanpa ada integrasi dalam perencanaan maupun
implementasinya. Agroforestry adalah pola usaha tani produktif yang tidak saja mengetengahkan
kaidah konservasi tetapi juga kaidah ekonomi. Betapa pentingnya masalah konservasi ini perlu
diperhatikan apabila mengingat bahwa usaha tani di Indonesia ini ditangani oleh petani kecil
apabila ditinjau dari kepemilikan lahan. Kesadaran akan perlunya konservasi lahan sebenarnya
sudah sejak lama, akan tetapi selalu saja ada kesenjangan antara keinginan para petani pemilik
lahan dengan para ahli konservasi tanah karena biasanya adanya keterbatasan biaya dari para
petani untuk melaksanakan perlakuan-perlakuan yang diperlukan. Hal ini disebabkan karena pada
pendekatan lama konsentrasi kegiatan konservasi ada pada pembuatan bangunan-bangunan teras,
saluran-saluran dan bangunan lainnya dan sering dilakukan dengan cara melarang orang bertanam
di lahan miring dll.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud : untuk memberi gambaran kepada mahasiswa tentang keadaan yang sebenarnya
dilapang tentang materi yang diberikan.
Tujuan :
5/14/2018 tksdladi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tksdladi 3/25
o Mahasiswa mampu menetapkan satuan pengelolaan konservasi tanah dan
air
o mahasiswa mengetahui jenis – jenis erosi tanah dilapang dan upaya pencegahannya.
o mahasiswa mampu menetapkan faktor erosi tanah berdasarkan metode USLE di
setiap SPL
o mahasiwa mengetahuiu dampak erosi terhadap kehidupan manusia didaerah hilir
o mahasiswa mampu membuat perencanaan konservasi tanah dan air tingkat detail
disetiap SPL
o
mahasiswa mampu mengimplementasikan teknologi konservasi tanah dan air melalui simulasi
5/14/2018 tksdladi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tksdladi 4/25
Dokumentasi
Menghitung dan
memasukkan data
Pembuatan
makalah
praktikum
Diskusi kelompok
BAB II
METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat
Fieldtrip Teknologi Konservasi Sumber Daya Lahan dilaksanakan di Ds. Gubuk Lakah,
Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang pada hari Sabtu tanggal 8 Oktober 2011.
2.2 Metode Pelaksanaan
Menyiapkan alat
dan bahan
Lapang
Pengarahan
Lapang
Pembagian Tugas
Lapang
Mengidentifikasi
landscape yang
akan dijadikan
contoh
Pengukuran
kelerengan,
erosivitas dan
kontur
5/14/2018 tksdladi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tksdladi 5/25
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil dan Pembahasan Data Aktual
Hasil pengindentifikasian kelas kemampuan lahan
Satuan Peta Lahan I
Faktor Pembatas Hasil pengamatan di lapangan Kelas
Tekstur tanah Agak halus: liat berpasir, lempung liat
berdebu, lempung berliat, lempung liat
berpasir
I
Lereng 80 % VIII
Drainase Tinggi (diabaikan)
Kedalaman Efektif Dalam : >90 cm I
Tingkat Erosi Ringan : jika 25% lapisan tanah atas hilang
Sedang : jika 25 – 75% lapisan tanah atas
hilang
IV
Batu/Kerikil Sedang : 3 – 15% luas area V
Bahaya banjir Tidak pernah : dalam waktu satu tahun tudak
pernah terjadi banjir untuk waktu 24 jamI
Klasifikasi kelas
kemampuan lahan +
Faktor Pembatas
Kelas kemampuan lahan VIII : faktor
pembatas
5/14/2018 tksdladi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tksdladi 6/25
Macam
Rekomendasi
Penggunaan Lahan
Dijadikan hutan lindung/ cagar alam dan
tempat rekreasi
Dari data yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa dengan kelerengan 80% (VIII)
dan dengan tekstur tanah yang liat berpasir, lempung liat berdebu, lempung berliat sampai
lempung liat berpasir dimungkinkan dapat menambah tingkat erosi yang terjadi apabila
tidak ada konservasi yang lebih lanjut. Dari data lapang yang didapat untuk mengatasi hal
tersebut mereka (petani) menggunakan tanaman sebagai penyangga dan filter yang ditanam
di aliran irigasi lahan tersebut. Disini terdapat faktor pembatas berupa kelerengan dan
tekstur tanah. Pada konservasi yang mereka gunakan mereka menanam tanaman pembatas berupa pinus dan pisang sedangkan, untuk tanaman penyangga berupa pisang, pinus dan
bambu. Pada lahannya juga terdapat bahaya degradasi tanah walaupun sudah dibuat
terasering. Ini dibuktikan jika hujan besar datang, dengan lahan – lahan yang dibuat datar
dapat membuat dibeberapa tempat pada lahan tersebut menggenang, selain itu air yang
turun dari terasering satu ke terasering dibawahnya, juga dapat membuat erosi akibat tidak
adanya tanaman penyangga, ditambah lagi dengan tekstur tanah yang seperti itu.
