Tips dan Trik Budidaya Buah Naga di Kebun.pdf

9
Tips dan Trik Budidaya Buah Naga di Kebun Pembudidayaan buah naga untuk usaha produksi dilakukan dikebun. Untuk menghasilkan produksi buah naga yang maksimal tentu saja harus dengan persiapan yang matang, perawatanBuah naga yang baik dan penanggulangan gangguan penyakit yang tepat. Berikut ini kegiatan pembudidayaan Buah naga di kebun diulas secara lengkap : Pengolahan Tanah untuk Buah Naga Pengolahan tanah adalah faktor penting yang harus diperhatikan agar tanaman buah naga bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Perakaran buah nagamemerlukan tanah yang gembur karena perakarannya merayap dipermukaan tanah, apabila tanah terlalu keras atau liat, akar tidak bisa tumbuh baik pada tanah. Sebelum digemburkan sebaiknya tanah dibersihkan dari gulma dan rerumputan untuk menghindari penyakit. Setelah itu tanah digemburkan dengan mencangkul sedalam satu cangkulan dengan dibolak- balik. Setelah itu dibuat lubang-lubang tanam sesuai dengan cara tanamnya apakah menggunakan system panjatan tunggal atau sistem kelompok Pada sistem panjatan tunggal pengolahan tanah hanya dilakukan disekitar lubang tanam saja, berbeda dengan sistem kelompok pengolahan tanah dilakukan pada seluruh alur barisan tempat penanaman. Media budidaya untuk panjatan tunggal buah naga menggunakan campuran tanah galian diberi pasir sekitar 5 kg, bubuk bata merah 5 kg, pupuk kandang kering 10 kg dan dolomit 300 g kemudian dicampur sampai merata. Pada model sistem budidaya/tanam buah naga berkelompok untuk setiap alur sepanjang 4 m media tanamnya yaitu pasir 8 kg, pupuk kandang 20 kg dan bisa ditambahkan bubuk bata merah sebanyak 10 kg apabila tanah terlalu porous. Jika tidak menggunakan bubuk bata merah , jumlah pupuk kandang ditambahkan 10 kg lagi jadi total 30 kg. Ditambah dolomit yang mengandung magnesium sebanyak 600g. Bahan-bahan tersebut dicampur merata pada tanah galian.

Transcript of Tips dan Trik Budidaya Buah Naga di Kebun.pdf

Page 1: Tips dan Trik Budidaya Buah Naga di Kebun.pdf

Tips dan Trik Budidaya

Buah Naga di Kebun

Pembudidayaan buah naga untuk usaha

produksi dilakukan dikebun.

Untuk menghasilkan produksi buah naga

yang maksimal tentu saja harus dengan

persiapan yang matang, perawatanBuah naga

yang baik dan penanggulangan gangguan penyakit yang tepat. Berikut ini kegiatan

pembudidayaan Buah naga di kebun diulas secara lengkap :

Pengolahan Tanah untuk Buah Naga

Pengolahan tanah adalah faktor penting yang harus

diperhatikan agar tanaman buah naga bisa tumbuh

dan berkembang dengan baik. Perakaran buah

nagamemerlukan tanah yang gembur karena

perakarannya merayap dipermukaan tanah, apabila

tanah terlalu keras atau liat, akar tidak bisa tumbuh

baik pada tanah.

Sebelum digemburkan sebaiknya tanah dibersihkan

dari gulma dan rerumputan untuk menghindari

penyakit. Setelah itu tanah digemburkan dengan

mencangkul sedalam satu cangkulan dengan dibolak-

balik. Setelah itu dibuat lubang-lubang tanam sesuai

dengan cara tanamnya apakah menggunakan system

panjatan tunggal atau sistem kelompok

Pada sistem panjatan tunggal pengolahan tanah

hanya dilakukan disekitar lubang tanam saja, berbeda dengan sistem kelompok pengolahan

tanah dilakukan pada seluruh alur barisan tempat penanaman.

Media budidaya untuk panjatan tunggal buah naga menggunakan campuran tanah galian

diberi pasir sekitar 5 kg, bubuk bata merah 5 kg, pupuk kandang kering 10 kg dan dolomit

300 g kemudian dicampur sampai merata.

Pada model sistem budidaya/tanam buah naga berkelompok untuk setiap alur sepanjang 4

m media tanamnya yaitu pasir 8 kg, pupuk kandang 20 kg dan bisa ditambahkan bubuk

bata merah sebanyak 10 kg apabila tanah terlalu porous. Jika tidak menggunakan bubuk

bata merah , jumlah pupuk kandang ditambahkan 10 kg lagi jadi total 30 kg. Ditambah

dolomit yang mengandung magnesium sebanyak 600g. Bahan-bahan tersebut dicampur

merata pada tanah galian.

