tinjauan pustaka

9
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistematika dan Botani Tanaman Klasifikasi ilmiah tanaman daun bawang menurut USDA (United States Departement of Agriculture) adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas : Liliidae Ordo : Liliales Famili : Liliaceae (suku bawang-bawangan) Genus : Allium Spesies : Allium cepa var. aggregatum L.

description

vdbfdc

Transcript of tinjauan pustaka

Page 1: tinjauan pustaka

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistematika dan Botani Tanaman

Klasifikasi ilmiah tanaman daun bawang menurut USDA (United States

Departement of Agriculture) adalah sebagai berikut :

Kingdom        : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom   : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi              : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas             : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas       : Liliidae

Ordo              : Liliales

Famili             : Liliaceae (suku bawang-bawangan)

Genus           : Allium

Spesies          : Allium cepa var. aggregatum L.

Bawang daun merupakan tanaman yang berasal dari kawasan Asia Tenggara

yang kemudian meluas dan ditanam di berbagai wilayah yang beriklim tropis

dan subtropis. Sementara itu, di Indonesia pusat produksi bawang daun pada

mulanya berada di daerah pegunungan yang sejuk, seperti Lembang, Cipanas,

Pacet (Jawa Barat) dan Malang (Jawa Timur). Kemudian budidaya bawang daun

meluas ke dataran tinggi lainnya, seperti Pangalengan dan Garut (Jawa Barat)

maupun ke dataran rendah.

Page 2: tinjauan pustaka

Bawang daun merupakan tanaman yang berbentuk rumput. Disebut bawang

daun karena yang dikonsumsi hanya daunnya atau bagian daun yang masih muda.

Bawang daun termasuk famili liliaceae. Ada dua jenis bawang daun yaitu bawang

bakung (Allium Fistulosum L) dan bawang prei (Allium Porum L). Kedua jenis

bawang daun ini dapat dibedakan dengan mudah. Daun bawang bakung bulat

panjang dan berlubang seperti pipa, sedangkan bawang daun prei panjang, pipih

berpelepah panjang, dan liat. Adapun bentuk umbi bawang bakung kadang-

kadang kecil, sedangkan bawang prei tidak berumbi. Daun yang masih muda

dari kedua jenis bawang daun tersebut dapat dimakan, yaitu bagian batang atau

kelopak daun yang berwarna putih yang terpendam di dalam tanah (Sunarjono,

2004).

2.2. Syarat Tumbuh

Bawang daun bisa tumbuh di dataran rendah maupun tinggi. Dataran rendah yang

terlalu dekat pantai bukanlah lokasi yang tepat karena pertumbuhan bawang daun

menginginkan ketinggian sekitar 250-1.500 m dpl. Di daerah dataran rendah

produksi anakan bawang daun juga tak seberapa banyak. Curah hujan yang tepat

sekitar 1.500-2.000 mm/tahun. Daerah tersebut sebaiknya juga memiliki suhu

udara harian 18-25°C. Tanah dengan pH netral (6,5-7,5) cocok untuk budi daya

bawang daun. Bila tanah bersifat asam lakukan pengapuran pada saat pengolahan

tanah. Jenis tanah yang cocok ialah andosol (bekas lahan gunung berapi) dan

tanah lempung yang mengandung pasir.

Page 3: tinjauan pustaka

2.3. Peranan Musik Untuk Tanaman

Musik tak hanya bermanfaat bagi manusia. Tanaman ternyata menyukai musik

pula. Bahkan orang-orang zaman dulu mengetahui bahwa musik berpengaruh

terhadap kesehatan tanaman. Tak heran bila di berbagai budaya ada irama

pengiring tarian dalam upacara musim tanam atau menjelang panen. Seorang

peneliti dari Minnesota, Amerika, Dan Carlson mengikuti cara seperti ini. Dia

menggunakan bunyi-bunyian berfrekuensi tinggi pemancing energi kepada

tanaman. Bunyi tersebut berfrekuensi 5.000 Hz (sama dengan frekuensi nyanyian

burung), mirip suara jangkrik raksasa yang dipadukan dengan musik Baroque dan

musik klasik lain.

Setiap sore, sambil menyemprotkan pupuk, ia menyetel musik ini. Ternyata

hasilnya tanaman mampu menyerap pupuk 700 persen lebih banyak dan tumbuh

dengan kecepatan 99 persen lebih daripada biasanya. Tanaman purple plant

(tanaman merambat) yang biasanya hanya tumbuh sepanjang 4,5 cm per tahun

bisa mencapai 3,5 meter setelah selama dua tahun menerima “suplemen” musik

dari Carlson. Perlakuan ini mampu merangsang pembukaan stomata lebih banyak

dan merangsang mulut daun (stomata) untuk tetap terbuka sehingga nutrisi dari

pupuk daun lebih banyak terserap dan meningkatkan laju pertumbuhan.