JENIS-JENIS EROSI DI LOKASI PENGAMATAN
Jenis-jenis erosi yang ditemukan
1. Erosi
Percikan
Diskripsi kondisi dan upaya pengendaliannya:
Erosi hasil dari percikan atau benturan air hujan secara langsung pada partikel
tanah dalam keadaan basah.
Kondisi : pada musim hujan dapat dilihat pada permukaan daun yang terdapat
pada partikel tanah, adanya batuan kerikil diatas lapisan tanah.
Pengendalian : dilakukan penanaman tanaman penutup tanah
2. Erosi Diskripsi kondisi dan upaya pengendaliannya:
5/14/2018 tksdladi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tksdladi 7/25
Alur Erosi yang diakibatkan pengikisan tanah oleh aliran air yang membentuk parita
tau saluran kecil, dimana bagian tersebut telah terjadi konsentrasi aliran air
hujan di permukaan tanah.
Pengendalian : dilakukan penanaman secara kontur dan penanaman tanaman
dalam larikan.
3. Erosi
Selokan
Diskripsi kondisi dan upaya pengendaliannya:
Erosi yang membentuk seperti selokan dengan kedalaman ± mencapai 1- 25 m
atau lebih. Erosi selokan menyerupai huruf V dan U, dimana aliran limpasan
dengan volumen besar terkonsentrasi dan mengalir ke bawah lereng terjal pada
tanah yang mudah tererosi.
Pengendalian : dilakukan penanaman penutup tanah
Dari data yang didapat, untuk erosi, kemungkinan yang terjadi dilapang berupa erosi
percikan, erosi alur dan erosi selokan. Erosi percikan terbentuk dari benturan air hujan
kepermukaan tanah. Erosi ini hanya terjadi dibeberapa titik yang mempunyai tanaman
penutup tanah yang sedikit. Tanaman apel dengan daunnya yang kecil mungkin saja dapat
membuat erosi percikan yang lebih besar, apabila tidak ada cover crop di lahan tersebut.
Dengan adanya cover crop dimungkinkan erosi percikan akan berkurang, karena laju air
hujan yang jatuh terhambat, oleh strata tajuk. Selanjutnya ada erosi alur, erosi adalah erosi
yang terjadi akibat pengikisan tanah oleh aliran air yang terbentuk dipermukaan tanah.
Erosi ini terbentuk jika terasering yang dibuat tidak searah garis kontur, sehingga air hujan
yang jatuh kepermukaan dengan cepat mengalir dan mengikis lapisan tanah sampai
menyebabkan erosi alur. Cara pengendaliannya dapat menanam tanaman searah garis
kontur dan memiliki cover crop yang memenuhi lapisan tanah secara menyeluruh, sehinggatidak ada daerah yang terkikis oleh aliran air. Kemudian dari data yang didapat dilapang,
kemungkinan juga bisa terjadi erosi selokan, dimana erosi ini merupakan erosi yang terjadi
akibat aliran limpasan dengan volume besar terkonsentrasi dan mengalir kebawah lereng
yang terjal pada tanah yang mudah tererosi. Dilapang, ini bisa terjadi dilihat dari tidak
adanya vegetasi / tanaman penyangga terasering, sehingga dengan lereng yang curam dan
5/14/2018 tksdladi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tksdladi 8/25
tidak ada penghalang yang besar dapat dimungkinkan air akan mengalir kebawah dengan
cepat dan juga dapat membawa pratikel tanah sehingga akibat yang terjadi adalah di bawah
lereng terjadi erosi selokan karena besarnya tekanan dan kecepatan air yang jatuh kebawah
lereng, ditambahlagi dengan tektur tanah yang terdapat debu dan pasir, dapat dengan
mudah terangkut oleh aliran air.
