Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

download Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

of 36

Transcript of Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    1/36

    Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    Posted date : 02/05/2013InElectrical,Safety First,Tips and Trick0

    0.00 / 5 5

    1 / 5 2 / 5

    3 / 5

    4 / 5

    5 / 5

    Berbagai peralatan yang digerakkan

    oleh tenaga listrik atau tekanan udara,kecelakaan bisa diakibatkan karena sentuhan atau akibatkelalaian dalam bekerja dengan peralatan listrik. Hal ini dapat dipahami karena biasanya alat-alat

    tersebut memiliki kapasitas yang besar,baik berupa putaran maupun tekanan. Oleh karena itu,

    sangat berbahaya jika kita kurang memahami ketentuan tentang keselamatan kerja.

    Nahberikut ada tips keamanan dan keselamatan bekerja dengan listrik untuk menghindarikecelakaan dan resiko lainnya.

    1. Kenalilah peralatan dan jangan coba-cobaJangan menggunakan peralatan yang digerakkan oleh tenaga listrik atau tekanan udara bila

    belum tau/paham, karena akan membahayakan jiwa atau barang.

    2. Yakin bahwa peralatan bekerja baikPeralatan akan bekerja baik apabila dirawat.kabel yang terkelupas dapat menyebabkan hubungan

    pendek atau kebakaran (hubungan singkat/korslet).

    3. Bekerja dengan penuh perhatianBekerjalah dalam keadaan tenang konsentrasikan pikiran hanya untuk pekerjaan saja.

    http://www.news.tridinamika.com/category/electricalhttp://www.news.tridinamika.com/category/electricalhttp://www.news.tridinamika.com/category/electricalhttp://www.news.tridinamika.com/category/safety-firsthttp://www.news.tridinamika.com/category/safety-firsthttp://www.news.tridinamika.com/category/safety-firsthttp://www.news.tridinamika.com/category/tips-and-trickhttp://www.news.tridinamika.com/category/tips-and-trickhttp://www.news.tridinamika.com/1049/tips-keamanan-dan-keselamatan-bekerja-dengan-listrik#respondhttp://www.news.tridinamika.com/1049/tips-keamanan-dan-keselamatan-bekerja-dengan-listrik#respondhttp://www.news.tridinamika.com/1049/tips-keamanan-dan-keselamatan-bekerja-dengan-listrik#respondhttp://www.news.tridinamika.com/wp-content/uploads/2013/04/041713_0510_10TipsAntis1.jpghttp://www.news.tridinamika.com/1049/tips-keamanan-dan-keselamatan-bekerja-dengan-listrik#respondhttp://www.news.tridinamika.com/category/tips-and-trickhttp://www.news.tridinamika.com/category/safety-firsthttp://www.news.tridinamika.com/category/electrical
  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    2/36

    4.Menggunakan alat pelindungGunakan alat pelindung badan, jangan sampai terjadi kecelakaan.

    5. Jangan menarik-narik kabel listrikBila kabel listrik pada waktu menggunakan stiker,ditarik akan mengakibatkan serabut kawat

    terputus.

    6. Jangan bekerja seorang diri

    7. Bekerjalah dengan satu tanganBila bekerja pada peralatan listrik tsb usahakan menggunakan satu tangan, tangan yang lainmasuk ke dalam saku. Maksudnya agar bila terjadi aliran listrik pada tangan kanan,tidak

    mengalir ke tangan kiri lewat jantung.

    8. Jangan meraba-raba peralatan yang menggunakan tegangan listrik

    9. Jangan menggunakan peralatan listrik dengan peralatan yang mudah terbakar

    10. Lihat prosedur pemakaian

    11. Jangan memperbaiki perelatan listrik yang masih bertegangan

    12. Periksa semua peralatan listrik sebelum digunakan

    13. Waspadalah.

    Waspadalah setiap saat merupakan kunci keamanan kerja,jangan melakukan kelalaian dalam

    melakukan pekerjaan.

    Semoga bermanfaat ya sobatridi, agar kita dapat bekerja dengan aman dan keluarga tenang

    dirumah..(red)

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    3/36

    Setelah kemarin saya berbagi ilmu tentang Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan

    Kerja ( K3 ),pada kesempatan ini saya akan berbagi ilmu tentang Keselamatan Kerja

    Listrik. Apa itu Keselamatan Kerja Listrik ?.

    Keselamatan kerja listrik adalah keselamatan kerja yang bertalian dengan alat,

    bahan, proses, tempat (lingkungan) dan cara-cara melakukan pekerjaan.

    Tujuan dari keselamatan kerja listrik adalah untuk melindungi tenaga kerja atau orang

    dalam melaksanakan tugas-tugas atau adanya tegangan listrik disekitarnya, baik dalam

    bentuk instalasi maupun jaringan.

    Pada dasarnya keselamatan kerja listrik adalah tugas dan kewajiban dari, oleh dan

    untuk setiap orang yang menyediakan, melayani dan menggunakan daya listrik.Undangundang no. 1 tahun 1970 adalah undang undang keselamatan kerja, yang di dalamnya

    telah diatur pasal-pasal tentang keselamatan kerja untuk pekerja-pekerja listrik.

    Latar belakang keselamatan kerja listrik tidak lepas dari tingkat kehidupan masyarakatbaik pendidikan, sosial ekonominya dan kebiasaan akan merupakan faktor-faktor yangbanyak kaitannya dengan keselamatan kerja. Kecepatan perkembangan perlistrikandengan luasnya jangkauan dan besarnya daya pembangkit melampaui kesiapanmasyarakat yang masih terbatas pengetahuannya tentang seluk beluk perlistrikan.

    Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) merupakan rambu-rambu utama dalammenanggulangi bahaya listrik yang diakibatkan oleh pelayanan, penyediaan danpenggunaan daya listrik.

    Listrik DinamisSumberlistrik dinamis sangat bervariasi besarnya tegangan maupun dayanya.

    Keselamatan kerja listrik dinamis dibagi dalam beberapa bagian.

    1. Bagian pembangkitan

    Keselamatan kerja listrik pada bagian pembangkitan meliputi sumber daya, peralatanpengendalian dan sistem pengamanan tegangan. Besarnya tegangan terbangkittergantung dari besarnya daya.

    Untuk pemakaian daya langsung, tegangan terbangkitnya tegangan terpakai yaitu : 110volt, 127 volt, 220 volt, 240 volt atau 380 volt. Untuk pemakaian tidak langsungumumnya digunakan tegangan menengah yang besarnya berkisar 3 kv sampai 12 kv

    http://teknik-ketenagalistrikan.blogspot.com/2013/05/pentingnya-keselamatan-dan-kesehatan.htmlhttp://teknik-ketenagalistrikan.blogspot.com/2013/05/pentingnya-keselamatan-dan-kesehatan.htmlhttp://teknik-ketenagalistrikan.blogspot.com/2013/05/pentingnya-keselamatan-dan-kesehatan.htmlhttp://teknik-ketenagalistrikan.blogspot.com/2013/05/pentingnya-keselamatan-dan-kesehatan.htmlhttp://teknik-ketenagalistrikan.blogspot.com/2013/05/pentingnya-keselamatan-dan-kesehatan.html
  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    4/36

    2. Bagian transmisi

    Pada bagian transmisi yang ruang lingkupnya termasuk gardu-gardu induk,memerlukan syarat-syarat keselamatan yang tinggi.

    Bagian transmisi bekerja dengan tegangan rendah untuk alat-alat pengendalinya dantegangan tinggi sampai ekstra tinggi untuk sistem jaringannya. Trafo dan alat-alatpengaman disediakan khusus untuk perlengkapan transmisi.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan pada jaringan transmisi misalnya jarak kabel terendahterhadap tanah, jarak bebas hunian termasuk bangunan, pohon-pohon, lintasan jalanraya dan kereta api diatur secara ketat dan khusus.

    3. Bagian distribusi

    Bagian distribusi merupakan bagian yang paling banyak berhubungan dengankegiatan manusia sebagai pengguna daya listrik maupun bukan. Program listrik masukdesa sangat meminta perhatian dalam hal keselamatan kerja listrik. Sistem distribusidapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

    1. Distribusi primer yang beroperasi pada tegangan menengah sehingga jaringandistribusinya disebut Jaringan Tegangan Menegah (JTM)

    2. Distribusi sekunder yang beroperasi pada tegangan rendah sehingga jaringandistribusinya disebut Jaringan Tegangan Rendah (JTR).

    Kecelakaan listrik banyak terjadi akibat kontak langsung maupun tidak langsungdengan JTM atau JTR. Banyak kecelakaan listrik terjadi akibat kelalaian sendiri atauorang lain. Sebagai penyebab tidak langsung, kecelakaan itu terjadi karena jatuh atautersangkutnya benda yang diangkut pada jaringan secara tidak sengaja.

    4. Bagian instalasi

    Instalasi listrik merupakan bagian terakhir dari sistem perlistrikan dinamis yangmenyangkut masalah pemakaian. Hampir seluruh penggunaan daya listrik dilayani olehinstalasi listrik secara langsung. Oleh karena itu kecelakaan listrik yang terjadi padabagian ini hampir mencapai 50%.

    Persyaratan-persyaratan penanggulangannya sudah termasuk di dalam PUIL, PIL danSPL (Syarat-syarat Penyambungan Listrik) . Secara teknis sebenarnya kecilkemungkinan terjadinya kecelakaan listrik apabila syarat-syarat keselamatan listrikdiketahui dan dipatuhi.Dari hasil statistik dan symposium kecelakaan karena listrik dapat diketahui bahwa :

    Hampir 95% kecelakaan listrik berakhir dengan kematian.

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    5/36

    Lebih dari 60% kecelakaan listrik dari hasil kerja tegangan rendah, yang padahakekatnya adalah tegangan terpakai

    Sekitar 50% dari kecelakaan tersebut disebabkan oleh pemakaian alat-alat listrik. Faktor ketidaksengajaan dan tidak ketahuan sebagai sumber terbesar dari

    kecelakaan listrik.

    Kebakaran ListrikKebakaran akibat listrik seharusnya sukar terjadi apabila syarat-syarat

    pemasangan dan keamanan dipenuhi. Pada sistem jaringan untuk sampai padapemakai dipergunakan sistem pengaman bertingkat, sehingga kemungkinan kebakaransebagai akibat timbulnya panas yang berlebihan sangat kecil.Kebakaran pada umumnya terjadi karena ulah pemakai daya listrik sendiri. Menggantisekering, menyambung sekering dan menyambung langsung tanpa pengaman adalahfaktor-faktor utama penyebab timbulnya kebakaran.

    Tindakan pengamanan terhadap kebakaran listrik harus dilakukan denganlangkah dan cara yang benar. Memutuskan penghubung utama dari sistem instalasinyaadalah tindakan yang harus dilakukan pada langkah pertama. Bila arus listrik dijamintelah terputus, segala macam cara dan alat pemadam kebakaran dapat digunakan.

    Kejut ListrikTegangan listrik sinus bolak balik dengan frekuensi 50/60 Hz adalah sumber

    tegangan yang umum digunakan di dunia. Menurut Art Margolis dalam bukunyaElectrical Wiringhal 53 periode kejut listrik dapat digambarkan sebagai berikut :

    Besar arus mA Arus Kejut Akibat yang terjadi

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    6/36

    1

    1-10

    5-25

    25-50

    50-100

    Terasa ada arus

    Otot menjadi kejang

    Sukar terlepas dari pengaruh

    Semua jaringan otot bergetar

    Vebrilasi ventriculasi

    Faktor utama yang menyebabkan kejut listrik adalah :

    1. Besarnya sifat penahan dari badan manusia.2. Lintasan arus listrik dari titik awal terkenanya dan titik akhir penyaluran arus.

