Tip

download Tip

of 8

description

tip

Transcript of Tip

  • Tips Pemanfaatan Bantuan FAO

    TIPS PEMANFAATAN

    BANTUAN FAO

    Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (Food and Agriculture Organization, FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memimpin daya

    upaya dunia internasional menaklukkan kelaparan

    MANDAT FAO

    Menaikkan tingkat gizi, meningkatkan produktivitas pertanian, memperbaiki kehidupan penduduk desa dan berkontribusi kepada

    pertumbuhan ekonomi dunia.

    VISI FAO

    Responsif terhadap keinginan negara anggotanya, memeiliki kepemimpinan dan kemitraan yang diakui dalam rangka menciptakan

    dunia yang cukup pangan

    Remaining fully responsive to the ideas and requirements of member, and being recognized for leadership and partnership in helping to build a

    food secure world

    MISI FAO membantu negara anggota FAO dalam hal:

    - mengurangi kerawanan pangan dan menurunkan kemiskinan di

    pedesaan;

    - membantu merumuskan kebijaksanaan dan peraturan perundangan yang menunjang bidang pertanian, perikanan dan kehutanan;

    - meningkatkan supply makanan secara berkesinambungan;

    - mengkonservasi sumberdaya alam;

    - meningkatkankan iptek tentang makanan, pertanian, perikanan dan

    kehutanan.

    SUMBER DANA FAO

    Sumber dana FAO dapat dikelompokkan sebagai berikut:

    1. Dana Extra-Budgetary

    Dana ini merupakan Technical Assistance (TA) yang berasal dari

    Donor Bilateral, Unilateral Trust Fund (UTF), Government Cooperation Programme (GCP), Multi Trust Fund (MTF), Global Environment

    Facilities (GEF), European Commission Humanitarian Office (ECHO),

    United Nation Development Programme (UNDP), Asian Development

    Bank (ADB), World Bank (WB), International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan lain-lain.

  • Tips Pemanfaatan Bantuan FAO

    Adapun proyek-proyek yang dibiayai dengan dana ini antara lain:

    a. Office for Sahelian Relief Operations (OSRO)

    Proyek OSRO ini merupakan bantuan tanggap darurat (emergency) dan rehabilitasi pasca bencana di negara anggota

    seperti menanggapi kondisi darurat di Indonesia yaitu Flu Burung

    di 31 provinsi di Indonesia, pengendalian Belalang di Kabupaten

    Belu, Nusa Tenggara Timur, Tsunami di Aceh/Nias dan Gempa Bumi di D.I. Yogyakarta.

    Dalam menangani program rehabilitasi darurat dalam jangka pendek,

    FAO memberikan pelayanan OSRO, yang kemudian berubah menjadi The Emergency Operations and Rehabilitation Division.

    b. Government Cooperation Programme (GCP) dan Government

    Cooperation Special Programme (GCSP)

    Proyek GCP dan GCSP merupakan proyek pengembangan (Development) yang dananya berasal dari negara anggota FAO

    maupun lembaga donor internasional. Proyek GCP/GCSP ini

    digunakan untuk pengembangan bidang pertanian, peternakan,

    perikanan dan kehutanan di negara anggota. Bantuan GCP/GCSP

    yang diberikan biasanya bernilai lebih dari US$ 500.000 dengan jangka waktu pelaksanaan proyek dapat mencapai lebih dari 2

    tahun.

    Bantuan FAO untuk GCSP: Special Programme for Food Security SPFS (GCSP/INS/073/JPN) merupakan proyek bantuan pengembangan desa mandiri pangan yang berasal dari

    Pemerintah Jepang. Bantuan yang diberikan mencapai US$

    3.099.637 dengan jangka waktu pelaksanaan 6 tahun mulai tahun 2001, penanggung jawab proyek ini adalah Badan

    Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian. periode proyek ini

    adalah September 2001 September 2006, kemudian diperpanjang sampai dengan bulan September 2007. Lokasi dari

    proyek tersebut adalah; Nangro Aceh Darussalam; Riau; Jawa Barat; Jawa Tengah; Daerah Istimewa Yogyakarta; Nusa

    Tenggara Barat; Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.

