TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/6233/3/KUKUH RISDIANA...

17
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan 1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Menurut Sagala (2006:61), pembelajaran ialah membelajarkan siswa dengan menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Teori pembelajaran menurut Snelbecker (dalam Taniredja dan Mustafidah, 2011:191) sebagai seperangkat prinsip yang dapat dijadikan pedoman dalam mengatur kondisi untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam pembelajaran disekolah yang termasuk dalam pendidikan formal dipelajari berbagai mata pelajaran yang mencakup seluruh aspek kehidupan, dan salah satunya Pendidikan Kewarganegaraan. Sugihartono (2007:81) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien dengan hasil optimal. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu sistem yang digunakan guru untuk mencapai tujuan dari pembelajaran. Pengaruh Penggunaan Lembar..., Kukuh Risdiana, FKIP UMP, 2015

Transcript of TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/6233/3/KUKUH RISDIANA...

Page 1: TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/6233/3/KUKUH RISDIANA BAB II.pdf7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Menurut Sagala (2006:61), pembelajaran ialah membelajarkan

siswa dengan menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar

merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Teori

pembelajaran menurut Snelbecker (dalam Taniredja dan Mustafidah,

2011:191) sebagai seperangkat prinsip yang dapat dijadikan pedoman

dalam mengatur kondisi untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam

pembelajaran disekolah yang termasuk dalam pendidikan formal

dipelajari berbagai mata pelajaran yang mencakup seluruh aspek

kehidupan, dan salah satunya Pendidikan Kewarganegaraan.

Sugihartono (2007:81) menyatakan bahwa pembelajaran

merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik

untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan

menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga

siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien

dengan hasil optimal. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran merupakan suatu sistem yang digunakan guru

untuk mencapai tujuan dari pembelajaran.

Pengaruh Penggunaan Lembar..., Kukuh Risdiana, FKIP UMP, 2015

Page 2: TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/6233/3/KUKUH RISDIANA BAB II.pdf7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi

8

Adapun yang dimaksud dengan Pendidikan Kewarganegaraan

adalah wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur

dan moral yang berakar pada budaya bagsa Indonesia yang diharapkan

dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari pada

peserta didik sebagai individu, anggota masyarakat dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara.

Jadi yang dimaksud dengan pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan merupakan prosedur yang diterapkan untuk

mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar

pada budaya bangsa Indonesia. Secara garis besar mata pelajaran

Kewarganegaraan memiliki 3 dimensi, yaitu :

a) Dimensi Pengetahuan Kewarganegaraan (civics knowledge) yang

mencakup bidang politik, hukum dan moral.

b) Dimensi keterampilan kewarganegaraan (civics skills) meliputi

keterampilan partisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

c) Dimensi nilai-nilai kewarganegaraan (civics values) mencakup

antara lain percaya diri, penguasaan atas nilai relijius, norma dan

moral luhur (Sudjana, 2003).

2. Tujuan dan Ruang Lingkup Mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan

a. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif menanggapi isu

kewarganegaraan.

Pengaruh Penggunaan Lembar..., Kukuh Risdiana, FKIP UMP, 2015

Page 3: TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/6233/3/KUKUH RISDIANA BAB II.pdf7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi

9

2) Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan

bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk

diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia

agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.

4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan

dunia secara langsung dengan memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi (Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan, 2006, dalam Abdul Muis, 2010).

b. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan

Ruang lingkup mata pelajaran PKn meliputi aspek-aspek

sebagai berikut:

1) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam

perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa

Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara,

sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,

Keterbukaan dan jaminan keadilan.

2) Norma, hukum dan peraturan, meliputi: tertib dalam

kehidupan keluarga, tertib di sekolah, norma yang berlaku di

masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam

Pengaruh Penggunaan Lembar..., Kukuh Risdiana, FKIP UMP, 2015

Page 4: TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/6233/3/KUKUH RISDIANA BAB II.pdf7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi

10

kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan

peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.

3) Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak

dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan

internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan

perlindungan HAM.

4) Kebutuhan warganegara meliputi: hidup gotong royong,

harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan

berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat,

menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan

kedudukan warganegara.

5) Konstitusi negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan

konstitusi yang pertama. Konstitusi-konstitusi yang pernah

digunakan di Indonesia, Hubungan dasar Negara dengan

kostitusi.

6) Kekuasaan dan Politik meliputi: Pemerintahan desa dan

kecamatan, Pemerintah daerah dan otonomi, Pemerintah

pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya

demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan,

Pers dalam masyarakat dernokarasi.

7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar

negara dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila

sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam

Pengaruh Penggunaan Lembar..., Kukuh Risdiana, FKIP UMP, 2015

Page 5: TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/6233/3/KUKUH RISDIANA BAB II.pdf7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi

11

kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.

(Kurikulum KTSP, 2006, dalam Abdul Muis, 2010).

B. LKS (Lembar Kerja Siswa)

1. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, LKS merupakan

kependekan dari Lembar Kegiatan Siswa, yang mempunyai arti

bagian pokok dari modul yang berisi tujuan umum dari topik-topik

yang dibahas. Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu

sumber belajar yang dapat dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator

dalam kegiatan pembelajaran. LKS yang disusun dapat dirancang dan

dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan

pembelajaran yang akan dihadapi (Sudiati, 2003:11). Dalam lembar

kegiatan ini memuat materi yang harus dikuasai oleh siswa. Materi

dalam lembar kegiatan siswa itu disusun secara khusus sedemikian

rupa sehingga dengan mempelajari materi tersebut tujuan-tujuan yang

telah dirumuskan dapat tercapai. Materi pelajaran disusun langkah

demi langkah secara teratur dan sistematik sehingga siswa dapat

mengikutinya dengan mudah dan tepat. Dalam lembar kegiatan juga

dicantumkan kegiatankegiatan (observasi, percobaan dan lain-lain)

yang harus dilakukan oleh siswa.

Materi dalam lembar kegaitan disusun sedemikian rupa

sehingga siswa terlibat secara aktif dalam proses belajar. Selain

Pengaruh Penggunaan Lembar..., Kukuh Risdiana, FKIP UMP, 2015

Page 6: TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/6233/3/KUKUH RISDIANA BAB II.pdf7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi

12

dicantumkan kegiatan-kegiatan, dalam lembar kegiatan siswa tersebut

juga dicantumkan pertanyaan pertanyaan dan masalah-masalah yang

harus dijawab oleh siswa. Lembar kerja yang menyertai lembar

kegiatan siswa dipergunakan untuk menjawab pertanyaan dan

memecahkan masalah. Setelah siswa mengerjakan atau menjawab

pertanyaan yang ada pada LKS, kemudian jawabanya akan dibahas

(dievaluasi) oleh guru dan siswa atau biasanya setelah siswa selesai

mengerjakan LKS dikumpulkan untuk dikoreksi dan dinilai oleh guru.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah jawaban tersebut benar

atau salah ataupun kurang sempurna dan apabila ada kesalahan dalam

menjawab pertanyaan, siswa bisa langsung membetulkannya. Untuk

itulah dalam setiap LKS biasanya disertakan dengan kunci jawaban,

yang mana kunci jawaban tersebut hanya dipegang oleh guru.

Jadi, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa LKS

(Lembar Kegiatan Siswa) adalah bagian pokok dari modul yang berisi

tujuan-tujuan umum dari materi-materi pelajaran yang akan di bahas,

dimana dalam setiap LKS terdiri dari ringkasan materi-materi

pelajaran tiap bab dalam satu semester, pertanyaan-pertanyaan yang

harus dijawab oleh siswa, kunci jawaban yang hanya disimpan oleh

guru serta dalam lembar belakang juga disertai soal-soal dari bab-bab

sebelumnya yang bisa dipelajari oleh siswa untuk persiapan

menghadapi ujian semester.