PENGAMATAN EROSI TEBING SUNGAI dan KEKERUHAN AIR SUNGAI
Deskripsi
kondisi tebing
sungai dan
kekeruhan air
sungai
Kondisi tebing sungai pada daerah tersebut termasuk curam, namun terdapat
tanaman penutup tanah anatara lain semak belukar, sehingga tingkat erosi
tidak terlalu tinggi dan tidak menyebabkan sedimentasi pada sungai. Air
sungai di kawasan pengamatan terlihat jernih, karena tidak terdapat
sedimentasi tanah.
Permasalahan
yang dijumpai
di lokasi
pengamatan
Permasalahan di kawasan lokasi pengamatan yaitu tingkat kelerengan yang
cukup tinggi yaitu 80% mengakibatkan erosi di lahan, antara lain erosi
percikan, erosi alur dan erosi selokan dengan tingkat yang ringan dan sedang.
Sumber
permasalahan
Tingkat kelerengan yang cukup tinggi, jenis tanaman yang ditanam dan
pengolahan lahan yang kurang sesuai.
Dampak
permasalahan
(segala aspek :
lingkungan,
masyarakat,
kesehatan,
politik, sosial,
dsb)
- Lingkungan : terjadi degradasi lahan, karena tanaman dan jenis dan
pengolahan lahan yang kurang sesuai.
- Masyarakat : Untuk menuju ke lahan (melakukan pengoalahan),
masyarakat mengalami kesulitan karena jarak lahan dengan pemukiman
yang cukup jauh dan tingkat kelerengan yang cukup tinggi.
- Kesehatan : berdasarkan sumber permasalahan, kesehatan masyarakat
tidak terpengaruh.
- Politik : melihat kondisi di pengamatan, dapat terjadi pengalihan fungsi
lahan. Contoh : lahan pertanian menjadi cagar alam/tempat rekreasi.
5/14/2018 tksdladi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tksdladi 9/25
- Sosial : dari lahan pengamatan, petani membutuhkan tenaga pekerjaan
dalam pengelolaan lahannya, karena jika dilakukan sendiri dengan tingkat
kelerengan yang cukup tinggi membutuhkan waktu yang lama.
Dari data yang didapat dilapang tentang pengamatan erosi tebing dan kekeruhan air sungai,
diketahui lereng yang curam sebenarnya tidak boleh digunakan untuk areal pertanian, tetapi
untuk digunakan sebagai areal pertanian butuh perombakan secara besar – besaran dan
butuh pengeluaran yang lebih besar. Dari lokasi pengamatan dengan lereng yang sekitar
80%, petani menggunakan terasering untuk lahan pertaniannya dan menanam tanaman
tahunan yang akarnya dapat tumbuh kuat. Pihak petani sudah mengetahui dampak dari pembukaan tersebut, sehingga mereka perlu membuat konservasi tanah dan air untuk
keberlangsungan lahan budidaya. Erosi tebing didaerah ini mungkin sedikit, karena
terdapat berbagai macam tanaman tahunan maupun musiman yang ditanam didaerah ini,
untuk aliran irigasi agar tidak mengalami pengikisan tanah, mereka menanam tanaman
pisang dan pinus sebagai jangkar bagi tanah, agar tidak mudah tererosi, selain itu terdapat
tanaman penutup tanah seperti rumput – rumputan untuk menyaring partikel tanah yang
tererosi dari atas lereng. Untuk lahan pertaniannya sendiri mereka juga menanam berbagai
tanaman tahunan dan semusim ,yang ditumpang sarikan. Terdapat berbagai tanaman
sampingan berupa pisang, pinus, labu siam, dan wortel, disela – sela tanaman utama berupa
tanaman apel.
