TINJAUANP&METODOLOGI

30
Penulisan TINJAUAN PUSTAKA dan METODOLOGI PENELITIAN DR.dr.SURYANI AS’AD FAKULTAS KEDOKTERAN UNHAS 2002

description

hgksa

Transcript of TINJAUANP&METODOLOGI

  • Penulisan TINJAUAN PUSTAKAdan METODOLOGI PENELITIANDR.dr.SURYANI ASADFAKULTAS KEDOKTERAN UNHAS2002

  • TINJAUAN PUSTAKA Adalah membaca secara kritis semua laporan hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan erat dengan topik penelitian untuk mendapatkan suatu aspek tertentu yang belum diteliti.Tujuan penulisan tinjauan pustaka :Identifikasi masalahMengembangkan hipotesisMengembangkan metode penelitian yang sesuai

  • Untuk mencapai tujuan penulisan hendaknya bersifat sebagai suatu penelusuran kepustakaan yang : mencakup seluruh penelitian terkait bersifat kritis memperlihatkan heterogenitas hasil penelitian mampu memperlihatkan sudut penelitian yang masih perlu penelitian lanjutBerbagai bentuk penulisan hasil penelitianLaporan hasil penelitian di jurnal-jurnalReview; bisa dijurnal bahkan bisa dalam bentuk buku/publikasi sendiridisertasi sebelumnya

  • KRITIS artinya bahan laporan penelitian itu tidaks ekedar dibaca dan ditulis kembali tetapi hendaknya memperlihatkan kelebihan dan kelemahan penelitian sebelumnya untuk diambil hikmahnya.HETEROGENITAS hasil penelitian berarti keragaman yang ditemukan dari hasil penelitian sebelumnya (previous studies).Keragaman penelitian sebelumnya dapat berupa :kesamaan (similarity)perbedaan (differenciacy)Pertentangan (controversion)Ketidaksepahaman (equivocal/ambiguous)Salah satu bentuk pendekatan yang dapat dipakai untuk melihat keragaman hasil penelitian sebelumnya adalah membuat tabel sintesa, berisi tabulasi, tahun penelitian, masalah, subjek, materi, metode dan temuannya.

  • SUDUT LEMAH PENELITIAN SEBELUMNYA adalah bagian yang harus dapat dilihat oleh penulis proposal dalam menulis tinjauan pustaka Sudut lemah :Kelemahan metodologik penelitian sebelumnyaFaktor-faktor atau variabel tertentu lainnya yang belum ditelitiKetidaktepatan desain yang digunakanBagian dari suatu hasil penelitian dapat ditemukan locus minoris dapat dicari pada bagian :keterbatasandiskusi/pembahasansaran

  • Tinjauan pustaka hendaknya diarahkan kepada bacaan mengenai hubungan yang akan dinyatakan dalam hipotesis.Ruang lingkup penulisan tinjuan pustaka adalah :variabel tergantungvariabel bebasketerhubungan variabel tergantung dan bebasPedoman umum langkah-langkah penulisan tinjauan pustaka :Cari dan kumpulkan hasil penelitian sebelumnyaLakukan bacaan secara kritis dengan melihat kelebihan dan kelemahan penelitian sebelumnyaPerhatikan keragaman hasil dan buatlah tabel sintesa Dapatkan dan tuliskan secara eksplisit sudut kelemahan yang perlu penelitian lanjut

  • Penulisan tinjaun pustaka sebenarnya merupakan suatu kumpulan dari beberapa langkah sistematik yang meliputi :Literature SearchingLiterature ReadingLiterature AnalyzingLiterature SynthesizingLiterature OrganizingLiterature WritingHal penting dalam penulisan tinjaun pustaka Materi isi Tinjauan Pustaka bukan laksana buku teks (textbook) yang mencakup semuanya. Hendaknya selektif dan terarah sesuai dengan batasan permasalahan penelitian saja.Penulisannya hendaknya memperhatikan faktor historik, sehingga bersifat kronologis atau sekuensial.

  • KERANGKA KONSEP ISI LANGKAH : jelaskanlah hubungan konseptual antara satu variabel dengan variabel lainnya.

    Kerangka konsep tidak sekedar menunjukkan keterhubungan satu variabel dengan lainnya tetapi dapat menggambarkan bentuk/jenis hubungan itu sehingga sejalan dan sesuai dengan hipotesis dan dapat mengarahkan bentuk analisis yang diperlukan.

