Tips Kesehatan

download Tips Kesehatan

of 8

Transcript of Tips Kesehatan

Tips Kesehatan-Konsumsi Kembang Tahu Bagi Penderita Diabetes, Hipertensi dan Ibu Hamil, Menyusui Serta Pembuatannya.Tahu merupakan gumpalan protein dari susu kedelai yang telah dipisahkan dengan air tahu (whey) dengan cara pengepresan. Sebaliknya,kembang tahumerupakan lapisan tipis yang terbentuk di permukaan susu kedelai yang dipanaskan. Mungkin karena mengapung-apung di permukaan susu kedelai, maka disebut sebagaikembang tahu.DiIndonesia, kembang tahu dipakai sebagai campuran sup ayam, sup buntut, kimlo, capcay, dan bihun goreng. Bentuknya yang tipis dan kering memungkinkan kembang tahu disimpan lama tanpa memerlukan lemari pendingin. Produk tersebut mudah ditemukan di berbagai warung dan pedagang sayur keliling.

Jenis kembang tahu

Pernahkah Anda memperhatikan terbentuknya lapisan tipis yang mengapung di permukaan segelas susu sapi panas yang didiamkan mendingin pada suhu kamar? Lapisan tersebut merupakan gumpalan protein dan lemak yang lama-kelamaan akan menebal sehingga dengan mudah dapat diangkat. Jika dicicipi akan terasa lezat, halus, dan agak liat.

Hal yang sama juga akan terjadi jika susu kedelai dipanaskan. Lapisan tipis dari permukaan susu yang telah dipanaskan tersebut di Jepang dinamakan yuba, sedangkan di Indonesia lebih populer disebut kembang tahu. Selain dari kacang kedelai, kembang tahu juga dapat dibuat dari kacang-kacangan lainnya, seperti kacang hijau, kacang gude, kacang jogo, koro benguk, dan lain-lain.

Secara umum, kembang tahu dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu kembang tahu segar, setengah kering, dan kering. Di Jepang, kembang tahu segar disebut nama yuba. Ciri-ciri kembang tahu segar yang baik adalah warna krem kekuning-kuningan, tekstur lembut, ringan, rasa sedikit manis, dan enak rasanya.

Sayangnya, kembang tahu segar ini tidak tahan disimpan lama, yaitu hanya mampu bertahan 2-4 hari pada suhu kamar atau 3-5 hari pada lemari es. Untuk mencegah serangan jamur, kembang tahu basah biasanya dibungkus dengan plastik atau karton kedap udara.

Kembang tahu setengah kering, yang disebut juga nama gawaki atau han gawaki, merupakan kembang tahu segar yang telah dikeringkan sampai kadar air tertentu, tetapi belum sampai rapuh. Kembang tahu jenis ini umumnya dibungkus plastik atau karton dan disimpan pada ruangan biasa.

Jenis ketiga adalah kembang tahu kering yang disebut kanso hashi yuba, merupakan jenis yang paling populer dan paling umum dipasarkan. Kembang tahu ini dibuat dengan cara mengeringkan kembang tahu basah hingga kadar air yang sangat rendah sehingga teksturnya menjadi sangat rapuh.

Karena kadar airnya yang sangat rendah, jenis ini dapat disimpan lama pada suhu kamar. Ada lima bentuk utama dari kembang tahu jenis ini, yaitu lembaran, spiral, rol panjang, rol pendek, dan oharagi. Kembang tahu kering ini dapat disimpan selama 4-6 bulan pada ruangan berpendingin atau kotak kedap udara.

Cara pembuatan

Kembang tahu dapat dibuat, baik dalam skala kecil (tradisional) maupun skala besar (pabrik modern). Di Indonesia umumnya pembuatan kembang tahu masih dilakukan secara tradisional. Selain di Jepang, proses pembuatan kembang tahu secara modern dan besar-besaran antara lain telah dikembangkan di Taiwan dan Hong Kong sejak tahun 1973. Bahan baku utama dalam pembuatan kembang tahu adalah kedelai dan air. Peralatan yang dibutuhkan adalah wadah perendam kedelai, penggiling kedelai, kain saring, panci, dan wadah pemanas susu kedelai. Proses pembuatannya dibagi ke dalam dua tahapan utama, yaitu pembuatan susu kedelai dan pembuatan lapisan tipis.