Pengaruh Penggunaan Lembar..., Kukuh Risdiana, FKIP UMP, 2015

Page 7: TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/6233/3/KUKUH RISDIANA BAB II.pdf7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi

13

Sejalan dengan hal tersebut “LKS” merupakan lembar kerja

bagi siswa baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun kokurikuler

untuk mempermudah pemahaman terhadap materi pelajaran yang

didapat (Azhar, 1993:78). LKS (lembar kerja siswa) adalah materi ajar

yang dikemas secara integrasi sehingga memungkinkan siswa

mempelajari materi tersebut secara mandiri.

Lembar kerja siswa (LKS) merupakan salah satu perangkat

pembelajaran PKn yang cukup penting dan diharapkan mampu

membantu peserta didik menemukan serta mengembangkan konsep

PKn. LKS sebagai salah satu sarana untuk membantu dan

mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar sehingga akan

terbentuk interaksi yang efektif antara siswa dengan guru, sehingga

dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam peningkatan prestasi

belajar.

Dalam lembar kerja siswa (LKS) siswa akan mendapatkan

uraian materi, tugas, dan latihan yang berkaitan dengan materi yang

diberikan. LKS dalam pengajaran akan membuka kesempatan seluas-

luasnya kepada siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran. Dengan

demikian guru bertanggung, jawab penuh dalam memantau siswa

dalam proses belajar mengajar.

Penggunaan LKS sebagai alat bantu pengajaran akan dapat

mengaktifkan siswa. Dalam hal ini, sesuai dengan pendapat Tim

Instruktur Pemantapan Kerja Guru (PKG) dalam Sudiati (2003:11),

Pengaruh Penggunaan Lembar..., Kukuh Risdiana, FKIP UMP, 2015

Page 8: TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/6233/3/KUKUH RISDIANA BAB II.pdf7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi

14

menyatakan secara tegas “salah satu cara membuat siswa aktif adalah

dengan menggunakan LKS”. Dari pendapat tersebut dapat dipahami

bahwa Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran kertas yang

intinya berisi informasi dan instruksi dari guru kepada siswa agar

dapat mengerjakan sendiri suatu kegiatan belajar melalui praktek atau

mengerjakan tugas dan latihan yang berkaitan dengan materi yang

diajarkan untuk mencapai tujuan pengajaran.

2. Manfaat Lembar Kerja Siswa (LKS)

Menurut tim instruktur PKG dalam Sudiati (2003: 11-12),

manfaat Lembar Kerja Siswa (LKS), antara lain:

a) Sebagai alternatif guru untuk mengarahkan pengajaran atau

memperkenalkan suatu kegiatan tertentu.

b) Dapat mempercepat proses belajar mengajar dan hemat waktu

mengajar.

c) Dapat mengoptimalkan alat bantu pengajaran yang terbatas

karena siswa dapat menggunakan alat bantu secara bergantian.

3. Tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Menyusun atau membuat LKS merupakan bagian dari tugas

guru dalam rangka menyusun berbagai jenis program mulai dari

program semester, menyusun SP (Satuan Pelajaran) serta program

harian guru. Secara singkat, tugas menyusun program-program itu

dipandang sebagai tugas guru hal perencanaan pengajaran. Membuat

LKS sebenarnya merupakan tugas guru yang harus dilakukan

Pengaruh Penggunaan Lembar..., Kukuh Risdiana, FKIP UMP, 2015

Page 9: TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/6233/3/KUKUH RISDIANA BAB II.pdf7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi

15

bersamaan dengan penyususnan Satpel, sebab gurulah yang tahu

apakah dalam penyajian Satpel itu diperlukan LKS atau tidak.