Untuk masalah kekeruhan air sungai, ketika dilapang tidak terlihat adanya aliran sungai
yang keruh, ini dimungkinkan karena dibawah lereng terdapat berbagai macam tanaman
tahunan dan musiman yang tumbuh liar, dan berbagai macam tanaman penutup lahan yang
dibiarkan tumbuh, sehingga erosi yang terjadi dan membawa partikel tanah, akan terfilter
dan tidak dimungkinkan hanya air saja yang sampai kesungai, itupun mungkin air yang
sebelumnya terinfiltrasi dari dalam tanah.
3.2 Analisis Kemampuan Lahan
5/14/2018 tksdladi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tksdladi 10/25
Kemampuan lahan adalah kemampuan suatu lahan untuk digunakan sebagai usaha
pertanian yang paling intensif termasuk penentuan tindakan pengelolaannya, tanpa menyebabkan
lahan tersebut menjadi rusak. Berdasarkan penilaian kelas kemampuan lahan pada satuan peta
lahan satu yaitu termasuk dalam kelas kemampuan lahan VIII. Hal ini sesuai dengan ciri-ciripada
kelas kemampuan lahan VIII yaitu: terletak pada lereng yang sangat curam, umumnya berbatu,
kasar dan tanahnya sangat dangkal, harus dibiarkan alami sebagai kawasan lindung. Jadi karena
masuk dalam kelas kemampuan lahan VIII dapat dikatakan bahwa lahan tersebut tidak sesuai
untuk bercocok tanam, sedapat mungkin selalu tertutup vegetasi permanen. Dalam hal ini,
seharusnya faktor pembatas lereng yang sangat curam tidak cocok untuk tanaman pertanian.
3.3 Arahan Perencanaan Konservasi
Sebaran Hutan
dan Potensinya
Sebaran Kegiatan
Manusia di Kawasan
Hutan
Alternatif
Pengelolaan
Kebijakan
Pemerintah
Analisis
Kemungkinan
Tumpang Tindih
Penggunaan
Penentuan Tujuan
Pengelolaaan
5/14/2018 tksdladi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tksdladi 11/25
Alur pikir penyusunan arahan pengelolaan kawasan konservasi
Dari data diatas, kita dapat membuat deskripsi tentang arahan perencanaan konservasi
didaerah ini :
Dari data yang ada perlu adanya konservasi yang lebih lanjut mengenai masalah – masalahyang akan timbul dari kurangnya konservasi dilahan pertanian ini, seperti tidak adanya tanaman
penyangga disetiap teras, yang mengurangi limpasan air yang berlebihan.
Arahan yang digunakan ditujukan semata – mata bukan untuk meningkatkan produksi
tanaman utama, tetapi ditujukan untuk konservasi lahan yang dimungkinkan dapat meningkatkan
pendapatan petani dari hasil lain selain tanaman utama. Dan konservasi ini ditujukan bukan hanya
pada saat itu saja, tetapi secar berkelanjutan dan jangka panjang.
Perencanaan yang digunakan untuk menambah tingkat konservasi di lahan pertanian
tersebut ada 2 macam :
1. Secara vegetatif
• Penanaman tanaman lebih banyak di daerah irigasi ( samping lahan pertanian tersebut )
Penanaman tanaman ini dimaksudkan untuk mengurangi kecepatan laju air yang
datang dan untuk menghambat dan filter partikel tanah yang terbawa limpasan permukaan.
5/14/2018 tksdladi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tksdladi 12/25
Selain itu, dengan adanya penanaman tanaman sampingan juga dapat menambah
penghasilan petani di daerah tersebut.
•
Penanaman rumput gajah di ujung teras.
Ini digunakan untuk menguatkan teras dari erosi yang mungkin terjadi, dan juga
dapat menguat kan tanah, karena umumnya tanan didaerah lahan pertanian ini berupa pasir
dan debu, sehingga dapat dengan mudah tererosi. Juga sebagai penyangga air jika volume
air yang mengalir dipermukaan terlalu besar. Selain itu, rumput gajah juga dapat digunakan
untuk pakan ternak.
