tkh 570 XI 13-19 Desember

16
Lesbian ( 2) Kompa Lina Meidevita Kompak dengan Suami SELALU ingin tampil cantik dan serasi dalam berbagai kesempatan bersama suami, dilakoni Lina Meidevita dalam kesehariannya. Perempuan cantik kelahiran Solo, 31 Mei 1969 ini mengatakan, selain untuk menjaga citra suami sebagai pejabat, hal itu dilakoninya guna memelihara kemesraan rumah tangganya. Bersambung ke halaman 12 Bersambung ke halaman 12 B agi Lina, berdandan tak hanya dilakukan jika hendak pergi ke suatu acara. Namun, me- nurutnya, seorang istri harus tetap memilih busana yang sesuai meski di rumah. Ia mengatakan sebaiknya daster hanya dikenakan di da- lam kamar tidur. Sebagai istri pejabat di lingkungan Polda Bali, ibunda Gde Wirawibawa Eka Putra, Made Ayu Gina, Nyoman Tri Yuliani, dan Satu Es Krim Berdua Tjok. Istri Putri Hariyani R SOSOKNYA tenang. Gaya bicaranya lembut. Senyumnya seakan tak henti-henti mengembang. Ini lukisan minimal dari ekspresi khas seorang Tjok Istri Putri Hariyani R, S.E. Namun, ada pula potret lain yang mengesankan. Mobilitas keseharian ibu dua anak ini justru belakangan terbilang kencang. Maklum Tjok. Istri —panggilan akrabnya, sudah bukan sekadar ibu rumah tangga biasa. Sejak sang suami, Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, M.Si., menduduki singgasana Bupati Gianyar, ada seabrek aktivitas yang menyita tempo kesehariannya. Bersambung ke halaman 12 C itra tersebut memang mengemuka. Minimal itu tercermin dari balik agenda diskusi, Kamis (10/ 12), di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati Gianyar. Tetek bengek urusan kesiapan gawe bertema Peran Keluarga di Balik Tugas Abdi Negara” yang diusung Koran Tokoh dan Tim Penggerak PKK HUBUNGAN Bulan dan Windi berlanjut sampai kelas V SD. Saat kenaikan kelas ke kelas V, Windi turut mengisi acara. Tiba-tiba, ibu Windi mendekati Bulan. “Waduh, hubunganku dengan Windi pasti sudah diketahui ibunya,” pikir Bulan ketakutan. Namun, dugaannya salah. Ibu Windi hanya meminta tolong agar Bulan bersedia mengambil gambar Windi saat menari nanti. Perasaan Bulan lega bercampur senang, apalagi ibu Windi berpesan agar di kelas V nanti Bulan tetap duduk sebangku dengan Windi. Di kelas V Bulan dan Windi kembali duduk sebangku. Suatu ketika, bertepatan dengan hari kasih sayang (valentine) Bulan yang sedang asyik nongkrong di kantin bersama sahabatnya, Koming, memer- goki Adi, teman sekelasnya, menyerahkan sekuntum mawar merah kepada Windi. Hatinya panas tetapi ia berusaha meredamnya. Windi yang sempat menoleh ke arahnya tak menunjukkan gelagat bersalah, malahan ia tersipu malu melihat perilaku Adi. Sepulang sekolah, Nunik yang dikenal biangnya gosip, membisiki sesuatu ke telinga Windi. Usai itu, Windi mendekati Bulan langsung melontarkan kata-kata keras. “Kamu tidak perlu memukul Adi. Pengantar Redaksi SEKITAR 200 perempuan memenuhi Ruang Utama Kantor Bupati Gianyar, Kamis (10/12). Mereka menyimak presentasi psikiater dan Ketua KPAID Bali dr. Anak Ayu Sri Wahyuni, Sp.K.J. tentang Dampak Psikiatri Konflik Rumah Tangga terhadap Derajat Produktivitas Kerja Suami sebagai Abdi Negara”. Mereka mencerna paparan praktisi manajemen SDM Ida Bagus Purwasila tentang “Standar Nilai Estetika sebagai Cermin Kepribadian Seorang Istri Abdi Negara”. Kaum hawa ini pun mencermati uraian konsultan kepribadian dari D&A Yoke Darmawan tentang “Mutu Kepribadian Istri Abdi Negara: Masalah dan Solusi Etiknya”. Diskusi yang digelar Koran Tokoh dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Gianyar ini dibuka Bupati Gianyar Dr. Ir. Tjokorda Artha Ardhana Sukawati, M.Si. Hadir dalam acara pembukaan Wakil Bupati Gianyar dan sejumlah pejabat teras serta tiga perempuan anggota DPRD Gianyar (Tjokorda Istri Niti Yadnya, Tjokorda Istri Rai, dan Ni Luh Yuniati). Selain anggota PKK, diskusi juga dihadiri ibu-ibu dari Gabungan Istri Wakil Rakyat (Gatriwara), Dharma Wanita Persatuan, WHDI, Bhayangkari, Persit Kartika Chandra Kirana, Dharmayukti Karini, guru dan aktivis pemuda dari KNPI Gianyar. Beragam kisah menarik di balik aktivitas sehari-hari kaum istri dalam mendampingi suami, terungkap dalam diskusi ini. Laporan diturunkan Koran Tokoh edisi ini dan edisi pekan depan. Gaun Tipis untuk Suami CARA ISTRI MERAWAT HARMONI KELUARGA BERITA TERKAIT BACA HALAMAN 4 Bersambung ke halaman 13 WAYAN Sudibia, S.H., M.H. menjadi salah seorang dari beberapa pria di Ruang Utama Kantor Bupati Gianyar Kamis lalu. Ia betah mengikuti perbincangan tentang dunia kaum perempuan sampai acara usai. Ia menuturkan, bisa berkarier sebagai abdi negara berkat dukungan istrinya yang menjadi guru di Gianyar. S udibia menjadi salah seorang yang pen ting di lingkungan pemerintahan Kabupaten Gianyar. Jabatannya, Kepala Badan Pemberdayaan Masya- rakat. “Peran istri saya tidak kecil dalam mendorong saya meniti karier,” ungkapnya. Istrinya pun tak kurang bersemangat mengungkapkan kesetiaannya selama men- dampingi sang suami. Walau ia seorang guru, mengurus rumah tangga tetap ditempatkan serbagai tugas penting. “Ter- masuk melayani kebutuhan suami sehari-hari. Memasak sarapan pagi tugas rutin saya sebagai istri,” ujarnya. Pengalaman hampir serupa dilakoni seorang istri camat di Gianyar. Namanya Ni Made Rai Anggraeni. Suaminya, I Kadek Alit Wirawan, menjabat camat Ubud. Ada kisah menarik abdi negara yang berdinas di Badan Kepegawaian dan Diklat Pemerintah Kabupaten Badung ini. “Walau saya PNS, tugas sebagai istri di rumah tetap melekat dalam diri saya,” kata ibu dua anak kelahiran Kerobokan, 7 Maret 1975, ini. Namun, ada satu hal yang mengganjal hati kecilnya. Sejak suaminya memikul tugas sebagai seorang camat ternyata porsi waktu untuk keluarganya jauh berkurang. “Dalam seminggu, hanya dua hari pulang pukul 16.00. Selebihnya dia tiba di rumah sekitar pukul 24.00. Porsi waktu untuk keluarga otomatis sedikit,” ungkapnya. Namun, dirinya berusaha keras memahaminya. Tugas seorang istri dalam melayani kebutuhan lahir maupun batin suami tetap berjalan normal. Hanya saja, imbuhnya, jika suaminya pulang larut malam biasanya langsung menuju tempat tidur. “Padahal, saya masih ingin menikmati suasana berduaan dengan dia. Saya memahami kondisi suami yang lelah. Tetapi, apakah suami mau mengerti juga jika istri mengalami kelelahan sepulang kerja? Jika ada perlunya, istri kan tidak bisa menolak. Walau capek harus tetap melayani...,” ujarnya sambil tersenyum simpul di tengah forum diskusi yang dihadiri sekitar 200 kaum ibu itu. ISTRI memiliki peran penting dalam kehidupan berumah tangga. Suami sering tidak betah di rumah akibat ulah istri yang mem- buatnya stres. Menurut psikiater dr. Anak Ayu Sri Wahyuni, Sp.K.J., kecemasan dan rasa cemburu berlebihan merupa- kan ciri seseorang yang Cemburu Cukup 25% Bersambung ke halaman 13 Waspadai jika Suami tiba-tiba Banyak Merokok dr. Sri Wahyuni, Sp.K.J. Istri Pejabat harus Suka Baca, Dengar, dan Tanya ETIKA berperilaku harus menjadi bagian penting dalam kehidupan kaum perempuan. Apalagi perempuan yang menjadi istri pejabat publik. “Ini termasuk kaum istri abdi negara,” ujar Yoke Darmawan, konsultan pengembangan kepribadian dan proses belajar dari D&A Orga- nizational Development Sanur ini. Menurutnya, kaum perempuan seharusnya menimbang-nimbang gaya dalam bersikap (posi- tive attitude). Tidak ada gunanya bersolek jika hati kecil penuh cemburu dan dendam. “Tidak ada guna baju mahal jika tidak ada percaya diri. Tidak ada gunanya perhiasan berkilau jika hanya untuk persaingan tidak sehat. Semua berangkat dari hati kecil kita,” kata istri Satria Wibawa kelahiran Bersambung ke halaman 12 Yoke Darmawan Wayan Sudibia, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Gianyar, dan istri yang selalu setia mengiringi perjalanan kariernya itu Menggapai Keluarga Sukinah Menggapai Keluarga Sukinah Menggapai Keluarga Sukinah

description

tkh 570 XI 13-19 Desember

Transcript of tkh 570 XI 13-19 Desember

Lesbian(2)

Kompakdengan Suami

Lina Meidevita

Kompakdengan Suami

SELALU ingin tampil cantik dan serasi dalamberbagai kesempatan bersama suami, dilakoni

Lina Meidevita dalam kesehariannya.Perempuan cantik kelahiran Solo, 31 Mei 1969

ini mengatakan, selain untuk menjaga citra suamisebagai pejabat, hal itu dilakoninya guna

memelihara kemesraan rumah tangganya.

Bersambung ke halaman 12

Bersambung ke halaman 12

Bagi Lina, berdandantak hanya dilakukanjika hendak pergi ke

suatu acara. Namun, me-nurutnya, seorang istri harustetap memilih busana yangsesuai meski di rumah. Ia

m e n g a t a k a nsebaiknya daster

hanya dikenakan di da-lam kamar tidur.

Sebagai istri pejabat dilingkungan Polda Bali,ibunda Gde WirawibawaEka Putra, Made Ayu Gina,Nyoman Tri Yuliani, dan

SatuEs KrimBerdua

Tjok. Istri Putri Hariyani R

Menggapai

Keluarga Sukinah

SOSOKNYA tenang. Gaya bicaranya lembut. Senyumnyaseakan tak henti-henti mengembang. Ini lukisan minimal

dari ekspresi khas seorang Tjok Istri Putri Hariyani R,S.E. Namun, ada pula potret lain yang mengesankan.

Mobilitas keseharian ibu dua anak ini justru belakanganterbilang kencang. Maklum Tjok. Istri —panggilan

akrabnya, sudah bukan sekadar ibu rumah tangga biasa.Sejak sang suami, Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha ArdhanaSukawati, M.Si., menduduki singgasana Bupati Gianyar,

ada seabrek aktivitas yang menyita tempo kesehariannya.

Bersambung ke halaman 12

Citra tersebut memang mengemuka. Minimal itutercermin dari balik agenda diskusi, Kamis (10/12), di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati

Gianyar. Tetek bengek urusan kesiapan gawe bertema“Peran Keluarga di Balik Tugas Abdi Negara” yangdiusung Koran Tokohdan Tim Penggerak PKK

HUBUNGAN Bulan danWindi berlanjut sampai kelas VSD. Saat kenaikan kelas kekelas V, Windi turut mengisiacara. Tiba-tiba, ibu Windimendekati Bulan. “Waduh,hubunganku dengan Windipasti sudah diketahui ibunya,”pikir Bulan ketakutan. Namun,dugaannya salah. Ibu Windihanya meminta tolong agarBulan bersedia mengambilgambar Windi saat menari nanti.Perasaan Bulan lega bercampursenang, apalagi ibu Windiberpesan agar di kelas V nantiBulan tetap duduk sebangkudengan Windi.

Di kelas V Bulan dan Windikembali duduk sebangku.Suatu ketika, bertepatan denganhari kasih sayang (valentine)Bulan yang sedang asyiknongkrong di kantin bersamasahabatnya, Koming, memer-goki Adi, teman sekelasnya,menyerahkan sekuntum mawarmerah kepada Windi. Hatinyapanas tetapi ia berusahameredamnya. Windi yangsempat menoleh ke arahnya takmenunjukkan gelagat bersalah,malahan ia tersipu malu melihatperilaku Adi. Sepulang sekolah,Nunik yang dikenal biangnyagosip, membisiki sesuatu ketelinga Windi. Usai itu, Windimendekati Bulan langsungmelontarkan kata-kata keras.“Kamu tidak perlu memukul Adi.

Pengantar RedaksiSEKITAR 200 perempuanmemenuhi Ruang Utama

Kantor Bupati Gianyar,Kamis (10/12). Merekamenyimak presentasi

psikiater dan Ketua KPAIDBali dr. Anak Ayu Sri

Wahyuni, Sp.K.J. tentang“Dampak Psikiatri KonflikRumah Tangga terhadap

Derajat Produktivitas KerjaSuami sebagai Abdi

Negara”. Mereka mencernapaparan praktisi

manajemen SDM IdaBagus Purwasila tentang

“Standar Nilai Estetikasebagai Cermin

Kepribadian Seorang IstriAbdi Negara”. Kaum hawaini pun mencermati uraiankonsultan kepribadian dari

D&A Yoke Darmawantentang “Mutu KepribadianIstri Abdi Negara: Masalah

dan Solusi Etiknya”.Diskusi yang digelar KoranTokoh dan Tim PenggerakPKK Kabupaten Gianyar inidibuka Bupati Gianyar Dr.Ir. Tjokorda Artha Ardhana

Sukawati, M.Si. Hadirdalam acara pembukaanWakil Bupati Gianyar dansejumlah pejabat terasserta tiga perempuan

anggota DPRD Gianyar(Tjokorda Istri Niti Yadnya,Tjokorda Istri Rai, dan Ni

Luh Yuniati). Selainanggota PKK, diskusi juga

dihadiri ibu-ibu dariGabungan Istri WakilRakyat (Gatriwara),

Dharma Wanita Persatuan,WHDI, Bhayangkari, PersitKartika Chandra Kirana,Dharmayukti Karini, gurudan aktivis pemuda dariKNPI Gianyar. Beragamkisah menarik di balik

aktivitas sehari-hari kaumistri dalam mendampingisuami, terungkap dalam

diskusi ini. Laporanditurunkan Koran Tokohedisi ini dan edisi pekan

depan.

Gaun Tipis untuk SuamiCARA ISTRI MERAWAT HARMONI KELUARGA

BERITA TERKAITBACA HALAMAN 4 Bersambung ke halaman 13

WAYAN Sudibia, S.H., M.H. menjadi salah seorangdari beberapa pria di Ruang Utama Kantor Bupati

Gianyar Kamis lalu. Ia betah mengikutiperbincangan tentang dunia kaum perempuan

sampai acara usai. Ia menuturkan, bisa berkariersebagai abdi negara berkat dukungan istrinya yang

menjadi guru di Gianyar.

Sudibia menjadi salahseorang yang penting di lingkungan

pemerintahan KabupatenGianyar. Jabatannya, KepalaBadan Pemberdayaan Masya-rakat. “Peran istri saya tidakkecil dalam mendorong sayameniti karier,” ungkapnya.

Istrinya pun tak kurangbersemangat mengungkapkankesetiaannya selama men-dampingi sang suami. Walau iaseorang guru, mengurus rumah

tangga tetap ditempatkanserbagai tugas penting. “Ter-masuk melayani kebutuhansuami sehari-hari. Memasaksarapan pagi tugas rutin sayasebagai istri,” ujarnya.

Pengalaman hampir serupadilakoni seorang istri camat diGianyar. Namanya Ni Made RaiAnggraeni. Suaminya, I KadekAlit Wirawan, menjabat camat

Ubud. Ada kisah menarik abdinegara yang berdinas di BadanKepegawaian dan DiklatPemerintah Kabupaten Badungini. “Walau saya PNS, tugassebagai istri di rumah tetapmelekat dalam diri saya,” kataibu dua anak kelahiranKerobokan, 7 Maret 1975, ini.

Namun, ada satu hal yangmengganjal hati kecilnya. Sejaksuaminya memikul tugassebagai seorang camat ternyataporsi waktu untuk keluarganyajauh berkurang. “Dalamseminggu, hanya dua haripulang pukul 16.00. Selebihnyadia tiba di rumah sekitar pukul24.00. Porsi waktu untukkeluarga otomatis sedikit,”ungkapnya.

Namun, dirinya berusahakeras memahaminya. Tugasseorang istri dalam melayanikebutuhan lahir maupun batinsuami tetap berjalan normal.Hanya saja, imbuhnya, jikasuaminya pulang larut malambiasanya langsung menujutempat tidur. “Padahal, sayamasih ingin menikmati suasanaberduaan dengan dia. Sayamemahami kondisi suami yanglelah. Tetapi, apakah suami maumengerti juga jika istrimengalami kelelahan sepulangkerja? Jika ada perlunya, istrikan tidak bisa menolak. Walaucapek harus tetap melayani...,”ujarnya sambil tersenyumsimpul di tengah forum diskusiyang dihadiri sekitar 200 kaumibu itu.

ISTRI memiliki peranpenting dalam kehidupanberumah tangga. Suamisering tidak betah di rumahakibat ulah istri yang mem-buatnya stres.

Menurut psikiater dr.Anak Ayu Sri Wahyuni,Sp.K.J., kecemasan dan rasacemburu berlebihan merupa-kan ciri seseorang yang

CemburuCukup 25%

Bersambung ke halaman 13

Waspadai jika Suamitiba-tiba Banyak

Merokok

dr. Sri Wahyuni, Sp.K.J.

Istri Pejabatharus Suka Baca,

Dengar, dan TanyaETIKA berperilaku harus menjadi bagian

penting dalam kehidupan kaum perempuan.Apalagi perempuan yang menjadi istri pejabatpublik. “Ini termasuk kaum istri abdi negara,”ujar Yoke Darmawan, konsultan pengembangankepribadian dan proses belajar dari D&A Orga-nizational Development Sanur ini.

Menurutnya, kaum perempuan seharusnyamenimbang-nimbang gaya dalam bersikap (posi-tive attitude). Tidak ada gunanya bersolek jikahati kecil penuh cemburu dan dendam. “Tidak ada guna baju mahal jika tidakada percaya diri. Tidak ada gunanya perhiasan berkilau jika hanya untukpersaingan tidak sehat. Semua berangkat dari hatikecil kita,” kata istri Satria Wibawa kelahiran Bersambung ke halaman 12

Yoke Darmawan

Wayan Sudibia, Kepala Badan Pemberdayaan MasyarakatKabupaten Gianyar, dan istri yang selalu setia mengiringi

perjalanan kariernya itu

Menggapai

Keluarga Sukinah

Menggapai

Keluarga Sukinah

Menggapai

Keluarga Sukinah

Tokoh2

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Widminarko Wakil Pemimpin Umum/Wakil Pemimpin Redaksi: Roso Daras Pemimpin Perusahaan: IDK Suwantara Staf Redaksi/Pemasaran Denpasar: SyamsudinKelilauw, Ratna Hidayati, Budi Paramartha, IG.A. Sri Ardhini, Lilik, Wirati, Sagung Inten, Tini Dwi Rahayu. Buleleng: Putu Yaniek Redaksi/Pemasaran Jakarta: Diana Runtu, Sri Iswati, M. Nur Hakim NTB: NaniekDwi Surahmi Desain Grafis: IDN Alit Budiartha, I Made Ary Supratman Sekretariat: Kadek Sepi Purnama, Ayu Agustini, K.E. Fitrianty, Putu Agus Mariantara Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers BaliK. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimili (0361) 425373 Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan Palmerah Barat 21 G Jakarta Pusat 10270–Telepon (021)5357602 -Faksimili (021)5357605 NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–Telepon (0370)639543–Faksimili (0370)628257 Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–Faksimili (031)5675240 E-mail: [email protected]; [email protected] Website: http/www.cybertokoh.com; http/www.balipost.co.id Bank: BCA Cabang PalmerahBarat Jakarta, Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 229.3006644 Percetakan: BP Jalan Kepundung 67 A Denpasar.

PenerbitPT Tarukan Media Dharma

Terbit sejak 9 November 1998

K o r a n M i n g g u a n

13 - 19 Desember 2009

Sampaikan opini Anda Minggu 13 Desember 2009 dalam acara interaktif “Wanita Global” 96,5 FMpukul 10.00 - 12.00 Wita. Opini dapat juga disampaikan lewat Faksimile 0361 - 420500 dan E-mail

Radio On Line: www.globalfmbali.com, E-mail: [email protected] Anda tentang topik ini dimuat Koran Tokoh 20 Desember 2009

Putu Wijaya

AspirasiAspirasi

“Ibu-ibuMendongenglah”

IbuPULANG dari nonton

‘2012’ untuk kedua kalinya,Amat dan Ami menemukansurat kecil di meja.

“Makanan ada di almari dapur, Ibu menjenguk tetangga yangopname di rumah sakit.”

Ami yang sudah kelaparan langsung ke dapur. Tetapi, begitudibuka, tercium bau basi. Ternyata masakan yang disiapkan BuAmat sudah tidak layak dimakan lagi. Rupanya karena terburu-buru, langsung ditutup dalam keadaan masih panas.

Sambil ngomel Ami keluar rumah lagi membeli makanan diluar. Sementara Amat karena sebal, mengeluarkan makanan itudan menghidangkannya di atas meja makan. “Nanti kalau pulangbiar dimakan sendiri sama yang masak,” kata Amat menggerutu.

Tetapi, kemudian setelah makan sate yang dibeli Ami, pikiranAmat menjadi lebih tenang. Makanan yang sudah basi itu di-bungkusnya baik-baik, lalu dibuang di bak sampah depan rumah.

“Kalau ibu kamu pulang, jangan bilang masakannya basi.Jangan bilang kita sudah buang. Bilang saja makanannya enakdan habis kita sikat,” kata Amat memberi instruksi pada Ami.

Ami tak setuju.“Emang makanan basi enak?”“Bukan begitu, Ami! Kita harus menjaga perasaan ibu kamu.

Dia sudah menyempat-nyempatkan masak, padahal harus me-nengok tetangga yang sakit. Kita harus menghargai jerih-payahnya.”

“Tetapi, lain kali bisa diulangi lagi. Masakan masih panaskok sudah ditutup, ya pasti basinya!”

“Ibu kamu tidak usah diajari soal masak-memasak.”“Buktinya!”“Namanya orang buru-buru. Pokoknya jangan bilang

masakannya basi, tetapi enak!”“Itu namanya bohong!”“Dalam rumah tangga bohong kadang-kadang perlu untuk

menjaga harmoni! Hidup ini sandiwara Ami!”“Makanya para pemimpin politik kacau semua karena

menganggap sandiwara itu perlu!”‘Sudah jangan membantah! Pokoknya masakan ibu kamu

enak. Titik. Ini bulan Desember, Hari Ibu, kita harus menghormatiibu kamu!”

Suara Amat keras memerintah. Ami tak menjawab lagi.Waktu Bu Amat pulang, dia langsung menanyakan apakah

semuanya sudah makan. Ami tampak mau berterus-terang, tetapiAmat cepat memotong.

“Sudah. Masakannya enak banget. Habis semuanya kitasikat. Ya kan Ami?!!!”

Ami memalingkan muka.“Mosok?”“Ya. Bapak sampai tidak bisa tidur karena kekenyangan.”Bu Amat ternganga.“Habis?”“Ya!”“Tetapi, itu kan basi? Soalnya Ibu tadi buru-buru karena

tetangga sudah mau berangkat. Di rumah sakit Ibu baru ingat,masakannya masih panas sudah Ibu tutup. Pasti basi! Baunggak?”

“Nggak!”“Bau!”“Bau Ami?”“Nggak!“Bau!”“Bau kok dimakan? Apa kalian tidak sakit perut?”“Nggak! Buktinya habis!”Bu Amat tercengang.“Itu basi kenapa dimakan, Pak?”Amat tidak menjawab.Bu Amat lalu membuka bungkusan tas plastik yang

dibawanya dan mengeluarkan dua bungkus bakmi goreng.“Ini Ibu beli di jalan tadi, takut kalian belum makan. Mau

makan lagi?”Ami menggeleng.“Nggak, udah kenyang ah. Lagian udah malam. Nggak

bagus makan lewat jam sepuluh! Kolesterol!”Tetapi, Amat segera mendekat. Ia mengambil salah satu

bungkus bakmi itu dan terus mengganyangnya. Itu memangbakmi langganannya. Bu Amat memperhatikan suaminya makandengan heran, karena Amat kelihatan lahap sekali.

“Katanya sudah kenyang kok makannya seperti orangkelaparan.”

“Habis enak!”“Masakan Ibu tadi enak tidak?”“Enak apaan, udah basi begitu!”Bu Amat tercengang.“Memang sudah basi! Kenapa dimakan?!”Amat berhenti makan karena terkejut. Ia sudah kelepasan

ngomong lagi.“Itu kan masakan kesenangan Bapak. Karena basi saja jadi

tidak enak! Sudah ah! Besok kalau mau makan beli saja di luar, Ibutidak mau masak lagi!” kata Bu Amat kesal sembari masuk ke kamar.

Selera makan Amat langsung hilang. Ia berhenti makan bakmi.Ami melirik sambil berbisik.

“Makanya jangan suka bersandiwara, Pak. Pasti kemakangetahnya sendiri!”

Amat menjawab kesal.“Bukan bersandiwara Ami, Bapak hanya mau menghormati

perasaan ibu kamu. Dalam hidup berumah-tangga kita harussaling menghargai dan menghormati. Nanti kalau sudah kawinkamu baru tahu, tidak selamanya jujur itu baik!”

“Itu kuno, Pak. Sekarang kejujuran itu harmoni. Bertengkarsedikit tidak apa, asalkan didasari kejujuran tidak akan menjadipermusuhan. Cobalah!”

Amat menggeleng tak setuju. Ia menghela napas panjang.“Memang jadi lelaki serba salah dan harus bisa mengalah,”

bisiknya dalam hati.Tak lama kemudian Bu Amat keluar lagi, sudah berganti

pakaian.“Jadi masakan yang Ibu bikin itu basi?”Amat tak cepat menjawab, tetapi Ami membenarkan dengan

tegas.“Basi!”“Kalau sudah tahu basi kok dimakan?”Ami tak menjawab. Ia menoleh Amat.“Makanan basi tidak usah dimakan, nanti sakit. Kalau sampai

masuk rumah sakit seperti tetangga itu hanya gara-gara salah minum,bisa celaka. Sekarang kan banyak mal praktik. Memang enak sakit?”

“Memang tidak dimakan!” tiba-tiba Amat memotong.“Apa?”“Karena basi, makanannya tidak dimakan tetapi dibuang!”Ami terkejut. Ia cepat-cepat berdiri dan diam-diam pergi,

takut mendengar ibunya akan nyemprot karena masakannyadibuang. Amat juga deg-degan melihat air muka istrinyaberubah.

Tetapi, tidak. Bu Amat menghampiri Amat dengan tenang.“Selama ini Bapak sering berbohong untuk menghargai

perasaan Ibu, tetapi baru sekali ini Ibu merasa dihargai, karenaBapak mau berkata jujur.”

Ibu-ibu Mendongenglah!DALAM kesempatan

diskusi dongeng denganibu-ibu lima tahun lalu, se-orang ibu setengah bayamenyatakan keluhan. Kata-nya, ia mencoba men-dongeng di depan anaknyaumur 4 tahun, tetapi sanganak tidak menaruh per-hatian. Sang anak lebih ter-tarik nongkrong di depanpesawat televisi.

Peristiwa kecil itu dapatberarti bahwa sang ibu, ca-lon pelipur lara itu, dikalah-kan televisi. Peranan ibuyang seharusnya menjaditokoh sentral di rumah tang-ga, ‘dirampas’ kotak ajaib itu.Lebih jauh dapat diartikan,sang ibu merasa khawatirakan pengaruh sajian mediaelektronik yang terbuka, intimdan bersumber dari komu-nikasi satu arah itu. Sedikitbanyak pastilah tontonan diluar batas kemampuan anakitu akan berpengaruh ter-hadap pembentukan danpengembangan pribadi anak.Wah, ngeri juga!