Pembuatan susu kedelai1. Biji kedelai kering dibersihkan dari kotoran, kerikil, pasir, potongan ranting, dan batang kedelai. Biji rusak, hitam, dan berkapang harus dibuang. Setelah itu, biji dicuci sampai bersih. Kotoran dan biji yang mengapung harus dibuang. Pencucian dilakukan sampai air bilasan tampak jernih.2. Biji yang telah dicuci bersih selanjutnya direndam di dalam air selama 8 jam. Air diganti-ganti setiap 2-3 jam. Setelah itu kedelai ditiriskan.3. Kedelai dimasukkan ke dalam air mendidih. Besar api diatur agar suhu bertahan 85-90 derajat Celsius. Perendaman dalam air panas ini dilakukan selama 10 menit. Setelah itu kedelai diangkat dan didinginkan dengan air mengalir, kemudian ditiriskan.4. Siapkan air panas dengan suhu sekitar 90 derajat Celsius sebanyak enam kali berat kedelai kering yang akan diolah. Suhu air ini dipertahankan selama pekerjaan berlangsung. Ke dalam air panas ini ditambahkan bubuk kalsium karbonat sebanyak 0,5 gram untuk setiap liter air panas.5. Biji kedelai dihaluskan dengan blender atau digiling dengan mesin penggiling sampai menjadi bubur kedelai. Penggilingan dilakukan sambil ditambahkan campuran air panas-kalsium karbonat. Jika air panas yang disediakan tidak habis untuk menggiling kedelai, sisa air dicampurkan dengan bubur kedelai, kemudian diaduk-aduk selama tiga menit.6. Bubur kedelai disaring dan diperas dengan kain saring rangkap dua. Cairan yang diperoleh disebut sebagai susu kedelai mentah.Pembuatan lapisan tipis1. Susu kedelai mentah dimasukkan ke dalam wadah pemanas yang dangkal, tetapi luas permukaannya (seperti nampan) atau dapat juga dengan panci. Susu dipanaskan sampai suhu 90 derajat Celsius sambil diaduk-aduk. Busa yang terbentuk dibuang. Ketika suhu telah mencapai 90 derajat Celsius, susu tidak boleh lagi diaduk2. Lapisan tipis akan terbentuk di permukaan cairan. Setelah merata di seluruh permukaan susu, lapisan tersebut diambil menggunakan lidi tebal atau bilah bambu. Setelah lapisan pertama diangkat, akan segera terbentuk lapisan kedua. Demikian seterusnya. Proses tersebut dapat diulang sekitar delapan kali atau sampai tidak terbentuk lapisan lagi.3. Lapisan tipis tersebut selanjutnya dijemur hingga kering dengan cara menggantungnya bersama dengan lidi atau bambu yang digunakan dalam proses pengangkatan tadi. Dari satu kilogram kedelai rata-rata akan dihasilkan sekitar 0,40-0,55 kilogram kembang tahu kering.4. Kembang tahu yang telah kering dapat dikemas di dalam kantong atau kotak plastik untuk melindunginya dari udara dan uap air. Kondisinya yang kering menyebabkan mudah menyerap uap air sehingga lama-kelamaan menjadi berjamur dan rusak.

