TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN...

69
SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN OLEH : ANDI ASTRINI UMAR B 111 07 840 BAGIAN HUKUM ACARA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2011

Transcript of TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN...

Page 1: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

SKRIPSI

TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN

BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN

OLEH :

ANDI ASTRINI UMAR

B 111 07 840

BAGIAN HUKUM ACARA

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2011

Page 2: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

i

HALAMAN JUDUL

TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN

BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN

OLEH :

ANDI ASTRINI UMAR

B 111 07 840

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Tugas Akhir Dalam Rangka Penyelesaian Studi Sarjana

Bagian Hukum Acara

Program Studi Ilmu Hukum

Pada

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2011

Page 3: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

ii

Page 4: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

iii

Page 5: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

iv

Page 6: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

v

ABSTRAK

ANDI ASTRINI UMAR ( B 111 07 840 ), Tinjauan Yuridis Hak Tersangka Untuk Mendapatkan Bantuan Hukum ditingkat Penyidikan. Dibimbing oleh Bapak H. M Said Karim dan ibu Haeranah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan hak tersangka untuk mendapatkan bantuan hukum di tingkat penyidikan dan apa yang menjadi hambatan dalam pemenuhan hak mendapatkan bantuan hukum tersangka khususnya ditingkat penyidikan

Penelitian ini dilaksanakan di Makassar tepatnya di Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Makassar dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar. Data diperoleh dari literatur. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu hak tersangka adalah mendapatkan bantuan hukum. Seorang tersangka boleh mendapatkan bantuan hukum dari seorang atau lebih penasehat hukum selama dalam waktu dan pada setiap tingkat pemeriksaan. Sebagaimana telah diatur dalam KUHAP;

Yang menjadi faktor sehingga para tersangka menolak menggunakan jasa bantuan hukum, karena kebanyakan dari mereka tergolong warga miskin, sehingga mereka tidak mau direpotkan dengan masalah biaya untuk membayar jasa penasehat hukum. Juga karena masih adanya masyarakat yang buta hukum, sehingga sulit bagi para tersangka untuk mengetahui apakah sebenarnya fungsi dan peranan penasehat hukum bagi mereka.

Page 7: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan

karunianya, sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi

dengan judul : Tinjauan Yuridis Hak Tersangka Untuk Mendapatkan

Bantuan Hukum Di Tingkat Penyidikan. Sebagai tugas akhir dari

rangkaian proses pendidikan yang penulis jalani untuk memperoleh gelar

Sarjana Hukum pada program studi ilmu hukum Universitas Hasanuddin.

Kehadiran karya tulis ini tentu tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak, baik materil maupun moril. Sebagai bentuk penghargaan penulis,

melalui pengantar skripsi ini secara khusus penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. H. M. Said Karim, S. H.,

M.H dan Ibu Haeranah, S.H., M.H. yang senantiasa meluangkan

waktunya untuk membimbing penulis hingga rampungnya penulisan

skripsi ini.

Dari lubuk hati penulis yang paling dalam dikhaturkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Rektor Universitas Hasanuddin, Bapak Prof. Dr. dr. Idrus Paturusi atas segala perhatian yang diberikan kepada penulis selama menjadi mahasiswa pada almamater Universitas Hasanuddin.

2. Dekan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Bapak Prof.Dr. Aswanto, S.H., M.H., DFM. Dan para Pembantu Dekan atas segala perhatian dan bimbingannya.

3. Para dosen Penguji, Bapak H. M. Imran Arief, S.H., M.Si., Ibu Nur Azisa, S.H., M.H., serta Bapak Abd. Asis, S.H., M.H. Atas semua masukan ilmu yang berharga untuk Penulis.

Page 8: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

vii

4. Ibu Prof. Dr. Farida Patitingi, S.H., M.H., selaku Penasehat Akademik yang selalu memberikan dorongan kepada Penulis untuk tetap berusaha dan berjuang dalam mengarungi dunia kampus.

5. Ibu Iin Karitha Sakharina, S.H., M.A. selaku Dosen Pembimbing Lapangan dan Bapak Muhammad Ilham, S.H., selaku Mitra Pembimbing Lapangan beserta teman-teman yang telah membantu Penulis dalam Kuliah Kerja Nyata di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Makassar..

6. Para staf Administrasi di lingkungan akademik Fakultas HukumUniversitas Hasanuddin yang banyak membantu Penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.

7. Para segenap Dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin yang telah banyak berjasa mendidik Penulis sehingga berhasil menyelesaikan studi di Fakultas hukum Universitas Hasanuddin.

8. Bapak Abdul Muttalib, S.H., Direktur Lembaga Bantuan Hukum atas kesedian beliau untuk meluangkan waktunya untuk diwawancarai.

9. Brigadir Akbar Malik, BA Reskrim Polrestabes Makassar atas kesedian beliau untuk meluangkan waktunya untuk diwawancarai.

10.Bapak Abd. Azis salah satu anggota Lembaga Bantuan Hukum Makassar atas kesedian beliau untuk meluangkan waktunya untuk diwawancarai.

11.Teman-teman Legalitas 2007 : Sri Wahyuni Ridwan, Rifai Uly, Sri Endang Lestari, Asyhari Rahim, Usnul, Muh. Rais, Akbar, Usni Barpak, Resti Riyanti, Nurahma Yunus serta teman-teman yang tidak sempat Penulis sebutkan satu persatu terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

12.Sahabat-sahabatku yang sangat Penulis cintai, Nurfiah Muchtar, Reski Aprianti Pinni, Zulfani, Desi Arisandi, Nurhardianti Hamzah, Ayu Amelia Jashari, Madihah Khusufiah, Eka Suci Mauliyani, S. H., Wisdawati Jamal, St. Kasdjarianti Eka Hutaminingsih, Sri Fatmawati, dan Adisty Anastasia Mokoginta, sahabat yang selama ini menjadi tempat berbagi suka dan dukaku.

13.Terima kasih juga kepada Senior 2 sejoli Bayu Saputra, S.H & Ario Putra Mahal, S.H. serta Ahmad Akbar, S.H.

Page 9: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

viii

14.Kakak Penulis yang sangat Penulis sayangi Andi Rulyanti, S. E., Muhammad Asrul, dan Andi Syamsiar, semoga Allah selalu memberikan kesuksesan dan kebahagiaan tiada henti untuk kita semua.Rampungnya karya tulis ini penulis persembahkan untuk

Ibundaku tercinta, Hj. Andi Ratna dan Ayahanda Ir. H. Umar Latief atas

doa, dukungan, keikhlasan, dan kasih sayang yang tiada hentinya, yang

akan mengantarkan penulis pada kesuksesan. Insya Allah semua

kesuksesan yang telah kuraih kupersembahkan untuk kalian.

Dengan segala keterbatasan, penulis sadar bahwa skripsi ini

masih terlampau jauh dari segala kesempurnaan. Dengan segala

kerendahan hati tegur sapa yang konstruktif penulis sambut demi

kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga kehadiran skripsi ini

dapat berguna bagi pembaca dan menambah literatur kajian ilmu hukum

pidana.

Akhir kata Alhamdulillahi Rabbil Alamin.

Makassar, April 2011

Penulis

Page 10: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL …………………………………………………… i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI.................................................. ii

PERSETUJUAN MENEMPUH UJIAN SKRIPSI............................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................ iv

ABSTRAK..........................................................................................v

UCAPAN TERIMA KASIH................................................................. vi

DAFTAR ISI....................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................... 1B. Rumusan Masalah........................................................6C. Tujuan Penelitian.......................................................... 6D. Kegunaan Penelitian.....................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian.................................................................... 71. Tersangka................................................................ 72. Hak Tersangka......................................................... 93. Penyidikan.............................................................. 104. Bantuan Hukum..................................................... 11

B. Hak Tersangka Menurut KUHAP................................ 13C. Hak Tersangka Untuk Mendapatkan

Bantuan Hukum............................................................ 23

D. Proses Penyidikan Tindak Pidana................................ 25BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian........................................................... 29

Page 11: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

x

B. Jenis dan Sumber Data................................................ 29C. Teknik Pengumpulan Data........................................... 29D. Analisis Data................................................................. 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian............................. 31B. Pelaksanaan Hak Tersangka Untuk Mendapatkan

Bantuan Hukum di Tingkat Penyidikan......................... 44

C. Hambatan Dalam Pemenuhan Hak TersangkaUntuk Mendapatkan Bantuan Hukum Khususnya

Di Tingkat Penyidikan................................................... 47

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................... 52

B. Saran............................................................................ 52

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Republik Indonesia adalah negara berdasarkan hukum yang

demokrasi, berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945

bukan berdasarkan atas kekuasaan semata, demikian menurut

Mohammad Kusnardi dan Bintan Saragih (Andi Hamzah, 1986:13),

bahwa

Negara hukum menentukan alat-alat perlengkapannya yang

bertindak menurut dan terikat kepada peraturan-peraturan yang

ditentukan terlebih dahulu oleh alat-alat perlengkapan yang dikuasakan

untuk mengadakan peraturan-peraturan itu. Adapun ciri-ciri khas dari

suatu negara hukum adalah

a) Pengakuan dan perlindungan Hak Asasi Manusia

b) Peradilan yang bebas dari pengaruh sesuatu kekuasaan atau

kekuatan lain dan tidak memihak.

c) Legalitas dalam arti hukum adalah segala bentuknya.

Didalam Hukum Acara Pidana Indonesia sebagaimana termuat

dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981, yang lebih dikenal dengan

KUHAP, merupakan suatu peraturan yang memuat tentang bagaimana

caranya aparat penegak hukum : Polisi, Jaksa, Hakim dan Penasehat

Hukum menjalankan wewenangnya menegakkan hukum pidana materiil

(KUHP). Menurut Undang-undang ini para penegak hukum harus

Page 13: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

2

memperhatikan dua kepentingan hukum secara berimbang, yaitu

kepentingan perorangan (hak seseorang) dengan kepentingan

masyarakat dalam suatu proses beracara pidana.

Lahirnya KUHAP menurut M.Yahya Harahap merupakan

pembaharuan hukum yang signifikan. Bahwa KUHAP telah mengangkat

dan menempatkan seorang manusia dalam kedudukan yang bermartabat

sebagai makhluk ciptaan Tuhan. KUHAP menempatkan seorang manusia

dalam posisi dan kedudukan yang harus diperlakukan sesuai dengan nilai-

nilai luhur kemanusiaan. Sekalipun penegakan hukum itu memang mutlak

menjadi suatu keharusan yang tidak bisa ditawar, tetapi hak-hak asasi

manusia (HAM) seorang tersangka tidak boleh diabaikan atau dilanggar.