    Dari tabel besarnya tahanan pada beberapa bagian tubuh, dapat diperkirakan berapabesarnya arus lintasan yang terjadi.

    Bagian badan Tahanan dalam K

    Kulit keringKulit basah

    Bagian dalamTelinga, bibir, dsb

    100 - 6001

    0,4 0,60,6

    Hasil penelitian hanya 3% arus listrik yang langsung menyilang otak. Bagianpaling peka terhadap arus listrik adalah jantung, dalam orde mili Ampere dan dalamwaktu yang relatif singkat sudah mampu menimbulkan vebrilasi jantung.

    Arus 20-40 mA akan dapat menghentikan pernafasan akibat otot-otot pernafasanmenjadi kejang, korban masih dapat ditolong apabila waktu berlangsungnya vebrilasitidak lebih dari 3 menit.

    Tingkat vebrilasi yang paling tinggi adalah vebrilasi ventrikulasi, sebagai akibattersilangnya jantung secara langsung. Bagaimana arus listrik mengalir melalui tubuhkita lihat dari sisi mana yang menyinggung tegangan listrik dapat diuraikan sebagaiberikut :

    Dari tangan kanan ke arah kaki kiri tidak menyilang jantung, vebrilasi ventrikulasitidak terjadi.

    Dari tangan kiri ke arah kaki kanan, menyilang jantung, vebrilasi ventrikulasiterjadi.

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    7/36

    Jadi tersinggung tegangan listrik dan teraliri arus listrik justru lebih aman pada tangan

    kanan daripada tangan kiri.

    http://teknik-ketenagalistrikan.blogspot.com/2013/05/keselamatan-kerja-listrik.html#.UmDufGcy0rg

    http://teknik-ketenagalistrikan.blogspot.com/2013/05/keselamatan-kerja-listrik.html#.UmDufGcy0rghttp://teknik-ketenagalistrikan.blogspot.com/2013/05/keselamatan-kerja-listrik.html#.UmDufGcy0rghttp://teknik-ketenagalistrikan.blogspot.com/2013/05/keselamatan-kerja-listrik.html#.UmDufGcy0rg
  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    8/36

    10 Tips Alat Keselamatan Listrik

    01:34

    Alat listrik sangat diperlukan bagi para profesional dan mereka yang menangani pekerjaanperbaikan rumah . Alat tersebut disukai karena dapat membantu pengguna untuk menghemat

    waktu dan juga membuat pekerjaan lebih mudah. Namun,Tool Tersebut perlu ditangani denganhati-hati jika tidak dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Kecelakaan biasanya terjadi karenakelalaian, kebosanan, dan terlalu percaya diri. Dengan menjaga 10 isu berikut Tentang

    keselamatan yang mungkin bermanfaat untuk bekerja dengan memuaskan dan aman dengan

    Tool-tool listrik.1. Kacamata keselamatan: Ini mencegah debu, kotoran, serutan kayu, pecahan dari fiberglass, dll

    dari masuk ke mata. Kacamata keselamatan adalah salah satu bagian paling dasar dari peralatan

    keselamatan yang harus digunakan ketika bekerja dengan alat-alat listrik.

    2. Perlindungan untuk telinga: alat-alat listrik dapat menghasilkan banyak suara, yang mungkinterdengar lebih keras dalam lingkungan tertutup dari bengkel; untuk meminimalkan kerusakan

    pada telinga, dianjurkan untuk mengenakan penutup telinga.

    3. Mengetahui alat yang tepat untuk pekerjaan: Adalah penting untuk mengetahui alat yang tepatuntuk pekerjaan itu untuk menghindari cedera pada diri sendiri dan kerusakan materi. Untuktujuan ini, disarankan untuk benar-benar membaca manual instruksi yang disediakan dengan

    peralatan dan mendapatkan akrab dengan tindakan pencegahan yang disarankan.

    4. Metode yang tepat menggunakan alat: alat yang tidak digunakan harus terputus dari aliranlistrik, dan sementara penanganan alat terhubung ke sumber listrik, jari harus dijauhkan dari on /

    off switch.

    5. Pakaian yang tepat: Rambut panjang harus diikat dan pakaian longgar harus dihindari.Idealnya, pakaian yang menutupi seluruh tubuh harus dipakai dan sarung tangan yang berat harus

    digunakan untuk menghindari alat tajam dan serpihan dari menyakiti tangan. Masker mencegah

    menghirup partikel menit berbahaya dari materi yang sedang bekerja atas. Sepatu bot baja

    berujung dan topi keras juga dapat dipakai.6. Pemeriksaan alat: alat-alat listrik tidak boleh digunakan dalam lingkungan basah dan tidak

    boleh dicelupkan ke dalam air, mereka harus diperiksa secara berkala untuk jaringan kabel

    ,colokan yang rusak, dan pin konektor longgar. Kabel sobek dapat direkam tetapi jika terlihatsobekan terlalu dalam maka dipotong atau amanya harus diganti. Alat yang rusak atau gejala lain

    misalnya suara alat listrik tersebut berbeda dengan yang semestinya bila digunakan harus

    diperiksa dan diperbaiki.

    7. Kebersihan di area kerja: ini harus dipertahankan karena partikel debu terakumulasi di udaradapat memicu dengan percikan. Tentu saja, cairan yang mudah terbakar harus disimpan tertutup

    dan jauh dari tempat di mana alat-alat listrik yang sedang digunakan. Sebuah area kerja rapi juga

    memudahkan untuk manuver alat listrik, sering gangguan yang disebabkan oleh kabel kusut bisa

    mengakibatkan kecelakaan.8. Perawatan dengan alat khusus: Miter gergaji dan gergaji tabel harus digunakan dengan

    penjepit cepat-release dan kayu push-melalui masing-masing. Perhatian ekstra harus diambil

    ketika menggunakan senjata kuku dan kekuatan sabuk sanders.9. Jauhkan alat di tempat yang lebih aman: alat-alat listrik harus dikembalikan ke lemari mereka

    setelah digunakan untuk mencegah mereka dari yang digunakan oleh orang yang tidak berhak

    dan tidak mampu.10. Lighting: Sangat penting untuk menggunakan pencahayaan yang tepat saat bekerja dengan

    http://jualrumahgayungsari.blogspot.com/2013/01/10-tips-alat-keselamatan-listrik.htmlhttp://jualrumahgayungsari.blogspot.com/2013/01/10-tips-alat-keselamatan-listrik.htmlhttp://jualrumahgayungsari.blogspot.com/2013/01/10-tips-alat-keselamatan-listrik.html
  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    9/36

    alat-alat listrik, terutama ketika bekerja di ruang bawah tanah dan garasi di mana pencahayaan

    mungkin tidak memuaskan.jual rumah gayungsarihttp://jualrumahgayungsari.blogspot.com/2013/01/10-tips-alat-keselamatan-listrik.html

    https://sites.google.com/site/elektrikalaudit/artikel/keselamatanlistrik

    Keselamatan Listrik

    diposkan pada tanggal 12 Feb 2012 22.47 oleh CASP Engineer

    Keselamatan listrik adalah pekerjaan yang memiliki resiko tinggi yang dapat menyebabkan

    fatality.

    Dalam pekerjaan listrik, banyak yang mengalami cedera bahan meninggal tersetrum listrik. Artidari tersetrum adalah sensasi yang mengejutkan atau kontaksi otot dimana seseorang mengalami

    aliran listrik menjalar ditubuhnya. Tersetrum dapat mengakibatkan luka bakar yang serius

    bahkan membunuh jika kontraksi otot cukup parah hingga menghentikan detak jantung. Dari

    banyak kasus yang terjadi kontraksi otot ini dapat menyebabkan korban tetap tertahan padasumber listrik khususnya ketika perkakas listrik sedang digunakan.

    Tubuh manusia termasuk penghantar listrik. Walaupun tegangan listrik rendah dapat

    menyebabkan feke kesehatan yang parah bahkan dapat mengakibatkan kematian tergantung

    dari arus listrik yang mengalir ke tubuh dan jalur yang dilewati dan durasi paparan.

    Efek Sengatan Listrik

    Effect DC Current (mA)

    Kematian 120+

    Ventricular Fibrillation 50-120

    Paralysis of Diaphragm 20-50

    Membuat tangan lengket 16-20

    Involuntary Reflexes 4-9

    Perception 1-4

    Pada kejadian seorang karyawan mengalami sengatan listrik, hal yang vital adalah rekankaryawan tersebut bertindak langsung berusaha untuk mengurangi cidera pada korban. Hubungi

    penyedia tanggap darurat secepatnya sehingga mereka langsung ke lokasi kejadian untukmembantu korban.

    Melepaskan Korban dari Sengatan Listrik Aktif

    Ketika seseorang datang dan menyentuh tegangan listrik yang dengan voltase yang cukup besar

    http://jualrumahgayungsari.blogspot.com/p/tipe-rumah.htmlhttp://jualrumahgayungsari.blogspot.com/p/tipe-rumah.htmlhttp://jualrumahgayungsari.blogspot.com/p/tipe-rumah.htmlhttp://jualrumahgayungsari.blogspot.com/2013/01/10-tips-alat-keselamatan-listrik.htmlhttp://jualrumahgayungsari.blogspot.com/2013/01/10-tips-alat-keselamatan-listrik.htmlhttps://sites.google.com/site/elektrikalaudit/artikel/keselamatanlistrikhttps://sites.google.com/site/elektrikalaudit/artikel/keselamatanlistrikhttps://sites.google.com/site/elektrikalaudit/artikel/keselamatanlistrikhttp://jualrumahgayungsari.blogspot.com/2013/01/10-tips-alat-keselamatan-listrik.htmlhttp://jualrumahgayungsari.blogspot.com/p/tipe-rumah.html
  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    10/36

    sehingga menyebabkan tersetrum prioritas utama yang harus Anda lakukan adalahmenyingkirkan aliran arus listrik. Umumnya tidak hanya mematikan mesin, alat atau perkakas.

    Anda harus memotong aliran dari sumbernya dengan memutuskan listrik atau mencabut soket

    perkakas listrik.

    Dalam beberapa keadaan mungkin hal ini tidak memungkinkan untuk melakukannya dengancepat. Sampai sini mungkin pilihan anda hanya memutuskan kontak antara aliran listrik dankorban. Hal ini dapat dilakukan dengan memindahkan korban menjauh dari sumber listrik. Untuk

    melakukan hal ini dengan aman tanpa membahayakan diri Anda maka Anda tidak boleh menjadi

    penghantar listrik lainnya. Netralkan diri Anda dari listrik sebelum menolong korbankenakansarung tangan yang kering untuk menutupi tangan Anda dengan kain, kayu atau pakaian.

    Pastikan Anda memiliki pijakan yang bagus dan tidak terpeleset atau terjatuh ketika mencoba

    memindahkan korban.