Guru tidak harus susah-susah membuat LKS sendiri, karena

saat ini sudah banyak LKS yang diterbitkan oleh para penerbit dan

tentu saja dalam pembuatanya tersebut harus sesuai dengan kurikulum

yang berlaku dan sesuai denagn buku paket. Akan tetapi, guru juga

bisa membuat LKS sendiri, dengan tanpa keluar dari perencanaan

pengajaran yang telah dibuatnya dan disesuaikan dengan kurikulum

yang ada serta buku paket yang digunakan sebagai bahan acuan

pembuatan LKS. Dari paparan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

tujuan dari LKS yaitu untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan

dan untuk mengefektifkan pelaksanaan belajar mengajar.

Azhar (1993:78) mengatakan bahwa “LKS” dibuat bertujuan

untuk menuntun siswa akan berbagai kegiatan yang perlu diberikan

serta mempertimbangkan proses berpikir yang akan ditumbuhkan

pada diri siswa. LKS mempunyai fungsi sebagai urutan kerja yang

diberikan dalam kegiatan baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler

terhadap pemahaman materi yang telah diberikan”.

Menurut tim instruktur PKG dalam Sudiati (2003:11), tujuan

adanya Lembar Kerja Siswa (LKS), antara lain:

a) Melatih siswa berfikir lebih mantap dalam kegiatan belajar

mengajar.

Pengaruh Penggunaan Lembar..., Kukuh Risdiana, FKIP UMP, 2015

Page 10: TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/6233/3/KUKUH RISDIANA BAB II.pdf7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi

16

b) Memperbaiki minat siswa untuk belajar, misalnya guru membuat

LKS lebih sistematis, berwarna serta bergambar untuk menarik

perhatian dalam mempelajari LKS tersebut.

Selain tujuan tersebut, LKS juga mempunyai fungsi, yang

mana fungsi tersebut menyangkut guru dan siswa. Adapun fungsi LKS

(Azhar, 1993:78) yaitu sebagai berikut:

a) Bagi siswa LKS berfungsi untuk mempermudah pemahaman

siswa terhadap materi pelajaran yang didapat.

b) Bagi guru LKS berfungsi untuk menuntun siswa akan berbagai

kegiatan yang perlu diberikannya serta mempertimbangkan proses

berfikir yang akan ditumbuhkan pada diri siswa

4. Langkah-Langkah Penulisan LKS

a) Melakukan analisis kurikulum; standar kompetensi, kompetensi

dasar, indikator, dan materi pembelajaran.

b) Menyusun peta kebutuhan LKS

c) Menentukan judul LKS

d) Menulis LKS

e) Menentukan alat penilaian

5. Struktur Lembar Kerja Siswa (LKS)

Adapun struktur LKS secara umum adalah sebagai berikut:

a) Judul, mata pelajaran, semester, dan tempat

b) Petunjuk belajar

c) Kompetensi yang akan dicapai

Pengaruh Penggunaan Lembar..., Kukuh Risdiana, FKIP UMP, 2015

Page 11: TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/6233/3/KUKUH RISDIANA BAB II.pdf7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi

17

d) Indikator

e) Informasi pendukung

f) Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja

g) Penilaian

C. Hakikat Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Spears (dalam Sardiman, 2000:20) mengemukakan bahwa

belajar adalah mengobservasi, membaca, meniru, mencoba sesuatu

sendiri, mendengar, dan mengikuti perintah. Pengalaman tersebut

dapat diperoleh dengan adanya interaksi seseorang dengan

lingkungan. Sejalan dengan pendapat tersebut Sudjana (2005)

mengatakan bahwa belajar dan mengajar sebagai suatu proses yang

mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan, yakni tujuan

pengajaran (instruksional), pengalaman (proses) belajar mengajar, dan

hasil belajar.

