tkh_651_xii__10-16_juli_2011

16
No.651/Tahun XII, 10 - 16 Juli 2011 Bersambung ke halaman 12 Bersambung ke halaman 12 Pridari Karna Bersambung ke halaman 12 Tembang Alam Rindu KEBERADAAN Badan Koordinasi Kegiatan Kesejah- teraan Sosial (BK3S) sebagai mitra dalam menangani berbagai permasalahan sosial mendapat dukungan penuh pemerintah daerah Bali. Sebab, dengan jalinan kemitraan yang har- monis, antara BK3S dengan dunia usaha serta pemerintah daerah, akan mampu menekan bertumbuhnya masalah sosial. BK3S Bali memiliki peran strategis untuk turut menyuk- seskan pembangunan. BK3S membantu pemerintah dalam menangani dan mengoor- dinasikan penanganan ber- bagai permasalahan sosial. Pemerintah tentu berharap BK3S membantu demi pemba- ngunan, yang diupayakan makin menyentuh kepentingan masyarakat. Di bawah kepemimpinan ketua umumnya, Ny. Ayu Pas- tika, BK3S Bali optimis dengan komitmen tinggi, serta di- dukung kerja sama dan keter- paduan para pengurusnya, dapat menjalankan fungsi serta peran organisasinya dengan baik. Terbukti dalam periode lima tahun, berbagai kegiatan yang dilaksanakan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, di Ny. Ayu Pastika Optimalkan Peran BK3S Bersambung ke halaman 12 Ketua TP PKK Kota Denpasar Ucapkan Selamat Galungan dan Kuningan Bersambung ke halaman 12 Ny. Antari Jayanegara, Ny. IA Selly D. Mantra, dan Ny. Rai Iswara Ketua BK3S Bali Ny. Ayu Pastika, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, dan Ketua INTI Bali Cahaya Wirawan Hadi usai penyerahan bantuan di Nusa Penida HASIL Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 menempat- kan Bali sebagai provinsi menduduki peringkat usia harapan hidup tertinggi di In- donesia. Usia harapan hidup di Indonesia rata-rata 69 tahun, sedangkan di Bali 72,04 tahun. Hasil Susenas BPS Bali tahun 2009 mengungkapkan, usia harapan hidup setelah umur 0 tahun (E0) meningkat 0,07 tahun dibandingkan tahun- tahun sebelumnya. Tahun 2006, angka harapan hidup rata-rata 70,5 tahun, sedangkan tahun 2007 dan 2008 tercatat 70,6 tahun. Usia harapan hidup meningkat tahun 2009 menjadi 70, 67 tahun. Kabupaten Tabanan men- duduki peringkat tertinggi usia harapan hidup di Bali, yakni 74,38 tahun. Peringkat berikut disusul Kota Denpasar 72,96 tahun; Gianyar 72,06 tahun; Badung 71,75 tahun; dan Jembrana 71,73 tahun. Sementara usia harapan hidup terendah berturut-turut ada di Karangasem 67,85 tahun; Buleleng 68,96 tahun; dan Klungkung 69,05 tahun. “Kearifan lokal yang ada di Bali sangat menunjang tinggi- nya angka harapan hidup,” ungkap Kadis Kesehatan Bali dr. Nyoman Sutedja, M.P.H. kepada Koran Tokoh, Jumat (8/7). Ia memaparkan Bali dengan desa pakraman memiliki ke- kuatan menghimpun masya- rakat. Fasilitas berupa balai banjar adat menjadi penunjang- nya. Tidak semua wilayah di Indonesia memiliki balai per- temuan yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan sosial. Di Bali, balai banjar ini bukan hanya difungsikan saat ada kegiatan adat, tetapi bisa di- manfaatkan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Kegiatan posyandu lansia digelar tiap bulan. Para lansia datang untuk senam, memeri- ksakan kesehatan, dan ber- komunikasi dengan lansia lainnya. “Ngobrol sesama lansia itu bisa menghilangkan stress, sehingga umur mereka panjang. Ada juga lansia yang datang ke balai banjar adat bersama cucu- nya. Dalam kegiatan ini ada fasilitas pendidikan anak usia dini, bahkan lebih lengkap lagi dengan program kombinasi bina keluarga balita,” papar Sutedja. Aktivitas di satu lokasi ini membuat masyarakat mudah mendapat pelayanan. Tugas pemerintah menjadi lebih mudah karena masyarakat juga memberi respons positif. Kearifan lokal lainnya, adalah penanaman nilai-nilai budi pekerti yang diberikan kakek-nenek kepada cucunya tanpa mengesampingkan peran orangtua si anak. Misalnya, penanaman pengetahuan ten- tang orangtua yang sibuk, tetapi anak mereka diasuh kakek-neneknya. Peran kakek dan nenek dilukiskan sangat sentral dalam memberikan petuah dan contoh. Misalnya, kebiasaan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Ini menjadi salah satu parameter dalam mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat. Usia harapan hidup juga berkaitan dengan angka ke- matian ibu melahirkan dan angka kematian bayi. Makin Usia Harapan Hidup Bali Tertinggi Nasional dr. Nyoman Sutedja, M.P.H. tkh/wah Penduduk Bali 8,09% Janda BIDUK rumah tangga yang karam bukan hanya terbilang tinggi akhir-akhir ini. Angka perempuan berstatus janda di Bali lebih banyak dibandingkan lelaki yang menduda. HALAMAN 14 BERITA TERKAIT Di balik bangunan megah Pengadilan Negeri Denpasar di Jalan PB Sudirman ini tersimpan rekaman data ratusan kasus hukum perceraian Adat Bali Anticerai Jaleswari P. A.A. Ngurah Widiada Ida Ayu Putu Tirta A.A. Ngurah Agung I Made Purna tkh/sep tkh/dok tkh/dok tkh/dok SIAPA menyangka, seorang ibu rumah tangga biasa, nenek dengan tujuh cucu, diam-diam berkarya, justru di usianya yang bisa dibilang lanjut. Banyak kerabat dan orang-or- ang terdekatnya tak percaya mendengarkan hasil ciptaan- nya. Bahkan, ia sendiri pun mengaku tak percaya bisa berkarya seperti itu. “Saya tak terlalui piawai bermain organ. Saya juga tak pernah berencana menciptakan lagu. Semua mengalir begitu saja bagai air,” ujar perempuan kelahiran Nusa Penida yang karib disapa Pridari Karna ini. Lirik-lirik lagu itu tiba-tiba saja terlintas dalam pikirannya ketika ia membayangkan se- suatu. Misalkan saja ketika suatu malam ia memandang langit yang bertaburan bintang, dan ia membayangkan dirinya ada di sana. Mengalirlah lirik- lirik sederhana yang indah, yang ditulis kemudian direkam- nya sederhana dengan iringan dentingan organ yang dimain- kannya sendiri. Demikian hal- nya dengan lagu-lagu lain. Lagu-lagu ciptaannya ini terinspirasi dari alam dan kerinduannya akan masa kecil, serta suami tercintanya yang tak lain adalah Hakim Bom Bali I almarhum I Made Karna, S.H. Tem- bang rindu itu seolah membawa Pridari S eorang perempuan separuh baya tampak gelisah. Sesekali matanya mengintip jam tangan di lengan kirinya. “Sudah hampir pukul 12.00 sidangnya kok belum dimulai ya…” ujarnya kepada wartawan Ko- ran Tokoh di Pengadilan Negeri Denpasar belum lama ini. Usut punya usut ternyata perempuan bertubuh mungil ini sedang menanti giliran sidang gugatan perceraian. Ia meng- gugat cerai sang suami yang bekerja sebagai PNS di Den- pasar. Gugatan perdata ini dilayangkan sebulan sebelum- nya ke pengadilan umum ini. Percakapan terhenti saat seorang panitera mendekatinya. Sidang hari itu konon segera dimulai. Ia segera beranjak dari tempat duduknya, bergegas menuju ruang di sayap utara ruang sidang utama. Proses persidangan berlangsung ter- tutup. Sidang berlangsung sekitar 45 menit. Ia keluar dari ruang sidang dengan wajah berseri. “Akhirnya hakim mengabulkan gugatan saya untuk bercerai,” ungkapnya setengah berbisik. Perceraian tersebut diakui- nya melegakan hati. Dirinya telah terbebas dari belenggu penderitaan batin. “Selama hampir lima tahun saya dan suami cekcok terus-menerus. Saya tidak mau dimadu. Putusan hakim sungguh membuat hati saya plong,” ungkapnya. Ia mengaku sebenarnya bahagia selama awal perkawin- an. Dua anak lahir dari rahim- nya. Selama itu, perjalanan rumah tangganya baik-baik saja. “Namun, saat anak sulung kami menginjak bangku SMP sekarang ini suami saya teper- gok menjalin hubungan khusus dengan perempuan lain. Saya tidak bisa menerimanya,” kata- nya. Sejak itu statusnya men- janda. Tetapi, ia tidak sendiri menyandang predikat itu di Bali. Dari angka perceraian yang diproses di PN Denpasar khususnya terungkap jumlah perempuan yang menjanda mencapai angka 374 orang selama tahun 2010. Angkanya bertambah 180 janda baru se- lama lima bulan pertama tahun 2011. Seperti dilansir Koran Tokoh Edisi 650, mantan Humas PN Denpasar Posma P. Naing- golan, S.H. memaparkan rekam kasus perceraian yang diputus PN Denpasar mencapai angka 374 selama tahun 2010. Data yang dikutip dari buku register di Bagian Hukum PN ini mengungkapkan, selama lima bulan pertama tahun 2011 angka kasus perceraian yang masuk ke PN Denpasar mencapai 180 kasus. Lembaga peradilan ini mencatat angka perceraian tergolong paling tinggi dalam kategori perkara perdata yang diproses di pengadilan umum ini. Status janda maupun duda tak selamanya akibat pengadil- an mengabulkan gugatan hu- kum. Janda atau duda dapat pula disandang seseorang lantaran pasangan hidupnya meninggal. Badan Pusat Statistik (BPS) Bali merekam datanya tahun 2009. Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2009 lembaga ini mendata jumlah penduduk di Bali 3.556.998 jiwa. BPS Bali merinci jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin. Jumlah perempu- an Balisaat itu 1.779.566 jiwa, laki-lakinya 1.777.432 jiwa. Dari data tersebut diungkapkan ada 8,09% jumlah janda di Bali, sedangkan jumlah duda 3,06%. Ini berarti, jumlah janda lebih banyak dibandingkan duda di daerah ini. sam,ten HARI suci agama Hindu, Galungan dan Kuningan ada- lah momentum umat Hindu dengan penuh rasa bakti melaksanakan rangkaian ritual keagamaannya disertai segala tanggung jawab moralnya kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Galungan yang memiliki arti luhur merayakan kemenangan dharma melawan adharma bahwa sifat adharma inilah yang harus dikalahkan. Dilanjutkan dengan niat yang suci, melakukan pembersihan diri, baik dengan tapa, japa, brata yang dalam bahasa sekarang bisa disebut ’tekad untuk berbuat suci’. Bersama perayaan Hari Raya Galungan pada Rabu (6/ 7) serta Kuningan, pada Sabtu (16/7), Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. IA Selly D. Man- tra, bersama Wakil Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Antari Jayanegara serta Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Denpasar Ny. Rai Iswara secara khusus menghaturkan selamat merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Secara bersama mereka mengajak melalui pawedalan jagat atau otonan gumi, pada hari Buda Kliwon Dungulan, sebagai umat Hindu di Bali, untuk bersama ngaturang maha suksemaning idep ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas terciptanya dunia serta segala isinya ini. Kemudian disusul Kuningan pada Saniscara Kliwon Kuni- ngan yang merupakan tong- gak hari memperoleh karunia kasih sayang, yang disimbol- kan melalui berbagai perleng- kapan upakara, sehingga perlu RAJA Karangasem dulu memiliki 60 istri. Tetapi, semua istri sang paduka ini mem- peroleh jaminan hidup hingga akhir hayat. Menurut tokoh muda Puri Karangasem, A.A. Ngurah Agung, S.H., M.H., tradisi semacam itu bukan barang baru pada zaman kerajaan tempo dulu. Seorang raja memiliki per- maisuri maupun selir. Permaisuri biasanya dinobatkan kepada istri raja yang berasal dari wangsa yang sama. Jika datang dari wangsa lain umumnya perempuan yang diperistri raja ini dijadikan selir. Zaman itu, praktik percerai- an hampir tidak terdengar terjadi akibat cekcok raja de- ngan istrinya. Walau raja bisa saja memulangkan pendamping hidupnya yang gagal mem- berikan keturunan. “Namun, istri raja yang dipulangkan ke rumah keluarga asalnya itu tetap diberi bekal kehidupan yang cukup sampai akhir hayat- nya,” ujar Ngurah Agung. Tradisi seorang raja ber- poligami pun diakui Pang- lingsir Puri Peguyangan A.A. Ngurah Gede Widiada bukan masalah zaman dulu. Status puri semasa era kerajaan di Bali tempo itu merupakan simbol kepemimpinan yang mengakar. Puri menjadi sentral berbagai aktivitas sosial, politik, budaya, maupun keagamaan. Ini oto- matis mencitrakan figur raja sebagai simbol prestise di mata masyarakat. “Jika ada wanita yang diperistri raja kan otomatis memengaruhi prestise sosial. Derajat sosialnya naik. Ini stigma sosiologis zaman itu

description

tkh_651_xii__10-16_juli_2011

Transcript of tkh_651_xii__10-16_juli_2011

Page 1: tkh_651_xii__10-16_juli_2011

No.651/Tahun XII, 10 - 16 Juli 2011

Bersambung ke halaman 12

Bersambung ke halaman 12

Pridari Karna

Bersambungke halaman 12

Tembang Alam Rindu

KEBERADAAN BadanKoordinasi Kegiatan Kesejah-teraan Sosial (BK3S) sebagaimitra dalam menangani berbagaipermasalahan sosial mendapatdukungan penuh pemerintahdaerah Bali. Sebab, denganjalinan kemitraan yang har-monis, antara BK3S dengandunia usaha serta pemerintahdaerah, akan mampu menekanbertumbuhnya masalah sosial.

BK3S Bali memiliki peran

strategis untuk turut menyuk-seskan pembangunan. BK3Smembantu pemerintah dalammenangani dan mengoor-dinasikan penanganan ber-bagai permasalahan sosial.Pemerintah tentu berharapBK3S membantu demi pemba-ngunan, yang diupayakanmakin menyentuh kepentinganmasyarakat.

Di bawah kepemimpinanketua umumnya, Ny. Ayu Pas-

tika, BK3S Bali optimis dengankomitmen tinggi, serta di-dukung kerja sama dan keter-paduan para pengurusnya,dapat menjalankan fungsi sertaperan organisasinya denganbaik.

Terbukti dalam periode limatahun, berbagai kegiatan yangdilaksanakan telah dirasakanmanfaatnya oleh masyarakat, di

Ny. Ayu PastikaOptimalkan Peran BK3S

Bersambung ke halaman 12

Ketua TP PKK Kota DenpasarUcapkan Selamat Galungan dan Kuningan

Bersambung ke halaman 12

Ny. Antari Jayanegara, Ny. IA Selly D. Mantra, dan Ny. Rai Iswara

Ketua BK3S Bali Ny. Ayu Pastika, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, dan Ketua INTI Bali CahayaWirawan Hadi usai penyerahan bantuan di Nusa Penida

HASIL Riset KesehatanDasar tahun 2010 menempat-kan Bali sebagai provinsimenduduki peringkat usiaharapan hidup tertinggi di In-donesia. Usia harapan hidupdi Indonesia rata-rata 69 tahun,sedangkan di Bali 72,04 tahun.

Hasil Susenas BPS Balitahun 2009 mengungkapkan,usia harapan hidup setelahumur 0 tahun (E0) meningkat0,07 tahun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2006,angka harapan hidup rata-rata70,5 tahun, sedangkan tahun2007 dan 2008 tercatat 70,6tahun. Usia harapan hidupmeningkat tahun 2009 menjadi70, 67 tahun.

Kabupaten Tabanan men-duduki peringkat tertinggi usiaharapan hidup di Bali, yakni74,38 tahun. Peringkat berikutdisusul Kota Denpasar 72,96tahun; Gianyar 72,06 tahun;Badung 71,75 tahun; danJembrana 71,73 tahun.

Sementara usia harapanhidup terendah berturut-turutada di Karangasem 67,85 tahun;Buleleng 68,96 tahun; danKlungkung 69,05 tahun.

“Kearifan lokal yang ada diBali sangat menunjang tinggi-nya angka harapan hidup,”ungkap Kadis Kesehatan Bali dr.Nyoman Sutedja, M.P.H. kepadaKoran Tokoh, Jumat (8/7).

Ia memaparkan Bali dengandesa pakraman memiliki ke-kuatan menghimpun masya-rakat. Fasilitas berupa balaibanjar adat menjadi penunjang-nya. Tidak semua wilayah diIndonesia memiliki balai per-temuan yang bisa dimanfaatkanuntuk berbagai kegiatan sosial.Di Bali, balai banjar ini bukanhanya difungsikan saat adakegiatan adat, tetapi bisa di-manfaatkan untuk memberikansosialisasi kepada masyarakat.

Kegiatan posyandu lansiadigelar tiap bulan. Para lansiadatang untuk senam, memeri-ksakan kesehatan, dan ber-komunikasi dengan lansialainnya. “Ngobrol sesama lansia

itu bisa menghilangkan stress,sehingga umur mereka panjang.Ada juga lansia yang datang kebalai banjar adat bersama cucu-nya. Dalam kegiatan ini adafasilitas pendidikan anak usiadini, bahkan lebih lengkap lagidengan program kombinasi binakeluarga balita,” papar Sutedja.

Aktivitas di satu lokasi inimembuat masyarakat mudahmendapat pelayanan. Tugaspemerintah menjadi lebih mudahkarena masyarakat juga memberirespons positif.

Kearifan lokal lainnya,adalah penanaman nilai-nilaibudi pekerti yang diberikankakek-nenek kepada cucunyatanpa mengesampingkan peranorangtua si anak. Misalnya,penanaman pengetahuan ten-tang orangtua yang sibuk,tetapi anak mereka diasuhkakek-neneknya.

Peran kakek dan nenekdilukiskan sangat sentral dalammemberikan petuah dan contoh.Misalnya, kebiasaan mencucitangan sebelum dan sesudahmakan. Ini menjadi salah satuparameter dalam mewujudkanperilaku hidup bersih dan sehat.

Usia harapan hidup jugaberkaitan dengan angka ke-matian ibu melahirkan danangka kematian bayi. Makin

Usia Harapan HidupBali Tertinggi Nasional

dr. Nyoman Sutedja, M.P.H.

tkh/w

ah

Penduduk Bali8,09% Janda

BIDUK rumah tangga yang karam bukan hanyaterbilang tinggi akhir-akhir ini. Angka perempuanberstatus janda di Bali lebih banyak dibandingkan

lelaki yang menduda.

HALAMAN 14

BERITA TERKAIT

Di balik bangunan megah Pengadilan Negeri Denpasar di Jalan PB Sudirman ini tersimpan rekaman dataratusan kasus hukum perceraian

Adat BaliAnticerai

Jaleswari P. A.A. Ngurah Widiada Ida Ayu Putu Tirta A.A. Ngurah Agung I Made Purna

tkh/se

p

tkh/d

ok

tkh/d

ok

tkh/d

ok

SIAPA menyangka, seorangibu rumah tangga biasa, nenekdengan tujuh cucu, diam-diamberkarya, justru di usianyayang bisa dibilang lanjut.Banyak kerabat dan orang-or-ang terdekatnya tak percayamendengarkan hasil ciptaan-nya. Bahkan, ia sendiri punmengaku tak percaya bisaberkarya seperti itu. “Saya takterlalui piawai bermain organ.Saya juga tak pernah berencanamenciptakan lagu. Semuamengalir begitu saja bagai air,”ujar perempuan kelahiran NusaPenida yang karib disapa PridariKarna ini.

Lirik-lirik lagu itu tiba-tibasaja terlintas dalam pikirannyaketika ia membayangkan se-suatu. Misalkan saja ketika

suatu malam ia memandanglangit yang bertaburan bintang,dan ia membayangkan dirinyaada di sana. Mengalirlah lirik-lirik sederhana yang indah,yang ditulis kemudian direkam-nya sederhana dengan iringandentingan organ yang dimain-kannya sendiri. Demikian hal-nya dengan lagu-lagu lain.Lagu-lagu ciptaannya initerinspirasi dari alam dankerinduannya akan masa kecil,serta suami tercintanyayang tak lain adalah HakimBom Bali I almarhum IMade Karna, S.H. Tem-bang rindu itu seolahm e m b a w a P r i d a r i

S eorang perempuanseparuh baya tampakgelisah. Sesekali

matanya mengintip jam tangandi lengan kirinya. “Sudahhampir pukul 12.00 sidangnyakok belum dimulai ya…”ujarnya kepada wartawan Ko-ran Tokoh di Pengadilan NegeriDenpasar belum lama ini.

Usut punya usut ternyataperempuan bertubuh mungil inisedang menanti giliran sidanggugatan perceraian. Ia meng-gugat cerai sang suami yang

bekerja sebagai PNS di Den-pasar. Gugatan perdata inidilayangkan sebulan sebelum-nya ke pengadilan umum ini.

Percakapan terhenti saatseorang panitera mendekatinya.Sidang hari itu konon segeradimulai. Ia segera beranjak daritempat duduknya, bergegasmenuju ruang di sayap utararuang sidang utama. Prosespersidangan berlangsung ter-tutup.

Sidang berlangsung sekitar45 menit. Ia keluar dari ruang

sidang dengan wajah berseri.“Akhirnya hakim mengabulkangugatan saya untuk bercerai,”ungkapnya setengah berbisik.

Perceraian tersebut diakui-nya melegakan hati. Dirinyatelah terbebas dari belenggupenderitaan batin. “Selamahampir lima tahun saya dansuami cekcok terus-menerus.Saya tidak mau dimadu. Putusanhakim sungguh membuat hatisaya plong,” ungkapnya.

Ia mengaku sebenarnyabahagia selama awal perkawin-an. Dua anak lahir dari rahim-nya. Selama itu, perjalananrumah tangganya baik-baik

saja. “Namun, saat anak sulungkami menginjak bangku SMPsekarang ini suami saya teper-gok menjalin hubungan khususdengan perempuan lain. Sayatidak bisa menerimanya,” kata-nya.

Sejak itu statusnya men-janda. Tetapi, ia tidak sendirimenyandang predikat itu diBali. Dari angka perceraianyang diproses di PN Denpasarkhususnya terungkap jumlahperempuan yang menjandamencapai angka 374 orangselama tahun 2010. Angkanyabertambah 180 janda baru se-lama lima bulan pertama tahun2011.

Seperti dilansir KoranTokoh Edisi 650, mantan HumasPN Denpasar Posma P. Naing-golan, S.H. memaparkan rekamkasus perceraian yang diputusPN Denpasar mencapai angka374 selama tahun 2010. Datayang dikutip dari buku registerdi Bagian Hukum PN inimengungkapkan, selama limabulan pertama tahun 2011 angkakasus perceraian yang masukke PN Denpasar mencapai 180kasus. Lembaga peradilan inimencatat angka perceraiantergolong paling tinggi dalamkategori perkara perdata yangdiproses di pengadilan umumini.

Status janda maupun dudatak selamanya akibat pengadil-an mengabulkan gugatan hu-kum. Janda atau duda dapatpula disandang seseoranglantaran pasangan hidupnyameninggal.

Badan Pusat Statistik (BPS)Bali merekam datanya tahun2009. Hasil Survei SosialEkonomi Nasional (Susenas)tahun 2009 lembaga ini mendatajumlah penduduk di Bali3.556.998 jiwa. BPS Bali merincijumlah penduduk berdasarkanjenis kelamin. Jumlah perempu-an Balisaat itu 1.779.566 jiwa,laki-lakinya 1.777.432 jiwa. Daridata tersebut diungkapkan ada8,09% jumlah janda di Bali,sedangkan jumlah duda 3,06%.Ini berarti, jumlah janda lebihbanyak dibandingkan duda didaerah ini. —sam,ten

HARI suci agama Hindu,Galungan dan Kuningan ada-lah momentum umat Hindudengan penuh rasa baktimelaksanakan rangkaian ritualkeagamaannya disertai segalatanggung jawab moralnyakepada Ida Sang Hyang WidhiWasa.

Galungan yang memiliki artiluhur merayakan kemenangandharma melawan adharmabahwa sifat adharma inilahyang harus dikalahkan.Dilanjutkan dengan niat yangsuci, melakukan pembersihandiri, baik dengan tapa, japa,brata yang dalam bahasasekarang bisa disebut ’tekaduntuk berbuat suci’.

Bersama perayaan HariRaya Galungan pada Rabu (6/7) serta Kuningan, pada Sabtu(16/7), Ketua TP PKK KotaDenpasar Ny. IA Selly D. Man-tra, bersama Wakil Ketua TPPKK Kota Denpasar Ny.Antari Jayanegara serta Ketua

Dharma Wanita Persatuan KotaDenpasar Ny. Rai Iswara secarakhusus menghaturkan selamatmerayakan Hari Raya Galungandan Kuningan.

Secara bersama merekamengajak melalui pawedalanjagat atau otonan gumi, padahari Buda Kliwon Dungulan,sebagai umat Hindu di Bali,untuk bersama ngaturangmaha suksemaning idep ke

hadapan Ida Sang HyangWidhi Wasa atas terciptanyadunia serta segala isinya ini.Kemudian disusul Kuninganpada Saniscara Kliwon Kuni-ngan yang merupakan tong-gak hari memperoleh karuniakasih sayang, yang disimbol-kan melalui berbagai perleng-kapan upakara, sehingga perlu

RAJA Karangasem dulumemiliki 60 istri. Tetapi, semuaistri sang paduka ini mem-peroleh jaminan hidup hinggaakhir hayat.

Menurut tokoh muda PuriKarangasem, A.A. NgurahAgung, S.H., M.H., tradisi

semacam itu bukan barang barupada zaman kerajaan tempodulu. Seorang raja memiliki per-maisuri maupun selir. Permaisuribiasanya dinobatkan kepadaistri raja yang berasal dariwangsa yang sama. Jika datangdari wangsa lain umumnya

perempuan yang diperistri rajaini dijadikan selir.

Zaman itu, praktik percerai-an hampir tidak terdengarterjadi akibat cekcok raja de-ngan istrinya. Walau raja bisasaja memulangkan pendampinghidupnya yang gagal mem-berikan keturunan. “Namun,istri raja yang dipulangkan kerumah keluarga asalnya itutetap diberi bekal kehidupanyang cukup sampai akhir hayat-nya,” ujar Ngurah Agung.

Tradisi seorang raja ber-poligami pun diakui Pang-lingsir Puri Peguyangan A.A.

Ngurah Gede Widiada bukanmasalah zaman dulu. Status purisemasa era kerajaan di Balitempo itu merupakan simbolkepemimpinan yang mengakar.Puri menjadi sentral berbagaiaktivitas sosial, politik, budaya,maupun keagamaan. Ini oto-matis mencitrakan figur rajasebagai simbol prestise di matamasyarakat. “Jika ada wanitayang diperistri raja kan otomatismemengaruhi prestise sosial.Derajat sosialnya naik. Inistigma sosiologis zaman itu

Page 2: tkh_651_xii__10-16_juli_2011

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Widminarko Pemimpin Perusahaan: IDK Suwantara Staf Redaksi/Pemasaran Denpasar: Syamsudin Kelilauw, Ratna Hidayati, Budi Paramartha, IG.A. Sri Ardhini, WiratiAstiti, Lilik, Sagung Inten, Tini Dwi Rahayu. Buleleng: Putu Yaniek Redaksi/Pemasaran Jakarta: Diana Runtu, Sri Iswati NTB: Naniek Dwi Surahmi. Surabaya: Nora. Desain Grafis: IDN Alit Budiartha,I Made Ary Supratman Sekretariat: Kadek Sepi Purnama, Ayu Agustini, Putu Agus Mariantara Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers Bali K. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar–Telepon(0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373 Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan Palmerah Barat 21 G Jakarta Pusat 10270–Telepon (021) 5357603 - Faksimile (021) 5357605 NTB: JalanBangau No.15 Cakranegara, Mataram–Telepon (0370) 639543–Faksimile (0370) 628257 Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–Faksimile (031)5675240 Surat Elektronik: [email protected]; [email protected] Situs: http/www.cybertokoh.com; http/www.balipost.co.id Bank: BCA Cabang Palmerah Barat Jakarta, Nomor Rekening: PT TarukanMedia Dharma: 229.3006644 Percetakan: BP Jalan Kepundung 67 A Denpasar.

PenerbitPT Tarukan Media Dharma

Terbit sejak 9 November 1998

K o r a n M i n g g u a n

Tokoh2 10 - 16 Juli 2011 KORAN TOKOH

Sampaikan opini Anda Minggu 10 Juli 2011 dalam acara interaktif “Wanita Global” 96,5 FMpukul 10.00 - 11.30 Wita. Opini dapat juga disampaikan lewat Faksimile 0361 - 812994

E-mail: [email protected]. Website: www.radioglobalfmbali.comPendapat Anda tentang topik ini dimuat Koran Tokoh 17 Juli 2011

ASPIRASI

Putu Wijaya

“Pacaran dan Reproduksiyang Sehat”

Bersambung ke hlm. 12

Sanksi Adatyang Bercerai karena Selingkuh

BERAGAM penyebab terjadinya perceraian suami-istri. Karena, hanyamengikuti libido seks. Perkawinannya didasari cinta monyet. Karena, emansipasikebablasan. Desa adat perlu bersikap antisipatif. Nasihat tentang keburukan dan

dampak negatif bercerai jangan hanya diberikan saat datang dalam acaraperkawinan. Berikan pencerahan sebelum terjadinya kasus. Jangankan desa

adat, keluarga dekat pun sering tidak mempan nasihatnya. Tetapi, di Penebel,desa adat sudah berperan. Perlukah soal perceraian diatur dalam awig-awig dan

dikenai sanksi adat pelakunya? Di Ubud ada sanksi berupa beras dan macaru.Jika bercerai karena selingkuh tidak boleh datang ke pura.

Demikian pandangan yangberkembang dalam Siaran Inter-aktif Koran Tokoh di Global FM96,5, Minggu (3/7). Topiknya,“Apa Peran Desa Adat CegahPerceraian”. Berikut petikannya.

Bukan hanyaMengikuti Libido

Dalam mencegah percerai-an, desa adat hanya sebagaifasilitator untuk memediasikedua pihak yang bertikai. Me-reka bertanggung jawab me-nyadarkan suami, istri dan war-ga masyarakat bahwa per-kawinan merupakan wahanauntuk melakukan swadarma-nya yang berkontribusi salingmemberi dan menerima agarterjalin hubungan harnomis.Kenyataannya, peran desa adatbelum maksimal. Pemahamanbahwa lembaga perkawinansangat diagungkan juga mesti-nya dipahami desa adat. Bagai-mana menyadarkan pelakuperkawinan merupakan tugaspenjuru adat. Kawin bukansekadar mengikuti keinginanlibido, tetapi untuk membinarumah tangga yang nyaman danmelahirkan keturunan suputra.Dalam UU Perkawinan sebe-narnya hal ini sudah termasuk,karena sebagai lembaga kon-soling agar semua pihak men-jadi sadar lembaga perkawinanharus dihormati dan disakral-kan. Setelah dilakukan perka-

winan melalui mekanisme hu-kum dan adat, sebenarnya per-kawinan sudah menjadi milikbersama.

Pande, Pandak Gede

Ubah Aturan AdatBanyak yang menyebabkan

kasus perceraian bertambah.Perubahan mata pencaharianmasyarakat Bali dari pertanianke pariwisata misalnya. Ini su-dah mengubah karakter masya-rakat. Perempuan yang dulunyadiam di rumah sekarang sudahbisa pergi pagi dan pulang ma-lam. Pendidikan emansipasimengubah karakter wanita Balimenyikapi persoalan yang ada.Dulu, mereka tidak memunyaiwawasan, mereka hanya me-nerima. Apa pun konsekuensi-nya mereka hanya bisa pasrahmenerima keadaan. Sekarangberbeda. Wanita Bali sudah ber-pikir ke depan dan bisa mem-bela hak-haknya. Menyikapiini, aturan adat harusnya segeramengalami perubahan, meng-antisipasi kemajuan yang ada.Dalam tiap masalah, para orang-tua selalu memberi nasihatkepada para istri “de be sanget-ang. Mulih pedalem panake.”Pihak wanita tidak dihargai hak-haknya,. Penderitaannya tidakdipertimbangkan. Mereka di-suruh kembali ke suaminya, ka-rena alasan anak-anaknya.Tingkah laku suaminya

yang sudah menyakiti istrinyatidak terlalu ditanggapi. Istridipojokkan dan diharuskan me-nerima yang sudah terjadi danmelupakan semuanya. Penyadar-an kepada pihak laki-laki sampaisejauh ini belum ada.

Gede Biasa

Pencerahansebelum Terjadi Kasus

Saat ini teknologi sudahcanggih. Orang begitu mudahberinteraksi. Ada facebook danponsel. Hal ini bisa juga men-jadi pemicu perceraian. Perta-hanan kita rapuh. Faktor luartidak akan mampu menggoyah-kan apabila kita memunyaiprinsip yang kuat. Desa adathanya datang dua kali untukmenyelesaikan masalah. Yangpertama, saat akan menikah, me-reka berperan dalam prosesingidih. Mereka juga memberinasihat kepada calon mempelai.Setelah itu mereka lepas tangan.Seharusnya dijadwalkan tiapberapa bulan atau ada acara ter-tentu untuk rutin memberikannasihat perkawinan untuk men-jaga kerukunan rumah tangga.Yang kedua, desa adat ikut ber-peran lagi saat terjadi percerai-an. Kalau keadaan sudah mema-nas, kedatangan tokoh adat tidakefektif. Kalau sudah telanjur maucerai bagaimana lagi. Seharus-nya, pencerahan kerohanian di-perbanyak sebelum terjadi kasus.