    Proses penyelesaian proposal SPFS sangat panjang, biasanya

    dapat memakan waktu satu tahun dan melibatkan ratusan pakar sebagai reviewer. Umumnya perlu paling tidak dua kali kunjungan tim ahli (mission team) ke Indonesia untuk melihat

    secara langsung di lapangan calon lokasi proyek.

    Penyiapan/penulisan dan penyelesaian proposal SPFS dilakukan oleh Tim Pakar FAO dengan bantuan national consultant.

    2. Dana Reguler

    Dana ini berasal dari dana rutin FAO (merupakan anggaran dua-tahunan). Dana Reguler ini digunakan bagi proyek-proyek antara

    lain:

  • Tips Pemanfaatan Bantuan FAO

    a. Technical Cooperation Project (TCP)

    Tiap tahun tersedia semacam alokasi dana TCP untuk setiap

    negara anggota walaupun tidak disebutkan secara eksplisit. Besaran dana yang diberikan maksimal US$ 500.000 dengan

    jangka waktu 24 bulan dan dapat diperpanjang menjadi 36 bulan

    setelah dikonsultasikan dan disetujui oleh FAO Roma. TCP

    merupakan bantuan untuk merespon permasalahan anggota yang ditunjukkan dengan adanya permintaan resmi dari pemerintah

    melalui jalur komunikasi yang ada di FAO. Proyek TCP

    dimaksudkan untuk menyumbangkan pengetahuan, keahlian dan

    pengalaman yang dimiliki oleh tenaga ahli FAO dalam bidang pertanian, perikanan, dan kehutanan dan bukan digunakan untuk

    membangun infrastruktur. Ciri-ciri usulan proyek TCP memiliki

    efek pengganda antara lain:

    Proyek itu memperbaiki sistim pertanaman Meningkatkan kapasitas kelembagaan

    Dapat menciptakan adanya pendanaan atau investasi yang baru

    Menjembatani suatu tenggang waktu kritis

    Merubah atau menyempurnakan kebijakan dan peraturan

    perundangan bidang pertanian Meningkatkan kerjasama dengan donor atau badan PBB lainnya.

    Jenis bantuan ada 3 (tiga) macam, yaitu:

    Jasa konsultan/tenaga ahli jangka pendek Kegiatan pelatihan praktis jangka pendek

    Peralatan dan material, terutama terkait pelatihan

    Fokus bantuan TCP meliputi: keamanan pangan, pengurangan kemiskinan, nutrisi, pembaharuan institusi, formulasi kebijakan

    dan strategi, penguatan produksi dan sistem pendukung sektor

    pertanian, perikanan dan kehutanan, penguatan akses pasar dan

    perdagangan internasional, manajemen sumberdaya alam,

    manajemen dan pencegahan hama dan penyakit, studi pra-investasi dan formulasi proposal proyek, penerapan standar

    internasional, penilaian kebutuhan dan pelaksanaan tanggap

    darurat.

    Kategori bantuan TCP adalah:

    Bantuan Pengembangan (Development Support = DS)

    Bantuan Tanggap Darurat (Emergency Assistance and Support

    to Rehabilitation) Bantuan dalam kerangka kerja Fasilitas TCP (TCPF)

    b. Technical Cooperation Project Facility (TCPF)

    Dana TCPF sebesar maksimal US$ 200.000 per dua tahunan untuk tiap negara anggota ini dapat digunakan oleh FAO untuk merespon

    permintaan pemerintah dalam mendukung program lokal yang

  • Tips Pemanfaatan Bantuan FAO

    mendesak dan meningkatkan proses pengembangan proyek di

    lapangan. Setiap negara anggota berhak untuk memanfaatkan dana

    TCPF ini walaupun tidak ada kantor perwakilan FAO di negaranya.

    Persyaratan penggunaan dana TCPF, adalah:

    - Digunakan membantu negara anggota melalui pengadaan jasa

    kerjasama teknis dan oleh Pemerintah dianggap prioritas utama sehingga usulan TCP harus mendapat persetujuan

    Menteri/Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian atau

    Kementerian teknis terkait.