Untuk mengimplementasikan tujuan perlindungan harkat dan

martabat tersebut, KUHAP membentuk suatu pola penegakan hukum

pidana yang dikenal dengan istilah “Sistem Peradilan Pidana” (criminal

justice system). Sistem yang dibangun KUHAP ini kemudian melahirkan

pihak-pihak penegak hukum (sub-sistem) yang terdiri dari; Penyidik,

Penuntut Umum, Pengadilan, Pemasyarakatan, dan Bantuan Hukum.

Setiap sub-sistem tersebut merupakan lembaga yang berdiri sendiri baik

dari segi kelembagaan maupun dari segi fungsi dan tugas (diferensiasi

fungsional).

Penegakan hukum adalah suatu proses untuk mewujudkan

keinginan-keinginan hukum yang telah dipositifkan melalui Undang-

undnag kedalam kenyataan. Hak bagi seorang tersangka adalah untuk

Page 14: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

3

memperoleh bantuan hukum pada proses pemeriksaan ditingkat

penyidikan. Bantuan hukum untuk rakyat miskin dipandang sebagai

subjek hukum yang mempunyai hak-hak yang sama dengan golongan

masyarakat lainnya.

Pemberian bantuan hukum dalam rangka perlindungan hak-hak

masyarakat khususnya tersangka adalah merupakan hak dasar

masyarakat, yang apabila tidak dipenuhi maka ini merupakan diskriminasi

terhadap hak-hak dasar tersebut, karena diskriminasi merupakan suatu

bentuk ketidakadilan di berbagai bidang yang secara tegas dilarang

berdasarkan UUD 1945.Penegakan hukum melawan perlakuan

diskriminatif yang lahir akibat adanya perbedaan-perbedaan tindakan

penegak hukum khususnya di dalam kerangka Negara Kesatuan Republik

Indonesia perlu ditindaklanjuti dengan arah kebijakan yang mendorong

jaminan perlindungan negara terhadap pelaksanaan hak-hak dasar

masyarakat. Bahwa apa yang terjadi sekarang ini adalah bantuan hukum

sebagai hak tersebut agak terasa mahal, atau merupakan barang mahal

bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Diantara permasalahan yang dihadapi dalam penerapan bantuan

hukum yang merata demi keadilan dan kesejahteraan rakyat Indonesia

adalah negara Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang

sehingga perhatian dan penerapan bantuan hukum khususnya bagi

golongan yang kurang mampu sangat kurang terperhatikan di

Page 15: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

4

Indonesia.Menurut penilaian Metzger, bahwa pada dasarnya bantuan

hukum pada masyarakat-masyarakat yang sedang berkembang,

mempunyai tujuan yang sama dengan program yang dilaksanakan pada

masyarakat-masyarakat modern. Akan tetapi disamping itu Metzger juga

berpendapat bahwa salah satu tujuan yang penting dari program bantuan

hukum adalah untuk mendukung pembangunan suatu kesatuan sistem

hukum nasional. Jadi pemberian bantuan hukum tidak saja dalam

gambaran atau pandangan sempit hanya terhadap tersangka atau

terdakwa saja, namun ada kaitan yang sangat erat dengan tujuan

pembangunan negara Indonesia yang ada di dalam Undang-undang

dasar, sehingga perlunya bahan dan informasi yang luas mengenai hal ini.

Dalam hal ini, peradilan pidana di pandang sebagai suatu sistem

karena dalam peradilan pidana tersebut, terdapat beberapa lembaga yang

masing-masing mempunyai wewenang dan tugas sesuai dengan

bidangnya serta peraturan yang berlaku. Walaupun dalam peradilan

pidana itu terdapat berbagai komponen, akan tetapi sasaran semua

lembaga tersebut adalah menanggulangi kejahatan (over coming of crime)

dan pencegahan kejahatan (provention of crime). Sistem peradilan pidana

itu harus di bangun dari proses-proses sosial di dalam masyarakat.

Sistem peradilan pidana dijalankan dengan berlandaskan asas the

right due process of law, yaitu bahwa setiap penegakan dan penerapan

hukum pidana harus sesuai dengan “persyaratan konstitusional“ serta

harus “menaati hukum“ oleh karena itu prinsip due process of law tidak

Page 16: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

5

membolehkan pelanggaran terhadap suatu bagian ketentuan hukum

dengan dalih guna menegakkan bagian hukum yang lain. Artinya

menekankan harus ada keseimbangan dalam penegakan hukum, yaitu

antara penegakan hukum dan perlindungan hak-hak asasi seorang yang

diduga pelaku tindak pidana (tersangka).

Dengan fungsi dan tugas yang diberikan KUHAP kepada masing-

masing sub-sistem tersebut, akhirnya menempatkan Penyidik sebagai

penentu berjalan atau tidaknya suatu upaya penyelesaian perkara pidana

melalui proses peradilan pidana. Peranan dan fungsi penyidikan juga

menjadi sangat esensial, karena terkait dengan Berita Acara

Pemerikasaan (BAP) yang merupakan “nyawa” dari suatu proses

peradilan baik dari materi muatan maupun prosedurnya.

Dalam rangka mencapai tujuan dalam peradilan pidana tersebut,

masing-masing petugas hukum (Polisi, Jaksa dan Hakim) meskipun

tugasnya berbeda-beda tetapi mereka harus bekerja dalam satu kesatuan

sistem. Artinya kerja masing-masing petugas hukum tersebut harus

berhubungan secara fungsional. Karena penyelenggara peradilan tersebut

adalah suatu sistem, yaitu suatu keseluruhan terangkai yang terdiri dari

atas unsur-unsur yang saling berhubungan secara fungsional.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis termotivasi untuk

melakukan suatu kajian ilmiah dalam bentuk penelitian yang sistematis

dan mendasar dengan judul “Tinjauan Yuridis Hak Tersangka Untuk

Mendapatkan Bantuan Hukum Di tingkat Penyidikan”.

Page 17: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

6

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pelaksanaan hak tersangka untuk mendapatkan

bantuan hukum di tingkat penyidikan?

2. Apakah yang menjadi hambatan dalam pemenuhan hak

mendapatkan bantuan hukum tersangka khususnya ditingkat

penyidikan?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pelaksanaan hak tersangka untuk mendapatkan

bantuan hukum ditingkat penyidikan.

2. Untuk mengetahui hambatan dalam pemenuhan hak mendapatkan

bantuan hukum tersangka khususnya ditingkat penyidikan.

D. Kegunaan Penelitian

Penulisan skripsi ini diharapkan dapat dipergunakan dalam hal-hal

berikut :

1. Diharapkan agar skripsi ini mampu menjadi bahan informasi dan

pemikiran bagi perkembangan ilmu hukum di Indonesia khususnya

hukum acara.

2. Diharapkan agar skripsi ini dapat menjadi sumber informasi dan

referensi bagi semua pihak, khususnya bagi para penegak hukum

yang memiliki cita-cita luhur dalam memajukan perkembangan

hukum di Indonesia.

Page 18: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

1. Tersangka

Menurut H. Hilman Hadikusuma, kata sangka berarti semacam

kulit kerang yang besar untuk terompet dan sebagainya. Kata sangka

yang kita maksudkan adalah yang berarti dugaan atau kira-kira, yang juga

berarti ajak, kesanksian atau keragu-raguan. Bersangka berarti menduga,

mengira atau menaruh syak atau sanksi. Menyangka artinya menduga,

mengira, sedangkan persangkaan atau sangkaan artinya syak,

kesanksian, dugaan atau kira-kira. Tersangka artinya diduga atau disyaki

dirugikan atau tertuduh melakukan kejahatan.

Tersangka menurut KUHAP adalah seorang yang karena

perbuatannya atau keadaannya berdasarkan bukti permulaan patut

diduga sebagai pelaku tindak pidana (pasal 1-45 KUHAP). Orang yang

diduga keras melakukan tindak pidana dapat ditangkap dan digeledah

badan atau pakaiannya untuk mencari benda pada badannya atau

dibawahnya serta untuk disita.

Apabila seseorang pada waktu sedang melakukan tindak pidana

atau segera setelah perbuatannya dilakukan, atau sesaat kemudian

khalayak ramai berseru bahwa ia orang yang berbuat atau sesaat

kemudian padanya terdapat benda yang diduga keras telah dipakai untuk

Page 19: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

8

melakukan tindak pidana bahwa ia adalah pelaku atau turut

melakukannya, maka orang itu adalah tertangkap tangan (Belanda: op

heter daad) (pasal 1-19 KUHAP) atau disebut kepergok

Tersangka berhak segera mendapat pemeriksaan oleh penyidik dan

selanjutnya dapat diajukan kepada penuntut umum serta berhak

perkaranya segera dimajukan ke pengadilan (pasal 50-1-2 KUHAP).

Kemudian untuk mempersiapkan pembelaan bagi tersangka ia berhak

untuk memberitahukan dengan jelas dalam bahasa yang dimengerti

olehnya tentang apa yang disangkakan kepadanya pada waktu

pemeriksaan dimulai.

Dalam pemeriksaan pada tingkat penyidikan oleh polisi tersangka

berhak memberikan keterangan secara bebas. Begitu pula ia berhak

untuk setiap waktu mendapat bantuan juru bahasa dan bantuan hukum

dari seorang atau lebih penasehat hukum yang dipilihnya sendiri. Jika ia

tidak mempunyai penasehat hukum maka pejabat bersangkutan wajib

menunjuk penasehat hukum baginya. Penasehat hukum yang ditunjuk

memberikan bantuannya dengan cuma-cuma.

Jika tersangka ditahan ia berhak menghubungi penasehat

hukumnya, jika ia orang asing ia dapat menghubungi dan berbicara

dengan perwakilan negaranya. Begitu pula ia berhak menghubungi dan

menerima kunjungan keluarga, penasehat hukum, dokter pribadi, dan

rohaniwan untuk kepentingan kesehatan jasmani dan rohaninya

Page 20: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

9

Tersangka berhak diberitahukan tentang sebab penahanan atas

dirinya oleh pejabat yang berwenang, begitu juga kepada keluarganya

atau orang lain yang serumah, ataupun orang lain untuk bantuan hukum

atau jaminan bagi penangguhan penahanannnya. Selanjutnya dalam

pemeriksaan terhadap dirinya tersangka berhak untuk mengajukan saksi

atau ahli guna memberi keterangan yang menguntungkan baginya. Tetapi

ia tidak dibebani kewajiban pembuktian (perhatikan pasal 50 s/d 68

KUHAP).

2. Hak Tersangka

Yang dimaksud tersangka, sebagaimana rumusan Pasal 1 butir 14

KUHAPmenentukan bahwa “Tersangka adalah seorang yang karena

perbuatannyaatau keadaannya, berdasarkan bukti permulaan patut

diduga sebagai pelakutindak pidana”.

