Tk Full Denture Nduti
-
Upload
yunita-styaningrum -
Category
Documents
-
view
129 -
download
3
Transcript of Tk Full Denture Nduti
TUTORIAL KLINIK
BLOK 3 REHABILITATIF AND AESTETIC DENTISTRY
FOCUS CASE: FULL DENTURE
Presented by: Yunita Styaningrum , SKG
IDENTITAS PASIEN Nama : poncowibowo Alamat: Sawah Besar X /40 Umur: 50 tahun Jenis kelamin: laki- laki
PROBLEM Pasien mengeluh kurang nyaman karena
gigi pasien sudah banyak yang tanggal dan gigi yang tersisa modot sehingga menganggu saat makan
PEMERIKSAAN OBYEKTIF Pemeriksaan ekstraoral: tidak ada kelainan Pemeriksaan intraoral:Terdapat gigi ekstrusi pada 13,14,
37,34,32,31,41,42,43
- Pasien telah dilakukan pencabutan pada semua gigi yaitu
Tanggal 17 April 2013
LEARNING ISSUE Definisi Full denture (complete denture)
atau gigi tiruan lengkap adalah suatu gigi tiruan yang menggantikan seluruh gigi pada lengkung rahang sehingga dikenal dengan istilah upper full denture yaitu gigi tiruan penuh rahang atas serta lower full denture yaitu gigi tiruan penuh rahang bawah.
TAHAPAN Tahapan dalam pembuatan GTL dapat dibagi menjadi tahap
klinis dan tahap laboratoris.
Tahap Klinis Tahap awal setelah pasien dianamnesa dan diindikasikan adalah
1. pencetakan (impression), yaitu suatu bentuk negatif dari jaringan mulut yang akan dipakai sebagai basal seal prothesa . ada dua macam cetakan, yaitu:
a. Cetakan anatomis (dalam keadaan tidak berfungsi), yaitu pencetakan tidak menghiraukan tertekan atau tidaknya mukosa. Cetakan dilakukan dengan sendok cetak biasa.bahan yang dipakai adalah alginat
B . Cetakan fisiologis (dalam keadaan berfungsi), yaitu dalam pencetakan ini memperhatikan jaringan bergerak dan tidak bergerak juga memperhatikan tertekannya mukosa. Digunakan sendok cetak individual yang dibuat dari bahan shellac. Hasil digunakan sebagai model kerja.
Kedua jenis cetakan tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasil cetakan seakurat mungkin, dikenal sebagai double impression.
Cara membuat sendok cetak individual menurut Itjiningsih (1993), yaitu
Selapis lembar malam merah diatas permukaan jaringan sebagai wax spacer untuk bahan cetak
shellac dipanaskan pada model studi sambil ditekan.- pemotongan sesuai dengan batas jaringan bergerak dan
tidak bergerak. Bila dikehendaki dapat 1-2 mm lebih rendah untuk memberi tempat pada bahan cetak asal jangan mudah lepas dari rahang pasien.
- Buat pegangan sendok individual dan buat lubang dengan bur bulat pada daerah palatum berjarak 4-5mm.Kegunaan lubang ini adalah untuk mengalirkan bahan cetak yang berlebih karena bila tertahan akan menyebabkan tekanan yang berlebih dari geligi tiruan pada jaringan pendukungnya.
Mencoba sendok individual• Stabilisasi : dengan menghindari muscular attachment• Relief area : tercakup semua baik rahang atas maupun
rahang bawah
Pembuatan Muscle Trimming (Border Morlding) mendapatkan seal yang akurat
b) Membuat cetakan model kerja• Sendok cetak : Sendok cetak individual• Bahan cetak : Elastomer (Exaflec)• Metode mencetak : mucodynamic
• Cara mencetakRahang Atas➢ Bahan cetak diaduk kemudian dimasukkan ke dalam sendok atas➢ Masukkan sendok cetak ke dalam mulut dengan posisi operator
disamping kanan belakang.➢ Pasien mengucapkan “ah” untuk mencetak vibrating line.➢ Pasien mengucapkan “oh” untuk mencetak frenulum buccalis,
frenulum labialis superior.➢ Posisi dipertahankan sampai bahan cetak setting➢ Cetakan dilepas dan dicuciRahang Bawah➢ Bahan cetak diaduk kemudian dimasukkan ke dalam sendok bawah➢ Masukkan sendok cetak ke dalam mulut dengan posisi operatordisamping kanan depan.➢ Pasien diminta menjulurkan lidah untuk mencetak frenulumlingualis.➢ Pasien mengucapkan “oh” untuk mencetak frenulum buccalis,frenulum labialis inferior.➢ Posisi dipertahankan sampai bahan cetak setting➢ Cetakan dilepas, dicuci
Tahap Laboratoris
Pembuatan Base plate adalah suatu bentuk sementara yang mewakili dasar gigi tiruan dan digunakan untuk membuat Maxillo-Mandibular Record, untuk insersi ke dalam mulut.
