Tinjauan Pustaka Vitamin
-
Upload
santyvanftows -
Category
Documents
-
view
5 -
download
0
description
Transcript of Tinjauan Pustaka Vitamin
Latar Belakang
Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat diperlukan tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin ini dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Dalam bahan pangan hanya terdapat vitamin dalam jumlah yang relatif sangat kecil dan terdapat dalam bentuk yang berbeda-beda, diantaranya ada yang berbentuk provitamin atau calon vitamin yang dapat diubah dalam tubuh menjadi vitamin yang aktif.
Pengetahuan tentang vitamin sangat diperlukan dalam kehidupan manusia terutama bagi kesehatan. Misalnya, vitamin C sangat berguna/berperan dalam menjaga dan memperkuat imunitas terhadap infeksi, vitamin C juga berperan penting terhadap fungsi otak, karena otak banyak mengandung vitamin C. Kekurangan vitamin C dapat menimbulkan berbagai penyakit pada manusia, seperti pendarahan di hidung, masuk angin, encok, rhematic, peradangan pada persendian, luka bernanah pada organ lambung, dll. Oleh karena itu, vitamin C sangat penting bagi kehidupan manusia.
Berdasarkan uraian di atas maka untuk memperdalam pengetahuan tentang vitamin maka dilakukanlah percobaan tentang penentuan kadar vitamin C
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Vitamin
Vitamin adalah senyawa-senyawa organik tertentu yang diperlukan dalam jumlah kecil dalam diet seseorang tetapi esensial untuk reaksi metabolism dalam sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan normal serta memelihara kesehatan. Kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak dapat disintesis oleh tubuh, beberapa di antaranya masih dapat dibentuk dalam tubuh namun kecepatan pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh.[3]
Vitamin dapat larut di dalam air dan lemak. Vitamin yang larut dalam lemak adalah Vitamin A, D, E, dan K dan yang larut di dalam air adalah vitamin B dan C. Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air. Vitamin C yang disebut juga sebagai asam askorbik merupakan vitamin yang larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama apabila terkena panas. Vitamin C tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam (Sunita, 2004)
2.2 Vitamin C
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal
berbagai penyakit. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. (Mulyono 2005).
Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Buah-buahan, seperti jeruk, merupakan sumber utama vitamin ini . Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan kecil, dan luka ringan (Lehninger 1996).
Vitamin C berperan penting dalam sintesis neurotransmitter, norepinefrin. Neurotransmiter sangat penting untuk fungsi otak dan diketahui mempengaruhi suasana hati. Selain itu, vitamin C diperlukan untuk sintesiskarnitin , molekul kecil yang sangat penting untuk pengangkutan lemak menjadi organel sel yang disebut mitokondria , di mana lemak diubah menjadi energi. Penelitian juga menunjukkan bahwa vitamin C adalah terlibat dalam metabolisme kolesterol untuk asam empedu , yang mungkin memiliki implikasi terhadap kadar kolesterol darah dan kejadian batu empedu (Harjadi 1986).
Vitamin C juga sangat efektif terhadap antioksidan protein. Bahkan jumlah kecil vitamin C dapat melindungi molekul yang sangat diperlukan dalam tubuh, seperti, lipid (lemak), karbohidrat, dan asam nukleat (DNA dan RNA), dari kerusakan oleh radikal bebasdan reaktif oksigen spesies yang dapat dihasilkan selama metabolisme normal maupun melalui hubungan ke racun dan polutan (misalnya, asap rokokVitamin C juga mungkin dapat beregenerasi antioksidan lain seperti
vitamin E. Satu studi terbaru perokok ditemukan bahwa vitamin C vitamin E regenerasi dari bentuk teroksidasinya (Fessenden 1982).
Asam askorbat penting untuk mengaktifkan enzim prolil hidroksilase, yang menunjang tahap hidroksilasi dalam pembentukan hidroksipolin, suatu unsure integral kolagen. Tanpa asam askorbat, maka serabut kolagen yang terbentuk di semua jaringan tubuh menjadi cacat dan lemah. Oleh sebab itu, vitamin ini penting untuk pertumbuhan dan kekurangan serabut di jaringan subkutan, kartilago, tulang, dan gigi (Guyton, 2007).
Fungsi lain vitamin c adalah absorbsi dan metabolisme besi, vitamin C mereduksi besi menjadi feri dan menjadi fero dalam usus halus sehingga mudah untuk diabsorbsi. Vitamin C menghambat pembentukan hemosiderin yang sulit dibebaskan oleh besi apabila diperlukan. Absorbsi besi dalam bentuk nonhem meningkat empat kali lipat apabila terdapat vitamin C. Fungsi yang ketiga adalah mencegah infeksi, Vitamin C berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Pauling (1970) pernah mendapat hadiah nobel dengan bukunya Vitamin C and the common cold, di mana pauling mengemukakan bahwa dosis tinggi vitamin C dapat mencegah dan menyembuhkan serangan flu (Pauling, 1971).
Fessenden. 1982. Kimia Organik. Jilid 2. Jakarta : ErlanggaGirindra A. 1986. Biokimia I. Jakarta: GramediaHarjadi. 1986. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : ErlanggaHart H. 2003. Kimia Organik. Jakarta : ErlanggaBaliwati, Y.F. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC
Hawab,HM. 2005. Pengantar Biokimia Edisi Revisi. Malang : Bayumedia
Lehninger A.1996. Dasar-dasar Biokimia. Maggy Thenawidjaya, penerjemah.
Jakarta : Erlangga.Terjemahan dari : Basic of BiochemistryLide R. 2004. CRC Handbook of Chemistry and Physics.
London:CRC PressMulyono HAM. 2005. Kamus Kimia. Jakarta : Bumi AksaraWinarno F.G.1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama
Guyton, A . C . 2007. Biokimia untuk Pertanian. USU-Press, Medan
Pauling, L. 1971. General Chemistry ed isi4. Gaya Baru, Jakarta.
[5]F. G Winarno. Kimia Pangan dan Gizi (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000),[3]Anna Poedjiadi, Dasar-dasar Biokimia (Jakarta: UI-Press, 1984), h. 409.