Acungan jempol patutditujukan kepada ibu ter-sebut yang mencoba men-dongeng di depan anaknya.Sang ibu ingin membahagia-kan sang putra melalui ceritayang menarik. Melalui kegiat-an bercerita itu, bukan hanyatercipta keakraban antaraanak dan ibu, tetapi jugatertanamnya nilai-nilai yangmenentukan tumbuh kem-bangnya kepribadian anak.Betapapun menariknya sajiantelevisi, seorang ibu tetapmerupakan tokoh sentral, danperanan itu tidak dapat disia-siakan. Kedekatan ibu-anaktidak terputus bersamaandengan penyapihan, tetapimasih berlangsung bahkansampai memasuki masa seko-lah. Bagi anak, ibu adalahsegala-galanya.

Banyak sekali ibu-ibuyang merasa dirinya tidakmampu bercerita. Bercerita

adalah kewajiban kakek danayah, katanya. Kerendahan hatiitu tampaknya mentradisi,padahal kedekatan anak lebihbanyak bertumpu pada sangibu. Sikap merasa tidak mampuitu mungkin disebabkan, sejakdahulu tulang punggung rumahtangga (terutama yang ber-kenaan dengan kebutuhan pe-rut) lebih banyak dibebankankepada kaum ibu. Peranan ter-sebut mengakibatkan terbatas-nya waktu luang, sehinggatidak ada kesempatan untukmendongeng. Kegiatan itu ke-mudian dialihkan kepada sangkakek atau sang ayah. Benarjuga, kalau mengacu padakarya-karya sastra klasik,kebanyakan karya itu berasaldari kaum laki-laki jika di-bandingkan kaum perempuan.Padahal, dalam Kisah Tantriatau Kisah Seribu Satu Malam,sastra tutur itu diperankanperempuan.

Zaman sekarang kerendahanhati itu tidak perlu terjadi. Darisegi kedekatan dan keakraban,ibu lebih memungkinkan me-mengaruhi anak terutama padausia sebelum sekolah. Mengenaiseorang ibu yang tidak berhasilmenarik perhatian anak terhadapcerita yang didongengkan, se-lain karena faktor kehadirantelevisi, mungkin juga karenakekeliruan memilihkan bahancerita. Tidak sembarang do-ngeng (cerita rakyat) cocokuntuk segala usia. Karena ter-batasnya perbendaharaan cerita,sering terjadi seorang ibu men-ceritakan dongeng ‘BawangMerah Bawang Putih’ kepadaanak yang berumur 3 - 4 tahun.Jelas cerita yang tragis dandramatis itu tidak termakan anakyang masih kecil. Jangan salah-kan anak-anak, kalau mereka me-nunjukkan sikap acuh tak acuh,lalu segera berpaling kepadatelevisi.

Untuk anak umur 3 - 4 tahunsebaiknya dipilihkan ceritayang menyangkut lingkunganterdekat anak, seperti benda-

benda atau hewan di rumahtangga. Misalnya cerita ten-tang boneka mainan, sepatu,kursi, anjing, kucing, cecak,atau burung. Benda atau hewanyang bercakap-cakap, sukamakan, menangis dan tertawa,yang di kalangan orang dewasadianggap sepele, namun bagianak-anak kejadian seperti itusangat istimewa.

Pada umur 4 – 5 tahun,dongeng-dongeng sejenis itudapat dikembangkan menjadipengenalan kepada jumlah danperluasan wawasan lingkungan.Di Bali contoh cerita yang baikadalah ‘Siap Selem’ (‘AyamHitam’) dan ‘I Lutung lan IKekua’ (Si Monyet dan Si Kura-kura’). Melalui cerita itu dapatdiperkenalkan tentang bilanganjumlah, lingkungan rumah yanglebih luas, bentuk dan sifathewan, dan juga karakter pelakuyang nakal, berani dan mandiri,juga kasih sayang antara ibudan anak. Di negeri Barat ceritauntuk umur prasekolah cukupbanyak ditulis pengarang-pengarang terkenal. Ketinggal-an kita adalah kurangnya usahauntuk menulis atau menerbitkanbuku-buku cerita anak yangberasal dari cerita rakyat Indo-nesia, padahal bahan cerita itucukup banyak tersebar di ke-pulauan Nusantara. Cerita rak-yat dari Sumatera Utara me-ngenai anak kucing yang manja

sangat cocok diceritakan untukanak menjelang masa sekolah.Pada akhirnya anak kucing ituakan menghormati dan me-ngagumi ibunya dalam berjuangmenghadapi kepahitan hidup.

Selanjutnya sampai umur 8tahun, anak-anak masih me-nyenangi dongeng-dongengyang terjadi di negeri antah-berantah. Mereka amat senangmendengarkan cerita kancilyang cerdik dan menggunakanakalnya melawan hewan-hewanbesar yang serakah. Merekajuga senang mendengarkanpengalaman beberapa ekorhewan yang bersahabat ataubermusuhan, hewan-hewanyang licik, dungu, pasrah,serakah, dan sifat-sifat lainnya.Mereka sudah dapat menilaiperilaku-perilaku yang patutdan tidak patut diteladani.

Dongeng yang agak rumitsangat cocok disajikan kepadaanak-anak umur kira-kira 9 – 12tahun. Anak-anak mulai ber-usaha ‘memamah’ cerita yangmengandung petualangan. Me-reka tertarik kepada alur ceritayang mengandung konflik, pro-blem solving, beserta solusiyang mengandung perenungan.Mereka tidak suka dongengyang menggurui, tetapi lebihsuka pelaku-pelaku yang meng-geliat, bertarung dan tampilmenjadi pemenang. Untuk anakkelompok umur inilah dongeng‘Bawang Merah Bawang Putih’itu cocok disajikan. Di Balidongeng-dongeng untuk ke-lompok umur tersebut amatbanyak. Contoh, dongeng-do-ngeng yang terkenal seperti‘Cupak Gerantang’, ‘Pan Ba-lang Tamak’, ‘Tuung Kuning’,‘Rare Angon’. Dari Nusantaradapat diangkat dongeng-do-ngeng seperti ‘Kleting Kuning’,‘Malin Kundang’, ‘SwidakLoro’. Lebih meningkat adalahcerita yang berhubungan de-ngan legenda dan mitos sepertiterjadinya Selat Bali, terjadinyagerhana, gempa bumi, tsunami.Ada baiknya pula kepada anak

diperkenalkan dongeng-do-ngeng luar negeri yangterkenal seperti Cinderella,Putri Salju, Hansel danGretel, Si Kudung Merah,Pinnokkio, Momotaro.

Lebih lanjut (setelahumur 12 tahun) anak-anakakan lebih suka membacakisah-kisah petualangan.Amat sedikit kisah pe-tualangan yang berasal daricerita rakyat Nusantara. Ditoko buku terpajang banyakkisah petualangan, tetapi ke-banyakan berasal dari luarnegeri. Misalnya kisah-kisahTarzan, berlayar mengelilingidunia, mengenal makhluk-makhluk aneh, menyelam kedasar laut, bahkan menjelajahke luar angkasa.

Mendongeng adalah ke-giatan yang menghibur. Ba-nyak ahli pendidikan yang me-masukkan kegiatan itu sebagaikegiatan bermain. Rileks, jauhdari suasana formal, komu-nikatif, ekspresif, dinamis danberirama, berkesan dan ber-pesan. Sesungguhnya ber-cerita adalah menanamkannilai-nilai yang bermanfaatbagi perkembangan anak.Bruno Bettelheim, dalam buku-nya berjudul ‘The Use of En-chantment, The Meaning andImportance of Fairytales’, me-ngatakan bahwa kegiatanmendongeng sangat berman-faat bagi perkembangan anak.Perkembangan yang dimaksudmeliputi perkembangan ho-listik, emosional, kognitif, mo-ral, dan sosial.

Siapakah yang palingtepat dan seharusnya palingpeduli terhadap perkembang-an pribadi anak? Tentuorangtua, terutamanya ibu-ibu. Oleh karena itu, ibu-ibu,jangan sepelekan kesempat-an itu. Mendongenglah mu-lai sekarang!

I Made TaroPengasuh Sanggar

Kukuruyuk

I Made Taro

Hindari KecuranganDalam Ujian Nasional 2010

SISWA pintar tidak selalu lulus ujian nasional. Anak pintar tidak selalucerdas. Berarti pendidikan belum berhasil. Perlu pemetaan kualitas dan

persoalannya. Maka, ujian nasional tetap diperlukan. Sistem pendidikansudah bagus, hanya mentalitas yang perlu diperbaiki. Berbagai cara

dilakukan guna menghindari kecurangan dalam ujian nasional 2010. Ujiannasional bukan satu-satunya penentu kelulusan siswa. Mengapa guru lebih

peduli mengajarkan mata pelajaran yang di-ujian nasional-kan, padahalsemua pelajaran sama pentingnya? Maksiat di mana-mana. Tanamkan budi

pekerti.

Demikian pandangan yangberkembang dalam Siaran Inter-aktif Koran Tokoh di Global FM96,5 Minggu (6/12). Topiknya,“Yang harus Diperbaiki DalamUjian Nasional 2010”. Berikutpetikannya.

Beda UN 2010dan Sebelumnya

Keputusan MahkamahAgung tak memuat tentangpelarangan Ujian Nasional (UN).

UN tetap dijalankan tahun 2010.Ini ditandai Permen Diknas RI 75tahun 2009 yang mengatur ten-tang UN 2010. Tahapan pe-ngerjaan UN 2010 pun sudah di-tetapkan. Prosedur standar UN2010 sudah jalan, kalangan yangterkait sudah disiapkan. Jika UNtidak jalan segala persiapan yangdilakukan akan sia-sia. Ada per-bedaan antara UN 2010 dan UNtahun sebelumnya. Tahun lalutak ada UN ulangan. Ini sa-ma dengan sistem yang

ada pada Ebtanas. UN 2010memberikan ujian ulangan. UNtahun 2010 tak sepenuhnyamenentukan kelulusan siswa.Kelulusan siswa ditentukan sa-lah satunya oleh sekolah. Misal-nya nilai UN 9 atau 10 jika takditunjang ujian sekolah misalnyabudi pekerti atau akhlak nilainyaburuk maka siswa tidak lulus.Kurikulum yang digunakan kuri-kulum tingkat satuan pendidikan.Menurut PP Nomor 19 tahun2005, negara berhak melakukanpenilaian terhadap siswa.

Bersambung ke hlm. 12

Susu Segar OrganikTulisan “Beternak di Batu Memasarkan di Bali” menarik

pembaca Koran Tokoh. Tulisan yang dimuat Koran TokohEdisi 569 (6/12) itu menceritakan Ismail Marzuki memasarkansusu sapi organik segar dari Malang ke Bali. Lita dari JalanGajah Mada Denpasar menyatakan ingin mencari produk susudan mozarella-nya. Kami informasikan, HP Ismail Marzuki :081 5581 74941. Silakan kontak langsung.

Lewat telepon, Bu Tripitasih dari Sanglah menyatakan rasatertariknya terhadap laporan Koran Tokoh tentang berbagaiinformasi mengenai banten, dan berharap laporan semacamitu dilanjutkan. Terima kasih Bu, masukannya. Koran TokohOktober lalu secara berseri menyajikan informasi tentangkebutuhan bahan baku upacara di Bali, termasuk banten.Misalnya, Bali perlu 50.000 ton janur dan ron setahun;permintaan buah meningkat; jeruk, kelapa gading, kelapa hijaudidatangkan dari Banyuwangi; sarana upacara bolehdisederhanakan. Ada hikmahnya memang, jika janur hanyadipasok dari daerah sendiri produksi kelapa di Bali bisaterganggu. Pertanyaan timbul, bagaimana produksi kelapa diBali sekarang, apakah bisnis kelapa telah memberi keuntunganbagi petani?

Laporan Banten Lanjutkan

Kumpulan Tulisan DongengKUMPULAN 12 tulisan

cerita dongeng berjudul “AsalMula Jalak Bali – KumpulanDongeng” telah diterbitkanBalai Bahasa Denpasar bekerjasama dengan Koran Tokoh. Ke-12 tulisan tersebut merupakantulisan yang menjuarai LombaMenulis Dongeng yang di-selenggarakan Koran Tokohdalam rangkaian acara FestivalKeluarga tahun 2007 dan 2008.Buku yang dicetak dalam jum-lah terbatas ini menyajikan 12judul yakni Kete-Kete dan Be-bean, Ayam Beranak Itik, Nyo-man Ayu, Lima Helai BuluBurung, Kisah Dukun Cilik yang Baik Hati, Tukang UkurSangging, Tekukur dan Balam, Asal Mula Jalak Bali, Dua BendaAjaib, Teratai Jingga, Lima Pertanyaan dan Enam Jawaban SiBelalang Emas, dan Cerita Gua Lawah.

313 - 19 Desember 2009 Tokoh

WiwiekDjoko,

Satpol PPWanitaPertama

DKI Jakarta

Selain TegasSatpol PP

harus LembutIA bercita-cita menjadi polisi wanita. Cita-citanya kandas, tetapi akhirnya ia menekuni profesi yang

tugasnya mirip polisi. Dialah Wiwiek Djoko (54), wanita pertama yang menjadi anggota Satuan PolisiPamong Praja (Satpol PP) di Provinsi DKI Jakarta, 24 tahun silam. Ia pernah menangkap joki three in

one. Anaknya terlepas, yang tertangkap hanya bajunya. Ia tak gentar walau pernah dilempari bommolotov pedagang kaki lima. Tetapi, mengapa wanita yang pernah menjadi komandan upacara HariIbu ini menyatakan terharu ketika sedang menertibkan lapak pedagang dan terusik hatinya ketika

sedang merazia wanita pekerja seks komersial?

W iwiek sempatm e n j a b a tk o m a n d a n

(Kepala Satpol PP) ketikabertugas di wilayah KodyaJakarta Selatan, tepatnya diKecamatan Mampang Prapatan.Saat itu ia memimpin 40 orangstaf yang semuanya pria. Pukul06.00 ia sudah di lapangan. Jikatugas malam, jam kerjanya usaimagrib sampai tengah malam.“Kalau razia PSK atau waria, yabertugas tengah malam karenaoperasi mereka umumnyasetelah pukul nol-nol,” ungkapWiwiek.

Ia mengendarai mobil dinasbersama anak buahnya ber-keliling wilayah mengantisipasikejadian-kejadian yang perluditertibkan. Sabtu dan Minggu,begitu pula pada hari rayaseperti Natal dan tahun baru,ia sering bertugas sampai pagi.

Terpilihnya dia sebagai“kepala Mantri Polisi PP”,begitu sebutan populer dimasyarakat lingkungannya,mungkin karena dirinya selalubersikap tegas. Juga, karenadilatarbelakangi pengalaman-nya menjadi pemimpin upacaradalam berbagai kegiatan. Sam-pai-sampai ia dijuluki “spesialiswanita komandan” di JakartaSelatan. Dalam peringatan HariIbu 2007 tingkat provinsi DKI,misalnya, ia bertugas sebagaikomandan upacara.

Tegas tetapi LembutWiwiek dibesarkan dalam

keluarga polisi. Ayahnya, DjokoMoeljono, anggota Brimob yangbertugas di Polda Metro Jaya.Ia bertempat tinggal di asramaPolri di Pejaten, Pasar Minggu.Suaminya, Mintoadi, jugapolisi, kini purnawirawan.Sebelum pensiun, suaminyamenjabat kapolsek di Tangerang.Kini kedua anak mereka menjadiperwira polisi dan TNI AD.

“Sejak bocah anak-anaksudah tampak menyenangiprofesi kami. Waktu masih kecilsi sulung suka mengenakanbaret ayahnya, dan kalauditanya soal cita-cita, ia selalumenjawab ingin menjadi pilotpesawat tempur. Setelahdewasa ia menjadi polisi. Se-dangkan adiknya menyatakaningin menjadi angkatan laut,namun akhirnya menjadi per-wira TNI AD,” tutur Wiwiek,sambil berseloroh, ‘jika anak

saya empat, mungkin yang dualagi Angkatan Laut danAngkatan Udara’.

Perempuan kelahiran Se-marang ini sangat menyukai se-kaligus bangga pada profesi-nya, meski awalnya ia bercita-cita menjadi polisi wanita.Tugas Satpol PP memangmenyerupai polisi, sepertimelakukan penertiban dan razia.Satpol PP adalah polisi dipemerintahan daerah (ka-bupaten/kota/provinsi) yangtugasnya mengawal ataumenegakkan peraturan-peratur-an daerah. Di Pemprov DKIbanyak perda, misalnya ten-tang larangan membuangsampah tidak di tempatnya,mengemis/mengasong diperempatan jalan, merokok diarea publik, berjualan di trotoaratau badan jalan.

Wiwiek bertugas di KantorPemprov DKI sejak tahun 2003dan jabatannya kini KepalaBagian Umum Unit Satpol PPPemprov DKI. Sekarang ia lebihbanyak di kantor, tetapi setidak-nya seminggu sekali ia turun kelapangan.

Berambut pendek, ber-

seragam coklat muda, lengkappelbagai atribut di bahu, dada,serta menggenggam radiokomunikasi, Wiwiek tampakberwibawa. Apalagi sorotmatanya tajam dan kata-katanyategas, penuh disiplin. Hinggakini tubuhnya masih tegap danstaminanya tampak terjaga.Sebagai anggota Satpol PPfisiknya memang ditempa se-cara baik, melalui pelatihan ka-rate, silat, mahatma, dan beladiri lainnya. Sampai sekarangpun ia tetap mengikuti kegiat-an olahraga rutin, seminggutiga kali. Tiap berolahraga iaberkeliling lapangan Monasdua putaran.

“Sampai setua ini sayamasih suka ikut diklat-diklat,seperti diklat penyegaranSatpol PP,” katanya.

Kesenangannya berolah-raga juga mendorong Wiwiekmengikuti kegiatan senamaerobik. Ia suka line-dancepoco-poco, salsa, dan sajojo.Hobi lainnya menyanyi. Ia

mengaku, menyukai lagu-laguyang dibawakan artis bersuaraberat seperti Emillia Contessadan Titiek Puspa.

Namun, penampilannyayang layaknya wanita militer,tidak mengurangi sikaplembutnya sebagai wanitamaupun sebagai ibu. Justrusikap lembut inilah yangmelatarbelakangi Pemda DKIjuga mengangkat kaum hawamenjadi anggota Satpol PP.“Menghadapi dan menanganipelanggar ketertiban tidakcukup dengan ketegasan,tetapi juga dengan kelembutan.Di sini pentingnya perananggota Satpol PP wanita, baikdi lapangan mapun di kantor,”katanya.

Sikap lembutnya sebagaiwanita inilah yang menyebab-kan ia selalu cemas ketikaanak-anaknya sakit. Ia selaluberpesan kepada Mas danAdik, begitu Wiwiek memang-gil kedua anaknya, agar selaluberhati-hati dalam pergaulan.Mereka diberi kebebasanbergaul, tetapi juga diarahkanuntuk aktif dalam kegiatanolahraga, seperti berlatih ka-rate sejak kecil dan setelahdewasa ikut klub bola voli.

Bagi Wiwiek anak tetapanak walau kini sudah dewasa.Ia suka mengontrol walau kinimereka sudah mandiri. JokoAdi Nugroho, si sulung kinibertugas di Polda Jambi,sedangkan adiknya, Adi MurtiWibowo, baru bertugas diMabes TNI AD. “Kami seringsms-an, “ ujar Wiwiek yang dirumahnya kini hanya berduabersama suaminya.

Terharu,Lucu, MengerikanDalam menjalankan tugas di

lapangan, diakuinya kadangada semacam pertentanganbatin. Sebagai wanita, hatinyasering terusik dan kadangterharu ketika harus menertibkanlapak pedagang yang berjualandi tempat yang dilarang, sepertidi badan jalan atau di trotoar.“Tetapi, demi menegakkanaturan, ya mereka harus di-tertibkan karena memang sa-lah,” ujarnya.

Begitu pula saat merazia

Wiwiek Djoko

SAAT traffic light di pertigaanBanjar Petak Singaraja berwarna merah,secara refleks pandangan pengendarasepeda motor yang berhenti di situsering tertuju ke bengkel di kiri jalan.Sebab, di bengkel sepeda motor itu adapemandangan langka. Seorangperempuan terlihat bekerja mengutak-atik mesin sepeda motor.

Perempuan bertubuh ceking itubernama Gusti Ayu Dewi Adnyani.Meski otot lengannya tak terlalu kekar,ia terlihat kuat dan tak kalah tenaganyadaripada suaminya. Gusti Adnyani yangsebelumnya bekerja serbagai tukangjahit pakaian, bekerja di bengkel sejaktahun 2007.

Suaminya, Made Ngurah Sumerta,merupakan montir yang membukausaha sendiri. Semula Gusti Adnyanihanya membantu suaminya, tetapi lama-lama merasa ketagihan. Pekerjaansebagai tukang jahit ditinggalkan,kemudian sehari-hari ia menjadi bagianpekerjaan di bengkel yang dikomandanisuaminya di jantung kota Singaraja itu.“Karena terbiasa, saya jadi bisa. Yangpenting mau berusaha dan tekunmenjalaninya, pasti bisa. Saya punmampu menangani kerusakan mesinsepeda motor,” ujar Gusti Adnyani yangbelajar menjadi montir secara autodidak

itu.Gusti Adnyani lahir di lingkungan

keluarga yang hidupnya pas-pasan. Ituyang menjadi salah satu alasannya,mengapa ia memilih bekerja daripadamelanjutkan sekolah. Ia mendahulukankepentingan adik laki-laki satu-satunyauntuk bersekolah. “Saya ingin adik sayamaju. Keluarga saya tak mungkinmenyekolahkan kami berdua. Kini, adiksaya sudah bekerja,” tutur perempuanyang hanya memiliki ijazah SMP itu.

Semasa remaja berbagai pekerjaanberat sudah pernah dilakoninya; mulaidari pekerjaan serabutan, ikut membantumenggarap sawah, mencari pakan sapi,tukang jahit, dan kini menjadi montir.

“Tak ada masalah, karena sayasudah terbiasa hidup susah. Yangpenting halal,” ujarnya.

Bengkel sepeda motornya itudikelola berdua saja. Bukan hanyamelayani pekerjaan menyervis sepedamotor, Gusti Adnyani juga menyiapkanperalatan yang diperlukan atau yangdibeli pelanggan, hingga menguruskeuangannya.

Pandangan mata pengendarasepeda motor yang sedang berhenti ditraffic light yang tertuju ke arahnyakadang-kadang membuat Gusti Adnyanirisih. Tertangkap kesan mereka keheran-

heranan ada perempuan langka yangmau bekerja di bengkel. Selain banyakorang yang memuji atas keper-kasaannya, ada juga yang mencibirnya.Apalagi jika sedang berbelanja kewarung dalam kondisi tubuh ber-gelepotan oli, ada saja orang yangmelontarkan komentar: “Perempuanseharusnya memasak dan mencucipakaian di rumah saja”. Terhadapcibiran itu Gusti Adnyani me-nanggapinya dengan guyonan: “Suamisaya tak akan dapat istri seperti saya,karena tak ada perempuan yang maubekerja keras seperti saya. Selamaperempuan mampu, mengapa tidak?Saya ingin membantu dan menjadikebanggaan suami”.

Suaminya selalu mendukungkeinginannya untuk membantu. Berkatbimbingan suaminya, Gusti Adnyani

makin mahir mengurus bengkelnya.Awalnya memang ada peminta jasa

bengkelnya yang tak bersedia sepedamotornya ditangani Gusti Adnyani.“Mungkin karena saya perempuan,mereka tak percaya. Tetapi, itu dulu,sekarang tidak lagi,” tuturnya.

Sebagai perempuan, Gusti Adnyanipun memiliki naluri selalu bersikap danberperilaku lembut. Di bengkelnya, iapun selalu berupaya memberi pelayanankepada peminta jasanya dengan lembut.“Pelayanan terus kami tingkatkan agarpelanggan tak berpindah ke tempatlain,” ujarnya.

Dalam sehari, bengkel miliknyamenangani minimal tujuh sepeda mo-tor. Jika ditotal dengan pendapatan hasilpenjualan peralatan sepeda motor,penghasilannya per hari berkisar Rp 400ribu - Rp 700 ribu. –put

PROFESI satpam dan juru parkir identik denganpekerjaan laki-laki. Namun, bagi Ni Ketut Puspawatidan Ketut Latri demi menopang hidup keluarganya,mereka melakoni pekerjaan itu dengan tekun.

“Saya sudah menjadi anggota satpam sejaktahun 1992,” ujar Puspawati. Menurut perempuanasal Mengwi Tani Badung ini, sejak kecil iamenyukai kegiatan laki-laki. Saat di SMA dia ikutekstrakurikuler karate.

Penampilan Puspawati sekilas tampak galakdengan seragam satpamnya. Setelah mengobrollama siapa pun akan melihat naluri kewanitaannya,banyak tersenyum. Ia menuturkan, sangat menikmatipekerjaannya, walaupun terkadang penuh risiko.Namun, kata ibu dua anak ini, dia lebih suka melihatsegi positifnya. “Banyak yang segan karenamungkin melihat tampang saya galak,” ujarnyasembari tertawa.

Suaminya yang berprofesi sebagai petani, tidakpernah merisaukan pekerjaan Puspawati. Dia yakinistrinya mampu menjaga dirinya dengan baik.

Saat ini Puspawati bekerja di Toko SakuraDenpasar. Dia ditempatkan di lantai II khusustempat penjualan DVD dan CD. Dulunya, ia bekerjasebagai anggota satpam di Pertokoan KertawijayaDenpasar. Tahun 2006 tempatnya bekerja bangkrut,dan ia diterima bekerja di toko elektronik tempatnyabekerja sekarang yang mempekertjakannya dalam dua shift, pukul 10.00 sampai 16.00, dan pukul16.00 sampai 22.00. Jam kerjanya tiap hari, tidak mendapatkan hari libur. Dengan sepeda motornya,ia memerlukan waktu 30 menit menempuh perjalanan dari rumahnya di Mengwi ke tempatnyabekerja di Denpasar.

Ia mengatakan, malam Minggu biasanya konsumen banyak berdatangan, sampai mencapairatusan. Selama bekerja sebagai anggota satpam, ia pernah mendapati konsumennya mencurikaset DVD. Terhadap kasus semacam ini, langkah awal, biasanya Puspawati mengajak berbicarayang bersangkutan secara kekeluargaan. “Diberi pengarahan saja. Saya tidak mau arogan. Sayalebih suka menyelesaikan dengan cara baik-baik,” kata Puspawati.

Terkadang ada juga konsumen yang membuat ulah. Disuruh menitipkan jaket atau tas,malah memberontak dengan seribu alasan. “Akhirnya, saya memberi kesempatan konsumenitu untuk masuk dan berbelanja, tetapi dia selalu saya awasi dari jauh,” tuturnya.

Puspawati selalu menjaga hubungan baik dengan kepolisian. Kebetulan toko tempatnyabekerja berdekatan dengan pos penjagaan polisi. “Walaupun kami satpam, bukan harus galakdan angker. Kami juga melayani dengan senyuman. Konsumen yang datang lebih banyak anak-anak muda, Saya perlakukan mereka seperti anak sendiri,” ujar Puspawati tentang kiatnya dalambertugas.

Tukang Parkir SuciLain lagi Ketut Lastri. Perempuan single parent ini menghidupi kebutuhan keluarganya dari

penghasilannya sebagia tukang parkir. Dua anaknyayang sudah duduk di bangku SMA dan SMP,membuatnya ekstra kerja keras.

Setelah suaminya meninggal, perempuan asalMelaya, Jemberana, ini kebingungan mencaripekerjaan. Berbekal informasi dari kepala lingkungan diwilayah tempatnya mengontrak rumah, ia mendapatkanpekerjaan sebagai juru parkir di Kota Denpasar. Wilayahberoperasinya di kawasan Suci. Tiap hari ia mangkal disana pukul 09.30 hingga 17.00. Ia mendapatkan 35%dari hasil jasa parkir yang ditanganinya. “Kalau hariraya keagamaan, saya lanjutkan lagi bekerja sampaimalam. Untuk mencari uang tambahan,” tuturnya. Iamendapat keterampilan dari Dinas Perhubungan KotaDenpasar dalam pelatihan dua hari. Lastri mengaku risihsaat pertama kali menggunakan pakaian juru parkir danmengatur kendaraan. Namun, lama kelamaan, ia mulaimahir dan disegani teman-teman sesama juru parkir.“Yang penting halal dan bisa dapatkan biaya sekolahanak-anak,” ujarnya. Lastri pun tak segan-seganmemberikan senyumannya kepada warga yang memarkirkendaraannya. Ia menyatakan, tidak mau hanyamengambil uang parkir tanpa memberi pelayanan yangbaik. –ast

Satpam Tak harus GalakTukang Parkir jangan Lupa Senyum

tkh/

hkm

Gusti AdnyaniPerempuan

yang Bergelepotan Oli

Gusti Ayu Dewi Adnyanitkh/put

wanita jalanan atau pekerja sekskomersial. Wiwiek tak setuju jikaorang sering mengatakan SatpolPP suka salah tangkap. Bayang-kan, katanya, perempuan jalansendiri tengah malam. Kalauternyata wanita baik-baik,setelah diproses di kantor, tentusegera dilepas. Sedangkan yangbenar-benar PSK setelahdiproses dan diberi pengarahan,mereka juga disuruh pulang.“Kalau sering tertangkap, yakami bawa ke Panti Kedoya

(panti rehabilitasi milik DinasSosial – Red.),” kata Wiwiek.