Batas tepi untuk rahang bawah adalah peripheral seal dibatasi fornik, posterior seal dibatasi oleh 2/3 bagian trigonum retromolar dan media/lingua dibatasi oleh linea mylohyoidea
untuk rahang atas adalah : peripheral seal dibatasi fornik dan posterior seal dibatasi vibrating line dan hamular notch.
Insersi base plate, retensi dan stabilisasi diperhatikan. Retensi adalah daya tahan gigi tiruan terhadap upaya pelepasan, sedangkan stabilisasi adalah daya tahan gigi tiruan untuk tetap di tempat ketika fungsi pengunyahan berlangsung.
Jika alat terjatuh ketika otot digerakkan, berarti terdapat over extension plat. Solusi keadaan ini adalah dengan mengurangi plat. Sebaliknya, jika seal pada under extension plat, maka kohesi dan adhesi saliva berkurang, dan alat menjadi tidak retentif. Solusi keadaan ini adalah dengan menambah malam pada plat.
pembuatan bite rim dibuat di atas base plate yang telah dihaluskan. Base plate yang telah bergabung dengan bite rim disebut occlusal bite rim atau tanggul gigitan.
Kegunaan bite rim adalah: 1. Untuk melekatan gigi sebelum diganti
dengan akrilik. 2. Untuk mencatat maxilo-mandibula
relationship pada pasien Bite rim atas harus sejajar dengan garis pupil
dan bite rim harus kelihatan kira-kira 2 mm di bawah garis bibir atas dan lehernya harus mengikuti general out line processus alveolari
Bite rim gulungan malam dibentuk tapal kuda diletakan diatas base plate dengan ukuran:
ant: tinggi 12 mm ,lebar 4mm post : tinggi 10-11mm, lebar : 6mm Bagian post RA dibagi 2 grs alveolar
ridge: buccal 4mm dan palatinal 2mmBagian post RB dibagi 2 grs alveolar
ridge: buccal 3mm dan lingual 3mm
Pembuatan bite rim dengan membuat 3 titik: tragus kanan dan kiri , ala nasi isolasi
Pasang occlusal guide plane. Dari arah depan dan samping diperiksa dan kurangi bite rim hingga didapat oklusal guide plane sejajar dengan garis pupil serta bagian lateral juga sejajar garis chamfer
Garis caninus: tepat pada sudut mulut pada rest posisi
Garis ketawa: saat ketawa gusi tdk terlihat
Pencatatan Maxillo-mandibular relationship (MMR), caranya:
- Mencari dimensi vertical (inter occlusal distance), didapatkan dengan cara mengukur jarak pupil dengan sudut mulut sama dengan jarak hidung sampai dagu (PM = HD). Pada keadaan rest posisi PM = HD.
- Pengecekkan dimensi vertikal dapat dilakukan dengan mengucapkan huruf M. Huruf M terdengar jelas jika dimensi vertikal cukup. Free way space dicek dengan pengucapan huruf S (huruf S terdengar mendesis). Jika free way space kurang, maka huruf S sulit terucap, demikian halnya jika free way space berlebihan (terasa semburan saliva ketika pengucapan huruf S).
Centric relation record Yaitu suatu relasi mandibula terhadap maksila pada suatu relasi vertikal yang ditetapkan pada posisi mandibula paling posterior.