2. Definisi Hasil Belajar

Menurut Nana Sudjana (2005:3), bahwa hasil belajar siswa pada

hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang telah terjadi melalui

proses pembelajaran. Perubahan tingkah laku tersebut berupa

kemampuan-kemapuan siswa setelah aktifitas belajar yang menjadi

hasil perolehan belajar. Dengan demikian hasil belajar adalah

perubahan yang terjadi pada individu setelah mengalami

Pengaruh Penggunaan Lembar..., Kukuh Risdiana, FKIP UMP, 2015

Page 12: TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/6233/3/KUKUH RISDIANA BAB II.pdf7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi

18

pembelajaran. Menurut Benjamin Bloom dalam (Nana Sudjana, 2005:

22-23) hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah yaitu: 1) Ranah

Kognitif, yaitu berkenaan dengan hasil 10 belajar intelektual yang

terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan, ingatan, pemahaman,

aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi; 2) Ranah Afektif, yaitu

berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima spek, yakni penerimaan,

jawaban atau reaksi, penelitian, organisasi, dan internalisasi; 3) Ranah

Psikomotorik, yaitu berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni

gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual,

keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan

gerakan ekspresif dan interpretatif. Tiga ranah yang dikemukakan oleh

Benyamin Bloom yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah

psikomotorik merupakan ranah yang dapat dilakukan oleh siswa.

Ketiga ranah tersebut dapat diperoleh siswa melalui kegiatan belajar

mengajar. Pada penelitian ini yang diukur adalah ranah kognitif saja

karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai

materi pelajaran.

3. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Djamarah (2002) menyebutkan bahwa berhasil atau tidaknya

seseorang dalam belajar disebabkan oleh faktor yang berasal dari

dalam diri individu dan faktor dari luar individu. Clark (dalam Sabri

2005) mendukung hal tersebut dengan menyatakan bahwa 70% hasil

Pengaruh Penggunaan Lembar..., Kukuh Risdiana, FKIP UMP, 2015

Page 13: TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/6233/3/KUKUH RISDIANA BAB II.pdf7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi

19

belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30%

dipengaruhi lingkungan.

4. Jenis-jenis hasil belajar

Bloom (dalam Sudjana 2005) membagi hasil belajar menjadi

tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.

Yang dijabarkan pada poin berikut ini :

a) Ranah Kognitif

Ranah ini berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek, yakni:

1) Pengetahuan (knowledge)

Tipe hasil pengetahuan termasuk kognitif rendah. Namun tipe

hasil belajar ini menjadi prasyarat bagi tipe hasil belajar

berikutnya. Hal ini berlaku bagi semua bidang studi pelajaran,

misalnya hafalan suatu rumus akan menyebabkan paham

bagaimana menggunakan rumus tersebut.

2) Pemahaman

Pemahaman dapat dilihat dari kemampuan individu dalam

menjelaskan sesuatu masalah atau pertanyaan.

3) Aplikasi

Aplikasi adalah penggunaan abstraki pada situasi kongkret atau

situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori,

atau petunjuk teknis. Menerapkan abstraksi kedalam situasi baru

disebut aplikasi.

Pengaruh Penggunaan Lembar..., Kukuh Risdiana, FKIP UMP, 2015

Page 14: TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/6233/3/KUKUH RISDIANA BAB II.pdf7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi

20

4) Analisis

Analisis adalah usaha memilih suatu integritas menjadi unsur-

unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan

susunanya. Analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang

memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya.

5) Sintetis

Penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk

menyeluruh disebut sintetis. Berpikir sintetis adalah berpikir

divergen dimana menyatukan unsur-unsur menjadi integritas.

6) Evaluasi

Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang

mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja, dan

pemecahan metode.

b) Ranah Afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar

afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti

perhatianya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar,

menghargai guru, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial.

c) Ranah Psikomotor

Hasil belajar psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan (skill)

dan kemampuan bertindak individu.