Edi

PerceraianLEMBAGA perceraian

ada, untuk menghentikanpenderitaan suami istri yangtidak habis-habisnya ber-cekcok. Tetapi, sebagaimanapemutusan terhadap apa saja,tentu akan terjadi satu ke-goncangan. Memang per-tengkaran pun habis sudah.Tetapi, benarkah semuanyajuga selesai?

Ketika salah seorang saudara Amat tak henti-hentinyabercekcok, muncul usul dari keluarga agar mereka bercerai saja.Tetapi, ketika yang bersangkutan datang ke Amat untuk mintanasihat, Amat tidak serta-merta memberikan dukungan. Diamengembalikan pertanyaan itu kepada mereka.

“Kalau mau bercerai, coba pikirkan, untuk siapa perceraianitu?”

“Ya untuk kami berdua, Pak, sebab kami sudah tidak cocoklagi.”

“Jadi untuk menyelamatkan kalian berdua dari penderitaanbatin?”

“Betul.”“Bagaimana dengan anak-anak?”“Ya mereka juga akan ikut menikmatinya, sebab selama ini

mereka juga ikut menderita karena ketidakcocokan kami.”“Bukan sebaliknya? Mereka akan tambah menderita, sebab

tidak ada yang benar-benar akan mengurus mereka?”“Kami akan membaginya Pak, kami akan sama-sama

mengurus.”“Jadi mereka akan mendapatkan pengurusan dari hanya salah

satu kalian. Sebagian hanya dari ibu dan sebagian hanya daribapak?”

“Betul.”“Bagaimana kalau nanti kalian kawin lagi?”“Ya mereka tetap akan kami urus.”“Tetapi, mereka pasti harus berbagi lagi dengan pasangan

kalian yang baru yang pasti meminta juga perhatian?”“Ya itu memang risikonya, Pak. Tetapi, tidak ada tindakan

yang tanpa risiko. Daripada kami lanjutkan perkawinan yangsudah berantakan ini, lebih baik memulai yang baru.”

“Siapa bilang kalian harus melanjutkan pernikahan yangberantakan? Kalian harus melanjutkan pernikahan dengan tidakberantakan. Kembali kepada keadaan ketika kalian mula-mulamenikah.”

“Tidak bisa, Pak. Semuanya sudah berubah.”“Semuanya akan terus berubah, tidak mungkin tidak. Itulah

hidup!”“Maksud Bapak?”“Yang berantakan pun kalau diteruskan akan berubah,”“Tidak mungkin, Pak.”“Tidak mungkin, atau karena kalian tidak mau?”“Kedua-duanya, Pak. Tidak mungkin lagi kami disatukan.

Kami juga tidak mau lagi disatukan!”“Jadi kalian memang bertekad untuk berpisah?”“Betul.”“Bagaimana pendapat anak-anak?”“Ya nggak tahu. Mereka menurut saja!”“Mereka terpaksa menurut atau mereka kalian paksa

menurut?”“Ya terpaksa, karena keadaannya sudah begini.”“Bagaimana kalau mereka tidak ingin kalian bercerai.”“Tidak bisa. Kami tidak bisa lagi hidup bersama.”“Kenapa?”“Karena sudah terlalu banyak persoalan.”“Persoalan apa saja?”Lalu masing-masing mengungkapkan kebrengsekan yang

lain. Amat mendengarkan dengan sabar semua yang merekakatakana. Tetapi, pada akhirnya ia kembali pada pertanyaan.

“Apakah anak-anak pernah kalian beri tahu apa masalahkalian?”

“Mereka sudah tahu.”“Bukan memberi tahu apa yang sudah mereka tahu. Tetapi,

memberi tahu apa yang mereka belum tahu.”“Maksudnya?”“Ya Bapak juga tidak tahu. Coba beri tahu mereka apa yang

mereka belum tahu. Jangan disembunyikan!”“Tetapi, mereka masih anak-anak.”“Memang. Tetapi, memberi tahu mereka karena keadaannya

terpaksa. Memberi tahu mereka, sebenarnya bukan untuk mereka,tetapi untuk kalian sendiri. Keluarkan semua alasan kalian. Siapatahu dengan mengeluarkan semua unek-unek itu perasaan kalianjuga menjadi ringan. Siapa tahu itu akan mengubah keputusankalian.”

“Sudah terlambat, Pak.”“Terlambat bagaimana?”“Kami masing-masing sudah punya rencana yang lain. Kalau

diubah lagi, nanti semuanya jadi berantakan.”“O jadi kalian sudah punya rencana baru?”Tidak dijawab.“Sudah kalian beritahukan rencana baru itu pada anak-anak?”Tidak dijawab.“Kalau begitu, Bapak juga tidak bisa menjawab ya atau tidak.

Kalian datang kepadaku bukan untuk mencari jalan yang baik,tetapi hanya untuk menambah suara untuk rencana kalian yangbaru itu. Bapak tidak.mau ikut mendukung atau menolak. Bapaklebih memikirkan anak-anak. Mereka selama ini yang menjadikorban perceraian. Dampaknya kini memang belum terasa, tetapinanti di belakang akan sangat kelihatan.”

Suami_istri yang mau bercerai itu lalu pulang. BelakanganAmat mendengar bahwa mereka tidak jadi bercerai. Merekaberusaha untuk memperbaiki hubungan.. Tetapi, itu hanyaberlangsung satu tahun. Pada tahun kedua, mereka datang lagipada Amat.

“Kami sudah bercerai, Pak.”“O ya?”“Kami sudah berusaha untuk bersatu, tetapi tidak bisa. Jadi

lebih baik kami berpisah saja. Karena, sesuatu yang dipaksakanakibatnya lebih parah, Anak-anak juga setuju.”

“O ya?”“Ya.”“Kalau begitu untuk apa kalian datang ke mari?”“Untuk berterima kasih pada Bapak. Bahwa perceraian

memang pada dasarnya tidak baik, khususnya untukperkembangan anak. Jadi, harus dipikirkan matang-matang.Bukan kebahagiaan kami yang penting, terutama kebahagiaananak-anak harus dinomorsatukan. Tetapi, perceraian itu jugapenting dalam rangka jangka panjang, untuk mencegah agar dikemudian hari tidak akan ada lagi peselingkuhan dan kekerasan.Jangan lagi perempuan hanya dijadikan bulan-bulanan, karenaperempuan berhak minta cerai. Jangan lagi ada perselingkuhan,sebab itu bisa menjadi penyebab perceraian. Dulu orang takutbercerai atau tidak mau bercerai. Sebagai akibatnya, itu dipakaioleh pihak yang berkuasa di dalam rumah tangga untuk menindaspasangannya. Sekarang itu tidak akan terjadi lagi!”

Amat terhenyak

Untung Ada JKBMMei lalu saya “merayakan” HUT ke-74. Rabu, 29 Juni,

bertepatan dengan Hari Raya St. Petrus dan Paulus, sayamendapat serangan jantung. Karena hari itu hari libur IsraMikraj Nabi Muhammad SAW, semua rumah sakit libur. Tetapi,UGD kan selalu buka. Jadi, saya dibonceng anak saya menujuUGD Rumah Sakit Sanglah. Sebelum berangkat sayamenyiapkan obat-obat sakit jantung yang biasa saya minumdan surat JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara).

Kami masuk di UGD Triage, langsung ditanyai, “Bapakpakai Askes atau umum?” Anak saya menjawab, “JKBM”.Dengan napas tersengal-sengal saya dibaringkan di dipanberoda, dipasangi infus dua macam dan diberi bantuanoksigen. Setelah tensi diperiksa dan jantung direkam denganEKG, saya lalu dibawa ke ruang radiologi untuk dirontgen.Dari sana kembali ke UGD dan diberi obat untuk diminumseketika itu juga. Agaknya mereka menanti reaksi obat ter-sebut. Selama itu anak saya mengurus surat-surat JKBM danpersetujuan dari RS Wangaya.

Setelah anak saya kembali mengurus surat-surat, ia mem-beritahukan bahwa saya harus dirawat inap. Ketika itu sekitarpukul 11.00. Sampai pukul 12.30 saya belum dipindahkan kesal. Sementara itu pasien lain mulai berdatangan karena semuapoliklinik tutup. Ada yang mengerang-ngerang kesakitan, ada yanghoek-hoek muntah, ada juga anak yang menangis keras-kerassambil meronta-ronta. Saya diberi nasi kotak untuk makan siang,tetapi saya tidak dapat makan karena suasana yang demikian.Rasanya seperti (barang-kali) di Api Penyucian.

Pacaran Sehat dan Reproduksi SehatTIDAK ada yang lebih

indah daripada ‘sehat’, ituungkapan dari salah seorangpemerhati kesehatan. Betul,betul, betul, kata Ipin. Bagai-mana tidak? Kalau sedangsakit apa bisa menikmatipantai yang indah, atau pe-gunungan yang hijau? Dan,pasti apa pun jenis sakitnya,akan menimbulkan rasa tidaknyaman, menderita, dan me-merlukan waktu serta biayauntuk sembuh, itu pun kalaubisa sembuh! Maka tidaksalah juga ungkapan bahwamencegah lebih baik daripada mengobati, karena pen-cegahan pasti pula memer-lukan upaya yang lebihmudah, lebih ringan, dan bi-aya yang relatif lebih murahdibandingkan pengobatan.

Pengertian ‘sehat’ me-ngandung aspek ‘sehat fisik’,‘sehat psikis/mental’, ‘sehatsosial’, dan bolehlah ditam-bahkan ‘sehat spiritual’. Jadi,seseorang dikatakan sehatapabila memenuhi semuaunsur sehat tersebut, dan se-mua aspek sehat pasti me-miliki unsur-unsur pence-gahannya. Sebenarnya tidaksulit untuk mengetahui ba-gaimana kiat-kiat menjagakesehatan kita, karena pe-ngetahuan tentang hidup se-hat secara umum sudah ba-nyak didapatkan di berbagaimedia massa yang dengan

mudah bisa diakses dari manapun kita berada. Mungkin ma-salahnya adalah kita ‘tidak mau’menjaga kesehatan, denganmengabaikan sikap dan peri-laku hidup sehat dalam kese-harian kita, entah disadari atautidak. Celakanya hampir semuayang ‘enak duniawi’ tidak ber-dampak baik untuk kesehatan,apa pun itu.

Nah sekarang masalah pacar-an, yang merupakan peristiwainteraksi asmara antara dua (ataulebih?) individu yang umumnyasosok remaja, meski tidakmenutup kemungkinan dilakoni‘orang tua’. Menurut KamusBesar Bahasa Indonesia (KBBI)yang ada di ipad saya, kata dasar‘pacar’ memiliki arti teman lawanjenis yang ‘tetap’ dan memilikihubungan berdasarkan ‘cintakasih’. Berarti, sebuah hubunganasmara yang tidak memenuhidefinisi tersebut tidak bisadikatakan pacaran. Dan, jikamengacu ke batasan tersebut,‘pacaran’ itu sudah mengandungnilai-nilai yang sehat karenadilakukan dengan ‘lawan jenisyang tetap’ alias tidak gonta-ganti pasangan, dan hubunganberdasarkan ‘cinta kasih’, jadisebenarnya tidak perlu adaungkapan ‘pacaran sehat’.

Terus, apa hubungannya pa-caran dengan kesehatan re-produksi? Karena, pacaranlahmerupakan langkah paling awalpersiapan manusia ke arah

reproduksi atau menuju lahir-nya manusia-manusia baruyang tentu harapan kita akanlebih baik secara kualitas di-bandingkan pendahulunya. Ke-sehatan reproduksi, baik padapria maupun wanita, memegangperan yang sangat penting un-tuk perkembangan ras manusiamenjadi lebih baik, sehingga sa-ngat penting juga menjaga or-gan reproduksi tetap sehat danmenghindari sikap serta peri-laku yang bisa menimbulkangangguan terhadap sistem re-produksi kita. Penyebab utamagangguan sistem reproduksiadalah penyakit menularseksual (PMS), di sampingpenyebab lain seperti aborsi de-ngan berbagai komplikasinya.Pengobatan terhadap infeksi-infeksi pada organ reproduksisering tidak adekuat karenakeengganan datang ke dokter

ahli atau melakukan terapi sen-diri yang tidak tepat sehinggamalah meningkatkan resistensi(daya tahan) kuman terhadappengobatan. Keadaan tersebutbisa menimbulkan cacat me-netap pada organ reproduksi danmenimbulkan dampak jangkapanjang yang sulit disembuhkan.

Sekarang coba lihat perilakupergaulan remaja kita. Tanpabermaksud menyamaratakan,cukup sering muncul pem-beritaan di media massa betaparemaja (pria) senang mencaripekerja seks komersial, tanpamempertimbangkan dampakburuknya dan hanya mencarikenikmatan sesaat. Hubunganseks yang tidak aman ini akanbisa menyebarkan penyakitmenular seksual terhadap lawanjenisnya. Dan, di pihak wanita,sering penyakit menular seksualini tanpa gejala klinis yang jelassehingga terjadi perjalananinfeksi yang bersifat kronis danketika ketahuan sudah pada sta-dium yang berat. Belum lagikalau individu pengidap tersebutmemiliki banyak partner, makaakan terjadi penyebaran penyakityang susah ditanggulangi.

Maka dari itu amat sangatpenting untuk ‘merekonstruksi-kan’ makna pacaran di kalanganremaja. Di dalam hubungan ter-sebut terkandung nilai-nilaipositif seperti kepedulian ter-hadap pasangan, tanggung jawabterhadap masa depan bersama,

saling menghormati, danmenjaga satu sama lain. Itulahcinta, bukan nafsu semata yangmembuat hubungan menjadiegosentris, tidak mempertim-bangkan nilai-nilai susila, danberdampak buruk bagi kelan-jutan hubungan tersebut. Apa-bila timbul dampak negatif darisebuah hubungan, biasanyayang lebih menderita adalahpihak wanita, karena organ re-produksi wanita yang meme-gang peran lebih banyak dalamrangkaian proses reproduksi.Karena wanitalah yang memi-liki rahim, tempat berkem-bangnya janin selama 9 bulanlebih, ‘rumah’ pertama bagiseorang ‘calon’ manusia, yangtentu memegang peran sangatpenting dalam menentukankualitas manusia yang dilahir-kan dari rahim tersebut.

Mudah-mudahan jelassekarang betapa pentingnyamemaknai arti pacaran, ter-utama untuk para remaja, un-tuk masa depan yang lebihbaik. Bagi para remaja, sadari-lah bahwa kualitas masa de-panmu akan sangat bergantungpada langkah-langkahmu hariini. Sesuatu yang berharga ti-dak pernah bisa kita capai de-ngan enak-enakan.

dr. Made Suyasa Jaya,Sp.O.G. (K)Ketua POGI

Cabang Denpasar

dr. Made Suyasa Jaya, Sp.O.G. (K)

Bersambung ke hlm. 12

Bagaimana cara menyelenggarakan bazaryang tepat untuk penggalian dana?

Ayu DwijayantiJual kupon aja tapi jangan makanan fast food. Pilih menu

tradisional Bali. Ajeg Bali sekalian ber-dana punia.

Nithaa Sinthaa Anagh SpendaJual kupon, lelang, jual makanan, jual barang-barang daur

ulang, atau barang-barang kerajinan.

Gustut IswaraBuka warung, jual nasi jinggo, es cendol dan krupuk

melinjo.

Yudi Mahendra Tingkat IITempatnya strategis, jangan lupa tambahan acara biar seru.

Menunya juga enak-enak.

Lilik Widya BrowiyantoSelenggarakan bazar “barbeku” (barang bekas berkualitas)

seperti barang-barang yang tersimpan di gudang namun masihberguna dikumpulkan. Saya yakin, pasti setiap orang punyabarang yang tidak terpakai. Kemudian dijual dalam bentukbazaar, bentuk panitia. Hal tersebut sangat bermanfaat selainikut menjaga lingkungan dari sampah (barang-barang bekastersebut), juga bisa menghasilkan dana.

Rudal SkudGunakan cara seefisien dan efektif dalam menyusun rencana

bazar dan acara bazarnya. Contohnya, rencanakan sebulansebelum acara bazar, pastikan barang-barang yang cocok dijualdan diminati pembeli, jangan terlalu tinggi memanfaatkanpenjualan, kuponnya minimal Rp 30 ribu, dan yang terpentingadalah menyelenggarakan acara bazar ini lebih baik pada hariraya besar agama/liburan masyarakat.

Dengan menggunakan cara ini, hasilnya pasti memuaskan.

Yoga Itu Masih D’ngOurreJual kupon dengan menu yang gak biasa tapi tetap menarik,

sehat, enak.

Page 3: tkh_651_xii__10-16_juli_2011

10 - 16 Juli 2011 3Tokoh

TURNI

TirtayatraThailand-Nepal-India

Drs. I Wayan Solo, M.Si. - Dra. Ni Made Nuratih

PERJALANAN tirtayatradi Negara Kaki Langit, Nepal,diawali dengan mengunjungiPura Pasupatinath sebagaipura terbesar, tertua danterlengkap dalam mahzabSiwaisme di Nepal. Pura ini

4

Memaknai 24 Jamdan 12 Hari

sudah ada sejak abad ke-5Masehi dan termasuk kawasanbudaya dunia. Lokasinya takjauh dari Bandara Tribhuvana,Kathmandu. Dulu di dekat puratersebut ada lokasi tempat BuTeresa bertugas sebagaimisionaris. Namun, tempat itukini sudah berubah menjadipanti asuhan dengan konsepHindu.

Pura Siwa Pasupatinath

sama dengan Pura Dalem diBali. Dalam pura terdapatlingga besar berlapis emassebagai simbol pemujaan Siwadalam wujud monoteisme,Mahadewa atau Tuhan Maha-besar dan Tunggal.

Tour leader kami, PutuAne Edi, menjelaskan pe-mangku dan orang yang

Suasana di tempat kremasi di depan Pura Pasupatinath

2

Jarak KelahiranTiga TahunMerepotkanPASANGAN I Wayan

Solo-Ni MadeNuratih harus melaluiperjuangan hidupyang penuh lika-liku.Mereka sempatbertempat tinggalterpisah karenamenunaikan tugasnegara. Solo diSawangan, Badung,sedangkan Nuratih diGegelang,Karangasem. Namun,keduanya memegangprinsip saling menjagakepercayaan.

S olo dan Nuratihmenikah 16 Oktober1986. Saat itu Solo

berusia 26 tahun, Nuratih 24tahun. Sebelum mengikatkandiri dalam tali suci pernikahan,mereka sudah merencanakankeluarga yang ingin dibangun.“Sejak awal kami sudah meren-canakan memiliki dua anaksebagai penerapan program KB,dua anak lebih baik,” ungkapNuratih.

Perempuan kelahiran 19September 1962 ini menuturkanbegitu menikah, mereka sudahmengatur pola kontrasepsi.Salah satu pertimbangannya,

jarak mereka yang berjauhan.Mereka menunda dulu memilikimomongan agar bisa fokusbekerja. Tujuan lainnya, meng-urus agar Nuratih bisa pindahtugas ke Badung dengan alas-an mengikuti suami. Tetapi, caraini tak membuahkan hasil.Hampir setahun mereka men-coba agar bisa pindah tugasnamun gagal.

Mereka pun memutuskanuntuk memiliki keturunan dulubaru mengurus kepindahan.Alhasil, pertengahan tahun1987, Nuratih hamil. Anakpertama mereka lahir 30 Maret1988 dan diberi nama I WayanWindhuraharja S. “MasukRumah Sakit Sanglah hinggamelahirkan dan menanam ari-arisaya urus sendiri. Setelahsemua beres, baru saya beritahu orangtua dan keluarga,”kenang Solo.

Kelahiran Windhu membuatSolo dan Nuratih sibuk. Setelahcuti selama tiga bulan usai,Nuratih kembali bertugas di SD2 Babakan, Gegelang, Manggis,Karangasem. Ia mengajakibunya, Ni Wayan Soka, untukikut ke Karangasem menjagaWindhu. Sementara Solo yangmengajar di SD 10 Benoa,Sawangan, harus bolak-balikBenoa-Karangasem. Dalamseminggu, minimal dua hari iaberada di Bumi Lahar untukberkumpul dengan keluargakecilnya.

Ketika usia Windhu 1tahun, barulah Nuratih bisapindah. Ia ditugaskan di SD 13Benoa. Lokasi sekolah ini takjauh dari rumah suaminya. Iapun bisa berjalan kaki menujusekolah.

Memiliki satu anak ternyatabelum cukup bagi pasanganguru ini. Mereka mulai meran-cang kehamilan kedua. “Kamiingin memiliki anak perempuanagar lengkap. Kami mendatangidokter kandungan untuk ber-konsultasi bagaimana caranyaagar bisa melahirkan anakperempuan termasuk melakuk-an foto rontgen di dr. Danun.Karena ada sedikit masalah dirahim. Jadi harus menanti dulu,”ungkap Nuratih. Saran dokter,Solo diminta mengurangibeberapa jenis daging danmemperbanyak makan sayur.

Pasangan ini menghindarimemiliki anak dengan jeda tigatahun. Alasannya, jarak tigatahun atau kurang, mereka akankerepotan saat mengurussekolah anak-anak. Misalnyaanak pertama lulus SMP, anakkedua juga lulus SD atau anakpertama masuk SMA, anakkedua masuk SMA. Biar tidakrepot, mereka merancang jarakanak pertama dan kedua, mini-mal 4 tahun. Namun, merekabaru bisa memiliki anak kedua,setelah anak pertama berusia 5tahun. Anak kedua merekaperempuan yang lahir 15Agustus 1993 dan diberi namaNi Made Dwijayanti Rahayu.

Tiga tahun setelah kelahiranDwi, keluarga ini pindah keJimbaran. Mereka membinaSolo dan Nuratih ‘tirtayatra’ di Pura Gunung Salak

Solo dan Nuratih saat mendampingi Windhu diwisuda

rumah tangga secara mandiri.Sejak kecil, Solo memang sudahdididik untuk mandiri. Ia diberitanggung jawab untuk meng-urus sapi. Tiap hari, ia jugabekerja di kebun. Tetapi, jikajadwal ujian, Solo dan saudara-saudaranya dilarang bekerja dikebun. Semua harus belajaragar memperoleh nilai yangbagus. Selain itu, orangtua Solosangat mendukung anak-anak-nya untuk meraih pendidikansetinggi-tingginya. Solo me-nyelesaikan pendidikan S-1 diPendidikan Bahasa dan SastraIndonesia FKIP Mahasaras-wati tahun 1989 dan pendidikanS-2 di Program Studi IlmuAgama dan Kebudayaan Uni-versitas Hindu Indonesiatahun 2010.

Demikian juga keluargaNuratih. Pendidikan menjadiinvestasi bagi mereka. “Keluar-ga saya sangat memperhatikanpendidikan. Ketika saya me-milih kuliah di Mahasaraswati,hanya ada 3 orang termasuksaya dari Pecatu yang kuliahdi Denpasar,” ungkap alumnusPendidikan Sejarah FKIP Uni-versitas Mahasaraswati tahun1989 ini. Saat ini Nuratihsedang menyelesaikan pen-didikan S-2 di Undiksha.

Kedua buah hatinya jugadiarahkan untuk menempuhpendidikan setinggi-tingginya.Windhu yang sudah menye-lesaikan pendidikan Diploma IIIPerhotelan dan sudah bekerjadi hotel ingin melanjutkan kejenjang S-1. Sementara Dwisudah lulus SMK juga inginmelanjutkan ke jenjang S-1. –wah

Bersambung ke halaman 12

Page 4: tkh_651_xii__10-16_juli_2011

Tokoh6 10 - 16 Juli 2011 NUSANTARA

Catat SHURp 33,9 Juta

Pengurus KSP Bhakti Sejahtera

Koperasi Simpan Pinjam(KSP) Bhakti Sejahtera RohKudus Denpasar mencatat SHU(Sisa Hasil Usaha) Rp 33,9 juta.Hal itu terungkap dalam RapatAnggota Tahunan bertempat dibasemen gereja Katedral,Denpasar.

Ketua KSP Bhakti SejahteraPaskalis Rosali Sinarta mema-parkan, kini anggotanya 309orang. Besarnya modal Rp332.054.237. Uang yang ber-edar (yang dipinjamkan) Rp252.752.000. Total pendapatanRp 55.068.750. Beban operasi-

onal Rp 21.903.000. Sisa HasilUsaha Rp 33.903.000. Ia meng-ajak para anggota koperasi untukmendoakan F.X. Wayan Geria,pendiri koperasi tersebut, KetuaII Hermini Gildus telah me-ninggal.

Pengawas melaporkan, ko-perasi yang didirikan sembilantahun yang lalu itu telah ber-jalan dengan baik dan mem-berikan banyak manfaat bagianggotanya. Hal itu dapat di-lihat dari perkembangannyayang dapat meningkatkan ke-kayaannya 17,19%, SHU me-ningkat 24,45%, Rasio liqui-ditas 192,55%, Rasio solva-bilitas 124,21%, —mbah harto

Batik Khas SemaranganDiperkenalkan di PKB

BATIK sudah menjadibagian seni grafis asliNusantara. Namun,

ternyata Kota Semarang sebagaisalah satu pusat perdagangan diIndonesia tidak dikenal secarapopuler seni batiknya seperti kotatetangganya, Yogyakarta danSolo.

Momen Pesta Kesenian Bali(PKB) ke-33 dimanfaatkan Pe-merintah Kota Semarang untukmengenalkan batik khas Sema-rangan yang belum lama bangkitsetelah sempat tertidur lama.

“Selain memamerkan kainbatik dan kemeja-kemeja batik,stan Kota Semarang juga mem-peragakan bagaimana pembatikmembatik di sebuah kain, sehing-ga pengunjung bisa langsung me-ngetahui atau bertanya lang-sung,” kata Ny Vien, pemilik se-buah sanggar batik yang tampildi stan PKB.

Vien menjelaskan, batikSemarang jelas memiliki ciri khasterutama pada motifnya, yaknimenonjolkan ikon-ikon land-mark Kota Semarang. “Motif inimemang relatif baru dikem-bangkan,” ungkap Vien sembariserius membatik di seulas kain.

Ikon-ikon Kota Semarangyang menjadi motif tersebutantara lain Tugu Muda, LawangSewu. Pohon Asem, BlekokSrondol. Sebanyak 11 motif telahdipatenkan di Hak Atas Kekaya-an Intelektual (HAKI).

Vien menuturkan, batik Sema-

rangan juga mengembangkan mo-tif cerita-cerita rakyat yang ber-kembang di Jawa Tengah, sepertilegenda Jaka Tarub dan Dewi Na-wang Wulan, Jaka Tingkir.

Tanggal 24 Juli 2007, Pe-merintah Kota Semarang melaluiDisperindag meluncurkan batikSemarang melalui sebuah semi-nar yang membahas mengenaimotif dan identitas batik. Di-sepakati, batik Semarang adalahbatik yang diproduksi orang atauwarga Kota Semarang denganmotif atau ragam hias yangberhubungan dengan ikon-ikonSemarang. Pengertian itu belumdefinitif karena tidak menutupkemungkinan masih berlanjutnyapenelitian mengenai batik

Semarang.Batik-batik yang dipamerkan

di stan PKB, menurut Vien cukupdinikmati pengunjung. Denganharga Rp 200 ribu hingga Rp 400ribu, Vien mengungkapkan pem-belinya cukup banyak. “Tergan-tung bahan dan motifnya. Makinbagus bahan yang digunakan danmakin rumit motifnya maka ma-kin mahal harganya. Seperti batikberbahan sutra bisa mencapaijutaan rupiah,” ungkap Vien.

Sayangnya, menurut Vien,orang hanya tahu jadinya, tidakmengetahui bagaimana prosesmenghasilkan satu helai kain ba-tik yang bisa mencapai satuminggu tergantung kerumitanmotifnya. —nang

Lima Bulan Pertama 2011

180 Perkara MasukPengadilan Agama DenpasarPERKARA perceraian yang masuk ke Pengadilan

Agama (PA) Denpasar tercatat rekatif tinggi.Berdasarkan data yang dihimpun di PA tahun 2010

yang dipantau Koran Tokoh tercatat 338 perkara,meskipun naik turun tiap bulan. Dari 338 perkara

tersebut, di antaranya 91 perkara merupakan ceraitalak (penggugat pihak laki-laki) dan 148 cerai gugat

(penggugat pihak perempuan).

Tahun 2011, Januarihingga Mei sudahtercatat 180 perkara

masuk. Januari tercatat 44perkara, di antaranya cerai talak14 perkara dan cerai gugat 28perkara. Februari 38 perkara, diantaranya 8 cerai talak dan 22cerai gugat. Maret tercatat 24perkara, yakni 7 cerai talak dan17 cerai gugat. April 37 perkaramasuk, yakni 8 cerai talak dan29 cerai gugat. Mei 37 perkara,di antaranya 15 cerai talak dan19 cerai gugat.

Pengadilan Agama Den-pasar saat ini menjadi proyekpercontohan layanan Pos Ban-tuan Hukum (Pos Bakum) yangakan diterapkan di PengadilanAgama seluruh Indonesia. PosBakum ini melayani konsultasihukum bagi warga yang kurang

mampu.Menurut Bambang Triyanto,

S.H. yang bertugas di Pos Ba-kum PA Denpasar, Pos Bakumini merupakan kerja sama an-tara Mahkamah Agung danPengadilan Agama seluruh In-donesia. “Ini merupakan proyekMahkamah Agung yang akanditerapkan di seluruh Indonesia.Di Denpasar, ini adalah yangpertama, jadi merupakan pilotproject,” ujar pengacara yangjuga sekretaris Peradin KorwilBali ini.

Menurut Bambang, PosBakum ini melayani konsultasihukum bagi masyarakat kurangmampu yang tengah mengalamimasalah yang termasuk wewe-nang Peradilan Agama, yakniperceraian, waris, pembagianharta, wali hakim, hak peng-

asuhan anak, dan lain-lain.“Yang pasti Pos Bakum ini me-rupakan perwujudan amanahUndang Undang Dasar, bahwafakir miskin dilindungi negara.Miskin di sini selain miskinekonomi juga miskin penge-tahuan hukum,” kata Bambang.

Bambang mengungkapkan,sejak berdiri Maret 2011, cukupbanyak warga masyarakat ku-rang mampu yang memanfaat-kan layanan Pos Bakum ini.

Jam kerjanya, Senin – Rabupukul 09.00 – 11.00. Tiap harilima sampai enam orang datangke pos. Masalahnya macam-macam, namun sebagian besarkasus perceraian.

“Penyebab perceraian macam-macam, tetapi yang paling se-ring pertengkaran dalam rumahtangga, masalah ekonomi, adaorang ketiga sampai tidak teri-ma karena dimadu,” ungkapBambang. —nang

Ny. Vien tengah memperagakan pembuatan seni batik khas Semarangdi PKB ke-33

Gedung Pengadilan Agama Denpasar tkh/nang

Festival Hidangan SahurHadiah Rp 3 Juta

FESTIVAL Hidangan Sahur mempe-rebutkan hadiah uang Rp 3 juta akan ber-langsung Minggu (17/7) pagi bertempat di La-pangan Korem Denpasar. Festival yang dise-lenggarakan Forum Komunikasi Majelis TaklimIbu-Ibu (FKMTI) Bali tersebut terbuka bagipeserta tim majelis taklim ibu-ibu se-Bali.Tiap tim 3 orang dan tiap majelis taklim da-pat mengikutsertakan maksimal 2 tim.

Hidangan sahur dalam bentuk siap saji. Batasbiaya maksimal untuk satu set menu Rp75.000 di luar garnis untuk 5 orang. Formulirpendaftaran disediakan di Sekretariat PanitiaJalan Imam Bonjol 51 Denpasar.

Panitia yang diketuai Ir. Hj. Indah Juanita,M.M. tersebut menjelaskan festival akan di-meriahkan berbagai atraksi di panggung terbuka,bazar dan pasar murah. —dwi

Hukum KatolikLarang Cerai

AJARAN Katolik melarangsuami istri yang terikat per-kawinan sah bercerai. Ini sesuaisabda Allah yang berbunyi ‘apayang dipersatukan Allah takboleh diceraikan oleh manusia’.

“Itu artinya, perkawinanbukan saja soal hubungan ma-nusia dengan manusia, tetapikomitmen suami istri kepada Al-lah,” ungkap Pastor Paroki RohKudus Gereja Katedral DenpasarRomo Kristianus Ratu, SVDkepada wartawati Koran Tokohdi Denpasar pekan lalu .

Hukum Katolik hanyamembolehkan anulasi ataupembatalan perkawinan jikaada alasan tertentu. “Misalnya,salah satu pihak mengalami te-kanan akibat ancaman pem-bunuhan,” jelasnya.

Walau ada alasan semacamitu ternyata langkah perceraiansangat sulit dipenuhi pihakgereja. Ini karena hukum Kato-

lik sangat keras melarang per-ceraian. “Bahkan ajaran Katolikmengakui sahnya perkawinanmenurut tata cara agama lain.Jika mereka bercerai dan maukawin secara Katolik hukummenolak.

Romo Kris menegaskan,

ajaran Katolik menekankanperkawinan sebagai tanggungjawab. Namun, ia mengakui,fakta di masyarakat ada sajaumatnya yang mengalami ke-retakan rumah tangga. “Tetapi,mereka tak harus bercerai.Kami membantu mencari akarmasalahnya dan memberikansolusinya. Buktinya, banyak pa-sangan suami istri yang ber-masalah akhirnya rujuk kembalisetelah dipertemukan di ge-reja,” kata Romo.