    Berikut ini beberapa item yang biasa digunakan:

    Professional non-conductive release hook (best option and relatively inexpensive) potogan kayu pangan (24, etc)

    Pegangan sapu

    Pendeng kulit (potong bagian besi )

    Tali kering

    Selimut, pakaian atau material non konduktif yang kering lainnya

    Ketika korban telah dipindahkan dari aliran listrik, periksalah napas dan detak jantung korbat

    tersebut. Jika pernafasan terhenti, tetapi denyut nadi korban masih ada, berikan nafas buatan dari

    mulut ke mulut (CPR). Jika detak jantuk telah berhenti, lakukan napas buatan (CPR). Jika keduajantung dan nafas telah berhenti, lagnsung berikan nafas bantaun (CPR). Gunakan selimut untuk

    menjaga korban tetap hanyat dan angkat kaki korban sedikit diatas tangkat kepala untukmeringankan efek tersetrum.

    source :Keselamatan K3

    http://www.artikelk3.com/keselamatan-listrik.htmlhttp://www.artikelk3.com/keselamatan-listrik.htmlhttp://www.artikelk3.com/keselamatan-listrik.htmlhttp://www.artikelk3.com/keselamatan-listrik.html
  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    11/36

    CARA MENJAGA KESELAMATAN SAAT MENGGUNAKAN ALATALAT

    LISTRIK

    Penggunaan alat-alat listrik di rumah bukan tanpa resiko. Maksudnya,

    Alat-alat listrik yang digunakan dengan cara yang salah dapat menimbulkanBahaya. Kecelakaan dalam menggunakan alat listrik terjadi mulai dari

    Tersetrum hingga kebakaran rumah . oleh karena itu , setiap orang harusMemahami cara menggunakan alat listrik yang benar dan aman.

    Untuk menjaga keselamatan saat menggunakan listrik , kamuMemperhatikan berbagai hal berikut ini.1. saat menggunakan alat listrik, tangan dan kaki kita tidak boleh basah.

    Sebenarnya tubuh kita bukan konduktor yang baik. Akan ,saat kulit

    Basah, tubuh kita menjadi lebih muda menghantarkan listrik.

    2.pastikan tidak ada air di sekitr stop kontak dan steker.Air adalah penghantar listrik yang baik .oleh karena itu, kamu harusYakin bahwa stopkontak tidak basah atau tergenang air .air yang

    Berhubungan langsung dengan stopkontak dapat menghantar listrik.

    Hal ini harus diperhatikan terutama saat terjadi banjir. Saat dilanda

    Banjir, aliran listrik di rumah harus dimatikan . caranya adalah denganMematikan sakelar pada meteran listrik.

    3. jangan memasukkan benda apapun , selain steker , ke stopkontak.Stopkontak menyediakan listrik yang siap mengalir . jika konduktor

    Misalnya logam, ditusukkan ke konduktor yang dapat berpindah ke tubuh

    Kita .jika ini terjadi ,saat itu juga kita tersetrum aliran listrik.4. jangan menggunakan alat lisrtik yang rusak atau kabel yang terkelupas .

    Kerusakan alat listrik dapat mengakibatkan hubungan singkat

    (korsleting ). Korsleting dapat mengakibatkan kebakaran .Kabel yang terkelupas dapat mengalirkan listrik ke sekitarnya. Jika

    Tanganmu menyentuh bagian bagian kabel yang terkelupas ,kamuLangsung tersentrum aliran listrik.

    5.jangan memperbaiki sendiri alat listrik yang rusakJika alat elektronik dirumah rusak mintalah ahli electronic untuk

    Memperbaikinya .listrik dapat mendatangkan bahaya jika kita kurangPaham cara menggunaknnya.oleh karena itu ,jangan bermain-main

    Atau mencoba sendiri jika kita tidak mengetahui cara kerja alat ituDengan baik.

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    12/36

    MAKALAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

    BAB 1

    PENDAHULUAN1. Latar Belakang

    Bekerja dengan tubuh dan lingkungan yang sehat, aman serta nyaman merupakan hal

    yang di inginkan oleh semua pekerja. Lingkungan fisik tempat kerja dan lingkungan organisasi

    merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi sosial, mental dan fisik dalamkehidupan pekerja. Kesehatan suatu lingkungan tempat kerja dapat memberikan pengaruh

    yang positif terhadap kesehatan pekerja, seperti peningkatan moral pe

    kerja, penurunan absensi dan peningkatan produktifitas. Sebaliknya tempat kerja yang kurang

    sehat atau tidak sehat (sering terpapar zat yang bahaya mempengaruhi kesehatan) dapatmeningkatkan angka kesakitan dan kecelakaan, rendahnya kualitas kesehatan pekerja,

    meningkatnya biaya kesehatan dan banyak lagi dampak negatif lainnya.

    Pada umumnya kesehatan tenaga pekerja sangat mempengaruhi perkembangan ekonomidan pembangunan nasional. Hal ini dapat dilihat pada negara-negara yang sudah maju. Secara

    umum bahwa kesehatan dan lingkungan dapat mempengaruhi pembangunan ekonomi. Dimana

    industrilisasi banyak memberikan dampak positif terhadap kesehatan, seperti meningkatnya

    penghasilan pekerja, kondisi tempat tinggal yang lebih baik dan meningkatkan pelayanan, tetapikegiatan industrilisasi juga memberikan dampak yang tidak baik juga terhadap kesehatan di

    tempat kerja dan masyarakat pada umumnya.

    Dengan makin meningkatnya perkembangan industri dan perubahan secara globaldibidang pembangunan secara umum di dunia, Indonesia juga melakukan perubahan-perubahan

    dalam pembangunan baik dalam bidang teknologi maupun industri. Dengan adanya perubahan

    tersebut maka konsekuensinya terjadi perubahan pola penyakit / kasus-kasus penyakit karena

    hubungan dengan pekerjaan. Seperti faktor mekanik (proses kerja, peralatan) , faktor fisik (panas, Bising, radiasi) dan faktor kimia. Masalah gizi pekerja juga merupakan hal yang sangat penting

    yang perlu diperhatikan, stress, penyakit Jantung, tekanan darah tinggi dan lain-lainnya.

    Perubahan ini banyak tidak disadari oleh pengelola tempat kerja atau diremehkan.Perkembangan Industri yang bergerak maju dengan pesat, akan menuntut penyediaan

    energi yang cukup besar pula, terlebih lagi pada negara-negara berkembang. Pembangkit tenaga

    listrik merupakan salah satu penyedia yang memiliki kontribusi yang sangat penting di antara

    penunjang-penunjang energi lain.Berbagai macam sumber energi yang dapat digunakan pada suatu pusat pembangkit

    listrik dapat di kategorikan sebagai berikut :

    1) Sumber energi dari alam seperti air, panas bumi, angin, matahari.

    2) Sumber energi dalam bentuk bahan bakar seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Sumberenergi tersebut bisa di gunakan dalam PLTA, PLTU, PLTG.

    3) Sumber energi mutakhir seperti sumber energi nuklir, misalnya uranium yang digunakan sebagai

    sumber panas utamanya di gunakan di dalam PLTN.Salah satu pusat pembangkit tenaga yang menghasilkan energi listrik adalah PLTP

    (Pembangkit Listrik Tenaga Panas). Perubahan energi yang terjadi di awali dengan perubahan

    energi yang terkandung dalam uap panas di dalam bumi yang tersalurkan keluar dari celah di

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    13/36

    kerak bumi. Kemudian panas tersebut di gunakan untuk menggerakkan turbin yang di teruskan

    untuk menggerakkan generator. Generator mengubah dari energi mekanis ke energi listrik.

    Kunjungan Pengenalan implentasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yangpenyusun lakukan di PT. Indonesia Power UBP Kamojang memberikan banyak pengetahuan dan

    pengalaman bagi penyusun terkait dengan disiplin ilmu yang dipelajari oleh penyusun yang

    sedang menempuh pendidikan di program studi S1 Keperawatan, khususnya mata kuliahKesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Mengingat proses pembelajaran Kesehatan danKeselamatan kerja (K3) di perkuliahan masih dalam tahap awal, maka penyusun memilih untuk

    melaksanakan studi pengenalan implementasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di

    Pembangkit Listrik Tenaga Panas ini, dengan harapan dapat menambah pengetahuan danpengalaman mengenai implementasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di lapangan.

    2. Maksud dan Tujuan

    Maksud dan tujuan kunjungan pengenalan ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata

    kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di jenjang perkuliahan S1 Keperawatan. Secaragaris besar tujuan dari kunjungan pengenalan ini adalah supaya penyusun mendapatkan

    gambaran tentang implementasi pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) antara

    aplikasi teori dengan keadaan di lingkungan kerja, khususnya di PT. Indonesia Power UBPKamojang.

    Adapun secara lebih detail kerja praktek dan penelitian ini bertujuan :

    1) Bagi mahasiswa :

    a) Untuk memperoleh pengalaman operasional dalam suatu industri mengenai penerapan ilmupengetahuan yang sesuai dengan bidang yang di ambil oleh penyusun.

    b) Untuk memperoleh kesempatan dalam menganalisa permasalahan yang ada di lapangan

    berdasarkan teori yang di peroleh selama proses belajar.

    c) Untuk memperoleh wawasan tentang dunia kerja, khususnya di PT. Indonesia Power.2) Bagi institusi pendidikan

    a) Menjalin kerjasama antara pihak universitas dengan dunia industri.

    b) Mendapatkan bahan masukan pengembangan teknis pengajaran antara link and match duniapendidikan dan dunia kerja.

    c) Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi.

    3) Bagi perusahaan :a) Membina hubungan baik dengan pihak instituisi pendidikan dan siswanya.

    b) Untuk merealisasikan partisipasi dunia usaha terhadap pengembangan dunia pendidikan.

    3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

    Kunjungan pengenalan ini dilaksanakan pada PT. Indonesia Power Unit BisnisPembangkitan Kamojang, Jalan Komplek Perumahan PLTP Kamojang, Garut 44101 Jawa Barat.

    Pelaksanaanya dilakukan pada :

    Waktu : 13.00 s/d 15.00 wibTanggal : 18 Oktober 2012.Tempat : PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

    4. Ruang Lingkup Penyusunan

    Pada pelaksanaan kunjungan pengenalan ini, penyusunan laporan dibatasi sesuai denganpenerapan disiplin ilmu yang dipelajari oleh penulis, yaitu mengenai kesehatan dan keselamatan

    kerja (K3).

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    14/36

    5. Metode Pengumpulan Data

    Metode-metode yang di lakukan penyusun dalam rangka memperoleh data-data dan

    informasi yang di perlukan sebagai berikut :

    1) Metode observasiMetode observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan

    langsung terhadap lingkungan kerja.2) Metode wawancara

    Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara atau

    diskusi dengan narasumber dari perusahaan yang memiliki pengetahuan mengenai objek

    permasalahan.3) Metode studi literatur dan studi pustaka

    Metode studi pustaka ini penulis lakukan dengan membaca buku-buku manual oprasional dan

    buku-buku pendukung yang telah tersedia di perusahaan. Data-data tersebut selanjutnya di

    bandingkan dengan keadaan nyata yang ada di lapangan.

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Pengertian (K3)Berbagai ahli telah mendefinisikan mengenai K3 diantaranya yaitu; Defenisi Kecelakaan

    Kerja menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) Nomor: 03/Men/1998adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

    menimbulkan korban jiwa dan harta benda.

    Menurut Foressman,Kecelakaan Kerja adalah terjadinya suatu kejadian akibat kontakantara ernegi yang berlebihan (agent) secara acut dengan tubuh yang menyebabkan kerusakan

    jaringan/organ atau fungsi faali.

    Menurut Frank E. Bird Jr., kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki,

    dapat mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda dan biasanya terjadi sebagai

    akibat dari adanya kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas atau struktur.World Health Organization(WHO)mendefinisikan kecelakaan sebagai suatu kejadian

    yang tidak dapat dipersiapkan penanggulangan sebelumnya, sehingga menghasilkan cidera yang

    riil.

    Menurut Sumamur (2001, p.10), keselamatan kerja merupakan rangkaian usahauntuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di

    perusahaan yang bersangkutan.

    Menurut Simanjuntak (1994),Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yangbebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi

    bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja.

    Menurut Mangkunegara (2002, p.170), bahwa indikator penyebab keselamatan kerjaadalah:a. Keadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi:

    1) Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang diperhitungkan

    keamanannya.