• Penanaman vegetasi di saluran irigasi tengah lahan
Dalam konservasi ini ditambah dengan irigasi ditengah lahan untuk memenuhi
semua kebutuhan tanaman akan air. Dalam pembuatan irigasi in juga perlu dilakukan
penanaman vegetasi di aliran irigasi, agar tidak terjadi erosi dan digunakan sebagi filter
partikel tanah yang ikut terbawa limpasan air irigasi
• Penutupan tanah secara menyeluruh dengan tanaman rumput – rumputan atau legum
Dalam konservasi ini perlu ada tambahan berupa tanaman penutup tanah yang
lebat, sehingga permukaan tanah dapat tertutup secara sempurna guna melindungi tanahtersebut dari energi kinetik butiran butiran hujan. Selain itu perakaran tanaman rumput dan
legum yang menyebar dan lebat membuat agregat agregat tanah terdispersi ( merenggang)
akibat terdesak oleh akar, sehingga kapasitas infitrasi tanah menjadi meningkat.
2. Secara mekanis
• Penanaman tanaman searah kontur
Penempatan tanaman di punggung bukit secara horisontal dimaksudkan untuk
mengerem derasnya limpasan permukaan apabila tanah terlalu jenuh dan tidak mampu lagi
meresapkan air akibat terjadinya hujan dengan intensitas tinggi dan dalam waktu yang
singkat. Limpasan permukaan tersebut dalam perjalanannya berpotensi mengangkut
partikel partikel tanah yang berada paling atas ( top soil )
• Pembuatan guludan dan saluran pengelak
5/14/2018 tksdladi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tksdladi 13/25
Keberadaan guludan atau gundukan tanah di bagian tepi teras dimaksudkan untuk
menghentikan aliran air yang tertampung di bagian teras yang datar hasil akumulasi
limpasan permukaan dari bagian tanah yang lebih tinggi.
Setelah air tertampung di bagian tersebut, air akan dialirkan melalui saluran
pengelak menuju saluran terjunan, sehingga air bisa mengalir ke bagian yang paling dasar (paling rendah) tanpa menyebabkan kerusakan pada bentang lahan.
• pembuatan saluran irigasi kecil ditengah lahan
Tindakan ini didasarkan pada pemanfaatan kelebihan air presipitasi agar tidak
terbuang percuma dan menghilang dari bentang lahan. Air hujan tersebut digunakan untuk
mencukupi kebutuhan air untuk tanaman yang dibudidayakan.
• pemberian batu – batu kecil dan penanaman vegetasi di saluran irigasi tengah lahan
Batu batuan yang ditempatkan tepat di bagian dasar grojogan atau terjunan air,
dimaksudkan untuk melindungi tanah yang berada di bagian dasar terjunan agar tidak
tergerus oleh air yang menghantam dasr terjunan secara terus menerus selama hujan terus
terjadi.
• memiringkan sedikit areal tanam
Perbedaan ketinggian permukaan di lahan yang digunakan untuk budidaya tanaman
, dimaksudkan agar air yang terakumulasi di pemukaan lahan dapat mengalir menuju
saluran drainase agar tidak menyebabkan kerusakan pada tanaman budidaya.
5/14/2018 tksdladi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tksdladi 14/25
3.4 Rancangan Anggaran Biaya
Misal dalam 1 Hektar
NO Komponen Biaya Unit Harga/ unit Sub Total
Secara vegetatif
Bibit Pinus (Kg) 20 Rp50,000Rp
1,000,000
Bibit Pisang (Unit) 50 Rp5,000Rp
250,000
Bibit Rumput Gajah (m2) 100 Rp. 300Rp
30,000
Lamtoro ( unit ) 20 Rp50,000Rp
1,000,000
Sub totalRp
2,280,000
Secara mekanis
Beli batu – batu kecil 20 kg Rp. 5.000 Rp. 100.000
Tenaga kerja 4 Rp. 20,000 Rp. 80,000
Cangkul 4 Rp. 40,000 Rp. 80,000
Sekop 2 Rp. 20,000 Rp. 40,000
Sub total Rp. 300.000
TOTAL BIAYA PENGELUARAN Rp. 2,580,000
5/14/2018 tksdladi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tksdladi 15/25
BAB IV
KESIMPULAN
o Erosi yang ditemukan di lapang : erosi percikan, erosi alur, erosi selokan.
o Dari data diidentifikasi lapang didapat kelerengan 80% (kelas kemampuan lahan : VIII)
dan dengan tekstur tanah yang liat berpasir, lempung liat berdebu, lempung berliat sampai
lempung liat berpasir dimungkinkan dapat menambah tingkat erosi yang terjadi apabilatidak ada konservasi yang lebih lanjut
o Perencanaan yang digunakan untuk menambah tingkat konservasi di lahan pertanian
tersebut ada 2 macam :
1. Secara vegetatif
• Penanaman tanaman lebih banyak di daerah irigasi ( samping lahan pertanian tersebut )
• Penanaman rumput gajah di ujung teras.