Jika ada pasangan suamiistri beragama Katolik yangmengalami masalah rumahtangga yang menyebabkan ke-retakan hubungan sampai pisahranjang, maka yang bisa dila-kukan pihak gereja adalahmemberikan masa jedah. “Ka-rena kita tak apa yang terjadi dibawah. Jika ada laporan kamiakan memanggil pasangantersebut dan berusaha menye-

lesaikan masalah,” katanya.Untuk membantu umat yang

bermasalah dengan rumahtangga pihak gereja telah mem-bentuk tim konselor. Ada se-macam pelatihan bagi pasangankonselor untuk membantu kelu-arga yang bermasalah. “Sejauhini sudah ada 100 pasangansuami istri yang mendaftar dansiap mengikuti pelatihan danseminar konseling,” katanya.

Pria asal Flores ini mengata-kan, meski kerasnya aturanyang melarang perceraian da-lam agama Katolik ini, ada sajaorang Katolik yang memaksabercerai. “Hukum sipil bisamenceraikan. Perceraian itu sahsecara hukum negara, tetapisecara hukum Katolik pasanganbercerai tersebut tetap sahsebagai suami istri. Mereka takbisa menikah kembali selamamasih hidup,” tuturnya.

Menurutnya, orang Katolikresmi bercerai dalam hukumsipil dan menikah lagi dalamagama lain, maka hak-haknyadi gereja dibatasi. “Ia boleh da-tang ke gereja seperti umat lain-nya, tetapi tak boleh menerimakomuni, yaitu tubuh dan darahYesus. Mereka dianggap masihdalam keadaan berdosa akibatmenikah lagi,” katanya. —tin

Romo Kris

Sejatinya Menulis Itu tidak SulitB U K U

Judul buku : Subconcious Mind Writing (Memanfaatkan Kecerdasan Luar Biasa Pikiran Bawah Sadar Dalam Penulisan)

Penulis : I Ketut SuwecaTebal/halaman : 182 + xvi halamanTahun Terbit : 2011Penerbit : Udayana University Press, Denpasar

Buku yang “dipreteli” kali iniberjudul Subconcious (sebetulnyaSubconscious) Mind Writing, sebuahjudul yang cukup atraktif, provokatif,dan cukup menantang untuk didalamilebih jauh. Sepintas setelah membacajudul buku ini terkesan bahwa dariawal hingga akhir sajian akan meng-gunakan bahasa Inggris. Ternyatabukan, apalagi di bawah judul “besar”sudah tertera terjemahan bebasnyayang berbunyi “MemanfaatkanKecerdasan Luar Biasa Pikiran Ba-wah Sadar Dalam Penulisan.” Satulagi, dengan mengamati judul bukuini terlintas di benak penulis (pere-sensi), tak lebih dari hanya sebuahlaporan buku. Ternyata, tidak. Buk-tinya dengan mengandalkan rujukanutama yang ditulis oleh Lynn Piercedan Joseph Murphy (hal. 177) ter-nyata masih ada sebanyak 17 bukuyang digunakan penulis. Ini suatu per-tanda bahwa si penulis (I Ketut Su-weca) secara komprehensif telahmemainkan peran sebagai joki se-kaligus motivator pembangkit pikiranalam sadar dan pikiran bawah sadar.

Setelah membaca dan menyi-mak buku mungil yang berisi sem-bilan bagian ini (lihat daftar isi), pa-da akhirnya dapat ditarik kesimpul-an bahwa sejatinya menulis itutidaklah begitu sulit. Resep mujarabyang bisa dipakai adalah denganmengawinkan atau menyinergikanpemahaman pikiran sadar danpikiran bawah sadar. Penulis bukutelah mengadopsi pandangan JosephMurphy yang mengumpamakan

pikiran sadar itu sebagai seorangkapten kapal sedangkan anak buahkapal diibaratkan sebagai pikiranbawah sadar. Keduanya tak bisaberjalan sendiri-sendiri melainkanharus bersinergi dan saling berkola-borasi. Murphy memberikan perum-pamaan “bahwa pikiran sadar itusebagai kapten sebuah kapal. Iamemberi perintah kepada orangyang bertugas di kamar mesin yangmengatur semua ketel-ketel uap,mesin, dan instrumen lainnya.Orang-orang di kamar mesin tidaktahu ke mana kapal itu berlayar. Me-reka hanya mengikuti sesuai perin-tah yang diberikan kapten kapal,tidak peduli apakah kapal itu mena-brak karang atau tidak, karenamereka patuh secara otomatis. Anakbuah kapal yang berada di kamarmesin tidak membantah kapten.Mereka mengikuti perintahnya”(hal. 65-66). Selanjutnya penulisbuku juga mengutip pendapat ErbeSentanu, 2008:86 yang menyatakan,“bahwa umumnya manusia meman-faatkan pikiran sadarnya yangmemiliki kekuatan hanya 12% dariseluruh kekuatan pikirannya. Pikir-an sadar inilah yang biasa kita mak-sud ketika menyebut seseorang se-dang menggunakan “otak”-nya.Sedangkan yang 88% merupakankekuatan bawah sadar yang jarangsekali dimanfaatkan secara mak-simal (hal. 67).

Menghubungkan PikiranGuna mendapatkan inspirasi

dalam mendapatkan judul tulisan dankelengkapan uraian dalam tulisanyang mengacu pada judul tulisan,penulis buku memberikan semacamresep yaitu menghubungkan pikiransadar dengan pikiran bawah sadar.Setelah keduanya terhubung, secaraotomatis akan ditemukan kecerdasan-kecerdasan semesta. Kalau hal inidapat dilakukan niscaya segala jenisinformasi dan persoalan dapat di-pecahkan dengan bantuan kecerdas-an semesta itu. Lebih-lebih pikiranbawah sadar itu sewaktu-waktu dapatdiakses oleh pikiran sadar (hal 78).Selain itu, perlu pula ditimbulkandengan upaya-upaya meditasi, ber-sembahyang dan berdoa memohonpetunjuk ke hadapan Yang Kuasa(hal 73).

Kendati kesembilan bagian isibuku ini telah cukup mewakilimengantarkan seorang calon penulisdan penulis pemula untuk menjadiseorang penulis beneran, namunbeberapa hal patut dicermati sebagaisebuah “kelalaian” secara redaksi-onal. Daftar pustaka yang ditem-patkan paling akhir (hal 177-178)

semestinya mengambil posisi se-belum lampiran-lampiran karenadaftar pustaka itu masih menjadibagian inti tulisan, sedangkanlampiran-lampiran merupakanbagian penyudah atau bagian akhir.Oleh karenanya, layak lampiran-lampiran itu dimunculkan setelahdaftar pustaka. Buku-buku yangdirujuk belum alfabetis atau belumdiurut sesuai huruf awal namapenulis. Contoh; nama Murphy se-betulnya berada di atas Piere, namaRoyan semestinya ditulis di bawahPutra, dan seterusnya. Dalam lam-piran 2 tentang “Daftar Hari PentingNasional dan Internasional” masihterlihat beberapa yang kurangsinkrun. Contoh; 31 Januari HariLahir Nahdlatul Ulama (NU), adasingkatan NU, sedangkan pada 19Februari Hari KOHANUDNAS, dimana kepanjangan KOHANUDNASbelum disebutkan di situ. Begitupula 9 Februari Hari PersatuanWartawan Indonesia (PWI), danHari Pers Nasional (mulai 1946).Dua “Hari” yang disebut terakhir inisesungguhnya terdapat kekeliruan.Yang benar adalah HUT PWI 9Februari (lahir/dibentuk 9 Februari1946), sedangkan Hari Pers Nasi-onal (HPN) dimulai 9 Februari1986 dan bukannya tahun 1946.

Pemunculan koreksi ini bukansemata-mata ingin meluruskan yangsemestinya perlu diluruskan, namunmasih ada maksud yang lebih luhuryakni semacam sapaan dan imbauanuntuk melangkah maju setapak lagi.Langkah itu tiada lain adalahlauncing, atau bedah buku, atauapalah namanya, yang jelas untukmenambah sempurnanya buku ini,dengan menghadirkan tokoh danpecinta-pecinta buku di seputar kita.Terlepas dari segala kekuranganyang masih ditemui dalam buku ini,penulis (peresensi) berkeyakinanbahwa buku ini amat pentingdijadikan pedoman oleh siapa saja(terutama calon-calon penulis danpenulis pemula) untuk meng-hasilkan tulisan-tulisan yang ber-mutu. Banyak kiat dan jurus-jurusjitu yang tersedia dalam buku ini.Selamat membaca dan men-cobanya.

Romi Sudhita

tkh/tin

tkh/nang

tkh/harto

Bhakti Sejahtera

Page 5: tkh_651_xii__10-16_juli_2011

10 - 16 Juli 2011 Tokoh 5PENDIDIKANDari Studi Banding ke Fukuoka 9

Ikut Karnaval Dontaku FestivalHAKATA DontakuFestival merupakansalah salah pestabudaya tertua danterbesar di Jepang.Duta pendidikan KotaDenpasar didaulatmengikuti prosesikarnaval sejauh duakilometer yangdisaksikan ribuanpasang mata.

Festival ini pertamakali dihelat di KotaHakata, Perfektur

Fukuoka, Jepang, tahun 1179.“Pengunjung festival yangbiasanya berlangsung dua hari,3-4 Mei, biasa menyedot duajuta pengunjung,” ujar SekjenNon-Profit Organization (NPO)Fukuoka Bali Nagaoka Shoji.

Duta kesenian tradisionalBali ambil bagian dalam kar-naval Hakata Dontaku Festival,Selasa (3/5), di Fukuoka, Je-pang. Sosok rangda yang di-simbolkan sebagai pengawalkeseimbangan kosmik masya-rakat Bali itu dielu-elukanratusan ribu pasang mata. WakilKetua DPRD Kota DenpasarA.A. Ngurah Gede Widiada me-merankan figur rangda dalamfestival yang pertama kali dihelattahun 1179 tersebut. Sementaradua pengurus HPI Bali KetutWarsa dan Bagus Eka Subagi-arta menjadi penari topeng yangikut mengawal tarian rangda.

Duta kesenian Bali didaulatikut serta dalam acara pem-bukaan yang diawali prosesikarnaval itu. Sebelum prosesidimulai, ribuan peserta karnavalberkumpul dialun-alun depanKantor Jasso. Mereka bukanhanya datang dari perwakilankomunitas budaya lokal Fuku-oka. Ada pula peserta pawaidari kalangan mahasiswa asingyang kuliah di UniversitasKyushu. Peserta lain datangdari Korea, Indonesia, Vietnam,Nepal, Cina, AS, Inggris, dan

Jerman.Peserta karnaval asal Indone-

sia diwakili sejumlah mahasiswayang menuntut ilmu di Fukuoka.Mereka bergabung dalam satubarisan parade dengan dutakesenian Kota Denpasar. “Dutakesenian Kota Denpasar yangikut festival ini merupakan ang-gota rombongan yang melakukanstudi banding pendidikan diFukuoka selama 10 hari,” ujarperwakilan NPO Fukuoka Den-pasar sekaligus pengurus DewanPendidikan Kota DenpasarKompyang Pujawan.

Respons menggetarkan da-tang dari ribuan pengunjungyang menyemut di sisi kiri-kanan badan jalan saat parademenampilkan duta kesenianKota Denpasar. Warga seakantak henti-hentinya mengelu-elukan penampilan duta keseni-an ini. Apalagi, saat karnavalsosok rangda dan dua peng-awalnya sesekali berusahamenghampiri penonton secarabersahabat.

Rangda merupakan salahsatu tokoh penting dalam tradisikesenian Bali. Menurut ahlikakawin Ida Bagus Ngurah,rangda merupakan figur sim-bolik yang mengemban misimenetralisir ketidakseimbangankosmik. “Umat Hindu menge-nal prinsip biner dalam hidup

yang disebut rwa bhineda.Rangda bertugas menjaga agarkehidupan manusia tidak beratsebelah, apalagi jika itu cen-derung ke sisi negatif,” ujarKepala SMAN 8 Denpasar itu.

Menariknya, sosok rangdayang tampil dalam HakataDontaku Festival tersebut di-perankan Wakil Ketua DPRDKota Denpasar A.A. NgurahGede Widiada. Panglingsir PuriPeguyangan ini tampak amatmenikmati peran yang dimain-kannya sepanjang karnavalyang menempuh jarak sekitardua kilometer itu berlangsung.“Saya baru pertamakali meme-rankan sosok rangda seperti ini.Saya merasakan ini pengalamanistimewa. Apalagi, tampil di Je-pang,” ujar Widiada yang ikutterbang ke Fukuoka sebagaipengurus Komite TK NegeriPembina Denpasar sekaligus me-wakili Wali Kota Denpasar itu.

Menurutnya, ada tanggungjawab moril yang besar untukmembawa misi kebudayaan In-donesia, khususnya kebudaya-an Bali di luar negeri. “Sebagaiwakil ketua DPRD Kota Den-pasar kan bukan hal tabu jikamenjadi rangda dalam ajangfestival seperti ini. Apalagi, inimisi kebudayaan yang pentinguntuk mempererat hubungankemanusiaan pemerintah dan

masyarakat Kota Denpasarkhususnya dengan pemerintahFukuoka. Sebagai orang yangikut bertanggung jawab men-jaga kelestarian budaya Balimalah bagus jika semua pejabatmelepas atributnya dan maumenjadi rangda,” ujarnya sam-bil tersenyum simpul.

Misi kebudayaan diakuiKompyang Pujawan sebagai misibesar yang dibawa 34 duta pen-didikan Kota Denpasar yang ter-bang ke Fukuoka. Misi kebuda-yaan tersebut lebih khusus dike-rucutkan sebagai misi pendidikanyang hendak ditimba selamaberada di Negeri Sakura itu.“NPO Fukuoka Bali sengajamembawa para duta ini untukmengambil pelajaran berhargadari proses pembangunan duniapendidikan di Fukuoka,” ujarmantan Ketua HPI Bali ini.

Sasarannya ditujukan untukmakin membuka akses lebih luasbagi terejawantahnya programpendidikan berbasis sisterschool. “Program sister schoolmemfasilitasi adanya pertukaranguru dan siswa dari dari sekolahyang terikat program ini dengansekolah dari jenjang yang samadi Fukuoka. Kami berharap pro-gram sister school ini terusdiperluas jangkauannya gunaterwujudnya program sistercity,” jelas Pujawan. —sam

Ongkos Sekolah CekakBocah Yatim hampir Putus Sekolah

di Belega, Gianyar

M ASYARAKATDesa Belega,Gianyar, dulu

dikenal sejahtera. Kini ratusanwarganya hidup terbelit ke-miskinan. Ada bocah putussekolah.

Desa ini memang popularselama era 1980-an. Ini berkatproduk kerajinan bambunya.Namun, sinar usaha bisnistersebut lambat laun meredup.“Sekarang malah hanya satudua usaha bisnis kerajiananbambu warga yang jalan.Sebagian besar bisnis tersebutsudah mati. Banyak pengrajinyang jadi buruh bangunan danpetani penggarap,” ujar Per-bekel Desa Belega IGN GedeWibawa (47) saat menyambutpengurus dan simpatisanYayasan Bali Cinta Kasih yangdipimpin A.A. Putri Puspawati,Desak Putu Nithi, dan NiWayan Sarmi di wantilan kantordesanya belum lama ini.

Ada 178 KK miskin didesanya. Jumlah warga desanya689 jiwa. Warga dessa ini tinggaltersebar di enam banjar adat.Keluarga miskin ini hanyamengandalkan hasil keringatdari pekerjaan sebagai kulibangunan dan petani penggarap.Upahnya rata-rata hanya cukupuntuk makan sehari-hari tiapkeluarganya. “Mereka rata-ratatidak mampu membayar uangsekolah anak-anaknya,” jelasnyadidampingi Klian Banjar AdatJasri Ketut Trisna Jaya, S.S.

Bantuan PNPM Mandirimemang sudah mengalir untukmeringankan beban pemba-ngunan warga desa. Tetapi, alirandana PNMP ini belum mampumengatasi kondisi terpurukekonomi rata-rata masyarakat ini.

Walhasil anak putus sekolahpun mulai muncul. Apalagi,dalam kondisi seperti itu adabocah yatim alias ditinggal matiayahnya. Salah satunya PutuWidiana (7). Uang sekolahnyacekak. Ia hampir putus sekolah.“Kakeknya yang membiayaisekolahnya. Tetapi, itu jugatetap susah,” ujar Nyoman

Widiana, paman bocah ini.Putu Widiana hari itu ber-

untung. Bersama belasan bocahsekolah dasar di Desa Belega me-reka menerima kucuran bantuanbiaya masuk sekolah masing-masing Rp 350 ribu ditambahperangkat tulis-menulis. “Uangtunai yang dibantu Yayasan BaliCinta Kasih untuk 20 anaktidak mampu ini Rp 7,5 juta.Ini sumbangan kemanusiaankami. Moga-moga bisa ber-manfaat dan mengetuk hatikalangan dermawan lain,” ujar

pembina yayasan Dra. A.A.Putri Puspawati.

Pihak yayasan dikawal tigapendirinya saat menyerahkanbantuan. Hadir pula Judy Tai-lor, seniman lukis dan derma-wan dari Australia, sejumlahibu pengusaha Gianyar yangbersimpati terhadap kalangananak desa tersebut, seperti SangAYu Kerti, Kadek Mikaela,Kadek Suci, Jro Laba, DesakPutri, Desak Masri, Dwi Arini,Agung Ridwan Syahputra, danKharisma FH. —sam

Wakil Ketua DPRD Denpasar A.A.Ngurah Gede Widiada di balik pakaian rangda bersama sebagian dutakesenian Bali saat tampil dalam karnaval pembukaan Hakata Dontaku Festival di Fukuoka

Pendiri, pengurus, dan simpatisan Yayasan Bali Cinta Kasihusai menyerahkan bantuan kepada siswa miskin di Desa Belega, Gianyar

Page 6: tkh_651_xii__10-16_juli_2011

Tokoh4 10 - 16 Juli 2011 MEMBANGUN DARI DESA

Anda BertanyaKami Menjawab

Pucuk RajunaBagaimana caranya supaya

pucuk rajuna berbunga? Pada-hal pohonnya subur dan sehatsekali. Pohon ditanam di tanah.

Putu Gede SuarthanaJalan Arjuna 1,No 6 Denpasar

Jawaban:Pucuk rajuna merupakan

tanaman yang rajin berbunga.Biar mau berbunga, lakukanpemangkasan cabang dan rant-ing yang tua. Kurangi penyi-raman, agar bunga terangsangtumbuh.

NarasumberIr. I. B. Suryawanta, M.M.A.Penyuluh Pertanian Spesialis

Dinas PertanianTanaman Pangan

Provinsi Bali

Lebih MemilihTiram Putih

Banyak sekali jenis jamur,namun mengapa di Bali banyakpetani yang memilih membudi-dayakan jamur tiram putih? Dimana saya bisa mendapatkanbibit jamur tiram putih?

Wayan MidepGianyar

Jawaban:Petani di Bali banyak mem-

budidayakan jamur tiram putih,karena lebih mudah dalam pe-meliharaannya, biaya perawat-an kecil dan untuk mengatursuhu dapat dilakukan dengansederhana. Untuk bibit jamurtiram yang berupa baglog, bisadidapat di Dinas PertanianLuwus, Belayu, Tabanan danada juga di Mambal, Badung.

Tiram Putihuntuk Pemula

Berapa sebaiknya mem-budidayakan jamur tiram putihuntuk pemula biar gak rugi?Bagaimana cara yang mudah,

untuk memulainya? Berapaharga 1 baglog yang biasanyadipakai itu?

Ketut DartaTabanan

Jawaban :Untuk budidaya percobaan

awal sebaiknya membudiyakankurang lebih 50 baglog. Hargaper baglog Rp. 2500 - Rp. 3000.Cara paling mudah, kalau tidakada kubung jamur khusus, bisamenempatkan baglod di gudang/ruangan yang lembab.

NarasumberNi Wayan Purnami

Pembudidaya Jamur TiramKetua Karang Taruna

Putra NegaraDesa Peguyangan Kaja

Tananam GratisSaat ini tanaman apa saja

yang bisa kami dapatkansecara gratis di BPTH? Selaindi BPTH, di mana lagi kamibisa mendapatkan tanamangratis?

Kadek SurawanBangli

Jawaban :Sisa stok yang ada di per-

semaian saat ini, jati, mahoni,dan gamelia. Selain di BPTH,bisa juga menanyakan tanamandi dinas yang membidangi ke-hutanan baik kabupaten mau-pun provinsi.

NarasumberIr. Hemmy Gretiana

ElistyaningsihKepala Seksi Peredaran Benih

Balai Perbenihan TanamanHutan Bali dan Nusa

Tenggara

Budidaya JamurBagaimana cara membudi-

dayakan jamur? Di mana da-pat membeli buku tentang pem-budidayaan jamur? Saya sa-ngat tertarik tulisan di KoranTokoh Minggu (26/6) “Mari

Beternak Puyuh”, Di manatempat mencari bibit puyuh? Dimana juga mencari bukutentang beternak puyuh?

Dewa PutraBunutan, Bangli

Beternak PuyuhSaya mohon informasi di

mana bisa mendapatkan bibitpuyuh? Tiyang dulu pernahbeternak puyuh tahun 80 –an,hasilnya becik. Mangkin maucoba malih.

Drs. I Made Rena AtmajaJalan Trengguli No. 11

Tembau, Denpasar

Jawaban :Jamur tiram (pleurotus

ostreatus) atau jamur tiramputih adalah jamur pangandengan tudung berbentuk se-tengah lingkaran mirip cang-kang tiram dengan bagian te-ngah agak cekung dan ber-warna putih hingga krem.

Tubuh buah memiliki ba-tang yang berada di pinggir (ba-hasa Latin: pleurotus) dan ben-tuknya seperti tiram (ostreatus),sehingga jamur tiram memilikinama binomial pleurotus ostre-atus. Jamur tiram masih satu ke-rabat dengan pleurotus eryngiiatau king oyster mushroom.

Tubuh buah memiliki tu-dung yang berubah dari hitam,abu-abu, cokelat, hingga putihdengan permukaan yang ham-pir licin dengan diameter 5 - 20cm. Tepi tudung mulus sedikitberlekuk. Spora berbentukbatang berukuran 8 – 11 × 3 - 4cm. Miselium berwarna putihdan bisa tumbuh dengan cepat.

Di alam bebas, jamur tirambisa dijumpai hampir sepanjangtahun di hutan pegunungandaerah yang sejuk. Tubuh buahterlihat saling bertumpuk di per-mukaan batang pohon yang su-dah melapuk atau pokok batangpohon yang sudah ditebang.

Pembudidayaan jamur tirambiasanya dilakukan dengan me-dia tanam serbuk gergaji. Selaincampuran pada berbagai jenis

masakan, jamur tiram merupa-kan bahan baku obat statin.Jamur tiram diketahui membu-nuh dan mencerna nematodayang kemungkinan besar dilaku-kan untuk memperoleh nitrogen.

Berikut ini cara membudi-dayakan jamur tiram yang amatsederhana:

Serbuk kayu gergaji dankapur dolomit atau kapur ba-ngunan diaduk rata. Tambahkanair secukupnya. Didiamkan se-lama 1 hari. Campuran serbukkayu gergaji dan kapur di-kompos. Selanjutnya, tambah-kan dedak dan gypsum, laludiaduk rata dan ditambah airlagi secukupnya. Masukkanadonan itu dalam kantong plas-tik yang telah disediakan, de-ngan kepadatan tertentu. Se-telah itu, masukkan cincin daribambu dengan diameter 4 cmpada bagian atas adonan, laluplastik diikat. Polibag yangtelah berisi adonan itu disusundalam drum, lalu dikukus se-lama 8 jam. Selanjutnya,didinginkan sehari semalam.Bila sudah dingin, masukkanbibit jamur di ruang inokulasisecara serasi, dengan caramembuat lubang sedalam 6 cmpada adonan itu. Perhatikanpula suhu ruangan, harus 28 ºC - 30° C, dengan kelembaban92-96 %. Setelah 15 hari diruang inkubasi, pindahkan me-dia jamur ke ruang budidaya.Tunggu 30 - 40 hari agarmeselium jamur tumbuh putihmerata. Lalu buka penutup me-dia, dan jamur bisa dipanen 3 -4 hari kemudian. Tanpa me-nebar benih kembali, pemanen-an jamur pada media yang samabisa dilakukan hingga lima kali.Setelah cukup besar, jamursegar tinggal dijual ke pasar.

Untuk membeli bibit puyuh,bisa menghubungi Pak ZaenalArief di nomor 0857 3649 6541dan 0856 4909 5071, dan bisajuga ke nomor 083894842989.Buku-buku mengenai budi dayajamur dan puyuh bisa dicari, ditook-toko buku.

SumberDari berbagai sumber

Mengapa Simantriharus Bersinergi

dengan Desa WisataDATA statistik Bali

m e n y e b u t k a nangkatan kerja

yang bekerja di sektor pertaniantahun 2009 sebanyak 33,44%dan tahun 2010 menjadi33,01%. Data survei angkatankerja nasional (sakernas) 2011menunjukkan jumlah pekerjapertanian di Bali makin sedikityaitu 28,84 %, walaupun sektorpertanian masih merupakansektor terbanyak menyeraptenaga kerja. Penurunan jumlahpekerja pertanian seiring me-nyempitnya lahan pertanian.Lahan pertanian Bali tiap tahunberkurang 750 hektare.

Untuk menggairahkan per-tanian, tahun 2009 Pemprov Balimenggelar program Simantri(Sistem Pertanian Terintegrasi).Tahap I program dilaksanakan di10 gabungan kelompok tani(gapoktan) dengan dukunganAPBD Bali Rp 2 miliar. Tiapunit Simantri mendapat kucurandana Rp 200 juta. Ketika masihdalam proses sosialisasi, ba-nyak pihak yang meragukan ke-berhasilan program ini meng-

ingat berbagai kendala di masya-rakat. Setelah diterapkan, ter-nyata program berhasil diwujud-kan. Intensifikasi dan diversifi-kasi pertanian yang dilaksana-kan telah meningkatkan kesejah-teraan petani.

Konsep cerdas PemprovBali ini kemudian mendapatsambutan positif kaum tani.Puluhan kelompok tani memo-hon paket Simantri sehinggatahun 2010 Simantri ditambahlagi 40 paket dengan dana Rp.10,36 miliar. Program Simantrimerupakan upaya peningkatanproduktivitas petani melaluidiversifikasi aktivitas.

Kesuksesan 50 unit Siman-tri ini menguatkan tekad Pem-prov Bali membangun 350 unitSimantri hingga akhir tahun2013. Ini berarti rata-rata 100 unit

Simantri baru yang harus di-bangun tiap tahun. Simantri yangtelah ada tentunya tidak bolehmenghilang atau bubar, melain-kan harus makin berkembang.

Simantri merupakan upayarevitalisasi sektor pertanianuntuk meningkatkan penghasil-an petani. Pembinaan pertaniansecara intensif telah mening-katkan kuantitas dan kualitasproduk pertanian. Peningkatankuantitas produk ini diharapkanmakin mendekati kebutuhanmasyarakat dan secara bertahapakan mengurangi ketergan-tungan pasokan dari luar Bali.Peningkatan kualitas produkpertanian diharapkan membuatmasyarakat Bali mencintai pro-duksi petaninya, termasukmampu menembus hotel danrestoran untuk konsumsi wisa-

tawan. Hal ini akan mening-katkan penghasilan petani.

Kebijakan tersebut menjadibagian upaya peningkatan pen-dapatan masyarakat Bali menjadidua kali lipat. Pendapatan masya-rakat Bali per kapita saat ini Rp.14,1 juta dan diharapkan akhir ta-hun 2013 mencapai Rp. 24,1 juta.Peningkatan pendapatan petaniakan mengurangi alih fungsilahan dan melestarikan pertanianserta budaya Bali.

Simantri menerapkan kon-sep ramah lingkungan dan ber-kelanjutan. Pertanian dikem-bangkan secara dinamis meng-acu pada kearifan lokal denganberorientasi pada pertanianmodern. Kearifan lokal sepertifalsafah Tri Hita Karana yangmenuntut keharmonisan kehi-dupan dijadikan acuan pokokdalam mencapai kesejahteraan.Pertanian modern yang meng-arah pada sistem organik terusdikembangkan demi kelestarianalam Bali sesuai sasaran pro-gram Bali Clean and Green.

Simantridan Desa Wisata.Simantri menjadikan ling-

kungan pertanian asri dan les-tari. Kawasan pertanian yangasri didukung pemandanganalam yang indah merupakandaya tarik pariwisata. Dari sini-lah dapat diciptakan sinergi sek-tor pertanian dan pariwisata me-lalui pembangunan desa wisata.

Desa wisata dapat dikem-bangkan menjadi tiga model.Model I seperti di Ubud, wisa-

Meningkatnya Pendapatan PetaniKurangi Alih Lahan

dan Lestarikan Budaya Bali

tawan berkunjung dan meng-inap di desa wisata (disebut mo-del klaster desa wisata). ModelII seperti di Ceking (Gianyar)wisatawan hanya mengunjungidesa wisata tanpa menginap(disebut model klaster dayatarik wisata, dulu disebut objekwisata). Model III seperti DesaSebatu (Gianyar), desa wisatayang tidak dikunjungi wisata-wan tetapi mendapatkan man-faat langsung wisatawan de-ngan memasarkan hasil kerajin-an masyarakatnya (disebutmodel klaster usaha pariwisata).

Atraksi yang bisa ditampilkandi desa wisata pertanian antaralain mengajak wisatawan untukmenikmati langsung cara bertanitradisional mulai dari mengolahtanah, menanam bibit hinggamemanen. Wisatawan anak-anakpada umumnya menyukai acaraini karena bisa bermain di alambebas. Acara ini bisa membantuorangtua dalam mendidik anak.Nilai pendidikan yang didapatdari aktivitas bertani seperti me-nanam padi oleh anak-anak an-tara lain tumbuhnya penghargaananak-anak terhadap sebutir nasi.Anak-anak menjadi paham be-tapa panjangnya proses yangharus dilalui untuk menjadi se-

butir nasi dan mereka mengalamibetapa beratnya kerja petanimengolah sawah. Mengalamirasa lelah dan haus serta ke-panasan akibat teriknya mataharimerupakan pendidikan yang luarbiasa bagi anak-anak kota.Pengalaman ini akan mengubahperilaku anak-anak yang tidakmau menghabiskan atau menyia-nyiakan nasi di piring makannya.

Atraksi wisata yang disuguh-kan di desa berbasis pertaniantidak hanya di areal persawahan.Subsektor pertanian yang lainseperti perkebunan, peternakan,perikanan juga memiliki dayajual. Subsektor perikanan bisamenjadi daya tarik wisata misal-nya melalui wisata memancingdan subsektor perkebunan me-lalui pengembangan agrowisata.Pengelola desa wisata yang ber-kompeten bisa menyuguhkanpeternakan tradisional sebagaiatraksi wisata. Bisa jadi turisakan heran melihat masyarakatbisa hidup walaupun jumlah ter-nak yang dimiliki sangat ter-batas, tidak seperti di negaranya.

Peranan PemerintahPemerintah Pusat melalui

Kementerian Kebudayaan danPariwisata hingga saat ini sudah

membina sekitar 873 desa wi-sata. Ditargetkan 2.000 desa wi-sata tahun 2014 untuk meno-pang pembangunan pariwisatasekaligus memberdayakan ma-syarakat perdesaan. Dengandemikian peluang Bali untukmenambah jumlah desa wisatamasih sangat besar.

Pembangunan desa wisatamerupakan amanat Perda Pro-vinsi Bali No. 3 Tahun 1991bahwa kepariwisataan Baliadalah pariwisata budaya. Iniberarti, kebudayaan Bali harusmenjadi modal dasar pengem-bangan kepariwisataan Bali.Masyarakat Bali sebagai pelakubudaya Bali harus berperanpenting dalam membangunkepariwisataan Bali. Produkpariwisata Bali seperti atraksibudaya, atraksi alam dan atraksilainnya harus dikembangkanberdasarkan kebudayaan Bali.

Memang tidak mudah me-wujudkan amanat perda terse-but, antara lain karena pelakupariwisata harus mengikutiselera pasar. Bali Post Senin(20/6) memuat jajak pendapatbahwa erotisme dan faunamenggeser pariwisata budaya.Sebanyak 53% responden me-nilai pariwisata Bali belum sesuaibudaya Bali. Bali malah dijadi-kan tempat berkembangnya pari-wisata alternatif lain sepertikebun binatang dan wisatamalam termasuk erotisme. Untukmenanggulanginya, sebanyak44% responden menyarankanpemerintah meningkatkan atraksibudaya. Desa wisata merupakantempat yang tepat untuk pelak-sanaan atraksi budaya.

Pemerintah Pusat giat mem-bangun desa wisata dan Pe-merintah Provinsi Bali berse-mangat membangun Simantri.Kedua program peningkatankesejahteraan rakyat ini harusdisinergikan untuk memper-cepat pengurangan pengang-guran dan kemiskinan di Baliserta melestarikan budaya Bali.

Drs. I Wayan Nurjaya, M.Si.

Beternak Secara TerintegrasiUPAYA para peneliti dan praktisi peternakan

telah memberikan beberapa solusi teknologi antaralain berupa integrasi ternak dalam tanamanperkebunan, tanaman pangan, atau hortikultura.Konsep integrasi tersebut memberikan suatukeuntungan yang sinergis, yakni suatu keuntunganyang berlipat ganda yang diperoleh dari tanamandan ternak hasil interaksi keduanya. Interaksi darikedua komoditas usaha tani tersebut terjadidisebabkan pemanfaatan hasil samping tanaman(sisa-sisa hasil tanaman) untuk pakan ternak dansebaliknya ternak memberikan pupuk kandangpada tanaman. Oleh karena itu, pemerintah akhir-akhir ini gencar mengenalkan dan mengakselerasiusahatani integrasi ternak dalam usahatani.

Konsep integrasi ternak dalam usahatanitanaman, baik itu tanaman perkebunan, pangan,atau hortikultura, menempatkan dan mengusaha-kan sejumlah ternak, tanpa mengurangi aktivitasdan produktivitas tanaman. Bahkan keberadaanternak ini harus dapat meningkatkan produktivitastanaman sekaligus dengan produksi ternaknya.

