tinjauan pustaka
-
Upload
intanlaili711 -
Category
Documents
-
view
7 -
download
2
Transcript of tinjauan pustaka
Oleh : Kelompok 2 / 2C
Ayu Pratiwi
Fita Indriani
Indah Safitri
Intan Nur Laili
Jati Kamajaya
Hassan Mutawakil A.R.
Rangkuman :
Elektrokoagulasi adalah sebuah proses yang digunakan untuk destabilisasi dan
penggumpalan partikel-partikel kecil menjadi partikel yang lebih besar. Kontaminan-
kontaminan air seperti ion-ion (logam berat) dan koloid (organik dan anorganik) terdapat
dalam larutan utamanya disebabkan oleh muatan listrik. Molekul koloid dapat didestabilisasi
dengan cara menambahkan ion-ion yang muatannya berlawanan dengan muatan koloid
tersebut (Benefield, et al.,1982). Destabilisasi koloid tesebut akan menghasilkan flok dan
kemudian dipisahkan dengan flotasi, sedimentasi dan/atau filtrasi. Proses ini berdasarkan
pada prinsip ilmu dimana adanya respon air yang mengandung kontaminan terhadap medan
listrik melalui reaksi reduksi dan oksidasi dan dapat menghilangkan beberapa kation berat
99% serta dapat mengurangi mikroorganisme dalam air. Beberapa ion-ion lainnya dan
koloid-koloid dapat dihilangkan.
Proses elektrokoagulasi terbentuk melalui pelarutan logam dari anoda yang kemudian
berinteraksi secara simultan dengan ion hidroksi dan gas hidrogen yang dihasilkan dari
katoda. Hidroksi mengflokulasi dan mengkoagulasi partikel tersuspensi sehingga terjadi
proses pemisahan zat padat dari air limbah.
Kation bermuatan tinggi mendestabilisasi beberapa partikel koloid dengan
membentuk polivalen polihidroksi komplek. Senyawa komplek ini mempunyai sisi yang
mudah diadsorbsi, membentuk gumpalan (aggregates) dengan polutan. Pelepasan gas
hidrogen akan membantu pencampuran dan pembentukan flok. Flok yang dihasilkan oleh gas
hidrogen akan diflotasikan kepermukaan reaktor.
Ada beberapamacaminteraksispesiesdalamlarutan pada proseselektrokoagulasi, yaitu :
1. Migrasi ke elektroda yang bermuatan berlawanan (electrophoresis) dan
penggabungan (aggregation) untuk membentuk senyawa netral.
2. Kation atau ion hidroksi (OH-) membentuk endapan dengan polutan.
3. Logam kation berinteraksi dengan OH membentuk hidroksi, yang mempunyai sisi
yang mengadsorbsi polutan (bridge coagulation)
4. Hidroksi membentuk struktur besar dan membersihkan polutan (sweep coagulation)
5. Oksidasi polutan sehingga mengurangi toxicitinya
6. Penghilangan melalui elektroflotasi dan adhesi gelembung udara.
Mekanisme Proses Elektrokoagulasi
Sebuah reaktor elektrokoagulasi adalah sel elektrokimia dimana anoda korban
(biasanya menggunakan aluminium atau besi) digunakan sebagai agen akoagulan (Matteson
et al., 1995; Vik et al., 1984; Holt et al., 1999; Barkley etal., 1993; Mameri et al., 1998;
Pouet and Grasmick, 1995). Secara simultan, gas-gas elektrolit dihasilkan (hidrogen pada
katoda).
Beberapa material elektroda dapat dibuat dari aluminium, besi, stainless steel dan
platina. Pada penelitian ini anoda yang digunakan adalah seng. Persamaan (7) menjelaskan
pelarutan anode seng :
Zn2+ + 2e− ↔ Al .................................................................................(7)
Secara simultan, reaksi katodik biasanya terjadi perubahan hidrogen. Reaksi ini terjadi
pada katoda dan tergantung pada pH netral atau alkali, hidrogen diproduksi melalui
persamaan (8) :
2H2O+ 2e− → OH− +H2 .....................................................................(8)
ketika dalam kondisi asam, persamaan (9) dapat menjelaskan dengan baik perubahan
hidrogen pada katoda.
2H+ +2e− → H2 ..................................................................................(9)
http://sayutinasir.blogspot.com/2013/08/elektrokoagulasi.html