Ada pengalaman lucu yangtak terlupakan. Ketika iadengan sigapnya menangkapjoki three in one , hanyabajunya yang terpegang,sementara orangnya lepas.“Dia memang masih anak-anak.Mungkin karena ketakutan,anak itu meronta dengansigapnya sehingga lolos,bajunya saja yang tertangkap.”tuturnya sambil tertawa.

Hal mengerikan juga pernahdialami. Wiwiek dan beberapastafnya dilempari bom molotovketika menertibkan pedagangkaki lima di bawah jembatanlayang Mampang Prapatan. Ber-untung, bom melenceng darisasarannya. Menurutnya, parapedagang itu sering membandel.Beberapa kali ditertibkan,kembali lagi berjualan di tempatterlarang. Tetapi, lama kelamaantempat itu bersih dari pedagang,setelah dipagari besi. —isw/hkm

Ketut Lastri tkh/ast

Ni Ketut Puspawati tkh/ast

W Panita erkasaWanita Perkasa

13 - 19 Desember 2009Tokoh4

Cegah Korupsi dengan Reformasi BirokrasiProf. Dr. A.A. Gde Muninjaya, M.P.H.

REFORMASI birokrasi mut-lak diperlukan di era reformasi jiliddua ini. Hal ini ditegaskan bakalcabup Bangli Prof. Dr. A.A. GdeMuninjaya, MPH. Sasarannya,meningkatnya mutu pelayananbirokrasi kepada masyarakat dandapat dicegahnya kesewenang-wenangan birokrasi yang nantinyaakan bermuara pada korupsi danproses pembenaran lainnya. Diera otonomi daerah, sebagian be-sar kewenangan pembangunan di-serahkan ke pemerintah kabu-paten/kota. Sejalan dengan itu,pemkab Bangli juga sudah me-nerima dan melaksanakan ke-wenangan pelayanan publik ter-sebut di wilayahnya. Untuk itu,diperlukan pimpinan daerah yangberani, inovatif, dan trasformatifuntuk membangun wilayahnyayang berujung pada peningkatankesejahteraan masyarakat.

Reformasi harus dimulai daritekad individu pimpinan daerah.Tak cukup dengan menyusun pe-rencanaan dan membuat peraturanyang mengikat perangkat daerah,tetapi juga harus memunculkankesadaran baru bahwa daerah me-merlukan semangat pembangunanyang baru. “Batasan umum refor-masi adalah perubahan total disegala bidang pelayanan yang di-kendalikan oleh pemerintah.Tujuannya, untuk meningkatkankesejahteraan masyarakat,” ujar

Direktur PMPK (Pusat Mana-jemen Pelayanan Kesehatan) FKUnud ini. Pimpinan daerah wajibmengubah mainset/cara berpikir-nya. Ini harus dipelopori oleh Bu-pati dan pimpinan daerah lainnyasampai kepala desa. Seorang pe-mimpin daerah juga harus memilikirencana strategis untuk mengem-bangkan wilayahnya dan menum-buhkan komitmen sebagai abdi danpelayan masyarakat. “Ini harus di-integrasikan dengan strategi pe-ningkatan mutu pelayanan.Prinsip-prinsip total quality man-agement harus bisa diterapkanpada birokrasi pelayanan masya-rakat,” ujar guru besar FK Unudyang juga mengajar manajemenkesehatan ini. Keterpaduan visisebagai individu pimpinan dan visilembaga akan menjamin semakinberkembangnya mutu pelayananpublik.

Jika pimpinan daerah melaku-kan trik-trik sekadar untuk prosespembenaran, dan mencari ke-untungan untuk diri pribadi dankelompoknya, ini sangat me-nyalahi prinsip-prinsip reformasibirokrasi. Sepak terjang pimpinandaerah seperti ini telah mencederainurani masyarakat. Pimpinan da-erah adalah orang-orang yang meng-gerakkan sistem pembangunan didaerah. Karena dipilih rakyat, su-dah sepantasnya pimpinan harusmemiliki tanggung jawab besar dan

komitmen untuk meningkatkankesejahteraan masyarakat. Seorangpimpinan daerah dikatakan berhasilmenyejahterakan masyarakatnyajika pendapatan masyarakat me-ningkat (income per kapita), ter-masuk meningkatnya PAD (pen-dapatan asli daerah), PDRB (prod-uct domestic regional bruto), ke-tahanan pangan, IPM (indeks pem-bangunan manusia) dan angka pe-ngangguran di masyarakat. Keber-hasilan daerah otonomi meningkat-kan kesejahteraan masyarakat akandilaporkan oleh biro pusat statistiksetiap tahunnya sehingga akan di-

ketahui keberhasilan daerah me-majukan daerahnya, dibandingkandengan kabupaten lain di Balimaupun luar Bali. “Nanti akan ter-lihat persentase peningkatan capai-an pembangunan kabupaten/kota diera otonomi ini,” ujarnya. Munin-jaya menegaskan, pembangunandaerah harus mampu memanfaat-kan potensi wilayahnya secaramaksimal untuk menyejahterakanrakyatnya. Sepak terjang Bupati ja-ngan sampai mencenderai nilai-nilaibudaya dasar manusia Bali yangberlandaskan Tri Hita Karana.

Berbicara tentang efisiensi ang-garan belanja daerah, Muninjayamengaitkannya dengan peningkatanpendapatan dan bagaimana meng-gunakan pendapatan itu seefisiendan seefektif mungkin untuk meng-hasilkan peningkatakan kesejah-teraan masyarakat. Arah pem-bangunan akan tertuang di dalamrencana strategis pembangunandaerah yang disusun 5 tahunan. Efi-siensi dan efektifitas penggunaankeuangan daerah sangat tergantungdari jumlah anggaran yang diserapuntuk pembangunan daerah. Keber-hasilan penggunaan anggaran akandipotret setiap tahun untuk me-ningkatkan pendapatan masya-rakat, PDRB, PAD, IPM, ketahan-an pangan, dan infrastruktur se-maksimal mungkin, termasuk pe-nurunan pengangguran riil. “Jikasemuanya berkembang, saya jamin

kesejahteraan rakyat akan ter-sentuh dan dirasakan rakyat.Otomatis indeks kemiskinan jugaturun,” ujarnya.

Efisiensi keuangan berdekatandengan korupsi. Bagaimana kiatseorang Muninjaya mencegah ter-jadinya korupsi jika kelak ia di-percaya masyarakat Bangli me-mimpin Bangli? Dengan gamblangMuninjaya mengatakan penyu-sunan rencana strategis harus jelasindikatornya. Ini dapat diman-faatkan fungsi pengawasan. Dalamrencana kerja tahunan akan tertuangalokasi anggaran untuk setiap sek-tor. Atas dasar ini, pemegang ang-garan/SKPD (Sistem KoordinasiPembangunan Daerah) memiliki ke-wenangan penuh untuk meman-faatkan anggaran yang sudahdialokasikan sesuai dengan tugaspokok dan fungsinya masing-masing. Inilah yang akan meng-gerakkan pembangunan sektoral.Celakanya, sekarang ini masing-masing sektor masih lebih senangbekerja sendiri-sendiri. Andaikanmasing-masing sektor bisa bekerjalebih terpadu sejak perencanaan di-susun, niscaya akan mencegah tin-dak korupsi. Selain itu, mediamassa, partai, kampus, mahasiswa,dan LSM juga bisa diperankansebagai kontrol sosial jika dilaku-kan secara efektif.

Tindak korupsi sudah menjaditradisi di negara kita. Dalampandangan Muninjaya tradisi iniperlu dicegah dengan mengefektif-kan sistem pengawasan internal daneketernal. Sistem ini diibaratkanmenyapu lantai, sapu yang dipakaiharus bersih terlebih dahulu. Begitupula halnya dengan birokrasi,

pimpinan harus bersih, tidak bolehmengembangkan proses pembenar-an dari sesuatu yang sebenarnyatak sesuai dengan nurani masya-rakat dan kebutuhan pembangunan.Proses pembenaran kerap terjadidan dilakukan pimpinan karenakekuasannya tidak dilaksanakandengan prinsip-prinsip total qual-ity management. Selain itu, DPRDyang memiliki fungsi legislasi,pengawasan, dan penyusunananggaran, juga dituntut bekerjasecara efektif tanpa mengedepan-kan intrik-intrik politik.

Dengan birokrasi yang bebaskorupsi, niscaya pembangunandaerah akan lebih maju. Untuk itu,SDM yang cerdas adalah faktorproduksi yang sangat potensialuntuk menggerakkan pembangunandaerah. Karenanya, SDM di eraotonomi daerah harus lebih sehat,lebih cerdas dan dikembangkanmotivasinya untuk bekerja lebihproduktif. Caranya, dengan mem-bangun infrastruktur yang mampumenjangkau masyarakat luas se-perti listrik, telepon, jalan, dan air.Pemerintah harus juga memikirkanuntuk lebih memberdayakankelompok-kelompok masyarakatagar lebih terbuka pikirannya, beranimeyampaikan pendapat melalui fo-rum-forum seperti musyawarahpembangunan. Forum pertemuanseperti ini perlu dikelola denganbaik oleh pimpinan daerah mulaidari kepala desa sampai bupatinya,sehingga keluhan masyarakat dapatdihayati dan dicarikan solusinya.

SDM tak terlepas denganSDA (sumber daya alam). Untukitu Bangli yang memiliki 30-40%hutan perlu dijaga kelestariannya.

Penggalian pasir yang berdampakpada kerusakan alam di sekitarGunung Batur juga harus ditertib-kan. Jika terpilih menjadi bupati,Muninjaya bertekad akan me-ngembangkan Bangli sebagaipusat agribisnis berbasis organik.Penggunaan pestisida secaraterus-menerus akan merusak alamdan menurunklan kualitas ke-sehatan masyarakat. Terganggu-nya kesehatan masyarakat akanberdampak pada anggaran pem-bangunan, dan kualitas kerja ma-syarakat. Karenanya, programpemberdayaan masyarakat pen-ting untuk jangka panjang. “Limatahun memang tidak cukup, te-tapi paling tidak saya akan me-ngembangkan dasar-dasar pem-bangunan Bangli yang lebih baikke depan,” ujarnya.

Berbicara tentang sosok wa-kil bupati yang akan mendam-pinginya maju dalam bursa pil-bup mendatang, Muninjaya me-ngaku telah mengantongi be-berapa nama. Paling tidak, wakil-nya harus cerdas (memiliki dasarpendidikan yang baik), trackrecord-nya juga terjamin baik,memiliki visi-misi yang samadalam membangun Bangli, sertamendapat dukungan masyarakatluas. “Kami harus memiliki impi-an sama dan bisa saling meleng-kapi. Pemikiran kami adalahberusaha membangun Bangli yanglebih cepat, lebih baik, dan lebihdirasakan manfaatnya olehmasyarakat luas, dan tentu haruslebih baik dari sebelumnya. Pe-milihan wakil, juga harus mem-perhatikan geopolitik Bangli,”ujarnya. –ten

Prof. Muninjaya

Tips untuk Istri Abdi Negara

Hindari Bau Badandan Bau Mulut

ADA beragam carayang bisa dilakukanistri agar suami

betah di rumah. Menurut prak-tisi manajemen sumber dayamanusia Ida Bagus Purwasila,istri perlu memerhatikan pe-nampilan diri. “Jika suami pu-lang kerja, usahakan janganmenggunakan busana yangmenimbulkan bau menyengat.Hindari bau badan termasukbau mulut. Usahakan tampilsebagus mungkin,” katanya.

Kalangan istri abdi negaradinilai harus menempatkan aspekpenampilan sebagai hal utama.Tiap gerak gerik, ucapan, danpenampilan komunitas ini

cenderung menjadi sorotan ma-syarakat. Jadi, berpenampilanmenarik dan santun jadi mutlak,”kata suami A.A. Sagung Kendranyang pernah menjadi fasilitatorJohn Robert Powers ini.

Lelaki yang akrab disapaGus Purwa ini menyarankanistri abdi negara menghindariucapan bernada kasar, sepertisebutan “cang” atau “cai” da-lam bercakap-cakap.

Gus Purwa menyebutkanada empat tanda konsep dirinegatif, antara lain peka ter-hadap kritik. “Banyak orangyang tak mau dikritik. Usahakanmenerima segala kritikan de-ngan lapang,” ujar sarjana eko-nomi yang berkiprah selama 23tahun di bisnis garmen itu.

Sikap negatif perlu dilawandengan lima konsep diri positif,yakni yakin akan kemampuanmengatasi masalah, merasa se-tara dengan orang lain, me-nerima pujian tanpa rasa malu,menyadari bahwa tiap orang

punya perasaan, keinginan, danperilaku yang tidak seluruhnyadisetujui masyarakat. “Menjadipemimpin harus menyadaribahwa tiap apa yang dikehen-daki belum tentu disetujui se-mua orang. Orang harus beranimengungkapkan kekurangandiri dan berani mengubahnya,”harap alumnus Program Pasca-sarjana FE Unud ini. —lik

Pengantar Redaksi: Diskusikerja bareng Koran Tokoh dan TPPKK Kabupaten Gianyar di RuangUtama Kantor Bupati Gianyar,Kamis (10/12), menyisakansejumlah catatan. Berikut sebagianlaporannya di muat di halaman 4edisi ini.

BUSANAtelah menda-pat perhatianserius kalang-an perempuanpejabat di Ba-li. Cirinya,busana yangd i k e n a k a nharus mena-rik, tetapi te-tap mengikutinorma ke-sopanan. Inicermin ke-pribadian se-orang perem-puan Bali.

“Penampilan mencerminkan kepribadianseseorang. Saya merasa wajib berpenampilanmenarik, tetapi tetap sopan,” kata A.A. PutraMegawati, S.Sos, Kepala Bidang Pember-dayaan Perempuan Badan Keluarga Berencanadan Pemberdayaan Perempuan KabupatenBuleleng.

Untuk tampil menarik perempuan tak harusmengenakan pakaian mahal dan branded.“Yang penting sesuai dengan karakter, sopandan nyaman untuk diri sendiri dan orang lain,”kata perempuan kelahiran Gianyar 1956 itu.

Sebagai pejabat, Agung Mega, panggilanakrabnya, tak terlalu fanatik memilih busana.Namun, ibu empat orang anak ini selalumengikuti tren busana terkini. Istri Drs. DewaSuyadnya, A.P, Sekretaris Dinas PendidikanKabupaten Buleleng ini mengungkapkanbusana pilihannya. Contoh, busana adat ke-baya. Dirinya lebih suka mengenakan kebayabordir daripada brokat. Tekstur kainnya yangtipis kurang nyaman dipakai, apalagi untukacara formal.

Ada butiklangganannya,t e r m a s u kistri kalanganpejabat di ja-jaran PemkabBuleleng. Pe-milik butik langganannya selalu meng-informasikan jika ada model busana terbaru.“Biasanya kami beramai-ramai ke butik yangada Denpasar itu. Selain hemat bensin kamijuga dapat diskon kalau beli banyak,” katanya.

Saat ini, ia dan beberapa istri pejabat diBuleleng lebih suka mengenakan kamen jadikain bawahan saat berkebaya. “Sejak setahunterakhir, saya dan beberapa teman lebih sukamengenakan kamen jadi. Penggunaanyamudah, tidak ribet dan kami lebih mudah ber-aktivitas,” katanya.

Ia pun mengoleksi busana hasil tradisionalBali, endek. “Saya tak mencari endek mahal te-tapi lebih mengutamakan motifnya dan harusbeda dengan motif yang lain,” ucap AgungMega.

Selain endek, batik pun menjadi primadonaperempuan pejabat dan istri pejabat di Bule-leng. Ada tukang jahit khusus untuk me-rancang busana sebagian mereka. Namanya NiKetut Sudarmi. Sekitar 10 tahun sudah perem-puan asal Tabanan ini melayani pejabatperempuan dan istri pejabat di Buleleng. BuNgurah, begitu ia biasa disapa, mengaku takalami kesulitan melayani istri pejabat yangmembutuhkan jasanya. Kurang lebih 20 orangibu dari kalangan birokrat baik pejabat perem-puan, istri pejabat, maupun pegawai umumnya,yang menjadi pelanggannya. “Mereka tak adayang cerewet. Biasa-biasa saja. Kebanyakanistri pejabat yang menjahit pakaian di tempatsaya suka pakaian yang press body,” tutur BuNgurah. —put

Tak Mahal tetapi Sopan

Ukuran Busana Menarik Perempuan Pejabat

Agung Mega

Bu Ngurah

Busana untukAcara Resmi

EndekSutra

TerkesanMewah

BATIK atau endek dapatmenjadi busana berkelas danmewah. “Endek dapat dipakaiatasan dan bawahan. Untukacara sehari-hari dapat dipilihendek katun. Untuk acara resmiendek sutra terkesan lebih me-wah. Tenun endek polos yangdiisi payet atau bordir pun kinijuga diminati istri pejabat,” ujardesigner dan pemilik de GaluhBoutique Tjok Abi.

Selain itu, kata Tjok Abi,linen sutera dapat menjadi pilih-an. Seratnya bagus dan terasanyaman di badan, cocok untukgaun, atasan atau celana pan-jang.

Gaun pesta dapat memilihsutra Cina atau sutra sifon.Kainnya lemes dan dingin dibadan. “Sutra organda juga ba-gus. Kainnya tembus pandang,jadi kalau dipakai sebagai rokharus pakai lapis,” katanya.

Pakaian semi resmi dapatmemilih katun atau linen. Katunmenyerap keringat, namun mu-dah kusut. Jangan pilih polysterkarena tidak menyerap keringat.Memilih polyster pilihlah yangbercampur dengan katun agartidak panas. Untuk bertubuhbesar jangan pilih bahan tebalatau bahan yang lemes. Katundapat menjadi pilihan.

Tips Membeli Perhiasan Emas

Cek Labeldan Karatnya

KAUM perempuan haruswaspada saat membeli emas.Hal ini karena tak jarang per-hiasan emas itu mengecewakan.“Perhiasan emas berubah ke-merahan/kehitaman padahalbaru sebulan saya membelinya,”ungkap dr. Ida Ayu Putra Suar-tika, tentang pengalamannyamembeli emas.

Istri dr. I. B. Semadi Putra,Sp.O.G. ini tak ingin pengala-man pahit itu terulang. Ia mem-beli emas bukan di toko emas.“Enaknya beli ke teman yangpunya emas jika barang rusakbisa dikembalikan. Sebelum

membeli bisa dibawa ke rumahjika tak cocok bisa dikembali-kan,” katanya.

Untuk mengetahui barangyang ia beli bagus atau tidak,Dayu mengeceknya denganmemakainya secara terus-menerus selama sebulan. “Jikawarnanya berubah seperti war-na tembaga, bisa komplain,”ujar ibu 4 anak ini.

Dayu menuturkan perhiasanemas sempat menyebabkan be-kas kehitaman di kulitnya.“Saya tak pernah mengecek la-bel sebelum membeli, apalagimengetahui berapa kandunganemasnya,” akunya.

Menurutnya hal ini perludicermati kaum perempuanyang suka membeli perhiasanemas. “Untuk seorang ibu ru-mah tangga bisa memiliki lebihdari satu set. Hal ini untuk

Sukma

Bersambung ke hlm. 15

Tjok Abi

Bersambung ke hlm. 15

Bupati Gianyar Cok Ace, Wakil Bupati Gianyar Dewa Made Sutanaya, Kepala Badan Pemberdayaan MasyarakatKabupaten Gianyar Wayan Sudibia, Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Gianyar di tengahacara pembukaan diskusi kerja sama Koran Tokoh dan TP PKK Gianyar pekan lalu

Ida Bagus Purwasila

tkh/ast

tkh/ast

dr. Ida Ayu Suartika

PerempuanPerempuan

513 - 19 Desember 2009 TokohPendidikanPendidikanDirgahayu ke -63 Perguruan Rakyat Saraswat i Pusa t Denpasar

Maju berkat Rasa Memilikidan Kebersamaan

PERGURUAN Rakyat Saraswati Pusat Denpasargenap berusia 63 tahun. Berbagai keberhasilan disegala bidang telah dicapai. Setelah suksesmendirikan Pascasarjana Lingkungan, kini telahberdiri sebuah Akademi Farmasi yang tengahdiperjuangkan agar bisa menjadi sebuah perguruantinggi. Tiga komponen yang mendukung pendidikanyakni manajemen, pemilik atau yayasan danmasyarakat telah mampu menjadikan perguruanyang berdiri sejak tahun 1946 ini terus tumbuh danberkembang. Terbukti kini PR Saraswati tak hanyamenjadi lembaga pendidikan yang besar namun jugasolid dalam mewujudkan cita-citanya.

K ebersamaan dank e k e l u a r g a a nmewarnai tiap

gerak PR Saraswati PusatDenpasar. Sikap itulah yangdiyakini menjadi kunci keber-hasilan satuan pendidikanyang meliputi pendidikan TKhingga perguruan tinggi yangbernaung di yayasan yangdidirikan I Gusti Made Tamba(alm.) ini. Kebersamaan danrasa memiliki tersebut terlihatjelas saat perayaan HUT ke-63 PR Saraswati Pusat.Menurut Ketua Badan Pengu-rus Yayasan PR SaraswatiPusat Denpasar I Gusti GedeAnom di sela-sela perayaanHUT ke-63 PR SaraswatiPusat Denpasar, Selasa (8/12)di aula SLUA Saraswati,kebersamaan akan me-munculkan sikap saling me-miliki. Sikap inilah yang akanmenumbuhkan rasa tanggungjawab terhadap tugas. Ini dapatmenimbulkan rasa partisipasidalam diri untuk memajukanlembaga pendidikan ini.

Meski kini PR SarasawatiPusat Denpasar telah menjadilembaga yang dinilai berhasil

IB. YudharaLima tahun menjadi Dewan Pembina

di lingkungan PR Saraswati PusatDenpasar menorehkan kebanggaantersendiri bagi IB Yudhara. Peningkatanpendidikan menurut suami Tjok Istri SriRamaswati ini akan berhasil jikadidukung oleh semua komponen daritingkat bawah hingga atas. Di Saraswatisemua telah berjalan dengan baik dansaling berkoordinasi.

Drs. Gede Putu DirgaPria yang satu ini telah mengabdi di

PR Saraswati sejak tahun 1960. Iamengawali karier sebagai kepala SLUASaraswati hingga kini menjadi pengawasbidang non-akademik. Semua organ diPR saraswati dinilainya penuh dengankekompakan dan solid dalam menjalan-kan berbagai program salah satunyapenambahan sarana-prasarana. “Dalammemutuskan sesuatu semua komponendilibatkan dengan musyawarah. Itulahyang mmebuat saya bangga akan keberadaan PR saraswatiyang besar namun tetap dalam satu-kesatuan,” katanya.

Tjok Istri SriRamaswati, S.H., M.M.Satu hal yang membuat Rektor Uni-

versitas Mahasarawati Denpasar inibangga menjadi bagian dari PRSaraswati Pusat Denpasar. Meski telahmenjadi lembaga pendidikan yang besar,status perguruan rakyat tetap melekatdalam diri PR Saraswati. Terbukti biayapendidikan terjangkau dan dapat di-jangkau oleh beragam kalangan ataukerakyatan.

I Gusti Gede Anom

K a t a M e r e k a

TK 1 Saraswati DenpasarJalan Kamboja No. 11 A Denpasar. Tlp. (0361) 244474

TK 2 Saraswati DenpasarJalan Prof. Moh. Yamin IV No. 1 Denpasar.

Tlp. (0361) 226056TK 3 Saraswati Denpasar

Jalan WR. Supratman Denpasar. Tlp. (0361) 451275TK 4 Saraswati Denpasar

Jalan Kenyeri Gang Kemuning Denpasar.Tlp. (0361) 225066

SD 1 Saraswati DenpasarJalan Gadung No. 28 A Denpasar. Tlp. (0361) 245233

SD 2 Saraswati DenpasarJalan Gadung No. 28 A Denpasar. Tlp. (0361) 245466

SD 3 Saraswati DenpasarJalan Prof. Moh. Yamin IV No. 1 Denpasar.

Tlp. (0361) 227017SD 4 Saraswati Denpasar

Jalan Pulau Salawati No. 4 Denpasar. Tlp. (0361) 233754SD 5 Saraswati Denpasar

Jalan WR. Supratman Denpasar. Tlp. (0361) 462529SD 6 Saraswati Denpasar

Jalan Kenyeri Gang Kemuning Denpasar.Tlp. (0361) 225066

SMP ( Sekolah Lanjut Umum Bawah)Saraswati Denpasar

Jalan Kamboja No. 11 A Denpasar. Tlp. (0361) 240570SMA ( Sekolah Lanjut Umum Atas) Saraswati Denpasar

Jalan Kamboja No. 11 A Denpasar. Tlp. (0361) 263287SMK (SMEA) Saraswati Denpasar

Jalan Kamboja No. 11 A Denpasar. Tlp. (0361) 7428994SMK ( STM) Saraswati Denpasar

Jalan Soka No. 47 Denpasar. Tlp. (0361) 462018SMK (SMF) Saraswati Denpasar

Jalan Kamboja No. 11 A Denpasar. Tlp. (0361) 7426379Sekolah Tinggi Bahasa Asing

Jalan Kamboja No. 11 A Denpasar. Tlp. (0361) 228047Universitas Mahasaraswati Denpasar

Jalan Kamboja No. 11 A Denpasar. Tlp. (0361) 227019Akademi Farmasi Denpasar

Jalan Kamboja No. 11 A Denpasar

Jenjang Pendidikandi PR Saraswati Pusat Denpasar

PENAMPILAN sekaa bale-ganjur Lila Buwana per-sembahan SD Saraswati 5Denpasar mewarnai perayaanHUT ke-63 PR Saraswati yangberlangsung di aula SLUASaraswati, Selasa (8/12). Keter-libatan berbagai pihak darisemua unit satuan pendidikandi bawah naungan PR Saras-wati pusat Denpasar menjadibukti kebersamaan di lingku-ngan lembaga tersebut tetapterjalin. Uniknya, sekaa gongyang tampil pada hari itumerupakan gabungan dariberagam unsur dosen, pega-wai, karyawan, profesor, dandoktor. “Tak ada yang mem-batasi kebersamaan kami,”

ucap ketua panitia perayaanHUT ke-63 PR SaraswatiPusat Denpasar Drs. I MadeSukamerta M.Pd..

Konsep Tri Hita Karanadiusung dalam perayaan HUTkali ini. Semua kegiatan me-ngandung unsur ketuhanan,lingkungan dan hubunganantarmanusia. “Ketuhanandengan mengadakan maturpakeling di Pura Padmasanadan tirtayatra ke Pura Pulakidan Melanting,” ujar KetuaSekolah Tinggi Bahasa Asing(Stiba) Saraswati Denpasar ini.Hubungan dengan lingkungandiwujudkan dengan mengada-kan bakti sosial di PantaiMertasari Sanur. Ini sesuai

awalnya masih terdiri atas satutingkat pendidikan SMP yangdulu dikenal dengan sebutanSLU (Sekolah Lanjut Umum)didirikan di tengah kancahrevolusi. Saat itu rakyat tengahberjuang mempertahankankemerdekaan. Para pendiriYayasan Saraswati tak gentar.PR Saraswati tetap didirikanguna memerangi kebodohan.“Dulu pendiri Saraswati ber-komitmen agar perguruan inibisa menjadikan rakyat cerdasdengan pendidikan,” ujarnya.Gede Anom mengisahkan PRSaraswati tetap berdiri kokohhingga sekarang meski dulupernah menjadi korban pem-bakaran oleh oknum yang takdikenal. “PR Sarasawati di-anggap tempat pejuangmengenyam pendidikan danbersembunyi, sehingga adapihak yang membakar sekolah

kami,” katanya. Sejarah initetap ia kobarkan hingga kini.Tiap generasi menurut priakelahiran Tabanan, 26 Juli1928, ini, perlu tahu sejarahPR Saraswati agar tumbuhsemangat untuk selalu ber-juang memajukan pendidikan,”tambahnya.

Untuk itulah tiap perayaanHUT PR Saraswati ada akti-vitas berkunjung ke makampahlawan. “Bangsa yang besaradalah bangsa yang meng-hormati jasa para pahlawan.Begitu pula kami akanberjuang dengan semangatyang dimiliki para pendahulukita,” ucapnya bersemangat.

Konsep Trihita Karana se-lalu diusung dalam tiapperayaan HUT PR Saraswatidari tahun ke tahun. Tiapkegiatan, menurut I Gusti GedeAnom, harus mencakup tiga

hal, yakni ketuhanan, lingku-ngan dan hubungan antar-manusia.

Usia 63 tahun tak membuatPR Saraswati berbangga hatidengan hasil kerjanya yangsudah menunjukkan pening-katan baik di bidang infrastru-ktur dan suprastruktur. Geliat-nya makin terlihat denganterus melakukan pengemba-ngan sumber daya manusiayang unggul dan mampubersaing di tingkat lokal,nasional dan internasional.