    2) Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak,3) Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.

    b. Pemakaian peralatan kerja, yang meliputi:

    http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/09/kondisi-kerja-definisi-dan-jenis.htmlhttp://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/09/kondisi-kerja-definisi-dan-jenis.html
  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    15/36

    1) Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.

    2) Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik Pengaturan penerangan.

    2.2 Tujuan Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

    Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat diduga.Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak membawa keselamatan kerja, atau

    perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan kerja dapat didefinisikan sebagai setiap perbuatanatau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisikecelakaan kerja maka lahirlah keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa cara

    menanggulangi kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan

    atau mengadakan pengawasan yang ketat.Tujuan pelaksanaan kesehatan dan keelamatan kerja (K3) yaitu diantaranya untuk :

    1) Perikemanusian.Pekerja bukan lah mesin yang dapat di perlukan sebagai benda mati. Sebagai sesama

    manusia, pekerja juga menuntut untuk di perlakukan sebagai manusia yang utuh. Kecelakaan pdpekerja dpt mengakibatkan kesdihan bahkan kematian. Dampak dari kecelakaan kerja akan lebih

    lanjut dirsakan bila pekerja yg bersangkutan adalah kepala keluarga yg bekerja untuk menafkahi

    keluargannya. Perasaan kehilangan bertambah dengan memberatnya beban ekonomi keluarga.2) Mengurangi Ongkos Produksi

    Berkurang kecelakaan kerja akan mengurangi ongkos produksi yang disebabkan oleh

    biaya langsung & biaya tidak langsung dari suatu kecacatan.

    3) Kelangsungan ProduksiKesanggupan perusahaan untuk berproduksi secara terus menerus merupakan keuntungan

    tersendiri bagi perusahaan. Bagaimanapun ringannya suatu kecelakaan, pada hakekatnya

    mengakibatkan hilangnya waktu produksi yg besarnya sesuai dengan derajat cacat yg terjadi.

    2.3 Tujuan Umum K3 sesuai dengan UU No.1 th 1970 adalah :

    1) Melindungi tenaga kerja di tempat kerja agar selalu terjamin keselamatan dan kesehatannyasehingga dpt diwujudkan peningkatan produksi dan produktifitas kerja.

    2) Melindungi setiap orang lain yg berada di tempat kerja yg selalu dlm keadaan selamat dan sehat

    3) Melindungi bahan dan peralatan produksi agar di capai secara aman dan efisien.

    2.4 Tujuan khusus:1) Mencegah atau mengurangi kecelakaan kerja; kebakaran, peledakan dan PAK.

    2) Mengamankan mesin, instalasi, pesawat, alat, bahan dan hasil produksi.

    3) Menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, sehat dan penyesuaian antara pekerjaan

    denganmanusia atau antara manusia dengan pekerjaan.

    2.5 Kecelakaan Kerja

    Secara umum Kecelakaan kerja di bagi menjadi dua golongan :

    Kecelakaan industri (I ndustri al Accident) yaitu kecelakaan yang terjadi ditempat kerja karena adanya sumber bahaya atau bahaya kerja.

    Kecelakaan dalam perjalanan (Communi ty Accident) yaitu kecelakaan yangterjadi di luar tempat kerja yang berkaitan dengan adanya hubungan kerja

    2.5.1 Penyebab Kecelakaan Kerja

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    16/36

    Banyak Faktor yang dapat menjadinya sebabnya kecelakaan kerja. Ada faktor yang

    merupakan unsur tersendiri dan beberapa diantaranya adalah faktor yang menjadi unsur

    penyebab bersama-sama.Beberapa teori yang banyak berkembang adalah :

    1) Teori kebetulan murni ( pure chance theory) mengatakan bahwa kecelakaan terjadi

    atasKehendak Tuhan, secara alami dan kebetulan saja kejadiannya, sehinggatak adapola yangjelas dalam rangkaian peristiwanya.

    2) Teori Kecenderungan(Accident Prone Theory), teori ini mengatakan pekerja tertentu lebih

    sering tertimpa kecelakaan, karena sifat-sifat pribadinya yang memang cenderung untuk

    mengalami kecelakaan.

    3) Teori ti ga faktor Utama(There Main Factor Theory), mengatakan bahwa penyeba kecelakaanadalah peralatan, lingkungan kerja, dan pekerja itu sendiri.

    4) Teori Dua F actor(Twa Factor Theory), mengatakan bahwa kecelakaan kerja disebabkan oleh

    kondisi berbahaya (unsafe condition) dan perbuatan berbahaya (unsafe action)

    5) Teori F aktor manusia(human fctor theory), menekankan bahwa pd akhirnya semua

    kecelakaan kerja, langsung dan tdk langsung disebabkan kesalahan manusia.

    6) Teori Domino(domino seguence theory). Thompkin (1982) memberikan gambaran di dalamteori domino Henirich, teori mengenai terjadinya kecelakaan kerja dapat di upayakan

    pencegahannya dengan mekanisme terjadinya kecelakaan kerja di uraikan domino seguence

    berupa berikut ini :

    Ancestry and social envir oment, yakni pada org yg keras kepala mempunyai sifat tidak baik yg diperoleh krn factor keturunan, pengaruh ling & penddk, m;gakibbat seseorang bekerja kurang hati2& banyak mbuat kesalahan.

    Fault of person, mrpkan rangkaian dr faktor ketrunan & lingnya, yang menjurus pada tindakan yg

    salah dlm mlakukan pekerjaan

    UnsafeAct and or mechanical or Physical hazard, tindakan berbahaya disertai bahaya mekanikdan fisik lain, memudahkan terjadinya rangkaia berikutnya.

    Accident, peristiwa kecelakaan yg menimpa pekerja dan umumnya disertai oleh berbagai

    kerugian

    Injury, kecelakaan mgakibatkan cedera/lika ringan maupn berat menuju kecacatan dan bahkan

    kematian.

    A. Teori Analisa kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja

    1. Teori Domino (domino seguence theory).

    Thompkin (1982) memberikan gambaran di dalam teori domino Henirich, yang intinya

    adalah :

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    17/36

    2. Teori Faktor Manusia (Human Factor Theory),

    Teori ini menganggap bahwa semua kejadian kecelakaan di sebabkan oleh manusia (Humamerror). Kesalahan yang dilakukan berupa :

    a) Work over loaded. Yang di maksud Work over loaded di sini adalah penjumlahan tugas yang

    harus dilaksanakan, lingkungan kerja, faktor internal (stress, emosi, perilaku) & faktor eksternal

    (instruksi tidak jelas, kompensasi).b) Reaksi yang tidak tepat (inappropriate respons),

    Sikap mengabaikan standar keselamatan

    Tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Mengabaikan petunjuk kerja.

    c) Aktifitas yg tidak tepat (inappropriate activities)

    salah dlm menilaibesarnya resiko tidak ada training untuk pekerja

    3. Teori Accident/incident (peterson)Teori ini merupakan pengembangan dari teori human actor :

    Dgn menambahka factor ergonomi (ergonomi traps) Salah dalam mengambil keputusan (decision to eror)

    Kegagalan system (system failure) termasuk kebijakan Tanggung jawab, pelatihan, inspeksi,

    koreksi & standart.

    4. Teori EpidemiologiTerjadinya kecelakaan karena ketidak serasian antara: peran tenaga kerja (host), Alat

    kerja (agent), Lingkungan kerja (Enviroment).

    5. Teori sistem.Teori ini melihat ouput/produk yg di hasilkan oleh berbagai komponen yg dirangkai dlm

    suatu sistem. Dlm K3 output/produk atau kecelakaan. Komponen yg menghasilkan kecelakaan

    adalah: tenaga kerja, alat kerja, lingkungan kerja, fasilitas kerja & manajemen.

    6. Teori Kombinasi

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    18/36

    Teori kombinasi merupakan dua ataulebih dari teori 2 di atas. Teori ini di perlukan jika

    suatu teori tidak cukup untuk menjelaskan suatu kejadian kecelakaan, di harapkan dgn

    melakukan gabungan bbrp teori mejawab mengapa terjadi kecelakaan.

    B. Diagnosa Penyakit Akibat KerjaPenyakit akibat kerja adalah Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan

    kerja (Permenaker&trans no.01/1981)1. Tujuan Diagnosis:1) Dasar terapi

    2) Membatasi kecacatan & mencegah kematian

    3) Melindungi pekerja lain

    4) Memenuhi hak pekerja

    2. Diagnosisi PAK Berkontribusi terhadap:1) Pengendalian pajanan

    2) Identifikasi pajanan baru secara dini

    3) Asuhan medis dan upaya rehabilitasi pekerja yang sakit dan/atau cedera4) Pencegahan terulang/makin berat kejadian penyakit/kecelakaan

    5) Perlindungan pekerja lain

    6) Pemenuhan hak kompensasi pekerja

    7) Identifikasi ada hub baru pajanan vs penyakit

    3. Penyebab penyakit akibat kerja1) Golongan Fisik

    Suara: ketulian

    Radiasi, Rontgen:

    penyakit darah. Kelainan kulit. Infra merah: katarak. Ultraviolet: konjungtivitis fotoelektrik

    Suhu, Panas: heat stroke, heat cramps. Dingin:frostbite

    Tekanan udara : tinggi (caisson disease)

    Cahaya : silau, asthenopia, myopia

    2) Golongan kimia

    Debu: silikosis, pneumoconosis, asbestosis

    Uap: metal fume fever, dermatitis

    Gas: H2S, CO

    Larutan: dermatitis

    Awan/kabut: insektisida, racun jamur

    3) Golongan biologis

    anthrax

    brucella (kulit), dll

    4) Golongan fisiologis (ergonomi)

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    19/36

    konstruksi mesin / tata letak / tata ruang

    sikap badan, dll

    5) Golongan mental psikologis

    monotoni

    hubungan kerja (stress psikis), organisasi, dll

    4. Identifikasi Penyakit Akibat Kerja1) Pendekatan epidemiologis (komuni tas)

    Untuk identifikasi hubungan kausal antara pajanan dan penyakit: Kekuatan asosiasi, konsistensi,

    spesifisitas, hubungan waktu, hubungan dosis

    2) Pendekatan kl in is (individu)

    Untuk mendiagnosis penyakit akibat kerja: diagnosis klinis, pajanan yang dialami, hubungan

    pajanan dengan penyakit, pajanan yang dialami cukup besar, peranan faktor individu, faktor laindi luar pekerjaan, diagnosis PAK atau bukan PAK

    5. Diagnosis dilakukan berdasarkan:1. Klinis

    2. Laboratorium & pemeriksaan penunjang

    3. Data lingkungan kerja & analisis riwayat pekerjaan

    C. Langkah diagnosis penyakit akibat kerja:

    1. Tentukan diagnosis klinis2. Tentukan pajanan yang dialami3. Apa pajanan dapat menyebabkan penyakit tersebut?4. Apa jumlah pajanan cukup besar

    5. Apa ada faktor-faktor individu yang berpengaruh6. Cari kemungkinan lain di luar pekerjaan7. Penyakit akibat kerja, atau penyakit bukan akibat kerja:

    a. Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan atau penyakit akibat kerja

    b. Penyakit yang diperberat oleh pekerjaan

    D. Dasar membuat diagnosis penyakit akibat hubungan kerja

    1. Diagnosis klinis

    Lakukanlah sesuai prosedur medis yang berlaku

    Bila perlu lakukan:- Pemeriksaan penunjang /tambahan

    - Rujukan informasi ke spesialis lain

    2. Data pembanding yang dialamiLakukan anamnesis (lebih bernilai bila ditunjang data obyektif):

    1) deskripsi pekerjaan secara kronologis

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    20/36

    2) periode waktu kerja masing-masing

    3) apa yang diproduksi

    4) bahan yang digunakan5) cara bekerja

    3. Apa ada hubungan pajanan dengan penyakit

    1) Lakukan identifikasi pajanan

    2) Evidence based: pajanan-penyakit3) Bila tidak ada: pengalaman penelitian awal

    4. Jumlah pajanan cukup?

    1) Perlu mengetahui patifisiologi penyakit & bukti epidemiologis

    2) Dapat dengan pengamatan kualitatif cara kerja, proses kerja, bagaimana lingkungan kerja3) Masa kerja

    4) Pemakaian alat pelindung sesuai/tepat?

