Tinjauan Pustaka Infantisid
-
Upload
kiki-avicenna -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of Tinjauan Pustaka Infantisid
-
7/23/2019 Tinjauan Pustaka Infantisid
1/5
2.1. Definisi Infantisid (Infanticide)
Infantisid (infanticide) adalah pembunuhan anak yang baru dilahirkan hingga usia
satu tahun, dan tidak termasuk kematian dalam proses persalinan (seperti
kraniotomi atau dekapitasi). Praktik infantisid banyak terjadi di masyarakat
primitif, namun masalah ini terus berlanjut hingga saat ini di seluruh dunia dengan
berbagai motif. Di masyarakat yang masih primitif, motif infantisid dapat berupa
ketahanan hidup komunitas (dengan membunuh bayi-bayi dengan kelainan
kongenital), atau kepercayaan suku bahwa kelahiran tertentu membawa sial
(kembar, presentasi kaki, fetus yang saat dilahirkan memiliki gigi). Pada
masyarakat modern, infantisid biasanya dilakukan dengan motif untuk
menyingkirkan anak dari hubungan di luar nikah, atau keadaan sosioekonomi
orang tua yang rendah.
2.2. Pemeriksaan Kasus Dugaan Infantisid
eberapa hal menjadi pertanyaan pada saat menghadapi kasus dugaan infantisid,
di antaranya!
"pakah mayat bayi yang ditemukan dapat hidup di luar rahim#
"pakah mayat yang ditemukan adalah anak dari tersangka#
"pakah bayi ini lahir mati atau lahir hidup#
"pabila bayi lahir hidup, berapa lama ia hidup#
"pa penyebab kematian bayi ini#
2.2.1. Kemampuan Hidup Di Luar Rahim
ayi mampu hidup di luar rahim setelah mencapai suatu tahap perkembangan
tertentu. $ecara hukum, janin yang belum mencapai usia tujuh bulan dalam
kandungan dianggap belum mampu untuk mempertahankan fungsi hidupnya
secara terpisah dari ibunya, dan dengan demikian belum mampu hidup di luar
rahim. "pabila terdapat bukti bahwa seorang bayi pernah hidup setelah dilahirkan,
maka dapat diduga terjadi infantisid. Pengadilan kadang-kadang perlu mengetahui
apakah bayi telah mencapai usia %& minggu dalam kandungan pada saat
kehamilan diakhiri. Penentuan usia dalam kandungan tidak didasarkan pada satu
kriteria, tetapi pada berbagai parameter, di antaranya keadaan umum janin
-
7/23/2019 Tinjauan Pustaka Infantisid
2/5
(gambaran umum tubuh janin, ada'tidaknya penyakit atau kelainan), berat janin,
dan panjang badan janin (crown-heel length).enurut rumus aase, sampai usia
kehamilan %* minggu, panjang badan janin dalam sentimeter adalah usia janin
(dalam bulan) dikuadratkan, sedangkan di atas usia %* minggu, panjang badan
janin dalam sentimeter adalah usia janin (dalam bulan) dikalikan +.
Perkembangan juga dapat dinilai berdasarkan panjang femur, pusat-pusat
penulangan, dan gambaran histologis dari organ-organ utama.
2.2.2. Penentuan Kelahiran Hidup dan Keadaan Terpisah Dari Ibu
elahiran hidup dan keadaan terpisah dari ibu adalah dua istilah yang tidak sama
satu sama lain. $yarat utama kelahiran yang sah adalah bahwa bayi telah mampu
hidup secara terpisah dan tidak bergantung pada ibunya. ehamilan harus telah
mencapai usia %& minggu atau lebih, dan anak harus mampu hidup di luar rahim.
Pada infantisid, diperlukan bukti bahwa bayi telah terpisah dari ibunya, yakni bayi
telah hidup setelah pengeluaran lengkap tubuhnya dari tubuh ibunya. eski
iabilitas tidak perlu dibuktikan, apabila diragukan bahwa bayi dapat hidup di luar
rahim, bayi dianggap tidak mungkin telah terpisah dari ibunya.