HD = PM – 2 mm. Pengurangan 2 mm diperoleh dengan cara mengurangi bite rim rahang bawah dengan maksud sebagai free way space. Cara menentukan relasi sentrik yaitu dengan mengintruksikan pasien untuk menengadahkan kepala pasien sedemikian rupa sehingga prosessus Condyloideus akan tertarik pada fossa bagian belakang karena tarikan dari otot dan mengintruksikan untuk menelan berulang-ulang. Untuk mendapatkan sentrik relasi pasien disuruh melakukan gerakan mandibula berulang-ulang sampai pasien biasa dengan oklusi tersebut. Stlah mendapatkan posisi sentrik, bite rim diberi tanda tempat median line dan garis ketawa. Median line, garis ketawa, high lip line, low lip line ditentukan
Kemudian dicek dengan cara pasien dinstruksikan untuk membuka dan menutup mulut kemudian dilihat apakah garis tersebut sudah tepat dan tetap kedudukannya dalam keadaan oklusi sentrik.
Rahang atas dan rahang bawah difiksasi
dibuat V-groove pada bite rim rahang atas kira-kira P1 dan M1, pada rahang bawah daerah V-groove dikurangi kira-kira 2 mm. Bite rim rahang bawah diberi gulungan malam kecil yang telah dilunakkan dibawah V-groove RA.
Artikulator mounting artinya adalah memasang occlusal bite rim rahang atas dan bawah dari mulut pasien ke artikulator bersama modelnya setelah ditentukan dimensi vertikal maupun sentrik oklusinya
PEMASANGAN PADA ARTIKULATOR Bite rim RA beserta modelnya diletakkan pada
mounting table dengan pedoman : garis tengah bite rim dan model RA berhimpit dengan garis tengah mounting table, tepi luar anterior bite rim RA menyinggung garis incisal edge mounting table, jarum horizontal incisal guide pin ujungnya menyentuh tepi luar anterior dari bite rim model RA dan tepat pada garis tengah bite rim.
Upper member dan lower member diikat dengan karet Mounting table dilepas dari artikulator kemudian artikulator dibalik
Bite rim RB diletakkan kembali pada bite rim RA sesuai dengan oklusinya.
Buat adonan gips untuk model kerja RA RB gips dirapikan.
Pemasangan gigi geligi yang penting untuk diperhatikan adalah personality expression, umur, jenis kelamin yang nantinya akan berpengaruh dalam pemilihan ukuran, bentuk, warna terutama untuk gigi anterior karena harus mengingat estetis, walaupun tidak kalah pentingnya untuk pemasangan gigi posterior yang tidak harus sama ukurannya dengan gigi asli, tetapi lebih kecil, untuk mengurangi permukaan pengunyahan supaya tekanan pada waktu penguyahan tidak memberatkan jaringan pendukung. Perlu diperhatikan pula overbite, overjet, curve von spee, curve monson, agar diperoleh suatu keadaan yang diharapkan pada pembuatan GTL.
Urutan pemasangan gigi adalah gigi anterior rahang atas, gigi anterior rahang bawah.
Setelah pemasangan gigi anterior dilakukan try in untuk memeriksa:
1. Overbite dan overjet2. Garis caninus (pada saat rest posisi terletak pada
sudut mulut)3. Garis ketawa (batas servikal gigi atas, gusi tidak
terlihat saat ketawa)4. Fungsi fonetik (pasien disuruh mengucapkan
hurus s, f, t, r dan m).Selanjutnya dilakukan sliding ke kanan dan ke kiri. Urutan pemasangan adalah gigi posterior RA
kemudian RB, setelah itu try in pada pasien
Untuk pemasangan gigi-gigi posterior rahang atas ini harus diperhatikan:
1. dataran orientasi jika dilihat dari sagital harus membentuk kurva Wilson
2. dataran orientasi jika dilihat dari arah lateral harus membentuk kurva Von Spee
PROGNOSA Prognosa dari pembuatan gigi tiruan
lengkap ini diperkirakan baik, dengan mempertimbangkan :
1) Oral hygine pasien baik2) Jaringan pendukung sehat3) Kesehatan umum pasien baik4) Pasien kooperatif dan komunikatif