    5. Faktor individu berperan

    1) Berapa besar berperan?

    2) Riwayat atopi/alergi

    3) Riwayat penyakit dalam keluarga4) Hiegene perorangan

    6. Faktor lain di luar pekerjaanPajanan lain yang dapat menyebabkan penyakit, Bukan faktor pekerjaan

    seperti Rokok, pajanan di rumah, hobi7. Menentukan diagnosis PAK

    1) Kaji semua langkah-langkah

    2) Bukti + referensi PAK?

    3) Ada hubungan sebab akibat pajanan-penyakit & faktor pekerjaan faktor yang dianggap palingbermakna terhadap terjadinya penyakit diagnosis PAK

    E. Langkah-langkah medis

    1. Anamnesis riwayat penyakit dan riwayat pekerjaan

    1)

    Riwayat penyakit sekarang deskrispsikan keluhan dengan perjalanan penyakit2) Riwayat penyakit dahulu

    3) Riwayat pekerjaan: Faktor di tempat kerja Riwayat penyakit dan gejala

    Riwayat pekerjaan dari dulu sampai saat ini (jenis kerja, waktu, lama, hasil produksi, bahan yang

    dipakai, dll)4) Anamnesis pekerjaan

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    21/36

    Deskripsi semua pekerjaan secara kronologis

    Waktu

    Lamanya bekerja per hari dan masa kerja Apa yang diproduksi

    Bahan apa yang digunakan

    Jumlah pajanan (kuantitatif) Alat pelindung diri yang digunakan Hubungan gejala dengan waktu kerja

    Pengaruh terhadap pekerjaan lain Menurut pekerja apa keluhan ada hubungan dengan pekerjaan

    2. Pemeriksaan klinis3. Pemeriksaan lab (darah urin, faeses)4. Pemeriksaan rontgen untuk paru-paru5. Pemeriksaan tempat kerja

    - faktor penyebab

    - hasil pengukuran6. Diagnosis kerja & diagnosis differensial7. Diagnosis okupasi: Ada hubungan diagnosis kerja dengan pekerjaan/proses

    kerja/lingkungan kerja

    F. Prinsip pencegahan

    1. Pencegahan awal (primer)- penyuluhan

    - perilaku K3 yang baik

    - olahraga2. Pencegahan setempat (sekunder)

    - pengendalian melalui undang-undang- pengendalian melalui administrasi/organisasi

    - pengendalian secara teknis (substitusi, ventilasi, isolasi, ventilasi, alat pelindung

    diri)3. Pencegahan dini (tertier)

    - pemeriksaan kesehatan berkala

    - Penatalaksanaan kasus cepat dan tepat- Upaya rehabilitasi

    Rujukan1. Rujukan kasus: diagnosis, terapi, perawatan2. Rujukan untuk mendapatkan informasi lebih lengkap

    3. Rujukan untuk pengendalian di perusahaan

    2.5.2 Penerapan K3Dalam K3 dikenal istilah Kesehatan Kerja, yaitu : suatu ilmu yang penerapannya untuk

    meningkatkan kulitas hidup tenaga kerja melalui peningkatan kesehatan, pencegahan Penyakit

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    22/36

    Akibat Kerja meliputi pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan pemberian makan dan minum

    bergizi.

    Istilah lainnya adalah Ergonomy yang merupakan keilmuan dan aplikasinya dalam halsistem dan desain kerja, keserasian manusia dan pekerjaannya, pencegahan kelelahan guna

    tercapainya pelakasanaan pekerjaan secara baik.

    Dalam pelaksanaannya K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempatkerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi danatau bebas dari kecelakaan dan PAK yang pada akhirnya dapat meningkatkan sistem dan

    produktifitas kerja.

    Secara teoritis istilah-istilah bahaya yang sering ditemui dalam lingkungan kerja meliputibeberapa hal sebagai berikut :

    HAZARD (Sumber Bahaya), Suatu keadaan yang memungkinkan / dapatmenimbulkan kecelakaan, penyakit, kerusakan atau menghambat kemampuan

    pekerja yang ada

    DANGER (Tingkat Bahaya), Peluang bahaya sudah tampak (kondisi bahayasudah ada tetapi dapat dicegah dengan berbagai tindakan prventif.

    RISK, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu

    INCIDENT, Munculnya kejadian yang bahaya (kejadian yang tidak diinginkan,

    yang dapat/telah mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi

    ambang batas badan/struktur

    ACCIDENT, Kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan atau kerugian(manusia/benda)

    Dalam K3 ada tiga norma yang selalu harus dipahami, yaitu :

    1. Aturan berkaitan dengan keselamatan dan kesehtan kerja2. Di terapkan untuk melindungi tenaga kerja3. Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja

    Sasaran dari K3 adalah :

    1. Menjamin keselamatan operator dan orang lain2. Menjamin penggunaan peralatan aman dioperasikan3. menjamin proses produksi aman dan lancar

    Tapi dalam pelaksaannya banyak ditemui hambatan dalam penerapan K3 dalam dunia pekerja,

    hal ini terjadi karena beberapa faktor yaitu :

    Dari sisi masyarakat pekerja

    Tuntutan pekerja masih pada kebutuhan dasar (upah dan tunjangan

    kesehatan/kesejahtraan)

    K3 belum menjadi tuntutan pekerja

    Dari sisi pengusaha

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    23/36

    Pengusaha lebih menekankan penghematan biaya produksi dan meningkatkan

    efisiensi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. dan K3 dipandang

    sebagai beban dalam hal biaya operasional tambahan

    BAB III

    TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

    3.1 Sejarah

    PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembagkitan Kamojang berlokasi di Kampung

    Pangkalan Desa Laksana Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat dengan alamat perusahaanyaitu komplek perumahan PLTP Kamojang kotak pos 125 Garut 44101.

    Sejarah berdirinya Pada awal 1990-an, pemerintah Indonesia mempertimbangkan

    perlunya deregulasi pada sektor ketenagalistrikan. Langkah ke arah deregulasi tersebut diawali

    dengan berdirinya Paiton Swasta 1, yang dipertegas dengan dikeluarkannya Keputusan PresidenNo. 37 Tahun 1992 tentang pemanfaatan sumber dana swasta melalui pembangkit-pembangkit

    listrik swasta. Kemudian pada akhir 1993, Menteri Pertambangan dan Energi menerbitkan

    kerangka dasar kebijakan (sasaran & kebijakan pengembangan sub sektor ketenagalistrikan)yang merupakan pedoman jangka panjang restrukturisasi sektor ketenagalistrikan.

    Sebagai penerapan tahap awal, pada 1994 PLN diubah statusnya dari Perum menjadi

    Persero. Setahun kemudian, tepatnya pada 3 Oktober 1995, PT PLN (Persero) membentuk dua

    anak perusahaan, yang tujuannya untuk memisahkan misi sosial dan misi komersial yangdiemban oleh Badan Usaha Milik Negara tersebut. Salah satu dari anak perusahaan itu adalah PT

    Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali 1, atau lebh dikenal dengan nama PLN PJB 1. Anak

    perusahaan ini ditujukan untuk menjalankan usaha komersial pada bidang pembangkitan tenagalistrik dan usaha-usaha lain yang terkait. Pada 3 Oktober 2002, bertepatan dengan ulang

    tahunnya yang kelima, manajemen perusahaan secara resmi mengumumkan perubahan nmana

    PLN PJB 1 menjadi PT Indonesia Power. Perubahan nama ini merupakan upaya untukmenyikapi persaingan yang semakin ketat dalam bisnis ketenagalistrikan dan sebagai persiapan

    untuk privatisasi perusahaan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

    Walaupun sebagaiu perusahaan komersial di bidang pembangkitan baru didirikan pada

    pertengahan 1990-an, PT Indonesia Power mewarisi berbagai aset berupa pembangkit dan

    faslitas-fasilitas pendukungnya. Pembangkit-pembangkt tersebut memanfaatan teknologi modernberbasis komputer dengan menggunakan beragam energi primer seperti air, batubara, panas bumi

    dan sebagainya. Namun demikian, dari pembangkit-pembangkit tersebut terdapat pula beberapa

    pembangkit paling tua di Indonesia seperti PLTA Plengan, PLTA Ubrug, PLTA Ketenger dansejumlah PLTA lainnya yang dibangun pada tahun 1920-an dan sampai sekarang masih

    beroperasi. Dari sini dapat dipandang bahwa secara sejarah pada dasarnya usia PT Indonesia

    Power sama dengan keberadaan listrik di Indonesia. Pembangkit-pembangit yang dimiliki olehIndonesia Power dikelola dan dioperasikan oleh 8 unit Bisnis Pembangkitan : Priok, Suralaya,

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    24/36

    Saguling, Kamojang, Mrica, Semarang, Perak & Grati dan Bali. Secara keseluruhan, Indonesia

    Power memiliki daya mampu sebesar 7.322 MW. Ini merupakan daya mampu terbesar yang

    dimiliki oleh sebuah perusahaan pembangkitan di Indonesia.Sesuai dengan tujuan pembentukannya, PT Indonesia Power menjalankan bisnis

    pembangkit tenaga lstrik sebagai bisnis utama di Jawa dan Bali. Pada tahun 2004, PT Indonesia

    Power telah memasok sebesar 44.417 GWh atau sekitar 46,51% dari produksi sistem Jawa-Bali.Dengan faktor kapasitas (rata-rata 58%) maupun daya mampu pembangkit, dapatmencerminkan kemampuan pembangkit PT Indonesia Power dalam menopang sistem ketenaga

    listrikan pada Sistem JAMALI (Jawa Madura Bali). Kapasitas Pembangkit dari masing-masing

    unit dapat dilihat pada Tabel II.1.Tabel II.1. Kapasitas Pembangkitan PT Indonesia Power

    Unit Bisnis Pembangkitan Daya Juni 2006 (MW)

    Suralaya 2.962

    Priok 1.081

    Saguling 792

    Kamojang 321

    Mrica 306

    Semarang 1.043

    Perak-Grati 675

    Bali 342

    Total Indonesia Power 7.522

    3.2 Unit Bisnis Pembangkitan KamojangUnit Bisnis Pembangkitan Kamojang merupakan pembangkit tenaga listrik yang

    menggunakan energi panas bumi sebagai penggerak utama, satu-satunya dan terbesar di

    Indonesia. UBP Kamojang mempunyai 3 Sub Unit Bisnis Pembangkitan, yaitu Sub UBP

    Kamojang, Sub UBP Darajat dan Sub UBP Gunung Salak.Indonesia yang kaya engan wilayah gunung berapi memiliki potensi panas bumi yang

    bisa dimanfaatkan sebesar 16.035 MW. Sebagai energi alternatif, panas bumi memiliki beberapakeunggulan : mudah didapat seara kontinyu dalam jumlah besar, ketersediaannya tidak

    terpengaruh oleh cuaca, bebas polusi udara karena tidak menghasilkan gas berbahaya (kecualiCO2 yang bisa dimanfaatkan menjadi non-condensable gas) serta merupakan energi yang dapat

    dperbarui. Selain itu, proses pemafaatannya relatif sederhana, sehingga energi yang dibutuhkan

    lebih murah.UBP Kamojang mulai beroperasi dengan diresmikannya Unit 1 oleh Presiden Soeharto

    pada 7 Februari 1983. Disusul Unit 2 dan 3 pada bulan Juli dan November 1987. Dilanjutkan

    dengan pembangunan Sub UBP Darajat yang diselesaikan pada tahun 1993. Kemudian menyusul

    Sub UBP Gunung Salak yang terdiri dari Unit 1 (1994), Unit 2 (1995) serta Unit 3 (1997).3.2.1 Lingkungan

    Kegiatan pengelolaan lingkungan dilaksanakan sejak awal, mulai tahap pra-konstruksi,

    konstruksi, hingga operasi, serta telah di setujui , komisi amdal. Tujuan kegiatan ini adalah ikutmenjaga pelestarian lingkungan melalui penghematan pemanfaatan sumber daya alam,

    mengurangi efek negatif keberadaan unit pembangkit dengan senantiasa memantau kualitas

    limbah, serta memanfaatkan tenaga kerja lokal dan ikut membantu dalam bebbagai kegiatansosial masyarakat sekitar.