Page 2: Tips dan Trik Budidaya Buah Naga di Kebun.pdf

Setelah penyiapan media tanam untuk buah naga selesai kemudian disiram dan biarkan

terkena matahari sampai kering. Pengeringan ini bertujuan agar tanah terbebas dari racun

dan penguapan lain.

Sistem Pengairan untuk buah naga

Untuk sistem pengairan pada lahan disesuaikan dengan kondisi lahan, metode budidaya

atau cara tanamnya, dan pengadaan sumber air yang ada disekitar lahan. Bisa

menggunakan cara pengairan

tradisional yaitu system leb yaitu

menggunakan parit sedalam 20

cm yang dibuat disekitar barisan

tanaman buah naga. Atau juga

bisa menggunakan system

pengairan pipa yang dibuat

sedemikian rupa untuk

mengalirkan air pada seluruh

tanaman buah naga.

Penanaman Pada Lahan buah

naga

Penanaman bibit buah naga

lahan tanam yang harus

diperhatikan adalah kedalaman

yang terlalu dalam malah akan

menghambat pertumbuhan buah

naga. Kedalaman penanaman

adalah 20% dari panjang bibit

buah naga. Misal bibit yang mau

ditanam berukuran panjang 50-

80 cm maka kedalamannya

sekitar 10-15 cm. Sebelum

ditanam sebaiknya bibit buah

naga setek diolesi Ridomil

sebanyak 40 g yang dicampur

dengan 1 liter air untuk mencegah kebusukan pada pangkal batang setek.

Pemeliharaan Tanaman

Setelah bibit buah naga ditanam, bibit buah naga membutuhkan perawatan intensif agar

dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik. Ada dua tahap yang dilalui hingga tanaman

berproduksi, yaitu tahap vegetatif dan generatif.

Page 3: Tips dan Trik Budidaya Buah Naga di Kebun.pdf

Tahap vegetatif merupakan masa pertumbuhan organ perakaran dan percabangan buah

naga. Buah naga membutuhkan bentuk percabangan yang baik dengan jumlah cabang

tertentu pula. Sementara tahap generatif merupakan masa menjelang berbunga atau

berbuah.

Tahap generatif ini sangat erat kaitannya dengan vegetatif. Masa generatif muncul setelah

pertumbuhan tunas cabang atau batang sudah menjadi sangat lambat atau berhenti. Bila

pertumbuhan tanaman buah naga masih terlalu subur atau tahap vegetatif masih

berlangsung maka tahap generatif buah naga dapat tertunda. Oleh karena itu, diperlukan

perlakuan tertentu agar tahap vegetatif dapat diatur sehingga tanaman dapat memasuki

tahap generatif. Pengamatan secara rutin sangat diperlukan agar produksi buah naga dapat

dipercepat.

Dalam budidaya tanaman buah naga dikebun diperlukan beberapa tindakan perawatan

diantaranya ialah penyulaman buah naga, pengikatan dan pengaturan letak buah naga,

pengairan pada buah naga, pemupukan buah naga, pemangkasan buah naga, serta

penyeleksian bunga dan calon buah.

1. Penyulaman

Dalam budidaya buah naga, penyulaman sangat diperlukan agar tanaman dapat

berproduksi optimal. Penyulaman dilakukan seminggu setelah bibit buah naga ditanam,

penyulaman merupakan tindakan mengganti tanaman yang mati, busuk pada pangkal

batang, tidak tumbuh, atau kerusakan fisik lainnya.

2. Pengaturan letak dan pengikatan cabang atau batang

Letak cabang atau batang perlu diperhatikan agar pertumbuhan tanaman menjadi normal

dan tidak salah bentuk. Bila hal ini dilakukan maka percepatan pertumbuhan tanaman buah

naga dapat terpenuhi.

Pengaturan letak cabang atau batang buah naga ini dilakukan dengan pengikatan.

Pengikatan harus dilakukan karena pertumbuhan cabang atau batang bertambah. artinya,

ikatan yang dilakukan saat penanaman harus diubag letaknya. Dengan perubahan ikatana

tersebut maka batang atau cabang dapat diarahkan pertumbuhannya. Apabila terlambat

dilakukannya pengikatan, akan mengakibatkan pertumbuhan cabang atau batang buah

naga melengkung tidak teratur atau menyimpang dari arah tiang penyangga.