Pengelolaan ternak dalam hal ini dilaksanakangabungan kelompok tani dalam waktu yang ber-samaan dengan melaksanakan produksi tanaman.Oleh karena itu, pasokan untuk menunjang pe-ngelolaan ternak sebagian besar diharapkan dapatdiperoleh dari sisa hasil pertanian tanaman.

Sebagai konsekunsinya, petani tanaman yangakan mengusahatanikan integrasi ternak dalamtanamannya, harus menguasai teknik pemelihara-an dan pemanfaatan ternak secara baik, di ampingpengetahuan praktik usahatani tanamannya. Ter-utama, pengetahuan dalam mengintegrasikan ber-bagai manfaat ternak pada tanaman dan se-baliknya.

Program integrasi ternak dalam usahatanitanaman ini diharapkan dapat, a. Meningkatkanproduktivitas usahatani tanaman perkebunan, ta-naman pangan atau hortikultura melalui peman-faatan ternak. b. Meningkatkan pemanfaatan sisahasil pertanian tanaman perkebunan, tanamanpangan atau hortikultura untuk pakan ternak. c.Meningkatkan pemanfaatan tenaga ternak danpupuk kandang dalam usahatani tanaman. dMengembalikan kesuburan tanah melalui peman-faatan pupuk kandang. e Meningkatkan penge-tahuan dan kemampuan praktis petani dalam pe-ngelolaan ternak yang diintegrasikan dalam usaha-tani tanaman. f. Meningkatkan pendapatan petanipelaksana program integrasi ternak dalam usaha-tani tanaman.

Beternak secara terintegrasi, bisa mengintegra-sikan antara ternak dan tanaman, atau kolam ikan,yang penting komoditas itu bermanfaat satudengan yang lainnya. Semua ini dilakukan untukmengoptimalkan hasil. Jadi, jika petani memilikilahan yang tidak begitu luas bisa dimanfaatkancara ini, supaya, dalam pemanenan tidak sajamenghasilkan satu hasil, namun bisa dibarengindengan hasil yang lain.

Contoh yang sudah banyak dilaksanakamkelompok tani saat ini, yaitu sapi bisa diintegrasi-kan dengan padi. Gapoktan yang sudah melak-sanakan salah satunya ialah kelompok tani AmertaBuana Asih, yang beralamat di Desa Plaga, Ke-camatan Busungbiu, Bulelang. Gapoktan ini se-lain mengintegrasikan sapi dengan padi, juga meng-integrasikannya dengan angggur dan sayuran.

Sirkulasinya, sapi ini mendapat pakan dari

jerami kering yang telah diolah dengan sistempermentasi agar lebih mudah dicerna sapi. Sapi–sapi selain mendapat makan jerami juga mendapatpakan sisa–sisa sayuran. Ini merupakan pakanpenuh vitamin, yang menyababkan sapi dan anak-nya sangat gemuk dan sehat. Kemudian kotoransapi dimaanfaatkan untuk membuat pupuk padatmaupun pupuk cair untuk tanaman sayur, hinggatak susah–susah mengurusi biaya pupuk. Pupukini juga dijual untuk tanaman anggur.

Selain itu, juga ada kelompok tani yangmengintrigasikan ternak kambing dengan tanamanperkebunan dan sayuran. Kambing mendapatpakan dari tanaman kakao, gamal dan kotorankambing tersebut dimanfaatkan untuk pupuktanaman tersebut. Yang lebih menarik, di tengahtanaman tersebut juga ditanami pohon jeruk yanghasilnya juga sangat bagus.

Pola intregrasi lain yang juga sangat kreatif,yaitu sapi dengan ikan gurami. Yang menarik daripola ini, kotoran sapi tidak langsung diberikanuntuk pakan ikan. Kotoran sapi diberikan padacacing, dan cacing ini dipanen untuk pakangurami. Tanah bekas cacing ini dijadikan pupuk,untuk memupuk pakan yang diberikan kepadasapi. Gapoktan yang telah melaksanakan pola ini,Kolompok Ternak Galang Kangin, Banjar AdnyaSari, Desa Ekasari, Malaya, Jembrana.

Petani yang telah memanfaatkan pola ter-intrigasi ini selain mendapat hasil yang meng-untungkan, dapat menghemat biaya produksi, jugasebagai penyelamat lingkungan. Karena, dalamproses bertaninya tidak menggunakan bahan–bahan kimia. Kotoran ternak yang disebut sebagaipenghasil gas rumah kaca, sebelum dipakai pupukditampung dulu untuk menjadi biogas. Jadi gasmethan tidak terlepas ke udara.

Ini sudah dibuktikan kelompok ternak sapidi Penyabangan Payangan. Mereka, salah satukelompok yang mandiri energi. Tiap kepala kelu-arga memiliki biogas, jadi mereka masak dengangas namun tidak pernah membeli gas.

Keuntungan lain beternak terintegrasi yaitumencegah kebangkrutan. Contoh, beternak ayamdiintegrasikan dengan ikan, jika misalnya beternakayam gagal masih bisa tetep memanen dari ikan.Beternak secara terintegrasi juga sebagai penghasilpangan sehat.

Program pemerintah untuk mewujudkan BaliCleen and Green juga bisa didukung pola beternakterintrigasi ini. Kesan kandang peternakan yangjorok sekarang sudah tidak ada lagi, karena semuatelah termanfaatkan dengan baik.

Namun, hal–hal yang harus dperhatikan calonpelaku peternak terintegrasi. 1. Pilahlah komoditasyang cocok, yang sesuai dengan potensi yang ada.Misalnya, kalau di lingkungan sekitar tempattinggal banyak air, peliharalah babi atau ikan. 2.Pikirkan sarana dan prasarana yang telah ada.Misalnya, kalau sudah banyak punya hijauan,peliharalah kambing, agar semua termanfaatkandan tidak mulai dari awal. 3. Buat usaha dalamsatu kawasan. Artinya, dalam melaksanakan ternakterintegrasi ini tempatnya dalam satu lingkungan,supaya pengangkutannya tidak jauh dan tidakmenghabiskan biaya.

Narasumberdrh. Ni Wayan Leestyawati Palgunadi, M.Si.

Dinas Peternakan Provinsi Bali

RRI Denpasar: SMS 085 6382 4144; Interaktif: (0361) 222 161;E-mail: [email protected]; Surat: Jalan Hayam Wuruk Nomor 70 Denpasar;

Koran Tokoh: SMS (0361) 740 2414; Telepon (0361) 425 373;E-mail: [email protected] ; Surat: Koran Tokoh, Gedung Pers Bali K. Nadha (Bali TV), Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar.

Siaran Perdesaan RRI FM 88,6 Mhz tiap hari pukul 13.30 - 14.00 Wita

Pembaca yang ingin menyampaikan pertanyaantentang masalah pertanian umumnya, silakan

hubungi alamat ini:

Wisatawan menanam padi Wisatawan membajak sawahWisatawan menikmati alam persawahan

Page 7: tkh_651_xii__10-16_juli_2011

910 - 16 Juli 2011 Tokoh

SEORANG perempuan mu-da datang ke bengkel mobil dikawasan Jalan Gatot Subroto.Ia minta petugas bengkel untukmelakukan pemeriksaan rutinmobil sedan miliknya. Usaimenyerahkan kunci, ia pergibersama temannya.

Menurut petugas bengkel,perempuan tersebut sudahbiasa menyervis mobilnya. Iamempercayakan pemeriksaanmobilnya mulai dari ganti olihingga pengeceken mesin.

Cerita Bu Ria lain lagi. Jikasudah waktunya ganti oli, iamenelepon bengkel langgana-nya. Bengkel akan datang kerumah lalu membawa mobilnyake bengkel. “Saya kadang tidaksempat ke bengkel. Tetapi, sayaselalu menyimpan catatankapan harus ganti oli mesin, oligardan, termasuk cek aki.Semua ada di catatan. Saya kasitanda di kalender. Kalau sudahwaktunya, tinggal telepon

bengkel,” ujarnya.Urusan mobil memang

bukan domain utama perem-puan. Seringkali perempuanyang biasa naik mobil sendiriakan menyerahkan mobilnyauntuk diperiksa bengkel. Hal inidimaklumi karena beberapapekerjaan memerlukan tenaga.Misalnya, mengganti ban.Walaupun sudah ada dongkrak,tetep saja perlu kekuatan fisikuntuk membuka baut-bautyang ada di pelek.

Peluang untuk melayanikonsumen perempuan diman-faatkan dengan baik oleh pe-milik bengkel. Mereka berupayamemberikan pelayanan terbaik.Sebenarnya tidak ada pem-bedaan jenis kelamin konsu-men, namun konsumen perem-puan biasanya tidak mau repotasalkan mobil mereka diservisdengan baik.

Dalam memberikan servis,para bengkel juga sering

Konsumen tak mauRepot urusan Bengkel

Budiasa

melakukan kerja sama. Merekaadalah bengkel-bengkel yangterhimpun dalam PerkumpulanBengkel Mobil Bali (PBMB).“Kami merupakan komunitasyang mewadahi badan usahaperbengkelan kelompok usahakecil dan menengah. Melaluiorganisasi ini kami berinteraksimenjalin komunikasi, meng-galang kesepahaman, danmewujudkan kesetaraan bagianggota,” ujar Sekretaris PBMBI Made Budiasa, S.T.,M.M.Sc.

Ia menambahkan, PBMBmemiliki misi melaksanakankerja sama dalam kegiatanperbengkelan dan melakukanpengembangan ekonomi dankesejahteraan sosial. Melaluiorganisasi ini, Budiasa berharapadanya pembinaan manajemenperbengkelan, penyediaan bankdata otomotif dan perbengkelan,serta kerja sama untuk mem-berikan pelayanan terbaik bagikonsumen. —wah

BUAH pisang di kalanganmasyarakat Bali sangat populerdisebabkan penggunaannyayang melekat pada kehidupansehari-hari. Buah ini bisadikonsumsi secara langsungsebagai buah segar, juga bisadalam sajian pisang rebus ataumelalui pengolahan terlebihdahulu seperti kolak, sangrae,kue sumping, keripik, selai,juice. Bagi umat Hindu di Balipisang memiliki nilai spiritualkeagamaan.

Kebutuhan masyarakatyang meningkat terutama men-jelang hari raya, termasukGalungan dan Kuningan, untukmengejar harga tinggi, timbulniat di sebagian petani memetikbuah pisangnya lebih awaldalam keadaan masih mentah(belum matang). Mereka me-lakukan tindakan untuk mem-

percepat pematangan denganmenyemprotkan bahan sintetisdari karbit ke buah pisangnya.

Padahal penggunaan zatkimia berupa cairan karbit(CaC2), gas ethylen atauacethylen (gas karbit) danbahan kimia lainnya sangatberbahaya bagi kesehatankonsumen terutama manusia,serta berdampak negatifterhadap kehidupan dankerusakan lingkungan. Karenaitu, perlu dicari alternatif lainpengganti karbit. Untukmematangkan buah pisangdengan bahan alami dapatdimanfaatkan bahan yangberasal dari tumbuh-tumbuhanseperti ekstrak kulit pisang(cairan yang mengandungbahan alami dari kulit pisang).Ekstrak kulit pisang inimengandung ethylene alami,

yang aman bagi konsumentermasuk manusia, organismelain dan lingkungan. Pemeramandengan gas ethylen palingefektif jika saat buah yangdiperam mengandung enzymeoksidase, karena gas ethylen iniberfungsi sebagai ko-enzym. Gasethylen juga berfungsi meng-ubah warna kulit buah daripigmen hijau menjadi pingmenkuning. Penggunaan ekstrak kulitpisang bisa mempercepat pe-matangan buah pisang 2-3 haridari biasanya, juga menyebabkanwarna kulit buah pisang yangdimatangkan tetap bersih danmengkilat serta rasanya (organo-leptik) daging buah sangat enakatau legit (nyanggel).

Cara MembuatKulit pisang yang sudah

matang berwarna kuning dari

pisang raja atau jenis pisanglainnya, dicuci bersih denganair keran, kemudian kulit pisangtersebut diiris bagian dalamnya,sehingga yang tersisa kulitpisang bagian luar setipismungkin. Kulit pisang tersebutdipotong kecil-kecil ukuran kira-kira 2-3 cm, dikeringanginkan 8jam untuk mengurangi kadarairnya. Selanjutnya, kulit pisangtersebut ditimbang seberat 200gram dan dicampur dengan airbersih (air keran) 1000 ml atauperbandingan kulit pisang : air= 2 : 10. Campuran tersebutdirebus dengan suhu kamar(400 C) 5 menit. Air rebusankulit pisang disaring dengansaringan atau kain kasa, danlarutan tersebut dinamakanekstrak kasar dari kulit pisang.Ekstrak ini dimasukkan dalamalat semprot “spayer” plastik

volume 1000 ml secara pelan-pelan agar tidak tumpah.Ekstrak ini disemprotkan padabuah pisang yang akandimatangkan. Penyemprotandilakukan tiap 12 jam (2 kalisehari) secara merata 2- 3 hari.Selanjutnya, digantung ditempat gantungan, atau bisa dikayu seperti pisang yangdijajakan pedagang di pasar.Dari hasil percobaan ini ternyatapematangan buah pisang lebihcepat rata-rata 2- 3 hari daritanpa ekstrak kulit pisang.Kelebihan penggunaan ekstrakkulit pisang, karena produk iniberasal dari tumbuh-tumbuhan,sehingga dampak negatif,terutama merusak kesehatankonsumen seperti penyakitkarsinoma, kanker dan dampak

negatif lainnya baik bagi ma-nusia maupun hewan dan ling-kungan, dapat dihindari. Se-bab, ekstrak ini mudah meng-alami degradasi (penguraian) didalam tubuh maupun di alam,sehingga merupakan alternatiflain pengganti bahan kimia(sintetis) yang justru menim-bulkan dampak negatif bagikesehatan manusia, hewan dankerusakan lingkungan. Sebab,bahan sintetis sulit diuraikandan selalu mengumpul atautereduksi di dalam tubuh se-hingga menimbulkan beberapapenyakit dan kelainan. Di kulitpisang terkandung senyawaethylen yang mampu memper-cepat pematangan buah pisangdan juga dapat mengubah kar-bohidrat menjadi gula sehinggarasanya lebih manis. Pemata-ngan dengan ekstrak kulitpisang juga menyebabkan rasabuah pisang menjadi enak ataulegit, serta kulit pisang warna-nya mulus dan mengkilat.

Ide kreatif dan inovatif inimuncul dari penulis untuk me-ngurangi dampak negatif yangditimbulkan oleh bahan sin-tetis (bahan kimia) denganmemanfaatkan produk daribahan tumbuh-tumbuhan,dengan memanfaatkan kulitpisang untuk dijadikan sebagaibahan/cairan untuk menyem-protkan pisang agar bisa cepatmatang atau masak. Hal ini jugadisebabkan ketersediaan kulitpisang yang melimpah, akibatpenggunaan buah pisang se-bagai produk makanan ringandan camilan, seperti pisang go-reng, molen, kolek, sangrae, kuesumping, sehingga memilikiprospek ekonomis dan men-dukung program Pemerintah Provinsi Bali, Bali Clean andGreen.

Drs. I WayanSuanda, S.P., M.Si.

Dekan FPMIPAIKIP PGRI Bali

“Kemarin aku melanggarhukum hari ini aku belajar untukhari esok ikut membangun”.Semangat itu tertulis di sebuahbatu besar hitam di halaman Lapasdi Karangasem. Menjadi sebuahpesan bahwa orang yang pernahberbuat kesalahan, masih bisabelajar memperbaiki diri untuk hariesok yang lebih baik dan bergunauntuk orang lain. Terlebih yangberbuat kesalahan itu masihtergolong anak.

Kamis (23/6), Keluarga Maha-siswa Hindu Vidya Dharma PutraGanesha Institut TeknologiBandung (KMH ITB) melakukanbakti sosial kunjungan ke LembagaPermasyarakatan Anak (LP Anak)Gianyar di Karangasem. Ke-datangan KMH untuk memotivasianak penghuni Lapas, dan mem-bawa pesan bahwa mereka bukananak yang terbuang dan masihpunya masa depan yang cerah.

Ketua Panitia Baksos KMHITB 2011 Ni Putu Ratna ArsharianiPutri mengatakan, kedatanganmereka selain memotivasi, jugauntuk berbagi suka dan duka

dengan mengajak mereka ber-bincang–bincang, saling berbagipengalaman. Mahasiswa ITBjurusan Teknik Telekomunikasi inimengatakan, KMH berusahameyakinkan bahwa anak-anakpenghuni lapas itu bukan kelom-pok yang terbuang. Masih adakesempatan mereka untuk berubahke arah yang lebih baik. “Caranyadengan terus belajar segala haldemi masa depan.” katanya.

Pada kesempatan itu di-serahkan sekitar 200 buku bacaanSMP-SMA/SMK, buku–bukubacaan umum seperti buku-buku

agama Hindu untuk perpustakanLP anak tersebut hasil kerja samadengan sebuah penerbit, dansejumlah pakaian kepada 15penghuni LP. Penghuni LPmenyatakan sangat senang ataskedatangan KMH ITB, karenaselain memberikan semangat,mereka juga dihibur denganpermainan. “Setelah melakukankunjungan ke Lapas di Karang-asem, kami akan melanjutkankunjungan ke Panti AsuhanDharma Jati, Klungkung”, kataRatna

Kalapas anak Ketut Artha,

S.H., M.H. mengatakan, lembaga-nya tetap mendorong agar anaktidak kehilangan hak mereka.Mereka harus tetap diberi pem-binaan, agar nantinya bisa menen-tukan masa depan sendiri. Saat ini,dari puluhan penghuni lapas anak,ada seorang anak, Kadek Sumar-jaya alias Lolet, yang sudah melan-jutkan sekolah di SMA PGRI 1Amlapura, dan seoorang lagi,Muhammad Fauzi, yang akanmelanjutkan sekolah ke SMKNasional Amlapura. Berkat pem-binaan yang dilakukan, seorangpenghuni lapas anak lainnyabernama Yunus, asal Mataramyang sebelumnya buta huruf, kinisudah bisa membaca.

Ketut Artha melihat, hak-hakanak seperti yang tertuang dalamUU No. 23 tahun 2002 tentangperlindungan anak harus bisarelevan dan mendapat dukunganmeski anak berada di lapas. “Kamiselalu berusaha mewujudkan apayang menjadi hak mereka terutamamemperoleh pendidikan. Hakmereka tidak dihalangi ataudihilangkan”, katanya. —arya

KMH ITB Kunjungi Lapas Anak di Karangasem

Hak Anak tidak Dihalangidan tidak Dihilangkan

Untuk Galungan dan Kuningan

Ekstrak Kulit Pisanguntuk Matangkan Pisang

Drs. I Wayan Suanda, S.P., M.Si.

Suasana saat baksos KMH ITB

Ni Putu Ratna Arshariani Putri

tkh/

sep

tkh/

dok

Dari kiri: Kadis Perindustrian Prov. Bali Gede Darmaja, Komang Gede TilikJuli Hartawan, Wayan Budiarta, dan Made Budiasa saat PBMB audensi

tkh/

sep

Page 8: tkh_651_xii__10-16_juli_2011

8 10 - 16 Juli 2011Tokoh PESTA KESENIAN BALI

TARI Gambuh dianggapjenis kesenian yang sulit. Ke-senian klasik ini memiliki geraktari paling kaya dan dianggapdasar dari semua tarian Bali.Rabu (29/6) siang tarian klasikini ditampilkan di arena PKB ke-33. Penarinya seniman-senimancilik. Begitu pula penabuhnya,sebagian besar anak-anak.Hasilnya memukau dan memikatperhatian penonton.

Tarian tersebut dibawakanSeka Gambuh Prabhajnana,Banjar Saren, Bebandem, Ka-rangasem. Penata tabuh KetutSuarjana didampingi penata tariI Kadek Mangku Susennamengatakan di daerahnya seniwarisan leluhur ini biasadipentaskan sebagai pelengkapupacara dewa yadnya, manusayadnya hingga pitra yadnya.“Anak- anak ini anggotapesraman Prabhajnana. Dipesraman kami memiliki jadwalrutin berlatih seni termasukGambuh. Anak-anak terbiasamelihat kakak-kakaknya berlatih.Lama-lama mereka tertarik daningin mencoba dan mulailah kamiajari,” ujar Suarjana.

Ia menjelaskan, untuk tampildi ajang PKB, sekanya berlatihlebih intensif di Puri GedeKarangasem. Untuk penampilanmereka kali ini, tokoh Panasardan Wijil dikembangkan menjadidua pasang. “Pertama, agartontonan jadi lebih segar.Kedua, kami bisa menyalurkananak yang punya kemampuanhumor cukup baik bisa tampildengan tetap tidak keluar jalurpergambuhan,” paparnya.

Pentas seniman cilik ini, kataSuarjana, diperkuat 38 personel,23 orang di antaranya terlibat dikelompok penari dan 13 lainnyasebagai penabuh. “Penari yang

BALI tak pernah sepi bunyigamelan. Denting nada-nada gamel-an mengalun dari tengah ritualkeagamaan hingga gemerincing jagatkeperiwisataan. Hampir tiap banjaratau desa memiliki gamelan. Daripuluhan barung (ansambel) gamelanyang dimiliki masyarakat Bali,dapat dipastikan gamelan GongKebyar yang paling merata penye-barannya. Gamelan yang didugamuncul tahun 1915 di Bali Utaraini berfungsi fleksibel, selainsebagai orkestra untuk menyajikanmusik instrumental, juga dapatdipakai mengiringi puspa ragamtarian Bali dari tari sakral hinggaberjenis tari untuk tontonansekuler.

Keintiman masyarakat Balidengan gamelan Gong Kebyar da-pat disimak dalam Pesta KesenianBali (PKB) ke-33 tahun 2011.Tampak penonton menyimakdengan antusias tiap penampilanmateri acara pergelaran GongKebyar yang direntang dalamsebuah parade. Duta Gong Kebyarmasing-masing kabupaten/kotaunjuk kebolehan dengan saratgereget, pentas secara membarungalias bersanding. Seluruh kabu-paten/kota mengutus duta GongKebyar-nya masing-masinng ber-parade sarat gengsi, baik grup GongKebyar Wanita, Gong KebyarAnak-anak, dan kelompok GongKebyar Dewasa. Semua pemen-tasannya di panggung ArdhaCandra, dielu-elukan penonton.

Gamelan Gong Kebyar men-jadi media berkesenian kaumwanita, kalangan anak-anak, danorang dewasa. Parade Gong Kebyardalam PKB menyajikan konsermusik, mengiringi tari, dan dolanan(Gong Kebyar Anak-anak) ataupragmen tari (Gong Kebyar De-wasa). Lewat parade atau festivalGong Kebyar se-Bali yang telahheboh sejak tahun 1960-an danmencuat pamornya di arena PKB,gamelan ini berkembang semarak,baik kesemarakan kreativitasnya

maupun luas menyebarannya. KiniGong Kebyar tak hanya membumidi Bali tetapi telah juga mem-bumbung di seantero dunia. Ter-bukti grup-grup gamelan darimancanegara yang pernah tampil diPKB telah menunjukkan ke-bolehannya memainkan GongKebyar.

Gamelan Gong Kebyar dikem-bangkan dari gamelan Bali kunoyang disebut Gong Gede. Secaraetimologis, kebyar sebagai sebuahistilah dalam bahasa Bali dapatdipandang secara audio dan visual.Secara audio kebyar adalah bunyiyang keras serentak dan secaravisual kebyar adalah sinar sesaatyang terang benderang. Secara fisik,kebyar dalam kesenian Bali adalahseni kebyar, baik dalam wujudansambel Gong Kebyar yaitugamelan maupun dalam ekspresiseni tari seperti tari KebyarDuduk, Oleg Tamulilingan, Truna-jaya, Margapati yang di tengahmasyarakat Bali lazim disebut tarilepas.

Kebyar juga dapat dipandangsecara estetik konseptual. Jikadirenungkan, konsep estetik ke-byar telah memberikan kontribusiyang sangat signifikan dalamperjalanan kesenian Bali. Hampirsebagian besar seni pertunjukanBali, secara sengaja atau tidak,terpengaruh konsep estetik kebyaryang disebut ngebyar yang secarateknis musikal dalam seni tabuh,misalnya, diungkapkan secara se-rentak, keras, cepat, ramai, riuh,lincah, aksentuatif, sarat kejutan.Pengaruh konsep estetik kebyar inibegitu luas hampir mewarnaiungkapan musikal sebagian besargamelan dari gamelan klasik sepertiGender Wayang hingga gamelanberwarna pilu, Angklung. Bagai-mana tatabuhan Angklung yangbergirang ngebyar juga dapatdisimak di arena PKB dalam mataacara parade Angklung.

Konsep estetik kebyar yangterimplementasi dalam sebagian

besar seni pertunjukan Bali inimerupakan cermin bagaimanamasyarakat Bali, pada suatu masa,dulu dan kini berinteraksi danberkomunikasi dengan nilai-nilaikebudayaan. Jika disepakati GongGebyar dianggap sebagai tonggakberawalnya era kebyar maka tahun2015 nanti berarti seabad masya-rakat Bali bermesraan dengankebyar sebagai konsep estetik dansekaligus simbolik budaya yangdinamis, fleksibel, dan inovatif.Berasyik masyuknya dua generasidengan kebyar menandai konsepdinamis, fleksibel, dan inovatif itukontektual dengan aspirasi danmentalitas masyarakat Bali.Terbukti dalam wujud seni pentasdi PKB dan juga di tengahmasyarakat, konsep itu disambutbaik oleh masyarakat Bali masakini.

Sebagai sebuah ekspresi artis-tik, Gong Kebyar telah menunjuk-kan ketegarannya di tengah gebyarglobalisasi. Dinamika globalisasidan hegemoni budaya massa yangtelah menggeser keberadaanberbagai bentuk kesenian lokal diberbagai sudut dunia justru takmampu menundukkan salah satukesenian Bali ini. Dominasikesenian dan hiburan massa dalamberbagai bentuk dan kemasannyayang telah menimbulkan dayapesona yang kuat pada masyarakatlokal dan tradisi, sehingga men-jauhkan mereka dari warisankesenian tradisi mereka sendiri,justru sebaliknya memunculkanpenguatan estetik-konseptual danpenguatan sosio-kultural. Ke-beradaannya sebagai ungkapan senipertunjukan gamelan dan tarimakin cemerlang. Posisinya secarainternal di tengah masyarakat Balibegitu integral dan sementara ituekspansinya dalam konteks eks-ternal di tengah khazanah keseniandunia kian berbinar. Gong Kebyartelah diperhitunglah sebagai salahsatu musik dunia yang pentingseperti yang telah ditulis seorangkomposer dan guru besar Amerika,Michael Tenzer, dalam bukunyaGamelan Gong Kebyar: The Art ofTwentieth-Century Balinese Music.

Kadek Suartaya

Proses Terbentuknya Kebudayaan Bali

tampil didominasi murid SD. Adabeberapa yang baru lulusSMP,” katanya. Tentang kadarkesulitannya, ia mengatakan,saat mengajarkan bahasanyakarena menggunakan dialogbahasa Kawi. “Diperlukankesabaran lebih, sebab merekamasih dalam usia bermain,”tambah Mangku Susenna.

“Untuk kelompok anak-anak, persembahan Gambuh dariKarangasem ini yang terbaik danmampu menghibur selama sayamenonton di PKB ini. Apalagianak kecil yang berperan sebagaiWijil itu, ekspresi dan impro-visasinya menggoda,” ujarfotografer senior Bali Ida BagusAndi Sucirta di tengah ke-sibukannya membidikkan kame-ranya ke arah seniman kecil ditengah arena itu.

Tokoh seniman dari Karang-asem. Ida Wayan Jelantik, lebihmenyoroti dari sisi pembibitan.“Ini sangat positif sebab dengantampil di PKB memberikanmotivasi anak-anak, selainpunya kegembiraan tersendirijuga tanggung jawab untukmeningkatkan kemampuannyakemudian hari. Apalagi bicararegenerasi yang memang sangat

sulit. Namun, dengan adanyaGambuh anak-anak ini, berartitumbuhnya kesadaran yangtinggi agar Gambuh tetap hidupdi Karangasem,” katanya. “Sayamerasa terharu sekaligus banggamelihat keberanian anak-anak itu.Mereka tampil penuh totalitas.Anak-anak ini generasi yangkami harapkan terus memper-tahankan dan menjaga ke-beradaan seni klasik ini. Sayajuga salut melihat penabuhnya,sebab baru kali ini saya melihatGambuh didominasi anak-anakpemain dan penarinya,” tambahseniman tari I Wayan Ringin.

Demi keberlangsungan ke-senian klasik di Bali dan khu-susnya di Karangsem, tokohmuda dari Puri Gede Karang-asem, A.A. Bagus NgurahAgung, yang turut menyaksikanpementasan Gambuh anak-anakini menyatakan bersedia me-masilitasi kelompok ini demipelestarian. “Kesenian tradisi inimemiliki fungsi yang cukuppenting dalam kehidupanmasyarakat kita. Terlebih sebagaimasyarakat yang beragama danberbudaya,” ujarnya.

Malam itu Seka GambuhPrabhajnana mengusung lakonTrate Bang yang mengisahkanRaden Panji Anusapati yangmencari calon istrinya, DiahLangke Sari, yang hilang karenaditerbangkan angin putingbeliung. Sedangkan Prabu TrateBang berniat jahat pada RadenPanji. Raden Panji dan Prabu punberperang mengadu kesaktian-nya. Raden Panji berhasil me-nelusup ke istana Prabu TrateBang dan di sana ia menemukanDiah Langke Sari. Di ujungcerita, Raden Panji berhasilmemboyong calon istrinya keKeraton Koripan. —ard

Dari Sarasehan Budaya PKB 2011

Seniman Bali Cemasketika Seni Dikemas

“Seni tradisi melarat, Barong Batubulan perang komisi, CakBona tinggal kenangan”. Demikian jeritan yang mengemuka

di surat kabar belakangan ini sehubungan kian carutmarutnya seni pertunjukan wisata di Pulau Dewata.

Pemerkosaan terhadap seni tradisi dan teraniayanyaseniman Bali pelaku seni pentas turistik, merupakan cerita

laten yang tak pernah menemukan solusi hingga hari ini.Soal seniman berhimpitan pentas naik truk, honor ala

kadarnya, standar tarif pentas yang amburadul, kualitasseni yang asal-asalan, sertifikat laik pentas yang semu,

adalah sederetan persoalan ruwet yang senantiasaberkemelut di sekitar seni pertunjukan wisata Bali. Objek

penderitanya, yang pasti: seni dan seniman.

menawar, kini sedang gencar ber-langsung dalam masyarakat Balikontemporer. Sebagai bagian per-adaban global, masyarakat Balisedang mengalami perubahan, baikyang bergolak secara internalmaupun yang menggedor secaraeksternal. Konsekuensinya, terjadipergeseran nilai. Semua ini ber-implikasi terhadap perilaku danpola berpikir masyarakatnya.Misalnya, mengemuka kecen-derungan sadar sesadar-sadarnyaakan arti ekomomi-uang dan pasar. Tengok bisnis kesenian dalamjagat pariwisata Bali dan ber-kesenian di tengah masyarakatlokal. Merupakan suatu persoalanyang dilematis adalah bagaimanapara seniman Bali menyikapi ataumengompromikan antara budaya ”tulus” ngayah dan budaya“materialistis” ekonomi-uang-pasar yang menggedor hampir dalam tiap lekuk dan sendikehidupan mereka.

Bali diidentikkan jagat seni.Kehadiran beragam ungkapan seniitu seirama dengan denyut dantarikan napas religius masyarakat-nya dalam semangat kolektif seka-seka kesenian di banjar atau dalamketulusan ngayah di pura. Tetapi,ketika zaman berubah dan kiniketika globalisasi menerjang, takpelak membawa dampak yangbesar dalam berbagai aspek ke-hidupan penghuni jagat ini, ter-masuk pada masyarakat Bali dankeseniannya. Kesenian Bali tidaklagi hanya untuk persembahan, jugadipertontonkan kepada wisatawan.Seperti kita ketahui era kesejagatanyang lazim bertiup dengan trans-formasi budaya sudah tentu mem-bawa guncangan besar dan kecilpada tata kehidupan dan perilakumasyarakatnya. Dunia ide dan rasadalam selimut estetika yang disebutkesenian Bali, rupanya tak jugaluput dari “provokasi” semangatzaman. Industri pariwisata sebagaisalah satu representasi globalisasi,mengomodifikasikan senipertunjukan dengan ikutan beragamdampaknya.

Menurut Ketut Suwentra,komodifikasi merupakan ideologipasar. Ideologi ekonomi-uanglahyang menyangga komodifikasi senipertunjukan Bali dalam jagatkepariwisataan. Sebagai sebuahindustri perpanjangan tangan darikapitalisme, tentu tujuan mem-peroleh keuntungan sebanyak-banyak adalah yang menjadikredonya, sementara bagaimanadampak negatif praktik komo-difikasinya bukan menjadi domain-nya. Sedangkan komodifikasi senipertunjukan di tengah masyarakatBali masih berada di wilayah antaraketulusan ngayah, berkesenianuntuk masyarakat, dan komo-difikasi situasional. “Untuk me-minimalisir dampak negatif praktikkomodifikasi, kiranya diperlukankesadaran masyarakat dan ke-pedulian pemerintah terhadapkeberadaan seni pertunjukan Balisebagai sebuah kristalisasi budayayang patut diberdayakan posisinyadi tengah keniscayaan globalisasi,”imbau Suwentra.

Kadek Suartaya

Gong Kebyardi Zaman Gebyar

Gong Kebyar telah berkembang di luar Bali yang ditampilkan grup gamelan wanita The Ary Suta CenterGamelan Jakarta dalam arena PKB 2011.