Haktersangka adalah hak konstitusional seorang baik yang didapat

sejak mereka lahir (HAM) maupun hak yang diberikan Undang-

undang.Hak yang diberikan undang-undang ini terkait dengan

statusnyasebagai tersangka. Hak itu diatur dalam KUHAP baik

secaraeksplisitmaupun implisit dalam rumusan pasal-pasalnya yang

antara lain;

a) Hak untuk mengetahui dasar alasan penerapan Upaya Paksa;

b) Hak untukmemperoleh perlakuan yang manusiawi;

Page 21: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

10

c) Hak untuk mengungkapkanpendapat baik secara lisan maupun

tulisan;

d) Hak untuk diam, dalampengertian tidak mengeluarkan peryataan

atau pengakuan;

e) Hak untukmengajukan saksi a-de charge mulai dari proses

penyidikan;

f) Hak untukmendapatkan bantuan hukum, dan seterusnya.

3. Penyidikan

Penyidik adalah pejabat Polri atau pejabat pegawai negeri “tertentu”

yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang. Sedangkan

penyidikan berarti serangkaian tindakan yang dilakukan pejabat penyidik

sesuai dengan cara yang diatur dalam undang-undang untuk mencari

serta mengumpulkan bukti dan dengan bukti itu membuat atau menjadi

terang tindak pidana yang terjadi serta sekaligus menemukan

tersangkanya atau pelaku tindak pidananya.

Pada tindakan penyelidikan penekanan diletakkan pada tindakan

“mencari dan menemukan” sesuatu “peristiwa” yang dianggap atau diduga

sebagai tindak pidana. Pada penyidikan, titik berat tekanannya diletakkan

pada tindakan “mencari serta mengumpulkan bukti” supaya tindak pidana

yang ditemukan dapat menjadi terang, serta agar dapat menemukan dan

menentukan pelakunya. Hanya bersifat gradual saja. Antara penyelidikan

dan penyidikan adalah dua fase tindakan yang berwujud satu. Antara

Page 22: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

11

keduanya saling berkaitan dan isi-mengisi guna dapat diselesaikan

pemeriksaan suatu peristiwa pidana. Terdapat perbedaan antara kedua

tindakan tersebut:

a) Dari segi pejabat pelaksana, pejabat terdiri dari “ semua anggota”

Polri, dan pada dasarnya pangkat dan wewenang berada di bawah

pengawasan penyidik

b) Wewenangnya sangat terbatas, hanya meliputi penyelidikan atau

mencari dan menemukan data atas suatu tindakan yang diduga

merupakan tindak pidana. Hanya dalam hal-hal telah mendapat

perintah dari pejabat penyidik, barulah penyelidik melakukan

tindakan yang disebut pasal 5 ayat (1) huruf b (penangkapan,

larangan meninggalkan tempat, penggeledahan, penyitaan dan

sebagainya).

4. Bantuan Hukum

Menurut M. Yahya Harahap mengatakan, Istilah bantuan hukum

boleh dikatakan masih merupakan hal yang baru bagi bangsa Indonesia.

Indonesia baru mendengarnya di sekitar tahun tujuh puluhan.

Aliran lembaga bantuan hukum yang berkembang di negara kita

pada hakikatnya tidak luput dari arus perkembangan bantuan hukum yang

terdapat pada negara-negara yang sudah maju.

Menurut Adnan Buyung (Yesmil Anwar dan Adang, 1988:8-9)

bahwa bantuan hukum dalam pengertian yang luas dapat diartikan

Page 23: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

12

sebagai upaya untuk membantu golongan yang tidak mampu dalam

bidang hukum. Upaya ini mempunyai tiga aspek yang saling berkaitan,

yaitu aspek perumusan aturan-aturan hukum, aspek pengawasan

terhadap mekanisme untuk menjaga agar aturan itu ditaati, dan aspek

pendidikan masyarakat agar aturan-aturan itu dihayati.

Bantuan hukum menurutZulaidi (Yesmil Anwar dan Adang,

1992:32) dari istilah “Legal Assistance dan Legal Aid”. Legal Aid

biasanya digunakan untuk pengertian bantuan hukum dalam arti sempit

berupa pemberian jasa di bidang hukum kepada orang yang terlibat dalam

suatu perkara secara cuma-cuma atau gratis bagi mereka yang tak

mampu (miskin). Sedangkan Legal Assistance adalah istilah yang

dipergunakan untuk menunjukan pengertian bantuan hukum kepada

mereka yang tidak mampu, yang menggunakan honorium.

Lain halnya dengan Yesmil Anwar dan Adang mengartikan

bantuan hukum adalah bantuan memberikan jasa untuk memberikan

nasehat hukum, bertindak sebagai pendamping atau kuasa seseorang

untuk menyelesaikan masalah yang timbul karena adanya perselisihan

hukum yang menyangkut hak dan kewajiban seseorang baik di luar

maupun di muka pengadilan bertindak sebagai pendamping dan pembela

seseorang yang dituduh melakukan kejahatan perkara pidana.

Page 24: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

13

B. Hak-hak Tersangka menurut KUHAP

Menurut H.M.A. Kuffal(Yesmil Anwar dan Adang, 2004:140-154)

Mengenai hak-hak tersangka diatur secara terperinci dalam Pasal 50-68,

yaitu :

1 Hak untuk segera mendapatkan pemeriksaan

Tersangka berhak untuk segera mendapat pemeriksaan dan

selanjutnya segera dilanjutkan kepada penuntut umum. Dan oleh penuntut

umum segera diajukan ke Pengadilan untuk segera diadili (Pasal 50

KUHAP).

Penjelasan Pasal 50 KUHAP diterangkan bahwa diberikannya

hak kepada tersangka dalam pasal ini adalah untuk menjauhkan

kemungkinan terkatung-katungnya nasib seorang yang disangka

melakukan tindak pidana terutama mereka yang dikenakan penahanan,

jangan sampai tidak mendapatkan pemeriksaan sehingga dirasakan tidak

adanya kepastian hukum, adanya perlakuan sewenang-wenang dan tidak

wajar.

Selain itu juga untuk mewujudkan peradilan yang dilakukan

secara sederhana, cepat dan biaya ringan.

2 Hak untuk diberitahukan dengan bahasa yang dimengerti

Untuk mendapatkan pembelaan, tersangka berhak untuk

diberitahukan dengan jelas dalam bahasa yang dimengerti olehnya

Page 25: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

14

tentang apa yang disangkakan kepadanya pada waktu pemeriksaan

dimulai (Pasal 51 huruf a KUHAP)

Penjelasan Pasal 51 huruf a KUHAP diterangkan bahwa dengan diketahuinya serta dimengerti oleh orang yang disangka melakukan tindak pidana tentang perbuatan apa yang sebenarnya disangka telah dilakukan olehnya maka ia akan merasa terjamin kepentingannya untuk mengadakan persiapan dalam usaha pembelaan. Dengan demikian ia akan mengetahui berat ringannya sangkaan terhadap dirinya sehingga selanjutnya ia akan dapat mempertimbangkan pembelaan yang dibutuhkan, misalnya perlu atau tidaknya ia mengusahakan bantuan hukum untuk pembelaan tersebut.

3 Hak untuk memberikan keterangan secara bebas

Pemeriksaan pada tingkat penyidikan tersangka berhak

memberikan keterangan secara bebas kepada penyidik atau hakim.

Dalam penjelasan 52 KUHAP diterangkan bahwa supaya

pemeriksaan dapat mencapai hasil yang tidak menyimpang dari yang

sebenarnya maka tersangka harus dijauhkan dari rasa takut. Oleh

karena itu wajib dicegah adanya paksaan atau tekanan terhadap

tersangka. Ketentuan dalam Pasal 52 KUHAP tersebut merupakan

penjabaran dari asas fair play/kewajaran dalam proses peradilan

(beginsel van fair play in het proses).

Berdasarkan Pasal 422 KUHP perbuatan memaksa

orang/tersangka secara fisik atau psikis untuk memberikan

pengakuan/keterangan diancam dengan pidana penjara 4 (empat)

tahun.

Page 26: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

15

Keterangan/pengakuan yang diperoleh secara paksa

merupakan keterangan/pengakuan yang tidak sah dan kerana itu

menurut hukum tidak mempunyai kekuatan pembuktian.

4 Hak untuk mendapatkan bantuan juru bahasa

Pemeriksaan pada tingkat penyidikan tersangka untuk setiap

waktu (waktu jam kantor) mendapat bantuan juru bahasa

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 177 KUHAP. Dalam hal

tersangka bisu atau tuli diberlakukan ketentuan Pasal 178 jo Pasal

53 KUHAP. Oleh karena tidak semua tersangka mengerti bahasa

Indonesia dengan baik, terutama orang asing sehingga mereka apa

yang sebenarnya disangkakan. Untuk itu maka tersangka berhak

untuk mendapatkan bantuan juru bahasa.

5 Hak mendapatkan bantuan penasehat hukum

Guna kepentingan pembelaan, tersangka berhak mendapat

bantuan hukum dari seorang atau lebih penasehat hukum selama

dalam waktu dan pada setiap tingkat pemeriksaan, menurut tata cara

yang ditentukan dalam,undang-undang (Pasal 54 KUHAP). Untuk

mendapatkan penasehat hukum tersebut tersangka berhak memilih

sendiri penasehat hukumnya (Pasal 55 KUHAP)

Ketentuan yang diatur dalam Pasal 54 dan 55 KUHAP

merupakan jaminan bagi tersangka untuk setiap waktu ia

Page 27: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

16

memerlukan bantuan ia berhak memilih sendiri penasehat hukum

sesuai dengan yang ia kehendaki pada setiap tingkat pemeriksaan.

6 Pejabat penegak hukum wajib menunjuk penasehat hukum

Tersangka yang disangka melakukan tindak pidana yang

diancam dengan pidana mati atau diancam pidana penjara selama

15 (lima belas) tahun atau lebih yang tidak mempunyai penasehat

hukum sendiri maka pejabat yang bersangkutan pada semua tingkat

pemeriksaan dalam proses peradilan (penyidik, penuntut umum dan

hakim) wajib menunjuk penasehat hukum bagi tersangka. Pejabat

penegak hukum pada semua tingkat pemeriksaan terutama pada

tingkat penyidikan dalam hal menangani perkara pidana sebagimana

diatur dalam Pasal 56 KUHAP sebaiknya sejak awal sudah

melakukan penunjukan penasehat hukum untuk

mendampingi/memberikan bantuan hukum kepada tersangka yaitu

dengan cara menerbitkan surat penunjukan penasehat hukum.