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    25/36

    Pemantauan kualitas lingkungan yang dilakukan secara rutin adalah kualitas air, udara

    dan tingkat kebisingan (noise) berdasarkan standard baku mutu yang di tetapkan pemerintah.

    Peluang perkembangan lain yang memberikan dampak positif bagi pengelolaan lingkungan sertamemberikan memberikan keuntungan ekonomi adalah pengelolaan gas CO2 menjadi Non

    Condensable Gas.

    3.2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bertujuan untuk menjaminkeselamatan karyawan dan keutuhan Unit Pembangkit yang ada melalui beberapa langkah

    pencegahan antara lain : pemasangan rambu-rambu keselamatan kerja, penyediaan peralatan

    keselamatan kerja (sepatu, helm, ear-plug, ear protector, sabuk pengaman, pagar pengaman,pemadam kebakaran, dll), pembinaan SDM (melalui training baik di lapangan, maupun ruangan

    kelas) dan pemeliharaan fasilitas keselamatan yang ada sehingga selalu dalam kondisi siap pakai.

    Kegiatan pemantauan dan pengelolaan lingkungan sudah di laksanakan sejak awal baik mulai

    dari tahap pra-konstruksi, kontruksi maupun tahap operasi dan telah mendapat persetujuankomisi amdal pusat departemen energi dan mineral.

    Tujuan pokok dari kegiatan ini adalah Ikut menjaga kelestarian lingkungan melalui

    penghematan penggunaan sumber daya alam, menekan efek negatif dari keberadaan UnitPembangkit dan sebaliknya memperbesar dampak positifnya melalui pemantauan secara rutin

    kualitas limbah dan menekan sekecil mungkin kuantitasnya, serta ikut berpartisipasi aktif dalam

    berbagai kegiatan sosial bagi masyarakat disekitarnya dan pemanfaatan tenaga kerja yang berada

    disekitar Unit Pembangkit baik sebagai karyawan tetap maupun sebagai tenaga borongan.Beberapa kegiatan pemantauan kualitas lingkungan yang dilakukan secara rutin setiap 3 bulan

    sekali adalah pemantauan kualitas air, udara, cuaca, dan kebisingan (noise). Untuk parameter

    terukur dari hasil pemantauan terseut dibandingkan dengan baku mutu yang telah ditetapkan olehmenteri KLH no.kep 03/MENKLH//II/1991.

    Perkembangan lain yang memberikan dampak positif terhadap upaya pengelolaan

    lingkungan dan keuntungan secara ekonomi adalah kerjasama dengan pihak swasta dalam

    pengelolaanNon Condesable Gas (NCG) untukrecovery gas CO2.

    3.3 Struktur Organisasi PLTP KamojangStruktur organisasi PLTP kamojang yang pada awalnya bernaung di bawah perusahaan

    umum listrik Jawa Bali (PT PLN PJB) kemudian pada tahun 2000 berubah namanya menjadi PT.Indonesia Power Unit Bisnis Kamojang, dengan tugas-tugas pokok dalam manajemen adalah

    sebagai berikut:

    1) General Manager (GM)Tugas dari seorang general manager adalah memimpin dan mengurus unit pembangkitan sesuai

    dengan tujuan dan lapangan usahanya, dengan berusaha meningkatkan kerja unit pembangkitan

    dan mempunyai tugas sebagai berikut.

    a. Mengevaluasi perkembangan unit pembangkitan dan lingkungan yang mempengaruhinya sertamelaksanakan identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang di hadapi PLTP

    Kamojang

    b. Menyusun rencana strategi PLTP Kamojang untuk mencapai tujuan sesuai dengan lapangan

    usahanya, dengan memperhatikan strategi dan kebijaksanaan perusahaan dan memperosespengesahan Direksi.

    c. Mengarahkan dan membina program-program operasi dan pemeliharaan unit pembangkitan.

    d. Menetapkan standar-standar prosedur pelaksanaan meliputi operasi, pemeliharaan, logistik,anggaran keuangan, dan akuntansi dengan memperlihatkan ketentuan yang lebih tinggi.

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    26/36

    2)Engineer (mesin, listrik, kontrol dan instrumen)

    Membantu GM dalam penyusunan anggaran keuangan dan akuntansi, pembinaan,

    pengembangan, manajemen pengelolaan lingkungan, serta melaksanakan evaluasi dari realisasidan pencapaian target kinerjanya. Dengan membuat suatu analisis dan masukan kepada GM.

    Perannya : memimpin dan mengelola bidang masing-masing untuk mencapai target dan sasaran

    unit bisnis.3)Manajer Operasi dan NiagaTugas pokok:

    Mengkoordinasikan pengelolaan operasi dan niaga Unit Bisnis Pembangkitan dengan kegiatan

    utama sebagai berikut:a. Penyusunan rencana kegiatan operasional bidang operasi.

    b. Penyusunan rencana operasional penggunaan uap.

    c. Pengembangan sistem dan prosedur operasi.

    d. Pengkoordinasian pelaksanaan operasi.e. Pengelolaan penjualan energi.

    f. Pengendalian kehandalan dan efisiensi pengoperasian.

    g.

    Pembinaan kompetensi bidang operasi pembangkitan.4)Manajer Pemeliharaan

    Tugas mengkoordinasikan pengelolaan Unit Pembangkitan dengan kegiatan utama sebagai

    berikut:

    a. Penyusunan rencana kegiatan oprasional bidang pemeliharaan.b. Pengmbangan sistem dan prosedur kerja.

    c. Pembinaan kompetensi bidang pemeliharaan.

    Manajer pemeliharaan dalam kegiatannya dibantu oleh beberapa supervisor pemeliharaan yangterbagi-bagi dalam beberapa bidang seperti di bawah ini:

    a. Supervisor senior pemeliharaan mesin

    Fungsi jabatan: Mensupervisi pemeliharaan mesin dan alat-alat bantunya termasuk daftar

    kebutuhan suku cadang dan material, peralatan kerja, kebutuhan jasa, tenaga kerja sertapenjadwalannya.

    Uraian tugas:

    a) Mempelajari Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Unit pembangkit serta menyetujui target-target pemeliharaan mesin.

    b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pemeliharaan (RPP) berdasarkan target-target yang di setujui

    bersama melalui proses prohar.c) Menyusun kebutuhan suku cadang, material, peralatan kerja, tenaga kerja, dan jasa-jasa yang di

    butuhkan.

    d) Menyelenggarakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan batasan RPP yang telah di setujui

    yang telah di setujui serta meyakinkan bahwa tersedianya suku cadang, material, peralatan kerja,tenaga kerja, dan jasajasa yang di butuhkan.

    e) Membagi tugas-tugas supervisi regu pemeliharaan pelaksanaan pekerjaan serta meyakinkan

    bahwa setiap anggotanya telah menguasai Standard Operating Procedure (SOP) dalam

    tugasnya.f) Mengkoordinasikan pelaksanaan comisioning dan ujicoba perbaikan dan atau modifikasi,

    termasuk menyelesaikan masalah administrasinya.

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    27/36

    g) Memiliki, menyimpan, dengan teratur, memelihara kelengkapan keutuhan Operation and

    Maintenance Manual(O & M Manual), gambar teknik, dokumen serah terima, data uji operasi,

    dan data teknik operasional lainnya di bidang pemeliharaan.h) Mengikuti perkembangan di bidang teknologi bahan dan peralatan pemeliharaan sumber-sumber

    suku cadang dan material alternatif, termasuk kemampuan produksi dalam negeri.

    i) Secara aktif meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan kemauan kerja serta membinahubungan yang konstruktif dengan mitra kerja.j) Melaksanakan pembinaan profesionalis medan spesialisasi kepada bawahan melalui pengaturan

    dan tugas-tugas, diktat, dan On Job Training (OJT), pengembangan karier penetapan dan

    penilain kerjanya termasuk pembinaan loyalitas.k) Melaksanakan tugas kedinasan yang di berikan atasan.

    b. Supervisor senior pemeliharaan listrikFungsi jabatan:

    Mensupervisi pemeliharaan listrik dan alat-alat bantunya termasuk daftar kebutuhan suku cadangdan material, peralatan kerja, kebutuhan jasa, tenaga kerja serta penjadwalannya.

    Uraian tugas:

    a)

    Mempelajari Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Unit Pembangkit serta menyetujui target-target pemeliharaan mesin.

    b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pemeliharaan (RPP) berdasarkan target-target yang di setujui

    bersama.

    c) Menyusun kebutuhan suku cadang, material, peralatan kerja, tenaga kerja, dan jasa-jasa yang dibutuhkan.

    d) Menyelenggarakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan batasan RPP yang telah di setujui

    serta meyakinkan bahwa tersedianya suku cadang, material, peralatan kerja, tenaga kerja, danjasajasa yang di butuhkan.

    e) Membagi tugas-tugas supervisi regu pemeliharaan pelaksanaan pekerjaan serta meyakinkan

    bahwa setiap anggotanya telah menguasai Standard Operating Procedure (SOP) dalam

    tugasnya.f) Mengkoordinasikan pelaksanaan comisioning dan ujicoba perbaikan dan atau modifikasi,

    termasuk menyelesaikan masalah administrasinya.

    g) Memiliki, menyimpan, dengan teratur, memelihara kelengkapan keutuhan Operation andMaintenance Manual(O & M Manual), gambar teknik, dokumen serah terima, data uji operasi,

    dan data teknik operasional lainnya di bidang pemeliharaan.

    h) Mengikuti perkembangan dibidang teknologi bahan dan peralatan pemeliharaan sumber-sumbersuku cadang dan material alternatif, termasuk kemampuan produksi dalam negeri.

    i) Secara aktif meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan kemauan kerja serta membina

    hubungan yang konstruktif dengan mitra kerja.

    j) Melaksanakan pembinaan profesionalismedan spesialisasi kepada bawahan melalui pengaturandan tugas-tugas, diktat, dan On Job Training (OJT), pengembangan karier penetapan dan

    penilain kerjanya termasuk pembinaan loyalitas.

    k) Melaksanakan tugas kedinasan yang di berikan atasan.

    c. Supervisor senior pemeliharaan kontrol dan instrumenFungsi jabatan:

    Mensupervisi pemeliharaan listrik dan alat-alat bantunya termasuk daftar kebutuhan suku cadang

    dan material, peralatan kerja, kebutuhan jasa, tenaga kerja serta penjadwalannya.Uraian tugas:

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    28/36

    a) Mempelajari Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Unit Pembangkit serta menyetujui target-

    target pemeliharaan mesin.

    b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pemeliharaan (RPP) berdasarkan target-target yang di setujuibersama.

    c) Menyusun kebutuhan suku cadang , material, peralatan kerja, tenaga kerja, dan jasa-jasa yang di

    butuhkan.d) Menyelenggarakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan batasan RPP yang telah di setujuiyang telah di setujui serta meyakinkan bahwa tersedianya suku cadang, material, peralatan kerja,

    tenaga kerja, dan jasajasa yang di butuhkan.

    e) Membagi tugas-tugas mensupervisi regu pemeliharaan pelaksanaan pekerjaan serta meyakinkanbahwa setiap anggotanya telah menguasai Standard Operating Procedure (SOP) dalam

    tugasnya.

    f) Mengkoordinasikan pelaksanaan comisioning dan ujicoba perbaikan dan atau modifikasi,

    termasuk menyelesaikan masalah administrasinya.g) Memiliki , menyimpan, dengan teratur , memelihara kelengkapan keutuhan Operation and

    Maintenance Manual(O & M Manual), gambar teknik, dokumen serah terima, data uji operasi,

    dan data teknik operasional lainnya di bidang pemeliharaan.h) Mengikuti perkembangan dibidang teknologi bahan dan peralatan pemeliharaan sumber-sumber

    suku cadang dan material alternatif, termasuk kemampuan produksi dalam negeri.

    i) Secara aktif meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan kemauan kerja serta membina

    hubungan yang konstruktif dengan mitra kerja.j) Melaksanakan pembinaan profesionalismedan spesialisasi kepada bawahan melalui pengaturan

    dan tugas-tugas, diktat, dan On Job Training (OJT), pengembangan karier penetapan dan

    penilain kerjanya termasuk pembinaan loyalitas.k) Melaksanakan tugas kedinasan yang di berikan atasan.

    d. Supervisor toolsFungsi jabatan:

    Mensupervisi dan melaksanakan proses penerimaan, penyimpanan, perawatan, dan pemakaiantools maupun alat uji sesuai ketentuan yang berlaku, dengan mengutamakan ketetapan jumlah

    dan mutu pelayanan.

    Uraian tugas:a) Menyelenggarakan dan memproses pinjam meminjam tools untuk menunjang kelancaran

    pemeliharaan.

    b) Menyelenggarakan dan memproses penyimpanan dan perawatan tools untuk mendukungprogram pemeliharaan unit sesuai dengan ketentuan pergudangan yang berlaku.

    c) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas pelaksana senior atau pelaksana sesuai dengan

    dengan bidangnya dan memastikan bahwa masing-masing pelaksana telah memahami dan

    mampu melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang berlaku.d) Menyelenggarakan tata usaha tools, serta memastikan bahwa proses telah dikerrjakan dengan

    benar.sesuai dengan ketentuan dan kebijakan atasan, serta dokumen terkait telah dikerjakan

    sebagaimana mestinya.

    e) Mengelola sistem informasi tools, serta mensupervisi administrasi yang meliputi pencatatanpada kartu-kartu persediaan, kartu gantung serta laporan pandangan bulanan (persediaan) secara

    periodik.

    f) Mengikuti perkembangan manajemen tools untuk lebih meningkatkan efisiensi dan efektivitassistem pergudangan.

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    29/36

    g) Secara aktif meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan kemampuan kerja seta membina

    hubungan yang konstruktif dengan mitra kerja.

    h) Melaksanakan pembinaan profesionalisme dan loyalitas bawahan melalui pengaturan dan tugas-tugas, usulan diklat dan On Job Training(OJT), pengembangan karir serta penilaian kinerjana.

    i) Membuat laporan pertanggung jawaban pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan bidang tugasnya.

    j) Melaksanakan tugas kedinasan yang di berikan atasan.e. Manajer LogistikTugas: melaksanakan perencanaan evaluasi kerja pembangkitan dan rekayasa enginering dengan

    kegiatan utama sebagai berikut:

    1. Penyusunan rencana kerja dan operasi pembangkit.2. Penyusunan strategi penggunaan uap.

    3. Penyusunan rencana kebutuhan suku cadang.

    4. Pembinaan inovasi dan rekayasa bidang teknik di lingkungan di unit kerjanya.

    f. Manajer Sistem dan SDMTugas: mengkoordinasikan pengelolaan sumberdaya manusia dan sistem informasi Unit Bisnis

    Pembangkitan dengan kegiatan utama sebagai berikut :

    1. Pengembangan organisasi.2. Perencanaan dan pengadaan pegawai.

    3. Pengembanagn kompetensi.

    4. Administrasi.

    5. Pengelolaan implementasi budaya perusahaan.

    g. Manajer Keuangan

    Tugas: mengkoordinasikan pengelolaan keuangan Unit Bisnis Pembangkitan dengan kegiatan

    utama sebagai berikut :1. Pengelolaan anggaran unit bisnis.

    2. Pengelolaan lingkungan.

    3. Pengembangan sistem administrasi keuangan dan penyusunan lapangan keuangan.

    h. Manajer Humas

    1. Pengelolaan kehumasan dan pengembangan komunitas.

    2. Pengelolaan kesekretariatan dan rumah tangga.

    3. Pengelolaan fasilitas lanjut.4. Pengelolaan K3 dan keamanan.

    i. Manajer Un it PLTP Darajat dan PLTP Gunung Salak.Tugas pokok: mengelola kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan PLTP yang menjadipengawasannya dengan kegiatan uta sebagai berikut:

    1. Penyusunan rencana pengoprasian dan pemeliharaan PLTP.

    2. Pengendalian pelaksanaan sistem dan prosedur orperasi serta pemeliharaan.

    3. Pengawasan kegiatan operasi dan pemeliharaan PLTP sesuai dengan kebutuhan sistem.4. Pengawasan kegiatan administrasi umum dan keamanan.

    3.4 Visi, Misi, Tujuan dan MottoVisi

    Menjadi perusahaan publik dengan kinerja kelas dunia dan bersahabat dengan lingkungan.Misi

    Melakukan usaha dalam bidang ketenagalistrikan dan mengembangkan usaha-usaha lainnya

    yang berkaitan, berdasarkan kaidah industri dan niaga yang sehat, guna menjamin keberadaandan pengembangan perusahaan dalam jangka panjang.

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    30/36

    Tujuan

    a. Menciptakan mekanisme peningkatan efisiensi yang terus menerus dalam penggunaan sumber

    daya perusahaan.

    b. Meningkatkan perumbuhan perusahaan secara berkesinambungan dengan bertumpu pada usaha

    penyediaan tenag alistik dan sarana penunjang yang berorientasi pada permintaan pasar yangberwawasan lingkungan.

    c. Menciptakan kemampuan dan peluang untuk memperoleh pendanaan dari berbagai sumber yang

    saling menguntungkan.d. Mengoperasikan pembangkit tenaga listrik secara kompetitif serta mencapai standar kelas dunia

    dalam hal keamanan, keandalan, efisiensi maupun kelestarian lingkungan.

    e. Mengembangkan budaya perusahaan yang sehat diatas saling menghargai antar karyawan danmitra kerja, serta mendorong terus kekokohan integritas pribadi dan profesionalisme.

    Motto

    Bersama Kita maju!!!

    3.5 Implementasi K3 Di Indonesia Power

    Berdasarkan survei dan wawancara serta penelaahan yang telah dilaksanakan bersama,

    bahwa implementasi k3 di UBP Indonesia Power sudah mentaati dari aturan-aturan yang sudahdikeluarkan oleh pemerintah. Yaitu adanya fasilitasi kesehatan termasuk dokter spesialis maupun

    dokter umum serta rumah sakit, terdapatnya rambu-rambu yang menandakan tempat mana yang

    aman dan mana yang berbahaya; misal area tertutup, area terbuka, area bebas, area terlarang.

    Indonesia Power UBP Kamojang memiliki kurang lebih karyawan sekitar 340 orang,

    belum termasuk oferhull( karyawan tidak tetap). Dengan adanya SMK3 perusahaan yangbergerak dibidang pelistrikan ini mempunyai beberapa aturan-aturan serta rambu-rambu yang

    terpampang hampir di setiap penjuru perusahaan. Dikarenakan perusahaan ini berjalan dibidanglistrik dengan pembangkit listrik tenaga uap, maka penyakit-penyakit akibatnya terdiri dari,

    terganggunya fungsi pendengaran akibat bising, gtaran dari mesin-mesin, serta gas yang terdapat

    pada uap itu sendiri yaitu (H2S).

    Dengan adanya berbagai penyakit yang kemungkinan timbul pada pekerja, IndonesiaPower selalu melaksanakan medical cek up setiap sebulan sekali, dan jika ada yang terbukti

    terjangkit penyakit, maka akan langsung di rujuk ke rumah sakit sehingga tidak menimbulkan

    penyakit yang lebih membahayakan bagi kesehatan dan keselaman kerja karyawan. Jika pada

    daerah yang intensitas (dB) tinggi, karyawan dan orang yang berada disekitarnya harusmerunduk.

    Resiko yang tinggi berada pada perusahaan ini dikarenakan perusahaan ini bergerak di

    bidang listrik, resiko yang timbul yaitu diantaranya ledakan dan kebakaran. Maka disetiap lokasiterdapat selalu hidrant dan pipa-pipa air yang selalu siap saat terjadi kebakaran. Mengenai resiko

    penyakit disini ada beberapa hal yang unik yaitu misal di dalam ruangan turbin terdapat beberapa

    rambu atau alat yang perlu dipakai saat terjadi kebakaran atau kebocororan kecil, diantaranyadilarang menggunakan air untuk memadamkan, kecuali memakai serbuk gergaji. Dan pada

    ruangan tersebut juga terdapat pakaian-pakaian khusus bagi karyawan sehingga terdapatnya

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    31/36

    peminimalisiran kecelakaan akibat kerja. Dengan adanya intensitas (dB 91,3) maka karyawan

    diharuskan memakai pelindung telinga dikarenaka bisa merusak pendengaran. Selain itu terdapat

    ruangan yang memerlukan suhu-suhu tertentu ada yang membutuhkan suhu hangat, dingin, danpanas sesuai dengan mesin yang ada.

    Terdapatnya jalur-jalur semakin membuktikan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja

    sangat di perhatikan diperusahaan ini. Ada lajurr evakuasi, lajur khusus, dan lajur umum.a. Lajur EvakuasiLajur ini merupakan lajur yang digunakan pada saat terjadi masalah yang urgent.

    b. Lajur Khusus

    Lajur ini merupakan lajur bagi kendaraan-kendaraan khusus, misal beko dan kendaraan beratlainnya

    c. Lajur Umum

    Merupakan lajur untuk pejalan kaki

    UBP indonesia Power kamojang, memiliki mesin-mesin yang super besar, sehingga tidakdapat dijalankan oleh perorang. terdapat ruangan khusus unutk pengontrol mesin-mesin tersebut

    yaitu di unit operator. Mesin pengontrol tersebut dijalankan 24 jam dengan satu orang

    pengontrol, satu pengawas, dan beberapa orang yang terlibat. Diruang tersebut terdapat ruang-ruang khusus, ada ruang khusus merokok serta tetap selalu terdapat K3. Rauangan operator ini

    memerlukan suhu hangat dan tidak boleh dingin dikarenakan lingkungannya terdapat H2S, serta

    pada dinding-dinding kacanya tidak lupa memasang serbuk gergaji untuk menjaga hal-hal yang

    tidak di inginkan. Selain daripada itu, di sini terdapat tangga darurat pula, dengan ciri-ciriditandai panah atas dan bawah sehingga tidak terjadi desekan antar karyawan maupun

    pengunjung dari atas maupun bawah.