Idealnya setiap 21-25 cm harus diadakan pengontrolan dan pengikatan cabang. Bahan

untuk pengikatan ini dapat berupa kawat alumunium elastis atau tali rafia. Bentuk ikatan

sebaiknya berupa angka "8". Pengikatan ini jangan terlalu kencang karena dapat

menyebabkan cabang atau batang buah naga terjepit atau patah.

Page 4: Tips dan Trik Budidaya Buah Naga di Kebun.pdf

3.Pengairan

Tanaman buah naga membutuhkan pengairan yang rutin. Walaupun tanaman buah naga

membutuhkan tanah pada kondisi yang kering, tetapi untuk memenuhi masa

pertumbuhannya tetap diperlukan air untuk membantu reaksi fisiologis dari tanaman buah

naga. Air sangat dibutuhkan tanaman untuk membantu menyalurkan unsur hara yang

diserap tanaman dari dalam tanah.

Pengairan dilakukan mulai hari ke-10 sesudah penanaman atau sesuai kondisi lahan,

apabila terlalu kering tanah harus segera disiram. Penyiraman tidak perlu terlalu banyak

atau jangan sampai terendam karena dapat mengakibatkan busuk batang. Frekuensi

penyiraman berbeda antara tahap vegetatif dan generatif. Pada tahap vegetatif,

penyiraman dilakukan seminggu sekali hingga umur enam bulan. Bila kondisi tanahnya

kering atau musim kemarau, frekuensi penyiraman bisa dilakukan 5-7 hari sekali.

Jenis tanah yang baik untuk penyiraman adalah lempung berpasir dan berdebu. Namun

yang terpenting adalah harus

diperhatikan drainase atau aerasi tanah.

Sementara pada tahap generatif buah

naga, frekuensi penyiraman dilakukan

10-14 hari sekali. Waktu terbaik untuk

melakukan penyiraman buah naga adalah

pada pagi hari pukul 06.00 atau sore hari

pukul 17.00.

Pada saat tanaman mulai produksi bunga

dan buah, penyiraman harus dikurangi

agar pertumbuhan tunas baru menjadi

lambat dan berhenti. Pengairan tanaman

buah naga dihentikan bila sudah tampak

tanda-tanda adanya kuncup bunga. Bila

ada sekitar 30% populasi tanaman sudah tumbuh kuncup maka pengairan cukup diberikan

dua minggu sekali. Bila buah sudah membesar seukuran kepalan tangan walaupun masih

hijau sedikit kemerahan pada kulitnya maka pengairan dihentikan hingga buah naga

menjadi tua. Tanda buah naga sudah tua adalah ujung dan pangkal buah naga sedikit

keriput dan keras.

4. Pemupukan buah naga

Tanaman buah naga merupakan jenis tanaman kaktus yang sangat banyak membutuhkan

hara untuk hidupnya, karena itu pemupukan pada buah naga adalah salah satu kegiatan

pokok untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman buah naga serta kualitas dan

produktivitas buah naga Pemberian pupuk harus seimbang dan sesuai dengan kebutuhan

tanaman.

Page 5: Tips dan Trik Budidaya Buah Naga di Kebun.pdf

Untuk menghasilkan buah naga yang baik diperlukan unsur hara yang seimbang. Unsur

hara ini diperoleh dan disediakan oleh media tumbuhnya berupa tanah. Namun sayangnya

ketersediaan unsur hara didalam tanah tidak selamanya sesuai dengan jumlah yang

dibutuhkan tanaman. Oleh karena itu, untuk memenuhi ketersediaan unsur hara dibutuhkan

penambahan pupuk.

Jenis pupuk yang diberikan tergantung pada fase pertumbuhan tanaman buah naga

tersebut. Bahkan jumlah dan cara pemberiannya berbeda-beda sesuai pertimbangan

ekonomis maupun perlakuan terhadap tanaman buah naga. Setiap petani memiliki cara

masing-masing dalam melakukan pemupukan pada buah naga disesuaikan dengan kondisi

lahan maupun tenaga yang ada. Pemberiannya dilakukan secara bertahap sesuai umur

tanaman. Namun pemberian pupuk dapat dilakukan karena tanaman menunjukkan gejala-

gejala kekurangan unsur hara tertentu. Untuk artikel gejala kekurangan unsur hara dan

penanggulangannya bisa dibaca pada artikel mengenai Permasalahan dan

penanggulangannya pada budi daya buah naga

Page 6: Tips dan Trik Budidaya Buah Naga di Kebun.pdf
Page 7: Tips dan Trik Budidaya Buah Naga di Kebun.pdf
Page 8: Tips dan Trik Budidaya Buah Naga di Kebun.pdf
Page 9: Tips dan Trik Budidaya Buah Naga di Kebun.pdf