Gambuh Anak-anakMemukau Penonton PKB

Industri pariwisata Bali membuka ruang dan peluang komoditifikasiterhadap kesenian sakral Barong menjadi seni pertunjukan wisata.

I Ketut Suwentra

adalah sebuah komoditas. Balimemiliki nilai jual. Adalah industripariwisata yang makin mengukuh-kan Bali sebagai sebuah komoditas.Begitu pesatnya perkembanganpariwisata di pulau ini menyebab-kan semua pihak ingin meng-komodifikasikan hampir seluruhlekuk sekala dan niskala Bali, darigunung hingga laut, dari religi hinggamistik. Anugerah alam Bali di-komodifikasikan tanpa sisa. Danau,sungai, pantai dan laut yang di-yakini orang Bali sebagai tempatpembersihan suci kini telahdikomodifikasikan. Gunung, bukit,tebing yang dipercaya orang Balisebagai bersemayamnya para dewadan makhluk halus kini jugadikomodifikasikan. Euforia meng-komodifikasikan alam Bali begitusarat gairah, baik oleh orang Balimaupun pihak luar. “Karena begitupermisifnya paham komodifikasidijadikan prinsip meraup ke-untungan finansial, sehingga nilai-nilai sakral, terlarang, dan rahasiapun dijajakan sebagai sebuahkomoditas,” ujarnya.

Komoditifikasi adalah anakcucu kapitalisme yang kini meng-ungkung afmosfer Bali. Tarik-ulur,konfrontasi dan proses tawar-

Ida Wayan Jelantik dan I Wayan Ringin

Kadek Juni (tengah) pemain terkecil bersama dua temannya

I Ketut Wiana

tkh/

ard

tkh/

ard

Kata acara berasal dari bahsa Sansekerta dari kata carartinya bergerak dan a di depan kata car artinya tidak.Dengan demikian acara artinya langgeng maksudnya terus-menerus dipatuhi masyarakat secara luas dan turun-menurun. Hal inilah yang disebut adat istiadat danterbentuklah kebudayaan. Tetapi, tujuannya tetap untukmewujudkan kehidupan bahagia yang disebutAtmanastusti yaitu kebahagiaan Atman atau kebahagiaanrohani. Saat mentradisikan itulah tokoh-tokoh masyarakatakan memadukan nilai dan hal-hal positif seperti berbagaikebiasaan yang dianggap baik oleh masyarakat yang sudahada dalam masyarakat secara luas. Nilai-nilai yang sudahada itu akan bertemu dengan ajaran suci Hindu sepertiSruti, Smrti, Sila. Dari perpaduan inilah terbentukkebudayaan daerah yang mengemas nilai-nilai Hindu seperti

Sruti, Smrti dan Sila.Demikianlah halnya dengan proses perkembangan kebudayaan

Bali yang dijiwai atau bernapaskan Agama Hindu. Konsepsi prosesterbentuknya kebudayaan Bali itu tidak berproses persis sebagaimanakonsepsinya. Terbentuknya kebudayaan Bal bernapaskan AgamaHindu itu tentunya melalui proses yang tidak sesederhana teorinyaitu. Proses berkembangnya kebudayaan Bali itu ada yang sesuaidengan esensi nilai-nilai ajaran Agama Hindu, ada juga yang tidaksesuai bahkan ada yang prosesnya terbalik dengan konsepsinya.Seperti Catur Varna dan Wangsa yang amat suci dan mulia itu,tetapi proses perkembangannya menjadi Kasta.

Prof. Dr. Koentjaraningrat menyatakan sosok kebudayaan ituada tiga yaitu budaya, ide atau gagasan-gagasan, budaya aktivitasatau tata laku dan budaya wujud atau berbentuk benda. Kalau sosokkebudayaan Bali yang bernapaskan Agama Hindu itu kita bedah denganmenggunakan konsepnya Prof. Dr. Koentjaraningrat tersebut makabudaya, ide dan gagasan serta budaya aktivitas atau tata laku tersebutsebagai jiwa kebudayaan Bali yang berasal dari ajaran Agama Hindu.Sedangkan wujudnya kearifan lokal Bali. Agama Hindu itu isinya dimana pun sama. Hanya kemasan luarnya yang berbeda-beda.Misalnya hari raya untuk memenangkan kehidupan berdasarkanDharma antara India dan Bali beda bentuk luarnya. Kalau umat Hindudi India menamakan Wijaya Dasami di Indonesia (Bali) namanyaGalungan. Kata wijaya berasal dari bahasa Sansekerta dan galunganberasal dari bhasa Jawa Kuno. Kedua kata itu artinya menang. DiIndia, Wijaya Dasami dirayakan dua kali setahun berdasarkanperhitungan Tahun Surya. Galungan berdasarkan Tahun Wukudirayakan tiap Budha Kliwon Dungulam. Kalau kita bedah betulbanyak hal yang seperti itu. Misalnya di India ada Hari Raya SangkaraPuja di Bali ada Tumpek Wariga dalam Lontar Sundaraigama disebutPayoga Sang Hyang Sangkara.

Esensi kebudayaan Bali yang bernapaskan Agama Hindu sebagaiwujud hubungan Bhakti manusia pada Tuhan, hubungan cinta kasihmanusia dengan sesama manusia dalam wujud pengabdian yang tulusikhlas atau Punia dan menjaga dan memelihra alam berdasarkanAsih. Inilah implementasi ajaran Tri Hita Karana. Semua dinamikakebudayaan Bali yang bernapaskan Agama Hindu dapat digolongkanke dalam tiga hubungan tersebut.

I Ketut Wiana

TELAH menjadi kesepakatan para pendukungkebudayaan dari awal pembangunan berencana di Indo-nesia yang disebut Repelita (1969), kebudayaan Balidijiwai Agama Hindu. Ini artinya dinamika kebudayaanBali tergantung apa yang diarahkan ajaran agama tersebutsesuai konsepnya menurut pustaka Suci Agama Hindu.Manusia Bali secara umum tidak ada bedanya denganmanusia lainnya, memiliki kelebihan dan kekurangan.Demikian juga dinamika kebudayaan Bali dalamkehidupan empirisnya, ada yang nyambung konsepidealnya dalam ajaran agama dan ada juga yang jauhbahkan menyimpang dari ajaran Agama Hindu sebagainapas kebudayaan Bali. Realitas hidup memang sepertiitu, ada yang benar ada yang salah, ada yang baik adayang buruk. Karena itu perlunya ada pembinaan agardinamika itu mengarah pada keadaan yang makin baik, makin dekatdengan idealisme pustaka suci Weda sumber ajaran Agama Hindu.

Bagian Pertamadari Lima Tulisan

Sarasamuscaya 260 menyatakan “weda abyasa” artinya Wedasabda suci Tuhan itu harus ditradisikan umat penganutnya. DalamSarasamuscaya 275 diyatakan: “mangabyasa Dharmasadhana” artinyamentradisikan pelaksanaan Dharma. Dharma itu isi Weda Sabda suciTuhan. Ini artinya Sanatana Dharma yaitu kebenaran abadi itu akannyata menjadi pedoman hidup bagi umat Hindu apabila sudahditradisikan dalam hidup. secara individual maupun dalam kehidupandi masyarakat dengan berbagai sistem sosialnya. Menurut SwamiSiwananda Weda Sabda, Tuhan itu Prabhu Samhita artinya kumpulansyair suci yang amat berwibawa sehingga umat kebanyakan tidakmudah mencapinya. Karena itu dari Weda Sabda, Tuhan itu paraMaha-Resi menciptakan rumusan yang Suhrita Samhita yaiturumusan yang lebih ramah dan aplikaitf sehingga lebih mudahdijangkau umat dalam segala tingkatannya. Dalam ManawaDharmasastra II.6 dinyatakan, Weda Sabda Tuhan itu disebut Sruti.Sabda Tuhan yang didengar (Sruti) Maha-Resi itu ditafsirkan Maha-Rsi yang spiritual. Penafsiran Weda Sruti oleh Resi Spiritual itudisebut Smrti. Dari Smrti ini dijabarkan lagi oleh Maha-Resi yangSastrawan ke dalam Sila Samhita yaitu menjadi Itihasa dan Purana.Sila artinya perilaku. yang patut ditiru maupun perilaku buruk yangsepatutnya dijauhi. Semua Sila itu dalam berbagai bentuk ada didalam ceritra Itihasa dan Purana. Dengan mendalami Itihasa dan Puranasaja umat cukup tahu mana perilaku yang sepatutnya ditiru maupunpwrilaku yang sepatutnya dihindari. Semua Sila tersebut ada dalamcerita Itihasa dan Purana. Karena itu Vayu Purana I.20 danSarasamuscaya 39 menyatakan, untuk dapat memahami isi Wedasebelumnya pahami dulu Itihasa dan Purana sebagai media menujukesempurnaan Weda. Di Bali Itihasa ini divisualisasikan di CandiBentar Pura Penataran Agung Besakih, di sana ada arca Ramayanadan Mahabarata di kiri dan kanan tangga pintu masuk candi tersebut.

Dari Itihasa dan Purana ini para tokoh masyarakat adat dan parapenggiat dan ahli kebudayaan yang mentradisikan penerapan Wedakedalam tradisi kebudayaan yang disebut Acara dalam Susastra Hindu.

K isah pilu jagat seniwisata adalah deritayang umum mendera

seni tradisi lokal yang dikemassebagai objek komoditas diberbagai destinasi dunia. Topik inidiungkapkan sebuah makalahbertajuk Komoditifikasi SeniPertunjukan Bali yang disajikandalam Sarasehan Budaya PestaKesenian Bali (PKB) ke-33 tahun2011, Jumat (1/7), bertempat diGedung Natya Mandala InstitutSeni Indonesia (ISI) Denpasar.Sebagai narasumber, Dr. I KetutSuwentra, S.S.T. mengungkapkan,industri pariwisata merupakan

situasi dan kondisi yang memberiruang dan peluang terhadapkomodifikasi seni. “Dalam konteksindustri pariwisata, nilai-nilaiestetik lokal masyarakat menjadiatraksi andalan. Seni pertunjukanBali telah dikomodifikasi sejak awalkedatangan para pelancong di PulauDewata. Komodifikasi senipertunjukan Bali dalam jagatkepariwisataan itu juga telahmerambah bentuk-bentuk senipentas yang tergolong sakral,” ujarKetut Suwentra yang dikenalsebagai Pekak Jegog ini.

Sebagai destinasi wisata dunia,papar Ketut Suwentra, Bali, kini,

Page 9: tkh_651_xii__10-16_juli_2011

10 - 16 Juli 2011 7TokohLINGKUNGAN

22.000 M3 LimbahMasuk PengolahanSuwung tiap HariGUNA menangani persoalan sanitasi di bidang airlimbah, kini Kota Denpasar dan Kabupaten Badungsudah dapat menikmati proyek Denpasar Sewer-age Development Project (DSDP). Proyek kerjasama pemerintah pusat dengan JICA, Pemprov.Bali, Kota Denpasar dan Kabupaten Badung inimelayani masyarakat yang bertempat tinggal dipusat kota Denpasar, Sanur, Kuta, Legian, danSeminyak. Sebanyak 8647 sambungan rumahsudah terlayani sejak Desember 2008.

M enurut KepalaBadan LayananUmum Pengelola

Air Limbah (BLUPAL) Ir. TjokBagus Budiana, DJPL, HE vol-ume limbah yang masuk kepengolahan air limbah diSuwung awalnya sekitar 12 ribuM3 per hari. Namun, sekarangsudah mencapai 22 ribu M3 perhari. Kapasitas instalasi ini di-desain agar bisa menampung51 ribu M3 limbah per hari.Luas tanah yang diharapkanuntuk instalasi ini sekitar 17,5hektare. Yang sudah disetujuibaru 10 hektare. Yang terba-ngun kolam seluas 2,5 hektare.

Ia mengatakan, puncakkedatangan limbah pukul 8.00-10.00 dan pukul 16.00-18.00.Limbah yang diolah merupakanlimbah rumah tangga terdiri ataslimbah dapur, kamar mandi, aircucian, dan toilet. Empatsumber air limbah ini sudahdisediakan pipa penyalur agarmasuk ke sistem pengolahan airlimbah DSDP ini. Denganmasuknya proyek DSDP kerumah penduduk, tidak perlu lagiada septic tank dan lahan bisadimanfaatkan untuk hal lain.

Limbah warga masyarakatyang berasal dari pusat kotaDenpasar, Sanur, Kuta, Legian,dan Seminyak ini dikumpulkanterlebih dahulu di rumah pompa.Untuk pusat kota Denpasardan Sanur masuk ke rumahpompa di Sanur. Untuk wilayahKuta, Legian dan Seminyakmasuk ke rumah pompa diKuta.

Ia mengatakan, kandunganlimbah domestik terkadangmenyertakan lemak, dan daun

atau serpihan kecil yangsemestinya tidak boleh masukke sistem pengolahan limbahini. Saat bercampur di rumahpompa, limbah sudah menyatu.

Dari rumah pompa, limbahdimasukkan ke kolam aerasi.Dalam kolam ini terdapat suatualat yang disebut aerator yangberfungsi mengaktifkan mikro-ba untuk menghancurkanlimbah. “Fungsi aerator meng-angkap O2 agar mikroba cukupoksigen untuk hidup. Ditambahproses fotosistesis sinarmatahari mikroba akan tumbuhdengan baik. Makin banyakmikroba hasil yang didapatmakin baik,” ujarnya.

Dalam kolam aerasi limbahtadi diproses dalam dua hari.Setelah masuk ke kolam aerasi,limbah tadi terurai menjadi dua,sebagian keluar berupa air dansebagian lagi berupa endapan.

Air mengalir ke kolamsedimen yang kemudian meng-

alir ke kanal yang akan dilepaske badan air dan masuk kehutan mangrove.

Ia mengatakan, kolam aerasidan kolam sedimen selalumenyisakan endapan. Menurut-nya, dalam sistem ini sudahdirancang tiap 10 tahun kolamharus dikeruk untuk diambilendapannya. “Sistem ini sudahdidesain seperti itu. Diperkirakansetelah 10 tahun endapan akanmuncul setinggi 75 cm. Endapanini akan dikeruk yang tujuannyaagar efektivitas mikroba bisadipelihara,” jelasnya.

Para petugas laboratoriumBLUPAL mengecek sampel airolahan limbah ini tiap hari,untuk mengecek bakteri, ph,dan temperaturnya sesuai yangdiharapkan yakni kualitas bakumutu air mendekati air irigasi.Tiap bulan tim BLUPAL bekerjasama dengan laboratoriumdaerah melakukan pengecekanagar baku mutu air sesuai de-ngan aturan.

Menurutnya, aerator me-rupakan penentu. Sistem inimemerlukan kesadaran masya-rakat. Menhol-menhol yang di-bangun di jalanan tujuannyauntuk operasional dan peme-liharaan. Ia mengimbau wargamasyarakat yang bertempattinggal di kawasan yang seringterkena banjir, jangan membukamenhol dan mengalirkan airhujan ke dalam menhol. “De-ngan membuka menhol, bukanhanya air hujan yang masuk,tetapi sampah ikut terangkutdan ini membahayakan sistem.Kami pernah menemukan bantalguling, bantal tempat dudukdan keset di dalam instalasi. Inibisa mengganggu kerja mesin,”kata Tjok Budiana.

Ia menyebutkan, daslamproyek DSDP II ada penambah-an sambungan sebanyak 7200.Penambahan sambungan ini adayang berasal dari sistem jemputbola dan permintaan warga.Diharapkan sambungan inisudah selesai tahun 2012.

Ia menyatakan, selamakurun waktu 2014 penyam-bungan ke rumah pendudukmasih digratiskan. “Di sampingtetap menyambung saluran kerumah tangga proyek kedua ini

akan menyasar restoran dan ho-tel di kawasan Sanur, Kuta,Legian dan Seminyak. Untuk

hotel dan restoran biaya shar-ring. Sambungan dalam proyekDSDP I lebih banyak ke rumah

tangga dan hotel di KotaDenpasar,” ujarnya.

Ia mengakui, sebagian hotel

Kolam pengolahan air limbah

Tjok Bagus Budiana

Program Pengendalian Banjirdi Tukad Badung hampir Tuntas

Tahap Kedua DSDPSasar Suli, Ratna, Gatsu

Pengolahan limbah cair rumah tangga di Suwung

Ir. Wayan Budiarsa, Dipl. S.E.

telah memiliki pengolahan limbah.Namun, ia berharap, jika sistemini sudah dibuatkan SOP, harap-an ke depan semua hotel ikutbekerja sama. Bagi hotel yangikut menyambung akan diberipenghargaan.

Menurut dia, roda penggeraksistem pengolahan limbah iniadalah listrik. Saat ini sisteminstalasi dikenai tarif listrikbisnis. Sedangkan misi peng-olahan limbah ini lebih banyakke pelayanan umum. Ia berharap,PLN kembali mengkaji tarif agarbisa dimasukkan ke tarif sosial.

Bagi masyarakat yang sudahmenikmati proyek ini, diharap-kan mulai ikut berpartisipasi ikutmembayar. Sosialisasi terusdigencarkan ke banjar-banjar.Diharapkan September 2011sudah bisa direalisasikan danmasyarakat memenuhi kewajiban-nya. Tarif rumah tangga Rp15.000 s.d. Rp 25.000 per bulan-nya. –ast

I Komang Putra Antara, S.T., M.T.

tkh/

ast

tkh/

ast

tkh/

ten

tkh/

ten

tkh/ist

LIMBAH cair rumah tanggamasih banyak ditemukanmengalir ke Tukad Badung.Meski Denpasar SewerageDevolopment Project (DSDP)dari Dinas Pekerjaan UmumProvinsi Bali sudah masuk kekawasan itu, namun belumsemua permasalahan limbah cairdari permukiman di bantaranTukad Badung bisa tertangani.Hal ini diakui Kepala SatkerPengembangan PenyehatanLingkungan Permukiman (PPLP)Bali Ir. Wayan Budiarsa, Dipl.S.E. “Paling tidak, ada upayamencegat agar tak seluruhlimbah mengarah ke Tukad

Badung. Seperti permukiman diJalan Diponegoro, jikadibiarkan, semua selokan itumengarah ke Tukad Badung.Ada prioritas pengerjaannya,”ujarnya.

Hasil survei membuktikanpencemaran tertinggi ada dipusat kota Denpasar, Sanur danKuta. Kebanyakan limbah cairdi kedua pusat daerah pari-wisata ini dibuang ke pantai.“Kini sudah mulai tertangani,”ujarnya. DSDP mulai dikerjakantahun 2003. Satu tahapandikerjakan selama lima tahun.Tahap pertama menyasar pusatkota dan sekitarnya sebagai

urgent area. Tahap keduatahun 2009 sampai 2014menyasar Jalan Suli, Ratna danGatot Subroto.

Salah satu tujuan DSDPmengurangi pencemaran TukadBadung. Karena, hilir TukadBadung adalah dam estuaryyang airnya digunakan sebagaisumber air baku dan secarateknologi sangat memungkin-kan diolah menjadi air minum.“Saat ini air tersebut sedangdiuji. Ini potensi yang dikem-bangkan minimal untuk me-yiram lapangan golf, atau tamanuntuk menanggulangi isu krisisair tahun 2015,” ujarnya. –ten

PEMBANGUNAN, pena-nganan dan pemeliharaansungai termasuk Tukad Badungdilimpahkan ke Balai WilayahSungai Bali Penida (BWSBP).“Kami menangani pembangun-an fisik terkait pembangunanstruktur seperti penyenderan,gronsil, dan cek dam,” ujarPejabat Pembuat Komitmen(PPK) Sungai Pantai I BWSBPI Komang Putra Antara, S.T.,M.T. Pembangunan fisik ini,untuk pengendalian banjir danpemeliharaan. Program pe-ngendalian banjir di TukadBadung dikatakannya hampirtuntas, tinggal di hulu yangbelum. Untuk penanganannyapihaknya selalu berkoordinasidengan PU kabupaten/kota se-Bali.

Banjir Tukad Badung tahun1980-an, dikatakannya akibattak mampunya alur sungaimenampung karena belumdinormalisasi. Normalisasisungai ini menyangkut pelebar-an, pendalaman, bisa jugakarena alur berkelok danmenyempit. Pendalaman sungaidilakukan dengan pengerukan.Pengerukan biasanya dilakukantiap tiga tahun. Ini pun masihbergantung pada dana daripusat, dan melihat kondisisungai. “Jika sendimentasi/endapan tanah dalam sungai 1,5meter melebihi dasar alur sungaiatau jika sudah mengganggualur sungai, kami ajukan danauntuk pengerukan. Jika me-mungkinkan, menggunakan alatberat,” ujarnya.

Pengadaan pelebaran alursungai dan penguatan tebingmerupakan kewajiban PU Pro-vinsi. Penguatan tebing di-lakukan untuk mengamankanpermukiman yang ada di sepan-jang alur sungai, memperlicinjalannya air menuju muara, danmemperkuat tebing supaya takterjadi pelebaran. Lebar sungaidiseragamkan. Dengan pelebar-an ini, batas sungai jelas.Sedangkan, masalah pembersih-an sampah menjadi tanggungjawab PU Kota. Jika Kota takmampu, dikoordinasikan kePemprov untuk diusulkan kePusat. Sekarang ini, Kotamemprogam permukiman me-ngarah ke alur ke sungai.Tujuannya, agar ada rasa malujika membuang sampah kesungai, ke depan. Kendalanya,rumah-rumah yang ada sejakdulu itu susah diubah.

Terkait pengendalian banjirdi Tukad Badung ini, telah jugadilaksanakan bendung gerak diBuagan, agar saat banjir, airnormal lewat ke hilir. Muaranyadi estuary dam. Ada dua trashrack sepanjang alur TukadBadung ini yakni di hilir diBuagan dan bagian hulu diWangaya.

Komang Putra mengatakansungai dalam kota, dari JalanGatot Subroto ke hilir sudah

tertangani. Banjir besar ter-akhir yang melanda beberapatitik di Kota Denpasar, taksampai membuat air TukadBadung meluap. Kini programPU Provinsi lewat BWSBP-nya mengarah dari GatotSubroto ke hulu. Di hulusekarang perumahan sudahmulai mendesak. “Kamikhawatir pendanaan kurang,sehingga nanti keburu ba-ngunan mendesak sungai. Jikasudah itu duluan, akan susahmenanganinya,” ujar KomangPutra. Ia menambahkan tahunini penanganannya ada diGreenkori, Ubung.

Sungai yang masih beri-siko banjir adalah Tukad Mati

di Jalan Pura Demak (Marl-boro). Ini dikatakannya akibattanah sebagai resapan airsudah beralih fungsi menjadibangunan. Penyebab banjirterakhir adalah akibat ben-dung-bendung tetap yangseolah membendung sungai.Semua bendungan ini kinitelah diprogramkan menjadibendungan gerak, sama se-perti Tukad Badung. “Setelahkami amati, sudah tak terjadibanjir lagi. Kecuali, di daerah-daerah tertentu, dan itu bukanakibat dari sungai yang kitatangani. Itu akibat drainaseyang tak mampu lewat kesungai /Tukad Mati. Karenaalur sungai dengan per-

mukiman tak begitu jauh,”tandasnya. –ten

Page 10: tkh_651_xii__10-16_juli_2011

Tokoh12 10 - 16 Juli 2011

Optimalkan Peran........................................................................................dari halaman 1

Sanksi Adat.........................................................................................................dari halaman 2

Peran Desa Adatdi Penebel

Saat perkawinan kita da-tang beramai-ramai. Pas ber-cerai tidak ada yang datang. Inisalah kita bersama termasukmasyarakat. Sayangnya, masya-rakat kita rasa malunya tinggi.Kalau punya masalah tidakdiceritakan. Padahal, masalahbisa dirembukkan dan dicarikanjalan keluar. Di Desa Penebel,desa adat sudah berperan. Yangbermasalah diundang ke banjar.Mereka diajak berembuk bukanuntuk memutuskan. Merekadirukunkan kembali.

Nang Tualen

Perceraianperlu Dikenai Sanksi?Perceraian masalah karma.

Menurut saya, peran desa adatsudah maksimal. Dalam perka-winan ada dewa saksi dan ma-nusa saksi. Desa adat sudahmemberi dukungan. Dalam per-ceraian, jangankan desa adat,keluarga terdekat saja tidak bisamenahan, karena keputusan ter-letak pada suami dan istri. Apa-lagi perbedaan sudah begitutajam. Saya prihatin angka per-ceraian di Bali sangat tinggi.Biasanya kalau orang Bali ber-cerai juga diselesaikan desaadat. Menurut saya, masing-masing desa adat punya kiat ter-tentu mencegah terjadinya per-ceraian. Tetapi, kembali lagi pa-

da si pelaku perceraian. Ter-kadang keluarga terdekat sajamemberikan nasihat tidak mem-pan. Apalagi desa adat yangsudah dalam konteks di luar. Se-lama ini, kewenangan desa adatsudah dijalankan tetapi belummaksimal dan perlu ditingkatkan.Apa perlu dalam awig-awig di-masukkan mereka yang berceraidikenai sanksi? Perceraian tidakbisa dipaksakan. Kalau titik temutidak dipahami, itulah sebabterjadinya perceraian. Tidak adapasutri yang merencanakansetelah menikah lantas bercerai.Kita tidak bisa mengelola karmakarena itu kehendak Tuhan.Syukur kalau perkawinan bisalanggeng sampai tua.

Ginawa

Sanksi ’Macaru’tidak boleh ke Pura

Menurut saya, aturan ber-cerai harus dimasukkan dalamawig-awig untuk mencegah halyang tidak diinginkan. Pengurusadat juga mempunyai payunghukum yang bisa mengikatmasyarakat. Di desa saya kalaubercerai dikenai sanksi beras danmacaru. Apalagi bercerai karenaberselingkuh. Dikenai sanksitidak boleh ke pura.

Santha, Ubud

Sulit jikaCinta Monyet

Sudah banyak yang me-

nangani persoalan perceraiantetapi sulit. Jarang sekali bisadirujuk kembali untuk rukun.Apalagi rumah tangga dibangunatas dasar cinta monyet.

Kari, Songan

Emansipasiyang Kebablasan

Kalau Tuhan saja mem-benci perceraian mengapa ma-nusia melakukannya. Banyakpenyebab terjadi perceraian.Tidak siapnya kedua belahpihak untuk menjalankan per-kawinan baik secara lahir,batin, dan finansial. Eman-sipasi wanita yang kebablasanjuga dapat memicu perceraian.Perempuan ke luar pagarsudah berisiko besar. Memberipeluang hal negatif. Kalaubisa mengendalikan diri, halitu bisa diminimalisir. Dengankemajuan teknologi dan glo-balisasi begitu mudah meng-akses teknologi informasisehingga mendekatkan orangyang bisa memicu perceraian.Jawabannya, terletak pada dirikita sendiri. Bagaimana mem-bentengi diri dari hal negatif.Desa adat hanya bisa meng-imbau, tidak bisa melarang.Kalau salah satu pihak tidaksetuju sampai kapan pun tidakbisa cerai. Peran adat hanyamenyadarkan mengapa mere-ka harus bercerai.

Becik

Untung Ada...................................................................................................................................................................dari halaman 2

Konon di sana orang-orangyang belum pantas masuk surgaharus menderita yang amat sangatmenyakitkan karena harus men-jalani dan merasakan hukumansebagai akibat melakukan pelang-garan perintah Tuhan. Orang-orangitu pada mengaduh dengan caranyasendiri-sendiri dengan jeritan-jeritan yang memilukan. Konon disana tidak ada yang memuji Tuhan,bahkan berdoa pun tidak dapat.Itulah sebabnya orang yang masihdi dunia wajib mendoakan mereka.

Pasien yang sudah ditanganidibawa keluar, tetapi pasien barudatang lagi dan datang lagi sampaimalam. Saya tetap masih di UGD.Kata anak saya belum ada tempatbagi saya. Semua tempat penuh.Malam hari saya tidur di UGD.Pagi harinya agak sepi karena poli-klinik buka. Kira-kira pukul 14.00

saya dibawa ke sal Ratna kamarnomor 2 C. Di 2 D sudah ada pa-sien diabetes yang akan diamputasikakinya. Baunya menyengat sam-pai di kamar 2 C. Di 2 B tergeletakpasien dengan kulit sekujur tubuh-nya sampai muka yang sepertisisik. Ia ditunggui istrinya. Baik-nya mereka berdua berkomunikasisecara berbisik-bisik. Di 2 A adapasien bayi laki-laki berusia limabulan yang kepalanya terus-mene-rus keluar cairan. Ia menangiskeras-keras. Ia diam kalau kelelah-an atau tidur. Begitu bangun, iamenangis lagi keras-keras sambilmeronta-ronta barangkali mena-han sakitnya.

Rasanya sakit jantung sayatidak kunjung mereda. Keesokanharinya si pasien diabetes dibawake ruang operasi. Tetapi, tempatnyadigantikan pasien lain yang akan

dioperasi usus buntunya. Rupa-rupanya di desanya ia orang terke-nal. Ia ditunggui banyak penungguyang kesemuanya suka berbicarasehingga berisik sampai pukul02.00 dini hari. Saya sulit mem-peroleh ketenangan.

Selain diinfus dua macam infusbiasa dan infus obat, dibantu oksi-gen, saya harus pula diobati de-ngan menyuntikkan obat ke perutsaya pagi dan malam. Kata dokterWignantara, saya harus menerimasuntikan 10 kali. Jadi, paling tidaksaya harus menginap lima hari limamalam. Setelah pasien di 2 D di-operasi, rasanya tenang karenayang menjaga hanya istrinya. Sakitsaya berangsur-angur mereda,tetapi belum boleh turun dari tem-pat tidur. Saya sangat bersyukur ka-rena para sahabat berkenan mem-besuk saya yang ditunggui istri dan

anak saya bergantian.Hari keenam (Senin 4/7) saya

menerima suntikan yang ke-l0(terakhir) di perut pukul 14.00.Istri saya dipanggil ke kantoruntuk menyelesaikan administrasi.Sesudah itu saya boleh pulang.Lima hari lagi, pascaliburanGalungan, kembali kontrol.

Untung, ada JKBM. Walaupunada obat-obat mahal yang tidakditanggung JKBM. namun tetap me-ringankan beban kami Kami sangatberterima kasih kepada GubernurBali yang memberikan JKBM. Se-moga Tuhan memberkati BapakGubernur, para dokter, para perawat(Suster Sudresi dkk) dan parasahabat yang berkenan membesuk,mendoakan dan membantu saya.

Mbah HartoPensiunan guru

Ketua TP PKK...........................................................................................................................................................dari halaman 1

dinikmati anugerahnya bersama-sama. “Semoga pula dengan bersama-sama mulat sarira, persatuan dankesatuan di Kota Denpasar ini se-nantiasa terjaga serta kita semuadapat melaksanakan swadharmamasing-masing dengan damai,”lanjut Ny. IA Selly D. Mantra.

Di balik untaian perayaan Ga-lungan dan Kuningan, ada ungkap-an rasa bahagia dari ketiga peng-gerak PKK di Kota Denpasar ini.Betapa tidak belum lama ini duapenghargaan nasional kembalidiraih Kota Denpasar. Ada penghar-gaan Manggala Karya Kencana,yang diterima Ketua TP PKK KotaDenpasar Ny. IA Selly D. Mantraterkait prestasi yang menonjoldalam menggerakkan program KBnasional di Kota Denpasar.

Di antara kegiatan yang telahdilaksanakannya dalam meng-gerakkan program KB di Denpasar,Ny. IA Selly D. Mantra telah mem-

bentuk 189 kelompok bina keluargabalita (BKB) yang tersebar dibanjar-banjar. Kelompok-kelompokini pun terus mendapatkan pela-tihan sehingga memiliki keteram-pilan yang cukup dalam menyam-paikan program-program KB.

Berikutnya penghargaan Pra-kerti Utama sebagai pelaksanaterbaik lomba Kesatuan Gerak PKKKB-Kes, Posyandu dan PHBS(perilaku hidup bersih dan sehat).Menurut Ny. IA Selly D. Mantrauntuk kali ini Denpasar diwakiliKelurahan Padangsambian, yangberhasil menyisihkan 145 kota se-Indonesia. Hal ini karena berbagaiprogram terpadu telah pula dilaksana-kan demi pelaksanakan KB-Kes diKota Denpasar, di antaranya revitali-sasi posyandu, pemberian insentifpada kader, memberikan kartu miskinserta berbagai kegiatan lainnya.

Sedangkan untuk menang-gulangi kemiskinan, kata Ny. IA

Selly D. Mantra, pemerintah KotaDenpasar telah memberikan diantaranya bantuan ternak, modalusaha, bantuan untuk penyandangcacat, melakukan bedah rumah,mengadakan kursus berbagai kete-rampilan, pengobatan gratis danpendirian sekolah bagi anak-anakberkebutuhan khusus. Untuk ke-giatan KB-Kes diarahkan polahidup bersih dan sehat mulai darirumah tangga dengan mengolahsampah rumah tangga, kebersihanlingkungan, PSN dan kegiataninovasi pembuatan bank sampah.

Perihal anugerah yang diteri-manya langsung dari Wakil Presi-den RI Boediono di Kota BaruParahyangan Bandung pada pe-rayaan Peringatan Hari KeluargaTingkat Nasional XVII, Ny. IASelly D. Mantra menyatakan peng-hargaan tersebut adalah kerja kerassemua pihak termasuk kader PKK,masyarakat serta pemerintah.