• Penanaman vegetasi di saluran irigasi tengah lahan
• Penutupan tanah secara menyeluruh dengan tanaman rumput – rumputan atau legum
5/14/2018 tksdladi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tksdladi 16/25
2. Secara mekanis
• Penanaman tanaman searah kontur
• Pembuatan guludan dan saluran pengelak
• pembuatan saluran irigasi kecil ditengah lahan
• pemberian batu – batu kecil dan penanaman vegetasi di saluran irigasi tengah lahan
• memiringkan sedikit areal tanam
DAFTAR PUSTAKA
o Anonymous, 2011.http://mayong.staff.ugm.ac.id/site/. Diakses tanggal 29 November 2011
o Anonymous, 2011.http://bebasbanjir2025.wordpress.com/04-konsep-konsep-
dasar/klasifikasi-kemampuan-lahan/. Diakses tanggal 29 November 2011
o Anonymous,2011.http://www.google.co.id/urlkonservasisumberdayalahan.undip.ac.id .
Diakses tanggal 29 November 2011
o Anonymous,2011.http://www.google.co.id/urlkonservasisumberdayalahan Diakses tanggal
29 November 2011
o Anonymous,2011.http://www.mayong.staff.ugm.ac.id/artikel_pdf/pengelolaansumberdayal
ahan.pdf . Diakses tanggal 29 November 2011
5/14/2018 tksdladi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tksdladi 17/25
o Anonymous, 2011.http://wiwingsuryani.blogspot.com/2010/12/konservasi-sumber-daya-
lahan.html. Diakses tanggal 29 November 2011
o Hadi Utomo, 1994. Erosi dan Konservasi Tanah, IKIP Malang
o Sitanala Arsyad, 2009. Konservasi Tanah dan Air, IPB Bogor.
Lampiran
Data dan Perhitungan
Perhitungan Indeks Erosivitas
Menggunakan metode Utomo
Hb = 26,2575 (cm)
Rb = 10,80 + 4,15 Hb
- Januari
Rb = 6,119 (442,3)1,21x (2,08)-0,47x (5,43)0,53 = 1.042,202
5/14/2018 tksdladi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tksdladi 18/25
Rb = 10,80+ 4,15 (44,23) = 194,354
- Februari
Rb = 6,119 (39,52)1,21x (1,81)-0,47x (5,72)0,53 = 998,021
Rb = 10,80+ 4,15 (39,52) = 174,808
- Maret
Rb = 6,119 (34,04)1,21x (1,67)-0,47x (4,45)0,53 = 757,429
Rb = 10,80+ 4,15 (34,04) = 152,066
- April
Rb = 6,119 (27,32)1,21x (1,39)-0,47x (4,48)0,53 = 635,013
Rb = 10,80+ 4,15 (27,32) = 124,178
- Mei
Rb = 6,119 (5,67)1,21x (0,74)-0,47x (2,06)0,53 = 84,397
Rb = 10,80+ 4,15 (5,67) = 34,331
- Juni
Rb = 6,119 (3,82)1,21x (0,8)-0,47x (0,98)0,53 = 34,031
Rb = 10,80+ 4,15 (3,82) = 26,653
- Juli
Rb = 6,119 (3,33)
1,21
x (0,14)
-0,47
x (1,21)
0,53
= 73,120
Rb = 10,80+ 4,15 (3,33) = 24,619
- Agustus
Rb = 6,119 (2,79)1,21x (0,55)-0,47x (0,64)0,53 = 22,139
5/14/2018 tksdladi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tksdladi 19/25
Rb = 10,80+ 4,15 (2,79) = 22,378
- September
Rb = 6,119 (1,4)1,21x (0,08)-0,47x (0,31)0,53 = 15,457
Rb = 10,80+ 4,15 (1,4) = 16,61
- Oktober
Rb = 6,119 (10,55)1,21x (0,56)-0,47x (2,36)0,53 = 219,185
Rb = 10,80+ 4,15 (10,55) = 54,583
- November
Rb = 6,119 (31,7)1,21x (1,51)-0,47x (4,14)0,53 = 701,218
Rb = 10,80+ 4,15 (31,7) = 142,355
- Desember
Rb = 6,119 (38,15)1,21x (1,71)-0,47x (6,16)0,53 = 1021,547