Menurut Gede Anom,perjalanan 63 tahun bagiPerguruan Rakyat SaraswatiPusat Denpasar berarti bahwapeningkatan diri di duniapendidikan tak akan berhentidilakukan. Pihaknya akansenantiasa melakukan inovasibaik di bidang akademik mau-pun sarana-prasarana. “Kamijuga akan senantiasa me-ningkatkan kuantitas dankualitas pengabdian diri dalamdunia pendidikan beranjakdari keberhasilan di masa laluuntuk mewujudkan visi danmisi Yayasan dan PR Saras-wati membentuk sumber dayamanusia yang cerdas dankompetitif,” ujar Anom.

Keinginannya menjadikanPR Saraswati bersaing ke tarafinternasional makin terlihat.Beberapa langkah yang di-lakukan antara lain perbaikangedung sekolah, menyiapkansarana-prasarana pendidikan

yang lengkap, dan menyedia-kan tenaga pendidik yangberdedikasi. “Bukankah haltersebut juga cara mendukungproses belajar-mengajar. Kamiselalu mengikuti perkemba-ngan pendidikan,” ungkapnya.

Peringatan HUT PR Saras-wati Pusat Denpasar bukanhanya bernilai seremonial,namun pihaknya mencobaajang tahunan ini bisadijadikan sebagai pemupukpersatuan dan kesatuanantarlembaga pendidikanyang ada di PR Saraswati.Lembaga ini memiliki jenjangpendidikan mulai dari tingkatTK hingga perguruan tinggiyang berlokasi di tempatberbeda. “Jika kami meng-adakan acara, secara otomatiskeluarga besar PR Saraswatihadir berkumpul di gedungpusat Jalan Kamboja Den-pasar. Mereka bisa mengenaldan bertatap muka satu samalain,” ucap pria yang menjabatsebagai Ketua Badan Pengu-rus Yayasan PR SaraswatiPusat Denpasar sejak tahun2000 ini. Semua unit dilibatkandalam rangkaian HUT ke-63PR Saraswati Pusat.

Anom menegaskan meskiusia Saraswati makin tuanamun SDM-nya tetap muda.Caranya, pengelola pendidik-an terus melakukan inovasi,pengembangan dan mengejarketertinggalan serta regenerasiSDM agar lembaga kaya ide-ide besar yang berkaitandengan dunia pendidikan. PRSaraswati Pusat Denpasar kinisedang mengejar keterting-galan dari pesaing di luarnegeri. “Banyak sekolah asing

didirikan di Bali. Kami tak inginmasyarakat lokal termasuklembaga pendidikan menjadikacung di negaranya sendiri,”ucapnya.

Ke depan, pihaknya inginmeningkatkan pendidikanhingga ke tingkat internasional.Ia menyadari Saraswatibanyak mengalami pasangsurut, tapi hal itu disebutnyasebagai romantika Saraswati.“Kini meski kami sudah bisatertawa lebar dengan hasilyang telah dicapai, namunperkembangan akan teruskami lakukan,” tambahnya.Semua jaringan pendidikan diSaraswati ia harapkan sudahbilingual (dua bahasa) yaknibahasa Inggris dan Indonesia.“Jika perlu kami akan tambahdengan bahasa Jepang danMandarin,” ujar Anom.

Kunci keberhasilan PRSaraswati Pusat menganutsistem desentralisasi dansentralisasi. “Tiap unit pen-didikan diberikan kebebasanmengatur dan mengembang-kan program pendidikansendiri. Namun persoalan gajikaryawan dipusatkan padayayasan,” katanya.

Gede Anom menolakadanya sistem pendidikan satuatap. Baginya, pendidikandengan sistem tersebutmelanggar hak asasi manusia.“Mereka menempuh pen-didikan di sini tanpa paksaan.Jika SD mereka tempuh diSaraswati, dan SMP melanjut-kan di sekolah negeri, kamibebaskan. Itu hak siswa. Kamitidak memberlakukan sistempendidikan satu atap,” tam-bahnya.—adv /lik

mengembangkan pendidikan,namun semangat revolusiyang tertanam sejak PR Saras-wati Pusat berdiri hinggasekarang tetap terpatri.

Gede Anom menambah-kan, PR Saraswati Pusat yang

Usung KonsepTri Hita Karana

dengan tema HUT ke-63 PRSaraswati Pusat Denpasar“Melalui HUT ke-63 PRSaraswati Pusat DenpasarMewujudkan Pendidikan Ber-mutu yang Mampu Bersaing diEra Global Berdasarkan Nilai-nilai Tri Hita Karana”. Berbagaikegiatan pun digelar salah

satunya guna meningkatkankreativitas siswa.

Sukamerta menjelaskanseluruh rangkaian kegiatandibuat guna memotivasi akti-vitas dan kreativitas keluargabesar PR Saraswati baik dipusat maupun di cabang yangada. “Kami juga ingin men-

jadikan segala kegiatan dalamrangka HUT ke-63 PR Saras-wati untuk memperkokoh artidan makna eksistensi Yayasandan PR Saraswati pada ke-hidupan masyarakat sertamenggugah partisipasi masya-rakat agar ikut aktif membantusuksesnya pelaksanaan misiyang diemban Yayasan dan PRSaraswati,” tambah Sukamerta.

Jalan santai juga menjadikegiatan inti guna memupukpersatuan dan kesatuan ke-luarga besar PR Saraswati.Minggu (6/12) seluruh siswa,mahasiswa, guru, dosen,pegawai serta yayasan hadirmemeriahkan acara jalansantai yang mengambil start didepan kampus pusat JalanMelati, Surapati, Nusa Indah,W.R. Supratman dan finish didepan Jalan Kamboja. Ziarahke Taman Makam PahlawanPancaka Tirta Tabanan pundilakukan guna menghormatijasa pahlawan.–adv/lik

Sembahyangbersamakeluarga besarPR SaraswatiPusat dipelataranPadmasana

Jalan santai guna memupuk persatuan dan kesatuandi lingkungan Saraswati

Penanaman bibit bakau di seputaran pantai Mertasari Sanuroleh seluruh keluarga besar PR Saraswati Denpasar

Pemotongan tumpeng oleh Ketua Badan Pengurus Yayasan PR Saraswati, I Gusti Gede Anom

Tari Saraswati membuka perayaan HUT ke – 63 PR Saraswati Pusat Denpasar

dok/

sask

ara

edi

dok/

sask

ara

edi

dok/

sask

ara

edi

dok/

sask

ara

edi

6 13 - 19 Desember 2009Tokoh

Menumbuk Jaja Uli di Raj Yamuna SchoolIstri Perdana Menteri Jepang

Mrs. Miyuki Hatoyama menumbuk ‘jaja uli’ di Raj Yamuna School

Mrs.Miyuki Hatoyama menerima kenang-kenangan berupa gambarkarya siswa

Dari kiri: Ketua Yayasan Madokin I Made Okin Adnyana, istri DutaBesar Jepang Nobuko Shiojiri, Mrs. Miyuki Hatoyama, Ny. Okin

Adnyana, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga ProvinsiBali Wayan Suasta, S.H.

ISTRI Perdana Menteri Je-pang Mrs. Miyuki Hatoyamaseakan tahu betul anak-anak RajYamuna School sudah menung-gu kedatangannya sejak pagi.

Usai mengucapkan “terimakasih”, pertanyaan pertamayang diajukannya saat memberisambutan adalah, apakah anak-anak di sini tidak lapar? Hadirinyang duduk di deretan undang-an hanya tertawa. “Ya, saya ya-kin mereka lapar,” kata Miyukilagi. Miyuki dijadwalkan hadirpukul 11.00 di Raj YamunaSchool, Kamis (10/12). Tetapi,istri Yukio Hatoyama ini barutiba pukul 12.15. Gilirannyamemberi sambutan, pukul 12.30.

“Biasanya anak-anak isti-rahat untuk makan kudapan pu-kul 10.00,” ujar salah satu orang-tua murid yang hadir di acara itu.Pukul 12.15, jadwal makan siang.“Jelas anak-anak lapar,” katanya.

Meski begitu, antusiasmeanak-anak menerima kedatang-an Mrs. Miyuki Hatoyamayang didampingi istri DutaBesar Jepang Nobuko Shiojirimengalahkan rasa lapar yangmenyerbu. Anak-anak dibagidalam berbagai kelompok. Adayang bertugas menyambut dipintu gerbang; mengalungibunga, menabuh baleganjur,bermain drumband, dan ge-guntangan. Ada juga yang ber-tugas memasak, menari, men-demonstrasikan keterampilanmenggambar, dan menyanyikan

lagu berbahasa Jepang.“Raj Yamuna School sangat

bagus karena tidak mementing-kan belajar akademis saja, tetapijuga pelajaran lain seperti tarian,musik, dan lagu-lagu,” kata Mi-yuki. Ia juga terkesan karena diRaj Yamuna School banyakanak-anak Jepang belajar di se-kolah tersebut dan murid-muridpun belajar bahasa Jepang.Dalam lawatannya ini, Mrs. Mi-yuki Hatoyama menanda-tangani prasasti memori kun-jungannya ke sekolah yang di-

naungi Yayasan Madokin itu.“Kunjungan Ibu Negara

Jepang ini adalah spirit bagi RajYamuna School karena lawatan-nya ini adalah kehendak istriPerdana Menteri Jepang sen-diri,” ujar I Made Okin Adnyana,S.E., M.T., M.Si. Ketua YayasanMadokin. Sejak didirikan tahun1979, Raj Yamuna School telahmenjalin kerja sama dengan se-kolah di Jepang. Tiap tahun,mereka mengadakan pertukaranpelajar dan guru. “Kami mengirimanak-anak yang berusia 9-10

tahun agar orang Jepang tahu,anak-anak usia tersebut pun bisamandiri,” kata Made Okin.

“Apa nama masakannya?”tanya Mrs. Miyuki saat berhentidi stan masakan capcay. “Cap-cay? Apakah seperti masakan diKorea?” katanya lagi. “Ini masak-an Cina,” jawab peserta. Miyukiberhenti lama saat di demomembuat jaja uli. Dia terkesandengan tape ketan dan caramembuat jaja uli. “Ini seperti diJepang,” ujarnya. Tanpa ragu, iameminta alu dan menggantikansiswa yang bertugas, menumbukjaja uli tersebut. “Tolong bahanjajannya dibalik,” pintanya padasiswa yang bertugas.

Saat mengunjungi anak-anak yang mendemonstrasikanketerampilan menggambar, Mrs.Miyuki mendapat kenang-kenangan berupa gambar karyasiswa. “Ini untuk saya? Terimakasih,” katanya senang.

Senang dan bangga jugadirasakan keluarga besar RajYamuna. “Akhirnya bisa tidurPak,” goda salah satu orangtuamurid yang hadir di acara itupada Okin Adnyana. “Iya, su-dah empat hari ini sibuk sekalimengurus persiapan acara,”ujarnya sembari menerima ucap-an selamat dari undangan.

Raj Yamuna boleh ber-bangga, karena menjadi satu-satunya sekolah yang dikunjungiistri Perdana Menteri Jepangdalam lawatannya kali ini. —rat

Tini Gorda, Dewi Rully,dan Rai Sudiasih

Pimpin BKOW Bali

Rapat Pimpinan BadanKerja sama Organisasi Wa-nita (BKOW) Daerah BaliSelasa (8/12), menetapkanSekretaris Umum IkatanWanita Pengusaha Indone-sia (Iwapi) Bali, A.A.A. TiniRusmini Gorda, S.H.,M.M.,menjadi ketua umum BKOWBali periode 2009 – 2014.Sekretaris umum terpilihDewi Rully dari Wanita Is-lam dan bendahara umumLuh Rai Sudiasih dari IwapiBali.

Dalam rapim yang ber-tema ‘‘Melalui Rapim BKOWKita Tingkatkan Peran Pe-rempuan Dalam Pembangun-an” itu ditetapkan sebagai ke-tua I dari Dharma Wanita Pem-da, ketua II dari WHDI, ketuaIII dari Bhayangkari, ketua IVdari A. Khadijah, dan ketua Vdari PWKI. Wakil Sekretarisdari Dharma Wanita PU danWakil Bendahara dari WKRI.

BKOW Bali sebelumnyabernama Badan MusyawarahWanita Indonesia (BMWI)Provinsi Bali. Perkumpulan inidiresmikan bertepatan de-ngan peringatan Hari Kartini21 April 1963 diketuai Ny.

Sami Merati (almarhum).Ketua BMWI/BKOW Dae-

rah Bali sejak terbentuknyasampai tahun 2009 adalah: 1.Ni Wayan Sami (Ny. SamiMerati), tahun 1963 - 1968; 2.Tjokorda Istri Rai Pemayun(Ny. Cokorda Raka Sukawati),tahun 1968 – 1971; 3. Prof.Dra N. K. Mardani Rata, M.S.,tahun 1971 – 1974; 4. I GustiAyu Suhaeni (Ny. I.Gst NgurahPindha), tahun 1974 – 1978;5. Gusti Agung Ayu Mas (Ny.Dewa Made Beratha) (alm),tahun 1978 – 1983; 6. I Gusti

Ayu Oka Arwati (Ny. I GstNgoerah Gde Ngoerah), tahun1983 – 1987; 7. Luh PutuRoosmiati (Ny. R Masudana),tahun 1987 – 1990; 8. Dra.Ni Luh Nyoman Nitha S (Ny.Ketut Subandi), tahun 1990 –1994; 9. Ny. Masni, S.H., tigaperiode, tahun 1994 – 1999;1999 – 2004 dan 2004 – 2009.

Acara serah terima jabat-an Ketua Umum BKOW Baliakan berlangsung di Aula Di-nas Pendidikan, Pemuda danOlahraga Bali, Selasa (15/12)pukul 10.00. —ard.

Rai Sudiasih

Tini Gorda Ketua BKOW Bali bersama Ketua BKOW sebelumnya Nyoman Masni

Dewi Rully

Kiprah WanitaKiprah Wanita

Daftar Winisuda XVIIAngkatan 2007 - 2009 LP3I Bali

Jln. Panglima Besar Sudirman 7X Denpasar, Bali. Tlp. (0361) 264702 (Hunting), Faks. (0361) 247848B A L IProgram Business Administration2007.05.B001.0002 Astri Sulistiani2007.05.B001.0004 Daniel Putu Wijaya2007.05.B001.0005 Hary Budianto2007.05.B001.0006 I Dewa Gede Arda Dhinatha2007.05.B001.0007 I Wayan Beni Hilmawan2007.05.B001.0008 I Made Agustini Artha2007.05.B001.0009 Ika Kartika Sari2007.05.B001.0010 Jose Manuel Da Costa Soares2007.05.B001.0011 Komang Ariastuti2007.05.B001.0012 Dewa Putu Metayana2007.05.B001.0013 Neni Diana Naru2007.05.B001.0014 Ni Gusti Ayu Ketut Sutiari2007.05.B001.0016 Ni Ketut Diah Ayu Sulistiani2007.05.B001.0017 Ni Komang Puspita Yanti2007.05.B001.0018 Ni Putu Lilik Erawati2007.05.B001.0019 Novi Azanita2007.05.B001.0020 Pande Made Sri Suwar Septiani2007.05.B001.0021 Erfinsyah2007.05.B001.0022 Ali Farauzy2007.05.B001.0023 Erma Naurina Hamiatin2007.05.B001.0025 Henggi Prionggo2007.05.B001.0026 I Made Adhiyatna2007.05.B001.0027 Ida Ayu Mas Indra Dewi2007.05.B001.0029 Komang Andika Pranata2007.05.B001.0030 Ni Komang Eryawati2007.05.B001.0032 Wahyu Nur Iman2007.05.B001.0033 Hita Dharmayanti2007.05.B001.0034 I Gede Suwitara2007.05.B001.0035 I Ketut Agus Sudana Giri2007.05.B001.0036 Lisna Suwandewi2007.05.B001.0037 Putu Eka Suastika Intari2007.05.B001.0038 Yussi Apriliana Sari

Program Secretary2007.05.B002.0039 Kristiningsih2007.05.B002.0040 Ni Putu Mirah Cristina Apsari2007.05.B002.0041 Wina Erikawati

Program Computerize Accounting2007.05.B003.0042 Aldi Effendie Hassan2007.05.B003.0043 Anak Agung Manik Mas2007.05.B003.0044 Balindriani2007.05.B003.0045 Cokorda Istri Purnamawati

2007.05.B003.0046 Dian Pramita2007.05.B003.0047 Dirce Antonia Lapebesi S.2007.05.B003.0048 Febrian Niriko Raka Shindu2007.05.B003.0049 I Gusti Ag. Ayu Ardha Nareswari2007.05.B003.0050 I Gusti Ayu Suprianthi2007.05.B003.0051 Ida Ayu Kade Andriani2007.05.B003.0052 Ketut Karmila2007.05.B003.0053 Ni Luh Ayu Rahmadani2007.05.B003.0055 Ni Luh Putu Sugianti2007.05.B003.0056 Ni Made Eva Dwicahyani2007.05.B003.0057 Ni Nyoman Apriyanti2007.05.B003.0058 Petronela Maria Goreti Tukan2007.05.B003.0059 Putu Tika Trisna Dewi2007.05.B003.0060 Rianto Tantony2007.05.B003.0061 Sri Utami Ningsih2007.05.B003.0062 Ade Retno2007.05.B003.0064 I Made Andika Putra2007.05.B003.0065 I Made Ferykencana2007.05.B003.0066 Made Ardi Cuardika2007.05.B003.0067 Ni Luh Putu Febiyanti2007.05.B003.0068 Ni Wayan Alit Sucita Dewi2007.05.B003.0069 Nyoman Sumartawan2007.05.B003.0070 Vicia Canser2007.05.B003.0071 Andi Fariza Surya2007.05.B003.0072 Arief Ridwan Nur2007.05.B003.0073 Ni Kadek Yuli Ardianti2007.05.B003.0074 Ni Wayan Ayu Anita Trisnadewi

Program Informatics Computer2007.05.B003.0075 Dani Da Costa2007.05.B003.0076 Eka Wirastyawan2007.05.B003.0077 Fahmi Fahlevi2007.05.B003.0078 Gandi Rizal Fauzi2007.05.B003.0079 Gawan Udayana2007.05.B003.0080 Gede Hendra Suartawan2007.05.B003.0081 Hendrikus Yosef Nahak2007.05.B003.0082 Henny Esana Silalahi2007.05.B003.0083 I Komang Rocky2007.05.B003.0084 I Made Panji Utama Ginarsa2007.05.B003.0085 I Made Soma Diantara2007.05.B003.0086 I Wayan Cipta Pranata2007.05.B003.0087 Megilliandi2007.05.B003.0088 Mochammad Rizal Fahlevi2007.05.B003.0089 Ni Wayan Warniati

2007.05.B003.0090 Gusti Ayu Putu Pratiwi2007.05.B003.0091 Putu Agus Kurniawan2007.05.B003.0092 Rasuli Ali Fiqri Aziz2007.05.B003.0093 Kadek Rena Dwi Sutha2007.05.B003.0094 Yulius Donny Willyano2007.05.B003.0095 Alvin Andreas2007.05.B003.0096 Andri Febrianto2007.05.B003.0097 Deny Eko Susanto2007.05.B003.0099 Samuel Teguh Sutrisno2007.05.B003.0100 Slamet Hariyanto2007.05.B003.0103 I Kadek Adi Yudayana2007.05.B003.0104 Ketut Agus Suarnawa2007.05.B003.0105 Ni Luh Gede Wahyususanti2007.05.B003.0106 Ni Wayan Rahayu

Program Travel & Tourism Business2007.05.B003.0107 Ni Putu Ayu Wulandari2007.05.B003.0108 Celvia Pratiwi2007.05.B003.0109 Charles Key2007.05.B003.0110 Enny Setyowati2007.05.B003.0111 Gde Shandy Santika2007.05.B003.0112 I Ketut Adi Wirnata2007.05.B003.0113 I Wayan Arya Sutawan2007.05.B003.0114 Merlyn Intan Julian Abineno2007.05.B003.0115 Tri Suci Hapsari

Program Public Relations2007.05.B003.0116 Erna Ayu Wardiani2007.05.B003.0118 Gusti Ayu Rai Trisna Indrawati2007.05.B003.0119 Ida Ayu Vera Rianthi2007.05.B003.0120 Kadek Marlina Elsera Dewi2007.05.B003.0122 Ni Nyoman Miariati2007.05.B003.0123 Novi Arie Wahyuni2007.05.B003.0124 Prisa Dewi Ismiasih2007.05.B003.0125 R. R. Ferraricha Isoura Cempaka D2007.05.B003.0126 Raicho Mandala

Program Susulan / Business Administration2007.05.B003.0062 Indar Dewi Susilowati2007.05.B003.0053 Radya Bagus Firman Rama

Program Susulan / Informatics Computer2007.05.B003.0173 Nanang Hadi Supriyanto

7Tokoh13 - 19 Desember 2009

Bali MandaraSetelah Setahun KepemimpinanMangku Pastika dan Puspayoga

“SAAT masyarakat Bali memberi kesempatan, dengan dituntun dharma, bersama masyarakat pula sayaakan membangun Bali. menegakkan kebaikan, mewujudkan Bali Mandara (Maju, Aman, Damai dan

Sejahtera).” Begitulah, Bali Mandara adalah sumpah pada diri sendiri, sumpah dari seorang putra Bali yangdahulu memiliki darah penderitaan yang mengalir di tubuhnya, sebagai penjual rumput, sehingga ia sangatmengerti dan paham pahit getirnya hidup masyarakat kecil. Pernyataan tersebut tertuang dalam brosur

kampanye Mangku Pastika yang berwarna merah, hitam, dan putih yang disebar ke seluruh Bali.

Kini kepemimpinanGubernur MadeMangku Pastika

dan Wakil Gubernur Puspa-yoga berusia lebih dari se-tahun sejak dilantik 28Agustus 2008. Banyakkomentar ditujukan padapasangan ini, utamanyaberkaitan dengan implemen-tasi visi dan misi Bali Man-dara yang diusung keduanya.Sebagian orang mengatakanvisi Bali Mandara sudahberjalan. Sebagian lainnyamengatakan belum berjalan,

bahkan ada yang apriori danmengatakan ‘tidak ada apa-apanya dengan Bali Man-dara’.

Tulisan ini mencobamengangkat fakta terbatasberkaitan dengan implemen-tasi Bali Mandara mulai darigambaran singkat latarbelakang Bali Mandara,dirangkai dengan APBD Bali2009.

Bali Mandara adalah visi,misi, dan tekad yang di-kumandangkan calon Guber-nur Bali Made Mangku

Pastika bersama Drs. Puspa-yoga saat maju dalampemilihan umum langsungKepala Daerah dan WakilKepala Daerah Bali. Pemilih-an langsung ketika itu adalahyang pertama kali dilaksana-kan di Bali dan di Indonesia,yakni Pilgub Bali tahun 2008.

Bali LestariLatar belakang pemikiran

visi Bali Mandara adalahkenyataan, Bali sudah ter-kenal di dunia. Hal itu terlihatdari berbagai bentuk pujiankepada Bali seperti The Is-land of Paradise, The Islandof Thousand Temple, TheLast Paradise; panoramaalam Bali yang indah, jarakgunung dan laut yang dekatdan kehidupan sehari-harimanusia Bali yang lekatdengan alamnya. Adat, bu-daya dan apresiasi masya-rakat Bali tinggi pada senibudayanya yang dijiwaiajaran agama Hindu, men-jadikan Bali daya tarik yangluar biasa bagi masyarakatdunia. Sebagai salah satudestinasi pariwisata dunia,Bali memang memunyaikeunggulan tersendiri di-bandingkan destinasi wisatalainnya.

Mangku Pastika berpen-dapat, selama ini banyakkeberhasilan dicapai Balidalam banyak bidang.Namun, harus diakui, sejalandengan perkembangan duniayang makin mengglobal Balipun menghadapi sejumlahpermasalahan, tantangan,dan ancaman yang sangatkompleks. Bali kini dihadap-

kan beragam persoalandengan berbagai dimensinyaseperti kemiskinan, peng-angguran, masih rendahnyatingkat pendidikan masya-rakat, kesejahteraan petaniyang relatif rendah jugatermasuk lemahnya sistemkeamanan serta masih ada-nya ancaman teroris. Karena-nya, untuk membangun Balilebih baik dituntut perhatianlebih. Tidak hanya untukmenghadapi permasalahanyang belum terselesaikantetapi untuk mengantisipasiperubahan yang bakal terjadi.

Atas dasar pemikirantersebut, Mangku Pastikaberkeinginan keras menjadi-kan Bali Maju, Aman, Damai,dan Sejahtera. Keinginan inidipopulerkan dengan sem-boyan ‘Bali Mandara’. Selan-jutnya semboyan tersebutditetapkan menjadi visi dalampencalonannya menjadigubernur Bali bersama Drs.Puspayoga dalam posisicalon wakil gubernur. Di-pastikan Bali Mandara inilahir setelah Mangku Pastikadan Puspayoga melirik po-tensi, kondisi, permasalahan,tantangan, dan peluang yangada serta mempertimbang-kan kearifan lokal yang hidupdalam masyarakat Bali.

Visi Bali Mandara memer-lukan perubahan paradigmaselaras dengan kondisi yangakan dihadapi. Pastika danPuspayoga berharap, Baliyang luar biasa tetap eksis,dalam arti alam, budaya danagamanya tetap lestari. Tataguna dan penataan ruangnyajuga diharapkan lestari meng-hadapi berbagai gempuranpengaruh global sebagaiakibat perkembangan ilmupengetahuan, teknologi, danbudaya masyarakat inter-nasional yang datang ke Balisebagai konsekuensi di-jadikannya Bali sebagaidaerah tujuan wisata inter-nasional.

Bali Maju, Aman,Damai, dan SejahteraBali Mandara adalah

pandangan tentang Balisebagai suatu entitas danidentitas yang luar biasabesar, agung, unik, khas, dantiada duanya di dunia. Inisesuai pengertian mandara(bahasa Sanskerta) yangberarti agung dan mulia.Mangku Pastika mengadopsiterminologi ini dengankeyakinan, manakala seluruhpotensi daerah dan masya-rakat Bali bisa dikeloladengan baik dan bijak, di

atas basis kemajemukandan semangat kebersamaan,ditambah komitmen kuatmempertahankan agama,adat istiadat dan budaya,niscaya Bali akan menjadibesar, agung, dan mulia.

Bali Maju adalah Baliyang dinamis. Bali yang terusbergerak menurut dinamikapergerakan dan perkemba-ngan dunia. Bali yangsenantiasa bergerak danmaju dengan tetap menjun-jung tinggi kesucian dankeikhlasan demi tegaknyadharma. Bali yang majuadalah Bali yang harus tetapmataksu yang senantiasameningkatkan kualitassebagai daerah tujuan wisatabudaya yang andal, ber-kharisma, dan religius. Baliyang maju adalah Bali yangmodern menurut ukuran dantuntutan nilai-nilai universalyang tidak menyimpang ataubertentangan dengan agamaHindu dan adat istiadat diBali. Kemodernan dalamrangka meningkatkan kua-litas hidup dan peradabansebagai masyarakat yangberada di perkampungandunia terbuka.

Bali Aman adalah Bali

yang dabdab teratur sekala— niskala. Bali yang memilikikeseimbangan antara kore-lasi kebutuhan hubunganantara manusia dan manusialainnya, hubungan manusiadan alam lingkungannyaserta hubungan manusia danTuhan sejalan dengan konsepTri Hita Karana. Bali yangaman adalah Bali yangterhindar dari ancamanintervensi virus-virus ideologiyang bertentangan dengan TriHita Karana seperti teroris-me, anarkisme, dan virus nontraditional threat lainnya yangmewarnai zaman Kali ini.

Bali Damai adalah Baliyang diselimuti atmosfirkesejukan lahir batin sertaselalu dalam kondisi tis dankondusif bagi kehidupanmasyarakatnya. Bali Damaiadalah Bali yang meng-gambarkan adanya komuni-tas masyarakat Bali, baik diperkotaan maupun pelosokperdesaan yang kentaldengan suasana briyag-briyug, pakedek pakenyem.Hal tersebut sebagai indi-kator optimisme masyarakatdalam menatap masa depanyang menjanjikan.

Bali Sejahtera adalah Baliyang sukerta sekala niskala,sebagai akumulasi diperoleh-nya kemajuan, keamanan,dan kedamaian.

Pendidikandan KesehatanKini Bali Mandara di-

tetapkan menjadi rencanapembangunan jangka me-nengah (RPJM) PemerintahProvinsi Bali. Gubernur MadeMangku Pastika secararesmi memasukkan visi BaliMandara menjadi programpembangunan Provinsi Balidalam rapat paripurna khususke-4 masa persidangan ke-3DPRD Bali, Selasa 21Oktober 2008.