Penentuan kelahiran hidup dilakukan untuk membedakan bayi lahir hidup dengan
bayi lahir mati (deadborn), yang telah mengalami kematian di dalam rahim
ibunya. "pabila bayi lahir mati (deadborn), dapat timbul rigor mortis saat
kelahiran atau maserasi janin. aserasi terjadi karena proses autolisis yang
aseptik dan biasa terjadi apabila janin tetap berada di dalam rahim selama -/ hari
dan dikelilingi cairan amnion tanpa adanya udara. aserasi tidak terjadi apabila
janin mati lahir dalam jangka waktu %/ jam setelah kematian. ayi yang telah
mengalami maserasi menjadi lembut, flaksid, dan tampak melebar saat diletakkan
di atas permukaan yang rata dengan kulit yang merah atau keunguan dan bau yang
cenderung manis (sweet, disagreeable odour). 0anda maserasi yang paling awal
adalah lepasnya kulit, yang mulai tampak sekitar 1% jam setelah kematian janin di
dalam rahim. 0erbentuk gelembung-gelembung seperti lepuhan berisi cairan
serosa. 2pidermis mudah terlepas, dengan dasar yang lembab dan tampak
-
7/23/2019 Tinjauan Pustaka Infantisid
3/5
berminyak. 3aringan mengalami edema, abdomen tampak terdistensi, dan kaitas
serosa terisi oleh cairan serosa yang keruh. agian-bagian lunak mudah
dipisahkan dari tulang. obilitas sendi-sendi menjadi abnormal dan tulang-tulang
kecil terpisah. $eluruh iscera menjadi lembut, kecuali paru-paru dan uterus (pada
bayi perempuan) yang tidak berubah dalam jangka waktu yang lebih lama. $elain
itu, dapat juga timbul Spaldings sign, yaitu tumpang-tindihnya tulang-tulang
tengkorak karena pengecilan ukuran otak. 0anda ini dapat terjadi lebih awal pada
presentasi erte4. umifikasi dapat juga terjadi dan tampak sebagai pengeringan
dan pengerutan janin karena kurangnya suplai darah dan sedikitnya cairan
amnion, tetapi tidak ada udara yang masuk ke uterus.
. Pemeriksaan Luar
Pada pemeriksaan luar, keadaan terpisah dari ibu ditunjukkan dengan keluarnya
seluruh tubuh bayi dari ibunya, tetapi tidak termasuk putusnya tali pusat dan
lepasnya plasenta. Pada putusnya tali pusat yang tidak disengaja, tempat putusnya
biasanya dekat dengan salah satu perlekatan tali pusat, baik di dekat plasenta
maupun di pusar bayi. Putusnya tali pusat di dekat kedua ujung ini, perdarahan
yang timbul hanya sedikit dan kurang memungkinkan untuk menyebabkan
kematian. 5jung-ujung tali pusat harus diperiksa pada pembesaran lemah dengan
menempatkan dua bagian di dalam air atau pada sebuah papan dan ujung-
ujungnya kemudian direntangkan perlahan. 0epi yang kasar menunjukkan
terjadinya robekan, sedangkan diskontinuitas linear dengan tepi yang reguler
menunjukkan adanya pemotongan. Pemotongan dengan alat yang tumpul juga
dapat menyisakan tepi yang bergerigi. $elain itu, secara makroskopis robekannyajuga dapat terlihat mirip dengan bagian tali pusat yang terpotong rapi. "pabila
telah terjadi pembusukan atau pengeringan yang berat, cara pemutusan tali pusat
tidak dapat ditentukan.
!. Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam dapat memberikan bukti yang kuat akan terpisahnya bayi dari
ibu, yaitu dengan adanya bahan-bahan dari luar, yang hanya dapat masuk setelah
-
7/23/2019 Tinjauan Pustaka Infantisid
4/5
bayi keluar lengkap, baik di saluran napas maupun saluran cerna. $elain itu,
biasanya dilakukan pemeriksaan pada organ-organ pernapasan untuk menilai
pengembangan aleoli. eskipun demikian, perlu dipertimbangkan bahwa bayi
bisa saja menangis saat masih berada di dalam rahim (vagitus uterinus) atau
agina (vagitus vaginalis), dan bisa saja bayi bernapas setelah kepala lahir tetapi
sebelum seluruh tubuh bayi lahir. Dengan demikian, bukti adanya pernapasan
bukan merupakan bukti pasti kelahiran hidup.
2.". #ebab Kematian pada Infantisid
$ebab kematian pada infantisid dapat berupa kesengajaan maupun kelalaian. Pada
kesengajaan, jejas dapat ditemukan pada wajah, kepala, dan leher fetus jika
terdapat usaha untuk melahirkan sendiri. Pada pemeriksaan luar di leher, dapat
ditemukan luka lecet melingkar dengan bekas kuku yang mengarah kepada
dugaan pembunuhan.
2.".1. Kesenga$aan
Pembekapan! 6ara yang biasa dilakukan adalah menutup hidung bayi
dengan dua jari dan mendorong rahang ke atas dengan telapak tangan
untuk menutup jalan napas. 6ara lain adalah dengan membekap bayi
dengan bantal atau handuk, atau dengan menekan wajah pada tempat tidur.
engingat tenaga yang digunakan lebih sedikit pada kasus-kasus ini, pada
pemeriksaan dalam dapat tidak ditemukan bukti adanya trauma. adang-
kadang menindih, memasukkan lumpur'kapas'kain ke dalam mulut untuk
membunuh bayi juga dapat terjadi.
3eratan! 3eratan atau cekikan sangat sering dilakukan. adang-kadang,
jeratan dilakukan dengan menggunakan tali pusat sebagai jerat.
Penenggelaman! ayi dibunuh dengan ditenggelamkan di dalam sumur,
tangki air, atau saluran air.
Pembakaran! 6ara ini lebih umum digunakan untuk membuang mayat,
tetapi bukan untuk keperluan infantisid itu sendiri.
0rauma tumpul! Pada kasus child battering,kepala dapat dibenturkan ke
dinding atau lantai dengan memegang kaki. Dapat timbul memar pada
-
7/23/2019 Tinjauan Pustaka Infantisid
5/5
pergelangan kaki dan telapak kaki pada tempat pegangan. $elain itu,
terdapat perdarahan subdural dan subarakhnoid disertai patah tulang.
Perdarahan ekstradural pada bayi biasanya terbatas pada satu tulang,
karena dura melekat ke tulang tengkorak sejalan dengan garis sutura.
7raktur dan dislokasi ertebra serikal dengan memelintir leher! iasanya
terjadi pada kasus child battering.
8uka! adang-kadang, bayi dapat terbunuh oleh luka tusuk atau sayatan
pada tenggorok.
eracunan.
2.".2. Kelalaian atau Penelantaran
$eorang wanita bersalah atas kelalaian atau penelantaran apabila ia tidak
melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menyelamatkan kehidupan anaknya
setelah lahir. erikut adalah kelalaian yang tidak disengaja!
0idak memberikan pertolongan yang layak saat proses kelahiran dan
mengakibatkan kematian bayi karena trauma kepala atau sesak napas
0idak mengikat ujung tali pusat dan mengakibatkan kematian karena syok
hemoragik 0idak melindungi bayi dari paparan panas atau dingin
0idak memberi makan'menyusui yang layak
0idak membersihkan jalan napas dari lendir atau cairan amnion
$umber!
Dikshit, P.6. %*1*. 0e4tbook of 7orensic edicine and 0o4icology. 9ew Delhi!
Peepee Publishers and Distributors.
Payne-3ames, 3., :. 3ones, $.. arch, 3. anloe. %*11. $impson;s 7orensic
edicine. 2disi 1. 8ondon! odder "rnold.