Kegemilangan teknik ini membuatnya tercatat dalam Guiness Book of Record.

Teknik Carlson itu juga “dipinjam” Pangeran Charles dari Inggris untuk

menangani tanaman mawarnya. Dia yang terkenal fanatik pada musik selalu

Page 4: tinjauan pustaka

memperdengarkan musik klasik pada tanaman mawarnya di kebun Istana Sudley.

Ulah unik ini ternyata bisa meningkatkan pertumbuhan bunga mawar. Satu batang

mawar yang semula hanya menghasilkan lima kuntum setiap cabangnya, mampu

memekarkan 60 mawar setelah mendapat pupuk dan musik.

2.3. Peranan Vibrasi Suara Untuk Tanaman

Vibrasi suara merupakan bunyi yang kita dengar karena disebabkan oleh benda yang

bergetar atau digetarkan. Benda yang digetarkan ini kemudian akan mendorong udara

disekitarnya akibat dari getarannya yang kemudian getaran tersebut menjadi gelombang

suara yang kemudian sampai ke telinga kita. Berapa kali dalam 1 detik benda tersebut

bergetar itulah yang disebut dengan frekuensi bunyi. Satuan dari frekuensi adalah

Hertz(Hz), yang mana nama ini diambil dari nama seorang fisikawan Jerman yaitu

Heinrich Rudolf Hertz. bunyi yang frekuensinya berkisar antara 20 sampai 20.000

getaran per detik (hertz). Bunyi inilah yang dapat ditangkap oleh telinga manusia.

Menurut (Hou dan Mooneyham, 1994) Penggunaan vibrasi suara bisa membantu

tumbuhan menyerap lebih banyak zat makanan. Gelombang suara yang dihasilkan

oleh musik dapat merangsang pembukaan stomata dan mempengaruhi gerakan

karbondioksida di sekitar tanaman sehingga dapat mempengaruhi penyerapan

karbondioksida di sekitar daun dan Hal ini dapat meningkatkan hasil fotosintesis.

Page 5: tinjauan pustaka

Dalam penelitian ini penulis mengelompokan vibrasi suara menjadi dua jenis,

yaitu vibrasi suara dengan low frequency dan high frequency. Vibrasi suara

dengan low frequency (frekuensi rendah) yang terdiri dari music klasik yang

mempunyai getaran suara 500-2000 Hz, karakteristik dari suara ini merupakan

alunan musik yang terdiri dari instrument alat msik yang harmonis, penggunaan

music untuk kelompok ini adalah musik Mozart yang berjudul Fur Elise dengan

penggunaan alat music piano solo. Vibrasi suara high frequency (frekuensi tinggi)

yang menggunakan suara dari musik rock, undegroun, dan black metal yang

mempunyai getaran suara 1500-7000 Hz, karakteristik dari suara ini adalah

dimankan dalam bentuk band dan memmpunyai tempo yang cepat dan cendrung

tidak harmonis.

2.4. Pengaruh Pemberian Pupuk Pelengkap Cair

Menurut Lingga (1989) unsur pupuk pelengkap cair untuk merangsang

kesuburan tanah dan mempercepat pertumbuhan tanaman sehingga tanpak

secara alami, serta ramah terhadap lingkungan. Menurut devita (2010)

menggunakan unsur pupuk pelengkap cair dapat menambah pertumbuhan

batang dan daun, selain itu juga dapat mempercepat pembungaan. Selan itu juga

pupuk pelengkap cair ini mudah diserap oleh tanah dan tanaman, unsur hara

yang terkandung dalam pupuk pelengkap cair, unsur makro dan mikro yang

Page 6: tinjauan pustaka

lengkap.

Sarief (1989) pemberian pupuk pelengkap cair ini merupakan salah satu usaha

untuk meningkatkan produktivitas tanah. Pemberian pupuk pelengkap cair dapat

memperbaiki sifat fissik tanah, kimia maupun biologis tanah sehingga

diharapkan unsur hara yang ada di dalam tanah dapat diserap oleh tanaman.

Pupuk pelengkap cair berperan untuk merangsang pertumbuhan tanaman dan

menyuburkan daun, mempercepat pertumbuhan tunas baru, dapat mencehag

daun kerut, keriting karena unsur hara yang dibutuhkan tanaman tidak terpenuhi.

Pemberian pupuk pelengkap cair dapat melipat gandakan hasil panen baik daun,

bunga, buah, umbi, dan sekaligus memberbaiki kualitas tanaman.