Dalam pidatonya setebal25 halaman saat itu, MangkuPastika mengemukakan, visidan misi Bali Mandara akanefektif berlaku dalam periodeanggaran pendapatan danbelanja daerah (APBD) Balitahun anggaran 2009. Untukmencapai visi Bali Mandaratelah dipancangkan tiga misibesar, yaitu : 1. MewujudkanBali yang berbudaya, matak-su, dinamis, maju, dan mod-ern berdasarkan Tri HitaKarana. 2. Mewujudkan Baliyang aman, damai, tertib,harmonis serta bebas dariberbagai ancaman. 3.Mewujudkan Bali yangsejahtera dan sukerta lahirbatin.

Untuk mewujudkan misibesar itu telah ditetapkan pulasepuluh strategi, yakni: (1).Meningkatkan kualitassumber daya manusia (SDM);(2). Meningkatkan akses dankualitas pelayanan kesehatanmasyarakat; (3).Pengembangan kepariwisata-an yang berkualitas danberkelanjutan; (4). Mengem-bangkan ekonomi kerakyat-an; (5). Meningkatkan peransektor pertanian; (6). Me-mantapkan pengembangankoperasi dan lembaga eko-nomi kerakyatan lainnya; (7).Mengembangkan industrikecil dan industri menengahlainnya; (8). Memperkuatlembaga tradisional kemasya-rakatan; (9). Mewujudkanketenteraman, kedamaianserta kerukunan hidupbermasyarakat dalam ke-majemukan; (10). Mengem-bangkan sistem keamananyang berstandar internasional.

Serangkaian prosesmewujudnyatakan visi, misi,dan program Bali Mandaratersebut Mangku Pastikamengemukakan, RAPBD Bali2009 yang dirancang sebesarRp.1.610.445.290.918,00(satu triliun enam ratussepuluh miliar empat ratusempat puluh lima juta duaratus sembilan puluh ribusembilan ratus delapan belas

rupiah), digunakan untukmelaksanakan program-pro-gram unggulan yang telah iajanjikan dengan penuhsemangat saat kampanyePilgub 2008.

Tujuh program unggulanyang ia janjikan dilaksana-kan. Di antara programunggulan itu, pendidikan dankesehatan mendapat per-hatian paling besar. MangkuPastika berkeyakinan, Balibaru akan maju apabilasumber daya manusianyamemiliki dasar pendidikanyang baik dan sehat. Denganpendidikan, segala keter-belakangan, kebodohan danketertinggalan bisa ditang-gulangi. Karenanya, alokasianggaran untuk pendidikantidak boleh kurang dari 20%APBD berjalan. Kalaudirupiahkan, anggaran itu lebihdari Rp.320 miliar. Dalam eraGubernur Dewa Beratha,alokasi dana pendidikan itusudah cukup besar, namunbelum mencapai 20% dariAPBD berjalan. TerobosanMangku Pastika di sektor iniadalah membebaskan anakdidik jenjang SD, SLTP hinggaSLTA dari uang pangkal. Kedepan, Gubernur bercita-citamembebaskan anak didiknegeri dari pungutan SPP.

Ia juga memberikanperhatian lebih tinggi dalambidang pembangunan ke-sehatan masyarakat. Salahsatu program unggulannyaadalah memberikan pelayanankesehatan gratis kepadamasyarakat dalam programJaminan Kesehatan BaliMandara (JKBM) yangdiharapkan mulai terlaksanadalam tahun anggaran 2010.Program ini merupakan kerjasama pemerintah provinsi dankabupaten/kota dengan polasharing anggaran.

Masih banyak programlain yang diharapkan menjaditerobosan dalam era ke-pemimpinan Mangku Pastika.Contoh, program pengen-tasan masyarakat miskindengan bedah rumah,operasi katarak gratis bagi1.000 penderita katarak,peluncuran kredit tanpaagunan, bursa kerja online.Selanjutnya peningkatanpendapatan petani dua kalilipat pada akhir masa jabatan

tahun 2013, inventarisasikarya budaya untuk diper-juangkan Hak KekayaanIntelektualnya (HaKi)-nya.Memberi perhatian lebihbesar pada pembangunanjaringan air bersih di daerahkering yang menjadi kantongkemiskinan Bali seperti diKubu, Seraya, Nusa Penida,dan Buleleng. Melaksanakanefisiensi anggaran danpengamanan Bali melaluisistem pengamanan ber-standar internasional sertasejumlah program lainnya.

Dengan berbagai progamterobosan yang merupakanimplementasi sebagian visiBali Mandara, MangkuPastika dan Puspayogaberharap, Bali benar-benarmakin maju, aman, damaidan sejahtera. Sebagaimanapernyataan Made MangkuPastika lainnya dalam brosurkampanyenya. Baginyaselama ini, Bali telah banyakmemberikan inspirasi. Balijuga memberikan maknabegitu besar pada hidupnya.itu ia ingin mewujudkanbaktinya pada Bali, meng-ingat dirinya sangat men-cintai Bali. Mangku Pastikamenyatakan ingin berbuattiap saat juga ingin bekerjasebaik-baiknya untuk masya-rakat Bali; mengabdi untuktanah Bali. –adv/ard/rai.

Mangku Pastika

Puspayoga

Gubernur menyerahkan penghagaan pada Hari Aksara

Gubernur mengunjungi pasien di puskesmas setelah penanaman pohon di Nusa Penida

Gubernur dan Ny. Ayu Pastika usai bedah rumah di Pucang, Ban, Karangasem

Bali MembangunBali Membangun

8 Tokoh 13 - 19 Desember 2009 NusantaraNusantaraWarga Majelis Taklim Fadilah

Tak Takut lagi Mandikan JenazahBANYAK aktivitas sosial perempuan muslim diperkotaan maupun di perdesaan yang bersifat

otonom. Walaupun dalam struktur merekamerupakan bagian atau seksi organisasi warga muslim

yang dipimpin laki-laki, namun dalam kegiatannyabanyak di antara kelompok mereka yang mandiri.

Bahkan ada yang membentuk majelis taklim khususperempuan. Misalnya, Majelis Taklim Fadilah.

Rabu lalu, puluhanp e r e m p u a nberbusana batik

dan berkerudung putih tampakberjalan menuju lokasi masjid diDusun Sari Buana, Desa Tegal,Denpasar. Anggota MajelisTaklim Fadilah pimpinan Hj.Suwartiningsih ini akanmenghadiri acara pengajian“Tiap Senin dan Rabu selepaswaktu asar sebelum magrib kamimengaji di musala Al Muhajjirinatau di gedung PT Ali Jayakarena belum punya musalasendiri,” katanya kepada Koran

Tokoh, Rabu (9/12).Dalam tiap acara pengajian

mereka belajar membaca Alqur-an dan menambah ilmupengetahuan agama. “SebelumMajelis Taklim Fadilah ter-bentuk, kaum perempuanmuslim di Dusun Sari Buana initergabung dalam organisasiRukun Warga Muslim (RWM),”ujarnya. Sebelumnya Suwar-tiningsih menjabat wakil ketuaMajelis dan kini menggantikanposisi Nur Asmoro (alm)sebagai ketua.

Ia menceritakan, ketikamasih bergabung dalam RWM,warga perempuannya kurangaktif karena sebagian meman-dang suami atau kaum lelaki sajayang aktif dalam kegiatanRWM. “Alasannya di rumahmenjaga anak-anak sementarasuami yang pergi mengaji,”katanya.

Dengan terbentuknyaMajelis Fadilah tahun 2004,warga perempuan mulai aktifdalam kegiatan majelis yang kiniberanggota 196 perempuanterbagi dalam 10 kelompok.“Kegiatan kami buka hanyapengajian, tetapi juga belajarketerampilan serta mengikutikegiatan Forum Komunikasi

Majelis Taklim Indonesia(FKMTI) yang sekretariatnya diJalan Teuku Umar Denpasar,”ucap istri H. Moch. Sutamanini.

Kegiatan FKMTI yangdiketuai Dra. Hj. Lailatut Arofah,M.H. yang pernah diikuti wargaMajelis Fadilah ini di antaranyaFestival Ketupat Lebaran 15November lalu.

Jenazah dan KasidahMenurut perempuan yang

pernah menjabat ketua Peng-ajian Almutaqqin saat masihmenempati rumah kontrakan diPerumnas Monang-Maning

Blok III ini, perempuan muslimjuga perlu belajar memandikanjenazah. Oleh karena itu, wargamajelisnya juga sudah diberiketerampilan memandikanjenazah. “Ini diperlukan ketikayang meninggal, perempuan,”katanya.

Sebelumnya jika ada wargaperempuan yang meninggal,cukup repot mencari tenagayang memandikan di kalanganperempuan. “Dengan pelatihanketerampilan ini perempuanwarga Majelis Fadilah kini tidaktakut lagi, dan bisa memandikanjenazah perempuan secara benar,” katanya.

Ia mengungkapkan sebagi-an warganya menempatirumah kos-kosan. Jikameninggal ada kalanyapemilik kos tak mengizinkanjenazah dimandikan di tempatkosnya sehingga harusdibawa ke musala. Kegiatantersebut memerlukan biaya.

Majelis pun memerlukan biayakonsumsi dan biaya lain saatmengikuti pengajian di luarwilayah kelompoknya. “Ka-rena itu kami memungut iurananggota tiap bulan Rp 2 ribu,”katanya.

Anggota Majelis Fadilahkini juga belajar menyanyidengan membentuk grupmusik kasidah yang ber-anggota 15 orang. “Ada jugakegiatan rutin arisan dikalangan pengurus,” kata ibudua anak ini.

Menurut perempuan yangakrab disapa Hajah Taman ini,kegiatan arisan para pengurusyang terdiri atas 33 orang bisadimanfaatkan sebagai saranapertemuan untuk membahasprogram kerja dan usulankegiatan. “Kami secara rutinjuga mengadakan kegiatansosial memberi santunankepada janda miskin dan anakyatim,” katanya. -tin

Kegiatan tumpengan untuk merayakan ulang tahun Majelis Taklim Fadilah

Hj. Suwartiningsih

Fosiba Gali Dana Gunakan Kisma

H. Ismoyo. S. Soemarlan

SEPUTARKITA

Seminar BEM FK UnudBADAN Eksekutif Mahasiswa Kedokteran Unud bekerja

sama dengan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indone-sia (ISMKI) menyelenggarakan “Forum Mahasiswa BerbicaraNasional 2009”, (1-3/12) di Hotel Puri Nusa Indah Sanur danRuang Theater Widya Sabha FK Unud. Tampil pembicara saatseminar Prof. Ketut Sukardika dan Prof. Muninjaya dengantema Road to ASEAN Free Trade Area (AFTA) 2010: OneStep Closer Towards Global Health Challenge”.Tujuan acara,menampung ide kritis dan solutif dari rekan sesama calontenaga kesehatan dalam menyikapi isu sentral persiapanmenuju AFTA 2010. —ast

Wisuda XVII LP3I BaliLEMBAGA Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indo-

nesia (LP3I) Bali mewisuda 118 sarjananya di Hotel Inna GrandBali Beach, Sanur, Sabtu (12/12). Kegiatan ini merupakanwisuda XVII LP3I Bali. Lulusan dengan predikat terbaik diraihJulius Dodi Wiliano dengan IP 3,63 dari jurusan InformasiKomputer. Terbaik II Ni Luh Gde Wahyu Susianti dengan IP3,55 dari jurusan Informasi Komputer, dan lulus terbaik III NiLuh Putu Lilik Hermawati IP 3,45 dari jurusan BisnisAdministrasi. Dirut LP3I Bali Dra. Ni Nengah Wardani, M.M.,mengatakan LP3I Bali terus mengembangkan dengan konseplink & match yakni kurikulum berbasis kebutuhan perusahaandan istansi yang ada. “Kami memberikan bukti bahwa 90%lulusan LP3I telah diterima bekerja di perusahaan relasi diseluruh Indonesia,” katanya. Dalam acara wisuda ini jugadilakukan penandatangan MoU LP3I Bali dengan Grand IstanaHotel dan Bali Kuta Conventional Resort Center. —tin

SEBANYAK 116 lulusan Poltek Ganesha Guru dan LPBAdiwisuda, Kamis (10/12) di Mutiara Ballroom Hotel NikkiDenpasar. Program D-3 Poltek Ganesha Guru sebanyak 13orang yang meliputi lima jurusan Komputerisasi Akuntansi,delapan jurusan Manajemen Informatika. Untuk program duatahun LPBA sebanyak 37 orang dan program satu tahun 66orang. Lulusan terbaik program satu tahun LPBA AhmadAndika Nursani Jurusan Teknik Informatika, program dua tahunI Made Hendrayana Jurusan Desain Grafis, dan Ni MadePurnamasari D-3 Poltek Ganesha Guru Jurusan KomputerisasiAkuntansi. Menurut Direktur LPBA dan Poltek Ganesha Guru,Dra. Ni Made Astiti M.M.Kom., sampai saat ini mayoritas lulusanPoltek Ganesha Guru dan LPBA terserap dunia industri.Sedangkan Ketua Yayasan Ganesha Guru Nusantara Drs.Dadang Hermawan, Ak., mengatakan Poltek Ganesha Gurudan LPBA memiliki program jaminan penempatan tenaga kerjabagi lulusan di perusahaan yang menjadi mitra kerja. Wisudajuga diselingi penandatanganan perjanjian kerja sama denganbeberapa mitra kerja. —adv/ast

Wisuda LPBAdan Poltek Ganesha Guru

Shri Shri Shri Shivarudra Balayogi

Informasi lebih lengkaphubungi tlp. 087861243399

dan 081338712444

Shri Shri Shri Shivarudra Balayogi lahir tahun 1954merupakan murid Shri Maharaj Shivabalayogi. Sejakusia 19 tahun diinisiasi ke tahap Sanyasin, sebuahkehidupan yang penuh dengan pengabdian dan pelayananmurni kepada Tuhan dan Guru. Sejak 1994, ShriShivarudra Balayogi memulai perjalanan baru dalambentuk praktik spiritual Tapas, bermeditasi rata-rata 20jam sehari secara terus-menerus selama 5 tahun.Puncaknya adalah tercapainya tujuan dari semua bentukspiritualitas yaitu realisasi terhadap kesadaran Tuhan yangtak terbatas.

Saat ini Beliau berkeliling dunia menjalankan misi-Nya mengajak umat manusia untuk meningkatkan cintakasih dan mencapai kesadaran Tuhan melalui praktikmeditasi dhyana yang dilakukannya dengan pengabdiandan pelayanan tanpa pamrih.

Beliau akan berada di Baliuntuk sebuah program Darshan pada:Hari, tanggal : Kamis, 24 Desember 2009Tempat : Gedung DPRD Bali Renon,

DenpasarPukul : 17.30 wita

Acara : Agni HotraHari, tanggal : Sabtu, 26 Desember 2009Tempat : Gedung Kesenian Gede Manik,

Jln. Udayana SingarajaPukul : 17.30 witaAcara : Agni Hotra

Hari, tanggal : Minggu, 27 Desember 2009Tempat : Gedung Laksmi Graha, Jln.

Ngurah Rai Nomor 1 SingarajaPukul : 17.30 witaAcara : Inisiasi, Meditasi Dyhana

dan Tanya Jawab

Bapak/Ibu/Saudara diundang dalam program tersebut.Ajaklah keluarga dan teman Anda dan terimalah berkahdari Yogi yang mulia ini agar dapat menjalani kehidupanini dengan baik. Pakaian adat madya atau bebas rapi.

GRATIS

H. Ismoyo Soemarlan bersama Fosiba dan anak yatim

“Denpasar Festival”Tutup Tahun 2009

Rai Iswara

DI pengujung tahun 2009 ini,Jalan Gajah Mada dan kawasanCatur Muka (titik 0 km Denpasar)akan kembali menjadi pusatberlangsungnya perhelatan besar,“Denpasar Festival”. Kegiatan iniberlangsung 28 – 31 Desember 2009.

“Denpasar Festival” yangsebelumnya dikenal dengan “GajahMada Town Festival”, menurutSekretaris Kota Denpasar A.A.N. RaiIswara yang didampingi KabagHumas dan Protokol Kota DenpasarMade Erwin Suryadarma Sena,merupakan perayaan akhir tahunyang terbuka untuk umum danmenampilkan keragaman, kekayaanekspresi, dan kreativitas yang lekatdengan Kota Denpasar. Agenda Fes-tival meliputi pameran, seminar, anekaragam hiburan seni dan budayatradisional maupun modern. Temanya, “MeraihGemilangnya Hari Esok”.

Menurut Rai Iswara, kegiatan ini berdasarkan ataskeyakinan yang berakar pada kearifan dan retorikasejarah yang melahirkan spirit. “Ada enam pilar nilaiyakni tradisi dan budaya, ekonomi, multikultur, humanis,nostalgia, dan sumber inspirasi, yang akan membuatfestival ini semarak,” tandasnya.

Tradisi dan budaya, tergambar dalam kehidupankota dan interaksi sosial denganatmosfir desa pakraman di tengahkota dan aktivitas ekonomitradisional. Pilar ekonomi, sebagaiinti aktivitas kota Denpasar. Nilaimultikultur, tergambar dari adanyahubungan yang harmonismultietnik di kawasan kenangan ini.Pilar humanis, tercermin darisemangat hidup dan etos kerjamasyarakat Bali. Nostagia dansumber inspirasi, sebagai ekspresisejuta spirit yang terlahir darikenangan kawasan ini.

Untuk merefleksikannya,kawasan Gajah Mada akan dibuatdalam enam zona. Zona industridan perdagangan atau zona A ditimur perempatan Jalan Sulawesi– Kartini, dengan membuatDenpasar great sale dan GajahMada Fair. Zona B, di timurperempatan jalan Arjuna –Sumatera, dengan mengetengah-kan Denpasar Kuliner Festival.Zona C, di Jalan Veteran depan BaliHotel digelar Denpasar Textile,dengan acara fashion on the street

dan Denpasar Textile Exhibition.Di zona D, terdapat ruangkomunitas dan layanan publik dikawasan Patung Catur Muka.Zona E, di depan Pura Jagatnathadan Museum Bali, digelarDenpasar Florikultura Nasional2009. Zona F, di panggung bagianselatan Lapangan PuputanBadung akan digelar kegiatankreativitas, seni, dan budayaDenpasar sekaligus sebagaitempat puncak acara “MelepasMatahari 2009”.

Selain melibatkan usaha me-nengah kecil dan mikro sertapengusaha lokal, “Denpasar Fes-tival 2009” juga mengundangBUMN yang selama ini bekerja samadengan Pemkot Denpasar dalamberbagai kegiatan tanggung jawab

sosial perusahaan (CSR).“Denpasar Festival 2009” yang diketuai Bendesa

Adat Pakraman Denpasar A.A. Putu Oka Suwedjajuga akan menampilkan seniman asal desa pakramanDenpasar yang memiliki potensi seni secara turun-temurun. “Kami berharap, festival ini menjadi milikwarga Kota, milik kita bersama. Sehingga menjadi satuagenda tahunan yang sangat dinanti-nanti,” tandasRai Iswara. —wah

SUASANA rumah H. Is-moyo S. Soemarlan tiap Kamisselalu ramai. Hampir sebagianbesar lantai dasar rumahnyadigunakan sebagai tempatpengajian tafsir Alquran yangdiasuh H. Kusnadi Mustofa.Komunitasnya disebut ForumStudi Islam Bali (Fosiba) yangmulai aktivitasnya sejak tahun2001. “Kami tidak ingin meng-ikat jamaah dengan peraturanadministrasi atau organisasi.Siapa pun bisa ikut pengajiankami,” kata Ismoyo.

Pengajian Fosiba memilikitiga lokasi yakni Fosiba GatsuTimur, Tegal Buah, dan Jim-baran. “Awalnya hanya adasatu Fosiba. Namun, karenajarak tempat tinggal yangberjauhan, kami memecah dirimenjadi tiga. Saat ada perayaanhari raya atau ada jamaah kamiyang memiliki hajat, kamiberkumpul,” ujar suami SariPrasetya Angkasa ini.

Seperti malam itu, Senin (7/12), banyak anggota Fosibaberkumpul di rumah anggotaFosiba H. Agus. Mereka te-ngah menyambut kedatanganH. Agus dan istrinya, Hj. Rin-dang, dari menunaikan ibadahhaji.

Ibadah haji dan umroh yangdianggap sulit lantaranterganjal biaya disiasati forumini dengan menyediakan kalengmirip celengan yang merekasebut Kisma (Kotak Istiqomah

Amal). Rata-rata tiap anggotamemiliki Kisma. “Satu Kismauntuk sedekah, satu lagi untuktabungan umroh yang merekasimpan secara pribadi,” ujarIsmoyo yang juga pimpinanUma Sapna Villa ini. Sebulansekali kaleng Kisma yang berisihasil tabungan para anggotadiserahkan kepada koordinator.“Kisma untuk umroh ditabunganggota yang bersangkutan.Ada juga yang menyimpan direkening bank lewat Fosiba.Kisma khusus sedekah kamikumpulkan dan serahkankepada yang berhak,” kata priayang aktif di Bali Tourism Boardini. Berkat Kisma banyakanggota yang telah melakukanumroh. Sekitar 28 orang yangtelah umroh ke Mekah. “Bagi

anggota yang dananya kurang,kami bergotong royong mem-bantu. Yang penting sudah adausaha dengan menabung,”tambah lelaki kelahiran 22Januari 1965 ini.

Ismoyo menjelaskan, meng-gunakan Kisma bisa memacutiap individu untuk ingat ber-sedekah. Untuk itu ia meng-imbau agar kaleng Kismadiletakkan di tempat strategisyang mudah dijangkau dansering terlihat.

Punya AmbulanceAnggota Fosiba yang ter-

diri atas beragam kalangan,termasuk pengusaha, ibu rumahtangga dan remaja ini, jugamemanfaatkan hubungan sila-turahmi dengan membuka infor-masi lowongan pekerjaan atauyang berhubungan dengan

usaha. “Kami punya milis. Disitu, anggota bisa memberiberagam informasi sepertilowongan kerja,” katanya.Pengajian yang digelar jugabanyak diisi bertukar pikiranterkait perjuangan warganyadalam proses mencapai suksesdalam kehidupannya.

Fosiba kini memiliki 500anggota (sekitar 250 KK). Hal inimemicu Fosiba membentukRukun Kifayah atau RukunKematian. Dua bulan lalu, RukunKifayah Fosiba telah memilikisebuah mobil ambulance lengkapsarana yang dibutuhkan dalamproses pengurusan warga yangmeninggal. “Fasilitas tersebutbisa dimanfaatkan siapa saja takpandang agama atau sukunya,”ujar Ismoyo yang juga menjabatketua Bazda Kota Denpasar ini.

—lik

913 - 19 Desember 2009 Tokoh

Penjual Susu Kedelai di Mataram

Ke Rumah Pelanggan tiap PagiUsahaUsaha

BOTOL-botol susu kedelai yang kental tampak berjejer didapur sederhana Badrul, salah seorang penjual susu kedelai.Uap hangat masih mengepul dengan aroma yang segar. Rasagurih ekstrak kedelai ini saat diminum tidak meninggalkankerasnya aroma kedelai yang biasa mengganggu. Aromakedelainya nyaris tak terasa.

Beberapa penyuka susu kedelai memang mengeluhkankerasnya aroma kedelai dalam susu kedelai sehingga merekasering merasa terganggu. “Salah satu penyebab kerasnyaaroma kedelai dalam susu kedelai, karena terlalu encer dancara prosesnya yang kurang baik. Bisa juga karena kualitaskedelainya yang kurang baik,” tutur Badrul.

Secara fisik, kedelai yang baik akan terlihat warnanyamengkilat, bersih bening. Kedelai yang dipakai Badrul jugakedelai baru. Kedelai lama akan menghasilkan susu yangwarnanya buram, tidak putih bersih, susah diperas, dan mudahbasi.

Pembuatannya, dimulai dari mencuci kedelai hingga bersihkermudian direndam semalaman. Setelah itu digiling dengansedikit air hingga halus. Menggilingnya bisa menggunakanjasa di pasar atau di penggilingan kedelai yang sudah tersedia,sehingga tidak perlu membeli gilingan sendiri kalau hanya satuatau dua kilogram. Lalu, tiap satu kilogram kedelai gilingditambah lebih kurang 10 liter air, dimasak hingga mendidih diatas api yang sedang-sedang saja. Kalau apinya panas sekali,susu akan pecah. Setelah mendidih dan diangkat, diamkansekitar setengah jam agar susu yang dihasilkan tidak cepatbasi. Setelah itu diperas menggunakan kain kasa dan saringanberlapis untuk memisahkan ekstrak kedelai dengan ampasnya.Susu kedelai kemudian dimasukkan ke dalam botol-botol sambildisaring sekali lagi. Botol-botol yang dipakai untuk mengisisusu, harus bersih dan kering untuk menjamin kadarhigienisitasnya dan siap dijual. Satu botol berukuran 650 mldijual Rp 6.000. Satu gelas susu kedelai dingin, Rp 2.000-Rp2.500.

Tiap 25 gram susu kedelai mengandung 6,225 gram pro-tein, kalori 82,75 kkal, lemaknya hanya 4,525 gram, sedangkansusu full cream proteinnya 6,15 gram, 127 kkal dan 7,5 gramlemak.

Ahli gizi Mimin menjelaskan, susu kedelai baik untukpertumbuhan mampu mengganti sel-sel rusak yangmembutuhkan protein makanan lebih tinggi. Kelebihan lainsusu kedelai cair dibandingkan tahu atau tempe yang jugaterbuat dari kedelai atau susu kedelai bubuk, adalah lebihmudah diserap dan dicerna. Kedelai dalam bentuk tahu atautempe atau bubukan susu, perlu dikunyah dan perlu diremasdalam lambung terlebih dahulu sehingga penyerapan sari-sarinutrisinya agak lambat.- nik

SegarnyaSusu Kedelai

yang masih Hangat

Badrul dan rombonges susu kedelai

Suyanto

JENIS usaha yangditekuni Suyanto

memang agak unik yaknimendaur ulang material kayujati bekas untuk dijadikan mebeldengan desain lama. Materialjati bekas itu berasal dari rumah-rumah kuno tradisi Jawa,perabot-perabot perlengkapanrumah tangga bahkan bantalanrel kereta api.

Yang namanya barangbekas, tentu tidak semua kayujati itu masih terlihat mulus. Seperti material jati bekasbantalan rel kereta api misalnya,meski terlihat masih kokohnamun tidak utuh lagi. Atau,lemari satu pintu yang sana siniterlihat lubang-lubang bekas dimakan rayap. Tetapi, ditanganSuyanto, material yang sudahtidak mulus itu dibentuk kembali menjadi mebel yang terkesanantik. Justru di sanalah dayatariknya, selain pada kayu jati

yang terkenal kekuatannya, juga karena kesan antik dariproduk tersebut.

“Di kampung saya Ngawi,hampir kebanyakan warganyaadalah pengrajin kayu jatikarena material itu mudahdidapat. Karenanya saya haruspandai-pandai memilih jenisusaha agar tidak sama. Ke-betulan belakangan sedang trenkerajinan daur ulang, maka sayapilih daur ulang kayu jati bekasuntuk dijadikan mebel, per-lengkapan rumah tangga, jugagazebo atau rumah joglo,” tuturSuyanto, saat berbincangdengan Koran Tokoh.

Ternyata usaha yang di-gelutinya sejak 5 tahun lalu inimendapat respons bagus,khususnya dari konsumenpenyuka kayu jati. Mereka tidakmasalah kalau kayu jati yangdijadikan produk mabel adalahkayu jati bekas. Mereka jugatidak masalah kalau tampilanproduknya tidak kinclong,malah sebaliknya terkesan tua.

“Ya, kebanyakan konsumentidak suka warna-warna nge-jreng, mereka suka natural.Justru mereka datang ke sayakarena desain-desain produk-nya tradisional. Itu memangsaya sengaja, tidak menyentuhdesain modern kecuali ataspermintaan konsumen. Begitujuga warna, saya tetap per-tahankan warna natural, kecualikonsumen menginginkan warnaberbeda,” tuturnya Suyantoyang dulunya petani ini. Hargaproduk yang ditawarkan relatifjauh lebih murah ketimbangmembeli mebel jati baru.

Berburu RumahUntuk mendapatkan material

jati bekas, Suyanto rajinberburu rumah-rumah jati tradisiJawa yang ternyata banyakdijual pemiliknya. Untuk ituSuyanto membelinya secaraborongan, proses selanjutnya,ia memisahkan material jati danbukan jati. “Hanya material jatiyang kami manfaatkan kembali,

Daur Ulang Mebel Jati

Suyanto

sedang kayu jenis lain tidak.Kami memang khusus produkjati, meski kalau ada konsumenminta dari kayu jenis lain, tetapdilayani. Material rumah yangdipreteli itu, kemudian dibentukmenjadi aneka produk per-lengkapan rumah tangga,”tuturnya.