Lebih lanjut istri Wali KotaDenpasar ini menjelaskan berbagaikegiatan kreatif dan inovatif telahpula dilaksanakan dalam menyuk-seskan program-program KB diKota Denpasar. Sebagai Ketua TPPKK Kota Denpasar ia secaraterus-menerus menyosialisasikanprogram KB dipadukan programPKK, yang langsung bersentuhandengan para ibu di banjar. “Saat inidi Denpasar ada 189 kelompok binakeluarga balita (BKB) yang ter-sebar di banjar-banjar. Kegiataninovatif lainnya yang kami lakukanseperti lomba APE (alat permainedukatif) serta mendirikan sekolahbagi anak berkebutuhan khusus,”tuturnya sembari berharap apa yangdiraih warga kotanya kini, mampumemberikan motivasi untuk terusmeningkatkan kreativitas dalammewujudkan keluarga sehat, ba-hagia dan sejahtera di Kota Den-pasar. —ard

Tembang Alam..........................................................................................................................................................dari halaman 1

kembali pada masa-masa indahnyadulu. Salah satu lagunya berjudul‘Alam Rindu’, mengisahkan kerin-duannya yang teramat dalam padasang suami. Namun, ia sadar se-mua akan sirna, karena tak mung-kin bersama lagi, dan hanya bisadikenang di alam rindu. “WalauBapak sudah tak ada, namun kasihsayangnya selalu terkenang,” ujarPridari. Lagu ‘Mimpi’ menceritakanmimpinya melihat bulan berjalan.Konon katanya itu berarti jodoh sudahdekat. Pridari mempercayai itu, mimpitak sekadar bunga tidur. “Seminggukemudian, saya menikah dengan Ba-pak,” ujarnya. Bahkan, pada detik-detik hari bahagia itu, Pridari punharus berjuang melawan ganasnyaombak pantai Nusa Penida yang harusdiseberangi hingga jauh tergerus arus,yang akhirnya sampai pula menujupelabuhan hatinya yang setia menung-gu hingga sore di Kusamba itu. Ke-nangan itu pun tersurat dalam lagu‘Harapan’.

Lagu lain seperti ‘Musik Pa-dang Rumput’ dan ‘MenghitungBintang’ lebih banyak mencerita-kan alam Nusa Penida yang indah,tempat kelahiran ibu Putu GedeIndriawan Karna, Kadek Yogi

Mawarwati Karna, dan KomangBayuada Yustiawan Karna ini. Takkurang dari 50 lirik lagu telah ter-gores dalam kertas yang ditata rapi.Lagu-lagu berirama tango, salsa,waltz, chacha, balada, rumba, bigband swing, country, Melayu, Man-darin, reggae, bahkan lagu rohaniitu kini telah terekam dalam empatkeping CD sebagai koleksi pribadi-nya. Ia banyak dibantu Ida BagusDarnawa dan Ida Bagus Tara dariGriya Pidada Klungkung dalamaransemen lagu-lagunya ini. Jugadukungan teman-teman terbaiknya,Dayu Dani yang juga ikut urunsuara dalam lagu-lagunya itu, yangjuga tergabung dalam Kharisma

Dance bersama Dayu Indrawati,Endang Minarsih, Inga, Retno, danBu Budi. Kharisma Dance ini turutmengiringi tiap penampilan Pridari,salah satunya dalam acara “MariBerdendang” di Bali TV yang akanditayangkan, Minggu (17/7). Meskilagu-lagu ciptaan Pridari Karna inibelum ada rencana diluncurkan, tohsudah banyak pihak yang naksirdan meminta izin untuk menyanyi-kannya.

Sesungguhnya, sewaktu bocahPridari sudah senang menyanyi, na-mun tak mempunyai keberanianuntuk tampil. Ketika menikahi al-marhum yang seorang pejabat, paraistri kerapkali didaulat menyum-

Pridari Karna (ketiga dari kiri) bersama sebagian anggota Kharisma Dance

bangkan suaranya. Mau tak mauPridari harus tampil ditambah de-ngan iringan organ yang dipelajari-nya dalam waktu dua bulan.

Pridari mengaku tak mengalamikesulitan berarti baik dalam men-cipta lagu maupun gerak. Alasan-nya, ia memang memiliki dasarmenari. Bahkan, lulusan AkademiSeni Tari Indonesia (ASTI) Den-pasar (sekarang ISI) itu, pernah jugadikirim menari dalam misi kesenian,mengisi Pasar Malam Tongtong diDen Haag. Ia juga sempat mengajarkhusus anak-anak di sanggar senamirama “Krida Ria” pada tahun 1970-an. Sudah menjadi agenda duabulanan, sanggar ini tampil dalamacara “Arena Anak-anak” di TVRI,lebih dari 10 tahun. “Awalnya, mu-rid kami hanya 16 orang. Selan-jutnya berkembang sampai 600orang,” kisahnya. Tak hanya itu,Pridari juga memiliki seabrekprestasi di bidang tata rias, antaralain Juara I Lomba Tata Rias Pe-ngantin (TRP) Bali Madya tingkatNasional Tahun 1995 oleh DPPHARPI Melati, dan Juara I TRPAceh Gayo Lomba TRP 18 GayaTingkat Nasional Tahun 1997 olehDPP HARPI Melati. –ten

antaranya program bedah rumahbagi masyarakat miskin, membantupara penyandang cacat, pengobatangratis bagi lansia serta bantuan bagipenderita gangguan jiwa. “Programini dapat kami laksanakan denganbaik, berkat dukungan dan kerjasama banyak pihak, baik swasta,BUMN, BUMD serta dunia usahalainnya. Begitu pula komponenmasyarakat lainnya yang kamikoordinasikan melalui programcorporate social responsibility(CSR),” ujar Ny. Ayu Pastika.

Salah satu aksi sosial yangdilakukan di Nusa Penida, beberapawaktu lalu, BK3S Bali menggan-deng Perhimpuan Indonesia Tiong-hoa (INTI) Bali, bersama menye-rahkan bantuan, berupa 100 paketmeja dan kursi belajar siswa danenam paket kursi dan meja guru diSD 4 Suana, Nusa Penida. Padakesempatan tersebut Gubernur BaliMade Mangku Pastika sempat me-minta para guru di sana agar be-kerja lebih keras dan sungguh-sungguh mengajar serta mendidiksiswanya. Sebab, melalui kerja ke-ras dan kesungguhan mengajarakan melahirkan SDM yang cerdas,pintar, memiliki daya juang tinggi,berani juga kuat menghadapi pen-deritaan hidup ini.

“Tidak ada istilah pamrih atauhitung-hitungan, tidak mudahmengucapkan kata lelah karenamengajar serta mendidik anak ituadalah bagian dari yadnya,” lanjutNy. Ayu Pastika mengutip sebagianucapan gubernur dalam kegiatansosial yang juga dihadiri KetuaINTI Bali Cahaya Wirawan Hadi,

Kadis Sosial Bali I Ketut Susrama,Kepala Sekolah SDN 4 Suana De-wa Gede Watuaya, Ketua KomiteSD 4 Suana dan beberapa orangtuamurid.

Belum lama juga ibu tiga anakyang mudah tersentuh atas pen-deritaan orang lain ini pun me-lanjutkan aktivitas sosialnya didaerah Gianyar. Salah satunya diBanjar Dangin Labak, Singakerta,Ubud, Gianyar. Sejumlah wargakurang mampu di wilayah tersebutdan wilayah lainnya mendapatkanbantuan kursi roda. Salah seorangyang mendapatkan kursi rodaadalah Wayan Anteg (85), yangselama ini hanya berdiam diri dikamarnya akibat lumpuh.

Sementara itu Ny. Ayu Pastikatak kalah trenyuhnya begitu me-ngetahui banyaknya derita yangmenimpa keluarga Wayan Anteg.”Keponakannya Made Sumertinimengidap gangguan jantung. Adajuga saudaranya yang lain men-derita katarak,” ujarnya sembarimengatakan akan mengupayakanbantuan operasi katarak serta be-dah rumah rumah bagi keluargaWayan Anteg. Laki-laki usia lanjutitu pun merasa sangat terharu,dengan bantuan Ny. Ayu Pastika,terhadap dirinya hingga ia dapatberakvitas di luar kamar. Ia pun takdapat menahan airmatanya begitumengetahui kepedulian yang besardari Ny. Ayu Pastika pada keluarga-nya yang lain.

Menurut Ny. Ayu Pastika, kon-sep CSR yang dilaksanakan pelakuusaha selama ini selaras denganfalsafah Tri Hita Karana, mewujud-

kan keharmonisan alam Bali sertajadi panduan masyarakat Bali me-laksanakan swadarma-nya masing-masing. “Kami juga biasa terjunlangsung memverifikasi kebenarandata rumah tangga miskin yangselama ini perlu bantuan,” ujar Ny.Ayu Pastika sembari menambahkanjika kegiatan dengan konsep CSRtelah dilaksanakan sejumlah per-usahaan di Bali.

Komitmen program CSR jugasudah dilakukan Dirut BPD Bali IWayan Sudja, yang menyerahkansecara simbolis bantuan bedahrumah untuk 300 keluarga miskinse-Bali kepada Ketua Umum BK3SBali, Ny. Ayu Pastika, pekan lalu.“Ini adalah realisasi komitmenpengusaha dalam membantu danmendukung program pemerintahuntuk memberikan pelayanan danmewujudkan kesejahteraan masya-rakat,” ucapnya.

Di tengah aktivitas sosial yangterus- menerus, istri orang nomorsatu di Bali ini, menyatakan akanterus menggugah kepekaan per-usahan melalui realisasi CSR se-bagai tanggung jawab sosialnyasesuai yang diamanatkan undang-undang. Di samping berharap adarespons positif masyarakat lainnyasebagai peluang dan kesempatanberperan secara proaktif dalampelayanan kesejahteraan sosial dimasyarakat. Semua penguatan dariberbagai pihak terhadap lembagakesejahteraan ini secara simultan,katanya perlu dilakukan untukmempercepat terwujudnya opti-malisasi dan efektifnya layananBK3S Bali. —ard

Ny. Ayu Pastika berkomunikasi dengan salah seorangmurid SDN 4 Suana, Nusa Penida

Ny. Ayu Pastika saat menyerahkan bantuan kursiroda kepada Wayan Anteg di Singakerta Ubud

masuk ke Pura Pasupatinath harusmengenakan pakaian seperti orangMuslim yang sedang menunaikanibadah haji. Karena kami menge-nakan pakaian kasual, jadi tidakmasuk ke dalam pura. Kami hanyamelihat dari luar. Di depan PuraPasupatinath ada 13 lingga besartempat pemujaan Mahadewa. Tempatini biasanya ramai saat hari Siwaratri.Jutaan orang datang ke Pasupatinathuntuk melakukan pemujaan Siwa.Saat kami mengunjungi lingga-lingga tersebut, sedang ada kegiatansyuting acara televisi. Lokasi tersebutdipasangi police line. Untungnya,rombongan pemenang kuis tirtayatraTelkomsel ini masih bisa berfoto didekat lingga bersama para sadhu.

Sadhu adalah orang yang sudahmelepaskan diri dari ikatan duniawi.Walaupun ada yang sudah memilikijabatan tinggi di perusahaan, tetapikalau ada panggilan jiwa untuk men-cari makna aksara mereka akanmelepas semua jabatannya. Keluargaakan ditinggalkan untuk memper-dalam ajaran spiritual. Namun, jikaistrinya ikut, mereka akan bertempattinggal di ashram untuk melakukanpenciptaan-penciptaan spiritual.“Sadhu tidak pernah mandi. Tetapi,badan mereka tidak bau. Rambutyang gimbal pun tak bau. Orang akanberebut untuk mendapatkan restu daripara sadhu,” kata Putu Edi yang jugapemilik SAT Tours.

Peserta tirtayatra pun beruntungbisa berfoto dengan para sadhu yangada di dekat Pura Pasupatinath danmendapat berkat. Tangan sadhu me-

nyentuh kepala kami dan kami me-nyentuh kaki mereka. Sebagai punia,kami memberikan koin untuk me-reka. Koin-koin ini dikumpulkan un-tuk disumbangkan lagi ke pura atauashram.

Di depan Pura Pasupatinath jugaada tempat kremasi. Dalam konsepHindu, saat badan lepas dengan jiwa,kewajiban orang yang masih hidupmengembalikan badan yang mati itukepada yang punya. Dalam tatananPanca Maha Bhuta, unsur padat kem-bali ke padat (dalam hal ini Ibu Per-tiwi). Kunci angka Ibu Pertiwi adalah24 jam. Jadi, kepercayaan masyarakatHindu di Nepal, sebelum 24 jam, ha-rus diadakan kremasi. Biaya kremasitidak mahal. Jika dihitung dalam ru-piah, tidak akan sampai Rp 100 ribu.

Prosesinya sangat sederhana.Mayat dibakar di lokasi yang adasesuai dengan kasta yang meninggal.Ada kasta Brahmana (paling dekatdengan Pura), lalu Ksatria, Wesya, danSudra. Yang paling jauh ada tempatkremasi untuk Candala (orang yangtidak diketahui asal-usulnya). Sering-kali kasta Candala inilah yang mem-bantu proses kremasi. Bagi orang ka-ya, kremasi dilakukan dengan mengg-unakan kayu cendana. Selesai pem-bakaran, abu dimasukkan ke dalam ke-lapa atau tempayan dan dibawa pulang.

Jika mayat tidak dikremasi da-lam waktu 24 jam, artinya badanyang lepas dari jiwa ini sudah me-minjam waktu. Ini harus dikembali-kan agar tercipta keharmonisan. Upa-cara pengembalian ini disebut dengancar atau caru.

Orang yang dekat dengan orangyang meninggal akan menjadi“panitia” upacara pembakaran. Iamudah dikenali karena mengenakanpakaian serba putih. Setelah upacaraselesai, ia akan menggundul kepala-nya. Sesampai di rumah, abu tersebutdisemayamkan untuk didoakan se-lama 12 hari agar roh orang yang me-ninggal mendapat tempat yang sesuai.Bagi orang biasa, doa-doa selama 12hari hanya melibatkan keluarga.Tetapi, bagi orang kaya, mereka akanmendatangkan para pendeta dan or-ang-orang suci untuk melakukan doa-doa. Di Bali, konsep seperti ini dikenaldengan “ngrorasin”. Roras artinya 12dalam bahasa Bali. Selama 12 hari iniseharusnya dilakukan pembacaandoa-doa untuk mengantarkan roh orangyang sudah meninggal termasukmenyampaikan permohonan maaf jikaada kesalahan yang pernah dibuatselama ia hidup. Angka 12 ini berkaitandengan angka suci Brahma sebagaipencipta. Tujuannya, agar dalamreinkarnasi berikutnya mendapattempat dan kehidupan yang lebih baik.

Karena Pura Pasupatinath inibanyak dikunjungi orang-orang yangtirtayatra, pedagang acung punmemanfaatkan kesempatan. Merekarata-rata fasih berbahasa Inggrisuntuk menawarkan barangnya. Jikasatu pedagang, barangnya dibeli,yang lain akan menuntut agarbarangnya dibeli juga. Dari PuraSiwa terbesar, kami melanjutkanperjalanan menuju Pura ChanguNarayana sebagai Pura Wisnu tertuadi Nepal. –wah

Memaknai 24 Jam........................................................................................dari halaman 3

Usia Harapan Hidup.........................dari halaman 1

tinggi angka kematian ibu dan bayi, makin rendahlah usia harapanhidup.

Tahun 2010 di Bali angka kematian ibu 58,9 per 100.000kelahiran hidup. Angka absolutnya 37 ibu meninggal saatmelahiran pada tahun 2010. Sementara angka kematian bayi diBali 7,18 per 1.000 kelahiran hidup.

Dilihat dari rata-rata nasional, Bali berada di bawahnya.“Angka kematian ibu secara nasional tahun 2010, 228 per 100.000kelahiran hidup. Target pemerintah, angka kematian ibu tahun2015 dipatok 110 per 100.000 kelahiran hidup,” kata Sutedja.

Karena dukungan program pemerintah yang bersinergi denganmasyarakat itulah, beragam sosialisasi bidang kesehatan terusdigalakkan. Upaya ini membuahkan hasil dengan tingginya usiaharapan hidup di Bali yang melampui Yogyakarta. Sebelumnya,usia harapan hidup tertinggi dipegang Provinsi D.I. Yogyakarta.Namun, usianya masih dalam kisaran 72 tahun. Secara nasional,usia harapan hidup mencapai 69 tahun.

“Ke depan, tugas dan tanggung jawab kita makin berat. Inimemerlukan koordinasi dan sinergi semua komponen. Apalagijumlah penduduk Bali terus bertambah. Sensus 2010menunjukkan penduduk Bali sudah 3,9 juta jiwa. Mari bersama-sama menjaga kehidupan di Bali agar derajat kesehatan bisa terusditingkatkan,” tandas Sutedja. —wah,ten

Adat Bali..........................................................................................................................................................................dari halaman 1yang sekarang dipersonifikasi lagimelalaui kebanggaan seorang wa-nita yang diperistri pejabat,” ujar-nya.

Tetapi, raja pun menjalankanmisi untuk menjaga kesatuan danpersatuan warganya. “Salah satucaranya menerjemahkan misi inimelalui perkawinan politik,” kataAgung Widiada.

Praktik perceraian zaman ke-rajaan dulu diyakinkan jarang yangterungkap ke permukaan. Ini, me-nurut Ngurah Agung, bukan saja lan-taran masih tebalnya rasa malu jikaterjadi cekcok dalam keluarga. “Istrizaman dulu itu menjadi simbol pa-ngayah. Status simbolik ini mene-guhkan kesetiaan seorang istri untuktotal mengabdi kepada suaminya,termasuk ngayah dalam berbagaiaktivitas sosial budaya di lingkunganpuri,” tambah Agung Widiada.

Cekcok suami istri yang bisaberujung perceraian akhirnya se-olah tabu dipraktikkan. Apalagi,kata kedua tokoh puri ini, peristiwaperkawinan bagi umat Hindu sung-guh dinilai sakral. Perkawinan bu-kan hanya sebatas hidup bersamasebagai suami istri.

“Ada upacara adat dan agamaHindu yang terlibat dalam prosesini. Di sinilah nilai sakralnya per-kawinan itu,” ujar Ngurah Agung.

Sakralnya perkawinan tadi pundinilai membuat kehidupan harmo-nis suami istri sungguh ditekankan.Adat Bali bahkan bisa implisitmengandung makna anticerai bagisepasang suami istri. Ini tercermindari tahapan demi tahapan prosesiperkawinan adat Bali. “Seorangperempuan yang kawin biasa,misalnya, harus melalui upacaramapamit di mrajan keluarganyauntuk masuk dalam lingkungan ke-luarga suami. Jika muncul percerai-an kan si wanita otomatis harus ma-pamit lagi ke mrajan keluargamantan suaminya. Ada lagi upacarauntuk diterima di keluarga orang-tuanya,” jelas Ngurah Agung.

Proses upacara adat semacamitu dinilai mencerminkan adat Balisebenarnya tidak mudah melolos-kan pasutri yang hendak bercerai.Ada konsekuensi adat yang harus

dipikul seorang wanita jika berceraidengan suami yang mengawininyamelalui perkawinan biasa, misal-nya.

Makna adat Bali yang anticeraitadi juga tercermin dalam konseppawarangan dan sewala brahma-cari. Hal ini ditegaskan Kepala BalaiPelestarian Sejarah dan Nilai Tra-disional Bali, NTB, NTT Drs. I MadePurna, M.Si. Menurutnya, pawa-rangan (berasal dari kata warang =kerja sama) merupakan tradisi yangdilakukan orangtua kedua mempelaidalam memberikan nasihat perka-winan kepada putra-putrinya yangmenikah yang disaksikan prajuruadat. Ini tidak saja dilakukan saatupacara mapamit seorang mempelaikepada keluarganya, juga jika adamasalah dalam kehidupan keluargapasutri baru tersebut,” ujar penelitiuatam lembaga yang bernaung dibawah kemenbudpar itu.

Nasihat perkawinan yang di-berikan itu menekankan pentingnyasemua keluarga baru memahamimakna sewala brahmacari. Konsepini mengajarkan perkawinan hanyadibolehkan sekali bagi wanita lajang(deha) dan lelaki bujang (teruna).“Prinsipnya, perkawinan hanyadiizinkan sekali saja,” ujar Purna.

Pendapat senada diutarakanpengamat sosial Dra Ida Ayu PutuTirta. Konsep semacam itu masihkuat mengakar dalam kehidupankomunitas adat Bali di perdesaan.Misalnya, kata Dayu Tirta, potretkehidupan adat di desa leluhurnya,Desa Bongaya, Kecamatan Beban-dem, Karangasem. Ikatan adatmasih amat kuat dalam mengawalkeutuhan kehidupan rumah tanggawarga adatnya. “Ini dikawal dalamawig-awig. Jika ada masalah dalamkeluarga selalu adat ikut menye-lesaikan,” ujarnya.

Itu tidak hanya menyangkutmasalah konflik rumah tangga yangbisa mengancam terjadinya per-ceraian. Adat biasanya menentukanmasalah kesakralan masa ber-pacaran hingga perkawinan. Jikaada kasus perselingkuhan, pihakyang terlibat akan dikenakan sanksiadat yang berat. Ini dianggap aibbagi masyarakat. “Hal yang sama

jika ada anak lahir di luar nikah.Jika ini menimpa orang berkastabiasanya kastanya bisa turun. Di sinisaya melihat peran adat Bali se-benarnya amat kuat untuk menjagakeutuhan rumah tangga sekaligusmencegah perceraian,” jelasnya.

Tradisi semacam itu, menurutPurna, tidak lagi terasa kuat diwilayah kehidupan masyarakatperkotaan di Bali. Tradisi semacamitu masih kental dijalankan ko-munitas adat yang tinggal di desa-desa tua, seperti Tenganan Pegring-singan, Trunyan, Sembiran, danlain-lain. “Makanya, dalam kehi-dupan keluarga di desa-desa tua inihampir tidak terdengar ada kasusperceraian,” ujarnya.

Namun, gambarannya berbedadengan kehidupan warga di per-kotaan. Dalam pendekatan budaya,ini berkaitan dengan konstruksibudaya Bali dalam menempatkanfungsi dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan. “Dalam di-namika budaya, tradisi yang duludianggap tidak bermasalah justrumenjadi perkara ketika masuk

budaya global dan teknologi infor-masi. Ini membukakan dan menye-barkan budaya lain yang mungkinkontra dengan konstruksi budayayang ada selama ini,” jelas penelitigender dan seksualitas LIPI JakartaJaleswari Pramodhawardani, Ph.D.dalam percakapan melalaui ponseldengan wartawan Koran Tokohpekan lalu.

Akibatnya, menurutnya, ‘pem-berontakan’ serta resistensi punterjadi dalam masyarakat perkota-an. Ini harus diletakkan sebagaiproses dan bagaimana Bali meng-hadapi dinamika perubahan itu.Nah, institusi adat juga perlu dilhiat.Pendekatannya harus mengikutikebutuhan hari ini,” ujarnya.

Pendekatan tersebut, menurutAgung Widiada, harus dimulaidengan memperkuat komunikasidalam keluarga. Ajaran moralagama tetap menjadi modal dasaruntuk itu. “Komunikasikan ajaranmoral agama ini melalui keteladan-an yang baik. Agama jangan hanyadijalankan secara seremonial saja,”harapnya. —sam

Page 11: tkh_651_xii__10-16_juli_2011

10 - 16 Juli 2011 Tokoh 11

Jaring AspirasiLewat “Kotak Nyablak”

KATA nyablak berasal daribahasa Betawi yangartinya spontan atauceplas-ceplos. Nah kali inikata itu dipakai untuk‘meramaikan’ stan PemdaDKI Jakarta. ‘KotakNyablak” begitu namaboks yang mirip bokstelepon umum.Ukurannya, 1 meterdengan tinggi 2,5 meter.Di dalamnya ada mikeserta layar ukuran 14 inchuntuk merekam suara danmendokumentasikan fotopengunjung yangmerekam suaranya di sana.

S esuai namanya,‘Kotak Nyablak’,maka pengunjung di-

beri kebebasan untuk meng-utarakan apa saja unek-uneknyabahkan program pertama yangakan dilaksanakannya jika iamenjadi gubernur DKI Jakarta.“Tiap pengunjung mendapatkesempatan berbicara 20 detik.Setelah berbicara pengunjung

sebut relatif tinggi.Malah pada minggu per-

tama, untuk masuk ke ‘KotakNyablak’ pengunjung harusbersabar karena harus antricukup panjang. Jika dibandingstan Pemda lainnya yang jugaberada di Hall B, bisa di-katakan ide menghadirkan‘Kotak Nyablak’ untuk men-jaring aspirasi sekaligus me-nyedot pengunjung datang kestan DKI Jakarta ini, cukupberhasil.

“Harusnya kotak seperti ini

hadir sejak dulu. Jadi tanpa ber-temu gubernur pun, warga bisamenyalurkan aspirasi. Moga-moga saja Gubernur dengerinunek-unek warga,” ucap Ali,warga Johar Baru, JakartaPusat, dengan logat Betawinyayang kental. Ia mengaku, di‘Kotak Nyablak’ itu ia curhatsoal kemacetan lalu lintas yangmembuatnya stres tiap hari.

Tetapi, bukan hanya ‘KotakNyablak’ yang menaikkanjumlah kunjungan ke stanPemda DKI, stan dinas-dinaspun ikut memberi andil. Sebutsaja stan Dinas Kependudukandan Catatan Sipil DKI yangmenyajikan pengurusan KTPjuga pembuatan akta gratisbagi warga Jakarta. Sementarastan Dinas Kesehatan menye-diakan layanan tes gratis untukgula darah, asam urat dankolesterol.

Malah tiap Sabtu dan Ming-gu, disediakan dokter untuk pe-meriksaan gratis. Tak keting-galan ada juga layanan tespsikologi bagi anak-anak usiaTK dan SD. Namanya serbagratis, apalagi layanan kese-hatan, membuat stan ini ramaipengunjung. “Umumnya pe-ngunjung minta tes gula darah,asam urat dan kolesterol,” ujarsalah seorang petugas. —dia

dapat merekam fotonya. Nantisemua ide ini akan diseleksi, yangterbaik akan diberi hadiah,” ujarpetugas ‘Kotak Nyablak’.

Menghadirkan ‘Kotak Nya-blak’ di areja Pekan Raya Ja-karta (PRJ) memang baru per-tama kali dilakukan Pemda DKIJakarta. Entah karena begituperhatian pada kotanya ataukarena sudah begitu gemasterhadap kondisi Jakarta yangsemrawut khususnya lalulintasnya, maka perhatian pe-ngunjung terhadap kotak ter-

Mencolok,Persaingan StanSepeda MotorP enyelenggaraan

Pekan Raya Jakartayang selalu berte-

patan dengan musim libur se-kolah, membuat acara akbar iniselalu ramai pengunjung. Ba-yangkan pada 10 hari pertamaPRJ diselenggarakan, angkapengunjung sudah tembus 1jutaan orang, dengan rata-rataper hari 100-150 ribuan orang.Diperkirakan hingga PRJ ber-akhir Minggu 10 Juli ini, angkakunjungan mencapai 4 juta. Iniberarti melampaui tahun laluyang 3,8 juta orang.

Memang tak mengherankankalau kehadiran PRJ dapat me-mikat masyarakat, khususnyayang bertempat tinggal di Jabo-detabek (Jakarta, Bogor, Depok,

Tangerang, Bekasi). Selain begitubanyak stan aneka produk yangikut berpameran, juga karenabanjir diskon dan hadiah.

Meski kalau dari segi hargatak jauh berbeda bahkan samadengan di luar, namun diskonyang menggiurkan juga iming-iming hadiah, membuat ke-banyakan pengunjung tertarikberbelanja, terutama membeliproduk fashion, alat rumahtangga bahkan otomotif sepertimobil dan sepeda motor. Lebihdari itu, suatu yang berbedadengan jika membeli di luarPRJ, adalah umumnya produ-sen menampilkan juga ataumeluncurkan produk-produkterbaru mereka dengan iming-iming bonus menarik.

Produsen menyadari animobesar dari masyarakat, di sisilain, mereka juga menyadaripersaingan merebut hati pe-ngunjung sangat ketat. Takmengherankan 2.600 pesertapameran berlomba-lomba me-nampilkan acara menarik distannya. Yang paling terlihatjelas, persaingan sesama pro-dusen otomotif.

Stan otomotif, khususnyasepeda motor, merupakan stanpaling banyak menyedot pe-ngunjung. Tak mengherankansesama produsen otomotif,sepeda motor khususnya, adutrik dalam menarik pengunjungmampir.

Ada beberapa stan sepedamotor yang juga menampilkanmotor-motor modifikasi. Sebutsaja Swallow yang memajangKawasaki Binter Merzy modifi-kasi. Ubahan yang dipamerkantergolong ekstrem, dibalur kelirblink-blink di tangki yang dibuatala leher angsa. SedangkanYamaha mengandalkan airbrush,sementara Suzuki mengandalkandua modifikasi dengan karakterberbeda yakni pada Satria F-150dan Thunder 125. —dia

Makam Sunan AmpelDiserbu Peziarah

MAKAM Sunan Ampel,dekat Masjid Ampel Surabaya,kini makin banyak dikunjungipeziarah dan pengunjung lain-nya. Apalagi menjelang dan se-lama bulan Ramadan yang akantiba tiga minggu lagi ini. SunanAmpel adalah salah seorangWalisongo.

Walisongo (sembilan wali)berjasa besar sebagai penyebaragama Islam di Pulau Jawa abadke-14. Mereka tidak hanya gigihmenyebarkan konsesp spiritualislami tetapi juga mengajakmasyarakat Jawa yang waktu itudidominasi paham keberagamanyang bermuara anismisme/dinas-misme, menuju pemahaman aga-ma Islam. Di samping keteladan-an etika, pola bergaul yang baik,tradisi-tradisi kehidupan ma-syarakat yang masih magis di-arahkan lebih logis. Selain gigihberjuang, para wali ini dikenal sa-ngat dekat dengan masyarakatdan tak pandang bulu dalam mem-bantu masyarakat tak mampu.

Wajar, karena besarnya jasapara wali ini, masyarakat tetapmenghormati dan menziarahimakamnya secara rutin. Adayang sekadar berkunjung danberwisata, ada pula yang ber-usaha ngalap berkah. Salah satuwali yang hingga kini makamnyamenjadi jujukan peziarah adalahmakam Sunan Ampel yang ber-ada di kawasan Pegirikan, Sura-baya.

Walisongo bertempat tinggaldi tiga wilayah penting pantaiutara Pulau Jawa, yaitu Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur,Demak-Kudus-Muria di JawaTengah, dan Cirebon di JawaBarat.

Tentu banyak tokoh lain yangjuga berperan. Namun, perananmereka yang sangat besar dalammendirikan Kerajaan Islam diJawa, juga pengaruhnya terhadapkebudayaan masyarakat secaraluas serta dakwah secara lang-sung, membuat para walisongoini lebih banyak dikenang di-banding yang lain.

Para Walisongo merupakanintelektual yang menjadi pem-baru masyarakat pada masanya.Pengaruh mereka terasakan

dalam beragam bentuk manifes-tasi peradaban baru masyarakatJawa, mulai dari kesehatan,bercocok-tanam, perniagaan, ke-budayaan, kesenian, kemasya-rakatan, hingga ke pemerintahan.

Mengingat ilmu, tingkat in-telektualitas dan pola dakwahnya,Sunan Ampel umumnya diang-gap sebagai sesepuh oleh parawali lainnya. Pesantrennya ber-tempat di Ampel Denta, Sura-baya, dan merupakan salah satupusat penyebaran agama Islamtertua di Jawa. Ia menikah de-ngan Dewi Condrowati yang ber-gelar Nyai Ageng Manila, putriadipati Tuban bernama Arya Tejadan menikah juga dengan DewiKarimah binti Ki KembangKuning. Pernikahan Sunan Am-pel dengan Dewi Condrowatialias Nyai Ageng Manila bintiAryo Tejo, berputra: SunanBonang, Siti Syari’ah,SunanDerajat, Sunan Sedayu, SitiMuthmainnah dan Siti Hafsah.Pernikahan Sunan Ampel denganDewi Karimah binti Ki KembangKuning, menurunkan anak: DewiMurtasiyah, Asyiqah,Raden

Husamuddin (Sunan Lamongan,Raden Zainal Abidin (SunanDemak), Pangeran Tumapel danRaden Faqih (Sunan Ampel 2.

Makam Sunan Ampel teletakdi dekat Masjid Ampel, Sura-baya. Kompleks makam SunanAmpel merupakan salah satudestinasi wisata Kota Surabaya.Keberadaan makam yang telahberusia 500 tahun lebih ini men-jadi magnet tersendiri bagi ma-syarakat, baik dari Jawa Timurmaupun luar Jatim, terutama ma-syarakat muslim. Seperti Fitri,peziarah dari Batujajar Malangyang datang bersama 120 ang-gota rombongan yang sengaja keAmpel setelah mengunjungi ma-kam Mbah Bungkul di kawasanJalan Darmo.

Sebagai kawasan wisata,kompleks makam Sunan Ampelmemiliki tempat-tempat sakral,seperti area makam Sunan Ampeldan Masjid Agung Ampel. Duatempat ini tak pernah sepi pe-ziarah, terutama tiap hari Kamismalam pada hari biasa dan selalumembludak tiap ada kegiatankeagamaan di beberapa pondok

pesantren di kawasan SurabayaUtara. Terlebih jelang Bulan SuciRamadan yang jatuh dua pekanlagi, antusias masyarakat untukberziarah makin tinggi.

Sutaji, salah serang penjagaMasjid Sunan Ampel mengakuijumlah peziarah ke makam selaluterjadi peningkatan menjelangRamadan, walaupun tidak me-nutup kemungkinan jumlahpeziarah membludak pada hari-hari biasa. “Adanya acara di pon-dok pesantren Kedinding duapekan lalu juga menyebabkanmakam Sunan Ampel sesakpeziarah,” ungkap Sutaji. Lebihlanjut lelaki yang mengakumengabdi di Masjid Agung Am-pel sejak tahun 1994 itu tidakmenghitung secara pasti jumlahpengunjung yang menurutnyamencapai ribuan orang per hari-nya. Sutaji menuturkan puncakkepadatan peziarah biasanyaterjadi sepuluh hari terakhir bulanpuasa, yaitu tanggal 21, 23, 25,27, dan 29 Ramadan. “Kalausepuluh hari pertama biasanyamalah sepi,” kata Sutaji.