    Didukung oleh teori yang didapatkan dari penelusuran bacaan yang memadai untuk mampu mengarahkan bentuk kerangkan yang akan disusun dan pengalaman penelitian yang pernah dilakukan di lapangan.

  • 1. Dasar Kerangka Berpikir Kerangka konsep dimaksudkan sebagai kerangka yang dapat menjembatani kerancuan teoritis dengan kesederhanaan pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan di lapangan. Merupakan bagian kritis yang memerlukan ketajaman penalaran teoritis dan keprakmatisan aplikasi metodologi.2. Variabel Penelitian Untuk penjabaran variabel penelitian ini dikenal adanya definisi operasional dan kriteria objektifDefinisi operasional adalah penjabaran pengukuran suatu variabel sehingga datanya dapat dikumpul secara operasional dilapangan sewaktu penelitian berlangsung.Kriterian objektif dijabaran untuk membaca hasil pengukuran suatu variabelUntuk menunjukkan keterkaitan antara suatu variabel dengan variabel lainnya dapat digunkaan garis penghubung, tanda panah dan modifikasi garis

  • MATERI PENELITIAN ISI LANGKAH : gambaran tentang materi apa yang akan dilibatkan dalam penelitian. Secara umum bagian materi dapat diisi dengan ;Populasi/sampel/subjek dengan kriteria inklusi dan ekslusinyabahan/materi pisik yang diperlukanHal ini berarti bagian materi ini menjawab tentang apa dan siapa yang dilibatkan dalam penelitian

  • Pembicaraan populasi akan menyangkut :populasi yang menjadi sasaran/ruang lingkup penelitianjumlah sampel yang diperlukanBerapa besar sampel yang akan ditarik dapat berupa :Menarik sebanyak-banyaknya sesuai dengan kasus yang adadihitung dengan formula statistikBahan/alat penelitian akan berhubungan dengan :Bahan kimiawi atau biologisAlat pengukurAlat pengumpul data, misalnya kuesioner

  • METODE PENELITIAN ISI LANGKAH : mengungkapkan bagaimana melaksanakan apa yang telah dituliskan pada kerangka konsep. Untuk bagian METODE ini, uraikan serinci mungkin cara pelaksanaan penelitian yang mencakup mulai dari cara pengumpulan data dampai rencana analisis data yang telah akan diperoleh. Perlu juga dilengkapi dengan lama penelitian, waktu dan lokasi penelitianVariabel penelitian ini perlu diperjelas dalam beberapa hal :1. Definisi operasional2. Kriteria objektif3. Skala ukuran4. Cara memperoleh datanya

  • Definisi operasional memberikan batasan tentang variabel penelitian secara tekhnis sehingga variabel itu dapat dikumpulkan datanya di lapangan.Kriteria objektif variabel penelitian untuk menentukan batasan-batasan nilai suatu variabel.Skala ukuran variabel; apakah kontinyu, ordinal atau hanya nominalAspek metode mencakup :Desain penelitiandesain penelitian yang dipilih perlu dinyatakan secara eksplisit dan jelasPengumpulan datadalam hal sampel perlu dijelaskan mengenai cara memperoleh sampel yang telah ditentukan besarnya.Pengolahan dataAnalisis data

  • KRITERIA INKLUSI dan EKSKLUSI POPULASI PENELITIAN populasi penelitian harus memenuhi kriteria tertentu. Kriteria yang menjadi syarat suatu subjek masuk penelitian disebut kriteria inklusi, sedangkan subjek yang sudah masuk penelitian dapat dikeluarkan karena alasan tertentu yang ditujukan oleh kriteria eksklusi.Cara penarikan sampel :Random atau non-randomCara-cara sederhana, sistematik, stratifikasi, kluster

  • Cara pengumpulan data :Pakai kuesioner yang ditanyakan oleh pewawancaraIsi formulir berdasarkan hasil pemeriksaan pisik/ diagnostikLangsung diisi oleh respondenLewat posLewat telepon, dll

  • Cara analisa dataSesuaikan dengan metode statistik yang digunakanPerhatikan derajat kemaknaanAkan dibahas lebih rinci

  • KONTROL KUALITASPERTIMBANGAN ETIKAda pernyataan bahwa penelitian ini disetujui oleh komisi etikHarus ada informed consent

  • Tugas Buat suatu proposal lengkap, terdiri dari:Halaman judul (1 halaman)JudulNama, stambuk dan institusi, bila memungkinkan disertai logoAbstrak proposal (1 halaman).Abstrak (latar belakang,tujuan, metode, antisipasi hasil)Kata kunci