Pengaruh Penggunaan Lembar..., Kukuh Risdiana, FKIP UMP, 2015

Page 15: TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/6233/3/KUKUH RISDIANA BAB II.pdf7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi

21

5. Tes hasil belajar

Tes dari wujud fisik adalah sekumpulan pertanyaan atau tugas

yang harus dijawab atau dikerjakan yang akan memberikan informasi

mengenai aspek psikologis tertentu berdasarkan jawaban, cara dan

hasil subyek dalam melakukan atau menjawab tugas tersebut (Azwar,

1996). Tes yang dipakai untuk merekam kemajuan siswa selama

pengajaran disebut tes formatif. Tes ini disusun untuk mengukur

sampai dimana suatu bagian pelajaran tertentu dalam buku pelajaran.

Tes dapat berupa pertanyaan kuis atau tes unit pelajaran. Tes ini

menekankan pada pengukuran semua hasil pengajaran yang

dimaksudkan untuk dicapai dan memakai hasil tes untuk memperbaiki

pengajaran dan tidak semata-mata untuk memberi nilai. Tujuan tes ini

adalah untuk mengidentifikasi keberhasilan dan kegagalan siswa

belajar, sehingga dapat dilakukan penyesuaian dalam proses belajar

mengajar.

Penelitian ini lebih ditekankan untuk melihat hasil belajar siswa

pada ranah kognitif khususnya pengetahuan (knowledge) yang telah

disesuaikan dengan tujuan pembelajaran kurikulum tingkat satuan

pendidikan (KTSP) tahun 2006. Hal ini didasarkan pada waktu

pemberian tes hasil belajar pada mata pelajaran pendidikan

kewarganegaraan.

Pengaruh Penggunaan Lembar..., Kukuh Risdiana, FKIP UMP, 2015

Page 16: TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/6233/3/KUKUH RISDIANA BAB II.pdf7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi

22

D. Penelitian Yang Relevan

Adapun penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini

sebagaimana dilakukan oleh Zumrotul Muflakhah (2009) dengan

mengangkat permasalahan pengaruh penggunaan Lembar Kerja Siswa

terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini dilakukan di SMA AL-

Karimi Tebuwung Dukun Gresik. Dari hasil penelitianya menunjukan

bahwa penggunaan lembar kerja siswa mampu merangsang siswa

untuk terlibat dalam proses pembelajaran dengan aktif dan

ketersediaan fasilitas belajar yang memadai akan mempengaruhi

secara positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa dengan

ditandai semakin meningkatnya nilai sebagai hasil dari proses belajar.

E. Hipotesis

Berdasarkan pendapat, kajian teoritis dan kerangka berfikir di

atas, maka dapat diajukan rumusan hipotesis sebagai jawaban

sementara atas permasalahan ini sebagai berikut: “Terdapat pengaruh

yang signifikan penggunaan lembar kerja siswa terhadap hasil belajar

siswa kelas XII pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di

SMK Yos Sudarso Majenang”.

F. Kerangka Pemikiran

Rancangan penelitian ini merupakan penelitian korelasi yang

bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh antara dua variabel.

Pengaruh Penggunaan Lembar..., Kukuh Risdiana, FKIP UMP, 2015

Page 17: TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/6233/3/KUKUH RISDIANA BAB II.pdf7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi

23

Dimana variabel bebas (Independent variable) yang dimaksud dalam

penelitian ini ialah penggunaan Lembar Kerja Siswa (X) dan variabel

terikatnya (dependent Variable) adalah hasil belajar siswa (Y).

Menurut Arikunto (2006:121) memecah-mecah variabel menjadi sub-

variabel disebut kategorisasi, yakni memecah variabel menjadi

kategori-kategori data yang harus dikumpulkan oleh peneliti.

Bagan 2.1Paradigma Pemikiran

Keterangan :

Keterangan:X = Lembar Kerja SiswaY = Hasil Belajar SiswaƐ = Residual (Variabel sisa/lain)

LEMBARKERJA

SISWA (X)

LEMBARKERJA

SISWA (X)

R y.x

Ɛ

Pengaruh Penggunaan Lembar..., Kukuh Risdiana, FKIP UMP, 2015