Masjid Agung Ampel biasa-nya juga mengadakan agendatiap bulan Ramadan, sepertimenerima takzil buka puasa danmenyalurkan lagi kepada masya-rakat yang datang ke masjid.Adanya haul Sunan Ampel pekandepan tentu juga akan menjadimagnet masyarakat untukberbondong-bondong ke Kawa-san Pariwisata Religi SunanAmpel Surabaya.

Di samping lokasi yang stra-tegis, di sekeliling daerah wisataAmpel ini sudah dilengkapi ber-bagai penunjang pengunjung,mulai pasar yang menyediakanberbagai produk islami, berbagaisuvenir khas Arab dan aneka be-ragam restoran yang menyedia-kan menu makanan khas Sura-baya. Lokasinya juga mudah di-jangkau karena adanya terminalwisata Ampel yang luasnya 1300meter2 yang mampu menam-pung idealnya 100 bus, bahkanpada musim ramai mampu me-nampung 300 bus. —nora

Jakarta Fair Kemayoranselalu Tampil Beda

DARI Pasar Malam Gambirdi kawasan Monas hinggaPekan Raya Jakarta di bekasbandara udara Kemayoran, dankini disebut Jakarta Fair Ke-mayoran, selalu menampilkanhal berbeda. Pasar Malam Gam-bir bersuasana layaknya pasar-pasar malam yang menjaditempat hiburan rakyat. JakartaFair Kemayoran (JFK) makinsarat kegiatan ajang promosidan transaksi bisnis pelbagaiproduk.

Menurut sejarahnya, darilokasi yang sama sebagai tem-pat berlangsungnya PasarMalam Gambir, muncul gagas-an menyelenggarakan JakartaFair sebagai ajang menggelarpameran produk yang dimulaisejak 1968. Selanjutnya JakartaFair diadakan tiap tahun dalamrangka meramaikan Hari JadiKota Jakarta.

Jakarta Fair atau Pekan RayaJakarta, sejak 1991 dipindahkanke bekas bandara Kemayoranyang luasnya sekitar 43 Ha.Dalam penyelenggaraan JakartaFair ke-44 tahun 2011 ini ataubersamaan dengan HUT ke-484Kota Jakarta, benar-benartampak sebagai ajang transaksibisnis. Tahun ini yang dimulaisejak 9 Juni dan akan berakhir10 Juli 2011, diramaikan sekitar2600 peserta pameran dengan1300 stan. Pihak pengelola,Jakarta International Expo,menargetkan terjadi transaksibisnis sekitar Rp 3,5 triliun darirata-rata jumlah pengunjungyang mencapai 125.000 per hari

Beragam jenis barang danmerek menggelar produk disana, mulai dari makanan, fash-ion, mebel, elektronik, ponsel,hingga otomotif. Semua barangyang ditawarkan di JFK denganiming-iming diskon, dan takketinggalan hadiah. Kopi jaheinstan, misalnya, dalam duabungkus berisi masing-masing

10 saset, pembeli mendapatkanhadiah satu toples plastik.

Penjual atau bagian promosiyang umumnya gadis-gadis be-lia, cantik, berpakaian mini, cu-kup lincah bahkan agresif da-lam menawarkan produk. Sam-bil membawa sample barangmereka seperti “menghadang”pengunjung yang lalu-lalang.

JFK 2011 kali ini bertema“Jakarta Fair Turut MempercepatPeningkatan Kesejahteraan Ma-syarakat Indonesia” dan subtema“Melalui Kegiatan Jakarta FairMengajak seluruh Bangsa Fokuspada Perbaikan Iklim Investasi,Perluasan Lapangan Kerja, Me-majukan Kesejahteraan Rakyat,dan Perkuat Daya Saing Indone-sia di Pasar Dunia”. Musim libur-an membuat suasana benar-benarseperti pasar malam. Tempatpromosi dan hiburan di bekasbandara Kemayoran itu bisamenampung lebih dari 125 ribupengunjung, area parkir bisadipadati 10.000 mobil dan15.000 sepeda motor. Itu punbisa luber hingga menempatiarea parkir di luar PRJ bahkanhingga ke jalan.

Jika parkir di PRJ hanya Rp15.000, di luar PRJ Rp 20.000. Bahkan pada hari-hari pertamadikenal tarif suka-suka hinggamencapai Rp 50.000. Namun,kondisi ini segera dapat ditertib-kan. Harga makanan pun agakmelambung. Nasi padang yangumumnya Rp 10.000-15.000, diPRJ bisa Rp 25.000.

Food Court di belakang HallE tersedia aneka pilihan menu.Begitu pun di dekat pintukeluar-masuk Hall F di GambirExpo, di GPN, dan di OpenSpace juga banyak jajanan-jajanan seperti Picazzo, BasoCup, Fiesta. Pedagang keraktelor dengan pikulan-pikulankhasnya berjajar di sepanjangjalan menuju pintu masuk ataudi luar area PRJ.

Direktur Lembaga Serti-fikasi MICE (meeting, incen-tive, convention, and exhibition)Christina L. Raudatin menyata-kan pemerintah mendapat banyakkeuntungan, bukan hanya darisegi pertumbuhan ekonomi tetapijuga bisa menjadi sarana efektifbagi pemerintah untuk men-jelaskan program-programnya.

Memang, dalam JFK ini bu-kan hanya pengusaha atau ka-langan bisnis yang pamer pro-duk, tetapi pihak pemerintahyang diwakili Pemda seluruhIndonesia juga menggelar stan.Isinya tentu pamer produk ung-gulan, investasi, kepariwisata-an, dan lain-lain.

Menurut Christina, penye-lenggaraan Jakarta Fair daritahun ke tahun membukukanangka transaksi yang terus me-ningkat. Ini sebenarnya sudahcukup menjadi inspirasi bagipemerintah untuk melahirkankebijakan baru di bidang in-dustri MICE.

Pada acara pembukaan Har-tati Murdaya, Dirut PT JakartaInternational Expo (EO JFK)yang juga Ketua Panitia JakartaFair, berharap, JFK bisa mem-beri kontribusi terhadap per-tumbuhan ekonomi lokal, danberkontribusi terhadap pertum-buhan ekonomi nasional.

“Jakarta Fair mampu mem-beri efek ganda sehingga men-jadi solusi nyata bagi perma-salahan ekonomi yang dihadapimasyarakat,” kata Hartati.

Menurut Hartati Murdaya,jika promosi dan missi bisnispeserta Jakarta Fair sukses, di-pastikan akan memperluas ka-pasitas dan kualitas produk ba-rang dan jasa yang dibuat, se-hingga produktivitas industrimeningkat. Ini berarti investasijuga meningkat dimana-mana,baik peningkatan angka per-tumbuhan ekonomi lokal mau-pun nasional. —isw

Suramadu

Pemandangan dalam Masjid Ampel

Kawasaki Binter Mercy Modifikasi

“Kotak Nyablak”

JABODETABEK

Stan otomotif yang dipadati pengunjung

Page 12: tkh_651_xii__10-16_juli_2011

Tokoh10 10 - 16 Juli 2011 BUMI GORA

Klinik Bali Heart Care CenterSpesialis Jantung, Strok, Kanker dan Penyakit Dalam Lainnya tanpa Operasi

Jalan Pulau Nusa Penida 26, Denpasar. Tlp. (0361) 225388 – 240855 – 7423789Cabang :

Bali : Jln. By Pass Kediri No. 88 G-H, TabananJakarta Barat : Business Park Kebun Jeruk Ruko Blok I No.8

Jln. Raya Meruya Ilir No.88 (Belakang RCTI)Tangerang : Ruko Tol Boulevard Blok G No. 08

Jln. Pahlawan Seribu BSD City SerpongSurabaya : Ruko Villa Bukit Mas Blok RE No.11 Jln. KH Abdul Wahab Siamin

Medan : Jln. Wahid Hasyim No.90 Lombok : RD Aeshetic Clinic, Ruko Town PalaceKav. 23, Jln. Sriwijaya, Mataram

[email protected] / www.hsenchii-int.com

Tradisi Gunting Bulu dan Turin Tanak

Sedekahkan Emasuntuk Fakir Miskin

Kelahiran seorang bayi dalam sebuah keluargamerupakan anugerah istimewa. Ini pertanda

bertambahnya jumlah anggota keluarga. Kelahiranbayi selalu mendapat perhatian khusus dari

orangtua dan keluarga. Acara-acara dan syukuranpun mewarnai penyambutannya. Di kalangan umat

Muslim di Indonesia, biasanya penyambutankelahiran bayi sekaligus sebagai ungkapan

kebahagiaan keluarga yang mendapatkan anggotabaru dalam keluarga tersebut, dilakukan dengan

acara cukuran dan aqiqah.

Tradisi penyambutanbayi seperti ini diSumbawa maupun

Sumbawa Barat, dikenal de-ngan upacara adat gunting bulu(cukuran) yang dilanjutkandengan turin tanak (turun ta-nah). Kedua acara ini umumnyadigabung dalam satu kesempat-an bersamaan dengan aqiqahdan pemberian nama, saat usiabayi berumur tujuh hari. Tetapi,ada yang melaksanakan satuatau dua acara saja, tergantung

kesiapan terutama material un-tuk penyelenggaraan kegiatantersebut.

Tradisi gunting bulu dalammasyarakat Samawa masihdilakukan hingga saat ini.“Dalam upacara adat guntingbulu, rambut anak tidak di-gundul atau dicukur hingga bo-tak melainkan digunting secarasimbolik saja,” ungkap H.L.Muhadli, budayawan Samawadi Taliwang, Sumbawa Barat.Di rambut anak yang akan

digunting, telah diikat untaian-untaian buah bulu yang terbuatdari emas, perak, atau kuning-an. Dulunya, buah bulu dibuatdari emas, sekarang lebih ba-nyak menggunakan perak dankuningan. “Buah bulu berben-tuk daun yang terbuat dari perakdan kuningan tersebut dirangkaidengan sehelai benang,” kataBahiyah Sandro Tamang yangsering membuat buah bulu. Tiaprangkaian berisi tiga buah bulu.Di ujung benang buah bulutersebut, diberikan malam ataulilin yang akan digunakan untukmelengketkan buah bulu padarambut si bayi. Umumnya, ram-but bayi yang akan dipotongdigantung lima rangkaian buahbulu bahkan ada juga yanglebih.

Tradisi ini menyerap ke-biasaan yang dilakukan olehRasulullah dahulu secara sim-bolik saja. Di zaman itu, anakusia tujuh hari rambutnya di-cukur hingga gundul. Lalu ram-but tersebut ditimbang seluruh-nya. Seberat timbangan rambutitulah berat emas dan perakyang disedekahkan kepada fa-kir miskin.

Acara inti prosesi gunting

bulu ini, akan dilaksanakan olehpemangku adat dan tokoh-tokoh masyarakat yang dite-ladani. Gunting bulu dilaksana-kan dalam posisi berdiri. Semuaundangan berdiri berjejer me-nyambut kedatangan si bayi. Inisebagai bentuk penghormatankepada si bayi, yang kelak di-harapkan menjadi anak yangberguna bagi orang lain. Dalamgendongan sang ayah, bayidibawa menuju tetua atau pe-mangku adat yang akan meng-gunting rambutnya untuk per-tama kali. Disertai doa-doa akanharapan baik bagi si bayi, ram-butnya pun digunting ber-samaan dengan buah bulu yangtelah digantung pada rambut-nya. Setelah pemangku adat se-lesai menggunting bulu si bayi,maka akan berlanjut dengangunting bulu yang dilakukanoleh tokoh-tokoh masyarakat,orang-orang yang dituakandalam masyarakat setempathingga buah bulunya habis.

Rambut yang digunting de-ngan buah bulu tersebut dimasuk-kan ke dalam sebuah kelapa mu-da berukuran kecil dan berwarnakuning yang disebut nyir gadingberisi air dan bunga-bunga yangdikenal dengan kembang se-taman. Ini merupakan simbolisasibahwa tiap bagian dari manusiayang lahir itu demikian dihargaisehingga ditempatkan pada tem-pat yang baik (harum denganbunga-bunga). Dari simbol bu-nga setaman ini, diharapkan anaktersebut kelak akan menjadi anakyang mandiri, memiliki pikiranyang jernih dan mampu menye-lesaikan persoalan-persoalan jugamemiliki keluasan cara pandangdalam hidupnya sehingga dapatmeraih kemasyhuran atas dirinya.

Sesuai dengan doa danharapan dari orang tua si bayidan juga masyarakat sekitarnyakelak ia mendapat tempat yangbaik dalam kehidupannya

karena perangai yang baik puladalam bergaul. Kelapa mudayang dipakai sebagai wadahuntuk menampung rambut ter-sebut, dipotong bagian atasnyaseperempat bagian. Lalu sisiatas kelapa tersebut, dibentukbergerigi di sekelilingnya yangdisebut tumpal pucuk rebung.

Setelah berakhirnya acaragunting bulu ini, ada juga yanglangsung dirangkaikan denganacara turin tanak (turun tanah)sebagai simbol bahwa si bayisudah harus bersatu denganalamnya. Sebagai simbol iamenginjak bumi, biasanya tanahtelah disiapkan dalam sebuahtampi (wadah untuk mem-bersihkan beras khas Sumbawa).Kaki si bayi akan disentuhkanpada tanah tersebut.

Upacara turun tanah ini jugabiasanya diadakan saat anakberusia tiga bulan. Si anakdibawa turun ke tanah melewatitangga-tangga yang menjadijalan naik menuju rumahpanggung. Saat berada di tanahtersebut, sebuah jaring nelayan— jala dalam istilah masyara-kat Sumbawa Barat, ramangdalam istilah Sumbawa, akandilemparkan kepada si anakyang didampingi orangtuanya.Maka, yang akan kena jaringtersebut adalah si anak, ayahdan ibunya. Ini merupakansimbol si anak dan keluarganyaditerima dalam lingkungan danmasyarakat sosialnya. Selainitu, makna jaring ini juga adalah

untuk menjaring penyakit agarsi anak terhindar dari sakit yangberbahaya.

Dulu, dalam masyarakattradisi Samawa, bayi-bayi tidakdiperkenankan keluar rumahsebelum acara turin tanak sam-pai usia tiga bulan. Ia akan tetapberada di rumah dan tidak bolehkeluar rumah. Tampaknya, caratradisional ini juga sangatmelindungi anak-anak karenatentu saja, selama tiga bulan ituia akan selalu didampingi olehibunya yang tentu juga akanmemberikan ASI padanya. Da-lam masa itu, ia bisa men-

dapatkan ASI eksklusif.Bagi kaum bangsawan, da-

hulu, bayi-bayi yang baru la-hir dari hari pertama lahirhingga berusia tujuh hari, ti-dak diperkenankan tidur ditempat tidur. Tidak diperke-nankan bersentuhan langsungdengan perabotan yang dibuatmanusia. Selama tujuh haritujuh malam, bayi-bayi ini se-lalu tidur dalam gendonganatau ayunan. Orang-orangyang berada di sekitarnyalahyang akan bergantian meng-gendongnya selama tujuh haritujuh malam. —nik

Bahiyah

Nasi putih dan nasi merah serta telur sebagai lambang harapankesejahteraan bagi si bayi hingga dewasa

Gunting bulu dilaksanakan dalam posisi berdiri. Semua undangan berdiri berjejermenyambut kedatangan si bayi. Ini sebagai bentuk penghormatan kepada si bayi

yang kelak diharapkan menjadi anak yang berguna bagi orang lain

Lilin yang terbuat dari biji jarak sebagai simbol harapan kehidupan masadepan si bayi akan lapang dan terang menuju kehidupan yang sejahtera

Terapi Ozon Mengantar Anakku Tumbuh SehatJantung bocor

bawaan karena per-tumbuhan sekat pa-da jantung kurangsempurna atau ke-lainan struktur jan-tung sering terjadipada anak-anak.Dari data PusatJantung NasionalHarapan Kita, dari1.000 kelahiran diberbagai daerah, 6-7 di antaranya meng-idap kelainan jan-tung bawaan(kompas.com).

Putri per tamadari Bapak Agus(bukan nama sebe-narnya) yang ber-asal dari salah satudesa di Kabupaten Gianyar, sebutsaja Intan (bukan nama sebenarnya)mengalami jantung bocor bawaan.Dari usia sebulan sudah kelihatantanda-tanda adanya kebocoranjantung, seperti tidur gelisah, seringberkeringat, sesak napas dantersendat-sendat saat minum ASI.

Dokter menyarankan untukmelakukan tindakan operasi, tetapi PakAgus enggan untuk melakukannya, disamping karena biaya operasi terlalumahal, ia pun tak tega hati melihatbuah hatinya yang masih berumur satubulan menjalankan pembedahan.

Empat bulan Intan mengonsumsiobat-obatan kimia yang dianjurkanoleh dokter, tetapi belum ada per-ubahan yang terlihat. Orangtuanya

tidak putus asa dengan keadaanIntan seperti itu.

Suatu malam pada saat si buahhatinya sudah tertidur, Pak Agus ber-sama istri tercinta tak sengaja melihattayangan televisi setempat tentangpengobatan jantung tanpa operasi,yang beralamatkan di Jalan PulauNusa Penida No.26 Denpasar, pusatpengobatan komplementer spesialisjantung, stroke, kanker dan penyakitdalam, Klinik Bali Heart Care Center(BHCC). Pak Agus sangat tertarikdengan metode pengobatan kliniktersebut.

Keesokan harinya, Pak Agusmenghubungi BHCC untuk mendaf-tarkan anaknya. Beliau datang dankonsultasi langsung dengan Mr. Chai,

yang tidak lainadalah praktisipengobatan al-ternatif herbal.Mr. Chai menya-rankan untuk me-ngonsumsi tigamacam obat her-bal dan dibantudengan terapiozon infus, di ma-na ozon berfungsiuntuk memberi-kan asupan oksi-gen ke dalamjantung dan me-nutup klep jan-tung Intan.

Setelah se-bulan Intan me-ngonsumsi obatherbal, sudah ke-

lihatan hasilnya, tidak berkeringat lagi,minum ASI pun yang dulunya harussedikit demi sedikit, kini lancar dannafsu makannya bertambah. Terapiozon pun rutin dilakukannya, klepjantungnya sudah kembali normal.Intan yang baru berumur lima tahunsudah bisa beraktivitas dan bermainselayaknya anak seusianya. Sering kaliia meminta sendiri untuk mengingatkanorangtuanya untuk membawanyaterapi ozon ke Klinik BHCC.

Kebahagiaan orangtua Intanmuncul kembali, keceriaan dantumbuh sehatnya Intan mewarnaikegembiraan hidup mereka, “Terimakasih BHCC, anak kami sehat danceria kembali,” ucap Pak Agus sem-bari tersenyum bahagia.

Page 13: tkh_651_xii__10-16_juli_2011

14 10 - 16 Juli 2011Tokoh KELUARGA

Karena masih Cinta

Esok Pagi Sidang CeraiMalam masih “Kumpul”

Janda dan DudaData dan Logika

Widminarko

KESENIAN dapat mem-bentuk paradigma kehidupankeluarga yang harmonis.Paradigma ini dapat ditanamkansejak usia dini melalui dunia tariyang diajarkan di sanggarkesenian.

Sekitar 100 bocah tak hanyabelajar menari di SanggarCilinaya Denpasar. Sanggar tariini juga menekankan makna danpesan adiluhung tiap ceritayang tersembunyi di baliksemua jenis tarian Bali yangdiajarkan itu. “Kisah dan maknasemua tarian yang diajarkanharus diresapi anak-anak agarmereka bisa menjiwai saatmenarikannya,” ujar koordi-nator sanggar tersebut Ni LuhPutu Aristyahati.

Menurutnya, ada sejumlahtarian yang mengandungmakna positif untuk membentukkarakter anak. Misalnya, tarianRama dan Sinta. Kisah tarian inimencerminkan pesan kerukun-an hidup sepasang suami istri.“Dengan memahami sambilmenarikannya otomatis anak-anak ditanamkan nilai ke-harmonisan sejak usia dini,”jelasnya.

Pesan positif untuk mem-bentuk karakter anak jugatercermin dari tarian OlegTambulilingan. Tarian ini me-ngandung cerita sepasangremaja yang jatuh cinta. Tetapi,pasangan wanita menjaga diriselama berpacaran. Dia tidakmudah digoda oleh rayuangombal pacarnya. Ini di-tunjukkan melalui salah satugerakan tari ini. Saat hendakdicium penari pria, si wanitaselalu bisa menghindar. Tarianini biasanya lebih mudah

ditangkap maknanya olehanak-anak yang telah memasukiusia SMP,” ujarnya.

Pesan serupa pun ter-simpan di balik gerakan tariCondong dan Panji Semirang.“Intinya, anak-anak tidak hanyabelajar menari. Jiwa mereka jugaditanamkan menjadi wanitayang bisa menjaga kehormat-an,” katanya.

Jika makna dan pesan tariansemacam itu terus-menerusditanamkan kelak anak-anaksanggar tarinya diharapkanmemiliki benteng moral yangkuat dalam kehidupan sehari-hari. “Jika kelak mereka dewasa,mereka bisa memilih pasnganhidup sesuai ajaran moral yangdipetik dari pesan tari itu,”harapnya. —sam

SIDANG kasus gugatanperceraian di Pengadilan NegeriDenpasar tak melulu dikabulkanhakim. Proses mediasi amatmenentukan gugatan perdata inibatal di meja hijau.

Hakim yang menangani tiapperkara gugatan perceraiantidak langsung memprosesnya.Seorang hakim mediasi akanditunjuk untuk menengahisuami dan istri yang berseteru.“Tahapan ini ada dasar hukum-nya,” ujar Wakil Ketua PNDenpasar Istiningsih Rahayu,S.H., M.H.

Ketentuan mediasi di per-

sidangan untuk perkara perdatadiatur melalui Perma Nomor 1Tahun 2008. “Ketentuan inimemperbarui dasar hukum SuratEdaran Mahkamah AgungNomor 2 Tahun 2004,” jelasWakil Sekretaris PersatuanAdvokat Indonesia (Peradi)Kota Denpasar I Ketut Ngas-tawa, S.H.

Peran hakim mediasi amatmenentukan suami istri yanghendak bercerai akan rukunkembali atau rumah tangganyaberantakan. “Mediator berusahamendamaikan di luar prosessidang formal,” ujar Istiningsih.

Namun, menurut Ngastawa,peran hakim mediasi itu jugaditentukan kehadiran seorangadvokat yang menjadi peme-gang kuasa pihak berperkara.“Peran advokat juga pentingdan ikut menentukan prosesperdamaian itu,” imbuh advokatsenior ini.

Proses mediasi biasanyaberlangsung 40 hari. Prosesmediasi atau mendamaikanpasutri berperkara harus ber-jalan intensif selama tenggatwaktu ini. “Misinya jelas men-dorong suami istri ini rujuklagi,” katanya.

Selama itu, menurut Isti-ningsih, ada perkara gugatancerai yang berhasil dimediasi.Ini biasanya ditandai adanyatindakan pencabutan berkasgugatan perkara oleh peng-gugat. “Tetapi, tidak semuaberkas gugatan batal diproseshakim,” tambahnya.

Sulitnya upaya damaitersebut terbukti dari rekamandata penanganan perkara per-ceraian di PN Denpasar selamalima bulan pertama tahun 2011.Dari 149 kasus perceraian yangditangani selama Januaritercatat 47 perkara diputus,hanya tiga kasus dicabut

penggugat. Kasus perceraianyang masuk Februari 153berkas, diputus 27 perkara, satuberkas gugatan berakhir damai.Satu kasus perceraian yang jugaberakhir rujuk tercatat Mei.Tetapi, satu kasus batal cerai iniberasal 154 perkara perceraianyang diagendakan.

Semua perkara perceraianyang gagal didamaikan terjadiselama Maret. Perkara percerai-an yang tercatat selama bulantersebut 164 berkas perkara, 37kasus yang diputus cerai. Na-mun, dari 162 kasus perceraianyang masuk April tercatatproses rujuk berjumlah limaperkara dengan 51 kasus yangdikabulkan hakim.

Kecilnya hasil mediasi dibalik tingginya angka percerai-an tersebut dinilai Ngastawamencerminkan cekcok dalamkehidupan rumah tangga bukanlagi semata masalah sosial.“Dulu kan cenderung dianggapmasalah sosial yang belumdikait-kaitkan dengan urusanpelanggaran HAM. Sekarangini kan urusan HAM tadi bisamembuat perkara yang dulutabu diketahui banyak orang itumuncul di muka publik,”katanya. —sam

Pasutri BerperkaraMediasi harus Intensif

Belajar dari PesanRama dan Sinta

Ketut Ngastawa, S.H.Istiningsih Rahayu, S.H., M.H.

Ni Luh Putu Aristyahati

tkh/

dok

tkh/

dok

tkh/

sam

BERAGAM cerita romantika rumah tangga yangdi ambang atau tengah menempuh

proses perceraian. Salah satunyadialami Ny. Sr. warga

kawasan Gatsu TengahDenpasar yang digugat

cerai suaminya, Md.

Saat kasus perceraiannyasampai di tingkat banding dantinggal menanti pengucapan ikrartalak, ternyata pasangan ini masihsering terlihat bertempat tinggal saturumah. Namun, belakangan ini timbulmasalah yang berujung pada kasusKekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)hingga sang suami harus duduk di kursiterdakwa Pengadilan Negeri (PN) Denpasar.

Menurut penuturan Sr. dengan alasanketidakcocokan sang suami menggugatcerai. “Saya terima gugatannya, walaupunjujur masih ada rasa cinta sama dia.Bayangkan sampai suatu saat pagi akanbersidang, malamnya kami masih ‘kumpul’,”ungkapnya.

Singkat cerita, proses perceraian terusbergulir hingga ke tingkat banding; Sr. berhakatas pengasuhan anak semata wayangnya yangkini berusia tiga tahun lebih, dan tinggal menantipelaksanaan putusan hakim banding denganpengucapan ikrar talak sekaligus untuk melaksanakankewajiban-kewajiban “calon” mantan suaminya.

Nah, ketika menanti pelaksanaan putusan tersebut, Sr.beberapa kali menanyakan perihal kelanjutan prosesperceraiannya ini kepada Md. Selama itu pula mereka berduamasih tetap saling berkomunikasi.

Sampai suatu ketika, Sr. menanyakan hal itu kepada

suaminya sekaligus meminta uang untuk membeli susu bagisang anak. Mungkin tidak dalam kondisi emosi yang stabil,

akhirnya keduanya terlibat pertengkaran, hingga, sepertiketerangan Sr di depan majelis hakim Pengadilan

Negeri Denpasar yang menyidangkannya, Md,melakukan tindakan fisik atas dirinya.

Berdasar pengakuan Sr. dan hasil visum, Srmengalami luka di bagian kepala dan di atas pipi

kiri. “Tidak hanya itu Pak Hakim, dia jugamenendang kaki saya. Dia juga memukul sayadengan seruling,” ungkap Sr, walau kemudian

pengakuan itu dibantah Md.Di depan persidangan, Sr. juga meng-

ungkapkan, apa pekerjaan suaminyaselama ini. “Yang saya tahu ia hanyapamit bekerja sampai tengah malam

bahkan dini hari baru pulang. Namun,anehnya dia tidak pernah membawa

uang. Yang lebih aneh lagibagaimana ia mampu menyewapengacara,” papar Sr. yangdatang ke persidangan ber-

sama anak dan ibunya.Atas peristiwa yang terjadi

30 September 2010 itulah, Srlantas membawa kasus ini kekepolisian yang memaksa Mdmenjadi pesakitan. Selama Md.ditahan, kini Sr. mencari nafkahuntuk anaknya dengan bekerjadi sebuah percetakan. “Kalaubilang kasihan sebenarnya jugakasihan, tetapi dia sepertinyatidak tahu diri. Kurang apa sayacoba, walaupun kasus perceraianmasih jalan, saya masih maumelayani dia sebagaimana biasa,”kata Sr. yang menikah denganMd. tahun 2002. –nang.

Gandrung dan TopengRiahkan Festival Keluarga

Pendaftaran Fun-bike dan Jalan Sehat mulai Kamis (14/7)SESUAI dengan temanya tahun ini, Festival

Keluarga yang digelar Koran Tokoh 24 Julimendatang memiliki ciri khas, yakni tampilnyaberbagai kesenian lintasetnis. Selain itu akandiramaikan displai marching band pelajar SD danparade dokar yang mengusung pasangan suamiistri yang telah mencapai usia perkawinan emas(50 tahun) dan perak (25 tahun) dari kabupaten/kota se-Bali. Ciri khas lainnya, festival berlangsungpagi hingga sore, bertempat di Parkir TimurRenon, Denpasar.

Kesenian lintasetnis akan tampil Tari Topengdan Rampag Kokol dibawakan penari danpenabuh dari Bammus Sunda. SementaraIkawangi Dewata akan menampilkan TariGandrung dan penyanyi yang diiringi musikKendang Kempul khas Banyuwangi. Flobamora

akan mengerahkan 10 penarinya di panggungmemperagakan Tari Ja’i. Sedangkan komunitasasal Timor Timur, Pawatin, akan menamnpilkanTari TBTB.

Diharapkan, penampilan mereka akan turutmenyedot pengunjung dari berbagai kalangan lebihbanyak lagi. Sebagian pengunjung akanmemanfaatkan waktu paginya untuk mengikutikegiatan sepeda santai dan jalan sehat yangdimulai pukul 06.30. Pendaftaran peserta fun-bikedan jalan sehat akan dibuka mulai Kamis (14/7)(baca halaman 3). Sementara itu stan-stan kulinerberaneka ragam menu masakan, akan memenuhitepi halaman Parkir Timur Renon, pagi hinggasore, dan di panggung terbuka juga akanmemperlihatkan suara merdunya penyanyi-penyanyi cilik dan remaja. —dwi

MenjagaKerukunan

Pasutri

DATA perceraian suami-istri cenderung meningkat, atauterlihat mencolok dibandingkandata kasus perdata lainnya,akhir-akhir ini. Hal itu ber-dasarkan laporan Koran Tokohedisi 650 minggu lalu dan edisi651 minggu ini yang mengutipdata di Pengadilan Negeri danPengadilan Agama Denpasar.Logikanya, kian banyak pulajumlah janda dan duda dinegara kita. Mana yang lebihbanyak? Jika ada waktu seng-gang, coba hitung di lingkung-an tempat tinggal Anda, jikaada, mana yang lebih banyak,janda atau duda?

Kehadiran janda maupunduda, selain akibat kematian,juga akibat perceraian. Percerai-an, sering berdampak negatifbagi anak-anak yang dilahirkan.Bayangkan, jika tiap pasangansuami istri yang berceraiberanak banyak, berapa anakyang berkurang ataukehilangan kasih sayang dariorangtuanya sebagaimanayang pernah direguknyasebelum terjadi perceraianorangtuanya? Betapa tambahberat beban orangtuanya yangberstatus janda atau duda, jikaharus mengurus anak-anaknyasendirian. Bagaimana masadepan anak-anaknya? Jikadilihat dari aspek ini,tampaknya data tentang jumlahjanda dan duda, serta beragamfaktor penyebabnya,diperlukan sebagai data dasardalam upaya menekan angkaperceraian atau mengatasidampak negatif perceraian.

Data Survei Sosial EkonomiNasional (susenas) tahun 2009menunjukkan, di Bali jumlahjanda 8,09% dari jumlahpenduduk Bali yang 3.556.998jiwa, jadi sekitar 287.761 orang,lebih banyak daripada jumlahduda (3,06%), sekitar 108.844orang. Angka perbedaannyacukup mencolok.

Jumlah janda atau dudabisa berkurang. Paling tidak,tiga penyebabnya. Pertama, jikaangka perceraian dan angkakematian suami atau istri, bisaditekan. Kedua, jika janda danduda itu menikah lagi. Ketiga,jika janda dan duda itu di-panggil Tuhan, meninggal.Jauh lebih sedikitnya jumlahduda daripada jumlah janda diBali tahun 2009, diduga juga

dipengaruhi lebih banyaknyaduda yang kawin lagi setelahbercerai daripada janda yangmenikah lagi. Data belum sayatemukan, tetapi asumsi sayaberbicara, lebih banyak orangyang memiliki slogan “lebih baikmenjanda sampai mati” dari-pada yang bermoto “lebih baikmenduda seumur hidup”. Lebihbanyak mantan suami yangberpikir untuk menikah lagidaripada mantan istri. Mengapabegitu?

Dalam suatu kurun waktutertentu, di Amerika Serikatpernah tercatat, angka kematianduda lebih tinggi 50% diban-dingkan kematian janda. Dikalangan pria yang beristri,perbedaan angka kematiannyalebih rendah. Tampaknya, priayang beristri lebih terawatkesehatannya dibandingkanpria yang menduda. Apakahkenyataan itu turut mendorongduda cenderung menikah lagiagar lebih terawat hidupnya?

Di negara yang sama, aneh-nya, angka kesakitan wanitalebih tinggi daripada pria.Wanita lebih sering mengeluh-kan kondisi tubuhnya, lebihsering sakit. Akibatnya, dan inikarunia Tuhan yang terselimut,wanita lebih sering memeriksak-an diri ke dokter. Walaupunangka kesakitannya lebih tinggi,tetapi karena lebih seringmenggunakan pelayanan pen-cegahan dan kesehatan, angkakematiannya lebih rendah. Usiarata-rata harapan hidup wanitapun lebih tinggi.

Di Indonesia, selain usianyalebih panjang, jumlah wanitajuga lebih banyak. Tahun 2009jumlah wanita di Bali 1.779.566.

Pria, 1.777.432. Data susenasmenyebutkan, rata-rata harapanhidup penduduk Bali tahun2009 usia 70,6 tahun. Tetapi,data Riset Kesehatan Dasarmenyebutkan, tahun 2010 rata-rata harapan hidup pendudukBali sudah naik, 72,04 tahun.