Apabila keadaan memungkinkan sebaiknya surat penunjukan

penasehat hukum dibuat dan ditujukan kepada lebih dari satu kantor

penasehat hukum, kecuali apabila telah terbukti tersangka yang

bersangkutan telah menyediakan/membiayai/memilih sendiri

penasehat hukumnya.

Jika pejabat penegak hukum yang bersangkutan telah

menerbitkan Surat Penunjukan Penasehat Hukum ternyata semua

Page 28: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

17

penasehat hukum yang ditunjuk tidak ada yang bersedia/menolak

untuk memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma sebagaimana

yang dimaksud dalam Pasal 56 ayat 2 KUHAP. Bahwa menurut

Undang-undang No.18 tahun 2003 Tentang Advokat Pasal 22

ayat(I). Dinyatakan bahwa advokat wajib memberikan bantuan

hukum secara cuma-cuma kepada pencari keadilan yang tidak

mampu. Adapun mengenai persyaratan dan tata caranya diatur lebih

lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Hakim wajib menunjuk penasehat hukum berdasarkan

ketentuan Pasal 56 KUHAP karena dibebani kewajiban menunjuk

penasehat hukum bukan hanya penyidik dan penuntut umum

melainkan juga termasuk kewajiban dari hakim memeriksa perkara

terdakwa sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 56 KUHAP.

Bahkan jika dikaitkan dengan perumusan Pasal 54 jo 56 jo 71 jo 115

jo 189 KUHAP, maka kewajiban penunjukanpenasehat hukum yang

paling terlihat justru berlaku pada tingkat pemeriksaan di sidang

pengadilan karena dalam pemeriksaan ini penasehat hukum dapat

berupaya,melindungi hak asasi dan hal-hal yang didakwakan oleh

penuntut umum kepada terdakwa. Sedangkan pada tingkat

penyidikan upaya penasehat hukum hanya sebatas mendampingi

untuk mengikuti jalannya pemeriksaan dengan cara melihat serta

mendengar pemeriksaan. Apabila hakim yang memeriksa terdakwa

sebelum ia sendiri memenuhi kewajiban sebagaimana diatur dalam

Page 29: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

18

Pasal 56 KUHAP telah membuat putusan/penetapan yang

menyatakan dakwaan batal demi hukum atau dakwaan penuntut

umum tidak dapat diterima karena dibuat berdasarkan hasil

penyidikan yang tidak sah. Padahal menurut sistem KUHAP dalam

pemeriksaan pada tingkat penyidikan dan penuntut penasehat

hukum tersangka lebih banyak bersikap pasif dan belum dapat

melakukan pembelaan dalam arti yang sebenarnya sebagaimana

yang berlaku di depan persidangan pengadilan.

Dalam hal menghadapi perkara, seharusnya hakim yang

memeriksa terdakwa menyadari dan memahami bahwa ketentuan

Pasal 56 KUHAP juga berlaku bagi dirinya untuk dipenuhi dan

dilaksanakan. Oleh sebab itu seharusnya hakim yang bersangkutan

terlebih dahulu memenuhi kewajibannya menunjuk penasehat hukum

bagi terdakwa sesuai dengan Pasal 56 jo Pasal 189 KUHAP.

Dengan demikian asas dalam KUHAP yang menggariskan bahwa

peradilan dilakukan secara cepat, sederhana, dan biaya ringan

bukan hanya berlaku sebagai simbol saja akan tetapi benar-banar

sebagai asas yang hidup dan berfungsi dalam praktek penerapan

dan penegakan hukum dan keadilan.

7 Hak menghubungi penasehat hukum

Tersangka yang dikenakan penahanan berhak menghubungi

penasehat hukumnya sesuai dengan ketentuan undang-undang.

Bagi tersangka yang berkebangsaan asing yang dikenakan

Page 30: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

19

penahanan berhak menghubungi dan berbicara dengan perwakilan

negaranya dalam menghadapi proses perkaranya (Pasal 57

KUHAP).

Berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Pasal 71 ayat(I)

KUHAP hubungan tersangka dengan penasehat hukum sesuai

dengan tingkat pemeriksaannya diawasi oleh penyidik, penuntut

umum atau petugas LP/RUTAN tanpa mendengar isi pembicaraan.

Dalam hal kejahatan terhadap keamanan negara pejabat penegak

hukum yang mengawasi hubungan tersangka/terdakwa dengan

penasehat hukum dapat mendengar isi pembicaraannya (Pasal 71

ayat (2) KUHAP).

8 Hak menerima kunjungan dokter pribadi

Tersangka yang dikenakan penahanan berhak menghubungi

dan menerima kunjungan dokter pribadinya untuk kepentingan

kesehatan baik yang ada hubungannya dengan proses perkara

maupun tidak (Pasal 58 KUHAP), serta berhak diberitahukan tentang

penahanan atas dirinya oleh pejabat yang berwenang pada semua

tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan kepada keluarganya

atau orang lain yang serumah dengan tersangka ataupun orang lain

yang bantuannya dibutuhkan oleh tersangka untuk mendapatkan

bantuan hukum atau jaminan bagi penagguhannya (Pasal 59

KUHAP).

Page 31: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

20

Hak tersangka sebagaimana yang diatur dalam Pasal 59

KUHAP, berdasarkan Pasal 21 ayat (3) KUHAP kepada pejabat

penegak hukum (penyidik, penuntut umum, dan hakim) yang

melakukan tindakan penahanan, diwajibkan mengirim/memberikan

tembusan Surat Perintah/Penetapan Penahanan kepada keluarga

tersangka dan bagi tersangka warga negara asing tembusan Surat

Perintah/Penetapan Penahanan dikirimkan/dialamatkan kepada

perwakilan negaranya.

9 Hak menerima kunjungan keluarga

Menghubungi dan menerima kunjungan dari pihak yang

mempunyai hubungan keluarga atau lainnya guna mendapatkan

jaminan bagi penangguhan penahanan ataupun untuk mendapatkan

bantuan hukum (Pasal 60 KUHAP).

Secara langsung atau dengan perantara penasehat hukumnya

menghubungi atau menerima kunjungan sanak keluarganya dalam

hal yang tidak ada hubungannya dengan perkara tersangka untuk

kepentingan pekerjaan atau untuk kepentingan kekeluargaan (Pasal

61 KUHAP).

10 Hak menerima dan mengirim surat

Tersangka berhak mengirimkan dan menerima surat dari

penasihat hukumnya dan sanak keluarganya setiap kali diperlukan

Page 32: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

21

olehnya, untuk keperluan itu bagi tersangka disedikan alat tulis

menulis.

Surat menyurat antara tersangka dengan penasehat hukumnya

atau sanak keluarganya tidak diperiksa penyidik/penuntut

umum/hakim atau pejabat itu disalahgunakan.

Surat menyurat yang ditujukan terhadap tersangka yang

diperiksa oleh penyidik/penuntut umum/hakim/pejabat rutan

diberitahukan kepada tersangka dan surat tersebut dikirim kembali

kepada pengirimnya setelah dibubuhi cap yang berbunyi telah ditilik

(Pasal 62 KUHAP).

11 Hak menerima kunjungan rohaniwan dan diadili secara terbuka

untuk umum

Tersangka berhak menghubungi dan menerima kunjungan dari

rohaniwan (Pasal 63 KUHAP)

12 Hak mengajukan saksi yang menguntungkan

Tersangka berhak untuk mengusahakan dan mengajukan saksi

dan atau seorang yang memiliki keahlian khusus guna memberikan

keterangan yang menguntungkan bagi dirinya (Pasal 65 KUHAP).

Saksi yang diajukan oleh tersangka/terdakwa disebut dalam

bahasa Prancis saksi a de charge yaitu saksi yang meringankan

tersangka, sebagai lawan dari saksi a charge yang diajukan oleh

Page 33: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

22

penuntut umum, yaitu saksi yang keterangannya

memberatkan/merugikan tersangka.

Pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik terhadap saksi a de

charge oleh penyidik harus dituangkan dalam BAP yang selanjutnya

dihimpun dalam satu berkas perkara hasil penyidikan untuk

diserahkan kepada penuntut umum guna untuk dilimpahkan ke PN

atau dihentikan penuntutannya.

13 Hak meminta ganti kerugian

Tersangka berhak menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi

sebagaimana diatur dalam Pasal 95 s/d 97 KUHAP (Pasal 68

KUHAP). Tersangka, terdakwa/terpidana berhak menutut ganti

kerugian karena ditangkap, ditahan dan diadili atau dikenakan

tindakan lain (pemasukan rumah, penggeledahan dan penyitaan)

yang tidak sah menurut hukum/tanpa alasan berdasarkan undang-

undang termasuk penahanan yang lebih lama daripada pidana yang

dijatuhkan.

Apabila penangkapan, penahanan dan tindakan lain

sebagaimana dimaksud Pasal 95 KUHAP mengakibakan yang

bersangkutan sakit atau cacat sehingga tidak dapat melakukan

pekerjaan atau mati, besarnya ganti kerugian maksimal berjumlah

Rp 3.000.000,00. Tuntutan ganti kerugian tersebut hanya dapat

diajukan dalam tenggang waktu 3 bulan sejak putusan pengadilan

Page 34: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

23

memperoleh kekuatan hukum tetap. Apabila perkaranya dihentikan

penyidikan atau penuntutan, maka jangka waktu 3 bukan tersebut

dihitung sejak saat pemberitahuan berlakunya Surat Ketetapan

Penyidikan/Penuntutan atau penetapan Praperadilan (Pasal 7 PP

no.27 tahun 1983)

14 Hak memperoleh rehabilitasi

Tersangka berhak memperoleh rehabilitasi apabila oleh

pengadilan diputus lepas dari segala tuntutan hukum yang

putusannya telah memperoleh kekuatan hukum tetap (Pasal 97 ayat

(I) KUHAP). Rehabilitasi tersebut diberikan dan dicantumkan

sekaligus dalam putusan pengadilan (Pasal 97 ayat (2) KIHAP)

C. Hak Tersangka untuk mendapatkan Bantuan Hukum

Berdasarkan Pasal 115 yang hanya memberikan hak fakultatif dan

pasif kepada penasehat hukum dalam mengikuti jalannya pemeriksaan

penyidikan di hadapan instansi penyidik.

Ketentuan pasal-pasal bantuan hukum yang diatur dalam KUHAP

merupakan pelaksana daripada aturan umum yang digariskan dalam UU

Pokok Kekuasaan Kehakiman yang terdapat pada Bab VII, pasal 35

sampai 38. Menurut Yahya Harahap,KUHAP tidak begitu jelas memberi

defenisi bantuan hukum. Tidak dijumpai penjelasan yang membedakan

pengertian bantuan hukum

Page 35: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

24

Dalam pasal 1 butir 13 berbunyi:

Penasehat hukum adalah seseorang yang memenuhi syarat yang

ditentukan oleh atas berdasarkan undang-undang untuk memberi bantuan

hukum.