    PT INDONESIA POWER KEPUTUSAN DIREKSI

    NOMOR : 131.K/010/IP/2002

    TENTANG

    KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJADILINGKUNGAN PT INDONESIA POWER DIREKSI PT INDONESIA POWER

    1. Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja ini dimaksudkan adalah sebagai salah satu unsur

    pembinaan kepada pegawai dan jajaran manajemen terkait, berupa ketentuan yang mengatur

    tentang perlindungan terhadap pegawai, pemberian penghargaan dan pemberlakuan sanksi bagi

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    32/36

    yang melanggar, sehingga dalam melaksanakan pekerjaan selalu mengutamakan aspek

    keselamatan dan kesehatan kerja.

    2. Tujuan disusunnya kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja ini adalah:

    a. Untuk mendidik dan memperbaiki cara kerja yang lebih baik, aman dan selamat kepada segenap

    pegawai dan manajemen terkait, sehingga dapat dihindari terjadinya kerugian yang lebih besar,

    baik moril maupun materil yang di akibatkan oleh adanya unsur kelalaian atau keteledoran

    didalam melaksanakan pekerjaan kedinasan.

    b. Sebagai upaya perusahaan untuk meningkatkan efektifitas dan produktivitas kerja pegawai

    dengan harapan dapat membentuk moralitas kerja yang lebih tinggi.

    c. Untuk memelihara dan menjaga citra perusahaan dikalangan dunia usaha jasa kelistrikan pada

    khususnya dan di mata masyarakat pada umumnya.

    SYARAT-SYARAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PASAL 3

    Syarat-syarat ini merupakan hal-hal yang harus di penuhi oleh perusahaan dalam melaksanakan

    keselamatan dan kesehatan kerja.

    1) Menyediakan alat pelindung diri bagi pegawai sesuai dengan peralatan yang di butuhkan dankondisi lingkungan kerja, yaitu berupa helm. Sepatu tahan pukul/tegangan, sabuk pengaman,

    sumbat telinga, kacamata untuk las, perisai muka, sarung tangan dan pakaian kerja dari berbagai

    bahan serta perlengkapan lain sesuai kebutuhan pekerjaan yang sifatnya khusus.

    2) Memasang rambu/tanda gambar keselamatan kerja di lingkungan tempat kerja yang mudah

    terlihat/terbaca, yaitu: tanda larangan, tanda bahaya, tanda penunjuk arah, tanda wajib

    menggunakan alat pelindung diri dan tanda bahaya lainnya.

    3) Melengkapi alat pencegah dan penanggulangan bahaya kebakaran berupa standing operation

    procedure {SOP} penanggulangan kebakaran,menyediakan sistem pemadam kebakaran dengan

    hidran, sistem spinkler, alat pemadam api ringan {APAR}, sistem.

    a. Perusahaan untuk mengetahui apakah kondisi pisik dan mentalnya sesuai dengan pekerjaan yang

    akan di berikan kepadanya.

    b. Bagi tenaga kerja tertentu yang karena sifat tugasnya berada pada lingkungan mengandung

    resiko penyakit akibat kerja, seperti: pada penanganan bahan kimia, lingkungan berdebu atau

    mengandung gas beracun wajib di lakukan pemeriksaan kesehatan secara periodik minimal

    setahun sekali.

    c. Bagi pegawai yang mempunyai penyakit tertentu penempatannya dapat di sesuaikan dengan

    kondisi kesehatannya.

    d. Pengendaliaan lingkungan kerja dari faktor bahaya fisik [bunyi, suhu, radiasi, tekanan,

    penerangan], faktor kimia [ debu,gas, beracun,cairan beracun] dan faktor psikologis [hubungankerja, suasana kerja yang membosankan.

    KOMITE PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PASAL 11

    Untuk mencapai keberhasilan program keselamatan dan kesehatan kerja di lakukan dengan pola

    manajemen partisifatif, yaitu dengan membentuk komite pembina keselamatan dan kesehatankerja [KPK3] di setiap unit kerja.

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    33/36

    1) Untuk membina dan mengawasi terlaksananya ketentuan tentang keselamatan dan kesehatan

    kerja di setiap unit kerja di bentuk komite pembina keselamatan dan kesehatan kerja.

    2) Susunan komite adalah pinpinan tertinggi di unit kerja sebagai ketua, supervisor senior K3

    adalah sebagai sekretaris dan anggota adalah dari unsur supervisor senior/supervisor dari operasi,

    pemeliharaan administrasi.

    3) Semua anggota di beri latihan dasar tentang keselamatan dan kesehatan kerja

    4) Tugas dan fungsi komite pembina keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja adalah:

    a. Membantu memberikan penyuluhan kepada pegawai mengenai pencegahan kecelakaan di

    tempat kerja.

    b. Sebagai pengawas terhadap pelksanaan pekerja dengan memperhatikan ketentuan dan

    perundangan yang berlaku.

    c. Memberi saran dan mempertimbangkan kepada manajemen mengenai masalah keselamatan dan

    kesehatan kerja.

    d. Menghimpun dan mengolah data/permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja.

    e. Mempelopori kebersihan, kerapian, dan ketertiban sebagai bagian dari budaya perusahaan.5) KPK3 berwenang mengambil tidakan terhadap pelanggran yang terjadi dengan melaporkan

    atau memberikan rekomendasi kepada manajemen mengenai adanya kasusu pelanggaran yang di

    lakukan pegawai.

    6) Rapat komite pembina keselamatan dan kesehatan kerja sekurang-kurangnya di adakan 1 {satu}

    kali setiap bulan, yang di pimpin langsung oleh ketua.s

    PEMERIKSAAN SEBAB TERJADINYA KECELAKAAN PASAL 22

    Setiap terjadi kecelakaan di tempat kerja yang dapat mengkibatkan korban mengalami luka atau

    cidera baik ringan, sedang maupun berat, maka sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku,pihak manajemen perlu mengambil tindakan sebagai berikut:

    1) General manajer unit bisnis segera menunjuk komite pemeriksa pelanggaran K3 yang

    berwenang untuk melakukan pemeriksaan tentang sebab-sebab terjadinya kasusu kecelakaan

    tersebut dengan menerbitkan surat penunjukan sesuai ketentuan yang berlaku.

    2) Apabila dari hasil pemeriksaan yang di laksanakan oleh pejabat yang di tunjuk sebagaimana

    yang di maksud pada ayat 1 pasal ini, dinyatakan bahwa kecelakaan tersebut adalah kecelakaan

    kerja, maka untuk prosedur selanjutnya dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang berlaku.

    3) Dalam hal terdapat unsur yang meragukan dalam laporan hasil pemeriksaan kecelakaan kerja

    sebagaimana di maksud pada ayat {2} pasal ini, maka apabila di pandang perlu dapat di adakan

    klasifikasi atau pemeriksaan ulang yang di lakukan oleh komite dari PT INDONESIA POWER

    kantor pusat, yang anggotannya terdiri dari unsur terkait atas dasar penunjuk oleh direksi.s

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    34/36

    BAB IV

    KESIMPULAN DAN SARAN

    4.1 Kesimpulan

    a. Tenaga panas bumi (geothermal energy) merupakan suatu jenis sumber daya alam yang dapat

    dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik, sama halnya dengan air, minyak bumi, gas alam,dan batubara.

    b. Pemeliharaan dan pengujian relay pada sistem tenaga listrik pada umumnya dilakukan pada saat

    unit tidak beroperasi (stop-unit).

    c. Sistem pengamanan pada turbin mutlak diperlukan adanya karena turbin adalah penggerak

    utama dari sistem pembangkitan dan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.d. Kesadaran akan keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan telah terpupuk dengan baik di

    lingkungan kerja UBP Kamojang.

    4.2 Saran-saranSetelah melaksanakan kerja praktek di Unit Bisnis Pembangkit Kamojang selama kurang

    lebih satu bulan, penulis memiliki saran yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak

    perusahaan maupun institut. Adapun saran-saran tersebut adalah :4.2.1 Bagi Perusahaan

    1) Menjaga dan meningkatkan suasana kerjasama dan kekeluargaan dalam lingkungan perusahaan.

    2) Meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam menghadapi gangguan yang terjadi sehingga

    pelayanan terhadap konsumen dapat dijaga.

    3) Mengadakan evaluasi atau perbaikan-perbaikan dalam sistem perusahaan agar lebih propesionaldan handal.

    4) Perawatan dan pemeliharaan peralatan relay dan pengukuran agar selalu dalam kondisi yangbaik sehingga meminimalisir terjadinya masalah di kemudian hari.

    5) Peningkatan pengadaan peralatan pendukung dalam melakukan pemeliharaan dan pengujian

    terhadap keamanan turbin.6) Peningkatan kemampuan karyawan dalam memperbaiki kerusakan-kerusakan pada peralatan-

    peralatan proteksi dan peralatan pengukuran melalui kegiatan training atau pelatihan-pelatihan

    sehingga dapat meningkatkan kompetensi karyawan di bidang keamanan turbin.7) Karyawan memahami dan mematuhi prosedur kerja yang telah di berikan dan mengutamakan

    keselamatan kerja.

    8)

    Memperbanyak buku-buku yang berkaitan dengan pengamanan turbin baik di perpustakaanpusat atau di bagian pemeliharaan sendiri, sehingga diharapkan karyawan dapat meningkatkanpengetahuan yang lebih mendalam tentang pengamanan turbin dan memberi kesempatan kepada

    pihak luar untuk belajar mengenai pengamanan turbin di UBP Kamojang.

    9) Mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelaksanaan kerja praktek di lingkungan UBP

    Kamojang, dan kalau memungkinkan dibuat kurikulum kerja praktek sehingga dalampelaksanaan kerja praktek dapat berjalan dengan efektif sehingga pada akhirnya akan memberi

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    35/36

    manfaat bagi kedua belah pihak, baik untuk peserta kerja praktek maupun untuk UBP Kamojang

    sendiri.

    4.2.2 Bagi Institut1) Perlu adanya forum komunikasi timbal-balik antara institut dan perusahaan tempat kerja

    sehingga dapat berjalan kerjasama yang saling menguntungkan.

    2) Perlu adanya dosen pembimbing dari institut yang siap membimbing peserta kerja prakteksehingga peserta kerja praktek memperoleh pengetahuan dari dua arah, dari pihak institut dandari tempat kerja praktek itu sendiri.

    3) Mempermudah permohonan kerja praktek.

    4) Membuat kurikulum kerja praktek sehingga dalam pelaksanaan kerja praktek dapat berjalandengan efektif sehingga pada akhirnya akan memberi manfaat bagi kedua belah pihak, baik

    untuk peserta kerja praktek maupun untuk perusahaan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Instructions : Turbine Supervisory Instrument : Turbine Speed Monitor, Mitsubishi ElectricCorporation

    Instruction Manual : VM-5 Series Monitor Model VM-5s Dual Tachometer, Shinkawa Sensor

    Technology, Inc.

    Overspeed Turbine Control System, Dedih, Teknik Elektro SMKN 4 Bandung, 2006

    Voltage Balanced Relay, Farid Baskoro, Teknik Elektro ITB, 2006

    Elektronika Industri, SMKN 1 Ketapang, 2002

    Analisis Steam Condensate, Fachrul Mucharom, Teknik Kimia UGM, 2008

  • 7/27/2019 Tips Keamanan Dan Keselamatan Bekerja Dengan Listrik

    36/36