  • Isi proposal penelitianPendahuluan Latar belakangPermasalahan dan pertanyaan penelitianTujuan penelitianManfaat penelitian Tinjauan pustakaTeori yang Berkaitan denga variabel yang diteliti, defenisi keterkaitan dan pengukuranKerangka konsepHipotesisVariabel yang akan diteliti,cara pengukuran , definidsi operasional dan kriteria objektifMetodologiDesain penelitian, Populasi penelitian, responden dan sampel, jumlah sampel dan cara pengambilan sampel, kriteria inklusi dan eksklusiCara pengukuran pengambilan/pengumpulan dataCara analisa dataKontrol kualitasPertimbangan etikKeterbatasan penelitianDaftar pustakaLampiran: Kuesioner

  • ISU PELAKSANAAN PENELITIAN 1. Pengumpulan data- Populasi dan sampling- Data dan Variabel- Pengumpulan data2. Pengukuran variabel- Jenis Variabel- Masalah cara pengukuran- Masalah hasil pengukuran3. Analisis data- Analisis deskriptif- Analisis statistik- Analisis epidemiologi

  • PENELITIAN KHOHORT Karakteristi umum :- cocok untuk re exposures- untuk melihat hubungan satu eksposur dengan beberapa outcome- memakai waktu lama

  • ISU PENELITIAN KOHORT 1. Research question2. Hipotesis3. Definisi dan cara identifikasi eksposure4. Definisi dan komparasi non-eksposure5. Definisi dan cara identifikasi penyakit6. Confounders7. Kriteria inklusi dan ekslusi8. Pengukuran untuk follow-up yang sama

  • PERCOBAAN KLINIK Tingkat-tingkat percobaan klinik :

    - Tahap I : penelitian invitro untuk farmakologi dan toksologis obat - Tahap I : * Fase 1 : Penelitian in vivi (manusia) untuk Safety dan toleransi* Fase 2 : efektifitas (dose effectivity)* Fase 3 : Efikasi (obat teruji vs obat standar)* Fase 4 : Postmarketing untuk efek samping obat

  • PENELITIAN OBAT-OBAT Terutama dalam bentuk percobaan klinik (Clinical trial)Isu penelitian obat :ToxicitasLethal doseDose responseSafetyEfikasiEfektifitasEfek sampingan

  • RETROSPEKTIF DAN PROSPEKTIF KOHORT

  • KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN KOHORT

  • PENGUKURAN FAKTOR EXPOSURE

  • PETUNJUK UNTUK MENENTUKAN SUBJEK YANG TEREKPOSE DAN TIDAK TEREKPOSE 1. Sampel yang tidak terekpose harus berasal dari sampel yang sama dengan yang terekpose2. Kedua kelompok harus bebas dari penyakit dan suceptible terhadap perkembangan penyakit pada permulaan studi3. Karakteristik sampel yang terekpose pada dasarnya tidak boleh berada secara sistematik dari subjek yang tidak terekpose, kecuali untuk ekposure yang diamati4. Informasi yang sama baik secara kalitas dan kuantitas harus tersedia pada ekposure dan status penyakit pada kedua kelompok yang diteliti5. Kedua kelompok dapat diamati6. Kelompok pembanding dari subjek yang tidak terekpose dapat dipilih untuk meningkatkan validitas hasil penelitian

  • KEUNTUNGAN UJI KLINIS 1. Dengan dilakukannya randomisasi maka bias dapat dikontrol secara efektif2. Kriteria inklusi, perlakuan dan outcome telah ditentukan lebih dahulu3. Statistik akan lebih efektif, oleh karena :- jumlah kelompok perlakuan dan kontrol sebanding- kekuatan statistik tinggi4. Uji klinis secara teori sangat menguntung oleh karena banyak metode statistik harus berdasarkan pemilihan subjek secara random5. Kelompok subjek merupakan kelompok sebanding sehingga intervensi dari luar setelah randomisasi tidak banyak berpengaruh terhadap hasil penelitian selama intervensi tersebut mengenai kedua kelompok subjek.

  • KERUGIAN UJI KLINIS 1. Desain dan pelaksanaan uji klinis kompleks dan mahal2. Uji klinis mungkin harus dilakukan dengan seleksi tertentu sehingga tidak represntatif terhadap populasi terjangkau atau populasi target3. Uji klinis paling sering dihadapkan kepada masalah etik, misalnya, apakah etis bila kita memberikan pengobatan pada kelompok perlakuan namun tidak mengobati kelompok kontrol4. Kadang-kadang uji klinis sangat tidak praktis