tinjauan pustaka

3
Oleh : Kelompok 2 / 2C Ayu Pratiwi Fita Indriani Indah Safitri Intan Nur Laili Jati Kamajaya Hassan Mutawakil A.R. Rangkuman : Elektrokoagulasi adalah sebuah proses yang digunakan untuk destabilisasi dan penggumpalan partikel-partikel kecil menjadi partikel yang lebih besar. Kontaminan-kontaminan air seperti ion-ion (logam berat) dan koloid (organik dan anorganik) terdapat dalam larutan utamanya disebabkan oleh muatan listrik. Molekul koloid dapat didestabilisasi dengan cara menambahkan ion-ion yang muatannya berlawanan dengan muatan koloid tersebut (Benefield, et al.,1982). Destabilisasi koloid tesebut akan menghasilkan flok dan kemudian dipisahkan dengan flotasi, sedimentasi dan/atau filtrasi. Proses ini berdasarkan pada prinsip ilmu dimana adanya respon air yang mengandung kontaminan terhadap medan listrik melalui reaksi reduksi dan oksidasi dan dapat menghilangkan beberapa kation berat 99% serta dapat mengurangi mikroorganisme dalam air. Beberapa ion-ion lainnya dan koloid-koloid dapat dihilangkan. Proses elektrokoagulasi terbentuk melalui pelarutan logam dari anoda yang kemudian berinteraksi secara simultan dengan ion hidroksi dan gas hidrogen yang dihasilkan dari katoda.

Transcript of tinjauan pustaka

Page 1: tinjauan pustaka

Oleh : Kelompok 2 / 2C

Ayu Pratiwi

Fita Indriani

Indah Safitri

Intan Nur Laili

Jati Kamajaya

Hassan Mutawakil A.R.

Rangkuman :

Elektrokoagulasi adalah sebuah proses yang digunakan untuk destabilisasi dan

penggumpalan partikel-partikel kecil menjadi partikel yang lebih besar. Kontaminan-

kontaminan air seperti ion-ion (logam berat) dan koloid (organik dan anorganik) terdapat

dalam larutan utamanya disebabkan oleh muatan listrik. Molekul koloid dapat didestabilisasi

dengan cara menambahkan ion-ion yang muatannya berlawanan dengan muatan koloid

tersebut (Benefield, et al.,1982). Destabilisasi koloid tesebut akan menghasilkan flok dan

kemudian dipisahkan dengan flotasi, sedimentasi dan/atau filtrasi. Proses ini berdasarkan

pada prinsip ilmu dimana adanya respon air yang mengandung kontaminan terhadap medan

listrik melalui reaksi reduksi dan oksidasi dan dapat menghilangkan beberapa kation berat

99% serta dapat mengurangi mikroorganisme dalam air. Beberapa ion-ion lainnya dan

koloid-koloid dapat dihilangkan.

Proses elektrokoagulasi terbentuk melalui pelarutan logam dari anoda yang kemudian

berinteraksi secara simultan dengan ion hidroksi dan gas hidrogen yang dihasilkan dari

katoda. Hidroksi mengflokulasi dan mengkoagulasi partikel tersuspensi sehingga terjadi

proses pemisahan zat padat dari air limbah.

Kation bermuatan tinggi mendestabilisasi beberapa partikel koloid dengan

membentuk polivalen polihidroksi komplek. Senyawa komplek ini mempunyai sisi yang

mudah diadsorbsi, membentuk gumpalan (aggregates) dengan polutan. Pelepasan gas

hidrogen akan membantu pencampuran dan pembentukan flok. Flok yang dihasilkan oleh gas

hidrogen akan diflotasikan kepermukaan reaktor.

Page 2: tinjauan pustaka

Ada beberapamacaminteraksispesiesdalamlarutan pada proseselektrokoagulasi, yaitu :

1. Migrasi ke elektroda yang bermuatan berlawanan (electrophoresis) dan

penggabungan (aggregation) untuk membentuk senyawa netral.

2. Kation atau ion hidroksi (OH-) membentuk endapan dengan polutan.

3. Logam kation berinteraksi dengan OH membentuk hidroksi, yang mempunyai sisi

yang mengadsorbsi polutan (bridge coagulation)

4. Hidroksi membentuk struktur besar dan membersihkan polutan (sweep coagulation)

5. Oksidasi polutan sehingga mengurangi toxicitinya

6. Penghilangan melalui elektroflotasi dan adhesi gelembung udara.

Mekanisme Proses Elektrokoagulasi

Sebuah reaktor elektrokoagulasi adalah sel elektrokimia dimana anoda korban

(biasanya menggunakan aluminium atau besi) digunakan sebagai agen akoagulan (Matteson

et al., 1995; Vik et al., 1984; Holt et al., 1999; Barkley etal., 1993; Mameri et al., 1998;

Pouet and Grasmick, 1995). Secara simultan, gas-gas elektrolit dihasilkan (hidrogen pada

katoda).

Beberapa material elektroda dapat dibuat dari aluminium, besi, stainless steel dan

platina. Pada penelitian ini anoda yang digunakan adalah seng. Persamaan (7) menjelaskan

pelarutan anode seng :

Zn2+ + 2e− ↔ Al .................................................................................(7)

Secara simultan, reaksi katodik biasanya terjadi perubahan hidrogen. Reaksi ini terjadi

pada katoda dan tergantung pada pH netral atau alkali, hidrogen diproduksi melalui

persamaan (8) :

2H2O+ 2e− → OH− +H2 .....................................................................(8)

ketika dalam kondisi asam, persamaan (9) dapat menjelaskan dengan baik perubahan

hidrogen pada katoda.

2H+ +2e− → H2 ..................................................................................(9)

http://sayutinasir.blogspot.com/2013/08/elektrokoagulasi.html