Rb = 10,80+ 4,15 (38,15) = 169,123
PERHITUNGAN INDEKS ERODIBILITAS DENGAN RUMUS
% debu = 60%
% pasir sangat halus = 5%% liat = 0
% bahan organik = 0,5%
Kode struktur tanah = 2
Kode permeabilitas tanah = 1
5/14/2018 tksdladi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tksdladi 20/25
100K = 1,292 (2,1 M1,14 (10-4) (12-a) + (b-2) 3,25 + (c-3) 2,5)
100K =1,292 [(2,1 65001,14 (10-4) (12-0,5) + (2-2) 3,25 + (1-3) 2,5)]
= 29,093%
K =29,093
Perbandingan hasil perhitungan erodibilitas tanah dengan rumus dan nomograf :
Dari data yang diperoleh, diketahui erodibilitas tanah dengan mendapatkan nilai 29%. Sedangkan
dari pendiskripsian nomograf didapatkan nilai 28% .
5/14/2018 tksdladi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tksdladi 21/25
PERHITUNGAN PANJANG DAN KEMIRINGAN LERENG
L = 27,5 m
S = 80%
LS =
= 0,212 (0,065+ 0,036+ 4,16 x 10 -3)
= 0,212 x 0,105
= 0,022
HASIL PERHITUNGAN FAKTOR TANAMAN (C) DAN PENGELOLAAN (P)
C = 0,005 – 0,05
P = 0,90
Penjelasan:
Berdasarkan hasil pengamatan di lapang, terdapat tanaman rumput gajah pada beberapa titik
sehingga C = 0,005- 0,05. Berdasarkan pada nilai kemiringan 80%, maka nilai P= 0,90. Jika nilai C
dan P dikaitkan (misal 0,05 x0,90 = 0,045). Maka pengelolaan yang sesuai yaitu dibuat teras
(pertanian dengan pencagaran tanah).
Deskripsi Lokasi Pengamatan Pengamatan dilakukan dilakukan di Ds. Gubuk
Lakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten
LS =
L
22
(0,065 + 0,045 S + 0,0065
S2)
1
22[0,065 + 0,045 x 80% + 0,0065 x (80/100)2]
5/14/2018 tksdladi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tksdladi 22/25
Malang. Pada daerah ini sebagian besar di tanami
oleh tanaman utama seperti apel, untuk tanaman
sampingannya adalah tanaman tomat, cabai,
pisang, wortel, cemara dan kopi.
Nilai Edp Lokasi Pengamatan
Kedalaman tanah (pengukuran)
Sub ordo
Faktor Kedalaman
Kedalaman ekivalen
Kelestarian tanah
Edp
86 (perkiraan) mm
Andept
0,95 (perkiraan)
Kedalam tanah (pengukuran) x faktor kedalaman
= 86 x 0,95
= 81,7400 tahun
81,7/400
0,20 (mm/th)
PERHITUNGAN BESARNYA EROSI
Nilai Edp = 0,20 mm/tahun
R = 466,98
K = 29,093
L = 27,5 m
S = 80%
C = 0,05
Kedalaman tanah
ekivalenKelestarian
tanah
5/14/2018 tksdladi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tksdladi 23/25
P = 0,90
A = R x K x L x S x C x P = 0,20 x 466,98 x 29,093 x 27,5 x 80% x 0,05 x 0,90
= 2689,99(ton/ha)
Perbandingan besarnya nilai erosi
(perhitungan) dengan kemiringan lereng
Perbandingan besarnya nilai erosi
(perhitungan) dengan panjang lereng
Perbandingan besarnya nilai erosi
(perhitungan) dengan Edp
Kelas bahaya erosi
Klasifikasi tingkat bahaya erosi
Usaha penurunan bahaya erosi
5/14/2018 tksdladi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tksdladi 24/25
Foto
Erosi Alur Erosi Percikan
5/14/2018 tksdladi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tksdladi 25/25
Erosi Selokan