Ia menyarankan, buat parapenggemar jati bekas, ataumenginginkan rumah jati tradisiJawa, bisa berburu di kampung-kampung di Pulau Jawa, karenabanyak yang menjual. Harga-nya rumah bekas itu relatifmurah, begitupun ongkosangkutnya. Kayu jati yangdidapat adalah kayu jati tuabukan muda seperti mebel-mebel jati yang banyak dijualsekarang ini. “Perizinanangkutnya pun mudah karenatak perlu izin Dinas Ke-hutanan,” tambahnya.

Salah satu hasil buruanSuyanto adalah lumbung padiyang diperkirakan berusia 100tahun lebih dari warga SumberBening, Ngawi. Lumbung padiini, diakui pemiliknya, telahbertahan selama empatgenerasi.

“Yang menjual ke sayaadalah generasi keempat,usianya sudah 70 tahun,”jelasnya. Karena melihatlumbung padi ukuran 2,5 x 3meter itu ternyata masih kokoh,kayunya pun masih terlihatmulus, Suyanto merasa sayangkalau harus mempereteli mate-rial itu. Justru ia mendapat ideuntuk memodifikasi menjadirumah joglo yang menarik. Takheran ketika rumah joglo itudipamerkan, mendapat banyakperhatian pengunjung. Se-bagian dari mereka meman-faatkan untuk foto-foto.

“Memang banyak yangtertarik, malah ada yangbertanya apakah ini rumahtahan gempa. Saya tentu sajatidak berani menjawab, iya,karena kan untuk membuatrumah tahan gempa adastandarnya sendiri. Kalau sayabilang iya, nanti kalau adagempa lalu, rubuh, bagaimana? Meski saya juga tahu kalaurumah kayu, bambu, lebih tahanterhadap getaran. Apalagirumah kayu tradisi penduduk,kan, tidak menggunakan pakusebagai pasak. Lihat ini, jogloini menggunakan bambu

sebagai pasak. Ini memangsudah ‘pakem’ dari nenekmoyang, kalau pasangan jatiadalah bambu. Jangan pakaibesi, karena besi akan‘memakan’ kayu,” jelasnyapanjang lebar.

Cukup banyak yang tertarikmembeli joglo dari lumbungpadi itu, namun Suyanto belummelepas. “Tawaran terakhir Rp20 juta, saya kasih harga Rp 30juta nego,” katanya.

Laris ManisMenurut Suyanto, pameran

yang diikutinya sekarangsangat menggembirakan. Res-pons pengunjung sangatbagus, hampir sebagian besarproduknya telah terjual.Padahal ia datang denganmembawa produk jati daurulang sebanyak 2 kontainer. Bisa jadi tingginya tingkatketerjualan karena harganyayang “miring”.

“Dagangan saya habis!Yang tersisa hanya rumah joglodan dua kursi. Saya jugamendapat pembeli yang berjanjiuntuk membantu penjualanekspor,” kata Suyanto yangjuga giat membudidayatanaman bonsai.

Suyanto terjun ke usahakerajinan kayu jati karenasudah tradisi turun temurun.Orangtuanya pun pengusahakerajinan jati, juga karenalingkungan desanya di Ngawiyang hampir sebagian besaradalah pengrajin kayu jati. Halini karena material kayu jatiberlimpah dan dapat diperoleh

secara gratis.“Jadi warga yang ingin jadi

pengrajin tak perlu modalmembeli material, karenaPerhutani memberikan sisa-sisakayu secara gratis, sebagaigantinya, warga dimintamembantu pada musim tanam.Warga juga diperbolehkanmengambil akar-akar jati yangmasih tertanam. Buat Perhutani,kerja sama ini menguntungkankarena masyarakat ikut membantumengangkat sisa-sisa akar jatisehingga tidak menggangupertumbuhan kayu jati baru,”jelasnya.

Kerajinan jati Ngawi telahterkenal dan menjadi salah satuagenda tur. “Banyak wisatawanasing datang. Saya pun awalnyaikut membuat kerajinan kecil-kecilan. Ternyata cukup laku,akhirnya saya beralih ke usahadaur ulang. Nah, bisnis ini

ternyata lebih cepat berkembang,mungkin karena belum banyakpemainnya dan harganya punbersaing,” ujar Suyanto.

Diakui Suyanto, unsurpromosi dan relasi sangatpenting bagi pengembanganusahanya. Untuk pengrajinbermodal pas-pasan sepertidirinya dan pengrajin lain dikampungnya, hal ini adalahmasalah tersendiri. “Harus rajinpromosi, pameran, juga menjalinrelasi. Masalahnya semuanyaterbentur uang, biaya. Kalaupameran di Jakarta misalnya, kanbutuh biaya. Teman-temanpengrajin di kampung saya,sudah takut duluan kalaumembayangkan biaya tinggi.Padahal bagi yang sudah tahu,sebenarnya tidaklah seperti itu.Kita bisa pakai fasilitas DinasPerindustrian setempat,” tegas-nya. —dia

Bangku dari bantalan rel kereta api

Kerajinan kayu jati karya Suyanto

Lumbung padi yang di jadikan rumah Joglo

“Susu kedelai mengandung Vitamin E yang sangat baik untukmenghaluskan kulit,” kata Nyoman Widarmini, ahli gizi, diMataram. Mimin, panggilan akrabnya, menganjurkan untukmengonsumsi susu kedelai, karena nilai proteinnya tidak kalahdaripada susu full cream.

Penyuka susu kedelai di Mataram tidak hanya bisamendapatkan susu kedelai di sentra-sentra pembuatan tahu. Kinisudah ada yang bersedia mengantarnya hingga ke rumah-rumahpelanggan tiap pagi. Di Mataram susu kedelai sudah dijajakandengan rombong yang menetap selain yang dijajakan berkelilingmenggunakan sepeda.

Sentra pembuatan tahu dan tempe, seperti Kekalik Kijang danKekalik Gerisak, Taman Baru dan terutama Abian Tubuh,

memprodusir susu kedelai di sela-sela pembuatan tahu. Abdul Azizdan istrinya yang bertempat tinggal di Montong, Lombok Barat,sejak tahun 2006 menekuni usaha rumah tangga pembuatan susukedelai. Azis biasanya berdagang susu kedelai berkeliling di KotaMataram, sedangkan istrinya berjualan susu kedelai di salah satukompleks sekolah dasar di Montong.

Untuk memikat minat anak-anak, mereka memberi sentuhan rasasusu kedelai dengan berbagai rasa buah, seperti strawberi, melondan jeruk.

Di pasar-pasar tradisional seperti Pasar Ampenan, Kebon Roek,Pasar Perumnas, Pasar Pagesangan, tiap pagi susu dengan hargaRp 1000 per bungkus itu bisa didapat dalam keadaan masih hangat.

– nik

LOMBOK, NTB, dikenal dengan tahu dan tempenya yang enak dan renyah. Makanan berbahan bakukedelai ini telah memiliki sentra-sentra pembuatannya yang tersebar di Mataram dan sekitarnya, seperti

Kekalik Ampenan dan Abian Tubuh Cakranegara. Tiap pagi, di sela-sela kesibukan para pekerja membuattahu dan tempe, perasan sari-sari kedelai yang gurih yang biasa disebut susu kedelai, bisa dinikmati dalam

keadaan panas dan hangat. Susu kedelai yang kaya vitamin, protein dan rendah kolestrol ini memiliki banyakmanfaat, seperti menurunkan kadar kolestrol, mencegah kanker payudara, mencegah kelainan jantung,

mencegah rapuh tulang, meningkatkan daya tahan tubuh, menyehatkan anak dan ibu hamil, memenuhi 30%kebutuhan protein sehari dan juga bisa menghaluskan kulit.

10 13 - 19 Desember 2009Tokoh

Korban Trafficking Terjebakdi Sarang Laba-laba

Di NTB, Tahun 2006-2008, 156 KorbanPERDAGANGAN manusia atau yang

dikenal dengan human trafficking telahmenjadi fenomena global yang terjadi di

hampir seluruh negara di dunia. Fenomenaini tidak hanya merupakan fenomena sosial

biasa melainkan telah menjadi fenomenapelanggaran hukum dan HAM. Kejahatanperdagangan manusia selalu menimbulkanakibat yang sangat serius bagi korban dankeluarganya, masyarakat maupun negara.

D I Indonesia,undang-undangpemberantasan

perdagangan manusiasebenarnya telah cukuplengkap dan memadai denganlahirnya UU nomor 21 tahun2007. Namun, sejauh ini,menurut Kombes Pol. Dr.Purnawirawan Irawati Harsono,Ketua Derap Warapsari, salahseorang fasilitator dalamkegiatan Pelatihan PenangananKasus Trafficking Bagi AparatPenegak Hukum di NTB, yangdiselenggarakan oleh LBHAPIK NTB beberapa waktu lalu,belum maksimal berlaku.“Undang-undang ini baru

berusia dua ta-hun, aparat pe-negak hukum kitajuga masih be-lajar,” ujarnya.Seiring ber-jalannya waktu,aturan ini diyakinibisa melindungiwarga negara In-donesia dari ke-jahatan perda-gangan manusia.

P e l a t i h a nyang diikuti 30aparat penegakhukum dari unitPPA kepolisians e - N T B ,kejaksaan danhakim ini, di-selenggarakanAPIK untuk me-n y a t u k a npersepsi aparatpenegak hukumdalam penanga-nan tindak pi-dana kejahatanmanusia. Meng-

ingat begitu seriusnya akibatyang ditimbulkan kejahatanperdagangan manusia ini, duniainternasional memiliki komitmenyang sangat kuat untuk mem-berantasnya. Aparat penegakhukum di Indonesia termasukNTB pun, memiliki komitmenyang sama untuk menindaktegas pelaku perdaganganmanusia.

Akhir-akhir ini, kejahatantrafficking terus meningkat.Berdasarkan data IOM daribulan Maret 2005 hingga Juli2006 ada 1.231 WNI menjadikorban trafficking. 55% korbandi ekploitasi pada sektor pekerjarumah tangga, 21% pelacuran

paksa, 18,4% pekerjaan formal,5% dieksploitasi pada tahaptransit (khusus buruh migran),dan 0,6% perdagangan bayi.Kasus-kasus yang dibawahingga ke meja pengadilankurang dari 1% secara nasional.

Di wilayah Polda NTB,menurut Kombes Pol. Drs. Wil-liam Lameng, Direskrim PoldaNTB yang mewakili KapoldaNTB memberikan sambutanpada kegiatan ini, dalam tahun2008-2009 dilaporkan terjadi 34kasus perdagangan manusia.“Yang memprihatinkan, ternyatadaerah NTB bukan hanyasebagai daerah transit perdaga-ngan orang, melainkan sudahmenjadi daerah pengguna danpenyalur,” katanya.

Kasus perdagangan ma-nusia di NTB mengemukadengan jumlah kasus yangterbilang banyak. Berbagaimodus trafficking tampak be-ragam, mulai dari mempeker-jakan para perempuan dan anakdi kafe-kafe hingga modusTKW. Data kasus traffickingyang diperoleh dari LBH APIKNTB dari tahun 2006-2008, 156korban. Jumlah kasus traffick-ing yang ditangani LBH APIKNTB pada tahun 2008, 64 kasusyang terdiri dari traffickingkhusus anak 29 kasus dandewasa 35 kasus.

Beauty Erawati, S.H., M.H.,Direktur LBH APIK NTBmengatakan NTB terbilangtinggi kasus trafficking-nya.Karena berdasarkan kasus-kasus yang ditangani LBHAPIK NTB, terlihat bahwaselain sebagai penerima NTBjuga kerap dijadikan tempat tran-sit bagi kasus-kasus traffickingyang terjadi selama ini.“Kebanyakan kasus traffickingterjadi pada perempuan dananak yang berasal dari NTT.Untuk menuju ke Indonesiabagian Barat lewat darat, mautidak mau mereka harusmelewati NTB,” ungkapnya.

NTB juga termasuk salahsatu ’pengirim’ kasus traffick-ing. “Banyaknya TKW yangdikirim ke luar negeri, turutmenyumbang angka traffickingyang terbungkus rapi dengankedok buruh migran perem-puan,” tandas Beauty. Untukpersoalan ini, ia mengatakan,kurangnya pemahaman per-dagangan manusia membuat

masyarakat kadang tidak sadarbahwa apa yang mereka laku-kan tergolong dalam perdaga-ngan manusia.

Secara umum perdaganganmanusia dipahami masyarakatawam adalah menjual orangkepada orang lain. Pemahamanmasyarakat akan definisi traf-ficking masih dianggap kurang.Seharusnya persoalan seputartrafficking harus tersosialisasi-kan dengan baik pada masya-rakat. Ini disebabkan jugapemahaman terhadap definisitrafficking, di masyarakat,aparat penegak hukum,pemerintah dan aktivis belumsatu kata.

“Suburnya tindak pidanaperdagangan manusia ini tidakluput dari pemikiran perdaga-ngan manusia merupakanindustri yang paling meng-untungkan di antara berbagaikejahatan transnasional lain-nya,” kata Pertiwi Roesmanhadi,pembicara lainnya. Tidakseperti halnya barang yangdapat habis sekali dipakaiseperti narkoba misalnya,komoditi manusia dapat dijual,dibeli, dan diperlakukan secarakejam berulang kali untukmeningkatkan marjin keuntu-ngan.

Tindak pidana perdaganganmanusia, dilakukan oleh ber-bagai kelompok besar dan kecilyang terorganisir atau puntidak, bahkan oleh anggotakeluarga sekalipun. Para pelaku“memangsa” mereka yanglemah secara fisik, emosionalatau ekonomi serta meng-eksploitasi aspirasi dan mimpi-mimpi mereka yang tidakberdosa. “Kejahatan ini tidakakan kekurangan calon korban,terutama dari kelompokmasyarakat marjinal dan sedangberkembang,” ujar istri mantanKapolri Roesmanhadi ini.

Saat ini data menunjukkantindak pidana perdaganganmanusia terjadi di hampirseluruh negara di dunia. Sedikitsekali negara yang tidakdipengaruhi atau dirusak olehkejahatan ini. Fenomenatersebut telah tumbuh dalamskala yang menjangkau seluruhdunia. Jika ditilik lebih jauh, dariseluruh profil perdagangan or-ang dapat ditemukan di negara-negara Asia Tenggara, termasukIndonesia. Kawasan ini men-cakup negara asal, negara tran-sit (persinggahan), dan negaratujuan perdagangan orang.Untuk kasus Indonesia, ketigakonteks ini bisa ditemukanpada perbatasan-perbatasan.Kawasan ini mencakup semuapenyebab utama yang dikenalsebagai peletak dasar rantaipasokan.

Pelaku tindak pidana per-dagangan manusia ini, bisaberupa perorangan (teman,

Betapa rumitnya mengurai mata rantai kejahatan perdagangan orang ini.Korban tergambar berada pada situasi psikologi yang tertekan

keluarga, pemuka masyarakat),calo, sponsor, makelar, penya-lur, PPTKI/Korporasi denganberbagai lini pekerjanya, danjuga penyelenggara negara.“Korban trafficking bagaikanterjebak di sarang laba-laba.sulit untuk keluar dari jaringtersebut,” kata Irawati yangmembuat sebuah reportoaryang menggambarkan korbandijerat oleh tali-tali yangbagaikan benang kusut. Diujung-ujung tali tersebut,banyak pihak yang memega-ngnya beramai-ramai, sepertiaparat penegak hukum (polisi,jaksa, hakim), ada orang tua,ada masyarakat, pengusaha,penyalur tenaga kerja danlainnya. Ia menggambarkan,betapa rumitnya mengurai matarantai kejahatan perdaganganorang ini. Korban tergambarberada pada situasi psikologiyang tertekan.

Berdasarkan UU nomor 21Tahun 2007, PedaganganManusia adalah tindakanperekrutan, pengangkutan,penampungan, pengiriman,pemindahan atau penerimaanseseorang dengan ancamankekerasan, penggunaan ke-kerasan, penculikan, penyekap-an, pemalsuan, penipuan,penyalahgunaan kekuasaanatau posisi rentan, penjeratanutang atau memberi bayaranatau manfaat, sehingga mem-peroleh persetujuan dari orangyang memegang kendali atasorang lain tersebut, baik yangdilakukan di dalam negaramaupun antar negara, untuktujuan eksploitasi atau me-ngakibatkan orang tereksploi-tasi.

Kalau melihat definisitersebut, pelaku traffickingterhadap anak di NTB untuksaat ini kebanyakan orang tua.Kerap terjadi kerjasama orangtua dengan aparat desa untukmemanipulasi data anak yangakan dikirim sebagai buruhmigran. Dari mulai perekrutandan memanipulasi data anaksaja sudah masuk dalamkategori perdagangan orang,katanya. Kalau mau jujur,tambahnya, ini bukan kesalahanorang tua. Orang tua-orang tua

yang ikut bekerjasama me-malsukan data bagi anak-anakmereka, berangkat dari ketidak-tahuan belaka. “Orang tua tidaksadar, bahwa apa yang di-lakukannya itu sudah termasuksebagai kejahatan traffickingberdasarkan UU nomor 21tahun 2007,” ujar Beauty.Kurangnya sosialisasi tentangtrafficking, membuat masya-rakat tidak memahami apa yangdisebut trafficking.

Sejauh ini kasus traffickingterbilang agak sulit melajuhingga meja hijau, dalampengertian pelakunya dijeratdengan pasal-pasal dalam UUNomor 21 Tahun 2007. Be-berapa kasus yang ditanganiLBH APIK NTB, kata ToniHoban, koordinator programanak LBH APIK NTB, masihmemakai undang-undangperlindungan anak untuk kasustrafficking anak atau UU Nomor39/2006 tentang PerlindunganTKI yang hukumannya ringandan tanpa restitusi (gantikerugian bagi korban). Hinggasaat ini perjuanganmemejahijaukan traf-ficker (pelaku traf-ficking) –menjeratnya denganUU Nomor 21 tahun2007- terbilang sa-ngat sulit di NTB.

Penantian LBHAPIK NTB memberi-kan rasa keadilanbagi korban-korbantrafficking di NTB,terutama yang men-jadi kliennya, ter-jawab pada Mei 2009.Untuk pertama kali-nya, di NTB kasustrafficking yangterbilang memberikanrasa keadilan bagikorban akhirnya di-putuskan di mejahijau. Kasus EM(gadis asal Luma-jang), yang pelaku-nya, I N. Suwita aliasJepang, dijerat de-ngan UU nomor 21tahun 2007, dengantuntutan delapantahun penjara, akhir-nya divonis hukuman

empat tahun penjara, subsiderenam bulan dan denda Rp 120juta, oleh Pengadilan NegeriMataram 12 Mei 2009.

Kartana dari Divisi Anakkhusus pendampingan kasustrafficking, LBH APIK NTBmenambahkan ada satu kasuslagi yang divonis hakimPengadilan Negeri Mataram,yakni kasus Yeni asal Probo-linggo. Pelakunya Munasir jugadituntut delapan tahun penjara.APIK NTB juga berhasilmengantar kasus ini ke dalamjerat UU nomor 21 tahun 2007bagi pelakunya. Munasirakhirnya divonis hukumanempat tahun penjara, subsiderenam bulan dan denda Rp 120juta, juga pada bulan Mei 2009.“Klien Apik NTB lainnya,korban trafficking Alya,pelakunya juga dituntuthukuman enam tahun, yangkemudian divonis empat tahunpenjara dan denda Rp 120 juta,pada bulan September 2009,”kata Kartana. —nik

Pelatihan yang diikutioleh sekitar 30 aparatpenegak hukum dari unitPPA kepolisian se NTB,kejaksaan dan hakimdiselenggarakan untukmenyatukan persepsiaparat penegak hukumdalam penanganantindak pidana kejahatanorang.

Beauty Erawati

Irawati Harsono

13 - 19 Desember 2009 11Tokoh

Pusat PengobatanKencing Manis Nusantara tanpa Operasi

Gangguan penyakit kencing manis ataudiabetes mellitus (DM), adalah penyakit yang

menggerogoti sistem metabolisme tubuh.Seringkali seorang penderita tidak merasakan

gangguan penyakit kencing manis ini.Kehadiran penyakit ini hampir tidak

terdeteksi, kadang hanya gejala ringan sepertisering kencing, cepat lapar, gatal sekitar alat

kelamin, dan badan cepat lelah.

Kondisi seperti ini sangatbervariasi dan terkadangsemua gejala di atas tidakdirasakan. Begitu sese-orang diketahui mengidappenyakit kencing manis, ba-dan terserang penyakit se-per ti kesemutan, cepatlelah, jantung koroner bah-kan gangguan luka yang ti-dak pernah sembuh (ga-ngen). Sering terdengarketika ada luka yang tidak

kunjung sembuh harusdiamputasi (dipotong)sebab tidak ada obat-nya. Sungguh mena-kutkan, ketika setiapinci tubuh harus di-buang hingga menjadiorang cacat permanen.

Begitu juga yangterjadi pada Pak Nu-laba (55) asal Singa-raja. Sempat berobatmedis cukup lama, na-mun obat kencing ma-nis saja tidaklah cukup.Bertahun-tahun se-telah menderita ken-cing manis Pak Nulabaakhirnya menderitaluka borok yang takkunjung sembuh. Se-luruh badansampai kaki-nya kesemut-an dan terasa

tebal. Obat antibiotiktak dapat menghenti-kannya, luka semakinmenganga dan ter-ancam diamputasi.

Syukur Pak Nulabasegera berobat denganramuan dari Mr. Chai diHsen Chii International,Denpasar. Berkat ramu-an kencing manis yangluar biasa dari Mr. Chaitersebut, bukan hanya Sebelum pengobatan Sesudah pengobatan

Nulaba

lukanya yang sembuh, kiniPak Nulaba kelihatan lebihsegar dan bersemangat. Sa-ngat disyukuri Pak Nulaba

berjodoh dipertemukan de-ngan ramuan mukjizat danterkenal dari Hsen Chii Inter-national. —adv/ard

KesehatanKesehatan

Ramuan Hsen Chii International sangat aman diminum, karena telahterdaftar di Departemen Kesehatan No. ML 862707004015. Sama sekali

tidak ada efek sampingnya. Hsen Chii siap mengatasi berbagai penyakit. Hubungi konsultan senior Hsen Chii., Mr Chai di Jalan Nusa Penida 26,

Denpasar, Bali. Telepon (0361) 225388, 264688 dan 7491128.Pukul 09.00 -18.00. Hari besar/Minggu tutup.

13 - 19 Desember 2009Tokoh12

Hindari Kecurangan..................................................................................................................................................dari halaman 2

Untuk itu UN perlu dilak-sanakan. Jika tidak jalan, makabertentangan dengan PP ter-sebut.Prof. Dr. Wayan Maba, Dosen

Pascasarjana UniversitasMahasaraswati Denpasar

Pintartetapi tidak Lulus

Siswa pintar ada yang tidaklulus UN. Biasanya ini terjadikarena kesalahan teknis dalampengerjaan UN, bukan karenajawabannya. Sistem UN mulai2003 hingga sekarang memakaisistem lembar jawaban komputerdigital. Cara menjawab perlu me-makai pensil tipe tertentu denganalas kaca agar jawaban bisa ter-baca pada komputer. Ini seringterjadi kesalahan. Di sini perlunyasekolah melakukan sosialisasi ke-pada siswaya. Berbagai cara di-lakukan guna menghindari ke-curangan UN. Misalnya siswa di-larang membawa HP, ada pe-ngawasan dari tim pemantau in-dependen yang terdiri atas dosenPT dan swasta, komite sekolah,Dewan Pendidikan, Lembaga Pen-jamin Mutu Pendidikan (LPMP).

Wayan Maba

Lain KokiLain Masakannya

Haruskan siswa lulus? Kalaudulu kelulusan lewat ujian seko-lah, meski tak lulus ujian tak adamasalah baik di sekolah atau dilapangan. Berbeda dengan seka-rang, jika siswa tak lulus timbulkeresahan orangtua. Apakah inimenjadi acuan dalam pembenaansistem pendidikan? Lain koki lainmasakannya. Ganti menteri lainjuga peraturannya. Biaya pen-didikan pun makin mahal.

Ireng

Sistem Bagus,Mental perlu Diperbaiki

UN tiap tahun selalu adaperubahan sistem. Tiap gantimenteri sistem berubah. Sebaik-nya sisem pendidikan dibuatbaku sehingga tak membingung-kan siswa. Kini sistem sudahbagus, hanya mentalitas pe-

jabat perlu diperbaiki.Ketut Polos

Gratis,tetap Ada Pungutan

Anak tak lulus apabila nilaiUN atau ujian sekolah tak men-capai 5,5. Bahan ajar sudah di-kondisikan kurikulum KTSP se-suai dengan perkembagansiswa, sehingga tak memberat-kan siswa. Sistem dikombinasi-kan dengan teknologi informasi,ini membuat biaya membeng-kak. Tak bisa dimungkiri biayapendidikan mahal. Jika itu baikuntuk anak tak masalah. Adaprogram biaya pendidikan gra-tis. Iklannya telah dimuat di-berbagai media. Padahal dilapangan tetap ada pungutanbiaya kepada siswa. Untuk ituiklan sudah ditarik karena tidaksesuai dengan kenyataan.

Wayan Maba

Pintar tetapi tak CerdasMengapa kualitas UN dulu

berbeda dengan sekarang. Siswapintar-pintar sekarang, namuntidak selalu cerdas. Padahalpelajaran lebih banyak dan me-reka lebih giat belajar. Sebagianbesar siswa berorientsi belajaruntuk ulangan agar mendapatkannilai yang bagus. Tak ada tujuanagar pelajaran yang merekapelajari bisa melakat dalam diri-nya. Permasalahan lain, gurulebih peduli mengajarkan pelajar-an yang di-UN-kan dibandingpelajaran lain. Padahal pelajaranlain juga sama pentingnya.

Santa

65% Ditentukan SiswaSistem pembelajaran di se-

kolah, 65% ditentukan siswa dan35% guru. Pintar tidaknya siswaditentukan dirinya sendiri. Sebaikbagaimana pun guru mengajar,jika siswa tak mampu menyerap,PBM tak bisa berjalan. Untuk itu,penempatan siswa harus di-sesuaikan dengan kemampuan-nya. Misalnya di sekolah negeriatau swasta. Siswa bisa belajartak hanya di sekolah tetapi di luarsekolah misalnya di rumah.

Wayan Maba

Kegamangan Dalam UNMasih banyak keraguan

dalam UN. Mahkamah Agungmenolak kasasi apakah melarangatau membolehkan. UN dilak-sanakan namun tak meme-ngaruhi kelulusan. Jadi buat apadilakukan.

Werda

Banyak Manfaat UNTahun 2010, UN bukan satu-

satunya menentukan kelulusan.Nilai UN hanya pertimbangankelulusan. Yang menetukankelulusan salah satunya materiyang tidak di-UN-kan. Ujiansekolah lebih menentukan di-banding UN. Keputusan MA me-mang samar, untuk itu Mendiknasmengambil keputusan UN tetapjalan. Meski UN tak satu-satunyamenentukan kelulusan, UNmemiliki beragam manfaat,seperti sebagai pertimbangansiswa lulus atau tidak di se-kolah masing-masing, hasil UNbisa digunakan menuju kejenjang lebih tinggi, UN mem-berikan kesempatan siswayang tahun lalu tak lulus untukmengikuti UN susulan. UN2010 untuk pemetaan kualitas.Ini menjadi pertimbanganpemeritah dalam pengucurandana. UN sebagai syarat me-laksankan PP No. 19 tahun2005 dan UU No 20 tahun 2003.Jadi UN harus tetap dijalankantiap tahun.

Wayan Maba

Mengapa tetap Mahal?Pendidikan katanya gratis,

tetapi tetap bayar. Pemerintahharusnya mendidik masyarakatuntuk bekerja. Dana pendidikan20% dari APBN, namun me-ngapa biaya pendidikan tetapmahal?

Nara Wijaya

Pendidikanbelum Berhasil

Tujuan pendidikan, tertanam-nya budi pekerti, bukan merusakalam atau berbuat maksiat dimana-mana. Kenyataannya, hasilpendidikan iri hati, dengki. Itu

bukan pendidikan. Seharusnyapendidikan membuat tingkatkriminalitas menurun karena budipekerti rakyat Indonesia telahterpatri lewat pendidikan. Tetapi,kenyataannya kriminalitas masihmerajalela. Berarti pendidikanbelum berhasil.

SridamBukan hanya

karena PendidikanAda pendidikan negeri dan

swasta. Di sekolah negerimasih ada biaya yang dibantupemerintah sehingga biayaringan. Sedangkan swastayang tidak ditalangi pemerintahcenderung membebankanbiaya pada siswanya. Dalamperaturan pemerintah danundang-undang, biaya pen-didikan dibiayai pemerintahdan masyarakat. Anggaran20% telah dinikmati masya-rakat lewat dana BantuanOperasional Sekolah (BOS).Sekolah selalu mengajarkankepada anak didik untukberbuat sesuai dengan normadan budi pekerti. Sayang,siswa hanya berada di sekolahdelapan jam, selebihnya ber-ada di luar sekolah. Ling-kungan di luar bisa meme-ngaruhi budi pekerti siswa.Tak semua kelakuan siswa di-tentukan pendidikan, namunlingkungan di sekitarnya.