Dianjurkan untuk Ibu Hamil dan MelahirkanSesuai dengan jenis bahan bakunya, yaitu kedelai yang kaya protein, kandungan gizi utama dari kembang tahu adalah protein, sekitar 48,9 52,3 gram per 100 gram kembang tahu jenis kering. Sumbangan gizi lainnya yang cukup menonjol adalah lemak (13,8-24,1 g/100 g), energi (380 432 kkal/100 g), serta sejumlah mineral. Kadar mineral dicerminkan oleh kadar abu yang lumayan. Di Jepang, kembang tahu merupakan bahan makanan yang sangat populer. Konon, kembang tahu dapat merangsang keluarnya air susu ibu (ASI) sehingga sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu-ibu sebelum dan sesudah melahirkan. Kembang tahu juga umum digunakan di rumah sakit sebagai sumber protein pemulih kesehatan para pasien. Hal tersebut didukung oleh tingginya kadar protein dan daya cerna dari protein tersebut. Seperti halnya kedelai, kembang tahu juga memiliki komposisi asam amino yang sangat baik. Asam amino yang cukup menonjol adalah lisin, yang umumnya sangat rendah pada bahan pangan lainnya.Kembang tahu sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) dan diabetes melitus. Kembang tahu juga merupakan sumber protein yang sangat baik untuk para vegetarian, yang berpantang produk-produk hewani. Tentu diperlukan kreativitas yang sangat tinggi dalam pengolahan kembang tahu menjadi berbagai makanan sehingga tidak membosankan. Terima kasih telah membaca artikelKembang Tahu Bagi Penderita Diabetes, Hipertensi dan Ibu Hamil, Jangan lupa tinggalkan komentar anda untuk berdiskusi tentang kesehatan anda.Kembang tahu atau yang dikenal dengan nama tofu fa atau bean curd memiliki banyak manfaat karena bahan dasarnya adalah kedelai. Mengonsumsi secara rutin mampu meningkatkan kesehatan dan mencegah bermacam-macam penyakit seperti berikut ini:

1. AntiagingKandungan isoflavon dalam kedelai ternyata bersifat antiaging. Senyawa ini akan larut dalam air. Isoflavon sangat baik untuk membantu menangkal radikal bebas penyebab penuaan dini.

2. Mencegah kankerIsoflavon adalah kandungan ajaib dalam kedelai yang mampu mencegah penyakit seperti: kanker payudara, usus besar, kanker postrat, paru-paru, kanker perut, rahim dan rektal.

3. Meringankan diabetesKedelai memiliki kandungan serat cepat larut sehingga menurunkan kolesterol dalam darah, gula dalam darah yang otomatis membantu mencegah diabetes menyerang.

4. Zat pembangunKedelai banyak mengandung protein yang berfungsi sebagai pembangun tubuh. Baik untuk perkembangan sel-sel otak pada anak-anak, protein kedelai menyehatkan tubuh, meningkatkan stamina, dan produksi sel tubuh yang baik.

5. Mengurangi gejala menopauseKandungan kedelai berupa fitoestrogen dan isoflavon dapat membantu memberikan rasa nyaman saat gejala menopause datang. Menopause terjadi karena kadar estrogen dalam tubuh berkurang, sehingga menyebabkan kulit kering, emosi tak stabil, depresi. Maka perbanyak konsumsi protein kedelai membantu kebutuhan untuk bertahan dari efek gejala menopause.

6. Mencegah osteoporosisPeptida hasil kedelai yang dicerna dalam tubuh ternyata mengandung banyak kalsium. Dan dengan bantuan produksi kalsium dari kedelai dapat membantu kita mencegah osteoporosis. Kedelai dapat membantu anak-anak menambah asupan kalsium selain dari susu berkalsium.

7. Mencegah aterosklerosisAterosklerosis adalah radang pada pembuluh darah manusia yang disebabkan penumpukan plak ateromatus. Karbohidrat berupa serat kasar yang terdiri dari zat-zat pembakar lemak dalam tubuh, usus, atau pembuluh darah. Karbohidrat jenis ini yang terkandung dalam kedelai yang bisa mencegah atherosclerosis. - See more at: http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/kesehatan/ragam-manfaat-ajaib-kembang-tahu.html#sthash.fjX6eeuD.dpuf

Tentang Kembang TahuDitulis oleh Klaris, pada23 Jan 2013,dilihat 616 kalikomentar