Bantuan hukum yang diatur dalam KUHAP, masih lebih dekat

kepada mereka yang kaya dan mampu membeli imbalan jasa kepada

penasehat yang berprofesi sebagai advokat atau pengacara. Supaya

bantuan hukum akrab rakyat kecil yang tidak mampu membayar imbalan

jasa, harus terdapat suatu pasal ketentuan yang menegaskan adanya

“kewajiban hukum” yang bersifat imperatif untuk memberi bantuan hukum

kepada setiap anggota masyarakat tanpa kecuali. Sedang yang diatur

pada Pasal 56 hanya menegaskan hak tersangka atau terdakwa untuk

mendapatkan bantuan hukum dari seorang atau lebih penasehat hukum

selama dan pada tingkat pemeriksaan. Sehingga sifat bantuan hukum

yang diatur dalam KUHAP masih bersifat diskriminatif antara orang yang

kaya dan yang miskin. Selama tidak ada uluran tangan dari penasehat

hukum atau lembaga hukum yang berbudi luhur, selama itu rakyat kecil

tidak akan pernah mampu memanfaatkan haknya mendapatkan bantuan

hukum.

Page 36: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

25

D. Proses Penyidikan Tindak Pidana

Penyidikan tindak pidana dilaksanakan setelah diketahui bahwa

suatu peristiwa yang terjadi merupakan tindak pidana, Menurut Yesmil

Anwar dan Adang:

1. Diketahui Tindak Pidana

Dasar hukumnya adalah: Pasal 102 ayat (2) dan (3) KUHAP, Pasal

106 KUHAP, Pasal 108 KUHAP, Pasal 109 ayat (I) KUHAP, Pasal 111

KUHAP. Suatu tindak pidana dapat diketahui melalui: Laporan,

Pengaduan, Tertangkap tangan, Diketahui langsung oleh petugas Polri.

Laporan atau Pengaduan yang diajukan baik secara tertulis

maupun lisan, dicatat terlebih dahulu oleh penyidik/penyidk

pembantu/penyelidik, kemudian setelah selesai penerimaan laporan atau

pengaduan tesebut, kepada pelapor atau pengadu diberi surat tanda

penerimaan laporan atau pengaduan.

Laporan/ Pemberitahuan tentang suatu peristiwa tindak pidana

yang diterima oleh petugas Polri dan bukan berasal dari korban atau

orang yang dirugikan, tetapi secara sukarela dalam memberikan laporan/

pemberitahuan tersebut.

Dalam hal tertangkap tangan, setiap petugas Polri tanpa surat

perintah dapat melakukan tindakan: Penangkapan, penggeledahan,

penyitaan dan melakukan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung

jawab segera melakukan tindakan pertama di TKP.

Page 37: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

26

Petugas Polri yang berwenang, wajib: Membuat Laporan Polisi,

mendatangi TKP dan melakukan tindakan yang diperlukan, Membuat

Berita Acara atas setiap tindakan yang diperlukan. Dalam hal suatu tindak

pidana diketahui langsung oleh petugas Polri, maka wajib segera

melakukan tindakan-tindakan sesuai kewenangan masing-masing,

kemudian membuat Laporan Polisi dan atau Berita Acara mengenai

tindakan-tindakan yang dilakukannya, guna penyelesaian selanjutnya.

2.Kegiatan Penyidikan

Setelah diketahui bahwa suatu peristiwa yang terjadi diduga atau

merupakan tindak pidana, segera dilakukan penyidikan melalui kegiatan-

kegiatan-kegiatan penyelidikan, penindakan, pemeriksaan serta

penyelesaian dan penyerahan berkas perkara. Yang dapat dilakukan

Penyelidikan Reserse, yang menjadi dasar hukumnya adalah : Pasal 5

KUHAP, Pasal 9 KUHAP, Pasal 75 KUHAP, Pasal 102 s/d Pasal 105

KUHAP, Pasal 111 KUHAP. Yang berwenang untuk melakukan

penyelidikan reserseadalah setiap Pejabat Polisi Negara Republik

Indonesia yang khusus ditugaskan untuk itu. Pertimabangan dilakukan

Penyelidikan Reserse berbagai bentuk laporan yang diterima Reserse,

Laporan Polisi, Berita Acara Pemeriksaan di TKP, Berita Acara

Pemeriksaan tersangka atau saksi

Penyelidikan Reserse dapat dilakukan untuk mencari keterangan-

keterangan dan bukti guna menentukan suatu peristiwa yang dilaporkan

Page 38: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

27

atau diadukan merupakan tindak pidana atau bukan melengkapi

keterangan yang telah diperoleh agar menjadi jelas sebelum dapat

dilakukan penindakan, persiapan pelaksanaan penindakan.

Terhadap suatu peristiwa yang telah dinyatakan sebagai suatu tindak

pidana oleh penyidik, maka tahap selanjutnya adalah melakukan

penyidikan untuk mencari tahu siapa pelaku dari tindak pidana tersebut.

Berdasarkan Pasal 1 butir 1 KUHAP pejabat yang berwenang untuk

melakukan penyidikan adalah pejabat Polisi negara atau Pegawai Negeri

Sipil yang berwenang melakukan penyidikan berdasarkan KUHAP.

Penyidik mempunyai wewenang sebagaimana yang ditentukan dalam

Pasal 7 KUHAP, dantaranya adalah:

a) Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya

tindak pidana

b) Melakukan tindakan pertama pada saat ditempat kejadian

c) Melakukan penyitaan dan pemeriksaan surat

d) Mengambil sidik jari dan memotret seseorang

e) Mengadakan pemberhentian penyidikan

Perilaku yang menyimpang yang mungkin dilakukan oleh penyidik

a) Penyidik tidak melakukan tindakan lanjut terhadap adanya aduan

atau laporan dari masyarakat tentang adanya dugaan terjadinya

tindak pidana.

Page 39: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

28

b) Penyidik melakukan tindakan kekerasan terhadap tersangka pada

saat pemeriksaan

c) Penyidik mengeluarkan Surat Perintah Pemberhentian Penyidik

(SP3) tanpa alasan yang jelas.

Peninjauan pada tahap penyidikan juga dapat dilakukan terhadap

ketidaklengkapan berkas perkara yang harus dipenuhi sebelum

melimpahkan berkas perkara tersebut ke Kejaksaan. Ketidaklengkapan

tersebut dapat dilihat dari dua segi, yaitu baik secara formal maupun

materiel.

Ketidaklengkapan persyaratan formal:

a) Tidak terdapat Berita Acara Pemeriksaan Tersangka

b) Tidak ada Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP)

c) Tidak adanya Berita Acara Penangkapan. Ketidaklengkapan syarat

materiel.

Ketidaklengkapan syarat materiel

a) Ketidaksesuain tindak pidana yang disangkakan

b) Tidak menguraikan unsur delik secara cermat, jelas dan lengkap.

Page 40: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Untuk memperoleh data guna menyelesaikan tugas akhir ini,

lokasi penelitian yang dipilih Penulis adalah Kepolisian Resort Kota Besar

(Polrestabes) Makassar dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar.

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dipakai ada 2 macam :

1. Data primer berupa data yang diperoleh dengan mengadakan

wawancara dan penelitian secara langsung dengan pihak-pihak

yang terkait.

2. Data sekunder berupa data yang diperoleh dari bahan dokumentasi

dan bahan tertulis lainnya yang berhubungan dengan

permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini.

C. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penulisan ini dilakukan

dengan beberapa cara yaitu :

1. Pengamatan langsung dilapangan, yaitu pengamatan dilapangan

dilakukan dengan menggunakan teknik observasi maupun teknik

informan sehingga dengan teknik ini Penulis berharap dapat

Page 41: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

30

mengumpulkan data sebanyak mungkin yang dapat menambah

kelengkapan data kepustakaan.

2. Interview (wawancara), dengan teknik ini Penulis berusaha

menggali data-data yang membuat beberapa pertanyaan yang

diajukan kepada beberapa informan mengenai permasalahan

dengan semua pihak terkait. Data yang diperoleh diharapkan dapat

melengkapi data primer.

3. Kuisioner, dengan teknik ini diharapkan data memperoleh data-data

primer yang dibutuhkan oleh Penulis. Dengan membuat pertanyaan

yang berkaitan dengan permasalahan.

D. Analisis Data

Data penelitian baik data primer maupun data sekunder

dengan menafsirkan gejala dalam hubungannya dengan landasan teori

digunakan analisis kuantitatif yang didukung dengan data kuantitatif

dengan menggunakan pola pikir deduksi dan induksi.

Page 42: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Polrestabes Makassar

Upaya untuk menyelenggarakan perlindungan hukum bagi

masyarakat mendorong pemerintah (Kepolisian Negara RI) membentuk

kelembagaan hukum dalam rangka penegakan supremasi hukum (law

supremacy) di Indonesia, khususnya dikota Makassar. Salah satu

lembaga penegak hukum itu adalah Kepolisian Negara RI Daerah Sulsel

Resort Kota Besar Makassar atau disingkat POLRESTABES. Institusi

penegak hukum itu menjadi instrumen terdepan yang dipercaya untuk

menangani berbagai kasus yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara, khusunya didaerah Propinsi Sulsel.

Kedudukan tugas dan fungsi Polrestabes Makassar bukanlah

perkara mudah atau ringan karena sejumlah tantangan dan permasalahan

hukum menuntut penanganan suatu kasus yang melibatkan tersangka

tertentu, mutlak untuk dituntut untuk mengedepankan perlindungan hukum

secara adil dan jujur serta obyektif. Meningkatnya sejumlah kasus dengan

kronologis peristiwa dan modus operandi para tersangkanya menjadi

tantangan bagi aparat Kepolisian untuk lebih menjalankan proses

penangkapan, penahanan, penggeledahan, penyitaan dan/atau dalam

tahap (penyelidikan, penyidikan, pemeriksaan, praperadilan dan

prapenuntutan).