    - Penggunaannya harus sesuai dengan kriteria TCP yang dipastikan oleh FAO Representatif,

    - Dana TCPF juga untuk merespon lebih dari satu Kementerian,

    - Input yang dapat diberikan dalam TCPF, antara lain:

    Konsultan nasional Konsultan internasional Konsultan kemitraan seperti : TCDC/TCCT dan konsultan yang

    telah pensiun

    Layanan Jasa Pendukung Teknis (TSS)

    TCPF tidak dapat digunakan untuk menutup anggaran proyek yang

    ada, biaya perjalanan untuk aparat pemerintah, pelatihan di luar

    negeri, studi banding, atau pengadaan perlengkapan dan peralatan.

    TCPF juga tidak dapat digunakan untuk membayar biaya administrasi atau biaya operasional lainnya di Kantor Pewakilan FAO yang tidak

    secara langsung berkaitan dengan pelaksanaan TCPF.

    c. Special Shorterm Consultant Fund (SSF) SSF adalah fasilitas khusus dengan dana yang relatif kecil untuk

    menugaskan tenaga ahli lokal melakukan desk study tentang topik tertentu yang dianggap perlu dalam menyiapkan atau

    menunjang suatu pengambilan keputusan atau kegiatan besar.

    d. Telefood Special Fund (TeleFood)

    Dana TeleFood ini berasal dari penggalangan dana yang dilakukan

    melalui konser-konser amal yang diadakan setiap tahun. Konser

    amal ini dimulai pada tahun 2001 dengan nama The Week Long Groundwork Concert di Seattle dan Washington DC., Amerika

    Serikat. Pada tahun-tahun berikutnya, diadakan konser amal di

    beberapa negara seperti Afrika Utara dan Spanyol.

    Sejak dimulainya penggalangan dana ini sampai sekarang, telah

    terkumpul dana TeleFood sebanyak US$ 19 juta yang telah

    digunakan untuk membiayai 2.137 proyek di 127 negara. Di

    Indonesia, program bantuan TeleFood FAO ini baru dimulai tahun 2005 dan sampai dengan tahun 2006, FAO telah memberikan

    bantuan 10 buah proyek TeleFood di 5 propinsi.

  • Tips Pemanfaatan Bantuan FAO

    Telefood, merupakan program khusus FAO, yang diperkenalkan

    sejak 1998, sebagai tindak lanjut KTT Pangan, yang dimaksudkan menggunakan televisi dalam diseminasinya. Bantuan berupa hibah

    inkind kepada Kelompok tani. Besarnya dana yang diberikan sekitar US $ 5.000-7.000 atau sekitar 50 - 70 juta rupiah per

    paket/proyek kepada kelompok tani.

    TeleFood merupakan program bantuan FAO sejak tahun 1997 untuk

    membiayai proyek mikro tingkat pedesaan yang memberikan bantuan

    langsung ke kelompok atau petani skala kecil, nelayan, peternak, penduduk miskin di pedesaan ataupun institusi lokal seperti sekolah

    dan pusat kesehatan; dengan tujuan meningkatkan produksi pangan

    dan memperbaiki tingkat pendapatan keluarga miskin.

    Bantuan yang diberikan tidak dalam bentuk uang tapi berupa bahan

    baku seperti benih, pakan, pupuk, alat mesin pertanian, bibit ternak,

    obat-obatan hewan, peralatan penangkapan ikan, bahan bangunan,

    dan perlengkapan lainnya yang tidak digerakkan dengan motor. Dana

    ini tidak dapat digunakan untuk misi pengawasan, ongkos buruh, biaya sewa, seminar atau kegiatan pelatihan lainnya, brosur atau buku

    panduan, dan sebagainya.

    Besar bantuan TeleFood per proyek maksimal US$ 7.000 dengan jangka waktu paling lama 12 bulan. Untuk keberlanjutan proyek,

    sebagian dari hasil pendapatan penerima bantuan tersebut secara

    periodik harus disisihkan untuk kas kelompok. Dana tersebut nantinya

    dapat digunakan untuk pemeliharaan atau penggantian input baru jika TeleFood mengakhiri program pendanaannya.