Wayan Maba

Les yangDiadakan Guru

Ada kasus, anak sekolah diSDN di Denpasar. Ada kelom-pok bimbingan belajar yangdilakukan guru. Karena dituntutuntuk belajar berkelompok danles, anak tertarik ikut les yangdiadakan guru tersebut. Tetapi,ada salah seorang siswa yangmemiliki sifat dengki dan dis-kriminatif yang sempat ber-bohong kepada temannya bah-wa tempat les tersebut telah pe-nuh. Pendidikan membuat budipekerti anak agar menjadi baik.Namun, ada siswa tak tak me-miliki budi pekerti. Siapa yangpatut disalahkan?

Gede Biasa

Kompak dengan.................................................................................................dari halaman 1Ketut Kanya Paramitha Devita

ini sering menghadiri acara-acarapenting. Untuk acara resmi, ia me-milih menggunakan sarimpit. Atas-an dari bahan batik sutra yang di-modifikasi dengan payet. Bagian ba-wah menggunakan sarung. Kadangia memilih atasan polos dengan pa-yet yang dipadupadankan denganbawahan songket Bali. Endek jugamenjadi favoritnya. Menurutnya,dengan modifikasi, endek dapat di-sulap menjadi atasan yang mewahdan eksklusif.

Istri Kombes Pol. Drs. GdeSugianyar Dwi Putra S.H., M.Si. inijuga menyukai gaun panjang atauatasan sampai di lutut dengan di-padupadankan celana panjang.“Tergantung situasi dan kondisi.Kalau ke tempat pernikahan sayalebih suka pakai kain dan kebaya,”kata Lina. Untuk warna, ia selalumenyesuaikan dengan suami. Ia me-ngatakan sebagian besar warna bu-sana yang dikenakan selalu senadadengan sang suami. “Saya memangselalu ingin tampil serasi dengansuami dalam tiap acara. Kami seringdigodain. Kata orang, kami kom-pak,” ujarnya sembari tertawa.

Untuk di rumah, Lina memilihpakaian santai seperti kaus danjeans. “Khusus daster hanya sayapakai di kamar tidur,” tambah istriKabid Humas Polda Bali ini. Linalebih suka menjahitkan pakaian di-banding membeli pakaian jadi.Menurutnya hasilnya lebih pas dibadan dan nyaman dipakai. Bah-

kan, ia memunyai tukang jahit khu-sus di Jakarta. Sementara untuk ke-baya, Lina memilih salah satu ru-mah mode di Denpasar. Baginya,bahan tidak harus selalu mahal,yang penting cocok dan sesuaidengan model yang diinginkan.Agar tidak kebingungan memilihbusana saat menghadiri acara, tiapbulan ia selalu menjahitkan satu stelpakaian yang sesuai dan serasidengan suaminya.

Bukan hanya serasi berbusana,Lina tak lupa menyesuaikan dengantata rias dan rambutnya. Keahlian-nya berdandan diperolehnya secaraotodidak. Ia sering bertanya ke-pada teman-temannya yang me-miliki salon, cara berdandan agartampak cantik tapi tidak menor.Lina hanya membutuhkan waktu30 menit. “Hasilnya tak kalah de-ngan penata rias di salon,” ujarnyaberkelakar.

Sementara untuk acara bersamaibu-ibu Bhayangkari, Lina menge-nakan pakaian seragam kerja.Warnanya merah muda. Ada aturanlain yang harus dituruti sepertimenggunakan anting subeng muti-ara putih, hanya boleh mengguna-kan cincin kawin, jam tangan talihitam, tas dan sepatu hitam. Bagiyang rambutnya panjang harusdisanggul cepol. Untuk serah teri-ma jabatan atau peringatan HUTBhayangkara, ia mengenakan jassebagai pakaian seragam upacara.Untuk HUT Bhayangkari ia me-makai kebaya nasional warna me-

rah muda dipadupadankan dengankain lurik serta menggunakansanggul Jawa.

Bukan hanya urusan berbusanaLina piawai. Untuk urusan mela-yani keperluan busana suami, jugamenjadi prioritasnya. Tiap hari,Lina selalu menyiapkan keperluanpakaian kerja suaminya termasuksepatu. Sampai memasangkan len-cana pun Lina selalu siap sedia.

Waktu anak-anaknya masihkecil, setelah mereka tidur, Linalangsung menyiapkan semua ke-perluan suaminya malam itu juga.Esok harinya saat suaminya be-rangkat kerja, ia lebih gampang.Kini, setelah anak-anaknya meng-injak remaja, tugasnya lebih mudah.“Anak-anak sudah bisa mengaturdirinya sendiri. Walaupun tidak adapembantu,” kata perempuan ber-kulit putih ini. Selalu tampil cantikdan rutin menyiapkan pakaian ker-ja suami, menurutnya, dapat me-nambah kemesraan rumah tangga-nya. “Kelihatan sepele, tapi sangatmemegang peranan penting bagikelangsungan biduk rumah tangga.Kebersamaan membuat hubungankami lebih harmonis,” kata Lina.

Keserasiannya berbusana ber-sama suami, juga dikagumi keempatputra-putrinya. Terkadang merekasekeluarga tampil serasi dalamwarna busana. Tiap ada kesempat-an, selalu dimanfaatkan untuk di-abadikan dalam bidikan lensa Sugi-anyar yang menyukai dunia foto-grafi. –ast

Menggapai Keluarga...............................................................................................................................................dari halaman 1

Kabupaten Gianyar tersebut meng-undang perhatian serius Tjok.Istri. Komunikasi intensif di-bangun terus dengan komunitas TPPKK Kabupaten Gianyar.

Maklum Tjok. Istri menjadiorang nomor satu di lembaga ini.Alumnus Fakultas Ekonomi Unudini bersikeras mengangkat pamorsalah satu wadah kaum hawa ini dimata masyarakat, termasuk kaumperempuan. Ini agar gengsi orga-nisasi tadi tak dipandang sebelahmata. Ini dicitrakan melalui be-ragam program aksi. Fokusnya ber-kisar seputar upaya penguatanspirit sosial, pelestarian budaya,dan pemberdayaan etos kerjaperempuan di wilayahnya.

Urusan pemberdayaan harmonikeluarga menjadi salah satuperhatian seriusnya. Ini bukanhanya coba ditekankannya di ling-kungan TP PKK. Kaum ibu yangberteduh di bawah di bawah ben-dera Dharma Wanita Persatuan,Bhayangkari, Persit Kartika Chan-dra Kirana, Adyaksa Yukti Karini,maupun Dharma Yukti Karini, ikutdiajaknya bergandengan tangan.Tjok. Istri pun melibatkan WanitaHindu Dharma Indonesia (WHDI)dan Gabungan Istri Wakil Rakyat(Gatriwara) di daerah seni ini. Tigaperempuan wakil rakyat di DPRDGianyar juga ikut serta untukurusan tadi.

Buktinya memang sudahtumplek-blek. Forum diskusi yangdigarap bareng Koran Tokoh dan TPPKK Kabupaten Gianyar pekanlalu tersebut menjadi salah satucontohnya. Tjok. Istri mencurahkanperhatian penuh dari awal persiap-an hingga kelarnya gawe tersebut.

Itu belum terhitung agendakegiatan hariannya yang lain. Yangpasti, jadwal kegiatannya sabanhari hampir penuh. Ini mulai dariprogram kunjungan sosial ke per-desaan hingga memimpin rombong-an pengrajin berpameran di luarnegeri. Kehadirannya membukakegiatan seremonial yang dihelatpelbagai kalangan di Gianyar punikut menyita waktunya.

Konsekuensi menjadi istri or-ang nomor satu di kabupaten inisudah dibayangkan jauh sebelum-nya. Minimal itu terlintas saat sangsuami mulai dilirik untuk men-duduki kursi Bupati Gianyar,2004-2008. Saat itu, Tjok. Istrimenyadari bakal tak lagi hanyaberkutat dengan urusan keluargamaupun adat. Ini jika sang suamidipercayakan memikul tugas se-orang bupati. Namun, tanggungjawab tidak enteng di luar dua urus-an tersebut ‘tertunda’ dipikulnyasaat itu. Pasalnya, momentum po-litik tempo itu belum mengantarkansang suami mengemban amanatsebagai Bupati Gianyar.

Bayangan tadi terlintas kembaliketika Cok Ace —panggilan akrabsuaminya, membisikkan lagi adanyapinangan politik untuk masuk bursaBakal Calon Bupati Gianyar peri-ode lima tahun berikutnya. “Bagai-mana kalau Ajung (panggilan mesrauntuk sang suami —red.) maju lagike Pilkada Gianyar. Ada permintaankembali dari masyarakat,” ujar CokAce saat itu kepada sang istri.

Cok Ace meyakinkan itu se-bagai bukan ambisi pribadi. Aspirasipolitik untuk lagi maju ke bursaPilkada Gianyar saat itu murniberasal dari akar rumput. Apalagi,

keluarga besar Puri Saren Ubudmerestuinya. Cok Ace belum beranimemberikan kepastian sebelum adarestu dari istri dan dua buah hatimereka, Tjokorda Gde Dharma-putra Sukawati (23) dan TjokordaGde Bayuputra Sukawati (21).

Restu belahan jiwa dan duabuah hati tadi akhirnya tumpahjuga. “Saya merestuinya. Walau saatitu saya ragu karena kondisi ke-sehatan sedang terganggu. Namun,saya meyakinkan diri sendiri untukmendukung apa pun pilihan terbaikuntuk suami,” tukas Ketua K3SKabupaten Gianyar ini.

Singkat kata, Cok Ace pastimaju lagi ke medan Pilkada Gia-nyar. Uniknya, Tjok. Istri pun se-olah mendapat suntikan motivasideras dari dalam diri. Ada semacamenerji baru yang menerapi kondisikesehatannya. “Kondisi kesehatansaya lambat-laun pulih. Saya bah-kan bisa ikut suami berkampanye.Apalagi dua anak kami yang sedangkuliah di Australia sempat pulangkhusus untuk mendampingi suamisaya berjuang,” ungkapnya.

Namun, rasa gelisah belakang-an sempat menyergap batin Tjok.Istri. Ini dirasakan usai masa pen-coblosan di bilik suara. “Sebagaiistri, perasaan saya tentu was-was.Ini makin terasa saat penghitungansuara dimulai di berbagai TPS,”kata Penasehat Dharma WanitaPersatuan Kabupaten Gianyar ini.

Namun, ketenangan batinmenjadi pengobat kegelisahannya.Apalagi, sang suami memintanyaikut menghabiskan masa penentuanhasil pilkada tersebut di rumah sucikeluarga besar puri. “Saya dan su-ami menenangkan diri sambil

bersembahyang di Mrajan PuriSaren. Ini terutama saat malam tiba.Semula saya tentu harap-harapcemas ya…” imbuh PenasehatWHDI Kabupaten Gianyar ini.

Tempo sudah larut. Kabar gem-bira akhirnya sampai ke telinganya.Perolehan suara sang suami danpasangan Calon Wakil BupatiGianyar, Dewa Made Sutanaya,makin di atas angin. “Saya ber-syukur dan berterima kasih kepadaIda Sang Hyang Widi Wasa, jugadukungan kuat masyarakat Gia-nyar, termasuk keluarga besarkami. Terima kasih atas kepercaya-an kepada suami saya untuk me-mimpin Gianyar. Semoga suamisaya sungguh menjalankan amanatrakyat Gianyar ini sampai masabakti lima tahun berakhir,” ujarKetua Yayasan Kanker IndonesiaCabang Gianyar ini.

Seabrek jabatan sebagai istriseorang bupati pun disandang TjokIstri. Ini menuntutnya mengelolawaktu keseharian agar senantiasaberada di tengah pelbagai kompo-nen masyarakatnya. “Walau me-nyita waktu, saya berusaha kerasmelakoninya,” kata Ketua Perem-puan Pecinta Tanaman ini.

Namun, itu bukan berarti tugas-nya sebagai ibu rumah tangga ter-henti. Tanggung jawab sebagai se-orang istri dan ibu dua anak tetapmelekat dalam kesehariannya.“Saya masih sempat menjaga ke-mesraan dengan suami lho…Ini ter-masuk menyiapkan minuman tehtanpa gula kesukaannya. Inilah carasaya merawat rumah tangga gunamenggapai keluarga sukinah,” ujarKetua Dekranasda Kabupaten Gia-nyar ini. —sam

Satu Es Krim..........................................................................................................dari halaman 1

Untung orangnya tidak sampaibabak belur. Jika sampai terjadi apa-apa, kamu bisa ditangkap polisi,”hardik Windi kepada Bulan. Windiyang telanjur termakan hasutanNunik tak mau mendengar penjelas-an Bulan yang samasekali tak me-rasa melakukan tindakan apa-apaseperti yang dituduhkan Windi.

Keesokan harinya, ketika Bulanmeletakkan tasnya di bangku,seketika Windi bangkit dari tempatduduknya bergegas pindah tempat.“Kamu tidak usah pindah, biar akusaja,” ujar Bulan kesal melihat per-ubahan sikap Windi. Bulan pindahduduk ke tempat duduk Arya te-man sebangku Adi. Tas Adi kemu-dian dipindahkannya ke sisi tempatduduk Windi. Jadilah kini Windidan Adi duduk sebangku. Sejak ituhubungan Bulan dan Windi reng-gang. Sedangkan hubungan Windidan Adi kian akrab. Windi terusmenghindar dari Bulan.

Bulan yang merasa tak cocokduduk dengan Arya kembali pindahke tempat duduk dekat Koming.Bulan kerap menceritakan kegalauanhatinya pada Koming. Meski duduksebangku, mereka kerap melakukankomunikasi lewat saling melemparsurat. Bulan sering memergoki pan-dangan kecemburuan Windi memer-hatikan keakraban Bulan dan Ko-ming. “Dipikir saya menulis suratcinta kepada Koming,” ujar Bulan.

Suatu saat ketika berlangsungpelajaran olahraga, Windi yangbiasanya selalu berada di posisipertama dalam berlari, hari itu ber-ada di belakang Bulan. RupanyaWindi sengaja melakukan itu untukbisa mendekati Bulan. Ia kemudianmengungkapkan permintaan maaf-nya bahwa telah menuduh Bulanberbuat yang bukan-bukan. “Akusudah maafin kok. Kita kan satu

geng, ngapain musuhan,” ujarBulan kepada Windi.

Pada kesempatan berikutnya,Windi terus mendekati Bulan. Iaminta bersalaman agar mereka sahtelah berbaikan. Windi memintaBulan untuk duduk bareng lagibersamanya, namun Bulan meolakkarena sudah merasa nyamanduduk dekat Koming. PerasaanWindi kembali diliputi cemburu.Koming sampai merasa tak enakhati melihat perubahan raut wajahWindi. Bulan tak menanggapinya.

Sebagai primadona sekolah,Windi tak pernah lepas dari per-hatian teman laki-lakinya. Lepasdari Adi, Windi kembali didekatiteman laki-laki sekelasnya bernamaAndi. Sekelompok anak kelas VSD ini termasuk Andi, Bulan,Windi, Koming dan beberapa anaklainnya, sepulang sekolah atau padahari libur kerap nongkrong disebuah objek wisata yang tak jauhdari sekolah mereka. Lagak merekaseperti orang dewasa, merokok, danmenenggak minuman beralkohol.Saat itu, Windi tak ikut bergabungbersama mereka. “Mengapa kamutidak merokok Ndi,” tanya Bulankepada Andi, sambil mengisap ba-tang rokoknya. “Aku sekarang ber-henti merokok. Aku akan menurutianjuran Windi,” kata Andi yangmembuat Bulan terhenyak. Ter-lebih, Andi mengungkapkan ke-inginannya untuk nembak Windisebentar. Mereka memang sudahberencana akan ke rumah baruWindi. Perasaan Bulan diliputi apicemburu. Tanpa sengaja, ia yangsedang memperbaiki pedal sepeda-nya meneteskan air mata. “Me-ngapa kamu menangis Bulan,”tanya Koming. Bulan menceritakanniat Andi akan nembak Windi.“Tidak mungkin Windi mau me-

nerima cowok kayak Andi,” ujarKoming menghibur.

Sepanjang perjalanan ke rumahWindi, Bulan dan Koming terlibatdalam perbincangan serius tentangWindi. Sampai di depan rumahWindi, para teman lelaki sudah dulu-an masuk ke rumahnya. TinggalBulan dan Koming yang masihasyik dengan obrolannya. Windiyang melihat keakraban merekaberdua kembali memperlihatkanraut wajah tak enaknya. “Jangansalah pengertian. Aku sudah punyacowok kok, Bulan yang nyom-blangin. Jadi ndak mugkin akupacaran sama Bulan,” ujar Komingmenjernihkan suasana. “Pokoknya,saya ini tidak dianggap perempuanoleh mereka,” ungkap Bulan kepadaKoran Tokoh.

Andi pun menyatakan niatnyauntuk menjadi pacar Windi. Bulanyang sedari tadi berpura-pura takmemperhatikan mereka, sengajamenjatuhkan es krim yang sedaritadi diseruputnya. Semua mata me-mandanginya. “Sori, aku tidak se-ngaja,” ujarnya sambil meneruskanbermain-main dengan adik Windi.Koming yang tahu perasaansahabatnya itu hanya diam saja.Hati Bulan lega tatkala mendengarkata penolakan keluar dari mulutWindi. Andi yang ditolak Windilangsung ngeloyor pulang.

Perasaan Bulan sangat senang.Ia tersenyum pada Windi. Bulankemudian mentraktir es krim semuatemannya. Namun, sayang es krimyang disukai Bulan tinggal satu.Akhirnya ia berbagi dengan Windi.“Minum satu es krim berdua itukenangan yang tak terlupakansampai sekarang. Waktu itu sayasenang sekali karena bisa dekat lagidengan Windi,” ungkap Bulan ke-pada Koran Tokoh. –ten

Padang, Sumatra Barat, 27Desember 1964, ini.

Ada beragam cara untukmembangun perilaku positif.Yoke melukiskan otak manusiaseperti sebuah bank. Tiap harimanusia mengirim depositopikiran, baik atau jahat, melaluiotaknya. Namun, itu semua se-baiknya diseleksi. “Otak se-bagai bank menyimpan danmemberi komando, mensuplai

tanggapan, informasi, dan men-jawab masalah. Depostitokanpikiran positif secara rutin, ma-ka komando yang akan keluarakan otomatis menuju tindakanpositif secara otomatis,” jelasalumnus Latrobe UniversityMelbourne ini.

Kaum perempuan memilikimodal besar untuk melakukan-nya. Ini lantaran merekamemiliki 95% porsi ketekunan.

Ini dapat membantu mengubahcara hidupnya dengan caramengubah jalan pikirannya.“Jika mau, Anda bisa menjadiseseorang yang menarik,ramah, murah senyum, danberhati tulus,” imbuh putrimantan kapolda KalimantanTimur ini.

Seorang istri harus tertarikmembaca, mendengarkan, danbertanya tentang apa yang

ada di sekitarnya, walau itumasalah sosial maupun politik.

“Anda adalah apa yangAnda pikirkan,” ujar magisterdari Swinburn Collage Mel-bourne ini. Pikiran digambar-kan sebagai sebuah kekuatan.Istilahnya sepadan denganmakna the power of mind.“Jadi hati-hati dengan pikiranAnda,” tukas konsultan bisnisini. —sam

Sebagian para ibu yang menjadi peserta diskusi Koran Tokoh dan TP PKK Kabupaten Gianyar pekan lalu

Istri Pejabat......................................................................................................................................................................dari halaman 1

13Tokoh13 - 19 Desember 2009

Gaun Tipis.................................................................................................................................................................................dari halaman 1

Ni Made Rai Anggraeni

Cemburu Cukup 25 %.................................................................dari halaman 1sedang mengalami stres.“Banyak istri yang terlalucemburu pada suami. Suamipulang kantor, seluruhbadannya diperiksa,” kata istriGde Sudanarta ini.

Menurut dr. Yuni, cemburudalam kehidupan suami istri adabobotnya. Jangan luapkanpersentase kecemburuan lebihdari 25%. Rasa percaya untukpasangan hidup itu 75%.“Usahakan percaya kepadasuami lebih besar dibandingrasa cemburu,” kata ibu duaanak, Yoga dan Adit, yangmengemban tugas sebagaiketua Komisi PerlindunganAnak Indonesia Daerah(KPAID) Bali itu.

Angka bunuh diri yang kiantinggi di kalangan laki-laki,menurut dr. Yuni, salah satu

penyebabnya stres. Ini di-pengaruhi tekanan psikis yangmereka dapatkan dari rumahmaupun tempat kerja.

“Semua ingin mendapatkankenyaman di rumah. Namun,ada istri yang membuat suamitidak betah di rumah,” katanya.

Akibatnya, suami mencarikenyamanan di luar rumah.“Dari sini bisa muncul bibitperilaku berselingkuh,” tambahalumnus FK Unud ini.

Istri yang suaminya perokokperlu bersikap waspada. Initerutama jika volume aktivitasmerokok suami meningkat. Iniditambah sikap suami seringmurung dan berdiam diri dalamrumah. “Itu berbahaya. Suamiyang demikian mungkin sedangmenderita stres. Jika dibiarkandia bisa bunuh diri,” katanya.

Stres membuat gairahseksual laki-laki meningkat. Jikasuami mengalami stres akibatbeban kerja di kantor diharap-kan istri bisa memberikanpelayanan yang memuaskansaat di rumah. “Jangan biarkansex after lunch sang suamiterjadi di tempat lain. Berikansenyum dan layani suamiAnda,” pesan dokter ahli ke-sehatan jiwa yang punya hobimembaca, memasak, dan jalan-jalan ini.

Tak hanya perselingkuhan,stres dan rasa cemas merupakansalah satu penyebab timbulnyaberagam penyakit, sepertihipertensi, maag, jantung.“Sekitar 80% kecelakaan kerjadiakibatkan stres,” tambah StafMedis Fungsional di BagianPsikiatri RSUP Sanglah ini. —lik

Psikiater RSUP Sanglah dr. Sri Wahyuni, Sp.K.J. menaruhharapan agar masalah kelelahan suami istri yang berkarier jangansampai menjadi pemicu konflik. “Sebenarnya, suami maupun istri,jangan pernah mengungkapkan rasa capek jika pulang ke rumah,”harapnya.

Seorang suami harus bisa memahami kondisi istrinya, bahkanselalu menyenangkan batinnya. Sikap istri pun setali tiga uang.Istri juga harus selalu berusaha membuat suami merasa senangsaat berada di tengah keluarga.

“Ada salah satu kiat yang seharusnya dilakukan istri untukmerawat harmoni keluarganya. Caranya, berikan senyumankepada suami di kamar tidur dengan mengenakan gaun malamyang tipis dan celana dalam segaris. Jangan sampai gara-garaistri mengeluh capek, suaminya malah lari ke pelukan perempuanlain,” seloroh dr. Yuni. —sam

Suasana diskusi hasilkerja bareng Koran Tokohdan TP PKK KabupatenGianyar yang dihadirikalangan pejabat terasdan sekitar dua ratusperempuan Gianyarpekan lalu di RuangUtama Kantor Bupatitersebut

14 13 - 19 Desember 2009Tokoh HarmoniHarmoniDrs. I Ketut Sudikerta dan Ida Ayu Ketut Sri Sumiatini, S.H. (1)

Beri KejutanMawar Merah

SENGSARA membawa nikmat. Itulah pepatah yangdiyakini mendatangkan keberuntungan bagi Wakil

Bupati Badung Drs. I Ketut Sudikerta. Keuletan lelakikelahiran Pecatu, 29 Agustus 1967, ini menjadi modal

menepis semua hambatan dalam meraih kesuksesan disegala bidang, termasuk mendapatkan pujaan hatinya,Ida Ayu Ketut Sri Sumiatini. Kebersamaannya sebagai

pengurus senat dan resimen mahasiswa di UniversitasWarwadewa, menjadikan kedua sejoli ini kerap

melakukan aktivitas bersama. Ketua DPD GolkarProvinsi Bali ini tak banyak mengobral kata cinta. Ia

lebih suka menunjukkan perhatian yang besar kepadaDayu Sri, sapaan akrab perempuan kelahiran Tabanan,6 Juni 1966 ini. Bunga mawar merah menjadi andalanSudikerta dalam mendekati perempuan yang pernah

bercita-cita menjadi polwan ini.

Menurut lelaki yangjuga berprofesisebagai enterpreneur

ini, awal mula hubungannya denganDayu Sri sebatas teman biasa.Bahkan, kata Sudikerta, ia sempat

kesengsem pada salah seorangteman Dayu. Dayu sebagaimakcomblangnya. “Lewat Dayusaya sempat titipkan salam kepadasalah seorang gadis yang mencuriperhatian saya itu,” ungkap

Sudikerta sambil tertawa.Namun, kebersamaan Sudikerta

dan Dayu dalam resimen danpengurus senat mahasiswa mem-buat pertemuan kedua sejoli lebihmendekatkan satu sama lain.Begitu dekatnya, sehingga Sudiker-ta sangat mengenal kepribadianDayu Sri. Lambat laun perasaanSudikerta mulai berubah. “Sayamulai mencoba mengenal Dayulebih dekat. Selain cantik danberkulit putih, dia juga cerdas,”katanya sembari tersenyum memujiistrinya itu.

Tampaknya perasaan Dayu Srijuga sama. Putri ke-4 dari 8bersaudara kandung ini diam-diamjuga menyukai lelaki berkumis tipisitu. Mengingat sama-sama malu,perasaan mereka hanya terpendamdi hati masing-masing. Namun,sehari-hari, kata Sudikerta, iamenunjukkan perhatian lebih padaDayu. Bahkan, ia tak segan-segan

memberi Dayu hadiah sekuntumbunga mawar merah. Kejutan itukadang ditunjukkan di depanteman-temannya di kampus.Karuan saja, perilaku dirinya itudiolok-olok teman-temannya.

Ia mengungkapkan perjuanganmendapatkan hati Dayu Sri bukanhal yang mudah. “Penuh perjua-ngan karena Ibu banyak yangnaksir,” ungkapnya sembari ter-tawa. Namun, kegigihan Sudikertamemikat hatinya dengan berbagaikejutan membuat hati Dayu luluh.Untung saja, katanya, orangtuaDayu Sri sangat demokratis. “Yangpenting saya sudah bekerja dan bisamembahagiakannya,” pesan beliau.

Saat Sudikerta mulai menjalinhubungan dengan Dayu Sri, selainsebagai mahasiswa, ia juga menjadifree lance guide untuk membiayaikuliahnya. Keuletannya sudahditempa sejak kecil. “Penderitaanyang saya alami telah menumbuh-

kan jiwa dan semangat keberanian,tanggung jawab, disiplin, dan kerjakeras dalam diri saya. Tiaphambatan menjadi tantangan dalamhidup saya untuk ditaklukkan,”tuturnya tentang masa kecilnya.

Pedagang AcungIa menuturkan, dirinya berasal

dari keluarga sederhana. Bahkan iamengaku kehidupan keluarganyamorat-marit. Hidup di wilayahperbukitan yang tandus, keluarga-nya sangat tergantung pada hasilperkebunan dan peternakan.

Saat masih SD, ia harus kehila-ngan ibu tercinta. “Belum sempatsaya mengenyam kasih sayang se-utuhnya, Ibu sudah pergi me-ninggalkan kami,” katanya dengannada pelan. Tampak matanyaberkaca-kaca mengingat kenanganwaktu kecilnya.

Namun, ia mengaku banggakarena dapat menamatkan pen-didikan dasarnya di tanah ke-lahirannya itu. Melihat kondisiwilayah tandus dan kemampuankeluarga yang tidak memadai,Sudikerta memutuskan pergi keKuta. “Waktu itu turis asingbooming di Kuta. Saya mencobamengadu nasib di sana,” katanya.Untuk melanjutkan sekolah keSMP Sunari Loka, ia rela menjadipedagang acung. “Kalau jadwalsekolahnya pagi, saya berjualansore hari. Kalau masuk siang,jualannya pagi. Waktu itu sayadapat Rp 500.000 sebulan. Zamanitu uang sebanyak itu sangat besarsekali artinya. Saya tambahsemangat bekerja,” ujarnya.

Banyak manfaat yang iadapatkan sebagai pedagang acung.Selain untuk biaya hidup, Sudikertadapat berlatih berbahasa Inggris.Melihat teman-temannya naiksepeda gayung, ia termotivasiuntuk bekerja lebih giat. Setelahtabungannya cukup, ia berhasilmembeli sepeda. Ada suatukebanggaan baginya karena iamampu mendapatkan apa yang iainginkan dengan hasil keringatnyasendiri. Tiga tahun menjadipedagang acung sangat berartibaginya. Ia berhasil tamat sekolahdengan nilai yang bagus dan

menguasai bahasa Inggris.