Data di negara kita maupundi negara lain, sejak dulu,mendukung kenyataan bahwausia harapan hidup rata-ratawanita lebih tinggi daripadapria. Logikanya, lebih banyakpria yang mati lebih dahuludibandingkan wanita. Lebihbanyak janda akibat ditinggalmati suaminya daripada jumlahduda yang ditinggal matiistrinya. Anehnya, saat balita,jumlah anak pria lebih banyak,tetapi setelah dewasa dan tua,jumlah wanita lebih banyak.Mengapa pria lebih cepat matidibandingkan wanita?

Gaya hidup modern cen-derung mendorong orang ber-perilaku yang tak terkendali,misalnya gemar merokok danminum minuman keras. Yangberperilaku demikian, pria lebihbanyak daripada wanita.Padahal kedua perilaku ituterbukti menjadi penyebabkematian manusia berkategoritinggi.

Pria pun banyak melakukankegiatan dan bekerja di tempatkerja yang risiko kecelakaandan risiko kematiannya relatiftinggi. Tabrakan bus, braaak!Sopir dan kernetnya mati.Keduanya pria.

Pria umumnya juga sukamenggampangkan gejala pe-nyakit yang menggerogotitubuhnya. Pria lebih malasmemeriksakan diri ke dokterdaripada wanita. Akibatnya,kasus mati mendadak lebihsering terjadi di kalangan pria.Dalam hal kurang hati-hati,ternyata pria juga lebih kuranghati-hati daripada wanita.

Oleh karena rata-rata usiaharapan hidupnya lebih tinggi,dan jumlahnya lebih banyak,maka jika suatu perceraianmengakibatkan penderitaanhidup, maka dipastikan, yangmenderita lebih berkepanjang-an dan lebih banyak adalahkaum wanita. Tidak sedikitpenderitaan itu diakrabinyabersama anak-anaknya yangditinggal ayah yang kawin lagi.

WIDMINARKO

Page 14: tkh_651_xii__10-16_juli_2011

1310 - 16 Juli 2011 TokohKIPRAH WANITA

“Ya..begitulah. Aku belumlama melahirkan, tetapi sudahbekerja kembali karena memilikitugas dan kewajiban. Rapat-rapat kadang berlangsunghingga malam hari. Di sisi lain,sebagai ibu, aku memilikikewajiban menyusui anak.Terpaksa anak ‘tak impor’untuk kususui. Bayangkan, akuterpaksa harus menyusui dipojok dapur karena tidak adaruang menyusui,” tutur EvaKusuma Sundari, saat ber-bincang dengan wartawati Ko-ran Tokoh, di ruang kerjanya,di Jakarta, belum lama ini. Iamenceritakan pengalamannyadua tahun lalu ketika bekerjahingga malam di luar rumah,dan saat yang sama ia harusmemenuhi kewajibannya me-nyusui bayinya.

Tetapi, ‘vokalis’ Fraksi PDIPerjuangan ini tidak memper-masalahkannya, karena diamenyadari konsekuensi se-bagai wanita pekerja yangbekerja di luar rumah, saatbersamaan memiliki bayi di

rumah. Yang dipersoalkan,‘ketidakramahan’ tempat ker-janya terhadap problem ke-wanitaan. Di antaranya, tidakadanya tempat khusus menyu-sui, juga tempat penitipan anakdi lingkungan DPR.

Bisa jadi kegalauan yangsama juga dirasakan para ibupekerja yang memiliki bayi atauanak batita namun kantornyatidak menyediakan ruangpenitipan anak atau ruangmenyusui. Meskipun suratedaran tentang perlunyafasilitas tempat menyusui jugatempat penitipan anak digedung-gedung perkantoran,telah terbit, masih banyakperkantoran baik pemerintahmaupun swasta yang belummemilikinya. Padahal ini pentinguntuk menunjang agar parawanita bisa bekerja maksimal.

Keluhan yang sama pernahdisampaikan politikus wanitalainnya. “Karenanya aku men-dukung ini (adanya tempatpenitipan anak/tempat menyu-sui). Supaya kami bisa optimal

menjadi politisi, tolong di-dukung juga dalam mengatasiproblem-problem kewanitaan.Bayangkan, saat itu aku masihmenyusui, sampai-sampai anak‘ tak impor’ dan mojok di dapurCentury. ‘Tak susui jam 10malam karena aku lembur. Takada tempat, ya terpaksa didapur,” kata Eva.

Sore itu, wartawati KoranTokoh berkesempatan ber-bincang panjang-lebar denganEva Kusuma Sundari, anggotaDPR yang sangat vokal me-nyuarakan berbagai isu sosial,khususnya yang berkaitandengan perempuan. Eva yangAgustus lalu menerima peng-hargaan UN Office on Drugsand Crime - badan dalamPerserikatan Bangsa-Bangsauntuk bantuan penanganantindak kejahatan dan obat-obatterlarang - atas kontribusinyadalam pemberantasan korupsi,bicara tentang berbagai hal.Mulai dari konstelasi per-politikan Tanah Air hingga isu-isu perempuan.

Di bagian lain ia jugamenyinggung tentang ke-hidupannya serta bagaimana iamenyiasati waktunya yangpenuh berbagai kesibukan kerja,agar tetap bisa memberi per-hatian pada keluarga. Inimemang tidak mudah. Karena iamemang bukan pekerja biasa,yang pergi pagi pulang sore.Tak jarang ia terpaksa pulang

larut malam, bahkan pagi.Kehidupan politisi memang

tidak normal. Ini diakui Eva.Bukan hanya politisi laki-laki,tetapi politisi wanita punmengalami hal yang sama.Namun, untuk kaum wanita‘beban’ ini menjadi lebih beratkarena dia bukan hanyadituntut bekerja sama baiknyadengan kaum laki-laki, tetapisebagai wanita berkeluarga iajuga dituntut memberi perhatiandan waktunya pada keluarga. Iaharus mendampingi jugamembimbing kedua anaknya,Maria Fatima (15) dan DannySurya Utama Diaz (2), dansenantiasa hadir saat keduaanaknya sedang sangat mem-butuhkan kehadirannya.

“Yang namanya protes,khususnya dari anak, sudahpasti ada sesekali. Tetapi akuberusaha memberi pengertian.Aku juga memahami ada usia-usia krusial, saat aku harusterus mendampingi mereka.Biasanya dalam usia belasantahun, usia pemberontakan,atau usia di atas lima tahun,masa transisi, aku harus nempelke mereka. Jika pada masa itu,tidak ada masalah, ya aku lepas.Namun, kualitas komunikasi akuintensifkan. Misalnya dengananakku yang sedang berangkatremaja, kami sering curhat-curhatan. Pokoknya aku ber-usaha menjadi teman bagi dia.Tidak ada rahasia, dia bebas

mengungkapkan apa pun. Akujuga selalu mengecek dia di manapun berada. Aku memberinyakebebasan, dan dia melaksana-kannya dengan bertanggungjawab. Ya, seperti aku ketikamuda, mendapat kebebasan dankepercayaan penuh orangtuaku.Dan, itu aku laksanakan denganbertanggung jawab,” paparnya.

Tetapi, tentu saja, janganmembayangkan sebuah keluargakonventional; sore berkumpul,makan bersama dan semacam-nya. Sebagai anggota DPR yangsejak 2004 bercokol di Senayan,

MALAM itu pembahasan kasus BankCentury tengah berlangsung seru diGedung DPR RI. Waktu telah beranjak

ke pukul 22.00 WIB. Eva Kusuma Sundari, anggotaKomisi III DPR, tampak tergesa-gesa berjalan kesudut dapur. Di sana telah menanti bayinya, yangharus segera disusui.

Tidak Normalbukannya tidak Bermutu

PEREMPUAN di seluruhdunia berharap dapat ikut me-mengaruhi keputusan-keputus-an politik yang menyangkutkeluarga, perekonomian, ma-syarakat dan negara. Politikperempuan adalah politik untukmemperbaiki peradaban. Politikperempuan adalah upaya his-toris membebaskan manusiadari cengkeraman kekuasaan.Kekuasaan adalah peralatanlaki-laki, praktik kekuasaantersebut telah melembaga dalamfilsafat, kultur, hukum, agama,ilmu, seni dan politik. Dengandemikian, peradaban telah di-bangun di atas fondasi kekua-saan laki-laki.

Dari sejarah bangunanperadaban tersebut kita me-nyaksikan ketidakadilan ma-nusia. Laki-laki adalah jeniskelamin utama dan perempuanadalah jenis kelamin kedua (thesecond sex). Akibatnya pemim-pin haruslah laki-laki karenalaki-laki dianggap lebih unggul,ritual agama harus berdasarkanaturan laki-laki karena perempu-an dianggap tidak sesuci laki-laki, ilmu pengetahuan haruslahdikuasai laki-laki karena perem-puan tidak mampu berpikirrumit, hukum dimiliki laki-lakikarena perempuan tidak me-miliki hak, dan lain sebagainya.

Akhirnya dunia menyadarikesalahannya,bagaimana mung-kin demokrasi diwujudkan jikaseparuh penduduk dunia me-nguasai separuh lainnya. Tiadademokrasi tanpa perempuan.Awalnya ketidakadilan tersebuthanya masalah diskriminasiperbedaan jenis kelamin.Namun, dalam diskriminasitersebut terdapat semua jenisketidakadilan. Tingginya angkakekerasan dalam rumah tangga,menewaskan perempuan didalam rumah lebih banyakdaripada di jalanan. Jumlahanak perempuan cerdas putussekolah lebih banyak daripadaanak laki-laki karena jika biayasekolah terbatas, prioritas biayaadalah untuk anak laki-laki.Anggaran pembangunan dae-rah sangat prolaki-laki, lebihbanyak alokasi anggaran untukperawatan mobil bupati dari-pada vitamin untuk ibu hamil.

Kini dunia serius memper-baiki kebodohannya, peradab-an kini dapat dibaca dengankonsep-konsep baru. Konsep-

konsep yang berkeadilanseperti Engendering demo-crazy, domestic violence,sexual harassment, gender sen-sitive budget adalah konsep-konsep yang mengingatkan kitaakan keadilan.

Engendering democrazymemastikan tata peradabanyang adil bagi semua orang.Mengingatkan bahwa perempu-an sebagai separuh pendudukdunia berhak ikut menentukankeputusan-keputusan dariurusan keadilan ekonomi,keamanan reproduksi, redistri-busi politik sampai hak orientasiseksual. Domestic violencekonsep yang menjamin rumahbukanlah tempat yang menye-ramkan bagi perempuan. Sexualharassment menjadi konsephukum baru bahwa laki-lakiyang dulu dianggap normal me-merkosa perempuan, kinimenjadi ukuran mutu peradab-an suatu bangsa. Gender sen-sitive budget mengingatkanpara pembuat kebijakan bahwaada sebab-akibat anggaranyang dialokasikan untuk jalan-jalan anggota legislatif denganangka kematian ibu melahirkankarena tidak ada tabung gas dipuskesmas.

Memahami ketidakadilanyang dialami perempuan, adalahmemahami selengkapnya ke-tidakadilan manusia. Keadilanbagi politik perempuan bukansekadar perjuangan menuntuthak individu, melainkan praktikmenjadikan perdamaian, ke-sejahteraan dan menjaga ke-hidupan. Sekarang kita me-ngerti, feminisme bukanlahkonsep yang berbahaya, sepertiketakutan yang didengungkanbanyak pemuka agama dan

pemuka masyarakat bahwafeminisme adalah konsepasing, konsep amoral dan takberagama.Feminisme samadengan keadilan yang diper-juangkan kedua jenis kelamin,laki-laki dan perempuan.

Guna mencapai keadilanbagi kedua jenis kelamin, perem-puan diharapkan ikut memutus-kan keputusan-keputusanpolitik yang akan mengatur se-luruh kehidupan di masyarakat.Oleh karena itu perempuandidorong untuk menggunakanhak-hak politiknya agar dapatikut berpartisipasi dalampenyelenggaraan negara.

Menyangkut hak politikwarga negara laki-laki danperempuan, Negara Indonesiatelah meratifikasi konvensi hakpolitik perempuan dengan UUNomor 68 Tahun 1958 sertadiperkuat UU Nomor 7 Tahun1984. yang merupakan salahsatu prinsip mendasar yang di-amanatkan dalam konvensipenghapusan segala bentukdiskriminasi terhadap perem-puan (Convention on The Ele-mination of All Forms of Dis-crimination Against Womenatau CEDAW). Bahkan dalampaket UU Pemilu tahun 2004dan 2009 kebijakan afirmasiuntuk mendorong keterwakilanperempuan minimal 30% dalambidang politik telah ter-akomodasi.

Fakta menunjukkan, 66tahun Indonesia merdeka, telah10 kali diselenggarakan pemilu.Persentase perempuan dalamranah politik masih jauhtertinggal daripada kaum laki-laki. Dalam Pemilu 2004 dan2009 yang dianggap palingdemokratis pun, keterwakilanperempuan dalam strukturkekuasaan dan proses pengam-bilan keputusan serta perumus-an kebijakan publik, masih tetaprendah, baik di lembaga legis-latif, eksekutif maupun yudi-katif. Anggota legislatif perem-puan di tingkat nasional hasilpemilu tahun 2004 adalah 11%,pemilu 2009 mencapai 18%, diProvinsi Bali hasil pemilu 2004adalah 4,5%, sedangkan tahun2009 baru mencapai 7,5 %.

Minimnya jumlah perem-puan dalam proses politik danjabatan publik berakibat padaketertinggalan perempuandalam berbagai bidang ke-

hidupan, khususnya pendidik-an, kesehatan, ketenagakerjaandan tindakan diskriminasi, sertatindakan kekerasan terhadapperempuan, yang akhirnyaberpengaruh terhadap ke-sejahteraan dan kemajuanbangsa secara menyeluruh.

Jika kita melihat hasil pemilupascareformasi, memang telahterjadi peningkatan keterwakil-an perempuan di legislatif. Halini mengindikasikan harapanmasyarakat akan politik perem-puan yaitu politik keadilan.Namun, jumlah yang masihsedikit tersebut sebagian terdiriatas tokoh-tokoh populer, paraselebritas, perempuan yangberasal dari dinasti-dinastipolitik yang belum tentu pahamterhadap kepentingan kebijakanafirmasi. Para perempuan aktivisyang paham kepentingan-kepentingan kaum marjinal dankelompok minoritas yangterpinggirkan sangat sedikityang terpilih.

Hal ini menunjukkan ke-bijakan afirmasi untuk men-dorong keterwakilan perem-puan di Indonesia baru sekadarmendorong jumlah. Jumlahyang belum sampai pada ke-beradaan perempuan yangbermakna bagi kelompoknya.

Jika representasi perempuanhasil pemilu pascareformasi diIndonesia baru sekadar jumlah,belum menunjukkan maknanyauntuk dapat membuat prosespolitik yang transformatif danmewakili kepentingan perem-puan berdasarkan asas keadil-an. Maka, perlu adanya stra-tegi-strategi untuk tidak se-kadar mendorong jumlahperempuan yang mewakilikelompoknya, namun jugamendorong perempuan dapatmelakukan proses politik yangberkeadilan.

Guna mewujudkan politikperempuan, politik harapanyang berkeadilan, diperlukanperan parpol untuk mengubahmekanisme internalnya. Meka-nisme yang sulit ditembusperempuan harus diubah,parpol hendaknya mampumelakukan pengaderan ter-hadap perempuan, serta lebihterbuka terhadap perempuan.Jangan hanya terbuka terhadapperempuan yang memiliki uanguntuk parpol. Para aktivis dalamgerakan-gerakan perempuanjuga memiliki tugas yang tidakmudah, tidak hanya mampumelakukan advokasi namunjuga harus mampu melakukanpenjaringan-penjaringa internalyang memenuhi kriteriaterwujudnya politik perempuan.

Luh Riniti RahayuKetua LSM Bali Sruti, DekanFISIP Universitas Ngurah Rai

Politik PerempuanPolitik Harapan

Eva Kusuma Sundari, Aktivis, Politikus, Legislator (I)1

Luh Riniti Rahayu

Eva luar biasa sibuk. Ia kinianggota komisi III yang mem-bidangi hukum dan perundang-undangan, hak asasi manusia,dan keamanan. Ia juga anggotaBadan Akuntabilitas KeuanganNegara (BAKN), salah satu alatkelengkapan DPR RI. Belum lagitugas-tugas kepartaian yangdiembannya. Hampir tak adawaktu libur, bahkan Sabtu danMinggu.

“Bahkan Sabtu dan Minggu,kerap ada acara pertemuanpartai. Seperti aku, Sabtu laluaku penuh ngurus BAKN. Nah,

Ny. Ayu Pastika

Dukung SemuaBentuk Pelestarian

LOMBA Memasang Pu-sung Tagel dan Tata Rias DiriSendiri yang digelar Jumat (24/6) di Balai Budaya Klungkungitudinilai Bupati Wayan Candrasebagai hal yang luar biasa. Inimerupakan wujud penjabaran10 program PKK yang me-nampilkan ibu-ibu PKK menaripendet. “Ini membuktikanketika wanita bergerak, laki-lakitak bisa berkutik. Jika wanitaluwih dan mampu menunjuk-kan jati diri sebagai wanita,laki-laki tak akan berdaya,”guraunya. Terlaksananya ke-giatan ini juga menunjukkankinerja PKK. Dari segi eko-nomis, ibu-ibu tak perlumencari salon lagi karenasudah bisa merias dirinya.Dengan keterampilan ini, paraibu juga bisa ber-yadnya ke-pada tetangga, atau keluargauntuk membantu menyanggul.Di samping itu, melalui kegiat-an ini menunjukkan hidupnyaorganisasi. “Dengan lomba inidiharapkan ibu-ibu bisamenambah wawasan, mening-katkan kemampuan dan me-miliki skill di bidang tata rias.Mungkin setelah ini ada minat

untuk melanjutkan kursus salondan membuka salon,” ujarnya.

Kakak Beradik jadi JuriLomba yang melibatkan

1.530 peserta ini dinilai NiNyoman Marminingsih dan NiKetut Marwati secara umumsudah baik. Kedua kakak-beradik ini adalah dua di antara50 juri dalam lomba tersebut.Penilaian meliputi keserasiantata rias wajah, tata rias rambut(pusung tagel) dan busanayang digunakan. “Pemasanganpusung tagel proporsional,tidak sampai menyentuh baju.

Busana tak harusmemakai warnaputih-kuning, yangpenting bersih,”ujarnya.

Anak AgungAyu Ketut Agung,Pimpinan LKPAgung yang lang-sung melatih calonpeserta sebelumlomba itu mengata-kan pemakaian pu-sung tagel, takharus memakai sa-sak, yang pentingrapi. Besar pusu-ngan disesuaikandengan bentuk wa-jah dan tubuh,sanggul tidak gem-

Sabtu ini aku ke Jawa Timur,konsolidasi partai. Jadi jangandikonstruksikan seperti peranperempuan konvensional,bahwa ibu bangun pagi, me-masak, mencuci. Tetapi, akutetap mengatur waktu dan mem-beri perhatian untuk keluarga-ku; untuk anak-anak juga suami.Aku harus membangun penger-tian keluargaku, anak-anakku.Aku katakan, famili kita tidaknormal tetapi bukannya tidakmutu. Jadi, mari kita bikinbermutu. Itu konsensus kami,”ungkap Eva. —dia

pel/kusut, rapi. “Teknik-teknikini yang saya latih, sehinggamereka bisa menservis sanggulsendiri. Saya berikan jugateknik praktis membuat sasak,sanggul, dan memakai make-up,” ujarnya. Terkait denganlomba ini, diarahkan agar tatarias wajah tidak menor. Busa-na tidak tembus pandang,usahakan tidak memakaibrokat, dan tidak harus ber-warna putih-kuning, yangpenting bersih. Penggunaankamen menutup mata kaki, dansaat berjalan tidak naik. “Sayasenang bisa mengabdi danberbagi. Saya juga banggaakan semangat mereka, ter-nyata apa yang saya sampaik-an dapat dipahami dan berhasilditerapkan. Harapan saya, ilmutersebut bisa bermanfaat mini-mal untuk diri mereka dan bisadiinformasikan ke yang lain,”ujarnya.

Bu Agung menekankanlomba ini tak sekadar untukmeraih Muri, tetapi bagaimanaagar masyarakat mengenal danbisa memasang pusung tagelsebagai salah satu pelestarianbudaya Bali yang memilikimakna filosofis. Pusung tagelini melambangkan kedewasaanwanita Bali dalam arti luas.Sebelum lomba, para pesertadiberikan pelatihan terlebihdahulu. –ten

“Karena kegiatannya bertujuan melestarikan budaya, tentuwajib kita dukung bersama,” ucap Ketua TP PKK Provinsi Bali,yang hadir mengapresiasi lomba kegiatan kewanitaan diKlungkung ini.

Apalagi aktivitas memakai pusung tagel, sebagai perempuanBali, katanya tidak pernah jauh dari urusan yang satu ini. “Ketikaharus menghadiri berbagai undangan, maupun saat mengadakanupacara persembahyangan terutama bagi kita perempuan dewasa,pusung tagel akan menyempurnakan penampilan perempuanBali,” lanjutnya.

Ny. Ayu Pastika yakin, para peserta lomba belajar mengena-kan sanggul serta tata rias diri sendiri, bukan hanya untuk lomba,namun menjadi kebisaan yang bermanfaat bagi dirinya untukaktivitas sehari-hari. “Selama masih tinggal di Bali sampai kapanpun pusung tagel tidak akan berhenti digunakan. Termasuk, jikaingin kita memodifikasi, menjadi modern atau yang lainnya sesuaikegiatan yang dijalankan,” tandasnya.—ard

Lomba Memasang Pusung Tageldan Tata Rias Diri Sendiri

Tak sekadar Raih Muri

tkh/

dok

Wayan CandraBu Agung

Ni Nyoman Marminingsihdan Ni Ketut Marwati

Eva dan keluarganya

Ny. Ayu Pastika

tkh/

sep

tkh/sep

tkh/

ist

tkh/dok

Page 15: tkh_651_xii__10-16_juli_2011

10 - 16 Juli 2011 Tokoh 15

Rubrik konsultasi kecantikan ini ditujukan khusus membahas seputarmasalah kecantikan yang diasuh A.A. Ayu Ketut Agung. Bagi para

pembaca Koran Tokoh yang memunyai masalah seputar kecantikan,silakan kirim pertanyaan ke Kursus Kecantikan dan Salon Agung

di Jalan Anggrek 12 Kereneng, Denpasar dan sertakan kupon cantik.

Konsultasi Kecantikan

RILEKS

Kebiasaan yang membuat tubuh menjadi langsing alami tanpaolahraga:

1. The American Journal of Clinical Nutrition melaporkan,orang yang terbiasa sarapan cenderung memiliki lingkar pinggang5 cm lebih kecil daripada mereka yang enggan sarapan. Sarapanbisa mendorong metabolisme, menyebabkan Anda mengurangiproduksi enzim yang meningkatkan kolesterol.

2. Teh memiliki kandungan catechin dan antioksidan.Menurut studi yang diterbitkan di The American Journal of Clini-cal Nutrition, kandungan catechin tertinggi ada di teh hijau danteh putih.

3. Minum dua cangkir air putih sebelum makan akan membantuAnda menurunkan berat badan 2,2 kg lebih banyak daripada merekayang tidak minum air sebelum makan. Penelitian dari Virginia Techini juga mengungkapkan, air bisa membuat Anda kenyang sehinggaAnda cenderung mengurangi makanan hingga 75-90 kalori.

4. Menimbang badan ternyata perlu dilakukan secara rutin,setidaknya sekali dalam seminggu. Sebab melihat jarumtimbangan bergerak ke kanan bisa menjadi sinyal bahwa Andaperlu mengurangi makan dan mulai melakukan olahraga sebelumberat badan terus naik. Kebiasaan inilah, menurut MinneapolisHeart Institute Foundation, yang membantu Anda untukmendapatkan berat yang stabil tanpa berdiet.

5. Cobalah menu yang banyak menyajikan masakan dari ikan,sayuran, nasi, kedelai, mi, teh, dan buah. Semuanya diolah dengancara sederhana. Cita rasanya yang khas berasal dari minyakkanola, bawang, wortel, dan bokchoy. Tetapi, kurangi sodium(yang merupakan kandungan dalam garam), begitu saran LilianCheung, RD, DSc, Direktur Health Promotion and Communica-tion di Department of Nutrition, Harvard School of Public Health.

Membuat Tubuh Langsing6. Makan dengan perlahan bisa membantu Anda untuk tetap

kurus. Mereka yang membutuhkan waktu 30 menit untukmengonsumsi semangkuk es krim akan menciptakan lebih banyakhormon “kenyang” daripada mereka yang terbiasa makan dengancepat, demikian hasil penelitian yang dimuat di The Journal ofClinical Endocrinology & Metabolism. Saat bersantap, hindarisambil nonton TV agar Anda bisa berkonsentrasi dengan makananlezat yang ada di hadapan Anda.

7. Biasakan melakukan hal yang rutin. Misalnya, makan padajam yang sama setiap hari. Para peneliti dari Salk Institute forBiological Studies di La Jolla, California, mendapati tikus yangmakan sesuai jadwal dan berpuasa selama 12 jam pada malamhari, livernya mengaktifkan gen yang membakar lebih banyakgula dan lemak. Percobaan ini memang tidak diujikan padamanusia, namun, jika membiasakan diri makan malam tiap pukul19.00 bisa membantu menurunkan berat badan.

Sumber:http://blogbintang.com

Hamil Saat HamilSEDANG hamil bisa hamil lagi. Itulah yang

dialami Julia Grovenburg dari Arkansas, AS.Ini kasus langka dalam dunia medis. Satu

kasus dalam satu juta kelahiran. Adanya kasus iniseolah membantah apa yang tertuang dalam buku-buku pengetahuan umum tentang medis yangmenjelaskan, seseorang tidak dapat hamil ketikasedang hamil. Namun, jurnal medis tentang kasus-kasus langka mengungkapkan adanya kasussemacam ini.

Kasus yang dialami Juliadisebut ‘superfetation’ yangberarti memiliki dua janin di-kandung pada waktu yang ber-beda, berkembang dalam rahimwanita pada waktu yang sama.Jadi, secara teknis Julia hamil lagisementara sedang hamil. Ke-hamilan kedua Julia, diketahuidua setengah minggu setelahkehamilan pertama, saat dia me-lakukan pemeriksaan rutin.

Ketika dilakukan USG,

dokter terkejut karena ada duabayi berkembang dalam rahimJulia. Awalnya, dokter mengirakembar, namun melihat polaperkembangan yang berbeda,keduanya memiliki besar yangberbeda, ia menyimpulkankehamilan itu terjadi dalamwaktu yang berbeda, dan bukankembar. Dokter juga yakin,kalau kehamilan kedua terjadidua setengah minggu setelahkehamilan pertama.

“Dokter bingung menjelas-kannya. Karena dia tidak per-nah memiliki kasus seperti ini.Dia bilang, ini bukan kembar,tetapi saya memiliki dua bayi,”tambahnya mengulang infor-masi dokter.

Menurut Julia, dia dansuaminya, Todd sempat senangketika mendengar dirinya ha-mil. Maklum karena kehadiranseorang anak telah tiga tahunditunggu pasangan ini. Keba-hagiaan dirasakan ketika me-lihat hasil USG ada dua bayi dikandungannya. Meski ada

kebingungan, karena menurutbuku-buku medis yang dia bacaseseorang tak dapat hamilketika sedang hamil.

Tetapi, kebahagiaan ber-ubah menjadi kecemasan ka-rena ada kemungkinan salahsatu bayi yang dikandungnyacacat ketika dilahirkan. Apalagikemudian dokter yang mena-ngani kasusnya, juga bingungmenjelaskan masalah itu.

“Dokter kami panik,” ucapJulia yang mengaku bingungkenapa kasus langka itu me-nimpanya. Apalagi dalam se-jarah kehamilan dalam keluargamereka, tidak pernah ada kasussemacam ini. Semuanya nor-mal. Julia, adalah satu dari 11kasus kehamilan langka yangpernah dilaporkan.

Sejauh ini, belum diketahuipersis apa yang menyebabkankasus ini terjadi. Apakah adahubungannya dengan upayaJulia dan Todd, yang ingin me-miliki anak. “Dokter saya tidakbisa menjelaskan. Bahkanketika saya menyebut ‘superfe-tation, dia menatap saya aneh,”tambahnya.

Kemudian dia dirawat olehtim dokter dari Little Rock. Timdokter di sana pun belum per-nah menangani kasus langkaitu. Namun, mereka tahu ten-tang hal ini dari jurnal medis.

Halo Dura,Saya Heni seorang pegawai swasta. Kulit

wajah saya termasuk kulit wajah yang nor-mal, tidak berminyak maupun kering. Tetapikarena kesibukan yang padat, saya termasukorang yang jarang melakukan perawatan kulitwajah. Kulit wajah terkadang tampak kusam,warna kulit tidak merata, dan terkadangtimbul komedo terutama di bagian hidung.Adakah perawatan dari House of Dura yangdapat mengatasi seluruh permasalahan kulitwajah saya?

Halo Mbak Heni,Kulit wajah yang sehat adalah dambaan setiap orang, khususnya wanita. House of Dura

Bali menawarkan serangkaian perawatan “Dura Perfect10” yaitu 10 langkah perawatanguna mendapatkan kulit yang sehat sempurna. Ada pun manfaat dari perawatan “DuraPerfect 10” ini adalah mengangkat sel kulit mati, mencerahkan warna kulit, memberi nutrisipada kulit, menjaga kekenyalan kulit wajah, memeperbaiki metabolisme kulit, sertamemperbaiki sisitem kelenjar limfatik dan pembuluh darah agar dapat bekerja lebih baik.

Sepuluh rangkaian perawatan dari ”Dura Perfect10” terdiri dari cleansing, relaxingmassage, dura micropeel, steam and vacuum comedo, ekstraksi komedo, skin sterilizationwith oxygen, dura pure infusion, dura oxygen injection, dura peel off mask, dan pemberiankrem anti-iritasi dan sunblock. Perawatan ini bisa diulang setiap bulan sekali. Ada baiknyaAnda berkonsultasi dengan dokter konsultan kami sebelum melakukan perawatan ini.Semoga pilihan perawatan dari kami merupakan solusi terbaik bagi masalah kulit Anda.Untuk Mbak Heni, kami berikan perawatan Perfect10 gratis, terima kasih.

SEKITARKITA

Dari perkiraan semula,kedua bayi Julia akan lahir nor-mal dalam waktu dan hari yangberbeda. Diperkirakan berbedatiga minggu. Namun demi men-jaga segala kemungkinan, ter-masuk kemungkinan cacat jikadilahirkan dalam waktu yangberbeda terlalu lama, maka di-putuskan untuk lahir melaluioperasi sesaria dalam hari yang

sama yakni, 2 Desember 2009.“Jillian berkembang begitu

cepat sehingga dokter kamiberpikir akan lebih baik untukmenyelamatkan kedua bayi.Hudson pertumbuhannya kalahcepat dari Jillian. Kami tidakingin menempatkan Hudsondalam bahaya dengan melahir-kan secara normal,’’ kata Julia.

—dia/berbagai sumber

Yth. Ibu AgungSaya ingin menanyakan bagaimana teknik make-up untuk menyiasati bentuk mata saya

yang terkesan sipit. Serta mohon ditampilkan contoh busana modifikasi sederhana.Sinta, Jimbaran

Yth. Adik SintaBerikut ini beberapa teknik make-up yang dapat Adik lakukan untuk menyiasati bentuk

mata Adik yang sipit:Bila mata sipit dan tidak memiliki lipatan atau kelopak mata,

gunakan scotch tape. Caranya adalah guntingsebesar 2-3 mm, bentuk menjadi seperti

bulan sabit dan tempelkan di atas garissamar kelopak mata. Ini akan mem-bentuk lipatan atau kelopak mata.

Saat menggunakan eyeliner, ja-ngan membuat garis terlalu panjang

sampai melewati sudut mata luar yangakan membuat mata terlihat segaris.

Gunakan riasan smoked eyesdengan menggunakan eyeshadow

yang berwarna agak gelap seperticokelat tua, biru tua, ungu tua,hijau tua atau abu-abu tua.

Bila Anda ingin mengguna-kan bulu mata palsu, hindari bulumata yang terlalu besar dan tebalkarena akan terlihat tidak alami.Pilihlah bulu mata berdiametersetengah atau bulu mata satuan.

Gunakan maskara agaktebal agar memberi kesanmata bulat.

Berikut ini contoh busanamodifikasi.

Selamat mencoba.

Menyiasati Bentuk Mata yang Sipit

XL Luncurkan Bundling iPhoneBesarnya minat pasar atas ponsel pintar iPhone,

PT XL Axiata Tbk (XL) kembali meluncurkan programbundling dengan produk Apple ini dengan harga lebihterjangkau. Per 8 Juli 2011, masyarakat dan pelangganXL bisa mendapatkan produk bundling XL denganiPhone 3Gs – 8GB seharga Rp 4.299.000 (sudahtermasuk PPn). Direktur Marketing XL, Joy Wahyudimengatakan, meskipun sudah lama muncul, namunpaket bundling iPhone 3Gs yang dihadirkan XLharganya lebih terjangkau dibandingkan dengan hargayang sebelumnya ada di pasar. Sebagai smartphoneyang sudah dikenal luas, iPhone 3Gs layak dimilikioleh pelanggan XL yang menginginkan sarana komu-nikasi sekaligus gadget yang canggih dan komplit di-lengkapi dengan koneksi cepat internet unlimited dariXL.”Masyarakat atau pelanggan yang membeli paketbundling XL iPhone 3Gs bisa langsung menikmati bo-nus yang diberikan tiap bulannya antara lain gratisinternet unlimited, 150 menit telpon, 150 SMS, dan 15MMS selama 3 bulan,” ujarnya. —wah

Julia bersama suaminya, Todd

Page 16: tkh_651_xii__10-16_juli_2011

16 10 - 16 Juli 2011Tokoh