TIRA AISAH P 13-73 LAPORAN PK VENA, KAPILER, URIN.doc

7

Click here to load reader

Transcript of TIRA AISAH P 13-73 LAPORAN PK VENA, KAPILER, URIN.doc

131610101073Tira Aisah P

LAPORAN PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK

BLOK PENYAKIT SISTEMIK DAN KELAINAN RONGGA MULUTGENAP 2013/2014

OLEH TIRA AISAH PUSPASARI(131610101073)

KELOMPOK C2

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

2015LEMBAR KERJA MAHASISWATeknik Pengambilan Sampel Darah KapilerNama subjek: Danarwati BudiningrumUmur Subjek: 20 tahunJenis kelamin: PerempuanHasil Pemeriksaan

Gambar 2.1 Hasil Pengambilan darah kapiler subjek praktikum

Pada praktikum pengambilan darah kapiler, operator berhasil melakukan satu kali tusukan pada jari tengah sebelah kiri dari subjek. Dari hasil tusukan, didapatkan bahwa darah kapiler dari subjek adalah merah terang.Kesulitan Rasa takut subjek pengambilan darah terhadap jarum suntik menyulitkan operator untuk melakukan pengambilan sampel darah vena.Pembahasan

Pengambilan darah kapiler atau dikenal dengan istilah skinpuncture yang berarti proses pengambilan sampel darah dengan tusukan kulit. Adapun tujuan dari pengambilan darah kapiler adalah untuk tes-tes yang memerlukan sampel dengan volume kecil, misalnya untuk pemeriksaan kadar glukosa, kadar Hb, hematokrit (mikrohematokrit) atau analisa gas darah (capillary method).Lokasi pengambilan darah kapiler dengan menggunakan finger stick dilakukan padaujunga jari ( distal phalanx ) :-Sebaiknya dilakukan pada Jari tengah atau jari manis dari tangan karena jari tersebut tidak terlalu dominan-Pengambilan dilakukan di bagian tengah yang berdaging, jangan menusuk pada bagian tepi atau terlalu ujung karena rasa nyeri sedikit berkurang.-Jangan menusuk paralel dengan guratan sidik jari karena dapat menyebabkan darah mengalir ke bawah jari dan sulit ditampung.-Jangan menusuk jari telunjuk karena lebih keras dan jari kelingking karena lebih tipis.Pada hasil praktikum ini, didapatkan hasil darah yang berwarna merah terang. Hal ini disebabkan karena darah dari kapiler berfungsi mendistribusikan oksigen ke jaringan tubuh sehingga pembuluh darah ini kaya akan oksigen. Hal-hal yang harus diperhatikan Dalam penusukan, perhatikan tempat-tempat pembuluh darah kapiler yang tidak boleh diambil yaitu adanya peradangan, bekas luka dermatitis, oedema. Pada penderita yang pucat atau Cyanosis perlu dipijat-pijat dan digosok-gosok atau direndam dalam air hangat dulu supaya peredaran darah setempat mejadi lebih baik.

Jangan menekan atau memeras jari atau cuping telinga untuk mendapatkan darah yang cukup, darah yang diperas semacam ini bercampur dengan cairan jaringan dan menyebakan kesalahan dalam pemeriksaanpemeriksaan.

Pada cuping telinga yang tidak boleh diambil yaitu daerah yang dekat dengan anting, pada pengambilan darah pada cuping telinga tidak terlalu nyeri,

Daftar PustakaDirektorat Laboratorium Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Pedoman Praktek Laboratorium yang Benar (Good Laboratory Practice), Cetakan ke-3, Jakarta, 2004.LEMBAR KERJA MAHASISWA

Teknik Pengambilan Sampel Urin Porsi TengahNama subjek: Tira Aisah PuspasariUmur Subjek: 19 tahun

Jenis kelamin: Perempuan

Hasil pemeriksaan

Gambar 3.1 Hasil Pemeriksaan Sample UrinPada praktikum pengambilan sample urin porsi tengah di dapatkan hasil sekitar 90 ml. Warna urin yaitu kuning. Tingkat kejernihan urin sangat baik, hal ini bisa terlihat pada gambar bahwa tidak ditemukan adanya kekeruhan pada urin subjek. Pada urin subjek, juga mengandung buih berwarna kuning. Bau dari urin normal (tidak keras/mencolok).

Kesulitan

Subjek yang sekaligus operator merasa khawatir apabila sample urin yang harusnya diambil pada porsi tengah tercampur dengan porsi awal dan atau akhir Pembahasan

Pemeriksaan urin adalah tes urine yang meliputi deteksi keberadaan zat-zat yang seharusnya tidak terdapat dalam urine. Misalnya, protein, zat gula, bakteri, kristal-kristal tertentu dalam jumlah yang besarAdapun tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk evaluasi gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi hati, gangguan hematologi, infeksi saluran kemih serta diabetes mellitus. Hasil dari pemeriksaan adalah

Volume urin

Banyaknya urin antara subjek satu dengan lainnya tentu saja berbeda. Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan jumlah urin antara orang satu dengan yang laun adalah umur, berat badan, jenis kelamin, makanan dan minuman, suhu badan, iklim dan aktivitas orang yang bersangkutan.

Warna urin

Warna pada urin seseorang dipengaruhi oleh konsentrasi adanya obat, senyawa eksogen dan endogen serta pH. Warna kuning kecoklatan yang ditemukan dalam subjek praktikum menunjukkan adanya primakuin, sulfametoksazol, bilirubin, urobilin.

Kejernihan Urin

Pada hasil praktikum, tidak ditemukan adanya kekeruhan pada sampling urin. Berarti, urin subjek dikatakan normal. Apabila urin terlalu keruh menandakan tingginya kadar unsur-unsur yang terlarut didalamnya. Hal ini bisa terjadi karena faktor makanan dan adanya infeksi yang mengeluarkan bakteri atau konsumsi air yang kurang Bau urin

Hasil sampling urin, tidak ditemukan keanehan bau atau dengan kata lain bau urin normal. Bau urin dapat bervariasi dikarenakan kandungan asam organic yang mudah menguap.

Daftar Pustaka

Tim PK. 2015. Buku Petunjuk Praktikum Teknik Sampling Darah dan Urin Untuk Pemeriksaan Penunjang Penegakan Diagnosa. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember : Jember