Kernet BemoTamat SMP, ia melanjutkan ke

SMA PGRI 4 Denpasar. Untukbiaya hidup dan sekolahnya, iabekerja sambil lalu di perusahaan biroperjalanan. Dia rela bekerja rangkapdi bidang cleaning service danekspedisi. Untuk menambah uangsaku, ia menjadi kernet bemoDenpasar-Sanur p.p. Kadang timbulperasaan malu karena ada temansekolahnya yang menumpang bemoyang ia kerneti. “Kekerasan hidupyang saya lakoni memberi semangat

Saat pelantikan Sudikerta sebagai Wakil Bupati Badung

Kebersamaan Sudikerta bersama keluarga

Prioritaskan Pendidikan Anaknya54% Laki dan Perempuan yang Menikah

Upacara pernikahan Sudikerta dan Ida Ayu Ketut Sri Sumiatini

untuk tetap berjuang dan melupakansejenak rasa malu saya,” ujarSudikerta.

Setelah ia berhasil melalui semuahambatan dan menuntaskanpendidikan SMA-nya, Sudikertamencoba mengais rezeki sebagai freelance guide. Untuk lebihmemantapkan wawasan danketerampilannya ia melanjutkanstudinya ke Universitas Warwadewa.Awalnya, ia mendaftar ke FakultasTeknik. Namun, ia merasa lebih sregdi jurusan Sastra Inggris. “Sesuaidengan pekerjaan yang saya lakonisebagai guide Inggris,” katanya. –ast

MERENCANAKANkeuangan keluargaadalah modal untuk

kaya. Dalam acara talkshow yangdigelar Femina bekerja sama denganAsuransi Sun Life Finansial be-berapa waktu lalu, perencanakeuangan Safir Senduk meng-ungkapkan banyak orang walaupunbekerja bertahun-tahun tidakpernah kaya.

Alumnus STIE IBMI Jakartaini menyata-kan, hal itu terjadiakibat kesalahan dalam mengaturkeuangan. Contoh, ada sebuahkeluarga yang berpenghasilan Rp5 juta per bulan. PengeluarannyaRp 5 juta sebulan. Safir menyebutkeluarga tersebut masih dalamkategori miskin. “Ada juga keluargaberpenghasilan Rp 5 juta. Uang-nya disisihkan Rp 1 juta untukkemudian membeli barang kon-sumtif seperti baju, HP, kendara-an. Yang Rp 4 juta untuk pe-ngeluaran kebutuhan hidup sehari-hari. Keluarga itu belum bisadisebut kaya, namun pas-pasan,”ucapnya.

Keluarga kaya jika penghasilanyang diterima 10% digunakan untukmenabung atau investasi, 30%untuk membayar utang, 10%proteksi diri dan 50% biaya hidup.

Kaya tidak bisa diukur dariberapa banyak ia mendapatkanpenghasilan atau berapa hartabenda yang mengisi rumahnya.Menurut Safir kaya berarti ke-mampuan membayar semua penge-luaran baik itu pengeluaran wajib,kebutuhan dan keinginan. “Orangdisebut kaya jika biaya sekolahatau pendidikan anak bisa ter-bayarkan. Saat pensiun, merekamasih memiliki sisa uang gunamembiayai masa tuanya, dan me-miliki proteksi lengkap misalnyaberupa asuransi,” kata Safir.

Untuk bisa kaya, seseorangperlu tahu bagaimana bisa meng-atur keuangan keluarga. Dalam me-ngelola keuangan keluarga, di-perlukan arah yang jelas. Statusdan jenis kelamin bias membedakanarah seseorang meraih masadepannya. “Misalnya lelaki lajangdan perempuan yang sudahmenikah memiliki arah masa depanyang berbeda,” kata Safir.

Biasanya, salah satu arah masadepan perempuan atau laki-lakiyang telah menikah ditujukan demipendidikan anaknya. Hal tersebut

ditunjang hasil penelitian Sun LifeFinancial (SLF) melalui Study ofLifestyle, Attitude and Relationship(Solar). Senior Manager Market-ing & Communications SLF NadyaSiregar menjelaskan, di IndonesiaSolar dilakukan di tiga kota, yaituJakarta, Surabaya, dan Medan,dengan 1.200 responden yakniJakarta (600), Surabaya (300), danMedan (300). Profil respondenusia 25 – 35 tahun dan 36 -45tahun, laki dan perempuan sudahmenikah. Hasil penelitian tersebutmemperlihatkan, 54% wargamasyarakat Indonesia menyatakanpendidikan sebagai sebuahprioritas. Menurut Nadya,responden mengatakan, merekaingin memberikan pendidikan yangberkualitas bagi anak-anak mereka,dan sembilan dari 10 responden(88%) melihat asuransi pendidikansebagai investasi yang pentinguntuk mengamankan pendidikananak mereka. Prioritas lain bagimasyarakat Indonesia adalahkesehatan orangtua. Kekhawatir-an atas kesehatan orangtuamerupakan kekhawatiran utamamasyarakat Indonesia, diikutipendidikan anak dan kesehatandiri sendiri. “64% respondendalam SOLAR 2008–2009menyatakan kesehatan orangtuamerupakan hal yang paling merekakhawatirkan,” katanya.Kekhawatiran terhadap kesehatanorangtua ini didukung kenyataanbahwa banyak dari warga ma-

Kemandirian anak perlu dipupuk sejak dini, caranya denganmembangkitkan rasa percaya diri dan pengandalan diri dalamdirinya. Menurut psikolog dari Fakultas Psikologi Universitas In-donesia dr. Lucia RM Royanto, M.Si., MSpEd., Psi., kepercaya-an diri bisa dibangun dengan memberi kesempatan melakukan hal-hal yang mandiri. Sering terjadi, kehadiran pembantu membuatrasa percaya diri anak menurun. “Apa pun yang ia mau sudahdilayani pembantu, sehingga anak tak memiliki kepercayaan dirimelakukan sesuatu,” kata Lucia. Tak hanya itu, Lucia menyarankanorangtua tak selalu melihat anak dari fisiknya. “Karena fisik anakkecil, orangtua sering memberikan kasih sayang yang berlebihan;anak tidak boleh melakukan ini dan itu. Hal itu berakibat burukterhadap perkembangan saraf motorik anak,” jelasnya. Orangtua,lanjut Lucia, juga perlu memberikan apresiasi terhadap tiap pres-tasi yang ditunjukkan anaknya. “Jika anak merasa dihargai, rasapercaya diri melakukan sesuatu yang positif akan muncul,” kataLucia.

Bagaimana menangani anak bermasalah?Dokter Lucia menjelaskan permasalahan anak beragam jenisnya,

ada anak susah dimengerti, mencari perhatian, bahkan sulit diberitahu. Dalam hal ini orangtua perlu menunjukkan otoritasnya.Namun, Lucia menyarankan dalam memberikan hukuman kepadaanak, perlu dipertimbangkan agar menghindari hukuman fisik. “Jikaanak sudah berperilaku keterlaluan, hukuman fisik bisa dilakukan.Namun, hukuman tersebut jangan terlalu keras dan boleh dilakukan dengan batasan dari panggul (pangkalpaha) ke bawah. Jangan memukul anak pada anggota badan panggul ke atas, karena bisa berakibat fatal,”katanya. Lucia juga menyarankan para orangtua membiasakan berdiskusi dengan anak-anaknya. “Jikaanak mengalami masalah, ajak dia terbuka dengan jalan diskusi ringan,” katanya. —lik

Memukul AnakSebatas Panggul ke Bawah

syarakat Indonesia yang men-dukung tiga generasi biayakesehatan. 75% mengatakan me-reka tidak hanya bertanggungjawab untuk biaya kesehatanpasangan mereka, namun 73%

Lucia RM Royanto

Safir Senduk Nadya Siregar

juga mengatakan bahwa merekabertanggung jawab atas biayakesehatan anak-anak mereka dan70% bertanggung jawab atas biayaorangtua mereka.

Safir Senduk menambahkan,

ada tiga alasan mengapa biayapendidikan penting disiapkan sejakdini. Selain biaya pendidikan tiaptahun makin meningkat, keadaan eko-nomi tak selalu bagus, fisik manusiajuga tidak selamanya sehat. —lik

13 - 19 Desember 2009 Tokoh 15RileksRileksTrendi

Cantik berkat Gigiyang Sehat dan IndahKECANTIKAN seseorang tak cukup

dilihat dari wajah atau tubuhnya.Kondisi gigi yang proporsional dan

sehat pun turut menjadi penentu kecantikan.Perawatan gigi kini tak hanya sebataspemeliharaan kesehatan dan pengobatan.Banyak orang beralih pada perawatan gigi demiestetika (keindahan) atau kecantikan.

Drg. Dwis Syahriel, M.Kes.,Sp.Perio, dosen Fakultas Ke-dokteran Gigi (FKG) Universi-tas Mahasaraswati Denpasar,mengungkapkan tren perawat-an gigi yang sedang digemariantara lain pemutihan gigi,perataan dan aksesori gigi. Halserupa diungkapkan drg. DianKusumah, pemilik Bali Interna-tional Dental Clinik. Hampir se-bagian besar pasien yang da-tang ke klinik tersebut, laki-lakimaupun perempuan, bertujuanmerawat gigi demi estetika. Trenitu muncul sejak tahun 2000-an.“Sebelum tahun 2000-an pasienmasih berorientasi pada peng-obatan gigi dan mulut,” ungkapistri drg. Sucipto ini.

Keindahan gigi tak hanyaberkat pemberian perhiasan digigi atau perataan gigi dengankawat yang memakai beragamdesain dan kombinasi. Kini taksedikit orang tertarik memper-cantik organ-organ yang ada dimulut itu, mulai dari dari gusi,akar hingga mahkota gigi, agarlebih cantik dan menarik.

Drg. Dian menjelaskan taksedikit pasien yang datang da-lam kondisi giginya rusak. “Gigi

alami maupun buatan, selama 24jam agar tak mengganggu pro-ses pemutihan gigi. Pemelihara-an berkala pun tetap dilakukandengan memberi gel selama duajam dengan skala dua minggusekali. Pemutihan gigi ini di-bolehkan hanya untuk usia 17tahun ke-atas. “Gigi anak-anakmasih dalam masa pertumbuh-an sehingga belum bisa me-makai sistem ini,” katanya.

Bagaimana jika akar gigitelah rusak? Menurut alumnusFKG Universitas Indonesia1991 ini, kondisi gigi normal jikaminimal 2/3 dari panjang akar-nya tertanam di tulang. Jikakondisi akar telah rusak, pen-cabutan gigi bisa dilakukan.Pasien perlu memberikan gigibuatan di tempat gigi yangtelah hilang guna menghindaripergeseran gigi yang membuatgigi renggang.

’Implant’, Tren TerbaruTren terbaru, penambahan

gigi dengan memakai implantyang berfungsi menggantikanakar gigi yang dicabut, yangdimasukkan ke rahang pasien.

Dokter Dwis mengatakan,

mulut tak hanya sebatas dikalangan orang yang kondisigiginya rusak. Ia juga banyakmenerima pasien berasal dariwarga asing dan lokal dengankondisi gigi sehat. “Hanya sajabentuk gusi tidak proporsionaldengan bentuk gigi. Misalnyabentuk gigi pendek sedangkangusi tebal. Jika tertawa yangterlihat gusi seakan menumpukdan menutupi gigi. Ini perludilakukan pembedahan kecil,gusi dinaikkan agar gigi terlihatlebih panjang. “Perbandinganlebar dan panjang gigi yangproporsional 1 : 1½,” katanya.Tak jarang menurut drg. Dian,ada orang memiliki bentuk gigidengan perbandingan panjangdan lebar 1 : 1, sehingga ter-kesan giginya berbentuk kotak.Saat tertawa hanya terlihattumpukan gusi yang menyem-bul. Hal ini menurutnya perludilakukan pembedahan agargigi terlihat panjang.

Drg. Dwis Syahriel men-jelaskan estetika pada gigi puntelah menjadi bahan ajar di FKGUnmas Denpasar. Materi ter-sebut tak diberikan secara khu-sus namun diintegerasikan de-ngan bahan ajar lain sepertiperiodonsial, protodonsial,konservasi gigi, dan bedahmulut. “Kami sesuaikan bahanajar dengan permintaan masya-rakat dan tren yang tengah ber-kembang,” lanjutnya. Dwis me-nambahkan salah satu saranaestetika gigi yang masih men-dapat perhatian dari khalayakadalah kawat gigi. Tak hanyauntuk meratakan gigi, kawatgigi sering dijadikan aksesorigigi bagi si pemakainya. “Kawatgigi ada dua jenis, bisa dilepasdan juga cekatan.” kata priaasal Situbondo, ini. Secaraumum, lanjut Dwis, kawat gigitak memiliki efek samping jikadigunakan dengan prosedurdan aturan yang benar. Se-belum gigi rusak, drg. Dwismenyarankan perawatan gigidilakukan secara teratur, mini-mal dengan membersihkan gigidua kali sehari pagi dan men-jelang tidur malam. Tak hanyaitu, menjaga kualitas makanandengan gizi seimbang adalahcara yang tepat. “Dan, secarateratur minimal enam bulansekali memeriksakan gigi kedokter gigi, puskesmas atauklinik,” ujar drg. Dwis. —lik

Kereta Kuda dari 1,5 Juta Tusuk GigiSEPINTAS kereta kuda itu

biasa saja, hanya ada kesan tuadari kereta pos model abad ke-17. Tapi mendekatlah dan bacalahketerangan yang tertera di depankereta itu, maka pasti Andatercengang kalau ternyata keretapos tersebut dibuat dari jutaantusuk gigi. Baru-baru ini keretapos berwarna merah dengan rodaberwarna kuning ini, dipamerkandi museum “Ripley’s Believe Itor Not”. Pembuatnya adalahTerry Woodling, seorang kakekyang berusia 72 tahun.

Karena tingkat kesulitan yangtinggi, Terry membutuhkan wak-tu 15 tahun untuk menyelesaikankaryanya. Berkali-kali gagal,namun ia tak putus asa. Butuhketekunan dan ketelitian luar biasauntuk merekatkan tusuk gigi-tusuk gigi itu. Untuk membangunkereta pos itu, Terry mengaku mengeluarkan uang dari koceknyasendiri sekitar 1200 dolar AS atausekitar Rp 11,4 juta.

Ketika bangunan hampirselesai, Terry ingin mendapatkantempat di mana orang banyakdapat melihat dan menghargaidetail keahliannya. Ia mengontakGuinness World Record. Sayang-nya, pihak Guinness menolak.Mungkin karena pihak Guinnesssudah memiliki rekor sejenis yangkini dipegang oleh Stan Munro,38, mantan presenter tv.

Meski kecewa ditolak Guin-ness, namun Terry yang asalWarsawa, Indiana, tak putus asa,ia pun berniat menyumbangkankereta pos buatannya ke museumlokal di Warsawa. Namun entahbagaimana ceritanya, tak lamakemudian muncullah perwakilandari museum Ripley’s Believe Itor Not ke rumahnya. Merekaberniat menjadikan kereta posnyasebagai koleksi museum Ripley’sBelieve It or Not.

Hal itu tentu saja membahagia-kan kakek Terry. Kerjanya belasantahun ternyata mendapat peng-hargaan dari Ripley’s Believe It orNot, yang namanya sangat kondangdi dunia.

Hanya Tusuk Gigidan LemSejak itu, wartawan pun mulai

berdatangan ke rumahnya untukwawancara. Apresiasi pun datangdari berbagai pihak, bahkan tawaranuntuk membuat bangunan-bangunan unik pun datang padaTerry. Namun sejauh ini Terryyang mengaku mengerjakan itu ha-nya sebagai hobi, belum menerima.

Awalnya, tutur Terry, tahun1981 ia melihat replika kereta kudamungil yang dipajang di jendelaetalase sebuah toko. Kereta kudayang di masanya disebut ConcordCoach, pada tahun 1800-an, ketikabelum ada kereta api, digunakanWells Fargo untuk mengangkut or-ang juga surat-surat guna disebar-kan ke seluruh Amerika. “Sayatertarik dan berpikir bisa membuatseperti itu,” ujar Terry yangdisebut juga ‘si tuan tusuk gigi’.

Tapi nyatanya, keinginan itu taksempat ia realisasikan, hanya meng-endap di benaknya. Sampai akhir-nya pada Thanksgiving 1994, ia ter-ingat pada obsesinya itu. Lantas iapun mulai membangun sedikit demisedikit kereta pos di garasi rumah-nya. Uniknya, dalam membangunkereta kuda itu, Terry hanya meng-gunakan lem kayu sebagai perekattusuk.

Terry sebenarnya bukan barupertama kali membuat benda-bendadari kayu kecil. Meski tidak se-spektakuler karyanya kali ini, tapisejak dulu ia mengisi waktunya de-ngan mengerjakan kerajinan,khususnya benda-benda dari rang-kaian kayu kecil-kecil. Namun iabelum pernah membuat atau mem-

bangun benda besar dari kayu kecilatau tusuk gigi.

Yang sempat membuat Terrykhawatir adalah saat karyanyayang sudah hampir selesai itu,diangkat dengan katrol, jatuh. “Saatitu saya benar-benar shock. Pikirsaya, inilah akhir segalanya,” tuturTerry. Untungnya, kecelakaan itutidak membuat karyanya hancurberantakan.

Ketika ditanya media, apakahia akan mengerjakan proyek besarlagi dengan tusuk gigi, denganterkekeh kakek Terry mengatakan,rasanya tidak mungkin. “Cukup ba-nyak uang yang saya habiskanuntuk proyek itu, jadi tak ada lagiuang untuk proyek lain,” ungkapnya.

Pada 24 November lalu, kereta

Kereta kuda yang terbuat dari 1,5 juta tusuk gigi

Mencuci Pakaian1. Untuk pakaian yang baru dibeli sebaiknya dicuci terpisah

dengan pakaian yang lain dan tidak dicuci dengan mesincuci. Tujuannya, agar aman dari kasus kelunturan. Jikapencucian pertama dan kedua tidak ada masalah, makaboleh digabungkan dengan pakaian lain untuk pencucianselanjutnya.

2. Pilah-pilah pakaian sebelum mencuci berdasarkan tingkatkekotorannya.

3. Jangan rendam kaus, celana, baju, dan lain-lain yang disablon,terlalu lama dalam larutan deterjen agar tidak rusak.

4. Apabila membeli atau mendapat baju bekas yang pernahdipakai orang lain, cuci pakaian tersebut dengan deterjenyang dapat membunuh kuman penyakit-penyakit yang

menempel di baju tersebut.5. Jika menginginkan hasil yang lebih baik dan lebih bersih

sebaiknya cuci pakaian dengan tangan sendiri.6. Perhatikan label pakaian yang terdapat di leher atau bagian

pinggang. Di situ kadang-kadang ada pesan dari pabrikmengenai perlakuan yang seharusnya dilakukan saatmencuci pakaian tersebut. Ada aturan suhu air, zat kimiauntuk mencuci, cara menyetrika.

7. Jika ada pakaian yang terkena noda makanan atau nodakimia sebaiknya lekas dibersihkan agar lebih mudahdihilangkan nodanya.

Sumber http://organisasi.org

drg. Dwis Syahriel, M.Kes.

rusak dapat dipercantik denganberagam cara,” katanya. Jikakondisi akar gigi masih bagus,drg. Dian mengimbau agar tidakdilakukan pencabutan. Ia me-nyarankan pasiennya meng-gunakan jaket gigi atau porselincrown jika keseluruhan mah-kota gigi mengalami kerusakan.Jaket gigi bisa menutupi bagianmahkota gigi yang rusak. Alter-natif lain memakai veener.“Veener adalah sejenis porselinuntuk menutupi bagian depangigi agar tampak lebih menarikdan putih,” ujar ibu dua anakini. Biasanya peminat veenerpasien yang memiliki kondisigigi berwarna kusam akibatobat-obatan dan yang giginyarusak.

Pemutihan GigiPemutihan terhadap gigi

yang berwarna kusam, bisadilakukan dengan sistem blea-ching. Ini dilakukan dengansinar LED. “Cara ini dilakukanuntuk mengubah warna gigitanpa memengaruhi strukturgigi,” ujarnya. Dengan metodeini, gigi menjadi licin, putih, dantidak buram. LED mampu meng-aktifkan hidrogen peroxida yangberwujud gel agar bisa me-mutihkan gigi. Dalam waktu duajam, akan terlihat hasilnya, gigimenjadi lebih putih. “Ini bisabertahan selama tiga atau empattahun tentunya dengan pe-rawatan berkala,” ujar drg. Dian.Ia menyarankan usai bleachingpasien tidak mengonsumsimakanan yang berwarna, baik

bahan implant yang terbuatdari titanium itu memiliki sifatbisa bergerak seperti gigi asli.Menurut drg. Dian, implant inibisa bertahan hingga seumurhidup pasien dengan tetapmelakukan perawatan setelahpemasangannya, baik di rumahmaupun perawatan dokter, de-ngan jalan menjaga pola hidup,pola makan, dan pola kebersih-an mulut dan gigi layaknya gigiasli karena bersifat permanen.Seperti halnya tahapan yangakan dilakukan sebelum me-masang kawat gigi, tahapansebelum memasang implant puntidak berbeda, yakni diawalipengambilan CT scan untukmengetahui ketebalan tulang.

Bentuk ProporsionalDokter Dian menuturkan,

perawatan kecantikan gigi dan

Kawat gigi masih ngetren hingga sekarang

Penutupan KWK di Kursus Kecantikan Issabella

Program KWK provinsi Bali tahun2009 yang dilaksanakan di kursuskecantikan Issabella ditutup Jumat (11/12). Kursus Wirausaha OrientasiPerkotaan Provinsi Bali tahun 2009melalui Pendidikan Tata KecantikanKulit Tingkat Dasar dan Ragam KreasiSanggul Modifikasi ini diikuti 23peserta. “Kursus dimulai 14 Septem-ber 2009. Seluruh peserta mendapatfasilitas yang dibutuhkan selama pro-

ses pendidikan dan ujian telah dilaksana-kan 5 dan 6 November 2009,” ungkapC. Kisdiyantini, pimpinan KursusKecantikan Issabella yang berlokasi diJalan Tukad Balian no. 18 Denpasar.

Selama pendidikan, para pesertamendapat modal kerja atau wirausaha.Kisdiyantini yang akrab disapa Tienmengatakan modal inilah yang direa-lisasikan dengan mengikuti kursus. Ilmudari lembaga kursus selanjutnya bisadimanfaatkan untuk menambah kemam-puan dalam meraih kesempatan kerja,baik sebagai tenaga kerja tetap, maupuntenaga lepas.

Kursus Issabella juga memberikanpendampingan dan konsultasi kepada pe-serta kursus. “Kami juga menyediakanwaktu khusus bagi peserta yang me-merlukan pendidikan atau latihan tambah-an,” tegas Tien seraya mengucapkanterima kasih kepada Dinas Pendidikan,Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) pro-vinsi Bali dan kota Denpasar.

Ia menambahkan dari pesertakursus ada yang sudah diterima sebagaikaryawan tetap maupun honorer di be-berapa salon kecantikan. Bahkan adayang sedang dalam tahap merintis usa-

ha salon kecantikan. Dalam acara pe-nutupan tersebut, Tien juga mengajakpeserta untuk berdoa bersama karenaada suami dari salah satu pesertakursus meninggal dunia akibat kecelaka-an lalu lintas.

Sementara itu, Ketut Nadha yangmewakili Kabid PNFI DisdikporaProvinsi Bali Ni Made Mertanadi, S.H.mengatakan minat masyarakat untukkursus kecantikan lebih banyak perem-puan. Namun, hal tersebut tidak menjadipersoalan. “KWK ini bertujuan me-ngurangi angka pengangguran. Dengan

mengikuti kursus, peserta diharapkanmemiliki lifeskill untuk bekal mencaripekerjaan atau membuka lapangankerja sendiri. Paling tidak bagi yangsudah lulus kursus, tidak perlu kesalon kalau mau berhias, cukupmerias diri sendiri,” tandasnya.

Ia juga mengatakan programkursus ini lebih banyak praktik di-banding teori. Waktunya juga singkatbila dibandingkan lembaga pendidikanformal. Tetapi, yang penting pesertatetap bisa mendapat keterampilan.

—adv/wah

Peserta KWK foto bersama pimpinan Kursus Kecantikan Issabella

C. Kisdiyantini

Penambahan gigi dengan memakai implant

pos karya Terry diangkut ke mu-seum Ripley’s untuk dipamerkan.Untuk membawanya, kereta itudiurai dalam 45 bagian, kemudiandi kirim ke kantor pusat Ripley’s.Terry mengaku bangga karenakaryanya itu mendapat banyakapresiasi dari pengunjung.

Edward Meyer, Vice Presi-dent Pameran dan Arsip Ripley’smenyebut karya Terry sebagaisalah satu masterpiece. “Diamembangunnya selama 15 tahun,itu membuktikan tekad, dedikasidan keterampilannya. Karyanya sangat detail dan sempurna. Luarbiasa!” ujar Meyer. Diperkirakankarya Terry ini akan menyedotjutaan pengunjung ke museumRipley’s. —dia

menghindari kebosanan,” kata-nya.

Kepala Operasional LitamaJewelry Nyoman Duarsa, S.E.,Ak., mengatakan, kaum perem-puan kerap terkecoh saat mem-beli perhiasan. Hal ini lantaranterpikat desain bagus, tanpacermat memilih perhiasan. “Co-ba lihat berapa kadar atau kan-dungan emasnya untuk men-cegah kerugian saat membeliperhiasan emas,” katanya.

Besarnya nilai persentasesangat memengaruhi kualitasemas. Jika kandungan emaslebih sedikit tak mustahil per-

Dari pengamatannya, biasa-nya istri pejabat menyukaibahan endek katun sutera, ke-baya bordir atau sutra linen danbrokat Prancis. Jadi, kelihatanbeda dan mewah. Rasanyaadem di badan. Tanpa diisi apapun kelihatan bagus dan me-nawan. Sekarang ini, kata Tjok

hiasan emas itu akan menye-babkan iritasi kulit dan me-ninggalkan warna kebiruan.

Menurutnya, kaum perem-puan perlu dibekali pemahamanuntuk mencari kepastian berapakandungan emasnya. “Pembelibiasanya hanya menanyakansoal itu kepada penjual emas.Padahal label tak sepenuhnyabenar,” ungkap Duarsa.

Contoh, label emas se-bentuk cicin emas tercatat 5gram, 80 %, dan 22 karat. “Arti-nya perhiasan tersebut punyaberat 5 gram, kadar emas 80 %serta dari jenis emas 22 karat,”

kata bapak 2 anak ini. Ia me-nambahkan jika tak mengetahuihal ini, terkesan tak ada masa-lah, padahal pembeli emas su-dah tertipu.

Untuk menghitung kadaremas itu, kata Duarsa, bisadengan cara sederhana yaknimembagi kadar emas yang ter-cantum di label dengan kadaremas 24 karat, hasilnya dikalikan100. “Emas 22 karat memilikikadar emas 91.6%. Ini diperolehdari hitungan 22:24x100. Jika dilabel tercatat emas 22 karat,kadar emasnya 80%, konsumenrugi karena campuran lain lebih

Abi, motif bunga-bunga tembuspandang sedang tren. “Bisadipakai kebaya, atasan, ataurok. Bisa ditambah bordir ataupayet agar bervariasi, cantikdan berkelas,” sarannya.

Menurutnya endek/batikdapat dipakai untuk acara for-mal atau semiformal. Ter-gantung modelnya mau dibuatapa dan disesuaikan denganacara; bisa juga untuk atasandan bawahan.

Sementara Rumah ModeAyulia yang menjadi langgananistri pejabat di lingkungan KotaDenpasar ini berusaha memberi

servis yang baik. “Untuk bahanhalus seperti sutera sangattipis, kami harus esktra hati-hatimenjahitnya. Kalau tidak, mu-dah robek. Untuk memperbaiki-nya sulit,” kata Sukma, salahseorang stafnya.

Selama ini, kata Suksma, istripejabat lebih suka memilihkebaya untuk berbagai acara.“Bisa untuk upacara adat, atauacara resmi,” ujarnya. Modi-fikasi kebaya dengan payet danbordir sangat diminati. Busanaini dapat digunakan dalam ber-bagai kesempatan, untuk acararesmi maupun semi resmi.

Hari Sabtu merupakan hariyang paling ramai. Sebagianbesar PNS dan istri pejabatmenjadi konsumen RumahMode ini. Ada hal istimewayang ditawarkan untuk pe-layanan kepada para istri pe-jabat ini. Untuk jahit kebayawaktu selesainya bisa satuhari. Untuk gaun atau jas duahari. Bahkan tak jarang, bu-sana diantar ke rumahnyatanpa menambah ongkos. Se-lain PNS dan istri pejabat,para karyawan bank jugakerap datang ke rumah modeini. —ast

Endek Sutra.....................................................................................................................................................................dari halaman 4Cek Label.................................................................................................................dari halaman 4

banyak dari yang seharusnya.Jika kadar emas 80 %, bahancampurannya sebanyak 20%.Kadar emas 22 karat, seharus-nya 91,6 %. Dengan begitucampuran lainnya lebih sedikit,”katanya. —tin

Tokoh16 13 - 19 Desember 2009 PromoPromo