Tinjauan Pustaka SE

5
TINJAUAN PUSTAKA STATUS EPILEPTIKUS I.DEFINISI Pada konvensi Epilepsy Foundation of America (EFA) 15 tahun yang lalu, status epileptikus didefinisikan sebagai keadaan dimana terjadinya dua atau lebih rangkaian kejang tanpa adanya pemulihan kesadaran diantara kejang atau aktivitas kejang yang berlangsung lebih dari 30 menit. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa jika seseorang mengalami kejang persisten atau seseorang yang tidak sadar kembali selama lima menit atau lebih harus dipertimbangkan sebagai status epileptikus. II.EPIDEMIOLOGI Status epileptikus merupakan suatu masalah yang umum terjadi dengan angka kejadian kira-kira 60.000 – 160.000 kasus dari status epileptikus tonik-klonik umum yang terjadi di Amerika Serikat setiap tahunnya.3 Pada sepertiga kasus, status epileptikus merupakan gejala yang timbul pada pasien yang mengalami epilepsi berulang. Sepertiga kasus terjadi pada 12

description

status epileptikus

Transcript of Tinjauan Pustaka SE

Page 1: Tinjauan Pustaka SE

TINJAUAN PUSTAKA

STATUS EPILEPTIKUS

I.DEFINISI

Pada konvensi Epilepsy Foundation of America (EFA) 15 tahun yang lalu, status

epileptikus didefinisikan sebagai keadaan dimana terjadinya dua atau lebih rangkaian kejang

tanpa adanya pemulihan kesadaran diantara kejang atau aktivitas kejang yang berlangsung

lebih dari 30 menit. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa jika seseorang mengalami

kejang persisten atau seseorang yang tidak sadar kembali selama lima menit atau lebih harus

dipertimbangkan sebagai status epileptikus.

II.EPIDEMIOLOGI

Status epileptikus merupakan suatu masalah yang umum terjadi dengan angka kejadian

kira-kira 60.000 – 160.000 kasus dari status epileptikus tonik-klonik umum yang terjadi di

Amerika Serikat setiap tahunnya.3 Pada sepertiga kasus, status epileptikus merupakan gejala

yang timbul pada pasien yang mengalami epilepsi berulang. Sepertiga kasus terjadi pada

pasien yang didiagnosa epilepsi, biasanya karena ketidakteraturan dalam memakan obat

antikonvulsan.

III.ETIOLOGI

Etiologi status epileptikus

· Alkohol

· Anoksia

· Antikonvulsan-withdrawal

· Penyakit cerebrovaskular

· Epilepsi kronik

· Infeksi SSP

· Toksisitas obat-obatan

· Metabolik

· Trauma

· tumor

12

Page 2: Tinjauan Pustaka SE

IV.FAKTOR RISIKO

Faktor risiko dan klasifikasi status epileptikus adalah satu pertiga kasus terjadi pada

epilepsi berulang, satu pertiga pada kasus epilepsi yang tidak teratur meminum obat

antikonvulsan, pada usia lanjut kebanyakan tipe sekunder karena adanya demensia, penyakit

serebrovaskular, dan disfungsi jantung.

V.DIAGNOSIS

Diagnosa dilakukan dengan cepat dalam waktu 5 – 10 menit. Hal yang pertama kita lakukan

adalah:

Anamnesis

riwayat epilepsi, riwayat menderita tumor, infeksi obat, alkohol, penyakit

serebrovaskular lain, dan gangguan metabolit. Perhatikan lama kejang, sifat kejang

(fokal, umum, tonik/klonik), tingkat kesadaran diantara kejang, riwayat kejang

sebelumnya, riwayat kejang dalam keluarga, demam, riwayat persalinan, tumbuh

kembang, dan penyakit yang sedang diderita.

Pemeriksaan fisik

pemeriksaan neurologi lengkap meliputi tingkat kesadaran penglihatan dan

pendengaran refleks fisiologis dan patologi, lateralisasi, papil edema akibat

peningkatan intrakranial akibat tumor, perdarahan, dll. Sistem motorik yaitu

parestesia, hipestesia, anestesia.

Pemeriksaan penunjang

o Pemeriksaan laboratorium yaitu darah, elektrolit, glukosa, fungsi ginjal

dengan urin analisis dan kultur, jika ada dugaan infeksi, maka dilakukan kultur

darah.

o imaging yaitu CT Scan dan MRI untuk mengevaluasi lesi struktural di otak

o EEG untuk mengetahui aktivitas listrik otak dan dilakukan jika pasien mengalami

gangguan mental

o Pungsi lumbar, dapat kita lakukan jika ada dugaan infeksi CNS atau

perdarahan subarachnoid.

13

Page 3: Tinjauan Pustaka SE

VI. BAGAN PENATALAKSANAAN

14