Kembang tahu merupakan produk awetan yang berasal dari protein kedelai yang menggumpal dan mengembang di permukaan cairan sari kedelai. Gumpalan yang dikeringkan akan membentuk lembaran tipis berkilau agak mengkerut, mirip lembaran plastik.Meski yang dimanfaatkan adalah gumpalan kering, namun dalam proses pembuatannya sama sekali tidak ada penambahan bahan penggumpal. Tidak jauh beda dengan pembuatan tahu, proses pembuatan kembang tahu memanfaatkan sifat dasar protein yang terkandung dalam cairan sari kedelai, yaitu protein akan menggumpal karena pemanasan pada suhu 70-100 derajat Celcius yang dilakukan secara terus-menerus (tiap 10 menit akan terbentuk selaput tipis pada permukaan dan berkerut karena tertiup angin). Agar dapat membentuk lapisan kembang tahu, diperlukan cairan sari kedelai dengan kandungan protein sekitar 7-10%.Bahan tambahan yang digunakan untuk membuat kembang tahu adalah Natrium Metabisulfit, berupa kristal putih dan berbau menyengat. Bahan ini digunakan untuk memutihkan kembang tahu agar tidak menjadi hitam saat dijemur.Produk kembang tahu adalah produk setengah jadi yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran masakan seperti cap cay, sup, dan lainnya.Faktor yang menentukan kualitas produk kembang tahu adalah:- PenampilanWarna asli kembang tahu adalah coklat muda keabu-abuan, agar lebih menarik biasanya ditambahkan pemutih dan pewarna. Bentuk dan ukuran kembang tahu ditentukan oleh wadah yang digunakan, sedangkan ketebalan ditentukan oleh kadar protein yang terkandung dalam sari kedelai dan lama waktu pembentukan lapisan (makin lama akan makin tebal). Pengemasan sebaiknya menggunakan plastik yang dikemas rapat, untuk melindungi produk dari berbagai cemaran seperti debu, kotoran, cairan, mikroba dan berbagai pengaruh lingkungan misalnya kelembaban udara.- Cita rasa.Ditentukan oleh kualitas kedelai yang digunakan.- Daya tahanDitentukan oleh kualitas kedelai dan kadar air (Pengeringan yang kurang sempurna sehingga kadar airnya masing tinggi akan menyebabkan produk mudah busuk dan ditumbuhi jamur).

Pembuatan Kembang Tahu:Bahan:- Kedelai (jenis warna kuning) berkualitas 1 kg- Natrium Metabisulfit 15 gram- Air hangat +/- 5 liter- Air +/- 10 literCara Membuat:- Cuci kedelai hingga bersih, rendam dalam air hangat. Simpan selama 24 jam.Selama proses perendaman, air yang digunakan bisa diganti sebanyak 3 kali, hal ini untuk mempermudah proses penghancuran kedelai menjadi bubur.- Tiriskan kedelai yang sudah direndam.- Hancurkan kedelai hingga menjadi bubur sambil ditambahkan air hangat.- Saring bubur kedelai hingga terpisah antara ampas dan sarinya. Haluskan ampas kedelai dengan blender (lakukan sebanyak 2 kali).Penggilingan awal dilakukan dengan kecepatan tinggi. Untuk menginaktifkan enzim lipoksidase penyebab bau (langu) pada kedelai dapat ditambahkan air mendidih pada saat proses penggilingan.- Rebus sari kedelai dengan api sedang hingga suhu 70 derajat Celcius. Suhu tersebut dipertahankan dengan mengatur besar kecilnya api hingga akhirnya terbentuk lapisan di permukaan yang makin lama makin tebal.- Setelah ketebalannya dianggap cukup, angkat dan tiriskan lapisannya. Lakukan terus menerus tiap 10 menit.- Kembang tahu yang telah ditiriskan direndam dengan melarutkan 15 gram Natrium Metabisulfit dengan 10 liter air. Perendaman dilakukan selama 15 menit, lalu tiriskan.- Setelah ditiriskan selama 15 menit, bisa dilakukan pewarnaan. Caranya adalah dengan melarutkan pewarna dengan air mendidih. Setelah agak dingin, celupkan kembang tahu hingga warnanya dianggap cukup. Angkat dan tiriskan kembali kembang tahu.- Keringkan kembang tahu dengan dijemur atau dengan menggunakan mesin pengering yang diatur pada suhu 40-60 derajat Celcius. Pengeringan awal dilakukan hingga kembang tahu menjadi setengah kering. Kemudian dilipat dan dikeringkan kembali hingga benar-benar kering.- Kembang tahu yang sudah kering sempurna siap untuk dikemas.