    FORMAT USULAN TELEFOOD PROJECT

    Cover

    Kelompok Penerima Dana

    Kelompok penerima dana adalah kelompok petani pedesaan, nelayan

    dan pedagang/pengolah/budi daya ikan dengan skala kecil. Lokasi dan tujuan disampaikan. Jumlah anggota dalam kelompok harus

    dicantumkan dengan lebih mengutamakan wanita atau pemuda

    petani/nelayan dan pentingnya mereka ikut berpartisipasi dalam

    peningkatan kehidupan di pedesaan (dapat dilampirkan).

    Tujuan/Objective

    Jelaskan objective dari proyek tersebut secara singkat dan jelas dan apa

    yang diharapkan dapat dihasilkan dari proyek. Ini juga termasuk

    bantuan kepada kelompok/anggota koperasi untuk meningkatkan produksi sayur dan tanaman buah, pengadaan materi untuk

  • Tips Pemanfaatan Bantuan FAO

    meningkatkan produksi ternak kecil, meningkatkan pendapatan dengan

    mengurangi kerugian setelah panen dari perikanan dan lain sebagainya.

    Proyek ini tidak ditujukan untuk memperkenalkan teknologi yang baru atau rumit yang tidak dikenal oleh lingkungan atau tidak ditopang oleh

    masyarakat setempat.

    Proyek TeleFood tidak mengijinkan adanya proyek petani perorangan.

    Latar Belakang dan Justifikasi.

    Latar Belakang Bagian ini harus menjelaskan geografis dari daerah tersebut dengan

    memberikan informasi ekonomi untuk menunjuk pemecahan problem

    yang tepat. Perlu dijelaskan usaha Pemerintah dan masyarakat setempat

    untuk mengembangkan desa/daerah tersebut dan tunjukkan bagaimana bantuan ini dapat memegang peranan penting dalam pengembangan

    desa/daerah tersebut. Satu paragraf diharapkan memberi petunjuk

    institusi/LSM mana yang akan bertanggung jawab untuk memberikan

    pelaksanaan teknis dan supervisi.

    Justifikasi

    Beberapa persyaratan harus dipenuhi oleh kelompok sebelum bantuan di

    proses:

    a. Mengapa kelompok ini dipilih b. Bagaimana caranya mendapatkan dana kelompok sendiri

    c. institusi/LSM mana yang akan membantu secara teknis proyek

    d. Apakah mudah untuk mendapatkan kebutuhan makanan, bibit,

    obat-obatan

    Sasaran

    Untuk apa/siapa saja proyek ini dilaksanakan.

    Jangka Waktu/Durasi Bantuan dana tidak dapat lebih dari 12 bulan. Diharapkan kegiatan

    kelompok tersebut dapat terus berjalan.

    Kegiatan Sebutkan rincian kegiatan yang dilaksanakan, kapan dan oleh siapa.

    Hasil/output

    Buat daftar yang akan dilaksanakan untuk mendapatkan output yang sudah disebutkan diatas (contoh; mengidentifikasikan varietas yang

    cocok untuk penanaman; pemilihan lokasi; pembelian peralatan kecil

    dan bahan baku). Daftar kegiatan ini digambarkan dalam bentuk work

    plan (rencana kerja)

  • Tips Pemanfaatan Bantuan FAO

    Input/Anggaran

    Semua barang dan bahan-bahan dapat dibeli secara lokal. Anggaran

    dapat meliputi biaya transportasi ke lokasi proyek. Perincian material/bahan-bahan/kebutuhan dicantumkan dengan total maximum

    US $ 6,500 (TSF kontribusi). Biaya rupa-rupa gaji, peralatan kantor

    administrasi dan pelatihan/training tidak diterima. Partisipasi kelompok

    harus dimasukkan ke dalam anggaran, contoh: kontribusi tenaga pembangunan dalam bentuk in-kind dan dana kelompok/komunitas

    untuk menunjang kegiatan proyek.

    Analisa Biaya/Keuntungan Sederhana Gambaran tentang prakiraan biaya yang dikeluarkan dan besarnya

    keuntungan yang akan diperoleh dari usaha di atas.