Page 43: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

32

Pada pembahasan sub bab ini Penulis akan memberikan

gambaran tentang tindak pidana yang ditangani oleh Polrestabes

Makassar selama kurun waktu tahun 2007-2009. Adapun gambaran

sebagaimana terlampir dibawah ini:

No Jenis Tindak Pidana2007 2008 2009

Lapor Selesai Lapor Selesai Lapor Selesai

1. Pembunuhan 2 4 1

2. Aniaya Berat 57 32 76 48 44 22

3. Curi Keras 28 9 12 3 10 2

4. Curi Berat 23 15 8 14 3 14

5 Curi Ranmor 20 3 9 10 16 1

6 Curi Biasa 33 19 29 14 20 16

7 Penculikan 2 2

8 Perkosaan 9 6 1 1 4 3

9 Perjudian 1 3 5 4 7 2

10 Pembakaran

11 Kebakaran 4

12 Psikotropika

13 Kejahatan Mata Uang

6 8

14 Sara

15 Senjata Tajam 9 4 8 5 4 3

16 Pemerasan 13 3 3 1 7 3

17 Demonstrasi 1

18 Pengroyokan 2 3 3 2 1 2

19 Perzinahan 7 2 1 6 5 4

20 Penadahan 1 6

Page 44: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

33

21 Penipuan 178 81 177 112 162 60

22 Penggelapan 52 25 57 42 54 20

23 Kejahatan Susila 1 1 2 2 1

24 Perusakan 22 13 17 10 7 8

25 Aniaya Ringan 4 3 1

26 Serobot Tanah 40 16 24 8 36 8

27 Kejahatan Materai/Merk

2 10

28 Pemalsuan Surat 29 10 14 7 36 10

29 Pengancaman 21 5 13 8 10 1

30 Penghinaan 10 4 9 10 7 4

31 Curi dikeluarga 2 1 1 2

32 Minggat/Beli Perempuan

3 7 5 15 4 4

33 T. Mayat/Bunuh Diri

34 Miras 2

35 Abortus 1 2

36 Senjata api/ Handak 10

37 Illegal Loging

38 Sumpah/ Keterangan Palsu

5 5 3 55 11 3

39 Curi Hewan

40 Pencemaran Nama Baik

15 4 6 8 8 3

41 KDRT 11 9 10 40 5 9

42 VCD 1 2 3 6

43 Penggelapan karena Jabatan

3 2 5

Jumlah 599 294 504 415 469 218

Page 45: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

34

Data tersebut memberikan gambaran bahwa, begitu banyak

jenis tindak pidana yang ditangani oleh Sat Reskrim Polrestabes

Makassar dalam kurun waktu 2007-2009. Dengan jumlah penyidik 103

orang, diharapkan dapat menyelesaikan sebanyak 599 kasus laporan

pada Tahun 2007 ditambah 294 kasus penunggakan, dan pada tahun

2008 sebanyak 504 kasus kemudian ditambah sebanyak 469 kasus pada

tahun 2009. Sehingga total kasus selama kurun waktu 3 tahun yaitu 1572.

Bila dirata-ratakan berarti 1572 per 3 tahun = 524 kasus per tahun per 103

(jumlah penyidik). Dengan demikian berarti tiap satu orang penyidik

diasumsikan dapat menangani 5, 08 kasus dalam satu tahun.

b. Lembaga Bantuan Hukum

LBH Makassar (dahulu LBH Ujung Pandang) didirikan pada

tanggal 23 September 1983 oleh para Pengacara dan Advokat PERADIN

(Persatuan Advokat Indonesia) dan kemudian bergabung dengan

YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM INDONESIA (YLBHI) yang

berkantor di Jl. Diponegoro No. 74 Jakarta Pusat. Ide pembentukan LBH

Makassar ketika itu dikerjakan sebuah tim yang terdiri atas beberapa

Advokad senior seperti M. Ilyas Amin SH, Harry Tio, SH., H..M. Arsyad

Ohoitenan SH, Fachruddin Solo SH serta Sakurayati Trisna SH.

Pemberian nama “LBH Makassar” merupakan satu kesatuan,

dimana pencantuman nama ibukota propinsi (“Makassar”) adalah suatu

identitas dari kantor LBH yang merupakan cabang dari YLBHI (Yayasan

Page 46: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

35

Lembaga Bantuan Hukum Indonesia) yang saat ini telah memiliki 14

(empat belas) kantor cabang yang berkedudukan di beberapa Ibukota

propinsi dan diberi nama sesuai dengan Ibukota propinsi

Kepemimpinan LBH Makassar dimulai dari M. Ilyas Amin SH

sebagai Direktur Pertama untuk periode 1983-1986. A.Rudiyanto Asapa

selama dua periode, yakni periode 1986-1989 dan periode 1989-1992.

Direktur ketiga adalah Nasiruddin Pasigai SH untuk periode 1993-1996,

Mappinawang SH, 1997-2003 dan M. Hasbi Abdullah, SH. Periode 2004 –

2007.

Pasca kepemimpinan M. Hasbi Abdullah, SH., Tahun 2007,

diadakan pemilihan Direktur pada Bulan Oktober untuk periode

selanjutnya. Abdul Muttalib, SH., akhirnya terpilih sebagai Direktur Periode

2007 – 2010, berdasarkan SK. Badan Pengurus YLBHI SK Badan

Pengurus YLBHI No. 026/SKEP/YLBHI/X/2007. Berikut nama – nama

Direktur LBH Makassar sejak Tahun 1983 – 2009, sebagai berikut:

1. Ilyas Amin, SH (Periode 1983 – 1986);

2. A. Rudiyanto Asapa, SH.LL.M (1986 – 1992);

3. Nasiruddin Pasigai, SH.,MH (1993 – 1996);

4. Mappinawang, SH (1997 – 2003);

5. M. Hasbi Abdullah, SH (2004 – 2007);

6. Abdul Muttalib, SH (2007 – 2010).

Page 47: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

36

Sebagai kantor cabang Yayasan Lembaga Bantuan Hukum

Indonesia (YLBHI) maka LBH Makassar memiliki visi dan misi yang sama

dengan YLBHI sebagai sebuah organisasi masyarakat sipil memandang

bahwa penyelenggaraan negara harus melindungi dan menjamin rakyat

dalam memenuhi hak-hak ekonomi, sosial dan budaya serta kebebasan-

kebebasan dasar manusia. Untuk itu, negara perlu merumuskan dan

menetapkan aturan hukum yang adil dan berpihak kepada masyarakat.

Institusi-institusi negara juga berkewajiban untuk melindungi dan

menegakkan kebebasan-kebebasan dan hak-hak asasi manusia di tengah

tekanan liberalisasi ekonomi dan globalisasi.

Lembaga Bantuan Hukum Indonesia memiliki visi dan misi

yang sama dengan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia:

Visi Lembaga Bantuan Hukum Makassar adalah :

Menentukan Arah Transisi Politik dan Transformasi Politik yang

Berkeadilan Gender dengan Berbasiskan Gerakan Rakyat

Misi Lembaga Bantuan Hukum Makassar adalah

Terwujudnya masyarakat yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip

keadilan sosial merupakan cita-cita seluruh rakyat Indonesia.

Prinsip-prinsip keadlian sosial ini ditandai dengan adanya

penyelenggaraan negara yang mengimplementasikan

kesejahteraan rakyat dan tumbuh serta berkembangnya

Page 48: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

37

kekuatan-kekuatan masyarakat yang mampu mengontrol

penyelenggaraan negara.

Proses untuk menuju tatanan masyarakat tersebut akan

membawa konsekuensi logis berupa perubahan ditingkat tatanan

masyarakat. Era transisi telah membawa beberapa perubahan atau

koreksi struktur dan system yang dibangun Orde Baru. Telah terjadi

proses devolusi kekuasaan dari sentralistik ke desentralisasi kekuasaan di

tingkat lokal yang diistilahkan dengan Otonomi daerah. Menguatnya

wacana good governance, demokratisasi, hak asasi manusia, dan

lingkungan hidup merupakan fenomena perubahan. Persoalannya

kemudian, perubahan-perubahan ini bukan serta merta merupakan hasil

dari tuntutan masyarakat kita, melainkan mesti dikritisi sebagai alat

moderasi dari kepentingan modal internasional untuk melemahkan

resistensi rakyat.

LBH Makassar mesti dapat mencermati dan mengkritisi

agenda-agenda pasar internasional dan agenda negara dominan. Peran

LBH Makassar mesti diarahkan pada upaya-upaya mendorong

terwujudnya negara hukum yang menjamin keadilan sosial. Hukum-hukum

yang ditetapkan bukanlah hasil kompromi institusi-institusi negara dengan

kekuatan pasar, tetapi hukum-hukum yang dirumuskan atas dasar

tuntutan dan aspirasi masyarakat. Disinilah agenda utama dari kerja

Bantuan Hukum Struktural (BHS).

Page 49: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

38

LBH Makassar memiliki misi :

Pertama, mendorong transformasi politik yang berlandaskan gerakan

rakyat dan berkeadilan gender. Transformasi politik ini ditujukan bagi

pembukaan peluang untuk mengoreksi relasi-relasi kekuasaan yang

menindas seperti sekarang, di mana mayoritas masyarakat Indonesia

yakni petani, nelayan, buruh menjadi subordinasi kelompok penguasa.

Penguasa yang dimaksud disini dapat bernaung dalam birokrasi, partai

politik, dan institusi negara lainnya.

Kedua, mempromosikan dan memperjuangkan terjaminnya hak-hak

ekonomi, sosial dan budaya. Terjaminya hak-hak ini merupakan jawaban

bagi gerak modal MNCs/TNCs dan ancaman lembaga keuangan

Internasional. Hanya dengan sumber-sumber ekonomi ditangan

masyarakat akan tercipta kesejahteraan yang sebenarnya. Jika tidak,

maka masyarakat kita hanya menjadi konsumen dan penyedia tenaga

kerja yang murah serta penerima sampah dan limbah proses produksi.

Ketiga, Hal ini mutlak dilakukan untuk mendukung upaya mempromosikan

dan memperjuangkan hak-hak di atas. Kebebasan-kebebasan dasar

dalam konsepsi hak-hak sipil dan politik merupakan bekal awal bagi

terbukanya peluang masyarakat untuk memenuhi hak-hak ekonomi, sosial

dan budayanya.

Berdasarkan uraian visi dan misi di atas, peran strategis LBH

Makassar dapat dirumuskan menjadi tiga peran utama :

Page 50: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

39

1. Memberikan bantuan hukum kepada masyarakat marginal tanpa

membedakan latar belakang suku agama dan ras yang bertumpu

pada nilai-nilai hukum dan martabat serta hak asasi manusia.

2. Meningkatkan kesadaran hukum dalam masyarakat baik pada

pejabat Negara maupun masyarakat biasa guna tumbuhnya

kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai subyek hukum dan

berperan serta aktif dalam penegakan, pembentukan dan

pembaruan hukum

3. Mempengaruhi kebijakan publik yang menentukan terjaminnya hak-

hak ekonomi, sosial, budaya dan hak-hak sipil dan politik. Prasyarat

yang mutlak adalah meningkatkan kemampuan dan kepedulian

kontrol sosial bagi kekuatan-kekuatan organisasi masyarakat sipil

untuk mendorong lahirnya kebijakan publik yang berpihak kepada

hak ekonomi, sosial, budaya dan hak sipil politik, baik ditingkat

nasional maupun ditingkat internasional.