    Resiko/Risks Sebutkan beberapa resiko yang dapat merusak keberhasilan proyek ini,

    seandainya resiko ini terjadi (contoh: pertanggungjawaban keuangan

    oleh penghasil/producer, rincian rangkaian supply dan pemasaran,

    penyakit yang menyebabkan kematian dan menurunkan nilai dari

    komiditi tersebut, pengawasan kualitas dari komoditi tersebut).

    Hubungan dengan proyek lain/Linkages with other (FAO)

    projects.

    Proyek diharapkan dapat mempunyai hubungan/kerjasama dengan proyek besar yang sedang berjalan atau sedang diajukan.

    ***

    Pemantauan dan Laporan/Monitoring and reporting

    arrangements

    Laporan dari proyek diharapkan dikirim secara berkala dan laporan akhir

    kegiatan proyek. Laporan pertama dimohon mencantumkan waktu pelaksanaan proyek dan objective/tujuan dari proyek. Sedangkan

    laporan akhir dimohon untuk menuliskan manfaat yang diterima oleh

    kelompok dan pengaruhnya kepada lingkungan dan pelajaran yang

    diterima selama pelaksanaan proyek tersebut dengan penekanan kegiatan apa yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang

    dengan adanya perkembangan sumber dana kelompok. Dalam laporan

    akhir perlu dituliskan dana yang telah diterima dan dipakai selama

    proyek berlangsung.

    Selama pelaksanaan kegiatan diharapkan mengirim foto-foto kegiatan

    mereka.

  • Tips Pemanfaatan Bantuan FAO

    PERWAKILAN FAO DI INDONESIA

    Perwakilan FAO bertujuan untuk: Merepresentasikan organisasinya

    di Indonesia dan akan bertanggung jawab dalam batas-batas otoritas

    yang didelegasikan untuk seluruh aspek kegiatan organisasi di Indonesia. Dalam kinerja pelaksanaan fungsinya, perwakilan FAO akan

    langsung berhubungan sesuai dengan kebijakan yang cocok dan tingkat-

    tingkat perencanaan di Pemerintahan: sektor ekonomi pertanian,

    perikanan dan kehutanan untuk otoritas perencanaan pusat

    Kegiatan Perwakilan FAO antara lain:

    FAO secara aktif memberikan advis kepada Pemerintah Indonesia dan

    memfasilitasi kebijakan lewat sejumlah kegiatan normatif. Kegiatan normatif mencakup perumusan standar pangan (Codex Alimentarius),

    pemutakhiran statistik pertanian, penyebarluasan riset,

    penyelenggaraan Konferensi, dan sebagainya.

    FAO di Indonesia menyelenggarakan peran pengkoordinasian program yang melibatkan pelbagai Lembaga.

    National Medium Term Priority Framework (NMPTF) merupakan

    dokumen ringkas yang menguraikan prioritas jangka menengah yang

    telah disepakati bersama dalam rangka kerjasama Pemerintah dan

    FAO. Memfasilitasi Perumusan Kebijakan Nasional: Pemantapan rangka

    kebijakan nasional tentang pertanian, peternakan, perikanan dan

    kehutanan.

    Mediasi dan Hubungan Donor: FAO secara aktif mencari peluang untuk memperoleh pendampingan teknis dalam menangani sejumlah

    permasalahan yang dikemukakan calon donor seperti perubahan iklim

    dan flu burung.

    Pendampingan atas Prakarsa Nasional yang sedang didampingi oleh FAO adalah: Indonesia Alliance Against Hunger/IAAH (Kementerian

    Pertanian), International Mountain Conservation/Management

    (Kementerian Negara Lingkungan Hidup), Voluntary Guideline on

    Right to Food (KOMNAS-HAM).

    Contact

    Seandainya ada hal yang ingin dikonsultasikan lebih jauh, dapat

    menghubungi setiap hari kerja:

    Kantor Perwakilan FAO Gedung Menara Thamrin Lantai 7

    Jalan Thamrin Kav 3 Telp. (021) 3141308 Ext. 702