4. Memainkan peran bersama-sama masyarakat sipil dalam

menentukan arah transisi politik dengan mendasarkan pada prinsip-

prinsip demokrasi, hak asasi manusia dan keadilan gender.

Menentukan arah transisi politik berarti memprakarsai dan

memanfaatkan ruang publik atas dasar kepentingan masyarakat

sipil.

Page 51: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

40

5. Memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya gerakan rakyat. Hal ini

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan posisi tawar dalam

sistem politik makro.

Peran strategis utama tersebut kemudian harus diterjemahkan

dan dapat diimplementasikan dalam program kegiatan secara sinergis

didalam divisi-divisi.

Harapan dan Tantangan LBH Makassar

Saat ini Pemerintah telah mengeluarkan menggodok

Pembentukan Undang-Undang Bantuan Hukum atas Prakarsa Yayasan

LBH Indonesia, kita berharap Rancangan Undang-Undang Bantuan

Hukum ini segera dibahas di Prolegnas dan disahkan. Kehadiran PP

Bantuan Hukum Nomor 83 Tahun 2009 menjadi tonggak komitmen

Negara dalam memberikan pengakuan hak-hak setiap orang untuk “acces

to justice” tanpa memadang status sosial, suku, agama, ras dan budaya.

Semoga RUU Bantuan Hukum segera menjadi Prioritas dalam

Pembahasan di Prolegnas.

Adapun tujuan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia–

Lembaga Bantuan Hukum Makassar :

1. Terwujudnya suatu suatu sistem masyarakat hukum yang terbina di

atas tatanan hubungan sosial yang adil dan

beradab/berperikemanusiaan secara demokratis (a just, humane

and democratic socio-legal system);

Page 52: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

41

2. Terwujudnya suatu sistem hukum dan administrasi yang mampu

menyediakan tata cara (prosedur-prosedur) dan lembaga-lembaga

melalui mana setiap pihak dapat memperoleh dan menikmati

keadilan hukum (a fair and transparent institutionalized legal-

administrative system);

3. Terwujudnya suatu sistem ekonomi, politik dan budaya yang

membuka akses bagi setiap pihak untuk turut menentukan setiap

keputusan yang berkenaan dengan kepentingan mereka dan

memastikan bahwa keseluruhan sistem itu tetap menghormati dan

menjunjung tinggi HAM (An open political-economic system with a

culture that fully respects human rights).

Kriteria Kasus

DATA PENANGANAN KASUS

LEMBAGA BANTUAN HUKUM (LBH) MAKASSAR

2007 – 2010

NO TAHUN JUMLAH

1. 2007 42

2. 2008 45

3. 2009 50

4. 2010 63

JUMLAH 200 kasus

Data kasus tersebut diatas adalah data kasus yang mendapatkan bantuan hukum sebagai status tersangka.

Page 53: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

42

Kriteria suatu kasus dapat ditangani oleh Lembaga Bantuan

Hukum - Makassar – Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, yaitu:

a. Kriteria tidak mampu. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pendapatan

calon klien untuk membayar advokat. Untuk itu dalam formulir

pendaftaran klien terdapat informasi yang harus diisi, yaitu:

1). pekerjaan pokok dan tambahan;

2) harta yang dimilikidan;

3) tanggungan keluarga.

b. Kriteria buta hukum. Kriteria ini diformulasikan berdasarkan sifat

konflik dan derajat ketidakadilan yang dirasakan kelompok

masyarakat (menyangkut hajat hidup orang banyak) yang

dikandung oleh kasus itu atau sering disebut dengan kasus-kasus

struktural. Untuk menilainya digunakan hak-hak warganegara yang

dilanggar di ranah Sipol maupun Ekosob.

Prosedur Penerimaan Kasus

Prosedur penerimaan kasus untuk calon klien:

a. Mengisi Formulir Data Klien;

b. Kemudian akan mendapatkan jasa hukum dan dapat berkonsultasi

dengan Advokat Publik/Asisten Advokat Publik;

c. Advokat Publik / Asisten Advokat Publik berkoordinasi dengan Ka.

Operasional untuk menentukan diterima/tidak kasus tersebut;

d. Jika kasus bersifat individual, dan LBH tidak memiliki cukup SDM

dan alokasi biaya berperkara, akan direkomendasikan: 1. Ditangani

Page 54: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

43

untuk kasus-kasus yang dapat membawa perubahan bagi sistem

hukum dan terdapat tenaga/SDM; 2. Diselesaikan oleh mitra

dengan tetap berkonsultasi Advokat Publik/Asisten Advokat Publik

untuk setiap langkah hukumnya; 3. Dirujuk kepada Jaringan Kerja

LSM yang khusus menangani perkara tertentu; 4. Dirujuk ke kantor

advokat alumni LBH-YLBHI jika klien/mitra tidak memenuhi syarat

formal (mampu);

e. Setelah proses konsultasi, calon klien membayar administrasi;

f. Kasus yang bersifat massal, struktural, berdampak luas dan tidak

mampu secara ekonomi, hukum dan politik, Advokat Publik/Asisten

Advokat Publik akan mengkoordinasikan dengan Ka. Operasional

untuk membahas diterima/tidaknya kasus tersebut;

g. Jika diterima, maka Advokat Publik/Asisten Advokat Publik akan

ditugaskan melakukan proses advokasi kasus tersebut.

Kode Etik Pengabdi Bantuan Hukum Indonesia

Pengabdi Bantuan Hukum YLBHI - LBH - Makassar dalam

bekerja menggunakan Pedoman Pokok Nilai-Nilai Perjuangan YLBHI dan

Kode Etik Pengabdi Bantuan Hukum Indonesia yang intinya:

1. Pemberian bantuan hukum hanya kepada golongan yang lemah

dan tidak mampu;

2. Memberi bantuan hukum berarti berjuang menegakkan hukum

dengan tidak membiarkan adanya perbuatan melawan hukum;

Page 55: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

44

3. Selalu menjaga diri untuk tidak menjual prinsip pendirian dan sikap

perjuangannya demi mendapat keuntungan materi;

4. Tidak berkompromi dengan atau tunduk kepada setiap bentuk

ketidakadilan;

5. Perjuangan Pengabdi Bantuan Hukum menyangkut proses, baik

proses hukum maupun aspek kehidupan lain;

6. Selalu mendahulukan kepentingan kolektif daripada kepentingan

pribadi.

B. Pelaksanaan Hak Tersangka Untuk Mendapatkan Bantuan Hukum

di Tingkat Penyidikan

Salah satu hak tersangka menurut Kitab Undang-undang

Hukum Acara Pidana (KUHAP) adalah mendapatkan bantuan hukum.

Dalam hal mendapatkan bantuan hukum, seorang tersangka boleh

mendapatkan bantuan hukum dari seorang atau lebih penasehat hukum

selama dalam waktu dan pada setiap tingkat pemeriksaan, yang

ditentukan dalam KUHAP seperti yang terdapat pada pasal 54 KUHAP.

Pemberian bantuan hukum dari seorang penasehat hukum

terhadap tersangka memiliki 2 (dua) sifat. Sifat yang pertama adalah

bantuan hukum bersifat psikologi bagi para tersangka. Bantuan hukum

diharapkan dapat menenangkan keadaan psikologi tersangka yang

sedang dihadapkan dengan suatu masalah hukum. Karena walaupun

masih dalam taraf sangkaan atau dakwaan, bagi pribadi yang terkena, ini

Page 56: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

45

merupakan suatu pukulan psikilogis. Sifat yang kedua selain bersifat

psikologi, pemberian bantuan hukum dari seorang penasehat hukum juga

bersifat teknis. Peranan profesi penasehat hukum yang bersifat teknis

dimaksudkan bahwa pemberian bantuan hukum tersebut adalah untuk

mengatasi masalah-masalah teknis yuridis yang tentu sulit dipahami oleh

orang awam di bidang hukum.

Hanya saja, bantuan hukum tidak semudah itu dapat diterima

oleh para tersangka tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan

anggota BA Reskrim Polrestabes MakassarBrigadir Akbar Malik

mengatakan bahwa setiap akan memulai pemeriksaan semua tersangka

telah diberitahu hak-haknya dalam menjalani setiap periksaan, termasuk

hak untuk mendapatkan bantuan hukum. Hanya saja, tidak semua

tersangka menanggapi hal tersebut. Hal ini terjadi karena kurangnya

pengetahuan mereka tentang hukum. Umumnya mereka menolak untuk

didampingi penasehat hukum karena adanya berbagai macam alasan.

Salah satu alasannya karena masih adanya masyarakat yang buta

hukum, sehingga sulit bagi para tersangka untuk mengetahui apakah

sebenarnya fungsi dan peran penasehat hukum bagi mereka.

Selain hal diatas, ada satu alasan lain yang menjadi alasan utama

mengapa para tersangka tidak menggunakan jasa seorang penasehat

hukum. Menurut salah satu anggota LBH Makassar Abd. Azis bahwa para

tersangka menolak menggunakan jasa bantuan hukum, karena mereka

beranggapan dengan menggunakan jasa penasehat hukum berarti

Page 57: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

46

mereka harus mengeluarkan biaya untuk membayar jasa penasehat

hukum tersebut. Padahal kenyataannya tidak demikian, karena saat ini

sudah berdiri suatu lembaga yang berkewajiban untuk memberikan

bantuan hukumnya secara gratis. Suatu lembaga yang diharapkan dapat

menjadi pembela hak asasi tersangka yang tergolong tidak mampu.

Pernyataan tersebut diatas juga didukung oleh jawaban para

responden yang terdiri dari para tersangka yang tergolong tidak mampu.

Hal ini dapat dilihat dari hasil pembagian angket/kuesioner dalam tabel

dibawah ini:

Tabel 1Faktor-faktor yang Menyebabkan Para Tersangka Tidak

Menggunakan Hak Mereka Untuk Menggunakan Bantuan Hukum

No. Jawaban Responden FrekuensiPresentase

%1. Karena merasa tidak mampu membayar biaya

atas jasa penasehat hukum yang akan digunakan

3 60

2. Karena tidak mengetahui akan fungsi dan peranan seorang penasehat hukum bagi mereka

-- --

3. Karena kurangnya pengetahuan tersangka akan hukum

2 40

JUMLAH 5 100 %

Sumber : Data Primer 2011

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa yang menjadi

faktor utama para tersangka tidak menggunakan haknya untuk

mendapatkan bantuan hukum adalah karena mereka merasa tidak

mampu untuk membayar biaya ongkos jasa penasehat hukum yang akan

mereka gunakan. Akan tetapi, kurangnya pengetahuan tersangka akan

Page 58: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

47

hukum juga menjadi salah satu faktor sehingga tersangka tidak

menggunakan haknya untuk mendapatkan bantuan hukum.

C. Hambatan Dalam Pemenuhan Hak Tersangka Untuk Mendapatkan

Bantuan Hukum Khususnya Di Tingkat Penyidikan

Dalam hal pemenuhan bantuan hukum, pada kenyataannya

prosesnya sering tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Masih

ada hambatan-hambatan yang sering muncul sehingga dapat

menghambat jalannya proses pemenuhan hak tersangka untuk

mendapatkan bantuan hukum.

Dari wawancara dengan seorang Direktur LBH Makassar,

Abdul Muttalib, SH., bahwa hambatan-hambatan dalam pemenuhan hak-

hak tersangka dalam konteks bantuan hukum di LBH Makassar adalah

persoalan hak-hak tersangka sudah diatur dalam beberapa instrumen

hukum misalnya UUD 1945, KUHAP maupun Undang-undang No.12

Tahun 2005 tentang konveksi hak-hak sipil politik, maupun instrumen

hukum lainnya. Tentu saja berbicara hak-hak tersangka tidak terlepas dari

persoalan hak konstitusional setiap warga negara untuk mendapatkan

bantuan hukum. Olehnya itu secara menyeluruh, hak tersangka juga

merupakan hak konstitusional.

Dalam pelaksanaannya, banyak hak-hak tersangka yang

semestinya diakomodir oleh penyidik Kepolisian maupun penyidik lainnya

(termasuk PPNS) acap kali tidak diterapkan. Dalam uraian ini uraian ini

Page 59: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

48

akan menjelaskan hak-hak tersangka dalam konteks seperti di atur dalam

KUHAP, yang mana hak-hak tersangka ditegaskan dalam Pasal 50-68.

Berikut ini beberapa proses yang menimbulkan hambatan-

hambatan dalam pelaksanaan hak seorang tersangka. Hak seorang

tersangka dibagi atas beberapa bagian yakni :

1. Pemanggilan

Seorang yang diduga sebagai tersangka tidak bisa semena-mena

dipanggil tanpa proses hukum yang sesuai dengan Kitab Undang-

undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Dalam pemanggilan

seseorang sebagai tersangka diatur dalam Pasal 7 huruf (g)

KUHAP, yang menegaskan perlu pemanggilan harus menjelaskan

status seseorang sebagai tersangka atau saksi. Dalam

kenyataannya beberapa klien LBH Makassar yang mendapatkan

panggilan tapi tidak dicantumkan status apakah ia sebagai saksi

maupun sebagai tersangka. Dalam pasal ini (Pasal 112 KUHAP)

ditegaskan, “Penyidik yang melakukan pemeriksaan, dengan

menyebutkan alasan pemanggilan secara jelas, berwenang

memanggil tersangka atau saksi yang dianggap perlu untuk

diperiksa dengan surat panggilan yang sah dengan memperhatikan

tenggang waktu yang wajar antara diterimanya panggilan dan

seorang itu diharuskan memenuhi panggilan tersebut”.

2. Pemeriksaan

Page 60: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

49

Seorang yang diduga melakukan tindak pidana, berhak

mendapatkan bantuan hukum dalam bentuk perlindungan hukum

terhadap hak-haknya sebagai tersangka. Dalam kenyataannya ada

beberapa pengaduan yang masuk di LBH Makassar yang mana

tersangka atau keluarga pengadu yang diperiksa di Kepolisian

justru tidak mendapatkan bantuan hukum (pendampingan oleh

Pengacara), hak memberikan keterangan secara bebas tanpa

tekanan. Namun dalam kenyataannya beberapa perkara pidana

yang ditangani LBH Makassar, ada tersangka yang dipaksa

mengakui perbuatannya, adapula tersangka yang dibujuk untuk

tidak didampingi oleh Pengacara dengan berbagai alasan,

misalnya: didampingi Pengacara hanya memperlambatkan proses

hukum tersangka. Padahal tersangka yang diancam hukuman

diatas 15 tahun wajib didampingi oleh Pengacara (Penasehat

Hukum).

3. Penangkapan dan Penahanan

Dalam banyak kasus, ada beberapa klien LBH Makassar yang

ditangkap tanpa Surat Penangkapan, ada pula yang ditangkap

menjelaskan dasar hukum penangkapan. Padahal terkait dengan

penangkapan, KUHAP telah menguraikan secara detail alasan-

alasan penangkapan terhadap seseorang sebagaimana ditegaskan

dalam Pasal 1(angka) 20, sebagai berikut:

“Penangkapan adalah suatu tindakan penyidik berupa pengekangan sementara waktu kebebasan tersangka atau

Page 61: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

50

terdakwa apabila terdapat cukup bukti guna kepentingan penyidikan atau penuntutan dan atau peradilan dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam Undang-undang ini”.

Namun kenyataannya dilapangan masih terdapat praktek

penangkapan tanpa dasar hukum yang jelas. Demikian halnya

dengan penahanan, seseorang yang ditahan harus mengetahui

apa kesalahannya dan mengapa ia ditahan. Hal mana: “mengenai

alasan penangkapan atau syarat penangkapan tersirat dalam Pasal

17 KUHAP, yakni:

(1) seorang tersangka diduga keras melakukan tindak pidana,

(2) dan dugaan yang kuat itu, didasarkan pada bukti permulaan yang

cukup”.

Masalah-masalah hak seorang tersangka dibatasi oleh pihak

penyidik. Tentu saja berdampak pada proses bantuan hukum oleh

Pekerja Bantuan Hukum LBH Makassar. Hal ini terlepas dari apa

yang disebut Judicila Corruption atau dalam bahasa umum biasa

disebut sebagai Praktek Mafia Hukum.

Hambatan lain adalah terbatasnya dana karena selama ini LBH

sama sekali tidak dibiayai oleh negara untuk menjalankan fungsinya

dalam memberikan bantuan hukum. Dana yang dibutuhkan disini

semata-mata untuk kebutuhan operasional. Bukan untuk

kepentingan pribadi para pengacara di LBH. Para pengacara

tersebut bekerja di LBH tidak bertujuan untuk mencari uang. Semata-

mata mereka bekerja karena keinginan pribadi dan untuk

Page 62: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

51

mendapatkan kepuasan batin setelah melakukan pekerjaan mereka.

Hanya saja, tidak bisa dihindari bahwa masalah dana menjadi

masalah krusial dalam kinerja mereka. Karena belakang ini mereka

tidak hanya menangani kasus di wilayah kota Makassar saja, tetapi

juga sampai ke wilayah kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan.

Jadi, karena hal ini maka tidak jarang para pengacara ini harus

mengeluarkan biaya pribadi selama perjalanan kerja disana. Tapi hal

ini tidak lantas dikeluhkan oleh mereka. Para pengacara di LBH

menganggap masalah ini sebagai ujian bagi mereka dalam

menjalankan pekerjaan mereka.

Page 63: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

52

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penulis maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1) Bahwa salah satu hak tersangka adalah mendapatkan bantuan

hukum. Seorang tersangka boleh mendapatkan bantuan hukum

dari seorang atau lebih penasehat hukum selama dalam waktu dan

pada setiap tingkat pemeriksaan. Sebagaimana telah diatur dalam

KUHAP;

2) Yang menjadi faktor sehingga para tersangka menolak

menggunakan jasa bantuan hukum, karena kebanyakan dari

mereka tergolong warga miskin, sehingga mereka tidak mau

direpotkan dengan masalah biaya untuk membayar jasa penasehat

hukum. Juga karena masih adanya masyarakat yang buta hukum,

sehingga sulit bagi para tersangka untuk mengetahui apakah

sebenarnya fungsi dan peranan penasehat hukum bagi mereka.

B. Saran

Berdasarkan dari kesimpulan diatas, maka penulis mengajukan

saran sebagai berikut:

1) Kurangnya pengetahuan masyarakat akan hukum, terutama

mengenai hak tersangka untuk mendapatkan bantuan hukum di

Page 64: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

53

tiap tingkat pemeriksaan terjadi karena kurangnya mendapat

perhatian yang khusus dari pemerintah dalam memfasilitasi

bagaimana agar masyarakat dapat sadar hukum. Fasilitas itu

antara lain dengan mengadakan berbagai penyuluhan hukum bagi

masyarakat marjinal/masyarakat miskin.

2) Dibutuhkan kerjasama yang baik antara negara dalam memberikan

fasilitas yang cukup bagi LBH agar pihak LBH harus lebih sering

mengadakan penyuluhan-penyuluhan hukum terutama bagi

masyarakat marjinal/masyarakat miskin agar terhindar dari

kurangnya pengetahuan mereka soal hukum, agar kesadaran

hukum mereka dapat lebih ditingkatkan.

Page 65: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

54

Daftar Pustaka

Abdullah, Rozali. 2001. Perkembangan HAM dan Keberadaan Peradilan

HAM Di Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia

Anwar, Yesmil dan Adang. 2009. Sistem Peradilan Pidana. Bandung:

Widya Padjadjaran.

Kanter, E. Y. 2001. Etika Profesi Hukum Sebuah Pendekatan Sosio-

Religus. Jakarta: Storia Grafika

Andi Hamzah. 1996. Hukum Acara Pidana Indonesia. Jakarta: Sinar

Grafika

Harahap, M. Yahya. 2000. Pembahasan Permasalahan dan Penerapan

KUHAP. Jakarta: Sinar Grafika

Hadikusuma, H. Hilman. 2005. Bahasa Hukum Indonesia. Bandung: PT.

Alumni

L&J Law Firm. 2009. Hak Anak Saat Digeledah, Disita, Ditangkap,

Ditahan, Didakwa, Dipenjara. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.

Lubis, M. Sofyan. 2010. Prinsip “Miranda Rule” Hak Tersangka Sebelum

Pemeriksaan. Yogyakarta: Pustaka Yustisia.

Kaligis, O. C. 2006. Perlindungan Hukum Atas Hak Asasi Tersangka,

Terdakwa Dan Terpidana. Bandung: PT. Alumni

Rukmini, Hj. Mein. 2006. Aspek Hukum Pidana dan Kriminologi. Bandung.

PT. Alumni

Page 66: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI

55

Soeharto. 2007. Perlindungan Hak Tersangka, Terdakwa dan Korban

Tindak Pidana Terorisme Dalam sistem Peradilan Pidana

Indonesia. Jakarta: PT. Refika Aditma

KUHP dan KUHAP. 2005. Jakarta: Rineka Cipta

Perundang-undangan:

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman.

Page 67: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI
Page 68: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI
Page 69: TINJAUAN YURIDIS HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 3. 2. · BANTUAN HUKUM DI